TlPE FRASA ENDOSENTRIK APOSlTlF DALAM BAHASA INDONESIA: SUATU PENDEKATAN SlNTAKTlS
sentrik apositii d a h bhasa ? -I
I?"
.endosenhik adalah frasa yang tnempunyai distribus3.w ma dengan urrsurnya, w semua maupun dab ?sahi unsumya. U n s u r &mebut ~ tretkedudulcan a n makmengaw wng mlan, 1987:155). t<emudiin, yang d i denganaposisiadalahI
-
Sesuai dengan petmasalahan tersebut, tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikantipefrasaendosentrikapositifpada konstruksi kaliat bahasa Indonesia. Dengan demikiin, hasil penelin ini diirap b n dapat mernberikan sumbangan pemikiian tedmdap desktipsi tentang frasa endosenW gpositif pada khususrrya aerta perkembangan iknu bahasa lndonesia pada umumnya. g a n
Memaut RamIan (1Q87:451),frasa adaleh satuan gramatik ygng terdici atas dua kata &u Jebih yang tidak mehprrui batas fungsi unsur kbusa. Batasan ini mengisyaratkan adanya konsep u r n dan konsep sifat clalgm ha.Kridalaksaa (1988:M) menjelaskanh h w a unsur frasa pding sedikit dua kata Konsep sifat yang dikemukafkm~ Rarnlan, u k yaitu tidak melampaui batas ftngsi unsur klausa, pada hddwtnya juga sama dengan konsep yang dikemukakan oleh Kridalaksana, yaitu tidak pdikatif. Dan batasen fma di atas dapat dik&W M r i f m a , yaitu: (1) a ~ s u rfrasa terdiri atas dua kata atau lebih; dm (2) &%it frasa t h k melampaui batas fungsi unsur kbusa gtau hanya menempati satu fungsi tlnsw kbusa, jrah d j d , pred#rat, g e k , pei lengkap,. atau keterangan. DetlgcPn demi-
ka i n, dapat d i i a n bahwa frasa rrdalah satuan bahasa yang berupa kelompdc kata yang W m atas due kata atau lebih yang tidak mdampauibatas h g s i unsur khusa. Betxhsabn konsmd<sinya, frasa dapat diiobngkan menjadi dua, yaitu frasa endosentrik &n frasa eksosentrik. Pada t u k n ini hanya d i i r k a n tentang frasa endosem apositf- Menurut Ramlan (1987: 155), fmsa endosefibik adalah frasa yang mempunyai distrbusi yang sama dengan unsurunsurnya, bak m u a maupun salah satu dari uns&nya. Hal ini dapat d i i pada contoh
42) Bapak Ibu dimohon hedir @pat waktu. $rasa bapak ibu masing-masing unsumya bedcedudukan setare, yaitu berkedudukan sebagai inti fma. Dengan kata lam, tidak ada salah satu unsur pun yang k e hadirannya brganhq pada unsur yang lainnya sehingga masingmasing unsur tersebut dapat berdiri sendiri dalam kalimat rnenggantikan keseluruhan frasa bapak ibu; w r bapak maupun ibu dapsrt befdiri sendiri menggmtkn keseluruhan frcrsa b a p k ibu. Befbeda halnya dengan fresa baju benr pada kalknat -. (3) Ani rnemakai baju barn.
Frasa baju bam mempunyai distribusi yang sama dengan &ah satu wusumya, yaitu nomina *nti baju. Unsur barn brsifat menerangkan inti sehingga tidak dapat berdiri sendm dalam kalknat menggantii keseluruhanfrasa. Menurut Ramlan (1987:155), frasa endosentrik dapat d i i a k a n menjaditiga. a. Fmsa endosentnk kootdirmtif Fmsa endosentrik koordinatif adalah frasa endosentrik yang unsur-unsump berkedudukan =tam. Kesetaraan tersebut dapat dibuktikan &h k m u n g k i i nya dihubungkan dengan kata penghubung dan atau atau (Ramlan 1987:155156). Misalnya, (4) Ayah Ibu pegi ke Semaiang.
Fmm a p h t W 9dalah trik k00rdlW karena unsuf-mya &pat diiubungkan dengm kata penghubung dan atau afau. Untuk itu, frasa ayah ibu dap%tmgjadi ayah &!l ibu atau ayah gQg ibu. Unsur ayah dan unsur ibu berlcedudukan sdare. berkedudukan sebegai inti. b. Frasa e n d x d t i k atn'butif Frasa endosentrik gtributi adalah frasa endosmw yang utlsur-utidrdc setara; hubungan- a berm subordinatif sehingga tidak dapat dHwbungkan dengan kata penghubung dan atau atau (Ramlan, 1987:lXi). Unsur yang berdYM swna dengan keduruhan frasa dikebut inti sedangkm unsur yang berfungsi menjelaskan inti dislebut glfribllf. F m beju barn di m, unswr baju mewpakan u m r inti, sedangkan unsur barn merupakan unsw ehibut. Kedua unsur t m t tidak da pat dihYbungkan dengan kata penghubung &g a6au karma unsuraur itu tidak Karena wtsur baju menipakan unsw inti, unsur t e m b t dqmt rnenggantikan kesduruhan frasa. Unsur bani sebagai atri&uttidak dapat menggantikan keseluruhan frasa.
a
C.
8ndasentrikapOdif Menurut -Ian (1987:151-157), f m endamtrik apositif urtsur-ummya tidak d a p t diiungkan aengan kata penghubung dan atau atau, serb unsur yang dengan umur yang lairmya.Mtsahlya,
f~
-
-
(5) Ahmad, amk Pak Sash, sedang belaja~:
Pada contoh ini, A h d meNpakan unsur pusat sedangkan amk Pak $ash merupakan unsur aposisi. Contoh lainnya: Yugya, kota pelajar; Indonesia, tanah aitku; Bapak Suharto, pmskkn RI; Ahmad teman katibku. Ktida (1988:98) menyatakanbahwa fnm apositii adalah f m a edocmttb betinduk banyak yang k ~ ~ ~ p o n e m v y s menunjuk pada referensi yang sprme
(a) FN
wi
Nix"+ {
(N2 + N3)x (N2 + Dem)x
1
Contoh:
(6)Ani, anak hkak (7) Ahmad, omng ini (b)M apositii
Nlx+yang+bukan+ N2x
Contoh: I
(8)Rendm yang dmmawan " _7 _ I. .
. :
. .
V lx
ingkar + W x
Q,*
_
RP--
-.", . -:VT* .-* .*&+.: -,- ;.>- I +. *--.. += +f5 -, ~amlan;M. 1985. Tata 8Indonesia Kate. Yogyakatta: An- Sudaryanto. 1993. IWetode den A w a Teknik Analisis Bahw: Pengantar Penelit& Wahana Kebudapn se. 1987. Umu Bahasa Indonesia: cam Linguistis. Yogyakarta: Duta .Yogyakarta: Karyono. Wsscana U Press
-
-4
2
L
. 1987. Morfologi Suatu Tinjauan Desknptif. Yogyakatta: Karyono. Samsuri. 1985. Tata Kalimat Bahasa Indonesia. Jakarta: S a m Hoday.
Yohanes, YS. 1991. Tinjauan KMs Teon' W o g i dan Sinteksis Bahasa I w i a . Ende-Flores: Nusa Indah.
Sudarsa, Caca. 1993. Ketemngan Pewatas: KIausa Pewatas dalam Bahasa*I nesia. Jakarta: Depdikbud.
>. ~..&h".. . .- . ' ',:..,
.
:
_Ik T.
r\;t ?.+
,
; I
, . . , .I> -2.5% 2 -,-
...:2.k'
.
'... *c2.#..+...;>. a
.;>,t:=:
I.. ' .
...-> -.--
. ..,~
. c&+-;
.~
.*
. - <.. * ,, :.-'-
.T?.
:* .
_ . A
.
.
<&f*
.
.y: ,\
.;,.c' : .I; *.
' -.,.,. .7 . :-.,..
_
...,.,-:. 1 _
. _, * ......~ -"< ,.. =. ...:*. .:--: ,
.
": ,
.
:??; .< ,.
-
,
- c.,.~.,<... ~
'
..f,?,:
.: ;,.
,*
.
::>>.. , <.,:r,,
*-
&.
&;&.?5<.:-
qT
.<,
. 23 ..
>x
.
%.
$?:.
;<>;
>2:+:,
-&+..:$.,>d
,s;.
.:.:,:
:,: ,
.:
4
<