TIPS dan TRIK VISUAL BINNING
Fasilitas visual Binning adalah pengembangan dari fasilitas categorize variables yang telah ada pada SPSS mulai versi 11.5. Pada dasarnya fasilitas ini akan mengubah bilangan numerik yang kontinu (bilangan yang bisa mengandung desimal, seperti tinggi badan, usia dan sebagainya) menjadi bilangan diskrit atau kategori (seperti 1, 2, 3 dan sebagainya, yang tidak mengandung desimal). Selain itu, dengan visual Binning bisa dilakukan pengurangan jumlah kode dalam kategorisasi. Variabel yang akan diubah haruslah bertipe ORDINAL atau SCALE (interval-rasio). Jika tipe data masih nominal, ubah tipe tersebut dengan masuk pada bagian VARIABLE VIEW dan ubah tipe data pada kolom MEASURE yang ada di paling kanan. Untuk lebih jelasnya, dikemukakan dua contoh kasus yang berbeda. Kasus 1: Variabel Gaji pada file data personalia akan digolongkan dalam 3 kategori. Langkah: o
Tetap pada file data personalia
o
Dari menu Transform, pilih sub menu Visual Binning…. Tampak di layar:
1
Gambar 1. kotak dialog visual Binning Pengisian: ⇒ Variables to band. Sesuai kasus, klik mouse pada variabel gaji dan masukkan ke bagian VARIABLES TO BAND. Tekan CONTINUE untuk proses selanjutnya. Tampak di layar:
Gambar 2. kotak dialog visual Binning (2) Pada tampilan diatas, klik sekali pada variabel GAJI; akan tampak distribusi frekuensi gaji dari terkecil ke terbesar. Dari gambar tersebut bisa ditentukan pembagian variabel. Kemudian lakukan pengisian:
2
o
Bagian atas kotak dialog VISUAL BINNING; pada BANDED VARIABLE, isi kelompok_gaji. Dengan memberi nama, maka nanti akan muncul satu variabel baru dengan nama KELOMPOK_GAJI. Biarkan isian label dari nama variabel baru tersebut.
o
Untuk mengisi data interval gaji yang diinginkan, buka bagian MAKE CUTPOINTS. Tampak di layar:
Gambar 3. kotak dialog Visual Binning (3) Dengan tujuan membagi gaji menjadi 3 kelompok, pengisian: ⇒ Pada bagian NUMBER OF CUTPOINTS, isi dengan 2. NB: ketentuan dari NUMBER OF CUTPOINTS adalah jumlah interval – 1; karena akan ada 3 (interval) kelompok gaji, maka menjadi 3 – 1. ⇒ Pada bagian FIRST CUTPOINT LOCATION, isi dengan 500 NB: ditentukan (lebih dahulu) kelompok gaji bawah adalah gaji 500 kebawah. ⇒ Pada bagian WIDTH, klik mouse pada isian kotak kosong tersebut. Otomatis akan muncul angka 383. Hal ini disebabkan SPSS hanya membutuhkan dua masukan dari tiga option yang ada. Option ketiga akan menyesuaikan dengan dua data sebelumnya. Berarti kelompok gaji menjadi: DIBAWAH 500 500 sampai dengan 500+383 (883) 883 sampai dengan 883+383 (1266) Tekan tombol APPLY untuk menyetujui pengelompokan diatas. Tampak di layar kotak konfirmasi:
3
Gambar 4. kotak dialog konfirmasi Tekan tombol OK untuk menyetujui penggolongan gaji tersebut. Beberapa saat kemudian akan tampak variabel baru di file DATA PERSONALIA, yang berisi penggolongan gaji. Contoh sebagian tampilan akhir:
Gaji sampai dengan 500 akan masuk kelompok_gaji 1, dan gaji diatas 883 akan masuk kelompok_gaji 3. Isi variabel kelompok_gaji bisa diubah dari angka menjadi kode huruf. Misal angka 1 diubah menjadi GAJI RENDAH; angka 2 menjadi GAJI MENENGAH; angka 3 menjadi GAJI TINGGI. Proses itu bisa dilakukan pada bagian VARIABLE VIEW di SPSS, dengan cara yang sudah pernah dilakukan saat mengkode jenis kelamin PRIA dan WANITA atau variabel nominal lain. Dengan mengubah angka-angka diatas, tampilan menjadi:
4
Proses visual Binning akan efektif jika data berjumlah sangat banyak dan akan dilakukan penggolongan data secara cepat dan praktis. Simpan data hasil Binning diatas dengan nama DATA PERSONALIA BINNING. Kasus 2: Variabel bidang pada file data personalia yang terdiri dari 4 kategori (MARKETING dengan kode 1, AKUNTANSI dengan kode 2, UMUM dengan kode 3 dan PRODUKSI dengan kode 4), akan diringkas menjadi 2 kategori, yakni menjadi ADMINISTRASI (kode 1) dan NON ADMINISTRASI (kode 2). Langkah: o
Tetap pada file data personalia
o
Dari menu Transform, pilih sub menu Visual Binning. Sesuai kasus, masukkan variabel bidang ke bagian VARIABLES TO BAND. Tekan CONTINUE untuk proses selanjutnya. Tampak di layar:
Gambar 5. kotak dialog visual Binning
5
Pada kotak dialog VISUAL BINNING diatas, klik sekali pada variabel BIDANG; kemudian lakukan pengisian: o
Pada kotak BANDED VARIABLE, isi kelompok_bidang.
o
Buka bagian MAKE CUTPOINTS. Pada kotak dialog MAKE CUTPOINTS lakukan pengisian: ⇒ Pada bagian NUMBER OF CUTPOINTS, isi dengan 1. NB: ketentuan dari NUMBER OF CUTPOINTS adalah jumlah interval – 1; karena akan ada 2 kelompok bidang, maka menjadi 2 – 1. ⇒ Pada bagian FIRST CUTPOINT LOCATION, isi dengan 2 NB: hal ini berarti ringkasan bidang dibatasi angka 2; bidang dengan kode 1 dan 2 menjadi kelompok_bidang 1, sedang bidang dengan kode 3 dan 4 menjadi kelompok_bidang 2. ⇒ Bagian WIDTH; klik mouse pada isian kotak kosong tersebut. Otomatis akan ada penyesuaian dari SPSS berdasar masukan dua input tadi. Isi WIDTH adalah 2, yang berarti range 1-2 masuk ke kelompok_bidang 1, dan range 3-4 masuk ke kelompok_bidang 2. Tekan tombol APPLY untuk menyetujui pengelompokan diatas; dan kemudian tekan tombol OK untuk proses data. Beberapa saat kemudian akan tampak variabel baru di file DATA PERSONALIA, yakni kelompok_bidang, yang berisi penggolongan bidang pekerjaan yang baru. Contoh sebagian tampilan akhir:
6
NB: data di DATA EDITOR telah diolah, dengan memindahkan variabel BIDANG ke dekat variabel baru tersebut. Isi variabel kelompok_bidang bisa diubah dari angka menjadi kode huruf. Angka 1 diubah menjadi ADMINISTRASI; angka 2 menjadi NON ADMINISTRASI. Proses itu bisa dilakukan pada bagian VARIABLE VIEW di SPSS Dengan mengubah angka-angka diatas, tampilan menjadi:
7
Dengan melakukan visual Binning, karyawan yang bekerja di bidang MARKETING dan AKUNTANSI digabung menjadi karyawan bidang ADMINISTRASI. Sedang karyawan bidang UMUM dan PRODUKSI menjadi karyawan bidang NON ADMINISTRASI. Proses visual Binning untuk reduksi kode sangat berguna jika akan dilakukan pengubahan kode-kode suatu variabel secara cepat dan praktis, tanpa perlu menginput ulang data awal. Simpan data hasil Binning diatas dengan nama DATA PERSONALIA BINNING 2.
8