TIPE PENGORGANISASIAN Setiadi, Mkep., Ns struktur organisasi yang ditetapkan untuk diberlakukan oleh manajemen terwujud dalam salah satu tipe organisasi yang dikenal dewasa ini. Untuk menjatuhkan pilihan yang tepat pada satu tipe organisasi tertentu, perlu diketahui ciri-ciri dari masing-masing tipe. Dapat dinyatakan secara kategorikal bahwa tidak ada satu tipe organisasi yang cocok untuk mewadahi semua jenis kegiatan yang harus dilakukan. Setiap tipe organisasi mempunyai kelebihan dan kekurangan tertentu. Kecocokan antara kelebihan ciri-ciri tersebut dengan bentuk, sifat, dan jenis kegiatan organisasi mengakibatkan ketepatan satu tipe tertentu. Sebaliknya, ketidakcocokan antara dua hal tersebut akan berakibat pada ketidaktepatan penggunaannya. Lima tipe organisasi yang akan dibahas berikut ini ialah 1. organisasi lini, 2. organisasi lini dan staf, 3. organisasi fungsional, 4. organisasi matriks, 5. organisasi Panitia
A.
Organisasi Lini
Seperti telah dimaklumi tipe organisasi lini merupakan salah satu bentuk organisasi yang tertua tetapi untuk organisasi tertentu masih digunakan hingga sekarang ini. Ciri-cirinya, antara lain:
organisasi berukuran kecil;
jumlah karyawan yang diperlukan sedikit;
pemilik biasanya menjadi manajer tertinggi dalam organisasi;
tujuan yang hendak dicapai tidak terlalu rumit;
hubungan kerja antara pimpinan dan para bawahannya pada umumnya masih bersifat langsung;
tingkat spesialisasi pengetahuan dan keterampilan para tenaga pelaksana masih rendah;
semua anggota organisasi masih kenal satu sama lain secara pribadi; '
alat-alat yang dibutuhkan untuk melaksanakan berbagai kegiatan masih sederhana dan jumlahnya pun tidak banyak;
struktur organisasi sederhana;
produksi yang dihasilkan, baik dalam bentuk barang maupun jasa belum beraneka ragam'
Karena segala segala sesuatu dalam organisasi pada umumnya masih berskala kecil dan sederhana, tipe organisasi ini cocok dan tepat digunakan oleh suatu organisasi kecil. Dikatakan tepat, antara lain karena hal-hal berikut : 1. Proses pengambilan keputusan dapat berjalan dengan cepat sebab pennasalahan yang dihadapi biasanya tidak terlalu rumit dan jika pimpinan organisasi menggunakan pendekatan yang partisipatifdalam arti mengikutsertakan para bawahannya dalam proses pengambilan keputusan. Jumlah orang yang perlu diikutsertakan pun sedikit sehingga tidak terlalu sukar mencapai kesepakatan tentang cara terbaik untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
2. Berkat situasi yang para anggota organisasi masih saling mengenal relatif mudah untuk menumbuhkan dan mengembangkan solidaritas di kalangan mereka yang pada gilirannya menumbuhkan iklim keserasian dalam interaksi antara seseorang dengan orang lain.
3. Disiplin kerja biasanya tinggi sebab jika ada anggota organisasi yang menunjukkan disiplin yang rendah para anggota organisasi yang lain segera campur tangan. Campur tangan itu biasanya diterima oleh yang bersangkutan dengan ikhlas karena dilakukan dengan semangat kekeluargaan.
4. Produktivitas kerja biasanya tinggi sebab segala sesuatu dikerjakan dengan semangat kebersamaan yang berarti bahwa jika ada satu tugas yang sesungguhnya diserahkan kepada seseorang tetapi belum diselesaikannya, para anggota organisasi lainnya biasanya segera turun tangan memberikan bantuan yang diperlukannya.
5. Tingkat kepuasan kerja para anggota organisasi biasanya tinggi sebab suasana kerja yang menyenangkan.
Akan tetapi, tipe organisasi lini bukannya tanpa kelemahan, yang menonjol di antaranya ialah sebagai berikut : 1. Pendiri organisasi biasanya adalah pemilik sehingga tidak selalu mudah membedakan tujuan pribadi pemilik organisasi dengan tujuan organisasi sebagai keseluruhan
2. Proses pengambilan sering dilakukan sendiri oleh pimpinan organisasi dan pengikutsertaan para bawahan sering hanya suatu formalitas.
3. Gaya kepemimpinan yang digunakan cenderung mengarah kepada gaya yang paternalististik dan kehadiran pimpinan dalam organisasi bersifat sangat dominan.
4. Ketergantungan para anggota organisasi pada pimpinan sangat besar dan program suksesi manajerial biasanya kurang mendapat perhatian. '
5. Tingkat kejenuhan di kalangan para karyawan relatif tinggi karena sifat pekerjaan yang dilakukannya pada umumnya bersifat rutin dan repetitif.
6. Kesempatan bagi karyawan untuk mengembangkan tingkat spesialisasi yang tinggi sangat terbatas dan tangga karier yang dapat dinaiki pun tidak banyak.
Terlepas dari kekurangan-kekurangan tipe lini, tetap ada tempat bagi tipe organisasi tersebut dalam dunia modern sekarang ini dan tetap dapat efektif asal langkatr-langkah penyesuaian terhadap tuntutan zaman diperhatikan. Misalnya, dalam satu usaha keluarga yang kecil dan menghasilKan barang yang proses pembuatannya sederhana, tipe ini cocok untuk digunakan. Hanya saja dalam proses produksi yang paling sederhanapun tingkat kecanggihan tertentu perlu diperhatikan karena
hanya dengan demikianlah usaha keluarga itu mampu menghasilkan barang yang dibutuhkan oleh para pelanggannya dalam jumlah-yang sedemikian besar dan tingkat mutu yang semakin tinggi pimpinan
pimpinan
B.
pimpinan
pimpinan
pimpinan
Organisasi Lini dan Staf
Telah umum dimaklumi bahwa salah satu ciri dunia modern dewasa ini ialah semakin rumitnya permasalahan organisasional yang dihadapi, semakin banyaknya orang yang terlibat dalam pemecahannya dan alat yang diperlukan pun semakin beraneka ragam dengan tingkat kecanggihan yang semakin tinggi pula. Dalam menghadapi permasalahan yang rumit dan menuntut banyak jenis spesialisasi pengetahuan dan sarana serta prasarana yang tidak selalu sederhana menggunakannya, diperlukan tipe organisasi lini dan staf. Ciri-ciri utamanya, antara lain: 1. Organisasinya besar; 2. terlibat dalam pelaksairaan berbagai kegiatan yang kompleks; 3. jumlah pekerja yang relatif banyak dengan pemilikan pengetahuan dan keterampilan yang beraneka ragam; 4. hubungan kerja yang bersifat langsung antara atasan dengan para bawahan tidak mungkin selalu dilakukan, baik karena jumlah anggota organisasi yang besar, maupun karena lokasi berbeda dan berjauhan. Bahkan kadang-kadang menjangkau wilayah di luar batas-batas kedaulatan suatu negara, seperti korporasi mancanegara (multinational corporations). 5. Diperlukan tingkat spesialisasi manajerial dan teknis operasional yang tinggi dalam penyelenggaraan berbagai kegiatan yang beraneka ragam.
Dalam suatu organisasi tipe lini dan staf, para anggota organisasi dikelompokkan menjadi dua kategori besar sebagai berikut : 1. Mereka yang diberi tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan tugas pokok yang harus dilakukan dalam dan oleh organisasi untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Mereka ini biasanya dikenal dengan istilah karyawan lini (line personnel). Dalam satu organisasi niaga, misalnya kelompok karyawan lini antara lain adalah mereka yang bekerja di bagian produksi, pemasaran, dan penjualan yang tugas pokoknya adalah mepghasilkan barang
atau jasa tertentu yang dipasarkan dengan berbagai teknik promosi dan menggunakan berbagai media, baik media cetak maupun media elektonik seperti media audio, media visual, maupun media audio visual yang diikuti oleh kegiatan penjualan barang ataujasa tersebut kepada parapelanggan yang membutuhkannya. Di lingkungan aparatur pemerintahan, kegiatan-kegiatan pokok satu departemen misalnya, diselenggarakan oleh orang-orang yang ditempatkan di satuan kerja pelaksana tugas pokok yang bisa saja disebut direktorat jenderal atau nomenklatur lainnya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di lingkungan aparatur tersebut. 2. Mereka yang menyelenggarakan kegiatan penunjang guna mendukung pelaksanaan tugas pokok organisasi. Orang-orang inilah yang biasa dikenal dengan istilah orang-orang staf (staf personnel). Para karyawan staf dapat digolongkan kepada dua kategori berikut. a. Mereka yang menyelenggarakan pelayanan internal bagi seluruh satuan kerja yang terdapat dalam organisasi, seperti di bidang keuangan, kepegawaian, logistik, ketatausahaan umum, dan sebagainya sehingga penyelenggaraan tugas pokok berjalan lancar. Mereka memberikan apa yang biasa disebut sebagai auxilliary services. b. Sekelompok orang yang karena pengalaman, keahlian, dan pendidikannya ditugaskan untuk menjadi penasihat bagi manajemen. Istilah yang umum digunakan untuk mengidentifikasikan kelompok ini ialah staf ahli dan biasanya diperbantukan pada kelompok pimpinan dalam organisasi
Berdasarkan ciri-ciri seperti dikemukakan di atas, tipe organisasi lini dan staf dipandang memiliki delapan kelebihan berikut. 1.
Terdapat pembagian tugas yang jelas antara mereka yang melakukan tugas pokok organisasi dengan mereka yang menyelenggarakan tugas-tugas penunjang, baik yang sifatnya pelayanan intemal maupun bantuan berdasarkan keahlian yang pada gilirannya mempermudah pengelolaan tenaga kerja, terutama pembinaan kariemya.
2.
Bakat yang berbeda-beda yang dimiliki oleh para anggota organisasi dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin yang pada gilirannya dapat menumbuhkan kegairahan, produktivitas, dan kepuasan kerja di kalangan para anggota organisasi yang bersangkutan.
3.
Deliniasi yang jelas antara tugas pokok dan tugas penunjang mempermudah pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi dalam rangkapengelolaan organisasi sebagai suatu kesatuan yang bulat.
4.
Relatif mudah meningkatkan disiplin kerja karena misi yang diemban oleh sessorang sesuai dengan bakat, kepribadian, pengetahuan dan keterampilan, serta pengalamannya.
5.
Penerangan prinsip penempatan orang yang tepat pada tugas yang sesuai dan pada waktu yang tepat sehingga seseorang melakukan kegiatan yang cocok relatif lebih mudah dilakukan yang biasanya mengarah secara positif pada pengembangan sikap, tindak tanduk, dan perilaku yang positif pula.
6.
Pengetahuan dan keterampilan yang spesialistis dimanfaatkan sedemikian rupa sehingga efisiensi dan efektivitas kerja relatif mudatr ditingkatkan
7.
Kegairahan bekerja pada umumnya tinggi karena terbukanya kemungkinan luas bagi para anggota organisasi untuk menaiki jenjang pangkat dan jabatan yang tinggi, baik dalam arti jabatan manajerial maupun jabatan berdasarkan keahlian, yang kini sering disebut dengan istilah jabatan fungsional.
8.
Produktivitas tenaga kerja yang menyelenggarakan tugas pokok biasanya tinggi karena mereka tidak direpotkan oleh urusan penyediaan sarana dan prasarana kerja yang dibutuhkan yang sudah diserahkan kepada satuan kerja penyelenggara kegiatan penunjang.
Akan tetapi meskipun banyak kelebihannya, tipe organisasi lini dan staf tidak luput dari berbagai kekurangan, antara lain sebagai berikut: 1.
Kehadiran para tenaga ahli yang berperan sebagai penasihat bagi manajemen sering menimbulkan masalah karena hal-hal berikut ini : a.
Meskipun mereka tidak memiliki wewenang memerintah (command authority), pendapat mereka sangat penting untuk diperhatikan para pelaksana kegiatan operasional sebab mereka memiliki wewenang fungsional (functional authority) sehingga para tenaga pelaksana sering memandang nasihat para staf itu sebagai perintah juga.
b.
Karena pertimbangan-pertimbangan fungsionalisasi, pandangan para pimpinan satuansatuan kerja stafpun sering harus diperlakukan sebagai perintah karena menyangkut nasib satuan kerja pelaksana tugas pokok seperti dalam hal alokasi ruangan, penyediaan sarana dan prasarana kerja, dan sebagainya.
c.
Pengaruh para pejabat staf yang biasanya besar karena mereka dekat kepada manajer puncak, apalagi bila para pejabat staf itu suka mengatas namakan pimpinan dalam memberikan pendapat filan nasihat kepada orang lain.
2.
Kerumitan dalam menyusun stuktur yang ideal karena tidak selalu mudah mengelompokkan berbagai tugas pokok dan menempatkannya di bawah naungan satu satuan kerja tertentu, padahal semua tugas pokok tersebut harus dilembagakan. Akan tetapi, kerumitan demikian biasanya dapat teratasi karena terdapat dua jenis organisasi lini dan staf, yaitu : a.
organisasi lini dan staf yang terintegrasi;
b.
organisasi lini dan staf yang dikenal dengan istilah holding company type.
Satu organisasi lini dan staf disebut tipe terintegrasi (integrated type),yaitu apabila bagianbagian utamanya melakukan tugas pokok yang sejenis. Sedangkan satu organisasi disebut holding company type apabila satuan-satuan kerja utama di dalamnya menyelenggarakan berbagai tugas yang tidak sejenis. Klasifikasi demikian memang membantu mengatasi kerumitan dalam penyusunan struktur orgaJisasi lini dan staf, tetapi tidak sepenuhnya menghilangkannya. 3.
Sering timbul kesukanan dalam memperoleh tenaga kerja yang benar-benar memenuhi persyaratan kualitatif, seperti pengetahuan, spesialisasi, yang dibutuhkan maupun karena jumlah tenaga ahli itu besar sehingga tidak selalu terdapat dalam organisasi dan tidak pula selalu tersedia di pasaran kerja.
Akan tetapi pengalaman menunjukkan bahwa dengan segala kekurangannyapun, tipe organisasi lini dan staf inilah yang dipandang terbaik untuk organisasi yang besar. Dikatakan terbaik karena dalam organisasi bentuk inilah, prinsip-prinsip organisasi modern dapat diterapkan. Pimpinan
Staf ahli
staf
staf
staf
staf
staf
staf
staf
Bagan tersebut hanyalah salah satu model untuk menggambarkan organisasi lini dan staf. Cara-cara lain bisa saja digunakan, tergantung pada apa saja yang ingin di gambarkan dan ditonjolkan. Memang dalam hubungan ini perlu ditekankan kembali bahwa tidak semua organisasi tergolong atau perlu digolongkan pada tipe organisasi lini dan staf. Seperti telah terlihat di muka misalnya, suatu organisasi kecil tidak perlu memilih tipe lini dan staf, cukup dengan menggunakan tipe lini saja. Artinya, ada tempat bagi tipe-tipe organisasi yang lain. Dari sudut inilah terlihat lagi betapa
pentingnya fungsi pengorganisasian diselenggarakan dengan sebaik-baiknya, antara lain dengan memilih tipe organisasi yang tepat.bagi tipe-tipe organisasi yang lain. Dari sudut inilah terlihat lagi betapa pentingnya fungsi pengorganisasian diselenggarakan dengan sebaik-baiknya, antara lain dengan memilih tipe organisasi yang tepat.
C.
Organisasi Fungsional
Organisasi tipe fungsional adalah tipe organisasi yang dalam penentuan strukturnya pertimbangan utama yang digunakan adalah pengelompokan fungsi-fungsi tertentu yang sejenis, baik itu merupakan tugas pokok maupun tugas penunjang. Toko serba ada serta organisasi penelitian dan pengembanganmerupakan dua contoh dari organisasi tipe fungsional ini. Satu toko serba ada yang besar, misalnya diorganisasikan berdasarkan penjualan barang-barang sejenis yang sering ditempatkan pada lantai tertentu dari toko yang bersangkutan. Satu lantai, misalnya, khusus menjual bahan-bahan makanan jadi dan bahan makanan mentah. Lantai lain menjual alat-alat kosmetik pria dan wanita. Lantai lain lagi diperuntukkan bagi penjualan pakaian jadi dan bahan pakaian wanita. Yang lain lagi khusus menjual pakaian jadi dan bahan pakaian pria. Lantai lain lagi menjual pakaian anak-anak dan mainan. Lantai yang lain disediakan sebagai tempat penjualan barang-barang kerajinan tangan. Demikian seterusnya, Yang menarik diperhatikan dalam hubungan ini ialah tingkat spesialisasi yang tinggi yang dimiliki oleh para tenaga penjual pada masing-masing lantai. Contoh lain adalah organisasi penelitian dan pengembangan. Biasanya struktur organisasi penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan didasarkan pada pengelompokan para peneliti yang melakukan jenis penelitian tertentu, misalnya penelitian ilmu eksakta murmi dengan berbagai pencabangannya, peneliti yang bergerak di bidang ilmu-ilmu sosial dengan berbagai disiplin ilmiahnya, para peneliti ilmu-iknu humaniora dan sebagainya. Masing-masing kelompok utama lersebut dipecah lagi menjadi kelompok peneliti yang lebih kecil yang menekuni satu cabang disiplin ilmiah tertentu. Ciri-ciri utama suatu organisasi fungsional -khususnya yang bergerak di bidang penelitian dan pengembangan ialah sebagai berikut. 1. Tidak terlalu menggunakan kriteria ukuran besar kecilnya organisasi. 2. Kegiatan-kegiatan organisasi diselenggarakan oleh orang-orang yang memiliki keahlian dengan tingkat spesialisasi ilmiah yang tinggi. 3. Jenjang karier para anggota organisasi tidak terikat pada tingkat pangkat dan jabatan struktural yang diperuntukkan bagi mereka yang mimimpin satuan-satuan kerja yang melakukan kegiatan penunjang.
4. orientasi ilmiah menonjol dan karena itu kebebasan bertindak di kalangan para anggotanya biasanya besar, 5. Pengendalian oleh pimpinan tidak terlalu ketat.
sebagaimana halnya dengan tipe-tipe organisasi yang lain, organisasi fungsional pun memiliki berbagai kelebihan tertentu sebagai berikut : 1. Pengetahuan dan keterampilan spesialistis pada anggota organisasi dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin" 2. solidaritas antara orang-orang yang meenjalankan fungsi yang sama biasanya tinggi berkat kesamaan minat dan orientasi ilmiah. 3. Disiplin kerja biasanya tinggi sebagai akibat rasa menemukan sesuatu yang baru dan kemudian memperoleh pengakuan orang lain, reputasi profesionalnya meningkat. 4. Koordinasi dalam lingkungan satu satuan kerja reiatif mudah dilakukan karena jenis kegiatan dan jumlah orang yang perlu dikoordinasikan tidak banyak. 5. Dorongan berprestasi biasanya tinggi karena tangga karier yang mungkin dititih bisa sampai pada anak tangga yang paling atas.
Akan tetapi di samping kelebihan tersebut, terdapat pula kelemahan-kelemahan tertentu adalah sebagai berikut : 6. Tingkat spesialisasi yang tinggi cenderung mengakibatkan para anggota organisasi memiliki wawasan yang sempit karena hanya mementingkan bidang fungsional yang ditekuninya. 7. Karena tingkat spesialisasi yang tinggi itu sukar melakukan pembinaan pegawai dengan menggunakan teknik alih tugas maupun alih wilayah. 8. Karena hasil pekerjaan sering tidak tampak dan tidak pula dirasakan segera, tidak mustahil para anggotanya menghadapi stres atau bahkan frustrasi yang apabila tidak diatasi dengan baik, akan berakibat negatif bagi organisasi sebagai keseluruhan. 9. Sukar menciptakan kriteria objektif tentang prestasi kerja seseorang karena banyak kegiatan fungsional yang hasilnya sangat sukar, bahkan tidak mungkin diukur, seperti halnya seseorang yang melakukan kegiatan intelijen.
sebelum pimpinan menjatuhkan pilihan atas tipe fungsional ini, perlu pengamatan yang cermat tentang berbagai tugas yang hendak dilakukan dalam dan oleh organisasi yang bersangkutan
organisasi niaga dibidang manufactur Direktur utama
Direktur produksi
Direktur pemasaran
Direktur Litbang
Direktur administasi
Organisasi penelitian dan pengembangan
ketua
D.
Deputi ururusan ilmuilmu eksakta
Deputi ururusan ilmuilmu sosial eksakta
peneliti
peneliti
Deputi ururusan ilmu-ilmu humaniora
Deputi ururusan adminsitrasi
Organisasi Matriks
Salah satu tipe organisasi yang dipandangpaling mutakhir, paling sedikit dilihat dari sudut perkembangannya ialah organisasi matriks. Pada dasarnya organisasi matriks dalam pembagiannya menggambarkan struktur yang langsung dikaitkan dengan kegiatan yang perlu dilakukan. Dewasa ini bentuk ini banyak digunakan karena dalam organisasi kegiatan-kegiatan tertentu diselenggarakan oleh lebih dari satu unit organisasi, keahlian tenaga-tenaga spesialis dimanfaatkan semaksimal mungkin dengan tetap memungkinkan koordinasi yang mantap terselenggara.
organisasi matriks tepat untuk dipilih dan digunakan karena hal-hal berikut. 1.
Dalam melaksanakan tugas pokok dan tugas penunjang diperlukan tenaga-tenaga spesialis yang betut-betul menguasai bidangnya, tidak hanya bagi diri sendiri tetapi juga dalam mengalihkan pengetahuan kepada orang lain.
2.
Koordinasi memainkan peranan penting demi keberhasilan organisasi dalam menjalankan berbagai fungsinya.
3.
Interaksi antara organisasi dengan lingkungannya menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan organisasi.
4.
Terdapat berbagai kelompok stakehorders yang harus dipuaskan bagi satu universitas, digunakan sebagai contoh di atas, miliputi para tenaga akademik, tenaga nonakademik, para mahasiswa, para orang tua, alumni, penyandang dana, dan sebagainya.
5.
Hubungan manajer puncak dengan tenaga-tenaga inti dalam organisasi lebih bersifat informal meskipun uraian tugas dilakukan dengan tingkat formalisasi yang tinggi.
Di bawah ini adalah bagan organisasi matriks dengan menggunakan universitas sebagai contoh. Kegiatan
akademik
penelitian
Satuan kerja
Pengabdian masyarakat
S1
S2
S3
Purek I Purek II Purek III Fakultas Badan lembaga
Kelemahan utama dari organisasi matriks terlihat pada otonomi yang mau tidak mau harus diberikan pada para pelaksana tugas pokok, bukan hanya tingkat spesialisasi yang dimiliki, tetapi juga karena hakikat pelaksanaan tugas berbaga isatuan kerja dalam organisasi-seperti misalnya satu fakultas di lingkungan, safu universitas yang memerlukan otonomi besar.
E.
Organisasi Tipe Panitia
Salah satu gejala dalam kehidupan organisasional dewasa ini ialah apa yang disebut dengan adhocracy yang artinya adalah cara yang ditempuh oleh pimpinan organisasi untuk menyelesaikan tugas-tugas tertentu yang biasanya diserahkan kepada satu panitia yang khusus dibentuk untuk kepentingan tersebut. Pada umumnya terdapat dua alasan mengapa tugas tertentu harus diselesaikan oleh panitia. Pertama, karena tugas tersebut tidak tertampung secara melembaga di satuan-satuan kerja yang terdapat dalam organisasi. Kedua, timbul tugas tertentu yang sifatnya sementara tetapi penting untuk segera diselesaikan dan karena sifat kesementaraannya itu, dipandang tidak perlu melembagakannya. Sesungguhnya tipe ini tidak seharusnya sering digunakan sebab apabila tugastugas tertantu acapkali harus diserahkan kepada panitia yangdi bentuk khusus untuk itu, tiga kemungkinan terjadi dalam organisasi, yaitu sebagai berikut. . 1. Pimpinan organisasi dipandang kurang mampu memilih tipe organisasi yang paling cocok dan paling tepat untuk mewadahi semua orang dan semua kegiatan yang harus terlaksana dalam organisasi yang bersangkutan. 2. Meskipun prinsip pembagian habis tugas antara satuan-satuan kerja dalam organisasi dipegang teguh oleh pimpinan, para pelaksana tugas secara fungsional tidak atau kurang mampu menyelesaikan tugas-tugas yang dipercayakan kepadanya sehingga ada tugas-tugas tertentu yang teqpaksa diserahkan kepada orang lain yang bekerja secara eksha struktural. 3. Pimpinan organisasi kurang mampu mengantisipasi keadaan masa depan yang mestinya bisa diperkirakan sebelumnya sehingga satuan-satuan kerja yang ada dipersiapkan untuk menanganinya dalam rangka pelaksanaan fugas fungsional masing-masing. Organisasi tipe panitia memiliki berbagai ciri, antara lain sebagai berikut : 1. Keberadaannya berupa penugasan kepada sekelompok orang yang dipandang mampu menyelesaikan tugas-tugas tambahan tertentu di samping tugas fungsional yang sudah menjadi tanggung jawab utama masing-masing. 2. Merupakan satuan kerja yang bersifat ekstra struktural dengan wewenang yang sangat terbatas. 3. Keanggotaan didasarkan pada kemampuan dan keahlian para anggota yang diperkirakan akan mampu membagi waktunya antara melakukan tugas fungsionalnya dan tugas tambahan yang dipercayakan kepadanya. 4. Karena sifatnya yang sementara, hubungan antara sesama anggota biasanya informal. 5. Produktivitas keda panitia tinggi, bukan saja karena kejelasan acuan tugas tetapi juga karena menyangkut reputasi profesional yang bersangkutai disamping tekanan kuat dari faktor waktu.
Memang tipe organisasi panitia mempunyai kelebihan-kelebihan tertentu dibandingkan dengan berbagai tipe organisasi lain yang telah dibahas di muka antara lain adalah : 1. Karena tingkat kohesi para anggota panitia tinggi, tugas biasanya dapat diselesaikan dengan tingkat efisiensi, efektivitas, dan produktivitas yang tinggi pula. 2. Kemungkinan bagi seseorang-misalnyaketua panitia-bertindak otoriter atau diktatorial sangat kecil karena kepemimpinannya itu hanya bersifat sementara. 3. usaha yang kooperatif di kalangan para anggota mudah dibina karena kepercayaan yang diterima sebagai anggota panitia.
Di samping kelebihan-kelebihan tersebut, organisasi tipe panitia pun tidak bebas dari berbagai kelemahan sebagai berikut : 4. Timbulnya biaya tambahan bagi organisasi seperti dalam bentuk honorarium para anggota. 5. Proses pengambilan keputusan biasanya berjalan lambat karena dasar bekerja dan bertindak satu panitia biasanya adalah kolektivitas. 6. Dalam hal timbulnya kemacetan, sukar meletakkan tanggung jawab di atas pundak seseorang karena penyelesaian tugas itu merupakan tanggung jawab bersama. 7. Para anggota organisasi panitia sering dihadapkan kepada keharusan menerima perintah dari berbagai sumber, yaitu semua pihak yang merasa berkepentingan dalam penyelesaian tugas khusus tersebut. 8. Daya kreasi para anggota kurang berkembang karena diketahui bahwa penilaian terhadap kemampuannya terutama tidak ditentukan oleh keberhasilannya sebagai anggota panitia, tetapi sebagai penyelenggara tugas pokoknya yang sudah ditetapkan secara melembaga.
Harus diakui bahwa betapapun telitinya pimpinan organisasi melakukan analisis terhadap penstrukturan berbagai tugas yang harus diselenggarakan, dan betapapun cermatnya penelitian dilakukan tentang wujud masa depan yang akan dihadapi oleh organisasi, selalu timbul tugas-tugas khusus tertentu yang tidak dapat diperhitungkan atau diduga sebelumnya. Karena itu tetap ada tempat untuk menggunakan tipe organisasi ini sebagai pelaksana tugas tertentu yang sifatnya sementara. Akan tetapi apabila pimpinan organisasi memutuskan membentuk panitia untuk menyelesaikan tugas-tugas tertentu, kiranya penting untuk selalu mengingat kesementaraan panitia itu artinya, jika tugas yang bersifat sementara itu telah selesai, panitia pelaksananya pun harus segera dibubarkan, sebab apabila tidak, organisasi akan terus memikul berbagai jenis tambahan beban biaya yang sesungguhnya tidak perlu. Sebaliknya, apabila ternyata tugas-tugas yang tampaknya sementara itu
akan sering timbul di masa depan, sebaiknya ia dilembagakan dan dimasukkan ke salah satu satuan kerja yang sudah terdapat dalam organisasi. Bahkan apabila perlu menambah satuan kerja baru tanpa mengubah pola dasar organisasi.
Pembahasan tentang fungsi pengorganisasian di atas menunjukkan hal-hal berikut : 1. Berbagai kegiatan yang harus diselenggarakan oleh organisasi perlu ditampung dalam wadah tertentu yang dikenal dengan istilah struktur organisasi. 2. Organisasi hanyalah alat untuk pencapaian tujuan dan karena itu betapapun pentingnya penstrukuran kegiatan, pengelompokan tenaga kerja, penyediaan sarana dan prasarana kerja, pengorganisasian, hanyalah salah satu upaya untuk memperlancar kegiatan pencapaian tujuan. 3. Kemampuan memilih tipe organisasi yang tepat merupakan pencerminan dari kemampuan manajerial orang-orang yang mendapat kepercayaan men)rusun organisasi yang sesuai. 4. Organisasi lebih dari sekadarpenggambaran pembagian tugas dan wewenang orang-orang seperti tergambar pada organogram karena ia merupakan arena terjadinya interalisi antara para anggotanya. 5. Dalam satu organisasi yang baik, orang-orang yang menunjukkan sikap, tindak tanduk, dan perilaku yang negatif dapat segera diidentifikasikan untuk kemudian diperbaiki, dibina dan diarahkan. Sebaliknya, dalam organisasi yang susunannya tidak tepat dan tipenya dirasakan tidak sesuai, sikap, tindak tanduk, dan perilaku positif pun dapat berubah menjadi negatif. Oleh karena itu, perhatian utama dalam pengorganisasian tetap/rarus diberikan kepada unsur manusia yang menggunakan qrganisasi tersebut.