ASISTENSI PENDAMPINGAN DAN PENGORGANISASIAN Judul kegiatan
:
Asistensi pendampingan dan pengorganisasian
Tempat
:
Sekertariat YLKMP
Hari / tanggal
:
Jum’at / 05
Peserta
:
10 orang (L:3, P: 7)
Fasilitator
:
Nanik
Pembukaan Fasilitator : minardi
Fasilitatror mengucapkan salam dan mohon maaaf atas keterlambatan dimulainya acara ini karena terkait kehadiran kawan-kawan faswil yang masih kuran dari 50%, fasilitator meminta kepada mabak nanik dan mbak restin memberikan masukkan terkait pemberdayaan dan strategi pengorganisasian. Fasilitator menyerahkan acara ini kepada fasilitator mbak nanik.. Mbak nanik memint ambak restin untuk menyampaikan kata-kata mutiara... Restin : banyak hal yang bisa kita plajari dari proses dan praktek yang kita pernahlakukan dan hari ini lebih kepada bagaimana merefleksikan apa yang pernah kita lakukan dan hari ini lebih merefleksikan apa yang kita pernah simbangkan bagi KLU. Dan semoga proses yang pernah kita lakukan bisa menjadi sejarah pembangunan di KLU. Senang sekali mbak nanik bisa hadir di sini. Diskusi Fasilitator: Nanik Fasilitator menegaskan bahwa hari ini kita akan merefleksikan atau mengingat apa yang pernah kita lakukan dan bisa berbagi kepada yang lain. Fasilitator mengharapkan agar kawan-kawan bisa memahami apa yang akan di kerjakan sesuai yang ada di MRKO dan RA. Fasilitator menanyakan perubahan apa yang ingin dilakukan. PUTRAWADI : yang ingin di rubah sistem pelayanan publik, seperti yang ada di kantor desa karang bajo. Minardi : perubahan internal terkait dengan sikap, pada diri sendiri: 1. Kedisiplinan 2. Praktek pemberdayaan (tim pelaksanana memiliki kapasitas dalam melakukan pendampingan) Mariani : YLKMP sebagai tempat untuk sekolah, pemberdayaan warga, dan cita-cita saya di 4 desa dengan perbedaan karakter warga, yang dulunya banyak tampak kader perempuan tapi lama-lama menghilang an sekarang saya ingin memunculkan kembali champion perempuan, selanjutnya saya ingin pemdes bekarja sesuai tupoksinya seperti BPD sekarang banyak yang baru. Lebih transparan terkait APBDES. Kesadaran pemdessebagai aparatur yang memegang
kebijakan desa bisa kita advokasi untuk melakukan transparansi dan pembangunan desa berani dari APBDES. Fasilitator menanyakan, apa harapan faswil utuk kemajuan kedepan. Putrawadi ; kita bisa memanfaatkan aset yang kita milki Minardi : butuh regulasi terkait pendapatan aslidesa/ APBDES. FASILITATOR menanyakan kenapa akad antara access dan YLKMP terjadi yaitu untuk mewujudkan kemandirian desa, warga dan oraganisasi berdaya. Mariani : wargaterlbat dalam proses-proses pembangunan Putrawadi ; adanya perdes terkait menggali potensi desa, mendoorong KPM/kader untuk mempengaruhi pemdes terkait APBDES murni Fasilitator membuat ranngkuman dari brainstorming / tukar pengalaman dari peserta, adapun hasil rangkuman sebagai berikut: Fasilitator mengelompokkan hasil cerita / berbagi pengalaman, apakah yang telah di lakukan sesuai dengan tujuan . AKTOR 1. Kader-kader bisa mendorong untuk mempengaruhi kebijakan pembangunan berbagi 2. Kader-kader perempuan kurang untuk jumlah dan kwalitasnya KELEMBAGAAN WARGA 1. 2. 3. 4. 5.
Warga terlibat dalam proses pembangunan desa Organisasi warga yang kuat Muncul kader / champion,kualitas dan kuantitas Kontrol warga berfungsi untuk pengelolaan pembangunan Pelayanan kesehatan lebih baik misal pustu.
PEMDES 1. Perdes / regulasi 2. APBDES Murni 3. Retribusi prusahaaan untuk desa KEBIJAKAN 1.
Pemerintah dusun/ desa menjlankan peran fungsi
RUANG PARTISIPASI WARGA KSWADAYAAN PRINSIP DAN NILAI
Fasilitator menanyakan, apa langkah kedean untuk satu tuhn kedepan..?
Mampu mentranspormasi Pemdes bisa menerima ke berhasilan dari pemdes terkait hasil karya OMS yang bisa di kirim sampai keluar daerah, / bagai mana cara menyadarkan pemdes untuk melihat potensi yang ada di desa terkait organisasi yang ada di desa.
Minardi : bagaiman caranya kita masuk untuk melakukan pendampingan kalau seperti itu...? Fasilitator meminta mariani bagaimana caranya di desa dampingan karena menemukan hal terssebut.. Mariani ; Mengidentifikasi potensi dan aset misalnya, OMS yang ada di desa dengan beberapa hasil yang masih sederhana dengan produksi yang masih sederhana, dan saya sebagai faswil bercerita kepada pemdes bahwa di desanya memilki OMS yang memilki struktur kepengurusan yang bagus, tapi informasi dari desa yang tidak menggunakan hasil warga karena terpegaruh oleh kemasan atau pariasi barang yang i hasilkan oleh warga. Fasilitator memnegaskan bahwa dari hasil yang di lakukan kita memilki sesuatu berdasarkan fakta, yaitu:
Dokumentasi hasil Hasil di momunikasikan dengan pemdes Penydaran dan menempatkan warga sebagai pelaku Mengoptimalkan aset
Fasilitator menegaskan bahwa dari hasil yang pernah di lakukan ternyata sudah sesuai dengan pemberdayaan dan pengorganisasian tapi baru satu langkah dan bagaimana carnaya kita melanjutkan sehingga masyarakat berdaya. Kita tidak perlu pintar tapi kita perlu banyak relasi sehingga apa yang di buutuhkan warga bisa kita lingkan dengan orang yang bisa memberikan jawaban atas kebutuhan warga itu. Fasilitator memberikan cara bangaimana menjadi propokator sehingga warga menyadarkan diri terkait apa yang merkka butuhkan dan apa yang mereka punya. Fasilitator menanykan apakah sudah ada gambaran bagaimana pengorganisasian dan pemberdayaan..?? Mariani : sudah ada gambaran Minardi : dari penjelasan yang mb’ nanik berikan mulai dari apa yang pernah kita lakukan ternya itu juga termasuk pemberdayaan tapi baru masih setahap dan sekarang bagaimana kita melanjutkan Dari hasil pemetaan tadi apa yang di hasilkan dari faswil di lapangan fasilitator meminta pesert untuk mengelompokkan mana yang masuk PROSES dan HASIL, adapun hasil nya sebagai berikut: Dari hasil pengelmpokan, fasilitator menegaskan bahwa dari apa yang sudah di hasilkan tadi masuk dalam proses sehingga menghasilkan sesuatu. Hailnya sekarang bagimana kit amenhasilkan 5 desa modeldi mana prosesnya ada aktor seperti KPM, Pemdes sehingga kita memperoleh hasil. Fasilitator menenyakan apa lagi yang harus menjadi lingkaran perjuangan kawan-kawan..
Jejaring , misalnya
1. 2. 3. 4.
FORLADEMA DAEGUN FORUM KPM AKAD LEMBAGA LOKAL
Fasilitator menegaskan bahwa ada kekuatan yang harus kita pengaruhi. Fasilitator juga menegaskan bahwa paa yang siudah dilakukan sudah merupakan pemberdayaan. Minardi : tolong di pertegas dua kata ini yaitu PEMBERDAYAAN dan PENGORGANISASIAN. Dan mana yang lebih dahulu dilakukan. Mariani : pengorganisasian dulu baru di lakukan pemberdayaan. Misalnya mengorganisir OMS setelah kita tau diman posisinya sehingga kita bisa lakukan pemberdayaan. Nanik : mendengar dan menyimak dulu atau saya identifikasi terkait desa dan saya rekam saya proses, kemudian jadikan warga sebagai narasuber / aktor karena mereka lebih tau terkait desanya. Di sini saya langsung melakukan identifikasi sekaligus pemberdayaan atau proses penyadaran. Fasilitator memberikan contoh bagaiman proses pengorganisasian dan pemberdayaan dimana ada proses kita menyadarkan dan mereka berjalan sendiri bukan memobilisasi. Putrawadi : pemberdayaan dulu baru pengorganisasian, misalnya di RA NO 3, jelas kita isi dengan pemberdayaan dab baru kita melakukan pengorganisasian. Fasilitator menegaskan sebenaranya tidak usah di pisahkan antara pengorganisasian dan pemberdayaan, karena Minardi : ini kita temukn rohnya bagaimana proses untuk memberdayakan. Mariani : ternya proses ini membuat saya menjadi semakin semangat. Dan bagaimana caranya kita memberdayakan masyarakat dan bagaimana kita pemberdayaan diri Fasilitator mengajak semua tim untuk menemukan bagaimana strategi untuk pemberdayaan dan pengorganisasian.. Fasilitator mengingatkan bahwa nanti kita harus berpikir lebih keras terkait janji dengan ACCESS. fasilitator menaynkan bagaimana strategi tepat untuk kerja cerdas.. Ffasilitator menanyakan apa upaya / langkah kita untuk memperdayakan permpuan, caranya:
Menghadirkan mereka Bersuara / berpartisipasi Suaranya di bahas atau di akomodir dalam kebijakan / musyawarah Pendapa manfaat Memobilisasi sumberdaya
Fasillitattor menegaskan dengan hasil yang sudah di hasilkan pada tahun 2012 kemarin menjadi langkah awal sebagai penunjang keberhasilan tahun depan. Fasilitator menempelkan kegiatan-kegiatan yang akan di lakukan pada bulan april, dan Kegiatan yang mendukung:, ,.
Fasilitator menanykan kepada semua peserta apa saja persiapan yang sudah dilkukan untuk melakukan kegiatan – kegiatan, fasilitator meminta semua peserta untuk mengidentifikasii bahan-bahan atau keunggulan yang akan di shering, karena keunggulan itu yang akan di bahas di dalam pertemuan minimal dua keunggulan perdesa. No
Kegiatan penunjang konsolidasi tim
persiapan TA tim
pertemuan kebutuhan), review refleksi bulanan
Kegiatan bulan april Berbagi pembelajaran KPM dan Kader pembangunan Lintas aktor, adapun beberapa keunggulan dari beberapa desa, sebagai berikut: Pemanfaatan lahan (PKK dan kelompok warga) Peta digital Usaha kelompok Lembaga adat Pemuda (Rumah gotong royong, reboisasi) Organisasi adat Musrenbang Tindak lanjut pendalaman dan validasi sensus sebagai dasar penyusunan peta digital di 33 desa (sesuai Pertemuan berkala kelompok organisasi warga dan desa Pertemuan apresiatif lintas sektor KLU
Diskusi FLA sebagai konsolidasi lintas aktor.
Out put bulan april Sosialisasi dan komitmen (warga kec, desa, kabupaten)
198 KPM di 33 desa → ppemberdayaan wargadan pemerintah desa 33 desa kwalitas perencanaan dan penganggaran partisipatif kader 33 RPJM des, APBDes, RKPDes → sebagai rujukan pemberdayaan pembangunan ruang
Fasilitator menayakankepada haswil cerita mana saja yang akan menjadi cerita andalan pada saat kegiatan berbagi pembelajaran linta kader. Fasilitator meminta koordinator membuat tor yang isinya identifikasi praktek cerda (identifikasi aktor, cerita) dengan pertanyaan konci: mengapa, bagaimana, untuk apa...?? fasilitator mengajak semua faswil untuk membuat strategi untuk Kegiatan Berbagi Pembelajaran Kader Lintas Sektor, yaitu dengan berjenjang lintas desa, kecamatan dan kabupaten. Kegiatan yang dilakukan 6 kali bisa dengan perubahan cara, dan untuk bulan april ini akan dilakukan di masing-masing desa pada bulan kedua, dengan beberapa isu yang sudah di identifikasi dengan beberapa kata konci Mengapa, Bagaimana, Untuk apa, yang akan di tuangkan dalam TOR. Putrawadi : hasilnya bahwa KPM memahami bahwaa kader bergerak dengan satu tujuan tanpa membedakan persi YLKMP atau PNPM. Minardi : keinginan kita KPM ini bisa memiliki SK yang sama tanpa pembedaan persi bentukan.
Fasilitator menanyakan kepada semua faswil kegiatan yang mana yang masuk dalam output atau kegiatan mana yang akan di mandatkan untuk menghasilkan mengembalikan peran fungsi sesuai permendagri. Minardi : tujuan yang berjumlah 6, karena akan di lakukan sebanyak 6 kali, dan dengan 6 tujuan apakah bisa jika dalam satu kali pertemua bisa menghasilkan 2 tujuan..? Restin : sesuai rancangan bahwa pertemuan yang akan di lakukan 6 kali sebenarnya bisa di atur lagi lebih pleksibel. Dan saya setuju dari praktek-paraktek cwerdas yang teridentifikasi ini bisa memenuhi tujuan pertama terkait praktekpraktek cerdas dengan satu cerita utuh. Minardi : dari pertemua pertama ini bisa memenuhi 3 tujuan, berbagi pembelajaran, pengembalian tupoksi KPM dan penyaut paduan mimpi.. Nanik : pada proses pertama ini lebih pada ikrar, atau ada dua tujuan yaitu berbagi pembelajaran dan pengembalian tupoksi kader.sedangkan tujuan untuk menyatupadukan mimpi tidak bisa langung pada pertemua pertama karena perlu proses penyadaran jadi ini tidak bisa langsung. Fasilitator mengulas output yang akan di hasilkan untuk bulan april, fasilitator meminta faswil mengidentifikasi / apdate terkini KPM / kader-kader laki / perempan yang ada di desa berangkat dari kader apapun. Dengan mencatat keterangannya dan april harus sudah di dapatkan. Marianai : untuk kegiatan tindak lanjut pendalaman dan validasi sensus sebagai dasar penyusunan peta digital di 33 desa apakah bisa kita satukan atau dalam kegiatan berbagi pembelajaran itu karena ada KPM sekaligus kita bicarakan pendalaman sensus. Dengan di dukung oleh Fasilitator GSC karena mereka juga butuh data. Minardi : karena egiatan in berbagi jadi bisa di identifikasi siapa saja yang bisa melakukan sensus / untuk pendalamannya kemudian pertemuan keduanya bisa langsung membicarakan pendalamannya. Putrawadi ; ada dana 1,7 M, dari PNPM belum mampu membuat kelompok/ SPP, dan ini bisa menjadikeuntungan kita dalam program atau kegiatan LED nanti. Fasilitator meminta pak putrawadi untuk mendorong dan mengidentifikasi kelompok-kelompok / SPP yang ada sehingga kita bisa lingkan dengan PNPM, dananya bisa dari PNPM dan kita bisa dari pemberdayaannya. Jadi kita harus mengidentifikasi dana-dana yang bertebangan yang ada dan kita lingkan dengan desa dampingan kita. Fasilitator menanyakan apa tujuan untuk kegiatan Pertemuan berkala kelompok organisasi...? Restin : membincangkan sistem pelayanan publik, ekonomi dll. Fasilitator meminta faswil untuk mengientifikasi kembali kelompok-kelompok yang di dampingi pada tahun lalu untuk di hidupkan kembali jika kemarin smpat mati. Isu-isu yang akan di bicarakan bisa daari isu-isu yang teridentifikasikan . fasilitator menegaskan tempat nongkrongnya faswil yaitu di Sekertariat OMS, KPM, pemdes dan di pusat pembelajaran warga. Fasilitator menanyakan kepada faswil kegiata Mariani : judul untuk diskusi pertama yaitu KONSOLIDASI, dengan mensosialisai 5 desa modal, dan di sana kita kan minta untuk membuat kriteria sampai penilaiannya mereka yang akan
buat dan langsung mereka yang akan mengidentifikasi desa mana saja yang akan menjadi desa model. Fasilitator mennayakan apakah dalam diskusi FLA, lintas level atau selevel..? Peseerta : FLA ini lintas level. Fasilitator mennayakan apakah dananya cukup untuk menghadirkan 60 orang anggota FLA..? Dan kalu cukup terkait Konsolidasi jangan hanya meminta komitmen karena sudah. Jadi agendanya adalah sosialisasi terkait agenda kerja sampai desember, sedangkan kalau untuk membicarakan desa model mungkin jangan karena ada ke hawatiran kalau kita serahkan pada forum takutnya ada debat yang tidak terhenti, dan takutnya mereka berpikir ada dana lebih jika menjadi desa model, kalau di lombok tengah, lebih melihat apakaha ada lembaga informasi publi yang di bangun oleh masyarakatt, organisasi ekonomi dll juga di dukung dengan desa yang pemdesnya responsip, KPM yang meningkat kapaitas, baru setalah itu teman-teman lingkan dengan SKPD. Desa model itu tempat kita belajar. Fasilitator menyarankan agar diskusi di lakukan pada akhir bulan april dan dalam Diskusi FLA yang akan di bahas dengan menghadirkan nara sumber peta digital. 1. 2. 3. 4.
Sosialisasi agenda kerja Komitmen Shering pembelajaran Peta digital yang sedang menarik
Minardi : terkait ada kepala desa baru apakah bisa kita undanng kepala desa baru menjadi partisipan untuk mensosialisasikan program. Dan harapan kami yang akan mengundang adalah BPM. Fasiitator menegaskan lakukan dalam MRKO tidak hanya gugur kewajiban tapi nikmati sehingga apa yang kita kerjakan kita senang. Fasilitator menanykan kepada semua peserta apa kebutuhan kawan-kawan yang perlu di dukung oleh lembaga....??? dan terkait titipan dari koorprog terkait:
Disiplin waktu Sikap Tim pelaksana punya kapasitas.
Fasilitator meminta peserta untuk disiplin waktu agar lebih menghargai orang yang kita janjukan apakah ada dampak untuk orang yang kita janjikan dan lebih membuat mana yang lebih di utamakan/ membuat prioritas. Fasilitator menanyakan apakah review refleksi penting atau tidak..? Mariani ; sebagai wadah diskusi strategi bagaimana satu kegiatan sukses atau tidak sehingga kita bisa melihat aout put yang kita hasilkan. Dan jangan seperti dulu seolah-olah hanya enghakimin pasduk. Fasilitator menanyakan bagaiana cara agar pemikiran seperti menghakimi tidak ada lagi yaitu berangkat dari diri sendiri sehingga tidak meras di adili dan proses-prose apresiatif. Dan bergilir menjadi fasilitator tidak hanya pak minardi sehingga kawan-kawan tidak merasa bosan. Dan teman-teman faswil jadilah mitra yang membanggakan bagi koorprog.
Fasilitator meminta koordinator dan teman-teman membuat agenda bulanan, dan di dampingi dengan tujuan secara lengkap sehingga kawan-kawan juga tau apa uyang kan di lalkukan nanti. Penutupan Fasilitator : Minardi Ucapan terimkasih kepada mbak nanik atas fasilitasi tim terkait pemberdayaan dan pengorganisasian, dan semoga kawan-kawan pendamping lapangan bisa mempraktekkan di daerah dampingannya. Fasilitator meminta maaf atas kondisi yang terjadi hari ini. fasilitator juga minta waktu jika ada yang akan di diskusikan agar bisa di berikan masukan-masukan.