ANALISIS PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN, DAN SIKAP PENGGUNAAN TERHADAP MINAT PERILAKU PENGGUNAAN BILLING SYSTEM (STUDI PADA WAJIB PAJAK KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MALANG UTARA) Agus Andrian Kertahadi Heru Susilo Program Studi Perpajakan, Jurusan Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya, Email:
[email protected] Abstract This research uses TAM as a basic model of hyphothesis. The variable which are use in this research is perceived usefulness, perceived ease of use, attitude towards, and behavioral intention. The goal is to know perceived usefulness, perceived ease of use, and attitudes towards the use of the taxpayer’s interest to use the Billing System . This research uses descriptive method quantitative approach. Data collection is done using random sampling techniques. The data used are primary data obtained by using a questionnare. The subject of this research is the taxpayer listed on KPP Pratama North Malang. The sample used in this research amounted 100 respondents and data analysis using SPSS program version 21.0. The result of this research indicates that all the hypothesis are accepted. The first hypothesis shows that Perceived ease of use significantly influential to perceived usefulness. The second hyphotesis shows that perceived usefulness significantly influential to attitude towards. The third hyphotesis shows that perceived ease of use significantly influential to attitude towards. The fourth hypothesis shows that attitude towards significantly influential to behavior intention. The fifth hyphotesis shows that perceived usefulness significantly influential to behavioral intention. Keywords: Billing System, Technology Acceptance Model (TAM), Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, Attitude Toward, Behavioral, Intention
PENDAHULUAN Sebagian
Pembayaran Pajak Secara Elektronik (Billing besar
negara
di
dunia
System) dalam
Sistem
Modul
Penerimaan
menjadikan pajak sebagai tulang punggung
Negara sebagaimana diubah dengan Peraturan
untuk membiayai roda pemerintahan. Indonesia
Menteri Keuangan Nomor 204/PMK.05/2011.
turut
Tanggal 29 Desember 2011, Direktorat Jenderal
menjadikan
punggung
pajak
untuk
pemerintahan.
sebagai
tulang
membiayai
roda
Kebutuhan
Pajak
Anggaran
melalui
Peraturan
Dirjen
Direktur
Pajak
mengeluarkan
Jenderal
Pajak
PER–
Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) yang
47/PJ/2011 tentang Tata Cara Pelaksanaan Uji
terus meningkat setiap tahun tentu perlu
Coba Penerapan Sistem Pembayaran Pajak
diimbangi
terus
Secara Elektronik (Billing System) dalam Sistem
meningkat pula. Meningkatnya beban APBN
Penerimaan Negara untuk lebih menjelasakan
yang
tentang tata cara pelakasanaan uji coba Billing
penerimaan
ditanggung
pajak
oleh
yang
sektor
pajak
menyebabkan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) terus
memperbaiki
kinerjanya
guna
System.
dapat
Billing System adalah serangkaian proses
memaksimalkan pendapatan negara di sektor
yang meliputi kegiatan pendaftaran peserta
pajak.
billing, pembuatan kode billing, pembayaran Salah satu wujud nyata yang dilakukan
adalah
dengan
perpajakan.
melakukan
Reformasi
berdasarkan kode billing dan rekonsiliasi billing
reformasi juga
ini Billing System masih dalam proses uji coba.
memperhatikan perkembangan era globalisasi
Wajib Pajak yang terdaftar di KPP Pratama
yang berlangsung begitu cepat, tidak terkecuali
Malang Utara mulai ditunjuk sebagai peserta uji
dalam hal perkembangan teknologi informasi.
coba Billing System sejak awal tahun 2013
Salah satu wujud penerapan teknologi informasi
tepatnya
dilingkungan Direktorat Jenderal Pajak adalah
mengeluarkan Keputusan Jenderal Pajak Nomor
penerapan uji coba Billing System dalam proses
KEP-09/PJ/2013 Tentang Penunjukan Kantor
pembayaran pajak. Pada bulan Maret 2011
Pelayanan Pajak dan Wajib Pajak Dalam Rangka
Direktorat
Jenderal
Pajak
Uji Coba Penerapan Sistem Pembayaran Pajak
Peraturan
Menteri
Keuangan
60/PMK.05/2011.
perpajakan
dalam sistem modul penerimaan negara. Saat
Peraturan
menerbitkan tersebut
Nomor
setelah
Direktur
Jenderal
Pajak
Secara Elektronik (Billing System) Dalam Sistem
berisi
Modul
tentang Pelaksanaan Uji Coba Penerapan Sistem
Penerimaan
Negara.
Walaupun
peraturan tersebut sudah dibuat sejak tahun 1
2011 dan diterapkan di KPP Malang Utara pada
dapat digunakan dengan mudah dan dapat
tahun 2013, namun belum semua masyarakat
dipelajari sendiri.
mengetahui tentang Billing System. Hal tersebut berpengaruh
terhadap
penggunaan
Billing System yang masih dalam proses
Billing
uji
coba
menjadi
alasan
utama
mengapa
System oleh Wajib Pajak yang menjadi objek
penelitian mengenai perilaku penerimaan Wajib
dalam proses uji coba ini.
Pajak terhadap penggunaan Billing System ini
Berdasarkan data yang diperoleh dari
dibuat. Tujuan penelitian ini adalah untuk
KPP Pratama Malang Utara sampai dengan
mencari pengaruh persepsi kegunaan, persepsi
bulan Juni 2013, dari 72.212 Wajib Pajak yang
kemudahan dan sikap penggunaan terhadap
terdaftar
minat wajib pajak untuk menggunakan Billing
hanya
16
Wajib
Pajak
yang
menggunakan Billing System. Masih sangat
System.
minimnya Wajib Pajak dalam menggunakan Billing System disebabkan Wajib Pajak belum
TINJAUAN TEORI
bisa menerima sebuah teknologi baru dalam
Perpajakan
pembayaran pajaknya dan sosialisasi yang
Tjahjono
dan
Husein
(2005:2)
masih sangat minim dari pihak Direktorat
berpendapat bahwa pajak adalah iuran rakyat
Jenderal Pajak. Pola pikir dari Wajib Pajak yang
kepada kas negara (peralihan dari sektor
masih menganggap penggunaan Billing System
partiklelir ke sektor pemerintah) berdasarkan
dalam proses pembayaran pajak akan lebih
Undang-undang (dapat dipaksakan) dengan
menyulitkan jika dibandingkan secara manual
tidak mendapat jasa timbal balik (tegen prestatie)
diperkirakan menjadi salah satu faktornya,
yang langsung ditunjuk dan yang digunakan
padahal pembayaran pajak secara Billing System
untuk membiayai pengeluaran umum. Menurut
memiliki manfaat yang lebih besar bagi Wajib
Munawir (2005:3) Pajak sebagai suatu kewajiban
Pajak maupun Direktorat Jenderal Pajak.
menyerahkan sebagian daripada kekayaan ke
Penerapan
tidak
kas negara disebabkan suatu keadaan, kejadian
terlepas dari aspek perilaku pengguna. Hal
dan perbuatan yang memberikan kedudukan
tersebut dikarenakan pengembangan sistem
tertentu,
terkait
dan
menurut peraturan yang ditetapkan pemerintah
sistem
serta dapat dipaksakan, tetapi tidak ada jasa
tersebut, sehingga sistem yang dikembangkan
timbal balik dari negara secara langsung, untuk
harus
memeilihara kesejahteraan umum.
dengan
organisasional
suatu
teknologi
masalah sebagai
berorientasi
individu
pengguna pada
penggunanya.
Keberhasilan penerimaan sistem informasi tidak hanya
ditentukan
tersebut
bisa
oleh
bagaimana
memproses
suatu
tetapi
Menurut
bukan
sebagai
Waluyo
hukuman,
(2011:17)
sistem
sistem
pemungutan pajak dapat dibagi menjadi 3
informasi
bagian yaitu Official Assessment system, Self
dengan baik, tapi juga ditentukan oleh tingkat
Assessment
penerimaan
penerapan
Official Assessment system merupakan sistem
sistem informasi tersebut. Penerimaan sebuah
pemungutan pajak yang memberi wewenang
teknologi
dengan
kepada pemerintah (fiskus) untuk menentukan
Model
besarnya pajak terhutang. Self Assessment system
individu
informasi
menggunakan
terhadap dapat
Technology
diukur Acceptance
(TAM).
system,
dan
Withholding
system.
merupakan pemungutan pajak yang memberi “Technology Acceptance Model (TAM)
merupakan
model
yang
digunakan
wewenang,
untuk
kepada
kepercayaan,
Wajib
Pajak
tanggung
untuk
jawab
menghitung,
memprediksi penerimaan pengguna terhadap
memperhitungkan, membayar, dan melaporkan
teknologi
sendiri besarnya pajak yang harus dibayar.
berdasarkan
dua
variabel,
yaitu
persepsi kemanfaatan (perceived usefulness) dan
Withholding
persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease
pemungutan pajak yang memberi wewenang
of use)” (Davis 1989:320). Persepsi kemanfaatan
kepada pihak ketiga untuk memotong atau
(perceived
memungut besarnya pajak yang terhutang oleh
usefulness)
didefinisikan
sebagai
system
tingkat kepercayaan pengguna bahwa dengan
Wajib Pajak.
menggunakan
sistem,
maka
Tinjauan Umum Persepsi
meningkatkan
kinerja
pengguna
akan
dapat
tersebut.
Menurut proses
Robbins
(2006:169) digunakan
sistem
Persepsi
Sedangkan persepsi kemudahan penggunaan
adalah
(perceived ease of use) didefinisikan sebagai
mengelola
tingkat kepercayaan pengguna bahwa sistem
mereka dalam rangka memberikan makna
dan
yang
merupakan
menafsirkan
kesan
individu indera
kepada lingkungan mereka. Meski demikian
2
apa
yang
dipersepsikan
seseorang
dapat
konstruk yang digunakan hanya sampai minat
berbeda dari kenyataan yang obyektif.
perilaku. Hal ini disebabkan karena masih
Menurut Notoatmodjo (2005:25), ada
sangat
minimnya
Wajib
yang
banyak faktor yang akan menyebabkan stimulus
menggunakan
masuk dalam rentang perhatian seseorang.
menyebabkan
Faktor tersebut dibagi menjadi dua bagian besar
konstruk penggunaaan senyatanya untuk diuji.
yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor
Billing
Pajak
tidak
terdapat
pada
orang
yang
Teknologi Informasi
Gambar 1 : Technology acceptance Model (TAM) Sumber: Davis, Bagozzi, dan Warshaw, (1989) dalam Hartono (2007:11)
Information Technologi Associantion of dalam
Sutarman
(2009:13)
mendefinisikan teknologi informasi suatu
studi,
implementasi,
perencanaan, dukungan
Minat perilaku
Persepsi Kemudahan
mempersepsikan stimulus tersebut.
America,
memungkinkannya
Sikap Penggunaan
objeknya, sedangkan faktor internal adalah yang
yang
Persepsi Kegunaan
eksternal adalah faktor yang melekat pada faktor
System,
sebagai
pengembangan, atau
Billing System
manajemen
Setiap Wajib Pajak orang pribadi dan
sistem informasi berbasis komputer, khususnya
Wajib Pajak badan usaha selain bendahara
aplikasi perangkat lunak dan perangkat keras
pemerintah
komputer. Teknologi informasi memanfaatkan
terhutangnya secara elektronik. Hal ini dapat
komputer
dilakukan
elektronik dan perangkat lunak
komputer
untuk
melindungi,
mengubah,
memproses,
dapat
membayarkan
karena
Kementerian
pajak
Keuangan
menyimpan,
sedang melakukan uji coba sistem pembayaran
mentransimisakan,
pajak yang disebut Billing System. Billing System
dan memperoleh informasi secara aman.
merupakan cara pembayaran pajak di mana
Teknologi dipandang sebagai alat yang
Wajib Pajak sebelum melakukan pembayaran
digunakan oleh individu dalam membantu
melalui Bank/Pos Persepsi harus melakukan
melaksanakan tugas agar lebih mudah. Dalam
penginputan data pembayaran terlebih dahulu
konteks
disitus
sistem
menunjukkan
informasi,
sistem
teknologi
komputer
(perangkat
yang
sudah
disediakan
Direktorat
Jenderal Pajak.
keras, perangkat lunak dan data) dan dukungan
Seluruh Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
bagi pengguna (pelatihan dan bantuan) yang
di Indonesia turut serta dalam pelaksanaan uji
disediakan untuk membantu pengguna dalam
coba penerapan sistem pembayaran pajak secara
menyelesaikan tugas. Dalam kaitannya dengan
elektronik (Billing System) sejak 12 April 2013.
pemanfaatan teknologi informasi, terdapat dua
Hal ini sesuai dengan Keputusan Jenderal Pajak
teori yang mendasar yaitu: multilevel theory yang
Nomor KEP - 359/PJ/2013 Tentang Penunjukan
dikembangkan oleh Burton-Jones dan Gallivan
Kantor Pelayanan Pajak dan Wajib Pajak Dalam
(2004) dan Theory of Reasoned Action (TRA) yang
Rangka Uji Coba Penerapan Sistem Pembayaran
dikembangkan oleh Fishbein dan Ajzen (1975).
Pajak Secara Elektronik (Billing System) Dalam
Technology Acceptance Model (TAM)
Sistem
Model Penerimaan Teknologi (TAM)
Modul
Penerapan Billing
Penerimaan System
Negara.
diharapkan
akan
merupakan salah satu teori tentang penggunaan
mempermudah Wajib Pajak dan Direktorat
sistem
dapat
Jenderal Pajak (DJP) dalam memastikan jumlah
penerimaan
pajak yang telah disetorkan oleh Wajib Pajak
teknologi
informasi
digunakan
untuk
individual
terhadap
yang
menjelaskan
penggunaan
sistem
dan mempermudah proses pembayaran pajak
Teori
sangat
jika dibandingkan dengan sistem lama yang
berpengaruh ini pertama kali diperkenalkan
menggunakan Surat Setoran Pajak (SSP) dan
oleh
dipandang kurang efektif.
teknologi
informasi.
Davis
(1986)
yang
yang
merupakan
pengembangan dari Theory of Reasoned Action (TRA) oleh Ajzen dan Fishbein (1980).
HIPOTESIS
konstruk TAM yang dibuat oleh Davis (1989),
yaitu
persepsi
kegunaan
Variabel-variabel yang digunakan dalam
(perceived
penelitian
ini
adalah
persepsi
kegunaan,
usefulness), persepsi kemudahan penggunaan
persepsi kemudahan, sikap penggunaan dan
(perceived ease of use), sikap (attitude), minat
minat
perilaku
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
(behavioral
intention),
penggunaan
senyatanya (actual use). Pada penelitian ini
berikut:
3
perilaku.
Model
hipotesis
yang
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Perhitungan Analisis Path 1.
Analisis Pengaruh Persepsi Kemudahan terhadap Persepsi Kegunaan dapat dilihat dalam Tabel 1. Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa
nilai probabilitas (Sig F) = 0,000 (Sig F ≤ 0,05) maka diambil keputusan bahwa hipotesis yang Gambar 1: Model Hipotesis
menyatakan
Berdasarkan model hipotesis di atas, ada
terhadap
Tabel 1 Hasil koefisien path I (X2 terhadap X1)
persepsi
Variabel
Standarized
kegunaan. Persepsi
Hipotesis 4 : Sikap penggunaan berpengaruh signifikan terhadap minat perilaku
Signifikan
ini
adalah
Sebesar
pengaruh signifikan antara variabel persepsi kemudahan
eksaplanatori
kegunaan. Besarnya pengaruh variabel persepsi
eksplanatori.
kemudahan
Kantor
mempengaruhi nilai persepsi kegunaan diluar
yang berjumlah 72.212 Wajib Pajak. Teknik
persepsi kemudahan adalah sebesar 100% -
rumus
20,70% = 79,30%.
Slovin dengan tingakat kesalahan sebesar 10%
2. Hasil
100
Perhitungan
Persepsi
Sampel penelitian dipilih secara
Kemudahan
Variabel
Wajib Pajak yang terdaftar di KPP Pratama
pengumpulan
data
Persepsi
Standarized
Sig t
Keterangan
coefficient
Malang Utara mempunyai kesempatan yang sampel
dan
Pengaruh
Tabel 2 Hasil koefisien path II (X1, X2 terhadap X3)
menggunakan table of random numbers. Semua
dijadikan
Analisis
Kegunaan terhadap Sikap Penggunaan
acak sederhana (simple random sampling) dengan
untuk
persepsi
20,7%. Besarnya pengaruh variabel lain yang
yang terdaftar di KPP Pratama Malang Utara
responden.
variabel
Square pada Tabel 4.13, bahwa R2 = 0,207 =
dalam penelitain ini adalah Seluruh Wajib Pajak
sebanyak
terhadap
kegunaan dapat diketahui dengan meilihat R
Pelayan Pajak Pratama Malang Utara. Populasi
sampel
persepsi
persepsi kemudahan terhadap variabel persepsi
variabel lain sehingga termasuk penelitian
diperoleh
variabel
bahwa ada pengaruh signifikan antara variabel
ini mencari pengaruh satu variabel dengan
menggunakan
terhadap
kegunaan diterima. Secara parsial terbukti
menggunakan sampel dan hipotesis. Penelitian
di
tersebut
hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat
pengaruh satu variabel dengan variabel lain.
dilakukan
Probabilitas
nilai probabilitas 0.05 (0.000 ≤ 0.05), maka
atau menjelasakan hubungan, perbedaan, atau penelitian
0,000.
ternyata nilai probabilitas Sig. lebih kecil dari
suatu generalisasi sampel terhadap populasinya
sehingga
kemudahan
dibandingkan dengan probabilitas 0,05 (α=5 %),
eksplanatori dimaksudkan untuk menjelaskan
sampel
persepsi
hitung sebesar 5,050 dan probabilitas Sig.
penelitian
kuantitatif. Menurut Bungin (2008:38) penelitian
pengambilan
pengaruh
dari nilai standart coefficient beta dengan nilai t
eksplanatori dengan menggunakan pendekatan
ini
Sig F = 0,000
koefisien path sebesar 0,454 yang dapat dilihat
Jenis penelitian yang akan dilakukan
Penelitian
Adjust R Square = 0,198
terhadap persepsi kegunaan diperoleh besarnya
METODE PENELITIAN
itu
R Square = 0,207
individu
signifikan terhadap minat perilaku
karena
Variabel terikat = X1
Berdasarkan hasil perhitungan secara
Hipotesis 5 : Persepsi kegunaan berpengaruh
Metode
0,000
(X2)
signifikan terhadap sikap penggunaan
penelitian
0,454
Kemudahan
Hipotesis 3 : Persepsi kemudahan berpengaruh
sama
keterangan
beta
signifikan terhadap sikap penggunaan
Oleh
Sig t
coefficient
Hipotesis 2 : Persepsi kegunaan berpengaruh
dalam
signifikan
variabel persepsi kegunaan diterima.
Hipotesis 1 : Persepsi kemudahan penggunaan signifikan
pengaruh
antara variabel persepsi kemudahan terhadap
5 hipotesis yang dihasilkan, yaitu: berpengaruh
terdapat
beta
penelitian.
menggunakan
PersepsiKegunaan (X1)
0,365
0,000
Signifikan
PersepsiKemudahan
0,352
0,000
Signifikan
(X2)
kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik
Variabel terikat= X3
AdjustRSquare=0,361
deskriptif dan analisis statistik inferential.
R Square= 0,374
SigF= 0,000
4
Secara parsial terbukti bahwa ada pengaruh untuk
Hipotesis
yang
pengujian
secara
dapat
dirumuskan
keseluruhan
signifikan antara variabel persepsi kemudahan
sub-
terhadap variabel sikap penggunaan.
struktur 2 adalah sebagai berikut: Ho: Tidak terdapat pengaruh signifikan antara
3.
Hasil
Perhitungan
Analisis
pengaruh
persepsi kemudahan dan persepsi kegunaan
Persepsi Kegunaan dan Sikap Penggunaan
terhadap sikap penggunaan
terhadap Minat Perilaku
Ha:
Terdapat
pengaruh
signifikan
Tabel 3 Hasil koefisien path III (X1,X3 terhadap Y)
antara
Variabel
persepsi kemudahan dan persepsi kegunaan
Standarized
terhadap sikap penggunaan Berdasarkan
Tabel
2
dapat
0,05) maka diambil keputusan yaitu hipotesis persepsi
kemudahan
Persepsi
0,171
0,028
Signifikan
Kegunaan
0,664
0,000
Signifikan
(X1)
yang menyatakan terdapat pengaruh signifikan variabel
Sikap
dan
Penggunaan
variabel persepsi kegunaan terhadap sikap
(X3)
penggunaan diterima.
Variabel terikat = Y
Besarnya
pengaruh
Keterangan
beta
dilihat
bahwa nilai probabilitas (Sig F) = 0,000 (Sig F ≤
antara
Sig t
coefficient
variabel
R Square = 0,589
persepsi
kegunaan dan variabel persepsi kemudahan
Adjust R Square = 0,580
terhadap variabel sikap penggunaan dapat
Sig F = 0,000
diketahui dengan melihat R Square pada Tabel 2
Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat bahwa
yaitu nilai R2 = 0,374= 37,40%. Besarnya
nilai probabilitas (Sig F) = 0,000 (Sig F ≤ 0,05)
pengaruh variabel lain yang mempengaruhi
maka diambil keputusan yaitu hipotesis yang
nilai
menyatakan
sikap
penggunaan
diluar
persepsi
kemudahan dan persepsi kegunaan
terdapat
pengaruh
signifikan
antara variabel persepsi kegunaan dan variabel
adalah
sikap penggunaan terhadap minat perilaku
sebesar 100% - 37, 40% = 62,60%.
diterima.
Berdasarkan hasil perhitungan secara
Besarnya
individu pengaruh persepsi kegunaan terhadap
pengaruh
kegunaan
dan
path sebesar 0,365 yang dapat dilihat dari nilai
terhadap
minat
standart coefficient beta dengan nilai t hitung
dengan melihat R Square pada Tabel 3, bahwa
sebesar 4,048 dan probabilitas Sig. sebesar 0,000.
R2= 0,589= 58,90%. Besarnya pengaruh variabel
Probabilitas
tersebut
lain yang mempengaruhi nilai minat perilaku
probabilitas
0,05
probabilitas
Sig.
(α=5 lebih
%),
dengan
ternyata
kecil
dari
perilaku
sikap
persepsi
sikap penggunaan diperoleh besarnya koefisien
dibandingkan
variabel
variabel
penggunaan
dapat
diketahui
nilai
diluar persepsi kegunaan dan sikap penggunaan
nilai
adalah sebesar 100% - 58, 90% = 41,10%.
probabilitas 0.05 (0.000 ≤ 0.05), maka hipotesis
Berdasarkan hasil perhitungan secara
yang menyatakan terdapat pengaruh signifikan
individu pengaruh persepsi kegunaan terhadap
antara variabel persepsi kegunaan terhadap
minat perilaku diperoleh besarnya koefisien
variabel sikap penggunaan diterima. Secara
path sebesar 0,171 yang dapat dilihat dari nilai
parsial terbukti bahwa ada pengaruh signifikan
standart coefficient beta dengan nilai t hitung
antara variabel persepsi kegunaan terhadap
sebesar 2,229 dan probabilitas Sig. sebesar
variabel sikap penggunaan.
0,028.
pengaruh
persepsi
tersebut
dibandingkan
dengan probabilitas 0,05 (α=5 %), ternyata nilai
Berdasarkan hasil perhitungan secara individu
Probabilitas
probabilitas
kemudahan
Sig.
lebih
kecil
dari
nilai
terhadap sikap penggunaan diperoleh besarnya
probabilitas 0.05 (0.028 ≤ 0.05), hipotesis yang
koefisien path sebesar 0,352 yang dapat dilihat
menyatakan
dari nilai standart coefficient beta dengan nilai t
signifikan antara variabel persepsi kegunaan
hitung sebesar 4,901 dan probabilitas Sig.
terhadap variabel minat perilaku diterima.
Sebesar
tersebut
Secara parsial terbukti bahwa ada pengaruh
dibandingkan dengan probabilitas 0,05 (α=5 %),
signifikan antara variabel persepsi kegunaan
ternyata nilai probabilitas Sig. lebih kecil dari
terhadap variabel minat perilaku.
0,000.
Probabilitas
bahwa
terdapat
pengaruh
nilai probabilitas 0.05 (0.000 ≤ 0.05), maka
Berdasarkan hasil perhitungan secara
hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh
individu pengaruh antara sikap penggunaan
signifikan antara variabel persepsi kemudahan
terhadap minat perilaku diperoleh besarnya
terhadap variabel sikap penggunaan diterima.
koefisien path sebesar 0,664 yang dapat dilihat dari nilai standart coefficient beta dengan nilai t
5
hitung sebesar 8,682 dan probabilitas Sig.
PEMBAHASAN
sebesar
1.
0,000.
Probabilitas
tersebut
Variabel Persepsi Kegunaan (X1)
dibandingkan dengan probabilitas 0,05 (α=5 %),
Berdasarkan hasil penelitian terhadap
ternyata nilai probabilitas Sig. lebih kecil dari
100 responden terkait indikator X11 yaitu
nilai probabilitas 0.05 (0.000 ≤ 0.05), maka
Billing System dapat menjadikan pekerjaan
hipotesis yang menyatakan bahwa
lebih
terdapat
cepat,
ditemukan
rata-rata
jawaban
pengaruh signifikan antara sikap penggunaan
responden adalah 3,87 yang artinya responden
terhadap minat perilaku diterima. Secara parsial
setuju jika menggunakan Billing System
terbukti bahwa ada pengaruh signifikan antara
menjadikan pekerjaan mereka lebih cepat.
sikap penggunaan terhadap minat perilaku.
Rata-rata
a. Pengaruh Tidak Langsung
bermanfaat adalah sebesar 4,20 yang artinya
Mencari langsung
besarnya
antar
pengaruh
variabel-variabel
yang
diperoleh
dari
akan
indikator
tidak
responden setuju jika menggunakan Billing
dapat
System
akan bermanfaat untuk mendukung
dilakukan dengan mengalikan koefisien jalur.
pembayaran pajak para responden. Rata-rata
Dalam penelitian ini terdapat 4 pengaruh tidak
jawaban
langsung.
menambah produktivitas pekerjaan adalah
pengaruh
Perhitungan tidak
dan
langsung
penjabaran
tersebut
adalah
responden
terhadap
indikator
sebesar 3,12. Hal ini berarti responden netral
sebagai berikut :
bahwa jika menggunakan Billing System
akan
1) Pengaruh X1 ke Y melalui X3
menambah produktivitas pekerjaan mereka.
= 0,365 x 0,641 = 0,233965
Terdapat jawaban yang cukup beragam. Rata –
2) Pengaruh X2 ke Y melalui X1 dan X3
rata jawaban
= 0,454 x 0,365 x 0,641 = 0,106220
meningkatkan efektivitas adalah 3,64 yang
3) Pengaruh X2 ke Y melalui X3
berarti responden setuju jika menggunakan
= 0,454 x 0,641 = 0,291014
Billing System akan meningkatkan efektivitas.
4) Pengaruh X2 ke X3 melalui X1
Pada
= 0,454 x 0,365 = 0,16571
kegunaan. Hal tersebut dapat terlihat dari rata-
2) Pengaruh X2 ke Y melalui X1 dan X3
rata
= 0,454 + 0,365 + 0,641 = 1,46
mengembangkan
= 0,454 + 0,365 = 0,819 melakukan dapat
secara
pekerjaan
kinerja
mereka.
analisis dan
bahwa Billing System
akan
Terlihat
digambarkan
lengkap
mempunyai kegunaan.
Oleh karena itu kegunaan Billing System
yakni
menjadi poin yang harus diperhatikan oleh Direktorat
persepsi kemudahan, sikap penggunaan, dan
mengembangkan Billing System .
minat
2.
yang
yaitu
3,54. Hal ini berarti bahwa responden setuju
hubungan antar variabel persepsi kegunaan, perilaku
indikator
bahwa grand mean persepsi kegunaan adalah
terhadap sub-struktur 1, sub-struktur 2, kausal
kinerja
pada
netral jika menggunakan Billing System
4) Pengaruh X2 ke X3 melalui X1
maka
responden
sebesar 2,89. Hal ini berarti responden merasa
= 0,454 + 0,641 = 1,095
selesai
jawaban
mengembangkan
3) Pengaruh X2 ke Y melalui X3
hubungan
yaitu
indikator yang terdapat pada variabel persepsi
= 0,365 + 0,641 = 1,006
3,
X15
jawaban yang cukup berbeda dari indikator-
1) Pengaruh X1 ke Y melalui X3
sub-struktur
indikator
mengembangkan kinerja pekerjaan, diperoleh
b. Pengaruh Total
Setelah
yang diperoleh dari indikator
memiliki
persamaan
struktural :
Jenderal
Pajak
dalam
Variabel Sikap Pengguna (X2) Berdasarkan hasil penelitian terhadap
sub-struktur 1: X1 = 0,454 X2 + 0,890 ε1
indikator X21 yaitu jelas digunakan diperoleh
sub-struktur 2: X3 = 0,365 X1 + 0,352 X2 + 0,791
rata-rata jawaban responden adalah sebesar
ε2
3,37. Hal ini berarti responden netral bahwa
sub-struktur 3: Y = 0,171 X1 + 0,664 X3 + 0,641 ε3
Billing System
jelas digunakan. Pada indikator
mudah dimengerti rata-rata jawaban yaitu sebesar 3,40. Hal ini berarti responden netral bahwa Billing System mudah dimengerti. Ratarata jawaban responden terhadap indikator X23 yaitu mudah digunakan yaitu sebesar 3,46. Hal berarti responden setuju bahwa Billing System mudah digunakan. Indikator X24 yaitu tidak menyulitkan memperoleh rata-rata sebesar 3,37
Gambar 3 : Diagram Jalur
6
yang artinya responden merasa netral bahwa
kemudahan mempunyai pengaruh signifikan
Billing
Hasil
terhadap persepsi kemanfaatan pada tingkat
penelitian terhadap indikator X25 yaitu tidak
kesalahan 0,05 (α=5%). Hal ini dapat dibuktikan
memerlukan banyak usaha diperoleh rata-rata
dengan besarnya koefisien path sebesar 0,454
sebesar 3,60 yang responden setuju bahwa
dengan probabilitas t sebesar 0,000 (0,000 < 0,05)
Billing System tidak memerlukan banyak usaha.
maka
System
tidak
menyulitkan.
Terilhat bahwa grand mean persepsi
secara
parsial
variabel
persepsi
kemudahan penggunaan mempunyai pengaruh
kemudahan adalah 3,44. Hal ini berarti bahwa
signifikan
responden setuju bahwa Billing System mudah
kemanfaatan yang berarti bahwa hipotesis 1
digunakan. Oleh karena itu kemudahan Billing
diterima.
System menjadi hal yang harus diperhatikan oleh
Direktorat
Jenderal
Pajak
terhadap
Dapat
dalam
variabel
persepsi
dijelaskan
dari
bahwa
responden
responden
jawaban
sangat
mengembangkan Billing System.
memperhatikan
3. Variabel Sikap Penggunaan (X3)
penggunaan seperti jelas digunakan, mudah
Berdasarkan hasil penelitian terhadap
dimengerti,
faktor-faktor
para
mudah
kemudahan
digunakan,
tidak
indikator X31 yaitu suka atau tidak suka
menyulitkan, dan tidak memerlukan banyak
diperoleh Rata-rata jawaban responden yaitu
usaha. Peningkatan pada persepsi kemudahan
3,59.
responden
secara istrumental mempengaruhi kenaikan dari
menggunakan
persepsi kegunaan karena sebuah sistem yang
Hal
ini
menyukai Billing
berarti
membayar
System.
indikator
rata-rata
X32
pajak
Hasil yaitu
penelitian
terhadap
mudah digunakan dan tidak membutuhkan
ketertarikan
terhadap
waktu lama untuk dipelajari membuat individu
teknologi diperoleh rata-rata sebesar 3,72 yang
memiliki
artinya responden tertarik untuk menggunakan
sesuatu yang lain sehingga berkaitan dengan
Billing System. Indikator X33 yaitu penolakan
efektivitas
dan
System
mendukung penelitian yang dilakukan oleh
diperoleh rata-rata jawaban responden yaitu
Rakhmad (2013), Letchumen dan Balakhrisman
3,76. Hal ini berarti responden menerima Billing
(2013), Fagan, Carol, dan Viviek (2012), Wibowo
System
(2008), dan Wiyono (2008). Penelitian yang
penerimaan
sebagai
terhadap
sarana
Billing
pembayaran
pajak.
kesempatan kinerja.
untuk Hasil
Susilowati
ini
dilakukan
adalah 3,69. Hal ini berarti bahwa responden
menyatakan bahwa persepsi kemudahan tidak
mempunyai sikap untuk menggunakan Billing
berpengaruh terhadap persepsi kegunaan. Hal
System.
ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan
4. Variabel Minat Perilaku (Y)
oleh peneliti. 6.
dan
penelitian
Terilhat bahwa grand mean sikap penggunaan
Berdasarkan hasil penelitian terhadap
Kusuma
mengerjakan
(2007)
Pembahasan Hipotesis 2
indikator Y11 yaitu penggunaan secara teratur
Berdasarkan hasil analisis jalur yang
diperoleh rata-rata sebesar 3,93 yang artinya
menguji hubungan antara pengaruh persepsi
responden
kegunaan
System
berminat
secara
menggunakan
teratur.
Rata-rata
Billing
terhadap
sikap
penggunaan
jawaban
didapatkan hasil variabel persepsi kegunaan
responden terhadap indikator Y12 yaitu selalu
mempunyai pengaruh signifikan terhadap sikap
tetap menggunakan adalah sebesar 3,25. Hal ini
penggunaan
berarti responden netral untuk selalu tetap
(α=5%). Hal ini dapat dibuktikan dengan
menggunakan Billing System dimasa yang akan
besarnya koefisien path sebesar 0,365 dengan
datang. Indikator Y13 yaitu merekomendasikan
probabilitas t sebesar 0,000 (0,000 < 0,05) maka
orang lain untuk menggunakan diperoleh rata-
secara
rata sebesar 3,85 yang artinya responden
mempunyai
berminat untuk merekomendasikan orang lain
variabel sikap penggunaan yang berarti bahwa
untuk menggunakan Billing System. Terlihat
hipotesis 2 diterima.
pada
parsial
tingkat
variabel
pengaruh
kesalahan
0,05
persepsi
kegunaan
signifikan
terhadap
bahwa grand mean minat perilaku adalah 3,68.
Sikap positif untuk menggunakan Billing
Hal ini berarti bahwa responden mempunyai
System timbul karena responden yakin bahwa
minat untuk menggunakan Billing System.
Billing System dapat meningkatkan kinerja,
5.
produktivitas, dan efektivitas kinerja serta
Pembahasan Hipotesis 1 Berdasarkan hasil analisis jalur yang
Billing System
bermanfaat
bagi
responden.
menguji hubungan antara pengaruh persepsi
Responden yang percaya bahwa Billing System
kemudahan
persepsi
yang mempunyai banyak manfaat membuat
kegunaan didapatkan hasil variabel persepsi
responden tertarik bahkan menyukai membayar
penggunaan
terhadap
7
pajak melalui Billing System sehingga responden
didapatkan hasil variabel sikap penggunaan
akan menerima Billing System sebagi sarana
mempunyai
pembayaran pajak mereka. Oleh karena itu,
minat perilaku pada tingkat kesalahan 0,05
persepsi kegunaan mempengaruhi sikap para
(α=5%). Hal ini dapat dibuktikan dengan
responden terhadap penggunaan Billing System.
besarnya koefisien path sebesar 0,641 dengan
Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian
probabilitas t sebesar 0,000 (0,000 < 0,05) maka
yang dilakukan oleh Kusuma dan Susilowati
secara
(2007). Hasil penelitian Kusuma dan Susilowati
mempunyai
(2007) didapatkan bahwa persepsi kegunaan
variabel minat perilaku yang berarti bahwa
tidak signifikan terhadap sikap penggunaan.
hipotesis 4 diterima.
pengaruh
parsial
signifikan
variabel
pengaruh
sikap
terhadap
penggunaan
signifikan
terhadap
Penelitian yang dilakukan oleh Rakhmad (2013),
Pada penelitian ini didapatkan bahwa
Wibowo (2008), dan Wiyono (2008) mendukung
hubungan antara sikap penggunaan terhadap
hasil penelitian ini, karena dari hasil ketiga
minat
peneliti
bahwa
memiliki hubungan paling besar. Hal tersebut
pengaruh
terjadi karena apabila Wajib Pajak sudah
tersebut
persepsi
didapatkan
kegunaan
hasil
mempunyai
perilaku
signifikan terhadap sikap penggunaan.
menerima
7.
pembayaran
Pembahasan Hipotesis 3
merupakan
Billing
System
pajak
konstruk
sebagai
bahkan
yang
sarana
apabila
sudah
Berdasarkan hasil analisis jalur yang
menyukai Billing System membuat Wajib Pajak
menguji hubungan antara pengaruh persepsi
akan memiliki minat untuk menggunakan
kemudahan
penggunaan
Billing System tersebut secara tertaur di masa
didapatkan hasil variabel persepsi kemudahan
yang akan datang. Apabila Wajib Pajak sudah
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
memiliki sikap postif terhadap Billing System
sikap penggunaan pada tingkat kesalahan 0,05
akan
(α=5%). Hal ini dapat dibuktikan dengan
merekomendasikan
besarnya koefisien path sebesar 0,352 dengan
menggunakan Billing System. Hasil penelitian ini
probabilitas t sebesar 0,000 (0,000 < 0,05) maka
berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh
secara parsial variabel persepsi kemudahan
Rakhmad
pmempunyai pengaruh signifikan terhadap
menemukan bahwa sikap penggunaan tidak
variabel sikap penggunaan yang berarti bahwa
berpengaruh terhadap minat responden dalam
hipotesis 3 diterima.
penggunaan
terhadap
sikap
membuat
Wajib
(2013),
Pajak
orang
berminat
lain
karena
untuk
Rakhmad
Youtube.
(2013)
Penelitian
ini
Wajib Pajak yang percaya bahwa Billing
mendukung penelitian yang dilakukan oleh
System mudah digunakan akan membuat Wajib
Letchumen dan Balakhirisman (2013), Wiyono
Pajak
(2008), dan Wibowo (2008) yang menyatakan
tertarik
untuk
menggunakan
Billing
System bahkan akan menyukai Billing System
bahwa
untuk
signifikan dan positif terhadap minat perilaku.
sarana
pembayaran
pajak
mereka.
9.
Apabila responden sudah percaya bahwa Billing memiliki
sikap
menggunakannya.
positif
Berdasarkan hasil analisis jalur yang
untuk
menguji hubungan antara pengaruh persepsi
turut
kegunaan terhadap minat perilaku didapatkan hasil variabel persepsi kegunaan mempunyai
kemudahaan terhadap sikap penggunaan. Hasil
pengaruh signifikan terhadap minat perilaku
penelitian
persepsi
pada tingkat kesalahan 0,05 (α=5%). Hal ini
kemudahan tidak signifikan terhadap sikap
dapat dibuktikan dengan besarnya koefisien
penggunaan,
belakang
path sebesar 0,171 dengan probabilitas t sebesar
dengan hasil yang didapatkan oleh penulis.
0,028 (0,028 < 0,05) maka secara parsial variabel
Hasil
persepsi
pengujian Wibowo
penelitian
pengaruh
(2008)
sehingga yang
(2008)
berpengaruh
persepsi
melalukan
Wibowo
penggunaan
Pembahasan Hipotesis 5
System mudah digunakan maka para responden akan
sikap
adalah
bertolak didapatkan
penulis
kegunaan
mempunyai
pengaruh
didukung oleh beberapa penelitian terdahulu,
signifikan terhadap variabel minat perilaku
seperti penelitian yang dilakukan oleh Rakhmad
yang berarti bahwa hipotesis 5 diterima.
(2013), Letchumen dan Balakhirisman (2013),
Pada penelitian ini didapatkan hasil
Wiyono (2008), dan Kusuma dan Susilowati
bahwa pengaruh antara persepsi kegunaan
(2007).
terhadap
8.
terkecil dibandingkan dengan konstruk yang
Pembahasan Hipotesis 4 Berdasarkan hasil analisis jalur yang
minat
perilaku
merupakan
yang
lain. Hal ini disebabkan karena walaupun Wajib
menguji hubungan antara pengaruh sikap
Pajak
penggunaan
menggunakan Billing System namun apabila
terhadap
minat
perilaku
8
merasa
memiliki
manfaat
apabila
tidak mempunyai sikap untuk menggunakan
mempengaruhi
Billing System maka tidak secara otomatis Wajib
Semakin tinggi tingkat persepsi kegunaan maka
Pajak
untuk
semakin tinggi pula tingkat sikap penggunaan.
menggunakannya. Penelitian ini mendukung
Apabila Wajib Pajak percaya Billing System
penelitian yang dilakukan oleh Rakhmad (2013),
memiliki manfaat sebagai sistem pembayaran
Fagan et al.,(2012)
pajak mereka, maka Wajib Pajak akan tertarik
akan
memiliki
mendapatkan
minat
dan Wibowo (2008) yang
hasil
sama
yaitu
persepsi
tingkat
sikap
penggunaan.
untuk menggunakan Billing System dan dapat
kegunaan berpengaruh signifikan dan positif
menerima
terhadap minat perilaku. Hasil penelitian ini
pembayaran
namun bertolak belakang dengan penelitian
memiliki sikap positif untuk menggunakan
yang
Billing System.
dilakukan
oleh
Letchumen
dan
Balakhirisman (2013) dan Wiyono (2008). Hasil
Billing
Persepsi
kegunaan
penggunaan.
berpengaruh
pajak
sebagai
sehingga
sarana
Wajib
Pajak
Terdapat pengaruh signifikan antara
penelitian mereka menyatakan bahwa persepsi tidak
System
signifikan
terhadap minat perilaku.
kemudahan
kemudahan
Hal
terhadap
ini
berarti
mempengaruhi
sikap persepsi
tingkat
sikap
penggunaan. Semakin tinggi tingkat persepsi KESIMPULAN DAN SARAN
kemudahan maka semakin tinggi pula tingkat
Kesimpulan
sikap penggunaan. Apabila Wajib Pajak percaya
Persepsi
kegunaan
dan
persepsi
Billing System mudah untuk digunakan maka
kemudahan menjadi konstruk utama yang
Wajib Pajak akan tertarik untuk menggunakan
mempengaruhi
minat
Wajib
Billing System dan dapat menerima Billing
menggunakan
Billing
System,
Pajak
dalam
namun
hal
System
sebagai
sarana
pembayaran
pajak
tersebut harus melalui sikap penggunaan. Wajib
sehingga Wajib Pajak memiliki sikap positif
Pajak
untuk menggunakan Billing System.
memiliki
persepsi
positif
terhadap
kegunaan dan kemudahan dalam menggunakan
Terdapat pengaruh signifikan antara
Billing System. Persepsi positif tersebut dapat
sikap penggunaan terhadap minat perilaku. Hal
timbul
pernah
ini berarti sikap penggunaan mempengaruhi
menggunakan Billing System atau mempunyai
tingkat minat Wajib Pajak menggunakan Billing
pengalaman dalam menggunakan hal sejenis
System.
dengan Billing System. Dalam penelitian ini
penggunaan maka semakin tinggi pula tingkat
penulis menggunakan e-filling sebagai sistem
minat perilaku. Sikap penggunaan menjadi
yang dianggap mempunyai kesamaan dengan
konstruk
Billing System. Sebagain besar responden atau
mempengaruhi
sebanyak 91% dalam penelitian ini belum
menggunakan Billing System. Apabila Wajib
pernah menggunakan Billing System namun
Pajak sudah merasa tertarik, menerima bahkan
sebagaian besar yaitu sebanyak 72% sudah
menyukai Billing System maka Wajib Pajak akan
pernah
sehingga
memiliki minat positif untuk menggunakan
sedikit
Billing System secara tertatur dimasa yang akan
gambaran tentang penggunaan tekonologi yang
datang. Wajib Pajak juga cenderung berminat
diterapkan oleh direktorat Jenderal pajak.
untuk merekomendasikan orang lain untuk
karena
Wajib
Pajak
menggunkam
e-filling
dianggap
mempunyai
responden
Semakin
yang
tinggi
paling minat
tingkat
sikap
menentukan
yang
Wajib
Pajak
Hasil penelitian menunjukan bahwa
menggunakan Billing System walaupun Wajib
terdapat pengaruh signifikan antara Persepsi
Pajak tersebut belum pernah menggunakan
Kemudahan terhadap Persepsi Kegunaan. Hal
Billing System. Hal tersebut terjadi karena Wajib
ini berarti persepsi kemudahan mempengaruhi
Pajak
tingkat persepsi kegunaan. Semakin tinggi
terhadap Billing System.
sudah
memiliki
sikap
yang
positif
tingkat persepsi kemudahan maka semakin
Terdapat pengaruh signifikan antara
tinggi pula tingkat persepsi kegunaan. Apabila
Persepsi kegunaan terhadap minat perilaku. Hal
Billing
maka
ini berarti persepsi kegunaan mempengaruhi
responden akan dapat merasakan manfaat
tingkat minat Wajib Pajak untuk menggunakan
langsung
System
Billing System. Semakin tinggi tingkat persepsi
terutama terkait cara pembayaran pajak yang
kegunaan maka semakin tinggi pula tingkat
lebih efisien.
minat perilaku. Walaupun memiliki pengaruh
System dari
mudah
digunakan
penggunaan
Billing
Terdapat pengaruh signifikan antara
signifikan namun didapatkan nilai regresi yang
Persepsi kegunaan terhadap sikap penggunaan.
terbilang paling kecil dibandingkan dengan
Hal
konstruk lain. Hal ini disebabkan minat perilaku
ini
berarti
persepsi
kegunaan
9
lebih
ditentukan
dibandingkan Namun
oleh
dengan
didapatkan
responden
sikap persepsi
pula
yang
penggunaan
merasa
Press.
kegunaan.
bahwa
Davis,
mempunyai
(1989).
Perceived
Usefulness,
terdapat
Perceived Ease of Use, and Acceptance
System
of Information System Technology. MIS
Billing
mempunyai manfaat sehingga Wajib Pajak langsung
F.D.
minat
Quarterly. Vol. 13, No. 3, pp. 319-340.
untuk
Fagan, Mary., Carol Kilmon., dan Viviek
menggunakan Billing System.
Pandey. (2012). Exploring the adoption
Saran
of a virtual reality simulation. CampusTerdapat beberapa saran berdasarkan
hasil
penelitian
yang
diharapkan
Wide Information System. Vol. 29, No.2,
dapat
pp. 117-127.
dijadikan sebagai masukan terhadap pihak-
Hartono, Jogiyanto, (2007). Sistem Informasi Keperilakuan. Yogyakarta: Andi. Kusuma, H., dan Susilowati, D. (2007). Detrminan Pengadposian Layanan Internet Banking: Perspektif Konsumen Perbankan Daerah Istimewa Yogyakarta. JAAI. Vol. 11 No.2, pp. 125-139. Letchumanan, Malathi dan Balakrishnan Muniandy. (2013). Migrating to e-book: a study on perceived usefulness and ease of use. Library Hi Tech News. No. 3, pp 10-15. Munawir S. (2005). Perpajakan. Yogyakarta :
pihak terkait terutama Direktorat Jenderal Pajak. Rekomendasi
untuk
penelitian
mendatang
adalah dapat menambahkan variabel lainnya, seperti
varaibel-variabel
eksternal.
Hal
ini
dilakukan agara dapat mengetahui variabel lain yang mempengaruhi minat Wajib Pajak dalam menggunakan Billing System. Penelitian
ini
membuktikan
bahwa
persepsi kegunaan, persepsi kemudahan, dan sikap penggunaan signifikan terhadap minat Wajib Pajak menggunakan Billing System. Oleh
Liberty.
karena itu, direktorat Jenderal Pajak hendaknya
Notoatmodjo S. (2005) Promosi Kesehatan. Teori
lebih mempromosikan Billing System dari segi
dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta.
kegunaan dan manfaatnya sehingga dapat membuat
Wajib
Pajak
tertarik
Rakhmad, S. Andyka. (2013). Pengaruh Persepsi
untuk
Kemudahan
menggunakan Billing System.
Terhadap
Masih sangat minimnya pengguna Billing
Pendekatan
System mengharuskan Direktorat Jenderal Pajak lebih
mensosialisasikan
Billing
System.
Edisi
Malang:
dengan Program
kesepuluh.
Jakarta:
PT
Indeks
Sutarman. (2009). Pengantar Teknologi Informasi.
memperbaiki Billing System ketika nantinya
Jakarta: PT Bumi Aksara.
akan diterapkan peraturan yang mengharuskan
Tjahjono, Achmad dan Fakhri Husein, M. (2005).
Wajib Pajak menggunakan Billing System. diharapkan
TAM.
Youtube
Kelompok Gramedia.
menggunakan system sangat diperlukan guna
Pajak
Penggunaan
Kemanfaatan
Robbins, Stephen P. (2006). Perilaku Organisasi.
coba, tentu partisipasi Wajib Pajak dalam
Wajib
Persepsi
Sarjana Ilmu Administrasi.
Walaupun Billing System masih dalam tahap uji
Bagi
dan
Perpajakan. UPP AMP YKPN: Yogyakarta
turut
Waluyo. (2011). Perpajakan Indonesia Buku II.
berpartisipasi dalam uji coba Billing System ini.
Jakarta: Salemba Empat.
Salah satu tujuan Billing System adalah untuk
Wibowo, Arief. (2006). Kajian Tentang Perilaku Pengguna Sistem Informasi dengan Pendekatan Technology Acceptance Model (TAM). Jakarta: Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur. Wiyono, Adrianto Sugiarto. (2008). Evaluasi Penerimaan Wajib Pajak terhadap Penggunaan E-filling sebagai Sarana Pelaporan Pajak secara Online dan Realtime. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol. 11, No. 2, pp. 117-132.
mempermudah Wajib Pajak dalam pembayaran pajak terhutang. Sehingga partisipasi Wajib Pajak dalam menggunakan Billing System sangat diperlukan untuk mengetahui apakah benar dengan Billing System ini membuat pembayaran pajak terhutang menjadi lebih mudah. DAFTAR PUSTAKA Bungin, Burhan. (2008). Metodelogi Penelitian Sosial : Format-Format Kuantitatif Dan Kualitatif. Surabya: Airlangga University
10