TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan Umum Tanaman Kacang Tanah Klasifikasi tanaman kacang tanah menurut Sharma (1993), yaitu : Kingdom
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Sub Divisi
: Angiospermae
Klas
: Dicotyledoneae
Ordo
: Leguminales
Famili
: Papilionaceae
Genus
: Arachis
Spesies
: Arachis hypogeae L. Tanaman kacang tanah memiliki susunan akar sebagai berikut: yang
pertama adalah akar tunggang. Akar ini mempunyai akar-akar cabang yang lurus. Akar cabang mempunyai akar-akar yang bersifat sementara dan berfungsi sebagai alat pengisap. Karena meningkatnya umur tanaman, akar-akar tersebut kemudian mati. Sedangkan akar yang masih bertahan hidup menjadi akar-akar yang permanen. Akar permanen tersebut kemudian mempunyai cabang lagi, dan berfungsi juga sebagai alat pengisap (Tim Bina Karya Tani, 2009). Secara garis besar, pertumbuhan kacang tanah dibedakan menjadi dua tipe, yaitu tipe yang tegak dan tipe menjalar. pada umunya percabangan tanaman kacang tanah tipe tegak sedikit melurus atau agak miring ke atas. Batang utama tipe menjalar lebih panjang dari pada batang utama tipe tegak, biasanya panjangnya antara 33-50 cm. Sedangkan tipe menjalar cabang-cabangnya tumbuh
Universitas Sumatera Utara
ke samping tepi ujungnya mengarah kesamping. Panjang
batang utamanya
biasanya 33- 66 cm. Kacang tanah tipe tegak lebih disukai daripada tipe menjalar karena tipe tegak lebih pendek umurnya, selain umur pendek, masak polong juga serempak dan pemungutan hasil lebih mudah (Tim Bina Karya Tani, 2009). Tanaman kacang tanah mempunyai daun majemuk bersirip genap. Setiap helai daun terdiri dari empat helai anak daun. permukaan daunnya sedikit berbulu,berfungsi sebagai penahan atau penyimpan debu dan obat semprotan. Sedangkan gerakan Nyctitropic sebagai aktifitas daun sebagai persipan diri untuk dapat
menyerap
cahaya
matahari
sebanyak-banyaknya
(Badan Litbang Pertanian, 1992) Tanaman kacang tanah mulai berbunga kira-kira pada umur 4-6 minggu setelah tanam. Rangkaian yang berwarna kuning orange muncul pada setiap ketiak daun. setiap bunga mempunyai tangkai panjang berwarna putih. Akan tetapi tangkai yang berwarna putih itu bukanlah tangkai bunga yang sebenarnya, melainkan tabung kelopak. Bagian mahkota bunganya berwarna kuning, dan standar mahkota bunga pada bagian pangkalnya bergaris-garis merah atau merah tua. Sedangkan benang sarinya setukal (monodelphus) bakal buahnya terletak didalamnya(inferior), Tepatnya pada pangkal tabung kelopak bunga di ketiak daun. (Adisarwanto, 2008). Kacang tanah berbuah polong, polongnya terbentuk setelah terjadi pembuahan Setelah terjadi pembuahan, bakal buah tumbuh memanjang. Inilah yang disebut ginofora, yang nantinya akan menjadi tangkai polong. Mula-mula ujung ginofora mengarah ke atas, tetapi setelah tumbuh memanjang, ginofora tadi mengarah ke bawah dan selanjutnya mengarah ke bawah. Setelah polong
Universitas Sumatera Utara
terbentuk pertumbuhan memanjang ginofora terhenti dengan ukuran mencapai 6 - 18 cm, untuk mempermudah pembentukan polong di butuhkan tekstur tanah yang ringan (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998). Warna biji kacang tanah di antaranya putih, merah, ungu, dan kesumbah. Bentuk ukuran biji kacang tanah sangat berbeda-beda, ada yang besar, sedang, dan kecil. Perbedaan tersebut tergantung pada varietasnya, misalnya varietas gajah, banteng dan macan warnanya merah kesumbah atau agak putih, sedangkan biji kacang tanah dari varietas kijang berwarna merah tua. Biji kacang tanah mengandung vitamin A dan B. Pada umumnya kacang tanah kurang mengandung unsur-unsur vitamin, namun mengandung protein dan lemak (Astanto, 1993). Syarat Tumbuh Iklim Tanaman kacang tanah menyukai iklim panas dan dapat tumbuh dengan baik pada daerah dengan ketinggian di bawah 1500 m dpl walaupun ada beberapa varietas
dapat tumbuh baik pada ketinggian yang lebih tinggi. Tanaman ini
memerlukan kondisi basah sepanjang pertumbuhannya atau curah hujannnya sekitar 800 mm -1300 mm per tahun. dan pada saat menjelang panen memerlukan kondisi kering. lklim yang dibutuhkan tanaman kacang tanah adalah bersuhu tinggi antara 25°C - 35°C, sedikit lembab ( RH 65 % - 75 % ) (Smart, 1978). Tanah Tanaman kacang tanah membutuhkan tanah yang berstruktur ringan, seperti tanah regosol, andosol, latosol dan alluvial. Kacang tanah dapat dibudidayakan di lahan sawah berpengairan, sawah tadah hujan, lahan kering tadah hujan. Hal yang paling penting diperhatikan dalam pemilihan lahan adalah :
Universitas Sumatera Utara
Tanah cukup subur, gembur serta bertekstur ringan. Tanah berdrainase dan beraerasi baik, dengan PH 6-6,5. Tanaman yang masih mudah dapat berpenetrasi pada tanah yang lebih gembur, akan dapat memperkuat struktur tanah dengan baik, tanamannya pun dapat bertambah subur dan dalam pelaksanaan panenannya dapat lebih mudah (KartaSapoetra, 1990). Bakteri Rhizobium Bakteri rhizobium adalah salah satu contoh kelompok bakteri yang berkemampuan sebagai penyedia hara bagi tanaman. Bila bersimbiosis dengan tanaman legume, kelompok bakteri ini akan menginfeksi akar tanaman dan membentuk bintil akar di dalamnya. Rhizobium hanya dapat memfiksasi nitrogen atmosfer bila berada di dalam bintil akar dari mitra legumnya. Peranan rhizobium terhadap pertumbuhan tanaman khususnya berkaitan dengan masalah ketersediaan nitrogen bagi tanaman inangnya (Rahmawati, 2005). Bakteri-bakteri yang termasuk dalam genus Rhizobium hidup bebas dalam tanah dan dalam daerah perakaran tumbuh-tumbuhan legum maupun bukan legume. Walaupun demikian, bakteri Rhizobium hanya dapat bersimbios dengan tumbuh-tumbuhan legum, dengan menginfeksi akarnya dan membentuk bintil akar di dalamnya. Istilah simbiosis umumnya diartikan sebagai adanya kemitraan yang saling menguntungkan antara dua organisme. Pada simbiosis dalam bintil akar
legum,
legumnya merupakan mitra yang
lebih
besar sedangkan
Rhizobiumnya mitra yang lebih kecil, sering disebut dengan mikrosimbion (Rao, 1994). Jika terdapat bakteri yang mendekati dan menyentuh akar tanaman leguminosa, ada beberapa di antaranya yang masuk ke dalam sel-sel tunggal
Universitas Sumatera Utara
perakaran rambut tanaman. Perkembangan jumlah bakteri ini dapat meningkat dengan cepat karena berlimpahnya bahan makanan yang dengan mudah dicapai dari jaringan tubuh tanaman. Bakteri yang masuk membentuk benang-benang dasar pada perakaran (akar rambut) dan menembus ke bagian cortex akar. Dengan adanya infeksi pada akar tanaman maka di sekitarnya akan timbul nodula atau bintil akar, dan disinilah bakteri hidup. Setiap nodula dapat mengandung berjutajuta
bakteri
dan
sejumlah
nitrogen
yang
terkumpul
pada
nodula
(Sutejo, dkk, 1996). Proses terjadinya nodula akar pada tanaman kacang-kacangan sehubungan dengan hadirnya rhizobium dapat dikemukakan sebagai berikut: a. Bakteri rhizobium berkerumun di sekitar rambut-rambut akar di perkebunan (secara alami) maupun pada media buatan dengan pemberian inokulan (preparat hidup bakteri rhizobium) b. Sehubungan dengan berkerumunnya bakteri tersebut, rambut akar akan mengekskresi/mengeluarkan triftopan, yang selanjutnya oleh bakteri diubah ke indol asetat c. Kehadiran indol asetat mengakibatkan rambut-rambut akar mengeriting (mengerut), sedang kegiatan bakteri lebih lanjut menghasilkan enzim yang dapat melarutkan senyawa pektat yang terdapat dalam fibril (sellulosa) kulit/selaput rambut akar sehingga terikat d. Bakteri rhizobium sehubungan dengan hadirnya larutan-larutan pektat selanjutnya akan berubah bulat, kecil-kecil, dan dapat bergerak
Universitas Sumatera Utara
e. Sehubungan senyawa pektat tadi mengikat selllulosa, hal ini berpengaruh pada selaput rambut akar, menjadi sangat tipis, mudah ditembus oleh bakteri rhizobium f. Bakteri masuk ke dalam rambut-rambut akar dan berkembang/berlipat ganda dan selanjutnya masuk ke dalam akar dengan membentuk benang infeksi, dengan demikian pada setiap sel akar didapatkan koloni-koloni bacteria g. Proses terakhir yaitu dengan terbentuknya nodula/bintil akar (Sutedjo, dkk, 1996). Suatu pigmen merah yang disebut leghemeglobin dijumpai dalam bintil akar antara bakteroid dan selubung membran yang mengelilinginya. Jumlah leghemeglobin di dalam bintil akar memiliki hubungan langsung dengan jumlah nitrogen yang difiksasi (Rao, 1994). Fiksasi nitrogen bergantung pada hubungan tertentu di antara bakteria dan tanaman yang dihuninya. Bakteri dapat menghasilkan/memberikan pada satu tanaman yang dihuninya nodula-nodula yang keadaannya abnormal dan menghasilkan/menyerahkan sedikit atau sama sekali tidak nitrogen yang terikat, sedang dalam satu tanamanyang dihuninya yang berbeda spesies, terbentuk nodula normal dan dalam keadaan demikian fiksasi nitrogen berlangsung dengan baik (Sutejo, dkk, 1996). Rhizobium yang berasosiasi dengan tanaman legum mampu memfiksasi 100-300 kg N/Ha dalam satu musim tanam dan meninggalkan sejumlah N untuk tanaman berikutnya. Permasalahan yang perlu diperhatikan adalah efisiensi inokulan rhizobium untuk jenis tanaman tertentu. Rhizobium mampu mencukupi
Universitas Sumatera Utara
80% kebutuhan nitrogen tanaman legum dan meningkatkan produksi antara 10 25%. Tanggapan tanaman sangat bervariasi tergantung pada kondisi tanah dan efektivitas populasi asli (Sutanto, 2002). Perbedaan-perbedaan yang besar dalam kemampuan untuk menyemat nitrogen, dalam aktivitas nitrogenase, dan dalam jumlah dan berat bintil terdapat di antara 48 lini yang diselidiki oleh ICRISAT (1978). Varietas Asiriya Mwitunde yang membintil lebih baik daripada banyak varietas lainnya di India merupakan contoh keanekaragaman yang dapat ditemukan (Goldswothy dan Fisher, 1992).
Varietas Secara botani varietas adalah suatu populasi tanaman dalam satu spesies yang menunjukkan ciri yang berbeda yang jelas. Sedangkan secara agronomi varietas atau disebut juga kultivar adalah sekelompok tanaman yang memiliki satu atau lebih ciri yang dibedakan secara jelas, dan tetap mempertahankan ciri khas tersebut jika direproduksi baik secara seksual maupun secara aseksual (http://id.wikipedia.org/wiki/varietas). Varietas unggul merupakan faktor utama yang menentukan tingginya produksi yang diperoleh bila persyaratan lain dipenuhi. Varietas unggul dapat diperoleh melalui pemuliaan tanaman. Suatu vaietas unggul tidak selamanya akan menunjukkan keunggulannya, tetapi semakin lama produksi akan semakin menurun tergantung pada komposisi genetiknya (Mangoendijojo, 2003). Perbedaan susunan genetik merupakan faktor penyebab keragaman tanaman. Program genetik yang akan diekspresikan pada suatu fase pertumbuhan yang berbeda dapat diekspresikan pada suatu sifat tanaman yang mencakup berbagai bentuk dan fungsi tanaman yang menghasilkan keanekaragaman
Universitas Sumatera Utara
pertumbuhan tanaman. Keanekaragaman penampilan tanaman akibat susunan selalu dan mungkin terjadi sekalipun tanaman yang digunakan berasal dari jenis yang sama (Sitompul dan Guritno, 1995). Selain varietas unggul atau hibrida dikenal pula varietas composit. Varietas sintetik adalah suatu varietas yang merupakan hasil persilangan campuran(intercross) beberapa breeding materials, baik merupakan galur-galur inbred, klon, maupun suatu varietas yang sudah diketahui potensi genetiknya (kemampuan untuk berkombinasi antara satu dengan yang lainnya). Sedangkan varietas komposit merupakan suatu varietas hasil seleksi pada generasi lanjut dari populasi yang merupakan hasil persilangan campuran dari berbagai macam breeding materials (Mangoendidjojo, 2003).
Universitas Sumatera Utara