TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman Jeruk siam merupakan salah satu dari sekian banyak varietas jeruk yang sudah dikenal dan dibudidayakan. Secara sistematis klasifikasi jeruk siam adalah sebagai berikut : Kingdom
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Sub Divisi
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledoneae
Ordo
: Rutales
Family
: Rutaceae
Genus
: Citrus
Spesies
: Citrus nobilis sin. Citrus reticulata
(Deptan, 2012) Tanaman jeruk mempunyai akar tunggang panjang dan akar serabut (bercabang pendek kecil) bila tanah subur dan gembur pertumbuhan akar dapat mencapai 4 meter. Akar cabang yang mendatar dapat mencapai 6-7 meter tergantung kepada banyaknya unsur hara didalam tanah (Deptan, 2012) Jeruk siam tumbuh berupa pohon berbatang rendah dengan tinggi 2-8 meter . Umumnya tanaman ini tidak berduri. Batangnya bulat atau setengah bulat dan memiliki percabangan yang banyak dengan tajuk yang sangat rindang. Ciri khas lainnya tanaman ini adalah dahannya kecil dan letaknya berpencar tidak beraturan. Daunnya berbentuk bulat telur memanjang, elips,
Universitas Sumatera Utara
atau lanset dengan pangkal tumpul dan ujung meruncing seperti tombak. Permukaan atas daun berwarna hijau tua mengkilat sedangkan permukaan bawah hijau muda. Panjang daun 4-8 cm dan lebar 1.5-4 cm. Tangkai daunnya bersayap sangat sempit sehingga bisa dikatakan tidak bersayap (Sarwono, 1994). Bunga berwarna putih berbau harum karena mengandung nektar. Bunga berbentuk majemuk dalam satu tangkai, berumah satu. Bunga muncul dari ketiak-ketiak daun atau pucuk ranting yang masih muda (Deptan, 2012) Bunga tanaman jeruk kebanyakan berbentuk majemuk dalam satu tangkai dan mempunyai aroma yang harum. Bunga- bunga tersebut muncul dari ketiak daun atau pucuk ranting yang masih muda. Setelah pucuk daun tumbuh, beberapa hari kemudian akan muncul bunga (Rismunandar, 1986) Bunga jeruk merupakan bunga lengkap yang terdiri atas ovarium (bakal buah), kepala putik, kepala sari, mahkota, dan tangkai putik (Sukarmin dan Ihsan, 2008). Kelopak bunga berjumlah 4-5, ada yang menyatu ada yang tidak. Mahkota bunga kebanyakan berjumlah 4-5 dan berdaun lepas. Tonjolan dasar bunga beringgit atau berlekuk di dalam benang-sari (Sarwono, 1994). Buahnya berbentuk bulat dengan permukaan agak halus. Ujung buah bundar dan berpusar. Kulit buah berwarna kuning mengkilat dan sulit dikupas bila matang, ketebalan kulit sekitar 3,9 mm. Daging buah bertekstur lunak, mengandung banyak air, dan berwarna kekuningan. Rasa daging buahnya sangat manis dan baunya harum, ukuran jeruk ini tergolong besar, dengan berat antara 150-250 g/buah (Deptan, 2012)
Universitas Sumatera Utara
Gambar 1: Bunga jeruk siam
Gambar 3: Pohon jeruk Siam
Gambar 2: Buah Jeruk Siam
Gambar 4: Jeruk Siam
Syarat Tumbuh Iklim Tanaman jeruk siam dapat tumbuh pada ketinggian tempat sampai 1400 meter diatas permukaan laut. Ketinggian tempat tersebut sangat mempengaruhi kualitas serta rasa buah. Daerah penanaman jeruk siam sebaiknya menerima penyinaran matahari antara 50-60 % dengan perbedaan suhu siang dan malam lebih dari 10 %. Keadaan udara yang lembab akan lebih banyak menimbulkan serangan hama terutama scale insect ( kutu perisai )dan kutu penghisap lainnya (TPPS, 1999 ). Iklim yang sesuai untuk penanaman jeruk siam adalah iklim tipe B dan C
Universitas Sumatera Utara
berdasarkan penggolongan Smith dan Ferguson. Iklim tipe B memiliki 7-9 bulan basah dan 2-3 bulan kering, sedang tipe C memiliki 5-6 bulan basah dan 2-4 bulan kering. Idealnya pada iklim ini curah hujan berkisar 1500 mm / tahun, serta penyebarannya merata sepanjang tahun ( Joesoef, 1993 ). Tanah Tanaman jeruk menghendaki tanah yang gembur, subur dengan keadaan air tanah yang dangkal tapi tidak tergenang. Dengan demikian penanaman tanaman jeruk pada lahan yang miring akan lebih baik dibanding tanah yang datar. Tanah yang bersifat porous adalah kurang baik (Barus, 1992). Sentra jeruk di Indonesia tersebar meliputi: Garut (Jawa Barat), Tawangmangu (Jawa Tengah), Batu (Jawa Timur), Tejakula (Bali), Selayar (Sulawesi Selatan), Pontianak (Kalimantan Barat) dan Medan (Sumatera Utara). Karena adanya serangan virus CVPD (Citrus Vein Phloen Degeneration), beberapa sentra penanaman mengalami penurunan produksi dan diperparah lagi oleh sistem monopoli tata niaga jeruk yang saat ini tidak berlaku lagi
(Deptan, 2012).
Karakteristik jeruk dan penyebarannya Indonesia merupakan negara tropis di mana berbagai jenis jeruk banyak dijumpai dan dibudidayakan mulai dari dataran rendah hingga dataran tinggi. Bahkan beberapa jenis jeruk tersebut telah menjadi unggulan daerah maupun nasional seperti jeruk manis Pacitan dari daerah Pacitan, Jawa Timur; jeruk manis Waturejo dari Jawa Tengah; keprok SoE dari Nusa Tenggara Timur; Keprok Batu 55 dari Batu, Jawa Timur; Siam Madu, Keprok Maga, dan Beras Sitepu dari Medan, Sumut; Siam Pontianak dari Kalimantan Barat;
Universitas Sumatera Utara
dan Pamelo Nambangan, Sri Nyonya, serta Magetan dari Magetan, Jawa Timur
(Martasari dan Mulyanto, 2008). Jeruk yang dikenal sebagai jeruk siam ini memiliki ciri antara lain
buahnya berwarna hijau kekuningan, mengkilat, dan permukaannya halus Ketebalan kulitnya sekitar 2 mm. Berat tiap buah sekitar 75.6 g. Bagian ujung buah berlekuk dangkal. Daging buahnya bertekstur lunak dan mengandung banyak air dengan rasa manis yang segar. Setiap buah mengandung sekitar 20 biji.
Gambar 5. Daging Buah Jeruk merupakan sumber vitamin C yang sangat baik. Jus jeruk mengandung asam askorbat 20-60 mg per 100 ml. Vitamin lain yang tak kalah penting adalah vitamin A, tiamin, niasin, riboflavin, asam pantotenat, biotin, asam folat, inositol, dan tokoferol. Kandungan vitamin A berkisar antara 250420 IU, tiamin 70-120 μg, asam folat 1.2 μg, dan inositol 135 mg setiap 100 ml jus (BBPascapanen, 2009). Jeruk dan kerabatnya termasuk ke dalam famili Rutaceae yang meliputi banyak genera, terdiri dari 7 sub famyli dan 130 genus (Roy dan Goldschmidt, 1996). Induk tanaman jeruk adalah subfamili Aurantioidae yang beranggotakan 33 genus. Sub famili tersebut masih dibagi dalam beberapa rumpun dan anak rumpun. Pada
Universitas Sumatera Utara
dasarnya, jeruk dapat dikelompokkan menjadi menjadi 3 berdasarkan manfaatnya, yaitu : 1. Primitif, yang belum dimanfaatkan 2. Kerabat dekat jeruk yang sebagian telah dimanfaatkan 3. Jeruk yang sebenarnya, yaitu yang telah dimanfaatkan dan dibubidayakan. Berikut jenis-jenis dan spesies jeruk: 1. Citrus Reticulata Blanco Syn. Citrus Nobilis Lour (keprok, mandarin atau tangerin) a. Keprok garut, keprok batu, keprok Madura, keprok kacang, keprok sitepudan keprok salayar. b. Jepun Betawi dan jepun Madura. c. Siam, cina licin, cina konde, maseh, uwik, eter. d. Australia mandarin, cina mandarin, kara. e. Ponkan dan tankan. f.
Satsuma dan unshiu.
2. Citrus Sinensis Linn (sweet orange)
a. Manis betawi. b. Manis punten. c. Manis pacitan. d. Manis tejakula. e. Valencia late orange. f. Kwatta prange. g. Ruby orange. 3. Citrus Maxima syn. Citrus Grandis (Pomelo) a. Bali merah dan putih. b. Pandan wangi.
Universitas Sumatera Utara
c. Simanalagi. d. Sinyonya. e. Delima. f. Cikoneng. 4. Citrus Paradisi (Grape Fruit) a. Manis besar, manis ngantang dan Van Kuyck. b. Duncan, Gillets late, Marsh seedless. 5. Citrus Aurantium Linn a. Manis kedisan. b. Bergamotte, bigaradier, saramaca. 6. Citrus Aurantifolia Swingle (Nipis) a. Nipis. b. Lemmeces. c. Nipis Wajak. d. Egyptian lime. e. Euistis lime quat. f. Mexica lime. g. Rangpur lime. 7. Citrus Limon (Linn) Burmann (lemon) a. Lisbon lemon. b. Ponderosa lemon. c. Rough lemon. d. Villafranca lemon. e. Thornless lemon.
Universitas Sumatera Utara
8. Citrus Medica Linn a. Sukadane (jeruk kates). b. Sitrun raksasa. c. Sitrun kecil. d. Citronier. e. Coiffe. f. Papier. 9. Citrus histrix (purut) (Joesoef, 1993) Citrus reticulata Blanco sinonim Citrus nobilis Andrews. Nama daerah lainnya Mandarin : tangerine, mandarinier. Indonesia : jeruk keprok, jeruk jepun, jeruk maseh. Malaysia : limau langkat, limau kupas, limau wangkang.
Filipina :
sintones. Kamboja : krauch kvich. Laos : som hot, som lot, liou. Thailand : som khieo waan, som saengthong, ma bang. Vietnam : cam sanh, cay quit (Verheij dan coronel, 1992) Penyusunan Deskripsi Menurut SK. Menteri Pertanian Nomor : 700/Kpts/OT.320/D/12/2011 menyatakan bahwa deskripsi varietas merupakan kumpulan karakter penciri varietas yang dapat digunakan untuk identifikasi dan pengenalan varietas yang dimaksud, pembanding dalam uji kebenaran varietas, serta acuan pengamatan morfologi tanaman dalam proses sertifikasi atau pemurnian varietas. Tiap karakter yang tercantum didalam deskripsi varietas merupakan hasil pengamatan dari uji keunggulan varietas yang dilaksanakan dalam bentuk adaptasi atau observasi. Mengingat bahwa karakter varietas untuk setiap
Universitas Sumatera Utara
komoditas tanaman berbeda, sehingga untuk memudahkan dalam penyusunan deskripsi perlu dibuat standar minimal parameter yang harus dicantumkan dalam deskripsi masing-masing komoditas. Keragaman varietas akan terus berkembang sejalan dengan sistem perkembangbiakan jeruk secara kawin silang dan penggunaan biji sebagai bahan tanaman. Namun informasi tentang keragaman genetik jeruk masih sangat kurang (Sudaryono, 1993). Varietas baru dapat muncul karena faktor lingkungan dan variasi genetis, misalnya akibat penyerbukan silang (Heywood, 1967). Perbedaan dan persamaan kemunculan morfologi luar spesies suatu tanaman dapat digunakan untuk mengetahui jauh dekatnya hubungan kekerabatan (Suskendriyati, 2000). Deskripsi karakter dari varietas harus diuraikan berdasarkan urutan bagian tanaman sebagai berikut : tanaman, batang, daun, tandan bunga, bunga dan bagiannya, buah dan bagiannya, biji, sifat lainnya (seperti ketahanan terhadap hama dan penyakit, toleransi terhadap cekaman, kualitas, data DNA, dsb). Untuk karakter yang merupakan bagian tanaman agar diurut sebagai berikut : habitat, tinggi, panjang, lebar, ukuran, bentuk, warna (dapat mengacu bagan warna yang telah baku), dan lain-lain (Wibowo dan Adelyana, 2007).
Universitas Sumatera Utara