TINJAUAI\I HT]KT]M ISLAM TtrRHADAP PRAKTIK AKAD PEMBIAYAAI\T MTISYARAKAII ( sTrrDr l(Asus Dr BMT HANrvA YOGYAKARTA)
SKRIPSI DIAJUKAI\r rcpan{ raieur,tas syARrAH DAN HuKttM IINTVERSITAS ISLAM IYEGERI ST]NAI\I KALIJAGA YOGYAKARTA T'NTI]K MEMEI\tUil SEBAGAI SYARAT - SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU DALAM ILMU HT]KTIM ISLAM
OLEH: GUSTIAN 0$8m33
PEMBIMBING t. PROf,'. DR H. SYAIISUL ANWA& M.Ag 2. ABDUL MUGIIITS' S.Ag. M.Ag
MUAMALAT T.AKULTAS SYARIAII DAIII ITUKT]M UNIVERSITAS ISLAM NEGERI S[]NAI\I KALIJAGA 2012
ABSTRAK Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Akad Pembiayaan Musydrakah (Studi Kasus Di BMT Haniva Yogyakarta)
Di Indonesia pada saat ini banyak lembaga keuangan yang bermunculan, salah satunya lembaga keuangan syari'ah yang paling sederhana seperti Baitul Mal wa-Tanwil. Di masyarakat sebagian banyak BMT yang mengabaikan keabsahan penerapan prinsip-prinsip dalam akad-akadnya, sebagian juga terdapat pada BMT Haniva Yogyakarta. Sehingga dalam praktinya bertentangan dengan teori-teori dalam fiqih mu'amalat. Ini disebabkan kurangnya kepatuhan pihak BMT dalam menjalankan teori tersebut dan juga faktor lain yaitu kurangnya pengetahuan yang dimiliki oleh nasabah, sehingga rentan sekali menimbulkan banyak permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan akad pembiayaan musydrakah. Pada akad pembiayaan musylrakah dituliskan bahwa nasabah memanfaatkan dana pembiayaan musyarEkah bukan untuk kebutuhan usaha produktif melainkan untuk kebutuhan konsumtif seperti biaya pendidikan sekolah dan rumah sakit. Berpijak dari masalah tersebut di atas, penyusrxl tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai apakah praktik pelaksanaan akad pembiayaan musyiirakah di BMT Haniva Yogyakarta sudah dengan teori akad musyErakah di fiqih mu'amalat? Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang bersifat preskriptif yaitu penelitian yang bertujuan untuk menilai pelaksanaan praktik pembiayaan musydrakah di BMT Haniva Yogyakarta. Obyek penelitian ini adalah tentang akad pembiyaan musy6rakah. Sedangkan tata cara untuk mengumpulkan data dengan cara wawancara dan dokumentasi. Dalam menganalisis data menggunakan cara berfikir deduksi yaitu menilai prilaku BMT Haniva Yogyakarta dengan praktik akad pembiayaat musy6rakah dan obyek akadnya yang merujuk pada norma-norma hukum mu'amalat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa akad yang te{adi di BMT Flaniva Yogyakarta adalah akad pembiayaan musydrakah atau penyertaan modal. Sebagian akad tersebut sudah sesuai dengan ketentuan syari'ah dari sisi syarat dan rukun akad, tetapi dari hasil pengamatan yang penyusun latokan di lapangan, terdapt sebagian unsur-unsur ketidaksesuaian karakter akad musydrakah yakni terjadinya pembelokan dengan cara penyertaan modal yang diberikan bukan sebagai penyertaan modal usaha (produktif), tetapi sebagai pembiayaan yang sifarnya konsumtif dan habis pakai seperti biaya pendidikan sekolah dan rumah sakit Secara teoritik, hat ini tidak sesuai karena dilihat dari sisi tujuan yang digunakan adalah bukan untuk usaha produktif akan tetapi digsrakan untuk kebutuhan konsumtif. Sehingga secara konsep fiqih muamalat iidek dapd dikatagorikan sebagai akad musyErakah, akan tetapi lebih tepatnya menggwakan akad pembiayaan konsumtif seperti akad mur6bahah, akad ij6rah,
ffiualad'ariyah.
rekl *fi.S tp$tal
tw
universitaslslamNegeri
SunanKalijagYogyakarta
PM-UINSK-BM-05-03/RO
STJRAT PERSETUJUAN SKRIPSI
Hal
: Skripsi Saudara Gustian
Lamp :Kepada: Yth. Dekan Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga di Yogyakarta Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Setelah membaca, meneliti, dan mengoreksi serta menyarankan perbaikan seperlunya, maka kami berpendapat bahwa skripsi saudara:
Nama
:Gustian
NIM
: 08380033
Judul
:"Tinjauan Hukum Islam Terhadnp Praktik Akad Pembiayaan Musyarakah (Studi Kasus di BMT Haniva Yogyakarta)"
Sudah dapat diajukan kembali kepada Fakultas Syari'ah den Hukum Jurusan Muamalat Universitas Islam Negeri Sunan Kaldaga Yogyakarta sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana stata satu dalam Itmu Hukum Islam. Dengan ini kami mengharap agff skripsi saudara tersebut dapat segera dimunaqasyalrkan. Untuk itu kami ucaplan terimakasih. Was salamu'alaikum
Wr. Wb. Yogyakarta, 27Rabi'ul Awal 1433 H 20 Februari 20l2lld
NrP. 19560217 1983031
ilt
UniversitaslslamNegeriSunanKalijagaYogyakarta PM-UINSK-BM-05-03/RO
SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI Hal : Skripsi Saudara Gustian Lamp Kepada: Yth. Dekan tr'akultas Syari'ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga di Yogyakarta Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Setelah membaca, meneliti, dan mengoreksi serta menyarankan perbaikan seperlunya, maka kami berpendapat bahwa skripsi saudara: Nama
NIM Judul
:Gustian :08380033 :"Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Akad Pembiayaan Musyarakah (Studi Kasus di BMT Eaniva Yogyakarta)"
Sudah dapat diajukan kembali kepada Fakultas Syaribh dan Hukum Jurusan Muamalat Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana strata satu dalam IlmuHukum Islam. Dengan ini kami mengharap agr skripsi saudam tersebut dapat segera dimunaqasyahkan. Untuk itu kami ucapkan terimakasih. Was sal amu'al a
ikum Wr. Wb. Yogyakarta,2T Rabi'ul Awal 1433 H 20,Februari 2012 M
il Abdul Mughits. S.Ae. M.A.e NrP. 19760920 200501 I 002
lv
SURAT PER}IYATAAN
Assalamu'alaila.tm Wr. Wb.
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
Gustian
NIM
08380033
Jurusan
Muamalat
Fakultas
Syari'ah dan Hukum
Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul
I'finjauan llukum Islam
Terhadap Praktik Akad Pembiayaan Musyarakah (Studi Kasus
di BMT
Ilaniva Yogyakarta)rr Adalah benar-benar merupakan hasil karya penyusun sendiri, bukan duplikasi ataupun saduran dari karya orang lain kecuali pada bagran yang telah
dirujuk dan disebut dalam footnote atau daftar pustaka. Apabila dilain waktu terbukti adanya penyimpangan dalam karya ini, maka tanggung jawab sepenuhnya ada pada penyusun.
Demikian surat pernyataan ini saya buat agar dapatdimaklumi. Wass
alamu'alailanm Wr. Wb.
Yogyakarta, 17 Rabi'ul Awal 1433 H l0 Februari 2012M
08380033
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
FM-Im{SK-BM-0$07/RO
PENGESAHAN SKruPSYTUGAS AKHIR Nomor : UIN.02/K.MU. SKP"{PP.00.9/0 l4l20l2 Skripsi/Tugas Akhir dengan
judul : Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Akad Pembiayaan Musyarakah (Studi
Kasus di BMT Haniva Yogyakarta) Yang dipersiapkan dan disusun oleh : Nama :Gustian NIM : 08380033 Telah dimunaqasyahkan pada : 05 Maret 2012
Nilai Munaqasyah : 87 (AlB) Dan dinyatakan telah diterima oleh Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN Sunan Kahjaga
TIM MTJNAQASYAH:
na9 2043n
812 199803
YogyakarA, 12 Maret 2012
K# s%-ffi ril l:. $A: :4
\--
"s&
Sunan
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Transliterasi Arab-Latin yang dipakai dalam penyusunan Skripsi ini berpedoman pada Surat Kepufusan Bersama Menteri Agama dan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
:
15811987 dan
0s43bun987.
L
Konsonan Tunggal
Tidak dilambangkan be te es (dengan
titik di atas) je
ha (dengantitik di bawah)
ka dan ha de
zet (dengan titik di atas) er
zet es es dan ye es (dengan
titik di bawah)
de (dengan
titik di bawah)
te
titik di bawah)
(dengan
zet (dengantitik di bawah) koma terbalik di atas ge
ef
vt
Konsonan Rangkap Karena Syaddah ditulis Rangkap
Ta' marbutah di Akhir Kata ditulis ft
Vokal Pendek
vtl
Vokal Panjang
Vokal Rangkap
Vokal Pendek yang Berurutan dalam Satu Kata dipisahkan dengan Apostrof
VlI.
Kata Sandang Alif + Lam
a.
Bila diikuti h.uruf Qomariyyah ditulis dengan menggunakan huruf
vlil
*/'.
b. Bila diih*i huruf
Syamsiyyah ditulis dengan menggunakan huruf
Syamslryah yang mengikutinya, dengan menghilangkan huruf / (el) nya.
Penulisan Kata-kata dalam Rangkaian Kalimat
Ditulis menurut penulisannya.
lx
MOTTO
..sAYA DIDID K BUI
*BEKER./AIAH UNTUK PUNIAMU SEOI-AHOIAH A'
BERAMALIAH UNTUK AKHERNTMU SEO.IAHO'/.H KAMU A'(AN MNN BESOK"
KATA PENGANTAR
r*]l dfJl 'i'r -------
.r-4i, 4 A4-n Y o-r-r3 "irt Yl .Jl Y oi -rpf. d^ful .p, irrJt Wj d\ dLrJ q!---r J_rl._t F: ,f. ,*SUl. dy,3 oJ.-e l.u* of
J-r.r
t-i.
;a-*i
Puji syukur senantiasa kehadirat Allah SWT yang selalu memberi hidayah, inayah, dan berbagai nilanat yang tak terhingga, terlebih atas anugerah
iman, Islam, dan ihsan, sehingga semua itu terakumulasikan dalam benfuk semangat untuk menyelesaikan karya ilmiah skripsi
ini dengan penuh keceriaan.
Shalawat sertra salam tak lupa penyusun hadiahkan kepada Rasul kekasih
Allah Nabi Muhammad SAW yang telah membebaskan kita dari zl;mankegelapan menuju zaman yang penuh dengan terang benderang seperti yang sekarang
ini, sehingga patutlah kita berbangga
kita
l:mlti dengan apa yang
rasakan
kita bisa
rasakan sekarang.
Dalam setiap hasil, pasti ada usaha, dibalik usaha, pasti ada do'a, dan di dalam do'a banyak
terdapat;"
yang selalu terasa hingga ke dalam dada, maka
dari itu, penyusun merasa bangga bila hasil karya ilmiah skripsi ini didedikasikan dan turut serta dihattrkan banyak terima kasih kepada:
1.
Ayahanda dan ibunda tercinta
di
rumah yang senantiasa ananda rasakan
kekuatan do'anya, beserta keluarga besar tercinta. Aku persembahkan karya
ini untuk semuanya.
2.
Rektor UIN Sunan Kahjaga Yogyakarta: Prof. Drs" H. Musa Asya'rie beserta seluruh jajaran dan stafnya.
xii
3.
Dekan Fakultas Syari'ah dan Hukum: Noorhaidi, M.A., M.Phil., Ph.D. beserta
seluruh dosen dan para stafrrya yang telah memberi berbagai ilmu pengetahuan.
4.
Dosen Pembimbing skripsi Pembimbing skripsi
I: Prof. Dr. H. Syamsul Anwar, dan dosen
II: Abdul Mughits,
S.Ag.
M.Ag
yang telah membantu
dalam memberikan masukan-masukan sebagai wujud perhatian dan tahaptahap penyempurftun skripsi ini.
5.
Seluruh staf dan karyawan TU Muamalat di Fakultas Syari'ah dan Hukum yang telah membantu memperlancar segala urusan selama di kampus.
6.
Tidak lupa juga saya ucapkan banyak-banyak terima kasih kepada jajaran pengurus beserta staf
di
perpustakaan
UIN Sunan Kaldaga. Kalian
adalah
penggerak perubahan zaman.
7.
Terima kasih kepada bapk Imam Muttaqin selaku General Manager BMT Haniva Yogyakarta yang telah banyak membantu dan memperlancar kegiatan penelitian untuk menyelesaikan tugas akhir ini.
8.
Terima kasih kepada staf
BMr
tn
Haniva Yogyakarta yang tidak
dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak membantu dan memperlancar
kegiatan penelitian untuk rnenyelesaikan tugas akhir ini.
9.
Terima kasih kepada keluarga besar muamalat angkatan 2008 atas motivasi selama ini.
10. Semua pihak yang telah membantu mengerjakan skripsi
disebutkan satu persafu.
ini yang tidak bisa
Dan Terima kasih atas kemurahan hati teman-teman
semuanya.
xilt
Mudah-mudahan semua kebailcaq jasa dan bantuan yang telah bapak/ibu dan teman-teman berikan menjadi sesuatu yang sangat berarti dan mendapatkan
ridho dari Alhh SWT. Amiiin
Akhirnya penyusun menyadari bahwa stripsi ini masih banyak terdapat kekurangaq oleh karena
itu
penyusun mengharap kritikan dan saran dari
pemerhati untuk perbaikan selar{utnya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
ktazanah keilmuan kita. Terakhir, terima kasih bagi pembaca yang h;drimatt"jazahtmullah alaanal
jazaa khairan katsiraa..........semoga bermanfaat dan teruslah berkarya.
Yogyakarta 25 Rabi'ul Awal 1433
ffi:Feunnrizon NrM.08380033
xtv
DAFTAR ISI
HALAMAN JTJDT]L
I
ABSTRAK
i
SURAT PERNYATAAN
11
SURAT PERSETUruAN SKRIPSI
ut
HALAMAN PENGESAHAN
v
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
vi
MOTTO
x
PERSEMBAHAN
xi
KATAPENGANTAR..
xii
DAFTAR ISI
xv
BAB I PENDAI{T]LUAN
BAB
1
A. Latar Belakang Masalah B. Rumus Masalah
6
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
6
D.
Telaah Pustaka
7
E. Kerangka Teori F. Metode Penelitian.
l0 t4
G. Sistematika
t7
I
Pembahasan
II KONSEP AKAI), DAIi AKAD MUSYARAKAH
MUAMALAT
A. Tinjauan
DALAM rIQH 19
l. Pengertian Akad....
l9 l9
2. Rukun dan Syarat Akad
2A
Umum Tentaog Akad
xl,
B.
BAB
III
3. Sah dan Batalnya Akad
"r',
4. Asas-asas Akad
27
Akad Musy6rakah
32
l. Pengertian Musydrakah
32
2. Landasan Hukum Musyarakah
33
3. Rukun dan Syarat Musydrakah
35
4. Macam-rnacam Syirkah
39
PEI\TERAPAI\I AKAD PEMBIAYAAI\I MUSYARAKAH
I}I
BMT HANWA YOGYAKARTA
42
A. Sejarah BMT Haniva Yogyakarta
42
B. Bentuk LembagaVisi Misi dan Tujuan
43
c.
45
Struktur Organisasi
D. Produk-produk
46
E. Penerapan Akad Pembiayaan Musy6rakah
47
1. Dari Segi Akad
51
2. Dari Segi Bagi Hasil
55
BAB 1VANALISN AKAD PEMBIAYAAI\I MUSYARAKAH DI BMT
HANWA YOGYAKARTA TINJAUAN HUKUM ISLAM....
59
A. Segi Akad...................-.....
60
B.
65
Segi ObyekAkad
BAB V PEI\IUTI]P
7A
A. Kesimpulan
70
B. Saran
7t
xvt
I}AFTAR PU.STAX(A
LAilMINAN Tsj€rnrhm ql.q1,''m Bioerafi
LJlama......
PedwWasrffi$a........,r.?........r...,......,-... EdaXlasit Cunictrlum
Wm*reb Vits
........
,orii
il ry
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya BMT merupakan pengembangan dari konsep ekonomi Islam terutama dibidang keuangan. Istilah BMT adalah gabungan dari Baitul Mal dan Baitul Tanwil. Baitul Mal adalah lembaga keuangan yang kegiatannya mengelola dana yang bersifat nirlaba. Sumber dananya diperoleh dari zakat, infaq, shadaqah atau sumber lain yang halal, sedangkan Baitul Tanwil adalah lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun dan menyalurkan dana dan berorentasi profit. Penghimpun dananya diperoleh melalui simpanan dan penyalurannya dilakukan dalam bentuk pembiayaan yang dijalankan berdasarkan prinsip syariah.1 Salah satu program dari BMT yaitu mengembangkan para pengusahapenguasaha kecil. Ini disebabkan sistem bank-bank besar tidak mau memberikan pinjaman modal kepada pengusaha kecil karena secara ekonomi pengusaha kecil tidak menguntungkan serta secara administratif kurang lengkap terutama pada pengusaha kecil disektor informal. Akibatnya banyak pengusaha kecil yang sebenarnya potensial tetapi tidak dapat berkembang karena kurangnya modal dan manajemen yang lemah. Akhirnya banyak pengusaha kecil yang memanfaatkan pembiayaan di BMT, ini disebabkan karena BMT member pinjaman dengan prosedur yang mudah walaupun bunganya sangat tinggi. 1
Hertanto Widodo dkk, Panduan Praktis Operasional Baitul mal Tawil, cet ke-1 (Bandung: Mizan, 1999), hlm. 81.
1
2
Pembiayaan yang dimaksud adalah penyedian uang atau tagihan atau yang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara BMT dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau bagi hasil. Pembiayaan yang dilakukan BMT adakalanya menggunakan prinsip mudhārabah yaitu BMT berposisi sebagai pemodal penuh dan adakalanya menggunakan prinsip penyertaan modal atau musyārakah. Syirkah atau musyārakah adalah suatu perjanjian usaha antara dua atau beberapa pemilik modal untuk menyertakan modalnya pada suatu proyek, masingmasing pihak mempunyai hak untuk ikut serta, mewakilkan, atau menggugurkan haknya dalam manajemen proyek.2 Syirkah ada dua macam yaitu syirkah milk (kepemilikan) dan syirkah uqud (kontrak). Syirkah al-uqud dibagi menjadi syirkah mal, ‘abdan dan wujuh.3 Dalam syirkah, akad yang terjadi adalah akad penyertaan modal yaitu kedua belah pihak sepakat untuk mencampurkan modal untuk suatu usaha tertentu, sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan. Kemudian modal kembali kepada masing-masing pihak setelah jatuh tempo. Untuk bagi hasil, prinsip yang digunakan adalah profit and loss sharing, untung dinikmati bersama dan rugi ditanggung bersama. Pembagian keuntungan tersebut bagi setiap mitra usaha harus ditentukan sesuai dengan bagian tertentu atau prosentase. Sedangkan kerugian merupakan bagian modal yang hilang, maka kerugian dibagi kedalam
2
Karnaen Perwataatmadja dan Syafi’i Antonio, (Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf, 1999), hlm. 23. 3
Apa dan Bagaimana Bank Islam
Ali Fikri, al-Muamalat al-Maddiyyah wa al-Adabiyyah. cet. ke-1 (Kairo: Mustafa alBaby al-Halaby, tt), 1:214.
3
bagian modal yang diinvestasikan dan ditanggung oleh para pemilik modal. Perhitungan bagi hasil dilakukan setelah masa kontrak selesai. BMT sebagai lembaga yang menganut asas syari’ah, semua transaksi yang dilakukan harus berprinsip syari’ah yakni setiap transaksi dinilai sah apabila transaksi tersebut telah terpenuhi syarat rukunnya, bila tidak terpenuhi maka transaksi tersebut batal. Jadi kedudukan akad sangat penting dalam penerapan prinsip-prinsip syari’ah dalam BMT. Namun apakah BMT konsisten dalam penerapan prinsip-prinsip syari’ah tersebut? Dalam pengelolaan BMT tersebut ada dugaan adanya praktik-praktik pengelolaan dana yang belum sepenuhnya sesuai dengan syari’ah, terjadi banyak perbedaan ataupun ketidaksesuaian antara teori dan praktik dalam operasional sebagian besar BMT, terutama yang berhubungan dengan penerapan prinsipprinsip syari’ah dalam akad pengerahan dana dan penyaluran dana kepada masyarakat. Di masyarakat kenyataannya dapat ditemui banyak BMT didirikan tidak disertai dengan sumber daya manusia yang memadai dan dalam operasinya dapat mengarah tidak mengikuti ketentuan mengenai prinsip-prinsip kesehatan bank, seperti prinsip permodalan, kualitas asset, kualitas manajemen, likuiditas serta prinsip-prinsip lain yang berhubungan dengan usaha bank, bahkan mengabaikan keabsahan penerapan prinsip-prinsip dalam akad-akadnya, baik dalam akad pengumpulan dana maupun dalam penyaluran dananya kepada masyarakat. BMT Haniva Yogyakarta adalah salah satu BMT yang cukup berkembang dan didukung dengan tempat berdiri atau letaknya BMT yang sangat strategis di
4
tengah kota Yogyakarta. Dengan lokasi yang sangat strategis seperti ini, BMT Haniva menjadi salah satu alternatif peminjaman ataupun pembiayaan baik dari pedagang pasar maupun masyarakat yang ada disekitar BMT itu sendiri. BMT Haniva merupakan salah satu BMT yang dalam aktivitas pembiayaannya, dominan menyalurkan pembiayaan musyārakah dibandingkan pembiayaan yang lain, ini disebabkan banyaknya nasabah yang datang ke BMT ingin menambah modal untuk peningkatan usaha. Pada awalnya BMT Haniva menyalurkan pembiayaan musyārakah menggunakan akad musyārakah yang murni. Akan tetapi faktor pendidikan anggota yang masih minim, menjadikan anggota yang mengambil pembiayaan musyārakah ini tidak ingin kerepotan dengan pelaporan maupun pembagian bagi hasil tiap bulannya. Oleh karena itu, untuk sekarang ini akad musyārakah pada BMT Haniva masih belum murni menggunakan akad musyārakah. Sehingga dalam praktik, aturan tersebut seringkali tidak berjalan sebagaimana mestinya, seperti yang bisa disaksikan dalam pelaksanaan pembiayaan musyārakah di BMT Haniva Yogyakarta. Dengan permasalahan diatas penyusun tertarik untuk meneliti pembiayaan musyārakah di BMT Haniva Yogyakarta karena pada saat menjalankan PKL di BMT tersebut penyusun pernah menemukan permasalahan pada sebuah akad musyārakah yang mana tidak sesuainya teori yang digunakan dalam pembiayaan akad musyārakah dengan praktiknya di lapangan. Dimana pada akad pembiayaan musyārakah
tersebut dituliskan
bahwa
debitur
ataupun
pihak
nasabah
menggunakan dana dari pembiayaan musyārakah untuk biaya pendidikan sekolah,
5
biaya rumah sakit dan untuk bahan konsumtif lainnya. Secara teoritik jelas hal ini bertentangan, karena yang dinamakan akad musyārakah adalah dimana para pihak tidak hanya menyertakan modal, tetapi juga terlibat dalam hal pekerjaan. Pada kasus ini sungguh tidak relevan akad musyārakah digunakan untuk pembiayaan yang bersifat konsumtif. Masalah-masalah tersebut disebabkan karena prinsip-prinsip syari’ah yang menjadi dasar rujukan dalam operasional BMT belum sepenuhnya dipahami dengan baik oleh sebagian besar pengelola BMT sendiri, inilah yang melahirkan banyak penyimpangan dalam praktik pengelolaan lembaga mikro keuangan syari’ah yang sering mengundang kritik.4 Prinsip syari’ah yang menempatkan uang sebagai alat tukar telah banyak dipahami secara tidak benar, yang menempatkan sebagai komoditas perdagangan yang siap diperjual belikan, dengan indikasi penentuan keuntungan secara pasti tanpa melihat jenis akad yang diterapkan. Di samping itu, belum adanya aturan hukum yang khusus untuk lembaga keuangan mikro atau koperasi yang melindungi ketentuan yang berhubungan dengan usaha lembaga mikro keuangan syari’ah, seperti halnya aturan hukum yang berlaku pada Bank Umum Syari’ah dan Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah adalah satu faktor dominan penyebab timbulnya banyak penyimpangan manajemen dalam usaha BMT, termasuk dalam kaitannya dengan penerapan prinsip-prinsip syari’ah. Hal ini yang dikhawatirkan dapat mempengaruhi secara
4
Makhalul Ilmi, Teori dan Praktek Lembaga Mikro Keuangan Syari’ah, cet. ke-1 (Yogyakarta: UII Pres, 2002), hlm. 49.
6
negatif perkembangan lembaga mikro keuangan Syari’ah dimasa yang akan datang. Dengan adanya permasalahan diatas, penyusun tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai akad pembiayaan musyārakah di BMT Haniva Yogyakarta.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah sebagaimana yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana praktik akad pembiayaan musyārakah di BMT Haniva Yogyakarta? 2. Bagaimanakah ketidaksesuian antara teori dan praktik pada akad pembiayaan musyārakah di BMT Haniva Yogyakarta dalam tinjauan Hukum Islam?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian Berkaitan dengan rumusan masalah seperti dikemukakan di depan, maka penelitian ini bertujuan untuk menilai penerapan teori akad dan praktik pada pembiayaan musyārakah di BMT Haniva Yogyakarta, apakah teori akad dan praktiknya sudah sesuai dalam teori fiqih muamalat. Adapun dari kegunaan penelitian ini adalah: 1. Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran,
agar
BMT
Haniva
Yogyakarta
tetap
eksis
dalam
7
pengembangannya dan konsep produk akad musyārakah sesuai dengan prinsip-prinsip perjanjian syari’ah. 2. Secara Praktis, dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penyusun sendiri dan bagi Pengurus BMT Haniva Yogyakarta, agar dalam pembuatan akadnya tidak menimbulkan penyimpangan dalam praktiknya.
D. Telaah Pustaka Untuk mendukung permbahasan yang lebih mendalam mengenai permasalahan yang telah dikemukakan diatas, maka penyusun berusaha untuk melakukan penelitian lebih awal yang akan diteliti guna mendukung penelitian ini. Penyusun telah melakukan penelusuran kepustakaan yang ada kaitannya dengan akad Musyārakah. Adapun kepustakaan yang terkait dalam hal ini adalah: Skripsi yang disusun oleh Munawwir dengan judul “Pelaksanaan Musyārakah pada BMT Mitra Usaha Ummat di Kecamatan Piyungan dalam Perspektif Hukum Islam”5 menyoroti keberadaan BMT dalam usahanya menghindarkan para nasabahnya dari rentenir yang banyak dijumpai di pasar Piyungan. Sedangkan skripsi Nuril Mala yang berjudul “Tinjauan Hukum Islam terhadap Pembiayaan Musyārakah di BMT Bina Ihsanul Fikri (BIF)
5
Munawwir, “Pelaksanaan Musyārakah pada BMT Mitra Usaha Ummat di Kecamatan Piyungan dalam Perspektif Hukum Islam” Fakultas Syari’ah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2001.
8
GedungKuning”6 skripsi tersebut menitikberatkan pada sistem bagi hasil yang diterapkan antara BMT dengan nasabah dari modal yang diusahakan. Sedangkan skripsi Fitriyah Rakhmawati “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pelaksanaan Prinsip Transparansi dalam Pembiayaan Musyārakah (Di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syari’ah cabang Yogyakarta”7 menjelaskan tentang pembagian keuntungan dalam pelaksanaan pembiayaan musyārakah di BRI Syari’ah cabang Yogyakarta sudah dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Hukum Islam. Akan tetapi tidak semua nasabah memberikan informasi yang jelas mengenai pendapatan dan keuntungan yang didapat dari hasil usahanya tersebut. Dapat dikatakan bahwa tidak semua nasabah melaksanakan prinsip transparansi. Fatmawati dalam skripsi dengan judul “Musyārakah di BMT Dana Sejahtera Dalam Tinjauan Hukum Islam”8 menjelaskan penerapan bagi hasil dengan menggunakan dasar proyeksi laba yang dihitung diawal ketika nasabah mengajukan pembiyaan dan dibayar secara angsuran setiap bulannya sampai akhir masa jatuh tempo. Adapun penelitian lain yang telah dibukukan yaitu karya Nurul Widyaningrum, Model Pembiayaan BMT dan Dampaknya bagi Pengusaha Kecil:
6
Nuril Mala “Tinjauan Hukum Islam terhadap Pembiayaan Musyārakah di BMT Bina Ihsanul Fikri (BIF) Gedung Kuning” Fakultas Syari’ah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2002. 7
Fitriyah Rakhmawati “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pelaksanaan Prinsip Transparansi dalam Pembiyaan Musyārakah (Di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syari’ah cabang Yogyakarta” Fakultas Syari’ah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2007. 8
Fatmawati “Musyārakah di BMT Dana Sejahtera Dalam Tinjauan Hukum Islam” Fakultas Syari’ah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2007.
9
Studi Kasus BMT Dampingan Yayasan Peramu Bogor9 mengemukakan tentang dasar pemikiran mitra untuk memilih BMT sebagai mitra dalam usahanya. Dalam karyanya tersebut diungkapkan bahwa kebanyakan mitra memilih BMT untuk memperoleh pembiayaan bukan karena BMT tersebut menggunakan sistem bagi hasil tetapi lebih pada kemudahan yang diberikan oleh BMT. Hal tersebut terjadi karena kurangnya pengetahuan mitra tentang ekonomi Islam atau prinsip Syari’ah. Dalam penelitian tersebut juga diungkapkan tentang prinsip-prinsip yang harus dipegang oleh lembaga keuangan yang berdasarkan Syari’ah yaitu prinsip ketauhidan, khilafah atau amanah dan prinsip keadilan. Adapun dalam sebuah jurnal yang ditulis oleh Jamaluddin Achmad Khaliq dalam Jurnal Al-‘Ibrah dengan judul “Akumulasi Dana Musyārakah, Antara teori dan Praktik”10 disebutkan bahwa Musyārakah mempunyai peran penting dalam menggalang unit modal kecil yang tidak mungkin untuk diinvestasikan sendirisendiri. Dengan terkumpulnya modal-modal kecil tersebut menjadi satu, akan terbentuk kekuatan besar yang mampu menggalang berinvestasi. Dengan manajemen modern, akan diperoleh manfaat besar bagi para investor maupun umat secara umum. Musyārakah merupakan salah satu produk pendanaan berkualitas yang ditawarkan oleh Bank syari’ah, Bank syari’ah identik dengan musyārakah karena sistem inilah yang membedakannya dengan Bank Konvensional. Dengan sistem
9
Nurul Widyaningrum, Model Pembiyaan BMT dan Dampaknya bagi Pengusaha Kecil: Studi Kasus BMT Dampingan Yayasan Peramu Bogor (Bandung: Akatiga, 2002). 10
Jamaluddin Achmad Khaliq, “Akumulasi Dana Musyārakah, Antara teori dan Praktik”, Jurnal Studi-studi Islam Al-Ibrah, Vol. 1:2 (November 2003), hlm. 119.
10
ini kita terhindar dari sitem riba menuju mu’amalah yang diridhai Allah dan Rasul-Nya. Dalam tulisan Jafril Khalil dalam artikelnya yang berjudul “Menyiasati Pertumbuhan Bank Syari’ah” yang dimuat di JURIS (Jurnal Ilmiah Syari’ah)11 mengatakan bahwa mudhārabah dan musyārakah adalah dua metode yang adil dalam memobilisasi sumber financial dan dikombinasikan dengan keahlian manajerial untuk mencapai hasil maksimal dalam perdagangan. Dari penelusuran karya ilmiah tersebut di atas belum ada penelitian secara khusus mengenai analisis kesesuaian antara teori akad pembiayaan musyārakah di BMT Haniva Yogyakarta dengan praktik di lapangan. Oleh karena itu, perlu diadakan penelitian yang berkenan dengan akad pembiayaan musyārakah terutama dalam hal teori dan praktik dari sudut pandang Hukum Islam.
E. Kerangka Teori Akad yang berasal dari kata al-‘aqad jamaknya al-‘uqud menurut bahasa mengandung arti al-rabt yang berarti ikatan, mengikat.12 Sedangkan menurut istilah, Hasbi Ash-Shiddieqy mendifinisikan akad sebagai; ikatan antara ijab dengan kabul secara yang dibenarkan syarak yang menetapkan keridaan kedua belah pihak.13 11
Jafril Khalil, “Menyiasati Pertumbuhan Bank Syari’ah” (Jurnal Ilmiah Syari’ah), Vol. 3:1 (Juni, 2004), hlm. 11. 12
Abd. Bin Nuh dan Oemar Bakry, Kamus Arab, Indonesia, Inggris, cet. ke-3 (Jakarta: Mutiara, 1964), hlm. 112. 13
T. M. Hasbi Ash-Shieddieqy, Pengantar Fiqh, cet, ke-2 (Jakarta: PT Bulan Bintang, 1984), hlm.21.
11
Adapun dasar-dasar akad salah satunya terdapat dalam Firman Allah dalam Al-Qur’an yakni : ١٤
... ﺑﺎﻟﻌﻘﻮﺩ
ﻳﺎﺃﻳﻬﺎﺍﻟﺬﻳﻦ ﺁﻣﻨﻮﺍ ﺃﻭﻓﻮﺍ
Maksud " " أا دadalah bahwa setiap mu’min berkewajiban menunaikan apa yang telah dia janjikan dan akadkan, baik berupa perkataan maupun perbuatan, selagi tidak bersifat menghalalkan barang haram atau mengharamkan barang halal. Dalam kalimat tersbut adalah merupakan asas ‘uqud. Dalam kaidah fikih dikemukakan yakni: ١٥
ﺍﻷﺻﻞ ﰲ ﺍﻟﻌﻘﺪ ﺭﺿﻲ ﺍﳌﺘﻌﺎﻗﺪﻳﻦ ﻭﻧﺘﻴﺠﺘﻪ ﻣﺎﺍﻟﺘﺰﻣﺎﻩ ﺑﺎﻟﺘﻌﺎﻗﺪ
Maksud " " رadalah keridhaan dalam transaksi merupakan prinsipprinsip akad. Oleh karena itu, transaksi barulah sah apabila didasarkan kepada keridhaan kedua belah pihak. Dalam hukum Islam telah menetapkan beberapa asas akad yang berpengaruh kepada pelaksanaan akad yang dilaksanakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan adalah sebagai berikut: a. asas kebebasan berakad b. asas perjanjian itu mengikat c. asas konsensualisme d. asas ibahah
14
Al-Māidah (5): 1.
15
A. Djazuli, Kaidah-kaidah Fiqh, cet. ke-1 (Jakarta: Kencana, 2006), hlm. 130.
12
e. asas keadilan dan keseimbangan prestasi f. asas kebenaran dan kejujuran (amanah)16 Asas kebebasan berakad pada surat al-Māidah ayat 1 disebutkan dengan kata “akad-akad” atau dalam teks aslinya adalah al-uqud, yaitu bentuk jamak menunjukan keumuman artinya orang boleh membuat bermacam-macam perjanjian dan perjanjian-perjanjian itu wajib dipenuhi. Namun kebebasan berkontrak dalam hukum Islam ada batas-batasanya yakni sepanjang tidak makan harta sesama dengan jalan bathil. Hal ini sesuai dengan firman allah:
ﻳﺎﺃﻳﻬﺎ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﺁﻣﻨﻮﺍ ﻻﺗﺄﻛﻠﻮﺍ ﺃﻣﻮﺍﻟﻜﻢ ﺑﻴﻨﻜﻢ ﺑﺎﺍﻟﺒﺎﻃﻞ ﺇﻻ ﺃﻥ ﺗﻜﻮﻥ ﲡﺎﺭﺓ ﻋﻦ ﺗﺮﺍﺽ ١٧
ﻣﻨﻜﻢ
Macam-macam akad dalam fiqih sangat beragam, tergantung dari aspek mana melihatnya. Namun penyusun hanya membatasi satu akad yang berkaitan dengan penelitian yakni akad musyārakah. Musyarākah atau syirkah dari segi bahasa adalah ( ) اطyang berarti percampuran.18 Dalam hal ini mencampur satu modal dengan modal yang yang lain sehingga tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Sedangkan menurut syarak, syirkah (perseroan) adalah transaksi antara dua orang atau lebih, yang dua-duanya
16
Syamsul Anwar, Hukum Perjanjian Syari’ah, studi tentang Teori akad dalam Fikih Muamalat (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), hlm. 70. 17
An-Nisā’ (4): 29.
18
Ahmad Warson, Kamus Bahasa Arab Lengkap (Surabaya: Pustaka Progressif, 1997),
hlm. 360.
13
sepakat untuk melakukan kerja yang bersifat financial dengan tujuan mencari keuntungan.19 Menurut Nejatullah Siddiqi, karena adanya larangan bunga dalam Islam maka para ekonomi Islam modern sepakat bahwa reorganisasi dalam perbankan harus dilakukan berdasarkan syirkah (kemitraan usaha) dan mudhārabah (bagi hasil).20 Secara sederhana musyārakah dapat diartikan akad kerja sama usaha patungan antara 2 (dua) pihak atau lebih pemilik modal untuk membiayai suatu jenis uasaha yang halal dan produktif. Pendapatan atau keuntungan dibagi sesuai dengan nisbah yang telah disepakati bersama pada saat membuat akadnya. Jadi dapat dikatakan bahwa musyārakah atau syirkah adalah keikutsertaan dua orang atau lebih dalam suatu usaha tertentu dengan sejumlah modal yang telah ditetapkan berdasarkan perjanjian untuk bersama-sama menjalankan suatu usaha dimana pembagian keuntungan dan kerugian dilakukan menurut bagian yang ditentukan sesuai jumlah kontribusi modal dan kesepakatan. Penyertaan musyārakah merupakan salah satu perangkat penting untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam investasi. Dengan demikian tujuan dari musyārakah adalah agar sumber dana yang dapat dikerahkan dari masyarakat
19
Taqyuddin An-Nabhani, Membangun Sistem Ekonomi Alternatif: Perspektif Islam, cet. ke-7 (Surabaya: Risalah Gusti, 1996), hlm. 153. 20
Nejatullah Siddiqi, Kemitraan Usaha dan Bagi Hasil dalam Hukum Islam, alih bahasa: Fahriyaah Mumtihani, cet. ke-2 (Yogyakarta: Dana Bhakti Prima Yasa, 1996), hlm. 1.
14
bersama-sama dengan mitra usaha yang lain akan dapat disalurkan ke proyekproyek investasi untuk menunjang program pembangunan.21 Dalam mu’amalah disebutkan bahwa segala sesuatu dalam kerjasama tergantung pada kesepakatan dan ketentuan yang dibuat dalam akad, dengan persyaratan yang telah disepakati atasa dasar an-taradi (rela sama rela tanpa paksaan),
tidak
bertentangan
dengan
maslahah
(tidak
merugikan
atau
membahayakan kedua belah pihak), dan tidak bertentangan dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah.
F. Metode Penelitian Metodologi penelitian berasal dari kata metode yang berarti cara yang tepat untuk melakukan sesuatu dan logos yang berarti ilmu atau ilmu pengetahuan. Jadi metodologi mempunyai arti cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara seksama untuk mencapai suatu tujuan.22 1. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) bersifat deskriptif analitik, maksudnya memaparkan data-data yang ditemukan di lapangan dan menganalisisnya untuk mendapatkan kesimpulan yang benar dan akurat. 2. Sifat Penelitian
21
Karnaen Perwataatmadja dan Muhammad Syafi’I Antonio, Apa dan Bagaimana Bank Islam, cet. ke-3 (Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Prima Yasa, 1999), hlm. 24. 22
I Made Wirarta, Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi (Yogyakarta: Andi Offset, 2006), hlm. 67.
15
Penelitian ini bersifat preskriptif-analistik yaitu penelitian yang bertujuan untuk menilai tentang permasalahan yang menjadi obyek penelitian yaitu tentang kesesuaian teori akad musyārakah di BMT Haniva Yogyakarta dengan praktik di lapangan. Selanjutnya membahas dan menilai penerapan produk tersebut dengan prinsip-prinsip hukum Islam. Dari pengolahan data tersebut dapat diketahui dengan jelas tentang praktik akad musyārakah dengan kesesuaiannya terhadap prinsip-prinsip hukum Islam. 3. Metode Pengumpulan Data Karena penelitian ini merupakan penelitian field research, maka dalam pengumpulan datanya menggunakan metode wawancara dan dokumentasi. Dengan metode ini, penyusun menelaah hasil lapangan, buku-buku atau dokumentasi yang isinya membahas tentang praktik akad pembiayaan musyārakah dalam tinjauan hukum Islam. Sumber data penelitian ini diperoleh secara langsung dari manager BMT Haniva Yogyakarta dan sebagian staff karyawan BMT Haniva Yogyakarta. Adapun langkah-langkah dalam metode pengumpulan data sebagai berikut: a. Metode Wawancara (Interview) Yaitu suatu komunikasi yang bertujuan
memperoleh informasi
secara sistematis.23 Untuk mendapatkan informasi yang dilakukan dengan bertanya langsung kepada informan dalam hal ini adalah pihak-pihak yang dapat memberikan data yaitu pihak Manajer BMT Haniva, Accounting, 23
129
Masri Singarihibun, Metode Penelitian Survei (Jakarta: PT Pustaka LP3ES, 1995), hlm.
16
Teller dan Marketing BMT Haniva Yogyakarta, tentang penerapan akad pembiayaan musyārakah. b.
Dokumentasi Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data dengan mencatat, menyalin, dan menggandakan data atau dokumen yang berkaitan dengan sejarah berdirinya BMT, Visi dan Misi BMT, tujuan, struktur organisasi dan produk-produk BMT Haniva Yogyakarta.
4. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan normatif. Yaitu mengkaji data berdasarkan pada pembiayaan musyārakah di BMT Haniva Yogyakarta. Selanjutnya membahas dan menilai penerapan produk tersebut dengan prinsip-prinsip hukum Islam. 5. Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam pembahasan skripsi ini menggunakan cara berfikir deduktif, yaitu suatu analisis yang berangkat dari pengetahuan umum dan fakta yang bersifat umum untuk menemukan kesimpulan yang bersifat khusus. Dalam hal ini berpijak pada norma hukum Islam kemudian diterapkan untuk menganalisis praktik akad pembiayaan musyārakah di BMT Haniva Yogyakarta.
17
G. Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan dalam penelitian ini terbagi menjadi lima bab yang merupakan satu kesatuan alur pemikiran dan menggambarkan proses penelitian, adalah sebagai berikut: Bab I, adalah bagian pendahuluan. Pertama-tama menggambarkan latar belakang masalah penelitian, Membuat rumusan masalah dengan pertanyaan penelitian, Menggambarkan tujuan penelitian untuk menjawab rumusan masalah, Manfaat penelitian yakni hasil yang akan diperoleh berkaitan dengan tujuan penelitian, Telaah pustaka, setelah mengadakan penelitian baik skripsi maupun buku-buku sejenis, maka penyusun dapat memposisikan diri bahwa apa yang penyusun teliti belum bayak ditelilti, Kerangka teori yakni suatu teori atau metode yang peneliti pilih untuk memecahkan masalah, Metode penelitian adalah suatu urutan atau tata cara pelaksanaan penelitian dalam rangka mencari jawaban atas permasalahan penelitian yang penyusun ajukan, Sistematika pembahasan. Bab II, dibahas tentang konsep akad dan syirkah dalam hukum Islam yang dijadikan pedoman untuk mengungkap permasalahan dalam penelitian. Bab ini terdiri dari dua sub, pada sub bab pertama membahas tentang tinjauan umum tentang akad, rukun dan syarat sahnya akad, Sah dan Batalnya akad serta Prinsip-prinsip akad. Sub bab kedua, berisi tentang tinjauan umum Syirkah yakni pengertian, landasan hukum, rukun, syarat dan macam-macam. Bab III, membicarakan tentang data obyektif di lapangan yaitu deskripsi BMT Haniva dan praktik akad musyārakah. Bab ini meliputi sejarah
18
berdirinya, bentuk lembaga, visi, misi, struktur organisasi tujuan dan produkproduk yang ditawarkan serta praktik pembiayaan musyārakah di lapangan ditinjau dari segi akad dan bagi hasilnya. Pembahasan ini dimaksudkan sebagai data yang dianalisis. Bab IV, adalah analisis akad pembiayaan musyārakah dalam tinjauan hukum Islam. Bab ini memuat analisis dari segi akad pembiayaan dan Obyek Pembiayaan Musyārakah yang dilakukan oleh BMT Haniva Yogyakarta. Bab V, sebagai penutup pada penelitian yang berisi kesimpulan umum dari hasil penelitian secara keseluruhan. Kesimpulan ini sebagai penegasan jawaban atas pokok masalah diawal bab. Uraian selanjutnya berisi saran penulis yang berdasarkan evaluasi hasil penelitian yang telah dilakukan. Bagian akhir dari penulisan skripsi ini memuat tentang lampiranlampiran.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Setelah penyusun melakukan penelitian dan menganalisis pelaksanaan pembiayaan musyārakah di BMT Haniva Yogyakarta terutama yang berkaitan dengan akad pembiayaan musyārakah dan obyek akadnya, maka disini penyusun mengambil kesimpulan bahwasanya sebagian akad pembiayaan musyārakah yang terjadi di BMT Haniva Yogyakarta sudah sesuai dengan konsep yang terdapat dalam teori fiqih muamalat dari segi syarat dan rukun akad, namun sebagian lainnya belum sesuai karena dari hasil pengamatan masih terdapat sebagian unsurunsur ketidaksesuaian karakter akad musyārakah, yakni terjadinya pembelokan dengan cara penyertaan modal yang diberikan bukan sebagai penyertaan modal usaha (produktif), tetapi sebagai pembiayaan yang sifatnya konsumtif yang habis pakai. Ini disebakan kurangnya pemahaman dari pihak BMT sehingga adanya kesalahpahaman dalam meletakkan suatu akad yang sesuai dengan kebutuhan nasabah. Kurangnya pemahaman dari pihak nasabah dalam mentaati aturan-aturan yang telah disepakati sehinggah mudah sekali melakukan pelanggaran. Sebagian perbedaan karakteristik pokok pembiayaan musyārakah ini dapat dilihat dari tujuan transaksi akadnya. Pada kasus tersebut sungguh tidak relevan akad musyārakah digunakan untuk pembiayaan yang bersifat konsumtif, karena obyek yang menjadi transaksi dalam akad pembiyaan musyārakah di BMT Haniva Yogyakarta adalah modal yang bersifat produktif, artinya yang ditujukan untuk 70
71
tujuan memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas untuk peningkatan usaha bukan untuk kebutuhan pribadi atau habis pakai. Sehingga seperti dalam kasus pembiayaan pendidikan, rumah sakit atau pembiayaan konsumtif lainnya yang sifatnya habis pakai, maka pihak BMT Haniva Yogyakarta dapat menggunakan akad pembiayaan konsumtif seperti akad ijārah, ‘ariyah atau murābahah sebagai alternatif dari akad musyārakah. B. Saran-saran 1. Pemahaman pengelola BMT Haniva Yogyakarta dalam pembuatan akad musyārakah sangat diperlukan dan dituntut untuk selalu menjaga aturanaturan yang telah ditentukan oleh syarak, sehingga akan memperkecil kemungkinan timbulnya problem dalam praktik dan terciptanya rasa tenang dan aman tentram dalam menjalankan usaha sesuai prinsip syari’ah bagi para nasabah maupun lembaga keuangan syariah. Oleh karena itu profesionalisme para pengelola BMT Haniva Yogyakarta tetap bisa eksis dan mampu bersaing dengan lembaga keuangan lainnya. 2. Mengingat potensi besar yang dimilki oleh lembaga keuangan syariah terutama dalam meningkatkan ekonomi umat seyogyanya selalu menyesuaikan teori dan praktik guna menjaga kemurnian syari’ah dan kepercayaan nasabah. Dalam kasus diatas, maka pihak BMT dapat menggunakan akad ijārah atau akad ‘ariyah dan murābah sebagai pengganti dari akad musyārakah. Hal ini dimaksudkan agar sebagian unsur-unsur yang tidak sesuai dapat menjadi sah.
72
DAFTAR PUSTAKA
Kelompok Al-Qur’an Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Bandung: Lubuk Bandung, 1989. Jassas, Al-Ahkam al-Qur’an cet. ke-1. Lebanon: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 1994, 1: 374-375.
Kelompok Hadis Dawud, Abu Dawud, Sunan Abi dawud, Kitab al-Buyu’ Bab as-Syirkah, Lebanon: Dar al-Fikr, 1994, Juz III
Kelompok Fiqh/Usul Fiqh Afandi, M. Yazid, Fiqh Muamalah dan Implementasinya dalam Lembaga Keuangan Syariah, cet.1, Yogyakarta: Logung Pustaka, 2009. Akhyar Adnan, Muhammad, Dari Murabahah menuju Musyārakah, Upaya Mendorong Optimalisasi Sektor Riel. Jurnal Akuntansi & Auditing Indonesia (JAAI), Vol 9:2, Desember, 2005. Ali, Mohammad Daud, Hukum Islam. Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Islam di Indonesia, cet 8, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000. Antonio, M. Syafei, Bank Syariah Suatu Pengenalan Umum, Cet. ke-1 Jakarta: Tazkia Institute dan BI, 1999. Anwar, Syamsul, Hukum Perjanjian Syari’ah, studi tentang Teori akad dalam Fikih Muamalat, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007. Basyir, Ahmad Azhar, Asas-asas Hukum Muamalah, Edisi Refisi, Yogyakarta: UII Press, 2000. Bin Nuh, Abd, dan Bakry, Oemar, Kamus Arab, Indonesia, Inggris, cet. Ke-3 Jakarta: Mutiara, 1964. Dimyauddin, Djuawaini, Pengentar Fiqh Muamalah, cet.1, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008.
73
Djazuli, A., Kaidah-kaidah Fiqh, cet, ke-1, Jakarta: Kencana, 2006. Dokumentasi, Akad Pembiayaan Musyārakah di BMT Haniva Yogyakarta, 2011. Fatmawati “Musyārakah di BMT Dana Sejahtera Dalam Tinjauan Hukum Islam”, Fakultas Syari’ah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2007. Fatwa: dsn-Mui No.08/Dsn-Mui/IV/2000 Fitriyah Rakhmawati “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pelaksanaan Prinsip Transparansi dalam Pembiayaan Musyārakah (Di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syari’ah cabang Yogyakarta”, Fakultas Syari’ah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2007. Gemala Dewi, Widyaningsih dan Yeni Salma Barlinti, Hukum Perikatan Islam Di Indonesia, cet.1, Jakarta: Badan Penerbit FH-UI, 2005. Hasbullah, Ali, Usul at-Tasyri’ al-Islami, cet.ke-2, Mesir: dar al-Ma’arif, 1959. Ilmi, Makhalul, Teori dan Praktek Lembaga Mikro Keuangan Syari’ah, cet. Ke-1. Yogyakarta: UII Pres, 2002. Karim, Adiwarman A., Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer. cet.1, Jakarta: Gema Insani Press, 2001. Khalil, Jafril, Menyiasati Pertumbuhan Bank Syari’ah, JURIS (Jurnal Ilmiah Syari’ah), Vol. 3:1, Juni, 2004. Khaliq, Jamaluddin Achmad, Akumulasi Dana Musyārakah, Antara teori dan Praktik, Jurnal Studi-studi Islam Al-Ibrah, Vol. 1:2, November 2003. Maryanah, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan Bagi Hasil di Bank Syari’ah Mandiri, Jurnal Ekonomi Keuangan dan Bisnis Islam (EKSiS), Vol 4:1, Januari-Maret, 2008. Munawwir, “Pelaksanaan Musyārakah pada BMT Mitra Usaha Ummat di Kecamatan Piyungan dalam Perspektif Hukum Islam”, Fakultas Syari’ah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2001. Nabhani, Taqyuddin, Membangun Sistem Ekonomi Alternatif: Perspektif Islam, cet. ke-7, Surabaya: Risalah Gusti, 1996. Nuril Mala “Tinjauan Hukum Islam terhadap Pembiayaan Musyārakah di BMT Bina Ihsanul Fikri (BIF) GedungKuning”, Fakultas Syari’ah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2002
74
Perwataatmadja, Karnaen dan Syafi’I Antonio, Muhammad, Apa dan Bagaimana Bank Islam, cet. ke-3, Yogyakarta: PT.Dana Bhakti Prima Yasa, 1999. Ridwan, Muhammad, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil (BMT), Yogyakarta: UII Press, 2005. Shieddieqy, Hasbi ash-, Pengantar Fiqh Muamalah, cet. ke-1, Semarang: Pustaka Rizki Putra, 1997. Shieddieqy, Hasbi ash-, Pengantar Fiqh, cet, ke-2, Jakarta: PT Bulan Bintang, 1984 Siddiqi , Nejatullah, Kemitraan Usaha dan Bagi Hasil dalam Hukum Islam, alih bahasa: Fahriyaah Mumtihani, cet. ke-2, Yogyakarta: Dana Bhakti Prima Yasa, 1996. Syafei, Rachmat, Fiqh Muamalah, cet.3. Bandung: Pustaka Setia, 2006. Syafi’i, Muhammad, Bank Syari’ah dari Teori ke Praktek, Jakarta: Gema Insani Press, 2001. Zuhri, Muh., Riba dalam al-Qur’an dan Masalah Perbankan: Sebuah Tilikan Antisifasif, cet.1, Jakarta: Raja Grafindo Persada, tt.
Kelompok Kamus Bin Nuh, Abd. Dan Bakry, Oemar, Kamus Arab, Indonesia, Inggris, cet.3, Jakarta: Mutiara, 1964. Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2002. Warson, Ahmad, Kamus Bahasa Arab Lengkap, Surabaya: Pustaka Progressif, 1997.
Lian-Lain Widyaningrum, Nurul, Model Pembiayaan BMT dan Dampaknya bagi Pengusaha Kecil: Studi Kasus BMT Dampingan Yayasan Peramu Bogor, Bandung: AKATIGA, 2002.
DAFTAR TERJEMAHAN
NO
HLM
F.N
TERJEMAHAN BAB I
1
10
14
2
10
15
3
11
17
Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah janji-janji. Hukum asal dalam transaksi adalah keridhaan kedua belah pihak yang berakad, hasilnya adalah berlaku sahnya yang diakadkan. Wahai orang-orang yang beriman janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan bathil, kecuali dengan jalan peniagaan yang berlaku dengan sama suka di antara kamu. BAB II
4
28
29
5
28
30
6
28
31
7
29
33
8
29
34
9
30
36
10
32
43
11
33
48
Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah janji-janji. Dan penuhilah janji: sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya. Hukum asal dalam semua bentuk muamalah adalah boleh dilakukan kecuali ada dalil yang mengharamkan. Tuhanku menyeruku berlaku adil Wahai orang-orang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkan perkataan yang benar. Wahai orang-orang beriman apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai untuk waktu yang telah ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan sesunggunya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebagian mereka berbuat zalim kepada sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal soleh. Sesungguhnya Allah swt berfirman: Aku (Allah) adalah pihak ketiga bagi orang yang berserikat, selama salah satu pihak tidak mengkhianati pihak yang lain, maka aku kan keluar dari mereka (keduanya). BAB IV
12
61
6
13
61
7
67
10
Pernyataan kehendak dalam suatu akad tidak tergantung pada suatu lafadz melainkan makna. Wahai orang-orang yang beriman janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan bathil, kecuali dengan jalan peniagaan yang berlaku dengan sama suka di antara kamu. Tolong menolonglah kamu dalam kebaikan dan ketakwaan.
I
BIOGRAFI TOKOH DAN ULAMA 1. AL JASSAS Lahir di Rayy, Persia (Iran) tahun 305 H/917 M dan wafat di Baghdad Irak, tahun 370 H/981 M. Seorang tokoh fiqh, usul fiqh dan tafsir. Penganut Mahzab Hanafi. Nama lengkap adalah Abu Bakar Ahmad bin Ali ar-Razi al-Jassas dan dikenal juga dengan nama Abu Bakar ar-Razi al-Hanafi. Kitab-kitab sejarah tentang tokoh fiqh tidak memberikan informasi tentang kedua orang tua dan kehidupan masa kecil. 2. AHMAD AZHAR BASYIR Lahir pada tanggal 21 November 1982 dan pernah menyelesaikan kuliah di Perguruan Tinggi Agama Islam Sunan Kalijaga. Aktif dimajlis Tarjih Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan menjadi wakil ketua hingga tahun 1985 dan kemudian menjadi ketua hingga tahun 1990. Pernah menjadi rector Universitas Gajah Mada Yogyakarta dan dosen luar biasa di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia dan IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 3. AS-SAYYID SABIQ Nama lengkapnya adalah Sayyid Sabiq Muhammad at-Tihami, beliau lahir di Istanha, Disrik al-Bagur, Prov. Al-Munufiah, Mesir pada tahun 1915. Beliau adalah sosok ulama kontemporer Mesir yang memiliki reputasi internasional dibidang dakwah dan fikih Islam, terutama melalui karya monumentalnya fiqh as-Sunnah. Beliau lahir dari pasangan Sabiq Muhammad at-Tihami dan Husna Ali Azeb. Sesuai dengan tradisi keluarga Islam di Mesir pada masa itu, beliau menerima pendidikan pertama di Kuttāb, setelah itu beliau memasuki perguruan al-Azhar, sampai kemudian mendapatkan ijazah asySyahādah al-‘Alimiyyah, yang nilainya dianggap hampir setara dengan ijazah doktor. Karyanya selain Fiqh as-Sunnah (fikih berdasarkan Sunnah Nabi) adalah al-‘Aqāid al-Islāmiyyah, Da’wah Islam, Islamunā, Anāsir alQuwwah Fi al-Islām, Baqāh az-Zahr, dan as-Salāh wa at-Tahārah wa alWudu.
II
4. T.M. HASBY ASH-SHIDDIEQY Beliau dilahirkan di Lhokseumawe, Aceh Utara, pada tanggal 10 Maret 1904. Beliau adalah keturunan ke-37 dari Abu Bakar as-Shiddiq. Ayahnya bernama Teungku Muhammad Husein Ibn Muhammad Su’ud, sedangkan Ibunya bernama Amrah Binti Abdul Aziz, beliau wafat pada tanggal 1975. Semasa hidupnya beliau banyak menghasilkan karya-karya ilmiah, antara lain adalah: Tafsir an-Nur (30 Jilid), Mutiara Hadis (8 Jilid), Koleksi Hadis Hukum (11 Jilid), Sejarah dan Pengantar Ilmu Tafsir, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadis, Sejarah Perkembangan Hadis, Pengantar Hukum Islam, Pengantar Ilmu Fiqh, Syariat Islam Menjawab Tantangan Zaman, Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Hukum Islam, Beberapa Problematika Hukum Islam, dan masih banyak lagi karya intelektual yang lain.
5. M. UMER CHAPRA Adalah seorang pakar ekonomi yang berasal dari Pakistan. Bekerja sebagai penasehat ekonomi senior pada Monetory, Agency, Kerajaan Arab Saudi sejak tahun 1965. Sebelumnya mengajar mata kuliah ekonomi pada Univercity of Wisconsin Platteville dan Univercity of Kentucky, Lexington, Amerika Serikat. Salah satu karyanya adalah Islam and The Economic Challenge yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dengan judul Islam dan Tentang Ekonomi, Al-Qur’an Menuju Sistem Ekonomi yang Adil, dan lain-lain.
III
PEDOMAN WAWANCARA A. PERTANYAAN BAGI GENERAL MANAGER BMT HANIVA 1. Bagaimana sejarah berdirinya BMT Haniva? 2. Apa visi dan misi BMT Haniva? 3. Apa tujuan didirikan BMT Haniva? 4. Apa yang anda ketahui tentang pembiayaan musayrakah, mudarabah, dan murabahah? 5. Bagaimana pelaksanaan pembiayaan musyarakah di BMT Haniva? 6. Apa sudah sesuai antara teori dan praktiknya di Lapangan? 7. Siapa saja yang menjadi sasaran dan mitra BMT Haniva?
B. PERTANYAAN BAGI STAFF TELLER DAN ADMINISTRASI BMT HANIVA 1. Bagaimana prosedur dan syarat menjadi nasabah di BMT Haniva? 2. Apa syarat pengajuan pembiayaan musyarakah di BMT Haniva? 3. Bagaimana proses akad pembiayaan musyarakah? 4. Apa yang anda ketahui tentang pembiayaan musyarakah, midharabah dan murabahah? 5. Apakah pembiayaan musyarakah menjadi pembiayaan yang banyak diminati oleh nasabah?
C. PERTANYAAN BAGI STAFF MARKETING BMT HANIVA 1. Bagaimana ketentuan bagi hasil dalam pembiayaan musyarakah? 2. Apa tindakan BMT terhadap nasabah yang tidak memenuhi kewajiban? 3. Bagaimana tanggung jawab BMT terhadap nasabah yang mengalami kerugian? 4. Bagaimana usaha BMT untuk meminimalisir resiko kerugian pada pembiayaan musyarakah? 5. Bagaiman prosedur yang dilakukan BMT dalam study kelayakan terhadap nasabah?
IV
D. PERTANYAAN BAGI NASABAH BMT HANIVA 1. Apakah anda ketahui tentang pembiayaan musyarakah? 2. Apa motivasi anda memilih pembiayaan musyarakah? 3. Berapa besarnya pembiayaan yang anda ambil? 4. Usaha apa yang anda jalani dari dana pembiayaan musyarakah? 5. Selain untuk usaha, dana yang anda terima digunakan untuk apa?
V
DATA HASILWAWANCARA A. PENGELOLA BMT HANIVA YOGYAKARTA BMT HANIVA lahir dari sebuah inisiatif beberapa pemuda penggagas (Anwan Santoso, Imam Muttaqin, Lukman, Mohd. Yasin dan Lutpi Sahal) yang menghendaki adanya peran sosial yang dilakukan agar lebih luas bagi masyarakat. Ini didasari atas kepedulian para penggagas BMT terhadap kepedulian kepada masyarakat sekitar untuk meningkatkan pembangunan ekonomi dan memperluas lapangan pekerjaan. Demikian yang diungkapkan oleh Bapak Imam Muttaqin selaaku General Manager BMT Haniva Yogayakarta. Pak Satiman Maskuri, selaku Staff Marketing BMT Haniva Yogyakarta, mengatakan “Struktur organisasi BMT Haniva meliputi: Ketua, sekretaris, bendahara, dewan pengawas syariah, general manager, marketing, teller atau administrasi. Dan untuk sasaran pembiayaan musyarakah adalah para pedagang atau pengusaha kecil dan masyārakat sekitar” Menurut saudari Eka Nur Susanti, selaku Staff Administrasi BMT Haniva mengatakan bahwa “Prosedur dalam mengajukan pembiayaan musyarakah yakni nasabah terlebih dahulu mengajukan proposal pembiayaan kemudian pihak nasabah harus mengisi formulir perjanjian atau akad yang telah disiapkan oleh BMT. Kemudian pihak BMT melakukan study kelayakan, pengambilan keputusan pendanaan dan selanjutnya control operasional” Penerapan akad pembiayaan musyārakah yang terjadi di BMT adalah ikatan perjanjian antara pihak BMT dengan pihak nasabah untuk melakukan kerjasama dalam bidang usaha dengan cara penyertaan modal secara bersama-sama. Sedangkan besar kecilnya penyertaan modal tidak harus sama. B. NASABAH BMT HANIVA YOGYAKARTA 1. Nama Nasabah
: Ibu Maria Septiani Dewi
Alamat
: Trimulyo Bantul
Tanggal wawancara
: 06 Maret 2012
Deskrepsi Data
:
Ibu Maria Septiani Dewi berprofesi sebagai pedagang warung sembako. Menurut beliau pembiayaan musyārakah adalah pembiayaan
VI
dengan sistem bagi hasil. Hasil wawancara dengan beliau bahwa Ibu Maria Septiani Dewi mengatkan: “Saya memilih pembiayaan musyārakah di BMT Haniva kerana terutama persyaratan mudah kemudian sistemnya Islami bukan kayak seperti Bank-bank pada umumnya”. Kemudian menurut pengakuan beliau setelah penuyusun wawancara beliau mengatakan bahwa modal yang ia terima digunakan sebagian untuk memenuhi kebutan sehari-hari. 2. Nama Nasabah
: Bapak Bowo
Alamat
: Panjangan Bantul
Tanggal Wawancara
: 07 Maret 2012
Bapak Bowo berprofesi sebagai penjual pulsa. Menurut beliau pembiayaan musyārakah adalah pembiayaan dengan sistem bagi hasil. Hasil wawancara dengan beliau bahwa, Bapak Bowo mengatkan: “Saya memilih pembiayaan musyārakah di BMT Haniva kerana tidak mengandung unsur riba”. Kemudian menurut pengakuan beliau setelah penuyusun wawancara beliau mengatakan bahwa modal yang ia terima digunakan sebagian untuk membayar sewa ruko. 3. Nama Nasabah Alamat
: Iswanto : Wonokromo Pleret Bantul
Bapak Bowo berprofesi sebagai penjual gorengan. Menurut beliau pembiayaan musyārakah adalah pembiayaan dengan sistem bagi hasil. Hasil wawancara dengan beliau bahwa, Bapak Bowo mengatkan: “Saya memilih pembiayaan musyārakah di BMT Haniva kerana persyaratannya lebih mudah ketimbang bank biasa”. Kemudian menurut pengakuan beliau setelah penuyusun wawancara beliau mengatakan bahwa modal yang ia terima digunakan sebagian untuk biaya SPP sekolah anak-anaknya.
VII
.L
:: --........!i
BITIT HANTVA
'-';r:',r'ra ,.;.
I
'
:j':'"
' ;i j;
i\
Badan Hukurn: 2't BH/KPTS/XI,[|20OT SIMPANAN PIN.IAMAN T ZIS
.,'
.,-
!
'
"-i.*-4$\c*l"$\4ltF-i{
'
.. l
i;
l, :, t r..r t;
'li:::
SURAT KETERANGAN
ruo.ffiorz Bi s m il I ahir r ah m m i r rah i m
Assal antu' al aikum. Wr. Wb.
,.:::.";!
Yang bertandatangan di bawah ini General Manager KJKS BMT HANlvA, dengan ini memberikan keterangan bahwa:
Nama NIM
:Gustian :Muamalat
ti
Jurusan Fakultas lnstansi
1:
Telah melakukan penelitian untuk keperluan penulisan skripsi dengan judul;
1.1.-
..:,
i::1'::'
:08380033 : Syariah dan Hukum : Universitas lslam Negerisunan Kalijaga
rlr.
...,..., ':"
.; ..: ji il
l't: ..4 :1
,'
Tiniauan Hukum Istam Terhadap Praktik Akad-Penbiayaan Musyarakah(sfudiKasus di BMT Haniva
Yogyakarta) yang dilakukan sejak tanggal 31 Januari 2012- 1g Februari 2012 Demikianlah surat keterangan ini dibuat untuk dapat diketahui oleh lnstansi terkait serta pihak-pihak lain yang berkepentingan.
:i
ttlassal am u' al aikum. Wr. Wb.
18 Februari2012
L,,,,,11 tr .,,,
..:;
i; li
,i;r.:1:il
i:
'.!. .,1
;r
,:'-.ll -
.ti
:
Kantor Pusat Komplek Pondok Pesantren At -rJl. lmogiriTimur Km. 11,1 No. 42 Wonokromo BantulYogyakarta, Telp. 02744415151
'
Ta'abbud
lkntor Pelayanan: Ruko Pondok Pesantren Wahid Hasyim Jl. Nologaten No. 41-C Dabag Condongcatur Depok Sleman Yogyakarta, Telp. 02744534138
e-mail : bmt_haniva@yahoo. com website : http.www, hanivacorp,co. id
MEtt AHA:MI KEINGINAIY SETTAP ANGGOTA
r'"
SI]RAT BUKTI WAWANCARA KE PENGELOLA BMT HANIVA
Setelah menjawab pertanyaan yang diajukan oleh saudara peneliti Nama
, fiwtio^
Nim
z O8t8oo77
Fak/ Jur
, !gw'nt^ 1^ |{$ann / *'bu'r'abL
Maka dengan surat ini kami Nama
ltrrra,nn tttto*It&
Umur
?t
Pekerjaan Jabatan
Alamat
-l6lpn
x,t
th
.
lorgaa'"*.t Jurarh^. he-ne+A lWanagzr _fo4olov, 8.*6a-k
Menyatakan benar-benar telah
-
tLl.o)
F:
FS
Fto
tlsvwLq
A\4f
tl'avt.:u'a
og TS"ttit
0-.1.
Yqya]<*6fa
.
diwawancarai oleh saudara yang
bersangkutan.
Demikian atas perhatiannya, knni ucapkan terima kasih. Yogyakarta,.(9.. F.ff.;. .....2012
SURAT BUKTI WAWANCARA KE PENGELOLA BMT HANTVA
Setelah menjawab pertanyaan yang diajukan oleh saudara peneliti
Nama
Nim Fak/ Jur
,
{u&\eor.
z 69>\002? : k\o'*'at &^ [u**
/
Nfro* a\aL
Maka dengan surat ini kami Nama
Umur
fr,fr*a" (Vl^*n^- , \€\ 2b ?[\^r^
Pekerjaan
\h"r.,jn'non t*.<{^
Jabatan
Mnnod*l BK{
Alamat
$- \V,lq.t
qTvh
llr-/vr.rlftrpr,xo
$a,.^i")^
t\i,.Dt
?.^,,Art
Menyatakan benar-benar telah diwawancarai oleh saudara yang bersangkutan.
Demikian atas perhatiannya, knni ucapkan terima kasih.
Hormat
Tanda tangan dan nama jelas
f
]Fffi
:,::..;:.:i:r..
.. .- ..':
..,4-.:a,
-
:1,-- :
r.
.l
,ra,t€4
BUKTI WAWANCARA KE PENGEI.,OLA BMT HANIVA STJRAT
Setelah menjawab pertanyaan yang diajukan oleh saudara peneliti
Nam* Nim Fak/Jur
: : :
Lugt-ta0 o838oo33
Sga"i'ah Jorr hukurn
/
rnv'arnotot
Maka dengan surat ini kami Nama
Eta thr
Umur
as ,tohn
Pekerjaan
ko.wuon
Jabatan
fet\ec k'tkS gtv\T
Alamat
S,rtren Q(ece{ Qo*tut {oqvqhbfta
susonS,
/4.w
Suns{t
ttqnrrtc'
Menyatakan benar-benar telah diwawanearai oleh saudara yang bersangkutan.
Demikian atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih. Yogyakarta,...tS..$9h. .....2012
Hormat Kami
d*4
:.::
F"-
r:,rn:! :'1ian:a,:rri.3
SURAT BUKTIWAWANCARA KE NASABAH BMT IIAMVA
Setelah menjawab pertanyaan yang diajukan oleh saudara peneliti
Neme
: Gustian
Nim
: &&180033
Fak/ Jur
: Syaritah/Muamalat
Maka dengan surat ini kami Nama
t 60@o
Umur
:ss&.
Pendidikan Pekerjaan
Alamat
: A,Tq : por*Bup6 6yo{t}. 3 ["aa.7at. , ao^hu\
Menyatakan benar-benar telah diwawanca,rai oleh saudara yang bersangkutan.
Demikian atas perhatiannya,lrami ucepkan terina kasih.
Yogyakartar..9l...T**.
.,rrl2
Hormat Krmi
, bo"rlo \..........o...........................,
\
Tanda tangan dan nama jelas
F
SURAT BUKTI WAWANCARA KE NASABAH BMT HANIYA
Setelah menjawab pertanyaan yang diajukan oleh saudara peneliti
Nama Nim Fak/ Jur
: Gustian :0838001t3
: Syari'ah/Muamalat
Maka dengan surat ini kami Nama
Umur Pendidikau Pekerjaan
Alamat
i h,1*tt-ia t€l,tto<.se ?%t ? ?1 T.h*^'
t
. lvrp
7 layc-tv<w*7fl> z p, . .IJ4.t t,4rt-yo glcor-fi {4.^rP1l*-. l*.x-yO
Menyatakan benar-benar telah diwawancarai oleh saudara yang bersangkutan.
Ilemikian atas perhatiannya, kami ueapkan terima kasih. Yogyakarta,
.**.W:l
.2012
Hormat Kami
Tanda tangan dan nama jelas
F'
SURAT BUKTI WAWANCARA KE NASABAH BMT HANIVA
Setelah menjawab pertanyaan yang diajukan oleh saudara peneliti
Nama Nim Fak/Jur
: Gustian :0Ei180033
: Syari'ahlMuamalat
lflaka dengan surat ini kami
Nama umur Pendidikan Pelrerjaan Alamat
z {suqn+,o r 36 (ah u n I SLTP t t'O'irq s tl'qs tq ' z kto ngg1 6)o nokro t?1o
P
/.r el
*n&" I
Menyatakan benar-benar telah diwawancarai oleh saudara yang bersangkutan.
Ilemikian atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih. Yogyakarta r€.....9 I !3*..2an
Hormat Ksmi
1.,....(g.!r-..g.?.
f.g...,......,,.....)
Tanda tangan dan nama jelas
)
AKAD PEMBIAYAAN MUSYARAKAH NO : 1.1 1.23.01 463/PGRS/HNV/MSA/VII|/201
1
"Wahai orangorang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan tinggalkanlah secara tuntas masalah riba kalau kamu betul-betulorang yang beriman* (QS: Al-Baqarah 278)
'Sesungguhnya Allah mencintai hamba-Nya yang bekerja. Barang siapa yang bekerja keras mencari nafkah yang halal untuk keluarganya, maka sama seperti mujahid dijalan Allah" (HR: Ahmad)
1.
2.
IMAM MUTTAQIN General Manager Koperasi Jasa Keuangan Syari'ah Baitul Mad wat Tamwil HANIVA, yang selanjutnya disingkat KJKS BMT HANIVA, yang berkantor di Jalan Raya lmogiri Timur Km. 11.1 Nomor 42 Desa Wonokromo, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul, Propinsi Daerah lstimewa Yogyakarta, dalam hal ini bertindak dalam jabatannya berdasarkan Surat Kuasa tertanggal 25 Mei 2007, sebagai Penerima Kuasa dari dan oleh karena itu untuk dan atas nama ANWAN SANTOSO, S.Ag. Ketua Pengurus KJKS BMT HANIVA serta sah mewakili KJKS BMT HANIVA yang berkantor di Jalan Raya lmogiri Timur l(m. 11.1 Nomor 42 Desa Wonokromo, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul, Propinsi Daerah lstimewa Yogyakarta, selanjuhya disebut PIHAK PERTAMA PUTRI KIRANI lahir di Bantul pada tanggal 03 Februari 1987 berdasarkan identitas yang berlaku berupa Kartu Tanda Penduduk bemomor 340207.530287.0003 dengan alamat domisili di Pajangan Rt. 02 Triwidadi Pajangan Bantul Yogyakarta dalam melakukan tindakan hukum ini untuk dan atas nama diri sendiri dan didampingi serta telah mendapat perselujuan dari ibu kandung yaitu WAKIYEM lahir di Bantul pada tanggal 20 Maret 1960 dengan nomor identitas kependudukan 340207.200360.0002 yang bertempat tinggal di Pajangan Rt. 02 Triwidadi Pajangan Bantul Yogyakarta,
selanjuhya disebut sebagai PIHAK KEDUA Pihak Pertama dan Pihak Kedua selanjutnya disebut Para Pihak bertindak sebagaimana tersebut di atas menerangkan terlebih dahulu hal-hal sebagai berikut: Perjanjian ini dilandaskan pada ketaqwaan kepada Allah SWT, saling percaya, ukhuwah islamiyah, tolong menolong dan rasa tanggung jawab.
1.
2.
3.
Berdasarkan formulir pengajuan permohonan pembiayaan musyarakah tanggal 25 Agustus 2011 dari Pihak Kedua kepada Pihak Pertama.
20ll dari Pihak Pertama kepada Pihak Kedua. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Para Pihak bersepakat untuk mengadakan akad pembiayaan musyarakah dengan ketentuan dan syaratsyarat sebagai berikut;
1. 2. 3. 4. 5.
Berdasar surat persetujuan pencairan pembiayan musyarakah tanggal 25 Agustus
Pasal 1 Pengertian Akad pembiayaan musyarakah adalah akad kerjasama antara Para Pihak dalam membiayai proyek dan atau usaha Counter Pulsa Dan Perdana dengan keunfungan maupun resiko kerugian atas proyek dan atau usaha tersebut akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan yang ditetapkan. Pembiayaan adalah plafon dana yang disediakan Pihak Pertama yang akan digunakan dalam proyek dan atau usaha Pihak Kedua.
Proyek dan atau usaha adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh Pihak Kedua yang sebagian dananya dibiayai oleh Pihak Pertama untuk menghasilkan barang dan atau jasa yang diperkenankan secara syariah. Bagi Hasil adalah pembagian pendapatan yang disepakati Para Pihak yang dibagikan sesuai dengan perhitungan (nlsbah) yang disepakati bersama. Had Kerja adalah hari Senin sampai Sabtu pada bulan yang bersangkutan kecuali hari libur nasional.
Jumtah, Target Bagi
HasitMinimatr*ltiillrro*an
dan penggunaan pembiayaan
.
1. Para Pihak sepakat dan setuju untuk menentukan shanng dana atas proyek dan atau usaha yang dibiayai oleh Pihak Pertama sebesar Rp 1,000,000,. (Satu Juta Rupiah ). 2. Para Pihak sepakat untuk menentukan target bagi hasil minimal yang diharapkan Pihak Pertama sebesar Rp 131,035, ( 3. 1. 2.
1.
2. 3.
Seratus Tiga Puluh Satu Ribu Tiga Puluh Lima Rupiah )selama masa perjanjian. Fasilitas pembiayaan pada ayat 1 (satu) dipergunakan Pihak Kedua untuk menambah permodalan proyek dan atau usaha Counter Pulsa Dan Perdana yang terletak di Pajangan Rt. 02 Triwidadi Pajangan Bantul Yogyakarta Pasal 3 Jangka WaKu Kerja Sama Usaha Kerjasama usaha dalam bentuk musyarakah antara Pihak Pertama dan Pihak Kedua berlangsung untuk jangka waktu 5 ( Lima ) bulan terhitung sejak akad ini ditandatangani oleh Para Pihak dan berakhir pada tanggal 25 Januari 2012 Jika sebelum masa perjanjian berakhir Pihak Kedua melakukan pelunasan lebih cepat dari tanggal jatuh temponya maka iumlah angsuran yang dibayarkan sebesar sisa pokok dan bagi hasil bulan yang sedang berjalan Pasal 4 Pembayarair Angsuran, lnsentif dan Denda Pihak Kedua wajib membayar angsuran kepada Pihak Pertama setiap bulan minimalRp 226,207,- ( Dua Ratus Dua Puluh Enam Ribu Dua Ratus Tujuh Rupiah ) yang terdiri dari angsuran pokok pembiayaan dan bagi hasil minimal dengan rincian sesuai daftar pada lembar jadwal pembayaran angsuran yang merupakan satu kesatuan dan tidak terpisahkan dengan perjanjian ini paling lambat pada tanggal 25 pada hari kerja.
Berkaitan dengan pembayaran angsuran tersebut, dengan ini Para Pihak sepakat dengan rincian daftar angsuran sebagaimana dalam lampiran akad ini, dan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan akad ini. Apabila karena suatu hal, Pihak Pertama terpaksa melakukan penagihan ke tempat Pihak Kedua, maka akan dikenakan biaya tagih
sebesar Rp 5.000,00 (lima ribu rupiah) setiap kali penagihan yang bersifat final. Apabila jangka waktu angsuran lebih dari 6 (enam) bulan dan Pihak Kedua tertib dalam melakukan pembayaran sebelum dan atau sama dengan tanggal 25 setiap bulannya maka Pihak Pertama akan memberikan pilihan berupa kenaikan plafon
4.
5.
pembiayaan tanpa pelunasan atau insentif sebesar Rp 10,625,- ( Sepuluh Ribu Enam Ratus Dua Puluh Lima Rupiah ) yang akan didebet dalam rekening Simpanan Haniva Aktif yag dimiliki Pihak Kedua. Apabilja Pihak Kedua karena kelaliannya terlambat melakukan pembayaran angsuran lebih dari satu minggu dari tanggal yang
disepakati, maka dikenakan denda sebesar Rp 5.000,00 (lima ribu rupiah) yang bersifat final dan wajib dibayarkan kepada Pihak Pertama untuk dimasukkan ke dana Baitul Maal (pengembangan sosial masyarakat).
Pasal 5 Pengakuan Penyertaan Modal Para Pihak dengan ini menerangkan dengan sebenar-benarnya dan dengan secara sah mengaku menyertakan modal dalam suatu usaha dan atau proyek yang disepakati dalam akad pembiayaan ini sebagaimana yang disebutkan dalam Pasal 1 (satu) ayat 1 (satu).
Pasal 6 Biaya-Biaya Biaya administrasi yang terdiri dari biaya pengawasan, survey, cetak akad, form pembiayaan, form survey, form Surat Persetujuan Pembiayaan (SP3), kartu angsuran, slipslip dan amplop uang, materai, dana ta'awun serta infaq baitul maal sejumlah Rp 26,000,- { Dua Puluh Enam Ribu rupiah ) merupakan beban dan harus dibayar oleh Pihak Kedua. Pasal 7
1. 2.
'
Jaminan
Dalam hal Pihak Pertama tidak ikut serta dalam manajemen usaha bersama secara langsung dan guna menjamin tidak adanya penyimpangan oleh Pihak Kedua, maka Pihak Kedua dengan ini menyerahkan jaminan kepada Pihak Pertama sebagimana tersebut dalam lampiran 2 (dua) tentang Surat Kuasa Penjualan dan atau Pengambilan Barang Jaminan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari akad pedanjian ini. Dengan ini Pihak Kedua juga menyatakan bahwa asli dukumen jaminan tersebut saat ini statusnya berada dalam kekuasaan Pihak Pertama, sedang Pihak Kedua dan Penjaminnya selama kewajiban Pihak Kedua belum selesai tidak boleh dan tidak berhak untuk memindahtangankan barang jaminan tersebuL
Pasal 8
Asuransi Pembiayaan dan atau Jiwa Pihak Kedua Untuk kepentingan Pihak Pertama, Pihak Pertama dapat mempertanggungkan atau mengansuransikan pembiayaan ini dan atau iiwa Pihak Kedua kepada perusahaan asuransi syari'ah yang ditunjuk Pihak Pertama atas beban Pihak Kedua dengan syarat-syarat asuransi yang berlaku dari perusahaan asuransi tersebut. Pasal 9 Syarat-Syarat yang Harus Diperhatikan Pihak Kedua Pemyataan menjamin: Pihak Kedua telah melakukan tindakan hukum yang diperlukan dalam rangka sahnya pelaksanaan akad pembiayaan serta dokumendokumen lainnya yang berkaitan dengan akad pembiayaan ini sehingga tidak bertentangan dengan
1.
a.
ketentuan dan peraturan yang berlaku. Tidak adanya pelanggaran yang terjadi sebagai akibat dari akad-akad yang sebelumnya pernah dibuat Pihak Kedua yang akan berpengaruh merugikan Pihak Pertama. Tidak adanya sengketa atau perkara yang terjadi yang pada usahanya dan dapat berpengaruh merugikan Pihak Pertama. Hal-hal yang harus dilaksanakan:
b. 2.
c.
a. b.
Pembiayaan yang diberikan benar-benar digunakan untuk tambahan modal usaha yang dibenarkan sesuai sya/iah.
Apabila setelah akad pembiayaan ini berakhir Pihak Kedua belum mampu menyelesaikannya, maka Pihak Kedua menyatakan siap untuk dijadwal ulang dengan ketentuan biaya-biaya yang timbul dari akad berikutnya ditanggung Pihak
c. 3.
Kedua.
Menyerahkan kepada Pihak Pertama asli surat-surat bukti kepemilikan jaminan sebagaimana tersebut dalam pasal 7 akad ini untuk disimpan oleh Pihak Pertama sampai lunasnya dana pembiayaan yang dimaksud dalam akad pembiayaan
ini.
€.
Hal-hal yang tidak boleh dilakukan: Mengikad
a. b.
Melakukan pembayaran dan atau melunasi hutang kepada pihak lain sebelum pembiayaan kepada Pihak Pertama diselesaikan terlebih dahulu.
1.
Pasal 10 Cidera Janji Pihak Kedua dianggap telah melanggar akad inibila terbukti Pihak Kedua telah melakukan salah satu atau lebih perbuatanperbuatan berikut ini:
2.
a. b.
Memindahtangankan barang yang menjadi objek jaminan sebelum kewajiban Pihak Kedua LUNAS. Terjadi kemunduran angsuran sampai 2 (dua) kali angsuran.
Atas pelanggaran tersebut, maka Pihak Kedua harus melunasi semua tunggakan pembayaran atau menyerahkan barang jaminan kepada Pihak Pertama untuk ditaksir menurut harga umum dengan cara apa pun yang sah dan halal, selanjutnya digunakan untuk menutup sisa pembayaran. Adapun kelebihan dari hasil penjualan setelah dikurangi sisa pembayaran kepada Pihak Pertama akan dikembalikan kepada Pihak Kedua, namun jika ternyata masih kurang, maka Pihak Kedua harus menutup kekurangan tersebut secara tunai.
Pasal 1 1 Penjamin dan atau Penangung Jawab Jika terjadi permasalahan yang menyebabkan Pihak Kedua tidak dapat melaksanakan kewajibannya, maka urusan akan dilimpahkan kepada ibu kandung yaitu WAKIYEM lahir di Bantul pada tanggal 20 Maret 1960 dengan nomor identitas kependudukan 340207.200360.0002 yang bertempat tinggal di Pajangan Rt. 02 Triwidadi Pajangan Bantul Yogyakarta
1.
Pasal 12 Penyelesaian Perselisihan Segala perselisihan dan perbedaan pendapat yang timbul dalam memahami dan atau menafsirkan bagian bagian dari isi atau
untuk mufakat.
2. Apabila usaha menyelesaikan
perbedaan pendapat atau perselisihan melalui musyawarah untuk mufakat dan tidak menghasilkan keputusan yang disepakati oleh Pihak Pertama, maka dengan ini Para Pihak sepakat dan setuju untuk menunjuk dan menetapkan serta memberi kuasa kepada lembaga hukum dan atau Pengadilan ,Agama Bantul dan segala , biaya yang timbul menjadi beban Pihak pasal
Kedua.
1.
2. 3.
i3
Ketentuan-Ketentuan lain Ketentuan-ketentuan lain, kuasa-kuasa (wakalah) yang diberikan oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama dalam akad ini diberikan berasaskan ketentuan syar'iah dengan hak substitusi dan tidak dapat ditarik kembali dan atau diakhiri baik oleh ketentuan undang-undang yang mengakhiri pemberian kuasa (sebagaimana ditentukan dalam pasal 1813 KUH Perdata) maupun oleh sebab apapun juga dan kuasa-kuasa tersebut merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari akad pembiayaan ini yang tanpa adanya kuasa-kuasa tersebut akad ini tidak akan dibuat. Segala sesuatu yang belum diatur dalam akad ini tunduk pada hukum positif yang berlaku di lndonesia dan akan dituangkan dalam surat menyurat dan kertas-kertas yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam akad ini. Akad ini mulaiberlaku sejak ditandatanganioleh Para Pihak.
Ditandatangani di Bantul, 25 Agustus 2011
Pihak Pertama
Pihak Kedua
IMAM MUTTAQIN, SHI.
PUTRI KIRANI . WAKIYEM
Saksi
2.
Lampiran
I SURAT PERNYATAAN PENDAMPING Akad Pembiayaan
No
: I . I I .23.01 463/PG RS/HNVIMSA/VI ll/201
I
Yang bertanda tangan di bawah ini: : WAKIYEM Nama : Banful Tempat lahir : 20 Maret 1960 Tanggallahir : Pajangan Rt. 02 Ttiwidadi Pajangan Bantul Yogyakarta Alamat : 340207.200360.0002 Nomor KTP
:I
Nomor telepon
Menyatakan bahwa saya:
1.
Bertanggung jawab atas pembiayaan: : PUTRIKIRANI Atas
2.
a. b.
Nama
No.Akad
:
l.l
1.23.014$fPGRSrHNV,MSArVllm0l
t
Adapun bentuk tanggung jawab saya atas pembiayaan tersebut adalah: Menyelesaikan kewajiban atas nama tersebut di atas sesuai dengan perjanjian Membayar seluruh tunggakan dan atau sisa angsuran sampai pada selesainya pembiayaan tersebut. Memberikan barang berharga milik saya untuk keperluan penyelesaian kewajiban atas nama tersebut di atas. jawab Surat pemyataan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan tanpa tekanan dari pihak manapun melainkan wujud tanggung HANIVA. saya kepada KJKS BMT
a. b. c.
Bantul, 25 Agustus 201 Hormat Saya,
WAKIYEM
1
-:-
CURRICT]LUM VITAE
Data Pribadi: Nama Lengkap
Gustian
Status
Agama
Belum Menikah Bangka, 26 Desember 1987 Islam
Alamat
Jl. Nologaten Yogyakarta
Tinggi badan
163
Berat badan
50
Email/ HP
[email protected]/ 081 999 009 025
Tempattanggal lahir
Pendidikan formal: 1994-2000
SD Negeri 183 Perlang Bangka-Tengah
2000-2003
SMPNegeri 02 Trubus Bangka-Tengah PM. Al-Barokah Pathianrowo Nganjuk Jawa-Timur Universitas Islam Negeri Sunan Kahjaga Yogyakarta
2003-2008
2048-2012
Pendidikan Non Fomal: 2010
24rc
Praktek Kerja Lapangan di BMT Haniva Yogyakarta Praktik Peradilan di Pengadilan Agama Sleman dan Pengadilan Negeri Sleman
Pengalaman Organisasi 2006 Wakil Ketua Koperasi Pelajar PM. Al-Barokah 2407 Ketua Kopemsi Pelajar PM. Al-Barokah 2009 AngSota Forum Mahasiswa Bangka-Belitung
VIII
r----------_--