TINGKAT PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TENTANG PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT DI KEBAYANAN TERSO DESA KANDANGSAPI JENAR
Andriyani Puji Hastuti, Nafiisah Akademi Kebidanan YAPPI Sragen
ABSTRAK
Latar Belakang: Menurut Yayasan Kanker Indonesia, angka pravalensi wanita pengidap kanker serviks di Indonesia tergolong besar. Setiap hari ditemukan 40-45 kasus baru dengan jumlah kematian mencapai 20-25 orang. Adapun jumlah wanita yang beresiko mengidapnya mencapai 48 juta orang. Menurut WHO Indonesia termasuk negara dengan insiden kanker serviks tertinggi di dunia, dengan peluang 66 % meninggal. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Pasangan Usia Subur tentang Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) di Kebayanan Terso, Desa Kandangsapi, Kecamatan Jenar, Kabupaten Sragen. Metode Penelitian: Penelitian ini adalah penelitian observasional deskriptif dan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini ialah pasangan usia subur sebanyak 137 pasang di Kebayanan Terso dengan jumlah sampel 65 responden dengan teknik accidental sampling dan analisa data univariat. Hasil penelitian: dari 65 responden, tingkat pengetahuan responden yang paling dominan adalah tingkat pengetahuan kurang sebanyak 30 responden (46,15%). Simpulan: tingkat pengetahuan pasangan usia subur tentang Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) di Kebayanan Terso, Desa Kandangsapi dalam kategori kurang. Kata Kunci: PUS, IVA, pengetahuan
PENDAHULUAN Kanker
Setiap
merupakan
masalah
Di dunia sekitar 500 ribu wanita didiagnosa menderita kanker serviks
(World
dan rata-rata 270.000 kematian setiap
Health Organization atau WHO), kanker
tahunnya atau dengan kata lain setiap
serviks merupakan penyebab kematian
dua menit seorang wanita meninggal
nomor dua di dunia pada kaum hawa
karena kanker serviks. Sementara di
dari seluruh penyakit kanker yang ada.
Asia,
kesehatan
data
wanita
dari
organisasi
Menurut
seorang
(Wijaya, 2010 halaman 41).
seluruh dunia, salah satunya adalah serviks.
menit
meninggal dunia karena penyakit ini
kesehatan utama bagi masyarakat di
kanker
dua
dunia
1
kanker
serviks
merupakan
penyakit kanker pada wanita kedua
Adapun jumlah wanita yang beresiko
terbanyak
mengidapnya mencapai 48 juta orang.
diderita
dan
lebih
dari
setengah wanita Asia yang menderita
Menurut
kanker serviks meninggal dunia. Ini
negara dengan insiden kanker serviks
sama dengan 226 ribu wanita yang
tertinggi di dunia, dengan peluang 66 %
didiagnosa menderita kanker serviks
meninggal
dan
halaman 22).
sebanyak
143 ribu
penyebab
kematian atau dengan kata lain setiap 4
WHO
(
Indonesia
termasuk
Soebachman,
Berdasarkan
laporan
2011
Dinas
menit, seorang wanita di Asia Pasifik
Kesehatan Jawa Tengah pada tahun
meninggal karena kanker serviks (
2012 dengan jumlah insidens untuk
Kartikawati, 2013 halaman 90-91).
kanker serviks sebanyak 909 kasus
Kanker serviks jarang terjadi pada
(Dinkes
Jateng,
2013).
Sedangkan
wanita muda (usia 20 tahunan). Kanker
berdasarkan laporan Dinas Kesehatan
serviks ini cenderung terjadi pada
Kabupaten Sragen pada tahun 2013
wanita paro baya. Sebesar 50 % kasus
terdapat
ditemukan pada wanita usia 35-55
sebanyak 51 kasus (Dinkes Sragen,
tahun. Akan tetapi, ketika menginjak
2014).
usia yang lebih tua, resiko terserang
kasus
kanker
serviks
IVA adalah metode yang lebih
kanker serviks tetap ada. Sayangnya
mudah,
banyak wanita tidak tahu bahwa ketika
terlaksana sehingga screening dapat
menjadi tua, mereka masih beresiko
dilakukan dengan cakupan yang lebih
terkena kanker serviks (Soebachman,
luas. Dengan demikian, diharapkan
2011 halaman 23).
temuan kanker serviks dini bisa lebih
Pasangan adalah
usia
Usia 20-45
Subur tahun
sederhana,
dan
mampu
(PUS)
banyak karena kemampuan IVA dalam
dimana
mendeteksi dini pada kanker serviks
pasangan (laki-laki dan perempuan)
telah
sudah cukup matang dalam segala hal
penelitian (Tilong D Adi, 2012 halaman
terlebih organ reproduksinya sudah
45).
berfungsi dengan baik (WHO, 2012). Menurut
Berdasarkan
oleh
studi
berbagai
pendahuluan
Kanker
didapatkan informasi dari bidan dan
Indonesia, angka pravalensi wanita
perangkat desa bahwa di Kebayanan
pengidap kanker serviks di Indonesia
Terso, Desa Kandangsapi telah ada 1
tergolong besar. Setiap hari ditemukan
kasus wanita yang meninggal akibat
40-45
kasus
kematian
Yayasan
dibuktikan
baru
mencapai
dengan
jumlah
kanker serviks dan didapatkan jumlah
20-25
orang.
PUS sebesar 137 pasang. Peneliti juga
melakukan
wawancara
10
observasional
analitik
dengan
orang pasangan usia subur warga
menggunakan
pende-katan
secara
kebayanan Terso, Desa Kandangsapi
Cross
tentang deteksi dini kanker serviks
penelitian ini ialah pasangan usia subur
dengan metode IVA test, 4 orang
sebanyak 137 pasang di Kebayanan
pasangan usia subur telah mengetahui
Terso. Jumlah sampel pada penelitian
tentang deteksi dini kanker serviks
ini adalah 65 responden dengan teknik
dengan metode IVA test dan 6 orang
pengambilan sampel yang digunakan
pasangan
adalah
usia
dengan
subur
belum
mengetahui tentang deteksi dini kanker serviks dengan IVA test. Peneliti
juga
Sectional.
Populasi
menggunakan
dalam
accidental
sampling. Uji validitas yang dipakai adalah
melakukan
studi
teknik
korelasi
product
moment.
pendahuluan di Desa Pilang didapatkan
Sedangkan uji reliabilitas dilakukan
data jumlah PUS sebesar 128 pasang.
dengan cronbach’s alpha. Sedangkan
Dan hasil wawancara dengan 10 orang
uji statistik yang digunakan adalah
pasangan usia subur warga kebayanan
univariat data yang diperoleh dari hasil
kepoh tentang deteksi dini dengan
pengumpulan dapat disajikan dalam
metode IVA test, 6 orang pasangan
bentuk tabel distribusi frekuensi, ukuran
usia subur telah mengetahui deteksi
tendensi sentral atau grafik.
dini kanker serviks dengan metode IVA test
dan
4
orang
lainya
belum
mengetahui tentang deteksi dini kanker serviks dengan IVA test.
HASIL PENELITIAN 1. Deskripsi Karakteristik Responden Responden yang menjadi subjek
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik
untuk
mengangkatnya
penelitian
dengan
judul
“Tingkat
penelitian adalah Pasangan Usia Subur yang berjumlah 65 orang. a. Karakteristik
Responden
Pengetahuan Pasangan Usia Subur
berdasarkan Umur
Tentang Pemeriksaan Inspeksi Visual
Karakteristik
responden
Asam Asetat di Kebayanan Terso,
berdasarkan
umur
Desa Kandangsapi, Kecamatan Jenar,
penelitian ini terbagi menjadi 3
Kabupaten Sragen”.
kelompok
umur
yaitu
dalam
20-30
tahun, 31-40 tahun dan 41-45 METODE PENELITIAN
tahun.
Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian
ini
adalah
Diagram
4.1
Distribusi
responden
pendidikan
Frekuensi Pasangan Usia Subur
responden yang paling dominan
berdasarkan Umur.
adalah
SD
sebanyak
22
responden (33,84%). c. Karakteristik
Responden
berdasarkan Pekerjaan Karakteristik
responden
berdasarkan pekerjaan dalam penelitian ini terbagi menjadi 4 kelompok yaitu swasta, petani, Dari
diagram
4.1 tentang
distribusi frekuensi responden berdasarkan responden
umur umur
dari
65
responden
IRT dan PNS. Diagram 4.3 Distribusi frekuensi Pasangan
Usia
Subur
berdasarkan pekerjaan.
yang paling dominan adalah umur 20-30 tahun sebanyak 31 responden (47,69%). b. Karakteristik
Responden
berdasarkan Pendidikan Karakteristik
responden
berdasarkan pendidikan dalam
Dari diagram 4.3 distribusi
penelitian ini terbagi dalam 4
frekuensi
kelompok yaitu SD, SMP, SMA,
berdasarkan pekerjaan dari 65
dan Perguruan Tinggi.
responden,
Diagram
4.2
Distribusi
responden
pekerjaan
responden yang paling dominan
Frekuensi Pasangan Usia Subur
adalah
berdasarkan Pendidikan.
responden (38,46%).
petani
2. Distribusi
sebanyak
frekuensi
25
tingkat
pengetahuan pasangan usia subur tentang
pemeriksaan
inspeksi
visual asam asetat di Kebayanan Terso, Dari
diagram
4.2 tentang
distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan dari 65
Kecamatan Sragen.
Desa Jenar,
Kandangsapi, Kabupaten
Tingkat pengetahuan pasangan
Subur tentang Pemeriksaan Visual
usia subur tentang pemeriksaan
Asam Asetet di Kebayanan Terso,
IVA
Desa
test
di
dusun
brambang
Kandangsapi,
meliputi pengertian pemeriksaan
Jenar,
IVA
berdasarkan
test,
tujuan,
keunggulan,
Kabupaten
syarat, persiapan alat, cara kerja
Responden
dan kategori IVA test. Sedangkan
a. Distribusi
kategori
tingkat
pengetahuan
Kecamatan Sragen Karakteristik
frekuensi
pengetahuan
tingkat
pasangan
dibagi menjadi 3 yaitu tingkat
subur
pengetahuan
visual asam asetat berdasarkan
baik
prosentase
tentang
usia
pemeriksaan
>75%-100%, cukup 56-75% dan
umur.
kurang <56%.
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi
Diagram 4.4 Distribusi Frekuensi
Tingkat Pengetahuan Pasangan
tingkat
Usia
pengetahuan
pasangan
Subur
tentang
usia subur tentang pemeriksaan
Pemeriksaan
inspeksi visual asam asetat
Asam Asetat berdasarkan umur
Berdasarkan distribusi
diagram
frekuensi
4.4 tingkat
pengetahuan pasangan usia subur tentang
pemeriksaan IVA test di
Kebayanan
Terso,
Desa
Kandangsapi, Kecamatan Jenar, Kabupaten
Sragen
dari
65
responden,
tingkat pengetahuan
responden yang paling dominan adalah tingkat pengetahuan kurang sebanyak 30 responden (46,15%). 3. Diskripsi
Frekuensi
Pengetahuan
Pasangan
Tingkat Usia
Inspeksi
Visual
Berdasarkan tabel 4.1 distribusi frekuensi tingkat
pengetahuan
pasangan usia subur tentang pemeriksaan
IVA
berdasarkan besar
umur
responden
test sebagian
mempunyai
tingkat pengetahuan kurang dan berumur 20-30 tahun sebanyak 18 responden (58,1%). b. Distribusi
frekuensi
pengetahuan
pasangan
tingkat usia
subur tentang pemeriksaan IVA
Asam
Asetat
test berdasarkan pendidikan.
pekerjaan.
berdasarkan
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Pasangan Usia
Subur
Pemeriksaan Asam
tentang
Inspeksi
Asetat
Visual
berdasarkan
pendidikan. Berdasarkan
tabel
4.3
distribusi frekuensi pengetahuan pasangan usia subur tentang pemeriksaan
IVA
test
berdasarkanpekerjaan sebagian besar Berdasarkan distribusi
tabel
pengetahuan
mempunyai
4.2
frekuensi
berdasarkan
sebagian
responden
mempunyai
tingkat kurang
dan
berpendidikan SD sebanyak 18
(76,0%).
frekuensi
pengetahuan subur
tingkat
pasangan
tentang
usia
pemeriksaan
inspeksi visual asam asetat di
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Pasangan Subur
Pemeriksaan
Inspeksi
Berdasarkan diagram 4.4 distribusi frekuensi
tingkat
pasangan
usia
pengetahuan subur
tentang
Terso, Desa Kandangsapi, Kecamatan Jenar,
Kabupaten
responden,
Sragen
tingkat
dari
65
pengetahuan
responden yang paling dominan adalah tingkat pengetahuan kurang sebanyak
berdasarkan pekerjaan.
Usia
PEMBAHASAN
pemeriksaan IVA test di Kebayanan
responden (81,8%). c. Distribusi
adalah
pendidikan
besar
pengetahuan
kurang
Petani sebanyak 19 responden
usia
subur tentang pemeriksaan IVA test
yang tingkat
pengetahuan
tingkat
pasangan
responden
tentang Visual
30 responden (46,15%). Pengetahuan adalah segala apa yang
diketahui
berdasarkan
pengalaman yang didapat oleh setiap orang.
Menurut
Brunner,
proses
pengetahuan melibatkan tiga aspek,
menghambat
yaitu proses mendapatkan informasi,
tentang pemeriksaan IVA test.
proses
transformasi
dan
penerimaan
informasi
proses
Berdasarkan diagram 4.1 tentang
evaluasi (Mubarak IW, 2011 halaman
frekuensi responden berdasarkan umur
81).
dari 65 responden umur responden
Tingkat pengetahuan pasangan usia
yang paling dominan adalah umur 20-
subur tentang pemeriksaan IVA test di
30 tahun yaitu sebanyak 31 reponden
Kebayanan Terso, Desa Kandangsapi,
(47,69%).
Kecamatan Jenar, Kabupaten Sragen
tabel 4.1 distribusi frekuensi tingkat
meliputi pengertian pemeriksaan IVA
pengetahuan
test,
tentang
tujuan,
keunggulan,
syarat,
Sedangkan
berdasarkan
IVA test.
responden
pengetahuan pendidikan,
antara umur,
lain:
tingkat
pekerjaan,minat,
pengalaman, kebudayaan lingkungan
pasangan
usia
subur
IVA
test
sebagian
besar
pemeriksaan
persiapan alat, cara kerja dan kategori
Faktor-faktor yang mempengaruhi
berdasarkan
umur
mempunyai
tingkat
pengetahuan kurang dan berumur 2030 tahun sebanyak
18 responden
(58,1%). Dengan
bertambahnya
umur,
sekitar dan informasi (Mubarak IW,
seseorang akan mengalami perubahan
2007 halaman 82-84).
aspek fisik dan psikologis (mental).
Berdasarkan
penelitian
diatas,
Secara garis besar, pertumbuhan fisik
pasangan usia subur di Kebayanan
terdiri atas empat kategori perubahan
Terso, Desa Kandangsapi, Kecamatan
yaitu perubahan ukuran, perubahan
Jenar, Kabupaten Sragen sebagian
proporsi, hilangnya ciri-ciri lama, dan
besar memiliki tingkat pengetahuan
timbulnya ciri-ciri baru. Perubahan ini
kurang yaitu sebanyak 30 responden
terjadi
(46,15%).
pengetahuan
organ. Pada aspek psikologis dan
pasangan usia subur di pengaruhi dari
mental, taraf berfikir seseorang menjadi
beberapa
Tingkat
karena
pematangan
faktor
antara
kurangnya
semakin
dari
tenaga
kesehatan
(Mubarak, 2007 halaman 82).
penyuluhan
tentang pemeriksaan IVA test, dari segi
matang
dan
fungsi
dewasa.
Berdasarkan hasil penelitian diatas,
pendidikan responden berpendidikan
pasangan
SD, sebagian besar berumur 20-30
Brambang sebagian besar memiliki
tahun
tingkat
dan
sebagian
pekerjaan
besar
petani,
responden sehingga
usia
subur
pengetahuan
di
kurang
dukuh
dan
berumur 20-30 tahun hal ini disebabkan karena aspek psikologis dan mental
masih
terlalu
dini
sehingga
taraf
berpikirnya menjadi belum matang.
frekuensi
Berdasarkan diagram 4.2 tentang distribusi
frekuensi
berdasarkan
responden
pendidikan
dari
Berdasarkan diagram 4.3 distribusi
65
responden
berdasarkan
pekerjaan dari 65 responden, pekerjaan responden yang paling dominan adalah petani
sebanyak
25
responden
responden pendidikan responden yang
(38,46%).
paling dominan adalah SD sebanyak 22
tabel 4.3 distribusi frekuensi tingkat
responden
pengetahuan
(
berdasarkan
33,84%). tabel
Sedangkan
4.2
distribusi
Brambang
pasangan
usia
sebagian
Brambang
berdasarkan
di
dusun
pendidikan
berdasarkan
pasangan
usia
subur
tentang pemeriksaan IVA test di dusun
frekuensi tentang tingkat pengetahuan subur
Sedangkan
berdasarkan besar
mempunyai
pekerjaan
responden
tingkat
yang
pengetahuan
sebagian besar responden mempunyai
kurang adalah petani sebanyak 19
tingkat
responden (76,0%).
pengetahuan
berpendidikan
SD
kurang
dan
sebanyak
18
responden ( 81,1%). Tidak
dapat
Selain faktor pendidikan ada juga faktor
dipungkiri
bahwa
yang
pengetahuan
mempengaruhi
pasangan
usia
subur
semakin tinggi pendidikan seseorang,
yaitu umur dan pekerjaan. Dengan
semakin mudah pula mereka menerima
bertambahnya umur seseorang akan
informasi,
mengalami perubahan aspek fisik dan
dan
pada
akhirnya
pengetahuan yang dimilikinya akan
psikologis
semakin
jika
seseorang menjadi semakin matang
seseorang memiliki tingkat pendidikan
dan dewasa. Lingkungan pekerjaan
yang rendah, maka akan menghambat
dapat
perkembangan sikap orang terhadap
memperoleh
penerimaan informasi dan nilai-nilai
pengetahuan, baik secara langsung
yang baru diperkenalkan (Mubarak,
maupun tidak langsung (Mubarak IW,
2007
2007 halaman 83).
banyak.
halaman
Sebaliknya,
82).
Berdasarkan
penelitian diatas, pasangan usia subur
(mental),
membuat
Berdasarkan pasangan
pengetahuan kurang dan berpendidikan
Brambang
SD
pengetahuan
penerimaan
menghambat informasi
pemeriksaan IVA test.
proses tentang
usia
berfikir
seseorang
pengalaman
di dusun Brambang memiliki tingkat
sehingga
taraf
dan
penelitian
diatas,
subur
dusun
di
memiliki kurang
tingkat
dan
bekerja
sebagai petani. Lingkungan pekerjaan dapat memperoleh
membuat
seseorang
pengalaman
dan
pengetahuan, baik secara langsung Dinas
maupun tidak langsung. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan
Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. 2013. Available online : http://www.dinkesjatengprov.go.id Diakses 30 Oktober 2014
Hidayat, A. 2010. Metode Penelitian Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika.
bahwa tingkat pengetahuan Pasangan Usia Subur di Kebayanan Terso, Desa Kandangsapi, Kabupaten
Kecamatan
Sragen
Jenar,
sebagian
besar
memiliki kategori kurang sebanyak 30 responden (46,15%). Berdasarkan
simpulan
maka
dapat
diungkapkan beberapa saran, yaitu: Bagi
Responden
diharapkan
untuk
lebih aktif dalam mencari informasi tentang pemeriksaan inspeksi visual asam asetat dengan cara mengikuti penyuluhan atau mencari informasi kepada
tenaga
kesehatan
terdekat
Kartikawati, Erni. 2013. Awas bahaya Kanker Payudara dan Kanker Serviks. Yogyakarta: Buku Baru Kumalasari dan Andhyantoro. 2012. Kesehatan Reproduksi untuk Mahasiswa Kebidanan dan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Marmi. 2013. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Mubarak, IW. Kesehatan. Medika.
2007. Jakarta:
Promosi Salemba
Noor, Juliansyah. 2011. Metodelogi Penelitian. Jakarta: Prenada Media Group
ataupun bisa mencari informasi melalui media
elektronik/media
massa.
Diharapkan Bidan desa supaya dapat memberikan masyarakat
penyuluhan tentang
kepada
Pemeriksaan
Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) test dan dapat mencegah kejadian kanker leher rahim di wilayah kerjanya. Bagi peneliti
selanjutnya
agar
yang
berbeda
dengan
memperluas variabel- variabelnya.
DAFTAR PUSTAKA
__________. 2011. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni Jakarta: Rineka Cipta. Saryono dan Anggraeni D mawar. 2013. Metodelogi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Yogyakarta: Nuha Medika
dapat
melakukan penelitian dengan metode penelitian
Notoatmodjo, S. 2010. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Soebachman, A. 2011. Awas Kanker Paling Mematikan. Yogyakarta: Syura Media Utama. Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Tilong D Adi. 2012. Bebas dari Ancaman Kanker Serviks. Yogyakarta: Flash Books Wijaya Delia. 2010. Pembunuh Ganas itu bernama Kanker Serviks. Yogyakarta: Niaga Swadaya World Health Organitation. 2012. Pasangan Usia Subur. Available online: http://www.pasanganusiasubur.co m Diakses 30 Oktober 2014.