TINGKAT PENGETAHUAN IBU POST PARTUM SECTIO CAESAREA TENTANG MOBILISASI DINI DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL
KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
AN
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
S
S
E K I T
D
N JE
Disusun Oleh: ANNISA DWI ARISANDHY NPM: 1112017
PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D-3) STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA 2015
A
T AR
TINGKAT PENGETAHUAN IBU POST PARTUM SECTIO CAESAREA TENTANG MOBILISASI DINI DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL
KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
AN
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
S
S
E K I T
D
N JE
Disusun Oleh: ANNISA DWI ARISANDHY NPM: 1112017
PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D-3) STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA 2015
A
T AR
TINGKAT PENGETAHUAN IBU POST PARTUM SECTIO CAESAREA TENTANG MOBILISASI DINI DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL
KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
AN
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
S
S
E K I T
D
N JE
Disusun Oleh: ANNISA DWI ARISANDHY NPM: 1112017
PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D-3) STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA 2015
A
T AR
TINGKAT PENGETAHUAN IBU POST PARTUM SECTIO CAESAREA TENTANG MOBILISASI DINI DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL
KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
AN
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
S
S
E K I T
D
N JE
Disusun Oleh: ANNISA DWI ARISANDHY NPM: 1112017
PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D-3) STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA 2015
A
T AR
MOTTO
Mulailah segala sesuatu dengan basmalah “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan hanya kepada Tuhan-mulah hendaknya kamu berharap” (QS. Asy-Syarh: 6-8) “Demi masa. Sesungguhnya manusia kerugian, kecuali yang beriman dan mengerjakan amal saleh, dan nasihat-menasihati supaya menaati kebenaran, dan nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran.” (QS. Al-Ashr:1-3) Hari-hari adalah lembaran baru untuk goresan amal perbuatan. Jadikanlah hari-harimu
N AR A A AK
sarat dengan amalan yang terbaik. Kesempatan itu akan segera lenyap secepat perjalanan TA
K A T IY
awan, dan menunda-nunda pekerjaan tanda orang yang merugi. Dan barangsiapa
Y
bersampan kemalasan, ia akan tenggelam bersamanya” (Ibnul Jauzy). OG
S U P A
N
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhan-mu .Yang YAMaha Pemurah. Yang mengajarkan
R ER E P ND
L Al-Alaq: 3-4) (manusia) dengan perantaraan kalam”A(QS.
“Sesungguhnya AllahE tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka sendiri yang
J
ES yang ada pada diri mereka. (QS. Ar-Ra’du: 11) mengubah Kkeadaan I
ST
“Man Jadda Wa Jada, Man Shabara Zafira, siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan mendapatkannya, siapa yang bersabar, akan beruntung. Hidup sekali, berarti, lalu mati. Semoga menjadi hamba-hamba-Nya yang bahagia didunia dan diakhirat” “Hai jiwa yang tenang. Maka masuklah ke dalam jamaa’ah hamba-hamba-Ku., masuklah ke dalam surga-Ku.” (QS. Al-Fajr: 28-30) “Jangan menyerah, jika menyerah maka habislah sudah. Begin again! Never give up!”
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Assalamu’allaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillah segala puji hanya layak tercurah kepada Allah Swt., karena limpahan rahmat dan karunianya.
Perkenankan… Wahai Ibu… maafkan anakmu yang hanya bisa mendoakanmu Wahai Ayah… maafkan segala salahku Kakak dan adikku… maafkan saudarimu ini.
AN
Kuhaturkan terima kasih…
A
RT Teruntuk kedua orangtuaku Sri Wahyuni Takarina dan Ardjono A AKmereka. yang selalu memberikan segalanya yang terbaik dalamY hidup OG Selalu ada semangat, harapan, kerja keras Y dan do’a kalian dalam I mendidik anakmu ini. Semoga diakhirat kelak Allah menghadiahkan AN Y Jannah-Nya untuk kalian. A. L A R E Teruntuk kakakku D Eka Budiarti Utami dan adikku Muhammad N E semoga kita menjadi anak shalih dan shalilhah yang Arief Gibran, J Sdunia akhirat, serta untuk seluruh keluarga besar terima kasih E sukses K TI
A K A
T S U
P R E
P
S
do’a dan suportnya selama ini. Semoga Allah membalas kebaikan kalian semua.
Teruntuk sahabat perantauan, teman-teman liqo’ dan teman-teman seperjuangan terima kasih karena sudah saling mengingatkan dan membantu dalam kebaikan. Tak dapat kusebutkan satu persatu. Segala kebaikan kalian pasti Allah hitung dan balas. InsyaAllah. Jazakumullahu khairan katsiran. Semoga Allah jadikan karya tulis ilmiah ini menjadi salah satu amal jariyah dalam hidup dan semoga kelak kita semua dikumpulkan di Jannah-Nya kelak dalam kebahagiaan hakiki. vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini untuk memenuhi salah satu syarat guna mencapai gelar Ahli Madya Kebidanan Kebidanan STIKES A. Yani Yogyakarta yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Ibu Post Partum Sectio Caesarea tentang Mobilisasi Dini di RSUD Panembahan Senopati Bantul”. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih atas bimbingan, saran, bantuan dan dukungan moral atau spiritual kepada : 1. Kuswanto Hardjo, dr., M.Kes, selaku Ketua Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta 2. Reni Merta Kusuma, M.Keb, selaku Ketua Program Studi Kebidanan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta yang telah memberikan izin dan kesempatan kepada penulis untuk menyusun Karya Tulis Ilmiah. 3. Dwi Kartika Rukmi, M.Kep., Sp.Kep.MB, selaku penguji yang telah memberikan saran dan bimbingan 4. Tyasning Yuni Astuti A, S.ST., M.Kes, selaku pembimbing dalam penyusunan usulan penelitian ini yang telah meluangkan waktu, pikiran, dan tenaga serta memberikan bimbingan hingga terselesaikannya Karya Tulis Ilmiah ini. 5. Dosen-dosen pembimbing lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu . 6. Petugas RSUD Panembahan Senopati yang telah membantu dan memberikan masukan selama proses studi pendahuluan dan penelitian berlangsung. 7. Kedua orangtua yang selalu mendukung dan mendoakan penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah. 8. Teman-teman seperjuangan di Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta khususnya kelas A yang saling memberikan semangat. 9. Semua pihak yang turut membantu penyelesaian karya tulis ilmiah ini yang penulis tidak dapat menyebutkannya satu-persatu. Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih banyak kekurangan dan kelemahan. Saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini, semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kebaikan kepada semuanya, sebagai imbalan atas segala amal kebaikan dan bantuannya. Akhirnya besar harapan penulis semoga karya tulis ilmiah ini berguna bagi semua.
AN
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
S
E K I T
D
N JE
S
Yogyakarta,
Agustus 2015
Annisa Dwi Arisandhy vii
A
T AR
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ……………………………………………………. HALAMAN PERSETUJUAN ………………………………………….. HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………….. PERNYATAAN ………………………………………………………… MOTTO …………………………………………………………………. HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………………… KATA PENGANTAR …………………………………………………... DAFTAR ISI …………………………………………………………….. DAFTAR TABEL ……………………………………………...………... DAFTAR GAMBAR …………………………………………………..... DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………. INTISARI ……………………………………………………………….. ABSTRACT ……………………………………………………………….
i ii iii iv v vi vii viii ix x xi xii xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ……………………………………………… B. Rumusan Masalah …………………………………………... C. Tujuan Penelitian …………………………………………… D. Manfaat Penelitian ………………………………………….. E. Keaslian Penelitian ………………………………………….
T 1 R A
AN
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teoritis …………………………………………… B. Kerangka Teori ……………………………………………… C. Kerangka Konsep …………………………………………… D. Pertanyaan Penelitian ………………………………………..
P
S
E K I T
D
N JE
S
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian …………………………………………… B. Lokasi dan Waktu Penelitian ………………………………. C. Populasi …………………………………………………….. D. Metode Sampling dan Sampel Penelitian ………………….. E. Definisi Operasional ……………………………………….. F. Alat dan Metode Pengumpulan Data ……………………… G. Validitas dan Reliabilitas …………………………………... H. Metode Pengolahan dan Analisa Hasil …………………….. I. Etika Penelitian …………………………………………….. J. Jalannya Penelitian ……..…………………………………..
A
5 5 6 7
10 29 30 30
31 31 32 32 34 34 36 39 42 43
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ……………………………………………… 47 B. Pembahasan …………………………………………………. 52 viii
C. Keterbatasan Penelitian ……………………………………… 59 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ………………………………………………… B. Saran ………………………………………………………..
60 61
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
AN
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
S
E K I T
D
N JE
S
ix
A
T AR
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Tabel 3.2 Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Tabel 4.6
Halaman Definisi Operasional ………………………………………........... 34 Kisi-kisi Kuisioner Pengetahuan Ibu Post Partum Sectio Caesarea Tentang Mobilisasi Dini ………………………………. 35 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur, Pendidikan, Pekerjaan dan Jumlah Anak Pada Ibu Post Partum Sectio Caesarea di Ruang Alamanda RSUD Panembahan Senopati Bantul ……………………………………………………………. 46 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu Post Partum Sectio Caesarea Tentang Mobilisasi Dini di Ruang Alamanda RSUD Panembahan Senopati Bantul ………… 48 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu Post Partum Sectio Caesarea Tentang Pengertian Mobilisasi Dini di Ruang Alamanda RSUD Panembahan Senopati Bantul ……………………………………………......................... 48 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu Post Partum Sectio Caesarea Tentang Manfaat Mobilisasi Dini di Ruang Alamanda RSUD Panembahan Senopati Bantul …………………………………………….......... 49 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu Post Partum Sectio Caesarea Tentang Cara Melakukan Mobilisasi Dini di Ruang Alamanda RSUD Panembahan Senopati Bantul ………………………………………………….. 49 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu Post Partum Sectio Caesarea Tentang Resiko Tidak Melakukan Mobilisasi Dini di Ruang Alamanda RSUD Panembahan Senopati Bantul …………………….……………………………. 50
AN
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
S
E K I T
D
N JE
S
ix
A
T AR
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Kerangka Teori …………………………………………….. 39 Gambar 2.2 Kerangka Konsep ………………………………………….. 30
AN
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
S
E K I T
D
N JE
S
x
A
T AR
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9 Lampiran 10 Lampiran 11
Jadwal Penyusunan KTI Surat Pengantar dari Institusi Surat Izin Uji Validitas Surat Izin Penelitian Permohonan Menjadi Responden Informed Consent Kuesioner Jawaban Kuesioner Data Uji Validitas dan Reliabilitas Hasil Pengolahan Data Penelitian Lembar Kegiatan Bimbingan KTI
AN
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
S
E K I T
D
N JE
S
xi
A
T AR
TINGKAT PENGETAHUAN IBU POST PARTUM SECTIO CAESAREA TENTANG MOBILISASI DINI DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL Annisa Dwi Arisandhy1, Tyasning Yuni Astuti A2, Dwi Kartika Rukmi3
INTISARI Latar Belakang: Sejumlah penyulit atau komplikasi dalam kehamilan dan persalinan terkadang membutuhkan tindakan penanganan persalinan dengan pembedahan sectio caesarea. Pada masa nifas masih potensial mengalami komplikasi yang dapat menyebabkan kematian. Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau masa pascasalin setelah sectio caesarea adalah mobilisasi dini. Mobilisasi dini merupakan suatu tindakan rehabilitative (pemulihan) yang dilakukan setelah pasien sadar dari pengaruh anestesi dan sesudah operasi. Tujuan: Mengetahui tingkat pengetahuan ibu post partum sectio caesarea tentang mobilisasi dini di RSUD Panembahan Senopati. Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian survey descriptive dan merupakan jenis penelitian kuantitatif. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Populasi ibu post partum sectio caesarea selama satu bulan rata-rata. Besar sampel sebanyak 34 orang ibu post partum sectio caesarea. Instrument penelitian menggunakan kuesioner tertutup. Analisis penelitian ini menggunakan analisis univariat. Hasil: Tingkat pengetahuan ibu post partum sectio caesarea tentang mobilisasi dini kategori baik sebanyak 22 responden (64,7%), pengertian mobilisasi dini dalam kategori baik (76,5%), manfaat mobilisasi dini dalam kategori baik (82,4%), cara mobilisasi dini pada ibu post partum sectio caesarea dalam kategori baik (55,9%), resiko tidak melakukan mobilisasi dini dalam kategori baik (55,9%). Kesimpulan: Tingkat pengetahuan ibu post partum sectio caesarea di RSUD Panembahan Senopati Bantul tentang mobilisasi dini secara umum adalah baik. Petugas tenaga kesehatan sebaiknya mempertahankan dan terus memberikan bimbingan kepada pasien.
AN
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
S
E K I T
D
N JE
S
Kata Kunci: Mobilisasi dini post partum, sectio caesarea,
1
Mahasiswa Program Studi Kebidanan (D-3) Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta Dosen Pembimbing Jurusan Kebidanan (D-3) Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta 3 Dosen Penguji Jurusan Keperawatan (S1) Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta 2
xii
A
T AR
THE LEVEL OF KNOWLEDGE OF SECTIO CAESAREA POSTPARTUM WOMEN ABOUT EARLY MOBILIZATION IN RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL Annisa Dwi Arisandhy1, Tyasning Yuni Astuti A2, Dwi Kartika Rukmi3 ABSTRACT Background: A number of complications in pregnancy and maternity sometimes need labor treatment by sectio caesarea surgery. During childbed, the women still have the potential for complications that can lead to death. One of the basic concept of treatment during childbed period or postpartum after sectio caesarea is early mobilization. Early mobilization is rehabilitative treatment done after the patient is conscious from anesthesia and after surgery. Objective: To get to know the level of knowledge of sectio caesarea postpartum women about early mobilization in RSUD Panembahan Senopati. Method: This research used survey descriptive research design and was the type of quantitative research. The sample taking used purposive sampling technique. The population was the average number of sectio caesarea postpartum patients for a month. The samples were 34 sectio caesarea postpartum women. The research instrument used closed questionnaires. The research analysis used univariate analysis. Research Result: The level of knowledge of sectio caesarea postpartum women about early mobilization in good category are 22 respondents (64.7%), the definition of early mobolization is in good category (76.5%), the benefits of early mobilization is in good category (82.4%), the way of early mobolization in sectio caesarea postpartum women is in good category (55.9%), the risk to not do early mobilization is in good category (55.9%). Conclusion: The level of knowledge of sectio caesarea postpartum women in RSUD Panembahan Senopati Bantul about early mobilization generally belongs to good category. The health workers should maintain and continue to give supervision to the patients.
AN
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
S
E K I T
D
N JE
S
Key words: Early mobilization of postpartum, sectio caesarea
1
Student of Midwifery D3 Program of Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta Academic supervisor of Midwifery D3 Program of Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta 3 Axaminer of Midwifery D3 Program of Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta 2
xiii
A
T AR
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut WHO “Kematian maternal ialah kematian seorang wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun, terlepas dari tuanya kehamilan dan tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri kehamilan”. Penyebab kematian ibu dapat berupa perdarahan, eklampsia, komplikasi aborsi, partus macet, dan sepsis. Selain itu sebab-sebab kematian ibu dapat pula disebabkan
AN
oleh masalah kurangnya pengetahuan ibu tentang pra dan pasca persalinan, faktor
A
T R A tempat pelayanan kesehatan, faktor gizi, sepsis puerperalis, perdarahan, Kgestosis, A Y perlukaan kelahiran, tromboembolisis. (Prawihardjo,2010). OG Y I N Di Indonesia, Angka Kematian Ibu (AKI) A tergolong masih tinggi dan Y A. kesehatan di Indonesia. Menurut hasil merupakan masalah besar bagi pembangunan L A R E Survey Demografi Indonesia ND (SDKI) Angka Kematian Ibu (AKI) menurun dari E 307/100.000 kelahiran S J hidup pada tahun 2002 menjadi 228/100.000 kelahiran hidup E IK 2007, sedangkan hasil SDKI 2012 AKI di Indonesia mengalami kenaikan T pada tahun S
A K A
T S U
P R E
P
sebesar 359/100.000 kelahiran hidup. Target Millenium Development Goals tahun 2015 yaitu AKI harus dapat diturunkan menjadi 102/100.000 kelahiran hidup. Tingginya AKI mempunyai dampak yang besar terhadap kehidupan keluarga dan masyarakat (Badan Pusat Statistik
(BPS), Badan Koordinasi Keluarga Berencana
Nasional (BKKBN), Kementerian Kesehatan, dan Macro Internasional, 2013).
2
Angka kematian ibu di Provinsi DIY pada tahun 2013 tercatat 46/100.000 kelahiran hidup dengan penyebab kematian adalah perdarahan, preeklampsi berat, infeksi abortus dan partus lama. Sesuai dengan pelaporan Dinas Kesehatan DIY untuk Kota Yogyakarta tercatat 9 kasus (19,56 %), Bantul 13 kasus (28,26 %), Kulon Progo 5 kasus (10,86%), Gunung Kidul 8 kasus (17,39%) dan Sleman 9 kasus (19,56%) (Dinas Kesehatan DIY, 2014). Sehingga AKI yang paling besar pada tahun 2013 terdapat di Kota/Kabupaten Bantul. Jumlah kematian maternal (Ibu hamil, bersalin dan nifas) di Bantul pada
AN
tahun 2013, tercatat Pre Eklampsia Berat (PEB) sebanyak 3
kasus (23 %),
A
T R A Perdarahan sebesar 6 kasus (46%), dan 1 kasus (8 %) akibat Infeksi,K Keracunan A Y Kesehatan G sebanyak 1 kasus (8 %) dan Lainnya 2 kasus (15%) (Dinas Kesehatan YO I Kota/Kab. Bantul, 2014). AN Y A. dalam kehamilan dan persalinan Sejumlah penyulit atau komplikasi L RA E terkadang membutuhkan tindakan ND penanganan persalinan dengan pembedahan sectio E caesarea (Prawihardjo,2010). Sectio caesarea adalah sebuah bentuk melahirkan anak SJ E K I dengan ST melakukan sebuah irisan pembedahan yang menembus abdomen seorang ibu
A K A
T S U
P R E
P
dan uterus untuk mengeluarkan satu bayi atau lebih. Cara ini biasanya dilakukan ketika kelahiran melalui vagina akan mengarah pada komplikasi-komplikasi yang tidak diinginkan yang dapat membahayakan ibu dan bayi, sectio caesaria semakin umum dipilih sebagai pengganti kelahiran normal (Dewi, 2011). Tindakan sectio caesarea akan mengakibatkan perubahan fungsi fisiologis tubuh antara lain depresi
3
pernapasan, kehilangan banyak darah saat pembedahan, turunnya metabolisme suhu tubuh, serta menurunnya intensitas gastro intestinal (Manuaba, 2007). Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra hamil. Masa nifas berlangsung selama ± 6 minggu. Pada masa nifas masih potensial mengalami komplikasi yang dapat menyebabkan kematian (Prawihardjo, 2010). Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau masa pascasalin setelah sectio caesarea adalah mobilisasi dini. Mobilisasi dini ataupun ambulasi dini adalah kebijaksanaan untuk
AN
secepat mungkin membimbing penderita keluar dari tempat tidurnya dan
A
T R A membimbingnya secepat mungkin untuk berjalan (Dewi dan Sunarsih, 2011). AK Y Keuntungan dari mobilisasi dini yang dilakukan tahap OGdemi tahap sangat Y NIMobilisasi berguna untuk berguna untuk membantu jalannya penyembuhan. A .Y A mencegah terjadinya thrombosis dan emboli. L Secara psikologis, hal ini memberikan A R Ebahwa pula kepercayaan pada klien dia mulai merasa sembuh. Kerugian yang bisa D N E J terjadi bila ibuSpost partum tidak melakukan mobilisasi dini yaitu dapat mengalami E IK suhu karena adanya involusi uterus yang tidak baik sehingga sisa darah T peningkatan S
A K A
T S U
P R E
P
tidak dapat dikeluarkan dan menyebabkan infeksi dan salah satu tanda infeksi adalah peningkatan suhu tubuh. Ibu juga beresiko mengalami perdarahan yang abnormal disebabkan oleh kontraksi uterus yang tidak baik (Mochtar, 2011). Pada penelitian sebelumnya oleh Anggrowati (2012) tentang mobilisasi dini dan penyembuhan luka operasi pada ibu post sectio caesarea didapatkan bahwa mobilisasi dini memberikan manfaat untuk penyembuhan pasien pasca sectio caesarea terutama untuk
4
mempercepat penyembuhan luka operasi, ada hubungan antara mobilisasi dini dan penyembuhan luka operasi hari ke 3. Hasil Studi Pendahuluan pada tanggal 12 Maret-17 Maret 2015, di Ruang Nifas RSUD Panembahan Senopati Bantul diperoleh data bahwa dalam kurun waktu kurang lebih 1 tahun yaitu pada bulan Januari tahun 2014 - Desember tahun 2014, jumlah pasien yang bersalin dengan tindakan sectio caesarea sebanyak 629 Orang. Kemudian peneliti melakukan studi pendahuluan dengan cara wawancara singkat seputar mobilisasi dini dengan menggunakan istilah pergerakan awal. Dari 10 orang
AN
ibu post partum sectio caesarea yang diwawancarai tentang mobilisasi dini, 7 orang
A
T R A mengatakan merasa takut melakukan pergerakan awal setelah bersalin karena K luka A Y awal. Ibu G operasinya dan 3 orang mengatakan sudah berani melakukan pergerakan YO I post partum sectio caesarea biasanya merasa khawatir AN bila tubuh digerakkan pada Y A. luka operasi yang masih belum posisi tertentu pasca operasi akan mempengaruhi L RA E sembuh yang baru saja selesai ND dilakukan operasi, juga dikarenakan rasa nyeri yang E dirasakan ibu setelah S J efek anestesi hilang. E K IBerdasarkan T uraian di atas, maka peneliti merasa penting dan tertarik untuk S
A K A
T S U
P R E
P
meneliti tentang “Tingkat Pengetahuan Ibu Post Partum Sectio Caesarea tentang Mobilisasi Dini di RSUD Panembahan Senopati Bantul”.
5
B. Rumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang masalah diatas maka perumusan masalah yang dapat diangkat adalah “Bagaimanakah Tingkat Pengetahuan Ibu Post Partum Sectio Caesarea tentang Mobilisasi Dini di RSUD Panembahan Senopati Bantul” C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu post partum sectio caesarea tentang mobilisasi dini di RSUD Panembahan Senopati.
AN
a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu post partum sectio caesarea
T ANI Y S U .Y
tentang pengertian mobilisasi dini di RSUD Panembahan Senopati, Bantul.
P AL A R E ER
b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu post partum sectio caesarea
P
tentang manfaat mobilisasi dini di RSUD Panembahan Senopati, Bantul .
D
N JE
c. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu post partum sectio caesarea
S
S
E K I T
tentang cara mobilisasi dini post sectio caesarea di RSUD Panembahan Senopati, Bantul.
d. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu post partum sectio caesarea tentang resiko tidak melakukan mobilisasi dini di RSUD Panembahan Senopati, Bantul.
A
T AR
A YAK K A OG
2. Tujuan Khusus
6
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Bagi Ilmu Pengetahuan Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan khususnya dalam ilmu kebidanan dan memberikan informasi yang dapat mengungkap masalah yang sedang diteliti yaitu mengenai tingkat pengetahuan ibu post partum sectio caesarea tentang mobilisasi dini. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Ibu Post Sectio Caesarea
AN
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi ibu pasca salin
A
T R A dengan sectio caesarea dalam melakukan mobilisasi dini sehingga K dapat lebih A Yrasa takut dan G memahami dan dapat melakukan mobilisasi dini tanpa ada YO I cemas. AN Y A. b. Bagi tenaga kesehatan di RSUDLPanembahan Senopati RA E Hasil penelitian iniD N dapat memberikan informasi dan masukan kepada tenaga E J mengajarkan teknik mobilisasi dini kepada pasien. kesehatan S dalam E K IBagi T c. mahasiswa STIKES Jenderal A.Yani Yogyakarta S
A K A
T S U
P R E
P
Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi ilmiah dan literatur di perpustakaan STIKES Jenderal A.Yani Yogyakarta sehingga dapat menjadi bahan bacaan dan bermanfaat bagi yang membacanya. d. Bagi peneliti lain
7
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan informasi ilmiah tentang pengetahuan mobilisasi dini pada ibu pasca salin dengan sectio caesarea. E. Keaslian Penelitian Penelitian mengenai tingkat pengetahuan ibu post partum sectio caesarea tentang mobilisasi dini di RSUD Panembahan Senopati, Bantul belum pernah dilakukan oleh peneliti-peneliti lain. Namun terdapat beberapa penelitian yang berhubungan dengan judul penelitian ini diantaranya adalah:
AN
1. Grace, Clara (2012) melakukan penelitian dengan judul “Pengetahuan, Sikap
A
T R A dan Pelaksanaan Mobilisasi Dini Ibu Pascasalin Dengan Sectio Caesarea K di A Y G RSUD dr. Pirngadi Medan”. Metode penelitian yang digunakan adalah O Y NiniI adalah ibu yang menjalani deskriptif korelatif. Populasi dalam penelitian A .Y A persalinan dengan sectio caesarea L yang dirawat di Ruang V Obgin RSUD dr. A ER Pirngadi Medan. D Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive EN J sampling. S Hasil penelitian ini dianalisa berdasarkan uji statistik E K TImenggunakan korelasi Spearman. Dari hasil analisa diperoleh bahwa
A K A
T S U
P R E
P
S
hubungan
pengetahuan mengenai mobilisasi dini
dan
pelaksanaan
mobilisasi dini dengan nilai p=0,782 (p>0,05), r= -0,049, hubungan sikap mengenai mobilisasi dini
dan
pelaksanaan mobilisasi dini dengan nilai
p=576 (p>0,05), r=-0,099 dan mengambil kesimpulan tidak ada hubungan yang bermakna
antara pengetahuan dan sikap terhadap pelaksanaan
mobilisasi dini pada ibu pascasalin dengan sectio caesarea. Persamaan adalah
8
sampel penelitian, teknik pengambilan sampel dan salah satu variabel dalam penelitian tersebut yaitu pengetahuan. Perbedaan penelitian ini dengan diatas adalah metode penelitian, waktu dan lokasi penelitian. 2. Aisyah, Siti (2014) melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Pengetahuan Tentang Mobilisasi Dini Pada Ibu Nifas 1 Hari Post Sectio Caesarea”. Desain penelitian yang digunakan adalah desain analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasinya adalah seluruh ibu nifas post SC hari ke-1. Sampel 20 responden sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi.
AN
A YAK K A OG
penelitian dari 20 orang responden terdapat 15 responden (75%) memiliki
T ANI Y S U .Y
pengetahuan dalam kategori baik. Hasil tabulasi silang menunjukkan bahwa
P AL A R E ER
ada hubungan antara pengetahuan tentang mobilisasi dini dengan tindakan
P
mobilisasi dini pada ibu nifas 1 hari post sectio caesarea pada sampel yang
D
N JE
diteliti. Persamaan dengan penelitian diatas adalah salah satu variabel bebas
S
E K I T
S
A
T AR
Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Hasil
menunjukkan kesamaan yaitu tingkat pengetahuan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian diatas adalah metode penelitian, teknik pengambilan sampel, waktu dan lokasi penelitian.
3. Milka, M.V (2013) melakukan penelitian dengan judul “Hubungan pengetahuan dan sikap ibu post sectio caesarea terhadap mobilisasi dini di RSIA Pertiwi Makassar”. Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian
9
ini adalah ibu post sectio caesarea yang dirawat di Rumah Sakit Ibu dan Anak Pertiwi Makassar. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Berdasarkan analisa univariat menunjukkan bahwa dari 35 responden, terdapat 26 responden (74,3%) yang pengetahuan baik dan 9 responden (25,7%) yang pengetahuan kurang. Berdasarkan hasil analisis statistik chi-square nilai didapati nilai p=0,036 ini berarti lebih kecil dari nilai α=0,05 ini berarti, Ha diterima atau adanya hubungan antara pengetahuan ibu post sectio caesarea terhadap mobilisasi dini. Berdasarkan analisa univariat
AN
menunjukkan bahwa dari 35 responden, terdapat 24 responden (68,6%) yang
A
T R A sikap baik dan 11 responden (31,4%) yang sikap kurang. Berdasarkan K hasil A Y lebih kecil G analisis statistic chi-square nilai didapati nilai p=0,054 ini berarti YO I dari pada nilai α=0,05 ini berarti Ha diterima ANatau adanya hubungan antara Y A. sikap ibu post sectio caesareaLterhadap mobilisasi dini. Persamaan dengan RA E penelitian yang dilakukan ND adalah sampel penelitian, salah satu variabel bebas E menunjukkan S J kesamaan dan teknik pengambilan sampel. Perbedaan penelitian E TIiniK dengan penelitian diatas adalah metode penelitian, lokasi dan waktu
A K A
T S U
P R E
P
S
penelitian.
47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian RSUD Panembahan Senopati Bantul merupakan rumah sakit rujukan bagi pusat-pusat pelayanan kesehatan dan merupakan salah satu alternatife pelayanan kesehatan yang digunakan masyarakat yang ada di daerah Bantul yang terletak di Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo, Bantul. Tanggal 29 Maret 2003
AN
RSUD Kabupaten Bantul berubah nama menjadi RSUD Panembahan Senopati
A
RT Batul. Sesuai SK Menkes No. 142/Menkes/SK/I/2007 Tanggal 31 Januari 2007 A AK Y tentang Peningkatan Kelas RSUD Panembahan Senopati G OBantul dari type C Y NI RSUD Panembahan menjadi kelas B Non Pendidikan. Jenis A pelayanan Y . A Senopati Bantul meliputi pelayanan L dalam bidang administrasi, manajemen, A ERgawat darurat, medical record, radiologi, farmasi, pelayanan medic, perawatan D EN J laboratorium. S Selain memberikan pelayanan kesehatan, RSUD Panembahan E IK Bantul juga mengadakan beberapa kerjasama dengan instansi T Senopati S
A K A
T S U
P R E
P
pendidikan kesehatan untuk dijadikan tempat praktik klinik selain itu juga sebagai tempat penelitian dalam bidang kesehatan. Pada penyusunan karya tulis ilmiah ini, peneliti melakukan penelitian di Bangsal nifas (Alamanda), bangsal Alamanda dibagi menjadi 2 bangsal yaitu Alamanda II dan Alamanda III yang dipimpin oleh 1 kepala Ruang, dibantu 2 Primary Nurse, 18 perawat associate, 1 asper, dan 1 administrasi. Alamanda II memiliki 7 kamar pasien yang masing-masing kamar memiliki 3
47
48
tempat tidur yang masing-masing menggunakan asuransi kesehatan (BPJS), sedangkan Alamanda III memiliki 12 kamar pasien terdiri dari 3 Kelas utama, 3 Kamar kelas II dan 6 Kamar kelas III. Bangsal Alamanda memiliki tujuan yaitu meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak serta mencegah (AKI) Angka Kematian Ibu dan
(AKB) Angka Kematian Bayi. Penelitian ini
dilaksanakan di Bangsal Nifas Alamanda II dan Alamanda III pada kelas II dan kelas III.
2. Karakteristik Subjek Penelitian
AN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Bangsal Alamanda
A YAK K A OG
yang diisi oleh responden langsung, didapatkan hasil karakteristik subjek penelitian berikut ini.
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur, Pendidikan, Pekerjaan dan Jumlah Anak Pada Ibu Post Partum Sectio Caesarea di Ruang Alamanda RSUD Panembahan Senopati Bantul
P
No. 1. Umur Ibu a. <20 b. 20-35 c. >35 Jumlah 2. Pendidikan Ibu a. SD b. SMP c. SMA d. Perguruan Tinggi Jumlah 3. Pekerjaan a. Bekerja b. Tidak bekerja Jumlah
S E K I
ST
ND E JKarakteristik
Frekuensi (f)
Prosentase (%)
1 30 3 34
2.7 81.1 8.1 100
5 10 15 4 34
14.7 29.4 44.1 11.8 100.0
12 22 34
35.3 64.7 100.0
A
T AR
RSUD Panembahan Senopati Bantul yang diperoleh dari pengisian kuesioner
49
4.
Jumlah Anak a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5 Jumlah
13 17 3 0 1 34
38.2 50.0 8.8 0 2.9 100.0
Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa sebagian besar umur responden 20-35 tahun yaitu sebanyak 30 (81,1%). Berdasarkan pendidikan sebagian besar responden berpendidikan SMA yaitu sebanyak 15 responden (44,1%). Berdasarkan pekerjaan dapat dilihat sebagian besar responden adalah
AN
yang tidak bekerja yaitu sebanyak 22 responden (64,7%). Berdasarkan
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
orang yaitu 17 responden (52,9%). 3. Analisa Hasil Penelitian
P AL A R E ER
Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan ibu post partum sectio
P
caesarea tentang mobilisasi dini dibedakan dalam beberapa kategori yaitu
ND E berdasarkan pengertian mobilisasi dini, manfaat melakukan mobilisasi dini, SJ E IKmelakukan mobilisasi dini dan resiko tidak melakukan mobilisasi dini cara T S dapat dilihat pada tabel berikut:
A
T AR
distribusi jumlah anak dapat dilihat sebagian besar responden memiliki anak 2
50
a.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu Post Partum Sectio Caesarea Tentang Mobilisasi Dini. Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu Post Partum Sectio Caesarea Tentang Mobilisasi Dini di Ruang Alamanda RSUD Panembahan Senopati Bantul Kategori Baik Cukup Kurang Total
Frekuensi (f) 22 11 1 34
Prosentase (%) 64.7 32.4 2.9 100.0
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan ibu post partum sectio caesarea di RSUD Panembahan Senopati Bantul
AN
tentang mobilisasi dini adalah baik yaitu sebanyak 22 orang (64,7%). b.
A YAK K A OG
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu Post Partum
T ANI Y S U .Y
Sectio Caesarea Tentang Pengertian Mobilisasi Dini
P AL A R E ER
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu Post Partum Sectio Caesarea Tentang Pengertian Mobilisasi Dini di Ruang Alamanda RSUD Panembahan Senopati Bantul
P
Kategori Baik Cukup Kurang Total
S
S
E K I T
D
N JE
Frekuensi (f) 26 0 8 34
Prosentase (%) 76.5 0 23.5 100.0
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan ibu post partum sectio caesarea di RSUD Panembahan Senopati Bantul tentang pengertian mobilisasi dini adalah baik yaitu sebanyak 26 orang (76,5%).
A
T AR
51
c.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu Post Partum Sectio Caesarea Tentang Manfaat Mobilisasi Dini Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu Post Partum Sectio Caesarea Tentang Manfaat Mobilisasi Dini di Ruang Alamanda RSUD Panembahan Senopati Bantul Kategori Baik Cukup Kurang Total
Frekuensi (f) 28 3 3 34
Prosentase (%) 82.4 8.8 8.8 100.0
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan ibu post partum sectio caesarea di RSUD Panembahan Senopati Bantul
AN
tentang pengertian mobilisasi dini adalah baik yaitu sebanyak 28 orang
A YAK K A OG
(82,4%). d.
T ANI Y S U .Y
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu Post Partum
P AL A R E ER
Sectio Caesarea Tentang Cara Melakukan Mobilisasi Dini Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu Post Partum Sectio Caesarea Tentang Cara Melakukan Mobilisasi Dini di Ruang Alamanda RSUD Panembahan Senopati Bantul
P
S
S Kategori E K TIBaik
D
N JE
Frekuensi (f) 19 9 6 34
Cukup Kurang Total
Prosentase (%) 55.9 26.5 17.6 100.0
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan ibu post partum sectio caesarea di RSUD Panembahan Senopati Bantul tentang cara melakukan mobilisasi dini adalah baik yaitu sebanyak 19 orang (55,9%).
A
T AR
52
e.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu Post Partum Sectio Caesarea Tentang Resiko Tidak Melakukan Mobilisasi Dini Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu Post Partum Sectio Caesarea Tentang Resiko Tidak Melakukan Mobilisasi Dini di Ruang Alamanda RSUD Panembahan Senopati Bantul Kategori Baik Cukup Kurang Total
Frekuensi (f) 19 11 4 34
Prosentase (%) 55.9 32.4 11.8 100.0
Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan ibu post partum sectio caesarea di RSUD Panembahan
AN
A YAK K A OG
baik yaitu sebanyak 19 orang (82,4%).
A
T AR
Senopati Bantul tentang resiko tidak melakukan mobilisasi dini adalah
T ANI Y S U .Y B. Pembahasan
P AL A R E ER
Menurut Dewi dan Sunarsih (2011) Mobilisasi dini ataupun
P
ND E penderita S Jkeluar dari tempat tidurnya dan membimbingnya secepat E TIK mungkin untuk berjalan. Menurut Mochtar dalam Anggorowati (2012) ambulasi dini adalah kebijaksanaan untuk secepat mungkin membimbing
S
Mobilisasi dini merupakan suatu tindakan rehabilitative (pemulihan) yang dilakukan setelah pasien sadar dari pengaruh anastesi dan sesudah operasi. Pemahaman seseorang tentang mobilisasi dini dapat mempengaruhinya dalam melakukan mobilisasi dini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu post partum sectio caesarea tentang mobilisasi dini di RSUD Panembahan Senopati Bantul. Dalam penelitian ini ibu post partum sectio
53
caesarea yang menjadi responden adalah sejumlah 34 orang. Hasil penelitian berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan ibu post partum sectio caesarea tentang mobilisasi dini kategori baik sebanyak 22 responden (64,7%), kategori cukup sebanyak 11 responden (32,4%), dan kategori kurang
1 responden (2,9%). Mayoritas tingkat
pengetahuan ibu post partum sectio caesarea tentang mobilisasi dini di RSUD Panembahan Senopati Bantul mayoritas adalah kategori baik. Menurut Notoatmodjo (2012), pengetahuan merupakan hasil dari tahu sebagai proses pengindraan terhadap obyek tertentu melalui panca
AN
indera dan sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata
A YAK K A OG
dan telinga. Pengetahuan memungkinkan seseorang untuk dapat
T ANI Y S U .Y
memecahkan masalah yang dihadapinya dimana pengetahuan tersebut
P AL A R E ER
diperoleh dari pengalaman langsung maupun melalui pengalaman orang lain. Menurut Mubaarak (2007), faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat
P
D
N JE
pengetahuan seseorang meliputi umur, pendidikan, pengalaman, sosial
Sdan informasi. budaya E K TI
S
A
T AR
Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa usia responden
mayoritas berada dalam kelompok usia produktif 20-35 tahun sebanyak 30 responden (81,1%). Rentang usia tersebut merupakan usia produktif sehingga daya ingat terhadap informasi yang diterima lebih mudah sehingga memungkinkan seseorang berpengetahuan baik. Sesuai dengan teori Notoatmodjo (2007), usia memengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya
54
tangkap dan pola pikirnya sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. Hasil penelitian ini sejalan pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Aisyah (2014) sebagian besar responden berusia 21-30 tahun yaitu 15 (75 %) responden. Hal ini dikarenakan semakin bertambah umur, tingkat pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki seseorang juga semakin bertambah. Karakteristik lain yang berkaitan dengan pengetahuan adalah tingkat pendidikan yang mana sebagian besar responden memiliki tingkat pendidikan SMA yaitu sebanyak 15 responden (44,1%). Sesuai dengan
AN
teori
yang dikemukakan Notoatmodjo (2007) bahwa pendidikan
A YAK K A OG
mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang, makin
T ANI Y S U .Y
mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan
P AL A R E ER
tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mudah menyerap informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa. Semakin banyak informasi
P
D
N JE
yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang
S
S kesehatan. E K TI
Selain itu hasil penelitian yang menunjukkan bahwa
karakteristik responden yang sebagian besar adalah dalam kategori pendidikan SMA atau menengah sejalan juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Grace (2012) bahwa mayoritas responden memiliki tingkat pendidikan menengah sebanyak 27 orang (79,4%). Secara umum, pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya.
A
T AR
55
Dilihat dari pekerjaan ibu nifas post sectio caesarea sebagian besar adalah tidak bekerja yaitu sebanyak 22 responden (64,7%). Hal ini tidak sesuai dengan teori menurut Soekanto (2006) bahwa salah satu faktor pembentuk pengetahuan seseorang adalah lingkungan sosial termasuk didalamnya lingkungan kerja. Hasil penelitian dalam hal karakteristik pekerjaan tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Milka (2013) bahwa sebagian responden adalah bekerja. Selain itu, faktor jumlah anak atau paritas dari ibu nifas yang memiliki 2 anak sebanyak 17 responden (50%) juga menjadi salah satu
AN
faktor yang menyebabkan responden dapat mengetahui mobilisasi dini
A YAK K A OG
karena pengalaman bersalin sebelumnya yang kemudian menjadi
T ANI Y S U .Y
pembelajaran serta pengalaman responden dalam melakukan mobilisasi
P AL A R E ER
dini sehingga pada saat melahirkan anak yang ke-2 atau lebih respoden telah memiliki gambaran pengetahuan tentang mobilisasi dini. Hal ini
P
D
N JE
sesuai dengan penelitian yang dilakukan Grace (2012) bahwa lebih dari
S responden memiliki anak lebih dari 1 orang yang juga sesuai setengah E K TI
S
A
T AR
dengan teori Notoatmodjo (2007) bahwa terdapat kecenderungan pengetahuan ibu yang berparitas tinggi lebih baik dari pengetahuan ibu yang berparitas rendah. Jika dilihat dari pengetahuan ibu post partum berdasarkan
masing-masing indikator, tabel 4.3 menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan ibu post partum sectio caesarea di RSUD Panembahan Senopati Bantul tentang pengertian mobilisasi dini adalah baik yaitu
56
sebanyak 26 responden (76,5%). Menurut Dewi dan Sunarsih (2011) Mobilisasi dini ataupun ambulasi dini adalah kebijaksanaan untuk secepat mungkin membimbing penderita keluar dari tempat tidurnya dan membimbingnya secepat mungkin untuk berjalan. Hal ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Grace (2012) bahwa pengetahuan ibu post partum sectio caesarea tentang pengertian mobilisasi dini adalah baik. Pengetahuan tentang pengertian mobilisasi dini termasuk ke tingkat pengetahuan “tahu”. Ukuran bahwa seseorang itu tahu adalah ia dapat menjawab pertanyaan yang diberikan yakni dengan menjawab benar pada
AN
pernyataan yang ada di kuesioner tentang pengertian mobilisasi dini dan
A YAK K A OG
dapat diketahui bahwa dari hasil penelitian pengetahuan ibu nifas post
T ANI Y S U .Y
partum sectio caesarea tentang pengertian mobilisasi dini adalah baik.
P AL A R E ER
Pengetahuan ibu post partum sectio caesarea tentang manfaat
mobilisasi dini adalah kategori baik sebanyak 28 responden (82,4%).
P
D
N JE
Menurut Dewi dan Sunarsih (2011) Perawatan mobilisasi dini mempunyai
S atau manfaat yaitu ibu merasa lebih sehat dan kuat, merupakan keuntungan E K TI
S
A
T AR
kesempatan yang baik untuk mengajar ibu merawat/memelihara anaknya, tidak menyebabkan perdarahan yang abnormal, tidak memengaruhi penyembuhan luka operasi atau luka di perut. Hal ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Grace (2012) bahwa pengetahuan ibu post partum sectio caesarea tentang manfaat mobilisasi dini adalah baik. Pengetahuan yang baik mengenai manfaat mobilisasi dini dapat dilihat dari kemampuan pasien dalam menjawab kuesioner mengenai manfaat
57
mobilisasi dini ini dapat disebabkan karena petugas kesehatan telah memberikan informasi seputar manfaat mobilisasi dini. Pengetahuan ibu post partum sectio caesarea tentang cara melakukan mobilisasi dini adalah kategori baik sebanyak 19 responden (55,9%). Hal ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Grace (2012) bahwa pengetahuan ibu post partum sectio caesarea tentang tahap-tahap atau cara melakukan mobilisasi dini adalah baik. Menurut Mochtar (2011) Pasien yang mendapat anestesi spinal boleh duduk setelah 24 jam. Akan tetapi, selama periode tersebut pasien boleh miring ke kanan dan ke kiri,
AN
serta boleh melipat kaki agar aliran darah menjadi lancar. Pada hari kedua,
A YAK K A OG
pasien belajar berjalan dan apabila telah mampu berjalan ke kamar mandi,
T ANI Y S U .Y
kateter urin sudah dapat dilepas, dan pasien boleh pulang pada hari ketiga
P AL A R E ER
atau keempat. Pengetahuan pasien yang baik tentang cara melakukan mobilisasi
P
dini
menunjukkan
ibu
mampu
menjelaskan
cara-cara
D
N JE
melakukan mobilisasi dini hal ini disebabkan petugas kesehatan
S dan mengajari pasien dalam melakukan tahap-tahap dalam membimbing E K TI
S
A
T AR
bergerak sehingga secara tidak langsung saat responden mengisi kuesioner ia telah mengetahui cara-cara melakukan mobilisasi dini.
Indikator lain dalam pengetahuan mobilisasi dini didalam penelitian ini yaitu pengetahuan ibu post partum sectio caesarea tentang resiko tidak melakukan mobilisasi dini adalah kategori baik yaitu sebanyak 19 responden (55,9%). Hasil ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Grace (2012) bahwa responden sebagian besar mengetahui resiko
58
tidak melakukan mobilisasi dini adalah baik. Menurut Uripni (2011) resiko tidak melakukan mobilisasi dini dapat menyebabkan peningkatan suhu tubuh, perdarahan yang abnormal, involusi rahim yang tidak baik. Pengetahuan pasien yang baik tentang resiko tidak melakukan mobilisasi dini menunjukkan ibu mampu menjelaskan resiko tidak melakukan mobilisasi dini. Berdasarkan analisis kuesioner terdapat soal dengan nilai paling tinggi pada aspek pengetahuan tentang manfaat mobilisasi dini yaitu soal no.13 dengan total 34 responden mampu menjawab dengan benar hal ini
AN
berarti responden sudah paham bahwa mobilisasi dini (melakukan
A YAK K A OG
pergerakan awal) dapat memberikan kepercayaan diri pada pasien bahwa
T ANI Y S U .Y
mulai sembuh. sedangkan untuk soal yang memiliki nilai rendah oleh
P AL A R E ER
sebagian responden adalah soal pada indikator cara melakukan mobilisasi dini dan resiko tidak melakukan mobilisasi dini yang berarti sebagian
P
D
N JE
responden belum memahami soal nomor 18 yaitu setelah 24 jam pasien
S
Smendapat yang E K TI
A
T AR
bius saat operasi sudah boleh duduk. Hal ini karena
responden merasa masih takut. Selain itu pada soal nomor 26 terlihat bahwa ibu masih ragu-ragu dalam melakukan mobilisasi dini bila dilakukan secara bertahap. Pada soal nomor 27 terlihat bahwa ibu belum terlalu paham bahwa pengembalian rahim akan baik apabila melakukan mobilisasi dini (melakukan pergerakan awal) setelah melahirkan. Berdasarkan hasil penelitian, tingkat pengetahuan ibu post partum sectio caesarea tentang mobilisasi dini secara umum adalah baik. Bila
59
dilihat pada latar belakang yaitu dari 10 orang ibu post partum sectio caesarea yang diwawancarai terdapat 7 orang merasa takut melakukan pergerakan awal setelah bersalin dengan tindakan sectio caesarea karena merasa khawatir bila tubuh digerakkan pada posisi tertentu pasca operasi akan mempengaruhi luka operasinya yang masih belum sembuh setelah selesai dilakukan operasi, juga dikarenakan rasa nyeri yang dirasakan ibu efek anestesi hilang sedangkan pada hasil penelitian ini sebagian besar pengetahuan adalah baik karena responden berada pada tahap “tahu” namun belum tentu pasien berani melakukan pergerakan awal (mobilisasi
AN
dini). Tahu berarti dapat mengingat suatu materi yang dipelajari
A YAK K A OG
sebelumnya (recall). Hasil tingkat pengetahuan yang baik juga dapat
T ANI Y S U .Y
disebabkan oleh pemberian informasi, motivasi dan bimbingan dalam
P AL A R E ER
melakukan mobilisasi dini dari petugas kesehatan di RSUD Panembahan Senopati Bantul.
P
D C. Keterbatasan Penelitian
N JE
S dalam penelitian ini adalah ada beberapa faktor yang peneliti Keterbatasan E K TI
S
tidak kendalikan dan diteliti dari faktor-faktor yang mempengaruhi mobilisasi dini seperti gaya hidup, proses penyakit, kebudayaan tingkat energi seseorang
A
T AR
dan
60
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di RSUD Panembahan Senopati Bantul dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya maka dapat diambil adalah sebagai berikut. 1. Tingkat pengetahuan ibu post partum sectio caesarea di RSUD Panembahan Senopati Bantul tentang mobilisasi dini adalah kategori baik (64,7%).
AN
2. Tingkat pengetahuan ibu post partum sectio caesarea di RSUD Panembahan
A YAK K A OG
(76,5%).
T ANI Y S U .Y
3. Tingkat pengetahuan ibu post partum sectio caesarea di RSUD Panembahan
P AL A R E ER
Senopati Bantul tentang manfaat mobilisasi dini adalah kategori baik (82,4%).
P
4. Tingkat pengetahuan ibu post partum sectio caesarea di RSUD Panembahan
D N E Senopati Bantul J tentang cara mobilisasi S Eadalah kategori baik (55,9%). K I caesarea ST
dini pada ibu post partum sectio
5. Tingkat pengetahuan ibu post partum sectio caesarea di RSUD Panembahan Senopati Bantul tentang resiko tidak melakukan mobilisasi dini adalah kategori baik (55,9%).
60
A
T AR
Senopati Bantul tentang pengertian mobilisasi dini adalah kategori baik
61
B. Saran Dari kesimpulan diatas saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut. 1. Bagi Ibu Post Sectio Caesarea Ibu
post
partum
sectio
caesarea
hendaknya
mempertahankan
dan
meningkatkan serta lebih aktif mencari informasi tentang mobilisasi dini melalui media massa, cetak dan elektronik , buku-buku bacaan dan melakukan konseling dengan petugas kesehatan. 2. Bagi tenaga kesehatan di RSUD Panembahan Senopati
AN
Tenaga kesehatan di RSUD Panembahan Senopati Bantul hendaknya
A YAK K A OG
mempertahankan dan terus memberikan konseling serta membimbing pasien
T ANI Y S U .Y
sehingga tetap memiliki pengetahuan yang baik untuk melakukan mobilisasi
P AL A R E ER
dini dan pasien termotivasi untuk segera bergerak serta tidak khawatir dalam melakukannya.
P
D
N JE
3. Bagi mahasiswa di STIKES A.Yani
S
E K I T
Mahasiswa hendaknya menggunakan hasil penelitian ini sebagai bahan bacaan
Sdiperpustakaan
guna menambah informasi seputar asuhan kebidanan masa
nifas khususnya dalam hal mobilisasi dini. 4. Bagi peneliti lain Penelitian yang selanjutnya hendaknya melanjutkan dan menyempurnakan hasil penelitian ini dengan melakukan pengkajian yang lebih luas tidak hanya satu variabel namun dihubungkan dengan variabel lain, maupun menggunakan metode lain dalam penelitiannya.
A
T AR
DAFTAR PUSTAKA Aisyah, Siti. (2014). Hubungan Pengetahuan Tentang Mobilisasi Dini Dengan
Tindakan Mobilisasi Dini Pada Ibu Nifas 1 Hari Post Sectio Caesarea, Jurnal
Midpro,
6(1).
Tersedia
http://journal.unisla.ac.id/pdf/19612014/siti%20aisyah.pdf.
[Diakses
di: pada
tanggal 18 Mei 2015].
Anggorowati., Sudiharjani, N. (2012). Mobilisasi Dini dan Penyembuhan Luka Operasi Pada Ibu Post Sectio Caesarea (SC) di Ruang Dahlia Rumah Sakit
Umum
Daerah
Kota
Salatiga.
Tersedia
di:
http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/psn12012010/article/view/1281. [Diakses pada tanggal 17 Januari 2015]. Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
AN
A
T R A Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. KJakarta: A Y Rineka Cipta. G YOBerencana Nasional Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Koordinasi Keluarga I AN (BKKBN), Kementerian Kesehatan, dan Macro Internasional. (2013). Y . A Survei Demografi dan Kesehatan L Indonesia 2012. Calverton, Maryland, A ERInternasional. USA: BPS and Macro D ENA. (2014) Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan dan Budiman dan Riyanto, J Sdalam Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika. E Sikap K I ST V.N.L. dan Sunarsih, T. (2011). Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Dewi, Rineka Cipta.
A K A
T S U
P R E
P
Jakarta: Salemba Medika. Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul. (2014). Profil Kesehatan Kabupaten Bantul 2014. Bantul: Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul. Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (2014). Profil Kesehatan Provinsi Daerah Yogyakarta 2014. Yogyakarta: Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Grace, C., Saidah, S. (2012). Pengetahuan, Sikap dan Pelaksanaan Mobilisasi Dini Ibu Pascasalin dengan Seksio Sesaria, Jurnal Keperawatan Klinis, 3(1). Tersedia di: http://jurnal.usu.ac.id/index.php/jkk/article/view/324. [Diakses pada tanggal 23 Januari 2015].
Hidayat, A.A.A. (2014). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika. Hidayat, A.A.A. dan Uliyah, M (2008). Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika. Jensen, L. (2013). The Millenium Development Goals Report 2013. New York: United Nation. LPPM. (2014). Panduan Penulisan Karya Tulis Ilmiah DIII Kebidanan. Yogyakarta: Stikes A.Yani Yogyakarta.
AN
Manuaba. I.B.G. (2007). Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC.
A
RT Marmi. (2012). Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas “Puerperium A Care”. AK Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Y G Milka, M.V., Hasifah., Suryani, S. (2014). Hubungan IPengetahuan YO dan Sikap Ibu N di RSIA Pertiwi Makassar ADini Post Sectio Caesarea terhadap Mobilisasi Y A. 4(3), pp. 286-292. 2013, Jurnal Ilmiah kesehatan Diagnosis, L RA Jilid 2. Jakarta: EGC. Mochtar, R. (2011). SinopsisE Obstetri D NPromosi Mubaarak, W. (2011). Kesehatan Untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba E J S Medika. E K I Ietje dan Basuki, A.T. (2015). Analisis Statistik Dengan SPSS. Nazaruddin, ST
A K A
T S U
P R E
P
Yogyakarta: Danisa Media. Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta. _____________. (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. _____________. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Prawirohardjo, S. (2010). Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. (2008). Kamus Besar Bahasa
Indonesia
(KBBI) Daring. Tersedia di:
http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/kbbi/index.php.
[Diakses
pada
tanggal 20 Mei 2015]. Riyanto, A. (2011). Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Bantul: Nuha Medika. Saifuddin, A.B. (2010). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Soekanto. (2006). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Suherni, dkk. (2009). Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta: Fitramaya.
AN
Uripni, C.L. (2011). Buku Saku Praktek Kebidanan. Jakarta: EGC.
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
S
S
E K I T
D
N JE
A
T AR