FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN SECTIO CAESAREA DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL TAHUN 2015
1,2,3
Miftakhul Zanah1, Eko Mindarsih2,*, Sri Wulandari3 Prorgam Studi DIV Bidan Pendidik, Fakultas IlmuKesehatan, Universitas Respati Yogyakarta, Jl. Raya Tajem KM 1,5 Depok, Sleman, Yogyakarta Miftahuljannaah10@g,mail.com1,
[email protected],
[email protected] *Penulis Korespondensi: Eko Mindarsih
Abstrak Latar Belakang: Faktor penyebab section caesarea terdiri dari faktor ibu dan faktor janin. Berdasarkan hasil studi pendahuluan di RSUD Panembahan Senopati Bantul angka sectio caesarea dari tahun ketahun mengalami peningkatan, tahun 2013 sebesar 598 kasus, tahun 2014 sebesar 612 kasus, tahun 2015 sebesar 687 kasus. Berdasarkan faktor ibu meliputi DKP berjumlah 22,9 %, riwayat SC berjumlah 16,7 %, gagal induksi berjumlah 13,7 %, ketuban pecah dini berjumlah 6,4 %, dan faktor janin meliputi kelainan letak janin berjumlah 12,7 %, gameli berjumlah 2,5 %, dan plasenta previa berjumlah 3 %, gawat janin berjumlah 22,1 %. Tujuan: Untuk mengetahui faktorfaktor yang berhubungan dengan persalinan section caesarea di RSUD Panembahan Senopati Bantul tahun 2015. Metode: Penelitian ini menggunakan metode suvey analitik. Lokasi penelitian di RSUD Panembahan Senopati Bantul, instrumen penelitian menggunakan master tabel, populasi dalam penelitian ini ibu yang bersalin sesuai dengan kreteria berjumlah 906 orang dengan menggunakan teknik sampling Total Sampling dan menggunakan analisis univariat dan bivariat menggunakan chi square. Hasil: Faktor-faktor yang berhubungan dengan SC diperoleh p-value 0.000, terdapat hubungan pada DKP, KPD, Kelainan kontraksi Rahim, Gawat janin, Plasenta pevia, Riwayat SC dengan persalinan section caesarea. Sedangkan Pada Gameli diperoleh p-value 0.307 dan pada kelainan letak janin diperoleh p-value 0.834, tidak terdapat hubungan gameli dan kelainan letak janin dengan persalinan Sectio Caesarea. Kesimpulan: Terdapat hubungan DKP, KPD, Riwayat SC, Kelainan kontraksi Rahim, Gawat janin, Plasenta pervia dengan persalinan Sectio caesarea. Dan tidak terdapat hubungan gameli, kelainan letak janin dengan persalinan section caesarea. Kata Kunci: Persalinan, Sectio caesarea
PENDAHULUAN
preeklamsi 170 (5,49%) orang,karena
Hasil data Rikesdas tahun 2013
pendarahan 170 (5,14%), karena jalan
persalinan dengan sectio caesarea di
lahir tertutup 136 (4,40%)orang, karena
Indonesia 9,8 %, dengan proporsi
rahim robek 70 (2,3 %), dan karena
tertinggi di DKI Jakarta 19,9 %, dan
hamil diluar rahim 9 (0,29%) (2).
terendah di Sulawesi Tenggara 3,3 %.
Berdasarkan
studi
pendahuluan
Sedangkan faktor ibu saat melahirkan
yang telah dilakukan oleh penulis
dengan sectio caesarea adalah karena
dengan melihat buku register di ruang
ketuban pecah dini 407 (13,14%),karena
bersalin RSUD Panembahan Senopati
1
Bantul pada tanggal 01 Maret 2016
Rahim,Gameli, Kelainan Letak janin,
tahun 2015 kasus sectio
plasenta previa sejumlah 906
caesarea
sebesar 687 kasus dari 1143 total persalinan normal. Faktor penyebab
HASIL
persalinan sectio caesarea di RSUD
Distribusi
panembahan senopati bantul tahun 2014
Responden
Frekuensi
Karakteristik
dari faktor ibu meliputi DKP berjumlah
Tabel 1. Distribusi Frekuensi
140 (22,9 %) orang, riwayat SC
Karakteristik Responden Berdasarkan
berjumlah 102 (16,7 %), gagal induksi
Umur dan Paritas di RSUD Panembahan
berjumlah 84 (13,7 %), ketuban pecah
Senopati Bantu Tahun 2015
dini berjumlah 39 (6,4%), dan faktor janin meliputi kelainan letak janin berjumlah 78 (12,7%), gameli berjumlah 5 (2,5 %), dan faktor berjumlah
19
(3
plasenta
%), gawat janin
berjumlah 135 (22,1%) (1). Berdasarkan
studi
pendahuluan
Karakteristik Umur < 20 20-35 >35 Jumlah Paritas
f 100 651 155 906
11.0 71.9 17.1 100
Primipara Multipara Grandemultipara Jumlah
304 587 12 906
33.9 64.8 1.3 100
yang telah dilakukan penulis, maka penulis
merasa
tertarik
untuk
melakukan penelitian tentang FaktorFaktor
yang
%
berhubungan
dengan
Penyebab Persalinan Sectio Caesarea di RSUD Panembahan Senopati Bantul
Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa umur responden yang melahirkan sesuai dengan karakteristik yang telah ditentukan oleh peneliti tertinggi pada umur 20-35 tahun sebesar 693 (74.4%)
tahun 2015.
responden dan yang terendah pada umur < 20 tahun sebesar 98 (10.5%)
METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode survey
analitik.
pengambilan
data
dilaksanakan pada tanggal 16 Mei sampai
02
Juni
2016
di
RSUD
Panembahan Senopati Bantul. populasi
responden. Sedangkan pada paritas yang terbesar pada multipara sebesar 649 (69.7%) responden dan yang terkecil pada primipara sebesar 53 (5.7%) responden.
dalam penelitian ini ibu yang bersalin dengan DKP, KPD, Riwayat SC, Gawat janin
Kelaianan
kontraksi
Distribusi Frekuensi Jenis Persalinan Sampel penelitian ini adalah 906 ibu yang
melahirkan
di
RSUD Panembahan Senopati Bantul 2
tahun 2015 dengan
Disproporsi
section
caesarea (DKP,
KPD,
Kepala Panggul, Riwayat SC, Kelainan
riwayat
sc,
Kontraksi Rahim, Kelainan Letak Janin,
Rahim,
kelainan
Ketuban Pecah Dini, Gameli, Gawat
gawat janin, gameli) diperoleh
janin dan Plasenta previa.
hasil:
kelainan kontraksi
Tabel 3. Tabulasi Pengetahuan
Penjamah
Makanan
Mengenai Kebersihan Tangan Tabel 2. Distribusi Frekuensi Jenis
letak
janin,
Silang Faktor-
Faktor yang berhubungan dengan Persalinan Sectio Caesarea
Persalinan di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2015 f 558 248
Jenis Persalinan SC Tidak SC Total Berdasarkan persalinan
di
% 61,6 38,4
931 100 tabel 4.2 total RSUD
Panembahan
Senopati Bantul tahun 2015 sebesar 906 persalinan sesuai dengan karakteristik yang telah ditentukan oleh peneliti yaitu semua ibu yang bersalin tahun 2015 dengan DKP, kelainan Rahim, previa,
kontraksi
KPD riwayat SC, plasenta gawat
janin,
gameli,
dan
kelainan letak janin, yang melahirkan dengan SC sebesar 558 (61.6 %) responden
dan
yang
melahirkan
pervaginam atau yang tidak SC sebesar
Berdasarkan tabel 3 menunjukkan faktor-faktor yang berhubungan dengan section caesarea mayoritas dari faktor ibu yaitu karena kelainan kontrkasi Rahim sebesar 25,4 %, sedangkan yang minoritas yaitu karena DKP sebesar 5,3 %. Dari beberapa faktor ibu jenis persalinan melalui SC terbesar karena
348 (38.4 %) responden.
riwayat sc dan kelainan kontraksi Rahim Tabulasi Silang Faktor-Faktor yang Berhubungan
dengan
Persalinan
silang dilakukan
melalui
pervaginam
yang
terbesar
karena kelainan kontraksi Rahim sebesar
antara faktor-faktor yang berhubungan dengan
KPD sebesar 4,1 %. Sedangkan dari beberapa faktor ibu jenis persalinan
Sectio Caesarea Tabulasi
sebesar 8,1 % dan yang terkecil karena
persalinan
3
17,3 % dan yang terkecil karena DKP
muda, keadaan tubuhnya belum siap
sebesar 0,0 %.
menghadapi kehamilan, persalinan dan
Hasil uji Chi Squrare diperoleh pvalue
0,000
pada
DKP,
nifas serta merawat bayinya, sedangkan
Kelainan
ibu yang usianya >35 tahun atau lebih
kontraksi Rahim, Riwayat SC, KPD,
akan menghadapi resiko seperti kelainan
Faktor plasenta, Gawat janin, dan
bawaan
Kelainan letak janin. Oleh karena p-
persalinan
value = 0,000 <α (0,05), dikatakan
kelainan jaringan otot Rahim kurang
bahwa ada hubungan yang signifikan
baik untuk menerima kehamilan. Proses
antara kejadian DKP, Kelainan kontraksi
reproduksi
Rahim, Riwayat SC, KPD, Plasenta
pada umur 20-35 tahun karena jarang
previa, Gawat janin dengan persalinan
terjadi penyulit kehamilan dan juga
section caesrea di RSUD Panembahan
persalinan (1).
Senopati.
Paritas
dan
penyulit
yang
pada
disebabkan
waktu oleh
sebaiknya berlangsung
Hasil penelitian ini menunjukkan PEMBAHASAN
bahwa dari segi paritas ibu yang
Umur
melahirkan
di
RSUD
Panembahan
Hasil penelitian menggambarkan
Senopati Bantul sebagian besar pada
persalinan sectio caesarea banyak terjadi
paritas multipara Paritas 2-4 merupakan
pada usia reproduktif kemungkinan ada
paritas paling aman ditinjau dari sudut
faktor
dapat
perdarahan pasca persalinan yang dapat
mempengaruhi tindakan SC di RSUD
mengkibatkan kematian maternal. Pada
Panembahan Senopati Bantul tahun
paritas yang rendah (paritas
2015 seperti faktor penyebab DKP,
ketidaksiapan ibu dalam menghadapi
riwayat SC, kelainan kontraksi rahim,
persalinan pertama merupakan faktor
kelainan letak janin, kelainan plasenta,
penyebab ketidakmampuan ibu hamil
gameli.
dalam menangani komplikasi selama
selain
Umur kesehatan
umur
ibu
turut
menentukan
satu)
kehamilan dan persalinan. dan Jumlah
dan
sangat
paritas lebih dari 4 mempunyai resiko
dengan
kondisi
persalinan patologis, karena keadaan
kehamilan, persalinan dan nifas serta
rahim biasanya sudah lemah, Hal ini
bayinya. Usia ibu
dapat menimbulkan persalinan lama dan
berhubungan
mataernal
yang
erat
hamil yang terlalu
muda atau terlalu tua (<20 tahun dan
perdarahan
saat
kehamilan.
Hasil
>35 tahun) merupakan faktor penyulit
penelitian menunjukan bahwa persalinan
kehamilan, sebab ibu hamil yang terlalu
sectio caesarea banyak terjadi pada ibu
4
tidak beresiko kemungkinan ada faktor lain
yang
dapat
Hasil uji chi square diperoleh p-
mempengaruhi
value 0,000. yang artinya bahwa ada
responden untuk dilakukan SC pada
hubungan kelainan kontraksi Rahim
paritas tidak beresiko yaitu kerana KPD,
dengan persalinan sectio caesarea.
DKP, kelainan kontraksi rahim, kelainan
Hal ini bisa terjadi kelainan
letak janin, hambatan jalan lahir, dan
kontraksi rahim karena pemanjangan
gameli.
fase laten dan fase aktif, kontraksi rahim lemah
dan
tidak
terkoordinasi
Hubungan DKP dengan Persalinan
(inkordinate uterine action) atau tidak
Sectio Caesarea
elastisnya leher rahim sehingga tidak
Berdasarkan diperoleh
uji
p-value
terdapat
0,000.
artinya
hubungan
denganpersalinan Salah
chi square
satu
sectio
indikasi
dapat melebar pada proses persalinan, menyebabkan
kepala
bayi
tidak
DKP
terdorong, tidak dapat melewati jalan
caesarea.
lahir dengan lancar. Apabila keadaan
untuk
sectio
tidak memungkinkan,
maka
dokter
caesarea yang menetap, dimana ukuran
Akan melakukan sectio caesare (4).
panggul tidak sesuai dengan ukuran
Penelitian ini sesuai dengan prinsip
lingkar kepala janin yang menyebabkan
penangan persalinan partus lama adalah
ibu
tidak
melahirkan
secara
menilai keadaan umum wanita termasuk
dengan
ibu
tanda vital dan tingkt dehidrasi, periksa
panggulnya sempit relatif yang anaknya
denyut jantung janin jika terdapat gawat
kecil dan dapat melewati panggul (1).
janin dilakukan section caesarea, kecuali
normal,
bisa kecuali
Hasil responden
penelitian yang
ini
DKP
dari
53
dilakukan
jika
syarat-syaratnya
dilakukan
vakum
terpenuhi
atau
forceps.
tindakan section caesarea. Apabilan
Persalinan yang aman adalah hal yang
persalinan dengan DKP berlangsung
penting dalam upaya meningkatkan
tanpa bantuan medis, akan menimbulkan
kesejahteraan baik bagi ibu dan janin,
bahaya bagi ibu dan janin, anatara lain
oleh
partus lama, partus tak maju, kematian
memberikan dampak yang berbahaya
janin, moulage yang berlebihan pada
baik bagi ibu mampun janin, resiko
kepala
tersebut naik setelah waktu 24
janin
yang
menyebabkan
perdarahan intracranial (3).
karena
partus
lama
dapat
jam.
Terjadi kenaikan atonia uteri, laserasi, perdarahan, infeksi, kelelahan ibu, dan
Hubungan Kelainan Kontraksi Rahim
syok. Pada janin akan memberikan
dengan Persalinan Sectio Caesarea
bahaya meningkatnya mortalitas dan
5
morbiditas oleh karena asfeksi, trauma
value
kepala akibat penekanan kepala janin,
hubungan KPD dengan persalinan
untuk
sectio
tindakanan
dengan
sectioi
caesarea menjadi pilihan (5).
0,000,
caesarea.
merupakan menyebabkan
Hubungan
Riwayat
SC
dengan
uji
suatu bayi
artinya
ada
Faktor
KPD
indikasi
yang
harus
segera
dioperasi. KPD merupakan robeknya kantung ketuban (amnion) sebelum
Persalinan Sectio Caesarea Hasil
yang
chi
square
diperolah p-value 0,040 artinya
ada
waktunya yang dapat menyebabkan bayi harus segera dilahirkan. Sehingga
hubungan riwayat sc dengan persalinan
angka
section caesarea. Riwayat persalinan
menunjukkan angka tertinggi diantara
pervaginam
ataupun
faktor lain seperti gameli, faktor
sesudah SC mempengaruhi prognosis
plasenta, faktor plasenta, hambatan
keberhasilan
jalan lahir (8).
baik
sebelum
persalinan
pervaginam
kejadian
tertinggi
pun
pada bekas luka SC. Pasien dengan bekas
SC
yang
pernah
menjalani
persalinan pervaginam memiliki angka keberhasilan
persalinan
pervaginam
Hubungan Plasenta Previa dengan Persalinan Sectio caesarea Hasil uji chi square diperoleh
yang lebih tinggi dibandingkan dengan
p-value 0,000 artinya ada hubungan
pasien tanpa persalinan pervaginam.
antara
Pada bekas SC yang sesudahnya pernah
persalinan section caesarea. Klasifikasi
berhasil dengan persalinan pervaginam,
plasenta pervia antara lain plasenta
makin berkurang kemungkinan rupture
pevia totalis jika menutup seluruh
uteri pada kehamilan dan persalinan
ostium internum, plasenta lateralis jika
yang akan datang. Walaupun demikian
plasenta menutup sebagian ostium
ancaman
masa
internum dan plasenta marginalis jika
kehamilan maupun persalinan, oleh
hanya pada pinggir ostium internum
sebab itu setiap kasus bekas SC harus
terdapat jaringan plasenta. Hal penting
juga diperhitungkan ruptur uteri pada
ditegakkan dlam diagnose karena akan
kehamilan trimester ketiga terutama saat
berkaitan dengan prognosa persalinan
menjalani persalinan pervaginam (6).
yang akan ditentukan. Hal ini sesuai
rupture
tetap
ada
plasenta
previa
dengan
dengan penelitian ini ada 31 responden Hubungan KPD dengan Persalinan
dengan plasenta previa totalis yang
Sectio Caesarea
penangan melalui tindakan medis yaitu
Hasil uji chi square diperoleh p-
dengan section caesarea (6).
6
Hubungan Hubungan
Gameli
dengan
Hasil
Uji chi square diperoleh p- value
Gameli
tidak
dengan
ada hubungan
persalinan
sectio
caesarea.
uji
chisquare
menunjukkan p-value 0,834 artinya Tidak ada hubungan kelainan letak janin
dengan
persalinan
section
letak
janin
caesarea.
Tidak semua persalinan dengan gamely
Letak Janin
dengan Persalinan Sectio Caesarea
Persalinan Sectio Caesarea
0,346 artinya
Kelainan
harus
tindakan
diselesaikan
section
memenuhi
caesarea,
syarat
untuk
Kelainan
dengan bila
persalinan
merupakan dimana posisi janin tidak sesuai dengan kedudukan
normal maka dilakukan pervaginam.
yang seharusnya. Ada dua kelainan
Tindakan
section
caesarea
pada
letak janin dalam rahim, yaitu letak
kehamilan
gameli dilakukan
dalam
sungsang (bokong) dan letak lintang
Dalam
(9).
kondisi
janin
letak-lintang.
penelitian responden yang dilakukan
Mekanisme persalinan sungsang sampir
SC kondisi janin letak lintang (6).
sama dengan letak kepala, hanya yang memasuki pintu atas panggul adalah
Hubungan Gawat Janin dengan
bokong. Persalinan berlangsung lebih
Persalinan Sectio Caesarea
lama karena bokong lebih lembek bila
Hasil chi square diperoleh p-value
dibandingkan kepala, jadi kurang kuat
0,000 artinya ada hubungan gawat
menekan sehingga pembukaan serviks
janin
lebih lama. Letak sungsang tidak harus
dengan
persalinan
section
dilakukan
caesarea.
SC.
Petugas
kesehatan
janin bidan
diharapkan mengutamakan persalinan
harus mengetahui bahwa harus segera
normal terlebih dahulu, bila persyaratan
dilakukan persalinan, jika DJJ diketahui
persalinan normal tidak terpenuhi maka
tidak normal, tindakan
jalan terbaik adalah dengan persalinan
Pada situasi gawat
definit
pda
gawat janin dapat dilakukan secara
section caesarea
pervaginam
cedera pada bayi (8)
atau
perabdominam,
untuk menghindari
tindakan berabdominam harus harus dilakukan
dalam
waktu
sesingkat
mungkin terutama yang telah terbukti mengalami asidosis(9).
Kesimpulan Ada hubungan DKP dengan persalinan
section
caesarea.
Ada
hubungan Kelainan kontraksi Rahim
7
dengan persalinan section caesarea.
Bagi peneliti selanjutnya dapat
Ada hubungan Riwayat SC dengan
meneliti faktor yang mempengaruhi
persalinan section caesarea. Ada
persalinan section caesarea yang belum
hubungan KPD dengan persalinan
diteliti oleh peneliti yaitu hambatan jalan
section caesarea. Ada hubungan plasenta previa dengan persalinan section
caesarea.
hubungan
Tidak
Gameli
ada dengan
lahir,
partus
tak
maju,
hipetensi,
preeklamsi, distosia serviks, rupture uteri, kelainan tali pusat dan janin abnormal, dengan menggunakan desain peneliti yang lain
persalinan section caesarea. Ada hubungan
Gawat
janin dengan
Ucapan terima kasih
persalinan section caesarea. Tidak
Ucapan
terima
kasih
kami
ada hubungan kelainan letak janin
sampaikan kepada Universitas Respati
dengan persalinan section caesare.
Yogyakarta
selaku
mendukung
institusi
proses
yang
terlaksananya
penelitian ini. Terima kasih juga kepada
Saran Bagi Senopati
RSUD Panembahan Bantul.
Hendaknya
lebih
para responden yang telah bersedia menjadi subjek penelitian, serta semua
berpedoman terhadap peraturan yang
pihak
yang
telah
membantu
dibuat untuk meningkatkan kinerja dan
terselenggaranya penelitian ini.
kedisiplinan dalam pendokumentasian terutama dalam perlengkapan pengisian
DAFTAR PUSTAKA
data rekam medik pasien.
1. Depkes RI. 1988. DirJen PPM dan
Bagi
Universitas
Yogyakarta,
disarankan
Respati dapat
PLP, DepKes RI. PerMenKes RI No. 712/MenKes/Per/X/1986.
Tentang
menambah referensi buku ataupun jurnal
Persyaratan Kesehatan Jasa Boga
tentang faktor-faktor yang berhubungan
dan
dengan section caesarea yang dapat di
Jakarta
jadikan sebagai
acuan
untuk
Petunjuk
2. Badan Pengawas Obat dan Makanan,
memudahkan dalam mengembangkan
2012,
penelitian
tahun 2012,
ilmiah
pada
seluruh
mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan
Pelaksanaannya.
3. Tatang
Laporan
Wardah
Tahunan
Sopandi,
BPOM
2014.
yang ingin meneliti tentang faktor-
Mikro Biologo Pangan Teori Dan
faktor lain yang dapat mempengaruhi
Praktik. Yogyakartaan
persalinan section caesarea.
8
4. Anwar, S. 1997. Sanitasi Makanan dan
Minuman
Pada
Institusi
Pendidikan Tenaga Sanitasi. Pusat Pendidikan
Tenaga
Sanitasi
Kesehatan Depkes RI. Jakarta 5. Budiyono,
dkk.
2008.
Tingkat
Pengetahuan dan Praktik Penjamah Makanan
Tentang
Higiene
dan
Sanitasi Makanan Pada Warung Makan di Tembalang Kota Semarang Tahun
2008.
Universitas
Diponegoro. Semarang 6. Moleong, lexy. 2012. Metodelogi penelitoian kualitatif edisi resisi. Bandung: PT.Remaja Rosdarkarya 7. Richard, Shite. 2000. Sanitasi dan Hgiene. Surabaya: SIC 8. Minanto hari. 2011. Dasar-dasar Pengolahan
Makanan.
Surabaya.
Graha Ilmu 9. Garvani,
R.B.
1987.
Bacterial
Foodborne Diseases, Dairy Food Environ.
Sanit,
7,
77.
BPOM,
Jakarta. 10. Handayani dan Werdiningsih, 2010, Kondisi Sanitasi dan Keracunan Makanan
Tadisional,
Agroteksos,
Volume:20, No. 2-3, 2010, hlm. 131138.
9