TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ALAT KONTRASEPSI SELAMA LAKTASI DI RB AN-NUUR SURAKARTA
KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun oleh : Kiki Fitriana NIM B12082
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2015
HALAMAN PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah
TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ALAT KONTRASEPSI SELAMA LAKTASI DI RB AN-NUUR SURAKARTA
Diajukan oleh : Kiki Fitriana NIM B12082
Telah diperiksa dan disetujui Pada tanggal :
Pembimbing
Ernawati, S.ST., M.Kes NIK 200886033 ii
HALAMAN PENGESAHAN
TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ALAT KONTRASEPSI SELAMA LAKTASI DI RB AN-NUUR SURAKARTA
Karya Tulis Ilmiah Disusun Oleh: Kiki Fitriana NIM B12082
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Ujian Akhir Program D III Kebidanan Pada Tanggal
PENGUJI I
PENGUJI II
Hutari Puji A, S.SiT.,M.Kes
Ernawati, S.ST.,M.Kes
NIK 200580012
NIK 200886033
Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan Mengetahui, Ka. Prodi D III Kebidanan
Retno Wulandari, S.ST NIK 200985034 iii
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : ”Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Alat Kontrasepsi Selama Laktasi Di RB An-Nuur Surakarta Tahun 2015”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan dari Program Studi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta. 2. Ibu Retno Wulandari, S.ST, selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan Kusuma Husada Surakarta. 3. Ibu Ernawati, S.ST., M.Kes, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis. 4. Ibu Hj. Sri Surti Iskandar, Amd.Keb di RB An-Nuur Surakarta, yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis untuk penelitian. 5. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan. 6. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Surakarta, Juni 2015
Penulis iv
Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Juni 2015 Kiki Fitriana B12 082
TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ALAT KONTRASEPSI SELAMA LAKTASI DI RB AN-NUUR SURAKARTA xii + 46 halaman + 20 lampiran + 8 tabel + 2 gambar ABSTRAK Latar Belakang : Air susu ibu (ASI) merupakan sumber nutrisi dan imunitas yang paling baik untuk bayi yang sedang tumbuh kembang dan laktasi dapat menunda fertilitas post partum. Menyusui dapat dijadikan sebagai alat kontrasepsi apabila persyaratannya dipenuhi, menyusui setiap 4 jam di siang hari dan setiap 6 jam di malam hari. Dalam pemilihan KB untuk ibu menyususi harus memilih alat kontrasepsi yang tidak mengganggu laktasi dan produksi ASI. Metode kontrasepsi yang dapat dipilih untuk ibu menyusui antara lain metode non hormonal dapat dengan menggunakan kondom, spiral/AKDR, dan sterilisasi. Serta metode hormonal yaitu mini pil, suntik, dan susuk/implant. Dari hasil wawancara 10 ibu menyusui didapatkan hasil 3 ibu menyusui bisa menjawab dan 7 ibu memyusui tidak bisa menjawab. Responden memilih alat kontrasepsi hanya dari orang lain, atau karena pengalaman masa lalu, dan penjelasan dari bidan. Tujuan : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang alat kontrasepsi selama laktasi dalam kategori baik, cukup, kurang, faktor pendorong dan penghambatnya. Metode Penelitian : Jenis penelitian adalah Diskriptif Kuantitatif, lokasi penelitian diambil di RB An-Nuur Surakarta bulan Maret-Mei 2015. Jumlah populasi sebanyak 31 responden dan sampel yang digunakan sebanyak 31 responden. Alat pengumpul data yang digunakan adalah kuesioner, sedangkan untuk analisa data dilakukan dengan komputerisasi menggunakan analisa Univariat. Hasil Penelitian : Penelitian diperoleh hasil pengetahuan ibu menyusui tentang alat kontrasepsi selama laktasi dengan kategori baik 5 responden (16,1%), kategori cukup 23 responden (74,2%) dan kategori kurang 3 responden (9,7%). Kesimpulan : Tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang alat kontrasepsi selama laktasi di RB An-Nuur Surakarta kategori terbanyak yaitu kategori cukup sebanyak 23 responden (74,2%). Faktor pendorong dan penghambatnya yaitu umur ibu, umur anak, pengalaman, pendidikan, pekerjaan, lingkungan, sosial budaya. Kata Kunci : Pengetahuan, Ibu Menyusui, Alat Kontrasepsi, Laktasi Kepustakaan : 16 literatur (2006-2014)
v
MOTTO 1. Jadikan gegagalan dan pengalaman sebagai motivasi meraih kesuksesan. 2. Sebaik-baiknya orang adalah yang mau menerima kritik dan saran dari orang lain, yang mampu menahan amarah dan menghilangkan rasa malas. 3. Sahabatmu bukan sainganmu tetapi dia adalah kunci suksesmu. 4. Dengarkan nasehat orang tua, Insya Allah akan dipermudah segala urusan di dunia maupun akhirat.
PERSEMBAHAN Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT, Karya Tulis ini saya Persembahkan untuk : 1. Bapak dan Ibuku tersayang yang tidak pernah
lelah
memberikan doa
menasehati
dan
restu serta cinta
kasihnya selama ini. 2. Adikku tercinta yang telah memberikan suport pada setiap langkahku. 3. Teman-teman seperjuangan angkatan 2012 kelas A, B, C STIKes Kusuma Husada
Surakarta
yang
telah
berpartisipasi dalam pembuatan karya tulis ini, yang ada dalam suka maupun duka. 4. Almamater tercinta.
vi
CURICULUM VITAE
Nama
: Kiki Fitriana
Tempat/Tanggal Lahir
: Sragen, 11 Maret 1994
Agama
: Islam
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
: Candi, Bonagung RT 06 RW 03 Tanon, Sragen
Riwayat Pendidikan 1. SD N 01 Bulu Jepara
LULUS TAHUN 2006
2. SMP N 01 Tanon Sragen
LULUS TAHUN 2009
3. SMA N 03 Sragen
LULUS TAHUN 2012
4. Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Angkatan 2012
vii
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii KATA PENGANTAR .................................................................................. iv ABSTRAK .................................................................................................... v MOTTO DAN PERSEMBAHAN............................................................... vi CURICULUM VITAE ................................................................................. vii DAFTAR ISI ................................................................................................. viii DAFTAR GAMBAR .................................................................................... x DAFTAR TABEL ....................................................................................... xi DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xii BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang........................................................................ 1 B. Perumusan Masalah ................................................................ 3 C. Tujuan Penelitian .................................................................... 3 D. Manfaat Penelitian .................................................................. 4 E. Keaslian Penelitian ................................................................. 5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori ........................................................................ 7 1. Pengetahuan ..................................................................... 7 2. Ibu Menyusui ................................................................... 14 3. Kontrasepsi....................................................................... 14 B. Kerangka teori ........................................................................ 23 C. Kerangka Konsep Penelitian .................................................. 24
viii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian..............................................
25
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................
25
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ..............
26
D. Variabel Penelitian .................................................................
27
E. Definisi Operasional ...............................................................
27
F. Instrumen Penelitian ...............................................................
27
G. Teknik Pengumpulan Data .....................................................
31
H. Metode Pengolahan dan Analisa Data ....................................
32
I. Etika Penelitian .......................................................................
35
J. Jadwal Penelitian ....................................................................
36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PERSEMBAHAN A. Gambaran Umum Tempat Penelitian .....................................
37
B. Hasil Penelitian .......................................................................
37
C. Pembahasan ............................................................................
41
D. Keterbatasan ...........................................................................
44
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .............................................................................
45
B. Saran .......................................................................................
45
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
ix
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Kerangka Teori ............................................................................... 23 Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian .......................................................... 24
x
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1 Definisi Operasional ........................................................................ 27 Tabel 3.2 Kisi - Kisi Kuesioner ....................................................................... 29 Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur .......................................... 38 Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan ................................. 38 Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan ................................... 38 Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur Anak ................................ 39 Tabel 4.5 Hasil Pengolahan Data ..................................................................... 39 Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang alat kontrasepsi selama laktasi. ........................................................ 40
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penelitian Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan Lampiran 4. Surat Permohonan Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 5. Surat Balasan Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 6. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan Lampiran 7. Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan Lampiran 8. Surat Permohonan Menjadi Responden Lampiran 9. Surat Persetujuan Responden Lampiran 10. Kuesioner Penelitian Lampiran 11 Kunci Jawaban Kuesioner Lampiran 12 Kisi-kisi Kuesioner Uji Validitas Lampiran 13 Data Tabulasi Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 14 Data Hasil Uji Validitas Lampiran 15 Data Hasil Uji Reliabilitas Lampiran 16 Kisi-kisi kuesioner Penelitian Lampiran 17 Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 18 Perhitungan Standar Deviasi dan Mean Secara Manual Lampiran 19 Tabel Nilai-nilai r Product Moment Lampiran 20 Dokumentasi Peneitian Lampiran 21 Lembar Konsultasi
xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan sebuah negara berkembang dengan jumlah peningkatan penduduk yang tinggi. Hasil sensus menurut publikasi BPS pada bulan Agustus 2010 antara lain jumlah penduduk Indonesia adalah 235.556.363 orang, terdiri atas 119.507.600 laki-laki dan 118.048.783 perempuan dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,49 persen per tahun. Dari pertumbuhan ini tentu saja akan berimplikasi secara signifikan terhadap perkembangan ekonomi dan kesejahteraan negara (Sulistyawati, 2014). Prevalensi KB menurut alat KB dari peserta KB aktif di Indonesia adalah 66.20%. alat KB yang dominan adalah suntikan (34%) dan pil KB (17%) (Iswarati, 2005). Paradigma baru program Keluarga Berencana Nasional telah diubah visinya dari mewujudkan Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera atau NKKBS menjadi visi untuk mewujudkan “Keluarga Berkualitas tahun 2015”. Misinya sangat menekankan pentingnya upaya menghormati hak-hak reproduksi, sebagai upaya integral dalam meningkatkan kualitas keluarga (Abdul Bari Saifuddin, 2010). Keluarga
Berencana
merupakan
upaya
pelayanan
kesehatan
preventif yang paling dasar dan utama. Untuk mengoptimalkan manfaat keluarga berencana bagi kesehatan, pelayanannya harus digabungkan dengan
1
2
pelayanan kesehatan reproduksi yang telah tersedia. Masih banyak alasan lain, KB juga dapat mencegah terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan, terjadinya gangguan fisik atau psikologi (Abdul Bari Saifuddin, 2010). Air susu ibu (ASI) merupakan sumber nutrisi dan imunitas yang paling baik untuk bayi yang sedang tumbuh kembang dan laktasi dapat menunda fertilitas post partum. Menyusui dapat dijadikan sebagai alat kontrasepsi apabila persyaratannya dipenuhi, menyusui setiap 4 jam di siang hari dan setiap 6 jam di malam hari. Dalam pemilihan KB untuk ibu menyususi harus memilih alat kontrasepsi yang tidak mengganggu laktasi dan produksi ASI. Metode kontrasepsi yang dapat dipilih untuk ibu menyusui antara lain metode non hormonal dapat dengan menggunakan kondom, spiral/AKDR, dan sterilisasi. Serta metode hormonal yaitu mini pil, suntik, dan susuk/implant (Proverawati dkk, 2010). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di RB An-Nuur Surakarta pada bulan Januari sampai September 2014, didapat jumlah ibu menyusui yang menggunakan alat kontrasepsi selama laktasi sebanyak 279 orang. Rata-rata perbulan ada 31 ibu menyusui dengan kriteria yang menggunakan KB suntik satu bulan sebanyak 9 akseptor (29%), KB suntik 3 bulan sebanyak 14 akseptor (45,2%), KB pil sebanyak 6 akseptor (19,3%), dan yang menggunakan KB IUD sebanyak 2 akseptor (6,5%) dari total ibu menyusui. Penulis melakukan studi pendahuluan dengan wawancara 10 ibu menyusui didapatkan hasil 3 ibu menyusui bisa menjawab dan 7 ibu
3
memyusui tidak bisa menjawab. Responden memilih alat kontrasepsi hanya dari orang lain, atau karena pengalaman masa lalu, dan penjelasan dari bidan. Dari hasil tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang alat kontrasepsi selama laktasi di RB AnNuur Surakarta.
B. Perumusan Masalah Dari latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: “Bagaimana tingkat pengetahuan ibu manyusui tentang alat kontrasepsi selama laktasi di RB An-Nuur Surakarta?”.
C. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui tentang tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang alat kontrasepsi selama laktasi di RB An-Nuur Surakarta tahun 2015. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui tentang tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang alat kontrasepsi selama laktasi di RB An-Nuur Surakarta tahun 2015 pada kategori baik. b. Untuk mengetahui tentang tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang alat kontrasepsi selama laktasi di RB An-Nuur Surakarta tahun 2015 pada kategori cukup.
4
c. Untuk mengetahui tentang tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang alat kontrasepsi selama laktasi di RB An-Nuur Surakarta tahun 2015 pada kategori kurang. d. Untuk mengetahui faktor pendorong dan penghambat tentang tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang alat kontrasepsi selama laktasi di RB An-Nuur Surakarta.
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Ilmu Pengetahuan Hasil
penelitian
ini
dapat
digunakan
untuk
informasi
dalam
pengembangan ilmu pengetahuan dan menambah wawasan yang lebih luas khususnya alat kontrasepsi selama laktasi. Serta bisa digunakan untuk referensi dan literatur tentang pengetahuan ibu menyusui tentang alat kontrasepsi selama laktasi maupun tema penelitian yang berkaitan. 2. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai pengalaman bagi penulis dalam melaksanakan penelitian dan wawasan peneliti mengenai alat kontrasepsi selama laktasi. 3. Bagi Institusi a. RB An-Nuur Penelitian ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi ibu menyusui untuk menambah pengetahuan tentang alat kontrasepsi selama laktasi.
5
b. Institusi Akademik Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan wacana kepustakaan mengenai alat kontrasepsi selama laktasi.
E. Keaslian Penelitian Penelitian ini pernah dilakukan oleh : 1. Yuliani Dwi safitri (2013), dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Alat Kontrasepsi Selama Laktasi Di Desa Tegalsari Weru Sukoharjo”. Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif Kuantitatif. Hasil penelitian dari tingkat pengetahuan ibu tentang alat kontrasepsi selama laktasi menunjukkan bahwa dari 34 responden, 5 responden (14,70%) berpengetahuan baik, 22 responden (64,70%) berpengetahuan cukup, 7 responden (20,60%) berpengetahuan kurang. 2. Sherly Natalia Dewi (2008), dengan judul “Hubungan Antara Kontrasepsi Progestin Dengan Produksi ASI Pada Ibu Menyusui ASI Eksklusif Di RB Anugrah Surabaya”. Penelitian ini menggunakan metode Odd Ratio. Alat pengumpul data yang digunakan berupa wawancara menggunakan kuesioner. Dari penelitian didapat kesimpulan bahwa tidak ada hubungan antara kontrasepsi progestin dengan produksi ASI pada ibu menyusui ASI eksklusif di RB Anugrah Surabaya pada Januari sampai Maret 2008. Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan yaitu terletak pada tempat, jumlah responden, waktu, dan hasil. Sedangkan persamaannya dengan
6
penelitian ini terletak pada variabel yaitu meneliti tentang pengetahuan ibu menyusui tentang alat kontrasepsi dan metode penelitian yaitu deskriptif kuantitatif.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka 1. Pengetahuan a. Pengertian 1) Pengetahuan
adalah
(knowledge)
merupakan
hasil
rasa
keingintahuan manusia terhadap sesuatu dan hasrat untuk meningkatkan harkat hidup sehingga kehidupan menjadi lebih baik dan nyaman yang berkembang sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan manusia baik di masa sekarang maupun di masa depan (Ariani, 2014). 2) Pengetahuan (knowledge) hasil tahu dari manusia, yang sekadar menjawab pertanyaan “what” (Notoadmodjo, 2010). b. Tingkat Pengetahuan Menurut Ariani (2014), pengetahuan merupakan salah satu faktor
yang
mempengaruhi
terbentuknya
sikap
seseorang.
Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif dibagi menjadi 6 tingkatan yaitu : 1) Tahu (know) Tahu (know) merupakan mengingat kembali (Recall) terhadap sesuatu yang spesifik dan seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.
7
8
2) Memahami (Comprehention) Memahami adalah suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar
tentang
objek
yang
diketahui
sehingga
dapat
menginterprestasikan dengan benar. Orang yang paham terhadap suatu objek atau materi dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan terhadap suatu objek yang dipelajari. 3) Aplikasi (Aplication) Aplikasi merupakan kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi ataupun kondisi riil (sebenarnya).
Aplikasi
diartikan
sebagai
aplikasi
atau
penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya. 4) Analisis (Analysis) Analisis adalah suatu kemampuan untuk menanyakan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih di dalam struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu dengan yang lain. 5) Sintesis (Syntesis) Sintesis merupakan suatu kemampuan untuk menghubungkan bagian di dalam suatu keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi yang ada.
9
6) Evaluasi (Evaluation) Evaluasi merupakan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaianpenilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada. c. Cara Memperoleh Pengetahuan Dari berbagai macam cara yang telah digunakan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan sepanjang sejarah, menurut Notoatmodjo (2010), terdapat 2 cara untuk memperoleh pengetahuan yaitu : 1) Cara Memperoleh Kebenaran Nonilmiah a) Cara Coba Salah (Trial and Error) Cara coba salah ini dengan menggunakan kemungkinan dalam memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan lain. Bila kemungkinan kedua ini gagal maka dicoba kemungkinan ketiga dan seterusnya sampai masalah tersebut dapat dipecahkan.
Itulah
sebabnya
metode
ini
disebut
coba (trial) dan salah (error) atau metode coba salah. b) Secara kebetulan Penemuan kebenaran secara terjadi karena tidak sengaja oleh orang yang bersangkutan.
10
c) Cara Kekuasaan atau Otoritas Pengetahuan diperoleh berdasarkan otoritas atau kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahli ilmu pengetahuan. d) Pengalaman Pribadi Apabila dengan cara yang digunakan dimasa lalu dapat memecahkan
masalah
yang
dihadapi,
maka
untuk
memecahkan masalah-masalah lain yang sama, orang dapat pula menggunakan cara tersebut. e) Cara Akal Sehat (Common Sense) Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat menemukan teori atau kebenaran. f) Kebenaran Melalui Wahyu Ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran yang diwahyukan dari Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini harus diterima dan diyakini oleh pengikut-pengikut agama yang bersangkutan, terlepas dari apakah kebenaran tersebut rasional atau tidak. g) Kebenaran Secara Intuitif Diperoleh manusia secara cepat sekali melalui proses diluar kesadaran dan tanpa melalui proses penalaran atau berfikir.
11
h) Melalui Jalan Fikiran Pengetahuan
diperoleh
dengan
menggunakan
jalan
fikirannya baik induksi maupun deduksi dengan penalaranpenalaran. i) Induksi Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari pernyataan-pernyataan khusus ke pertanyaan yang bersifat umum. Pemikiran induksi beranjak dari hal konkret kepada hal-hal yang abstrak. j) Deduksi Pembuatan kesimpulan dari penyataan-pernyataan umum ke khusus. Proses berfikir berdasarkan pada pengetahuan yang umum mencapai pengetahuan yang khusus. 2) Cara ilmiah dalam memperoleh pengetahuan Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis, logis, dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian ilmiah, atau lebih popular disebut metodologi penelitian (research methodology). d. Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pengetahuan Menurut Ariani (2014), pengetahuan baik yang dimiliki seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya faktor internal dan faktor eksternal yaitu :
12
1) Faktor Internal a) Umur Umur merupakan rentang waktu seseorang yang dimulai sejak dia dilahirkan hingga berulang tahun. Jika seseorang itu memiliki umur yang cukup maka akan memiliki pola pikir dan pengalaman yang matang pula. Umur
akan sangat berpengaruh terhadap daya tangkap
sehingga pengetahuan diporolehnya akan semakin baik. b) Jenis Kelamin Jenis kelamin merupakan faktor yang mempengaruhi pengetahuan salah satunya adalah adanya perbedaan tingkat kesadaran antara laki-laki dan perempuan. Pada umumnya perempuan memiliki kesadaran yang baik dalam mencari tahu informasi daripada laiki-laki baik itu secara formal maupun informal. c) Pendidikan Pendidikan merupakan seluruh proses kehidupan yang dimiliki oleh setiap individu berupa interaksi individu dengan lingkungannya, baik secara formal maupun informal yang melibatkan perilaku individu maupun kelompok. d) Pekerjaan Pekerjaan merupakan suatu aktivitas yang dilakukan seseorang untuk memperoleh penghasilan guna memenuhi
13
kebutuhan setiap hari. Pekerjaan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan. 2) Faktor Eksternal a) Lingkungan Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan
berpengaruh
terhadap
proses
masuknya
pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut. b) Sosial Budaya Sosial budaya merupakan suatu kebiasaan atau tradisi yang dilakukan seseorang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak melakukan. c) Status Ekonomi Status ekonomi juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang. d) Sumber Informasi Seseorang yang memiliki sumber informasi yang lebih banyak akan memiliki pengetahuan yang lebih luas
14
pula. Salah satu sumber informasi yang berperan penting bagi pengetahuan yaitu media massa. e. Cara Pengukuran Pengetahuan Menurut Riwidikdo (2013), kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan kategori di bawah ini : 1) Tingkat pengetahuan baik bila nilai responden (x) > Mean + 1 SD 2) Tingkat pengetahuan cukup bila nilai Mean - 1 SD ≤ Mean + 1 SD
3) Tingkat pengetahuan kurang bila nilai responden (x) ൏ Mean – 1 SD
2. Ibu Menyusui Ibu menyusui adalah ibu yang memberikan susu kepada bayi atau anak kecil dengan Air Susu Ibu (ASI) dari payudaranya. Bayi menggunakan refleks menghisap untuk mendapatkan dan menelan susu (Rachmawati dan Kuntari, 2007).
3. Kontrasepsi a. Pengertian Kontrasepsi 1) Kontrasepsi berasal dari kata “kontra”, artinya melawan dan “kontrasepsi”, artinya pembuahan. Jadi, kontrasepsi berarti
15
“mencegah bertemunya sperma dengan ovum, sehingga tidak terjadi pembuahan yang mengakibatkan kehamilan” (Irianto, 2014). 2) Kontrasepsi
adalah
upaya
untuk
mencegah
terjadinya
kehamilan. Upaya ini dapat bersifat sementara maupun bersifat permanen, dan upaya ini dapat dilakukan dengan menggunakan cara, alat atau obat-obatan (Proverawati dkk, 2010). 3) Kontrasepsi adalah upaya mencegah kehamilan yang bersifat sementara ataupun menetap. Kontrasepsi dapat dilakukan tanpa menggunakan alat. Secara mekanis menggunakan obat/alat, atau dengan operasi (Mansjoer dkk, 2007). b. Macam-macam kontrasepsi Menurut
Sulistyawati
(2014),
macam-macam
kontrasepsi adalah sebagai berikut : 1) Metode sederhana a) Metode sederhana tanpa alat (1) Kontrasepsi Alamiah (a)
Metode Kalender
(b)
Metode Pantang Berkala
(c)
Metode Suhu Basal
(d)
Metode Lendir Serviks
(e)
Metode Simtomtermal
(f)
Koitus Interuptus
metode
16
b) Metode sederhana dengan alat (1) Mekanisme atau barrier (a) Kondom (b) Barier Intravagina (c) Kimiawi Spermisida 2) Metode Modern a) Kontrasepsi Hormonal (1) Kontrasepsi Oral (2) Suntik/Injeksi (3) Subkutis/Implant (4) Intra Uterine Devices (IUD) b) Kontrasepsi dengan Metode Operasi (1) Pada wanita Tubektomi (2) Pada pria Vasektomi c. Syarat-syarat Metode Kontrasepsi Menurut Proverawati dkk (2010), syarat-syarat alat kontrasepsi yaitu sebagai barikut : 1) Aman pemakaiannya dan dipercaya 2) Tidak ada efek samping yang merugikan 3) Lama kerjanya dapat diatur menurut keinginan
17
4) Tidak mengganggu hubungan persetubuhan 5) Tidak memerlukan bantuan medis atau hormonal yang ketat selama pemakaiannya 6) Cara penggunaannya sederhana atau tidak rumit 7) Harga murah dan dapat dijangkau oleh masyarakat 8) Dapat diterima oleh pasangan suami istri 9) Berdaya guna d. Faktor-faktor yang berperan dalam pemilihan kontrasepsi Menurut Proverawati dkk (2010), beberapa faktor yang mempengaruhi akseptor dalam memilih metode kontrasepsi antara lain sebagai berikut : 1) Faktor pasangan dan motivasi, meliputi: a) Umur b) Gaya hidup c) Frekuensi senggama d) Jumlah keluarga yang diinginkan e) Pengalaman dengan metode kontrasepsi yang lalu 2) Faktor kesehatan, meliputi: a) Status kesehatan b) Riwayat haid c) Riwayat keluarga d) Pemeriksaan fisik dan panggul
18
3) Faktor metode kontrasepsi a) Efektifitas b) Efek samping c) Biaya e. Kontrasepsi selama Menyusui Menurut Proverawati dkk (2010), pada wanita yang tidak menyusui, waktu rata-rata ovulasi berikutnya adalah 45 hari setelah wanita tersebut melahirkan (jangka waktu 25-72 hari). Pada wanita menyusui, waktu rata-rata ovulasi berikutnya adalah 90 hari. 1) Metode amenore laktasi, metode ini dapat menyediakan proteksi sebesar 95-99% dalam waktu 6 bulan setelah melahirkan apabila persyaratannya dipenuhi. Menyususi setiap 4 jam di siang hari, dan setiap 6 jam di malam hari. Makanan tambahan untuk bayi hanya 5-10% dari total. 2) Metode non hormonal, dapat dengan menggunakan kondom, spiral, atau sterilisasi. 3) Kontrasepsi progestin (mini pil, suntik, susuk), kontrasepsi progestin tidak mengganggu kualitas dari ASI dan bahkan dapat meningkatkan jumlah dari ASI. Merupakan metode kontrasepsi pilihan bagi wanita menyusui. Direkomendasikan oleh ACOG penggunaan pil progestin dua sampai tiga minggu setelah melahirkan,
suntikan
dan
susuk
enam
minggu
setelah
melahirkan. Harus diingat mengenai penurunan efektifitas dari
19
kontrasepsi progestin pil apabila tidak diminum diwaktu yang sama setiap harinya. 4) Kontrasepsi
kombinasi
estrogen-progesteron,
kontrsepsi
kombinasi dapat menurunkan kualitas dan kuantitas dari ASI. WHO menganjurkan penggunaan pil ini minimal enam bulan setelah melahirkan. f. Metode Kontrasepsi yang Cocok dan Dapat Dipilih untuk Ibu yang Menyusui Menurut Sulistyawati (2014), metode kontrsepsi yang cocok dan dapat dipilih untuk menyusui adalah : 1) Kontrasepsi Hormonal Oral Pil kombinasi yang mengandung unsur estrogen dan progesterone secara umum tidak dianjurkan sebagai kontrasepsi saat laktasi. Meskipun kadar obat dalam jumlah yang sangat sedikit akan masuk ke dalam ASI akan tetapi pengaruh yang kurang diinginkan adalah berkurangnya produksi ASI. Oleh karena itu walaupun harus memakai pil KB kombinasi maka dianjurkan sebagai pilihn yang terakhir atau dipakai setelah proses laktasi selesai. Pil KB yang lebih dianjurkan adalah pil yng mengandung hormone progestin saja. Sudah diketahui bahwa pil jenis ini tidak mempunyai efek yang merugikan pada proses laktasi terutama terhadap produksinya. Beberapa studi menunjukkan
20
pemakai pil yang mengandung progestin saja (mini pil) mempunyai masa laktasi yang lebih lama dibandingkan mereka yang memakai pil kombinasi. Kelemahannya bahwa mini pil keefektifannya lebih rendah dibandingkan dengan pil kombinasi akan tertutup oleh efek kontrasepsi akibat laktasi itu sendiri. Gangguan perdarahan akibat mini pil lebih sedikit dibandingkan orang lain yang memakai mini pil tetapi tidak menyusui. Secara ideal bila pemakai mini pil berhenti menyusui, sebaiknya ia mengganti dengan pil kombinasi yang memang lebih efektif. 2) Kontrsepsi Hormonal Suntikan/Injeksi dan Implant Dapat dilakukan dalam bentuk suntikan yang mengandung depomedroxyprogesteron
asetate
(DMPA)
atau
depo
noretisteron enantat (Depo Noristerat). Kedua jenis kontrasepsi yang hanya mengandung efek progestin maka pengaruhnya sama dengan mini pil. Pada beberapa keadaan cara suntikan ini lebih disukai karena pencegahan kehamilan jangka panjang, tidak perlu menyimpan obat suntik dan cukup disuntikan sekali dalam 2-3 bulan. Studi yang telah dilaksanakan tidak menunjukkan adanya efek negatif yang menyusui dari ibu yang dapat mendapatkan suntikan. Cara ini dianjurkan sebagai alat KB pada ibu yang sedang menyusui. Untuk KB implant yang mengandung levonorgestrel dapat dipakai dalam jangka waktu lebih lama (5 tahun). Biasanya dipriorotaskan untuk ibu-ibu
21
yang tak ingin punya anak lagi akan tetapi menolak sterilisasi atau metode kontap. 3) AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) Secara umum AKDR dianjurkan dalam pilihan pertama pada ibu menyusui dan ingin alat KB yang temporer sifatnya. Di samping karena sekali pemasangan dan efektifitasnya tinggi serta keluhan pemakai yang relatif ringan, maka AKDR tidak mempunyai pengaruh terhadap laktasi dan bayinya. Pada wanita yang kemungkinan besar untuk mendapatkan penyakit akibat hubungan seksual memang tidak dianjurkan untuk memakai AKDR ini. AKDR yang bisa dipakai yang lazim sekarang adalah AKDR yang mengandung tembaga (CopperT, Copper7, MLCu) serta AKDR yang mengandung progestin (progestasert) yang tidak berpengarh terhadap produksi dan komposisi ASI. Progestin yang terkandung dalam IUD akan dilepaskan dalam jumlah yang sangat sedikit sehingga hanya mempunyai efek lokal saja. Pemasangan AKDR bisa secara dini, segera setelah melahirkan atau pada kontrol berikutnya pada saat ovulasi terjadi. Pada umumnya pemasangan AKDR harus sudah dilakukan dalam waktu 1 bulan 7 hari pasca persalinan sepanjang tidak ada kontraindikasi pada saat pemasangannya.
22
4) Cara-cara Sederhana Efektifitas yang lebih rendah maka pemakaian cara KB sederhana seperti kondom, diafragma, tisu vagina, dapat juga dipakai sebagai pilihan. Metode pantang berkala belum dapat dipakai pada ibu yang sedang laktasi oleh karena pola menstruasi yang belum teratur atau bahkan tidak menstruasi sama sekali. Cara-cara ini mmemang tidak berpengaruh terhadap jumlah, kualitas dan lamanya manyusui. Walaupun cara-cara ini efektifitasnya kurang, akan tetapi proses laktasinya sudah berhenti maka dianjurkan pemakaian cara-cara sederhana ini diganti dengan cara yang lain yang lebih efektif. 5) Metode Kontap (MOW dan MOP) MOW dan MOP merupakan cara yang sangat efektif terutama untuk pasangan suami istri yang sudah tidak ingin mempunyai anak lagi. Di samping karena dikerjakan sekali dan untuk seumur hidup maka kedua cara ini tidak berpengaruh pada proses laktasi. Putusan untuk dilakukan MOW dapat dilakukan segera setelah melahirkan dalam 24 jam pertama. Sedangkan putusan untuk melakukan MOP setiap saat dapat dilakukan setelah pasangan yang bersangkutan mendapatkan konseling yang efektif. Tindakan bius pada ibu yang menjalani MOW tidak perlu sampai menghentikan proses laktasi karena pengaruhnya pada bayi sangat kecil.
23
B. Kerangka Teori
Pengetahuan
Ibu Menyusui:
Alat Kontrasepsi:
1. Pengertian
1. Pengertian 2. Macam-macam kontrasepsi 3. Syarat
Faktor-faktor yang
-
syarat
metode
kontrasepsi
mempengaruhi
4. Faktor yang berperan dalam
pengetahuan:
pemilihan kontrasepsi
1.
Umur
2.
Jenis Kelamin
3.
Pendidikan
4.
Pekerjaan
5.
Lingkungan
cocok dan dapat dipilih
6.
Social Budaya
untuk ibu menyusui
7.
Status Ekonomi
8.
Sumber Informasi
5. Kontrasepsiselama menyusui 6. Metode kontrasepsi yang
Gambar 2.1 Kerangka Teori Sumber : Ariani (2014), Notoatmodjo (2010), Irianto (2014), Proverawati dkk (2010), Sulistyawati (2014)
24
C. Kerangka Konsep
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan: 1. Umur 2. Pendidikan 3. Pekerjaan
Baik Tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang Alat Kontrasepsi Selama Laktasi
Cukup
Kurang Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan: 1. Jenis Kelamin 2. Status Ekonomi 3. Sumber Informasi 4. Limgkungan 5. Sosial Budaya
Keterangan: = Variabel yang diteliti
= Variabel yang tidak diteliti
Gambar 2.2 Kerangka Konsep
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis dan rancangan penelitian ditinjau dari tujuan penelitian yang telah dicapai, penelitan ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif yaitu dalam mendeskripsikan menggunakan angka dengan analisis univariat berupa prosentase kemudian disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi serta hasil penelitiannya berupa kata-kata bukan angka (Ariani, 2014). Diskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk mendeskripsikan atau menguraikan suatu keadaan di dalam suatu komunitas atau masyarakat (Notoatmodjo, 2012). Pada penelitian menggambarkan tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang alat kontrasepsi selama laktasi di RB An-Nuur Surakarta.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian menjelaskan tempat atau lokasi tersebut dilakukan (Notoatmodjo, 2012). Penelitian ini dilakukan di RB An-Nuur Surakarta. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian adalah rencana tentang jadwal yang akan dilakukan oleh peneliti dalam melaksanakan kegiatan penelitinya
25
26
(Hidayat, 2011). Penelitian ini dimulai pada bulan Maret sampai Mei 2015.
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010). Dalam penelitian ini yang akan menjadi populasi adalah ibu menyusui di RB An -Nuur Surakarta. Jumlah ibu menyusui bulan Januari sampai September tahun 2014 sebanyak 279 dengan rata-rata perbulan sebanyak 31 responden. 2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2006). Jika populasi kurang dari 100 lebih baik diambil semua, tetapi jika populasi lebih dari 100 dapat diambil 10%-15% atau 20%-25% atau lebih (Arikunto, 2006). Sampel dalam penelitian ini adalah ibu menyusui sejumlah 31 responden. 3. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah accidental sampling. Menurut Notoatmodjo (2012), accidental sampling adalah pengambilan sampel dilakukan dengan mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat sesuai dengan konteks penelitian. Sampel yang diambil sebanyak 31 ibu menyusui di RB An-Nuur Surakarta.
27
D. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain (Notoatmodjo, 2012). Variabel dalam penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang alat kontrasepsi selama laktasi.
E. Definisi Operasional Definisi operasional yaitu definisi yang membatasi ruang lingkup atau variabel-variabel yang diteliti (Notoatmodjo, 2012). Skala ukur ordinal dapat dikategorikan sebagai berikut:
Nama Variabel Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Alat Kontrasepsi Selama Laktasi
Pengertian Kemampuan ibu menyusui menjawab kuesioner dengan benar tentang alat kontrasepsi selama laktasi
Definisi Operasional Tabel 3.1 Indikator 1. Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x)>mean + 1 SD 2. Cukup : Bila nilai responden mean – 1 SD ≤ X ≤ mean + SD 3. Kurang : bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD
Alat Ukur
Skala
Kuesioner
Ordinal
Sumber : (Riwidikdo, 2013). F. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk pengumpulan data (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini instrumen
28
penelitian untuk pengambilan data dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner adalah daftar, pernyataan yang sudah tersusun dengan baik, sudah matang, dimana responden tinggal memberikan jawaban atau dengan memberi tanda-tanda tertentu (Notoatmodjo, 2012). Untuk mengetahui pengetahuan ibu menyusui tentang cara menyusui yang benar, kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup dimana sudah terdapat jawaban, sehingga responden tinggal memilih jawaban “benar” atau “salah”. Sistem penilaian pertanyaan dengan kriteria positif (favorable) adalah bila menjawab benar nilainya 1 jika menjawab salah nilainya 0 dan kriteria negatif (unfavorable) adalah bila menjawab salah nilainya 1 dan jika menjawab benar nilainya 0. Jumlah soal dalam kuesioner adalah 45 soal. Pengisian kuesioner dengan memberi tanda (√) pada jawaban yang dianggap benar. Untuk memudahkan dalam menyusun instrumen, maka diperlukan kisikisi. Berikut kisi-kisi dari instrumen dalam penelitian ini.
29
No 1. 2. 3. 4.
Kisi-Kisi Kuesioner Uji Coba Instrumen Tabel 3.2 Pernyataan Indikator Favorable Unfavorable Pengertian kontrasepsi 1, 2, 4 3* Macam-macam 5, 7*, 8, 9*, 6, 11 10, 12 kontrasepsi Syarat kontrasepsi 14, 16, 17 13, 15, 18 Metode kontrasepsi Yang cocok untuk ibu menyusui : a. Pil kombinasi 20 19 b. Oral(mini pil) 21, 22, 24, 25 23, 26, 27 c. Suntik&Implant 28, 29, 31, 32 30, 33 35, 36, 38, 39, 34, 37, 40, 43 d. AKDR 41, 42 e. Metode kontap 44 45 (MOW) Jumlah Soal
Total 3 6 6
2 7 6 10 2
42
Ket : * tidak valid Sebelum Kuesioner untuk penelitian terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan karakteristik seperti sejenis diluar lokasi penelitian. Agar instrumen “valid” dan “reliable”maka sebelum digunakan perlu diuji coba terlebih dahulu. Untuk mengetahui kevaliditas soal, maka peneliti melakukan : 1. Uji validitas Validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan tingkat – tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan atau dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto,
30
2010). Uji validitas telah dilakukan di RB Harapan Kita Sumberlawang pada bulan Maret 2015 dengan jumlah 33 ibu menyusui. Soal yang tidak valid, soal nomor 3, 7 dan 9 tidak digunakan karena sudah ada yang mewakili. Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus product moment (Riwidikdo, 2013). Rumus product moment adalah :
ݎ௫௬ =
ேǤσ௫௬ିσ௫Ǥσ௬
ඥሼேσ௫ మ ିሺσ௫ሻమ ሽሼேσ௬ మ ିሺσ௬ሻమ ሽ
Keterangan : N
: Jumlah responden
rxy : Koefisien skorelasi product moment x
: Skor pertanyaan
y
: Skor total
xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total Dikatakan valid jika rhitung > rtabel (0,344) dengan taraf signifikan 0,05. 2. Uji reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat atau instrumen pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkkan. (Notoatmodjo, 2012). Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan Alpha Chronbach dengan bantuan program komputer SPSS for Windows. Rumus Alpha Chronboach adalah sebagai berikut :
31
2 é k ù é Ssb ù r11 = ê ú ê1 - s 2 t ú ë k - 1û ë û
Keterangan : r11
= Reliabilitas Instrument
k
= banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
Σσb2
= Jumlah varian butir
σt2
= varians total
Dikatakan reliabel bila nilai alpha cronbach’s > rkriteria (0,75) (Riwidikdo, 2013).
G. Teknik Pengumpulan Data Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar pertanyaan persetujuan dan membagikan kuesioner kemudian menjelaskan tentang cara pengisiannya. Responden disuruh mengisi kuesioner dengan selesai dan kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti. Data yang diperoleh terdiri dari : 1. Data Primer Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dengan melakukan sendiri pengumpulan (wawancara, angket, kuesioner, observasi, test) terhadap objek. Data masih merupakan data mentah yang belum mengalami proses analisis (Ariani, 2014). Dalam penelitian ini data primer didapatkan dari pengisian kuesioner yang diisi ibu menyusui
32
yang menggunakan alat kontrasepsi selama laktasi di RB An-Nuur Surakarta. 2. Data Sekunder Data sekunder yaitu data yang berasal dari dalam data primer. Data sekunder biasanya didapatkan dari instansi pengumpul data. Data sekunder didapatkan dari Rekam Medik berupa data ibu menyusui di RB An-Nuur Surakarta.
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data 1. Metode Pengolahan Menurut Notoatmodjo (2012), setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya adalah pengolahan data. Proses pengolahan data ada 4 yaitu : a. Penyuntingan (Editing) Kegiatan ini adalah memeriksa data hasil jawaban dari kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan kemudian dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan lengkap. Pada penelitian ini editing akan dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi kekurangan atau tidak sesuai dapat dikembalikan ke responden dan segera dilengkapi. b. Coding Setelah semua kuesioner diedit atau disunting selanjutnya dilakukan pengkodean atau coding yaitu mengubah data berbentuk
33
kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan. Pada penelitian ini kode yang akan dipakai adalah (angka) yaitu 0 dan 1, 0 bila jawaban salah dan 1 bila jawaban benar. c. Memasukkan data atau processing Memasukkan
data
yaitu
jawaban
dari
masing-masing
responden yang dalam bentuk kode (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam progam atau software. d. Pembersihan data (cleaning) Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai
dimasukkan,
perlu
dicek
kembali
untuk
melihat
kemungkinan–kemungkinan adanya kesalahan–kesalahan kode, ketidaklengkapan dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi. 2. Analisa Data Dalam penelitian ini pengolahan dan analisis data akan dilakukan dengan komputer menggunakan software SPSS. Sedangkan jenis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisa univariat. Analisa univariat adalah menganalisa terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010). Menurut Riwidikdo (2013), untuk membuat 3 kategori yaitu baik, cukup dan kurang maka menggunakan parameter : a. Baik
: bila nilai responden (x) > mean + 1 SD
34
b. Cukup
: bila nilai mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD
c. Kurang
: bila nilai responden (x) < mean – 1 SD
Menurut Riwidikdo (2013), untuk mencari nilai rata-rata (mean) diperoleh dengan rumus : Rumus:
X=
σ ௫
Keterangan : xi
:
nilai data
n
: jumlah data Simpangan baku (standart deviation) adalah ukuran yang dapat
dipakai untuk mengetahui tingkat penyebaran nilai-nilai (data) terhadap rata-ratanya. ሺσ ೣሻమ
σ ௫ మ ି
SD = ඨ
ିଵ
SD
: simpangan Baku (Standart Deviation)
xi
:
n
: jumlah data
Rumus
nilai data
prosentase
untuk
jumlah ibu menyusui menurut
tingkat
pengetahuan
Skor prosentase =
∑ Ibu Menyusui menurut Tingkat Pengetahuan uan ∑ Jumlah responden
x 100
35
I. Etika Penelitian Setelah mendapat persetujuan, peneliti mulai melakukan penelitian dengan memperhatikan masalah etika menurut Hidayat (2011), meliputi : 1. Informed Consent (lembar persetujuan menjadi responden) Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan Informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak pasien. Beberapa informasi yang harus ada dalam informed consent tersebut antara lain: partisipasi pasien, tujuan dilakukanya tindakan, jenis data yang dibutuhkan, komitmen, prosedur pelaksanaan, potensial masalah yang akan terjadi, manfaat, kerahasiaan, informasi yang mudah dihubungi, dan lain-lain. 2. Anonimity (tanpa nama) Masalah etika merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.
36
3. Confidentiality (kerahasiaan) Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaanya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.
J. Jadwal Penelitian Jadwal penelitian adalah uraian langkah-langkah kegiatan dari mulai menyusun proposal penelitian, sampai dengan penulisan laporan penelitian, beserta waktu bejalan atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut. Biasanya jadwal penelitian disusun dalam suatu “gant’s chart” (Notoatmodjo, 2010). Jadwal penelitian terlampir.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Penelitian ini dilakukan di RB AN-Nuur Surakarta yang beralamat di Jalan Pakel no. 33 Sumber, Surakarta. RB AN-Nuur Surakarta merupakan salah satu Rumah Bersalin yang memiliki tenaga kesehatan terdiri dari 3 bidan. Sarana dan prasarana cukup memadai terdiri dari 1 ruang periksa, 1 ruang bersalin dengan 2 tempat tidur, 6 ruang observasi nifas, ruang poliklinik, ruang insersi IUD dan ruang tunggu. Pelayanan yang dapat diberikan yaitu ANC (Ante Natal Care), USG, persalinan, KB, Imunisasi, Pijat Bayi, KIA. Dalam memberikan pelayanan kepada pasien, RB AN-Nuur Surakarta buka 24 jam.
B. Hasil Penelitian Responden dalam penelitian ini adalah ibu menyusui yang datang ke RB An-Nuur Surakarta, jumlah responden sebanyak 31 responden dan dapat diperoleh hasil sebagai berikut :
37
38
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur Umur < 20 tahun 20-35 tahun >35 tahun
Jumlah 5 21 5
Prosentase (%) 16,1 67,8 16,1
31
100
Jumlah Sumber : Data Primer (2015)
Berdasarkan tabel di atas, umur responden yang < 20 tahun sebanyak 5 responden (16,1%), yang umurnya 20-35 tahun sebanyak 21 responden (67,8%), dan yang umurnya >35 tahun sebanyak 5 responden (16,1%). Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan Pendidikan SMP SMA PT
Jumlah 6 17 8
Prosentase (%) 19,4 54,8 25,8
31
100
Jumlah Sumber : Data Primer (2015)
Berdasarkan tabel di atas, responden yang pendidikannya SMP sebanyak 6 responden (19,4%), yang pendidikannya SMA sebanyak 17 responden (54,8%), dan yang pendidikannya PT sebanyak 8 responden (25,8%). Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan Pekerjaan IRT Swasta PNS Jumlah Sumber : Data Primer (2015)
Jumlah 18 5 8
Prosentase (%) 58,1 16,1 25,8
31
100
39
Berdasarkan tabel di atas, responden yang pekerjaannya Ibu Rumah Tangga (IRT) sebanyak 18 responden (58,1%), yang pekerjaannya swasta sebanyak 5 responden (16,1%), dan yang pekerjannya PNS sebanyak 8 responden (25,8%). Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur Anak Umur Anak 0-6 bulan > 6 bulan Jumlah Sumber : Data Primer (2015)
Jumlah 19 12
Prosentase (%) 61,3 38,7
31
100
Berdasarkan tabel di atas, responden yang umur anaknya 0-6 bulan sebanyak 19 responden (61,3%), dan yang umur anaknya >6 bulan sebanyak 12 responden (38,7%). Untuk memperoleh data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada responden dan kemudian kuesioner dikembalikan kepada peneliti untuk diolah. Pengolahan data dilakukan dengan bantuan program SPSS. Berdasarkan perhitungan diperoleh sebagai berikut : Tabel 4.5 Hasil Pengolahan Data N Minimum Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang 31 14 Alat Kontrasepsi Selama Laktasi Sumber : Data Primer (2015)
Maximum
Mean
Srd. Deviation
40
24,35
5,28
Berdasarkan tabel di atas pengetahuan ibu menyusui tentang alat kontrasepsi selama laktasi dapat dikategorikan menjadi 3 yaitu :
40
a. Baik : Bilai nilai responden ( x ) > mean + 1 SD ( x ) > 24,35 + 1 (5,28) ( x ) > 29,63 b. Cukup : Bila nilai mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD 24,35 – 1 (5,28) ≤ x ≤ 24,35 + 1 (5,28) 19,07 ≤ x ≤ 29,63 c. Kurang : Bila nilai responden ( x ) < mean – 1 SD ( x ) < 24,35 – 1 (5,28) ( x ) < 19,07 Hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang alat kontrasepsi selama laktasi dapat dilihat dalam tabel di bawah ini : Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang alat kontrasepsi selama laktasi. No Tingkat Pengetahuan Jumlah Responden Prosentase (%) 1 Baik 5 16,1 2 Cukup 23 74,2 3 Kurang 3 9,7 Jumlah 31 100 Sumber : Data Primer (2015) Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden mempunyai pengetahuan cukup tentang alat kontrasepsi selama laktasi yaitu 23 responden (74,2%), yang mempunyai pengetahuan baik yaitu 5 responden (16,1%) dan yang mempunyai pengetahuan kurang yaitu 3 responden (9,7%).
41
C. Pembahasan Hasil penelitian di RB An-Nuur menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang alat kontrasepsi selama laktasi yang berpengetahuan baik sebanyak 5 responden (16,1%), cukup 23 responden (74,2%), dan yang berpengetahuan kurang sebanyak 3 responden (9,7%). Jadi tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang alat kontrasepsi selama laktasi mayoritas berpengetahuan cukup yaitu sebanyak 23 responden (74,2%). Faktor yang mempengaruhi hasil penelitian yaitu umur ibu, umur anak, pengalaman, pendidikan, pekerjaan, lingkungan, dan sosial budaya. Pengetahuan cukup dilihat dari umur 20-35 tahun, pendidikan SMA, pekerjaan IRT, dan umur anak 0-6 bulan. Kebanyakan ibu menyusui di RB An-Nuur Surakarta umurnya lebih dari 25 tahun dan sudah mempunyai anak lebih dari 1 serta umur anaknya rata-rata 0-6 bulan, sehingga mereka sudah cukup tahu tentang alat kontrasepsi selama laktasi dibandingkan dengan ibu menyusui yang baru mempunyai 1 orang anak. Pengetahuan didapatkan dari bidan tempat bersalin atau petugas kesehatan yang lain. Menurut Ariani (2014), umur merupakan rentang waktu seseorang yang dimulai sejak dia dilahirkan hingga berulang tahun. Jika seseorang itu memiliki umur yang cukup maka akan memiliki pola pikir dan pengalaman yang matang pula. Umur akan sangat berpengaruh terhadap daya tangkap sehingga pengetahuan diperolehnya akan semakin baik. Dan menurut Notoatmodjo (2010), pengalaman merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan, baik dari pengalaman diri sendiri
42
maupun orang lain. Seseorang yang memiliki pengalaman sebelumnya maka pengetahuannya lebih baik. Mayoritas ibu menyusui di RB An-Nuur Surakarta lulusan SMA sederajat. Menurut Notoatmodjo (2010), makin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka makin mudah menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai yang baru diperkenalkan. Pekerjaan responden mayoritas adalah ibu rumah tangga sehingga pekerjaan seseorang itu dapat mempengaruhi tingkat pengetahuannya. Menurut Ariani (2014), pekerjaan merupakan suatu aktivitas yang dilakukan seseorang untuk memperoleh penghasilan guna memenuhi kebutuhan setiap hari.
Pekerjaan
merupakan
salah
satu
faktor
yang
mempengaruhi
pengetahuan. RB An-Nuur Surakarta terletak di wilayah perkotaan termasuk respondennya rata-rata juga tinggal di daerah RB An-Nuur sehingga kemungkinan mendapatkan informasi lebih cepat. Dan sosial budaya masyarakat setempat masih sangat erat dimana kepercayaan di masa lampau masih dilakukan. Hal ini sesuai dengan teori pengetahuan seseorang akan lebih baik jika berada di perkotaan daripada di pedesaan. Di perkotaan meluasnya kesempatan untuk melibatkan diri dalam kegiatan sosial maka wawasan sosial semakin banyak, sehingga di perkotaan mudah untuk mendapatkan informasi (Notoatmodjo, 2007). Menurut Ariani (2014),
43
lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Dan sosial budaya merupakan suatu kebiasaan atau tradisi yang dilakukan seseorang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak melakukan. Keaslian penelitian dari Yuliani Dwi safitri (2013), dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Alat Kontrasepsi Selama Laktasi Di Desa Tegalsari Weru Sukoharjo”. Hasil penelitian dari tingkat pengetahuan ibu tentang alat kontrasepsi selama laktasi berpengetahuan cukup. Faktor yang mempengaruhi hasil penelitian yaitu dari faktor pendidikan, media massa atau informasi, ekonomi, pengalaman, dan usia. Dan Sherly Natalia Dewi (2008), dengan judul “Hubungan Antara Kontrasepsi Progestin Dengan Produksi ASI Pada Ibu Menyusui ASI Eksklusif Di RB Anugrah Surabaya”. Dari penelitian didapat kesimpulan bahwa tidak ada hubungan antara kontrasepsi progestin dengan produksi ASI pada ibu menyusui ASI eksklusif di RB Anugrah Surabaya pada Januari sampai Maret 2008. Faktor yang mempengaruhi hasil penelitian yaitu umur, pengalaman, pekerjaan, dan lingkungan.
44
D. Keterbatasan Dalam penelitian ini mempunyai kendala dan keterbatasan, yaitu : 1. Kendala Penelitian a. Pada saat pengumpulan data, responden membawa bayinya sehingga kuisioner sering tidak terisi dengan lengkap, dan penulis harus mengulang dengan cara memberikan kuesioner terhadap responden kembali. b. Saat responden mengisi kuesioner, responden lebih memperhatikan anaknya daripada kuesionernya jadi menjawabnya asal-asalan. 2. Kelemahan / Keterbatasan a. Variabel Penelitian Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal sehingga hasil penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan saja. b. Kuesioner Kuesioner yang digunakan kuesioner tertutup sehingga responden hanya bisa menjawab benar atau salah sehingga tidak dapat menguraikan jawaban selain jawaban yang tersedia dan jawaban responden belum bisa mengukur pengetahuan secara mendalam.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Dari hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang alat kontrasepsi selama laktasi di RB An-Nuur Surakarta dapat disimpulkan bahwa : 1. Tingakt pengetahuan ibu menyusui di RB An-Nuur Surakarta dalam kategori baik yaitu 5 responden (16,1%). 2. Tingakt pengetahuan ibu menyusui di RB An-Nuur Surakarta dalam kategori cukup yaitu 23 responden (74,2%). 3. Tingakt pengetahuan ibu menyusui di RB An-Nuur Surakarta dalam kategori kurang yaitu 3 responden (9,7%). 4. Faktor pendorong dan penghambat tentang tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang alat kontrasepsi selama laktasi yaitu umur ibu, umur anak, pengalaman, pendidikan, pekerjaan, lingkungan, dan sosial budaya.
B. Saran Berdasarkan hasil penelitian mengenai tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang alat kontrasepsi selama laktasi, maka saran yang dapat peneliti sampaikan adalah :
45
46
1. Bagi peneliti selanjutnya Diharapkan bagi peneliti selanjutnya untuk mengembangkan penelitian ini dengan lebih banyak sampel dan mengembangkan variabel penelitian, lebih luas pembahasan materinya, menggunakan metode dan teknik yang berbeda serta memperluas ruang lingkup peneliti. 2. Bagi Institusi a. RB An-Nuur Diharapkan bagi bidan atau petugas kesehatan lainnya dapat lebih meningkatkan penyuluhan tentang alat kontrasepsi khususnya selama laktasi. b. Institusi Akademik Diharapkan dengan adanya Karya Tulis Ilmiah ini dapat menambah referensi tentang alat kontrasepsi selama laktasi untuk peneliti selanjutnya. 3. Responden Diharapkan responden lebih meningkatkan pengetahuan tentang alat kontrasepsi selama laktasi dengan cara banyak membaca buku, mencari sumber dari media massa seperti internet, koran, dan majalah atau dengan berkonsultasi dengan bidan setempat atau tenaga kesehatan yang lainnya untuk mendapatkan informasi yang lengkap tentang alat kontrasepsi selama laktasi.
DAFTAR PUSTAKA
Ariani, A.A. 2014. Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta : Nuha Medika. Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. ________, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. Dewi, S.N. 2008. Hubungan Antara Kontrasepsi Progestin Dengan Produksi ASI Pada Ibu Menyusui ASI Eksklusif Di RB Anugrah Surabaya. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga. Hidayat, A.A. 2011. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta : Salemba Medika. Irianto, K. 2014. Pelayanan Keluarga Berencana. Bandung : Alfabeta. Mansjoer, A, Triyanti K, Savitri, R, Wardhani, W, Setiowulan, W. 2007. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius. Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Proverawati, A, Rahmawati, E. 2010. Menyusui.Yogyakarta : Nuha Medika.
Kapita
Selekta
dan
ASI
Proverawati, A, Islaely, A, Aspuah, S. 2010. Panduan Memilih Kontrasepsi. Yogyakarta : Nuha Medika. Saifuddin, A.B. 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Sugiyono. 2012. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. Sulistyawati, a. 2014. Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta : Salemba Medika. Riwidikdo, H. 2013. Statistik untuk Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Pustaka Rihama. Rahmawati dan Kuntari. 2007. ASI Eksklusif Demi Sang Anak. http://tamanfirdaus.multiply.com/reviews/item/7.html. Diakses tanggal 18 November 2014.
Y.D, Safitri. 2013. Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Alat Kontrasepsi Selama Laktasi Di Desa Tegalsari Weru Sukoharjo. KTI Mahasiswa kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.