SeminarNasional Peternakan dan Veteriner 1998
TINGKAT PARTISIPASI TENAGA KERJA WANITA DALAM USAHA PEMELIHARAAN TERNAK DI NUSA TENGGARA TIMUR (KASUS AMARASI) SOPHIARATNAWATY I , NELSONH. KARIO l ,
dan
T.S . PANJAITAN2
1 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Naibonat Jalan Tim Tim km 32, Kotak Pos 23, Kupang 85000 Z Instalasi Penelitian dan Pengkajian Telaiologi Pertanian Mataram Jalan Raya Peninjauan Narmada, Kotak Pos 1017, Mataram 83010
ABSTRAK Suatu penelitian telah dilaksanakan di Desa Buraen dan Kotabes, Kecamatan Amarasi Kabupaten Kupang berlangsung pada bulan Oktober-Desember 1995 . Tujuan penelitian ialah untuk mengetahui tingkat partisipasi tenaga kerja wanita dalanl usalla pemeliharaan ternak . Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontribusi tenaga kerja wanita dalam mencari pakan di Desa Buraen sebesar 22,77% dan Kotabes 6,67% sedangkan untuk kegiatan memberi pakan di Desa Buraen 24,42% dan 46,13% (Kotabes) . Kontribusi tenaga kerja wanita dalam memberi minum ternak lebih mendominasi dibanding dengan dua jenis tenaga kerja (laki-laki dan anak) yaitu sebesar 56,10% dan 39,69% masing-masing untuk Desa Buraen dan Kotabes sedangkan untuk kegiatan membersihkan kandang selatif tidak ada kontribusi tenaga kerja wanita karena kegiatan ini lebih didominasi oleh tenaga kerja anak. Kata kunci : Tenaga kerja wanita PENDAHULUAN Sebanyak, 50% sebagian dari populasi ini berada di pedesaan yang Inenlpakan potensi sumber daya manusia (SDM) dalam pembangiman pertanian khususnya sistem usahatani yang didominasi oleh lahan kering. Dari total penduduk yang bekerja di pedesaan sebanyak 68,67% wanita dan 70,24% pria bekerja di sektor pertanian (BPs, 1991) . Wanita tani merupakan anggota keluarga tani yang mempunyai peranan penting dalam kegiatan usaha tani. Peranan tersebut dapat secara langsung sebagai sumber tenaga kerja atau sebagai penyumbang pendapatan atau secara tidak langsung berperan sebagai pelancar bagi pelaksanaan kegiatan usaha tani keluarga. Kenyataan menunjukkan bahwa pekerjaan rumah tangga biasanya hanya dilakukan oleh wanita tani sebagai ibu rumah tangga. Pada kebanyakan penelitian usahatani, peranan wanita tani biasanya hanya disinggung secara implisit . Misalnya dalam menghitung jumlah tenaga kerja yang dicurahkan dalam melaksanakan usahatani keluarga, biasanya hanya menjutnlahkan antara tenaga kerja pria dan wanita. Demikian pula dalam penghitungan pendapatan keluarga yang bersumber dari luar usaha tani tidak dijelaskan secara khusus berapa sebenarnya sumbangan yang diberikan oleh wanita tani. Pada umumnya usaha tani di Indonesia merupakan usaha tani keluarga, sehingga peranan keluarga sebagai tenaga kerja adalah sangat menentukan . Tenaga kerja keluarga dapat memperkecil pengeluaran uang tunai dalam menjalankan usalla tani justru pada keadaan uang tunai sangat terbatas bagi petani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makin sempit lahan yang
684
Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner 1998
dimiliki makin besar pula tenaga kerja keluarga yang dicurahkan dalam menjalankan usahatani . Luas pemilikan lahan mempunyai korelasi nyata dengan pendapatan petani di mana petani yang memiliki lahan sempit biasanyan pendapatannya juga lebih kecil dibandingkan petani yang memeliki lahan yang lebih luas. Keadaan tersebut memaksa petani yang lahannya sempit untuk mencurahkan tenaga kerja keluarga termasuk wanita tani untuk mencari sumber pendapatan lain di luar usahatani . Keikutsertaan wanita dalam keluarga tani baik sebagai pembantu wakil maupun mitra sejajar dalam melaksanakan kegiatan usaha tani tidak dapat disangkal lagi. Selain itu WAHYUNI (1989) menunjukkan bahwa wanita juga berperan dalam pengambilan keputusan . Dalam suatu studi kasus yang dilakukan di Jawa Barat ternyata di dalam proses produksi ternak ruminansia kecil 96% istri berperan sama dengan suami . Hasil penelitian proyek P3NT/NTASP (1994) mengenai peranan wanita dalam sistem usaha tani di Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat menjelaskan bahwa wanita masih kurang atau lemah dalam hal akses dan kontrol terhadap sumberdaya . Akses wanita terhadap pendidikan formal dan non formal juga masih sangat terbatas . Berdasarkan kenyataan-kenyataan tersebut di atas maka dilaksanakan suatu peneftian tentang tingkat partisipasi tenaga kerja wanita dalam usaha pemeliharaan ternak dengan tujuan untuk memperoleh data tentang keterlibatan wanita dalam sistem usaha tani ternak dan bagaimana partisipasi wanita di dalam kegiatan pemeliharaan ternak . Tujuan lainnya ialah untuk mengidentifikasi kendala maupun faktor pendorong untuk meningkatkan partisipasi wanita dalam pembangunan usaha tani ternak . BAHAN DAN METODE Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Amarasi Kabupaten Kupang pada dua desa yaitu Buraen dan Kotabes masing-masing dengan jumlah responden sebanyk 25 dan 27 orang. Penelitian berlangsung pada bulan Oktober - Desember 1995. Penelusuran responden hanya dilakukan pada ketiga jenis tenaga kerja yaitu tenaga kerja laki-laki, wanita dan tenaga kerja anak (>15 tahun) . Data eksploratif yang dilakukan berdasarkan perilaku petani peternak mulai dari mencari pakan sampai menjual ternak . Penentuan desa contoh dilakukan secara sengaja (purposive) dengan kriteria pemilikan berdasarkan : 1. 2. 3.
Kegiatan usaha tani cukup dominan di desa tersebut sehingga ditetapkan desa contoh yang diambil mewakili desa penghasil ternak Wanita tani secara umum bany k terlibat dalam kegiatan usaha tani, baik pada kegiatan on farm maupun offfarm. Kegiatanm usahatani tersebut didominasi oleh para petani kecil dengan luas pemilikan lahan 0,5 ha. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif dalam bentuk tabulasi silang (cross section). HASIL DAN PEMBAHAN
Karakrteristik responden Rata-rata umur petani responden pada kedua Desa Buraen dan Kotabes berturut-turut 39;7 dan 34,8 tahun dengan kisaran . umur 21-62 dan 21-51 talmn (Tabel 1) . Tingkat pendidikan 685
SeminarNasional Peternakan dan Peteriner 1998
umumnya Sekolah Dasar (SD) sehingg, hal ini menunjukkan rata-rata tingkat pendidikan di kedua desa masih rendah di lain pihak jurnlah tanggungan (tidak termasuk suami) untuk Desa Buraen dan Kolabes yaitu sebesar 7, 13 dan 6,37 jiwa KK (Tabel 1). K,rakterisasi petani responden di Desa Buraen dan Kolabes
Tabel 1. Desa
Jumlah responden
Umur (tahun)
Belum sekolah
Pendidikan
(orang/jiwa)
lasaran
rata-rata
BH
SD
SLP
SLA
Buram
25
21-62
39,7
3
16
4
2
Kotabes
27
21-51
34,8
-
20
5
2
Tanggmrgan KK
Total junilah tanggungan
SD
SLP
SLA
MHS
1,75
1,80
1,50
1,83
2
7,13
1,64
2,40
1,40
1,57
1
6,37
Keterangan BH=6uta huruf, SD=sekolah dasar, SLP=sekolah lanjutan pertama, SLA=sekolah lanjutan atas, MHS=mahasiswa
Rendahnya tingkat pendidikan dan dengan jumlah tanggungan yang cukup tinggi secara tidak langsung akan mempengaruhi peran dan kontribusi wanita dalam berbagai aktivitas yang . berhubungan dengan keluarga seperti kecukupan sandang serta papan keluarga . Pemilikan ternak Persentase pemilikan terntlc dari hasil survai pada kedua desa diperlihatkan pada Tabel 2 . Tabel 2.
Persent,se pemilikan tenlak Pemilikan
Jenis Temak Buraen
Kotabes
Sapi
80,00
86,67
Kuda
16,67
3,33
Kambing
16,67
70,00
Ayam
90,00
16,67
70,00
90,00
Babi
Dari Tabel 2 terlihat bahwa untuk Desa buraen ternak kuda dan kambing yang dimiliki lebih rendah dari ternak ayam sapi dan babi. Di Des, kotabes ternak kuda memiliki populasi terendah disusul tern,* ayam. Rata-rata pemilikan ternak tertinggi di Des, Buraen adalah ternak ayam kemudian sapi sedangkan di Kotabes yang tertinggi ternak sapi disusul kambing. Data ini juga menunjukkan bahwa pemilikan ternak sapi di kedua desa relatif sama yaitu masing-masing 80 d,n 86% hal ini dapat dimengerti karena usaha pemeliharaan ternak sapi paro/penggemukan di Kecamatan Amarasi sudah lama dilakukan oleh petani . Usaha paronisasi ini dimulai sejak tahun 1960 oleh Raja Amarasi yang menghanlskan warga untuk menanam lamtoro pada lahan-lahan mereka dengan tujuan mengurangi perlandangan berpindah . Dengan tersedianya pakan mendorong petani untuk memelihara ternak secara intensif. Sumberdaya alam Luas Kecamatan Amarasi alah 737,47 k1t12 dengan kepadatan penduduk per km2 51,75 . Jenis lahan yang dominan di Des, Buraen dan Kot,bes adalah lading dan mamar. Yang dimaksud 686
SeminarNasional Peternakan dan Veteriner 1998
dengan istilah mamar adalah suatu areal yang tersedia cukup air sepanjang tahun, sehingga dapat ditanami berbagai jenis tanaman. Luas pemilikan pekarangan relatif besar yaitu 0,5-1 ha seperti yang diperlihatkan dalam Tabel 3 . Tabel 3 .
Luas pemilikan lahan pada berbagai jenis lahan di Desa Buraen dan Kotabes
Jenis Lahan Sawah irigasi 0,5 ha 0,5-1 ha >Iha Sawah tadah hujan 0,5 ha 0,5-1 ha >Iha Ladang 0,5 ha 0,5-1 ha >lha Pekarangan 0,5 ha 0,5-1 ha >Iha Mamar 0,5 ha 0,5-1 ha >Iha
Buraen
hunlah (orang)
Kotabes
1
2
1
1
-
3
8
13
13
13
8
3
14
11
4
4
-
-
3
-
1
13
6
8
10
3
1
Di kedua desa ternyata dapat dijumpai pula sawah yang beririgasi dan sawah tadah hujan walaupun dalam luasan yang relatif kecil. Baik di Desa Buraen dan Kotabes, luas ladang mendominasi luas lahan lainnya seperti, pekarangan . Di Desa Buraen terdapat . 8 KK yang memiliki ladang dengan luas > 1 lia sedangkan Kotabes 3 KK . Pemilikan mamar di Desa Buraen ternyata yang terbanyak adalah dengan luas < 1 ha sedangkan di kotabes yang terbanyak adalah < 0,5 ha Kontribusi tenaga kerja wanita Mencari pakan
Kegiatan mencari pakan untuk ternalc peliharaan ternyata untuk Desa Buraen masih didominasi oleh tenaga kerja wanita di mana tenaga kerja laki-laki hanya memberikan kontribusi 26,6%. Sebaliknya di Desa Kotabes 60% kegiatan mencari pakan dilakukan tenaga kerja wanita. Pasokan pakan kebutuhan ternak di Desa Buraen 80% berasal dari pengumpulan yang dilakukan keluarga petani dari jumlah tersebut 49,43% dikerjakan oleh laki-laki sedangkan oleh wanita hanya 22,77% dan tenaga kerja anak 7,8%.
687
Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner 1998
Untuk Desa Kotabes 86,67% kebutuhan pakan dipasok oleh tenaga keluarga petani yaitt 66,67% oleh tenaga laki-laki; 6,67 tenaga kerja wanita sedangkan tenaga kerja anak 13,33% Data menunjukkan baik di Desa Buraen maupun Kotabes kegiatan mencari pakan ternal masih didominasi oleh tenaga kerja laki-laki. Kontribusi tenaga kerja wanita masih berkisar antar; 6,67%-22,77%. Tabel 4.
Partisipasi tenaga kerja keluarga (%) dalam mencari pakan di Desa Buraen dan Kotabes Desa
Tenaga kerja
Buraen 49,43 22,77 7,80 20,0
Laki-laki Wanita Anak-
Kotabes 66,67 6,67 13,33 13,33
Ketetangan : ---)* tidak mecari pakan
Hasil penelitian WIRDAHAYATI et al . (1996) menunjukkan bahwa curahan tenaga kerja laki laki ataupun wanita dalam pemeliharaan ternak sapi selama musim hujan dan musim kemara tidak mempunyai perbedaan yang nyata di Kabupaten Kupang Timur dan Timor Tengah Selata yaitu berturut-turut berkisar 3,0-7,0 jam dan 2,5-4,5 jam/hari dengan rata-rata pemilikan terna sapi berkisar 2,6 ekor/KK (Kabupaten Timor Tengah Selatan) dan 13,5 ekor/KK di Desa Pukdal (Kabupaten Kupang)
Memberi makan Sebagai lanjutan dari aktivitas mencari pakan pengertian pemberian pakan dalam hal ii ialah pemberian pakan langsung dari bahan yang diambil di lapangan tanpa diproses terlebi dahulu (misalnya dipotong-potong dan sebagainya) . Kegiatan memberi pakan untuk ternak peliharaan ternyata untuk Desa Buraen masi didominasi oleh tenaga kerja laki-laki (64,43%) sedangkan tenaga kerja wanita sebesar 24,435 Sebaliknya di Desa Kotabes 46,13% kegiatan memberi pakan ternak peliharaan dilakukan ole tenaga kerja wanita sedangkan tenaga kerja laki-laki sebesar 38,87% .
Memberi minum ternak Kegiatan memberi minum ternak peliharaan ternyata di Desa Buraen didominasi oleh tenal kerja wanita dimana tenaga kerja laki-laki hanya memberikan kontribusi 34,43% sedangkan Desa Kotabes kontribusi tenaga kerja wanita dan anak relatif sama yaitu masing-masing 39,60' dan 38,60% tenaga kerja laki-laki pada kegiatan ini hanya memberikan kontribusi sebesar 8,9%. Tabel 5.
Kontribusi tenaga kerja keluarga dalam memberi pakan di Desa Buraen dan Kotabes
Jenis tenaga kerja Laki-laki Wanita Anak --)~ Keterangan : ---)* Temak dibiarkan mencari pakan sendiri
68 8
Desa Buraen (%) 64,43 24,43 4,47 6,67
Kotabes (%) 38,87 46,13 8,33 6,67
Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner 1998
Kontribusi tenaga kerja wanita dalam pemberian minum diperlihatkan dalam Tabel 6. Tabel 6.
Kontribusi tenaga kerja keluarga dalam pemberian minum tenak di Desa Buraen dan Kotabes
Jenis tenaga kerja Laki-laki Wanita Anak
Desa Buraen (%)
Kotabes (%)
34,43 56,10
8,90 39,60
3,13
13,30
6,14
~)s
38,60
'Keterangan : -- )*Temak Tidak diberi minum
Membersihkan kandang Sebagai salah satu syarat pendukung untuk menjaga kondisi ternak, kandang lebih dominan terdapat pada Desa Kotabes . Sedangkan di Desa Buraen ternaknya cenderung dilepas di pekarangan dan kebun. Kegiatan membersihkan kandang oleh tenaga kerja anak di Desa Kotabes adalah sebesar 51,67% disusul tenaga kerja wanita sebesar 18,3% sedangkan oleh tenaga kerja laki-laki hanya 10% . Kegiatan membersihkan kandang untuk Desa Buraen tidak diperoleh data seperti terlihat pada Tabel 7. Tabel 7.
Kontribusi tenaga kerja keluarga dalam kegiatan membersilikan kandang Desa
Jenis tenaga kerja
Kotabes Buraen (%) (%) Laki-Laki 10 Wanita 18,33 51,67 Anak 20
Keterangan : ---)* Kandang tida k dibersihkan
KESIMPULAN
2. 3. 4.
Sumber tenaga kerja wanita pada kedua desa umumnya masih rendah dengan tingkat pendidikan sekolah dasar dan rata-rata tanggungan keluarga yang cukup besar (2-6 orang/KK) . Kontribusi tenaga kerja wanita dalam kegiatan mencari pakan di Desa Buraen sebesar 22,27% dan di Desa Kotabes 6,67% berarti kegiatan mencari natkah pada kedua desa masih didominasi oleh tenaga kerja laki-laki . Kegiatan memberi pakan ternak peliharaannya ternyata di Desa Kotabes didominasi oleh tenaga kerja wanita sebesar 46,13% dan sebaliknya di Desa Buraen didominasi oleh tenaga kerja laki-laki sebesar 64,43%. Kegiatan memberi minum di Desa Buraen ternyata didominasi oleh tenaga kerja wanita sebesar 56,10% sedangkan tenaga kerja laki-laki sebesar 34,43%. Untuk Desa Kotabes 689
SeminarNasional Peternakan dan Veteriner 1998
kontribusi tenaga kerja wanita relatif sama dengan tenaga kerja anak masing-masing sebesar 39,60% dan 38,60% .
DAFTAR PUSTAKA BPs. 1991 . Statistik Indonesia. Biro Pusat Statistik, Jakarta. BPs. 1993 . Nusa "fenggara Timur dalam angka. Kerjasama Kantor Statistik Propinsi Nusa Tenggara Timur dan BAPPEDA Tingkat I NTT. Kantor Statistik, BPS Prop . NTT. KUPANG DALAM ANGKA . 1991 . Kantor Pusat Statistik Prop. NTT. WAHYUNI, S. 1989 . Peranan Wanita Dalam Usaha Ternak Ruminansia Kecil. Fakultas Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor. WIRDAHAYATI R.B ., T. BASUKI, B. DE RosARI, H. DA SILVA, S. RATNAWATI, dan DKANA HAU. 1996 . Peranan tenaga kerja wanita dalam usaha tani lahan kering di Pulau Timor Nusa Tenggara Timur. Seminar Komunikasi Hasil-Hasil Penelitian Pertanian Nusa Tenggara BPTP Naibonat 28-29 Nopember 1996 . Kupang .