PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tingkat Kecemasan Siswa SMA Menghadapi Ulangan Umum Akhir Semester Antara Siswa Yang Bertempat Tinggal Bersama Orang Tua Dan Siswa Yang Bertempat Tinggal Di Kos
Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi
Oleh : Karina Prabawati NIM : 119114126
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
GOD IS GOOD ALL THE TIME GOD GIVES YOU WHAT YOU NEED AND SOMETIMES IT’S NOT WHAT YOU WANT
Kepuasan itu terletak pada usaha bukan pada pencapaian hasil. Berusaha keras adalah kemenangan terbesar . - Mahatma Gandhi Satu-satunya cara melakukan sebuah pekerjaan yang luar biasa adalah dengan mencintai apa yang saat ini tengah anda kerjakan. - Steve Jobs Entah berkarir atau menjadi ibu rumah tangga, seorang wanita wajib berpendidikan tinggi karena ia akan menjadi ibu. Ibu yang cerdas akan menghasilkan anak yang cerdas pula. - Dian Sastrowardoyo iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Karya ini saya persembahkan untuk: Allah SWT yang selalu memberkatiku Bapak dan Ibu tercinta Adik-adikku tercinta Sahabat-sahabatku terkasih dan tercinta Teman-temanku yang memberi dukungan padaku
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
TINGKAT KECEMASAN SISWA SMA MENGHADAPI ULANGAN UMUM AKHIR SEMESTER ANTARA SISWA YANG BERTEMPAT TINGGAL BERSAMA ORANG TUA DAN SISWA YANG BERTEMPAT TINGGAL DI KOS Karina Prabawati ABSTRAK Penelitian ini untuk mengetahui perbedaan tingkat kecemasan siswa SMA menghadapi ujian akhir semester antara siswa kos dengan siswa yang tinggal dengan orang tua. Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah tingkat kecemasan, sedangkan variabel bebas adalah tempat tinggal. Hipotesis menyatakan ada perbedaan tingkat kecemasan antara siswa kos dengan yang tinggal bersama orang tua. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 222 orang. Subjek dipilih dengan metode purposive sampling, yaitu siswa SMA yang kos dan siswa yang tinggal dengan orang tua. Metode pengumpulan data dengan penyebaran tes dan skala yang dikembangkan oleh peneliti. Reliabilitas tes kecemasan sebesar α = 0,960 dengan jumlah 49 item. Teknik analisis data pada penelitian ini adalah teknik Mann Whitney U Test karena sebaran data tidak normal. Hasil perhitungan menggunakan Mann Whitney U Test menunjukkan perbedaan tingkat kecemasan antara siswa kos dengan yang tinggal dengan orang tua dengan nilai signifikansi 0,000. Hal ini berarti bahwa hipotesis penelitian ini diterima. Maka siswa kos dan siswa yang tinggal bersama orang tua memiliki tingkat kecemasan yang secara signifikan berbeda.
Kata kunci: Kecemasan, Ujian Akhir Semester, Kos, Tinggal Dengan Orang Tua
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
THE ANXIETY LEVEL OF SENIOR HIGH SCHOOL STUDENTS WHILE HAVING FINAL EXAMINATION BETWEEN STUDENTS LIVING IN BOARDING HOUSES AND STUDENTS LIVING WITH THEIR PARENTS Karina Prabawati ABSTRACT This research aimed to the anxiety level differences of senior high school students while having final examination between students living in boarding houses and students living with their parent. Dependent variable in this research was anxiety, while the independent variable was residence. The proposed hypothesis was that there was different level anxiety between students living in boarding houses and students living with their parents. Subject of this research were 222 students. Subject were chosen by purposive sampling method. They were senior high school students that living in boarding houses and students living with their parents. Data were gained by using psychological testing and scale which was developed by researcher. Reliability for anxiety test was α = 0,960 with 49 items. Mann Whitney U Test correlation technique was chosen to analyze the data because of the abnormal data distribution. The result of Mann Whitney U Test showed different level of anxiety between students that living in boarding houses and students that living with their parents with significant score 0,000. The result meant that the research hypothesis was received. Therefore, students who living in boarding houses and students who living with their parents have different level of anxiety.
Key words: Anxiety, Final Examination, Boarding houses, Living With Their Parents
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala berkat dan anugerah yang telah diberikan kepada penulis sehingga skripsi yang berjudul ”Tingkat kecemasan siswa sma menghadapi ulangan umum akhir semester antara siswa yang bertempat tinggal bersama orang tua dan siswa yang bertempat tinggal di kos” ini terselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pemilihan topik ini berawal dari fenomena yang terjadi di lingkungan sekitar penulis, dimana penulis melihat bahwa saat ini banyak anak SMA yang telah memilih untuk kos. Penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi banyak orang. Selain itu, penulis berharap dengan adanya skripsi ini memunculkan lebih banyak penelitian mengenai topik yang sama sehingga dapat lebih tergali tentang masalah yang ada. Penulis menyelesaikan tulisan ini berkat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si., selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. 2. Bapak P. Eddy Suhartanto, M.Si. selaku Kepala Program Studi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. 3. Ibu Ratri Sunar Asusti, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang selalu sabar dalam membimbing penulis.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL..................................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN .....................................................................................ii HALAMAN PENGESAHAN .....................................................................................iii HALAMAN MOTTO ................................................................................................. iv HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................................. v HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................ vi ABSTRAK .................................................................................................................vii ABSTRACT ..............................................................................................................viii HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ............................... ix KATA PENGANTAR ................................................................................................. x DAFTAR ISI ..............................................................................................................xii DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xvi DAFTAR GAMBAR ...............................................................................................xvii DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................................xviii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1 A. LATAR BELAKANG................................................................................. 1 B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................ 6 C. TUJUAN PENELITIAN ............................................................................. 6 D. MANFAAT PENELITIAN ......................................................................... 7 1. Teoritis ................................................................................................... 7 2. Praktis..................................................................................................... 7 BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................................... 8 xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A. KECEMASAN ............................................................................................ 8 1. Pengertian Kecemasan ........................................................................... 8 2. Gejala-Gejala Kecemasan.................................................................... 10 3. Aspek-Aspek Kecemasan .................................................................... 11 B. TINGGAL BERSAMA ORANG TUA ................................................... 14 1. Pengertian Tinggal Bersama Orang Tua ............................................. 14 2. Dampak Positif dan Negatif Tinggal Bersama Orang Tua .................. 15 C. KOS .......................................................................................................... 16 1. Pengertian Kos ..................................................................................... 16 2. Dampak Positif dan Negatif Menghuni Kos........................................ 17 D. REMAJA .................................................................................................. 19 1. Pengertian Remaja ............................................................................... 19 2. Tugas-Tugas Perkembangan................................................................ 20 3. Masa Sekolah Menengah Atas ............................................................ 22 4. Kecemasan Remaja Pada Akademik ................................................... 22 E. TINGKAT KECEMASAN SISWA SMA DALAM MENGHADAPI UJIAN AKHIR SEMESTER ANTARA SISWA KOS DENGAN YANG TINGGAL DENGAN ORANG TUA ........................................ 25 F. HIPOTESIS .............................................................................................. 30 BAB III METODE PENELITIAN............................................................................. 31 A. JENIS PENELITIAN ............................................................................... 31 B. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN .......................................... 31 C. DEFINISI OPERASIONAL .................................................................... 32 xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Tingkat Kecemasan ............................................................................. 32 2. Tempat Tinggal Siswa ......................................................................... 33 D. SUBJEK PENELITIAN ........................................................................... 33 E. METODE DAN INSTRUMEN PENELITIAN ....................................... 34 F. KREDIBILITAS INSTRUMEN PENELITIAN ..................................... 36 1. Uji Validitas ......................................................................................... 36 2. Analisis Item ........................................................................................ 37 3. Uji Reliabilitas ..................................................................................... 39 G. METODE ANALISIS DATA .................................................................. 40 1. Uji Asumsi ........................................................................................... 40 a) Uji Normalitas ............................................................................... 40 b) Uji Homogenitas ............................................................................ 41 2. Uji Hipotesis ........................................................................................ 41 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................. 42 A. PELAKSANAAN PENELITIAN ............................................................ 42 B. DESKRIPSI SUBJEK PENELITIAN ..................................................... 43 C. DESKRIPSI DATA PENELITIAN ......................................................... 44 D. HASIL ...................................................................................................... 45 1. Uji Normalitas ..................................................................................... 45 2. Uji Homogenitas .................................................................................. 47 3. Uji Hipotesis ........................................................................................ 48 4. Hasil Tambahan ................................................................................... 50 E. PEMBAHASAN ...................................................................................... 51 xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V........................................................................................................................ 56 A. KESIMPULAN ........................................................................................ 56 B. KETERBATASAN PENELITIAN .......................................................... 56 C. SARAN .................................................................................................... 57 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 58 LAMPIRAN ............................................................................................................... 62
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 1.
Skor Penelitian Skala Kecemasan ......................................................... 35
Tabel 2.
Blue-print Skala Kecemasan Sebelum Try-out ..................................... 36
Tabel 3.
Blue-print Skala Kecemasan Sesudah Try-out ...................................... 38
Tabel 4.
Blue-print Skala Kecemasan Final ........................................................ 39
Tabel 5a.
Data Statistik Reliabilitas Sebelum Seleksi Item .................................. 40
Tabel 5b.
Data Statistik Reliabilitas Sesudah Seleksi Item ................................... 40
Tabel 6a.
Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Tempat Tinggal ................... 43
Tabel 6b.
Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Kelas ................................... 43
Tabel 6c.
Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin ..................... 43
Tabel 7.
Deskripsi Data Variabel Kecemasan ..................................................... 44
Tabel 8.
Test of Normality Skala Kecemasan ..................................................... 45
Tabel 9.
Uji Homogenitas ................................................................................... 47
Tabel 10.
Uji Mann-Whitney Kecemasan Antara Siswa Kos dan Siswa Yang Tinggal Dengan Orang Tua ................................................................... 48
Tabel 11.
Mean Uji Mann-Whitney Test Kecemasan Antara Siswa Kos dan Siswa Yang Tinggal Dengan Orang Tua .............................................. 49
Tabel 12.
Kategorisasi Skor Kecemasan ................................................................ 50
Tabel 13.
Kategorisasi Skor Kecemasan Pada Siswa SMA Yang Tinggal Dengan Orang Tua Dan Kos Dalam Menghadapi Ujian Akhir Semester.................................................................................................. 51
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Skema Konsep Penelitian ......................................................................... 29 Gambar 2. Plot Skala Kecemasan Pada Siswa yang Tidak Kos ................................ 46 Gambar 3. Plot Skala Kecemasan Pada Siswa kos .................................................... 46
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Skala Uji Coba ........................................................................................ 62 Lampiran 2 Hasil Reliabilitas dan Seleksi Item ......................................................... 76 Lampiran 3 Skala Final .............................................................................................. 82 Lampiran 4 Statistik Deskriptif .................................................................................. 92 Lampiran 5 Uji Normalitas ........................................................................................ 93 Lampiran 6 Uji Homogenitas ..................................................................................... 94 Lampiran 7 Uji Hipotesis ........................................................................................... 95
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan meningkatkan kualitas serta mengembangkan potensi dari sumber daya masunia. Sekolah merupakan salah satu tempat untuk memperoleh pendidikan. Selain tempat untuk memperoleh pendidikan, sekolah juga menjadi sumber masalah bagi siswa yang memicu stress pada anak (Fimian dan Cross, dalam Desmita, 2009). Para siswa dihadapkan pada banyak tuntutan dan perubahan yang cepat, sehingga membuat mereka mengalami masa-masa yang penuh stress. Salah satu faktor yang membuat siswa menjadi stress adalah ujian. Selama proses pendidikan di sekolah sering diadakan tes hasil belajar. Tes tersebut dilakukan untuk mengetahui prestasi belajar atau kecakapan baru yang telah dicapai siswa setelah mengikuti proses pembelajaran di sekolah (Permanasari, 2013). Tersedia beberapa tes untuk mengukur hasil belajar, yaitu ulangan harian, ujian tengah semester, ujian akhir semester, ujian kenaikan kelas dan ujian nasional. Tes dan ujian tersebut membuat siswa merasa cemas. Penelitian yang dilakukan oleh Gusniarti (2002) menunjukan bahwa lebih dari 50% siswa merasa cemas menghadapi ujian semester. Penelitian
lain
menunjukan
bahwa
1
sebagian
siswa
salah
satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
SMP di Banjarnegara mengalami kecemasan dalam menghadapi ulangan harian (Permanasari, 2013). Bagi siswa SMA, kecemasan menghadapi ujian akhir karena semua nilai raport dari semester satu hingga semester lima digunakan untuk menentukan kelulusan dan digunakan untuk masuk ke perguruan tinggi negeri. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 97 Tahun 2013 mengenai Ujian Akhir Nasional yang salah satu isinya tentang standar minimal nilai kelulusan dan syarat kelulusan siswa. Pada peraturan tersebut dijelaskan bahwa nilai raport memiliki bobot 40% dalam penentuan kelulusan. Nilai raport juga digunakan untuk masuk perguruan tinggi. Berdasarkan peraturan pendaftaran SNMPTN terbaru bahwa SNMPTN merupakan pola seleksi nasional berdasarkan hasil penelusuran prestasi akademik dengan menggunakan nilai rapor semester 1 (satu) sampai dengan semester 5 (lima) bagi SMA/MA dan SMK/MAK dengan masa belajar 3 (tiga) tahun atau semester 1 (satu) sampai dengan semester 7 (tujuh) bagi SMK/MAK dengan masa belajar 4 (empat) tahun, dan portofolio akademik. Sehingga, banyak siswa yang ingin memperoleh nilai yang tinggi agar mampu masuk ke perguruan tinggi yang diinginkan tanpa melalui jalur tes. Berdasarkan laporan beberapa siswa, mereka merasa khawatir dan cemas menghadapi ujian semester karena hal-hal di atas. Kecemasan merupakan perasaan yang dialami seseorang saat sesuatu yang tidak menyenangkan terjadi (Priest dalam Lubis, 2009). Definisi lain mengungkapkan bahwa kecemasan merupakan reaksi emosional yang normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
pada beberapa situasi, tetapi kecemasan akan menjadi reaksi emosional yang tidak normal pada beberapa situasi lain (Nevid, 2005). Berdasarkan PPDGJ (2001) kecemasan disebabkan oleh situasi yang jelas dan sebenarnya tidak membahayakan. Perasaan bimbang dan gugup dalam menghadapi sesuatu yang penting seperti ujian atau ketidaksiapan individu untuk melakukan sesuatu seperti menghadapi ujian memicu perasaan cemas (Safaria, 2009). Kecemasan yang dialami oleh siswa mengganggu proses belajar dan mengajar. Menurut Sudrajat (dalam Purwadi, 2014) kecemasan menghadapi ujian menjadi penghambat belajar yang mengganggu kinerja fungsi-fungsi psikologis seseorang, seperti konsentrasi, mengingat, takut akan kegagalan, pembentukan konsep dan pemecahan masalah. Pada tingkat kecemasan yang kronis dan akut, seseorang akan mengalami gangguan fisik (somatik), seperti gangguan pencernaan, sering buang air, gangguan jantung, sesak di dada, gemetar bahkan pingsan. Penelitian lain menunjukan bahwa kecemasan menjadi faktor penghambat dalam belajar (Hill dalam Pratiwi, 2014). Kecemasan menghadapi ujian disebabkan oleh kurang persiapan dari siswa (Astuti, 2015). Persiapan menghadapi ujian atau ulangan merupakan hal penting untuk menentukan kesiapan mengerjakan semua soal yang tersedia (Olivia, 2011). Salah satu bentuk persiapan yang dilakukan siswa dalam rangka menghadapi ujian adalah dengan belajar. Belajar dianggap mampu meningkatkan rasa percaya diri seseorang sehingga siswa merasa lebih siap menghadapi ujian atau ulangan (Purwadi, 2014). Belajar merupakan salah satu cara untuk mengurangi kecemasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
Belajar dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi belajar adalah faktor jasmani, faktor psikologis, dan faktor kelelahan. Sedangkan faktor dari luar yang mempengaruhi belajar adalah keluarga, sekolah, dan masyarakat (Slameto, 2010). Faktor-faktor tersebut tidak hanya mempengaruhi semangat belajar, namun faktor-faktor tersebut membuat siswa menjadi malas belajar. Kegiatan belajar siswa yang tinggal bersama orang tua akan terganggu oleh beberapa hal seperti sikap orang tua. Sikap orang tua terhadap anak merupakan salah satu faktor belajar yang membuat anak menjadi malas untuk belajar. Orang tua yang kurang memberikan perhatian dalam belajar dan bahkan orang tua yang terlalu berlebihan dalam memberikan perhatian kepada anak membuat anak tersebut malas untuk belajar (Khairani, 2014). Hal lain yang mengganggu belajar siswa yang tinggal bersama orang tua adalah suasana belajar yang membuat siswa menjadi malas untuk belajar. Fasilitas yang berlebihan yang tersedia di rumah seperti CD, VCD, dan barang elektronik lain yang berisi games menimbulkan rasa malas (Khairani, 2014). Faktor jasmani seperti kondisi fisik yang sedang lelah membuat seseorang menjadi malas belajar (Slameto, 2010). Siswa yang tinggal bersama orang tua dan terganggu dalam belajar dan merasa malas untuk belajar karena hal-hal di atas akan cenderung kurang memiliki persiapan untuk menghadapi ujian akhir semester. Kurang persiapan menjelang ujian akhir semester menyebabkan kecemasan (Astuti, 2015).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
Menurut Astuti (2015) cara untuk belajar dan menanggulangi kecemasan adalah dengan menghindari hal-hal yang mengganggu aktivitas belajar. Beberapa siswa menjadikan kos sebagai pilihan untuk menghindari gangguangangguan tersebut. Mereka mengatakan bahwa ketersediaan fasilitas seperti VCD, TV, DVD dan games di rumah menjadi salah satu alasan mereka untuk memilih kos. Selain itu, menurut Dana (2013) salah satu keuntungan dari kos adalah jarak antara kos dengan sekolah yang relatif dekat. Hal yang sama diungkapkan oleh Soemantri (dalam Prianggono, 2013) yang mana alasan seseorang memilih kos adalah mempersingkat waktu perjalanan. Hal ini mengurangi resiko kelelahan pada diri siswa. Kelelahan merupakan salah satu faktor yang membuat siswa menjadi malas untuk belajar (Slameto, 2010). Kos memberikan kesempatan siswa untuk berdiskusi dan memudahkan siswa memperoleh informasi karena dekat dengan teman mereka (Soemantri, dalam Prianggono, 2013). Berdiskusi dengan teman membantu menyelesaikan kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh seseorang (Soejanto, 1981). Belajar kelompok mampu menurunkan kecemasan pada diri siswa karena belajar kelompok memotivasi siswa untuk belajar (Adeyuniati, dalam Olivia, 2011). Menurut Olivia (2011) pada tahap sekolah menengah umum, belajar secara berkelompok perlu ditingkatkan guna menelengkapi usaha untuk belajar sendiri. Belajar berkelompok memiliki sisi positif dalam pemecahan masalah. Selain itu, siswa yang belajar kelompok mampu melihat hubungan antara satu mata pelajaran dengan pelajaran yang lain dan diterapkan dalam pemecahan masalah (Olivia, 2011).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
Selain itu kos memiliki dampak buruk untuk seseorang. Efendi (2013) mengungkapkan bahwa anak kos merupakan komunitas yang rentan terhadap pergaulan bebas, karena mereka memiliki kebebasan dalam mengatur hidupnya. Kebebasan tersebut berdampak negatif pada perilaku remaja yang kos (Wahidah, 2014). Kebebasan hidup di tempat kos menjadi faktor penting yang mempengaruhi cara belajar anak yang kos (Efendi, 2013). Berdasarkan uraian
di
atas,
tempat
tinggal
mempengaruhi
fokus
belajar
guna
mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian akhir semester. Saat ini beberapa siswa SMA telah memilih untuk kos meskipun mereka berasal dari kota yang sama dengan sekolah. Siswa kos rata-rata berasal dari kota yang sama dengan sekolah. Berdasarkan hal tersebut, peneliti ingin melihat apakah anak yang kos memiliki tingkat kecemasan yang berbeda dengan siswa yang tinggal bersama orang tua.
B. Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini: Apakah siswa kos memiliki tingkat kecemasan yang berbeda dengan siswa yang tinggal dengan orang tua. C. Tujuan penelitian Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui apakah tingkat kecemasan siswa kos dan yang tinggal bersama orang tua mengalami perbedaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
D. Manfaat penelitian 1. Manfaat teoritis Penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan ilmu terutama bidang psikologi pendidikan untuk mengkaji tentang keadaan psikologis siswa dalam menghadapi ujian akhir semester serta mengkaji tentang pilihan tinggal bersama orang tua atau kos yang mempengaruhi tingkat kecemasan pada diri siswa dalam menghadapi ujian akhir semester. 2. Manfaat praktis Penelitian ini digunakan sebagai bahan pertimbangan orang tua maupun siswa untuk memilih untuk kos atau tinggal bersama orang tua selama ujian ataupun selama duduk di bangku SMA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI A. Kecemasan 1. Pengertian Setiap orang di dunia ini tentu saja pernah mengalami perasaan cemas, namun yang membedakan antara individu satu dengan yang lain adalah cara masing-masing menghadapinya. Perasan bimbang dan gugup dalam menghadapi sesuatu yang penting, atau ketidaksiapan individu untuk melakukan sesuatu yang penting terkadang memicu rasa cemas (Safaria, 2009). Beberapa ahli memiliki definisi kecemasan yang berbeda. Menurut Nevid (2005) kecemasan merupakan suatu keadaan di mana seseorang merasa khawatir dan berpikir bahwa akan segera terjadi sesuatu hal yang buruk. Definisi lain yang hampir sama menyebutkan bahwa kecemasan merupakan perasaan yang dialami seseorang saat berpikir tentang sesuatu yang tidak menyenangkan akan terjadi (Priest, dalam Lubis, 2009). Pendapat lain menyebutkan bahwa kecemasan merupakan perasaan takut (baik realistis maupun tidak) yang disertai dengan keadaan peningkatan reaksi kejiwaan (Colhoun dan Acocella, dalam Safaria, 2009). Kecemasan diartikan sebagai emosi yang tidak menyenangkan yang ditandai dengan gejala kekhawatiran dan perasaan takut (Atkinson, dalam Safaria, 2009).
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
Menurut PPDGJ (2001) kecemasan dicetuskan oleh suatu situasi yang jelas (dari luar diri seseorang), yang sebenarnya tidak berbahaya. Perasaan bimbang dan gugup dalam menghadapi sesuatu yang penting seperti ujian atau ketidaksiapan individu untuk melakukan sesuatu seperti menghadapi ujian akan memicu perasaan cemas (Safaria, 2009). Menurut Priest (dalam Lubis, 2009) kecemasan ditimbulkan oleh beberapa hal, seperti ujian. Banyak penelitian yang meneliti mengenai kecemasan dalam menghadapi ujian nasional. Pada penelitian ini, peneliti lebih memilih untuk meneliti mengenai kecemasan dalam menghadapi ujian akhir semester. Hal ini karena masih banyak siswa yang mengalami kecemasan akibat tuntutan dari orangtua, guru, ataupun teman yang harus mereka hadapi (Pratiwi, 2014). Menurut Tresna (2011) kecemasan menghadapi ujian adalah suatu kondisi psikologi dan fisiologis siswa yang tidak menyenangkan yang ditandai dengan pikiran, perasaan dan perilaku motorik yang tak terkendali yang menimbulkan kecemasan dalam menghadapi ujian. Berdasarkan uraian di atas maka disimpulkan bahwa kecemasan merupakan sebuah emosi yang tidak menyenangkan yang ditandai dengan perasaan khawatir dan ketakutan akan terjadi hal yang buruk atau tidak menyenangkan seperti nilai menjadi buruk, soal yang sulit, dll saat ujian. Kecemasan menghadapi ujian ditandai oleh pikiran, perasaan dan perilaku motorik yang tidak terkendali karena kondisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
psikologi dan fisiologis siswa yang tidak menyenangkan sehingga menimbulkan kecemasan.
2. Gejala-Gejala Kecemasan Menurut Priest (dalam Lubis, 2009) jika seseorang mengalami kecemasan, maka tubuh mereka akan mengadakan reaksi fisik seperti: a. Berdebar-debar Saat seseorang sedang dipengaruhi stres, maka mereka akan merasakan jantung berdetak lebih kencang. b. Gemetar Saat mengalami kecemasan, tangan atau lutut gemetar saat berusaha melakukan sesuatu dan terhuyung-huyung. c. Ketegangan Ketegangan merupakan tanda paling utama dari kecemasan. Saraf di belakang leher akan terasan kencang dan tegang sehingga akan membuat seseorang menjadi tersiksa. Selain itu, saraf dikulit kepala akan terasa tegang sehingga menimbulkan pusing yang akan mengantarkan pada keresahan. Ketegangan yang dirasakan akan mengakibatkan tubuh menjadi tidak rileks. d. Gelisah atau sulit tidur Orang yang cemas akan merasa kesulitan untuk tidur. Orang yang cemas akan berkhayal dan menghantarkan pada mimpi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
yang menakutkan, sehingga keesokan hari akan bangun dengan perasaan lelah dan kurang sehat. e. Keringat Orang yang cemas akan mengeluarkan keringat lebih banyak dari biasanya. f. Tanda-tanda fisik yang lain Tanda fisik yang lain adalah gatal-gatal pada tangan dan kaki, buang air kecil lebih sering daripada biasanya.
3. Aspek-aspek kecemasan Menurut Colhun dan Acocella (dalam Safaria, 2009) terdapat tiga reaksi yang merupakan aspek-aspek dari kecemasan, yaitu: a. Reaksi emosional, yaitu komponen kecemasan yang berkaitan dengan persepsi individu terhadap pengaruh psikologis dari kecemasan, seperti perasaan keprihatinan, ketegangan, sedih, mencela diri sendiri atau orang lain. b. Reaksi kognitif, yaitu ketakutan dan kekhawatiran yang berpengaruh terhadap kemampuan berpikir jernih sehingga mengganggu dalam memecahkan masalah dan mengatasi tuntutan lingkungan sekitarnya. c. Reaksi fisiologis, yaitu reaksi yang ditampilkan oleh tubuh terhadap sumber ketakutan dan kekhawatiran. Reaksi ini berkaitan dengan sistem syaraf yang mengendalikan berbagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
otot dan kelenjar tubuh sehingga menimbulkan reaksi dalam bentuk jantung berdetak lebih keras, nafas yang lebih cepat, tekanan darah menjadi meningkat. Menurut Tresna (2011) aspek-aspek kecemasan yang terjadi saat menghadapi ujian atau tes dikategorikan menjadi tiga, yaitu: a. Manifestasi kognitif Manifestasi kognitif yang tak terkendali adalah munculnya kecemasan sebagai akibat dari cara berpikir siswa yang tak terkondisi seperti memikirkan hal-hal buruk yang akan terjadi pada ujian atau tes. indikator dari manifestasi kognitif yaitu sulit berkonsentrasi dan mental blocking. Kesulitan dalam konsentrasi ditunjukan dengan kesulitan dalam memahami materi yang akan diujikan. Mental blocking merupakan hambatan secara mental atau psikologis yang menyelubungi pikiran siswa saat ujian atau tes sehingga siswa tidak mampu berfikir dengan tenang. Mental blocking ditunjukan dengan cara saat membaca materi ulangan kenaikan kelas tiba-tiba pikiran menjadi kosong dan mungkin tiba-tiba tidak mengerti apa yang sedang dipelajari. b. Manifestasi afektif Kecemasan muncul sebagai akibat dari siswa yang merasakan perasaan secara berlebihan. Hal ini ditunjukan dengan perasaan khawatir, gelisah, dan takut menghadapi ujian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
atau tes terutama pada mata pelajaran yang dianggap sulit. Indikator kondisi afektif kecemasan menghadapi ujian atau tes, yaitu bingung, takut, khawatir, dan gelisah. c. Manifestasi fisik Manifestasi fisik merupakan gangguan fisik yang berlebihan sebagai akibat dari kecemasan yang dihadapi seseorang. Kecemasan tersebut ditunjukan dengan gangguangangguan fisik seperti gemetar, berkeringat, dan gangguan pencernaan. Indikator manifestasi fisik adalah gemetar, berkeringat, dan gangguan pencernaan. Berdasarkan penjabaran dari dua sumber di atas maka ditarik kesimpulan bahwa kecemasan memiliki tiga aspek. Aspek pertama adalah kognitif. Aspek ini merupakan bentuk reaksi kognitif individu terhadap ketakutan dan kekhawatiran yang disebabkan oleh cara berfikir yang tak terkondisi seperti berpikir hal buruk akan terjadi sehingga berdampak pada kemampuan untuk berpikir jernih saat memecahkan masalah dan mengatasi masalah yang dihadapi. Aspek kedua adalah afektif atau emosional. Aspek ini merupakan reaksi emosional yang berkaitan dengan perasaan seseorang yang dirasakan secara berlebihan terhadap pengaruh psikologis dari kecemasan. Aspek yang terakhir adalah fisik atau fisiologis. Aspek ini merupakan reaksi fisiologis seseorang terhadap sumber ketakutan dan kekhawatiran. Reaksi yang ditimbulkan berupa gangguan fisik yang berlebihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
seperti detak jantung yang lebih keras, nafas yang menjadi lebih cepat atau bahkan menjadi sulit bernafas, tekanan darah menjadi meningkat.
B. Tinggal Bersama Orang Tua 1. Pengertian Orang Tua Keluarga adalah kesatuan hidup bersama yang dikenal oleh anak untuk pertama kali, oleh karena itu keluarga dianggap sebagai lingkungan pendidikan yang utama (Puspitarini, 2014). Keluarga menjadi tempat pertama kali anak berinteraksi terutama dengan orang tua (Arini, dalam Puspitarini, 2014). Menurut Kamus Bahasa Indonesia (2008) orang tua memiliki arti ayah dan ibu. Menurut Nasution (dalam Rosdiana, 2008) orang tua merupakan orang yang bertanggungjawab dalam satu keluarga atau rumahtangga, yang dalam kehidupan sehari-hari sering disebut ibu dan bapak. Berdasarkan dua definisi diatas maka disimpulkan bahwa orang tua merupakan orang yang memiliki tanggung jawab dalam sebuah keluarga atau rumahtangga dan sering disebut dengan ayah dan ibu atau bapak dan ibu. Siswa yang tinggal bersama orang tua berarti siswa yang berada satu rumah bersama dengan orang tua mereka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
2. Dampak Positif dan Negatif Tinggal Bersama Orang Tua Keluarga merupakan lembaga pendidikan paling utama dan pertama (Sutjipto, dalam Slameto 1988). Oleh karena itu orang tua memiliki peran dalam kegiatan belajar anak. Orang tua memberikan dampak yang baik bagi proses belajar siswa seperti kegiatan dan jam belajar siswa menjadi mudah terawasi oleh orang tua (Arsandy, 2011). Selain itu, tinggal bersama orang tua membuat siswa menjadi lebih terawat dan terlindungi (Arini, dalam Puspitarini, 2014). Tinggal bersama orang tua membuat siswa memperoleh dukungan emosional dan penghargaan dari orang tua secara langsung (Arsandy, 2011). Tingkah laku orang tua yang ditunjukan kepada anak mampu memotivasi anak untuk belajar (Rosdiana, 2008). Orang tua tidak hanya memberikan pengaruh positif bagi proses belajar namun juga memberikan pengaruh negatif seperti sikap dan perhatian orang tua terhadap siswa. Menurut Khairani (2014) orang tua yang kurang memberikan perhatian terhadap anak karena kesibukan mereka serta orang tua yang terlalu perhatian terhadap anak akan membuat anak menjadi malas untuk belajar. Pengawasan yang dilakukan oleh orang tua membuat anak menjadi ketergantuangan dalam belajar sehingga tujuan belajar atas kemauan sendiri menjadi kurang kuat (Arsandy, 2011). Hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
penelitian Attaway (dalam Arsandy, 2011) menunjukan bahwa pengendalian yang tinggi dari orang tua berpengaruh pada prestasi belajar siswa yang rendah. Pengaruh negatif yang lain adalah tinggal bersama orang tua akan membatasi siswa untuk melakukan modeling dan persuasi verbal karena orang tua memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda dengan siswa sehingga mereka tidak memperoleh model perilaku dan arahan secara langsung tentang materi pelajaran yang dipelajari (Arsandy, 2011). Kegiatan belajar siswa yang tinggal bersama orang tua di rumah akan cenderung terganggu oleh fasilitas yang tersedia seperti TV, CD, VCD, dll (Khairani, 2014).
C. Kos 1. Pengertian Istilah kos banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, namun tidak mempunyai definisi yang jelas dan paten. Pada Kamus Bahasa Indonesia (2008) istilah kos merujuk pada kata indekos yang berarti menumpang tinggal di kamar atau rumah yang disewakan. Menurut Dana (2013) kos merupakan rumah untuk menginap dalam jangka waktu tertentu. Berdasarkan dua defisini kos di atas maka disimpulkan bahwa kos merupakan rumah yang disewakan dan digunakan oleh seseorang untuk menumpang tinggal dalam jangka waktu tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
2. Dampak positif dan negatif menghuni kos Kehidupan anak kos sangatlah bervariasi. Kehidupan tersebut memiliki dampak positif dan negatif untuk diri anak kos. Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Lebeharia (2012), terdapat beberapa dampak positif dan negatif dari hidup di tempat kos, yaitu: a. Dampak positif i. Anak yang kos menjadi lebih mandiri karena melakukan semua hal sendiri tanpa orang tua. ii. Mampu mengatur keuangan sehari-hari dan lebih mampu menghargai kiriman uang dari orang tua. iii. Mampu menghargai waktu yang dimiliki karena harus membagi waktu dengan banyak kegiatan. b. Dampak negatif i. Menghabiskan sebagian waktu untuk bersenang-senang dengan teman. ii. Menghabiskan uang untuk hal yang tidak penting. iii. Menjadi malas untuk melakukan semua hal sendiri, misal dalam hal mencuci baju, banyak yang memilih untuk laundry. Menurut Arsandy (2011) kos memiliki beberapa dampak positif bagi proses belajar siswa seperti teman dalam satu kos mempengaruhi kegiatan belajar siswa. Hal ini berkaitan dengan proses modeling yang terjadi di lingkungan kos. Menurut Sudrajat (dalam Arsandy, 2011) lingkungan kos membuat siswa untuk melakukan modeling, karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
lingkungan kos memberikan rangsangan pada individu untuk berpartisipasi dan mengikuti bila sesuai dengan dirinya. Menurut Arsandy (2011) lingkungan kos memungkinkan siswa melakukan modeling dan persuasi verbal karena siswa yang tinggal dengan siswa lain yang memiliki kesamaan untuk melakukan kegiatan belajar, dalam hal ini siswa mencari model yang dianggap sesuai dengan diri untuk mengadopsi perilaku belajar yang mendukung mencapai tujuan belajar mereka. Dampak positif yang lain adalah waktu yang longgar dan fleksibel untuk melakukan belajar kelompok (Hidayatullah, dalam Arsandy, 2011). Selain itu, siswa kos cenderung melakukan adaptasi dengan lingkungan baru termasuk adaptasi belajar. Menurut Waas (Arsandy, 2011) adaptasi yang dilakukan siswa kos membuat mereka mencari cara untuk menghadapi tantangan dan masalah termasuk dalam hal akademik. Adaptasi yang dilakukan oleh siswa membuat siswa menjadi memiliki kemampuan untuk menetapkan tujuan belajar yang jelas dan didasarkan pada kesadaran diri dan memiliki efikasi diri yang tinggi untuk menyelesaikan tugas akademik sehingga mereka menggunakan seluruh kemampuan untuk mengatur proses belajar mereka (Arsandy, 2011). Penjelasan di atas menunjukan bahwa kos memiliki dampak postif bagi seseorang seperti menjadikan seseorang lebih mandiri. Selain itu kos membuat seseorang mampu untuk mengatur keuangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
dan lebih menghargai waktu. Siswa yang tinggal di kos akan cenderung terpengaruh oleh teman sebaya yang berkaitan dengan kegiatan belajar. Kos memungkinkan siswa melakuka modeling dan persuasi verbal. Kos membuat siswa memiliki kesadaran diri untuk belajar dan efikasi diri yang tinggi. Kos membuat siswa lebih longgar dalam melakukan belajar kelompok. Namun kos memiliki dampak negatif terhadap seseorang seperti menjadi lebih boros, menjadi lebih malas, dan banyak menghabiskan waktu untuk bersenang-senang.
D. Remaja 1. Pengertian Remaja merupakan sebuah kata yang berasal dari bahasa latin yaitu adolescene yang memiliki arti to grow maturity (Golinko, dalam Jahja, 2011). Masa remaja dibagi menjadi tiga periode usia, yaitu remaja awal dengan rentang usia 12 hingga 15 tahun. Kemudian remaja madya dengan rentang usia 15 hingga 18 tahun. Terakhir adalah masa remaja akhir dengan rentang usia 19 hingga 22 tahun (Konopka, dalam Hartinah 2008). Menurut Papalia dan Olds (2009) remaja merupakan masa transisi perkembangan antara masa kanakkanak dan dewasa yang dimulai pada usia 12 – 13 tahun dan berakhir pada usia akhir belasan tahun atau awal usian dua puluhan tahun. Transisi perkembangan pada masa kanak-kanak masih dialami oleh remaja, namun sebagian masa dewasa telah dicapai (Hurlock, 1991).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
Hurlock (1991) dan Papalia & Olds (2009) menyebutkan bahwa bagian masa kanak-kanak yang masih terjadi di masa remaja adalah pertumbuhan biologis. Sedangkan masa dewasa yang terjadi di masa remaja adalah kematangan semua organ tubuh termasuk fungsi reproduksi dan kematangan kognitif yang ditandai dengan mampu berpikir secara abstrak. Berdasarkan beberapa definisi di atas, maka disimpulkan bahwa remaja memiliki definisi sebagai masa transisi perkembangan dari anak-anak menuju masa dewasa. Berada di masa transisi, seseorang masih merasakan sebagian masa kanak-kanak namun telah mencapai sebagian masa dewasa.
2. Tugas-tugas perkembangan remaja Masa remaja merupakan masa yang penting dalam kehidupan manusia, dan merupakan masa transisi yang diarahkan kepada perkembangan masa dewasa yang sehat (Jahja, 2011). Menurut Desmita (2009) remaja memiliki tugas-tugas perkembangan sebagai berikut: a. Menerima keadaan fisik dan menggunakan secara efektif b. Memiliki hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria maupun wanita c. Mencapai peran sosial pria maupun wanita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
d. Memiliki harapan dan pencapaian dalam perilaku sosial yang lebih bertanggung jawab e. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua ataupun orang yang lebih dewasa lainnya f. Memiliki persiapan dalam karier ekonomi g. Mempersiapkan perkawinan dan keluarga h. Memperoleh perangkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan dalam berperilaku Berdasarkan pemaparan tugas perkembangan di atas, maka terlihat bahwa remaja memiliki beberapa tugas perkembangan untuk menerima keadaan fisik dan menggunakan secara efektif. Selain itu, remaja memiliki tugas untuk memiliki hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria ataupun wanita. Remaja diberikan tugas untuk mencapai peran sosial serta memiliki harapan dan pencapaian dalam perilaku sosial yang lebih bertanggung jawawab. Tugas perkembangan remaja yang lain adalah mencapai kemandirian secara emosional, memiliki persiapan dalam hal karier ekonomi,
serta
memiliki
persiapan
menuju
perkawinan
dan
membentuk sebuah keluarga. Tugas perkembangan remaja yang terakhir adalah memiliki perangkat nilai dan sistem etis yang digunakan untuk pegangan dalam berperilaku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
3. Masa sekolah menengah atas Seseorang duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA), individu tersebut berada pada periode remaja. Hal ini didasarkan pada pembagian masa remaja menurut Konopka (dalam Hartinah, 2008), yaitu remaja awal dengan rentang usia 12 hingga 15 tahun. Kemudian remaja madya dengan rentang usia 15 hingga 18 tahun. Terakhir adalah masa remaja akhir dengan rentang usia 19 hingga 22 tahun. Berdasarkan pembagian tersebut maka siswa SMA berada pada remaja madya. Usia remaja madya mulai tumbuh dorongan untuk hidup dari dalam diri, kebutuhan akan teman yang mampu memahami dan menolongnya, teman yang mampu merasakan suka dan duka bersama. Pada usia ini, remaja mulai mencari sesuatu yang dipandang bernilai, pantas dijunjung tinggi dan dipuja. Proses pembentukan pendirian atau pandangan hidup ataupun cita-cita disebut dengan penemuan nilai-nilai kehidupan (Jahja, 2011).
4. Kecemasan remaja pada akademik Masa remaja masa transisi perkembangan dari anak-anak menuju masa dewasa. Berada di masa transisi, seseorang masih merasakan sebagian masa kanak-kanak namun telah mencapai sebagian masa dewasa. Secara umum perkembangan remaja dikelompokan menjadi tiga aspek, yaitu fisik, kognitif dan psikososial (Desmita, 2009).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
Perkembangan fisik memiliki arti penting dalam kegiatan belajar. Kegiatan fisik tidak hanya sebagai penopang dalam kegiatan belajar, tetapi memiliki peran untuk memperoleh keterampilan-keterampilan tertentu (Djamarah, 2011). Aspek perkembangan yang mempengaruhi belajar tidak hanya aspek fisik, aspek perkembangan kognitif mempengaruhi belajar siswa. Kognitif memiliki arti perolehan, penataan, dan penggunaan pengetahuan. Anak yang memiliki struktur kognitif yang baik, maka penguasaan anak atas bahan pelajaran yang telah dikuasai baik (Djamarah, 2011). Hal ini berkaitan dengan ingatan siswa. Pengetahuan yang telah dikuasai tersebut dibutuhkan, maka seseorang yang memiliki kognitif yang baik akan lebih mudah untuk mengingat kembali (Djamarah, 2011). Kondisi tersebut sering dijumpai saat seorang siswa menghadapi tes atau ujian. Saat tes seorang siswa diminta untuk mengingat kembali pengetahuan yang telah dipelajari untuk menjawab pertanyaan. Ujian adalah salah satu bentuk evaluasi atas pemahaman siswa mengenai pelajaran yang telah diajarkan dari pihak sekolah. Hasil ujian digunakan untuk mengetahui prestasi belajar dari seorang siswa (Masidjo, 1995). Ujian atau tes digunakan untuk memotivasi dan membimbing siswa dalam belajar (Slameto, 1988). Sebagian pengajar percaya bahwa tes atau ujian menghasilkan kebiasaan belajar yang baik, akan tetapi sebagian orang menganggap bahwa ujian atau tes menimbulkan kecemasan dan mengaganggu belajar seseorang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
(Slameto, 1988). Salah satu hal yang membuat seorang siswa dilanda kecemasan adalah situasi tes yang diadakan oleh sekolah (Slameto, 1988). Kirkland (dalam Slameto, 1988) menyebutkan bahwa siswa menjadi semakin cemas menghadapi sebuah tes jika tes tersebut digunakan untuk menentukan tingkat-tingkat siswa. Saroson (dalam Slameto, 1988) melaporkan hasil penelitian yang dia lakukan bahwa siswa dengan tingkat kecemasan tinggi tidak berprestasi sebaik siswa yang memiliki tingkat kecemasan yang rendah dalam beberapa tugas yang ditandai dengan tantangan, kesulitan, penilaian prestasi, dan memiliki batas waktu. Kecemasan menghadapi ujian disebabkan oleh beberapa hal. Hasan (dalam Pratiwi, 2014) mengungkapkan bahwa dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir telah dilakukan penelitian yang menyimpulkan bahwa terdapat tiga faktor utama yang menimbulkan kecemasan menghadapi tes atau ujian, yaitu keterbatasan waktu, tingkat kesulitan, dan instruksi tes. Purwadi (2014) menyebutkan bahwa kecemasan saat ujian atau tes disebabkan oleh kondisi dan situasi ujian atau tes. Faktor yang lain adalah kurang percaya diri siswa terhadap kemampuan yang ia miliki. Syah (2008) mengungkapkan bahwa kecemasan mengahadapi ulangan kenaikan kelas disebabkan karena standar nilai kelulusan yang dianggap terlalu tinggi oleh sisiwa dan tidak sesuai dengan kemampuan. Faktor lain adalah siswa berada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
dalam persaingan yang ketat sehingga siswa dituntut untuk meningkatkan kemampuan akademiknya.
E. Tingkat kecemasan siswa SMA dalam menghadapi ujian akhir semester antara siswa kos dengan yang tidak kos Masa remaja merupakan masa transisi perkembangan dari anakanak menuju masa dewasa. Berada di masa transisi, seseorang masih merasakan sebagian masa kanak-kanak namun telah mencapai sebagian masa dewasa. Siswa SMA berada pada periode remaja madya menurut pembagian masa remaja oleh Konopka (dalam Hartinah, 2008) dengan rentang usia 15 tahun hingga 18 tahun. Perkembangan remaja tidak hanya berhubungan dengan potensi-potensi dasar remaja, namun berhubungan dengan pengalaman-pengalaman yang mereka alami serta perlakuan yang mereka terima dari keluarga, sekolah, dan masyarakat (Rifai, 1984). Keluarga merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan utama (Sutjipto, dalam Slameto, 1988). Keluarga mempengaruhi kegiatan belajar siswa di rumah. Tinggal bersama orang tua memberi pengaruh positif bagi kegiatan belajar siswa seperti jam dan kegiatan belajar siswa menjadi terkontrol karena terawasi oleh orang tua (Arsandy, 2011). Selain itu, siswa yang tinggal bersama orang tua lebih terlindungi dan terawat (Arini, dalam Puspitarini, 2014). Tinggal bersama orang tua membuat siswa termotivasi untuk belajar berdasarkan tingkah laku yang ditunjukan oleh orang tua (Rosdiana, 2008).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
Tinggal bersama orang tua tidak hanya memberikan dampak yang positif bagi proses belajar siswa namun juga memberikan dampak negatif seperti perhatian dan sikap orang tua membuat siswa malas belajar. Menurut Khairani (2014) orang tua yang kurang memberikan perhatian terhadap anak karena kesibukan mereka serta orang tua yang terlalu perhatian terhadap anak membuat anak menjadi malas untuk belajar. Pengawasan yang dilakukan oleh orang tua membuat anak menjadi ketergantuangan dalam belajar sehingga tujuan belajar atas kemauan sendiri menjadi kurang kuat (Arsandy, 2011). Hasil penelitian Attaway (dalam Arsandy, 2011) menunjukan bahwa pengendalian yang tinggi dari orang tua berpengaruh pada prestasi belajar siswa yang rendah. Pengaruh negatif yang lain adalah tinggal bersama orang tua membatasi siswa untuk melakukan modeling dan persuasi verbal karena orang tua memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda dengan siswa sehingga mereka tidak memperoleh model perilaku dan arahan secara langsung tentang materi pelajaran yang dipelajari (Arsandy, 2011). Kegiatan belajar siswa yang tinggal bersama orang tua di rumah akan cenderung terganggu oleh fasilitas yang tersedia seperti TV, CD, VCD, dll (Khairani, 2014). Faktor jasmani membuat siswa menjadi malas untuk belajar. Kondisi fisik yang sedang lelah membuat siswa menjadi malas belajar (Slameto, 2010). Jarak antara rumah dan sekolah yang cukup jauh merupakan salah satu pemicu kelelahan bagi siswa yang memiliki rumah yang cukup jauh dari sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
Saat siswa akan menghadapi ujian diperlukan persiapan, salah satu bentuk persiapan adalah belajar, namun belajar terhambat dengan perasaan malas. Malas belajar membuat siswa kurang semangat untuk belajar sehingga siswa tersebut kurang mempelajari materi yang akan diujikan. Hal tersebut membuat siswa menjadi kurang memiliki persiapan ujian akhir semester dan memicu kecemasan pada diri siswa dalam menghadapi ujian. Astuti (2015) menyebutkan bahwa kurang persiapan siswa dalam menghadapi tes atau ujian menyebabkan kecemasan. Kecemasan menghadapi ujian adalah suatu kondisi psikologis dan fisiologis siswa yang tidak menyenang yang ditandai dengan pikiran, perasaan dan perilaku motorik yang tak terkendali yang menimbulkan kecemasan (Tresna, 2011). Menurut Astuti (2015) salah satu cara mencegah malas belajar sehingga mengurangi kecemasan adalah dengan menghindari hal-hal yang mengganggu aktivitas belajar. Kos menjadi salah satu alternatif untuk menghindari hal-hal yang mengganggu belajar. Berdasarkan survey awal yang dilakukan oleh peneliti, sebagian besar kos yang dihuni oleh siswa SMA tidak memperbolehkan masing-masing penghuni memiliki televisi pribadi. Salah satu keuntungan lain dari kos adalah jarak antara kos dengan sekolah yang relatif dekat (Dana, 2013). Hal yang sama diungkapkan oleh Soemantri (dalam Prianggono, 2013) yang mana alasan seseorang memilih kos adalah mempersingkat waktu perjalanan. Hal ini mengurangi resiko kelelahan pada diri siswa. Tinggal di kos membuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
siswa mengurangi kecenderungan konflik dengan orang tua. Menurut Sullivan dan Sullivan (dalam Santrock, 2002) relasi orang tua dengan anak remaja semakin positif bila remaja tinggal jauh dari rumah daripada mereka tinggal di rumah. Berdasarkan pemaparan di atas, maka situasi tempat kos membuat siswa lebih fokus dalam belajar. Selain itu, siswa kos lebih mudah untuk belajar kelompok bersama teman. Situasi kos mendukung kegiatan belajar siswa, sehingga siswa lebih memiliki persiapan untuk menghadapi ujian akhir semester. Persiapan yang cukup akan mengurangi kecemasan pada diri siswa. Sedangkan tinggal bersama orang tua membuat kegiatan belajar siswa tertanggu oleh hal-hal seperti perhatian dan sikap orang tua, fasilitas yang tersedia di rumah. Kegiatan belajar siswa yang terganggu membuat siswa menjadi kurang memiliki persiapan menjelang ujian akhir semester, sehingga menimbulkan kecemasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29 Anak SMA: Remaja madya
Tugas Perkembangan: Kemandirian → orang tua wajib mengasuh anak remaja, namun remaja harus lepas dari orang tua agar mencapai kemandirian
Siswa yang tinggal bersama orang tua
Siswa yang kos
Dampak negatif:
Dampak positif: Dampak negatif:
- Siswa menjadi lebih malas - Kebebasan - Membuang waktu untuk bersenangsenang dengan teman. Belajar jadi kurang maksimal Kurang persiapan ujian Kecemasan meningkat
-
-
-
Modeling dan persuasi verbal Pengaruh teman sebaya dalam belajar Kesadaran dan efikasi diri tinggi untuk belajar Memiliki waktu yang longgar untuk belajar kelompok
- Perhatian dan sikap orang tua - Orang tua yang terlalu mengawasi - Siswa terbatas untuk melakukan modeling dan persuasi verbal - Fasilitas yang tersedia di rumah
Belajar lebih fokus
Belajar jadi kurang maksimal
Ada persiapan ujian
Kurang persiapan ujian
Kecemasan menurun
Kecemasan meningkat
apakah tingkat kecemasan siswa yang kos dan siswa yang tinggal dengan orang tua berbeda dalam menghadapi ujuan akhir semester
Gambar 1. Skema Konsep Penelitian
Dampak positif: -
-
-
Siswa menjadi lebih terawasi dan terawatt Dukungan emosional dan penghargaan secara langsung Perilaku orang tua dapat memotivasi anak untuk belajar Belajar lebih fokus Ada persiapan ujian
Kecemasan menurun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
F. Hipotesis Berdasarkan penjelasan di atas, hipotesis menyatakan bahwa siswa yang tinggal dengan orang tua mengalami tingkat kecemasan yang lebih tinggi daripada siswa kos.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif komparatif. Menurut Sugiyono (2011) penelitian komparatif merupakan merupakan penelitian yang memiliki tujuan untuk membandingkan keberadaan satu variabel pada dua sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda. Penelitian ini bersifat expost-facto yang berarti data dikumpulkan setelah semua fenomena atau kejadian yang diteliti berlangsung, atau tentang hal-hal yang telah terjadi sehingga tidak terdapat yang dikontrol (Yusuf, 2014). Pada penelitian ini, peneliti ingin membandingkan variabel tingkat kecemasan siswa menghadapi ujian akhir semester pada siswa kos dan siswa yang tinggal bersama orang tua.
B. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulan (Sugiyono, 2011). Penelitian ini memiliki variabel-variabel, antara lain: 1. Variabel Tergantung
: Tingkat kecemasan
2. Variabel Bebas
: Tempat tinggal siswa
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
C. Definisi Operasional 1. Tingkat Kecemasan Tingkat kecemasan merupakan tingkat emosi yang tidak menyenangkan yang dialami oleh seseorang dan ditandai dengan perasaan khawatir dan ketakutan akan terjadi hal yang buruk atau hal yang tidak menyenangkan. Tingkat kecemasan pada penelitian ini diukur dengan menggunakan skala kecemasan yang dibuat oleh peneliti. Pengukuran kecemasan mencakup aspek-aspek sebagai berikut: a. Kognitif Aspek ini merupakan bentuk reaksi kognitif individu terhadap ketakutan dan kekhawatiran yang disebabkan oleh cara berfikir yang tak terkondisi seperti berpikir hal buruk akan terjadi sehingga berdampak pada kemampuan untuk berpikir jernih dalam memecahkan masalah dan mengatasi masalah yang dihadapi. Reaksi yang ditimbulkan berupa sulit berkonsentrasi dan mental blocking. b. Afektif atau emosional Aspek ini merupakan reaksi emosional yang berkaitan dengan perasaan seseorang yang dirasakan secara berlebihan terhadap pengaruh psikologis dari kecemasan. Reaksi yang ditimbulkan berupa bingung, khawatir, takut, dan gelisah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
c. Fisik atau fisiologis Aspek ini merupakan reaksi fisiologis seseorang terhadap sumber ketakutan dan kekhawatiran. Reaksi yang ditimbulkan berupa gangguan fisik yang berlebihan seperti detak jantung yang lebih keras, nafas yang menjadi lebih cepat atau bahkan menjadi sulit bernafas, tekanan darah menjadi meningkat. 2. Tempat Tinggal Siswa Pada penelitian ini terdapat dua kelompok tempat tinggal yang menjadi tempat tinggal siswa yaitu, kos dan tinggal dengan orang tua. Kos merupakan rumah yang disewakan dan digunakan oleh seseorang untuk menumpang tinggal dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan tinggal bersama orang tua berarti siswa tinggal dalam satu rumah dengan orang tua mereka. Aspek ini memiliki indikator gemetar, berkeringat, dan gangguan pencernaan.
D. Subjek Penelitian Penelitian ini menggunakan teknik nonprobability sampling untuk mengambil sampel penelitian. Teknik nonprobability sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang mana setiap anggota populasi tidak memiliki kesempatan yang sama sebagai sampel (Noor, 2011). Dalam hal ini peneliti menggunakan teknik purposive sampling. Teknik ini digunakan karena pada penelitian ini peneliti mengambil sampel berdasarkan pertimbangan khusus seperti sifat atau ciri khusus yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
dimiliki oleh sebuah populasi (Noor, 2011). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMA yang kos dan tinggal bersama orang tua.
E. Metode dan Instrumen Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan skala tingkat kecemasan. Skala tersebut disusun berdasarkan aspek yang telah disebutkan di atas. Skala ini menggunakan metode penskalaan Likert. Skala Likert meminta subjek untuk menyatakan kesetujuan atau ketidaksetujuan pada sebuah kontinum respon setiap pernyataan atau item soal untuk mengukur atribut psikologis tertentu (Supratiknya, 2014). Respon jawaban terhadap pernyataan-pernyataan dalam skala ini terdiri atas empat repon yaitu, Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Setiap item yang mewakili aspek dibagi dalam dua jenis pernyataan, yaitu pernyataan yang bersifat favorable dan pernyataan yang bersifat unfavorable. Pernyataan yang bersifat favorable merupakan pernyataan yang jika disetujui maka menunjukan bahwa subjek mendukung atribut yang diukur. Pernyataan yang bersifat unfavorable merupakan pernyataan yang jika disetujui maka menunjukan bahwa subjek menolak atribut yang diukur (Supratiknya, 2014). Pemberian skor dalam pilihan jawaban untuk item favorable adalah 4 untuk respon “Sangat Setuju” (SS), skor 3 untuk respon “Setuju” (S), skor 2 untuk respon “Tidak Setuju” (TS), dan skor 1 untuk respon “Sangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
Tidak Setuju” (STS). Sedangkan untuk item unfavorable, pemberian skor adalah sebagai berikut skor 1 untuk respon “Sangat Setuju” (SS), skor 2 untuk respon “Setuju” (S), skor 3 untuk respon “Tidak Setuju” (TS), dan skor 4 untuk respon “Sangat Tidak Setuju” (STS).
Tabel 1. Skor Penilaian Skala Kecemasan. Respon Jawaban
Favorable
Unfavorable
Sangat Setuju (SS)
4
1
Setuju (S)
3
2
Tidak Setuju (TS)
2
3
Sangat Tidak Setuju (STS)
1
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
Tabel 2. Blue-print Skala Kecemasan sebelum try-out. No.
1.
Aspek
Indikator
Nomor Item
Jumlah
Bobot
22,2%
Favorable
Unfavorable
33, 42, 9, 55
57, 34, 35, 37
8
Mental Blocking
44, 51, 50, 11
47, 27, 15, 16
8
Bingung
21, 63, 32, 66
72, 8, 28, 29
8
Takut
48, 49, 71, 25
19, 20, 45, 46
8
Khawatir
10, 59, 62, 65
36, 22, 23, 24
8
Gelisah
26, 30, 31, 67
69, 60, 61, 64
8
Fisik atau
Gemetar
1, 2, 52, 53
13, 14, 3, 4
8
fisiologis
Berkeringat
39, 40, 70, 41
12, 5, 54, 18
8
Gangguan
56, 6, 7, 68
38, 43, 17, 58
8
Sulit
Kognitif
Berkonsentrasi
2.
Afektif atau emosional
3.
44,4%
33,4%
Pencernaan TOTAL
72
100%
F. Kredibilitas Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas Validitas merupakan kualitas dari sebuah alat tes yang menunjukan sejauh mana alat tes tersebut sungguh-sungguh mengukur atribut yang akan diukur (Supratiknya, 2014). Menurut Azwar (2003) validitas digunakan untuk mengetahui apakah skala psikologi mampu menghasilkan data yang akurat sesuai tujuan pengukurannya. Validitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Validitas tersebut merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes (Azwar, 2003). Pengembangan isi dari skala dilakukan dengan analisis rasional melalui profesional judgement (Azwar, 2003). Pengujian validitas isis pada penelitian ini dilakukan dengan bantuan Dosen Pembimbing Skripsi.
2. Analisis Item Menurut Azwar (2013) analisis item perlu dilakukan guna menguji kualitas sebuah skala yang dilihat dari setiap item yang ada dan untuk mendukung validitas skala tersebut. Analisis item bertujuan untuk untuk memilih item-item yang akan membentuk sebuah skala yang bersifat homogeny atau memiliki daya diskriminasi yang baik (Supratiknya, 2014). Batasan koefisien korelasi yang digunakan untuk menyeleksi item pada penelitian ini adalah rix ≥ 0,30. Hal tersebut berarti item yang memiliki koefisien korelasi ≥ 0,30 maka daya pembeda dianggap memuaskan dan digunakan, sedangkan item yang memiliki koefisien korelasi kurang dari 0,30 maka item tersebut dianggap memiliki daya diskriminasi yang rendah dan kurang baik jika digunakan (Azwar, 2013). Pengambilan data uji coba skala kecemasan pada penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2015 dengan jumlah subjek sebanyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
46 orang. Analisis item dalam penelitian ini menggunakan SPSS For Windows 22.0 dengan melihat Corrected Item-Total Correlation pada Reliability Statistics. Berdasarkan data yang diperoleh dari 72 item yang disajikan, terdapat 23 item yang tidak memenuhi syarat. Keduapuluhtiga item tersebut digugurkan karena memiliki nilai koefisien korelasi kurang dari 0,30. Berdasarkan hal tersebut dari 72 dua item, terdapat 49 yang dinyatakan memenuhi syarat. Tabel 3. Blue-print skala kecemasan setelah try-out No.
1.
Aspek
indikator
Nomor Item
Jumlah
Bobot
20,4%
Favorable
Unfavorable
33, 42, 9, 55
57, 34, 35, 37
7
Mental Blocking
44, 51, 50, 11
47, 27, 15, 16
3
Bingung
21, 63, 32, 66
72, 8, 28, 29
4
Takut
48, 49, 71, 25
19, 20, 45, 46
7
Khawatir
10, 59, 62, 65
36, 22, 23, 24
4
Gelisah
26, 30, 31, 67
69, 60, 61, 64
8
Fisik atau
Gemetar
1, 2, 52, 53
13, 14, 3, 4
5
fisiologis
Berkeringat
39, 40, 70, 41
12, 5, 54, 18
8
Gangguan
56, 6, 7, 68
38, 43, 17, 58
3
Kognitif
Sulit Berkonsentrasi
2.
Afektif atau emosional
3.
46,9%
32,7%
Pencernaan TOTAL Keterangan: Item yang gugur ditandai dengan cetak tebal
49
100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
Tabel 4. Blue-print skala kecemasan final No.
1.
Aspek
indikator
Nomor Item
Jumlah
Bobot
20,4%
Favorable
Unfavorable
40, 14, 20, 16
17, 18, 33
7
Mental Blocking
46
38, 39
3
Bingung
6, 12, 28, 29
-
4
Takut
11, 9, 7, 13
48, 4, 30
7
Khawatir
1, 2, 41
26
4
Gelisah
42, 47, 49, 31
32, 35, 36, 44
8
Fisik atau
Gemetar
23, 24, 34
43, 25
5
fisiologis
Berkeringat
3, 27, 19, 37
15, 45, 5, 10
8
Gangguan
21, 22
8
3
Sulit
Kognitif
Berkonsentrasi
2.
Afektif atau emosional
3.
46,9%
32,7%
Pencernaan TOTAL
49
100%
3. Uji Reliabilitas Reliabilitas mengacu pada sejauh mana hasil dari pengukuran mampu
dipercaya
(Azwar,
2003).
Koefisien
dari
reliabilitas
dilambangkan dengan rxx’ dan berkisar antara 0,0 hingga 1,0 (Azwar, 2003). Rentang nilai tersebut memiliki arti bahwa jika reliabilitas mendekati 1,00 maka alat ukur tersebut memiliki reliabilitas yang baik, dan bila reliabilitas mendekati angka 0 maka alat ukur tersebut tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
memiliki reliabilitas yang baik. Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan Alfa Cronbach dengan program SPSS For Windows 22.0. Berdasarkan data statistik, koefisien skala sebelum seleksi item sebesar 0,942 dan setelah dilakukan seleksi item, nilai koefisien skala menjadi 0,960. Berdasarkan data tersebut maka dinyatakan bahwa skala penelitian ini reliabel. Tabel 5. Tabel 5a. Data Statistik Reliabilitas Sebelum Seleksi Item
Cronbach's Alpha N of Items .942 72
Tabel 5b. Data Statistik Reliabilitas Sesudah Seleksi Item
Cronbach's Alpha N of Items .960 49
G. Metode Analisis Data 1. Uji Asumsi a. Uji Normalitas Uji normalitas merupakan uji yang digunakan untuk mengecek apakah data penelitian yang diperoleh berasal dari populasi yang memiliki sebaran yang normal (Santoso, 2010). Pada sebuah penelitian, uji normalitas perlu dilakukan karena semua perhitungan statistik akan dilakukan jika memiliki asumsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
normalitas sebaran (Santoso, 2010). Pada penelitian ini, pengujian normalitas dilakukan dengan teknik Kolmogorov-Smirnov. Kriteria pengujian terhadap normalitas adalah apabila nilai signifikansi lebih besar daripada 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal (Priyatno, 2014).
b. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui varian populasi data apakah antara dua kelompok atau lebih data memiliki varian yang sama atau berbeda (Priyatno, 2014). Uji homogenitas perlu dilakukan karena uji ini merupakan prasyarat dalam uji hipotesis independent sample t-test (Priyatno, 2014). Kriteria pengambilan keputusan pada uji homogenitas adalah apabila nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka data tersebut tidak memiliki perbedaan varian atau dengan kata lain data tersebut sama (Priyatno, 2014).
2. Uji Hipotesis Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat kecemasan siswa dalam menghadapi ujian akhir semester antara siswa kos dan tinggal dengan orang tua. Berdasarkan hal tersebut peneliti menggunakan uji independent sample t-test untuk melakukan uji hipotetsis. Independent sample t-test berguna untuk menguji dua ratarata dari dua kelompok data yang independen (Priyatno, 2014).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan skala kecemasan yang telah dibuat oleh peneliti. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 25 Januari 2016 hingga 5 Februari 2016, tiga minggu sebelum ujian akhir semester dilaksanakan. Pengambilan data dilakukan dengan memberikan skala kepada subjek penelitian secara langsung maupun dengan bantuan orang lain. Pemberian kuesioner kepada subjek secara langsung dilakukan di beberapa tempat. Tempat pertama adalah sebuah rumah kos yang dihuni oleh anak SMA. Tempat kedua adalah di rumah seorang guru les. Tempat ketiga adalah beberapa rumah siswa SMA. Peneliti menyebarkan 235 eksemplar skala kecemasan, namun hanya 222 eksemplar skala yang layak untuk digunakan oleh peneliti. Hal tersebut karena beberapa skala tidak terisi dengan lengkap baik jawaban maupun identitas subjek.
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
B. Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini melibatkan 222 siswa. Subjek yang terlibat dalam penelitian ini adalah anak SMA dari kelas X hingga XII yang kos dan tidak kos. Peneliti tidak memilih sekolah secara khusus sehingga peneliti memilih sekolah secara acak. Berikut rincian subjek dalam penelitian ini. Tabel 6. Tabel 6a. Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Tempat Tinggal Tempat Tinggal
Total
Kos
Tidak Kos
111
111
222
Tabel 6b. Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Kelas Kelas Total X
XI
XII
83
75
64
222
Tabel 6c. Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Total Perempuan
Laki-laki
176
46
222
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
C. Deskripsi Data Penelitian Deskripsi data penelitian berisi informasi tentang jumlah subjek pada setiap kelompok sampel, nilai minimum dan nilai maksimum yang diperoleh subjek, rerata dan standar deviasi. Deskripsi data dikelompokan sesuai dengan kelompok subjek. Tabel 7. Deskripsi Data Variabel Kecemasan Deskripsi
Kelompok Subjek Kos Tidak Kos 111 111 77,00 120,00 157,00 164,00 114,91 133,37 11,33 8,97
N Minimum Maximum Rerata Standar Deviasi
Total 222 77,00 164,00 124,14 13,76
Tingkat kecemasan siswa menghadapi ujian akhir semester dilihat dari nilai rerata pada kelompok subjek. Nilai rerata setiap kelompok subjek merupakan nilai rerata empirik. Nilai rerata empirik tersebut kemudian akan dibandingkan dengan nilai rerata teoritis, jika nilai rerata empirik lebih besar daripada nilai rerata teoritis maka disimpulkan bahwa kelompok subjek tersebut memiliki tingkat kecemasan yang termasuk dalam kategori tinggi. Rerata teoritis diperoleh dengan perhidungan manual dan menggunakan rumus sebagai berikut. μ = ½ [(Imaks + Imin)Σk] Keterangan: μ = Mean Teoritik Imaks = Skor tertinggi item Imin = Skor terendah item
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
Σ k = Jumlah item soal Berdasarkan perhitungan secara manual, diperoleh nilai rerata teoritis sebesar 122,5. Hal tersebut menunjukan bahwa nilai rerata empirik (M = 124,14) lebih tinggi daripada nilai rerata teoritik (M = 122,5). berdasarkan hasil tersebut maka disimpulkan bahwa tingkat kecemasan siswa kos dan siswa yang tidak kos tergolong tinggi.
D. Hasil 1. Uji Normalitas Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan terhadap data sampel peneltitian
yaitu,
skor
skala
kecemasan.
Pengujian
normalitan
menggunakan one sample kolmogorov-smirnov test dengan nilai signifikansi atau probabilitas ditetapkan 0,05 dan jika nilai signifikansi yang diperoleh kurang dari 0,05 maka menggunakan Mann-Whitney Test. Tabel 8. Tests of Normality Skala Kecemasan Siswa kecemasan tidak kos kos
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistik df Sig. Statistik df Sig. .093
111
.020
.949 111
.000
.081
111
.067
.960 111
.002
Pada one sample Kolmogorov-smirnov test skala kecemasan, terlihat bahwa angka pada kolom Sig untuk siswa tidak kos adalah 0,020 dan untuk siswa kos adalah 0,067. Hasil perhitungan di atas menunjukan bahwa data penelitian siswa yang tidak kos tergolong tidak normal,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
sedangkan data penelitian siswa kos tergolong normal. Maka distribusi populasi data mahasiswa pada penelitian ini adalah tidak normal.
Gambar 2. Plot Skala Kecemasan Pada Siswa yang Tidak Kos
Gambar 3. Plot Skala Kecemasan Pada Siswa kos
Pada grafik Skala Kecemasan baik pada siswa kos maupun yang tidak kos terdapat garis diagonal yang menggambarkan keadaan ideal data yang mengikuti distribusi normal. Titik-titik yang berada disekitar garis adalah keadaan data yang diuji. Semakin banyak data yang berada didekat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
garis atau bahkan menempel di garis, maka data dikatakan normal. Grafik skala kecemasan pada anak kos menunjukan bahwa banyak data yang berada dan bahkan menempel pada garis, sehingga data tersebut dikatakan normal. Sedangkan pada grafik skala kecemasan siswa yang tinggal bersama orang tua menunjukan bahwa sebagian data tidak berada di garis dan bahkan menyebar, sehingga data tersebut dikatakan tidak normal. Berdasarkan hal tersebut, maka disimpulkan bahwa data penelitian berdistribusi tidak normal.
1. Uji Homogenitas Uji homogenitas pada penelitian ini dilakukan terhadap skor skala kecemasan. Peneliti menggunakan analisis Levene’s Test For Equality of Variances untuk menguji homogenitas data penelitian. Nilai signifikansi ditentukan sebesar 0,05, apabila nilai p lebih besar dari 0,05, maka data penelitian dikatakan homogen (Priyatno, 2014). Tabel 9. Uji Homogenitas Levene’s Test for Equality of Variances F Kecemasan
Equal variances assumed Equal variances not assumed
Sig. 1.995
.159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
Hasil analisis Levene menunjukan bahwa angka signifikansi lebih besar dari 0,05 yaitu 0,159 maka menunjukan bahwa data tersebut homogen atau berasal dari varian yang sama.
2. Uji Hipotesis Setelah dilakukan dan diperoleh hasil pengujian terhadap penyebaran data atau distribusi data diketahui bahwa data penelitian memiliki distribusi yang tidak normal. Berdasarkan hasil tersebut peneliti melakukan analisis data untuk uji hipotesis menggunakan metode nonparametrik. Metode non-parametrik yang digunakan adalah Mann Whitney U Test, yaitu Two-independent sampel T test melalui program SPSS versi 22.0 for windows. Tabel 10. Uji Mann-Whitney Kecemasan Antara Siswa Kos dan Siswa yang Tinggal dengan Orang Tua kecemasan Mann-Whitney U
1020.000
Wilcoxon W
7236.000
Z Asymp. Sig. (2-tailed)
-10.748 .000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
Berdasarkan hasil perhitungan Mann-Whitney test skala kecemasan antara siswa kos dan siswa yang tinggal bersama orang tua terlihat bahwa pada kolom asymp. Sig (2-tailed) adalah 0,000; dengan kata lain probabilitas dibawah 0,05 atau 0,000 < 0,05. Santoso (2012) menyebutkan bahwa jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima, dan jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak. Berdasarkan data di atas menunjukan bahwa probabilitas 0,000; dengan kata lain probabilitas lebih kecil dari 0,05 yang berarti terdapat perbedaan tingkat kecemasan antara siswa kos dan siswa yang tidak kos atau tinggal dengan orang tua. Tabel 11. Mean Mann-Whitney Test Skala Kecemasan antara Siswa kos dan Siswa Tidak Kos siswa kecemasan
N
Mean Rank
Sum of Ranks
tidak kos
111
157.81
17517.00
kos
111
65.19
7236.00
Total
222
Hal ini didukung dengan perbedaan mean pada tingkat kecemasan antara siswa kos 65,19 dan siswa yang tidak kos 157,81. Hal tersebut menunjukan bahwa siswa yang tidak kos atau tinggal bersama orang tua lebih cemas dalam menghadapi ujian akhir semester daripada siswa kos. Maka hipotesis yang diajukan oleh peneliti yang menyatakan bahwa siswa yang tinggal bersama orang tua memiliki tingkat kecemasan yang lebih tinggi daripada siswa kos terbukti benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
3. Hasil Tambahan Skala kecemasan pada penelitian ini terdiri dari 49 item dengan skor masing-masing item 1 hingga 4. Berdasarkan hal tersebut maka diperoleh skor minimum 1x49 = 49 dan skor maksimum 49x4 = 196, sehingga jarak sebaran (range hipotetik) sebesar 196-49 = 147. Berdasarkan hasil tersebut maka diperoleh standar deviasi sebesar σ = 147 : 6 = 24,5 dan mean teoritis sebesar μ = (49 + 196) : 2 = 122,5. Hasil
perhitungan
di
atas
digunakan
untuk
menentukan
kategorisasi skor kecemasan. Kontinum yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 3 kategori, yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Norma pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 12. Kategorisasi Skor Kecemasan Norma
Rentang Nilai
Keterangan
X < (μ – 1.0σ)
X < 98
Rendah
(μ – 1.0σ) ≤ X < (μ +
98 ≤ X < 147
Sedang
147 ≤ X
Tinggi
1.0σ) (μ + 1.0σ) ≤ X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
Norma yang diperoleh di atas menunjukan kategori kecemasan, sebagai berikut: Tabel 13. Kategori Skor Kecemasan Pada Siswa SMA Yang Tinggal Dengan Orang Tua dan Kos Dalam Menghadapi Ujian Akhir Semester Tinggal Dengan Kos Orang Tua
Rentang Kategori Nilai
Jumlah
Jumlah %
Subjek X < 98
Rendah
98 ≤ X <
Sedang
% Subjek
7
6,31%
-
-
103
92,79%
102
91,89%
1
0,9%
9
8,11%
111
100%
111
100%
147 147 ≤ X Total
Tinggi
E. Pembahasan Hasil perhitungan menggunakan Mann-Whitney test skala kecemasan antara siswa kos dan siswa yang tidak kos dalam hal ini tinggal bersama orang tua menunjukan bahwa nilai signifikansi data hasil penelitian sebesar 0,000 sehingga disimpulkan bahwa hipotesis penelitian diterima. Hal ini mengacu pada pernyataan Santoso (2012) bahwa jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima, dan jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
Hasil perhitungan menunjukan bahwa rerata tingkat kecemasan antara siswa kos 65,19 dan siswa yang tidak kos 157,81. Hal tersebut menunjukan bahwa siswa yang tidak kos atau tinggal bersama orang tua lebih cemas dalam menghadapi ujian akhir semester daripada siswa kos. Perbedaan tersebut kemungkinan disebabkan oleh pengaruh teman sebaya dan lingkungan kos. Menurut Arisandy (2011) teman sebaya memberi pengaruh penting dalam kegiatan belajar siswa. Teman sebaya memberikan dukungan instrumental dan dukungan informatif sehingga siswa kos mendapat feedback secara langsung dari teman sebaya mengenai hasil pekerjaan atau masalah mereka (Arisandy, 2011). Menurut Hidayatullah (dalam Arisandy, 2011) siswa kos memiliki waktu yang lebih longgar dan fleksibel untuk belajar dan membentuk kelompok belajar. Menurut Soejanto (1981) berdiskusi dengan teman membantu menyelesaikan kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh seseorang. Belajar kelompok menurunkan kecemasan pada diri siswa karena belajar kelompok memotivasi siswa untuk belajar (Adeyuniati, dalam Olivia, 2011). Hasil penelitian mugkin dipengaruhi oleh kecenderungan siswa kos untuk melakukan adaptasi dengan lingkunngan baru. Adaptasi yang dilakukan oleh siswa kos membuat mereka mencari cara untuk menghadapi tantangan dan masalah termasuk dalam hal akademik (Waas, dalam Arisandy, 2011). Menurut Arisandy (2011) adaptasi tersebut membuat siswa kos memiliki kemampuan untuk menetapkan tujuan belajar yang jelas dan didasarkan pada kesadaran diri dan memiliki efikasi diri yang tinggi untuk menyelesaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
tugas akademik sehingga mereka menggunakan seluruh kemampuan untuk mengatur proses belajar mereka. Lingkungan kos berpotensi untuk melakukan modeling. Menurut Sudrajat (dalam Arisandy, 2011) lingkungan kos memungkinkan siswa untuk melakukan modeling, karena lingkungan kos memberikan rangsangan pada individu untuk berpartisipasi dan mengikuti bila sesuai dengan dirinya. Menurut Arisandy (2011) selain memiliki potensi untuk melakukan modeling, lingkungan kos memberikan persuasi verbal karena siswa tinggal dengan siswa lain yang memiliki kesamaan untuk melakukan kegiatan belajar, dalam hal ini siswa mencari model yang dianggap sesuai dengan diri untuk mengadopsi perilaku belajar yang mendukung mencapai tujuan belajar mereka. Sedangkan tingkat kecemasan siswa yang tinggal bersama orang tua lebih tinggi kemungkinan disebabkan oleh pengawasan orang tua terhadap kegiatan
belajar
anak.
Pengawasan
akan
membuat
anak
menjadi
ketergantungan dalam belajar sehingga tujuan belajar atas kesadaran diri menjadi kurang kuat (Arisandy, 2011). Hal tersebut berkaitan dengan rasa malas belajar pada anak karena perhatian dan sikap orang tua. Orang tua yang sibuk dan kurang memperhatikan kegiatan belajar anak, maka anak menjadi malas untuk belajar (Prayoga (2013) & Winda (2014)). Akan tetapi perhatian dan pengendalian orang tua yang berlebihan berdampak kurang baik bagi siswa. Menurut Khairani (2014) orang tua yang terlalu berlebihan dalam memberikan perhatian kepada anak membuat anak malas belajar. Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
Attaway (dalam Arisandy, 2011) menunjukan bahwa pengendalian yang tinggi oleh orang tua berpengaruh terhadap rendah prestasi akademik siswa. Rasa malas belajar di rumah dipengaruhi oleh beberapa hal seperti fasilitas dan kondisi fisik. Menurut Khairani (2014) fasilitas yang disediakan di rumah mampu membuat siswa menjadi malas untuk belajar seperti CD, VCD, dan barang elektronik lain yang berisi games. Faktor jasmani mempengaruhi kegiatan belajar siswa. Kondisi fisik yang sedang lelah membuat siswa menjadi malas belajar (Slameto, 2010). Jarak antara rumah dan sekolah yang cukup jauh merupakan salah satu pemicu kelelahan bagi siswa yang memiliki rumah yang cukup jauh dari sekolah. Malas belajar dan motivasi belajar siswa yang rendah membuat siswa kurang memiliki semangat untuk belajar sehingga siswa tersebut kurang mempelajari materi yang akan diujikan sehingga siswa menjadi kurang memiliki persiapan ujian akhir semester dan memicu kecemasan pada diri siswa dalam menghadapi ujian. Astuti (2015) menyebutkan bahwa kurang persiapan siswa dalam menghadapi tes atau ujian menyebabkan kecemasan. Kecemasan menghadapi ujian adalah suatu kondisi psikologis dan fisiologis siswa yang tidak menyenangkan yang ditandai dengan pikiran, perasaan dan perilaku motorik tak terkendali menimbulkan kecemasan (Tresna, 2011). Hal lain yang mempengaruhi tingkat kecemasan siswa yang tinggal bersama orang tua adalah keterbatasan siswa untuk melakukan modeling dan persuasi verbal. Arisandy (2011) menjelaskan tinggal bersama orang tua akan membatasi siswa untuk melakukan modeling dan persuasi verbal karena orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
tua memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda dengan siswa sehingga mereka tidak memperoleh model perilaku dan arahan secara langsung tentang materi pelajaran saat belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa dan interpretasi data pada penelitian ini diperoleh hasil nilai t = 0,000 (p < 0,05) sehingga disimpulkan bahwa terdapat perbedaan tingkat kecemasan antara siswa SMA yang kos dengan siswa SMA yang tinggal bersama orang tua dalam menghadapi ujian akhir semester. Hasil analisa menunjukan bahwa siswa yang tinggal bersama orang tua memiliki kecemasan lebih tinggi dalam menghadapi ujian akhir semester daripada siswa yang tinggal di kos. Siswa SMA yang tinggal bersama orang tua memiliki kecemasan yang tergolong sedang (91,89%) dan tinggi (8,11%) dalam menghadapi ujian akhir semester. Sedangkan siswa SMA yang tinggal di kos memiliki kecemasan yang rendah (6,31%), sedang (92,79%), dan tinggi (0,9%). B. Keterbatasan Penelitian Keterbatasan dari penelitian ini adalah peneliti tidak menanyakan apakah subjek memang memilih kos atas kemauan atau keinginan sendiri. Selain itu, peneliti memilih subjek tanpa mempedulikan asal sekolah.
56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
C. Saran a. Bagi peneliti lain Peneliti selanjutnya disarankan untuk memperjelas alasan subjek memilih kos, apakah atas kehendak pribadi atau adanya keterpaksaan. Peneliti selanjutnya hendaknya memperhatikan beberapa hal seperti pemilihan sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Daftar Pustaka Arisandy, Melinda Santi. 2011. Perbedaan Self Regulated Learning Pada Mahasiswa Yang Bertempat Tinggal Di Kos Dan Di Rumah Bersama Orang Tua. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Astuti, Dina. 2015. Gaul OK! Belajar OK! (Cerdas Gak Berarti Kuper). Diakses 12 Juni 2015. Google e-Book. Azwar, Saifuddin. 2003. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka pelajar. ---------------------. 2013. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka pelajar. Baharuddin. 2009. Pendidikan & Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Baihaqi, dkk. 2005. Psikiatri: Konsep Dasar dan Gangguan-Gangguan. Bandung: Refika Aditama. Corey, Gerald. 1988. Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung: PT. Eresco. Dana, I Putu B K. 2013. Dampak Positif Dan Negatif Menghuni Kos-Kosan Bagi Kaum Pelajar Dan Kalangan Umum. Badung: Universitas Dhyana Pura. Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan Peserta Didik: Panduan Bagi Orang Tua dan Guru dalam Memahami Psikologi Anak Usia SD, SMP Dan SMA. Bandung: Remaja Rosdakarya. Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar Edisi II. Jakarta: Rineka Cipta. Efendi, Jaswir, dkk. 2013. Pengaruh Lingkungan Kos Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Pedidikan Geografi. Sumatera Barat: STKIP PGRI. Gunarsa. 1996. Psikologi Olahraga: Teori dan Praktek. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia. Gusniarti, Uly. 2002. Hubungan antara Persepsi Siswa terhadap Tuntutan dan Harapan Sekolah dengan Derajat Stres Siswa Sekolah Plus. Jurnal Psikologika No 13 Tahun VII 2002. Universitas Islam Indonesia.
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
Hartanti & Dwijayanti, J.E. 1970. Hubungan Antara Konsep Diri dan Kecemasan Menghadapi Masa Depan dengan Penyesuaian Sosial Anak-anak Madura. Jurnal Anima Vol XII No. 46. Hartinah, Sitti. 2008. Pengembangan Peserta Didik. Bandung: Refika Aditama. Hidayat, Dede R & Herdi. 2013. Bimbingan Konseling. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Hurlock, Elizabeth B. 1991. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang kehidupan. Jakarta: Erlangga. Jahja, Yudrik. 2011. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana. Khairani, Makmun. 2014. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Aswaja Pressindo. Lebeharia, Usman Taufiq. 2012. Iptek Dalam Lingkungan Kos (Makalah Online). http://dokumen.tips/documents/iptek-dalam-lingkungan-kos.html (diunduh tanggal 24 Agustus 2015) Lubis, Namora L. 2009. Depresi:Tinjauan Psikologis. Jakarta: Kencana. Masidjo. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius. Maslim, Rusdi (editor). 2001. Diagnosis Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas dari PPDGJ – III. Jakarta: Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya. Nevid, Jeffrey S. 2005. Psikologi Abnormal. Jakarta: Penerbit Erlangga. Noor, Juliansyah. 2011. Metode Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana. Olivia, Femi. 2011. Teknik Ujian Efektif. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia. Papalia, dkk. 2009. Human Development edisi 10. Jakarta: Salemba Humanika. Permanasari, Dhian. 2013. Tingkat Kecemasan Menghadapi Ulangan Harian Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Wanayasa Banjarnegara Tahun Ajaran 2012/2013 dan Aplikasinya Terhadap usulan Topik-Topik Bimbingan Pengelolaan Kecemasan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
Pratiwi. Melani Dian. 2014. Upaya Meminimalisir Tingkat Kecemasan Menjelang Ulangan Kenaikan Kelas Melalui Bimbingan Belajar Menggunakan Teknik Relaksasi Progresif (Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling pada Siswa VIID SMP Negeri 2 Sambirejo, Sragen Tahun Ajaran 2013/2014). Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Prayoga, Lia. 2013. Pengaruh Lingkungan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas V MI Al Maarif 02 Singosari Kabupaten Malang (Makalah On-line). http://liaelrahma.blogspot.co.id/2013/07/pengaruh-lingkunganbelajar-terhadap.html (diunduh tanggal 26 Oktober 2015). Prianggono, Hudi Wahyu. 2013. Interaksi Sosial Mahasiswa Kos Dengan Lingkungannya di Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada. Priyatno, Duwi. 2014. SPSS 22 Pengolah Data Terpraktis. Yogyakarta: PT Andi Offset. Purwadi, Andri. 2014. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecemasan Pada Siswa Kelas XII Otomotif dan Mesin Dalam Menghadapi Ujian Nasional SMK Bina Patria 2 Sukoharjo. Surakarta: STIKES PKU Muhammadiyah. Puspitarini, Deneisha Kartika. 2014. Perbedaan Motivasi Belajar Pada Mahasiswa Pendidikan Dokter Tahun Pertama Yang Bertempat Tinggal Dengan Orang Tua Dan Kost Di Fakultas Kedokteran UNS. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Rifai, Melly S S. 1984. Psikologi Perkembangan Remaja dari Segi Kehidupan Sosial. Bandung: Penerbit Bina Aksara. Rosdiana, Neneng. 2008. Motivasi Belajar Siswa Ditinjau Dari Kecemasan Akan Kegagalan Dalam Belajar Dan Perang Orangtua. Semarang: Universitas Katolik Soegijapranata. Safaria, Triantara & Saputra, Nofrans E. 2009. Manajemen Emosi: Sebuah Panduan Cerdas Bagaimana Mengelola Emosi Positif dalam Hidup Anda. Jakarta: Bumi Aksara. Santoso, Agung. 2010. Statistik Untuk Psikologi dari Blog Menjadi Buku. Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Dharma. Santoso, Singgih. 2012. Aplikasi SPSS pada Statistik Non Parametrik. Jakarta: PT. Gramedia. Santrock, John W. 2002. Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup Edisi 5 Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
----------------------. 2007. Remaja Edisi 11 Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga. Slameto. 1988. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Bina Aksara. -----------. 2010. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta. Soejanto, Agoes. 1981. Bimbingan Kearah Belajar Yang Sukses. Jakarta: Aksara Baru. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan R &D. Bandung: Alfabeta. Supratiknya, A. 2014. Pangukuran Psikologis. Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Dharma. Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Tresna, I Gede. 2011. Efektifitas Konseling Behavioral dengan Teknik Desensitisasi Sistematis untuk Mereduksi Kecemasan Menghadapi Ujian. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Wahidah, Rabiatul. 2014. Pengaruh Hunian Kos Terhadap Indeks Prestasi Mahasiswa (Makalah on-line). http://wahidahwawa27.blogspot.co.id/2014/02/makalah-pengaruh-huniankos-terhadap.html (diunduh tanggal 20 Agustus 2015). Winda P, Uswatun H I. 2014. Pengaruh Tempat Tinggal dan Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas IV MI Muhammadiyah Ngasem Tahun Pelajaran 2013/2014 (Naskah Publikasi). Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Wisnu I, Fx. Johan. 2011. Hubungan Antara Efikasi Diri Dengan Kecemasan Pada Siswa Kelas XII SMA Yang Akan Menghadapi Ujian Nasional. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Yusuf, Muri. 2014. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan Ed. 1. Jakarta: Prenadamedia Group. Yusuf, Syamsu. 2011. Psikologi Anak dan Remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset. http://www.snmptn.ac.id (diunduh tanggal 6 April 2015)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
Lampiran 1 Skala Uji Coba
SKALA PENELITIAN
Disusun oleh: Karina Prabawati (119114126)
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
Salam sejahtera, Saya, Karina Prabawati, adalah mahasiswa tingkat akhir dari Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Saat ini saya sedang melakukan sebuah penelitian untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana. Saya memohon kesedian Anda untuk membantu saya dengan cara mengisi skala penelitian ini. Sebelum Anda mengisi skala ini, Anda akan diminta untuk mengisi beberapa data diri yang terkait dengan kepentingan penelitian ini. Kemudian, Anda diharapkan mengisi skala penelitian sesuai dengan apa yang Anda alami, rasakan, maupun pikirkan ketika Anda menghadapi ujian akhir semester. anda tidak perlu ragu-ragu dalam menjawab semua pertanyaan dalam skala ini, karena tidak ada jawaban benar dan salah. Selain itu, jawaban Anda akan dirahasiakan sehingga tidak ada seorang pun yang mengetahui jawaban Anda selain saya dan Anda. Saya akan sangat menghargai apabila Anda bersedia untuk mengisi skala ini dengan sejujur-jujurnya. Apabila Anda bersedia untuk mengisi skala penelitian ini, silakan memberikan tanda tangan atau paraf Anda di akhir pernyataan ini. Terima Kasih atas perhatian dan kesediaan Anda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
LEMBAR PERNYATAAN KESEDIAAN Setelah membaca penjelasan mengenai penelitian ini, saya bersedia untuk terlibat dalam penelitian ini dengan mengisi skala penelitian tanpa ada paksaan dari pihak manapun. Seluruh jawaban yang saya berikan pada skala ini sungguh-sungguh sesuai dengan apa yang saya alami, rasakan, dan pikirkan ketika saya sedang menghadapi ujian akhir semester.
,
(
)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
PETUNJUK PENGISIAN 1. Sebelum mengisi skala penelitian ini, isilah terlebih dahulu data yang ada pada bagian Identitas Diri. 2. Bacalah dengan teliti sebelum mengisi jawaban dari pernyataan yang ada. 3. Pilihlah salah satu dari empat pilihan jawaban yang telah disediakan, yang paling sesuai dengan keadaan Anda ketika menghadapi ujian akhir semester, dengan memberikan tanda silang (X) pada kolom jawaban. Terdapat empat pilihan jawaban yang tersedia, yaitu: SS
: Bila Anda Sangat Setuju dengan pernyataan yang ada
S
: Bila Anda Setuju dengan pernyataan yang ada
TS
: Bila Anda Tidak Setuju dengan pernyataan yang ada
STS
: Bila Anda Sangat Tidak Setuju dengan pernyataan yang ada
Contoh: No.
Pernyataan
Jawaban SS
1.
S
TS
Saya khawatir bila akan ujian akhir X semester
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
4. Apabila Anda akan mengganti jawaban anda, maka Anda bisa membubuhkan tanda samadengan (=) pada jawaban yang salah, dan berikan tanda silang (X) pada jawaban yang Anda anggap benar. Contoh: No.
Pernyataan
Jawaban SS
S
TS
X
X
1. Saya khawatir bila akan ujian akhir semester
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
Skala Kecemasan Nama
:
Jenis Kelamin
:
Kelas
:
Tempat Tinggal
: Kos/Tinggal dengan orangtua *)coret yang salah
Jumlah orang dalam 1 kamar : Jawaban No.
Pernyataan SS
1.
Saya menjadi gemetar ketika kesulitan menjawab soal ujian akhir semester
2.
Saat mengerjakan soal ujian akhir semester, tanpa saya sadari saya menghentakan kaki ke lantai
3.
Saya tetap tenang ketika ujian akhir semester akan segera berakhir sedangkan banyak soal yang belum selesai
4.
Saya tetap santai ketika materi yang tidak saya pelajari keluar dalam ujian akhir semester
5.
Saya tidak berkeringat sedikitpun ketika belum selesai mengerjakan soal ujian akhir semester dan waktu hampir habis
6.
Ketika ujian akhir semester, saya beberapa kali ijin ke kamar mandi untuk buang air kecil
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
Jawaban No.
Pernyataan SS
7.
Ketika akan ujian akhir semester perut saya sering mulas, sehingga saya buang air besar lebih dari biasanya
8.
Saya dapat menentukan urutan soal yang akan saya kerjakan saat ujian akhir semester
9.
Ketika sebagian teman saya sudah selesai mengerjakan
soal
ujian
akhir
semester,
konsentrasi saya menjadi terganggu 10.
Saya merasa khawatir dengan nilai ujian akhir semester yang akan saya peroleh
11.
Ketika
ujian
akhir
semester,
saya
sering
mengalami blank (pikiran kosong) secara tibatiba 12.
Keringat saya tidak keluar secara berlebihan selama mengerjakan ujian akhir semester
13.
Meski saya kesulitan dalam menjawab soal ujian akhir semester, saya tetap tenang
14.
Selama mengerjakan ujian akhir semester, kaki saya tetap tenang
15.
Semua materi ujian akhir semester yang saya pelajari dapat saya mengerti dengan baik
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
Jawaban No.
Pernyataan SS
16.
Ketika
ujian
akhir
semester,
saya
dapat
mengendalikan pikiran sehingga pikiran saya tidak kosong secara tiba-tiba 17.
Saya tetap buang air besar seperti biasanya selama ujian akhir semester
18.
Soal ujian akhir semester yang sulit, tidak membuat keringat saya bercucuran
19.
Bagi saya semua soal ujian akhir semester itu mudah
20.
Saya optimis dengan hasil yang saya peroleh pada setiap ujian akhir semester
21.
Saya kebingungan untuk memilih materi ujian akhir semester mana yang akan saya pelajari telebih dahulu
22.
Saya yakin bahwa saya telah mempelajari semua materi ujian akhir semester
23.
Saya yakin bahwa komputer dapat mendeteksi jawaban saya pada ujian akhir semester
24.
Saya yakin semua jawaban saya benar semua pada ujian akhir semester
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
Jawaban No.
Pernyataan SS
25.
Terkadang saya merasa ujian akhir semester itu sedikit menakutkan
26.
Ketika waktu ujian akan habis, saya menjadi lebih gelisah
27.
Apa yang telah saya pelajari dapat saya ingat ketika mengerjakan soal ujian akhir semester
28.
Ketika terdapat beberapa pilihan jawaban saat ujian akhir semester, saya dapat memilih dengan tepat jawaban mana yang benar
29.
Saya selalu yakin dengan jawaban saya
30.
Saya
susah
untuk
duduk
tenang
ketika
mengerjakan ujian akhir semester 31.
Saya menjadi gelisah ketika teringat bahwa ujian akhir semester sebentar lagi
32.
Ketika ujian akhir semester, saya sering bingung untuk memilih jawaban yang benar pada soal pilihan ganda
33.
Ketika belajar menjelang ujian akhir semester, saya kesulitan untuk fokus mempelajari materi
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
Jawaban No.
Pernyataan SS
34.
Konsentrasi saya untuk menyelesaikan soal ujian tidak terganggu dengan pemberitahuan bahwa waktu akan segera habis
35.
Saya tetap fokus mengerjakan soal ujian, akhir semester meskipun teman-teman saya telah selesai
36.
Saya yakin bahwa saya akan mendapat nilai terbaik dalam ujian akhir semester
37.
Saya selalu fokus dalam mengerjakan soal ujian akhir semester
38.
Nafsu makan saya tidak berubah ketika ujian akhir semester
39.
Ketika mengerjakan soal ujian akhir semester, saya
menjadi mudah berkeringat meskipun
udara tidak panas 40.
Ketika waktu ujian hampir usai dan saya belum selesai
mengerjakan,
tubuh
saya
menjadi
berkeringat 41.
Tubuh
saya
mudah
berkeringat
ketika
menjumpai soal ujian akhir semester yang sulit
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
Jawaban No.
Pernyataan SS
42.
Ketika guru memberitahukan waktu akan segera habis,
saya
menjadi
tidak
fokus
dalam
mengerjakan soal 43.
Selama mengerjakan ujian akhir semester, saya tetap berada di ruang ujian
44.
Pikiran saya menjadi tidak tenang menjelang ujian akhir semester
45.
Saya yakin bahwa semua soal ujian akhir semester dapat saya kerjakan dengan baik dan benar
46.
Saya merasa biasa saja dengan ujian akhir semester dan tidak ada yang saya takutkan
47.
Tidak ada yang saya risaukan menjelang ujian akhir semester
48.
Ketika menjelang ujian akhir semester, saya takut bahwa nanti soal akan sulit
49.
Saya merasa takut jika usaha saya ketika ujian akhir semester tidak membuahkan
hasil yang
maksimal 50.
Ketika belajar menjelang ujian, saya terkadang tidak mengerti apa yang sedang saya pelajari
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
Jawaban No.
Pernyataan SS
51.
Saya menjadi kesulitan untuk mengingat materi pelajari ketika ujian akhir semester
52.
Saat ujian akhir semester, Saya menjadi gemetar ketika masih banyak soal yang belum saya kerjakan dan waktu segera habis
53.
Tubuh saya menjadi gemetar ketika materi yang tidak saya pelajari keluar dalam ujian akhir semester
54.
Tangan saya tetap kering selama mengerjakan soal ujian akhir semester
55.
Saya
sulit
untuk
berkonsentrasi
ketika
mengerjakan soal ujian akhir semester 56.
Menjelang ujian akhir semester nafsu makan saya berkurang atau bertambah
57.
Saya
selalu
berkonsentrasi
ketika
belajar
menjelang ujian akhir semester 58.
Saya buang air besar dengan lancar menjelang ujian akhir semester
59.
Ketika ujian akhir semester akan dimulai, saya khawatir ada materi yang belum saya pelajari
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
Jawaban No.
Pernyataan SS
60.
Selama mengerjakan soal ujian akhir semester, saya selalu diam di tempat duduk
61.
Saya tidak risau dengan ujian akhir semester yang sebentar lagi dilaksanakan
62.
Saya khawatir jawaban saya pada ujian akhir semester tidak terbaca di komputer
63.
Ketika mengerjakan soal ujian akhir semester, saya bingung memilih soal mana yang akan saya kerjakan terlebih dahulu
64.
Saya
tetap
duduk
dengan
tenang
ketika
mengerjakan soal ujian akhir semester ketika waktu hampir habis 65.
Saya khawatir jawaban pada ujian akhir semester saya banyak yang salah
66.
Saya sering ragu dengan jawaban saya pada saat ujian akhir semester
67.
Saya gelisah ketika menemukan soal yang sulit dan saya tidak dapat mengerjakannya padahal waktu segera berakhir
68.
Saya terkadang mengalami sembelit menjelang ujian akhir semester
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
Jawaban No.
Pernyataan SS
69.
S
TS
Saya tetap tenang dalam mengerjakan soal ujian akhir semester meskipun waktu hampir habis
70.
Telapak tangan saya mudah berkeringat ketika megerjakan ujian akhir semester
71.
Saya merasa takut tidak bisa mengerjakan soal ujian akhir semester
72.
Ketika belajar untuk ujian akhir semester, saya telah mengatur urutan materi yang akan saya pelajari Periksa kembali jawaban Anda, jangan sampai ada yang terlewat
TERIMA KASIH
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
Lampiran 2 Hasil Reliabilitas dan Seleksi Item
Hasil Reliabilitas Skala Kecemasan Sebelum Seleksi Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .942
72
Item-Total Statistics Corrected Item-
Cronbach's
Scale Mean if
Scale Variance
Total
Alpha if Item
Item Deleted
if Item Deleted
Correlation
Deleted
soal1
174.22
507.418
.456
.942
soal2
174.13
518.249
.143
.943
soal3
173.72
508.518
.406
.942
soal4
173.65
499.343
.641
.941
soal5
173.74
504.775
.558
.941
soal6
174.85
514.443
.291
.942
soal7
174.96
507.909
.469
.941
soal8
174.46
515.320
.249
.943
soal9
173.59
509.003
.406
.942
soal10
173.54
510.609
.411
.942
soal11
174.13
515.760
.298
.942
soal12
174.59
511.848
.388
.942
soal13
173.96
541.243
-.486
.946
soal14
174.04
536.620
-.412
.945
soal15
174.39
516.599
.247
.942
soal16
174.46
513.320
.396
.942
soal17
174.43
518.429
.157
.943
soal18
174.33
509.247
.528
.941
soal19
173.59
514.292
.346
.942
soal20
174.57
513.940
.349
.942
soal21
174.26
507.086
.508
.941
soal22
174.26
512.419
.381
.942
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
soal23
174.65
524.676
-.020
.944
soal24
173.78
519.685
.132
.943
soal25
173.89
502.321
.714
.940
soal26
173.78
508.574
.519
.941
soal27
174.54
514.387
.345
.942
soal28
174.37
516.860
.264
.942
soal29
173.72
521.541
.081
.943
soal30
174.20
508.561
.439
.942
soal31
174.13
498.694
.724
.940
soal32
174.04
508.576
.562
.941
soal33
174.26
502.908
.610
.941
soal34
173.87
505.849
.638
.941
soal35
174.02
505.888
.594
.941
soal36
174.20
520.250
.111
.943
soal37
174.50
517.278
.264
.942
soal38
174.43
524.029
-.004
.944
soal39
174.33
502.180
.704
.940
soal40
174.28
498.696
.739
.940
soal41
174.15
503.065
.621
.941
soal42
173.91
504.081
.618
.941
soal43
174.57
511.629
.341
.942
soal44
174.30
505.105
.634
.941
soal45
174.33
520.047
.128
.943
soal46
174.04
502.754
.635
.941
soal47
174.02
500.600
.735
.940
soal48
173.98
501.000
.645
.941
soal49
173.78
503.907
.567
.941
soal50
173.93
518.373
.256
.942
soal51
174.35
516.321
.299
.942
soal52
174.07
505.085
.587
.941
soal53
174.24
503.297
.574
.941
soal54
174.28
505.096
.528
.941
soal55
174.37
507.349
.612
.941
soal56
174.35
515.032
.253
.943
soal57
174.50
511.767
.445
.942
soal58
174.50
510.256
.499
.941
soal59
173.74
509.442
.542
.941
soal60
174.50
512.744
.409
.942
soal61
174.15
509.021
.540
.941
soal62
174.09
515.370
.225
.943
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
soal63
174.46
506.654
.642
.941
soal64
174.13
510.383
.385
.942
soal65
173.85
504.310
.579
.941
soal66
174.04
501.776
.766
.940
soal67
173.70
503.905
.580
.941
soal68
174.72
510.163
.469
.942
soal69
173.98
502.066
.696
.940
soal70
174.33
504.491
.600
.941
soal71
173.93
497.218
.737
.940
soal72
174.63
518.949
.171
.943
Hasil Reliabilitas Skala Kecemasan Seleksi 1 Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.959
51
Item-Total Statistics Scale Mean if
Scale Variance if
Corrected Item-
Cronbach's Alpha
Item Deleted
Item Deleted
Total Correlation
if Item Deleted
soal1
124.70
421.772
.517
.959
soal3
124.20
423.850
.433
.959
soal4
124.13
415.360
.671
.958
soal5
124.22
420.307
.592
.958
soal7
125.43
425.940
.414
.959
soal9
124.07
424.151
.438
.959
soal10
124.02
426.466
.418
.959
soal12
125.07
428.196
.375
.959
soal16
124.93
429.529
.382
.959
soal18
124.80
424.605
.561
.958
soal19
124.07
430.640
.324
.959
soal20
125.04
430.576
.318
.959
soal21
124.74
423.042
.523
.958
soal22
124.74
429.797
.329
.959
soal25
124.37
418.683
.731
.958
soal26
124.26
423.486
.569
.958
soal27
125.02
431.444
.295
.959
soal30
124.67
424.180
.459
.959
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
soal31
124.61
415.488
.735
.958
soal32
124.52
424.788
.564
.958
soal33
124.74
420.686
.577
.958
soal34
124.35
421.610
.667
.958
soal35
124.50
422.789
.580
.958
soal39
124.80
419.094
.701
.958
soal40
124.76
415.564
.748
.957
soal41
124.63
419.083
.645
.958
soal42
124.39
419.577
.659
.958
soal43
125.04
429.287
.289
.960
soal44
124.78
421.418
.643
.958
soal46
124.52
419.144
.647
.958
soal47
124.50
416.878
.759
.957
soal48
124.46
416.743
.682
.958
soal49
124.26
419.397
.604
.958
soal52
124.54
420.876
.614
.958
soal53
124.72
418.785
.612
.958
soal54
124.76
422.319
.507
.959
soal55
124.85
424.932
.563
.958
soal57
124.98
429.355
.382
.959
soal58
124.98
426.911
.478
.959
soal59
124.22
424.974
.569
.958
soal60
124.98
429.800
.364
.959
soal61
124.63
425.127
.545
.958
soal63
124.93
422.907
.650
.958
soal64
124.61
425.843
.405
.959
soal65
124.33
420.447
.595
.958
soal66
124.52
418.611
.767
.958
soal67
124.17
418.725
.640
.958
soal68
125.20
426.650
.455
.959
soal69
124.46
418.387
.714
.958
soal70
124.80
420.828
.610
.958
soal71
124.41
413.714
.760
.957
Hasil Reliabilitas Skala Kecemasan Final Reliability Statistics Cronbach's Alpha .960
N of Items 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
soal1
2.41
.805
46
soal3
2.91
.839
46
soal4
2.98
.856
46
soal5
2.89
.767
46
soal7
1.67
.762
46
soal9
3.04
.815
46
soal10
3.09
.725
46
soal12
2.04
.698
46
soal16
2.17
.608
46
soal18
2.30
.628
46
soal19
3.04
.631
46
soal20
2.07
.646
46
soal21
2.37
.741
46
soal22
2.37
.679
46
soal25
2.74
.681
46
soal26
2.85
.666
46
soal30
2.43
.779
46
soal31
2.50
.782
46
soal32
2.59
.617
46
soal33
2.37
.771
46
soal34
2.76
.639
46
soal35
2.61
.682
46
soal39
2.30
.695
46
soal40
2.35
.766
46
soal41
2.48
.752
46
soal42
2.72
.720
46
soal44
2.33
.668
46
soal46
2.59
.748
46
soal47
2.61
.714
46
soal48
2.65
.795
46
soal49
2.85
.788
46
soal52
2.57
.720
46
soal53
2.39
.802
46
soal54
2.35
.795
46
soal55
2.26
.612
46
soal57
2.13
.619
46
soal58
2.13
.619
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
soal59
2.89
.605
46
soal60
2.13
.619
46
soal61
2.48
.623
46
soal63
2.17
.608
46
soal64
2.50
.782
46
soal65
2.78
.758
46
soal66
2.59
.652
46
soal67
2.93
.772
46
soal68
1.91
.661
46
soal69
2.65
.706
46
soal70
2.30
.726
46
soal71
2.70
.813
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
Lampiran 3 Skala Final
SKALA PENELITIAN
Disusun oleh: Karina Prabawati (119114126)
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
Salam sejahtera, Saya, Karina Prabawati, adalah mahasiswa tingkat akhir dari Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Saat ini saya sedang melakukan sebuah penelitian untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana. Saya memohon kesedian Anda untuk membantu saya dengan cara mengisi skala penelitian ini. Sebelum Anda mengisi skala ini, Anda akan diminta untuk mengisi beberapa data diri yang terkait dengan kepentingan penelitian ini. Kemudian, Anda diharapkan mengisi skala penelitian sesuai dengan apa yang Anda alami, rasakan, maupun pikirkan ketika Anda menghadapi ujian akhir semester. anda tidak perlu ragu-ragu dalam menjawab semua pertanyaan dalam skala ini, karena tidak ada jawaban benar dan salah. Selain itu, jawaban Anda akan dirahasiakan sehingga tidak ada seorang pun yang mengetahui jawaban Anda selain saya dan Anda. Saya akan sangat menghargai apabila Anda bersedia untuk mengisi skala ini dengan sejujur-jujurnya. Apabila Anda bersedia untuk mengisi skala penelitian ini, silakan memberikan tanda tangan atau paraf Anda di akhir pernyataan ini. Terima Kasih atas perhatian dan kesediaan Anda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
LEMBAR PERNYATAAN KESEDIAAN Setelah membaca penjelasan mengenai penelitian ini, saya bersedia untuk terlibat dalam penelitian ini dengan mengisi skala penelitian tanpa ada paksaan dari pihak manapun. Seluruh jawaban yang saya berikan pada skala ini sungguh-sungguh sesuai dengan apa yang saya alami, rasakan, dan pikirkan ketika saya sedang menghadapi ujian akhir semester.
,
(
)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
PETUNJUK PENGISIAN 5. Sebelum mengisi skala penelitian ini, isilah terlebih dahulu data yang ada pada bagian Identitas Diri. 6. Bacalah dengan teliti sebelum mengisi jawaban dari pernyataan yang ada. 7. Pilihlah salah satu dari empat pilihan jawaban yang telah disediakan, yang paling sesuai dengan keadaan Anda ketika menghadapi ujian akhir semester, dengan memberikan tanda silang (X) pada kolom jawaban. Terdapat empat pilihan jawaban yang tersedia, yaitu: SS
: Bila Anda Sangat Setuju dengan pernyataan yang ada
S
: Bila Anda Setuju dengan pernyataan yang ada
TS
: Bila Anda Tidak Setuju dengan pernyataan yang ada
STS
: Bila Anda Sangat Tidak Setuju dengan pernyataan yang ada
Contoh: No.
Pernyataan
Jawaban SS
2.
S
TS
Saya khawatir bila akan ujian akhir
STS
X
semester
8. Apabila Anda akan mengganti jawaban anda, maka Anda bisa membubuhkan tanda samadengan (=) pada jawaban yang salah, dan berikan tanda silang (X) pada jawaban yang Anda anggap benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
Contoh: No.
Pernyataan
Jawaban SS
2. Saya khawatir bila akan ujian akhir semester
S
TS
X
X
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
Skala Kecemasan Nama
:
Jenis Kelamin
:
Kelas
:
Tempat Tinggal
: Kos/Tinggal dengan orangtua *)coret yang salah
Jumlah orang dalam 1 kamar : Jawaban No.
Pernyataan SS
1.
Saya merasa khawatir dengan nilai ujian akhir semester yang akan saya peroleh
2.
Ketika ujian akhir semester akan dimulai, saya khawatir ada materi yang belum saya pelajari
3.
Ketika mengerjakan soal ujian akhir semester, saya
menjadi mudah berkeringat meskipun
udara tidak panas 4.
Saya optimis dengan hasil yang saya peroleh pada setiap ujian akhir semester
5.
Tangan saya tetap kering selama mengerjakan soal ujian akhir semester
6.
Saya kebingungan untuk memilih materi ujian akhir semester mana yang akan saya pelajari telebih dahulu
7.
Saya merasa takut tidak bisa mengerjakan soal ujian akhir semester
8.
Saya buang air besar dengan lancar menjelang ujian akhir semester
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
Jawaban No.
9.
Pernyataan
SS
Saya merasa takut jika usaha saya ketika ujian akhir semester tidak membuahkan hasil yang maksimal
10.
Soal ujian akhir semester yang sulit, tidak membuat keringat saya bercucuran
11.
Ketika menjelang ujian akhir semester, saya takut bahwa nanti soal akan sulit
12.
Ketika mengerjakan soal ujian akhir semester, saya bingung memilih soal mana yang akan saya kerjakan terlebih dahulu
13.
Terkadang saya merasa ujian akhir semester itu sedikit menakutkan
14.
Ketika guru memberitahukan waktu akan segera habis,
saya
menjadi
tidak
fokus
dalam
mengerjakan soal 15.
Keringat saya tidak keluar secara berlebihan selama mengerjakan ujian akhir semester
16.
Saya
sulit
untuk
berkonsentrasi
ketika
mengerjakan soal ujian akhir semester 17.
Saya
selalu
berkonsentrasi
ketika
belajar
menjelang ujian akhir semester 18.
Konsentrasi saya untuk menyelesaikan soal ujian tidak terganggu dengan pemberitahuan bahwa waktu akan segera habis
19.
Telapak tangan saya mudah berkeringat ketika megerjakan ujian akhir semester
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
Jawaban No.
20.
Pernyataan
SS
Ketika sebagian teman saya sudah selesai mengerjakan
soal
ujian
akhir
semester,
konsentrasi saya menjadi terganggu 21.
Ketika akan ujian akhir semester perut saya sering mulas, sehingga saya buang air besar lebih dari biasanya
22.
Saya terkadang mengalami sembelit menjelang ujian akhir semester
23.
Saya
menjadi
gemetar
ketika
kesulitan
menjawab soal ujian akhir semester 24.
Saat ujian akhir semester, Saya menjadi gemetar ketika masih banyak soal yang belum saya kerjakan dan waktu segera habis
25.
Saya tetap santai ketika materi yang tidak saya pelajari keluar dalam ujian akhir semester
26.
Saya yakin bahwa saya telah mempelajari semua materi ujian akhir semester
27.
Ketika waktu ujian hampir usai dan saya belum selesai
mengerjakan,
tubuh
saya
menjadi
berkeringat 28.
Ketika ujian akhir semester, saya sering bingung untuk memilih jawaban yang benar pada soal pilihan ganda
29.
Saya sering ragu dengan jawaban saya pada saat ujian akhir semester
30.
Saya merasa biasa saja dengan ujian akhir semester dan tidak ada yang saya takutkan
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
Jawaban No.
31.
Pernyataan
SS
Saya gelisah ketika menemukan soal yang sulit dan saya tidak dapat mengerjakannya padahal waktu segera berakhir
32.
Saya tetap tenang dalam mengerjakan soal ujian akhir semester meskipun waktu hampir habis
33.
Saya tetap fokus mengerjakan soal ujian, akhir semester meskipun teman-teman saya telah selesai
34.
Tubuh saya menjadi gemetar ketika materi yang tidak saya pelajari keluar dalam ujian akhir semester
35.
Selama mengerjakan soal ujian akhir semester, saya selalu diam di tempat duduk
36.
Saya tidak risau dengan ujian akhir semester yang sebentar lagi dilaksanakan
37.
Tubuh
saya
mudah
berkeringat
ketika
menjumpai soal ujian akhir semester yang sulit 38.
Tidak ada yang saya risaukan menjelang ujian akhir semester
39.
Ketika
ujian
akhir
semester,
saya
dapat
mengendalikan pikiran sehingga pikiran saya tidak kosong secara tiba-tiba 40.
Ketika belajar menjelang ujian akhir semester, saya kesulitan untuk fokus mempelajari materi
41.
Saya khawatir jawaban pada ujian akhir semester saya banyak yang salah
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
Jawaban No.
42.
Pernyataan
SS
S
Ketika waktu ujian akan habis, saya menjadi lebih gelisah
43.
Saya tetap tenang ketika ujian akhir semester akan segera berakhir sedangkan banyak soal yang belum selesai
44.
Saya
tetap
duduk
dengan
tenang
ketika
mengerjakan soal ujian akhir semester ketika waktu hampir habis 45.
Saya tidak berkeringat sedikitpun ketika belum selesai mengerjakan soal ujian akhir semester dan waktu hampir habis
46.
Pikiran saya menjadi tidak tenang menjelang ujian akhir semester
47.
Saya
susah
untuk
duduk
tenang
ketika
mengerjakan ujian akhir semester 48.
Bagi saya semua soal ujian akhir semester itu mudah
49.
Saya menjadi gelisah ketika teringat bahwa ujian akhir semester sebentar lagi Periksa kembali jawaban Anda, jangan sampai ada yang terlewat
TERIMA KASIH
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
Lampiran 4 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N
Minimum
kecemasan
222
Valid N (listwise)
222
77.00
Maximum 164.00
Mean 124.1441
Std. Deviation 13.75766
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
Lampiran 5 Uji Normalitas Case Processing Summary Cases Valid siswa kecemasan
N
Missing
Percent
N
Total
Percent
N
Percent
tidak kos
111
100.0%
0
0.0%
111
100.0%
kos
111
100.0%
0
0.0%
111
100.0%
Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov siswa kecemasan
Statistic
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
tidak kos
.093
111
.020
.949
111
.000
kos
.081
111
.067
.960
111
.002
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
Lampiran 6 Uji Homogenitas
Group Statistics siswa kecemasan
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
tidak kos
111
133.3694
8.95639
.85010
kos
111
114.9189
11.32667
1.07508
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the
kecemasan
F
Sig.
1.995
.159
t
df
Sig. (2-
Mean
Std. Error
tailed)
Difference
Difference
Difference Lower
Upper
Equal variances
13.462
220
.000
18.45045
1.37057 15.74932
21.15158
13.462 208.895
.000
18.45045
1.37057 15.74852
21.15238
assumed Equal variances not assumed
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
Lampiran 7 Uji Hipotesis
Mann-Whitney Test Ranks siswa kecemasan
N
Mean Rank
Sum of Ranks
tidak kos
111
157.81
17517.00
kos
111
65.19
7236.00
Total
222
a
Test Statistics
kecemasan Mann-Whitney U
1020.000
Wilcoxon W
7236.000
Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Grouping Variable: siswa
-10.748 .000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI