Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
TINDAK TUTUR PEMBELI DENGAN PENJUAL SAYURAN DI PASAR SRENGAT KABUPATEN BLITAR
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
OLEH : ETIK ERNAWATI NPM: 10.1.01.07.0061
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
Etik Ernawati | 10.1.01.07.0061 FKIP - PBSI
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Etik Ernawati | 10.1.01.07.0061 FKIP - PBSI
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Etik Ernawati | 10.1.01.07.0061 FKIP - PBSI
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
TINDAK TUTUR PEMBELI DENGAN PENJUAL SAYURAN DI PASAR SRENGAT KABUPATEN BLITAR ETIK ERNAWATI NPM: 10.1.01.07.0061 FKIP-PBSI Dr. Andri Pitoyo, M.Pd dan Dra. Sumiyarsi UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK Etik Ernawati: Tindak Tutur Pembeli Dengan Penjual Sayuran Di Pasar Srengat Kabupaten Blitar, Skripsi, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruandan Ilmu Pendidikan, Universitas Nusantara PGRI Kediri, 2014.
Penelitian ini sesuai pendekatan teoretis menggunakan studi pragmatik, sesuai dengan dasar pemikiran pragmatik. Pragmatik membahas tentang pemilihan bentuk bahasa dan penentuan maknanya sehubungan dengan maksud pembicara sesuai dengan konteks dan keadaannya, bahasa adalah titik berat dari penelitian ini. Sedangkan berdasarkan metodologis, pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, karena peneliti merupakan alat utama pengumpul data. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik simak, yang terdiri dari dua teknik, yaitu teknik sadap dan teknik catat.Teknik sadap disebut sebagai teknik dasar dalam teknik simak karena pada hakikatnya penyimakan diwujudkan dengan penyadapan. Dalam arti, peneliti dalam upaya mendapatkan data dilakukan dengan menyadap atau merekam percakapan antara pembeli dengan penjual sayuran di pasar Srengat.Teknik catat merupakan teknik mencatat untuk mempermudah dalam menganalisis ke dalam kartu data. Hasil analisis data percakapan pembeli dengan penjual sayuran di pasar Srengat Kabupaten Blitar yaitu, (1) berdasarkan deskripsi tindak tutur yang digunakan dalam bertransaksi, (2) berdasarkan tuturan - tuturan dalam percakapan yang dapat dilihat dari jenis jenis tindak tutur yang digunakan yakni tindak tutur lokusi, tindak tutur ilokusi, dan tindak tutur perlokusi yang diterapkan dalam berkomunikasi maupun bertransaksi. Berdasarkan semua analisis dapat ditarik simpulan yaitu, di dalam tindak tutur pembeli dengan penjual sayuran di pasar Srengat kabupaten Blitar.Tindak tutur yang banyak diterapkan yaitu tindak tutur ilokusi karena di dalam tuturan baik dari tuturan penjual maupun pembeli yang digunakan untuk bertransaksi lebih banyak menggunakan tindak tutur ilokusi. Sedangkan penerapan tindak tutur lokusi pada percakapan pembeli dengan penjual di pasar Srengat kabupaten Blitar dari hasil analisis hanya kurang dari sepuluh. Selain itu dalam percakapan pembeli dengan penjual sayuran di pasar Srengat hanya terdapat sedikit penerapan tindak tutur perlokusinya. Kata Kunci Lokusi, Ilokusi, dan Perlokusi.
Etik Ernawati | 10.1.01.07.0061 FKIP - PBSI
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
I.
LATAR BELAKANG Dalam kehidupan sehari - hari, manusia hidup sebagai makhluk sosial yang selalu bergantung dengan orang lain. Manusia tidak akan terlepas dari hubungan bermasyarakat dengan manusia dan lingkungan sekitar. Agar dapat berhubungan dan saling berinteraksi, harus tercipta sebuah komunikasi yang dapat membantu mereka untuk saling bekerja sama. Media dan perantara dari komunikasi itu sendiri adalah berupa alat
informasi yang dapat berupa pikiran, gagasan, maksud, perasaan, maupun emosi secara langsung. Maka, dalam setiap proses komunikasi ini terjadilah apa yang disebut peristiwa tutur dan tindak tutur dalam satu situasi tutur. Situasi tuturan tersebut merupakan situasi sosial yang aktual karena terjadi dalam lingkungan masyarakat yang luas dan berbeda.Jadi situasi tutur dapat mempengaruhi tercapai tujuan tuturan. Peristiwa tutur (speech
komunikasi verbal yang disebut dengan
event)adalah terjadinya atau
bahasa.
berlangsungnya interaksi linguistik Bahasa merupakan alat
komunikasi yang paling baik, paling sempurna, dibandingkan dengan alatalat komunikasi lain. Bahasa adalah alat komunikasi antar anggota masyarakat, berupa lambang bunyi ujaran, yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.Melalui bahasa itulah, manusia dapat menyampaikan dan mengungkapkan isi hatinya kepada orang lain dengan maksud dan tujuan tertentu.Dalam setiap komunikasi manusia saling menyampaikan Etik Ernawati | 10.1.01.07.0061 FKIP - PBSI
dalam satu bentuk ujaran atau lebih yang melibatkan dua pihak, yaitu penutur atau lawan tutur, dengan satu pokok tuturan, di dalam waktu, tempat, dan situasi tertentu.Peristiwa tutur pada dasarnya merupakan rangkaian dari sejumlah tindak tutur (speech act) yang terorganisasikan untuk mencapai suatu tujuan.Kalau peristiwa tutur merupakan gejala sosial, maka tindak tutur merupakan gejala individu, bersifat psikologis, dan keberlangsungannya ditentukan oleh kemampuan bahasa si penutur dalam menghadapi situasi simki.unpkediri.ac.id || 69||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
tertentu.Dalam peristiwa tutur lebih
sebagai acuan untuk melakukan
dilihat pada tujuan peristiwanya, tetapi
tindakan yang sesuai dengan yang
dalam tindak tutur lebih dilihat pada
disampaikan.Sehingga pendengar
makna atau arti tindakan dalam
mudah memahami dan dapat
tuturannya. Tindak tutur dan peristiwa
melakukannya dengan tepat sesuai
tutur merupakan dua gejala yang
keinginan penutur.Hal ini dapat terlihat
terdapat pada satu proses, yakni proses
dari fungsi ujaran yang diujarkan oleh
komunikasi.
pembeli dengan penjual sayuran atau
Tuturan merupakan ucapan atau
sebaliknya.
ujaran yang di ujarkan dan
Sasaran yang digunakan dalam
diperlihatkan melalui tindakan -
penelitian ini adalah komunikasi yang
tindakan.Menurut Austin dalam
dilakukan antara pembeli dengan
Ibrahim (1993:106) bahwa terdapat
penjual sayuran di pasar Srengat
banyak hal yang berbeda yang bisa
Kabupaten Blitar.Di dalam komunikasi
dilakukan dengan kata-
tentu dari setiap ujaran - ujaran yang
kata.Pandangannya yang paling dasar
diujarkan memiliki penafsiran yang
adalah sebagian ujaran bukanlah
berbeda baik dari pembeli sebagai
pernyataan atau pertanyaan tentang
penutur maupun penjual sebagai
informasi tertentu, tetapi ujaran itu
pendengar begitu juga sebaliknya.
merupakan tindakan.Tindakan -
Sehingga dari pemaparan tersebut
tindakan yang ditampilkan lewat
dapat diperoleh gambaran termaksud
tuturan biasanya disebut tindak
dalam jenis tindak tutur apa yang
tutur.Tindak tutur salah satunya dapat
digunakan dalam setiap ujarannya.
dijumpai dalam komunikasi pembeli
Dari uraian tersebut maka peneliti
dengan penjual sayuran di pasar
memilih judul “Tindak Tutur Pembeli
Srengat atau sebaliknya.
dengan Penjual Sayuran di Pasar
Di dalam komunikasi yang terjadi antara pembeli dengan penjual sayuranterdapat ujaran - ujaran dengan
SrengatKabupaten Blitar”. A.
Ruang Lingkup Dalam penelitian terdapat ruang
jenis tindak tutur yang berbeda.
lingkup agar lebih terarah dalam
Tuturan yang diujarkan dapat dijadikan
mengumpulkan data.Sehingga
Etik Ernawati | 10.1.01.07.0061 FKIP - PBSI
simki.unpkediri.ac.id || 69||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
penelitian ini lebih mudah
sayuran di pasar Srengat Kabupaten
dilaksanakan.Ruang lingkup penelitian
Blitar berhubungan dengan bagaimana
ini hanya meneliti tentang tindak tutur
satuan kebahasaan itu digunakan di
pembeli dengan penjual sayuran di
dalam komunikasi. Tindak tutur
pasar Srengat Kabupaten Blitar.
pembeli dengan penjual sayuran di
Di dalam penelitian ini, pembahasan mengarah pada deskripsi
mempunyai makna sesuai dengan
mengenai jenis tindak tutur yang
maksud si penutur.
terdapat dalam komunikasi antara
II.
pasar Srengat Kabupaten Blitar
Dalam penelitian ini menggunakan
pembeli dengan penjual sayuran.Hal
pendekatan secara metodologi yaitu
ini dapat dilihat dari ujaran - ujaran
kualitatif. Peneliti menggunakan
yang digunakan antara keduanya untuk
pendekatan kualitatif karena data
berkomunikasi.Misalnya ketika penjual
penelitian berupa bentuk-bentuk
menawarkan dagangannya,tentu dari
verbal bahasa yaitu berupa tuturan
ujaran yang diucapkan penjual tersebut
yang dilakukan oleh pembeli dengan
mengandung salah satu jenis tindak
penjual sayuran di pasar Srengat
tutur.
Kabupaten Blitar. Menurut Bogdan
METODE
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Berdasarkan teoretis pendekatan ini menggunakan pendekatan pragmatik. Pragmatik membahas tentang pemilihan bentuk bahasa dan penentuan maknanya sehubungan dengan maksud pembicara sesuai dengan konteks dan keadaannya.Penelitian yang menelaah tindak tutur pembeli dengan penjual Etik Ernawati | 10.1.01.07.0061 FKIP - PBSI
dan Taylor (dalam Moleong, 2007: 4)Pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang berkaitan data yang tidak berupa angka tetapi berupa kualitas bentuk-bentuk variabel yang berwujud tuturan sehingga data yang dihasilkan berupa kata-kata tertulis atau lisan tentang sifat-sifat individu, keadaan, gejala, dari kelompok tertentu yang diamati. Pendekatan kualitatif menganalisis data yang berupa kata-kata baik secara tertulis maupun lisan dan tidak berhubungan dengan angka. simki.unpkediri.ac.id || 70||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Penelitian kualitatif adalah
perspektifnya di dalam dunia, dari segi
penelitian yang memfokuskan kepada
konsep, perilaku, persepsi, dan
analisis isi. Bogdan dan Tylor (dalam
persoalan tentang manusia yang diteliti.
Moleong,2005:4) menjelaskan
Penelitian dengan menggunakan
penelitian kualitatif adalah penelitian
pendekatan kualitatif dapat digunakan
yang menghasilkan data berupa bentuk
untuk meneliti gejala sosial yang ada.
kata-kata tertulis atau gambar dari
Pendekatan ini digunakan untuk
objek yang akan diamati. Data yang
meneliti kehidupan sosial yang dilihat
berupa kata-kata tertulis atau gambar
dari berbagai pandangan yang tentu
objek dapat dianalisis dan
saja analisisnya terkait dengan suatu
dideskripsikan juga melalui sebuah
penjabaran yang berupa deskripsi
ungkapan yang berupa kata-kata.
melalui kata-kata.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak menggunakan prosedur analisis statistik atau cara kuantifikasi lainnya. Pada penelitian kualitatif data yang dianalisis adalah data yang bukan angka sehingga prosedur analisisnya juga bukan prosedur analisis yang berkaitan dengan angka. Prosedur penelitian dalam penelitian kualitatif menggunakan analisis data yang berupa kata atau kalimat (Moleong, 2007: 6). Pendapat lain menurut Jane Richie (dalam Moleong, 2007: 6) penelitian kualitatif adalah upaya untuk menyajikan dunia sosial dan Etik Ernawati | 10.1.01.07.0061 FKIP - PBSI
Selain pendekatan kualitatif,penelitian ini juga menggunakan pendekatan secara deskriptif. Pendekatan tersebut adalah suatu pendekatan yang berupaya mengungkapkan atau mendeskripsikan situasi-situasi atau kejadian-kejadian (Suryabrata, 2012:76).Situasi-situasi atau kejadian-kejadian yang timbul dari proses penelitian akan diungkapkan atau dideskripsikan secara rinci dengan menggunakan pendekatan ini. Deskripsi dari situasi atau kejadian tidak berupa angka sehingga pendeskripsiannya menggunakan katakata. Deskriptif juga dapat diartikan bahwa data yang dikumpulkan adalah simki.unpkediri.ac.id || 71||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
berupa kata -kata, gambar, dan bukan
Berdasarkan teoretis pendekatan
angka-angka (Moleong, 2007: 11).
ini menggunakan pendekatan
Untuk mendeskripsikan sesuatu maka
pragmatik. Pragmatik membahas
perlu sebuah pilihan kata agar
tentang pemilihan bentuk bahasa dan
pendeskripsian sesuatu tersebut dapat
penentuan maknanya sehubungan
mudah dipahami. Data berupa gambar
dengan maksud pembicara sesuai
juga dapat mendeskripsikan suatu
dengan konteks dan
kejadian tertentu. Melalui kata dan
keadaannya.Penelitian yang menelaah
gambar suatu kejadian dapat
tindak tutur pembeli dengan penjual
dideskripsikan dan dipahami.
sayuran di pasar Srengat Kabupaten
Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini berupa pendekatan kualitatif deskriptif karena yang diteliti berupa kata - kata yang ada pada dialog percakapan pembeli dengan penjual sayuran di pasar Srengatdan kata-kata tersebut dianalisis untuk mendapatkan deskripsi tentang jenis tindak tutur yang ada pada dialog percakapan tersebut. Pada penelitian ini, penelitian yang dilakukan semata-mata hanya berdasarkan pada fakta yang ada atau fenomena yang secara empiris hidup pada penuturnya, sehingga yang dihasilkan berupa bahasa yang biasa dilakukan sifatnya.Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah paparan tindak tutur pembeli dengan penjual sayuran di pasar Srengat Kabupaten Blitar. Etik Ernawati | 10.1.01.07.0061 FKIP - PBSI
Blitar berhubungan dengan bagaimana satuan kebahasaan itu digunakan di dalam komunikasi. Tindak tutur pembeli dengan penjual sayuran di pasar Srengat Kabupaten Blitar mempunyai makna sesuai dengan maksud si penutur. III. HASIL DAN KESIMPULAN Pada bab IV ini dipaparkan hasil penelitian tindak tutur pembeli dengan penjual sayuran di pasar Srengat Kabupaten Blitar.Sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian ini meliputi jenis tindak tutur 1) lokusi, 2) ilokusi, dan 3) perlokusi, dalam percakapan pembeli dengan penjual sayuran di pasar Srengat Kabupaten Blitar. Adapun hasil penelitian tersebut dipaparkan sebagai berikut. A. Jenis Tindak Tutur Lokusi dalam percakapan pembeli dengan penjual
simki.unpkediri.ac.id || 72||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
sayuran di pasar Srengat Kabupaten
menyatakan karena berupa maksud lain
Blitar.
dari pembeli dalam tuturannya yaitu Tindak tutur lokusi adalah
menyatakan kepada penjual bahwa
tindak tutur yang berfungsi untuk
dagangannya masih ada.
menyatakan atau menginformasikan
Tuturan Lokusi (2)
sesuatu, yaitu mengucapkan sesuatu
Konteks
:Pembeli ingin
dengan makna kata dan makna kalimat
memberitahukan kepada
sesuai dengan makna kata itu sendiri
penjual bahwa ia ingin
kepada mitra tutur.Data tindak tutur
membeli daun sledri dan
lokusi yang ditemukan dalam
lainnya.
percakapan pembeli dengan penjual di pasar Srengat kabupaten Blitar sebagai berikut.
Dialog
:
Pembeli : Hijau - Hijaunya seribu rupiah saja
Tuturan Lokusi (1)
Penjual : Apa lagi mbak?
Konteks
Pembeli : Ini saja. (TTL:2)
Dialog
:Pembeli memberitahukan kepada
Dialog lokusi (2) dituturkan oleh
penjual bahwa
pembeli kepada penjual. Pada dialog
kluwihnya masih ada.
tersebut pembeli bermaksud ingin
:
membeli daun sledri akan tetapi
Pembeli : Kluwihnya ada mbak
pembeli menyebutkan ijon - ijon
Penjual : Kluwihnya habis
kepada penjual. Dalam dialog lokusi
Pembeli : Ini masih ada satu
(2) merupakan tindak tutur lokusi
Penjual : Satu matang(TTL:1)
menginformasikan karena berupa
Dialog lokusi (1) dituturkan oleh
maksud lain dari pembeli dalam
pembeli kepada penjual. Pada dialog
tuturannya yaitu memberitahukan
tersebut, pembeli menginformasikan
penjual bahwa ingin membeli daun
kepada penjual bahwa kluwih yang di
sledri seribu rupiah.
jual masih ada. Selain memberitahu penjual maksud dari pembeli yakni ingin membeli kluwihnya. Dialog
Tuturan Lokusi (3)
tersebut merupakan tindak tutur lokusi Etik Ernawati | 10.1.01.07.0061 FKIP - PBSI
simki.unpkediri.ac.id || 73||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Konteks
:Penjual
membuat minuman dan
menginformasikan
membandingkan
kepada pembeli tentang
harganya yang dilihat
harga wortel di
dari ukuran sayuran.
tempatnya. Dialog
:
Dialog
:
Pembeli : Wortelnya setengah kilo
Penjual : Apa mbak?
berapa ini?
Pembeli : Susu mbak sama brokoli
Penjual : Seribu lima ratus rupiah
Penjual : Wortel delapan belas ribu
saja, silahkan anda memilih.
rupiah sama delapan ribu
Pembeli : Kecil - kecil sekali
rupiah mbak, ini mau di
Penjual : Memang itu di jus lo bu,
tumis ya mbak.
yang besar ya mahal sekali.
Pembeli : Iya. (TTL:3) Dialog lokusi (3) dituturkan oleh
Pembeli : Batinku cari yang besar saja
penjual kepada pembeli. Dalam dialog
Penjual : Habis lo bu, yang besar
tersebut penjual menginformasikan
enam ribu rupiah. (TTL:4)
kepada pembeli bahwa harga wortel
Tuturan dalam dialog lokusi (4)
ditempatnya delapan belas ribu rupiah.
dituturkan penjual kepada pembeli
Dialog tindak tutur lokusi (3)
untuk memberitahukan bahwa wortel
merupakan dialog yang mengandung
yang dijual sebenarnya bukan untuk
maksud lain dari penjual dalam
sayuran tetapi digunakan sebagai
tuturannya yakni untuk memberikan
minuman. Selain menginformasikan
informasi kepada pembeli tentang
dalam dialog tersebut penjual juga
harga wortel di tempatnya dan juga
membandingkan harga wortel dari segi
supaya pembeli ingin membelinya.
ukurannya karena antara wortel yang
Tuturan Lokusi (4)
kecil dengan besar harganya berbeda.
Konteks
: Penjual
Dialog tersebut merupakan tindak tutur
menginformasikan
lokusi menginformasikan karena
kepada pembeli bahwa
berupa maksud lain dari penjual selain
wortel yang di
mempengaruhi pembeli untuk
tempatnya untuk
membelinya juga menginformasikan
Etik Ernawati | 10.1.01.07.0061 FKIP - PBSI
simki.unpkediri.ac.id || 74||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
tentang harga dan kegunaan wortel
kabar yang
ditempatnya.
didengarnya.
Tuturan Lokusi (5) Konteks
Dialog
: Penjual memberitahu
Dialog
:
Penjual : Dua ribu lima ratus rupiah
pembeli kalau
pak Endro. Pak yang
kembaliannya di beri
meninggal timur anda
masako.
siapa?
:
Pembeli : Menantunya
Penjual (1) : Kurang mbak, tidak
Penjual : Oalah saya kira neneknya,
punya lima ratus rupiah mbak Tri.
sepertinya kemarin saya
Penjual (2) : Iya
lewat masih duduk manis
Penjual (1) : Yang lima ratus rupiah saya kasih masako Pembeli
: Iya. (TTL:5)
Pembeli : Kecelakaan.(TTL:6) Dialog tindak tutur lokusi (6) dituturkan penjual kepada pembeli.
Dialog lokusi (5) dituturkan penjual
Pada dialog tersebut penjual ingin
kepada pembeli. Pada dialog tersebut,
mengetahui kebenaran kabar yang
penjual memberitahu pembeli kalau
didengarnya dengan menanyakan
sisa uang atau kembaliannya di beri
kepada pembeli. Dialog tersebut
masako sebab penjual tidak
merupakan dialog tindak tutur lokusi
mempunyai uang lima ratus rupiah.
karena berupa maksud lain dari
Dialog tersebut merupakan tindak tutur
pembeli yang memberikan informasi
lokusi menyatakan karena berupa
kepada penjual, saat penjual
maksud lain dari penjual yang
menanyakan tentang kebenaran kabar
memberikan kembalian dengan masako
yang didengarkannya.
dan juga pernyataan pembeli menerima
Tuturan Lokusi (7)
usulan dari penjual. Tuturan Lokusi (6) Konteks
Konteks
: Pembeli menginformasikan
: Penjual menanyakan
harga tape dan
kepada pembeli
membandingkan
tentang kebenaran
dengan tempat lainnya.
Etik Ernawati | 10.1.01.07.0061 FKIP - PBSI
simki.unpkediri.ac.id || 75||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Penjual : Bayam bisa sawi bisa, apa Dialog
:
sawi sama bayam? (TTL:8)
Pembeli : Tapenya berapa mbak? Penjual : Tape dua ribu lima ratus
Dialog lokusi (8) dituturkan oleh
rupiah.
pembeli kepada penjual. Pada dialog
Pembeli : Di penjual keliling lo dua
tersebut, pembeli ingin mengetahui
ribu rupiah.
kebenaran tentang sayur bayam yang
Penjual : Itu beda mbak.(TTL:7)
bisa dimasak urap. Dialog tindak tutur
Dialog lokusi (7) dituturkan oleh
lokusi menginformasikan tersebut
pembeli kepada penjual. Pada dialog
mengacu pada makna bahwa penutur
tersebut, pembeli bermaksud membeli
hanya ingin mengetahui kebenaran dan
tape dengan harga dua ribu rupiah.
ingin membeli sayur bayam tersebut.
Selain membeli pembeli juga
B. Jenis Tindak Tutur ILokusi dalam
menginformasikan kepada penjual
percakapan pembeli dengan penjual
bahwa harga tape lebih murah di
sayuran di pasar Srengat Kabupaten
penjual keliling dari pada ditempatnya.
Blitar.
Dalam dialog lokusi (7) merupakan
Tindak tutur ilokusi adalah
tindak tutur lokusi menginformasikan
tindak tutur yang berfungsi
karena berupa maksud lain dari
menyampaikan sesuatu dengan maksud
pembeli yang ingin membeli tape
untuk melakukan tindakan yang ingin
dengan membandingkan harga tape di
dicapai oleh penuturnya pada waktu
penjual keliling lainnya.
menuturkan sesuatu kepada mitra tutur.
Tuturan Lokusi (8)
Tindak ilokusi ini biasanya berkenaan
Konteks
Dialog
: Pembeli sedang
dengan pemberian izin, mengucapkan
menanyakan
terimakasih, menyuruh, menawarkan
kebenaran tentang
dan menjanjikan. Data tindak tutur
sayur bayam untuk
ilokusi yang ditemukan dalam
dimasak urap.
percakapan pembeli dengan penjual di
:
pasar Srengat kabupaten Blitar sebagai
Pembeli : Bu benar sawi bisa buat urap Etik Ernawati | 10.1.01.07.0061 FKIP - PBSI
berikut. Tuturan ilokusi (1) simki.unpkediri.ac.id || 76||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Konteks
: Penjual
merupakan tuturan ilokusi karena
menginformasikan harga semangka di
berupa maksud lain dari penjual dalam
tempatnya
tuturannya yaitu mempengaruhi dan
pembeli agar membeli di tempatnya.
membandingkannya
Tuturan ilokusi (2)
dengan tempat lain.
Konteks
Dialog :
:Penjual menyuruh pembeli agar membeli
Pembeli : Semangkanya ini satu
bayamnya dengan
berapa? Penjual : Satu lima ribu rupiah,
harga yang ditawarkan. Dialog
:
merah. Rumahnya Iwan
Penjual : Apa bu?
jualnya enam ribu rupiah
Pembeli : Bayamnya berapa mbak?
kok.
Penjual : Seribu lima ratus rupiah.
Pembeli : Mana? Pecahannya
Pembeli : Ini seribu saja
Penjual : Merah.. saya tadi di
Penjual : Tinggal tiga, empat ribu
pecahkan pak To. Merah
rupiah bu.
beneran, saya kalau tidak
Pembeli : Tiga ribu rupiah.(TTI:2)
ya tidak
Dialog ilokusi (2) dituturkan oleh
memberitahu.(TTI:1)
penjual kepada pembeli. Pada dialog
Dialog ilokusi (1) dituturkan oleh
tersebut penjual mempengaruhi dan
penjual kepada pembeli. Pada dialog
menyuruh pembeli untuk membeli
tersebut, penjual memberitahu pembeli
sayur bayamnya dengan harga empat
bahwa harga semangka di tempatnya
ribu rupiah tiga ikat tetapi pembeli
adalah lima ribu rupiah sedangkan di
menawar dengan harga tiga ribu rupiah.
tempat lain harganya enam ribu rupiah.
Dialog tersebut merupakan tindak tutur
Selain memberitahu pembeli tentang
ilokusi menyuruh karena berupa
harga semangka di tempatnya, penjual
maksud lain dari penjual dalam
juga bermaksud untuk mempengaruhi
tuturannya yaitu menyuruh dan
pembeli agar membeli semangka di
menyakinkan pembeli untuk membeli
tempatnya dengan menyakinkan kalau
bayamnya dengan harga yang
semangkanya merah. Dialog tersebut
ditawarkan.
Etik Ernawati | 10.1.01.07.0061 FKIP - PBSI
simki.unpkediri.ac.id || 77||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Tuturan ilokusi (3) Konteks
Dialog
Pembeli : Dua puluh ribu rupiah
:Pembeli menanyakan
saja.
sayuran yang biasanya
Penjual : Heh..dua puluh ribu rupiah
dibeli tetapi habis,
saya beli dua puluh enam
penjual kemudian
ribu rupiah itu, saya tidak
menawarkan yang
bohong belinya dua puluh
lainnya.
enam ribu rupiah. Itu saja
:
dari tadi laku tiga puluh
Pembeli : Yang biasanya habis.
ribu rupiah.
Penjual : Iya habis, yang lainnya
Pembeli : Tiga puluh ribu rupiah
tidak mau ye.(TTI:3)
seperti ini.
Dialog tersebut dituturkan oleh pembeli
Penjual : Ya sudah dua puluh
kepada penjual. Dalam dialog ilokusi
delapan ribu rupiah.
(3) pembeli menanyakan sayuran yang
Pembeli : Iya sudah cepat, harganya
biasanya di beli tetapi pada hari itu
seperti jimat ini gimana
sayuran yang di cari habis. Dialog
cabai?(TTI:8)
tersebut merupakan tindak tutur ilokusi
Dialog tersebut dituturkan oleh penjual
menawarkan karena terdapat maksud
kepada pembeli. Dalam dialog ilokusi
lain dari penjual yakni penjual
(8) penjual menyuruh serta
menawarkan pembeli sayuran lainnya
mempengaruhi pembeli yang ingin
ketika pembeli mengetahui sayuran
membeli cabai dagangannya sesuai
yang dicarinya tidak ada.
dengan harga yang ditawarkan. Dalam
Tuturan ilokusi (8)
dialog ilokusi (8) merupakan tindak
Konteks
Dialog
:Penjual menyuruh
tutur ilokusi menyuruh karena berupa
pembeli untuk
maksud lain dari penjual yang
membeli cabainya
menyuruh pembeli membeli cabai
dengan harga yang
dagangannya dengan harga yang murah
ditawarkan.
meskipun pembeli merasa tidak begitu
:
yakin.
Pembeli : Mbak cabainya berapa?
Tuturan ilokusi (9)
Penjual : Berapa sekalian bensinnya. Etik Ernawati | 10.1.01.07.0061 FKIP - PBSI
simki.unpkediri.ac.id || 78||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Konteks
:Penjual memberikan
membeli di tempat
izin kepada penjual
lain.
lain untuk mengambil
Dialog
dagangannya.
:
Pembeli : Eh.. kecei saja mbak Penjual : Kamu kedalam sana
C. Jenis Tindak Tutur Perlokusi dalam percakapan pembeli dengan penjual
Pembeli : Lah dua ribu rupiah saja
sayuran di pasar Srengat Kabupaten
Penjual : Saya tidak jualan nanti,
Blitar.
milih itu yang begini lo.(TTP:1) Tindak tutur perlokusi adalah
Dialog perlokusi (1) dituturkan oleh
tindak tutur yang berkenaan dengan
penjual kepada pembeli. Pada dialog
adanya ucapan orang lain sehubungan
tersebut penjual memberitahu pembeli
dengan sikap dari orang lain itu.
untuk membeli di tempat lain. Dialog
Pembicara sebenarnya mempunyai
perlokusi (1) merupakan tindak tutur
harapan bagaimana si pendengar akan
perlokusi karena selain memberitahu
menangkap makna yang dimaksudkan
dan mempengaruhi pembeli, penjual
pembicara. Sebuah tuturan yang
juga menyuruh pembeli untuk membeli
diutarakan oleh seseorang seringkali
di tempat lain dengan mengatakan
mempunyai daya pengaruh
“Kamu kedalam saja” dari tuturan
(perlocutionary force), atau efek bagi
tersebut juga mengandung tindak tutur
yang mendengarkannya. Efek atau
ilokusi menyuruh.
daya pengaruh ini dapat secara sengaja
Tuturan perlokusi (2)
atau tidak sengaja dikreasikan oleh
Konteks
:Pembeli sedang
penuturnya. Data tindak tutur perlokusi
menawar dagangan
yang ditemukan dalam percakapan
sesuai harga yang
pembeli dengan penjual di pasar
diinginkan.
Srengat kabupaten Blitar sebagai berikut. Tuturan perlokusi (1) Konteks
:Penjual memberitahu pembeli untuk
Etik Ernawati | 10.1.01.07.0061 FKIP - PBSI
IV.
DAFTAR PUSTAKA
AR, Syamsuddin dan Vismaia S. Damaianti. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa.
Bandung
:
PT.
Remaja
Rosdakarya Offset. simki.unpkediri.ac.id || 79||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Moleong, Lexy.J. 2007. Metode Penelitian Arikunto,
Suharsimi.
Penelitian
2010.
“Suatu
Prosedur
Kualitatif. Bandung : PT. Remaja
Pendekatan
Rosdakarya.
Praktik”. Jakarta : Rineka Cipta. Muhammad. 2011. Metode Penelitian Bahasa. . Penelitian
1998. Suatu
Prosedur
Jogjakarta : Pustaka Nasional : Katalog
Pendekatan
Dalam Terbitan.
Praktik.Jakarta : Rineka Cipta. Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2010. Sosiolinguistik
:
Sugiyono.
Soenjono.
Penelitian
Kualitatif, dan R&D”. Bandung : Alfabeta.
2008.
Psikolinguistik. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia. Djajasudarma, T. Fatimah. 2012. Wacana & Pragmatik. Bandung : PT. Refika Aditama. Ibrahim, Abd. Syukur. 1993. Kajian Tindak Tutur. Surabaya. Usaha Nasional.
Metode
Pendidikan ”Pendekatan Kuantitatif,
perkenalan
awal.Jakarta : PT. Rineka Cipta. Dardjowidjojo,
2010.
Tim.
1990.Kamus
Besar
Bahasa
Indonesia.Jakarta : Balai Pustaka. Wijana,
I Dewa Putu
Rohmadi.
2009.
dan
Muhammad
Analisis
Wacana
Pragmatik “Teori dan Analisis”. Yuma Pustaka. Wijana, I Dewa Putu. 1996. Dasar - dasar Pragmatik. Yogyakarta : Andi Offset. Yule, George. 1996. Pragmatik. Yogyakarta : Pustaka
Etik Ernawati | 10.1.01.07.0061 FKIP - PBSI
Pelajar.
simki.unpkediri.ac.id || 80||