TINDAK TUTUR BAHASA MINANGKABAU PEDAGANG PAKAIAN DI PASAR BARU DHARMASRAYA KENAGARIAN PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA ELPI SUNETA ABSTRACT This research is motivated by the language used so adult clothing merchant in New Market Dharmasraya, because through language they could entice consumers to buy their wares. The purpose of this study is to describe the shape and influence of illocutionary speech acts adult apparel merchants in New Market Dharmasraya Kenagarian Dharmasraya Arbor Island . Object of this study is the illocutionary speech act adult apparel merchants in New Market Dharmasraya Kenagarian Dharmasraya Arbor Island. This type of research is a qualitative research by applying descriptive method, the data in this study were collected with the recording technique. Analyzed data taken with the following steps. First, examine the available data from various sources, namely from the observations and recordings made in the field from the Minangkabau language into Indonesian. Second, classify traders based speech tuturannya form. Third, analyze the data that has been classified. Fourth, draw conclusions from the analysis. Based on the results of data analysis, the results of the study are as follows. First, the form of illocutionary speech acts used adult clothing merchant in New Market Dharmasraya Kenagarian Island Dharamasraya found 103 Arbor District utterances, speech acts found 80 utterances representative, directive speech acts found 17 utterances , and expressive speech acts found 6 utterances. Second, the effect is found in the speech at New Market draper Dharamasraya Kenagarian Arbor Island Dharmasraya to prospective buyers is to survive, the prospective buyer agrees with the price ( buy ), and prospective buyers interested . menghasilkan suatu tindakan linguistik
A. PENDAHULUAN Tindak tutur merupakan salah
yang bermakna. Kedua tindak tutur
satu kajian bidang ilmu pragmatik, yaitu
ilokusi,
ilmu bahasa yang mengkaji pemakaian
penekanan secara komunikatif suatu
bahasa
dalam
tuturan. Ketiga tindak tutur perlokusi,
(1996:83-84)
yang bergantung pada keadaan dengan
menyatakan bahwa tuturan mengandung
asumsi agar pendengar akan mengenali
tiga tindakan yang saling berhubungan.
akibat apa yang ditimbulkan dari ujaran.
yang
berkomunikasi.
digunakan Yule
Pertama adalah tindak tutur lokusi,
yang
Tuturan
merupakan tindak dasar tuturan atau
ditampilkan
para
melalui
pedagang
merupakan salah satu kajian makna 1
tindak
tutur
memperhatikan
secara tertulis. Namun komunikasi yang
konteksnya, oleh sebab itulah tindak
sering terjadi di pasar pada umumnya
tutur pedagang pasar tepat untuk dikaji
adalah komunikasi lisan.
dalam
dengan
pragmatik.
Dalam
kegiatan
Pasar
Baru
Dharmasraya
bertutur, penutur tidak hanya sekedar
merupakan salah satu pasar tradisional
menyampaikan pesan, tetapi tuturannya
yang terletak di Kabupaten Dharmasraya
juga dapat membangun hubungan sosial
yang mana di pasar ini terdapat banyak
dengan penutur (mitra tutur). Aktivitas
para
bertutur
pembeli
pedagang sayur-sayuran, buah-buahan,
untuk
sembako, emas, pakaian, elektronik,
membangun hubungan sosial. Interaksi
perabot rumah tangga dan masih banyak
sosial pedagang dengan pembeli sangat
lagi karena tidak bisa di uraikan satu
penting dalam proses jual beli, karena
persatu. Pedagang dan calon pembeli
berhasilnya seorang pedagang dalam
merupakan komponen dalam berdagang,
menarik perhatian pembeli tergantung
sehingga pembeli saling mempengaruhi
dari cara atau strategi bertuturnya.
dan
pedagang
merupakan
salah
dengan satu
cara
pedagang
saling
berjualan,
mendorong
seperti
untuk
Bilas A (1989:5) pasar adalah
mendapatkan keuntungan. Pada saat
tempat pembeli dan penjual bertemu
proses berdagang berlangsung pedagang
untuk membeli atau menjual sumber
menawarkan barang daganganya kepada
daya, barang dan jasa. Pada waktu yang
calon pembeli dengan bahasa yang
silam, pasar di artikan sebagai lokasi
santun agar pembeli tertarik untuk
geografis (geographic location), tetapi
mendekati barang dagangannya tersebut
jelas bahwa
sekarang ini pasar tidak
dan tujuan yang diinginkan tercapai.
mempunyai
batas-batas
Seperti tuturan di bawah ini.
karena
komunikasi
geografis, modern
“caliak lah kasiko dulu ni, apo
memungkinkan pembeli dan penjual
yang uni cai”?
bertemu tanpa pernah melihat wajah
(lihatlah ke sini dulu kak, apa
yang satu dengan yang lain. Pasar yang
yang kakak cari?)
dijadikan tempat berdagang merupakan
Tuturan pada contoh di atas
salah satu wadah untuk terjadinya suatu
merupakan
tindak
komunikasi baik secara lisan maupun
menyuruh.
Pada
2
tutur
direktif
tuturan
tersebut
memang bersifat menyuruh agar pembeli
Dharmasraya.
masuk
barang
pedagang pakaian jadi dewasa yang akan
direktif
diteliti ada enam orang.
dan
dagangannya.
membeli Tindak
tutur
Dalam
penelitian
ini
menyuruh sering digunakan pedagang
Berdasarkan fokus permasalahan
pakaian jadi dewasa untuk menarik
diatas, maka rumusan masalah penelitian
perhatian pembeli agar termotivasi atau
ini adalah sebagai berikut. (1) Apa saja
berkeinginan untuk mendekati barang
bentuk tindak tutur ilokusi bahasa
dagangannya tersebut. Peneliti perlu
Minangkabau pedagang pakaian jadi
meneliti ini, karena pasar merupakan
dewasa di Pasar Baru Dharmasraya
tempat transaksi jual beli, sebagai contoh
Kenagarian Pulau Punjung Kabupaten
pedagang pakaian jadi dewasa berlomba-
Dharmasraya? (2) Apa saja
lomba
yang
tindak tutur ilokusi bahasa Minangkabau
menarik agar mendapatkan pelanggan
pedagang pakaian jadi dewasa di Pasar
atau pembeli yang banyak. Terkadang
Baru Dharmasraya Kenagarian Pulau
mereka melakukan tuturan yang terlihat
Punjung terhadap calon pembeli?
menggunakan
bahasa
sedikit kasar, tetapi mereka masih bisa untuk
mengendalikannya.
peneliti
menjadikan
Adapun tujuan penelitian ini
Alasan
adalah
sebagai
berikut:
(1)
untuk
Baru
mendeskripsikan bentuk tindak tutur
tempat
ilokusi bahasa Minangkabau pedagang
Baru
pakaian jadi dewasa di Pasar Baru
pusat
Dharmasraya, (2) pengaruh tindak tutur
kegiatan perdagangan yang melakukan
ilokusi bahasa Minangkabau pedagang
transaksi jual beli. Pasar ini juga dekat
pakaian jadi dewasa di Pasar Baru
dengan rumah peneliti, sehingga mudah
Dharmasraya Kenagarian Pulau Punjung
bagi peneliti untuk mendapatkan data.
Kabupaten Dharmasraya terhadap calon
Dharmasraya penelitian Dharmasraya
ini karena ini
Pasar
pengaruh
sebagai Pasar merupakan
Berdasarkan latar belakang di
pembeli.
atas, peneliti memfokuskan penelitian ini
Hasil penelitian ini diharapkan
pada bentuk tindak tutur ilokusi bahasa
bermanfaat bagi berbagai pihak seperti:
Minangkabau pedagang pakaian jadi
1. Bagi
dewasa di Pasar Baru Dharmasraya
peneliti,
untuk
menambah
wawasan tentang ilmu pragmatik
Kenagarian Pulau Punjung Kabupaten
3
khususnya tindak tutur pedagang
peneliti. Margono (2003:22), menyatakan
pakaian.
metode deskriptif dapat diarahkan sebagai
2. Bagi
peneliti
berikutnya,
dapat
prosedur
pemaparan
masalah
yang
dijadikan bahan referensi dalam
dilakukan dengan menggambarkan subjek
melakukan
atau objek penelitian (seseorang, lembaga,
penelitian
yang
sejenisnya. 3. Bagi
dan masyarakat) berdasarkan fakta yang ada.
siswa,
dapat
menambah
Metode deskriptif dipilih oleh peneliti
wawasan mengenai bagaimana cara
karena
bertutur yang baik.
gambaran yang secermat mungkin mengenai
4. Bagi pengajaran bahasa dan sastra di
metode
individu,
ini
keadaan
dapat bahasa,
memberikan gejala
atau
sekolah maupun perguruan tinggi,
kelompok tertentu. Peneliti menggunakan
dapat bermanfaat sebagai bahan
metode deskriptif ini, karena menjabarkan
rujukan dalam proses pembelajaran
secara mendalam mengenai hal yang akan
khususnya tentang ilmu pragmatik.
diteliti. Berdasarkan pendapat ahli di atas, maka penelitian ini bersifat mendeskripsikan gambaran secara sistematis, jelas dan rinci
B. METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif
metode
Minangkabau pedagang pakaian jadi dewasa
deskriptif. Bogdan dan Taylor (dalam
di Pasar Baru Dharmasraya Kenagarian
Moleong, 2009:4), menyatakan penelitian
Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya.
kualitatif
dengan
menerapkan
mengenai bentuk tindak tutur ilokusi bahasa
adalah
penelitian
yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-
C. HASIL PENELITIAN
kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan Mahsun
Pada bab ini memaparkan hasil
(2006:84), menyatakan penelitian bahasa
penelitian bentuk tindak tutur ilokusi bahasa
secara deskriptif adalah penelitian bahasa
Minangkabau pedagang pakaian di Pasar
yang
Baru Dharmasraya.
perilaku
yang
dapat
dilakukan
diamati.
dengan
mengamati
A. Temuan Penelitian
fenomena suatu bahasa pada kurun waktu tertentu. Metode deskriptif ini digunakan
Penelitian ini dilaksanakan dari
untuk menggambarkan apa adanya hasil dari
tanggal 21 Juni 2013 sampai dengan
pengumpulan data yang telah dilakukan oleh
4
tanggal 30 Juni 2013. Teknik yang
No. 1. 2. 3.
Berdasarkan tabel 3 di atas, dapat
digunakan dalam penelitian ini adalah
dijelaskan
teknik rekam. Perekaman dilaksanakan
Minangkabau
sebanyak 6 kali perekaman terhadap
dewasa di Pasar Baru Dharmasraya
enam orang pedagang pakaian jadi
Kenagarian Pulau Punjung Kabupaten
dewasa di Pasar Baru Dharmasraya.
Dharmasraya terdapat tiga bentuk tindak
Enam orang pedagang pakaian jadi
tutur ilokusi yaitu: (1) representatif yaitu
dewasa tersebut, yaitu Siska Rahma,
tindak tutur menyatakan, menunjukkan
Dahniar, Gustia, Rosmanizar, Ees Safitri
dan menyebutkan, (2) direktif yaitu
dan Yetri Yenti. Setelah dilakukan
tindak tutur menyarankan, menantang
penelitian melalui teknik perekaman,
dan memohon, (3) ekspresif yaitu tindak
hasil rekaman ditranskripsikan ke dalam
tutur memuji dan mengeluh. Peneliti
bahasa tulis. Berdasarkan hasil rekaman
juga menemukan beberapa pengaruh
ditemukan tiga bentuk tindak tutur
tindak tutur ilokusi yang dituturkan
ilokusi yang sering dipakai pedagang
pedagang pakaian jadi dewasa di Pasar
pakaian saat berkomunikasi terhadap
Baru
pembeli yaitu representatif, direktif dan
pembeli
ekspresif. Gambaran penggunaan bentuk
bertahan, (2) calon pembeli sepakat
tindak tutur ilokusi pedagang pakaian
dengan harga (membeli) dan (3) calon
terhadap
pembeli tertarik.
pembeli
di
Pasar
Baru
tindak
tutur
bahasa
pedagang pakaian jadi
Dharmasraya yaitu
Dharmasraya Kenagarian Pulau Punjung
B. Analisis Data
Kabupaten Dharmasraya dapat dilihat
a. Bentuk
terhadap
(1)
calon
Tindak
calon pembeli
Tutur
Ilokusi
dari tabel 3 berikut.
Pedagang Pakaian jadi dewasa di
Tabel. 3 Jumlah Tindak Tutur Ilokusi
Pasar
Tindak Tutur Ilokusi Representatif Direktif Ekspresif Jumlah
Baru
Kenagarian
Jumlah Tindak Tutur Ilokusi 80 17 6 103
Dharmasraya Pulau
Punjung
Kabupaten Dharmasraya. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti menemukan tiga bentuk tindak tutur ilokusi yang digunakan oleh pedagang pakaian jadi
5
dewasa
di
Pasar
Baru
Dharmasraya, yakni tindak tutur
dilihat
representatif, tindak tutur direktif
pedagang berikut ini.
dan tindak tutur ekspresif. Tetapi
Data (21) “Sastel, baju apo namo tu? baju bajilbab, baju gamis bajilbab”. (Sepasang, baju apa namanya itu? baju berjilbab, baju gamis pakai jilbab).
tindak tutur komisif dan tindak tutur deklarasi tidak di temukan dalam penelitian ini. Bentuk ilokusi
pedagang
tindak tutur
pakaian
jadi
dewasa di Pasar Baru Dharmasraya Kenagarian
Pulau
Data
penelitian
bahwa
ilokusi dewasa
Pasar
adalah
Punjung Kabupaten Dharmasraya
dengan
“menyatakan”
berisi
apa
yang tuturan
menyebutkan.
tutur
representatif
tuturan
pedagang
berikut ini.
yang
Data (16) “Gamis ado loe tu mak, boli gamis mak ndak untuk rayo”.
sesuai
dengan kenyataan. Tindak tutur
dituturkan
dalam
“menyatakan” penutur
yang
“menyebutkan” dapat dilihat
Bentuk tindak tutur
dinyatakan
atas
Tindak
1) Menyatakan
tuturan
tutur
kebenaran yang
adalah sebagai berikut.
adalah
tindak
mengikat penuturnya akan
Baru
Dharmasraya Kenagarian Pulau
representatif
tutur
representatif “menyebutkan”
representatif
di
sepasang
Tindak
dalam tuturan pedagang pakaian jadi
itu
yang
2) Menyebutkan
Adapun
yang termasuk dalam bentuk tindak
gamis
dengan jilbabnya.
“menyebutkan”
dan “menunjukkan”.
baju
dilihatnya
representatif
“menyatakan”,
diatas,
mitra tutur (calon pembeli)
ini
bentuk tindak tutur
ilokusi
(21)
penutur menyatakan kepada
1. Tindak Tutur Representatif ditemukan
tuturan
Punjung
Kabupaten Dharmasraya yaitu: Pada
dalam
dapat
6
(Gamis juga ada Bu, beli gamis Ibu untuk lebaran).
memperlihatkan
berbagai
model baju dan ukurannya. 2. Tindak Tutur Direktif
Data
(16)
bermaksud
penutur
Pada
menyebutkan
ditemukan
kepada mitra tutur (calon pembeli)
bahwa
penutur
“memohon”. ilokusi direktif
Tindak
tutur
yang
tindak
tutur
Dharmasraya Kenagarian Pulau
yang
Punjung Kabupaten Dharmasraya
mengikat penuturnya atas apa
adalah sebagai berikut.
yang dituturkannya dengan
1) Menyarankan
menggunakan tuturan yang
Tindak tutur direktif
berisi menunjukkan. Tindak tutur
“menyarankan” adalah tindak
representatif
tutur yang dilakukan oleh
“menunjukkan” dapat dilihat tuturan
penuturnya dengan maksud
pedagang
agar si pendengar melakukan
berikut ini.
tindakan
Data (12) “Yang panjang longan ko mak?” (Yang panjang lengan ini Bu? ) (12)
dalam tuturan
pedagang pakaian di Pasar Baru
representatif “menunjukkan”
penutur
Adapun
termasuk dalam bentuk tindak
3) Menunjukkan
Data
direktif
“menyarankan”,“menantang” dan
baju gamis.
pada
ini
bentuk tindak tutur
ilokusi
(pedagang) juga ada menjual
adalah
penelitian
yang
disebutkan
dalam tuturan yang berisi saran dan anjuran. Tuturan
diatas,
bermaksud
pedagang
berikut
ini
merupakan
tindak
tutur
direktif “menyarankan”. Data (64) “Warna ko ambiak ha, ko sewarnanyo kan? sepasang bana ma, ambiak lah ciek ndak mambali jilbab
menunjukkan kepada mitra tutur (calon pembeli) mana baju yang diinginkan mitra tutur (calon pembeli) dengan
7
warna ko adiak lai do, nyo lah langsuang sekali. Pandai mengias se adiak lainyo kan, ko se lah ambiak sastel”. (Warna ini ambil, ini sewarna kan? Ini memang sepasang, ambillah satu tidak membeli jilbab warna ini adik lagi, ini langsung sekali. Pandai-pandai menghias saja adik lagi, ini saja ambil sepasang). Data (pedagang)
(64)
seseorang
untuk
mengahadapi atau melawan orang lain. Tuturan dibawah ini adalah tindak tutur direktif “menantang”. Data (49) “Yo bara, talok dek adiak?” (Ya berapa, sanggup adik bayar?) Tuturan
“Yo
bara,
talok dek adiak?” pada data (49),
penutur
(pedagang)
bermaksud menantang mitra tutur (calon pembeli) tersebut berapa dia sanggup membeli
penutur
baju yang ditawar oleh (calon
bermaksud
pembeli) tersebut.
menyarankan agar mitra tutur
3) Memohon
(calon pembeli) mengambil baju yang sewarna dengan
Tuturan
jilbabnya agar lebih serasi.
yang
termasuk ke dalam Tindak
2) Menantang
tutur
Tindak tutur direktif
adalah
direktif tindak
“memohon” tutur
yang
“menantang” adalah tindak
dilakukan oleh penuturnya
tutur yang dilakukan oleh
dengan maksud agar mitra
penuturnya dengan maksud
tutur me. Tuturan pedagang
agar
berikut ini merupakan tindak
mitra
tutur
(calon
pembeli) melakukan tindakan
tutur direktif “memohon”.
yang
Data (10) “Tambahlah ngenek lai mak”. (Tambahlah sedikit lagi Bu).
disebutkan
dalam
tuturan yang berisi tantangan. Tuturan menantang adalah tuturan yang dilakukan oleh 8
Tuturan
“tambahlah
Kenagarian Pulau Punjung
ngenek lai buk” pada data
Kabupaten
(10),
dapat dilihat pada tuturan di
penutur
(pedagang)
Dharmasraya
meminta mitra tuturnya untuk
bawah ini.
menambahkan
Data (63) “ Kalau iko rancak ma diak. Tau caro memakainyo kan? kan rancak tu tingga pasang se adiak lainyo. Ambiak lah ko ciek jo lejing ambiak, ko rancak ma diak”. (Kalau yang ini bagus dik. Tahu cara memakainya kan? Itu kan bagus, tinggal pasang saja adik lagi. Ambillah ini satu dengan lejingnya, ini bagus dik ).
dari
harga
yang
sebelumnya,
baju
ditawar
karena
harga
baju yang ditawar mitra tutur (calon
pembeli)
terlalu
rendah
tersebut dan
tidak
sesuai degan harga baju yang sebenarnya. 3. Tindak Tutur Ekspresif Pada ditemukan
penelitian
ini
bentuk tindak tutur
ilokusi ekspresif “memuji” dan “mengeluh” 1) Memuji Bentuk tindak tutur
Data
ekspresif “memuji” adalah
(pedagang)
tindak tutur yang dilakukan dengan
maksud
memuji
agar
tuturan
tersebut. Penutur (pedagang) menyuruh (calon pembeli)
dalam bentuk tindak ilokusi tuturan Baru
dengan
tutur tertarik dengan baju
tuturan yang termasuk ke “memuji”
bajunya
(calon pembeli), agar mitra
yang berisi pujian. Adapun
ekspresif
bermaksud
bagus kepada mitra tutur
evaluasi tentang hal yang dalam
penutur
mengatakan kalau baju itu
tuturannya diartikan sebagai disebutkan
(63)
untuk mengambil baju itu
dalam
dengan lejingnya agar terlihat
pedagang di Pasar
lebih serasi.
Dharmasraya
9
2) Mengeluh Tuturan
yang
tertarik.
Peneliti
pengaruh
tindak
menganalisis tutur
ilokusi
termasuk ke dalam bentuk
pedagang pakaian jadi dewasa di
tindak
Pasar Baru Dharmasraya sebagai
ilokusi
ekspresif
“mengeluh” dalam tuturan
berikut;
pedagang
1.
di
Pasar
Baru
Bertahan
Dharmasraya
Kenagarian
Pulau
Kabupaten
pengaruh dalam tindak tutur
Dharmasraya dapat dilihat
pedagang pakaian di Pasar Baru
pada tuturan di bawah ini.
Dharmasraya
Data (35) “Mano, dek amak lai di?” (Mana, untungnya untuk Ibu lagi?)
Dharmasraya yaitu, membuat
Punjung
Data
(35)
penutur
Peneliti
calon
ada
untuk tidak beranjak (bertahan)
mitra
untung
saat terjadi proses transaksi jual beli
yang
calon
b. Pengaruh tindak tutur pedagang
Berdasarkan penelitian yang peneliti
menemukkan pengaruh tindak tutur yang
digunakan
pedagang
menjadi
Data (76) “ Kalau iko bara loe paham dek adiak? cubo ni danga dulu, mancaliak ndak baa do”. (Kalau ini berapa sanggup adik bayar? coba kakak dengar dahulu, melihat tidak apaapa).
Dharmasraya terhadap pembeli
ilokusi
berlangsung.
bertahan adalah berikut ini.
pakaian jadi dewasa di Pasar Baru
dilakukan,
sedang
Contoh tuturan yang membuat
didapatnya dari baju tersebut.
telah
menjadi
pakaian memikat calon pembeli
tutur (calon pembeli) bahwa tidak
pembeli
diujarkan pedagang, pedagang
diatas,
kepada
kabupaten
bertahan. Dalam tuturan yang
(pedagang)
mengatakan
menemukan
oleh
pedagang pakaian jadi dewasa di Pasar Baru Dharmasraya, peneliti membagi pengaruh tersebut menjadi tiga,
yakni
pengaruh
Tuturan
bertahan,
“kalau
iko
bara loe paham dek adiak?
pengaruh membeli, dan pengaruh 10
cubo ni danga dulu, mancaliak
bertahan ini, dapat dilihat pada
ndak baa do” pada data (76),
tuturan pedagang berikut ini.
penutur (pedagang) ingin mitra
Data (51)
tutur
(calon
menyebutkan
“Ee ndak model tu do, adiak naik uni turun. Limolimo lah, ko dek adiak ma”. (Begini saja, adik naik kakak turun. Lima puluh lima ribu saja, ini karena adik yang belanja).
pembeli)
berapa
mitra
tutur (calon pembeli) sanggup membayar
baju
yang
diinginkannya tersebut. Penutur (pedagang)
juga
kesempatan
kepada
memberi (calon
pembeli) untuk menawar harga baju tersebut. 2.
Calon
Data
Pembeli
(51)
(pedagang)
Sepakat
merayu
dengan Harga (Membeli)
penutur
bertujuan
pembeli
untuk
agar
mau
Pengaruh yang peneliti
membeli baju yang ditawar
temukan dalam tindak tutur
(calon pembeli) dengan cara
pedagang pakaian jadi dewasa
mengurangi harga baju yang
di Pasar Baru Dharmasraya
ditawarkan
kabupaten Dharmasraya adalah
sehingga
calon pembeli menjadi sepakat
pembeli sepakat untuk membeli
dengan harga yang ditawarnya.
baju tersebut. 3.
Dalam proses transaksi jual
sebelumnya, pada
Calon Pembeli Tertarik Pengaruh
beli pedagang pakaian bertutur
akhirnya
tuturan
untuk membujuk calon pembeli
tertarik adalah tuturan yang
agar
dituturkan oleh penutur untuk
barang
terjual pembelipun
dagangannya calon
mengikat mitra tutur untuk
untuk
membeli barang dagangannya
dagangan
saat melakukan transaksi jual
tuturan
beli yang sedang berlangsung.
sehingga sepakat
membeli
barang
tersebut.
Pengaruh
Tuturan yang disampaikan oleh pedagang 11
membuat
calon
pembeli
tertarik.
Pedagang
D.Simpulan
berusaha untuk menyakinkan
Hasil penelitian ini menunjukkan
calon pembeli agar melihat
bahwa
barang dagangannya, sehingga
digunakan
calon pembeli menjadi tertarik
dewasa di Pasar Baru Dharmasraya
untuk
barang
terdapat 103 tuturan. Dari lima bentuk
dagangnya tersebut. Pengaruh
tindak tutur ilokusi yang ada, hanya tiga
tuturannya dapat dilihat pada
bentuk
tuturan pedagang berikut ini.
digunakan
Data (57) “ Kalau di patung baju ko rancak ma diak, warna ko ado juo ma, baju ko langsung sekali “. (Kalau di patung baju ini bagus dik, warna yang ini juga ada, baju ini langsung sekali).
dewasa di Pasar Baru Dharmasraya yaitu
melihat
Data (pedagang)
(57)
Bentuk
dengan
tutur
pedagang direktif
tindak
tutur
yang
Pakaian
jadi
ilokusi
yang
pakaian
jadi
dan
komisif.
respresentatif
tindak tutur menyatakan sebanyak 44 tuturan,
menyebutkan
sebanyak
28
tuturan, dan menunjukkan sebanyak 8 tuturan. Bentuk tindak tutur direktif ditemukan sebanyak 17 tuturan, yakni
untuk
tindak tutur menyarankan sebanyak 7 tuturan, menantang sebanyak 5 tuturan
memuji
dan memohon sebanyak 5 tuturan.
bajunya dengan berbagai cara
Bentuk tindak tutur ekspresif ditemukan
agar baju yang di lihat calon
6 tuturan
pembeli itu terlihat bagus, agar (calon pembeli) tertarik
tindak
ilokusi
ditemukan sebanyak 80 tuturan, yakni
mengikat mitra tutur (calon pembeli)
tutur
Pedagang
representatif,
penutur
berusaha
tindak
yaitu memuji ditemukan 4
tuturan dan mengeluh ditemukan 2
dan
tuturan. Bentuk tindak tutur ilokusi yang
mau membelinya.
tidak terdapat dalam tindak tutur ilokusi adalah tindak tutur komisif dan tindak tutur deklaratif. Dalam penelitian ini, ditemukan pengaruh tindak tutur yang dominan digunakan pedagang pakaian jadi dewasa di Pasar Baru Dharmasraya
12
saat melayani pembelinya yaitu calon
Mahsun. 2005. Metode Penelitian Bahasa.
pembeli bertahan, calon pembeli sepakat
Jakarta: PT Raja Grapindo Persada.
(membeli) dan calon pembeli tertarik.
Margono.
2003.
Metodologi
Penelitian
Bahasa. Jakarta : Rineka Cipta. Mahsun. 2006. Metode Penelitian Bahasa:
E. KEPUSTAKAAN Alma,
Buchari.
2000.
Tahapan Strategi, Metode, dan
Kewirausahaan.
Tekniknya. Jakarta : PT. Raja
Bandung: Alfabeta. Agustina.
1995.
Pragmatik
Pengajaran
Bahasa
Grafindo Persada.
dalam
Nababan. 1987. Ilmu Pragmatik, Teori dan
Indonesia.
Penerapannya.
(Buku Ajar). Padang: FBSS IKIP
Depdikbud.
Padang. Bilas
A,
Richard.
1989.
Rustono. 1999. Pokok-pokok Pragmatik.
Teori
Semarang: IKIP Semarang Press.
Mikroekonomi. Jakarta: Erlangga.
Sudaryanto. 1993. Metode dan Teknik
Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2010.
Analisis Data. Yogyakarta: Gajah
Sosiolinguistik: Perkenalan Awal.
Mada University Press.
Jakarta: Rineka Cipta.
Syahrul.
Efri, Yuni. 2012. “Tindak Tutur Direktif Guru
Mata
Indonesia
Pelajaran
dalam
Wahyuni,
Penelitian
2009. Kualitatif.
Siswa.
Asri.
2007.
“Tindak
Tutur
Mengajar di Madrasah Diniyah
Dwibahasawan
Awaliyah
Koto
Marapak”.
(Skripsi). Padang: Fakultas Bahasa
Yogyakarta:
dan Seni.
Penerbit Kanisius. J.
dan
Mengaji dalam Proses Belajar
Indonesia-Jawa di Jakarta: Kajian
Lexi
Guru
Direktif Bahasa Indonesia Guru
Gunarwan, Asim. 1992. Kesantunan Negatif
Moleong,
Kesantunan
Padang: UNP Press.
(Skripsi). Solok: UMMY.
Sosiopragmatik.
Pragmatik
Berbahasa
Pembelajaran
3 Kota Solok tahun 2011/2012”.
Kalangan
2008.
Berbahasa, Menyimak Fenomena
Bahasa
Bahasa Indonessia di SMP Negeri
di
Jakarta:
Wijana, Dewa Putu. 1996. Dasar-Dasar
Metodologi
Pragmatik.
Bandung:
Yogyakarta.
Rosda Karya.
13
Yogyakarta:
ANDI
Yenti,
Maifitry.
2012.
Direktif
“Tindak Dalam
Tutur Pidato
Pasambahan Adat dalam Upacara Manjapuik Marapulai di Nagari Cupak Kecamatan Gunung Talang Kabupaten
Solok”.
(Skripsi).
Solok: UMMY. Yule,
George.
1996.
Pragmatik.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
14