THERMODINAMIKA Oleh: Dr. Eng. Yulius Deddy Hermawan http://ydhermawan.wordpress.com/
PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UPN “VETERAN” YOGYAKARTA Thermo / I / 1
Dr. Eng. Y. Deddy Hermawan – Prodi. Tek. Perminyakan – FTM - UPNVY
THERMODINAMIKA Materi: 1. Pendahuluan 2. Konsep-Konsep Dasar Termodinamika 3. Zat Murni 4. Gas Sempurna (Perfect Gas) 5. Proses Reversible & Irreversible Pustaka: 1. Eastop, T.D. & McConkey, M., (1982) “Applied Thermodynamics For Engineering Technologists”, Longman, London, New York. 2. Kyle, B.G., (1992), “Chemical and Process Thermodynamics”, Prentice-Hall of India, New Delhi. Thermo / I / 2
Dr. Eng. Y. Deddy Hermawan – Prodi. Tek. Perminyakan – FTM - UPNVY
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Mahasiswa dapat mengerti/memahami bahwa termodinamika adalah
ilmu
pengetahuan
yang
berkaitan
dengan
pembangkitan panas (heat generation), aliran panas (heat flow), dan hubungan antara panas dan bentuk energi lainnya (seperti energi kimia, energi mekanik, dan energi listrik).
Dr. Eng. Y. Deddy Hermawan – Prodi. Tek. Perminyakan – FTM - UPNVY
Thermo / I / 3
Copyright © The McGraw-Hill Companies, Inc. Permission required for reproduction or display.
Some application areas of thermodynamics.
Thermo / I / 4
Dr. Eng. Y. Deddy Hermawan – Prodi. Tek. Perminyakan – FTM - UPNVY
I PENDAHULUAN Tujuan Instruksional Khusus:
Mhs mampu menjelaskan tentang: 1.1. Istilah-Istilah (Terminologies) Termodinamika 1.2. Variabel-Variabel dan Kuantitas-Kuantitas Termodinamika 1.3. Keadaan Fluida Kerja (Working Fluid) 1.4. Reversibilitas (Reversibility)
Thermo / I / 5
Dr. Eng. Y. Deddy Hermawan – Prodi. Tek. Perminyakan – FTM - UPNVY
1.1. Istilah-Istilah (Terminologies) Termodinamika
Sistem (System): Bagian dari suatu benda atau ruang yang akan dipelajari atau dianalisis. Sistem mungkin berada dalam batasan nyata ataupun imaginer. Keadaan (State): menunjukkan keberadaan kondisi sistem
Lingkungan (Surrounding): Daerah di luar sistim
Dr. Eng. Y. Deddy Hermawan – Prodi. Tek. Perminyakan – FTM - UPNVY
BAB I Pendahuluan
Thermo / I / 6
YDH – THERMODINAMIKA – 2
Sistem Tertutup (Closed System): Sistem yang TIDAK memindahkan atau menukarkan massa ke lingkungan (massa tetap), tapi mungkin panas dan kerja dapat melintas batas sistem. LINGKUNGAN Batas (Boundary)
SISTEM m = tetap
Heat or Work Exchange
NO MASS Exchange
Sistem Terbuka (Open System) : Sistem yang DAPAT memindahkan atau menukarkan massa, panas, dan kerja ke lingkungan LINGKUNGAN MASS Exchange
Batas (Boundary) SISTEM Heat or Work Exchange
Thermo / I / 7
Dr. Eng. Y. Deddy Hermawan – Prodi. Tek. Perminyakan – FTM - UPNVY
Sistim Terisolasi (Isolated System) : Sistem yang TIDAK DAPAT memindahkan atau menukarkan massa, panas, dan kerja ke lingkungan.
Sistem Isotermal (Isothermal System) : Jika proses yang terjadi pada sistem (open or closed system) berlangsung pada suhu konstan.
Sistem Adiabatis (Adiabatic System) : Jika proses yang terjadi pada sistem (open or closed system) tanpa pertukaran panas dengan lingkungan.
Thermo / I / 8
Dr. Eng. Y. Deddy Hermawan – Prodi. Tek. Perminyakan – FTM - UPNVY
1.2. Sifat (Property) Sistem Sifat yang dimiliki sistem; contohnya: tekanan, suhu, volume, massa
Sifat
Ekstensif
(Extensive
Property):
Sifat
yang
TERGANTUNG pada ukuran sistem; contoh: volume, massa, energi total. Sifat Intensif (Intensive Property): sifat yang TIDAK TERGANTUNG pada ukuran sistem; contoh: suhu, tekanan, densitas atau volume spesifik.
Dr. Eng. Y. Deddy Hermawan – Prodi. Tek. Perminyakan – FTM - UPNVY
BAB I Pendahuluan
Thermo / I / 9
YDH – THERMODINAMIKA – 3
Jika sistem homogen, sifat ekstensif dapat diubah menjadi sifat intensif dengan cara
P roperti Intensif =
P roperti Ekstensif ≡ P roperti Spesifik Kuantitas Total Sistem
Misal:
Volume ≡ Specific Volume mass Energy ≡ Specific Energy mass
Thermo / I / 10
Dr. Eng. Y. Deddy Hermawan – Prodi. Tek. Perminyakan – FTM - UPNVY
Suhu: ukuran numerik dari derajat panas (degree of hotness)
T
( F ) − 32 = 9 T ( C) 5 O
O
⇒ T
( F ) = 1,8 T ( C ) + 32 O
O
Suhu Absolut : Æ SI (Kelvin) : T (K) = T(oC) + 273,15
≅ T(oC) + 273
Æ British (Rankine) : T (R) = T(oF) + 459,67
≅ T(oC) + 460
Thermo / I / 11
Dr. Eng. Y. Deddy Hermawan – Prodi. Tek. Perminyakan – FTM - UPNVY
Copyright © The McGraw-Hill Companies, Inc. Permission required for reproduction or display.
Comparison of temperature scales.
Dr. Eng. Y. Deddy Hermawan – Prodi. Tek. Perminyakan – FTM - UPNVY
BAB I Pendahuluan
Thermo / I / 12
YDH – THERMODINAMIKA – 4
Pressure: Æ didefinisikan sebagai Gaya per satuan Luas. Æ dapat diukur dengan Manometer atau Bourdon Gauge Æ SI : N/m2 = Pascal = Pa; 1 bar = 105 Pa; 1 atm = 1.01325 bar Æ Tekanan di bawah atmospheric Æ Tekanan Vakum Æ Jika pipa U berisi cairan (misalnya, air atau merkuri)
1 mm H 2O = 1 mm Hg =
N N 1 x 9806.65 2 = 9.81 2 (dimana, 1 m3 H2O beratnya 9810 N) 3 m m 10 1 N N x 13.6 x 9806.65 2 = 133.4 2 103 m m Surrounding Perfect Vacuum
SYSTEM
Surrounding
Vacuum Pressure Manometer
Atmospheric Pressure Barometer
Thermo / I / 13
Dr. Eng. Y. Deddy Hermawan – Prodi. Tek. Perminyakan – FTM - UPNVY
Copyright © The McGraw-Hill Companies, Inc. Permission required for reproduction or display.
Absolute, gage, and vacuum pressures.
Thermo / I / 14
Dr. Eng. Y. Deddy Hermawan – Prodi. Tek. Perminyakan – FTM - UPNVY
Copyright © The McGraw-Hill Companies, Inc. Permission required for reproduction or display.
The pressure is the same at all points on a horizontal plane in a given fluid regardless of geometry, provided that the points are interconnected by the same fluid.
Dr. Eng. Y. Deddy Hermawan – Prodi. Tek. Perminyakan – FTM - UPNVY
BAB I Pendahuluan
Thermo / I / 15
YDH – THERMODINAMIKA – 5
Kerja (Work): Produk dari sebuah gaya (Force) dan jarak perpindahannya
dW = F dL ⇒ W = ∫ F dL
Satuan Æ N.m = Joule = J
Dalam termodinamika teknik, kerja dapat terjadi akibat dari ekspansi atau kontraksi fluida Surrounding
⎛ dV ⎞ W = FdL = PA⎜ ⎟ = P dV ⎝ A ⎠
Piston
System (gas)
W = ∫ P dV
Well-insulated
P dan T sistem naik, energi intrinsik naik, karena sistem terinsulasi dengan baik, panas tidak dapat mengalir dari atau ke sistim. Kerja yang dilakukan oleh piston menyebabkan naiknya energi intrinsik gas. Thermo / I / 16
Dr. Eng. Y. Deddy Hermawan – Prodi. Tek. Perminyakan – FTM - UPNVY
Heat flow Heat flow
Heat flow
System
Heat flow
Pada sistem tanpa insulasi, tidak ada kerja yang dilakukan atau yang diberikan sistem, tapi P dan T gas naik karena sistem menerima panas, sehingga energi intrinsik gas naik. Naiknya energi intrinsik gas ini disebabkan oleh panas yang ditambahkan ke sistem.
Dr. Eng. Y. Deddy Hermawan – Prodi. Tek. Perminyakan – FTM - UPNVY
Thermo / I / 17
Panas (Heat) • Seperti suhu, panas (heat) adalah sesuatu yang tampaknya sudah dikenal baik (familiar) tapi sulit untuk didefinisikan. • Seperti kerja, panas akan mempunyai arti jika terjadi perubahan pada sistem. • Panas dinyatakan dengan Joule (J) atau kalori • Jika dua sistem mempunyai suhu yang berbeda (T1>T2) saling berkontak, maka ke-dua sistem akan mencapai suhu yang sama, dengan kata lain panas mengalir (berpindah) dari sistem yang lebih panas (T1) ke sisitem yang lebih dingin (T2). Hot milk (T1)
Cold water (T2)
Dr. Eng. Y. Deddy Hermawan – Prodi. Tek. Perminyakan – FTM - UPNVY
BAB I Pendahuluan
Perpindahan panas dari Sistem-1 (hot milk) ke Sistem-2 (cold water) sampai kedua sistem mencapai suhu yang sama.
Thermo / I / 18
YDH – THERMODINAMIKA – 6
Copyright © The McGraw-Hill Companies, Inc. Permission required for reproduction or display.
Sulfuric acid and nitric acid are formed when sulfur oxides and nitric oxides react with water vapor and other chemicals high in the atmosphere in the presence of sunlight.
Thermo / I / 19
1-10 Dr. Eng. Y. Deddy Hermawan – Prodi. Tek. Perminyakan – FTM - UPNVY
1.3. Keadaan Fluida Kerja (Working Fluid) • Fluida: zat yang dapat mengalir/berpindah dari satu tempat ke tempat lain, misalnya zat cair, uap atau gas Æ working fluid • Sifat termodinamika: tekanan, suhu, volume spesifik, energi internal, entalpi dan entropi. Namun, untuk fluida kerja murni,
hanya
diperlukan
dua
sifat
(property)
untuk
mendefinisikan/menyatakan fluida kerja tersebut secara lengkap Æ Diagram
Thermo / I / 20
Dr. Eng. Y. Deddy Hermawan – Prodi. Tek. Perminyakan – FTM - UPNVY
Contoh: fluida di dalam silinder pada P1 dan v1 (state-1 pada diagram P vs v), jika piston berpindah, keadaan fluida juga berubah pada P2 dan v2 (state-2). Karena keadaan (state) telah didefinisikan, suhu (T) dapat ditemukan dan titiknya dapat diplot seperti pada diagram P vs T dan T vs v. P
P
1
2
T
1
1
2 2 T
v
P vs v
P vs T
v
T vs v
Diagram termodinamika penting: P-v diagram, T-S diagram, H-S-P diagram Dr. Eng. Y. Deddy Hermawan – Prodi. Tek. Perminyakan – FTM - UPNVY
BAB I Pendahuluan
Thermo / I / 21
YDH – THERMODINAMIKA – 7
1.4. Reversibilitas (Reversibility) Ketika sistem mengalami perubahan keadaan, titik-titik keadaan (state points) yang dilalui oleh sistem dapat diplotkan ke dalam diagram. Reversibilitas (Reversibility): jika fluida mengalami proses reversible, maka baik fluida maupun lingkungannya dapat selalu dikembalikan ke keadaan semula.
Surrounding
Well-insulated
Piston
System (gas)
Proses reversible antara dua keadaan dapat digambarkan sebagai sebuah alur/pola kontinyu pada diagram P versus v disamping.
P 1
2
P vs v
v v
Thermo / I / 22
Dr. Eng. Y. Deddy Hermawan – Prodi. Tek. Perminyakan – FTM - UPNVY
P 1
2
P vs v
v v
Kenyataannya, fluida dalam sebuah proses tidak dapat dijaga pada keadaan setimbang sehingga alur kontinyu tidak dapat dirunut pada sebuah diagram, sehingga proses nyata ini kemudian disebut sebagai proses irreversible. Prosess irreversible biasanya diilustrasikan dengan garis putus-putus yang menunjukkan bahwa kondisi tengah (intermediate) tidak dapat ditentukan.
Dr. Eng. Y. Deddy Hermawan – Prodi. Tek. Perminyakan – FTM - UPNVY
Thermo / I / 23
Kriteria-kriteria reversibility 1. Proses harus tidak ada gesekan, fluida tidak mempunyai friksi internal (internal friction) dan tidak ada friksi mekanik (mechanical friction); contohnya: antara silinder dan piston. 2. Perbedaan tekanan antara fluida dan lingkungannya selama proses kecil sekali. Hal ini berarti, proses harus berlangsung sangat lambat, karena gaya untuk mempercepat sistim mencapai batas akhir sangat kecil. 3. Perbedaan suhu antara fluida dan lingkungannya selama proses sangat kecil. Hal ini berarti, panas yang diberikan atau ditolak ke atau dari fluidanya harus ditransfer dengan sangat pelan Oleh karena itu, dari kriteria-kriteria di atas, jelas bahwa tidak ada proses dalam kenyataan yang benar-benar reversible. Akan tetapi, dalam beberapa proses nyata sering digunakan pendekatan proses reversible. Dr. Eng. Y. Deddy Hermawan – Prodi. Tek. Perminyakan – FTM - UPNVY
BAB I Pendahuluan
Thermo / I / 24
YDH – THERMODINAMIKA – 8