THE SINO – US RELATIONSHIP : STUDI KASUS KEBIJAKAN AMERIKA SERIKAT TERHADAP ONE CHINA POLICY Oleh: Yosias Marion Arthur Wabiser Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana
[email protected]
ABSTRACT Taiwan and china beginning conflict when the difference integrity of the two nations who desire full sovereignty to in a single nation and China making a policy of "one China policy" that is approved the two nations. when the United States established diplomatic relations with Taiwan, China considers Taiwan as a barrier Relations PRC and the United States, and in violation of the agreement "One China Policy". This research uses descriptive method, with the concept of Strategic ambiugity
Keyword: China,Taiwan,US,One China policy,strategic ambiugity
BAB I PENDAHULUAN dipandang sangat penting oleh AS. Cina
1.1 Latar Belakang
memunculkan Hubungan
antara
Cina
dan
Amerika Serikat mulai terjalin dengan baik dimulai pada pasca perang dingin, dimana Amerika Serikat melakukan pendekatan dengan
Cina
approachment
melalui oleh
kebijakan Presiden
re
–
Amerika
Serikat pada saat itu yaitu Presiden Nixon. Adanya
pendekatan
ini
kemudian
di
resmikan ke dalam Shanghai Communique
kasus Tiannamen Square pada tahun 1989. Hubungan yang baik dengan Cina
dengan
hubungan AS atas dasar prinsip – prinsip yang
diabadikan
ke
dalam
3
Joint
Communique Cina – Amerika Serikat. Pendekatan – pendekatan yang dilakukan oleh AS terhadap Cina dilakukan melalui perdagangan dan HAM untuk mencapai perubahan
dan
mempertaruhkam
kemampuan AS untuk bekerjasama dengan Cina dalam pemikiran yang sama.
di tahun 1972. Hubungan antara Cina dan AS kemudian kembali dipertaruhkan pada
ketertarikannya
Hubungan antara Sino – US juga tidak
bias
terhindarkan
oleh
konflik
diantaranya Senjata dan Pengembangan Misil dimana AS melihat Cina mengurangi
keinginannya untuk menahan penyebaran
1. Memberikan
penjelasan
review
nuklir, senjata kimia dan teknologi dengan
bagaimana hubungan yang terjalin
menjual misil – misil Cina ke negara lain
antara Sino – US.
seperti Pakistan. Hubungan keamanan juga
2. Menjelaskan review seperti apa
mempengaruhi hubungan antara Sino – US
hubungan Sino – US pasca perang
dimana kebijakan Cina dalam sengketa
dingin dalam aspek politik, ekonomi
Laut Cina Selatan juga merusak tujuan AS
dan isu HAM.
untuk mencapai stabilitas dalam wilayah
3. Menggambarkan hubungan antara
tersebut. Taiwan juga menjadi salah satu
Sino – US ke dalam sebuah studi
pemicu utama konflik antara Cina dan AS
kasus kebijakan Amerika Serikat
yang disebabkan oleh penjualan senjata AS
terhadap One China Policy.
ke Taiwan dan keinginan Taiwan untuk
1.4 Manfaat Penulisan
meingkatkan status internasionalnya.
Adapun manfaat yang dapat diperoleh
Sejak berpisah dari Cina, Taiwan sampai saat ini diakui sebagai suatu negara
melalui penulisan paper ini adalah : 1. Diharapkan
dapat
memahami
hanya oleh beberapa negara saja bahkan
dengan jelas bagaimana hubungan
PBB hanya mengakuinya sebagai provinsi
yang terjalin antara Sino – US.
dari negara Cina. Pemerintah Cina, lantas
2. Diharapkan
dapat
memberikan
mengeluarkan kebijakan yang dinamakan
pemahaman
secara
One China Policy dimana kebijakan ini
pengetahuan
baru
mengeluarkan
isinya
hubungan Sino – US pasca perang
menujukkan bahwa hanya ada satu Cina
dingin dalam aspek politik, ekonomi
yang berdaulat. Kebijakan ini kemudian
dan isu HAM.
bunyi
yang
berpengaruh terhadap hubungan antara
3. Diharapkan
dapat
jelas
dan
mengenai
memberikan
Cina dan Amerika Serikat yang kemudian
sumber referensi dan inspirasi bagi
menjadi rumusan masalah dalam penulisan
pembaca khususnya
paper ini yang dituangkan ke dalam studi
hubungan Sino – US pasca perang
kasus mengenai kebijakan Amerika Serikat
dingi melalui studi kasus yang
terhadap kebijakan One China Policy.
dipaparkan.
1.2 Rumusan Masalah Bagaimana hubungan antara Sino – US dalam penerapan kebijakan Amerika Serikat terhadap One China Policy ?
mengenai
.5 Kerangka Konseptual Konsep Strategic Ambiguity Konsep strategic ambiguity adalah salah
satu
konsep
kebijakan
Amerika
1.3 Tujuan Penulisan
Serikat yang berusaha mempertahankan
Dari penulisan paper ini terdapat tujuan -
kepentingan nasionalnya terhadap Cina
tujuan
yang
diantaranya :
ingin
diperoleh
dan Taiwan. Konsep ini berarti Amerika berusaha untuk membuat hubungannya berjalan baik dengan Cina dan Taiwan,
tanpa membuat satu sama lain saling
intentionally introduces uncertainty into the
terprovokasi,
menjaga
decision making processes of both China
kredibilitas, perdamaian, dan stabilitas di
and Taiwan. Dengan konsep ini, AS tidak
kawasan. Konsep ini muncul karena konflik
memiliki
antara
(uncertain)
sehingga
PRC
(Cina)
dapat
dan
Republic
of
arah
kebijakan
untuk
yang
pasti
mendukung
atau
China/ROC (Taiwan) yang memperebutkan
melawan
status resmi pemerintah Cina. Meskipun
Seluruh kebijakan AS akan bergantung
Cina dan Taiwan sama-sama menyetujui
pada
One
China
Policy,
namun
keduanya
memiliki interpretasi yang berbeda terhadap
baik
Cina
konteks
apa
maupun
Taiwan.
kebijakan
tersebut
1
dibuat.
1.6 Metode Penulisan Paper ini menggunakan penulisan
hal ini. PRC menganggap One China Policy sebagai sebuah kebijakan dimana PRC
deskriptif,
mengontrol
seluruh
dengan penyajian data atau gambaran
pemerintahan di Cina, termasuk Taiwan,
terperinci tentang situasi tertentu. Sumber
yang
data yang digunakan dalam penulisan ini
sepenuhnya
merupakan
bagian
dari
Cina.
yakni
bersumber
Policy
secara
diperoleh secara tidak langsung melalui
politik
dokumen atau data tertulis, buku, jurnal,
nantinya akan dicapai di masa depan yang
dan sumber lain yang didapat melalui
belum spesifik kapan waktunya, dengan
media
kesatuan ideologi antara PRC dan ROC.
pengumpulan data yang digunakan adalah
Taiwan terus berupaya mencari dukungan
studi pustaka dan dokumentasi dengan
internasional agar mengakuinya sebagai
cara membaca dan menganalisa berbagai
sebuah negara yang memiliki kedaulatan.
literatur yang sesuai dengan topik, yang
geografis
dan
kesatuan kultur.
Cina
Kesatuan
cetak
data
informasi
Sedangkan ROC menganggap One China berarti
pada
penyampain
maupun
sekunder
internet.
yang
Teknik
Kondisi ini menjadikan Amerika
kemudian dapat diaplikasikan dalam paper
Serikat harus menentukan posisinya. Bagi
ini. Dalam penulisan ini menggunakan
AS, Cina adalah potensi pasar yang besar
penyajian
untuk bisnis, sedangkan Taiwan adalah
Melalui bentuk narasi ini akan menjabarkan
aliansi lama yang dapat dipercaya dan
dengan
menjadi parter perdagangan besar. Di satu
berdasarkan pada topik bahasan dalam
sisi, kepentingan ekonomi AS di Cina akan
penulisan ini mengenai hubungan antara
terganggu jika AS memiliki konflik dengan
Sino – US yang ditekankan pada pasca
Cina terkait status Taiwan. Namun di sisi
perang dingin dan studi kasus mengenai
lain, jika AS mengabaikan Taiwan maka
kebijakan Amerika Serikat terhadap One
kredibilitas AS secara internasional dan
China Policy.
perdagangan
dengan
Taiwan
munculnya
konsep
jelas
dalam
dan
bentuk
terstruktur
narasi.
yang
akan
terganggu. Hal inilah yang menjadi latar belakang
data
kebijakan
strategic ambiguity, yaitu a policy that
1
Benson, Brett V, 2001, Comprehending Strategic Ambiguity: US Security Commitment to Taiwan, Duke University
tahun
BAB II
1960
dan
AS
kemudian
mengintervensi Vietnam war karena melihat
PEMBAHASAN
bahwa
penyebaran
komunisme
disana
ekspansi
Cina.
2.1 Review The Sino – US
akan
Relationship dari Asia Pasific and
Kemudan diakhir abad ke 60an saat
World Politics (2007) oleh Derek
pemerintahan perubahan
McDougall Sino
- US
relationship
adalah
sebutan untuk hubungan kerjasama yang telah dilakukan oleh Cina dan Amerika Serikat
sejak
mempermudah
tahun
1945.
Didalam
hubungan kedua Negara ini, terdapat isuisu mendasar yang menjadi landasan hubungan seperti isu politik, ekonomi dan berkembang ke isu kontemporer seperti HAM. Dalam mengkaji hubungan ini dimulai dari The Postwar Context, Post-Cold War Context, Post – Cold War Strategic Issues, Post – Cold War Economic Issues dan
satu
strategi
Postwar,
China) berdiri. Amerika Serikat melihat ini sebagai sebuah ancaman karena ada unsur komunisme yang ingin dibendung oleh AS dengan containment policy-nya. AS disini melihat Cina sebagai major threat bagi keamanan di Asia Pasifik dan begitu juga sebaliknya, Cina melihat AS sebagai major threat bagi Cina karena AS seolah
Cina.
peningkatan
stabilitas
seperti
penyelesaian
perang
menanggapi
hubungan
politik
memfasilitasi Vietnam. ini,
Dalam sebagian
elemen radikal di Cina lebih memilih untuk menolak
“imperialism”
imperialism” dominan
tetapi
dan
“social
lain,
elemen
disisi
setuju
dengan
terbukanya
hubungan dengan AS karena alasan untuk menghindari
konflik
berkepanjangan
dengan AS dan USSR.
ini
kemudian
“rapprochement”
konteks
tahun 1949 saat PRC (Peoples Republic of
disekeliling
untuk
internasional
Cina
hubungan Sino - US sudah dimulai dari
membangun
kearah
terjadi
Membaiknya hubungan AS dan
The Postwar Context dalam
arah
Nixon,
hubungan AS dengan Cina sebagai salah
Human Rights Issues
Di
Presiden
benteng
penyerang
AS
dikatakan
disini
menaruh perhatian besar pada Cina karena dipengaruhi oleh adanya hubungan konflik yang rumit antara Sino-Soviet. Hal ini semakin menarik perhatian AS disekitar
yang
dikenal
dengan
ditandai
dengan
penanda-tanganan Shanghai Communique di
bulan
Februari
1972.
Dimulainya
hubungan US-Sino ini juga dilihat sebagai sebuah
cara
pembendungan
kekuatan
komunis yaitu USSR dengan melakukan kerjasama dengan kekuatan komunisme lain yaitu Cina. Di tahun 1978 saat kepemimpinan Presiden Carter, AS dan PRC sepakat untuk melakukan normalisasi diplomatik penuh. Hal ini juga berkaitan dengan hubungan diplomatik AS dengan ROC (Republic of China) di Taiwan dengan dibuatnya Taiwan Relations Act tahun 1979. Hubungan Sino - US yang telah mengalami dinamika naik turun dimana Cina pernah diperlakukan special tetapi kemudian
seiring
perkembangan
great
power
lainnya
hubungan
Sino
–
US
Deng
Xiaoping
kemudian
memperjelas
menurun karena keistimewaan terhadap
posisi Cina dengan berbicara pada Nixon di
Cina
Beijing
seolah
berkurang.
Meskipun
tahun
1989
yang
mengatakan
berkurang, tetapi AS tetap menyatakan
bahwa AS telah ikut campur terlalu jauh
bahwa Cina memiliki posisi yang penting
dalam
dan strategis.
mengancam kedaulatan serta kehormatan
The Impact of Tiananmen Square
nasional Cina. Meskipun demikian, Deng
Peristiwa pembunahan masal di Tiananmen
Square
merupakan
di
4
peristiwa
Juni
yang
1989 sangat
berpengaruh bagi hubungan Sino - US dan
urusan
domestik
Cina
dan
tetap memandang bahwa hubungan SinoUS
ini
tetap
harus
diperkuat
untuk
menciptakan perdamaian dunia.
Post - Cold War Strategic Issues
masing-masing
Pada 1972, konflik Cina dengan
pihak. Respon dari AS mengenai peristiwa
USSR mengakibatkan adanya perubahan
ini berkaitan dengan isu HAM. AS melalui
perilaku: AS sebagai pemimpin kekuatan
kongres dan Presiden Bush kemudian
imperialis mau membantu Cina dalam
membuat
perjuangannya
mendapat
respon
Dari
modifikasi
dalam
hubungan
melawan
kedua Negara. Penjualan persenjataan dan
“imperialisme
kunjungan militer misalnya diberhentikan
tekanan pada modernisasi ekonomi pasca
sementara. AS menekan Cina untuk segera
Mao Cina setelah 1976, hubungannya
menyelesaikan
HAM
dengan AS dilihat bisa menguntungkan
tersebut dan menjaga agar hal tersebut
dalam segi perdagangan, investasi, dan
tidak terulang lagi. Meskipun demikian,
akses
Bush saat itu tidak melakukan intervensi ke
aspek yang membentuk hubungan Sino -
Cina seperti yang ia lakukan ke Afganistan
US , juga melibatkan proses politik. Dalam
dan Korea Utara. Hal ini lah yang kemudian
isu
menuai kritik dari kongres karena menilai
dalam membandingkan isu ekonomi atau
Presiden Bush dinilai melakukan hal yang
isu hak asasi manusia. Hal ini berlaku untuk
bertolak belakang dari sebelumnya.
AS dan Cina, di AS terdapat beberapa
permasalahan
Respon dari Cina mengenai hal ini
social”.
Soviet
teknologi.
strategis,
Dengan
adanya
Terbentuknya
terdapat
aspek-
kecenderungan
badan dan departemen yang mengurus
bisa dilihat dari sudut pandang Marxist dan
tentang
non-marxist. Dari sudut pandang Marxist,
sementara di Cina, proses politiknya kurang
muncul
semakin
terbuka tapi lebih pluralistic. Cina menganut
menjadi oleh Cina terhadap AS yang dilihat
system politik authoritarian namun peran
mengintervensi permasalahan internalnya.
pemimpinnya
Cina melihat ini sebagai urusan domestik
daripada masa Mao atau Deng.
ketidaksukaan
yang
capitalism-nya.
Non-marxist
keamanan
Selama
yang tidak perlu dicampuri oleh AS dengan monopoli
isu
kurang
pasca
tentang
Cina.
mendominasi
perang
dingin,
hubungan strategi antara Sino – US
kemudian melihat hal ini sebagai urusan
menjadi
sangat
problematic.
Dengan
politik dan adu kepentingan yang terjadi.
rutuhnya USSR, AS kini menjadi Negara
dengan
kekuatan
terbesar
di
dunia
manfaatkan oleh kelompok kritis Cina di AS
sementara Cina memiliki pengaruh yang
sebagai
kuat di Asia Timur. Hal ini menimbulkan
kebijakan
kekhawatiran
yang
Perdebatan antara kelompok yang berbeda
hegemon
di AS dilihat pada awal hingga pertengahan
AS
tampaknya
terhadap
akan
Cina
menjadi
senjata yang
dalam
mendukung
lebih
proteksionis.
regional. Namun disaat yang bersamaan,
tahun
hal ini justru sering membantu AS untuk
perpanjangan status Cina sebagai Most
memiliki hubungan kerjasama dengan Cina
Favored Nation (MFN) dalam perdagangan.
dalam yang mengatasi masalah regional.
MFN adalah istilah yang digunakan
1990
an
yang
mengacu
pada
Oleh karena itulah Cina dinilai dilihat oleh
untuk
dua
atau
memiliki hubungan perdagangan normal
stranger competitor bagi AS. Pada akhirnya
dengan AS. Dalam kasus Cina status MFN
hubungan Sino - US kembali berkembang
diperoleh
ketika
of
perpanjangan status tidak diperdebatkan
terrorism dan mendukung langkah langkah
hingga 1989. Setelah koalisi aktivis HAM
AS untuk melawan terorisme. Cina juga
dan
mendukung
belakang
sisi
yakni
Bush
strategic
partner
mendeklarasikan
perang
AS
war
melawan
menyumbangakan
pada
kritikan
negara
tahun
Cina
dari
mencoba
yang
1980
dan
berbagai
untuk
latar
memblokir
Afganistan, dan membangun kerjasama
pembaharuan
dengan Pakistan yang saat itu berkonflik
kondisi. Namun kedua Presiden AS yakni
dengan
untuk
George
pada
memutuskan untuk tetap mempertahankan
kampenyanya melawan separatis muslim di
status MFN Cina. Setelah bertahun – tahun
Xianjian yang dikategorikan sebagai teroris.
melakukan negoisasi, momentum untuk
Post – Cold War Economic Issues
mencapai
India.
memenangkan
Cina
berharap
dukungan
AS
MFN
H.W
Bush
atau
dan
kesepakatan
memaksakan
Bill
Clinton
dikembangkan
Amerika Serikat telah memberikan
pada tahun 1998 dan 1999 yang manjadi
kontribusi yang besar terhdap kemajuan
titik awal untuk memperkuat hubungan AS
Cina dengan menjadi mitra dagang utama
dan Cina. Hubungan ekonomi Sino – US
dan
kemudian
sumber
investasi
serta
teknologi.
memfokuskan
pada
transfer
mengakibatkan
muncul
Dalam isu ekonomi pada hubungan Sino –
teknologi
US ini banyak aspek politik yang mendasari
konflik batin antara AS dan Cina. AS dan
hubungan keduanya. Antara Cina dan AS
Cina tetap mempertahankan hubungan
terdapat
yang
ekonomi keduanya mengingat hubungan
menguntungkan bagi hubungan ekonomi
ekonomi Sino – US memiliki dampak yang
keduanya atau menjadikannya sebagai
besar terhadap keberlangsungan kedua
sebuah ekspansi. Isu – isu politik penting
negara ini.
muncul dalam konteks perluasan hubungan
Human Rights Issues
kekuatan
politik
yang
ekonomi Sino – US yang mengakibatkan
Isu-isu hak asasi manusia telah
hubungan ekonomi Sino – US mengalami
menjadi fokus penting pada pasca - perang
penurunan.
dingin
Situasi
ini
kemudian
di
dalam
hubungan
Sino
–
US.
Pendekatan terhadap masalah hak asasi
A. Awal dikeluarkannya kebijakan
manusia dalam hubungan Sino - US
One China Policy
dibentuk oleh tradisi demokrasi liberal yang
Republik
Rakyat
Cina
(RRC)
mendasarinya. Apapun realitas kebijakan
adalah suatu negara yang terkenal sebagai
luar
bahwa
negara besar dengan jumlah penduduk
menggunakan
terbanyak di dunia. Republik Cina dikuasai
pengaruh mereka untuk mencapai tujuan
oleh orang-orang nasionalis Cina yang
moral. Di sisi lain Cina biasanya melakukan
dipimpin
resistensi
untuk
sebelumnya pernah dipimpin oleh Chun Yat
mempengaruhi situasi hak asasi manusia di
Shen. Namun, terjadi perang sipil di Cina
Cina. Cina melihat HAM sebagai masalah
ketika
dalam negeri yang tidak harus tunduk pada
yang dipimpin oleh Mao Zedong masuk dan
pengaruh eksternal. Cina dipaksa untuk
ingin menguasai Cina. Akhirnya kekalahan
memberikan perhatian untuk isu-isu ini
pun
untuk
sosialis yang lantas pergi ke pulau Formosa
negeri
pemerintah
AS,
ada
AS
akan
terhadap
harapan
upaya
menghindari
konsekuensi
yang
AS
penderitaan
merugikan
dalam
hubungan strategis dan ekonomi dengan
oleh
Chiang
orang-orang
harus
Kai-shek
berhaluan
diterima
oleh
yang
komunis
orang-orang
untuk membangun negara sendiri yang bernama Taiwan.
AS.
Perginya orang-orang sosialis ke Penekanan AS pada hak-hak sipil
Taiwan tidak serta merta membuat kondisi
dan politik juga fokus pada satu tingkat
perpolitikan
pada hak-hak individu, AS juga khawatir
hubungan diplomatik diantara Cina dan
tentang represi politik di daerah seperti
Taiwan terus mengalami pergolakan. Sejak
Tibet dan Xinjiang dan batas-batas ekspresi
berpisah dari Cina,Taiwan sampai saat ini
politik di Hong Kong sejak pengembalian
diakui sebagai suatu negara hanya oleh
wilayah ke Cina pada tahun 1997. Untuk
beberapa negara saja bahkan PBB hanya
bagiannya
mengakuinya sebagai provinsi dari negara
China
berpendapat
bahwa
di
Cina
membaik.
Justru
pendekatan AS terlalu dipengaruhi oleh
Cina.
individualisme Barat. Dari perspektif Cina
mengeluarkan kebijakan yang dinamakan
ekspresi politik perlu dibatasi jika bisa
One China Policy dimana kebijakan ini
membahayakan
mengeluarkan
hak-hak
sosial
dan
Pemerintah
bunyi
Cina,
yang
lantas
isinya
ekonomi dari sebagian besar. Isu HAM
menujukkan bahwa hanya ada satu Cina
kemudian
antara
yang berdaulat. Jadi, keberadaan Taiwan
hubungan Sino – US. HAM diharapkan
merupakan bagian dari Cina dan tidak
dapat
ekonomi
dianggap negara yang membentuk dirinya
antara Sino – US yang dialiri oleh nilai –
dia sendiri di luar Cina. Pemerintah Cina
nilai kebebasan pasca perang dingin.
juga
menjadi
menguatkan
penting
hubungan
mengakuai
atas
wilayah
seperti
Hongkong, Macau dan Taiwan sebagai
2.2 Studi Kasus Kebijakan Amerika
negara yang terintegrasi dengan Cina.
Serikat Terhadap One China Policy
Sehingga
hubungan
kerjasama
atau
diplomatic dengan Cina harus melalui satu
kesepakatan yang telah dibuat. Satu bulan
pemerintahan
hal ini harus
sejak ditandatanganinya joint communiqué
setidaknya disetujui oleh negara yang ingin
tersebut, AS malah ikut menyetujui Taiwan
menjalin kerjasama dengan Cina.
Relations Act yang kemudian memicu
saja dan
Kebijakan
Policy
tanda tanya besar bagi Cina. Selain itu, AS
pada
sudah mengecewakan pemerintah Cina
kebijakan yang dibuat oleh pemerintah
yang lantas membuat hubungan AS dan
Cina.
China hingga saat ini menjadi kurang stabil.
membuat
One
Taiwan
Namun,
mendapat
harus
tunduk
ternyata
reaksi
Mereka
China
tidak
kebijakan
negatif
dari
ini
Taiwan.
menginginkan
untuk
bergabung ke dalam Cina di bawah satu
B. Perjanjian Pertahanan Bersama Amerika Serikat dan Taiwan
pemerintahan. Taiwan menganggap bahwa
“It (Taiwan) may appear to carry a
daerahnya adalah negara yang berdaulat
little weight on the grand chess board of
karena secara de facto, Taiwan sudah
great powers. But it is a beacon for a future
dapat
sebuah
democratic China, and it is also a critical
negara. Namun, reaksi dari Taiwan tidak
piece in the security structure of the Asia
serta
harus
Pacific Region. Despite its relatively small
membatalkan kebijakan yang telah dibuat.
size, Taiwan is worthy protecting and must
Cina malah membuat aturan main yang
be defended.”
ketat bagi para negara yang ingin menjalin
cheng Huang
dikatagorikan
merta
sebagai
membuat
Cina
hubungan dipolmatik dengan Cina. Bahwa
– Dr. Alexander Chieh-
Perjanjian
kerjasama
di
bidang
tidak boleh menjalin hubungan dengan
pertahanan antara Amerika Serikat dan
Taiwan
ingin
Taiwan telah dilakukan semenjak Perang
membangun hubungan diplomatik dengan
Dunia ke-2 hingga saat ini. Dari waktu ke
Cina. Atau dalam kata lain, negara yang
waktu perjanjian Amerika Serikat – Taiwan
ingin bekerjasama dengan cina harus
telah
mematuhi kebijakan One China Policy
(perubahan) dan semakin diperkuat hingga
tersebut.
sekarang. Dimulai dari Perang Dunia ke-2
apabila
Upaya
negara
tersebut
lain
pada
awalnya
mengalami
beberapa
reformasi
Amerika Serikat memberikan beberapa
diseujui oleh AS yang menjadi mitra
bantuan
kerjasama Cina. AS menyetujui untuk
diantaranya,
mengakhiri
Group (Flying Tigers) yang merupakan
dengan
hubungan
Taiwan
untuk
kerjasamanya menghormati
bantuan
militer
AS
kepada
The
Taiwan
American
kepada
yakni
Volunteer
Taiwan
untuk
kebijakan yang diambil pemerintah Cina.
mendukung pemerintahan nasionalis Cina
Presiden Amerika Serikat pada saat itu,
melawan Jepang di perang Sino – Jepang
Jimmy Carter telah menyepakati kebijakan
ke-2, pasukan ini dipimpin oleh General
Cina tersebut dengan ditandatanganinya
Claire
joint communiqué di tahun 1979. Namun
kemudian mengirimkan US Naval Group
ternyata AS tidak sepenuhnya memenuhi
China ( Sino – American Cooperative
Chennouli.
Amerika
Serikat
Organization) yang dipimpin oleh Admiral
embargoes, a threat to peace and security
Milton Miles operasi ini merupakan operasi
of the Western Pacific area and grave
inteligen mutual antara AS dan Taiwan.
concern to the United States;… the United
Pada awal tahun 1950an juga melakukan
States will make available to Taiwan such
Cooperation in Land Operation Between
defense articles and defense service in
Chinese, British and American Forces in
such quantity as may be necessary to
South Asia against Japanese in the China –
enable Taiwan to maintain a sufficient self-
Burma – India Theater.
defense capability”2. Perjanjian
Kepentingan strategis dari Amerika
ini
juga
termasuk
Serikat kepada Taiwan ini menurut Huang
perjanjian penjualan senjata dari Amerika
(2010)
Serikat kepada Taiwan sebagai bentuk
adalah
melakukan
kebijakan di
bantuan pertahanan diri Taiwan. Terkait
Asia Pasifik pada masa Perang Dingin.
kerjasama pertahanan AS – Taiwan dan
Pemerintah Taiwan menyatakan bahwa
juga perdagangan senjata yang dilakukan
kepentingan
kedua negara tersebut, Republik Rakyat
containing terhadap ekspansi komunis
politik,
keamanan
dan
ekonomi Amerika Serikat sangat sejalan
Cina
dengan
di
Pasifik
ini
sebagai
penghalang
dan
stabilitas
hubungan RRC dengan Amerika Serikat
Barat
sehingga
(Huang,
perdamaian
keamanan
melihat
2010).
RRC
dengan menjalin kerjasama dengan Taiwan
pemerintahan
dapat memenuhi tujuan tersebut. Untuk
menyelesaikan hal ini yang kemudian
mempererat
Taiwan
menggiring kepada Komunike 17 Agustus
dunia
kedua,
tahun 1982 yang berisi respon Amerika
–
Mutual
Serikat bahwa “US does not seek to carry
Defense Treaty tahun 1954 yang aktif
out a long term policy of arms sales to
hingga 1 Januari 1980 dan US Military
Taiwan,
Assistance Advisory Group (MAAG)
quantitative terms, the level of those
setelah
kerjasama perang
ditandatanganilah
Taiwan
US
Relations
AS
Act
–
ROC
dan
Six
Assurances
supplied
Amerika
menuntut
either
in
in
qualitative
recent
establishment
of
Serikat
years
untuk
or
since
diplomatic
in
the
relations
Setelah US – ROC Mutual Defense
between the US an China and that it intend
Amerika Serikat dan Taiwan
to reduce gradually its sales of arms to
melakukan mempererat kembali hubungan
Taiwan leading over period of time to final
diplomatiknya setelah Kongres Amerika
resolution.3”
Serikat meluluskan Taiwan Relations Act
sebelum
yang mengatur hubungan Amerika Serikat
tersebut,
– Taiwan setelah berhentinya perjanjian US
Treaty
2
- ROC Mutual Defense Treaty setelah 1979. “The US would consider any effort to determine future of Taiwan by other than peaceful means, including by boycotts or
Menurut
Huang,
ditandatanganinya Amerika
Serikat
sebulan komunike telah th
“Taiwan Relations Act: Public Law 96‐9, 96 Congress,” January 1, 1979, teks lengkap dapat dilihat di The American Institute in Taiwan (AIT) http://www.ait.org.tw/eb/about_it/tra/; diakses pada 26 April 2015 3
memperlengkapi
Taiwan
dengan
Six
C. Hubungan Sino – US Terkait One
Assurances yakni jaminan Amerika Serikat
China Policy pada era George H.W
terhadap Republik Cina, keenam jaminan
Bush dan Barrack Obama
tersebut adalah4:
One
1. Bahwa Amerika Serikat menyetujui untuk tidak memberikan tanggal penghentian
penjualan
senjata
kepada Republik Cina (Taiwan), 2. Amerika
Serikat
mengadakan (prior
tidak
konsultasi
akan lanjutan
consultations)
kepada
Republik Cina terkait penjualan senjata, 3. Amerika
Serikat
memainkan
tidak
peran
akan sebagai
mediator antara Republik Rakyat Cina dengan Republik Cina, 4. Amerika
Serikat
tidak
akan
merevisi Taiwan Relations Act, 5. Amerika
Serikat
mengubah
tidak
posisinya
akan terkait
kedaulatan Taiwan, dan 6. Amerika
Serikat
tidak
memaksa
Taiwan
mengadakan
negosiasi
akan untuk dengan
Republik Rakyat Cina. Sehingga dengan ini, Taiwan dan Amerika Serikat tetap meneruskan kerjasamanya dalam bidang keamanan baik militer dan juga
penjualan
senjata.
Dengan
disetujuinya Six Assurances ini, Amerika Serikat menjamin untuk tidak menjadi mediator ataupun menekan Republik Cina untuk bernegosiasi dengan RRC.
4
Menurut Harvey Feldman, Direktor James Lilley menyatakan six assurances secara oral kepada Presiden Republik Cina Chiang Ching‐ Kuo.
Policy
in
Bush
Administration Pada masa pemerintahan Presiden George
W.
Bush,
kebijakan
Amerika
Serikat terhadap Cina dan Taiwan terkait One China Policy lebih mendukung Taiwan. Bush menganggap Cina bukan sebagai strategic partner, namun lebih menampilkan kesan Cina sebagai “America’s enemy”5. Bush meningkatkan penjualan senjata ke Taiwan,
menegaskan
komitmen
untuk
pertahanan Taiwan, serta mengubah arah strategi pertahanan Amerika Serikat dari Eropa menjadi fokus pada Asia Pasifik sebagai bentuk counter terhadap kekuatan militer Cina. Cina terus meningkatkan pembelian
persenjataan
dari
Rusia
sehingga Amerika melihat hal ini sebagai ancaman, tidak hanya untuk Taiwan, tetapi juga ancaman bagi stabilitas keamanan di wilayah Asia.6 Amerika juga menyatakan keberatan terhadap rencana Uni Eropa untuk mencabut embargo penjualan senjata pada Cina, karena Amerika khawatir hal ini semakin meningkatkan persenjataan Cina. Jika Cina memiliki persenjataan militer yang kuat, Cina akan dengan mudah menyerang Taiwan.
Amerika
Serikat
melakukan
deterrence kepada Cina sehingga Cina tidak menyerang Taiwan secara langsung.
5
China
The Contradictions of Bush’s China Policy (http://www.nytimes.com/2001/06/02/opinion /the‐contradictions‐of‐bush‐s‐china‐ policy.html) 6 US Department of Defense, Annual Report on the Military Power of the People's Republic of China, 2004
Meskipun
dengan
kemerdekaan Taiwan dari Cina. Obama
Cina,
berhasil meredakan ketegangan antara
pemerintahan Bush juga tidak mendukung
Cina dan Taiwan.8 Namun, Obama terlihat
begitu saja upaya kemerdekaan Taiwan.
cenderung
Bush menolak untuk mendukung upaya
dengan
pemerintah Taiwan mengubah status quo.
kebijakan yang pro Cina. Bahkan, salah
Terlebih lagi, Taiwan melakukan aksi-aksi
satu
provokatif yang membuat Cina semakin
Zbigniew Brzezinski menyatakan Taiwan
memperkuat
Ini
adalah endangered species yang menjadi
merupakan bentuk implementasi konsep
hambatan Amerika Serikat dalam menjalin
kebijakan strategic ambiguity, dimana AS
hubungan dengan Cina.
peningkatan
khawatir persenjataan
persenjataannya.
mempertahankan
mendukung
Obama
menunjuk
penasihat
keamanan
Kebijakan
dukungan pada Cina
Cina,
penasihat
nasional,
Presiden
Obama
periode
kedua
melalui One China Policy sambil tetap
berubah
menekan persenjataan Cina, dan menolak
pemerintahannya.
upaya kemerdekaan Taiwan sambil tetap
menekankan pentingnya hubungan dengan
memberikan
terhadap
Taiwan. Obama menandatangani kebijakan
pertahanan Taiwan. Bush merasa tidak
yang mendukung Taiwan ikut serta dalam
perlu
untuk
International Civil Aviation Organization.
melakukan mediasi antara Cina dan Taiwan
Obama juga fokus pada diskusi yang serius
ataupun mengambil langkah-langkah untuk
pada hubungan bilateral mengenai US-
mencari solusi perdamaian kedua pihak.
Taiwan Free Trade Agreement. Hubungan
One
ini berlanjut dengan dukungan AS terhadap
perlindungan
menjadi
China
pihak
mediator
Policy
in
Obama
pada
terbukti
Obama
kembali
keanggotaan Taiwan pada Trans-Pacific
Administration Selama masa kampanye pemilihan
Partnership Agreement. Hubungan dengan
presiden, Obama menyatakan Amerika
Taiwan
dalam
bidang
Serikat tidak memiliki kewajiban dalam
berlanjut
membela Taiwan. Obama merasa bahwa
menandatangani penjualan misil ke Taiwan.
Cina adalah partner perdagangan yang
Hal ini memicu protes keras Cina pada
lebih penting. Obama juga mengatakan
Amerika Serikat.9
ketika
militer
Presiden
kembali Obama
siap menjadi host talk antara militer Cina
Perubahan kebijakan Obama ini
dan Taiwan. Hal ini cukup mengejutkan,
disebabkan oleh fokus Amerika Serikat
mengingat selama ini Amerika Serikat tidak
yang
pernah concern untuk mendorong Taiwan
Pasifik.
bernegosiasi dengan Cina. pemerintahannya,
Obama
7
Pada awal menekankan
bahwa Amerika Serikat tidak mendukung
7
http://nationalinterest.org/commentary/obam a‐turns‐toward‐taiwan‐9048
menekankan Artinya,
pada
doktrin
Obama
Asia fokus
mengembangkan pengaruh AS di Asia
8
http://www.washingtontimes.com/news/2009/ nov/17/obama‐affirms‐one‐china‐policy/ 9 http://www.reuters.com/article/2014/12/19/u s‐china‐usa‐taiwan‐idUSKBN0JX0NK20141219
Pasifik. Saat ini, kekuatan Cina di Asia
Perjanjian ini juga termasuk perjanjian
sudah sangat besar. AS khawatir, jika hal
penjualan senjata dari Amerika Serikat
ini dibiarkan, pengaruh Cina di Asia Pasifik
kepada Taiwan sebagai bentuk bantuan
bisa saja mengalahkan pengaruh AS.
pertahanan diri Taiwan. Terkait kerjasama
Untuk melawan pengaruh Cina, AS perlu
pertahanan
mencari aliansi, seperti Jepang, India,
perdagangan senjata yang dilakukan kedua
Korea Selatan, ASEAN, dan salah satunya
negara tersebut, Republik Rakyat Cina
termasuk Taiwan. Dengan adanya aliansi,
melihat ini sebagai penghalang hubungan
AS berharap pengaruhnya di Asia Pasifik
RRC dengan Amerika Serikat.
menjadi lebih besar daripada pengaruh
AS
–
Taiwan
dan
juga
Pada masa pemerintahan Presiden
Cina. Bahkan, AS secara spesifik pada
George
pemerintahan
mengutamakan
Serikat terhadap Cina dan Taiwan terkait
Trans-Pacific Partnership dengan mengajak
One China Policy lebih mendukung Taiwan.
Taiwan tetapi tidak mengajak Cina sebagai
Bush menganggap Cina bukan sebagai
anggota.
strategic partner, namun lebih menampilkan
Obama
Bush meningkatkan penjualan senjata ke Taiwan,
diatas
dapat
US yang berawal dari kebijakan re – approachment yang dilakukan oleh Nixon dapat berjalan dengan baik karena mitra dagang yang kuat terutama dalam ekspor dan impor. Namun konflik muncul antara ke duanya salah satunya karena Taiwan. berkonflik
mengakibatkan kebijakan
One
Amerika
PENUTUP
pemaparan
yang
kebijakan
kesan Cina sebagai “America’s enemy”.
disimpulkan bahwa hubungan antara Sino –
Taiwan
Bush,
BAB III
3.1 Kesimpulan Dari
W.
Cina China
dengan
Cina
mengeluarkan Policy.
Namun
Kedekatan AS dengan Taiwan tidak dapat dilepaskan
terbukti
dengan
menegaskan
komitmen
untuk
pertahanan Taiwan, serta mengubah arah strategi pertahanan Amerika Serikat dari Eropa menjadi fokus pada Asia Pasifik sebagai bentuk counter terhadap kekuatan militer Cina. Pada awal pemerintahannya, Obama
menekankan
bahwa
Amerika
Serikat tidak mendukung kemerdekaan Taiwan
dari
Cina.
Obama
berhasil
meredakan ketegangan antara Cina dan Taiwan. Namun, Obama terlihat cenderung mendukung Cina, terbukti dengan Obama menunjuk penasihat kebijakan yang pro Cina.
penandatanganan Taiwan Relations Act. Kebijakan
Presiden
Obama
International Civil Aviation Organization.
periode
kedua
Obama juga fokus pada diskusi yang serius
kembali
pada hubungan bilateral mengenai US-
menekankan pentingnya hubungan dengan
Taiwan Free Trade Agreement. Hubungan
Taiwan. Obama menandatangani kebijakan
ini berlanjut dengan dukungan AS terhadap
yang mendukung Taiwan ikut serta dalam
keanggotaan Taiwan pada Trans-Pacific
berubah
pada
pemerintahannya.
Obama
Partnership Agreement. Hubungan dengan Taiwan berlanjut
dalam
bidang
ketika
militer
Presiden
kembali Obama
menandatangani penjualan misil ke Taiwan. Hal ini memicu protes keras Cina pada Amerika Serikat.
Daftar Pustaka Benson, Brett V, 2001, Comprehending Strategic
Ambiguity:
US
Security
Commitment to Taiwan, Duke University McDougall,Derek.2007.Asia
Pasific
in
World Politics.USA : Lynne Rienner Huang, A. C. (2010, February). The United States
and
Taiwan's
Defense
Transformation. US Department of Defense, Annual Report on the Military Power of the People's Republic of China, 2004 Taiwan Relations Act: Public Law 96-9, 96
th
Congress,” January 1, 1979, teks lengkap dapat dilihat di The American Institute in Taiwan http://www.ait.org.tw/eb/about_it/tra/; diakses pada 26 April 2015
(AIT)