ISSN : 0852-1190
Edutech, Tahun 15, Vol.15, No.3, Oktober 2016
THE RELEVANCE BETWEEN ENGINEERING MANUFACTURING DRAWINGS SUBJECT AND NEEDS OF COMPETENCIES IN INDUSTRY RELEVANSI MATA PELAJARAN TEKNIK GAMBAR MANUFAKTUR TERHADAP KEBUTUHAN KOMPETENSI DI INDUSTRI Oleh: Rachmat Jati Puruasdi, Prodi Pendidikan Teknik Mesin, Universitas Negeri Yogyakarta email:
[email protected]
Abstract. The research aim to find out the relevance between Engineering Manufacturing Drawings subject in SMK Negeri 2 Pengasih and a needs of competencies in industry. The analysis technique used was descriptive analysis. The subject of this study were SMK Negeri 2 Pengasih and three manufacturing industries. A data collected through close questionnaires. The analysis technique used was descriptive. The result showed that: The relevance between engineering manufacturing drawings subject in SMK Negeri 2 Pengasih and a needs of competencies in industry amounted to 87.05% included in the category of very relevant. Keywords: relevance, industrial competence, drawing competence Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui relevansi kompetensi mata pelajaran Teknik Gambar Menufaktur di SMK N 2 Pengasih terhadap kebutuhan kompetensi di industri. Penelitian ini merupakan peneltian deskriptif. Subjek penelitian ini adalah SMK Negeri 2 Pengasih dan tiga industri manufaktur. Metode pengumpulan data menggunakan angket. Analisa data yang digunakan adalah statistik analisis deskriptif dengan presentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Relevansi kompetensi mata pelajaran Teknik Gambar Manufaktur di SMK N 2 Pengasih terhadap kompetensi kebutuhan industri adalah sebesar 87,05% termasuk dalam kategori sangat relevan. Kata kunci: relevansi, kompetensi industri, kompetensi teknik gambar manufaktur
A. PENDAHULUAN
bentuk lain yang sederajat. SMK ber-
Pendidikan di Indonesia dibagi men-
tujuan untuk mempersiapkan pemuda
jadi tiga jenjang yaitu pendidikan dasar,
yang mandiri dan siap kerja dimana da-
pedidikan menengah, dan pendidikan
lam
tinggi. Pendidikan menengah terdiri atas
dibekali kemampuan dan pengetahuan
pendidikan menengah umum dan pen-
agar dapat hidup mandiri. Diharapkan
didikan menengah kejuruan. Pendidikan
setelah lulus, peserta didik dapat bekerja
menengah berbentuk sekolah menengah
di industri atau membuka lapangan
atas (SMA), madrasah aliyah (MA),
pekerjaan sendiri.
sekolah menengah kejuruan (SMK), dan madrasah aliyah kejuruan (MAK), atau
pembelajarannya
peserta
didik
Data Badan Pusat Statistik menunjukkan
Indonesia
termasuk
negara
288 Relevansi Mata Pelajaran Teknik Gambar Manufaktur Terhadap Kebutuhan Kompetensi di Industri
ISSN : 0852-1190
Edutech, Tahun 15, Vol.15, No.3, Oktober 2016
berkembang dengan jumlah penganggu-
bekerja. Data ini tidak sesuai dengan
ran terbuka pada Februari tahun 2016
yang diharapkan pada awal diadakannya
sebanyak 5,5% (www.bps.go.id). Ting-
SMK yang harusnya mampu menekan
kat Pengangguran Terbuka (TPT) di D.I.
angka
Yogyakarta dari Februari 2013 - Februari
penyumbang terbesar angka penganggu-
2015 berada dalam kisaran 2,0 - 4,5 per-
ran. Banyaknya lulusan SMK yang
sen dan fluktuatif. Pada Februari 2016
menganggur dapat dimungkinkan karena
TPT D.I. Yogyakarta mencapai 2,81 per-
ketidaksesuain antara kemampuan yang
sen, mengalami peningkatan 0,65 poin
didapat siswa di SMK dengan apa yang
dibanding TPT Februari 2014 sebesar
dibutuhkan dunia industri.
2,16
persen
pengangguran
justru
menjadi
(yogyakarta.bps.go.id/).
Badan Nasional Sertifikasi Profesi
Lonjakan pengangguran yang signifikan
(BNSP) merupakan badan independen
menjadikan
yang bertanggung jawab kepada presiden
pelaksanaan
pendidikan
SMK menjadi penting dan mendesak. Di
yang
usia yang masih produktif lulusan SMK
otoritas sertifikasi personil dan bertugas
akan memiliki bekal keterampilan dan
melaksanakan
pengetahuan yang dibutuhkan untuk
profesi bagi tenaga kerja. Dengan kata
bekerja di dunia industri. SMK dibagi
lain BNSP menentukan kelayakan sum-
menjadi 128 paket keahlian yang ber-
ber daya manusia pada suatu bidang ter-
beda. Jumlah yang banyak dan beragam
tentu. Beragam kompetensi yang terdapat
ini diharapkan mampu memenuhi kebu-
dalam dunia kerja dimuat oleh BNSP
tuhan industri di semua bidang. Diharap-
dalam Standard Kompetensi Kerja Na-
kan dengan pelaksanaan pendidikan
sional Indonesia (SKKNI). BNSP mem-
SMK akan dapat mengurangi angka
iliki 305 SKKNI yang mencakup hampir
pengangguran.
semua kompetensi yang diperlukan bagi
Namun data menunjukkan fakta yang berkebalikan. Jumlah lulusan SMK yang
memiliki
kewenangan
sertifikasi
sebagai
kompetensi
pekerja di Indonesia dalam berbagai lapangan kerja.
menganggur pada 2014 lalu adalah
Kompetensi pada SKKNI dapat men-
19.671 orang. Jumlah ini setara dengan
jadi acuan terutama bagi SMK untuk
29,18% dari lulusan semua jenjang pen-
mengetahui kompetensi apa saja yang
didikan (Sakernas, 2014). Hal ini cukup
diperlukan oleh industri. Kompetensi
memprihatinkan dimana sejatinya lu-
yang ada pada SKKNI semestinya
lusan SMK adalah mereka yang siap
diimplementasikan dalam pembelajaran
289 Relevansi Mata Pelajaran Teknik Gambar Manufaktur Terhadap Kebutuhan Kompetensi di Industri
ISSN : 0852-1190
Edutech, Tahun 15, Vol.15, No.3, Oktober 2016
di SMK. Diharapkan dengan materi pem-
bidang drawing, design and drafting.
belejaran yang sesuai dengan SKKNI,
Kompetensi drawing, design and drafting
lulusan SMK sudah memliki kompetensi
terdiri dari sebelas judul unit. Dari
yang diakui dan dibutuhkan industri.
sebelas judul unit terdapat dua judul unit
Hasil observasi di SMK Negeri 2
yang sesuai dengan mata pelajaran teknik
Pengasih pada studi keahlian teknik me-
gambar manufaktur yaitu menggambar
sin, mata pelajaran teknik gambar man-
2D dengan CAD dan meggambar 3D
ufaktur menunjukan bahwa dari 44 siswa
dengan CAD. Judul unit ini dibagi lagi
yang bekerja 8 diantaranya bekerja pada
kedalam enam elemen kompetensi yang
bidang yang tidak relevan dengan paket
selanjutnya dirincikan lagi dalam bebera-
keahliannya (BKK SMKN 2 Pengasih).
pa kriteria untuk kerja pada setiap ele-
Beberapa siswa yang telah melakukan
men kompentensi.
praktik kerja lapangan mengaku bahwa
Dalam mata pelajaran Gambar
tidak ada satupun dari meraka yang
Teknik Manufaktur siswa diberi penge-
ditempatkan sebagai drafter maupun di
tahuan dan keterampilan tentang segala
bagian
kemampuan
yang berkaitan dengan dasar drawing
menggambar. Hal ini menunjukkan bah-
menggunakan software. Software yang
wa ada ketidaksesuaian antara kompeten-
digunakan di SMK N 2 Pengasih adalah
si teknik gambar manufaktur yang diajar-
AutoCAD dan AutoDesk Inventor yang
kan di SMKN 2 Pengasih dengan dunia
termasuk
industri. Namun, Andrias Budi Raharja,
digunakan oleh industri. Dalam pembela-
guru mata pelajaran gambar manufaktur
jaran teknik gambar munfaktur terdapat
mengatakan bahwa materi yang diajar-
materi pokok yang termasuk dalam pen-
kan pada mata pelajaran gambar man-
jabaran kriteria untuk kerja pada SKKNI.
ufaktur telah sesuai dengan Kurikulum
Pelaksanaan mata pelajaran teknik
yang
menuntut
2013.
software
yang
popular
gambar manufaktur dengan kurikulum Terkait kompetensi yang sesuai
2013 yang menurut beberapa guru dirasa
dengan mata pelajaran teknik gambar
kurang
manufaktur
Kep.
jumlah jam yang kurang sehingga siswa
Menaker No. 240 Tahun 2004 tentang
kadang membutuhkan waktu lebih diluar
Penetapan SKKNI Sektor Logam dan
jam
Mesin Sub Sektor Kendaraan Ringan.
jobsheetnya. Permasalahan lain muncul
Didalamnya terdapat kompetensi dalam
ketika standard kompetensi pada teknik
terdapat
dalam
sesuai.
pelajaran
Diantaranya
unutk
adalah
mengerjakan
290 Relevansi Mata Pelajaran Teknik Gambar Manufaktur Terhadap Kebutuhan Kompetensi di Industri
ISSN : 0852-1190
Edutech, Tahun 15, Vol.15, No.3, Oktober 2016
gambar manufaktur tidak mencakup
tensi kognitif, (2) kompetensi afektif, dan
menggambar 3D, padahal kemampuan
(3) kompetensi psikomotorik (Masnur
ini sangat penting untuk dikuasai oleh
Muslich, 2011: 16). Dari pendapat diatas
siswa,
dapat disimpulkan bahwa kompetensi
sehingga
guru
menambahkan
menggambar 3D pada pembelajaran. Berdasarkan
permasalahan
merupakan kemampuan yang merupakan
diatas,
perpaduan dari tiga aspek yaitu aspek
peneliti ingin mengungkap relevansi ma-
kognitif (pengetahuan), aspek afektif
ta pelajaran teknik gambar manufaktur di
(sikap)
SMK Negeri 2 Pengasih terhadap kebu-
(keterampilan) untuk melakukan tugas
tuhan kompetensi di industri. Sehingga
atau pekerjaan sesuai dengan standar atau
hasil penelitian ini dapat digunakan se-
ukuran yang di berikan.
bagai peningkatan kualitas mata pelaja-
dan
Penelitian
aspek
ini
psikomotorik
merupakan
jenis
ran teknik gambar manufaktur di SMK
penelitian deskriptif eksporatif tanpa
Negeri 2 Pengasih.
hipotesis. Sebagaimana yang dikatakan
Relevansi berasal
dari kata relevan yang artinya kait-
Sukardi
mengait; bersangkut-paut; berguna secara
deskriptif hanya menggambarkan secara
langsung. Relevansi jug diartikan sebagai
jelas dan sekuensial terhadap pertanyaan
suatu hubungan antara
dan
penelitian yang telah ditentukan sebelum
konteks (Sperber & Wilson, D, 2009:
peneliti terjun ke lapangan dan tidak
183). Dalam bahasan penelitian ini maka
menggunakan hipotesis sebagai petunjuk
relevansi adalah tingkat hubungan antara
arah atau guide dalam penelitian.
asumsi
(2010:14)
bahwa
penelitian
kompetensi mata pelajaran teknik gambar
Penelitian dilaksanakan pada bulan
manufaktur dengan kompetensi kebu-
Frebruari sampai dengan bulan Agustus
tuhan industri.
2016 di SMK Negeri 2 Pengasih dan tiga
Kompetensi merupakan pernyataan
industri yaitu PT. Mega Andalan Kal-
kemampuan yang menguraikan hasil
asan, UPT Logam Kota Yogyakarta, dan
yang diharapkan dari profesi terkait, atau
CV. Tatonas.
pengetahuan, keterampilan dan sikap,
Subjek penelitian ini adalah sekolah
yang penting dalam pekerjaan tertentu
yaitu SMKN 2 Pengasih dan industri yai-
(Burke J, 2005: 12). Sementara Bloom
tu adalah PT. Mega Andalan Kalasan,
menganalisis kompetensi menjadi tiga
CV. Tatonas, UPT Logam Kota Yogya-
aspek, masing-masing aspek memiliki
karta, dan PT. Mekar Armada Jaya. Re-
tingkatan yang berbeda, yaitu (1) kompe-
sponden dari industri berjumlah 8 orang
291 Relevansi Mata Pelajaran Teknik Gambar Manufaktur Terhadap Kebutuhan Kompetensi di Industri
ISSN : 0852-1190
Edutech, Tahun 15, Vol.15, No.3, Oktober 2016
bekerja pada bidang drawing. Objek
ak terstruktur. Penelitian ini menggunkan
penelitian ini adalah adalah kompetensi
kuesioner tertutup yaitu yaitu angket di-
teknik gambar manufakur SMK Negeri 2
mana pertanyaan-pertanyaan yang di-
Pengasih dan kompetensi yang dibutuh-
tuliskan telah disediakan jawaban pili-
kan di industri.
han, sehingga responden tinggal memilih
Dalam
penelitian
ini,
peneliti
menggunakan dua cara pengumpulan
salah satu dari jawaban yang disediakan (Sukandarrumidi. 2012:79).
data yaitu kuesioner dan wawancara tid-
Gambar 1. Skema Penyusunan Instrumen
Instrumen
disusun
berdasarkan
SKKNI dan silabus teknik gambar man-
aran dari KUK seperti pada Gambar Dari
instrumen
tersebut
dapat
ufaktur. Judul unit yang diambil dari
diketahui relevansi kompetensi mata
SKKNI adalah menggambar 2D dengan
pelajaran teknik gambar manufaktur di
CAD dan menggambar 3D dengan CAD.
SMK N 2 Pengasih terhadap kompetensi
Dua judul unit tersebut terbagi kedalam
kebutuhan industri, kompetensi yang
enam elemen kompetensi dan terbagi lagi
dibutuhkan industri namun tidak diajar-
kedalam delapan belas kriteria untuk ker-
kan di mata pelajaran teknik gambar
ja (KUK). Materi pokok pada silabus
manufaktur di SMK N 2 Pengasih, dan
teknik
dalam
kompetensi yang tidak dibutuhkan indus-
penelitian ini dijadikan sebagai indikator
tri namun diajarkan di mata pelajaran
kompetensi (IK) yang merupakan penjab-
teknik gambar manufaktur di SMK N 2
gambar
manufaktur
292 Relevansi Mata Pelajaran Teknik Gambar Manufaktur Terhadap Kebutuhan Kompetensi di Industri
ISSN : 0852-1190
Edutech, Tahun 15, Vol.15, No.3, Oktober 2016
Pengasih.
menggunakan
Data kuantitatif yang didapatkan dari
persamaan
(Sukardi.2010:213).
Selanjutnya
1 hasil
dua kuesioner ditabulasi, dikelompokkan
perhitungan yang membutuhkan klasifi-
dan dianalisis. Selanjutnya hasil perthi-
kasi dikategorikan sesuai dengan Tabel
tungan
1.
dibuat
presentasenya
Tabel. 1 Kategori Relevansi Kompetensi dan Keterlaksanaan Pembelajaran (Suharsimi Arikunto.2010:282)
B. HASIL
Taraf Persentase
Kategori
76%-100%
Sangat Relevan
56%-75%
Relevan
40%-55%
Kurang Relevan
< 40%
Tidak Relevan
PENELITIAN
DAN
sangat relevan. Hasil penelitian relevansi
PEMBAHASAN
kompetensi mata pelajaran teknik gambar
Secara keseluruhan relevansi kompe-
manufaktur di SMK N 2 pengasih dengan
tensi mata pelajaran Teknik Gamabr
kebutuhan kompetensi di industri pada
Manufaktur di SMK N 2 Pengasih ter-
elemen kompetensi menyiapkan piranti
hadap kompetensi kebutuhan industry
CAD dapat dilihat pada Tabel 2.
adalah 87,05% termasuk dalam kategori Tabel 2 Relevansi Elemen Kompetensi Menyiapkan Piranti CAD No 1 2 3 4 5
6 7
Kompetensi
f %
Menetapkan ukuran kertas gambar Memahami jenis garis dan penggunaannya Memahami macam-Macam Pandangan Mengubah satuan gambar
7 88%
Memahami penggunaan berbagai format file dalam menggambar CAD Memahami tombol kendali pada CAD Memahami tombol fungsi pada CAD
8 100%
8 100% 8 100% 7 88%
7 88% 7 88%
293 Relevansi Mata Pelajaran Teknik Gambar Manufaktur Terhadap Kebutuhan Kompetensi di Industri
ISSN : 0852-1190
Edutech, Tahun 15, Vol.15, No.3, Oktober 2016
8
Memahami fungsi toolbar pada CAD Memahami penggunakan toleransi linier dan toleransi geometri Memahami penggunakan suaian press fit,sliding fit, dan running fit Memahami penggunakan nilai kekasaran Memahami penggunakan simbol dan tanda pengerjaan pengelasan Menggunakan simbol dan tanda pengerjaan proses pemesinan Memahami fungsi macro
9 10 11 12 13 14
15
Membuat form/dialog menggunakan macro 16 Macro dikostumasi sesuai kebutuhan Rerata
8 100% 7 88% 8 100% 7 88% 3 38% 4 50% 3 38%
3 38% 3 38% 76,56 %
Hasil penelitian relevansi elemen
pada unit menggambar 2D, elemen kom-
kompetensi menyiapkan piranti CAD
petensi menyiapkan piranti sistem pen-
menunjukanan bahwa skor tertinggi ada-
dukung CAD adalah sebesar 76,56% ter-
lah 8 sejumlah 5 kompetensi dan skor
masuk kategori sangat relevan
terendah adalah 3 sejumah 4 kompetensi.
Hasil penelitian relevansi kompetensi
Sisanya, 7 skor sejumlah 6 kompetensi, 4
mata pelajaran teknik gambar manufak-
skor sejumlah 1 kompetensi, dan 3 skor
tur di SMK N 2 pengasih dengan kebu-
sejumlah 3 kompetensi. Tingkat relevan-
tuhan kompetensi di industri pada ele-
si kompetensi mata pelajaran teknik
men kompetensi membuat gambar 2D
gambar manufaktur SMK N 2 Pengasih
dapat dilihat pada Tabel 3.
dengan kompetensi kebutuhan industri Tabel 3. Relevansi Elemen Kompetensi Membuat Gambar 2D No 1 2 3
Kompetensi
f %
Menginstal piranti sistem pendukung CAD Menggunakan sistem koordinat kartesian dan polar Menggunakan setting layer (jenis-jenis garis yang digunakan)
6 75% 8 100% 8 100%
294 Relevansi Mata Pelajaran Teknik Gambar Manufaktur Terhadap Kebutuhan Kompetensi di Industri
ISSN : 0852-1190
Edutech, Tahun 15, Vol.15, No.3, Oktober 2016
4
8 100%
7
Menggunakan perintah pada draw (line, circle, rectangle, polygon) Menggunakan perintah pada modify (trim, extend, offset, chamfer, fillet, copy, mirror, dll) Menggunakan perintah pada dimension (linier, angular, radius, diameter, dll) Menggunakan perintah import
8
Menggunakan perintah export
8 100%
5
6
9
Membuat data base pada folder tertentu sebagai tempat menampung atribut entiti 10 Menggunakan fungsi perintah untuk membuat gambar proyeksi 11 Menggunakan fungsi perintah untuk membuat gambar potongan termasuk membuat garis arsir 12 Menggunakan fungsi perintah pemberian ukuran 13 Menggunakan fungsi pemberian toleransi dan suaian 14 Menggunakan fungsi pemberian tanda kekasaran dan tanda pengerjaan Rerata
Hasil penelitian relevansi elemen kompetensi
membuat
gambar
menunjukkan skor tertinggi adalah 8
8 100%
8 100%
8 100% 7 88%
7 88%
7 88%
8 100% 8 100% 6 75%
93,75 %
elemen kompetensi membuat gambar 2D adalah sebesar 93,75% termasuk kategori sangat relevan.
sejumlah 8 kompetensi dan skor terendah
Hasil penelitian relevansi kompetensi
adalah 6 sejumah 2 kompetensi. Sisanya,
mata pelajaran teknik gambar manufak-
7 skor sejumlah 3 kompetensi. Tingkat
tur di SMK N 2 pengasih dengan kebu-
relevansi kompetensi mata pelajaran
tuhan kompetensi di industri pada elemen
teknik gambar manufaktur SMK N 2
kompetensi membuat luaran dapat dilihat
Pengasih dengan kompetensi kebutuhan
pada Tabel 4.
industri pada unit menggambar 2D, 295 Relevansi Mata Pelajaran Teknik Gambar Manufaktur Terhadap Kebutuhan Kompetensi di Industri
ISSN : 0852-1190
Edutech, Tahun 15, Vol.15, No.3, Oktober 2016
Tabel 4. Relevansi Kompetensi Membuat Luaran No
Kompetensi
f % 7 88
3
Menggunakan etiket gambar sesuai standar ISO Menyajikan etiket gambar sesuai standar ISO. Mengedit layar layout dan plot
4
Menyajikan output gambar CAD 2D
8 100%
5
Meyimpan file dalam berbagai format (.pdf, .iges, dll) Menggunakan fungsi perintah partlist Menyajikan fungsi partlist pada gambar assembly Menggunakan fungsi perintah untuk menghitung dan meyajikan luas area gambar.
8 100%
1 2
6
7 8
Rerata
kompetensi dan skor terendah adalah 5 sejumah 2 kompetensi. Sisanya, 7 skor 3
8 100%
7 88%
7 88% 5 63%
84,38%
Skor tertinggi adalah 8 sejumlah 3
sejumlah
5 63%
kompetensi.
adalah sebesar 84,38% termasuk kategori sangat relevan. Hasil penelitian relevansi kompetensi
Tingkat
mata pelajaran teknik gambar manufak-
relevansi kompetensi mata pelajaran
tur di SMK N 2 pengasih dengan kebu-
teknik gambar manufaktur SMK N 2
tuhan kompetensi di industri pada ele-
Pengasih dengan kompetensi kebutuhan
men kompetensi menyiapkan penggam-
industri pada unit menggambar 2D,
baran 3D dapat dilihat pada Tabel 5.
elemen kompetensi membuat gambar 2D Tabel 5. Relevansi Elemen Kompetensi Menyiapkan Penggambaran 3D No 1 2 3 4 5
Kompetensi
f %
Memahami sistem koordinat untuk membuat model 3D Menentukan sistem koordinat pada model 3D Menampilkan sistem koordinat pada model 3D Menentukan titik acuan pada sistem koordinat 3D Mengubah posisi titik acuan pada isitem koordinat 3D
6 75% 7 88% 6 75% 8 100% 7 88%
296 Relevansi Mata Pelajaran Teknik Gambar Manufaktur Terhadap Kebutuhan Kompetensi di Industri
ISSN : 0852-1190
Edutech, Tahun 15, Vol.15, No.3, Oktober 2016
6 7
Mengubah proyeksi gambar (project geometry) Mengatur jenis proyeksi gambar
8
Mengatur jenis pandangan (views) Rerata
Skor tertinggi adalah 8 sejumlah 2 kompetensi dan skor terendah adalah 6
7 88% 7 88% 8 100% 87,50 %
sebesar 87,50% termasuk kategori sangat relevan.
sejumah 2 kompetensi. Sisanya, 7 skor
Hasil penelitian relevansi kompetensi
sejumlah 4 kompetensi. Tingkat relevansi
mata pelajaran teknik gambar manufaktur
kompetensi mata pelajaran teknik gambar
di SMK N 2 pengasih dengan kebutuhan
manufaktur SMK N 2 Pengasih dengan
kompetensi di industri pada elemen me-
kompetensi kebutuhan industri pada unit
mebuat dan mengedit model 3D dapat
menggambar 3D, elemen kompetensi
dilihat pada Tabel 6.
membuat
penggambaran
3D
adalah
Tabel 6. Relevansi Elemen Kompetensi Membuat dan Mengedit Model 3D No
Kompetensi
f %
1
Membuat macam-macam sketch 2D menggunakan panel sketch (line, circle, arc, Fillet, Chamfer, rectangular) Membuat skech 3D komplek menggunakan 2D Sketching, 3D sketching, Workplane, Work axis, Work point, dll Membuat skech 3D kompleks meggunakan Shell, Rib, Emboss text, 3D sketching, Sweep, Coil, Loft, Visualization Menggunakan fungsi perintah untuk memodifikasi model 3D menggunakan edit feature Menggunakan perintah model 3D (Extrude, Revolve, Hole, Thread, Fillet, Chamfer) Menggunakan perintah Surface
8 100%
2
3
4
5
6 7
Menggunakan fungsi perintah untuk memodifikasi model 3D menggunakan edit sketch Rerata
7 88%
8 100%
8 100%
8 100%
8 100% 8 100%
98,21 %
297 Relevansi Mata Pelajaran Teknik Gambar Manufaktur Terhadap Kebutuhan Kompetensi di Industri
ISSN : 0852-1190
Edutech, Tahun 15, Vol.15, No.3, Oktober 2016
Skor tertinggi adalah 8 sejumlah 6 kompetensi dan skor terendah adalah 7
sebesar 98,21% termasuk kategori sangat relevan.
sejumah 1 kompetensi. Tingkat relevansi
Hasil penelitian relevansi kompe-
kompetensi mata pelajaran teknik gambar
tensi mata pelajaran teknik gambar man-
manufaktur SMK N 2 Pengasih dengan
ufaktur di SMKN 2 Pengasih dengan
kompetensi kebutuhan industri pada unit
kebutuhan kompetensi di industri pada
menggambar 3D, elemen kompetensi
elemen kompetensi prosedur luaran 3D
membuat dan mengedit model 3D adalah
dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Relevansi Elemen Kompetensi Prosedur Luaran Model 3D No
Kompetensi
f %
1
Menggunakan fungsi perintah memberi ukuran, toleransi, suaian, toleransi geometris, tanda pengerjaan dan angka kekasaran Menggunakan fungsi perintah untuk menghitung dan meyajikan volume gambar.
8 100%
2
Rerata
Skor tertinggi adalah 8 sejumlah 1 kompetensi dan skor terendah adalah 7
7 88%
93,75 %
sebesar 93,75% termasuk kategori sangat relevan.
sejumlah 2 kompetensi. Tingkat relevan-
Komposisi presentase relevansi kom-
si kompetensi mata pelajaran teknik
petensi mata pelajaran teknik gambar
gambar manufaktur SMK N 2 Pengasih
manufaktur di SMK N 2 Pengasih ter-
dengan kompetensi kebutuhan industri
hadap kompetensi kebutuhan industri
pada unit menggambar 3D, elemen kom-
dapat dilihat pada Gambar 2.
petensi prosedur luaran model 3D adalah Sangat relevan
: 80,0%
Relevan
: 10,9%
Kurang relevan
: 1,8%
Gambar. 2. Grafik Frekuensi Kompetensi pada Setiap Kategori 298 Relevansi Mata Pelajaran Teknik Gambar Manufaktur Terhadap Kebutuhan Kompetensi di Industri
ISSN : 0852-1190
Edutech, Tahun 15, Vol.15, No.3, Oktober 2016
plah sesuai dengan kebutuhan industri.
C. SIMPULAN 1.
Kesimpulan Relevansi kompetensi mata pelajaran
D.
DAFTAR PUSTAKA
teknik gambar manufaktur di SMK N 2
Burke, J. (2005). Competency Based
pengasih dengan kebutuhan kompetensi
Education and Training. London:
di industri adalah 87,05% termasuk da-
Taylor and Francis e-Library.
lam kategori sangat relevan. Kompetensi
Masnur Muslich. (2011). Melaksanakan
yang kurang relevan dan tidak relevan
PTK itu Mudah. Jakarta: Bumi
terhadap kebutuhan industri adalah :
Aksara.
Memahami penggunakan simbol dan tanda
pengerjaan
Menggunakan
simbol
pengelasan dan
tanda
pengerjaan proses pemesinan (bubut,
Sperber, D., & Wilson, D. (2009). Meaning and Relevance. Cambridge: Cambridge University Press. Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur
frais, dll) Memahami fungsi macro pada
Penelitian:
CAD
Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Membuat
form/dialog
menggunakan macro sesuai kebutuhan
Sukandarrumidi.
Suatu (2012).
Pendekatan Metodologi
Macro dikostumasi sesuai kebutuhan
Penelitian: Petunjuk Praktis Untuk
2.
Peneliti
Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disampaikan saran sebagai berikut:
Pemula.
Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press. Sukardi. (2010). Metodologi Penelitian
Pertama, bagi pihak sekolah kompe-
Pendidikan. Jakarta: Bumi aksara.
tensi yang termasuk kategori kurang rele-
Trianto. (2009). Mendesain Pembelaja-
van dan tidak relevan perlu dievaluasi
ran Progresif Inovatif. Jakarta:
dan dianalisa kembali apakah masih per-
Kencana.
lu kompetensi tersebut dilaksanakan.
Februari 2016: Tingkat Pengangguran
Kedua, kompetensi yang belum di-
Terbuka (TPT) Sebesar 5,50 Per-
ajarkan namun dibutuhkan industri harus
sen. Diakses tanggal 17 Februari
mulai diajarkan kepada siswa, mengingat
2016 dari https://www.bps.go.id/
kompetensi tersebut dibutuhkan oleh in-
brs/view/id/1231 Keadaan Ketenagakerjaan di D.I. Yog-
dustri. Ketiga, perlu adanya komunikasi
yakarta
pada Februari
2016
yang baik anatara pihak sekolah dengan
Tingkat Pengangguran Terbuka
industri agar lulusan yang dihasilkan sek-
Sebesar 2,81 Persen. Diakses
299 Relevansi Mata Pelajaran Teknik Gambar Manufaktur Terhadap Kebutuhan Kompetensi di Industri
ISSN : 0852-1190
Edutech, Tahun 15, Vol.15, No.3, Oktober 2016
tanggal 17 Februari 2016 dari http://yogyakarta.bps.go.id/Brs/ view/id/427 Statistik Ketenagakerjaan Daerah Istimewa Yogyakarta 2014-2015. Diakses tanggal 17 Februari 2016 dari
http://yogyakarta.bps.go.id/
index.php/pencarian? keywordforsearching=sakernas&yt1=Cari&page=2
300 Relevansi Mata Pelajaran Teknik Gambar Manufaktur Terhadap Kebutuhan Kompetensi di Industri