HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT MALARIA DI GAMPONG GAROT KECAMATAN DARUL IMARAH ACEH BESAR TAHUN 2013
THE CONTEXT OF FAMILY SUPPORT WITH THE EFFORTS TO PREVENT MALARIA DISEASE AT GAMPONG KECAMATAN DARUL IMARAH ACEH BESAR YEAR 2013
Marlina Bagian keilmuan Gawat Darurat, PSIK-FK Universitas Syiah Kuala Banda Aceh Emergency Department, School of Nursing, Faculty Of Nursing Syiah Kuala University E-mail:
[email protected] ABSTRAK Meningkatnya jumlah angka penyakit malaria menimbulkan berbagai permasalahan yang komplek bagi keluarga dan masyarakat. Terjadinya penyakit malaria disebabkan oleh kurangnya kesadaran akan kebersihan diri dan lingkungan. Upaya pencegahan penyakit malaria berpengaruh agar tidak terjadinya kembali penyakit malaria. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan dukungan keluarga terhadap upaya pencegahan penyakit malaria di Gampong Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar Tahun 2013. Desain penelitian Deskriptif korelatif dengan pendekatan cros sectional. Teknik pengambilan data diambil dilakukan dengan metode purposive sampling, dengan jumlah sampel 78 orang. Instrument dalam penelitian ini berupa kuesioner dalam bentuk skala likert, yang terdiri dari 21 item pernyataan dan observasi dan wawancara 10 pernyataan. Pengumpulan data dilakukan dari tanggal 19-26 Februari 2013 di Gampong Garot Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar. Pengujian Hipotesa jika p-value ≥ nilai α maka hipotesa null (Ho) diterima,jika p-value < nilai α makahipotesa alternative (Ha) diterima. Hasil analisa data nilai p-value untuk dukungan keluarga secara umum (0,720), dukungan social (1000), dukungan penilaian (0,309), dukungan tambahan (1000), dukungan emosional (0,741). Hasil secara umum terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga terhadap upaya pencegahan penyakit malaria di Gampong Garot Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar 2013. sebanyak 66 (84,6%) kurang dan baik terhadap upaya pencegahan penyakit malaria 12 (15,4%). Dari hasil tersebut diharapkan kepada kelurga yang terjangkit penyakit malaria agar selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Kata kunci : Dukungan keluarga, upaya pencegahan, penyakit malaria.
Abstrak Increasing the total number of malaria indicated various complex problems for family and community. Malaria caused by the human behaviour that not aware to the personal hygine and environtment. Some efforts to prevent the malaria disease are influence to make malaria does not return back again. The purpose of this research is to identify the context of family support with the efforts to prevents malaria disease at GampongKecamatanDarulImarah Aceh Besar Year 2013. The Descriptive Corelativedesign with the approaching of crosssectional. The data taking technique is done by purposive sampingmethod, with 78 people total sample. The instruments in this research is questionnaire that form on scalalikert, that consist of 21
statements and observation and 10 statement interviews. The data accumulation was done from February 19th to February 26th 2013 at GampongGarotKecamatanDarulImarah Aceh Besar. The hypothesis checking if p value ≥ a value, so the null (H o) hypothesis is accepted. Ig the p- value < a value, so the (Ha) alternative hypothesis is accepted. The data analysis result of p – value to support the family in general is about (0,720), social support (1000), valuation support (0,309), additional support(1000), emotional support (0,741). The result, in general found some connection between family support with efforts to prevent malaria disease at GampongKecamatanDarulImarah Aceh Besar Year 2013. Around 66 984,6%) lack dan good on efforts to prevent malaria disease around 12 (15,4%). Key Word: family support, prevent malaria
PENDAHULUAN Malaria adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh protozoa obligat intraseluler dari genus plasmodium (Harijanto,2000 p.1). Penyakit malaria ditemukan tersebar luas disemua pulau di Indonesia dengan derajat dan berat infeksi yang berbeda-beda. Timbulnya penyakit malaria pada manusia terjadi melalui proses penularan secara alamiah (natural infection), suatu infeksi yang terjadi melalui gigitan nyamuk anopheles sp. betina yang mengandung plasmodium, secara mekanik (mechanikal infection). Terjadi melalui tranfusi darah atau melalui jarum suntik yang mengadung parasit malaria (Depkes RI, 2009). Membuat vaksin malaria diperlukan pengetahuan serta penelitian-penelitian mengenai mekanisme imunitas terhadap malaria. Imunitas terhadap malaria sangat kompleks karena melibatkan hampir seluruh komponen sistem imun baik imunitas spesifik maupun imunitas non spesifik, imunitas humoral maupun selular yang timbul secara alami maupun didapat (WHO. 2009). Malaria ditemukan lebih dari 100 negara, Namun terutama terbatas pada daerah tropis dari benua Afrika, Asia, dan Amerika Latin, lebih dari 90% kasus malaria dan kebanyakan kematian akibat malaria terjadi di benua Afrika, Berdasarkan laporan World Health Organization (WHO) tahun 2006, Indonesia menepati urutan ke 26 dengan jumlah kasus 919,8 per 100.000 orang. Epidemi bisa ditemukan setiap tahun terutama diluar pulau Jawa dan Bali, sehingga masih ditemukan kejadian luar biasa (KLB) dibeberapa daerah. Berdasarkan data profil pemberantasan penyakit menular dan penyehat lingkungan pemukiman Depkes RI Tahun 2007, menunjukan adanya Fluktuasi peningkatan angka malaria untuk wilayah Jawa dan Bali. Angka Anual Parasit Inciden (API) menunjukan dari 0,31 per 1000 penduduk pada tahun 2008 dan 0,81 per 1000 penduduk tahun 2000. Angka ini menurun menjadi 0,62 per 1000 penduduk pada tahun 2009 dan menjadi 0,42 per 1000 penduduk pada tahun 2010 (almazini, 2007) Lebih dari satu juta orang meninggal setiap tahun karena malaria, dimana 80 % kematian ada di Afrika dan 15 persen di Asia, termasuk Eropa Timur (WHO, 2005). Tahun
2008, provinsi Aceh mempunyai prevalensi malaria di atas prevalensi nasional, yaitu 3,66%. Pada tahun 2009 menurut data Depkes RI dijumpai 29.665 kasus klinis malaria tersebar di 23 kabupaten/kota di Aceh. Kasus terbanyak di Aceh timur (4.642), Banda Aceh (3.105), dan Aceh Besar (2.542) Data malaria di Banda Aceh menurut Dinas kesehatan Kota Banda Aceh tahun 2006, Kota Banda Aceh mempunyai 1200 orang malaria klinis, terus meningkat pada tahun selanjutnya tahun 2007 terdapat 1.358 orang malaria klinis, tahun 2008 terdapat 1.815 orang malaria klinis dan turun pada tahun 2009 menjadi 737 orang malaria klinis(Dinkes Kota Banda Aceh, 2010). Di kecamatan Darul Imarah terdapat 21.948 orang penduduk dengan jumlah malaria klinis adalah 23 orang (0,10%), di Desa Garot dari bulan januari sampai juni 2012 terdapat 10 orang dan sisanya dari desa lainnya, pendidikan masyarakat umumnya adalah SMA/sederajat.Di daerah Garot ada beberapa rumah yang dibangun diatas air sungai yang mengalir dari air pengunungan mata ie, air sungai tersebut mereka gunakan untuk keperluan sehari- sehari seperti mandi dan mencuci pakaian, untuk kebutuhan memasak, untuk mendapatkan air bersih, penduduk setempat harus mengambil disalah satu rumah yang memiliki air bersih, sehingga air bersih ditimbun untuk beberapa hari yang bisa menyebabkan terjangkitnya penyakit malaria. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan upaya pencegahan penyakit di Desa Garot Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar Tahun 2013.
METODE Desain penelitian yang digunakan untuk menguji ada tidaknya hubungan dukungan keluarga dengan upaya pencengahan malaria. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional study, yaitu jenis penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran data variabel independen dan dependen hanya satu kali pada satu saat. Variabel independen dan dependen dinilai secara stimultan pada satu saat, jadi tidak ada pengukuran lanjutan. Tentunya, tidak semua subjek penelitian diukur pada hari atau waktu yang sama, akan tetapi baik variabel dependen maupun independen dinilai hanya satu kali saja (Nursalam, 2003).Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu sampel penelitian didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri (Notoatmojo, 2002 p.88). Sehingga dalam penelitian ini sampel yang didapatkan adalah orang yang terjangkit penyakit malaria dan yang akan mengalami penyakit malaria di Desa Garot Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar Tahun 2012 sebanyak 78 orang. Penelitian ini akan dilaksanakan di Desa Garot Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada tanggal 1925 Maret 2013. Alat pengumpul data menggunkan kwesioner. Analisa yang digunakan Bivariat dengan Chi-Squre.
HASIL Analisis univariat Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dari tanggal 19 Februari sampai 25 Februari 2013 di Gampong Garot kecamatan Darul Imarah Aceh Besar. Jumlah
responden dalam penelitian ini adalah 78 orang yang pernah menderita penyakit malaria dan salah satu anggota keluarganya. Secara rinci hasil penelitian ini adalah: Data demografi dalam penelitian ini meliputi : jenis kelamin, umur, dan pendidikan terkhir. Gambaran data demografi dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi pada halaman berikut: Tabel 1 Distribusi Frekuensi Data Demografi Berdasarkan Umur, jenis kelamin dan Pendidikan Terakhir, di Gampong Garot Aceh Besar Tahun 2013 (n=78) No Data Demografi 1 Umur : 1. 21-31 tahun 2. 31-40 tahun 3. >40 tahun 2
3
Jenis kelamin 1. Laki-laki 2. Perempuan Pendidikan terakhir 1. Tidak sekolah 2. Pendidikan dasar dan pertama 3. Sekolah menengah atas 4. Perguruan tinggi
Frekuensi
Persentase
35 16 27
44,87 20,51 34,61
25 53
32,05 67,94
5 10 58 5
6,41 12,82 74,35 6,41
Sumber : diolah pada tahun 2013 Berdasarkan tabel 1 diatas diketahui bahwa berdasarkan jenis kelamin paling banyak berjenis kelamin perempuan berjumlah 53 orang (67,94%). Sedangkan berdasarkan umur paling banyak responden berumur 21-31 tahun yaitu sebanyak 35 orang (44,87%). Sementara itu jika dilihat dari pendidikan terakhir sebagian besar responden berpendidikan SMA yaitu berjumlah 58 orang (74,35).
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga di Gampong Garot Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar Tahun 2013 (n=78) Dukungan NO F (%) Keluarga 1 Baik 20 25,6 2 Kurang 58 74,4 Jumlah 78 100 Sumber : Data Primer (diolah 2013) Berdasarkan tabel 2 diatas dapat dilihat bahwa dukungan keluarga di Gampong Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar Tahun 2013 sebagian besar berada pada kategori kurang yaitu 58 responden (74,4).
Tabel 3
Distribusi Frekuensi Dukungan Sosial di Gampong Garot Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar Tahun 2013 (n=78) NO Dukungan sosial F (%) 1 Baik 30 38,5 2 Kurang 48 61,5 Jumlah 78 100 Sumber : Data Primer (diolah 2013) Berdasarkan tabel 3 diatas maka dapat dilihat bahwa dukungan sosial keluarga sebagian besar berada pada katagori kurang yaitu sebanyak 48 responden (61,5) Tabel 4 Distribusi Frekuensi Dukungan Penilaian Keluarga di Gampong Garot Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar Tahun 2013 (n=78) NO Dukungan F (%) Penilaian 1 Baik 43 55,1 2 Kurang 35 44,9 Jumlah 78 100 Sumber : Data Primer (diolah 2013)
Tabel 5 Distribusi Frekuensi Dukungan Tambahan Keluarga di Gampong Garot Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar Tahun 2013 (n=78) Dukungan NO F (%) tambahan 1 2
Baik Kurang Jumlah
29 49
37,2 62,8
78
100
Sumber : Data Primer (diolah 2013) Berdasarkan tabel 5 diatas maka dapat dilihat bahwa dukungan tambahan keluarga sebagian besar berada pada katagori kurang yaitu sebanyak 49 responden (62,8). Tabel 6 Distribusi Frekuensi Dukungan Emosional Keluarga di Gampong Garot Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar Tahun 2013 (n=78) Dukungan F (%) NO Emosional
1 2
Baik 23 Kurang 55 Jumlah 78 Sumber : Data Primer (diolah 2013)
29,5 70,5 100
Berdasarkan tabel 6 diatas maka dapat dilihat bahwa dukungan emosional keluarga sebagian besar berada pada katagori kurang yaitu sebanyak 55 responden (70,5). Tabel 7 Distribusi Frekuensi Upaya Pencegahan Penyakit Malaria di Gampong Garot Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar Tahun 2013 (n=78) Upaya pencegahan NO F (%) malaria 1 Baik 12 15,4 2 Kurang 66 84,6 Jumlah 78 100 Sumber : Data Primer (diolah 2013) Berdasarkan tabel 7 diatas maka dapat dilihat upaya pencegahan penyakit malaria sebagian besar berada pada katagori kurang yaitu sebanyak 66 responden (84,6). Analisa bivariat Analisa bivariat digunakan untuk menganalisa hubungan dukungan keluarga terhadap upaya pencegahan penyakit malaria di Gampong Garot Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar. Analisa statistik yang digunakan berupa Chi-Square (x2). Berdasarkan tabel 8 dapat digambarkan distribusi frekuensi hubungan dukungan keluarga terhadap upaya pencegahan penyakit malaria di dalam tabel 5.8 berikut ini: Tabel 8 Distribusi Frekuensi Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Upaya Pencegahan Penyakit Malaria di Gampong Garot Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar Tahun 2013 Upaya pencegahan malaria Jumlah Α PValue Dukungan Baik Kurang Keluarga F
%
F
%
F
% 0,05
Baik
2
10,0
18
90,0
20
100
0,720
Kurang
10
17,2
48
82,8
58
100
Jumlah
12
15,4
66
84,6
78
100
Sumber : Data Primer (diolah 2013) Tabel 8 diatas menunjukkan bahwa dari 20 keluarga yang menderita penyakit malaria yang memiliki dukungan keluarga baik, sebanyak sebanyak 18 (90,0) orang yang menderita penyakit malaria dan keluarga yang memiliki kurang dari 58 keluarga yang menderita penyakit malaria yang memiliki dukungan keluarga kurang sebanyak 48 (82,8). Hasil pengujian statistik didapatkan nilai P Value sebesar 0,720 yang berarti tidak ada hubungan antara dukungan keluarga Terhadap Upaya Pencegahan Penyakit Malaria di Gampong Garot Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar Tahun 2013. DISKUSI Berdasarkan hasil pengolahan data tentang hubungan dukungan keluarga terhadap upaya pencegahan penyakit malaria di Gampong Garot Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar Tahun 2013 dengan menggunakan formula Chi-Square pada program komputerisasi dengan tingkat kemaknaan 95% (α = 0,05) dan derajat kebebasan (df) 1 maka didapat nilai hasil P Value sebesar 0,215. Ini menunjukkan bahwa nilai P Value > dari nilai α (0,05) yang berarti bahwa tidak terdapat hubungan antara dukungan keluarga keluarga terhadap upaya pencegahan penyakit malaria di Gampong Garot Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar Tahun 2013. Dari hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa variable dukungan keluarga mempengaruh tidak adanya dukungan keluarga terhadap upaya pencegahan penyakit malaria . Dengan kata lain bahwa hipotesis dalam penelitian ini ternyata tidak terdapat hubungan dukungan keluarga terhadap upaya pencegahan penyakit malaria . Mengenai hal ini, responden mengungkapkan bahwa mereka kurang mendukung ketika salah satu anggota keluarga mereka terkena penyakit malaria. Menurut teori Friedman (2010) yang menyatakan bahwa keluarga mempunyai fungsi afektif, Fungsi sosialisasi dan status sosial, Fungsi perawatan kesehatan, Fungsi Reproduksi, Fungsi Ekonomi. Hal tersebut juga sesuai dengan penelitian (Harijanto, 2000) yang menyatakan bahwa dukungan keluarga dan masyarakat tidak di temukannya ada hubungan akibat kurangnya kesadaran dan peran masyarakat dalam memberantas penyakit malaria. Dari hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa variabel dukungan keluarga mempengaruhi terhadap upaya pencegahan penyakit malaria, mengenai hal ini, responden mengungkapkan bahwa mereka kurang mendukung ketika salah anggota keluarga mereka terkena penyakit malaria. secara umum terdapat perbedaan antara tinjauan teorirtis dan hasil penelitian. perbedaan tersebut disebabkan karena Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa dukungan keluarga kurang baik dapat dilihat baik dukungan sosial, dukungan penilaian, dukungan tambahan dukungan emosional. Seharusnya dukungan diberikan oleh keluarga secara maksimal untuk keluarga mereka ketika salah satu anggota keluarga terkena penyakit malaria. Hal ini desebabkan karena anggota keluarga yang terlalu banyak bekerja diluar rumah dan sibuk dengan pekerjaan masing – masing.
KESIMPULAN DAN SARAN Tidak terdapat Hubungan antara dukungan keluarga dengan upaya pencegahan penyakit malaria di Gampong Garot Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar Tahun 2013. Bagi Penderita penyakit malaria diharapkan memelihara kondisi kesehatan pribadi dan lingkungan, Bagi Keluarga, khususnya di Gampong Garot Kecamatan Darul Imarah Aceh Besar untuk dapat memberikan dukungan kepada para penderita penyakit malaria agar mereka merasa diperhatikan dan disayangi, sehingga mereka tetap memiliki semangat dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Hal tersebut dilakukan dengan pertimbangan bahwa penderita penyakit malaria memerlukan nutrisi yang adekuat untuk mendukung dan mempertahankan kesehatan. Keluarga juga harus memberikan perawatan sehari-hari yang cukup berupa kebersihan perorangan dan kebersihan lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA Almazini. (2007). Malaria dan Permasalahanya. Yogyakarta, UGM press Depkes RI. (2009). Profil Kesehatan Indonesia 2008. http://www.depkes.go.id/downloads /publikasi/profil%20 kesehatan%20indonesia202008.pdf (di akses pada 26 juni 2012) Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh. (2010). Data Penyakit di Puskesmas Banda Aceh tahun 2009. Banda Aceh Friedman. (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga:Teori dan Praktik. Jakarta: ECG Harijanto,P.N. (2000). Malaria: Epidemiologi, Patogenesis, Manisfestasi Klinis dan Penanganan Jakarta : EGC Notoatmodjo,S. (2010). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi Jakarta: Rineka Cipta Nursalam. (2003). Konsep&Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu Kep:Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. WHO. (2009). The World Malaria Report 2009. WHO Press.geneva. Penerjemah: A.