No.11/02/63/Th XVII. 5 Februari 2014
PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013 Secara triwulanan, PDRB Kalimantan Selatan triwulan IV-2013 menurun dibandingkan dengan triwulan III-2013 (q-to-q) sebesar minus 5,15 persen. Namun bila dibandingkan dengan triwulan IV-2012 (y-on-y) tumbuh sebesar 5,40 persen. Pada triwulan IV 2013 hampir semua komponen penggunaan mengalami perlambatan kecuali ekspor luar negeri yang tumbuh positif setelah pada triwulan III mengalami pertumbuhan yang negatif. Perekonomian Kalimantan Selatan tahun 2013 tumbuh sebesar 5,18 persen dengan pertumbuhan tertinggi di sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan sebesar 10,24 persen dan terendah di sektor pertambangan dan penggalian sebesar 1,11 persen. Pertumbuhan ekonomi tanpa migas pada tahun 2013 mencapai 5,22 persen. Semua komponen PDRB penggunaan mengalami pertumbuhan positif pada tahun 2013 kecuali komponen ekspor. Nilai ekspor Kalimantan Selatan terkoreksi mengalami pertumbuhan negatif karena harga batubara di pasaran global mengalami penurunan sekitar 13,15 persen. Besaran PDRB Kalimantan Selatan selama tahun 2013 atas dasar harga berlaku mencapai Rp.83,36 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan (tahun 2000) mencapai Rp.36,20 triliun. Dari sisi penggunaan, PDRB digunakan untuk memenuhi konsumsi rumah tangga dan lembaga nonprofit sebesar 49,53 persen; konsumsi pemerintah 16,16 persen; pembentukan modal tetap bruto 22,43 persen; ekspor 58,76 persen; dan impor 50,33 persen. 1.
PERTUMBUHAN EKONOMI TRIWULAN IV-2013 Kinerja perekonomian Kalimantan Selatan pada Triwulan IV-2013 sebagaimana digambarkan oleh PDRB atas
dasar harga konstan mengalami penurunan sebesar minus 5,15 persen dibanding triwulan sebelumnya (q to q). Penurunan tersebut disebabkan adanya kontraksi beberapa sektor pada triwulan IV ini, terutama sektor pertanian yang tertekan cukup signifikan hingga minus 29,86 persen. Adanya siklus musiman, yaitu telah berakhirnya masa panen khususnya pada komoditas tanaman padi merupakan penyebab utama tertekannya sektor tersebut. Beberapa sektor lain mengalami pertumbuhan positif walaupun sedikit melambat seperti sektor listrik, gas, dan air yang tumbuh sebesar 1,64 persen; sektor perdagangan, hotel, dan restoran dengan pertumbuhan 5,96 persen; termasuk sektor pengangkutan dan Berita Resmi Statistik No. 11/02/63/Th XVII 5 Februari 2014
1
komunikasi yang meningkat sekitar 3,25 persen. Sementara itu, sektor pertambangan dan penggalian pada triwulan IV tumbuh sebesar 0,80 persen. Capaian ini cukup menggembirakan mengingat di triwulan sebelumnya sektor pertambangan dan penggalian mengalami konstraksi hingga minus 0,78 persen. Meningkatnya volume ekspor batubara merupakan penyebab pertumbuhan positif tersebut. Hal ini secara tidak langsung juga merupakan sinyal positif bahwa usaha penambangan batubara Indonesia masih diperhitungkan di pasar global meski harga batubara masih cukup rendah. Sektor konstruksi pada triwulan IV meningkat hingga 9,85 persen. Percepatan realisasi penyelesaian kontrak beberapa pembangunan gedung pemerintah dan pengaspalan jalan di beberapa kabupaten
turut mendorong
pertumbuhan sektor ini, disamping realisasi pengadaan semen yang juga tumbuh sebesar 17 persen (Tabel 1). Tabel 1 Laju Pertumbuhan PDRB Triwulanan Menurut Lapangan Usaha (Persentase) Lapangan Usaha (1) 1. Pertanian 2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri Pengolahan 4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 5. Konstruksi 6. Perdagangan, Restoran, dan Hotel 7. Transportasi dan Komunikasi 8. Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 9. Jasa-jasa PDRB dengan migas PDRB tanpa migas
Triw III 2013 thd Triw II 2013 (q to q) (2) 15,83
Triw IV 2013 thd Triw III 2013 (q to q) (3) -29,86
Triw IV 2013 thd Triw IV 2012 ( y o y) (4) 2,20
-0,78
0,80
1,14
1,26
1,89
4,11
1,92
1,64
6,00
4,16
9,85
8,15
6,00
5,96
10,27
5,95
3,25
5,94
2,37
3,06
7,94
5,59 6,21 6,28
5,83 -5,15 -5,21
10,47 5,40 5,52
Dibandingkan periode yang sama tahun 2012 lalu, perekonomian Kalimantan Selatan pada triwulan IV-2013 (y on y) mengalami pertumbuhan sebesar 5,40 persen. Seluruh sektor ekonomi mengalami pertumbuhan positif. Dua sektor mengalami pertumbuhan di atas 10 persen yaitu sektor perdagangan, hotel, dan restoran 10,27 persen dan sektor jasajasa10,47 persen. Pertumbuhan impresif sektor perdagangan, hotel, dan restoran dipicu oleh semakin dinamisnya lalu lintas barang yang diperdagangkan. Walaupun komoditas pertanian tertekan namun komoditas bahan makanan maupun non makanan dari luar Kalsel masih cukup banyak beredar di pasaran. Konsumsi masyarakat yang kian meningkat seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk juga memberikan kontribusi yang cukup signifikan. Sementara, pertumbuhan sektor jasa-jasa masih ditopang oleh belanja pemerintah yang porsinya semakin meningkat dari tahun ke tahun (Tabel 1).
Berita Resmi Statistik No. 11/02/63/Th XVII 5 Februari 2014
2
2.
PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2013 Selama tahun 2013 perekonomian Kalimantan Selatan mengalami pertumbuhan sebesar 5,18 persen dibanding
tahun 2012. Nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kalimantan Selatan atas dasar harga konstan pada tahun 2013 mencapai Rp.36,20 triliun sedangkan pada tahun 2012 sebesar Rp.34,41 triliun. Bila dilihat berdasarkan harga berlaku PDRB Kalimantan Selatan tahun 2013 naik sekitar 7,5 triliun rupiah lebih yaitu dari Rp.75,89 triliun pada tahun 2012 menjadi Rp.83,36 triliun tahun 2013. Selama tahun 2013, semua sektor ekonomi mengalami pertumbuhan positif. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan sebesar 10,24 persendiikuti oleh sektor jasa-jasa sebesar 8,72 persen; sektor perdagangan, hotel, dan restoran 8,52 persen; sektor bangunan sebesar 8,32 persen;sektor pengangkutan dan komunikasi 6,85 persen; sektor listrik dan air bersih 6,03 persen; sektor industri pengolahan 4,26 persen; sektor pertanian 2,57 persen dan terkecil adalah sektor pertambangan dan penggalian sebesar 1,11 persen. Identik dengan tahun sebelumnya, pada tahun 2013 sektor tersier tumbuh lebih baik dibanding sektor primer dan sekunder. Tabel 2 Nilai PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun 2012-2013 dan Pertumbuhan Tahun 2013 Lapangan Usaha (1) 1. Pertanian 2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri Pengolahan 4. Listrik, Gas,dan Air Bersih 5. Konstruksi 6. Perdagangan, Restoran, dan Hotel 7. Transportasi dan Komunikasi 8. Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 9. Jasa-jasa PDRB dengan migas PDRB tanpa migas
Atas Dasar Harga Berlaku (Juta Rupiah) (2) (3) 14.662.283,20 15.664.341,25
(4) 7.836.475,96
Laju Sumber Pertumbuhan Pertumbuhan 2013 2013(Persen) 2013 (Persen) (5) (6) (7) 8.049.106,76 2,71 0,59
17.920.936,32 18.548.336,04
7.411.442,64
7.525.833,09
1,54
0,24
2012
2013
Atas Dasar Harga Konstan 2000 (Juta Rupiah) 2012
6.865.260,06
7.442.622,34
3.485.904,61
3.634.276,69
4,26
0,43
435.473,90
479.280,05
177.866,82
188.593,50
6,03
0,03
4.553.773,15
5.139.858,63
2.019.648,46
2.187.653,71
8,32
0,49
12.394.973,26 14.114.150,77
5.631.058,69
6.110.683,56
8,52
1,39
6.697.260,05
7.455.167,38
3.075.250,68
3.285.974,81
6,85
0,61
3.923.864,40
4.562.055,30
1.452.927,41
1.601.705,91
10,24
0,43
8.440.149,69 9.955.976,66 3.322.737,40 3.612.390,21 75.893.974,02 83.361.788,42 34.413.312,67 36.196.218,23 75.188.300,69 82.648.741,84 33.981.715,26 35.778.234,06
8,72 5,18 5,29
0,84 5,18 5,22
Tingginya pertumbuhan sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan salah satunya ditopang oleh semakin membaiknya kinerja perbankan. Berdasarkan catatan Bank Indonesia, permintaan kredit di Kalimantan Selatan pada tahun 2013 meningkat yang diindikasikan melalui bertambahnya nilai Loan to Deposit Ratio (LDR) dari 78,73 Berita Resmi Statistik No. 11/02/63/Th XVII 5 Februari 2014
3
persen di tahun 2012 menjadi 87,13 persen di tahun 2013. Walaupun besaran Non Performing Loan (NPL) sedikit meningkat (dari 1,51 persen menjadi 1,72 persen) namun dampak peningkatan LDR masih lebih dominan. Sementara pertumbuhan sektor konstruksi masih didorong oleh pembangunan properti serta infrastruktur baik di Kota Banjarmasin maupun di wilayah lain seperti Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Kabupaten Kotabaru, serta kabupaten lainnya. Sektor perdagangan, hotel, dan restoran yang tumbuh 8,52 persen dalam tahun 2013 memberikan andil terbesar dalam pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan. Dari pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan sebesar 5,18 persen; 1,39 persen disumbang oleh sektor perdagangan, hotel, dan restoran. Tidak seperti di tahun-tahun sebelumnya, sektor pertambangan dan penggalian pada tahun 2013 hanya menyumbang besaran pertumbuhan ekonomi sebesar 0,24 persen, lebih rendah dari sektor-sektor besar lainnya misalnya pertanian ataupun industri pengolahan. 3.
STRUKTUR PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN 2012 DAN 2013 Distribusi PDRB menurut sektor ekonomi atau lapangan usaha atas dasar harga berlaku Kalimantan Selatan
tahun 2013 menunjukkan sedikit perubahan dibandingkan struktur ekonomi tahun 2012. Tiga sektor utama yaitu sektor pertanian, sektor pertambangan dan sektor perdagangan, hotel, dan restoran mempunyai peranan sebesar 57,97 persen pada tahun 2013. Sektor pertanian memberi kontribusi sebesar 18,79 persen, sektor pertambangan dan sektor perdagangan masing-masing mempunyai peranan sebesar 22,25 persen dan 16,93 persen. Dibandingkan dengan struktur ekonomi tahun 2012, pada tahun 2013 terjadi penurunan peranan pada sektor pertanian dan sektor pertambangan, sementara sektor perdagangan, hotel, dan restoran justru menunjukkan gejala kenaikan peran. Tabel 3 Struktur PDRB Menurut Lapangan Usaha (Persentase) Lapangan Usaha (1)
2012 (2) 19,32 23,61 9,05 0,57 6,00 16,33 8,82 5,17 11,12 100,00
1. Pertanian 2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri Pengolahan 4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 5. Konstruksi 6. Perdagangan, Restoran, dan Hotel 7. Transportasi dan Komunikasi 8. Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 9. Jasa-jasa PDRB denganmigas 4.
2013 (3) 18,79 22,25 8,93 0,57 6,17 16,93 8,94 5,47 11,94 100,00
PDRB MENURUT PENGGUNAAN TRIWULAN IV 2013 Beberapa komponen mengalami perlambatan pada triwulan IV-2013 dibandingkan dengan triwulan III-2013 (q to q)
seperti konsumsi rumah tangga dan lembaga nonprofit, konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap bruto, dan impor. Meski pada triwulan IV terdapat momen Idul Adha dan Natal yang meningkatkan nilai konsumsi rumah tangga dan lembaga nonprofit namun momen tersebut tak mampu meningkatkan konsumsi rumah tangga seperti saat kenaikan Berita Resmi Statistik No. 11/02/63/Th XVII 5 Februari 2014
4
karena momen Idul Fitri dan Ramadhan pada triwulan III. Adanya perlambatan konsumsi rumah tangga juga berimbas pada perlambatan impor terutama barang-barang konsumsi rumahtangga di Kalimantan Selatan yang berasal dari luar propinsi. Tabel 4 Laju Pertumbuhan PDRB Triwulanan Menurut Penggunaan (Persentase) Lapangan Usaha (1) 1. Konsumsi Rumah tangga 2. Konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumahtangga 3. Konsumsi Pemerintah 4. PMTB 5. Perubahan Inventori 6. Ekspor 7. Impor PDRB
Triw III 2013 thd Triw II 2013 (q to q) (2) 3,05
Triw IV 2013 thd Triw III 2013 (q to q) (3) 2,05
Triw IV 2013 thd Triw IV 2012 ( y o y) (4) 6,56
2,90
1,00
9,18
7,35 6,90 78,04 -0,97 3,08 6,21
3,67 6,01 -90,20 2,11 0,49 -5,15
8,66 7,03 -141,10 -3,82 3,24 5,40
Komponen konsumsi pemerintah juga mengalami perlambatan terutama untuk belanja pegawai karena pertumbuhan pada triwulan III yang sangat tinggi sehubungan dengan terealisasinya gaji ke-13 pada triwulan III ini. Sementara itu, Pembentukan Modal Tetap Bruto yang tumbuh sebesar 6,01 persen sedikit melambat dibanding triwulan sebelumnya terutama pada penanaman modal asing yang tercatat pada Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Penanaman modal asing triwulan II tercatat mencapai 59,4 juta US$; pada triwulan III mencapai 77,3 juta US$; sedangkan di triwulan IV kenaikannya hanya sekitar 10 juta US$ atau investasinya mencapai 87,3 juta US$. Meskipun harga batubara di pasar global kembali mengalami penurunan pada triwulan ini namun penurunan tersebut relatif kecil (sebesar 0,1) persen dibanding harga pada triwulan sebelumnya. Terdepresiasinya rupiah lebih dalam pada triwulan ini dibanding triwulan sebelumnya (kurs ekspor triwulan III mencapai Rp.10.162,26 per US$; triwulan IV mencapai Rp.11.181,43 per US$) menyebabkan nilai ekspor mengalami kenaikan terutama pada bulan Nopember. Impor mengalami perlambatan sehubungan dengan pertumbuhan konsumsi yang juga melambat sehingga pasokan barang-barang domestik ke Kalimantan Selatan juga melambat. Selain itu, nilai impor luar negeri mengalami penurunan terutama pada komoditas barang-barang modal. Hal ini juga berimbas kepada perlambatan komponen pembentukan modal tetap bruto pada triwulan ini. 5.
PDRB MENURUT PENGGUNAAN TAHUN 2013 Secara kumulatif, PDRB atas dasar harga berlaku pada tahun 2013 mencapai Rp.83,36 triliun sebagian besar
digunakan untuk konsumsi rumahtangga dan lembaga nonprofit sebesar Rp.41,28 triliun. Komponen penggunaan lainnya meliputi pengeluaran untuk pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar Rp.13,47 triliun; pembentukan modal Berita Resmi Statistik No. 11/02/63/Th XVII 5 Februari 2014
5
tetap bruto sebesar Rp.18,69 triliun; dan net ekspor sebesar Rp.7,03. Dibandingkan dengan tahun 2012 PDRB atas dasar harga berlaku meningkat dari Rp.75,83 triliun menjadi Rp.83,36 triliun. Hal tersebut didukung oleh peningkatan nilai nominal pada hampir seluruh komponen penggunaan seperti terlihat pada tabel berikut. Tabel 5 Nilai PDRB Menurut Penggunaan Tahun 2012-2013 dan Pertumbuhan Tahun 2013 Komponen Penggunaan (1) 1. Konsumsi Rumahtangga 2. Konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumahtangga
Atas Dasar Harga Berlaku (Juta Rupiah) 2012 2013 (2) (3) 36.058.442,65 40.877.430,65
Atas Dasar Harga Konstan 2000 (Juta Rupiah) 2012 2013 (4) (5) 15.515.076,97 16.625.491,09
Laju Pertumbuhan 2013 (Persen) (6) 7,16
353.527,48
409.428,40
150.375,79
163.291,20
8,59
3. Konsumsi Pemerintah
11.857.628,60
13.474.504,90
4.545.640,75
4.915.231,31
8,13
4. PMTB
16.044.320,60
18.696.541,69
6.420.708,06
7.012.932,30
9,22
2.497.576,99
2.877.127,04
735.505,11
1.047.858,40
42,47
6. Ekspor
49.228.986,39
48.985.181,27
22.119.291,57
21.929.347,43
-0,86
7. Impor
40.146.508,68
41.958.425,52
15.073.285,60
15.497.933,51
2,82
PDRB
75.893.974,02
83.361.788,42
34.413.312,67
36.196.218,23
5,18
5. Perubahan Inventori
Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan pada tahun 2013 yang tercatat sebesar 5,18 persen didorong oleh hampir semua komponen PDRB penggunaan kecuali ekspor. Komponen konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 7,16 persen sejalan dengan kenaikan jumlah penduduk (LPP sekitar 1,84 persen) dan perubahan pola konsumsi serta faktor lain. Pada tahun 2013 ini juga merupakan tahun persiapan pemilihan umum sehingga pengeluaran konsumsi lembaga nonprofit khususnya partai politik mengalami peningkatan, khususnya konsumsi untuk barang-barang industri percetakan untuk keperluan kampanye. Konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga mengalami pertumbuhan 8,59 persen. Konsumsi pemerintah mengalami pertumbuhan sekitar 8,13 persen sedangkan pembentukan modal tetap bruto 9,22 persen. Sementara ekspor mengalami pertumbuhan negatif sebesar minus 0,86 persen terkait dengan menurunnya harga komoditas unggulan Kalimantan Selatan yaitu batubara sekitar 13,15 persen pada tahun ini dibanding tahun sebelumnya. Sementara itu impor mengalami pertumbuhan sebesar 2,82 persen. 6.
STRUKTUR PDRB PENGGUNAAN Dilihat dari pola distribusi PDRB penggunaan, komponen konsumsi rumahtangga dan lembaga nonprofit
masih merupakan penyumbang terbesar dalam pembentukan PDRB Kalimantan Selatan, selanjutnya adalah komponen PMTB dan konsumsi pemerintah. Komponen ekspor sebenarnya mengambil porsi di atas lima puluh persen namun apabila Berita Resmi Statistik No. 11/02/63/Th XVII 5 Februari 2014
6
diperhitungkan sebagai net ekspor dengan memasukkan impor sebagai pengurang komponen ini hanya mengambil porsi sekitar 8,43 persen. Tabel 6 Struktur PDRB Menurut Penggunaan (Persentase) Komponen Penggunaan (1) 1. Konsumsi Rumahtangga 2. Konsumsi Lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga 3. Konsumsi Pemerintah 4. PMTB 5. Perubahan Inventori 6. Ekspor 7. Impor PDRB 7.
2012 (2) 47,51
2013 (3) 49,04
0,47
0,49
15,62 21,14 3,29 64,87 52,90 100,00
16,16 22,43 3,45 58,76 50,33 100,00
PDRB DAN PENDAPATAN PERKAPITA PDRB perkapita merupakan PDRB atas dasar harga berlaku dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan
tahun. Pada tahun 2013 nilai PDRB perkapita diperkirakan mencapai Rp.21.627.134 (2.067,78US$) dengan laju peningkatan sebesar 7,86 persen dibandingkan dengan PDRB perkapita tahun 2012 yang sebesar Rp.20.051.248 (2.135,10 US$). Tabel 7 PDRB per kapita Kalimantan Selatan Tahun 2012-2013 Uraian
2012
2013
(1)
(2)
(3)
PDRB per kapita Atas Dasar Harga Berlaku -
Nilai (rupiah)
-
Indeks Peningkatan (persen)
-
Nilai (US$)
20.051.248
21.627.134
9,22
7,86
2.135,10
2.067,78
Berita Resmi Statistik No. 11/02/63/Th XVII 5 Februari 2014
7