Pencipta Lembah Madani yang Akrab dengan Sampah
PP. Nurul Jadid
Wilayah Hasyimiyah Probolinggo
Inspirasi Adiwiyata dari Pesantren Salafiyah
ISSN : 0215-3289
No. 356 / RAJAB - SYA’BAN 1437 H / MEI 2016 / TH. XXXI
TGH Hasanain Juaini, Lc, MH
MPA 356 / Mei 2016
1
SEGENAP KARYAWAN DAN DHARMA WANITA PERSATUAN SERTA PENGELOLA MAJALAH MIMBAR PEMBANGUNAN AGAMA KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR
Turut Berbelasungkawa yang Dalam Atas Meninggalnya
Drs. HM . Sobirin
(Mantan Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur Periode 1983-1992)
Pada Tanggal 20 April 2016 Semoga segala amal kebaikan almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT dan diampuni dosa-dosa serta kesalahan selama hidupnya. Amin.
2
Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur
Pemimpin Redaksi Majalah MPA
H. Mahfudh Shodar
H. Musta’in
MPA 356 / Mei 2016
MPA 356 /MEI 2016
Media informasi, komunikasi, dan edukasi, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur Pemimpin Umum: H. Mahfudh Shodar Wakil Pemimpin Umum/ Pemimpin Redaksi: H. Musta’in Wakil Pemimpin Redaksi: H. Ramin Abd. Wahid Staf Ahli: H. Husnul Maram, H. Ach. Faridul Ilmi, H. Supandi, H. Mas’ud, H. M. Syakur, H. M. Fachrur Rozi Dewan Redaksi: H. Ramin Abd. Wahid, H. Abd. Hadi AR H. Athor Subroto, H. Hartoyo H. Ahmad Husein AR Sekretaris Redaksi: Machsun Zain, Syaikhul Hadi Bendahara: Ahmad Hidayatullah Staf: Khusnul Khotimah Distribusi/Tata Usaha: Husnul Khotimah Staf: Sukardjito Litbang: Hj. Hikmah Rahman Staf Redaksi Editor: Choirul Mustofa Reporter: M. Hisyam, Suprianto, Dedy Kurniawan Anni Athi’ah dan Feri Ariya Santi Design-Layout: Muhammad Munib Ilustrator: M. Tajudin Nurcholis Korektor: Rasmanna Rahiem Khoththot: M. Midzhar Koresponden: Berkedudukan di setiap Kankemenag Kab/Ko se-Jawa Timur. Alamat Redaksi: Jl. Raya Juanda No. 26 Sidoarjo, Telp. 031 - 8680490, Fax. 031 - 8680490 e-mail:
[email protected] Diterbitkan Oleh: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. Dicetak oleh: PT. Antar Surya Jaya, Jl. Rungkut Industri III/68 & 70 SIER Surabaya, Telp. (031) 8475000 (2200-2203) Fax. : 031-8470600 Isi di luar tanggung jawab percetakan
A
da kabar menarik dari pulau Lombok. Tuan Guru Haji Hasanain Juaini, Lc, MH, Pengasuh PP. Nurul Haramain, meraih penghargaan ‘Ramon Magsaysay Award’. Ini berkat keberhasilannya dalam menghijaukan kembali lahan gundul di pulau Lombok dan Sumbawa. Tokoh konservasi alam ini juga berhasil melakukan gerakan penghijauan yang menghasilkan ‘Lembah Madani’. Bersama 2.500 santri dirinya bertekad melakukan penanaman sejuta pohon setiap tahun. Dia juga piawai dalam mengelola sampah. Dengan konsep 3R (reduce, reuse, recycle) sampah bisa ditangani secara apik. “Cara pengelolaan sampah paling efektif, adalah dengan konsep satu locus,” tandasnya. Berita selengkapnya bisa Anda baca di rubrik Taaruf. Sementara untuk liputan utama kami, sengaja kami membahas soal Isra’ Mi’raj sebagai solusi riil problem nyata dalam kehidupan. Pembahasan ini menjadi menarik, karena narasumber yang berhasil kami wawancarai melihatinya dari perspektif yang berbeda-beda. Semisal Prof. Dr. Moh. Ali Aziz, M.Ag (Penulis Buku ‘60 Menit Terapi Shalat Bahagia’) dan Prof. Dr. H. Muhammad Sholeh, M.Pd, PNI (Penulis Buku ‘Terapi Tahajud Penyembuhan’) lebih menyorotinya dari sudut kesehatan dan kebahagiaan. Sedangkan Agus Purwanto, Drs., M.Sc, D.Sc (Penulis Buku ‘Ayat-ayat Semesta’) dan Prof. Dr. Ir. Abdullah Shahab, MSc (Guru Besar ITS Surabaya) mendisukusikannya dari sisi saintis. Sementara Ainul Yaqin (Sekretaris Umum MUI Jawa Timur) dan Drs. H. Akh. Mukarram, M.Hum (Dosen Fak. Syariah dan Hukum UINSA Surabaya), justru menitikberatkan pada inti peristiwa Isra’ Mi’raj itu sendiri; yakni kekhusyukan shalat. Bagi Dr.rer.nat Fredy Kurniawan S.Si, M.Si (Ketua Halal Center ITS) dan Drs. Suyoto M.Si (Bupati Kab. Bojonegoro), keduanya lebih suka mengaplikasikan hikmah ajaran dari peristiwa tersebut. Itulah sebabnya, Fredy begitu asyik mendisain alat sensor gelatin babi. Sementara Bupati Suyoto demikian serius mengolah sampah menjadi bahan bakar alternatif. Liputan selengkapnya bisa disimak di rubrik Lensa Utama. Pembaca setia, mengenai rubrik-rubrik kesayangan Anda tetap tampil seperti adanya. Sebagai penghujung kata, kami ucapkan selamat menikmati sajian edisi ini dan semoga memiliki nilai guna buat Anda sekeluarga.
Teropong -------------------------------- 5 Lensa Utama ---------------------------- 6 Liputan Khusus------------------------- 14 Cahaya Hati----------------------------- 19 Agama----------------------------------- 20 Tafsir Maudlu’i ------------------------- 24 Bilik Santri ------------------------------ 27 Enterpreneurship ----------------------- 29 Jelajah Ilmu ----------------------------- 31 AMO ------------------------------------ 32
Keluarga--------------------------------- 32 Ta’aruf ----------------------------------- 34 Edukasi ---------------------------------- 36 Serambi Madrasah---------------------- 42 Khotbah --------------------------------- 44 Lintas Peristiwa------------------------- 50 Kuliner ---------------------------------- 58 LAA Remaja----------------------------- 59 Sari Hikmah----------------------------- 60 Dunia Islam----------------------------- 66
MPA 356 / Mei 2016
3
kontak pendapat
Ingin Mengirim Karya Tulis di MIMBAR Assalamu’alaikum Wr. Wb Redaktur yang terhormat, kami dari Ponpes Darun Nun Malang pondok yang berbasis kepenulisan, ingin berpartisipasi dalam majalah mimbar. Jika berkenan mohon info untuk pengiriman nakah kolomkolom yang dapat diisi. Terimakasih berkenan membalas, Wassalamu’alaikum Wr. Wb. dyah ayu fitriana
[email protected]
Wa’alaikum Salam Wr. Wb. Terimah kasih atas partisipasi dan ketertarikan Saudari Dyah Ayu Fitriana untuk mengisi mengirimkan karya tulis di majalah MIMBAR PEMBANGUNAN AGAMA ini. Sebagai informasi, Saudari bisa mengirimkan tulisan di beberapa rubrik majalah yang kita cintai ini seperti Rubrik Edukasi, dan Rubrik Agama. Selain itu, Saudari juga bisa mengirimkan kreasi tulisan di Rubrik Cerpen Anak, Puisi, Cuplikan Tarikh dan Sari hikmah. Semoga informasi ini bisa bermanfaat dan selamat berkarya. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
KELUARGA BESAR KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN MADIUN
IKUT BERBELASUNGKAWA YANG DALAM ATAS MENINGGALNYA
SLAMET DIONO, S.Ag Kepala KUA Kecamatan Madiun Pada Hari Ahad, 10 April 2016, Lahir: Tulungagung, 02 April 1971 Kepala ttd Dr. H. Hafidz, M.Si NIP. 196409021992031002
KELUARGA BESAR KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN LAMONGAN
IKUT BERBELASUNGKAWA YANG DALAM ATAS MENINGGALNYA
Drs. H. HASAN, M.Pd.I. PENGAWAS PAI TK. DASAR KECAMATAN PUCUK SENIN, 28 MARET 2016 KEPALA ttd Drs. H. Leksono, M.Pd.I. NIP. 19631141986031006
4
MPA 356 / Mei 2016
teropong
Tafakur Galaksi Malaikat-malaikat dan Jibril mi’raj (naik ke langit) menghadap Allah, yang kecepatannya sehari bagi malaikat sama dengan lima puluh ribu tahun bagi manusia di bumi. (Al-Ma’arij : 4)
I
sra’-mi’raj adalah suatu peristiwa yang fenomenal dan kontroversial. Fenomenal, karena tidak pernah terjadi sebelumnya dan tidak akan terjadi lagi pada masa yang akan datang. Peristiwa ini betul-betul menakjubkan. Suatu kejadian yang sulit di nalar oleh logika biasa. Ia merupakan mu’jizat dari Allah Swt kepada hamba-Nya yang istimewa nabi Muhammad Saw. Peristiwa itu hingga kini masih menarik untuk diperbincangkan. Bahkan kadangkadang timbul perbedaan pendapat dan pandangan diantara satu dengan lainnya, sehingga dikatakan kontroversial. Namun kebenarannya tidak diragukan lagi. Sahabat Abu Bakar Ra ketika ditanya pendapatnya tentang peristiwa yang aneh itu, beliau menjawab,”Lebih dari itu (keanehannya), aku tetap meyakini kebenarannya, kalau berita itu dari nabi Muhammad Saw.” Karena jawabannya itu beliau mendapatkan preedikat atau gelar Ash-Shiddiq. Diantara perbedaan itu adalah apakah nabi Muhammad Saw menjalani perjalanan agung itu dengan ruhnya saja, atau dengan ruh dan jasadnya. Bagi yang berpendapat nabi menjalani Isra’ Mi’raj hanya dengan ruhnya saja, tanpa dengan jasadnya, mengacu pada hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah Ra dan Mu’awiyah. Para ahli hadits berpendapat bahwa hadits tersebut adalah dho’if dan mursal. Oleh karena itu Imam Bukhori dan Muslim tidak memasukkannya ke dalam katalog hadits shohih mereka. Atas dasar ini, sebagian besar ulama’ berpendapat bahwa nabi menjalani Isra’ Mi’raj itu benar-benar dengan ruh dan badannya. Dasar lebih kuat adalah al-Qur’an surat al-Isra’ ayat satu, bahwa Allah memperjalankan hamba-Nya dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha. Dalam ayat tersebut nabi Muhammad Saw dipanggil dengan kalimat bi-‘abdihi, sebutan yang mulia bagi insan pilihan Muhammad Saw. Pendapat ini antara lain dikemukakan oleh Ibnu Hajar dan dikuatkan oleh AsSuyuthi. Suatu pandangan yang menyim pulkan bahwa nabi Muhammad Saw pada waktu Isra’ Mi’raj, dilakukan tidak hanya dengan ruhnya saja tapi juga dengan jasadnya. Isra’ Mi’raj tidak juga hanya berupa mimpi tapi suatu hal yang nyata. Adapun pendapat bahwa jasad nabi Muhammad Saw diubah waktu Isra’ Mi’raj itu
menjadi tubuh yang tidak seperti biasanya, melainkan menjadi insan berdimensi cahaya seperti malaikat. Hal itu bisa saja terjadi semuanya tergantung pada Kodrat dan Irodah Allah. Wallohu a’lam. Terdapat dua kaidah yang mesti kita ketahui sehubungan dengan perjalanan agung, Isra’ Mi’raj nabi Muhammad Saw. Pertama, semua yang disebutkan dalam al-Qur’an dan Sunah (hadits-shohih) termasuk urusan atau hal-hal yang ghaib, bagi kaum muslimin wajib dan mempercayai kebenarannya. Kedua, halhal ghaib yang telah diberitakan oleh wahyu Allah tidak bisa dikiyaskan dan dibandingkan dengan yang ada di alam syahadah. Peristiwa Isra’ Mi’raj adalah suatu mu’jizat, yang bersifat imaniyah. Disini kekuasaan Allah tidak tergantung dan terikat oleh hukum alam yang lazim terjadi, Al-Ustadzul Hakim Thantawy Jauhari dalam kitab tafsirnya “AlJawâhir” memberikan penjelasan tentang Isra’Mi’raj. Sebenarnya peristiwa perjalanan agung nabi Muhammad Saw itu tidaklah mengherankan. Nabi Muhammad Saw ketika bertemu dengan para nabi terdahulu itu berada dilain yang berbeda di alam barzakh atau alam mitsal. Disini tidak ada perbedaan antara tubuh barzakhy dengan tubuh maady, sehingga tubuh yang kasar dapat dengan mudah diterbangkan secepat cahaya kilat.
Kecepatan perjalanan yang seperti kilat dapat menempuh jalan yang jaraknya sekitar 2000 km dalam tempo singkat, bukanlah suatu yang mustahil bagi Allah. Kita semua telah mengetahui bahwa Allah berkuasa menjalankan bintangbintang di langit di tempat peredarannya dengan kecepatan yang luar biasa. Jika demikian, Allah pun berkuasa untuk memperjalankan hamba-Nya seperti yang terjadi dalam peristiwa Isra’ Mi’raj. Nabi Muhammad Saw dalam mi’raj, naik ke langit, setingkat demi setingkat hingga sampai di tempat yang tertinggi, Sidratul muntaha. Ditempat yang mulia itu Rasulullah Saw menerima perintah Allah untuk diteruskan kepada umatnya yaitu shalat wajib lima waktu. Maka ddikatakan oleh nabi bahwa shalat adalah mi’rajul mukminin, mi’rajnya orang-orang beriman. Disinilah kaum muslimin dapat berdialog dengan Allah. Karena itu shalat dijadikan ssebagai tiang agama. Di akhirat nanti, bagi orang mukmin. Bagi yang shalatnya sempurna maka semua amalnya yang lain dinilai baik seluruhnya. Jika sebaliknya – shalatnya tidak baik – maka amalnya yang lain tidak bisa diterima. Oleh karena itu wajib bagi setiap muslim menjaga shalatnya sesempurna mungkin sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasul-Nya. •RAW MPA 356 / Mei 2016
5
Sarana Memi’rajkan Diri
Shalat Sebagai Solusi Beragam Masalah Umat Islam senantiasa memperingati peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW setiap tahun. Yang teramat penting untuk dipahami dan direnungkan, adalah hikmah dari pelajaran Isra’ Mi’raj itu sendiri. Intisari dari peristiwa tersebut adalah perintah menegakkan shalat.
M
enurut Prof. Dr. Moh. Ali Aziz, M.Ag, hendaknya kita bisa menjadikan shalat sebagai solusi dari beragam masalah yang ada. Semisal seorang isteri bermasalah dengan suami, maka solusinya lewat shalat. Anak yang prestasinya turun, solusinya lewat shalat. “Untuk mengatasai anak yang kecanduan HPpun, solusinya juga dengan shalat,” tegasnya. Untuk meyakinkan orang bahwa shalat itu dapat menjadi solusi, lanjut Dosen Teladan Nasional tahun 2004 dan 2007 ini, bisa lewat pengetahuan. Seperti halnya untuk meyakinkan bahwa lontong balap itu enak, maka harus dijelaskan dan ditunjukkan kepadanya bagaimana lontong balap yang sesungguhnya itu. Namun sayangnya, ujar Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya ini, selama ini kebanyakan orang mengerjakannya seperti shalat robot. “Robot itu bergerak, berbicara dan juga bisa berbunyi tetapi tanpa hati,” tukasnya. “Jadi.. takbir, rukuk dan salam namun tidak ada pemaknaan di dalamnya. Dalam pemaknaanpun juga tidak mengerti fungsi-fungsinya,” ulasnya. Dekan Fakultas Dakwah dan Komu nikasi periode 2000-2004 yang sudah 6
MPA 356 / Mei 2016
Prof. Dr. Moh. Ali Aziz, M.Ag Penulis Buku ‘60 Menit Terapi Shalat Bahagia’
berdakwah keliling Asia, Afrika dan Eropa ini menjelaskan, bahwa kebanyakan orang menganggap shalat itu hanya ritual dan wajib semata. “Jadi, shalat cuma sebatas kewajiban. Bukan menjadi kebutuhan dan kenyamanan,” tandasnya. “Padahal shalat seharusnya menjadi solusi apa saja,” ucapnya menambahkan.
Bagi pria kelahiran Lamongan 9 Juni 1957 yang dikaruniai 7 anak ini, setiap orang hendaknya diyakinkan bahwa doa itu bisa mengubah takdir. Meyakinkannya melalui pengetahuan. Oleh karenanya membaca menjadi sebuah keharusan. Jadi seseorang tak boleh hanya mengandalkan ilmu lewat telinga saja, melainkan harus iqra’; baca buku yang banyak dan latihan. Sebab buku adalah jendela dunia. Namun demikian, pada diri mereka harus ada iman terlebih dahulu. “Kalau orangnya tak beriman ya nggak bisa. Sebab Islam itu hudal lil muttaqin. Lha kalau tidak bertaqwa, bagaimana Islam akan menjadi petunjuk baginya?” tegasnya. Alhasil, simpul penulis buku ‘Doa-doa Keluarga Bahagia’ dan ‘Bersiul di Tengah Badai’ ini, hanya orang yang beriman saja yang meyakini peristiwa Isra’ Mi’raj tersebut. Karena secara sains tak ada bukti-bukti empiriknya, maka peristiwa itu berada pada dimensi keimanan. “Jadi meyakinkan bahwa shalat itu bisa menjadi solusi, juga harus lewat iman yang didukung dengan pengetahuan,” paparnya. Melalui bukunya ‘60 Menit Terapi Shalat Bahagia’, orang akan mudah menjadikan
shalat menjadi solusi bagi dirinya. Seseorang yang sebelumnya shalat bagaikan robot akan menjadi shalatnya manusia. “Sebab dalam buku saya ini telah terformulasikan dengan lebih gampang,” katanya setengah berpromosi. Intinya, tutur Konsultan Pendidikan Yayasan Khadijah ini, shalat adalah sarana untuk memi’rajkan diri. Shalat akan menjadi support bathiniah untuk mendukung usahausaha dhahir. “Inspirasi yang diberikan Allah SWT lewat shalat inilah, yang nantinya menjadi jalan penyelesaian buat beragam masalah,” jelasnya. “Lha masak mencari solusi kok dengan bergantung kepada orang? Ini yang justru bikin kita susah,” tandasnya. Menurut Prof. Dr. H. Muhammad Sholeh, M.Pd, PNI, shalat adalah ibadah yang paling tua. Ketika Adam a.s ditiupkan ruh, sudah ada perintah shalat dua rakaat. Sampai-sampai Nabi Adam bertanya, apakah umat setelahnya akan ada kewajiban shalat seperti dirinya. Mi’raj, tutur Dekan Fakultas Saintek dan Fak. Psikologi & Kesehatan UINSA Surabaya ini, adalah perjumpaan sang hamba dengan sang Khaliq. Peristiwa ini menegaskan keberadaan Allah dengan segala kekuasaanNya. “Mi’raj itu menun jukkan bahwa Allah itu eksis. Kalau dulu hanya dalam angan-angan Rasulullah, saat Mi’raj Rasulullah mengetahui bahwa Allah itu ada,” jelasnya. Dalam konteks tasawuf, lanjut penulis buku ‘Terapi Tahajud Penyembuhan’ ini, seseorang tak mungkin berma’rifat kepada Allah kalau hatinya masih dipenuhi ego, rasa iri, dengki, takut, khawatir, cemas, jengkel, marah, riya’, sum’ah, sombong, takabur, congkak, ujub, merasa bersih dan mulia sendiri, serta masih ada kebencian dan dendam. “Hati yang kotor juga menjadi penghalang saat seseorang melakukan shalat,” tukasnya. Suami Hj. Siti Fatimah yang dikaruniai 4 anak ini menyarankan, agar dalam melaksanakan shalat jangan hanya sampai di bibir saja, tapi harus menukik ke dalam hati. Ketika seseorang mengucapkan Allahu akbar, itu mempunyai makna bahwa segalanya berada di genggaman Allah. Segalanya adalah urusan Allah. Allahlah yang menggerakkan. Allahlah yang mendiamkan. Allahlah yang menetapkan taqdir kita. Dalam ‘Allahu Akbar’, lanjut pria kelahiran Kediri 9 Desember 1960 ini, bahwa di situ ada af’al Allah, kalam Allah, dzat Allah dan juga sifat Allah. “Jadi kalau ingin shalat khusyu’, perlu menggali lebih dalam makna doa-doa dalam shalat,” sarannya. “Semua esensi doa dalam shalat kembali hanya kepada Allah. Semua ada dalam genggaman Allah,” tambahnya. Oleh karenanya, sambung pendiri Klinik Sehat ‘Avissena’ Tempurejo Pesantren Kediri ini, kita perlu belajar shalat yang benar. Yakni shalat yang penuh penghayatan
Prof. Dr. H. Muhammad Sholeh, M.Pd, PNI Penulis Buku ‘Terapi Tahajud Penyembuhan’
dan menukik ke dalam hati hingga sampai menemukan satu kesimpulan, bahwa semuanya adalah kehendak Allah dan kehendak Allah itu adalah yang terbaik. “Ketika dihadapkan kepada badai kesulitan dan kesempitan yang tidak kita sukai, tak perlu berputus asa. Sebab dengan ini Allah pasti punya rencana,” paparnya. Dari shalat-shalat sunnah yang ada, sambung Konsultan di beberapa BUMN ini, shalat tahajud merupakan salah satu yang dapat membangun jiwa tawakal atau kepasrahan. Beberapa ayat al-Qur’an mengungkap tentangnya. Dan berdoalah setelahnya; “Ya Allah masukkanlah aku pada jalan masuk yang benar dan keluarkanlah aku pada jalan keluar yang benar, serta kirimkanlah kepadaku kekuatan dari sisiMu sebagai penolong.”
Orang yang shalat tahajud, kata alumnus S3 Kedokteran UNAIR Surabaya ini, akan diberi ilmu ladunni. Allah SWT akan memberinya firasat, inspirasi atau intuisi sebagai solusi dari problema yang melilit kehidupannya. “Dalam surah al-Muzammil ditegaskan; innaa sanulkii alaika qoulan tsaqiila (sungguh akan Kami turunkan kepadamu perkataan yang berbobot),” ungkapnya. “Kalau Rasul mendapatkan wahyu, maka seseorang bisa memperoleh firasat saat melaksanakan shalat Tahajud,” tambahnya. Ketika seseorang melaksanakan shalat Tahajud, ujar Guru Besar UINSA Surabaya ini, Allah memerintahkan penduduk surga untuk menyertai si tahajud. Bukan sekedar mengamini doa melainkan turut mendoakan kita. Dan di dalam sebuah Hadits Qudsi ditegaskan: “Demi kekuasaanKu, demi keagunganKu, demi cahayaKu. Siapa saja hambaKu yang mendahulukan kepentingan diriKu daripada kepentingan dirinya, maka seluruh hidup dan kehidupannya akan Aku beri jalan keluar. Kalau kamu dosa, Aku ampuni. Jika berdoa, Aku kabulkan. Jika meminta, Aku beri. Jika sakit, Aku sembuhkan. Jika miskin, Aku kayakan. Jika sempit, Aku lapangkan. Jika bodoh, Aku pintarkan. Jika susah atau sedih, Aku bahagiakan. Langit dan bumi Aku jadikan sumber rezeki. Malaikat Aku perintahkan untuk menjaganya. Hidupmu berkah, tidak ada detikpun yang sia-sia.” Laporan: Muhammad Hisyam (Surabaya).
MPA 356 / Mei 2016
7
Menganalisa Ayat Semesta
Ketika Isra’ Mi’raj Menjadi Perdebatan Sains Pendekatan Isra’ Mi’raj melalui sains sudah lama diperdebatkan. Ada yang pro ada pula yang kontra. Bahkan perdebatan tersebut seakan menjadi pembahasan yang tak pernah selesai. Bagi Agus Purwanto, Drs., M.Sc, D.Sc, ketimbang melakukan pengulangan sejarah yang kurang produktif tersebut, lebih baik bagaimana menggunakan teori-teori ilmiah untuk membantu memahami fenomena keagamaan.
P
eristiwa Isra’ Mi’raj, kata penulis buku ‘Ayat-ayat Semesta’ ini, jika berhenti pada penafsiran umum maka selesai sampai di situ saja. Tapi kalau itu menggugah rasa keingintahuan kita, maka tak ada salahnya mencoba menggalinya melalui kedalaman sains. “Bukan berarti kita tidak mengimaninya lho.. tapi kita ingin lebih memahami pesan apa yang terkandung di dalamnya,” tukas pakar Fisika Kuantum ITS Surabaya ini memberikan beralasan. Dirinya tak sepakat terhadap orang-orang yang justru memisahkan antara teks ayat agama dengan sains. Bagi lulusan program S2 dan S3 Jurusan Fisika di Universitas Hiroshima Jepang ini, tindakan tersebut merupakan bentuk dari sekulerisme. Upaya pemisahan agama dan ilmu pengetahuan tidak saja terjadi di perguruan tinggi, tapi juga menjangkiti kalangan pesantren. “Sekulerisme itu bukan hanya menolak agama. Bagi penentang sainspun juga termasuk sekuler,” sindir ayah lima anak ini. Munculnya sekulerisme memang me ru pakan bentuk reaksi atas penolakan gereja Eropa atas produk ilmu pengetahuan yang bertentangan dengan doktrin agama. Hal tersebut berakibat banyak ilmuwan yang meregang nyawa lantaran dijatuhi hukumman mati. Sebagai reaksi balasan, para saintis meninggalkan doktrin agama demi 8
MPA 356 / Mei 2016
Agus Purwanto, Drs., M.Sc, D.Sc Penulis Buku ‘Ayat-ayat Semesta’
pengembangan ilmu pengetahuan. “Jadi produk sains saat ini memang sudah lepas dari agama,” tandasnya. Namun celakanya, kaum Muslim turut melestarikan paradigma tersebut. Padahal kalaupun ada yang salah dengan ilmu pengetahuan, justru harus dicari akar permasalahannya lalu dicarikan solusi. Dalam agama ada ayat-ayat qauliyah dan kauinyah. Mestinya antara sains dan agama tak dipertentangkan. “Apa yang terjadi saat ini sesungguhnya refleksi dari realitas tunggal. Jadi menjadi kewajiban bagi saintis
Muslim untuk meluruskannya,” imbuh Kepala Laboratorium Fisika Teori dan Filsafat Alam (LaFTiFA) ITS ini. Dirinya mengakui bahwa ada keter batasan sains ketika menjelaskan fenomena keagamaan. Tapi minimal dengan pisau analisa itu bisa membantu menjelaskan fenomena yang ada. Fenomena menjamurnya perilaku seks bebas misalnya, dimana agama seakan tak berdaya untuk menghalaunya. Tetapi setelah didalami ternyata muaranya terletak pada ilmu sains positivistik yang kini tengah berkembang. Dalam pandangan positivistik, manusia adalah sekumpulan materi di mana basic instingnya adalah libido seksual. Sehingga seks dengan lawan jenis itu tak berdampak apa-apa selama dilakukan suka sama suka. “Dampak buruk moralitas ini dikarenakan basis keilmuan yang dicekokkan adalah matrealisme,” papar penulis buku ‘Metode Harakiri; Arab Gundul Siapa Takut’ ini bernada miris. “Maka yang harus dilakukan adalah membereskan landasan ilmu tersebut,” tegasnya. Jadi menurutnya, target islamisasi ilmu seharusnya ditujukan untuk memperbaiki basis keilmuan dan bukan sekedar lebelisasi Islam semata. Bagi member Himpunan Fisika Indonesia dan Physical Society of Japan ini, labelisasi merupakan semacam upaya untuk
membiasakan diri untuk segera bergerak. “Tapi jangan berhenti di situ. Jangan pernah bergerak di pinggiran. Kita harus segera masuk ke pusatnya,” ujarnya. Yang penting untuk dipahami, tutur Prof. Dr. Ir. Abdullah Shahab, MSc, bahwa Isra’ mi’raj itu bukanlah kisah perjalanan antariksa. Namun dari waktu ke waktu peristiwa tersebut mengusik keingintahuan akal manusia untuk mencari penjelasan secara saintifik. “Selama metode ilmiah itu bisa merangsang peningkatan iman, saya rasa tidak masalah digunakan,” tukasnya. Namun Guru Besar ke-100 Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya ini mengingatkan, tidak semua fenomena keagamaan bisa didekati dengan metode ilmiah. Sebab setiap disiplin itu memiliki bidang garap dan pendekatan sendiri-sendiri. Jika batasan ini diterjang, tentu akan memicu kekacauan metodologi. Apalagi dalam beragama yang dibutuhkan adalah pendekatan iman dan bukan sains. “Toh.. tak ada bukti empirik jika dengan sains otomatis orang menjadi beriman. Kalau sains bertautan dengan iman, tentu para penerima hadiah Nobel sudah sejak lama menjadi Muslim,” kilahnya. Doktor bidang Production & Metallurgy di Ecole Centrale de Nantes, Perancis ini merasa heran kenapa orang menuntut penalaran saintifik terhadap dunia yang bukan domain saintifik. Semisal shalat yang dihubungan dengan kesehatan. “Bagaimana kalau dikemudian hari ditemukan bahwa
Prof. Dr. Ir. Abdullah Shahab, MSc Guru Besar ITS Surabaya
gerakan shalat justru tidak sesuai dengan kesehatan?” katanya mempertanyakan. “Sebab penelitian ilmiah itu sangat dibatasi oleh waktu,” imbuh bungsu dari 10 bersaudara ini. Bagi penerima beasiswa program master dari Universitas of Wisconsin, Madison Amerika Serikat ini, shalat merupakan bentuk penghambaan kepada Allah. Kalaupun itu
bermanfaat bagi kesehatan, itu merupakan bonus saja. “Sebab memang tak ada perintah Tuhan yang mendatangkan keburukan bagi manusia,” tegasnya. Trainner Nara Qualita Ahsana ini mengingatkan, bahwa dalam bidang yang terkait agama, ada wilayah supra-rasional yang tidak bisa didekati dengan model berpikir rasional. Sebab kalau semua bisa dijelaskan dengan metodologi ilmu pegetahuan, maka tidak dibutuhkan lagi keimanan. Bahkan tidak pula harus ada wahyu dan Rasul yang diturunkan. “Jadi cukup dengan metodologi keilmuan kita bisa mendapatkan apa yang diinginkan,” beber pria kelahiran Malang 17 April 1952 ini serius. Diakuinya, dalam meneguhkan keima nan memang butuh sarana yang beragam. Ada orang yang mengikat keimanan dengan senantiasa beribadah. Ada pula orang yang keimanannya makin kokoh ketika kepuasan rasionalitasnya terpenuhi. Bahkan dalam al-Qur’an banyak bertebaran idiom tafakkur. “Ini bukan dzikir dengan membaca kalimat toyyibah, tapi berpikir tentang Kemahabesaran Allah dari semua yang telah diciptakanNya,” jelas ahli manufaktur dan manajemen produksi ini. Selain iman, Profesor Shahab – panggilan karibnya – dalam agama juga membutuhkan ketaatan. Dia mengklasifikasikanya menjadi tiga bagian. Pertama adalah ketaatan karena memang ada alasan rasional. Kedua, ketaatan tanpa alasan rasional. Sebagai contoh adalah perbedaan bilangan rakaat ataupun jumlah putaran thawaf. “Saya tidak terlalu tertarik kenapa jumlah rakaat berbeda-beda atau jumlah putaran thawaf sekian. Bagi saya itu karena perintah Allah. Inilah bentuk ketaatan tanpa harus dilandasi alasan rasional,” tegasnya. Lalu ketiga, adalah ketaatan yang bertentangan dengan alasan rasional. Contoh paling spektakuler adalah perintah kepada Nabi Ibrahim untuk menyembelih anaknya yang datang melalui mimpi. Meskipun bertentangan dengan pikiran rasional, perintah adalah tetap perintah yang harus ditunaikan. “Itulah agama. Ada kalanya rasionalitas mampu menjangkaunya. Dan apabila alam pikiran menemui jalan buntu, berarti itu sudah masuk pada wilayah suprarasional,” tandasnya. Laporan: Suprianto, (Surabaya). MPA 356 / Mei 2016
9
Aplikasi Ajaran Kebaikan
Mendisain Alat Sensor Gelatin Babi Meskipun masyarakat di masa Nabi SAW merasa peristiwa Isra’ Mi’raj tidak masuk akal, namun tanpa ragu sedikitpun sahabat Abu Bakar As-Shidiq mengimaninya. Baginya, apa yang dikabarkan Rasulullah pasti sebuah kebenaran yang kredibel. “Ini pelajaran bagi kita, bahwa kabar apapun yang dibawa orang kredibel sudah pasti kebenarannya,“ tutur Ainul Yaqin.
S
ekretaris Umum MUI Jawa Timur ini melanjutkan, dalam etika Islam ketika datang berita dari seseorang harus dilihat siapa pembawa berita tersebut. Kalau orangnya kredibel maka kabar tersebut bisa dipastikan kebenarannya. Dan sebaliknya, kalau bukan orang yang kredibel maka harus dilakukan klarifikasi. “Inilah salah satu hikmah dari Isra’ Mi’raj,” tukasnya. Hikmah kedua, lanjut penulis buku ‘Bunga Rampai Petunjuk Produk Halal’ dan ‘Menolak Liberalisme Islam’ ini, adalah shalat sebagai ibadah utama. Begitu agungnya sehingga Allah SWT memanggil Rasulullah secara khusus untuk menerima perintah shalat tersebut. Ibadah yang pertamakali dihisab adalah shalat. Bahkan tolok-ukur baik tidaknya seseorang bisa dilihat dari shalatnya. Tentu bukan sekedar melakukan aktivitas gerakan semata. Sebab dalam shalat ada makna yang harus dihayati. “Salah satunya, adalah dimensi sosial yakni mampu mencegah dari perbuatan munkar,” jelasnya. Di dalam al-Qur’an, perintah shalat 10
MPA 356 / Mei 2016
Ainul Yaqin Sekretaris Umum MUI Jawa Timur
selalu bergandengan dengan zakat. Ini menunjukkan bahwa keshalehan ritual sangat berkaitan erat dengan keshalehan sosial. Maka sangat mengherankan jika ada
orang yang tampak khusyuk beribadah, tetapi justru perilakunya tidak mencerminkan kekhusyukan. “Itu karena ibadah dimaknai sekedar rutinitas tanpa penghayatan nilai-nilai ibadah itu sendiri,” simpul suami Enik Jam’iyani ini. “Jadi yang perlu ditekankan, adalah budaya untuk senantiasa merenungi pesan dari ibadah yang kita kerjakan,” imbuhnya. Menurut kacamata Auditor LPPOM MUI Jatim ini, aktivitas dakwah selama ini masih jauh dari subtansi ajaran. Sebab materi dakwah masih sebatas kulitnya saja. Adapun subtansi dari ibadah yang diperintahkan tidak didakwahkan. Banyak da’i yang hanya menyerukan shalat. Namun bagaiman shalat yangbenar dan makna apa yang terkandung dalam shalat, justru tidak diuraikan secara gamblang. Sasaran dakwah juga masih sangat terbatas dan belum menjangkau area yang luas. Sistem dakwahpun bukan berbasis pada kepentingan objek dakwah itu sendiri. Terkadang justru yang didakwahi sebenarnya orang yang sudah baik. Tidak seperti di era para wali yang sengaja datang di daerah
Drs. H. Akh. Mukarram, M.Hum Dosen Fak. Syariah dan Hukum UINSA Surabaya
minim pengetahuan agama agar menjadi lebih baik,” terangnya. Peringatan Isra’ Mi’raj semestinya kita jadikan momentum untuk berbenah diri. Jangan sampai even peringatan berhenti hanya sekedar perayaan saja. Yang terpenting justru bagaimana mengaktualisasikan nilainilai yang terkandung di dalamnya sebagai upaya memperbaiki diri. “Ini harus dilakukan agar agama benar-benar hidup dan meruang dalam realitas,” ujarnya. Salah satu pesan inti dari Isra’ Mi’raj, tutur Drs. H. Akh. Mukarram, M.Hum, adalah shalat. Maka sudah seharusnya peringatan ini menitikberatkan pada pembenahan shalat. “Jadi jangan sampai peringatan Isra’ Mi’raj dihelat besar-besaran tapi justru kehilangan esensi dari fenomena agung tersebut,” kritiknya. Menurut Ahli Sosiologi Agama ini, even dengan biaya tak sedikit itu harus mampu memberikan pencerahan kepada umat agar menjadi pribadi yang lebih baik. Oleh karenanya, materi shalat yang benar dan cara mencapai kekhusyukan hendaknya lebih ditekankan. “Tentu disayangkan jika
Dr.rer.nat Fredy Kurniawan S.Si, M.Si Ketua Halal Center ITS
ceramahnya hanya berisi dongeng atau bahkan berisi banyolan semata,” imbuhnya. Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Ampel Surabaya ini mengingatkan, bahwa shalat merupakan tiang agama. Baik tidaknya seorang Muslim sangat ditentukan kualitas shalatnya. “Shalat yang berkualitas akan berdampak positif bagi seorang Muslim. Baik fungsi pribadi maupun fungsi sosial,” simpulnya. Fenomena sosial agama yang belakangan menyeruak, lanjut pria kelahiran Pamekasan 23 September 1956 ini, merupakan akibat dari model beragama sebatas kulit. Hal itu lebih dikuatkan lagi dengan model tafsir kebenaran tunggal atas teks. “Seperti gerakan Islam
radikal ISIS. Bagaimana mungkin seorang Muslim membunuh sesamanya atas nama agama,” tukasnya. “Lebih mengherankan lagi, tak sedikit pemuda Indonesia yang ikut bergabung,” katanya geram. Mukarram juga merasa heran, kenapa munculnya orang-orang yang mengaku nabi di Indonesia selalu memiliki pengikut yang mempercayainya. Padahal umumnya mereka beragama Islam. “Ini cerminan bahwa umat kita tengah mengalami semacam kebimbangan iman. Sehingga mudah sekali terombang-ambing berbagai tawaran aliran keagamaan,” tandasnya. Namun demikian, suami Siti Farida, S.Pd ini tak setuju jika kita bersikap represif. Tapi bagaimana merangkulnya agar mereka kembali kepada ajaran Islam yang benar. Bukankah Rasulullah diutus untuk mengajak kepada kebaikan dan bukan sebagai pencela? “Rasanya tak elok ketika ada umat tersesat kita tak membimbing tapi justru mencelanya,” kata anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PWM Jatim ini menegaskan. Mengajak kepada kebaikan, sambung Dr.rer.nat Fredy Kurniawan S.Si, M.Si, juga dapat diaplikasikan dengan mencegah umat agar tak mengkonsumsi barangbarang terlarang. Apalagi kini Indonesia darurat Produk Halal. Selain karena regulasi yang tidak jelas dan sertifkasi halal yang masih bersifat suka rela, juga dipicu makin beragamnya produk yang terindikasi bercampur bahan haram. “Mulai dari produk farmasi seperti cangkang kapsul yang berasal dari gelatin babi hingga produk industri keramik,” ujarnya menyontohkan.
MPA 356 / Mei 2016
11
Lahirnya UU Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal, tentu sedikit menjadi angin segar. Sebab menurut Ketua Halal Center ITS ini, dalam undang-undang tersebut mengamanatkan bahwa seluruh produk Indonesia harus tersertifikasi halal. “Ini tentu menggembirakan. Sebab sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, ternyata dari sisi jaminan produk halal menjadi paling tidak jelas sendiri,” ungkapnya berterus terang. “Dibandingkan Korea, Jepang dan Singapura kita kalah jauh,” urai pakar Kimia Analitik ini bernada kecewa. Di luar negeri orang begitu peduli dengan produk halal. Dalam praktik bisnis seperti restoran dibedakan areanya. Warna alat sajian juga dibedakan. Ketika dijumpai konsumen Muslim tak segan-segan mereka mengarahkannya ke area khusus produk halal. Sementara di Indonesia malah tak begitu peduli dengan produk halal. Dengan sertamerta kita meyakini begitu saja kehalalan produk yang disajikan. Halal Center ITS merasa tergugah untuk membantu pemerintah dalam penyediaan produk halal tersebut. Menurut Fredy, lembaganya tidak hanya melayani kebutuhan masyarakat terkait pemeriksaan prosedur untuk mendapatkan sertifikat halal dari MUI. Namun juga melakukan penelitian untuk menghasilkan bahan alternatif pengganti produk yang masih menjadi perdebatan dari sisi kehalalannya. Doktor lulusan Institute of Analytical Chemistry, Chemo and Biosensors Regensburg Univertsity, Germany ini men contohkan kapsul pembungkus obat. Hingga kini kebanyakan orang masih menggunakan gelatin babi. MUI tak memfatwakan halal, melainkan membolehkannya dalam kategori darurat. Sementara masyarakat merasa biasabiasa saja ketika mengkonsumsinya. “Kami sedang berusaha membuat kapsul dari bahan yang lebih halal, yakni rumput laut dan tumbuhan lidah buaya,” ungkapnya. Dirinya juga telah mendisain alat pendeteksi bahan makanan, minuman, atau obat yang mengandung babi. Alat tersebut bernama Quartz Crystal Microbalance atau sensor gelatin. Cara kerjanya, tinggal masukkan bahan yang mau diuji. Maka otomatis akan teridentifikasi apakah bahan itu halal atau haram melalui sinyal yang dihasilkan bahan tersebut. “Kalau grafiknya naik sudah dipastikan produk tersebut 12
MPA 356 / Mei 2016
Drs. Suyoto M.Si Bupati Kabupaten Bojonegoro
mengandung unsur babi. Sebaliknya, jika grafiknya menurun berarti kehalalanya terjamin,” kata dosen Kimia FMIPA ITS ini menerangkan. Selain berupa kehalalan produk, mengajak kepada kebaikan juga bisa diujudkan dalam bentuk pengelolaan sampah. Sebab sampah selalu menjadi momok dimana-mana. Apalagi pengelolaan sampah terlanjur identik dengan biaya pengolahan yang besar. Juga lahan penampungan yang terbatas dan ancaman wabah penyakit hingga konflik sosial. Seperti yang dilansir laman Pemkab Bojonegoro. Semula sampah memang jadi kendala bagi kabupaten penghasil minyak ini. Apalagi bertambahnya sampah tak dibarengi dengan perluasan lahan TPA. Ini tentu akan menimbulkan masalah kebersihan dan ancaman penyakit. “Sampah adalah masalah serius yang harus segera dicarikan jalan keluarnya,” ujar Drs. Suyoto M.Si. Bupati Bojonegoro dua periode ini menuturkan, bahwa banyak sekali warganya yang komplain soal sampah. Lalu Pemkab bergerak dengan melakukan inovasi. “Akhirnya kami berhasil menyulap sampah menjadi barang yang memiliki nilai manfaat ekonomis. Sampah kita olah menjadi bahan bakar alternatif sehingga bisa melahirkan berkah,” paparnya. TPA Bojonegoro telah mampu meng hasilkan BBM dari sampah plastik. Dengan teknologi terapan, dari 22 kilogram sampah plastik mampu menghasilkan 10 liter solar. BBM alternatif ini masih terbatas memenuhi bahan bakar operasional TPA saja. Selain itu juga mampu diciptakan bahan gas alternatif untuk mencukupi kebutuhan energi bagi 40 kepala keluarga di sekitar TPA. Lingkungan TPA kini juga semakin bersih. Bau sampah makin berkurang seiring penggunaan pola sanitary landfill – sebelumnya dengan metode konvensional
open dumping. Sebaran lalat menurun pula sehingga ancaman penyakitpun berkurang. Dengan konsep 3 R; reduce, reuse dan recycle, tempat yang dulunya kotor dan bau, kini menjadi tempat pembelajaran bagi para siswa,” ungkap mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Gresik ini bangga. Kini TPA juga menjadi tempat aktivitas yang nyaman bagi para pemulung. 62 orang pemulung yang ada mampu meningkatkan pendapatannya mencapai Rp. 35 ribu hingga Rp. 50 ribu perhari. 68 bank sampah yang tersebar di Bojonegoro, juga sanggup memproduksi pupuk organik – Kombo atau Kompos Bojonegoro – sebanyak 18 meter kubik perhari. Di tahun 2014, sampah masuk di TPA Banjarsari mencapai 188 m3. Dari jumlah tersebut, yang mampu diolah hanya 15 m3 organik dan 18,28 m3 non organik. Sedangkan sisanya yang 154,72 m3 menjadi residu. Setahun berselang, sampah yang masuk TPA meningkat menjadi 211 m3. Sedangkan yang terolah mencapai 18 m3 organik dan 19,43 m3 non organik. Yang 173,57 m3 merupakan residu. “Pengolahan sampah secara benar akan mampu memperpanjang usia TPA, yang seharusnya 6 tahun menjadi 9,5 tahun, “ tandas Kang Yoto – panggilan karibnya. Inovasi pengolahan sampah inilah, yang menjadikan Bojonegoro meraih penghargaan TOP 99 inovasi pelayanan publik 2016 dari Kementerian PAN/RB RI. “Bagi kami, mengolah sampah bukan hanya urusan teknologi. Tapi juga soal cara mengelola, dengan siapa, dan yang terpenting bagaimana mengajarkannya kepada generasi mendatang,” pungkasnya. Laporan: Suprianto, M. Tajudin Nurcholis, Feri Aria Santi, Rasmanna Rahem (Surabaya).
Menangkal Faham Radikal
dengan Kurikulum Rahmatan Lil Alamin Tahun ini, Kementerian Agama berencana menerapkan Kurikulum Rahmatan Lil Alamin pada satuan pendidikan yang dikelolanya. Nantinya kurikulum ini akan diaplikasikan mulai dari jenjang pendidikan dasar hingga perguruan tinggi. “Tak hanya itu, pendidikan non formal seperti Madrasah Diniyah dan pesantrenpun menjadi sasaran dari kurikulum tersebut,” ungkap Drs. H. Husnul Maram, MHI.
B
agi Kepala Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kanwil Kemenag Prov. Jatim ini, penerapan kurikulum tersebut sangat strategis. Apalagi di tengah maraknya faham radikalisme yang sudah menyusup di berbagai sektor pendidikan. “Hal ini diantaranya disebabkan oleh adanya infiltrasi bacaan maupun transformasi pengetahuan yang tekstualis dan fundamentalistis,” tegasnya. Melalui kurikulum tersebut, peserta didik akan dibekali dengan pemahaman keagamaan yang humanis. Ini demi meneguhkan spirit toleransi (tasamuh) dan moderasi (tawasuth) dalam menjalani tradisi akademik atau pola pembelajaran. Di luar itu, tentu saja mereka dapat mengekspresikan laku kearifan ketika berhadapan dengan bentangan perbedaan pandangan dan pemikiran yang melingkupi kehidupan masyarakat. Selain itu, menurut Kandidat Doktor UIN Sunan Ampel Surabaya ini, kurikulum yang berbasis nilai-nilai kerahmatan mampu memfilter segala bentuk aliran maupun gerakan indoktrinasi keagamaan yang ber potensi kepada kerentanan kebangsaan. Baik yang berbaju radikalisme maupun puritanisme. “Hal itu penting dilakukan agar faham radikalisme bisa diatasi sedini mungkin dan tidak mengancam sendi-sendi keIndonesiaan kita,” tandasnya. Bagi mantan Kakankemenag Lamongan ini, dengan adanya kurikulum ini nantinya
Drs. H. Husnul Maram, MHI Kepala Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kanwil Kemenag Prov. Jatim
peserta didik tidak sekedar diperkenalkan dengan ajaran keagamaan yang bersifat praktis saja. Tapi juga membuka ruang bagi mereka untuk melakukan kajian keagamaan yang bersifat analitis dan kritis. Menurut lelaki kelahiran Gresik 24 Desember 1969 ini, dengan Kurikulum Rahmatan Lil Alamin ini sejatinya pemerintah bertujuan agar arah materi pendidikan agama lebih aplikatif dan lebih memberikan rahmat bagi orang lain. Meskipun sesungguhnya, model pemahaman agama seperti ini jauh
hari sudah dipraktekkan dalam sistem pembelajaran di dunia pesantren. Hal itu tercermin dari bahan bacaan dan pengetahuan keagamaan yang sangat komprehensif. Pondok pesantren juga memperkenalkan ragam pemikiran yang memungkinkan setiap santri bisa berpikir secara komparatif. Ini bisa dilacak dalam forum diskusi dan bahsul masail misalnya. “Maka sangat wajar jika santri kemudian menjadi pribadi yang memiliki imunitas terhadap provokasi sekelompok orang, yang modusnya mengkultuskan diri sebagai pemilik kebenaran tunggal,” imbuhnya. Meski masih bersifat uji coba, nantinya sasaran dari kurikulum ini adalah Pen didikan Agama Islam di sekolah umum yang meliputi SD, SMP & SMA/SMK. Selain itu juga menyasar madrasah formal yakni tingkat Ibtidaiyah, Tsanawiyah dan Aliyah. Tak ketinggalan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) dan pendidikan non formal sepert pondok pesantren dan Madrasah Diniyah. Saat ini jumlah madrasah yang dikelola Kemenag adalah 76.000 madrasah dengan jumlah 9 juta murid. Sementara itu, jumlah pesantren se-Indonesia mencapai angka 30.000 pesantren dan 700-an Perguruan Tinggi. Sungguh, penerapan Kurikulum Rahmatan Lil Alamin merupakan program yang sangat strategis buat bangsa ini kedepan. •Pri MPA 356 / Mei 2016
13
LIPUTAN KHUSUS
Kemenag akan Uji Coba Gelang GPS Bagi Jamaah Lansia Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memastikan penggunaan Global Positioning System (GPS) dengan memasang chip pada gelang jamaah haji. Meski demikian, penggunaan gelang ber-GPS ini baru akan diujicobakan pada jamaah haji lansia pada tahun ini. Hal ini ditegaskan Menag saat berdiskusi dengan tim redaksi sebuah stasiun televisi swasta seperti dikutip dari www.kemenag.go.id.
S
ebelumnya diberitakan penggunaan GPS ini hanya untuk mengatisipasi jama’ah haji lansia tersesat. Namun menurut Manang, GPS ini tidak saja tidak hanya digunaka monitoring keberadaan jamaah lansia, tapi juga dimanfaatkan untuk merekam riwayat kesehatannya. Jadi, seluruh rekam medik jamaah lansia akan disimpan dalam sebuah chip ini untuk memudahkan proses pemeriksanaan kesehatan mereka. Sehingga ketika mereka datang ke BPHI (Balai Pengobatan Haji Indonesia), klinik maktab, atau lainnya tidak perlu lagi bawa buku. Sebab sudah cukup dengan membaca data melalu chip saja Tak hanya itu, Kemenag juga akan meningkatkan kualitas material gelang agar tidak mudah lepas. Mengacu pada pengalaman sebelumnya, gelang yang dipakai jamaah haji terlalu lentur dan mudah dibengkokkan. Saat ini, Kementerian yang membidangi urusan agama ini juga sedang mengkaji bahan yang pas sehingga meski tidak mudah lepas tapi juga tidak menyulitkan para jamaah ketika ingin melepasnya. Sehingga tetap nyaman dipakai jamaah haji. Selain gelang GPS, kebijakan baru Kementerian Agama pada penyelenggarana haji tahun ini adalah mengakhirkan proses pengundian (qur’ah) kloter jamaah haji Indonesia. sebab berkaca pada masalah 14
MPA 356 / Mei 2016
keterlambatan visa pada tahun lalu sangat berdampak pada pada hasil qurah kloter yang sudah dilakukan lebih awal. Akibatnya ada jamaah yang tidak bisa berangkat dengan kloternya karena visanya belum keluar. Belajar dari itu, formasi pengelompokan jamaah berdasarkan kloter akan dilakukan setelah jamaah jelas visanya. Sehingga diharapkan tidak ada lagi jamaah hasji yang terpaksa tertinggal dari kloternya akibat visa nya belum keluar. Kebijakan pengakhiran qur’ah diambil sebagai bagian dari evaluasi persoalan haji tahun lalu seiring pemberlakuan e-Hajj oleh Pemerintah Saudi Arabis. Sebab dalam e-Hajj sendiri, ternyata proses pemvisaan jamaah haji harus berdasarkan paket. Jadi, visa
jamaah haji yang bisa dikeluarkan hanyalah jamaah yang sudah jelas akomodasinya selama di Makkah dan Madinah. Selain itu juga harus sudah jelas penanggung jawab kateringnya serta jelas armada transportasi yang akan digunakannya. “Kalau ada satu saja data yang tidak lengkap, itu tidak bisa dientry dan visa tidak keluar. Problem ini yang kemudian menimbulkan waktu yang panjang,” tutur Menag. Seiring kebijakan ini, Kanwil Kemenag Prov. Jatim juga akan melaku kan pempasporan lebih awal. Tujuannya adalah agar proses pemvisaan bisa lebih cepat penyelesaiannya. Tak hanya itu, tahun ini juga akan dilakukan penam bahan daerah penyangga. “Jika selama ini hanya Kota Surabaya, maka pada tahun 2016 ini akan ditambah 4 daerah lagi yakni Sidoarjo, Mojokerto, Gresik dan Bangkalan. Jadi total ada 5 kawasan penyangga,” beber Drs. HM. Sakur, M.Si. Menutur Kabid PHU Kanwil Kemenag Prov. Jatim ini, dengan perluasan daerah penayangga ini, nantinya calon jamaah haji kelima daerah tersebut akan dioplos dengan kloter dari daerah lain. Hal ini sebagai langkah antisipatif serta demi memudahkan pengaturan agar tiap kloter terpenuhi jika sewaktu-waktu ada beberapa visa jamaah haji belum keluar. •Anni Athiah
LIPUTAN KHUSUS
Kanwil Kemenag Prov. Jatim Bangun 19 KUA Angin segar datang dari Kanwil Kemenag Prov. Jatim bagi Kantor Urusan Agama (KUA). Sebab, tahun ini menargetkan pembangunan 19 KUA di 16 Kabupaten/Kota di Jatim. “Hal ini demi meningkatkan mutu layanan di KUA,” ujar Drs. H. Ach. Faridul Ilmi, M.Ag
M
enurut Kepala Bidang Urais dan Binsyar Kanwil Kemenag Prov. Jatim ini, pembangunan KUA ini menggunakan dengan skema pembiayaan dari Sukuk atau Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Dan pembangunan KUA di Jatim dengan skema pembiayaan SBSN ini baru pertama kali. Adapun kesembilan belas KUA tersebut adalah KUA Kan dangan Kediri, KUA Pasi rian Lumajang, KUA Ngasem Ponorogo dan KUA Mojosari Kabupaten Mojokerto. Se mentara itu, Di Sumenep, ada dua KUA yang juga diterget selesai pembangunan tahun ini yaitu KUA Kecamatan Kota dan KUA Dungkek. Adapula KUA Grujugan dan KUA Curah Dami. Keduanya berada di Bondowoso. Jember juga mendapatkan paket pembangunan KUA di Kecamatan Tanggul dan Semboro. Selain itu KUA lain yang menjadi target pembangunan tahun ini adalah KUA Omben Sampang, KUA Wungu Kabupaten Madiun, KUA Blimbing Kota Malang, KUA Besuki Situbondo, KUA Ujungpangkah Gresik, dan KUA Lohceret Nganjuk. Tak hanya itu, pembangunan juga menyasar KUA Kecamatan Banyuwangi, KUA Udanawu Kabupaten Blitar dan KUA Karangploso Kabupaten Malang. Ke depan, menutur Pak Farid – panggilan karibnya, Kanwil Kemenag Prov. Jatim akan mengusulkan lebih banyak lagi. Sebab menurutnya dari total 661 KUA yang tersebar di seluruh Jatim, menggunakan bangunan lama. Sebab rata-rata dibangun sekitar tahun 1980-an. Kalaupun tampak baru, itu hanyalah hasil dari rehap. “Paling tidak dua kali lipat dari jumlah sekarang lah,” tandas Mantan Kakankemenag Trenggalek ini. “Saat ini kami sedang melakukan proses penyeleksian,” tambahnya meyakinkan. Selain itu, dia pun berharap dana SBSN ke depan tidak hanya dikhususkan untuk pembangunan gedung semata. Sebab, masih banyak dijumpai status tanah KUA merupakan milik pihak ketiga seperti wakaf, masjid ataupun pemda setempat. Padahal disyaratkan dalam program pembangunan sekam SBSN ini tanah KUA harus berstatus miliki Kemenag. Selain 19 KUA di Jatim, di 17 Provinsi lain juga akan dibangun
gedung KUA dengan skema pembiayan serupa. Sebut saja, Lampung, DI Yogyakarta, Sulawesi Tengah Kalimantan Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Selatan. Selain itu juga ada Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Aceh, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, dan Papua Barat. Total ada 181 unit KUA yang akan dibangun dengan pembiayaan dari sukuk tahun ini. Seperti dikutip dari laman resmi Kemenag RI, angka tersebut meningkat hampir 700 persen dibanding tahun lalu yang hanya berjumlah 26 lokasi. Sementara itu untuk proyek tersebut, Kementerian Keuangan telah menyiapkan anggaran SBSN sebesar Rp 181,9 Milyar sesuai dengan hasil trilateral meeting yang dilaksanakan di Kementerian PPN/Bappenas tahun lalu. Kenaikan angka ini tidak lepas dari keberhasilan Bimas Islam dalam proyek yang sama tahun 2015 yang mendapatkan apresiasi dari Bappenas dan Kementerian Keuangan atas angka realisasi yang mencapai 98,30%. Adapun proyek pembangunan KUA menggunakan dana SBSN ini sangat membantu percepatan pembangunan KUA di seluruh Indonesia. Sebab jika hanya mengandalkan anggaran dari rupiah murni, alokasi APBN hanya cukup untuk membangun 20 unit KUA pertahun. Padahal saat ini masih terdapat 289 unit KUA yang rusak berat, dan 471 KUA yang belum memiliki gedung dan lahan sendiri. Sementara itu mengacu pada Rencana Strategis Bimas Islam, tahun 2017 terdapat 254 unit KUA yang akan menerima proyek pembangunan melalui sukuk Negara. SBSN atau sukuk negara sendiri merupakan surat berharga yang diterbitkan oleh pemerintah dengan berdasar pada prinsip-prinsip syariah. Kepemilikan dana SBSN ini bersumber dari penghimpunan dana masyarakat sebagai investor melalui instrumen investasi yang halal. Dana yang terhimpun melalui sukuk Negara ini kemudian digunakan pemerintah untuk pembangunan infrastruktur di sektor energi, telekomunikasi, perhubungan, pertanian, industri manufaktur, perumahan rakyat,penyediaan pelayanan umum, pemberdayaan industri dalam negeri, dan pembangunan lain yang sesuai dengan kebijakan strategis pemerintah. •pri MPA 356 / Mei 2016
15
LIPUTAN KHUSUS
Wakil Jatim Raih Juara 1 MHQ se-Asia Pasifik Gelaran Musabaqah Hafalan al-Quran dan Hadits (MHQH) Pangeran Sulthan bin Abdul Aziz Alu Su’ud tingkat Asia Pasifik telah usai. Namun bagi Indonesia, gelaran ini meninggalkan cerita manis. Sebab, dalam yang diikuti 150 peserta dari 25 negara itu, Indonesia berhasil menjadi Juara umum.
Muhammad Sholahuddin Al Ayyubi Juara pertama kategori MHQ 30 Juz.
M
HQH ke-7 ini sendiri berlangsung sejak 18 – 20 April 2016 di Masjid Istiqlal Jakarta. Dalam ajang ini dibagi meenjadi lima kategori, yakni Musa bahqah Hafalan Al Quran (MHQ) 10 Juz, MHQ 15 Juz dan MHQ 20 Juz. Selain itu, ada pula kelompok MHQ 30 Juz dan Musabaqah Hafalan Hadits Nabawi (MHHN). Wakil Indonesia banyak berbicara di kejuaranan ini. Sebut saja kategori MHHN. Juara 1, 2 dan 3 diraih wakil Indonesia. Mereka adalah Ikhwan Kamilin (Juara 1), Djakwan Aisy Fajar Azhari (Juara) dan Muhammad Ridho Wirandi (Juara). Hal yang sama juga terjadi di kelompok MHQ 10 Juz. Dimana Muhammad Khoirur Razak, Muhammad Rifat al-Banna dan Mudroni secara berurutan dinobatkan sebagai juara 1, 2 dan 3. Sementara itu, dalam kategori MHQ 15 Juz, wakil Indonesia harus berpuas diri merengkuh juara 2 dan 3. Sebab juara pertama disematkan kepada wakil dari Filipina. Indonesia juga harus berbagi juara dengan Malaysia yang berhasil membawa pulang juara 3 di kelompok MHQ 20 Juz. Sedangkan juara 1 dan 2 berhasil menjadi milik wakil Indonesia. Dan yang menawan di ajang ini, Jawa Timur juga berhasil mengantarkan wakilnya meraih tropy Juara pertama kategori MHQ 30 Juz atas nama Muhammad Sholahuddin Al Ayyubi. Disusul di belakangnya, Wakil 16
MPA 356 / Mei 2016
Australia sebagai juara 2 dan perwakilan Malaysia sebagai juara 3. “Ini adalah pretasi yang luar biasa sebab selain sebelumnya Sholahuddin berhasil menjadi Juara tingkan nassional, ternyata dia juga mampu menyuguhkan kembali prestasi di tingkat Asia Pasific mengalahkan wakil Australia dan Malaysia,” ujar Drs. H. Muhammad Fachrur Rozi, M.H.I. Menurut Kabid Penais Zawa Kanwil Kemenag Prov. Jatim ini, prestasi ini sesungguhnya telah ditapaki Jatim dalam even serupa tahun sebelumya. Meskipun belum menempatkan wakil di tingkat Asia Pasific, tapi jatim berhasil mengantarkan wakilnya atas nama Husni Mubarak menjadi juara tingkat nasional. “Ini adalah bukti bahwa Jatim mampu berkontribusi mengharumkan nama bangsa di ajang Internasional,” kata Wakil Sekretaris LPTQ Jatim ini bangga. Bagi Drs. H. Mahfudz Shodar, M.Ag, prestasi Jatim di Ajang Asia Pasific ini menjadi modal berarti ke depan. "Semoga prestasi ini mampu menjadi titik awal kebangkitan Jawa Timur dalam mengukir prestasi bidang Musabaqah al-Qur’an di tingkat nasional dan internasional,” ucapnya sumringah. Lantaran itulah, Kakanwil Kemenag Prov Jatim ini berharap kepada Bidang Penasi Zawa, ke depan lebih intens melakukan pembinaan. Menurutnya, hal ini penting dilakukan segera agar era keemasan Jatim dalam bidang Musabaqah al-Qur’an kembali ke genggaman. “Saya berharap, MTQ nasional di NTB mendatang, kafilah Jatim mampu mengukir prestasi yang membanggakan,” tuturnya penuh harap. Dikutip dari situ resmi Kementerian
Agama RI, MHQH tingkat Asia Pasifik ini memberikan dampak positif bagi Indonesia. Utamanya dalam memperkuat tali silaturahim dan persaudaraan antar bangsa khususnya Saudi Arabia dan negara-negara di Asia Pasifik. Jalinan silaturahim antara Indonesia dan Arab Saudi kian tampak, kalah Kedutaan Besar Saudi Arabia di Jakarta menyelenggarakan Pekan Kebudayaan Saudi Arabia pada 2729 Maret lalu. Pekan kebudayaan ini diisi dengan beragam pameran yang digelar di beberapa tempat, seperti Museum Nasional, Paviliun Aceh Taman Mini Indonesia Indah, dan Institut Kesenian Jakarta. Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Mustafa Ibrahim Al-Mubarak mengatakan bahwa pekan budaya ini dihelat selain sebagai penanda kerja sama yang baik antara Indonesia dan Saudi Arabia selama ini. Apalagi antara Indonesia dan Saudi Arabai memiliki kebudayaan yang hampir sama. Hal itu terlihat kala beragam kesenian Arab menjadi populer di kalangan warga Indonesia. Anies Baswedan di lain kesempatan menuturkan bahwa Suatu bangsa akan menjadi semakin kukuh berkat pemahaman budaya. Adapun Saling bertukar budaya juga bisa menambah keakraban antarnegara. Dengan demikian, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI ini pun berharap masyarakat Indonesia dapat menangkap pesan baik yang ingin disampaikan melalui Pekan Budaya Arab Saudi ini. menurutnya, tidak hanya sekadar mengenal budaya, tetapi menjalin persaudaraan dan persahabatan yang lebih erat pada masa-masa mendatang. •Pri/Isn (dari berbagai sumber)
LIPUTAN KHUSUS
UM Sediakan 140 Kuota
Bagi Penghafal Al-Qur’an Kabar gembira bagi para penghafal al-Qur’an yang ingin melanjutkan studi di jenjang perguruan tinggi tahun ini. Sebab kini sudah mulai banyak perguruan tinggi favorit yang menyediakan jalur khusus bagi para hafidz-hafidzah serta beasiswa pendidikan. Salah satunaya adalah Universitas Barawijaya Malang.
Di
kampus yang terletak di kawasan Jl. Veteran, Kota Malang ini, para hafidz bisa mendaftarkan diri melalui jalur pretasi. Adapun sistem pene rimaan mahasiswa baru melalui Seleksi Nasional Perguruan Tinggi Negeri (SNPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Untuk tahun ini dengan kuota 10.000 mahasiswa tentunya memberikan pilihan yang beragam bagi calon mahasiswa untuk memilih prodi yang dikehendaki sesuai dengan kemampuannya. “Dengan prestasi non akademik yang dilampirkan pada saat didapat nilai yang sama maka itu bisa menjadi nilai tambah yang berpengaruh pada rangking atau urutan masuk,” tutur Prof. DR.Ir. Kusmartono. Dan bagi para penghafal al-Qur’an yang berhasil lolos seleksi, untuk mengembangkan minat dan bakatnya, mereka bisa bergabung di berbagai Unik Kegiatan Mahasiswa (UKM). Selain itu, MTQ tingkat kampus atau internal juga digelar sebagai ajang pemilihan mahasiswa untuk mewakili dalam ajang tingkat nasional. “Kebetulan tahun depan, Universitas Brawijaya dan Unversitas Negeri Malang menjadi tuan rumah perhelatan Nasional MTQ antar PT se Indonesia,” ujar Wakil Rektor I Bidang Akademik. Sementara itu, Universitas Negeri Malang juga tidak ingin ketinggalan dalam memberikan fasilitas khusus bagi para huffadz yang ingin melanjutkan studi. Di Universitas yang beralamat di Jl. Semarang 5 Malang ini, sejatinya tidak tahun ini saja merekrut calon mahasiswa yang memiliki hafalan al-Qur’an. Sebab sudah dimulai dari beebrapa tahun sebelumnya. “Namun ketika itu prose rekrutmennya masih sebatas pendekatan personal atau melalui parapembina Tahfidz al-Qur’an,” tutur Dr. Yusuf Hanafi, M.Fil.I. “Dan baru tahun akademi 2016/2017 inilah melalu Peraturan Rektor, rekruitmen secara terbuka dilakukan,” Menurut Kepala Pusat Pengembangan Kehidupan Beragama (P2KB) Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Pembelajaran Universitas Negeri Malang ini, Dengan adanya aturan ini otomatis masyarakat atau calon mahasiswa bisa mengakses secara luas lewat website UM.
Prof. DR.Ir. Kusmartono Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas Brawijaya
Dr. Yusuf Hanafi, M.Fil.I. Kepala Pusat Pengembangan Kehidupan Beragama (P2KB) Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Pembelajaran Universitas Negeri Malang.
Tentu sangat disayangkan jika bakatbakat istimewa ini tidak diberikan wadah atau kesempatan untuk mengembangkan kemampuan mereka. Yusuf Hanafi menu turkan bahwa dari total kuota penerimaan mahasiswa baru sebanyak 7000 orang, UM menyediakan jatah dua persen atau sekitar 140
khusus bagi para penghafal al-Qur’an. Tak hanya itu, mereka pun dibebaskan memilih program setudi yang dikehendaki. Asalkan mereka memiliki dikehendaki asalkan mereka memang memiliki kemampuan baik secara administratif maupun akademik. Dan saat ini sudah ada sekitar 200 mahasiswa yang hafal Al Qur’an dengan berbagai tingkatan yang belajar di UM. Tentu tidak begitu saja para penghafal bisa bergabung menjadi mahasiswa UM. Sesuai dengan surat bernomor 1.2.47/UN32/ KM/2016 tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Jalur Prestasi, mereka tentu harus terlebih dahulu memenuhi kualifikasi yang telah ditetapkan. Sebagai persyarat umum, setiap calon mahasiswa telah menyelesaikan pendidikannya di tingkat SMA/MA/SMK/ MAK yang dibuktikan dengan ijazah atau surat tanda kelulusan. Adapun ambang batas usia ditetapkan maksimal 21 (dua puluh satu) tahun pada saat pendaftaran. Adapun persyaratan tentang jumlah hafalan ditetapkan minimal 20 juz. Bagi lelaki Mojokerto 28 Juni 1978 ini, dibukanya jalur khusus bagi para huffadz ini ada harapan besar dari UM untuk lebih menguatkan basis kaum santri sehingga dapat mengakses perguruan tinggi yang berkualitas secara murah. Selain itu, dengan ini pula, UM iningan turut mensyiarkan atau membumikan al Qur’an di kampus. “Danyang terakhir adalah demi menjaga kontinuitas tradisi,” ungkapnya dengan bersemangat. Tak dapat dipungkiri, memang selama ini kegiatan MTQ baik di lingkungan UM maupun tingkat regional, nasional maupun internasional, mahasiswa UM menorehkan prestasi yang membanggakan. Bahkan dua tahun berturut-turut kafilah UM berhasil menjadi juara umum MTQ Nasional antar Perguruan Tinggi. “Keberlangsungan inilah yang ingin kita jaga dengan cara membuka jalur prestasi agar bibit-bibit unggul ini bisa masuk menjadi bagian keluarga besar UM. Dan kami menyadari bahwa prestasi harus diawali dengan input yang bagus,” tandas Doktor lulusan UIN Sunan Ampel Surabaya ini. “Untuk itu kami mewadahi para penghafal ini dalam Al Qur’an Studi Club (ASC) untuk menjaga dan menyelesaiakn hafalan,” imbuhnya. •Syaifuddin Ma’arif MPA 356 / Mei 2016
17
INSPIRASI
Satu-satunya Madrasah Binaan AXIOO Jika Anda ingin melihat langsung siswa madrasah yang dapat merakit laptop sendiri, bertandanglah ke MAN Bangil Pasuruan. Madrasah Aliyah yang biasa dijuluki MANBA ini memberi fasilitas bagi siswa yang senang mengutak-utik laptop dengan menambah program unggulannya yaitu AXIOO Class Program.
J
ika Anda ingin melihat langsung siswa madrasah yang dapat merakit laptop sendiri, bertandanglah ke MAN Bangil Pasuruan. Madrasah Aliyah yang biasa dijuluki MANBA ini memberi fasilitas bagi siswa yang senang mengutak-utik laptop dengan menambah program unggulannya yaitu AXIOO Class Program. Sebuah kelas program hasil kerjasama MAN Bangil dengan perusahaan laptop AXIOO yang ditujukan untuk menyiapkan siswa madrasah yang terampil dan siap terjun ke dunia kerja khususnya di bidang IT. Dan yang lebih membanggakan, praktek pertama perakitan laptop mulai nol hingga terangkai dengan baik, sukses dilakukan oleh seluruh peserta program ini. “Tak ada satupun yang gagal dan bahkan ada 2 anak yang dibidik AXIOO untuk dijadikan trainer,” ujar Kepala MAN Bangil, Drs. H. Moh. Alfan Makmur, MM, bangga. Kesuksesan ini tak lepas dari suksesnya Prodistik (Program Studi TIK) yang telah lama dilaksanakan dengan menggandeng Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya. MAN Bangil kemudian menggenapinya dengan AXIOO Class Program ini. Tak dinyana, ketertarikan justru datang dari perusahaan yang terkenal dengan produk laptopnya ini. Bahkan MAN Bangil tercatat sebagai satu-satunya madrasah yang menjadi binaan AXIOO. “AXIOO tertarik karena MAN 18
MPA 356 / Mei 2016
Bangil dirasa madrasah yang unik. Biasanya yang kuat IT itu SMA atau SMK, ini kok malah madrasah,” ujar pria yang selalu berpenampilan energik ini seraya tersenyum. Dalam dunia teknologi, siswa-siswi MANBA yang bergabung di Prodistik memang terbiasa dengan hasil-hasil karya IT lewat tugas akhir mereka yang juga telah berbicara di tingkat nasional. Semisal film dokumentera, animasi atau robotikanya. Modal nyata madrasah yang menyabet predikat “Satu-satunya Madrasah yang Mengikuti UN CBT dan Berintegritas Terbaik” pada tahun 2015 ini ditindaklanjuti berkomunikasi dengan perusahaan AXIOO. Kurikulum, ijazah, materi pembelajaran, juga hasil karya siswa-siswi dari Prodistik semuanya dikirimkan ke AXIOO via email. Tak butuh waktu lama, proposal yang diajukan tersebut mendapatkan respon positif. Pihak AXIOO tertarik dan berkunjung langsung ke MAN Bangil. Seusai melihat langsung kesiapan yang ada, pihak AXIOO meneguhkan diri untuk siap membina sekaligus menandatangani MoU dengan MAN Bangil. Dan sejak Pebruari yang lalu, proses kegiatan pembelajaran kepada siswa-siswi telah dimulai. Di periode pertama ini, AXIOO Class Program menampung 23 peserta dengan 1 laboratorium yang sudah berpapan tulis touch screen. Dan direncanakan tersedia 4
laboratorium di periode-periode selanjutnya dengan pertimbangan tingginya animo siswa yang ingin bergabung. Para peserta AXIOO class program ini merupakan siswa-siswi pilihan yang tersaring dari ratusan siswa yang mengikuti ujian online sebelumnya. Siswa yang beruntung mendapatkan fasilitas berupa spare part laptop merek AXIOO yang masih dalam kondisi terpisah, baju lab serta peralatan standard AXIOO. Dengan biaya 7,5 juta, siswa diajari merakit laptop hingga tuntas sekaligus pemprogramannya selama 1 tahun. Sedangkan laptop AXIOO senilai 5 juta menjadi milik siswa. Ditambah lagi nantinya peserta mendapatkan sertifikat setaraf S1 berstandar internasional. “Biaya ini termasuk murah. Karena biaya sebenarnya mencapai 17 juta. Tapi karena kita ini khusus madrasah, dan kita menjalin kerjasama, akhirnya kita mendapatkan diskon,” jelasnya. Kelas program yang pembelajarannya dilaksanakan 2 kali dalam seminggu ini menjadi nilai plus tersendiri bagi MANBA. Terlihat dari adanya calon siswa berpotensi yang tertarik dikarenakan adanya program unggulan ini. Dan ini sekaligus jemput bola atas adanya KMA No. 60 tahun 2016 dan Edaran Dirjen No. 1023 terkait dengan madrasah keterampilan dan MANBA memilih tipologi ketrampilan di bidang IT. “Saya akan menyiapkan segalanya untuk itu,” ujarnya penuh rasa percaya diri. •Syam
CAHAYA HATI
BELAJAR DARI MUSA LA ODE, GENERASI QUR'ANI
Hafidz 7 tahun, dari Indonesia
Juara MHQ Internasional di Mesir (1) Ketika mendapat undangan dari Kementerian Wakaf Mesir, Indonesia melalui Kementrerian Agama hanya mengutus seorang peserta dalam Musabaqah Hifdzil Quran (MHQ) Internasional yang digelar di Sharm El-Sheikh Mesir pada 10-14 April 2016 lalu. Peserta itu adalah seorang bocah yang masih belum genap 7 tahun umurnya, bernama Musa La Ode Abu Hanafi.
H
afidz cilik dari Bangka tersebut (walaupun mungkin dari nama orang tuanya ia berasal dari Makassar), berjuang mewakili Indonesia diantara 80 peserta dari 60 negara didunia. Ada 3 cabang lomba pada MHQ tersebut, yaitu cabang hafalan 30 juz dewasa beserta tafsir, hafalan 15 juz dewasa beserta tafsir, dan hafalan 30 juz anak-anak. Musa turun dalam katagori ketiga, yaitu Hifdzil Quran 30 juz anak-anak. Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI Kairo, Lauti Nia Astri Sutedja mengungkapkan bahwa Musa adalah peserta termuda pada katagori anak-anak dari keseluruhan peserta. “Rata-rata peserta Hifdzil Quran katagori anak berusia diatas 10 tahun”, paparnya. Musa yang datang ke Mesir, didampingi ayahnya La Ode Abu Hanafi, akhirnya berhasil menduduki juara ketiga dengan nilai hampir sempurna. Meskipun bukan menjadi juara pertama, penampilan Musa menuai banyak decak kagum dari dewan juri dan banyak pihak. “Subhanallah, ini adalah salah satu keajaiban Al-Quran ! Walaupun Musa tidak bisa berbahasa Arab, tetapi ia bisa membacanya dengan sempurna”, ujar Ketua Dewan Juri Syeikh Helmy Gamal. Bahkan, Syeikh Gamal dan sejumlah hadirin tampak meneteskan air mata, begitu Musa berhasil menyelesaikan berbagai tes hafalan. Seperti halnya peserta lomba yang lain, Musa diminta untuk menuntaskan 6 soal. Semua soal berhasil dilalui Musa dengan tenang, tanpa ada yang salah apalagi lupa. Berbeda dengan peserta lomba lainnya yang rata-rata mengalami lupa, bahkan ada yang diingatkan dan dibetulkan oleh dewan juri. Syeikh Gamal menjelaskan, bahwa satu-satunya hambatan Musa adalah masih terdengar bunyi cadel dalam ucapannya. Bacaan Al-Quran, papar Syeikh Gamal, sudah diatur dengan kaedah dan hukum yang jelas dan tidak bisa dikesampingkan antara lain terkait makhaarijul huruf. Meski hanya meraih juara tiga, Musa sudah menjadi pemenang di hati juri dan para penonton. Selepas lomba, berduyun-duyun hadirin mendekati Musa dan mencium kepalanya sebagai tanda takdzim sebagaimana yang berlaku dalam budaya Arab. Banyak pula yang meminta foto bersama. Termasuk dewan juri dan panitia dari Kementerian Wakaf Mesir. ”Padahal, peserta lain tidak ada yang diminta foto dengan dewan juri dan panitia”, jelas Lauti. Ketika acara penutupan, Menteri Wakaf Mesir Mohammed Mokhtar Gomaa, memanggil Musa dan ayahnya secara khusus. Pada kesempatan tersebut Menteri Gomaa atas nama Pemerintah Mesir mengundang Musa dan keluarganya pada peringatan Malam Lailatul Qadar yang akan diadakan pada Ramadhan mendatang. Bahkan Menteri Gomaa menyampaikan ta’ajubnya kepada Musa yang berusia paling kecil dan tidak bisa berbahasa Arab, tapi dapat meghafalkan Al-Quran dengan sempurna. ”Disebutkan bahwa Presiden Mesir akan memberikan penghargaan secara langsung kepada Musa”, papar Lauti. KBRI Kairo sendiri turut bangga dengan raihan prestasi yang ditorehkan Musa. Lauti menyebut Musa sebagai ”delegasi cilik Indonesia” yang telah berhasil meningkatkan kecintaan bangsa lain terhadap Indonesia. Diatas itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi), menyatakan rasa bangganya terhadap prestasi Musa pada ajang MHQ Internasional di Mesir itu, yang disampaikan melalui Twitter resminya. ”Kita bangga dengan prestasi Musa La Ode Abu Hanafi, hafiz tujuh tahun, di Musabaqah Hifzil Quran Internasional di Mesir – Jkw”, tulis Presiden.
Musa La Ode Abu Hanafi, hafiz Alquran dari Indonesia dinobatkan menjadi juara tiga Musabaqah Hifzil Quran (MHQ) Internasional di Sharm El-Sheikh Mesir.
Orang tua Musa, memang bekerja keras untuk bisa menjadikannya seorang hafidz al-Quran. Upaya ini dirintis bukan hanya saat masih kecil, melainkan mulai Musa masih dalam kandungan. Bapaknya sudah sering memperdengarkan ayat-ayat Al-Quran yang dia baca sendiri atau oleh isterinya saat hamilnya Musa. Ketika umur 2 tahun, Musa sudah mulai diperkenalkan dengan huruf hijaiyah dalam bentuk menarik yang ditempelkan di dinding atau ruang tempat bermainnya. Saat usia 3 tahun, mulai diberi latihan hafalan Al-Quran. Usaha yang konsisten (bahkan di mulai sejak pukul 02.30 wib atau sebelum adzan Subuh sampai menjelang tidur dengan pola dan pendekatan belajar yang menyenangkan) serta lingkungan yang kondusif. Menjadikan Musa dapat berprestasi seperti sekarang ini. Orang tuanya, La Ode Abu Hahafi dan Yulianti, mungkin bukanlah Hafidz dan Hafidzah. Tapi profesinya sebagai guru ngaji, sangat menunjang. Penampilannya yang bersahaja, tampak dari cara berbicara dan berpakaian. Bapaknya yang berjenggot dan ibunya yang memakai cadar, seolah ingin menjelaskan ke dunia luar sana, bahwa tidak semua yang berpenampilan seperti itu berkonotasi negatif. •sumber ; sk republika 11 – 18 0416 dan sumber lain) ; Ahar MPA 356 / Mei 2016
19
Berkata-kata Adil Oleh : Moh Yusuf*)
Di dalam salah satu ayatnya al-Qur’an al-Karim memberi petunjuk dalam bentuk amar (perintah) supaya berlaku adil apabila mengucapkan kata-kata terhadap siapa pun. “Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil”. (QS. al-An’am; 152)
I
bnu Katsir dalam tafsirnya mengatakan, bahwa maksud dari ayat tersebut supaya berlaku adil bagi siapapun dan kepada siapapun, Allah SWT memerintahkan berlaku adil dalam setiap tempat, waktu dan keadaan. Imam Abu Ja’far dalam Tafsir al-Thobari mengatakan, ketika melakukan penghakiman seseorang harus berkata yang haq, mengatakan yang benar, tidak memandang apakah yang dihakimi itu saudara, kerabat dekat atau orang asing sekalipun diilarang seseorang berkata yang fujur, perkataan buruk dan menyakitkan. Di dalam realita sehari-hari banyak selewengan kata yang memberikan makna
20
MPA 356 / Mei 2016
lain dari pengertian yang sebenarnya. Oleh Ibnu Katsir istilah tersebut disebut inhiraf. Dalam bahasa Indonesia dinamakan dengan istilah pelesetan. Tidak jarang dite mukan pada beberapa komunitas yang membuat istilah-istilah yang memberi makna lain pada sebuah kata-kata, sehingga
terjadi penyalahgunaan kata. Semisal kata pendekar, yang makna aslinya adalah untuk seseorang yang pandai silat dan gagah berani. Kemudian dipelesetkan – karena ada maksud memperolok-olok dan mencemooh kepada seseorang – pendekar sebagai orang yang bertubuh pendek dan kekar. Atau istilah pedagang, yang biasanya dilekatkan kepada orang-orang berwirausaha dalam perniagaan, menjadi pengangguran dalam gang. Bahaya dan Ancaman Kata Bahaya lidah dan ancaman kata mendapatkan porsi perhatian cukup besar dalam ajaran Islam. Rasulullah SAW bersikap
tegas terhadap kata-kata yang dilontarkan kepada orang lain. Baik itu berupa candaan lebih lagi yang bersifat memperolok-olok yang bisa menusuk hati dan melukai perasaan. Rasulullah SAW pernah bertanya kepada Muadz bin Jabal: “Maukah engkau aku tunjukkan kunci segala amal kebajikan?” Muadzpun menjawab: “Ya wahai Rasululah.” Kemudian Rasulullah memegang lidahnya dan berkata: “Jagalah ini!” Muadz lalu berkata: “Wahai Rasulullah, apakah kami akan disiksa karena kata-kata yang kami ucapkan?” Beliau bersabda: “Semoga engkau selamat wahai Muadz. Adakah yang menjerumuskan orang kedalam api neraka selain buah ucapan lidah mereka?” Hadits tersebut menunjukkan betapa Rasulullah SAW memperingatkan dengan ekstra hati-hati, bahwa bahaya lontaran kata yang melalui lidah menyebabkan orang bisa masuk neraka. Dalam sebuah penelitian juga diungkapkan bahwa ternyata 70 persen waktu bangun manusia banyak digunakan untuk berkomunikasi. Komunikasi ada dimana-mana; ada di rumah, di sekolah, di lingkungan pejabat, di pasar, di masjid, di dalam kendaraan dan sebagainya. Begitu pentingnya menjaga lidah, sampai-sampai Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan RasulNya, maka hendaklah dia mengucapkan kata-kata yang baik atau diam saja.” Al-Qur’an menjelaskan, bahwa katakata sebesar apapun yang terucap tidak akan bisa lepas daripada pengawasan. “Tiada satu ucapanpun yang diucapkan melainkan ada didekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir”. (QS. Qaaf: 18) Salah seorang sahabat pernah bertanya kepada Rasulullah SAW: “Bagaimana sekiranya apabila yang dikatakan itu memang sebuah kata yang benar apa adanya.” Beliau menjawab: “Apabila memang benar berarti kamu mengumpat. Bila tidak, maka kamu berdusta”. Didalam sabdanya yang lain: “Orang Muslim itu adalah orang dimana kaum Muslimin lainnya selamat daripada kejahatan lidah dan tangannya”. Menyakiti orang lain dengan tangan merupakan perbuatan aniaya. Begitu juga menyakiti orang lain dengan lidah, adalah perbuatan yang zalim. Ini merupakan perbuatan yang melanggar prinsip keadilan. Itulah sebabnya Rasulullah SAW melarang membicarakan sesuatu yang dapat menyinggung perasaan seseorang, walaupun isi pembicaraan tersebut benar-benar nyata. Istilah tersebut dalam agama dikategorikan ghibah. Akan tetapi dalam hal ini ada pengecualian. Misalnya, menjelaskan ciri-ciri seseorang kepada orang yang belum kenal dan belum pernah berjumpa dengannya, atau menyebut keburukan seseorang karena untuk mengambil pelajaran (i’tibar) daripadanya. Atau juga untuk memberikan kesaksian
Orang Muslim itu adalah orang dimana kaum Muslimin lainnya selamat daripada kejahatan lidah dan tangannya.
Sabda Rasulullah SAW
dimuka penyidikan atau pengadilan dan sebagainya. Hal yang demikian diper bolehkan oleh agama. Sebab yang demikian itu memang sudah ketentuan dan pada tempatnya pula untuk melakukan itu. Itulah keadilan. Adil itu adalah meletakkan sesuatu pada tempatnya – sebagaimana yang banyak dipahami oleh orang. Keadilan Kata-Kata Adil, sebagaimana dikatakan oleh alJurjani, gambaran sesuatu yang tengahtengah antara dua kutub yang berlawanan. Adil adalah bentuk masdar, yang bermakna keadilan. Adil, keadilan adalah keseimbangan, beristiqamah dan condong kepada perkara yang haq, kebenaran. Kemudian al-Raghib memberikan komentar, bahwa adil adalah persamaan didalam setiap sesuatu (alMusawah fi kulli shai’), memberikan sesuatu kepada yang berhak menerimanya. Ada beberapa kata yang mempunyai pengertian serupa dengan kata adil. Diantaranya, al-Taqsith, al-mizan, al-haq. Dari ketiganya mempunyai penempatan yang berbeda-beda sesuai dengan qarinah, objek serta maksudnya. Namun semua itu mengarah kepada satu pemahaman, yaitu keadilan. Taqsith dan al-mizan, lebih kepada berlaku adil dalam bentuk-bentuk materi, semisal pemberian/pembagian harta, menimbang, menakar dan seterusnya. Yang menarik disini adalah kata al-haq (kebenaran). Jika untuk sebuah standar keadilan hukum manusia seperti tersebut didalam al-Qur’an dalam kisah Nabi Daud (lihat al-Qur’an Surat Shaad: 26) memakai kata al-haq, maka untuk standar keadilan kata-kata/firman Allah SWT dalam alQur’an menggunakan istilah qawlan sadidan (perkataan yang benar) sebagaimana yang terdapat pada ayat “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah qawlan sadidan, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu
dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan RasulNya, maka sesungguhnya dia telah mendapat kemenangan yang besar”. (QS. al-Ahzab: 70-71) Qawlan sadidan dalam tafsir ibnu Katsir dijelaskan, Ay mustaqiman la i’wijaji fihi wala inhiraf, yaitu perkataan yang lurus, tidak berbelit-belit dan tidak terdapat didalamnya penyelewengan makna. Jika pada ayat di atas al-Qur’an meme rintahkan supaya mengucapkan qawlan sadidan (perkataan yang benar), maka pada ayat lain al-Qur’an melarang mengatakan qawlan al-zur: “Maka jauhilah olehmu berhala-berhala yang najis itu dan jauhilah qawlan al-zur.” (QS. al-Hajj: 30). Qawlan al-zur didalam al-Qur’an dan terjemahannya diartikan dengan perkataan-perkataan dusta. Ini sejalan dengan pemaknaan perkata dalam tafsir al-Maraghi. Lebih lanjut al-Maraghi dalam tafsirnya mengatakan, bahwa qawlan al-zur, adalah perkataan yang kotor dan keji. Dengan begitu, qawlan sadidan merupakan lawan kata dari qawlan al-zur. Dari beberapa ayat di atas dapat dipahami bahwa keadilan kata ialah berkata benar, tidak bohong, lurus, tidak berbelit-belit, jujur, tidak menyelewengkan kata, lugas (bersahaja) dan tidak kotor dan keji. Apabila diamati pembahasan ringkas dalam tulisan di atas, sesungguhnya berkatakata adil tidak terlepas dari moral atau akhlak. Maka kata-kata yang adil adalah kata-kata yang bermoral, beretika, yang disampaikan dengan memperhatikan tatakrama. Menyesuaikan kata dengan kondisi yang dihadapi dan kepada siapa kata-kata itu diucapsampaikan. Oleh karena itu, banyak dijumpai di dalam ayat-ayat al-Qur’an Allah SWT berfirman, misalnya kepada anak yatim, kepada orang-orang yang kurang sempurna akalnya, dan atau tidak berpengetahuan. Al-Qur’an menekankan supaya mengu capkan kata-kata yang baik (qawlan ma’rufan), “Dan ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik.” (QS. an-Nisa’: 5). Kepada kedua orangtua disuruh supaya mengucapkan kata-kata yang mulia (qawlan kariman): “dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (QS. al-Isra’: 23) Kepada orang-orang munafik sekalipun diperintahkan supaya mengucapkan perkataan yang menyentuh jiwa mereka (qawlan balighan): ”dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka.” (QS. an-Nisa’: 63) Bahkan kepada orang yang zalimpun seperti Fir’aun, alQur’an menekankan supaya mengucapkan kata-kata yang lembut dan santun (qawlan layyinan): “...maka berbicaralah kamu berdua (Musa dan Harun) kepadanya dengan katakata yang lemah lembut”, (QS. Thaha: 44). *) Staf Pengajar Fak. Tarbiyah pada Sekolah Tinggi Agama Islam Ma’arif Kendal, Ngawi. MPA 356 / Mei 2016
21
Indahnya Silaturrahim Oleh : Maijoso, S.Ag. M.Pd.I*)
“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.” (QS. al-Hujurat: 10)
M
uara dari semua ajaran Islam adalah kasih sayang. Baik kasih sayang kepada diri sendiri, kasing sayang kepada keluarga, kasih sayang kepada sesama manusia dan kasih sayang kepada sesama makhluk Allah yang lain di muka bumi ini. Dalam sebuah Hadits Qudsi Allah berfirman: “Aku Maha Pengasih, Akulah yang menciptakan kasih sayang dan Aku pakai kasih sayang (ar-Rahman) itu sebagai namaKu. Siapa yang menghubungkan kasih sayang, dia tetap berhubungan denganKu. Siapa yang memutuskannya, putus pula hubungannya denganKu. Dan siapa yang merusaknya, rusak pulalah hubungannya denganKu” (HR. Tirmidzi) Dalam Hadits lain juga disabdakan: “Orang-orang yang mengasihi makhluk, dikasihani mereka oleh Tuhan Yang Maha Rahman, karena itu sayangilah orang-orang yang ada di bumi, supaya disayangi engkau oleh yang ada di langit.” (HR. Thabroni) 22
MPA 356 / Mei 2016
Menurut ajaran Islam, hubungan persaudaraan dinilai sangat penting. Pandangan terhadap ikatan kekeluargaan yang demikian istimewa ini, tidak akan ditemukan pada sistem kekeluargaan di luar Islam. Dan tidak akan didapatkan padanannya dalam hukum adat yang berkembang di daerah manapun. Sebab hukum yang dicetuskan manusia akan selalu berhenti pada ketidaksempurnaan. Dalam pandangan Islam setiap kom ponen dalam anggota masyarakat dianggap saling terkait dan berhubungan satu sama lain, serta membentuk jalinan yang harmonis. Karena itu banyak sekali HaditsHadits yang disabdakan Rasulullah dalam memotivasi umatnya untuk merapatkan barisan, mempererat hubungan dan melarang bercerai-berai. Menyambung hubungan kekerabatan adalah wajib. Sedangkan memu tuskannya merupakan dosa besar. Nabi SAW bersabda: “Tidak akan masuk surga orang
yang memutuskan hubungan persaudaraan.” (Hadits Muttafaq ‘Alaih) Dalam Hadits lain Rasul SAW juga bersabda: “Ada dua golongan yang tidak akan dipandang dengan penuh rahmat oleh Allah pada hari kiamat, yaitu orang yang suka memutus kasih sayang (silaturrahim) dan tetangga yang buruk perangainya.” Dengan demikian dapat dipahami, bahwa Islam menganggap penting hubungan kekeluargaan yang kuat, karena hubungan masyarakat manapun akan menjadi kuat jika dimulai dengan kuatnya pondasi kebersamaan yang harmonis dalam keluarga. Jadi jika komponen masyarakat dalam keluarga terjalin erat, maka akan ada jaminan jika masyarakat Islam secara umum juga akan kuat. Tentu saja perintah Rasul ini tidak dimaksudkan mendahulukan kepentingan keluarga dari pada kepentingan bersama. Justru Rasul menginginkan adanya sinergi antara eratnya hubungan kekeluargaan
dengan ikatan persaudaraan sesama Muslim. Ibarat bangunan, maka ikatan keluarga adalah tiang-tiang penyangga untuk menjaga keutuhan bangunan per saudaraan dalan satu agama. Mempererat hubungan kekeluargaan tanpa memperhatikan ikatan persaudaraan sesama Muslim, tidak akan tercipta keten teraman dalam masyarakat. Sebab setiap orang akan berjalan sesuai ego masingmasing dan pasti akan memunculkan fanatisme golongan, nepotisme dan hal-hal negatif serupa yang merugikan kepentingan umum. Tentu ini tidak sesuai dengan visi Islam yang universal. Sebaliknya, bila hanya pandai menjaga hubungan dengan masyarakat secara umum tetapi melupakan hubungan keluarga sendiri, maka juga akan terjadi ketidakseimbangan dalam kehidupan. Karena itu Rasul SAW bersabda, belumlah dianggap baik orang yang menampakkan perbuatan baik pada orang lain apabila dia tidak bisa berbuat baik pada keluarganya. Nah, untuk mencapai ketenteraman dan kebahagiaan yang sempurna tentunya harus menjaga silahturrahim dengan keluarga, serta membina keutuhan persatuan sesama Muslim sekaligus dengan pemaknaan “silaturrahim” yang luas sesuai paradigma Islami yang universal. Dewasa ini silahturrahim semakin tersingkirkan dari hati umat Islam. Sebab silahturrahim hanya diartikan sebagai acara seremonial temporer yang sempit. Lemahnya silahturrahim dan keretakan dalam keluarga bisa jadi dilatarbelakangi beberapa faktor; di antaranya adalah sikap individualis yang tinggi, egoisme, rasa tidak butuh pada orang lain, merebaknya gaya hidup hedonis dan lain sebagainya. Suara-suara sumbang dari sebagian golongan yang dibungkus dengan wacanawacana kebebasan, telah memporakporan dakan konsep keharmonisan dalam keluarga dan mengakibatkan krisis nilainilai kekeluargaan. Sikap materialisme dan kerakusan juga telah melumat habis nilai-nilai agung yang diajarkan Islam dan merusak ikatan persaudaraan dan silahturrahim. Sikap iri dan dengki adalah dua senjata pemusnah yang sangat ampuh untuk membunuh benih-benih kasih sayang dalam jiwa, yang sebetulnya bisa menjadi pohon yang kokoh, tinggi menjulang, guna menunjang bangunan persaudaraan. Islam mengajarkan jika kita menjaga ikatan persaudaraan melalui silahturrahim, maka akan banyak manfaat yang akan dituai darinya. Silaturrahim dapat mendatangkan rizki, panjang umur, melemahkan amarah, membunuh rasa benci, iri hati, permusuhan dan sifat-sifat dhalim lainnya. Dengan silaturrahim, semua sifat yang hina dalam jiwa akan sirna, berganti rasa kasih sayang dan kepedulian terhadap sesama.
Orang-orang yang mengasihi makhluk, dikasihani mereka oleh Tuhan Yang Maha Rahman, karena itu sayangilah orang-orang yang ada di bumi, supaya disayangi engkau oleh yang ada di langit.
HR Thabroni
Dalam kitab Tanbihul Ghafilin Syekh Muhammad bin Ibrahim As-Samarkand mengatakan, Allah SWT akan mengaruniakan sepuluh perkara kepada orang yang senang menyambung silaturrahim, yaitu: Pertama,
Allah meridloinya. Kedua, Allah akan memberikan ketenangan kepadanya. Ketiga, Malaikat gembira melihatnya. Keempat, sesama Muslim senang kepadanya. Kelima, iblis takut menggodanya. Keenam, umurnya diperpanjang oleh Allah (diberi kebarokahan). Ketujuh, rezekinya dilipatgandakan. Kede lapan, diberikan rasa senang dan gembira ketika akan mati. Kesembilan, Allah akan memberinya rasa kasih sayang. Kesepuluh, Allah menambah pahala kepadanya ketika telah meninggal dunia. Selain itu, silaturrahim juga berfungsi sebagai sarana interaksi sosial, membangun relasi bisnis dan membuka jalan dakwah dalam amar ma’ruf nahi munkar. Artinya, di sini silaturrahim juga menjadi sarana ibadah dan dakwah, yang tentu saja pahalanya akan berlipat-lipat sebagaimana telah banyak dijelaskan dalam Hadits Nabi. Oleh karena itu, marilah kita rekatkan kembali hubungan-hubungan yang retak. Kita rapatkan barisan yang renggang, agar kita dapat meraih kesuksesan bersama. Bukankah akan terasa sangat indah bila setiap saat kita bisa saling bertegur sapa, mengisi hari dengan senyuman dan semangat kebersamaan dalam menyongsong kebahagiaan dari alam fana hingga alam baka? Subhanallah, betapa indahnya silaturahmi. *) Penulis adalah Kepala MTs Negeri Sukowono, Jember.
MPA 356 / Mei 2016
23
Maudlu’i Kontemporer Pengasuh : Prof. Imam Muchlas, MA
02
Mental-Baja dalam Jihad (Masalah Tolikara) (4) Pedoman untuk hubungan orang Islam dengan orang kafir Asas dasar komunikasi dalam kontak hubungan orang Islam dengan orang kafir atau yang mana saja itu ialah keadilan dan kebajikan, kecuali jika mereka mendahului perang dan permusuhan. Jika lawan mendahului perang dan permusuhan maka syari’at Islam memerintahhkan jihad dengan perang melawan mereka. Allah berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, hendak lah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (S 5 Al-Maidah 8). Imam Syihabuddin al-Qarafi menjelaskan bahwa yang dimaksud berbuat kebajikan di dalam Qs5a8 ialah kebaikan bukan mencintai mereka sampai batin; Boleh saja orang Islam menaruh kasihan atas kelemahan, kemelaratan, derita kelaparan, pemberian pakaian kepada mereka yang tidak berpakaian. Orang Islam dilarang menaruh kasihan kepada mereka karena takut, karena merasa rendah diri, sebab ancaman mereka, tetapi karena hak hak, kebajikan atasan kepada bawahan selama masih termasuk AlAkhlaqul Karimah. (5) Tujuan dan arah jihad Tujuan dan arah jihad ialah agar umat manusia itu tunduk taat kepada Hukum Allah. Allah berfirman di dalamAl-Quran:
Sabilillah; Beda antara keduanya yaitu bahwa Jihad itu puncak semangat semua perjuangan untuk mentaati hukum Allah mencakup seluruh lahan kehidupan manusia. Adapun Perang-Sabil itu jihad dalam arti seperti pengertian ini, jika jihad tadi ini mendapat perlawanan dengan persenjataan perang, maka jihad harus dilakukan dengan perang lengkap dengan peralatan -perang juga sehingga dapat mengalahkan musuh tersebut. Lebih lanjut adalah sbb: 74. Karena itu hendaklah orang-orang yang melepas kehidupan (kesenangan) dunia dengan memilih (pahala) akhirat. Barangsiapa yang berperang di jalan Allah, lalu gugur atau memperoleh kemenangan Maka kelak akan Kami berikan kepadanya pahala yang besar. 75. Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak yang semuanya berdoa: “Ya Tuhan Kami, keluarkanlah Kami dari negeri ini (Mekah) yang zalim penduduknya dan berilah Kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah Kami penolong dari sisi Engkau!”. 76. Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut (kemusyrikan), sebab itu perangilah pemuja-pemuja syaitan itu, karena sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah” (S4 An-Nisa` 74-76).
MPA 356 / Mei 2016
Adapun arti “Sabilillah” ialah jalan Allah menurut apa yang digariskan oleh Rasul Saw berjuang (Artinya: Menjunjung tinggi kalimat Allah yang Maha Mulia) dengan menyebarkan kebenaran dan keadilan, melawan kezaliman dan musuh Allah, senada dengan makna dalam Shahih Bukhari berikut ini:
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar”(S49 AlHujurat 15). BAB DUA Jihad fi Sabilillah dan Perang Sabil Apa kaitan antara Jihad fi Sabilillah dengan Perang-Sabil? Jawaban hipotetis: Perang-Sabil itu sebagian dari Jihad fi
24
(1) Makna Sabilillah Istilah jihad itu didalam Al-Quran selalu digandeng dengan lafal Sabilillah, sehingga maknanya secara awam sama dengan Perang Sabil. sedangkan Jihad fi Sabilillah artinya berjuang sekuat-kuatnya menjunjung tinggi agama Allah. Dalam bahasa Indonesia lebih terkenal dengan Perang Sabil yang asalnya dari bahasa Arab “Al-Qitalu fi Sabilillah”. Untuk “Sabiliallah” ini perlu kita perhatikan beberapa pendapat tentang maknanya.
“Dari Abu Musa radliallahu ‘anhu berkata; Datang seorang laki-laki kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam lalu berkata: “Seseorang berperang untuk mendapatkan
ghanimah, seseorang yang lain agar menjadi terkenal dan seseorang yang lain lagi untuk dilihat kedudukannya, manakah yang disebut fii sabilillah?” Maka Beliau bersabda: “Siapa yang berperang untuk menjunjung tinggi agama Allah dialah yang disebut fii sabilillah” (HR Bukhari no.2599). # Al-Syaikh Mahmud Syaltut berpen dapat bahwa makna “Fi sabilillah” itu ialah semua kepentingan umum yang tidak dinisbatkan kepada siapa-siapa kecuali dinisbatkan hanya untuk agama Allah dan untuk kepentingan umat Islam mencakup sarana-prasarana untuk mempertahankan kehormatan Islam sampai apa saja yang diperlukan untuk dakwah Islam. Dengan makna ini maka dana untuk itu semua dapat diambilkan dari bagian zakat atas nama bagian “Fi sabilillah” misalnya seperti pembangunan masjid dan yang sejenis. (2) Aturan Perundang-undangan Perang Aturan perundang-undangan Perang dalam Islam jika terjadi perang terbuka, adalah sebagai berikut: i. Yang diperangi hanya mereka yang mendahului perang Pasukan Islam hanya dibolehkan membunuh, mengusir dan memerangi orang kafir yang telah mendahului perang, orang Islam dilarang melampaui batas “ (QS2 AlBaqarah 190, S60 Al-Mumtahanah 8-9). “Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas”(S2 Al-Baqarah 190). Ibnu ‘Abbas, ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz dan Mujahid menyatakan bahwa Qs2a190 di atas ini bersifat muhkam artinya berlaku tetap. Sedangkan Syaikh Muhammad Mutawalli Asy-Sya’rawi di dalam kitab tafsirnya mencatat bahwa nash ini mewajibkan jihad itu dengan niat Lillahi Ta’ala bukan mencari kekuasaan, berbuat kekejaman, mencari tanah jajahan, obyek komersial yang keluar dari cakupan Sabilillah membela Agama Allah. Muhammad Rasyid Ridha dalam AlManar menafsirkan ayat Qs2a190 diatas ini mencatat sbb: - Orang Islam dilarang melakukan per buatan di luar batas Sabilillah maka orang Islam dilarang membunuh (1)orang jompo, (2)anak-anak (3) para wanita (4) orang sakit; - Orang Islam dilarang (1)membuat keru sakan (2)menebang pohon, (3)mela kukan pembakaran dan sejenisnya.
Barang siapa melakukan pelanggaran ini (Membunuh sembarang orang) sama dengan menolak peraturan Islam sama dengan musuh Islam!!! (Teroris? ISIS bagaimana???) ii. Dilarang membunh wanita, anak-anak dan sesamanya Dalam perang maka orang Islam dilarang membunuh wanita dan anak-anak, sebab perbuatan ini sudah melanggar batas, padahal Allah melarang berbuat perbuatan yang melanggar batas.
“Bahwa ‘Abdullah bin ‘Umar r.a. menga barkan kepadanya bahwa ada seorang wanita yang ditemukan (dalam keadaan terbunuh) di sebagian peperangan Nabi Saw, maka Rasulullah Saw mengingkari pembunuhan terhadap wanita dan anakanak” (HR Bukhari no.2791, Muslim no.3279 dan Ahmad no. 2202. iii. Dilarang orang Islam berbuat khianat Dilarang orang Islam berbuat khianat: Hadis nabi Saw: “Shafwan berkata, “Rasulullah Saw pernah mengutus kami dalam ekspedisi, beliau bersabda: “Berjalanlah kalian dengan menyebut nama Allah untuk memerangi musuh-musuh Allah. Janganlah kalian berkhianat dan jangan pula membunuh anak-anak. Bagi seorang musafir maka ia boleh mengusap sepatunya selama tiga hari tiga malam jika saat ia memakai sepatu kakinya dalam keadaan suci. Dan bagi oranq yang mukim adalah sehari semalam”HR Ahmad no. – 17400). iv. Haram perang dalam Bulan Haram Haram perang didalam bulan haram, kecuali membalas serangan musuh yang mendahuluinya. Bulan-bulan haram ialah Rajab, Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Muharram. Allah berfirman sebagai berikut, firman Allah: “Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu
semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa” (S9 At-Taubat 36). v. Haram perang di negeri Haram Makkah Pasukan Islam dilarang berperang di Masjidil Haram, kecuali membalas serangan musuh yang telah memerangi lebih dahulu ditempat tersebut” (HR Ahmad no.22391). “Abu Nadhrah telah menceritakan kepada kami orang yang pernah mendengar khutbah Rasulullah Saw pada hari tasyriq, beliau bersabda: “Wahai sekalian manusia! Rabb kalian satu, dan ayah kalian satu, ingat! - Tidak ada kelebihan bagi orang Arab atas orang ajam (non Arab) dan - Tidak ada kelebihan bagi orang ‘ajam atas orang Arab, - Tidak ada kelebihan bagi orang berkulit merah atas orang berkulit hitam, - Tidak ada kelebihan bagi orang berkulit hitam atas orang berkulit merah kecuali dengan ketakwaan. - Apa aku sudah menyampaikan?” mereka menjawab: Rasulullah Saw telah menyampaikan. * Rasulullah Saw bersabda: “Hari apa ini?” mereka menjawab: Hari haram. * Rasulullah Saw bersabda: “Bulan apa ini?” mereka menjawab: Bulan haram. * Rasulullah Saw bersabda: “Tanah apa ini?” mereka menjawab: Tanah haram. * Rasulullah Saw bersabda: “Allah meng haramkan darah dan harta kalian diantara kalian aku (Abu Nadhrah) berkata; Aku tidak tahu apakah beliau menyebut kehormatan atau tidak)- seperti haram nya hari kalian ini, di bulan ini dan di tanah ini.” Rasulullah Saw bersabda: “Apa aku sudah menyampaikan?” me reka menjawab: Rasulullah Saw telah menyam paikan. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda: “Hendaklah yang hadir menyampaikan kepada yang tidak hadir” (HR Ahmad no.22391). vi. Perang harus berhenti, jika sudah aman Jika pihak musuh sudah berhenti memerangi dan tidak ada lagi kerusuhan maka diwajibkan untuk berhenti berperang” (S2 Al-Baqarah 193). “Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang lalim” (S2 Al-Baqarah 193). Besambung...
MPA 356 / Mei 2016
25
in Memoriam
Drs. HM. Sobirin
Petuahnya Senantisa Hidup untuk Diteladani Dini hari sebelum Shubuh, sudah menjadi kebiasaan bagi Kushartining terbangun dari tidur lelapnya. Dan tiap kali terjaga, sudah menjadi rutinitasnya untuk menghampiri kamar sang suami Drs. H. M. Sobirin sebelum bermunajat dalam tahajud. Namun ada yang janggal kala dirinya melihat wajah suami tercinta. “Saya sanget kaget. Wajah Bapak seakan memudar tak seperti biasanya,” tutur wanita berusia 65 tahun ini dengan mata sembab.
S
ontak saja, diapun mendekat dan memeluk sang suami sambil menun tunnya dengan mengucapkan kalimat ‘Allah’ berulang-ulang. Di pagi buta tersebut, dia masih terngiang detak jantung dan tarikan nafas yang lamat-lamat mulai hilang. Dan yang membuatnya sedikit kagum, seakan tidak ada rasa sakit sedikitpun yang diperlihatkan Pak Birin saat ruh meninggalkan jasadnya. “Seakan Bapak tidak mengalamai prosesi nazak sedikitpun. Semua berjalan begitu perlahan dan penuh ketenangan.. setenang kepribadian beliau selama ini,” ucap sosok wanita yang menemani Pak Birin 10 tahun terakhir ini. Meninggalnya mantan Kakanwil Kemenag Prov. Jatim pada Rabu tanggal 20 April 2016 ini menjadi kabar duka bagi keluarga besarnya. Tak hanya itu, kepergian lelaki berusia 85 tahun itupun menjadi duka bagi keluarga besar Kanwil Kemenag Prov. Jatim. Sebab, banyak tinta emas yang ditorehkannya selama mengemban amanah sebagai seorang pimpinan di lingkungan Kemenag. Selain itu, semasa hidupnya Bapak lima anak ini dikenal aktif terlibat dalam kegiatankegiatan sosial. Di antaranya sebagai Ketua Yayasan Masjid Baitussalam, Ketintang, Surabaya dan Wakil Ketua Pengelola Islamic Centre Surabaya. Almarhum juga merupakan penggagas sekaligus pernah jadi Ketua Ikatan Keluarga Pensiunan Kementerian Agama, Jawa Timur – kini berganti nama menjadi Pensiunan Pegawai Kementerian Agama (PPKA). Pria yang lahir di Trenggalek 9 Desember 1931 ini, masa kecilnya dihabiskan di tempat kelahirannya sambil bersekolah di HIS (Sekolah Belanda untuk Bumi Putera). Setelah itu, karena desakan ekonomi, mantan Kakankemeng Kota Surabaya inipun terpaksa hijrah ke Blitar menjadi buruh tani sambil melanjutkan studi di SMP Muhammadiyah. Selanjutnya, suami dari almarhumah Marliana Fatimah ini menimba ilmu di SGHA 4 tahun bagian D untuk bidang Hakim Agama di Malang. Sementara karir Pak Birin dimulai pada tahun 1955 ketika diangkat sebagai PNS Depag dan ditempatkan di Ambon hingga tahun 1958. Pada tahun 1973, mantan Anggota DPR RI ini menjabat sebagai 26
MPA 356 / Mei 2016
Kepala Kandepag Kota Surabaya selama dua periode (1973-1983). Keberhasilannya tersebut akhirnya berbuah amanah sebagai Kakannwil Kemenag Prov. Jatim selama dua periode pula (1983-1992). Di mata keluarga, pria yang selepas pensiun tinggal di Ketintang Madya III No 24-25 Surabaya ini merupakan sosok figur panutan. Memang tak banyak kata yang terucap dari bibir Pak Birin, karena pola
pendidikan yang diterapkan kepada anakanaknya bertumpuh pada perilaku nyata. Meski menjadi sosok penting di Jatim, tapi tak pernah sekalipun di”manfaatkan”nya. Dari kelima putra-putrinya hanya satu yang menjadi PNS guru di MAN Surabaya. “Kepada anak-anak, Bapak selalu berpesan jangan mengejar jabatan. Sebab amanah sebagai pimpinan itu berat pertanggungjawabannya,” ucap Kushartining mengulang petuah sang suami. “Bapak hanya perpesan, cukup menjadi uswatun hasanah dan memberikan manfaat bagi orang lain sebaik-baiknya,” imbuhnya. Kakek 8 cucu itupun memberi teladan secara langsung. Meskipun tidak bergelimang harta, tapi dirinya begitu ringan tangan. Tak hanya kepada keluarga dan kolega, kepada orang lainpun diperlakukan sama. Ketika ada kelebihan rezki, Pak Birin tak segan-segan menyisihkannya untuk orang lain seperti pemulung maupun tukang becak. “Mereka itu harus lebih diperhatikan karena tak banyak yang peduli. Berbeda dengan masjid yang banyak orang memikirkannya,” kata Kushartining menirukan ucapan sang suami. Dan kini sosok bersahaja nan sederhana ini telah menghadap Rabbnya dengan ketenangan setenang kepribadiannya. Namun petuahnya senantisa hidup untuk diteladani. •Pri
HM. Sobirin bersama keluarga besarnya.
Hijau - Taman yang membelah dua sisi deretan bangunan asrama santri.
PP. Nurul Jadid Wilayah Hasyimiyah Probolinggo
Inspirasi Adiwiyata dari Pesantren Salafiyah Jika ingin melihat Gedung Putih, tak perlu jauh-jauh terbang ke Amerika Serikat. Cukup bertandanglah ke Pondok Pesantren Nurul Jadid Wilayah Hasyimiyah Probolinggo. Di sini anda akan disuguhi bangunan layaknya White House di Washinton DC yang begitu menawan.
B
angunan berlantai tiga ini berdiri megah di sisi Timur pesantren. Didominasi warna putih dengan desain khas Eropa menambah kesan mendalam. Dengan kubah di atasnya, juga makin memikat mata yang memandangnya. Inilah salah satu bangunan yang kini menjadi salah satu ikon pesantren peninggalan alm. KH. Hasyim Zaini – putra pertama pendiri PP Nurul Jadid Paiton. Jika selama ini ada cap kumuh pada pesantren salaf, sepertinya pelabelan itu harus direvisi jika bertandang ke pasantren yang lebih dikenal dengan Pondok Ndalem Timur ini. Bagaimana tidak, sejauh mata memandang tak dijumpai satupun sampah berserakan. Meski ditumbuhi berbagai bunga-bungaan dan pohon palm, tak dijumpai selembar pun dedaunan yang dibiarkan begitu saja bertebaran di halaman. Bahkan taman yang membelah diantara bangunan yang bercorak modern ini begitu hijau dan sedap dipandang. Rerumputan tak dibairkan tumbuh subur sejengkal pun. Sementara itu, Yang lebih menawan lagi, halaman yang membantang luas dipasang dengan bebatuan kali sehingga terkesan artistik dan alami. Memang ada yang
WHITE HOUSE - Gedung putih khusus bagi santri baru.
diblok paving terutama di depan halaman masjid pesantren. Tapi itu hanya sebagian kecil saja. Meski demikian tak mengurangi keindahan sedikit pun. Ketika melongok ke bagian depan – meski masih dalam area pesantren, mata dimanjakan dengan suguhan ornamen artistik. Tak ketingalan terdapat pula kolam ikan yang semakin menambah sedap pemandangan. Bagi pengun jung maupun wali santri bisa menikmatinya sambil duduk
santai di areah khusus yang ditum buhi pohon perdu nan rindang. Pesantren yang dihuni 1.450 satriwati ini memang begitu menjunjung tinggi kebersihan dan keindahan. Sebab keduanya memang merupakan percikan iman. Selain itu, keduanya merupakan syiar yang perlu terus digelorakan. “Ini pula yang membuat detak kagum rombongan 3 pastur yang pernah berkunjung ke pesantren. Mereka seakan tidak percaya ada pondok yang sebersih sini,” ungkap Hilyatul Hasanah, M.Pd.I ini bangga. Ketua Wilayah ini menuturkan bahwa keterpesonaan para pastur tersebut tidak hanya pada kebersihan dan keindahan lingkungan pesantren, tapi juga arsitektur bangunan pesantren yang berdiri sejak tahun 1984 itu. Untuk urusan arsitektur bangunan sendiri banyak terinspirasi dari beberapa bangunan di kota besar seperti Surabaya dan Malang. “Menurut Bu Nyai, pesantren harus berubah lebih baik dan nyaman dihuni agar penghuninya bisa betah belajar,” ucapnya mengutip penjelasan Pengasuh PP Nurul Jadid Wilayah Hasyimiyah, Nyai Hj. Masruroh. MPA 356 / Mei 2016
27
KH. Moh. Zuhri Zaini BA Pengasuh Pusat Pesantren Nurul Jadid Paiton. Terintegrasi - Asrama Khusus Siswi MAN Paiton.
Rindang - Taman khusus bagi pengunjung dan wali santri.
Memanjakan Mata - Pintu Akses utama berupa Ornamen serta taman mini.
Menurut cerita arsitek yang menukangi pembangunan, ketika Nyai Hj. Masruroh ketika tertari pada suatu arsitektur desain taman tertentu, tak segan-segan istri Alm. KH. Hasyim Zaini mengajak sang arsitek untuk merekam secara detail lalu mengaplikasikannya dalam bentuk sketsa yang sesuai dengan nilai-nilai keindahan yang diinginkannya. Dan soal kebersihan, Nyai Hj. Masruroh sangat terpesona dengan Kota Singapura. Bagaimana tidak, sebuah kota yang dihuni mayoritas non muslim itu justru begitu ketat menjaga kebersihan. Hal ini seakan kontradiktif dengan yang diperlihatkan komunitas muslim pada umumnya yang begitu abai dengan persoalan kebersihan. Padahal dalam Islam kebersihan begitu ditekankan. Maka kerja keras pun dilakukannya demi mengubah lingkungan pesantren yang terlanjur dicap sebagai kawasan ‘kumuh’. Dengan jumlah santri ribuan orang tentu saja persoalan sampah akan menjadi momok tersendiri pada masa-masa mendatang. Apalagi dalam sehari kawasan pesantren ini menghasilkan 4x6 m2 perharinya. “Bayangkan saja, berapa sampah yang terkumpul dalam seminggu atau perbulannya?” tukas Hasanah – panggilan karib Hilyatul Hasanah, M.Pd.I – bernada tanya.
Sampah sebesar itu jika dikumpulkan begitu saja, sudah pasti akan menjadi gundukan atau bahkan gunung sampah. selain bisa menimbulkan bau tak sedap tentu bisa memicu wabah penyakit. Menyadari hal ini, sejak tahun 1997, Pondok Ndalem Timur ini sudah berinisiatif melakukan pengolahan sampah. Meski tidak mendatangkan mesin canggih, dengan model pemilahan sampah ternyata cukup efektif dalam mengurangi volume sampah yang ada. Caranya, sampah dipilah sedemikian rupa. Sampah-sampah yang masih bisa didaur ulang seperti plastik dikumpulkan tersendiri untuk kemudian dijual. Sedangkan sisanya baru kemudian dibakar. “Nah, hasil dari penjualan sampah inilah yang selama ini menjadi penopang operasional kebersihan,” beber Hasanah. Tentu saja bukan santriwati yang dilibatkan secara langsung dalam pengolahan sampah. Pondok yang memiliki pengembangan skill menjahit, kaligrafi dan Qiro’ah ini secara khusus memperkerjakan 8 santri putra. Mereka diberikan akses terbatas pada pengangkutan sampah pada titik dan hari tertentu. Kedelapan santri putra juga ditugaskan untuk memotong rerumputan dan memperindah taman yang bertebaran di pondok yang memiliki 15 komplek asrama yang biasa disebut daerah ini. Sedangkan
28
MPA 356 / Mei 2016
para santriwati bertugas membersihkan lingkungan bagian dalam asrama dan menyirami taman. Tak sekedar konsen pada kebersihan dan keindahan, pesantren yang berada dalam komplek PP Nurul Jadid ini juga sangat memperhatikan masalah kesehatan para santri sekecil apapun. Bahkan para orangtua sangat dilarang keras untuk membawa makanan yang pedas dan kecut seperti mangga muda, kedondong dan jambu biji. Tak tanggung-tanggung himbauan ini terpampang jelas dipintu masuk area pesantren yang berada di sisi Timur kediaman pengasuh. “Bagi wali santri yang melanggar akan dikenakan sangsi sekaligus juga putrinya,” ujar Hasanah tegas. Kenapa aturan ini diberlakukan? Sebab, pernah suatu ketika banyak santri yang pamit pulang dengan keluhan sakit seperti sakit perut, mag hingga usus buntu. Selidik punya selidik, ternyata mereka sering mengkonsumsi buah-buahan tersebut. Tak ingin kejadian itu berulang, maka Bu Nyai menitahkan pelarangan tersebut. “Beliau tidak ingin hanya gara-gara buah tersebut, menganggu kesehatan santri. Sebab jika santri sakit tentu bisa mengganggu efektifitas belajarnya,” katanya beralasan. Keindahan, kebersihan dan kesehatan merupakan sesuatu yang harus terus disuarakan. Sebab bagi KH. Moh. Zuhri Zaini BA, agama tak sekedar keyakinan ataupun sekedar pengetahuan. “Yang tak kalah penting adalah pengamalan atau aplikasi dalam tataran realitas,” tutur Pengasuh Pesantren Nurul Jadid Paiton ini. Dan Pondok Nurul Jadid Wilayah Hasyimiyah membuktikan bagaimana mem bumikan ajaran agama tentang pentingnya menjaga kebersihan. Sudah sewa jarnya pesantren maupun institusi pendidkan lain memungut inspirasi adiwiyata dari pesantren salafiyah ini. •Pri
entrepreneurship
Ratih dan Sopi Merintis Usaha "SEBLAK-KERING" Seblak, adalah sejenis jajanan atau camilan populer dari Bandung, Jawa Barat. Berbahan dasar kerupuk udang. Ada dua macam seblak, yaitu seblak basah dan kering. Umumnya yang banyak dipasaran adalah seblak basah. Sedang yang dipasarkan oleh Ratih dan Soni ini adalah seblak kering.
A
dalah Mbak Ratih Rianti, yang baru sekitar setahun kerja swasta di Jakarta merasa tidak kerasan dan kemudian kembali ke kampungnya di Padalarang, Bandung Barat. Ia tertarik merintis bisnis camilan seblak. Ia memulai usahanya pada 11 Agustus 2015 lalu. Ia mengandeng Mbak Sopi Sopiah, sahabat sekaligus tetangganya sebagai partner bisnisnya terutama di bidang produksi. Keduanya, memulai usahanya dengan patungan modal masing-masing sebesar Rp. 100 ribuan. Uang yang terkumpul kemudian dibelanjakan bahan baku seblak, yaitu kerupuk udang mentah lengkap dengan ragam bumbunya. Mereka juga menyediakan alat produksi, seperti plastik kemasan, tim bangan, dan mesin pres. Cara pengolahannya; kerupuk mentah digoreng setengah matang dengan teknik tertentu. Diberi cabai seperlunya dan racikan bumbu khusus, diantaranya, bawang merah, bawang putih, garam, kencur, cabe rawit, dan penyedap rasa. Seblak terbagi dalam dua jenis, yaitu seblak basah dan kering. Seblak basah bertekstur kenyal, pedas, dan lengket. Kerap dimasak dengan berbagai campuran, misalnya, sayuran, daging, telur, atau apapun sesuai kreasi dan selera koki. Dalam usahanya, Ratih dan Sopi me milih usaha “seblak kering”. Disamping lebih praktis juga lebih mudah produksinya. “Sopi itu sudah ahli mmbuat seblak basah dan kering. Dulu waktu masih berkuliah, dia juga sempat berjualan seblak hasil buatannya sendiri”, ujar Ratih. Nama brand produknya tak muluk-muluk. Mereka berdua sepakat menetapkan ”SEBLAK - SR”, yang berarti seblak milik dan produksi Sopi dan Ratih berdua. Disajikan dalam dua pilihan rasa, yaitu asin dan lada alias pedas (disingkat dengan Sinda), dan Misda, alias amis (manis) dan lada. Promosi produknya mula-mula dipasar kan kepada keluarga dekat dan temanteman terdekat (kebanyakan teman semasa kuliah atau teman sekampus dulu). Ternyata sambutan mereka cukup hangat. Kebanyakan karena memang sudah kangen dengan seblak buatan Sopi ketika di kampus dulu. Menurut mereka rasa ”Seblak-SR” nya berbeda dengan seblak yang beredar dipasaran. Menyadari bahwa kawasan Padalarang sebagai salah
satu pusat industri, maka Ratih memasarkan Seblak-SR nya kapada karyawan-karyawan pabrik. Hasilnya, ternyata berkembang dari mulut ke mulut. Seblak-SR nya menjadi semakin populer dan seolah menjadi camilan wajib para karyawan. Ratih juga memperluas wilayah pemasarannya via media sosial. Menawarkan kepada tema-teman kerjanya dulu ketika di Jakarta. Juga berpromosi di media sosial milik akun pribadi keduanya. Perputaran modalnya terus berkem bang. Dari produksi awal yang tadinya hanya 30 bungkus, menjadi 50 bungkus hingga 100 bungkus per-pekannya. Jika pesanan tengah ramai, produksinya bahkan bisa mencapai 500 bungkus. Hingga kini, omzet yang diraup rata-rata per pekan bisa mencapai Rp. 800 ribuan. Seblak-SR, produksinya belum punya outlet resmi. Mereka berdua, masih mem berdayakan lebih banyak reseller yang
sebagian memiliki toko yang bisa dimasuki produk seblaknya. ”Tapi reseller (yang ada masih) belum pasti jumlahnya, (karena) belum banyak yang rutin mengambil barang”, katanya. Harga reseller, Rp.10 ribu perbungkus seberat 200 gram. Sementara harga konsumen Rp.15 ribu untuk ukuran yang sama. Peredaran Seblak–SR, sampai hari ini kebanyakan masih berada di wilayah Bandung dan Jakarta. Tapi juga ada langganan khsusus di wilayah Gorontalo. Mbak Sopi menambahkan, bahwa tak ada rahasia sukses muluk-muluk dalam menjalankan bisnis seblaknya. Sebab semua orangpun sudah tahu bahwa kesuksessan dapat diraih dengan tidak pernah berhenti berdoa, belajar, dan berusaha. Ia sudah tebiasa berdagang sejak duduk di bangku madrasah. Didorong oleh keinginan memperoleh uang jajan sendiri tanpa bergantung kepada orang tua. Maka semangat bisnisnya pun terus tersulut hingga kini. ”Keberjalanan bisnis yang mereka rintis bukannya tanpa kendala. Bisnis itu 100 persen bermasalah. Tapi itulah seninya, bagaimana kita me me cahkan masalah menjadi berkah”, kata Sopi. Untungnya mereka tidak pernah menga lami kerugian besar, karena produk sinya disesuaikan dengan permintaan atau pesanan. Sedang kendala bisnis yang paling terasa adalah masalah koordinasi dan pembagian tugas. Tapi masalah itu pun dapat diatasi dengan selalu bekomunikasi dan didiskusikan dengan kepala dingin. Sopi ingin lebih cerdas dalam membagi waktu antara mengurus rumah tangga dengan produksi seblaknya. Sementara Ratih, bertugas mengembangkan promosi serta meningkatkan kualitas bis nisnya, agar dapat memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen. Ke depan mereka berdua, (yang memiliki nomor kontak 0852 201 004 84) ingin terus memperbaiki kualitas produk dari segi branding dan kemasan. Mereka juga tengah memproses pendaftaran makanan sehat dan halal kepada Dinas Kesehatan. Tujuannya, agar produk Seblak – SR nya dapat lebih berdaya saing dan memperluas pasar. Nah, bila Anda tertarik? Mulailah ! Atau ingin jadi reseller saja?. (diolah dari kreatipreneur sk. rep. 040316) : •Ahar MPA 356 / Mei 2016
29
KELUARGA
Mengenalkan Sains Kepada Anak Usia Dini Belakangan ini ada gejala pelajaran MIPA semakin kurang diminati di berbagai Madrasah di Jawa Timur. Hal tersebut tidak bisa dilepaskan dari minimnya pengetahuan peserta didik akan pentingnya pelajaran sains dan matematika dalam kehidupan. Padahal negara kita masih sangat membutuhkan tenaga-tenaga ahli di bidang ini untuk pengembangan ilmu pengetaahuan dan teknologi. Pelajaran fisika, kimia, biologi modern dan matematika, yang kemudian disebut sebagai mata pelajaran sains dan matematika, memiliki peran penting karena dari keempat bidang dasar itulah teknologi dikembangkan.
S
elain fenomena di atas, kini juga masih kontroversi mengenai penting atau tidaknya memberikan materi pendidikan kepada anak-anak usia dini. Mungkinkah anak usia dini diberi materi pelajaran, diajari membaca, menulis dan berhitung? Setiap materi dapat diajarkan kepada setiap kelompok umur. Namun perlu diingat bahwa cara-caranya harus disesuaikan dengan perkembangan usia masing-masing anak. Usia pra-sekolah, berada dalam masamasa emas perkembangan otaknya. Salah satu hasil penelitian menyebutkan, bahwa kapasitas kecerdasaan anak pada usia empat tahun sudah mencapai 50 persen. Kapasitas ini akan terus meningkat hingga 80 persen pada usia delapan tahun. Ini menunjukkan betapa pentingnya materi rangsangan pada anak usia dini. Mengenalkan sains dan matematika pada anak bukan berarti mengenalkan rumusrumus yang serba ruwet. Ilmu pengetahuan atau sains bukanlah sejumlah hal yang dipikirkan hanya dalam sekali jalan, bukanlah serangkaian pelajaran benda tentang sebong
30
MPA 356 / Mei 2016
kah batu granit, sarang tawon yang sudah tua, sebuah biji kenari atau bunga tulip, bukan pula hanya belajar untuk menghitung 10 pohon, 10 serangga, 10 bunga atau 10 hal lain. Perlu diingat, mengenalkan sains pada anak harus disesuaikan dengan tahapan umur dan perkembangannya. Karena se bagian besar waktu mereka dihabiskan ber sama orangtuanya masing-masing, maka orangtua adalah guru pertama dan paling utama bagi mereka. Untuk itu orangtua harus mau meluangkan waktu bermain sambil belajar dengan anak-anaknya. Dalam situasi bermain itulaah, kita dapat mela kukan beragam eksperimen sains daan mengenalkan matematika. Bermain merupakan tuntutan dan kebutuhan esensial bagi setiap anak usia dini. Dengan bermain, anak dapat memuaskan tun tutan dan kebutuhan perkembangan dimensi motorik, kognitif, kreativitas, bahasa, emosi, nilai dan sikap hidupnya. Ada beberapa jenis keterampilan sains yang dapat mulai dikenalkan pada anak usia dini. Pertama, mengamati. Caranya, ajaklah
anak-anak mengamati fenomena alam yang terjadi di sekeliling kita. Dimulai dari yang paling sederhana. Misalnya, mengapa es bisa mencair, mengapa ada siang dan malam. Kedua, mengelompokkan. Dalam hal ini, anak diminta untuk menggolongkan benda sesuai kategori masing-masing. Misalnya bunga-bungaan, kelompok biji-bijian, ke lompok buah dengan warna yang sama. Ketiga, memprediksi. Misalnya, berapa lama es akan mencair, berupa lama lilin akan meleleh, berapa lama air panas akan menjadi dingin. Keempat, menghitung. Kita mendorong anak untuk menghitung benda-benda yang ada di sekeliling, kemudian mengenalkan bentuk-bentuk benda kepadanya. Sains dan matematika sebenarnya dapat diperkenalkan kepada anak sejak usia dini. Tentu dengan memperhatikan cara dan bahasa penyampaiannya, serta disesuaikan dengan umur dan perkembangan anak. *) Guru IPA dan Kepala MTs Negeri Gresik.
jelajah ilmu
Menggali Makna Sinar dan Cahaya Dalam Al Quran Kata dhiya’ (sinar) dan beberapa turunannya dalam al-Qur’an menunjuk benda-benda yang mengeluarkan sinar sendiri – seperti matahari. Sedangkan kata nur (cahaya) dan beberapa turunannya menggambarkan makna cahaya yang ditimbulkan akibat pantulan benda yang terkena sinar – seperti bulan. Oleh : Yeti Widyawati,S.Pd*)
M
akna ini akan sangat jelas kita temukan pada firman Allah: “Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan Dia menentukan (manzilah-manzilah) bagi perjalanannya, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan hisab (perhitungan) waktu. Allah tidak menjadikan itu kecuali dengan benar. Dia menerangkan tanda-tanda kekuasaanNya bagi kaum yang mengetahui.” (QS. Yunus:5) “Dan Allah menciptakan padanya bulan sebagai cahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita.” (QS. Nuh:16) “Dan Kami jadikan pelita yang amat terang (matahari).” (QS An-Naba’:13) Artinya, matahari mengeluarkan sinar mirip sinar pelita yang amat terang atau pelita terang yang menyala-nyala. Dalam al-Qur’an kita temukan contoh benda-benda atau gejalagejala lain yang memancarkan sinar, seperti barq (kilat) dalam firman-Nya: “Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.”) QS Al-Baqarah:20) Atau nar (api) dalam firman-Nya: “Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api, Maka setelah api itu menerangi sekelilingnya Allah hilangkan cahaya (yang menyinari) mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat.” (QS Al-Baqarah:17
Demikian pula, ketika al-Qur’an diturunkan pada bangsa Arab yang belum dapat membedakan antara bintang dan planet. Keduanya termasuk benda yang bersinar. Akan tetapi, al-Qur’an membedakan antara sinar dan cahaya masing-masing. Menurut al-Qur’an, ada benda yang sinarnya memancar dari diri sendiri yang disebut dhiya’ (benda itu dinamakan bintang) dan benda yang bersinar atau cahayanya diperoleh dari pantulan sinar lain yang disebut nur (benda itu dinamakan planet). Planet merupakan benda langit yang pada dasarnya gelap pekat dan memantulkan cahaya dari sinar yang jatuh ke permukaannya. Diantara ayat tentang bintang yang sinarnya dijadikan sebagai petunjuk bagi orang yang melakukan perjalanan darat dan laut di tengah malam yang gelap adalah: “Dan Dia menciptakan tanda-tanda penunjuk jalan. Dan dengan bintang-bintang itulah mereka mendapat petunjuk jalan”. (QS An-Nahl:16) “Dan Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagi kamu supaya kamu dapat menjadikannya pedoman di dalam kegelapan di darat dan di laut. Sesungguhnya telah Kami jelaskan tanda-tanda kebesaran Kami kepada kaum yang mengetahui”.(QS Al-An’am:97) Demikianlah, al-Qur’an menjelaskan hal-hal yang sebelumnya tidak jelas dalam bahasa Arab karena bangsanya belum mempunyai sarana ilmu yang cukup ketika al-Qur’an diturunkan untuk membedakan antara dhiya’ dan nur, serta antara bintang dan planet. (Diolah dari “Dimensi Sains Al-Qur’an” karya Prof. Dr., Ahmad Fuad Pasya) *) Guru Fisika MAN Bondowoso. MPA 356 / Mei 2016
31
AMO
PERAN INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN AGAMA TERHADAP MASALAH KEPEGAWAIAN DAN SOLUSINYA (2) Bahwa dalam rangka mencapai tujuan nasional untuk mewujudkan masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban modern, demokrakratis, makmur, adil dan bermoral tingi, diperlukan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang jujur, disiplin, tanggung jawab, integritas dan yang memiliki komitmen. Untuk itu dalam penyelenggarakan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan haruslah berprinsip pada pelaksanaan manajemen yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
Oleh : H. Aminuddin
D
ijelaskan dalam Peraturan-Peme rintah Nomor 53 tahun 2010 pasal 7 ayat (1) tingkat hukuman disiplin terdiri dari : hukuman disiplin ringan, hukuman disiplin sedang dan hukuman disiplin berat. Adapun jenis hukuman disiplin ringan (pasal 7 ayat (2) terdiri dari : tegoran lisan, tegoran tertulis dan pernyataan tidak puas secara tertulis. Sedangkan jenis hukuman disiplin sedang (pasal 7 ayat (3) terdiri dari : penundaan kenaikan gaji berkala 32
MPA 356 / Mei 2016
untuk paling lama satu tahun, penundaan kenaikan pangkat untuk paling lama satu tahun, penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama satu tahun. Dan jenis hukuman disiplin berat (pasal 6 ayat (4) terdiri dari : penurunan pangkat pada pangkat yang setingkat lebih rendah untuk selama tiga tahun, pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah, pembebasan dari jabatan, pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS, pemberhentian tidak dengan homat sebagai PNS. Untuk mengetahui sedikit bagaimana seorang ASN /pejabat melakukan tin dakan yang dilarang, maka penulis ingin mengajak kepada semua melakukan pengawasan baik terhadap diri sendiri ataupun diluar diri sendiri dibandingkan dengan pengertian sebuah tindakan yang akan penulis kemukakan sebagai tindakan koreksi diri apakah sama atau tidak apa yang dilakukan oleh masing- masing kita supaya tidak terjadi dalam diri kita. Tetapi jika hal tersebut terjadi diluar diri kita dan kita mengetahui, maka kita semua harus “berbuat apa” tindak pelanggaran yang dilarang tersebut adalah KKN, untuk lebih jelasnya akan penulis uraikan baik secara istilah atau dalam praktek :
1. KKN Tinjauan akademik tentang KKN, (1) Korupsi, Pengertian Korupsi diambil menurut Undang-Undang No. 3 tahun 1971 tentang pemberantasan Tindak Pidana Korupsi pasal 1 ayat (1) dan (2). Pasal 1 ayat (1) : Barang siapa dengan melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau oranglain, atau suatu badan, yang secara langsung atau tidak langsung merugikan keuangan negara dan perekonomian negara, atau diketahui atau patut disangka olehnya bahwa perbuatan tersebut merugikan keuangan negara atau perekonomian negara. Barang siapa dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu badan, menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan, yang secara langsung atau tidak langsung dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara. Barang siapa melakukan kejahatan tercantum dalam pasal 209, 210, 387, 415, 416, 417, 418, 420, 423, 425 dan 435 KUHP. Barang siapa memberi hadiah atau janji kepada pegawai negeri seperti dimaksud dalam pasal 2 dengan mengingat sesuatu kekuasaan atau sesuatau wewenang yang melekat pada jabatannya atau kedudukannya atau si pemberi hadiah atau janji dianggap
melekat pada jabatan atau kedudukan itu. Barang siapa tanpa alasan yang wajar, dalam waktu yang sesingkat-singkatnya setelah menerima pemberian atau janji yang diberikan kepadanya, seperti yang tersebut dalam pasal-pasal 418, 419 dan 420 KUHP tidak melaporkan pemberian janji tersebut kepada yang berwajib. Pasal 1 ayat (2) : Barang siapa melakukan percobaan atau pemufakatan untuk melakukan tindak pidana tersebut dalam ayat (1) a, b, c, d, e pasal ini. 2. Kolusi, adalah kerjasama yang bermakna dan bertujuan negatif yaitu tidak sah, curang, jahat dan tidak benar. Pihakpihak yang dirugikan karena praktek kolusi dapat siapa saja, seperti negara, masyarakat, Lembaga Pemerintah/swasta bahkan perorangan. Kolusi akan berarti korupsi, jika dampaknya mengakibatkan kerugian terhadap kepentingan negara dan kesejahteraan masyarakat. 3. Nepotisme, Kecenderungan mengutamakan sanak famili sendiri untuk duduk dalam jabatan dan posisi ling kungan pemerintahan. Tindakan untuk memilih sanak keluarga sendiri dalam memegang kekuasaan pemerintahan. 2. Karakteristik KKN. Berikut adalah unsur-unsur yang mutlak ada untuk menggolongkan suatu praktek sebagai KKN yaitu : (1). Korupsi, adanya pelaku korupsi, baik pejabat/ pegawai pemerintah, pengusaha mau pun profesional, Adanya tindakan yang melanggar norma-norma yang berlaku, adanya unsur-unsur merugikan negara, baik secara langsung maupun tidak langsung Adanya unsur-unsur atau tujuan untuk kepentingan atau keuntungan pribadi / golongan / kelompok. (2). Kolusi; Adanya kerjasama yang bertujuan/bermakna negatif. Adanya unsur kerugian baik terhadap kepentingan dan kesejahteraan pihak lain, untuk kepentingan / keuntungan pihak-pihak yang melakukan persekongkolan. (3). Nepotisme; adanya hubungan kekeluargaan, kekerabatan dan pertemanan diantara pihak-pihak yang menduduki jabatan, adanya pemberian fasilitas dalam menduduki jabatan dalam pemerintahan oleh seorang pejabat kepada sanak keluarga, temannya, pemberian fasilitas tersebut dilakukan tanpa mengikuti proses dan prosedur yang seharusnya (sehat) dan tanpa memandang kemampuan/ kualifikasi, jasa, profesionalisme serta konsekwensinya pada kesejahteraan masyarakat. Identifikasi Kasus Tindak Pidana Korupsi, apabila dari hasil pemeriksaan
Kolusi dan nepotisme merupakan fenomena yang dapat ditemui dalam praktek korupsi dan bahwa tidak semua praktek kolusi ataupun nepotisme adalah korupsi, demikian pula tidak semua praktek korupsi adalah praktek kolusi dan nepotisme.
ditemukan adanya penyimpangan yang menimbulkan kerugian keuangan/ kekayaan negara, tetapi juga telah merupakan pelanggaran terhadap hakhak sosial dan ekonomi masyarakat secara luas, sehingga tindak pidana korupsi perlu digolongkan sebagai kejahatan yang pemberantasannya harus dilakukan secara luar biasa, kasus tersebut terlebih dahulu harus dievaluasi apakah seluruh unsur-unsur tindak pidana korupsi berdasarkan UU no. 3 tahun 1971 jo. UU nomor 20 tahun 2001, perubahan atas UU nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak pidana Korupsi telah terpenuhi. Dalam UU No. 3 tahun 1971 memuat rumusan mengenai tindak pidana korupsi dan unsur-unsur tindak pidana korupsi
yang dimuat dalam pasal 1 ayat (1) a,b,c,d,e dan ayat (2). Dari pasal 1 ayat (1) a tersebut tampak unsur-unsur tindak pidana korupsi sebagai berikut : Barang Siapa Melawan Hukum, Memperkaya diri sendiri atau orang lain, atau suatu badan yang secara langsung atau tidak langsung merugikan keuangan, kekayaan negara atau diketahui atau patut disangka oleh nya bahwa perbuatan tersebut meru gikan keuangan negara atau perekonomian negara. Kolusi dan nepotisme merupakan fenomena yang dapat ditemui dalam praktek korupsi dan bahwa tidak semua praktek kolusi ataupun nepotisme adalah korupsi, demikian pula tidak semua praktek korupsi adalah praktek kolusi dan nepotisme. Pada sebagian tulisan telah penulis kemukakan bagaimana cara/ solusi menghadapi masalah-masalah yang terjadi, sebab pada dasarnya peran ITJEN (pengawasan) adalah memberi masukan/ informasi kepada pihak yang berwenang mengenai fakta-fakta yang terjadi sebagai bahan perbaikan/peningkatan kinerja. Peraturan-Pemerintah Nomor 53 tahun 2010 sudah berjalan lima tahun lebih, seharusnya Itjen dalam menemukan perlakuan atau tindakan yang tidak sesuai dengan PP tersebut, sudah selayaknya mengambil tindakan tersebut (eksekusi) bukan lagi pada ranah pembinaan, sebab yang mempunyai tugas pembinaan adalah tugas dari Sekjen dan Dirjen-Dirjen. Tindakan dapat berbentuk tindakan administrasi terhadap pegawai yang bersangkutan yaitu : Hukuman administrasi kepegawaian berdasarkan PP No. 53 tahun 2010 dan tuntutan ganti rugi (TGR), Tuntutan perbendaharaan berdasarkan UU Perbendaharaan Indonesia (UUPI)/ICW. Tuntutan pidana kepada pegawai dan atau pihak ketiga dengan sangsi hukuman pidana. Demikian semoga bermanfaat.
MPA 356 / Mei 2016
33
TA’ARUF
TGH Hasanain Juaini, Lc, MH
Pencipta Lembah Madani yang Akrab dengan Sampah Meskipun hari-harinya sibuk mengajar kitab kuning, Tuan Guru Haji Hasanain Juaini, Lc, MH dikenal sebagai tokoh konservasi alam. Di tahun 2005, pada awal-awal masa penanaman bibit pohon, tak ada masyarakat yang mau membantu. Saat bekerja keras menanami sebidang lahan 23 hektare di pinggiran tebing, alih-alih warga turut berpartisipasi mereka justru menontonnya dari kejauhan.
T
ragisnya lagi, waktu itu kemarau sangat panjang. Dengan berbekal sebuah ember, kawat, katrol dan tali nilon, setiap hari dia menimba air dari mata air yang letaknya persis 80 meter di bawah tebing. “Kami menimba air lebih dari seribu kali dalam sehari untuk menyirami 4.000 mahoni yang baru kami tanam. Sementara warga sekitar hanya menonton heran karena tanahnya berpasir,” kenangnya. Baginya, masyarakat memang membu tuhkan seorang pionir. Dan seorang pionir harus sanggup mengambil bagian yang paling berat, bagian paling susah, dan bagian paling beresiko. “Kalau seorang pemuka masyarakat tak mau mengambil bagian itu, maka jangan bermimpi ada orang yang mengikuti langkahnya,” ujarnya serius. Kerja keras tersebut tampaknya menuai hasil. Setahun berselang mahoni tumbuh. Warga yang biasa mengambil air ke bawah dengan berjalan memutari sisi tebing selama setengah jam, kini mulai menumpang menimba air melalui ember kecil miliknya. Dengan senang hati dirinya membagikan 360.000 bibit pohon kepada warga sekitar. Lantas digulirkannya program reha bilitasi lingkungan melalui upaya reboisasi. 34
MPA 356 / Mei 2016
Tuan Guru Haji Hasanain Juaini, Lc, MH Pengasuh PP. Nurul Haramain.
Ide yang digelindingkan Pengasuh PP. Nurul Haramain Desa Lembuak, Keca matan Narmada, Lombok Barat NTB ini tak semata gagasan kosong. Gerakan tersebut diwujudkan dengan penanaman bibit mahoni sebanyak 64 ribu batang, jati putih (gamelina) 110 ribu batang, sengon laut (albasia) 5 ribu batang dan lumpang (randu alas) sebanyak 1.000 batang. Maka tanah gundul, tandus dan gersang seluas
36 hektar di Lombok Barat itu berhasil disulapnya menjadi kawasan konservasi hijau – yang kemudian dikenal sebagai Lembah Madani. Suami Runiati Ilarti yang dikaruniai empat anak ini bertekad menjadikan pesantrennya sebagai penggerak penghijauan pulau Lombok. Berkat dukungan santri dan masyarakat, peraih ‘Ramon Magsaysay Award’ ini juga berhasil menghijaukan kembali 56 hektar lahan gundul di pulau Lombok dan Sumbawa. Bersama 2.500 santri Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) ini menanam lebih dari sejuta pohon setiap tahun. Sebab di pondok pesantren yang dikelolanya mengembangkan pembibitan pohon jenis jati, mahoni, albasia, trembesi, ketapang, tanjung, mimba, gamelina, nangka, mangga, pepaya, cabai dan semangka. Jumlahnya cukup fantastis, yakni sekitar 1 juta hingga 1,5 juta bibit pohon. Pembibitan tersebut dikerjakan oleh para santri dan hasilnya dibagikan secara gratis kepada masyarakat. Secara periodik diumumkan di media massa, bahwa bibitbibit pohon sudah tersedia dan bisa diambil segera. Tak jarang penerima ‘Medali Ashoka
Internasional’ untuk Social Entrepreneur ini membawa ribuan bibit pohon ke tempat hajatan pernikahan dan meminta panitia membagikannya kepada para tamu undangan. Kerja kerasnya meyakinkan masyarakat itupun membuahkan hasil. Mereka tergerak menanam ratusan ribu pohon dengan bibit yang disediakan pesantren. Keberhasilan tersebut juga direplikasi ratusan pondok di NTB. Kini 500-an pesantren di Lombok dan Sumbawa telah terlibat langsung dalam gerakan pembibitan dan penanaman pohon kembali. Pusat-pusat pembibitanpun telah terse bar di berbagai penjuru NTB. Bagi warga yang mau menanam sudah mengambil bibit sendiri ke pusat-pusat pembibitan tersebut. “Padahal dulu bibit-bibit pohon kami antar ke rumah mereka dan kamipun harus mem bayar agar mereka mau menanam,” katanya melepas tawa. Kini pria kelahiran 17 Agustus 1964 ini merasa bangga melihat masyarakatnya gemar menanam di lahan dan pekarangannya sendiri. Mulai pohon mahoni, jati dan jati putih, sengon, ketapang, kenari, serta berbagai tanaman kayu lainnya. Lahan-lahan warga yang dulunya kosong dan gersang, kini tampak menghijau. Sumber-sumber air yang dulunya punah telah bermunculan dimanamana. Dengan sistem tumpang sari yang dikembangkan, juga membuat masyarakat mendapat hasil dari tanaman-tanaman jangka pendek. Lelaki yang hobi membaca ini sebe narnya tak pernah melarang orang mene bang pohon. Sebab manusia hidup membu tuhkan pohon untuk keperluan hidupnya. Dalam kalkulasinya, selama hidup seseorang membutuhkan 172 pohon. “Orang boleh menebang pohon, asalkan mau menanam lebih banyak dari yang ditebangnya. Setidaknya harus menanam 172 pohon sebagai tanggung jawab hidupnya,” tandasnya. Di sisi lain, tutur putra pasangan Haji Muhammad Djuani dan Hajah Jahrah ini, masyarakat juga harus tahu mana pohon yang boleh ditebang dan mana yang tidak boleh. “Semisal pohon asam, itu tak boleh ditebang. Disamping sulit untuk ditanam, juga membutuhkan waktu lama untuk tumbuh,” urainya. Tak hanya menanam bibit-bibit pohon. Anak kedelapan dari 14 bersaudara ini juga piawai dalam mengelola sampah. Di pesantrennya, dulu ada 60 jenis sampah dan berserakan dimana-mana. Sampah yang diproduksi pondok mencapai satu ton per hari. Maka setiap hari pula dirinya menarik gerobak bersama para santri. Sampah dalam gerobak dibuang ke lokasi yang berjarak sekitar 1 kilometer dari ponpes. Kegiatan tersebut berlangsung selama dua tahun. Lalu pihak pesantren merogoh kas hingga 100 juta rupiah untuk membeli lahan, membangun tungku pembakaran, serta membeli kendaraan dan mesin cuci. Dengan
Tuan Guru Haji Hasanain Juaini, Lc, MH saat menerima 'Ramon Magsaysay Award' dan memberikan wawasan lingkungan kepada santri dan masyarakat.
konsep 3R (reduce, reuse, recycle) sampah bisa ditangani dengan baik. Para santri putripun tak tampak canggung saat berurusan dengan sampah. Mereka mengangkuti sampah dari dapur, kamar-kamar di asrama putri, hingga halaman pesantren. Gadis-gadis remaja itu segera meloncat ke atas bak mobil begitu sampah telah terisi penuh. Kemudian menuju ke komplek pondok putra untuk membakar sampah dalam tungku bersuhu 600 derajat celsius. “Jangan heran jika di sini ada santriwati yang nyopir traktor,” tukasnya sambil mengulum senyum. Santri bagian kebersihan pesantren segera bergabung di tungku pembakaran. Setelah memimpin shalat berjamaah, Tuan Guru Hasanain juga tak segan melepas “kemeja resmi”nya menyusul para santrinya. Botol plastik dan kertas dipisahkan dari tumpukan besar. Tanpa sarung tangan, guru dan santri itu mengaduk sampah mencari barang-barang yang masih berguna; semisal pakaian, peralatan dapur, atau barang lain berbahan kaca atau gelas. Jika kedapatan ada pakaian yang masih layak pakai, segera dikirim ke santri bagian mesin cuci. Begitupun jika kedapatan barangbarang seperti piring, gelas plastik atau sendok dan garpu yang tak sengaja dibuang, langsung diserahkan ke santri bagian mencuci perabotan dapur. Maka yang tersisa hanyalah berupa tumpukan sampah dapur yang rata-rata sampah basah, serta plastikplastik kecil bekas bungkus jajan. Para santri segera mengambil sekop dan memindahkannya ke tungku yang menyala. Sebuah alat pengembus (blower) dengan
daya 200 watt ditiupkan dari samping untuk memecah konsentrasi asap sehingga tak menjadi hitam pekat. “Dalam hal pengolahan sampah, ini memang belum ideal. Tapi inilah yang paling realistis ketimbang tidak berbuat apa-apa,” tukasnya mengomentari asap yang keluar dari cerobong. Sebenarnya ada teknologi plasma yang menyalurkan asap tersebut ke tungku lain untuk dibakar lagi dengan suhu 1.800 derajat celsius. “Asapnya akan hilang dan bersih, atau bisa diubah jadi cairan yang bisa dipakai sebagai bahan pengawet kayu,” terangnya. “Namun kami tak sanggup dengan biaya 282 ribu rupiah per ton ini. Sebab mustahil kami menarik iuran santri untuk urusan sampah tersebut,” tukas penerima ‘Maarif Award’ dari Institut Kebudayaan dan Kemanusiaan Maarif Indonesia ini. Cara pengelolaan sampah paling efektif, kata Ketua Forum Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) NTB ini, adalah dengan konsep satu locus. “Sampah itu harus selesai di satu locus. Di setiap kampung atau kelurahan. Itu lebih mudah dijinakkan dibanding setelah bertumpuk jutaan ton sampah,” jelasnya. Bagi Sekretaris Jenderal Yayasan Dana Sosial Kemanusiaan Badan Amil Zakat NTB ini, mengangkut sampah ke lokasi lain adalah pemborosan energi bahan bakar. Di tempat itupun sampah tetap menjadi masalah. “Jadi solusinya, sampah tak boleh keluar dari satu lokasi. Kita harus sanggup mengatasi masalah yang kita timbulkan sendiri,” tegasnya. “Dengan kerja keras, tidak ada yang mustahil untuk dilakukan,” tandasnya. •Il/berbagai sumber MPA 356 / Mei 2016
35
edukasi
Reposisi dan Reorientasi Pengawas Madrasah Bagi sebagian orang tidak sulit untuk memberikan penilaian terhadap pengawas madrasah di daerahnya masing-masing. Namun apapun hasil penilainnya kita harus tetap kritis.
O Oleh : M. Nurul Hajar*)
36
MPA 356 / Mei 2016
leh karena itu, saya meragukan ucapan teman yang menyatakan bahwa profil pengawas madrasah saat ini jarang melaksanakan tugas. Mungkin saja pernyataan tersebut benar di daerahnya. Tetapi saya tidak meyakini hal tersebut benar untuk di daerah lain. Sebab keadaan pengawas madrasah mereka mungkin saja tidak seperti itu. karena teman dari daerah lain masalahnya tentu berbeda pula. Dipihak lain, ada yang berkomentar bahwa pengawas mereka bila datang ke madrasah duduk-duduk lalu pulang terima amplop. Sebagian yang lain berpendapat berbeda. Kalau pengawas madrasah yang mereka ketahui, datang ke madrasah hanya melakukan monitoring setiap ujian, pembi naan kepada Kepala Madrasah maupun kepada guru-guru tidak pernah dilakukan.
Bahkan yang paling celaka bila mereka berhadapan dengan pengawas yang pandai menyalahkan tapi tidak tahu mana yang benar, yang benar jadi salah dan yang salah jadi benar yang ternyata ujung-ujungnya minta uang. Sementara itu, ada juga sentilan yang mengatakan kalau mau bebas menjalankan bisnis, jadilah pengawas. Karena tugas pengawas di lapangan sehingga gampang menjalankan bisnis. Dengan begitu mereka bisa bertugas sambil berbisnis. Ungkapanungkpan semacam itu, sebaiknya kita jadikan sebagai otokritik yang membangun. Sebab pada kenyataannya, tak sedikit para pengawas madrasah yang mampu bekerja dengan baik dan bisa menjalankan tugas, kewenangan dan fungsinya secara mumpuni. Dengan lahirnya PMA nomer 2 tahun
EDUKASI 2012 yang kemudian disempurnakan oleh PMA nomer 31 tahun 2013, maka salah satu implikasinya adalah adanya pergeseran pola rekrutmen pengawas madrasah. Dari tanpa seleksi dan Diklat, menuju pada pengawas madrasah harus diseleksi dan mengikuti Diklat Kompetensi Pengawas Madrasah. Ini menunjukkan adanya keingin pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan madrasah. Hal itu sebagaimana dijelaskan oleh Prof. H. Abdurrahman Mas’ud, Ph.D (Kepala Balitbangdiklat Kementerian Agama RI) dan Dr. H Musta’in, M. Ag (Kasubag TU Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur) yang menyampaikan bahwa salah satu penyebab mutu pendidikan madrasah kurang memuaskan karena pengawas tidak melalui jalur seleksi. Oleh karena itu, penerapan PMA nomer 31 tahun 2013 tidak bisa ditunda. Sehingga calon pengawas harus diangkat melalui jalur seleksi dan Diklat. Seleksi calon Pengawas Madrasah ada dua, yaitu seleksi administrasi dan akademik. Seleksi akademik terdiri atas tes kemampuan akademik, karya tulis, presentasi karya tulis dan wawancara. Bila lulus seleksi administasi dan akademik, maka harus mengikuti Diklat Calon Pengawas. Dan apabila dinyatakan lulus Diklat, baru bisa diangkat menjadi Pengawas Madrasah. Jadi, menjadi pengawas saat ini perlu proses yang cukup panjang. Adanya seleksi dan Diklat bagi calon Pengawas Madrasah merupakan proses reposisi dan reorientasi Pengawas Madrasah. Sehingga pengawas madrasah dimasa yang akan datang diharapkan memiliki kompetensi kepengawasan sebelum diangkat menjadi Pengawas Madrasah. Oleh karena itu, selama Diklat Calon Pengawas, peserta Diklat ditempa untuk menjadi pengawas yang profesional, pengawas yang memiliki kompetensi kepribadian, sosial, supervisi akademik dan manajerial, penelitian dan pengembangan, serta evaluasi pendidikan. Adanya seleksi dan diklat bagi calon pengawas sebelum diangkat menjadi Pengawas Madrasah merukapan langkah yang tepat untuk meningkatkan mutu pendidikan madrasah. Namun ini belum cukup untuk mewujudkan tujuan tersebut. Karena faktornya bukan saja pengawas profesional yang akan menentukan mutu pendidikan madrasah menjadi lebih baik. Disisi lain, ada Kepala Madrasah dan guru profesional yang juga memiliki andil untuk meningkatkan mutu madrasah tersebut. Padahal kini profesionalisme Kepala Madrasah dan guru masih menjadi persoalan tersendiri. Kepala Madrasah dan guru secara umum mutunya belum memuaskan. Persoalan ini merupakan suatu tantangan bagi Pengawas Madrasah. Mereka diharapkan bisa melaksanakan tugas sesuai dengan kewenangan dan fungsinya yaitu melakukan pembinaan, pendampingan dan supervisi
Adanya seleksi dan Diklat bagi calon Pengawas Madrasah merupakan proses reposisi dan reorientasi Pengawas Madrasah. Sehingga pengawas madrasah dimasa yang akan datang diharapkan memiliki kompetensi kepengawasan sebelum diangkat menjadi Pengawas Madrasah.
manajerial kepada Kepala Madrasah dan suversi akademik kepada guru. Sehingga melalui kewenagan dan fungsinya, Pengawas Madrasah bisa meningkatkan kinerja Kepala Madrasah dan Pengembagan Keprofesionalan Berkelanjutan (PKB) bagi guru. Sebab guru yang bermutu tidak akan terwujud manakala Kepala Madrasah belum bermutu. Demikian pula, Kepala Madrasah yang bermutu tidak akan terwujud jika pengawasnya tidak bermutu. Oleh karenanya, jika ingin memiliki siswa yang bermutu maka gurunya harus bermutu, Kepala Madasahnya harus bermutu dan Pengawas Madrasahnyapun juga harus bermutu. Untuk mewujudkan hubungan yang sinergis antara guru, Kepala Madrasah dan Pengawas Madrasah perlu proses dan waktu yang lama. Sebab mereka harus sama-sama mengetahui dan menyadari tugas, fungsi dan kewengannya masing-masing. Bagi Pengawas Madrasah yang mengerti kewenangan dan fungsinya, akan menempatkan Kepala Madrasah dan guru sebagai mitra kerja.
Demikian juga dari sudut pandang guru dan Kepala Madrasah, kehadiran pengawas ke madrasah bukan untuk menakut-nakuti, menyalahkan, mengintimidasi dan menjadi polisinya guru. Namun pengawas datang ke madrasah untuk menjadi pengawas madrasah yang bermakna; yaitu Pengawas Madrasah yang bisa memotivasi Kepala Madrasah dan guru menjadi lebih baik, bisa membantu meningkatkan tujuan pendidikan, meningkatkan kinerja Kepala Madrasah dan guru, serta bisa menjadi penjamin mutu pendidikan madrasah. Pengawas Madrasah, Kepala Madrasah, maupun guru, satu dengan lainnya masingmasing memiliki harapan. Dengan segala upayanya pemerintah juga memiliki harapan besar pada tiga pilar penentu mutu madrasah. Pemerintah menggantungkan harapan besar kepada guru, Kepala Madrasah dan Pengawas Madrasah, agar di tangan mereka perubahan yang mendasar dan lebih baik di madrasah terwujud. Oleh karena itu, untuk meningkatkan mutu pendidikan madrasah, di tahun 2015 saja Kanwil Kemenag Prov. Jawa Timur menyiapkan calon Pengawas Madrasah sekitar 330 orang. Jika semuanya diangkat jumlah tersebut cukup untuk mewujudkan mutu pendidikan madrasah yang lebih baik. Selain itu, rata-rata umur mereka masih dibawah 45 tahun. Usia yang masih produktif dan stamina yang prima. Sehingga tidak berlebihan bila banyak pihak menaruh haparapan yang tinggi kepada mereka untuk mewujukkan tatanan pendidikan madrasah yang lebih maju dan bermutu, serta bersaing dengan sekolah. Namun kiranya perlu diingat, bahwa jumlah yang banyak itu tak akan bisa mendongkrak mutu pendidikan madrasah jika tidak disertai dengan keberanian, kompetensi dan skill. *) Kepala MTs. Raudhatut Thalibin Sumenep, Madura. MPA 356 / Mei 2016
37
EDUKASI
Realisasi Pengawas Berbasis Mata Pelajaran
Langkah Konstruktif Meningkatkan Kualitas Pendidikan Madrasah Gagasan mewujudkan Pengawas Madrasah yang berbasis pada spesifikasi mata pelajaran, perlu segera mendapat respon dan direalisasikan. Sebab dalam konteks kekinian dan tuntutan profesionalisme, pengawas memiliki peran sangat strategis – dengan tugas pokok dan fungsi yang semakin urgen dan signifikan.
Oleh : Nur Habib Mustofa*)
T
erlebih melihat tantangan dan perkembangan dunia pendidikan yang konsisten terus bergeser, berkembang, menuntut mobilitas dan kualitas yang dibarengi dengan high standart dalam percaturan kompetisi global. Penguatan sekaligus rekonstruksi pola monitoring pengawas di madrasah ini sebagai upaya menjawab aspirasi, tantangan zaman dan diantara alternatif solusi terhadap problematika pendidikan. Good governance dan pelayanan prima dalam konteks madrasah, kini menjadi suatu keniscayaan. Maka realisasi hal di atas akan menjadi progres positif dan diharapkan memperoleh akuntabilitas yang besar khususnya dari masyarakat sebagai stake holder pendidikan. Secara institusi, madrasah yang berada dalam naungan Kementerian Agama, adalah sebagai penyelenggara dan pengelola pendidikan yang legal formal dengan kekhasan agama Islam. Terpe nuhinya kompetensi guru, juga menjadi tuntutan regulasi yang di antaranya harus berkompetensi profesional dan spesial 38
MPA 356 / Mei 2016
secara akademis atas disiplin keilmuannya. Maka instrumen lain yang juga mendukung tercapainya keberhasilan pendidikan di madrasah. adalah pengawas. Keberadaan pengawas juga harus berkompeten serta profesional dalam melakukan tugas pengawasan (pembinaan, monitoring dan evaluasi) akademik dan manajerial. Jika diperhatikan dari perspektif bidang studi, pengawas di madrasah hingga saat ini masih belum spesifik. Artinya bersifat general yaitu (mengampu) banyak madrasah sekaligus harus membina semua pendidik dari berbagai disiplin keilmuan yang memiliki latar belakang tidak sama satu dengan lainya. Tentu dalam konteks ini para guru yang berbeda-beda profesionalitas pendidikannya tersebut, kurang optimal dalam memperoleh pembinaan, monitoring dan evaluasi dari pengawas baik secara akademik dan
manajerial. Sebab fokus pengawas terbelah dan harus berbagi pada setiap guru mata pelajaran yang khas, bermacam ragam karekteristik personal dan materinya. Idealnya setiap guru mata pelajaran walaupun berbeda satker harus dibina dan dimonitor oleh seorang pengawas berbasis mata pelajaran yang linier (berdisiplin ilmu sama). Ini dengan tujuan untuk menjaga dan meningkatkan serta menjamin mutu profesi serta pelayanan pendidikan terhadap peserta didik. Singkat kata, pengawas kita masih bernama Pengawas Madrasah dan belum berubah menjadi Pengawas yang Berbasis pada Mata Pelajaran. Untuk mengubah hal tersebut, tentu saja harus pula terlebih dahulu disempurnakan regulasinya. Peraturan Menteri Agama Nomor 2 Tahun 2012 Pasal 2 ayat 1 menyatakan, bahwa Pengawas terdiri atas Pengawas Madrasah
Idealnya setiap guru mata pelajaran walaupun berbeda satker harus dibina dan dimonitor oleh seorang pengawas berbasis mata pelajaran yang linier (berdisiplin ilmu sama). Ini dengan tujuan untuk menjaga dan meningkatkan serta menjamin mutu profesi serta pelayanan pendidikan terhadap peserta didik. Singkat kata, pengawas kita masih bernama Pengawas Madrasah dan belum berubah menjadi Pengawas yang Berbasis pada Mata Pelajaran. Untuk mengubah hal tersebut, tentu saja harus pula terlebih dahulu disempurnakan regulasinya.
dan Pengawas PAI pada Sekolah. Pada ayat 2 di jabarkan, Pengawas Madrasah meliputi Pengawas RA, MI, MTs, MA, dan MAK. Pasal 3 menunjukkan bahwa Pengawas Madrasah mempunyai tugas melaksanakan pengawasan akademik dan manajerial pada madrasah, sedangkan Pengawas PAI pada sekolah mempunyai tugas melaksanakan pengawasan Pendidikan Agama Islam pada Sekolah. Namun regulasi tersebut masih membatasi diri terhadap terwujudnya pengawas yang spesifik pada mata pelajaran. Sebagaimana diketahui bahwa kurikulum di madrasah (untuk mata pelajaran non PAI) juga sama menggunakan kurikulum yang ada pada sekolah umum (sesuai tingkat satuan pendidikan), sehingga dengan ragam kurikulum tersebut, sebagai konsekwensi logis akan diikuti oleh heterogenitas guru sesuai kualifikasi disiplin keilmuannya masing-masing. Pada sisi lain, kuantitas Pengawas Madrasah yang dimiliki oleh Kementerian Agama khususnya di Provinsi paling ujung timur pulau Jawa, masih bisa dikatakan cukup
minim dan terbatas. Sehingga kuantitas dan kualitas pelayanan antara pengawas, guru dan madrasah belum berbanding lurus (ideal). Hal tersebut nampak pada tabel berikut yang menunjukkan komposisi lembaga, mulai RA, Madrasah, Guru dan Pengawas di Jawa Timur sebagai berikut : No Uraian
Keterangan
1 2 3 4
Kebutuhan Pengawas Madrasah : Pengawas yang tersedia : 710 Kekurangan Pengawas : 1.979 – 710 = 1.269
Jumlah Guru Dan Pengawas Madrasah Adalah : Jumlah Guru : 148.892 Jumlah lembaga : 17.883 1. RA : 6.265 2. MI : 7.166 3. MTs : 3.132 4. MA : 1.320 Kabutuhan Pengawas Tk. Dasar (RA+MI)/10= (6.265 + 7.166)/10 = 1.343 org Kebutuhan Pengawas Tk. Menengah (MTs + MA) = (3.132 + 1.320)/7 = 636 org
Sumber: Kasi Kurikulum dan Evaluasi Bidang Pendidikan Madrasah, Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur (Diklat Teknis Lesson Study di BDK Surabaya, 22 April 2014),
Dari data tabel tersebut diperoleh informasi tentang jumlah madrasah dan pengawas yang belum balance, serta jauh dari level yang diharapkan bahkan sangat minim. Padahal pengawas harus melaksanakan monitoring terhadap lembaga atau madrasah yang cukup signifikan jumlahnya. Faktor lainnya, posisi geografis madrasah di tiap daerah yang berbeda-beda dan tidak mudah yang tentu menghadirkan tantangan tersendiri. Sebab pada tataran empiris terdapat madrasah yang terletak di perkotaan juga di pedesaan atau bahkan madrasah terdalam dan terluar. Dari perspektif profil pengawas adalah pegawai negeri yang berpengalaman. Dengan semangat yang tinggi sekalipun masih bisa kedodoran power tenaga lantaran mobilitas tugas. Dengan demikian, personal pengawas yang diangkat setelah memenuhi ketentuan dan parsyaratan sesuai pasal 6 PMA Nomor 2 Tahun 2012 dan PMA Nomor 31 Tahun 2013, juga telah memenuhi unsur misalnya aspek fisik yang kuat, sehat jasmani dan ruhani. Ketika proses rekrutmen berjalan dengan parameter dan mekanisme serta kompetensi sebagai standar dan kriteria, yang juga didukung oleh faktor senioritas, maka akan diperoleh pengawas yang ideal, berwibawa dan berkualitas untuk madrasah. Identifikasi Problematika Kepengawasan di Madrasah : No Permasalahan 1 Pengawas Madrasah
2
Kuantitas Pengawas yang masih minim
Kelemahan 1. Belum ideal, serta terlalu besar dan general cakupan pengawasan 2. Profesionalisme guru akan fluktuatif, karena pembinaan, monitoring, pendampingan dan evaluasi pengawas yang belum linier dengan mata pelajaran yang di ampu pendidik. Kurang maksimal dalam monitoring, karena rasio jumlah pengawas, madrasah dan guru belum ideal (balance)
Solusi Rekrutmen pengawas dengan berbasis mata pelajaran
Menambah jumlah rekrutmen pengawas
Dari identifikasi problematika di atas, kiranya langkah-langkah yang dapat direalisasikan menurut gagasan penulis diantaranya: pertama, pemerintah harus segera menyempurnakan regulasi yang mengatur dan menjadi payung hukum yang ada, sekaligus memberi solusi dalam pengangkatan pengawas di madrasah yang berbasis mata pelajaran. Abd Hakim (2014), menyampaikan bahwa solusi terhadap problematika kepengawasan pada madrasah adalah dengan segera diprogram rekrutmen calon pengawas madrasah melalui seleksi: administrasi, test dan diklat. Kedua adalah merealisasikan rekrutmen pengawas yang berbasis pada mata pelajaran dan bukan hanya sekedar Pengawas Madrasah semaata. Ketiga, menyelenggarakan dan menambah kuantitas rekrutmen pengawas yang kredibel, kapabel, akseptabel dan berwibawa dengan tetap mengutamakan kualitas. Keempat, dalam rekrutmen pengawas harus lebih mempertimbangkan pada konteks dan mainstream profesional, kompetensi akademik, selain juga pada faktor senioritas dan pangkat/golongan. Progres madrasah harus terus ditingkatkan dan diwujudkan sehingga mampu menghasilkan generasi penerus ajaran dan perjuangan para Nabi yaitu ulama-umaro yang intelek dan profesional barbasis akhlakul karimah. Nah, jika yang di sekolah mengatakan bisa, maka yang di madrasah harus lebih bisa! *) Guru MTsN Tulung Kabupaten Madiun. MPA 356 / Mei 2016
39
EDUKASI
Tidak Ada Salahnya Mereview Profesionalisme Tenaga Kependidikan Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu sistem yang teratur dan mengemban misi yang cukup luas; yaitu segala sesuatu yang bertalian dengan perkembangan fisik, kesehatan, keterampilan, pikiran, kemauan, sosial sampai kepada masalah kepercayaan atau keimanan. Hal ini menunjukkan bahwa sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal mempunyai muatan beban yang cukup berat dalam melaksanakan misi pendidikan tersebut.
L Oleh : Joko Wahyudi*)
40
MPA 356 / Mei 2016
ebih-lebih kalau dikaitkan dengan pesatnya perubahan zaman yang sangat berpengaruh terhadap anak didik dalam berfikir, bersikap dan berperilaku, khususnya terhadap mereka yang masih dalam tahap perkembangan transisi yang masih mencari identitas diri. Sejalan dengan hal itu, maka pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena pendidikan termasuk salah satu penentu mutu sumber daya manusia. Sumber Daya Manusia (SDM) berkorelasi positif dengan mutu pendidikan. Sebab mutu pendidikan sering diindikasikan dengan kondisi yang baik, memenuhi syarat dan segala komponen yang harus terdapat dalam pendidikan. Komponenkomponen tersebut adalah masukan, proses, keluaran, tenaga kependidikan,
sarana dan prasarana serta biaya. Dari beberapa komponen tersebut yang lebih banyak berperan adalah tenaga kependidikan. Maka yang perlu diperhatikan adalah bagaimana kita bisa membuat tenaga kependidikan yang bermutu. Sebab tenaga kependidikan yang bermutu inilah yang diharapkan mampu menjawab tantangantantangan dengan cepat dan penuh tanggung jawab. Ini menuntut tenaga kependidikan untuk senantiasa melakukan berbagai peningkatan dan penyesuaian penguasaan kompetensinya. Oleh karena itu tidak ada salahnya kita mereview profesionalisme tenaga kependidikan yang ada. Pendidikan yang bermutu sangat mem butuhkan tenaga kependidikan yang profesional. Sebab tenaga kependidikan profesional tidak hanya menguasai bidang
ilmu, bahan ajar dan metode yang tepat, akan tetapi mampu memotivasi peserta didik, memiliki keterampilan yang tinggi dan wawasan yang luas terhadap dunia pendidikan. Profesionalisme tenaga kependidikan juga secara konsisten menjadi salah satu faktor terpenting dari mutu pendidikan. Tenaga kependidikan yang profesional mampu mem belajarkan murid secara efektif sesuai dengan kendala sumber daya dan lingkungan. Namun untuk menghasilkan guru yang profesional bukanlah tugas yang mudah. Guru harus lebih dinamis dan kreatif dalam mengembangkan proses pembelajaran siswa. Agar proses pendidikan dapat berjalan efektif dan efisien, guru dituntut memiliki kompetensi yang memadai, baik dari segi jenis maupun isinya. Jika kualitas pendidikan mendapatkan kritik karena berbagai hal yang tidak memuaskan masyarakat, maka sering alamat kritik itu pertama kali ditujukan kepada guru. Karena gurulah frontliner yang terus menerus berhubungan dengan murid. Jarang sekali orang menyalahkan kebijaksanaan pendidikan atau para pengambil keputusan dalam bidang pendidikan yang mungkin justru mempunyai tanggung jawab lebih besar terhadap kinerja suatu sistem pendidikan. (Winarno Surakhmad et.al, 2003:92) Di dalam kamus besar Bahasa Indonesia (DepDikBud, 1996:789) arti dari kata profesional adalah bersangkutan dengan profesi, memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya. Dengan demikian orang yang dikatakan professional ketika menjalankan profesinya dibutuhkan kepan daian atau keahlian khusus yang diperoleh dari tempat yang khusus pula. Menurut Djam’an Satori, dkk (2010:14) profesionalisme menunjuk kepada komit men para anggota suatu profesi untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya dan terus menerus mengembangkan strategistrategi yang digunakan dalam melakukan pekerjaannya yang sesuai dengan profesinya. Ketika seseorang dikatakan profesional, maka dia menggunakan teknik dan prosedur intelektual yang harus dipelajari secara sengaja sehingga dapat diterapkan untuk kemaslahatan orang lain. Dalam kaitan ini seorang pekerja profesional dapat dibedakan dari seorang yang masih amatir walaupun disatu sisi menguasai sejumlah teknik dan prosedur kerja tertentu. Seorang pekerja professional harus memiliki informed responsiveness “ketanggapan yang berlandaskan kearifan” terhadap implikasi kemasyarakatan atas objek kerjanya. Dengan perkataan lain, seorang pekerja profesional memiliki filosofi untuk menyikapi dan melaksankan pekerjaannya dengan baik, dengan harapan tidak mengecewakan orang lain mupun ruang lingkup profesinya. Pada umumnya orang memberi arti sempit terhadap pengertian profesional. Profesional sering diartikan sebagai suatu
Rasulullah SAW diutus membawa kesejahteraan kehidupan umat manusia secara keseluruhan. Disamping mengajak manusia menyembah Allah SWT, beliau juga hidup berdampingan dengan saling menghargai dan menghormati dengan umat yang beragama non-Muslim. Itulah yang dirumuskan al-Quran dengan ungkapan rahmatan lil’alamin.
keterampilan teknis yang dimiliki seseorang. Misalnya seorang guru dikatakan profesional bila guru itu memiliki kualitas mengajar yang tinggi. Padahal profesional mengandung makna yang lebih luas dari hanya berkualitas tinggi dalam hal teknis. Makna profesional dapat dipandang dari tiga dimensi; pertama, ekspert /ahli, bahwa guru haruslah ahli dalam bidang pengetahuan yang diajarkan dan ahli dalam tugas mendidik. Seoranng guru tidak saja menguasai isi pengajaran yang diajarkan, tetapi juga mampu dalam menanamkan konsep mengenai pengetahuan yang diajarkan. Kedua, tanggung jawab. Guru adalah orang yang bertanggung jawab mencerdaskan kehidupan anak didik. Untuk itulah guru dengan penuh dedikasi dan loyalitas yang tinggi berusaha membimbing dan membina anak didik agar di masa mendatang menjadi orang yang berguna. Ketiga, memiliki rasa kesejawatan. Bahwa seorang guru harus mempunyai rasa memiliki terhadap eksistensi profesinya. Hal ini dimaksudkan agar bisa memperjuangkan eksistensinya tersebut mempunyai citra yang baik di masyarakat sehingga pada akhirnya mulai dipandang sebagai profesi yang menarik. Sebagai guru yang mempunyai tugas yang sangat mulia dan menempati kedudukan terhormat di masyarakat, maka kita dituntut untuk profesional di dalam melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar. Menurut Ghofir (1999) dalam (Dirjen Baga, 2005: 74-75) kemampuan profesional yang dimiliki oleh guru lebi-lebih GPAI, juga tenaga kependidikan lainnya mempunyai
ciri-ciri diantaranya; guru harus menguasai materi yang diajarkan, mempunyai banyak referensi, mampu menyajikan pengajaran secara variatif, menggunakan multi metode dan media, dapat memberikan tugas yang berguna, mampu memberikan motivasi tentang pentingnya dan manfaat belajar bagi siswa, bercerita yang berguna bagi kehidupan sehari-hari, dan kreatif dalam menciptakan kegiatan ekstrakurikuler yang lebih mencerdaskan. Seiring dengan tekad Pemerintah Indo nesia untuk meningkatkan mutu pendidikan, muncul ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi untuk menjadi seorang tenaga pendidik profesional. Kedudukan guru sebagai tenaga profesional sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) UndangUndang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, adalah berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. (Abuddin Nata, 2010: 165-166). Dari uraian tersebut, maka jelaslah bahwa menjadi seorang pendidik lebihlebih di bidang keagamaan tidaklah mudah. Sebab sesungguhnya tugas seorang pendidik bukan sekedar mengisi otak murid-muridnya dengan berbagai ilmu pengetahuan lantas selesai, akan tetapi dia harus melanjutkannya kepada pendidikan yang lebih sempurna yang berdiri di atas kejernihan aqidah dan akhlak. Maka seorang pendidik yang sukses haruslah menjadikan perkataan dan tingkah laku murid-muridnya bersandar kepada pe tunjuk Rasul yang berdasar al-Qur’an dan Hadits, karena dalam diri beliaulah terdapat suri teladan yang baik sebagai pendidik. Oleh karenanya, maka seorang pendidik haruslah mensifati dirinya dengan sifat- sifat ini terutama dalam hal keihklasan. Dia harus mengikhlaskan amalnya hanya untuk Allah semata dan tidak melihat kepada harta. Apabila dia diberi sedikit merasa bersyukur dan apabila tidak diberi dia merasa bersabar. Sebab Allahlah yang memberikan rezeki di dunia dan menetapkan pahala baginya di akherat. Dalam era persaingan global saat ini, maka sudah seharusnya seluruh kompetensi yang dimiliki baik kompetensi pedagogi, kepribadian, sosial dan profesional terus dibina dan ditingkatkan secara menyeluruh dan seimbang, sehingga akan tercapai kebahagiaan yang seimbang antara material, spiritual, jasmani dan rohani. Dengan demikian maka tujuan pendidikan yang sudah direncanakan akan mudah diwujudkan, yang pada akhirnya bisa membawa peserta didik dapat mencapai kebahagiaan dunia maupun akhirat sesuai dengan tuntunan Allah SWT dan Rasulullah Muhammad SAW. *) Guru DPK di SDN Kalidawir, Tanggulangin, Sidoarjo. MPA 356 / Mei 2016
41
MADRASAH
Keluarga Besar MTsN Kampak Trenggalek yang kompak menyukseskan segala program madrasah.
MTsN Kampak Trenggalek
Mendisain Madrasah
Menjadi Pilihan Utama
Suasana asri dengan tatanan bunga dan tanaman yang menghiasi sekeliling madrasah, tak lagi mengisyaratkan bahwa madrasah ini dulunya merupakan daerah sulit air. Enam tahun lalu, tiap pekannya satu tangki air bersih seharga 250 ribu terpaksa harus didatangkan hanya untuk menyirami tanaman. Mengingat sumber air saat itu masih langka didapatkan.
N
amun, kebersamaan dan tekad besar yang diperlihatkan oleh ke luarga besar madrasah, lambat laun kesulitan itu bisa teratasi. Penghijauan dan penataan ruang, hingga pembenahan pola pikir benar-benar digalakkan sehingga berdampak saat ini. Dari pimpinan hingga karyawan level bawahpun serta para siswanya bahumembahu turut menyukseskannya. Setelah berjuang dengan tekun dan sabar, tanaman-tanaman itupun sudah mulai tumbuh menye bar dan besar. Biopori penyerap air yang tersebar di banyak titik juga telah mampu menyerap air hujan. Ditambah lagi semakin tingginya kesadaran stake holder madrasah terhadap pentingnya lingkungan. Lingkungan yang dulu gersang itu kini terlihat rimbun dan rindang. Kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan ini pun tak lagi hanya di dalam madrasah, tapi sudah keluar dengan ikut berpartisipasi dalam penghijauan hutan kota Trenggalek. Madrasah ini telah menanam empat ribu benih tanaman buah bersama Bupati Trenggalek. Dan puncaknya pada tahun 2015 yang lalu, madrasah yang dikenal dengan sebutan Matsaneka itu dinyatakan sebagai madrasah adiwiyata tingkat kabupaten. Namun hal itu tak membuatnya 42
MPA 356 / Mei 2016
Drs. H. Agung Wiyoto, M.MPd. Kepala MTsN Kampak Trenggalek
puas, sehingga pada tahun ini perjuangan itu dilanjutkan di tingkat provinsi. “Yang membanggakan, MTsN Kampak ini merupakan satu-satunya lembaga pendidikan di Trenggalek yang masuk penilaian adiwiyata di tingkat provinsi,” ujar Drs. H. Agung Wiyoto, M.MPd. Menurut Kepala MTsN Kampak Trenggalek ini, dengan adanya pembenahan dan masuknya madrasahnya dalam adiwiyata, gaungnya menjadi beda. Minat
masyarakat untuk mendaftar anaknya ke madrasah ini menjadi semakin tinggi. Rombongan belajar yang sebelumnya hanya belasan, kini sudah mencapai 23 rombongan belajar. Walau secara pendanaan tidak sedikit yang harus dikeluarkan, tapi kebersamaan yang terbina di antara stake holder menjadi kunci suksesnya program ini. “Salah satu misi kami adalah menjadi pilihan pertama dan utama masyarakat,” ujar alumus Universitas Teknologi Surabaya ini menegaskan. Kebersamaan itu juga terlihat dari saat pembenahan yang terjadi di beberapa bagian. Salah satu contoh kecilnya adalah keberadaan kolam beserta air mancurnya dan taman-taman yang ada di sudut-sudut halaman. Pengerjaannya tidak lain adalah hasil dari bahu-membahunya guru bersama kepala madrasah yang tak segan-segan turun langsung ke lapangan. Mulai dari mendesain hingga pengerjaannya. Para siswa juga tak ingin ketinggalan melihat hal itu. Mereka dengan spontan dan sukarela mengisinya dengan ikan-ikan yang mereka bawa sendiri dari rumah sehingga menambah cantik kolam tersebut. Lapangan yang dikitari oleh gedung madrasah juga tak lepas dari tangantangan ringan siswa yang dengan sukarela mengecatnya untuk dimanfaatkan sebagai
Kegiatan manasik haji yang dilaksanakan oleh siswa di lapangan madrasah.
Suasana Jum'at Taqarrub yang diikuti seluruh stake holder madrasah.
Bersama Bupati Trenggalek Dr. Emil Dardak dalam penanaman pohon buah di hutan Kota.
Suasana belajar yang meneduhkan di gazebo ditemani suara burung merpati.
lapangan bola basket, bola voli, dan bulu tangkis. Siswa juga tak keberatan menyumbangkan satwanya seperti burung, bajing, ayam atau merpati. Satwa ini ditempatkan di taman satwa yang berada di salah satu sudut madrasah yang tak jarang dipakai sebagai media pembelajaran mata pelajaran biologi. Begitu juga sangkar dan burung-burung merpati yang bebas berterbangan di halaman madrasah, menjadi gambaran kuat terjalinnya hubungan alumni dengan almamaternya. Pot-pot bunga yang tersebar di seluruh sudut madrasah yang memilih buah Markisa sebagai maskot adiwiyata ini juga memperlihatkan kebersamaan itu. Yang unik, di bagian luar pot-pot ini terdapat tulisan yang menunjukkan pot tersebut berasal. Ada yang bertuliskan nama kelas, ada yang bertuliskan nama guru atau juga bertuliskan angkatan alumni MTsN yang beralamatkan di Jl. Raya Sugihan Kampak Trenggalek ini. Sementara dari wali murid, banyak dari mereka yang mengetahui keberadaan madrasah adiwiyata ini sehingga mereka dengan ringan menyumbangkan bunga untuk ditempatkan di madrasah. “Untuk menciptakan kepercayaan ini memang luar biasa sulit. Tapi kalau orang itu sudah percaya, maka akan menjadi gampang,” ujar suami Tri Sundari ini meyakinkan. Bagi madrasah yang sedang memper siapkan diri berganti nama menjadi
MTsN 2 Trengalek ini, pembenahan tidak melulu pada sisi fisik saja, tapi juga dari sisi spiritual. Berbagai kegiatan yang mengarah ke spiritual juga telah dilaksanakan. Salah satunya adalah Jum’at Taqarrub. Sesuai dengan namanya, kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jum’at jam pertama yang bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Pada hari itu, seluruh karyawan dan siswa turun ke lapangan untuk mengaji bersama. Dipilihnya lapangan karena memang keberadaan masjid tidak mampu menampung keseluruhan siswa. Acara diisi dengan membaca surat Yasin, Waqi’ah, ar-Rahman dan lain-lainnya dilengkapi dengan tausiyah dan diakhiri dengan bersalam-salaman. Selain itu, ada juga kegiatan khataman alQur’an tiap minggunya dengan berganti-ganti hari. Uniknya, khataman di madrasah yang mempunyai siswa 644 ini hanya ditempuh dalam waktu 30 menit saja. Caranya, tiaptiap rombongan belajar yang berjumlah 23 tersebut diberi 1 juz. Sementara 7 juz sisanya “dilelang” untuk dibaca oleh guru, TU, pesuruh atau siapa saja yang mau ikut lelang. Sehingga hanya dalam waktu setengah jam saja, kegiatan mengkhatamkan al-Qur’an in sudah bisa dirampungkan. “Di akhir acara ada do’a khatmil qur’an yang dipandu dari masjid,” ungkap ayah tiga anak ini seraya tersenyum. Khusus untuk guru diadakan program yang dinamakan One Week One Juz. Sebuah program yang ditujukan kepada seluruh
guru dan karyawan untuk bersama-sama mengkhatamkan al-Qur’an dalam waktu satu minggu. Dalam program ini, seluruh guru mendapatkan bagian dari 30 juz al-Qur’an. Ditargetkan dalam satu minggu semua guru rampung membacanya. Satu minggu dipilih dengan mempertimbangkan guru-guru perempuan yang kemungkinan berhalangan untuk mengaji. Pemantauannya pun sangat sederhana, yaitu dengan mengirimkan tanda centang melalui aplikasi WhatsAp bagi guru-guru yang sudah selesai. Pada awalnya program ini terasa berat dijalankan. Tapi berkat kebersamaan dan motivasi yang tidak henti dari semuanya, akhirnya guru-guru yang awalnya terpaksa, kemudian menjadi ringan. Kegiatan lain memanfaatkan lahan madrasah ini adalah manasik haji. Manasik haji ini tidak hanya manasik haji yang dilakukan oleh warga MTsN Kampak, tapi juga oleh calon jama’ah haji Trenggalek yang akan berangkat haji ke tanah suci. Lokasi halaman madrasah yang mirip dengan lantai sa’i Masjidil Haram karena dikitari oleh gedung di sekitarnya semakin sempurna dengan lengkapnya peralatan penunjang manasik. Seperti minatur ka’bah, jumroh, atau juga maqam Ibrahim. “Saya yakin, ketika kita banyak beribadah di sini, Allah akan memberikan curahan rezeki dari bawah, atas, kanan, ataupun juga kiri,” ujar kepala madrasah yang dikenal ngayomi ini meneguhkan. •Syam MPA 356 / Mei 2016
43
Manusia yang Menduduki Derajat Tinggi di Hadapan Allah Oleh : Moch. Bachrudin, S.Pd., M.Pd Pembina Majelis Ta’lim Al Hikmah Tulungrejo Pare Kediri (Pengawas Madrasah/PAI SMP/MTs, SMA/MA/SMK)
Hadirin Jama’ah jum’ah yang dimuliakan oleh Allah. Pada kesempatan hari jum’at di masjid yang mubarak ini, marilah kita tundukkan hati kita sejenak, untuk selalu berupaya introspeksi, mengoreksi diri kita sendiri. Terutama mengoreksi akan kadar atau kualitas iman dan taqwa kita kepada Allah SWT. Kita perlu bertanya pada diri kita sendiri, sudahkah iman dan takwa kita ini mengalami peningkatan sejalan dengan pertambahan usia kita? Atau justru sebaliknya, kita ini semakin tambah usia, tambah tua tapi semakin jauh dari Allah dan gemar melakukan maksiat dan dosa kepada Allah? Karena itulah, pada kesempatan yang barakah ini kami pesankan khususnya pada diri saya sendiri, dan umumnya kepada hadirin sekalian. Marilah kita senantiasa berusaha untuk selalu meningkatkan kualitas iman dan takwa kita kepada Allah SWT. Dalam arti, kita berusaha dengan sekuat tenaga kita untuk selalu menjalankan perintah-perintahnya Allah. Dan kita juga berusaha dengan semaksimal mungkin untuk menjauhi sekaligus meninggalkan apa saja yang dilarang oleh Allah SWT. Dengan harapan, agar kita semua dijadikan oleh Allah sebagai hamba yang muttaqin, hamba yang bertakwa, hamba yang mulia di sisi Allah SWT, amin.
44
MPA 356 / Mei 2016
Hadirin, rahimakumullah. Dalam menjalani kehidupan dunia yang semakin penuh persaingan dan tantangan ini, nampaknya sudah banyak manusia-manusia yang mengabaikan akan aturan-aturan Allah SWT. Dan tidak sedikit orang yang kehilangan kendali. Demi mendapatkan apa yang mereka inginkan sampai menghalalkan segala cara. Ada yang korupsi, mencuri, menjual wiski dan ekstasi, serta ada pula yang menjual kehormatan diri. Bahkan sudah muncul kata-kata “Mencari yang haram saja sulit apalagi mencari yang halal, zaman sudah edan kalau tidak edan maka tidak dapat bagian”. Dalam hal ini Allah SWT telah berfirman dalam QS Attaubat ayat: 20-22
Artinya: Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta, benda dan diri mereka, adalah lebih Tinggi derajatnya di sisi Allah; dan Itulah orang-orang yang mendapat kemenangan (20); Tuhan mereka menggembirakan mereka dengan memberikan rahmat dari padanya, keridhaan dan surga, mereka memperoleh didalamnya kesenangan yang kekal (21); Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar (22) (QS At Taubah: 20-22). Dari ayat tersebut dapat kita ambil hikmah, ada tiga golongan manusia yang akan menempati derajat tinggi di sisi Allah dan akan mendapatkan kemenangan, yaitu: (1) orang-orang yang beriman, (2) orang yang berhijrah, dan (3) orang yang berjihad dijalan Allah dengan harta dan jiwanya. Pertama, orang yang beriman, adalah orang yang selalu tunduk dan taat terhadap aturan-aturan Allah. Dia selalu berusaha menjalankan perintah-perintah Allah dan menjauhi apa saja yang dilarang oleh Allah SWT. Bagi orang yang demikian, Allah pasti akan meninggikan derajatnya. Allah juga berjanji akan mencurahkan rahmat atau kasih sayangNya kepada mereka. Bila Allah sayang kepada hambanya, insya Allah segala apa yang menjadi hajat hidup orang tersebut akan dicukupi oleh Allah, Semua persoalan hidupnya akan ditolong dan dituntaskan, dan segala usahanya akan dilancarkan oleh Allah SWT. dan pada akhirnya nanti akan dimasukkan ke dalam surgaNya Allah. Sebaliknya, bagi mereka yang tidak mengindahkan aturan-aturan Allah, menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Orang seperti ini jangan berharap akan mendapatkan kasih sayangNya Allah. Allah tidak rela terhadap apa yang mereka dapatkan. Dan rizki yang mereka peroleh tidak akan membawa berkah. Hadirin yang dimuliakan Allah Kedua, adalah orang yang berhijrah (orang yang mau berpindah). Di zaman modern seperti saat ini, hijrah tidak harus berpindah dari tempat yang satu ke tempat lain. Tetapi, hijrah atau meninggalkan apa saja yang dilarang oleh Allah. Seperti dalam hadits Nabi:
Artinya: Seutamanya orang yang hijrah adalah orang yang meninggalkan apa-apa yang dilarang oleh Allah (HR. At Thabrani)
Allah. Dalam hal ini dapat kita perinci sebagai berikut: (1) Di bidang akidah, kita harus berusaha meninggalkan segala macam perbuatan yang dapat mengakibatkan kekufuran. Kemudian kita ganti dengan perbuatan yang dilandasi dengan ajaran tauhid; sesungguhnya semua apa yang ada di langit dan di bumi ini adalah ciptaan Allah dan itu semua menunjukkan akan adanya Allah. Mungkinkah langit, bumi dan seisinya itu ada dengan sendirinya? Mustahil rasanya, adanya langit dan bumi itu pasti ada yang menciptakan yaitu Allah SWT. (2) Di bidang perdagangan, apabila ada di antara kita masih suka berdusta, mengurangi takaran dan timbangan, mari kita tinggalkan. Kemudian kita ganti dengan sifat kejujuran; (3) Di bidang akhlak, segala macam perilaku perbuatan yang masih mengikuti bisikan iblis yang mengedepankan nafsu, kita tinggalkan, kemudian kita ganti dengan perangai yang baik, sabar yang menge depankan akhlakul karimah yang disinari dengan akal fikiran yang jernih. Yang suka menghina, mencaci maki orang, menfitnah, mengadu domba kita ganti dengan sifat menghormati, memuji dan saling menyayangi serta membantu siapapun orang membutuhkan. (4) Di bidang syaria’at, jika ada di antara kita yang selama ini masih sering meninggalkan sholat, mari kita ganti dengan ketekunan dan ketundukan hati untuk lebih gemar mendirikan sholat, lebih-lebih dengan berjama’ah di masjid; yang masih malas melaksanakan puasa, mari setelah ini kita lebih khusuk dan ihlas dalam menjalankan puasa karena Allah; yang masih enggan mengeluarkan zakat, mari kita ihlaskan hati untuk mengeluarkan zakat dan gemar untuk membantu siapapun orang yang membu tuhkan. Karena, semua apa yang kita miliki pada hakikatnya adalah milik Allah yang dititipkan kepada kita. Hadirin rahimakumullah, Yang ketiga adalah orang berjihad dengan harta dan jiwanya. Jika kita ingin derajatnya diangkat oleh Allah, maka kita harus mau berjihad di jalan Allah. Pada saat ini, jihad tidak harus mengangkat senjata. Jika ada di antara kita yang memiliki harta yang banyak,
sumbangkan harta itu untuk pembangunan masjid, musholla, rumah sakit, tempattempat pendidikan, dan sebagainya, itu termasuk dalam kategori berjihad. Siapapun yang mempunyai kemauan untuk berjihad di jalan Allah, sesuai janjiNya Allah, mereka akan diangkat derajatnya oleh Allah. Kasih sayang Allah akan dicurahkan kepadanya dan besok di akhirat akan dima sukkan ke dalam surgaNya Allah SWT. Sebaliknya, bagi orang-orang yang tidak mau berjihad, mereka akan dibenci oleh Allah SWT. Di samping jihad seperti tersebut di atas, ada jihad yang lebih besar, seperti yang telah dieterangkan oleh Nabi, setelah peperangan mengangkat senjata melawan orang-orang kafir selesai, nabi bersabda, “mari kita tinggalkan jihad yang kecil untuk menyambut jihad yang besar”, para sahabat heran, apa itu ya Rasulallah? Jihad besar yang saya maksud adalah jihadun nafsi yaitu jihad berperang melawan hawa nafsu. Orang-orang yang tidak mampu menahan nafsunya pasti akan mengalami penyesalan, seperti misalnya perbuatan zina, mereka akan diadzab oleh Allah SWT, seperti sabda Rasulullah SAW:
Artinya: Dari Abi Hurairah ra. berkata bahwa Rasulullah pernah bersabda ada tiga golongan manusia di hari qiyamah nanti yang tidak diajak bicara oleh Allah, tidak diampuni dan tidak akan diberi belas kasihan, mereka akan diadzab dengan adzab yang pedih yaitu orang tua yang berbuat zina, penguasa yang pembohong, dan orang faqir yang sombong (HR. Muslim). Semoga Allah SWT selalu membimbing setiap gerak langkah kita, memberi hidayah kepada keluarga dan anak-anak kita. Sehingga kita semua akan menjadi manusia yang mulia baik dihadapan manusia maupun dihadapan Allah SWT dan pada akhirnya kita termasuk golongan orang-orang yang khusnul khotimah. Amin Ya Rabbal’alamin.
Seseorang yang ingin mendapat gelar afdlalul muhajirin maka ia harus berusaha meninggalkan apa saja yang dilarang oleh
MPA 356 / Mei 2016
45
Pengasuh : dr. H Rasyid M Tauhid-al-Amien, MSc., DipHPEd., AIF.
Tetanus Penyakit ini merupakan penyakit kuno, namun masih sering menimbulkan masalah, karena walaupun jarang terjadi namun cukup “merepotkan”; padahal mencegahnya “mudah”. Klinik. Penyakit ini disebabkan oleh kuman Clostritdium tetani; orang yang berbahasa Inggris menyebutnya “Lockjaw” (Mulut terkunci), seiring dengan kenyataan saat itu penderita awalnya dikenali menunjukkan gejala mulut “terkunci” yaitu penderita tidak dapat membuka mulut. Penderita dapat kian lemah karena tidak dapat makan dan minum; banyak yang akhirnya meninggal karenanya. Kuman dapat “masuk tubuh” lewat luka tusuk atapun luka membusuk. Kuman yang masuk itu biasanya dalam bentuk spora, yaitu bentuk kuman yang telah mengubah bentuk untuk bertahan hidup. Jika dalam bentuk normalnya, kuman ini mudah mati semisal oleh sabun, tetapi dalam bentuk spora ini dia dapat bertahan hidup sampai bertahuntahun, semisal berada di paku yang kotor atau karatan; bahkan jika direbus saja maka untuk mematikannya perlu waktu sampai 20 menit atau lebih. Kuman yang tumbuh itu menge luarkan dua macam racun (toxin); yang paling menakutkan adalah tetanospasmin, yang menimbulkan kejang. Racun yang satunya lagi adalah tetanolysin, yang model molekulnya menyerupai racun perusak darah, namun pengaruhnya tidak jelas. Kuman ini menetap di satu tempat saja, namun racunnya menyebar lewat axon (serat syaraf) ataupun terbawa oleh aliran darah dan getah bening (lymph); oleh karena itu gejala kejang yang pertama muncul adalah pada otot yang letaknya ataupun serat syaraf yang melayaninya berada dekat dengan tempat kuman tumbuh. Syaraf yang telah terkena racun ini tidak dapat pulih, oleh karena itulah jika penderita sembuh pun tidak akan sempurna. Luka yang memungkinkan ditempati kuman tetanus untuk tumbuh selain luka tusuk, juga luka lecet yang dalam, luka yang tidak terawat baik (luarnya kering tetapi di bawahnya bernanah), maupun luka yang memang tidak mudah merawatnya semisal luka bakar. Gigi keropos ataupun radang telinga (kopoken, Jw.) juga dapat juga dihuni oleh kuman tetanus ini. Sekitar 10% 46
MPA 356 / Mei 2016
penderitanya tidak diketahui secara pasti di mana letak “luka” yang terhuni oleh kuman tetanus ini. Bayi yang baru lahir yang terserang tetanus, biasanya karena perawatan tali pusat yang salah, misalnya yang diberi ramuan kunyit (yang kebetulan mengandung spora tetanus ini.). Ibu-ibu yang terserang tetanus seusai melahirkan adalah karena kuman yang tumbuh di luka atau lecet pada proses melahirkan itu, sedangkan dia dulunya tidak menjalani imunisasi tetanus sebelum hamil. Untuk menghindari penyakit ini ketika calon temanten mencatatkan diri
mau menikah petugas “selalu” menanyakan apakah sudah suntik TT (Tetanus Toxoid), imunisasi tetanus. Imunisasi ini sebenarnya juga dimaksud untuk melindungi bayi dari serangan tetanus. Racun tetanospasmin ini bekerja dengan “menghalangi istirahatnya” otot setelah otot berkontraksi (mengkerut); akibatnya terjadilah kejang (kramp) yang menyakitkan itu. Jika ringan maka kejang ini akan terjadi di otot di sekitar luka saja; jika parah kejang dapat terjadi di seluruh tubuh. Penderita akan menampakkan wajah yang kaku “meringis” seperti kera yang ketakutan dengan merintih kesakitan; punggung, tangan dan kaki mengejang (bahkan dapat sampai mematahkan tulang lengan, maupun tungkai bawah). Kejang ini barulah reda jika otot sudah kehabisan tenaga. (Bayangkan sakitnya jika kita ingat ketika satu betis saja yang kram nyerinya sudah begitu hebatnya). Jika cukup parah otot pernafasan (dada) juga dapat terserang sehingga penderita sulit untuk dapat bernafas, oksigen untuk keperluan tubuh menjadi tidak tercukupi; ini juga akan merusak otak. Makin banyak kuman tetanus yang tumbuh makin banyak racun yang dikeluarkan, untuk makin cepat dan luas menyebar, ini akan berarti makin cepat munculnya gejala tetanus dengan keparahannya. Rata-rata gejala muncul sekitar sepekan sesudah “luka” terinfeksi spora kuman tetanus ini; meskipun demikian mungkin saja gejala itu sudah muncul dengan hebat dalam waktu dua hari saja. Kalau tidak parah kadang-kadang gejala baru tampak setelah lebih dari dua pekan; itu pun terkesan ringan saja. Dari sekian banyak bayi yang terserang tetanus hanya sekitar seperempatnya saja yang dapat tertolong. Pada orang dewasa sekitar separo penderitanya masih mungkin terselamatkan nyawanya, jika dirawat di rumah sakit yang lengkap. Diagnosa. Penyakit tetanus merupakan penyakit yang langka, tetapi gejalanya cukup khas
sehingga untuk “memastikannya” dokter tidak memerlukan banyak pemeriksaan, walaupun memang ada sejumlah penyakit yang memberi gejala yang mirip tetanus ini, semisal keracunan strychnine, peradangan mulut yang parah, radang otak, ataupun juga histeria (“ngambek”, tak mau membuka mulut). Pemeriksaan sederhana yang dianggap paling baik adalah pemeriksaan yang disebut “spatula test”. Tes ini sederhana, yaitu merangsang “tenggorokan” (tepatnya langit-langit lunak) dengan menggunakan spatula (sendok) yaitu bentukan dari kayu ataupun logam, mirip tangkai sendok makan yang biasanya digunakan dokter untuk menekan lidah ketika memeriksa tenggorokan. Pada orang normal rangsangan ini akan menimbulkan refleks muntah, tetapi pada penderita tetanus rangsangan itu akan menimbulkan kontraksi (mengkerut) otot mulut dan pipi dengan akibat sendok itu digigit kuat-kuat ataupun bahkan dapat menimbulkan kejang seluruh tubuh. Penyakit tetanus tidak dapat cepat sembuh; biasanya perlu waktu 2-4 bulan. Penderita yang selamat dari penyakit tetanus ini ada yang sembuh sempurna, ada pula yang sembuh dengan sisa-sisa akibat serangan penyakit. Penderita yang mengalami patah tulang mungkin perlu tindakan lanjut; ini juga tergantung pada umur dan bagaimana terpatahnya, karena pada orang tua pulihnya tulang mungkin perlu satu tahunan sedangkan pada anakanak jauh lebih cepat. Jika penderita ketika mengalami serangan kejang sering mengalami gangguan nafas, ada kemungkinan kecerdasannya berkurang karena kerusakan otaknya. Kadangkadang sistem syaraf yang terkena racun tetanus ini mengalami kerusakan yang cukup parah sehingga fungsinya terganggu dengan munculnya kelemahan otot, kekakuan sendi karena otot menyusutkerut (contracture), sering kembung, tak dapat menahan kencing. Lamanya sakit seringkali menjadikan keadaan gizi memburuk. Pengobatan. Serangan kejang pada penderita tetanus yang parah dapat muncul oleh rangsangan yang sedikit saja; sedikit suara gaduh ataupun kilatan cahaya sedikit saja dapat memicu kejang-kejangnya. Oleh karena itu penderita tetanus harus dirawat di dalam ruangan yang gelap, untuk mengurangi muncunya kejang kejang. Selain itu penderita juga diberi obat penenang atau pelemas otot untuk mengurangi kejang ini. Jika perlu juga diinfus. Kadang-kadang nafas penderita harus dibantu dengan oksigen dengan menggunakan selang ke hidung, ataupun dengan lewat tracheostomy (“melubangi” batang tenggoroknya). Di rumah sakit, tindakan pertama
Dari sekian banyak bayi yang terserang tetanus hanya sekitar seperempatnya saja yang dapat tertolong. Pada orang dewasa sekitar separo penderitanya masih mungkin terselamatkan nyawanya, jika dirawat di rumah sakit yang lengkap.
pengobatan penderita tetanus yang pertama adalah upaya “menjinakkkan” racun yang telah menyebar di dalam tubuhnya. Ini dilakukan lebih awal ketimbang mengatasi kumannya. Hal ini karena racun yang telah beredar itu lebih “cepat mematikan” ketimbang tumbuhnya kuman. Kuman “mudah” diatasi dengan pemberian antibiotika yang cukup mudah diperoleh semisal ampicilin, doxicyclin, erythromycin, metronidazole, dan lainnya. Pemberian antibiotik ini disertai dengan perawatan luka sebaik mungkin. Karena sifat kuman yang anaerobic (dapat hidup “tanpa” perlu oksigen), yang difahami juga sebagai tak tahan oksigen, penderita tetanus kadang-kadang juga diobati dengan memberikan oksigen dengan tekanan tinggi; untuk ini penderita diterapi dengan memasukkannya ke dalam ruang bertekanan tinggi (hyperbaric chamber) disertai dengan meningkatkan kadar oksigen “udara” di dalamnya. Untuk mengatasi racun yang beredar perlu diberikan zat kebal (antibody) semisal ATS (Anti Tetanus Serum). Serum yang digunakan ini adalah serum kuda yang telah divaksin. Sebagai benda asing, serum ini kadang-kadang menimbulkan reaksi alergi, padahal tidak ada obat lain sebagai penggantinya. Sejalan dengan itu dilakukan juga vaksinasi tetanus. Di sinilah sering kali baru disadari perlunya imunisasi untuk tetanus dan penyakit-penyakit yang “menakutkan” atau mematikan.
Pencegahan. Pencegahan penyakit tetanus yang paling “mudah” adalah dengan imunisasi atau vaksinasi untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit ini. Ini perlu dilakukan sejak bayi secara lengkap yang dapat dilakukan di Puskesmas, ataupun bahkan sebelum seorang ibu mengalami kehamilan. Karena kekebalan ini cenderung berkurang dari waktu ke waktu, maka kekebalan perlu dikuatkan ulang (booster) setiap 5 tahunan atau di saat diperlukan. Upaya yang lain adalah menghindarkan diri dari infeksi tetanus dengan menghindarkan diri dari terluka (dengan pemakaian sarana kegiatan atau kerja yang memadai) maupun perawatan luka secara benar. Hindari tempat yang kotor yang mungkin di situ ada bibit kuman tetanus ni. Penutup. Dari sulitnya penanganan penyakit tetanus ini dengan gambaran parahnya penyakit tetanus ini padahal pencegahan “mudah”, sebaiknyalah untuk anak-anak diperhatikan benar imunisasinya. Remaja, terutama para putri yang akan menikah, maupun mereka yang kegiatannya berisiko untuk terinfeksi tetanus (orang yang sering masuk hutan, pekerja bengkel ataupun yang tempat kerjanya di lingkungan kotor) berusaha untuk juga mendapatkan imunisasi dengan benar. Semoga uraian di atas bermanfaat. MPA 356 / Mei 2016
47
Pengasuh : Drs. Ahmad Busyairi Mansur, MM
A. Reading (Wacana)
F
THE FUNDAMENTAL PRINCIPLES of IMAN (2)
ourth, belief in all the Prophets of Allah. Allah sent Prophets as His Messengers for the guidance of mankind at different stages of the history of mankind. A mu’min ought to believe in all of them in general, and particularly whose names are mentioned in the Holy Quran. We can not personify as a Prophet if his name is not mentioned in the books of Allah. Of course we do not know the names of all the prophets who delivered the Message of Allah to mankind, but the names of some of the great Prophets are mentioned in the Holy Quran. Among of the Prophets whose names are mentioned in the Holy are : Adam, Idris, Noah, Hood, Saleh, Ibrahim (Abraham), Ismail, Ishaaq, Ya’qoob, Yusuf (Joseph), Ayyoob, Su’aib, Moosa (Moses), Haroon, Lot, Yoonus, Al Yas’a, Zulkifli, Dawood (David), Sulaiman (Solomon), Ilyas (Elias), Zakaria,Yahya, Isa (Jesus) and Muhammad SAW. Among those Prophets there are six of them who are most important, namely : Adam, Noah, Ibrahim, Moosa, Isa and the last and the greatest of all Prophets, Muhammad (may peace and blessing of Allah upon them all). Actually those Prophets are servants and Messengers of Allah who received the Divine Revelations. They are models for human beings and taught and practised the Command of Allah. So we must not only love them and consider them as models of conduct dor ourselves as well as humanity at large. The Prophets themselves worshipped Allah and taught us to do the same. Fifth, belief in the Day of Resurrection and Judgement. It is the Day on which Allah will resurrect the dead or made the dead live again. He will then judge every person according to his good or bad actions on earth. He will reward those who had led a rightness life and obey His Commands by sending them to Heaven, and punish those who have disobeyed His Commands bu committing sins and bad actions by consigning them to Hell. A person who dies with complete faith in the Oneness of Allah and in the Prophets of Allah will remain in Heaven forever, while a person dies without any belief in the Oneness of Allah and in the Prophets of Allah or having belief in others as partners of Allah will remain in Hell forever. A person has firm belief in the Oneness of Allah and in the Prophets of Allah, but has committed sins and dies without atoning for sins he has committed in this world, will be sent to Hell for a time, from where, after receiving due punishment, he will be liberated by the Mercy of Allah and sent to Heaven, where they will live forever. Sixth, belief in the power of doing good or evil proceeding from Allah and Allah alone. Allah has given us reason and a code of life to choose between good and evil, and therefore, we are responsible for our actions. For instance, Allah has given us the power of speaking. It is for us to use the tongue for speaking the truth or abuse its power by speaking lies. Allah helps us to do good acts by sending Messengers to guide us all along the right path, and to teach us His ways through His Commands and Codes of Religion.
B. Vocabulary (Kosakata) Messenger = utusan Guidance = petunjuk Stage = tingkatan Mention = menyebutkan Divine Revelation = petunjuk/wahyu dari Tuhan Worship = beribadat Model = contoh Conduct = tingkah laku Resurrect = membangkitkan
Resurrection Judgement Righteous Commit Consign Liberate Responsible Abuse Atone
C. Dialogue Formal Introduction Ulfah : Mr. Yahya. I’d like to meet Dr. Munir
Mr. Yahya : How do you do, Dr Ahmad Dr. Ahmad : How do you do
48
MPA 356 / Mei 2016
= kebangkitan = pengadilan = benar menurut hokum/moral = melakukan = mengirim = memerdekalan = bertanggung jawab = menyalahgunakan = menebus
Pengasuh : Ustd. Faiz Abdur Rozak
9
Kosakata 5. Mengembalikan...
1. Keranda
6. Hidupkan kembali...
2. Liang kubur
7. Bukan seperti yang telah kami kerjakan...
3. Menerima/menikmati pemberianku/rizki
8. Hai bego? 9. Dari sana engkau datang (itu sebabnya!)
4. Tulikah engkau?
MPA 356 / Mei 2016
49
LINTAS PERISTIWA
Kakanwil Kemenag Prov. Jatim Hadiri Family Gathering Kankemenag Kab. Nganjuk
Suasana kebersamaan Family Gathering Keluarga Besar Kankemenag Kab. Nganjuk semakin lengkap dengan suntikan semangat dari Kakanwil Kemenag Prov. Jatim, Drs. Mahfudh Shodar, M.Ag.
NGANJUK – Bertempat di Taman Wisata Seloreja Malang, Kankemenag Kab. Nganjuk penyelenggaraan family gathering,
(19-20/3). Kegiatan yang dilaksanakan selama 2 hari ini, diikuti 150 orang terdiri dari Kakankemenag, Kasubag, para Kasi, Penyelenggara Syari’ah, Kepala Madrasah, KTU, Kepala KUA serta JFT, dan JFU Pegawai Induk. Kegiatan yang diagendakan adalah pembinaan Kakanwil Kemenag Prov. Jatim dan out bound. Kedua agenda ini bertujuan untuk membangun keakraban dan menggali potensi diri dalam menghadapi masalah bersama. H. Imam Mujaib Kasubag TU Kankemenag Kab. Nganjuk selaku moderator family gathering mengharapkan kepada kepala madrasah dan Kepala KUA agar menyampaikan persoalan-persoalan yang berkaitan dengan tupoksi masing-masing sehingga dapat dipecahkan bersama. Sementara itu pada saat pembinaannya pada hari kedua, Kakanwil Kemenag Prov. Jatim, Drs. H. Mahfudh Shodar, M.Ag mendukung kegiatan ini. Karena tugas sebagai pelayan masyarakat juga membutuhkan kenyamanan, kebersamaan juga suasana yang kondusif. Usai itu, seluruh peserta nampak kompak dan semangat mengikuti outbound yang dipandu oleh instruktur. •Nur
Kemah Bhakti MAN Pacitan Selama 3 Hari Diisi dengan Kegiatan Sosial dan Lomba PACITAN – Kemah Bhakti Gudep A 04-111 Sudirman dan Gudep A 04-112 Cut Nyak Dien pangkalan MAN Pacitan yang dilaksanakan di lapangan Desa Banjarjo Kecamatan Kebonagung secara resmi ditutup Kepala MAN Pacitan H.M. Kholid Masruri, M.Pd.I., (10/4) Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 hari dan diikuti 315 siswa siswi kelas X MAN Pacitan. Tujuannya adalah anggota Pramuka Penegak MAN Pacitan siap menyongsong hari esok yang lebih cerah dengan melaksanakan kegiatan positif sebagai wujud ikhlas bhakti bina bangsa, berbudi bawa laksana. Selaku inspektur upacara, Kholid Masruri menuturkan kepada seluruh peserta agar selalu melaksanakan Dasa Dharma dan Tri Satya sebagai jiwa pramuka untuk bekal kelak bila sudah terjun di masyarakat. Selama kegiatan peserta digembleng dengan berbagai acara. Di antaranya lomba Pildacil, penanaman pohon, membersihkan jalan dan lingkungan tempat ibadah, pengecatan pagar, sosialisasi bahaya narkoba dan deman berdarah. Juga pemberian santunan kepada anak yatim dan pengajian umum. Tak lupa dilaksanakan api unggun dan apresiasi karya seni
Salah seorang anak yatim mendapatkan santunan sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Kemah Bhakti MAN Pacitan yang diadakan di Desa Banjarjo Kec. Kebonagung.
berkolaborasi dengan warga Desa Banjarjo. Dan kegiatan ini sangat diapresiasi oleh warga setempat. •Cros
Tes Urine Pejabat dan Staf Kemenag Kab. Pamekasan Bukti Kemenag Anti Narkoba
Suasana saat persiapan pelaksanaan tes urine yang ditujukan kepada pejabat dan staf di lingkungan Kankamenag Kab. Pamekasan.
PAMEKASAN – Narkoba adalah ancaman terbesar generasi bangsa ini ke depan. Narkoba ibarat penjajah tanpa wajah yang siap 50
MPA 356 / Mei 2016
untuk menghancurkan negara kapan saja. Dari fakta tersebut maka perlu dilakukan langkah pasti untuk mencegah semakin maraknya penyalahgunaan narkoba. Penyalahgunaan narkoba merusak masa depan bangsa, daya rusaknya luar biasa. Merusak karakter manusia, merusak fisik dan kesehataan masyarakat serta dalam jangka panjang potensi besar mengganggu daya saing dan kemajuan bangsa. Oleh karena itu, pada hari Senin tanggal 11 April 2016, Kankemenag Kab. Pamekasan mengadakan kegiatan bertajuk “Gerakan Anti Narkoba”. Kegiatan ini merupakan kerja bareng antara Kankemenag Kab. Pamekasan dengan Badan Narkotika Kabupaten. Pada kesempatan ini diadakan tes urine seluruh pejabat. Mulai dari kepala, Kasubag. TU, para Kasi dan penyelenggara, PPAI, kepala KUA, penghulu, penyuluh dan seluruh staf di lingkungan Kankemenag. Tak ketinggalan juga, semua guru yang tersebar di seluruh kecamatan seantero Kabupaten Pamekasan. Kegiatan yang berpusat di aula muzdalifah ini mendapatkan hasil yang memuaskan. Dari tes urine yang dijalankan, semuanya negatif. •Sri Mukti
LINTAS PERISTIWA
Sebanyak 381 Siswa-siswi MAN Banyuwangi Dilepas di Hall Rumah Makan Pondok Wina
Kakankemenag Kab. Banyuwangi, Santoso memberikan wejangan kepada ratusan siswa-siswi MAN Banyuwangi yang akan meneruskan menimba ilmu di jenjang yang lebih tinggi.
BANYUWANGI – MAN Banyuwangi tahun ini melepas 381 siswasiswinya dalam acara pelepasan siswai-siswi yang diselenggarakan di hall
Rumah Makan Pondok Wina, (14/4). Siswa-siswi tersebut berasal dari empat jurusan dan telah menyelesaikan ujian nasional beberapa waktu lalu. Kakankemenag Kab. Banyuwangi Santoso dalam sambutannya mengajak kepada seluruh peserta didik, agar momentum itu dijadikan media untuk meningkatkan profesi yang lebih baik. Dimanapun berada, kata Santoso, hendaknya selalu menjaga nama baik madrasah tempat menimba ilmu. Dirinya menyebut, sudah banyak alumni-alumni yang sudah berhasil di luar sana, namun tidak melupakan alamamaternya. Ia menekankan agar alumni madrasah lebih baik dari sekolah-sekolah umum, terutama dalam hal akhlaq. “Alumni madrasah yang notabennya berlandaskan agama hendaknya dapat menjadi teladan”, imbuhnya. Dirinya mengingatkan, jangan pernah lupakan nasihat ataupun petuah dari bapak dan ibu guru. Jadikanlah pesan dan petuah itu sebagai bekal untuk melangkah kedepan nanti. “Tetap menjalin silaturrahmi dengan para guru serta mendoakan madrasah agar terus dapat mengukir prestasi di masa yang akan datang,” harapnya. •Yasin
Warga Kemenag Kota Blitar Kenakan Busana Jadoel saat Apel Pagi Peringati Hari Jadi Kota Blitar BLITAR KOTA – Tidak seperti hari-hari biasanya, selama satu pekan hari kerja warga Kankemenag Kota Blitar berdinas mengenakan busana jadoel (jaman dulu, red.), (1/4). Hal ini menyusul himbauan Walikota Blitar dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Blitar ke110. Pemandangan itu salah satunya terlihat saat pelaksanaan apel pagi di halaman Kankemenag. ASN laki-laki mengenakan celana kombor hitam, memakai baju kombor hitam atau lorek-lorek dengan aksesoris blangkon atau udeng di kepala. Sedangkan ibu-ibu mengenakan kain jarit yang dilipat, dengan baju kebaya motif kembang warna-warni model tempoe doeloe. Terlihat semua menikmati moment ini. Terbukti, selama sepekan semua pejabat dan staf berbaju jadoel. Menurut Drs. H. Ngudiono, M. Ag., MM selaku Kakankemenag Kota Blitar, meskipun Kemenag merupakan instansi vertikal, tetapi faktanya berada di Kota Blitar. “Kita juga harus mangayu bagyo kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemkot Blitar,” ujarnya. Selain itu, mengenakan busana jadoel pun tidak berarti melanggar
Karyawan-karyawati Kankemenag Kota Blitar kompak mengenakan busana jadoel dengan berbagai modelnya saat apel pagi di depan halaman Kankemenag Kota Blitar.
syariat dalam berbusana. Aurat kita sebagai umat muslim tetap terjaga. Dan positifnya adalah tidak lupa dengan jati diri bangsa. •Moza
DWP Kemenag Kota Pasuruan Memperingati Hari Kartini Dengan Sosialisasi UU KDRT
Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kankemenag Kota Pasuruan memberikan paparannya bersama dengan Kanit Polsek Purworejo terkait dengan PKDART.
KOTA PASURUAN – Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenag Kota Pasuruan, memperingati hari kartini dengan adakan kegiatan
di aula Kemenag Kota Pasuruan, (20/4). Kegiatan ini dihadiri Ketua DWP Kota Pasuruan, pengurus dari satker maupun KUA dan seluruh anggota dengan menghadirkan narasumber dari Kanit Polsek Purworejo. Dalam sambutannya, Ketua DWP mengingatkan kembali akan perjuangan RA Kartini. Dengan perjuangannya, sekarang ini para wanita terinspirasi untuk setia mendampingi dan penyemangat suami sehingga hidup semakin barokah. Sementara itu, Kanit Bimas Polsek Purworejo mengulas UU RI No. 23 tahun 2004 tentang pengahapusan kekerasan dalam rumah tangga (PKDART). Beliau mengatakan bahwa yang melatarbelakangi KDRT ada beberapa faktor. Di antaranya suami memiliki pemikiran irasional dan negatif terhadap istri, cenderung menyalahkan istri atau tidak ada perasaan bersalah atas kekerasan yang dilakukan. Atau juga karena suami yang pencemburu, berselingkuh, sementara istri bersikap diam, rendah diri. Selain itu adanya hubungan keluarga konflik perkawinan, lemahnya sanksi, atau anggapan bahwa apa yang terjadi pada keluarga adalah rahasia. •Mdk MPA 356 / Mei 2016
51
LINTAS PERISTIWA
KEMENAG SAMPANG GELAR WORKSHOP HISAB RUKYAT SAMPANG – Berbagai persoalan yang memerlukan pemecahan melalui ilmu hisab dan rukyat sering muncul di masyarakat. Hisab rukyat sangat penting bagi umat Islam karena pelaksanaan ibadah banyak terkait dengan ilmu ini. Untuk itu, peningkatan pemahamannya harus terus dilakukan, terlebih bagi mereka yang memiliki tugas dalam hal ini. Hal itu disampaikan Kakankemenag Kab. Sampang Mudjalli saat membuka Workshop Hisab Rukyat Kemenag Sampang yang diikuti 30 orang perwakilan dari KUA se-Kab. Sampang, Penyuluh PNS dan Non PNS di lingkungan kerja Kemenag Sampang serta sejumlah perwakilan dari ormas keagamaan, (6/4). Dikatakannya, bahwa saat ini hisab rukyat telah menjadi tugas dan fungsi Kemenag sejak Pengadilan Agama beralih ke Mahkamah Agung. “Melalui kegiatan ini, saya berharap setiap peserta mampu memahami dan melaksanakan penentuan maupun penetapan awal bulan hijriyah, awal waktu sholat dan arah kiblat yang benar,” tegasnya. Di tempat yang sama, penangungjawab kegiatan Fathorrahman menerangkan bahwa kegiatan ini sengaja melibatkan organisasi keagamaan untuk menyatukan pemahaman serta menyelesaikan persoalan bersamasama terkait hisab rukyat ini. •FR
JEMPUT BOLA, TIM BAKORPAKEM BERHASIL SADARKAN TOKOH PENGANUT ALIRAN AGAMA SUCI KAB. PROBOLINGGO – Aliran Agama Suci yang sempat menghebohkan warga Probolinggo, mengharuskan tim Bakorpakem Kabupaten Probolinggo mengambil langkah. Apalagi beberapa hari berikutnya, tim Intel Polda Jatim turun ke lokasi ajaran tersebut berada. Menyikapi hal ini, Bakorpakem Kab. Probolinggo melakukan beberapa langkah. Di antaranya mengundangnya, melakukan kajian dan hasilnya mendapatkan 7 penyimpangan. Hasil ini ditindaklanjuti dengan menggelar rapat yang dihadiri Kejari, Polres, MUI, FKUB dan Kemenag Kab. Probolinggo. Intinya, penganut aliran Suci diminta bertobat dengan batas waktu 6 bulan. Tanggal 31 Maret 2016, Tim Bakorpakem Kab. Probolinggo menggelar rakor dan penandatanganan surat pernyataan kesedian bertobat di Rumah Dinas Camat Wonomerto. Namun setelah ditunggu, penganut aliran ini tidak kunjung datang. Bakorpakem Probolinggo membentuk tim kecil mengalah dengan jemput bola, mendatangi rumah tokoh agama tersebut. Seusai bertemu dan menjelaskannya, langkah jemput bola ini berhasil menyadarkan tokoh aliran Suci dan kedua pengikutnya untuk bertobat. Sementara pengikut lainnya diharapkan segera mengikutinya. Aan
PEMBINAAN URUSAN AGAMA ISLAM MALANG – Peran penyuluh agama tidak bisa dianggap sebelah mata, sebab memiliki nilai strategis dan fundamental di masyarakat. Banyak hal yang berkaitan dengan masalah keagamaan dan sosial membutuhkan peran aktif dan keterlibatan mereka. Menjadi hal yang mendasar dibangunnya sinergi antara tokoh agama dan pemerintah dalam mewujudkan masyarakat yang beriman dan berakhlaqul karimah. Dan itu tidak cukup dengan lisan saja, tetapi harus ada uswah dari sang teladan. Demikian sambutan Kakankemenag Kab. Malang, Drs. H. Moh. As’adul Anam, M.Ag saat membuka acara Pembinaan Urusan Agama Islam di aula setempat, (18/4). Lebih lanjut disampaikannya, problematika umat yang berwujud degradasi moral, maraknya free sex, penyalahgunaan narkoba, atau merebaknya aliran keagamaan menyimpang membutuhkan perhatian yang lebih serius dari semua pihak. “Melalui media masjid diharapkan kiprah tokoh agama lebih didengar oleh umat,” ujarnya. Sebagai narasumber adalah H. Choirul Hafidz Fanani, M.Ag (Syuriah PCNU Kab. Malang) yang berbicara tentang Kemasjidan dan Fiqih Masjid. Dan sebanyak 40 peserta dari unsur penyuluh agama dan takmir masjid hadir dan mengikuti acara dengan seksama. •Arif
RAKOR ANTAR INSTANSI, LEMBAGA, DAN LSM ZAKAT LAMONGAN – Zakat, selain sebagai salah satu rukun Islam, juga merupakan potensi besar umat Islam untuk peningkatan kesejahteraan umat. Namun potensi besar itu belum diberdayakan dan digali optimal. Untuk itu, Penyelenggara Syariah Kankemenag Kab. Lamongan menyelenggarakan Rakor antar Instansi pemerintah, lembaga, organisasi swasta/LSM Zakat se-Kab. Lamongan di aula setempat, (6/4). Saat membuka acara, Kakankemenag Kab. Lamongan berharap agar rakor ini dapat berhasil menggali dan menyadarkan umat Islam untuk gemar zakat dan mampu memanaj secara optimal. Sebagai contoh, Kankemenag Kab. Lamongan telah mampu menggali zakat fitrah dan profesi PNS di lingkungannya serta mentasyarufkannya. “Ibarat sumur, kalau airnya sering diambil akan menjadi lebih jernih. Demikian pula harta kita, kalau dizakati akan menjadi bersih pula,” ujar Kakankemenag yang diwakili Drs. H. M. Rusdi, M.Ag. Kasubag TU. Penyelenggara Syariah Drs. H. Masduki Yasin, M.Ag. berharap agar kegiatan ini mampu menyamakan persepsi, merevitalisasi, serta meningkatkan potensi pengelola zakat, khususnya di Kankemenag. Salah satu rekomendasinya adalah menggali zakat dari Tukin dan TFG. •Nsr
ASN Kemenag Hendaknya Mampu Membangun Image Dengan Meningkatkan Kompetensi Dan Kinerjanya KAB. PROBOLINGGO – Terkait dengan upaya Kemenag RI yang menerapkan 5 Nilai Budaya Kerja, Kankemenag Kabupaten Probolinggo menggelar Pembinaan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertempat di aula AlIkhlas, (29/3). Dalam pembinaannya, Dr. H. Musta’in, M.Ag Kabag TU Kanwil Kemenag Jatim menjelaskan bahwa Undang-undang ASN mengharuskan semua pejabat – baik struktural maupun fungsional – untuk mengerti tugas dan fungsinya. Dengan menge tahui undang-undang tersebut, seorang pejabat pemerintahan akan mampu mewujudkan kinerja yang baik dan prima. Ditambahkannya, ASN Kementerian Agama hendaknya mampu meningkatkan image Kemenag. Dahulu tidak semua PNS memiliki jabatan, namun dengan adanya UU ASN, semuanya sama-sama sebagai pejabat yang menjabat sesuai aturan tersebut. Jabatan saat ini ibaratnya jabatan politik yang memiliki batasan waktu demi untuk mengukur kemampuan yang bersangkutan dalam menjalankan kinerjanya dengan baik, maksimal dan profesional. “Saat ini kontrak kerja harus sudah tertanda tangani setiap awal tahun, diwujudkan melalui SKP, dan evaluasi dilakukan setiap akhir tahunnya,” ujarnya. •Ansori
PRIHATIN BAHAYA NARKOBA, SEKSI PAIS UNDANG BNN KOTA KEDIRI- Prihatin dengan per soalan narkoba di Kota Kediri, Seksi PAIS Kankemenag Kota Kediri menggandeng BNN Kota Kediri memberikan pembinaan kepada guru agama Islam di semua tingkatan, (12/4). Kegiatan yang diikuti oleh 50 peserta tersebut dilaksanakan di aula Ponpes Assalafiyah Bandarkidul Kota Kediri. Kasi PAIS Kemenag Kota Kediri Rahmat Haris dalam sambutannya menuturkan bahwa guru agama mempunyai peranan yang setrategis dalam mencegah bahaya narkoba. Sebab semua materi pendidikan bisa masuk pada pendidikan agama, termasuk persoalan narkoba. Kegiatan ini diharapkan menjadi bekal guru agama ikut serta memerangi bahaya narkoba melalui pendekatan pendidikan agama di sekolah umum. Sementara itu, Kepala BNN Kota Kediri AKBP Lilik Dewi Indrawati pada acara tersebut memberikan materi seputar program Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Nar koba (P4GN). Melalui program ini, BNN Kota Kediri berupaya menanggulangi masalah narkoba dengan lima pilar kebijakan sasaran pelaksanaan kegiatan yaitu pilar pencegahan, pemberdayaan masyarakat, pemberantasan, rehabilitasi dan bidang hukum dan kerjasama internasional. •Basith
52
MPA 356 / Mei 2016
LINTAS PERISTIWA
Monitoring UN SMA/MA 2015-2016 oleh Bupati dan Kankemenag Kab. Madiun
Bupati Kab. Madiun bersama Kakankemenag dan Kadinas Pendidikan melakukan monitoring sekaligus berbincang-bincang dengan para siswa yang siap mengikuti Ujian Nasional.
KAB. MADIUN – Pelaksanaan UN bagi siswa-siswi SMA/MA tahun ini berlangsung cukup tertib dan khidmat. Hal tersebut didapatkan dari
monitoring yang dilakukan Kakankemenag Kab. Madiun, Dr. Hafidz, M.Si selama 3 hari berturut-turut, (4-6/4). Monitoring hari pertama diawali bersama rombongan Bupati Madiun H. Muhtarom, S.Sos, Kadinas Pendidikan Kab. Madiun Dr. Suhardi, MM dan Wakapolres Madiun. Sekolah yang dikunjungi adalah, SMAN 1 Jiwan, MAN Rejosari, MAN Kembangsawit dan SMAN 1 Geger. Di hari kedua, ke MAN Dolopo, MA Miftahul Ulum Dolopo dan MA Kare. Sedangkan hari ketiga ke MAN Mejayan. Dan selama melakukan monitoring, tidak ada kendala dan keseluruhan peserta bisa mengikuti keseluruhannya dengan tertib dan lancar. Ada yang berbeda dalam pelaksanaan UN SMA/MA tahunini. Jika tahun-tahun sebelumnya naskah UN ditempatkan di Polsek Kecamatan. Akan tetapi tahun ini khusus untuk MA naskah ujian ditempatkan di madrasah masing-masing dengan persetujuan Dindik dan Madrasah Penyelenggara Ujian. Untuk menjaga keamanan dan kerahasiaan naskah UN, setiap hari 3 personil Polsek dan Polres bergiliran menjaga naskah tersebut selama 24 jam. •Arf
MTsN Nglawak Juara Umum Kompetisi Sains Madrasah (KSM) se-Kab. Nganjuk. NGANJUK – Kompetisi Sains Madrasah (KSM) Kab. Nganjuk tahun 2016 ini sukses dihelat di MTs Al-Mannar Prambon Nganjuk, (23/4). Sebanyak 68 madrasah baik negeri maupun swasta berpartisipasi pada ajang yang bergengsi ini dengan 485 peserta. Kasi Pendidikan Madrasah Kankemenag Kab. Nganjuk, H. Muksin, M.Pd.I berkenan membuka acara seraya berharap agar KSM ini bisa meningkatkan kualitas pendidikan madrasah, sehingga madrasah menghasilkan siswa yang unggul dalam prestasi sains dan agama. Ketua Panitia H. M. Sya’roni, M.Pd.I. menginformasikan bahwa mata pelajaran yang dikompetisikan adalah Matematika, Fisikan Biologi. Dan yang menarik adalah materi yang ada di mata pelajaran tersebut diselingi materi keagamaan. Dari mapel yang dikompetisikan, diambil 3 besar. Pada mapel Matematika, juara pertama diraih oleh MTsN Tanjungtani, diikuti MTsN Berbek, dan MTsN Tanjungtani. Sedangkan mapel Fisika dijuarai oleh MTs NU Mojosari, diiringi MTsN Termas Baron, dan MTsN Tanjunganom. Sementara mapel Biologi, juara I dan II diraih oleh MTsN Nglawak,
Kasi Pendidikan Madrasah Kankemenag Kab. Nganjuk, H. Muksin, M.Pd.I. menyerahkan piala kepada salah satu siswa yang menjuarai mapel Biologi KSM Kab. Nganjuk.
sedangkan juara III diraih oleh MTsN Tanjungtani. Dan MTsN Nglawak didaulat sebagai juara umum. •MH
KPRI “Rangga” Kankemenag Kota Madiun Catat Peningkatan Sisa Hasil Usaha (SHU)
Bertempat di aula MAN II Kota Madiun, Rapat Anggota Tahunan (RAT) KPRI “Rangga” Kankemenag Kota Madiun sukses dilaksanakan tepat waktu.
KOTA MADIUN – Selasa (12/4), bertempat di aula MAN II Madiun dilaksanakan kegiatan Rapat Anggota Tahunan (RAT) KPRI “RANGGA”
Kankemenag Kota Madiun. RAT ini dihadiri 300 anggota, pengurus dan pengawas KPRI “Rangga”. Hadir juga unsur Gerakan Koperasi dan Disperindakkoppar. Ketua KPRI “Rangga” Drs. Koirul Kamami, MHI dalam sambutanya berterima kasih dan melaporkan kemajuan baik secara fisik maupun peningkatan SHU, termasuk kenaikan 9,25 % pada tahun buku 2015. Sementara Drs. M. Amir Sholehudin, M.PdI sebagai pembina KPRI “Rangga” memberi selamat dan penghargaan kepada pengurus dan pengawas yang sudah melaksanakan RAT tepat waktu. Beliau mengharapkan kinerja pengurus dan pengawas dapat dipertanggung jawabkan untuk diketahui, dipahami dan akirnya diterima oleh anggota. Para anggota juga diharapkan untuk meningkatkan perannya dengan cara rajin bayar sim wajib dan tabungan sirangga. “Ke depan, KPRI Rangga diharapkan lebih mensejahterakan lagi dan RAT dilaksakan di bulan Januari atau Pebruari,” ujarnya. Di akhir acara, dilaksanakan pemilihan penetapan kembali Drs. Sudarsono (Wakasek MAN II Madiun) sebagai pengawas serta pembagian 200 door prize. •Aj MPA 356 / Mei 2016
53
LINTAS PERISTIWA
KAKANKEMENAG KAB. SUMENEP BESERTA SEKSI PENDMA LAKUKAN MONITORING UAMBN SUMENEP – Hari Senin hingga Rabu (11- 13/4) telah dilangsungkan UAMBN dan UAM tingkat Madrasah Tsanawiyah. Untuk memastikan terlaksananya ujian akhir yang berstandard nasional ini dengan sukses, Kakankemenag Kab. Sumenep beserta Seksi Pendma melaksanakan monitoring. Lokasi yang di kunjungi adalah MTsN Giling, MTsN Terate, MTs Al-Karimiyyah Gapura, MTs Nasy’atul Mutaallimin Gapura Timur, Kakankemenag Kab. Sumenep, Drs. Ec. H. Moh. Shodiq, M.PdI, berharap pada lembaga selaku pelaksana ujian agar benar-benar mentaati aturan yang sudah ada agar pelaksnaan ujian dapat berjalan dengan kondusif, Ka. Kemenag juga menghimbau, Madrasah pelaksana agar menjaga kredibilitas dan mutu lembaga dalam pelaksanaan UAMBN ini, kalau ada siswa yang tidak mengikuti atau tidak dapat hadir dalam pelaksanaan diharap ada surat keterangan sebagai tertib adminItrasi yang harus di buat oleh yang bersangkutan agar tidak menimbulkan permasalahan di kemudian hari. •Zarkasy
Kemenag Sampang Gelar Pembinaan Produk Halal Pada Pelaku Usaha SAMPANG – Kankemenag Kab. Sampang melalui Seksi Bimas Islam menyelenggarakan Pembinaan Produk Halal kepada 40 pelaku Usahak Kecil Menengah (UKM) dan peadagang kaki lima se-Kota Sampang di aula Kankemenag Sampang, (13/4). Kakankemenag Kab. Sampang, Mudjalli, saat membuka acara menga takan bahwa kegiatan ini sangat penting guna memberikan wawasan dan ilmu tentang produk halal. Menurutnya, masyarakat harus dibina agar lebih pintar, memahami dan teliti dalam mengkonsumsi produk. “Saat masyarakat mau membeli produk, yang utama diperhatikan adalah tanda halal, nama produk, daftar komposisi bahan, nomor registrasi serta tanggal kadarluasa,” terang Mudjalli. Ditemui di sela-sela kegiatan, Kasi Bimas Islam Achmad Makky berharap agar usai kegiatan peserta dapat mensosialisasikannya, sehingga pengetahuan tentang produk halal bisa tersebar luas. Sementara itu, Abdullah (48 tahun), salah satu peserta saat ditemui mengaku berterima kasih atas penjelasan nara sumber. “Dengan adanya pembinaan ini, masyarakat bisa lebih berhati-hati, baik dalam memproduksi maupun mengkonsumsi produk,” ucap pegadang kaki lima di Kota Sampang ini mafhum. •FR 54
MPA 356 / Mei 2016
SEKSI PHU PERSIAPKAN PROSES HAJI TAHUN 2016, MULAI SOSIALISASI HINGGA PENERBITAN PASPOR SIDOARJO – Segala kebutuhan dalam rangka mempersiapkan pemberangkatan CJH tahun 2016 dilakukan oleh Seksi PHU Kankemenag Kab. Sidoarjo. Kasi PHU H. Moh. Arwani Muslikh, M.Ag. M.HI menyatakan, hingga saat ini nomor porsi yang direncanakan berangkat haji masih bersifat estimasi, belum final. Selain itu, ada kuota cadangan sebanyak 5%. Sebagai bentuk kongkretnya, pada bulan lalu Seksi PHU menyelenggarakan “Sosialisasi Prosedur Penerbitan Paspor Haji” di hotel Premier Inn Sidoarjo. Materi yang disampaikan adalah Kebijakan Penyelenggaraan Ibadah Haji tahun 2016, SOP Penerbitan Paspor di Kantor Imigrasi untuk CJH, Penyusunan SOP Pelayanan Pembuatan Paspor, dan Kebijakan Penyelesaian Pengurusan Dokumen Haji di Kankemenag Kab Sidoarjo. Pada kesempatan sosialisasi tersebut, Dra. Hj. Peni Wiluntari, MM selaku Kasi Pendaftaran dan Dokumentasi Haji Kanwil Kemenag Jawa Timur mengatakan ada yang baru dalam paspor haji yaitu paspor tersebut diberi sampul warna hijau. CJH harus memiliki E-KTP sebagai syarat penerbitan paspor. Identitas paspor harus sama dengan nama yang ada dalam E-KTP/NIK, dan Kartu Keluarga. •MS
KEPALA KANTOR KEMENAG KOTA PROBOLINGGO SIDAK UN KOTA PROBOLINGGO - Ujian Nasional yang dilaksanakan oleh MA, SMA dan SMK yang ada di Kota Probolinggo pada hari ketiga, mendapat kunjungan inspeksi mendadak dari orang nomor satu Kankemenag Kota Probolinggo, H. Muhammad. Dalam kunjungan kali ini, H. Mahmud yang didampingi Kasi Pendma H. Taufieq melakukan sidak ke beberapa madrasah yang sedang melaksanakan Ujian Nasional (UN). Salah satunya di MAN 2 Kota Probolinggo yang sedang melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). H. Muhammad ingin memastikan pelaksanaan ujian nasional untuk MA di wilayah kerjanya berjalan lancar dan tertib seraya berharap tidak akan ada kendala semisal listrik padam atau jaringan error. “Semoga Ujian berjalan tertib dan lancar, baik ujian nasional berbasis komputer (UNBK) maupun ujian nasional konvensional,” jelasnya saat meninjau MAN 2 Kota Probolinggo. Kakankemenag Kota Probolinggo menam bahkan bahwa pada tahun 2016 ini hanya ada satu lembaga setingkat SLTA yang melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Kom puter yaitu MAN 2 Kota Probolinggo. Ini membanggakan karena SMA/SMK se-Kota Probolinggo belum ada yang siap melak sanakan UNBK sebagaimana MAN 2. •Arb
SOSIALISASI APLIKASI SISKOHAT UNTUK PELAYANAN PEMBATALAN DAN PENDAFTARAN HAJI KAB. PASURUAN - Bertempat di Hotel Ollino Garden Malang Seksi Penyelenggara Haji dan Umroh Kankemenag Kab. Pasuruan melaksanakan kegiatan Strategi dan Sistem Informasi Haji dalam Sosialisasi Aplikasi Siskohat Untuk Pelayanan Pembatalan dan Pendaftaran Haji yang diikuti 80 orang. Dalam kesempatan ini Kasi Sistem Informasi Haji Bidang Penyelenggaraan Haji, Zakat dan Wakaf Kanwil Kemenag Prov. Jatim HM. Naim menyampaikan strategi dan informasi haji dapat dilakukan melalui based learning dan based electronic. Sementara dalam sisi pendaftaran dan integrasi e-haj telah terjadi penyederhanaan, sebagaimana yang telah diatur prosedurnya. Berkaitan dengan pembatalan haji, HM. Naim membagi dalam dua macam. Pada haji reguler, langkah-langkahnya adalah pembatalan diajukan ke Kankemenag dan dientry oleh Kanwil, kemudian konfirmasi ke Subdit Pendaftaran, dilanjutkan transfer ke BPS-BPIH jika sudah dilakukan verifikasi oleh Subdit BPIH. Sementara pada haji khusus yaitu dengan melakukan pengajuan ke Ditjen PHU, verifikasi Subdit Pendaftaran, dilanjutkan transfer ke BPS-BPIH jika sudah dilakukan verifikasi oleh Subdit BPIH. •Fin
DDTK TEKNIS SUBSTANTIF PENINGKATAN KOMPETENSI KURIKULUM 2013 PACITAN – Kakankemenag Kabupaten Pacitan membuka secara resmi Diklat Di Tempat Kerja (DDTK) Teknis Substantif Peningkatan Kompetensi Kurikulum 2013 secara swadaya di Gedung MI Muhammadiyah Kasihan IV Kecamatan Tegalombo Kabupaten Pacitan, (5/4). Kegia tan yang diselenggarakan oleh BDK Sura baya ini diikuti oleh guru dan Kepala MI se-Kec. Tegalombo yang berjumlah 35 orang. Dalam sambutan pengarahannya Ahmad Zuhri menyampaikan bahwa kegiatan DDTK ini diselengarakan secara swadaya, karena peserta tidak mendapatkan fasilitas konsumsi, uang transportasi dan uang saku serta tidak mendapatkan akomodasi dari Balai Diklat Keagamaan Surabaya. Untuk itu pihaknya mengharapkan agar peserta tetap mengikuti secara sungguh-sungguh karena ilmu itu lebih penting daripada sekedar uang saku dan akomodasi. Di samping membuka, Kakankemenag Kab. Pacitan juga memberikan materi tentang Kebijakan Kementerian Agama di bidang agama. Beliau mengupas tuntas tentang visi dan misi Kemenag yang menekankan 5 budaya kerja Kemenag yaitu integritas, profesional, inovasi, tanggung jawab dan keteladanan. DDTK ini berlangsung selama 4 hari, mulai hingga Kamis. •Cros
LINTAS PERISTIWA
PEMBINAAN PENYULUHAN DAN PEMBERDAYAAN AGAMA ISLAM SURABAYA – Bertempat di aula Kankemenag Kota Surabaya diselenggarakan pembinaan penyuluhan dan pemberdayaan penerangan agama Islam se-Kota Surabaya, yang diikuti 50 peserta dari unsur penyuluh PNS dan Non PNS, (30/3). Ketua panitia H. Abdul Rahman, M.PdI, yang juga sebagai Kasi Bimas Islam Kota Surabaya berharap agar pembinaan bisa dijadikan rujukan para penyuluh dalam upaya mengembangkan potensi pemberdayaan penerangan Agama Islam pada masyarakat. Selain juga ikut serta dalam proses pembangunan bangsa dan memberikan kontribusi positif dalam pembangunan manusia Indonesia. Di samping itu, agar ada persamaan persepsi visi dan misi penyuluh . Sementara itu Kakankemenag Kota Surabaya Drs. H. Moh. Bakri, M.PdI dalam sambutannya menuturkan bahwa di antara tugas penyuluh adalah memberikan penerangan kepada masyarakat dalam menyeru kebaikan dan mencegah kemungkaran. Disamping eksistensi penyuluh yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam pencerahan keagamaan. Nara sumber pembinaan ini adalah Drs. H. Moch. Facrur Rozi, M.HI (Kabid Penais Zawa pada Kanwil Kemenag Prov. Jatim) dan KH. Abdur Rahman Azis, M.Si (Ketua Bidang Infokom pada MUI Jatim). •Dori KOMPETISI SAINS MADRASAH (KSM) MI TINGKAT KABUPATEN KAB. MOJOKERTO – Kelompok Kerja Kepala Madrasah (KKM) tingkat MI Kab. Mojokerto menyelenggarakan Kompetisi Sains Madrasah (KSM) tingkat MI, (9/4). Kegiatan yang digelar di gedung PCNU Kab. Mojokerto ini diikuti seluruh MI se-Kab. Mojokerto. Mata pelajaran yang dilombakan adalah Matematika, Ilmu Pentetahuan Alam (IPA) dan Pendidikan Agama Islam (PAI) H. Misbakhul Arifin yang menjadi Ketua Panitia KSM berterima kasih atas terlaksananya kegiatan besar ini, terutama segenap panitia yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya. Beliau berharap semoga kegiatan ini sukses dan bisa menciptakan juara yang sesungguhnya. Sedangkan H. Sahid (Plt Kakankemenag Kab. Mojokerto) dalam sambutannya mengatakan bahwa KSM merupakan ajang bergengsi bagi siswa madrasah. Perlu diketahui bahwa wakil Kabupaten Mojokerto yang bertanding di tingkat provinsi selalu bisa berbicara dan turut mengantarkan Jatim menjadi juara umum di tingkat nasional. “Kalian adalah anak-anak hebat, karena menjadi pilihan sekaligus wakil dari kecamatan masing-masing,” tandasnya. “Junjung tinggi sportivitas, kejujuran dan akhlak mulia karena itu ciri madrasah,” tambahnya. •Echo
WORKSHOP PENINGKATAN SDM DI BIDANG HUKUM BAGI APARAT KEMENTERIAN AGAMA SITUBONDO – Kementerian Agama sebagai salah satu instansi pemerintah dalam bidang pelayanan keagamaan terus berbenah pada sisi pelaksanaan pelaporan dan pelayanan pada masyarakat. Hal itu dibuktikan dengan dilaksanakannya workshop Peningkatan SDM Sadar Hukum bagi ASN di lingkungan Kankemenag Kab. Situbondo. Acara yang bertempat di aula setempat menghadirkan seluruh Kepala KUA, Kepala Satker, Ka. TU Madrasah, Pengawas Pendi dikan, Pejabat Pembuat Komitmen dan Karya wan/ti di Kantkemenag Kab. Situbondo, (6/4). Dalam sambutan pengarahannya, Kakankemenag Drs. M. Nur Sjamsudin A.M, M.Si, mengatakan bahwa acara ini bertujuan untuk mengantisipasi dan mencegah terjadinya tindak pidana korupsi bagi ASN. Dengan harapan terwujudnya wilayah bebas dari korupsi dan wilayah birokrasi bersih dan melayani. “Manakala amanat yang kita emban ini mampu di laksanakan dengan baik, maka kepercayaan publik akan semakin meningkat,” ujarnya. Nara sumber tunggal adalah Aditya Okto Thohari pejabat dari Kejaksaan Negeri Situ bondo, yang pada kesempatan tersebut beliau menyampaikan materi tentang “Tindak Pidana Korupsi dan Upaya Pencegahannya”. •Liz PENGUATAN KELOMPOK KERJA PENGAWAS (POKJAWAS) PAI NGAWI – Dalam rangka meningkatkan kompetensi dan profesionalitas Pengawas PAI dan pusat informasi yang berkaitan dengan pengembangan dan peningkatan mutu PAI, perlu optimalisasi Forum Komunikasi Pokjawas. Berkaitan hal itu, Seksi PAIS Kankemenag Kab. Ngawi mengadakan acara Penguatan Pokjawas PAI, (24/3) Ketua Penyelenggara, Suwarno, MA, Kasi PAIS Kankemenag Kab. Ngawi dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini antara lain bertujuan memberikan kejelasan konsep tentang pentingnya pemberdayaan Pokjawas. Selain juga memberikan pengetahuan dasar tentang pengembangan kompetensi pengawas serta menciptakan pengawas yang kompeten. Kakankemenag Kab. Ngawi, Drs. Syahidan, MH dalam sambutannya menga takan bahwa Pengawas PAI berfungsi melakukan penyusunan program pengawasan, pembinaan, pembimbingan dan pengem bangan profesi guru PAI, pemantauan penerapan standar nasional PAI dan penilaian program serta pelaporan pelaksanaan tugas kepengawasan. Kegiatan di rumah makan Ros-in ini diikuti 32 peserta Pengawas PAI Kab. Ngawi. Nara sumbernya adalah Kakankemenag Kab Ngawi, Kasi SMA/SMK Bidang PAIS Kanwil Kemenag Prov Jatim, dan seorang motivator. •Guh
PEMBINAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMERINTAH NGAWI – Bertempat di RM. Notosuman Ngawi telah dilaksanakan kegiatan pembinaan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah tahun anggaran 2016, (24/3). Panitia Penyelenggara, Kasubbag TU Kankemenag Kab. Ngawi, Drs. Zaenal Arifin, M.Pd.I melaporkan bahwa kegiatan ini memberikan pemahaman sekaligus meningkatkan kualitas SDM yang terkait dengan pengadaan barang dan jasa. Selain juga untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan individu atau pegawai yang terlibat langsung dalam pelaksanaan penga daan dan pelayanan barang dan jasa sehingga mampu menjalankan secara profesional dan kompeten demi melayani masyarakat. Kakankemenag Kab. Ngawi, Drs. Syahidan, MH menyambut baik seraya berharap agar peserta benar-benar memperhatikan dan mengingat materi yang diberikan. Karena ini berkaitan erat dengan tata perundangan maupun peraturan pemerintah dan memiliki implikasi sanksi hukum bagi pegawai yang bertugas mengurusinya. Kegiatan ini diikuti 65 orang yang tediri dari para Kepala Madrasah Negeri, Pokja ULP, KTU dan operator di lingkungan Kankemenag Kab. Ngawi. Nara sumber kegiatan ini adalah Kasub Bag. Umum Kanwil Kemenag Prov. Jawa Timur Husnul Khotimah, M.Pd. •Guh KEMENAG KOTA MALANG MENGIKUTI EXPO KOTA MALANG – Sebagai salah satu sentra Pariwisata Jawa Timur, Kota Malang layak menjadi tujuan wisata bagi wisatawan dalam maupun luar negeri. Tahun ini, Kota Malang menjadi tuan rumah Indonesia Creative Cities Confrence (ICCC) ke-2. Dalam rangka mendukung kegiatan tersebut dan sekaligus peringatan hari jadi Kota Malang ke-102, Pemkot Malang menyelenggarakan Malang City Expo selama 5 hari, (1/4). Kegiatan yang bertempat di Stadion Luar Gajayana Malang ini menampilkan pelayanan publik, instansi/lembaga, SKPD, industri, perdangan, pariwisata, potensi daerah dan ekonomi kreatif yang diikuti perwakilan seluruh provinsi dengan menyediakan 350 Stand. Dan Kakankemenag Kota Malang berpartisipasi pada ajang ini. Keikutsertaan Kankemenag Kota Malang ditujukan sebagai ajang strategis dan tepat untuk pencitraan Kemenag guna menampilkan potensi dan prestasi serta pelayanan primanya. Oleh karenanya, pada ajang Expo ini selain menampilkan pelayanan di bidang haji dan Simkah juga melibatkan satker pada madrasah. Expo secara resmi dibuka oleh Menteri Perdagangan RI Thomas Lembong dan dimeriahkan 1.375 penari tari topeng yang sekaligus memecahkan rekor MURI. •BHN MPA 356 / Mei 2016
55
LINTAS PERISTIWA
Bupati dan Kakankemenag Jember Sidak Ujian Nasional di MAN 1 Jember
Bupati didampingi Kakankemenag Kab. Jember mendapatkan penjelasan terkait pelaksanaan Ujian Nasional di MAN 1 Jember.
JEMBER – Bupati Jember, dr. Faida, M.MR sidak Ujian Nasional (UN) di MAN 1 Jember, (6/6). Sidak ini merupakan rangkaian sidak UN
di beberapa sekolah lainnya. Bersama Kakankemenag Kab. Jember, Drs. H. Rosyadi, Br, M.Pd.I, Bupati memulai di SMA 1 Jember dan dilanjutkan ke MAN 1 Jember. “Alhamdulillah pelaksanaan UN berjalan dengan baik dan lancar. Semoga hasilnya memuaskan,” ujar Bupati Jember . Saat berada di MAN 1 Jember, bupati juga menyempatkan diri keliling lingkungan MAN 1 melihat kondisi perpustakaan dan kamar kecil. “Saat saya sidak, pasti saya lihat kamar kecilnya. Karena dari situ dapat dilihat, lingkungan ini sehat atau tidak,” ujarnya sambil tertawa. Kepala Dinas Pendidikan Jember, Drs. Bambang Hariyono yang ikut rombongan sempat diberi pesan oleh bupati agar terus melakukan koordinasi dengan Kakankemenag agar pendidikan di Jember lebih baik lagi. Sementara Kakankemenag Jember, Rosyadi Br, menegaskan bahwa pelaksanaan UN di Jember berjalan baik. Dan terkait dengan keinginan Bupati agar Diknas dan Kemenag selalu koordinasi, Kakankemenag menyambut baik. “Mudah-mudahan ke depan madrasah tidak dianaktirikan lagi,” ujarnya. •Ratna
Dharma Wanita Kemenag Rayakan Kartini Dengan Adakan Keterampilan dan Fashion KAB KEDIRI – Dharma Wanita Persatuan Kemenag Kabupaten Kediri merayakan hari Kartini di aula II Kemenag, (21/4). Acara yang diikuti oleh seluruh anggota Dharma Wanita di semua satuan kerja ini diisi dengan ketrampilan dan fashion. Ketua Dharma Wanita, Eliya Maliha Suryat saat membuka acara menyampaikan bahwa acara ini dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas anggota Dharma Wanita. Selain fashion, juga diisi dengan ketrampilan membuat “Roti Brambang” dari Satker MIN Kanigoro serta pembinaan oleh Kasi PAIS. Kasi PAIS, H. Sholekan, M.Pd.I. memberikan pembinaan dalam acara ini. Beliau menyampaikan, sosok ibu sangat penting dalam keluarga. Baik sebagai ratu rumah, juga sebagai guru bagi putra dan putrinya. “Seorang ibu merupakan sekolah yang pertama dan utama bagi para putra dan putrinya. Di sini, posisi seorang ibu sangat penting dalam melahirkan, mendidikan dan mengarahkan calon pemimpin bangsa ke depan,” ujarnya Di penghujung acara dilaksanakan tukar kado dan pemberian cindera mata kepada para juara fashion dari semua Satker, juga
Ibu-ibu anggota Dharma Wanita Kemenag Kab. Kediri berfoto bersama seusai mengikuti lomba fashion di aula II setempat.
pemberian tali asih kepada Ibu Zainal Abidin (Kepala KUA Ngadiluwih) yang memasuki masa purna tugas per 1 Mei 2016. •Alfy
Warga MAN Panekan Semarakkan Pekan Milad Ke-19 dengan Istighotsah dan Berbagai Lomba
Kasubbag TU Kankemenag Kab. Magetan berkenan memotong nasi tumpeng sebagai tanda dimulainya Pekan Milad MAN Panekan.
MAGETAN – Warga MAN Panekan menyemarakkan Pekan Milad ke-19, (17/3). Hadir dalam pembukaan tersebut, Kakankemenag 56
MPA 356 / Mei 2016
diwakili Kasubag TU Muttakin, Kasi Pendma Sutrisno, Pengawas Madrasah, Kepala Madrasah/Sekolah serta peserta pertandingan dari Magetan, Ngawi, Madiun, tokoh masyarakat, komite, serta ulama di lingkungan MAN Panekan. Muttakin, Kasubag TU Kankemenag Kab. Magetan saat sambutan pembukaan mengatakan merasa bangga dengan MAN Panekan. “Kami dari Kankemenag Kab. Magetan sangat antusias kepada seluruh warga MAN Panekan yang selalu semangat dalam berbagai hal, di antaranya acara Pekan Milad ini,” ujarnya. Diawali dengan istighotsah, dilanjutkan dengan berbagai pertandingan dan lomba yang memperebutkan piala Kakankemenag Kab. Magetan. Lomba-lomba tersebut antara lain lomba tumpeng, try out tingkat SMP/MTs, turnamen bola volly, festival band musik antar siswa SMA/SMK/MA. Dan diakhiri jalan santai yang diiringi group drum band dari MTsN Panekan dan MIN Turi Panekan. Saat melaksanakan istighotsah, Kamad MAN Panekan Sardjo menyampaikan bahwa istighotsah ini memohon pertolongan Alloh agar milad berjalan lancar dan MAN Panekan harum di masyarakat. •Um
LINTAS PERISTIWA
KITA BEKALI DENGAN AL QUR’AN KOTA MOJOKERTO - MAN 1 Kota Mojokerto sebagai salah satu ikon pendidikan di Kota Mojokerto terus berupaya untuk memberikan yang terbaik bagi anak didiknya. Salah satunya antara lain dengan membekali kemampuan baca tulis Al-Qur’an yang merupakan program unggulan MAN 1 Kota Mojokerto. Kali ini MAN 1 Kota Mojokerto menye lenggarakan Pelatihan dan Penerapan Metode Tilawati pada Siswa-Siswi MAN 1 Kota Mojokerto Tahun Pelajaran 2015/2016, (14/4). Pelatihan dilaksanakan di aula MAN 1 ini diikuti oleh 64 siswa/siswi, menghadirkan nara sumber Ustad H. Zainuri, S.PdI Pengurus Tilawati Cabang Mojokerto. Drs. Syamsuri Arif, M.Si selaku Kakan kemenag Kota Mojokerto dalam pengarahannya menegaskan bahwa salah satu ciri istimewa dari MAN 1 Kota Mojokerto adalah kemampuan baca-tulis Al-Qur’an. Pelatihan ini adaah membekali siswa-siswi, sehingga pada saat lulus kelak mempunyai kemampuan baca-tulis Al-Qur’an yang mumpuni. Sengaja dihadirkan nara sumber yang berkompeten tujuannya adalah untuk memberikan yang terbaik pada anak-anak sekalian. “Tolong pelatihan ini diikuti dengan baik, sehingga ilmu yang disampaikan nara sumber bisa diserap dengan maksimal,” tegasnya berharap. •Fm
DDTK PENINGKATAN KOMPETENSI KURIKULUM 2013 SUMENEP – Pendidikan adalah mata rantai yang strategis bagi Pemerintah dan masyarakat. Pendidikan adalah investasi bagi kemajuan, peradaban dan bermartabatnya suatu bangsa. Untuk itu, selama tiga hari bertempat di lembaga MI Miftahul Ulum Aeng Dake Bluto Kab. Sumenep berlangsung DDTK “Tekhnis Substantif Peningkatan Kompetensi Kurikulum 2013” yang dilaksanakan oleh BDK Surabaya sebagai Penyelenggara Diklat, (7/4). Sebanyak 40 peserta dari lembaga di Kecamatan Bluto mengikuti acara ini. Selanjutnya Kakankemenag Drs. Ec. H. Moh. Shodiq, M.PdI dalam pidato sambutan sekaligus membuka acara mengatakan bahwa seluruh guru yang hadir adalah guru sudah terpilih dan dianggap mampu memberikan layanan dan bimbingan dalam proses pembelajaran di masing-masing lembaga. Oleh karenanya, seusai DDTK para guru diharapkan sanggup menjadi fasilitator. Seluruh peserta – tambahnya – akan mampu memberikan pencerahan pendidikan di madrasah. Sehingga madrasah menjadi lembaga yang bermutu dan berkualitas. Peran serta stake holder yang ada di suatu lembaga harus bahu-membahu, gotongroyong guna terciptanya lembaga yang produktif, berwibawa dan berakhlaqul karimah. •Zarkasyi
IGRA KAB. LUMAJANG MENYEENGGARAKAN WORKSHOP LUMAJANG – Pengurus Ikatan Guru Raudlatul Athfal (IGRA) Kab. Lumajang menyelenggarakan kegiatan Workshop Pemanfaatan Aplikasi Bimbingan Perilaku Anak dan Pengelolaan Data RA yang diikuti 172 operator RA. Kegiatan yang bertempat di aula Kankemenag Kab. Lumajang ini dilaksanakan selama 2 hari, (4/4). Acara ini dihadiri Kakankemenag Kab. Lumajang yang didampingi oleh Kasi Pendma dan pengurus IGRA Menurut Ketua IGRA Moh. Syafi.i S.Pd.I., tujuan workshop adalah meningkatkan kinerja guru RA. Hal ini dikarenakan guru RA dituntut untuk memahami IT. Dalam workshop ini akan diperkenalkan pembelajaran IT berbasis aplikasi. “Semoga dengan adanya aplikasi ini pendidikan di RA menjadi lebih baik, ujarnya. Sedangkan Kakankemenag Kab. Lumajang Nurul Huda, SH. SPd.I, MH. Saat membuka acara menyampaikan bahwa di zaman era modern ini kepala dan guru RA harus memahami IT, termasuk WhatsApp (WA). Karena dalam WA bisa diisi dengan informasi penting. “Untuk itu, workshop ini supaya diikuti, dipahami dan hasilnya supaya dikembangkan ke guru yang lain,” katanya. Seusai itu, dilanjutkan menyampaian materi oleh nara sumber dari Tim Khusus yang berasal dari Ciamis Jabar. •Ziza
KANKEMENAG KAB. TULUNGAGUNG SELENGGARAKAN WORKSHOP PENGUATAN DATA EMIS PD PONTREN TULUNGAGUNG – Dalam rangka mem bekali peserta penyusun data EMIS dalam menyusun dan melaporkan data EMIS madra sah diniyah, ponpes, dan TPA, Seksi PD Pontren pada Kankemenag Kab. Tulungagung menyelenggarakan Workshop Penguatan Data EMIS PD Pontren di aula Kankemenag, (14/4). Kasi PD Pontren H. Supriyono saat membuka kegiatan mengatakan, seiring dengan upaya pengembangan sistem EMIS secara kontinyu, pendataan EMIS berbasis website dari pusat hingga daerah mengharuskan operator selalu up date pengetahuan. “Informasi ini nantinya dapat digunakan sebagai dasar penyusunan program, sehingga upaya mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pondok pesantren, madrasah diniyah dan TPA terwujud,” tutur Supriyono. Komarudin dari Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Tulungagung selaku narasumber di hadapan 80 peserta yang berasal dari Pokja Kabupaten, operator EMIS Ponpes, madrasah diniyah, dan TPA menekankan agar data EMIS ini akurat dan up to date. “Jika lembaga, guru, atau siswa yang menjadi sasaran program Ditjen Pendis ini tidak menginput data, maka Kemenag tidak akan melayani permohonan bantuan,” ujarnya. •Fat
SOSIALISASI PENYELENGGARAAN UNPK BAGI PROGRAM WAJAR DIKDAS DAN PAKET A/B/C KAB. JOMBANG – Dalam rangka menyuk seskan program wajar dikdas dan paket A/B/C, sebanyak 40 peserta dari pondok pesantren se-Kabupaten Jombang diundang untuk mengikuti kegiatan Sosialisasi Penyelenggara Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) bagi penyelenggara Program wajar Dikdas dan Program Paket A/B/C, (23/3). Kegiatan ini dilaksanakan di aula Darussalam Kankemenag Kab. Jombang. Dalam sambutannya, Kasi Pontern H. Izzudin menjelaskan bahwa kegiatan ini diada kan bertujuan untuk kesiapan pemantapan lembaga dalam menye lenggarakan Ujian Nasional pendidikan kesetaraan. Kegiatan ini diisi oleh Kakanmenag Kab. Jombang H. Saifullah Anshari yang mengisi materi tentang Kebijakan dan pelaksanaan UNPK Tahun 2015-2016. Dijelaskan bahwa alur pendaftaran peserta UNPK untuk tahun 2016/2017 menggunakan Dapodik. Sedangkan untuk tahun 2015/2016 masih menggunakan data EMIS. Materi yang kedua oleh Kasi PNFI Diknas Kab. Jombang H. Suparjan tentang Kebijakan Non Tekhnis terkait UNPK Tahun 2015-2016. Point penting penjelasannya adalah mengenai ketelitian peserta ujian guna menghindari perjokian dan perlunya tertib administrasi. •Tts
SETDA LANTIK PENGURUS LPTQ BONDOWOSO BONDOWOSO – Dalam rangka mema syarakatkan Al Qur’an sesuai Perda No. 6 Tahun 2009 dan Perbup No. 28 Tahun 2011 tentang Mulok BTQ, Sekretaris Daerah Kabupaten Bondowoso Drs. H. Hidayat, M.Si secara resmi membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ). Rakerda ini sekaligus melantik pengurus LPTQ Kab. Bondowoso di Gedung Sabha BinaPraja II Pemkab Bondowoso, (7/4). Dalam sambutannya, Drs. Hidayat, M.SI yang juga Ketua LPTQ Bondowoso menghimbau kepada pengurus LPTQ yang dilantik untuk bekerja lebih keras lagi guna meraih prestasi lebih banyak lagi. Untuk menggapai hal tersebut, dirinya sebagai Sekretaris Daerah Kab. Bondowoso akan mensupport penuh LPTQ dan suksesnya MTQ Bondowoso sehingga dapat melanjutkan memperbaiki prestasi yang sudah baik dan meraih prestasi yang belum diraih. Sementara itu Kaknkemenag Kab. Bondowoso, Drs. H. Slamet, MHI mengatakan bahwa LPTQ Bondowoso sebagai langkah awal untuk dapat mandiri adalah memiliki sekretariat terlebih dahulu. Sementara ini, menurut dia, sekretariat LPTQ masih belum ada. Jika Sekda berkenan, maka kita akan mencarikan bahkan membangunkan sekretariat bersama LPTQ. •His MPA 356 / Mei 2016
57
ANNISA’
Strategi Belanja Cerdas dan Hemat Setiap keluarga pasti memiliki anggaran tertentu untuk membeli barang kebutuhan rumah tangga. Namun terkadang pengeluaran belanja bulanan itu lebih dari yang diperkirakan. Yang terpenting, belanja harus berdasarkan kebutuhan, bukan berdasar keinginan. Oleh : Nihla Farida
B
erbelanja merupakan hobi menarik bagi kebanyakan wanita, tetapi menjadi pembelanja yang cerdas sangatlah tidak mudah. Agar kita tak menjadi korban dari keganasan hobi berbelanja, kuncinya jadilah “smart shopper”. Menjadi smart shopper mungkin belum banyak dipahami orang. Terkadang hasrat jauh lebih mendominasi sehingga membuat keinginan belanja sulit direm. Berikut strategi belanja yang bisa kita praktekkan :
Buat daftar belanja Tulislah barang kebutuhan rumah tangga yang akan kita beli. Hal ini dilakukan untuk menghindari berbelanja gilagilaan dan membuat kita mengeluarkan uang berlebihan Jangan mudah tergiur dengan berbagai tampilan barang yang menggoda atau tawaran diskon besarbesaran. Kategorikan daftar belanjaan kita, misalnya berdasarkan kelompok makanan, barang dapur, kebutuhan harian, ataupun berdasarkan toko yang biasa kita kunjungi. Tinggalkan kartu kredit di rumah Bawalah uang tunai hanya sebanyak yang dibutuhkan. Begitu semua daftar belanja terpenuhi, segeralah menuju kasir 58
MPA 356 / Mei 2016
dan jangan tergoda dengan penawaran barang yang lain. Membandingkan harga Ibu rumah tangga biasanya adalah orang yang sangat teliti dalam membandingkan harga barang kebutuhan rumah tangga. Dengan metode membandingkan harga ini, kita jelas akan lebih bisa berhemat ketika belanja bulanan. Kritis Memilih Barang Seperti metode membandingkan harga, memilih barang kebutuhan rumah tangga bisa difokuskan pada produk lokal. Pilih yang mutunya baik dengan harga terjangkau agar kita lebih bisa berhemat. Hendaknya kita membeli buah dan sayur di musim panen, sehingga harganya akan jauh lebih murah. Jangan membeli buah dan sayur saat tidak musim karena pasti mahal. Untuk produk fashion jangan tergoda dengan tren sesaat. Kuncinya, belilah produk yang bercita rasa klasik karena kita dapat menggunakannya dalam jangka waktu lama. Dengan demikian membuat kita jauh lebih irit. Pilih Jam Belanja Jangan berbelanja saat sedang lapar.
Pasalnya kadar glukosa dalam tubuh ketika lapar akan membuat kita belanja berlebihan. Pilih waktu belanja saat banyak diskon, misalnya di akhir pekan. Selain itu, untuk menghindari keramaian pengunjung pilih waktu-waktu tertentu yang kurang diminati orang. Lebih baik luangkan waktu berbelanja di malam hari atau saat toko baru buka pada akhir pekan. Jika kita memang harus berbelanja selama jam-jam sibuk, hindari pergi pada saat ada banyak pekerjaan yang harus dihadapi. Hindari pula berbelanja dalam kondisi tubuh lelah Pelajari Dan Manfaatkan diskon Seorang pembelanja yang berpengalaman dapat membedakan berbagai promosi yang sedang beredar di pasaran. Dia tahu betul terkadang sesuatu promo yang sederhana justru memberikan penawaran berkali lipat. Jadi, kita pun terhindar dari jebakan diskon yang menyesatkan. Para penyuka belanja tahu betul bagaimana memenuhi rak lemari mereka dengan koleksi terbaru. Biasanya mereka akan menggunakan sale pertengahan atau akhir tahun. Dengan tawaran sale tersebut, kita pun akan hemat berpuluh-puluh kali lipat. Jangan tergoda dengan diskon besar Seberapa besar diskon yang ditawarkan, jika kita tidak membutuhkan barang tersebut sebaiknya kita abaikan. Sebuah busana yang dipajang dengan banderol diskon besarbesaran memang menggiurkan. Tapi sebelum kita memutuskan, sebaiknya pertimbangkan dengan matang apakah barang tersebut memang kita butuhkan atau hanya tergoda dengan sale sesaat semata. Jangan sampai busana tersebut hanya berakhir di lemari saja dan tak pernah digunakan. Nah, dengan tips ini semoga kita bisa menjadi smart shoper
COVER LAA Muhammad Agta Annafi’ Sugiantoro
Langganan Juara
di Berbagai Event Sekilas tak nampak keistimewaan dari sosok Muhammad Agta Annafi’ Sugiantoro ini. Namun siapa sangka di balik kebersahajaannya, siswa MI Plus Wali Songo Trenggalek ini memiliki prestasi akademik yang cukup mentereng. Tidak saja pada event lomba di lingkup madrasah yang diselenggarakan Kementerian Agama namun juga di lingkup sekolah umum yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
P
ublik pendidikan Trenggalek sudah tidak asing lagi dengan nama siswa yang satu ini. Siswa yang biasa dipanggil Agta ini namanya sudah sering menghiasi papan-papan pengumuman kejuaraan di berbagai event, baik dalam kota maupun luar kota Trenggalek. Terbaru, putra sulung dari pasangan Agus Sugiantoro dan Ita Ayu Rianawati ini menjuarai Lomba MIPA+ING tingkat SD/MI se-Kabupaten Trenggalek yang diselengga rakan SMPN 1 Trenggalek yang tergolong sekolah favorit. Tak tanggung-tanggung, di papan pengumuman manual dan internet nama Muhammad Agta Annafi’ Sugiantoro bertengger di peringkat pertama dari 1.140 peserta yang mengikuti ajang tahunan tersebut. Tak hanya itu, beberapa waktu sebelumnya, siswa yang dikenal dengan pembawaan pendiam ini, mampu menyabet Juara I Olimpiade MIPA SD/ MI se-Eks Karesidenan Kediri yang diselenggarakan oleh MTsN Kunir Blitar. Pada saat yang tak jauh berselang dia juga mampu meraih Juara I Matematika pada ajang Kompetisi Smart Primagama Mencari Juara pada seleksi tingkat Cabang Trenggalek. Sederet prestasi lain di berbagai momen lomba seakan menjadikannya sebagai langganan juara. Namun ketika ditanya tentang resep keberhasilannya menjadi juara, anak dengan pembawaan pemalu ini hanya mengatakan, “Tak ada kiat khusus, saya hanya membaca dan selalu berlatih soal-soal saja”, ujarnya. Keberhasilannya memenangi berbagai kejuaraan tersebut, juga tak lepas dari bimbingan dua guru yang selalu setia mendampinginya. Di tangan ustadzah Eiriya
Heni Mufidati, S.Pd dan ustadzah Eva Neny Nurkholidah, S.Si, Agta mendapatkan support bimbingan di mata pelajaran Matematika dan IPA. Sehingga dirinya selalu siap dalam menghadapi ajang-ajang yang diikutinya. Dan melihat keberhasilan Agta yang notabene siswa madrasah dengan torehan prestasi yang gemilang, memberikan arti
tersendiri bagi madrasah. Dan ini sekaligus mempresentasikan mutu pendidikan madra sah yang tak kalah dengan sekolah pada umumnya, utamanya MI Plus Wali Songo Trenggalek. Sehingga terpancar optimisme untuk bisa berbicara pada level yang lebih tinggi, baik di tingkat nasional maupun internasional. •Kamal MPA 356 / Mei 2016
59
Akulah Pencurinya... Aku sudah akrab dengan alam liar… pemandangan tanpa batas mengiringi lakon siang dalam hidupku. Sriti-sriti cantic menghibur meliuk terbang rendah mengajakku bermain bersama di antara pematang sawah, mencolekku sambil menganggukkan senyum mengiyakan. Kalau sudah begitu tak ada rasa selain menaburi diri dengan mimpi-mimpi Aku tak lagi meratapi garis takdir yang Allah turunkan pada kehidupan aku dan keluargaku… atas segala kekurangan hidup kami. Oleh : HS. Binti Masrurin*)
S
iang itu masih kurasakan bagaimana indahnya siang diantara hmparan panas dan sawah yang menyatu bersama garis tepi deretan hijau batang padi yang tersapu angin. Dataran tinggi tepian batas langit menambah kekuatanku untuk terus melangkah ke setiap pematang sawah. Pencarianku beluk selesai…. tugasku membawa pulang keong-keong kecil yang hendak kutukar dengan seberapa pun keikhlasan orang menggantinya dengan beras atau apa saja asal bisa mengganjal perut adik dan kedua orang tuaku. Matahari telah condong ke barat… bergegas kusingkap rok bajuku sebatas atas mata kaki, sengaja supaya lariku kencang berkejaran dengan lorong waktu semburat warna di batas garis langit ufuk barat. Begitu kuat jemariku mencenkeram leher ember yang sudah sedikit terobek. Sampai di ujung kali bukanya cepat mencari getek kecil tetapi aku terpaku memandang air begitu kuat dan deras seolah menantang nyaliku. Terpaksa aku berpikir panjang, apalagi getekku ternyata tak kutemukan… ya aku harus bekerja keras mencari jalan keluar… hingga sampai kutemukan tumpukan jerami ke arah tenggara. Kembali kuberlari, dengan sedikit tenaga tersisa, peluh membanjiri jidatku. Tanganku yang mungil tak cukup banyak mampu menampung jerami kudekap erat dengan sedikit terhuyung mata tertancap pada garis-garis jalan pematang mencoba memandu arah jalan ke tepian sungai. Lega akhirnya kubisa pulang… bersorak hatiku. Dengan setengah hati aku menarik kaki mungilku menyelam pinggiran sungai yang kian deras saja. Dengan keteguhanku akhirnya 60
MPA 356 / Mei 2016
kunaiki tumpukan jerami mengarungi aliran air yang siap menyeret apa pun di atasnya. Mulutku hanya komat-kamit saja menyebut nama Allah meminta pertolongan, meminta rengkuhan tangan kuasa-Nya atas apa yang terjadi hari ini. Doaku kumantap-mantapkan sampai mataku kututup rapat agar Allah melihat ku di antara pusaran air ini… Ya… berun tung lah aku karena derasnya air justru menyegerakanku sampai di hilir kali dekat rumahku… Sampailah aku pada alamat rumahku… hanya terima kasih tanpa batas yang bisa kuucap pada-Mu… Aku kembali ke pelukan orang-orang tercintaku. Aku tak bercerita banyak sampai rumah… masih aroma ketakutanku menyelimuti dinding kolong-kolong nadiku. Saat aku tengah menata nafas panjang… tiba-tiba ibu mendekatiku… ”Nduk coba tengok adikmu di depan yang lagi menangis”… Hilang selu ruh kepayahanku, kering peluhku terseka tangis adikku… Ya… aku kasihan pada ibuku yang tengah berjuang sendirian mencari ekonomi karena bapak yang telah lama sakit tak kunjung sembuh. Aku anak sulung dan harus mencari celah agar peluh ibuku tak habis, tak tega karena menghidupi kami yang masih kecilkecil. Siapa lagi… tak ada orang yang berbelas kasihan pada nasib kami. Mereka bersorak karena kemiskinan kami. Kurayu adikku yang paling bungsu… namun tak kunjung menghentikan tangi sannya, malah semakin menjadi… Dari sedikit serak suaranya masih sempat kudengar jawabannya… ’Mbak aku kepingin jeruk yang dibawa teman-teman itu…’. Spontan dingin seluruh tubuhku… luruh badanku
sampai aku hampir lemas di depannya.. Bagaimana aku bisa mendapatkan barang itu dalam sekejap, aku hanya punya keong yang akan kutukar beras… pilu rasanya… Tak mungkin aku meminta mereka… matanya saja sudah sinis memandang kami… Kuberanikan meminta satu lining jeruk…tapi bibir mereka malah mencibir. Adikku makin heboh merengeknya. Mendongkol hatiku tapi siapa lagi yang bisa menggugah kebenehan mereka. Akhirnya kuurungkan kemarahanku… hanya membuang keringat saja… Segera kugendong adikku dengan paksa dan kian meronta… menangis rada hatiku, terkoyak-koyak hatiku, tidak ada rasa manu siawikah diantar mereka... Kugendong dan kutunjukkan pemandangan indah diantara celah rumah-rumah sehingga ia tertidur Sehabis isya’ bangunlah adik, merengek dan meminta jeruk kembali.Aku tak mampu berpikir panjang lagi, sehari ini saja semua hanya makan sekali dari mana uang bisa kudapatkan membeli jeruk . Akhirnya kumengendap-endap di anta ra rerimbunan pohon jeruk, mengamati situasi memasang tajam telinga dan mata agar tanganku sampai mengambil satu buah ramum di antara ratusan ranumnya buah jeruk. Gemetar tangan ini mengambilnya… dan segera melesat kuburu waktu meninggal kan tempat itu sampai dingin menyelimuti kulitku. Aku tak pernah seperti ini… tak pernah mencoba mencuri… Tapi kuakui akulah pencuri tadi… Mungkinkah bakal datang hukuman bagi orang sepertiku… *) Guru Bahasa Indonesia MTs Negeri Jambewangi Selopuro Blitar
cuplikan tarikh
Sang Intelejen Rasulullah Di masa Rasulullah, ternyata sudah mengenal dunia intelejen. Intel ini bertugas untuk memonitor gerak-gerik mencurigakan dari setiap pergerakan musuh yang membahayakan bagi Islam dan kaum muslimin. Dialah Hudzaifah bin al-Yaman.
D
ia dilahirkan di Madinah. Ayahnya bernama Husail bin Jabir al -‘Absi al-Yamani yang berasal dari Makkah. Sedangkan ibunya merupakan wanita dari Bani Abdul Asyal yang berasal dari Madinah. Sehingga Hudzaifah tergolong sebagai orang Anshor sekaligus golongan Muhajirin. Dalam pandangan Rasulullah Muhammad SAW, ada tiga keistimewaan yang dimiliki Hudzaifah. Pertama, dia merupakan sosok cerdas. Sehingga dia dapat meloloskan diri dalam situasi yang serba sulit. Kedua, Hudzaifah merupakan probadi yang cepat tanggap, berpikir cepat, tepat dan jitu, yang dapat dilakukannya setiap diperlukan. Selain itu, termasuk tipe orang yang kuat memegang rahasia, dan berdisiplin tinggi. Tak mengherankan jika kemudian Rasulullah mempercayakan daftar orang munafik di Madinah kepadanya. Hal ini dilatarbelakangi oleh kehadiran kaum Yahudi munafik di tengah-tengah kaum muslimin di Madinah. Tugasnya adalah memantau para muafik ini agar dikemudian hari tidak membahayakan umat Islam. Dia memegang rahasia dengan sangat baik sehingga tidak secuilpun bocor. Karena itulah, Hudzaifah bin Yaman digelari oleh para sahabat dengan Shahibu Sirri Rasulullah atau pemegang rahasia Rasulullah. Bahkan atas dasar itulah Khalifah Umar bin Khattab hanya akan menshalatkan jenazah, apabila Abu Abdillah – nama kunyanya – ikut di dalamnya. Suatu ketika, Umar bin Khattab bertanya kepada Hudzaifah dengan cerdik. “Adakah di antara pegawai-pegawaiku orang munafik?” tanya Amirul Mukminin menyelidik “Ada seorang,” jawab Hudzaifah singkat. “Tolong tunjukkan kepadaku siapa?” pinta Umar. “Maaf Khalifah, saya dilarang Rasulullah mengatakannya” jawab Hudzaifah
Semasa hidupnya, Hudzaifah selalu mengikuti pertempuran bersama kaum muslimin terkecuali Perang Badar. Sebab, bersama ayahnya dia ditangkap suku Quraisy. Selain itu, ada peran yang cukup dominan diperankannya dalam Pertempuran Khandaq. Secara khusus dia diperintahkan oleh Nabi Muhammad masuk ke jantung pertahanan kaum kafir yang berada di luar Madinah. Bahkan dia saat itu tanpa sepengetahuan lawan sudah sangat dekat dengan pemimpin Kaum Quraisy waktu itu, Abu Sufyan. Andai saja, Rasulullah tidak memerintahkannya untuk tidak berbuat apapun di luar perintah sebelum melaporkan hasil tilik sandinya, tentu dia sudah menghunus pedang dan membunuh pemimpin penyerang Kota Madinah tersebut. Selain itu, jejak perjuangan Abu Abdilah juga terekam harum sebagai penakluk Nahawand, Dainawar, Hamadzan, dan Rai. Dia membebaskan kota-kota tersebut bagi kaum Muslimin dari genggaman kekuasaan Persia. Dan ketika Hudzaifah sakit keras sebelum meninggal dunia, beberapa orang sahabat datang mengunjunginya pada tengah malam. Dan Hudzaifah pun berpesan agar tidak memberikannya kafan mahal saat ruh meninggalkan tubuhnya. Baginya, Allah pasti akan memberikannya kafan terbaik jika memang dirinya dipandang baik di hadapanNya. Dan sebaliknya jika dinilai buruk, sebagus apapun kafan yang dipakai, pasti Allah akan menanggalkannya. Sesudah itu dia lalu memanjatkan doa dengan khusyuk. “Ya Allah, sesungguhnya Engkau tahu, aku lebih suka fakir daripada kaya. Aku lebih suka sederhana daripada mewah. Dan aku lebih suka mati daripada hidup.” Selepas itu, ruhnya pun pergi menghadap Ilahi. Bersamanya seluruh rahasia Rasulullah pun turut dibawahnya pergi. •Siti Amaliati/dari berbagaisumber MPA 356 / Mei 2016
61
Menyambut Pagi
Terdengar sayup sayup panggilan Illahi Tanda kehidupan siap menanti Terpancar kemerahan membuka mentari hidup di dunia dan akhir nanti Binatang binatang membangunkan insan Tumbuhan bergoyang menyambut awan Aktivitas pagi sibuk di jalanan Hidup bukan untuk bermalas-malasan Hirup pikuk insan mencari rezeki Rezeki bukan datang melainkan dicari Rezeki harus dikejar ibarat berlari Itu tanda kekuasaan Illahi Insane ingin berusaha tiada henti Bergantung sutradara penguasai Bekerja dan ibadah tugas diri Barokah dalam menyambut pagi Hidup berputar cepat Harus ikut berputar supaya selamat Bekal insan di dunia dan akhirat Nia Susiati XI IPA MA Raden Paku Wringinanom Gresik
Ingin Kembali PadaMu
Terik matahari menguliti dinding hati Seolah tahu bahwa ada lukisan mimpi Yang diam-diam kusematkan Lewat jari yang lumpuh gemetar Puncak keserakahan dalam mengagumi Cinta yang kukuh terpatri Haruskah aku, Mengulang kembali janji yang dulu Kusemaikan antar mimpi itu Haruskah aku, Mengulang kembali Menjadi diri yang suci Hati yang fitri Dari air yang sudah terasini Hanya pada-Mu aku berserah Luka-luka yang berkerak pasrah Sepanjang jalan, sampai zaman menatap resah Akhmad Asy’ari MTs .Darul Ulum Jl. Toghur Billah Desa Batuputih Kenek Kec. Batuputih Kab. Sumenep Madura 69453
Duhai Diriku
Duhai diriku Siapakah dirimu? Yang tersujud kala adzan berkumandang Yang terlapar kala ramadhan datang Wahai ayah, wahai ibu.. siapakah diriku? Yang terus memerankan lakon di layar kaca sang pencipta Yang terus dibisikkan oleh nafsu angkara Aku tersujud kala adzan berkumandang Aku terlapar kala ramadhan datang Aku memerankan lakon di layar kaca sang pencipta
62
MPA 356 / Mei 2016
Aku terus dibisikkan oleh nafsu angkara Aku berlari menuju cahya-Mu Tapi, dalam kegelapan malam terhentilah aku Kegelapan yang diiringi oleh keheningan yang bisu Duhai diriku Siapakah dirimu? Yang merenung dalam sepi Yang terus mendamba cinta Illahi Yang tak henti menempuh jalan panjang kehidupan Namun tak tahu akan tujuan Akulah sang hamba Pendamba cinta sang pencipta Akulah sang hamba Dari tanah liat yang dibentuk-Nya Akulah sang hamba Yang menempuh jalan panjang kehidupan mencari ridho-Nya Aku pulalah sang hamba Yang tak tahu akan tujuan sebenarnya Dan inilah aku, dengan segala kehidupan milik kekasihku Yang terlampau habis oleh waktu Yang tak sempat temukan tujuanku Aku kembali pada kekasihku, dan kehidupan itu tak lagi bersamaku Karena hamba-Nya adalah statusku Anna Lu’Lu’il Hamdi Perum Griya Lawu Indah Gg. 4 No.3, Ngawi
Lantunan Amatiran
Cukup mendalami sebuah kenangan Mihrab tutur pinutur segera terangan Lantunan bertalu penuh ocehan Kisah kita, mereka, lalu kalian Peluh kesah lambat menaun ada Menjadi kisah yang tak lagi sama Selaksa yang terlupa tak terarah
Berikan kepastian, bukan bayangan Tentang apa, mengapa, dan bagaimana Berdiam di sebuah masa dalam dilema Kunjunglah tercipta kesuksesan tertata Aku lupa, logika ini tak berguna Aku percaya dengan kehendak-Nya dan aku sangat cinta pada-Nya Alisa Salsabila 9-K MTsN Tambakberas Jombang
Lembaran Hidupku
Kubuka lembaran-lembaran hidupku Dan kulangkahi dengan bacaan tasmiyah Yang ditemani rasa suka dan duka Hitam, putih... Yang menghiasi lembaran ini Saat duka berkata: Mulai... Mulailah air mata ini tertumpah Ditengah malam Dalam duka Kubersimpuh bersujud dalam kesendirian Terdengar jeritan hati Memohon kesabaran Dalam suka... Kutersenyum kebahagiaan Terdengar sorakan hati Penuh kesyukuran Setiap malam... Kupandangi bintang-bintang yang kian Lenyap dihempas awan Kupandangi cahaya bulan yang mengintip Disela-sela dedaunan Jika suatu saat nanti Tibalah waktunya kututup lembaran itu Semoga kututp dengan senyuman Bukanlah sebuah tangisan Kiswatul Mar’ah MTs .Darul Ulum Jl. Toghur Billah Desa Batuputih Kenek Kec. Batuputih Kab. Sumenep Madura 69453
TTM EDISI 356
Bulan MEI 2016
TTM Edisi 356
MPA JAWABAN TTM NO. 355
Mendatar : 1.SEKAM 4.BRIKET 7.SERAMBI 9.UUL 10.AKARAB 12.TIM 13.BULUS 16.IABA 18.PUAN 19.SIANG 20.RUM 22.AJANG 24.AUM 25.KAFARAT 27.ALUMNI 28.MESIN
DAFTAR PERTANYAAN : Mendatar : 1. Sahabat 4. Rumah susun 7. Masalah yang dikedepankan 8. Rancangan Undang-Undang 9. Hutan yang lebat 10. Ibukota provinsi Maluku 12. Ikan asin kecil 13. Global Potition System 15. Air hasil dari sadapan bunga kelapa 16. Nama burung 19. Drama, teater 21. Sisa Hasil Usaha 22. Kata tunjuk 23. Sesuatu yang dibuat oleh usaha 24. Tonggak panjang yang dipasang untuk penyangga Menurun : 1. Kendaraan berkuda 2. Meraih, mengambil banyak 3. Perantara dari kegiatan jual beli 5. Swarnadwipa 6. Penceritaan suatu kejadian 11. Membasmi, melenyapkan, memusnahkan 14. Kulit/lapisan yang tipis 15. Karangan asli 17. Permukaan bumi yang menonjol/menjulang 18. Tidak hasil/tiada nilai 20. Benua terbesar
KUPON
No : 356
Menurun : 1.SESAT 2.KERAMBA 3.MIM 4.BAIK 5.KLUB 6.TELAGA 8.BARUS 11.ASIN 14.UNEJ 15.SINGA 17.AGRARIS 18.PALAPA 21.MATAN 22.AMPU 23.NKRI 26.FAM
Peraih Hadiah TTM No. 355 1. Alfia Yuni Nur Hidayati Kelas VIII-G SMPN 1 Bondowoso Jl. Letnan Karsono 3 Bondowoso 2. Umi Istiqfaryani MA Al Multaza Ds. Kepuh Anyar Mojoanyar Mojokerto (61364) 3. Haidor Hafsah Zulfitri SMPN 3 Magetan Jl. Jend. A. Yani No. 30 Magetan 4. Ali Misrowi MTsN 1 Paron Jl. Raya Paron No. 1 Paron, Ngawi (63253) 5. M. Johan Amiruddin MIM I Pangkatrejo Maduran – Lamongan (62261) Ketentuan : 1. Jawaban ditulis pada kartu pos dan ditempeli kupon sesuai dengan nomornya. 2. Jawaban dikirim ke redaksi MPA paling lambat akhir Mei 2016 (cap pos). 3. Peraih hadiah diumumkan pada MPA edisi 357.
MPA 356 / Mei 2016
63
SAHABAT
Zhivana Dayinta Agustin
M. Nabhan Abidzar Fawwas
Panggilan : Shisi
Oragtua : Agus Supriyanto dan Titin Muryaningsih
Panggilan : Fawwas TTL : Pacitan, 25 November 2014 Alamat : RT 4 RW 4 Lingkungan Krajan Lor, Kelurahan Ploso, Pacitan Cita-cita : Ingin menjadi manusia yang berguna bagi agama, nusa dan bangsa meneruskan perjuangan ulama Orangtua : Sigit Pambudi dan Nur BInti Muhibbah
Ilzam Fatih Haqiqi Saedi
Deanda Nayla Aretha
Panggilan : Izam
Panggilan : Dea
TTL : Sumenep, 11 September 2012
TTL : Surabaya, 15 Februari 2012
Alamat : Juruan Daya Batuputih
Alamat : Manukan Dadi 15 F/10
Sumenep Madura
Manukan Kulon, Tandes, Surabaya
TTL : Ngawi. 10 Oktober 2012 Alamat : Banyumeneng, Pucangan, Ngrambe, Ngawi Jawa Timur 63263 Cita-cita : Dokter Hobi : Menyanyi dan menari
Hoby : Minum Susu/Main Gams Cita-cita : Jadi Polisi Orang Tua : Saedi, S.Pd. dan Ingmatus Zahroh, S.Pd
Hobi : Menulis dan bercerita Citacita : Dosen Orangtua : Andik Hidayat dan Deby Oktavia Dewi
Dea Tsabitah Rahmania
Azyeva Mafatihah Minladuka Rahmah
Panggilan : Dea TTL : Sidoarjo, 15 Desember 2008 Alamat : Jl. Kyai Nawawi Gg. IV No. 32 RT 04 RW 01 Gedongan Waru Sekolah : MI Darul Ulum Gedongan Waru Cita-cita : Dokter Hobi : Renang Orangtua : Moch. Sairofi dan Arni Kuswanti
Panggilan : Zyzy
64
MPA 356 / Mei 2016
TTL : Gresik, 27 Juli 2014 Alamat : Jl. Kiai Sahlan 23/34 Manyarsidorukun RT 5 RW 2 Manyar Gresik Hobi : Membaca Orangtua : Suprianto dan Siti Amaliati
SARI HIKMAH
Belajar dari Pelayan Raja Dikisahkan, ada seorang Raja yang memimpin sebuah kerajaan Islam. Raja ini memiliki seorang pembantu yang sangat ta’at beribadah. Keikhlasannya bahkan mengungguli semua orang di kerajaan ini. Yang menawan, tak ada kalimat buruk pun yang keluar dari bibirnya meskipun kala mendapati cobaan. Hanya kalimat “al-khair mukhtarallah’ yang selalu diulang-ulangnya. Yang artinya takdir Allah adalah yang terbaik.
S
uatu ketika Sang Raja sedang makan sambil menggunakan pisau. Lantaran kurangnya sikap kehati-hatan, pisau tersebut mengenai jarinya. Tak ayal, salah satu jarinya terpotong pisau sambil mengeluarkan darah yang deras. Ketika melihat itu, sanga pembantu raja justru berucap dengan spontan ”al-khair mukhtarrah.” Hati siapa yang tidak merasa tersinggung mendengar perkataan itu. tak bisa dibayangkan jika yang tersinggung merupakan penguasa sebuah kerajaan. Nasib buruk apa yang akan ditihtakannya pada sang pelayan. Tak berapa lama, akhirnya Sang raja menje bloskan pembantunya ke dalam penjara. Sungguh di luar nalar, lagi-lagi sang pembantu raja jutru berucap “al-khair mukhtarrah.” Makin bertambah naik pitamlah Sang Raja. Beruntung nasib pelayat tersebut tidak berakhir di tianggantungan. Sang Raja langsung memerintahkan prajuritnya dengan setengah marah agar dengan secepat mungkin memenjarakan pelayannya tersebut.
Selang beberapa lama dari kejadian itu, suatu ketika sang Raja pergi berburu bersama pengawal dan anak buahnya. Kasyikan memburu hewan buruan, ternyata rombongan kerajaan ini telah keluar jauh dari tapal batas wilayah kerajaan dan masuk ke wilayah kekuasaan para penyembah api atau pemeluk agama Majusi. Sang Raja dan rombongannya pun ditangkap karena melanggar masuk wilayah mereka. sebagai hukumannya, mereak akan dijadikan persembahan untuk bagi dewa-dewa orang Majusi. Satu pers satu pengawal dan rombongan Raja dibunuh untuk sesembahan. Dan tibalah giliran sang Raja. Saat sang Raja tersebut akan dipenggal, ada seorang kaum Majusi yang mengetahui bahwa ada cacat dalam diri Raja tersebut, yakni jari tangan Raja yang terpotong. Sebab, dalam adat mereka, persembahan haruslah sempurna. Tidak boleh ada cacat sedikitpun. Akhirnya Sang Raja urung dibunuh dan justru dibebaskan dalam keadaan hidup.
Maka dengan bergegas pulang kembali ke kerajaannya. Sesampainya di istanahnya, kegembiraan meliputi hatinya. Namun, dalam kegembiraannya itu, dia teringat dengan pelayannya yang dipenjara beberapa waktu sebelumnya. Dia pun segera bangkit dan me minta pengawal untuk membebaskan pem ban tunya dan menghadirkan di hadapannya. Dalam perjuampaannya itu, Sang Raja bertanya kepada pembantunya. “Apa maksudmu ketika dipenjara kamu mengatakan “Al Khair Mukhtarallah”, wahai abdiku?” tanya sang Raja. “Jika hamba tidak dipenjara, maka sudah pasti hamba akan dibunuh seperti pengawal dan anak buah tuan Raja diluar sana,” jawab sang pembantu. Semenjak itu sang Raja tidak lagi meremehkan kata-kata sang pembantu dan menyadari bahwa pembantu itu lebih bijak daripada dirinya. •Yuliana S/dari berbagai sumber. MPA 356 / Mei 2016
65
dunia islam
OKI JAKARTA, MENGUTUK DAN MEMBOIKOT PRODUK ISRAEL (2)
P
Negara-negara Islam yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mendesak Israel mengakhiri pendudukan di Palestina. Mereka menghendaki terwujudnya Palestina merdeka dalam kerangka solusi 2 negara. Kesepakatan tersebut dituangkan dalam Deklarasi Jakarta hasil KTTLB V OKI di Jakarta yang diselenggarakan pada 6-7 Maret 2016. Terdapat 23 poin Deklarasi Jakarta dan 32 poin Resolusi KTT berupa seruan politik negara-negara OKI. Dokumen ini inisiatif Indonesia.
residen Joko Widodo, dalam pernyataan bersama seusai KTT menyatakan, bahwa pemimpin dunia Islam telah meng hasilkan kesepakatan dan rencana kongkrit bagi Palestina. ”Kami mengutuk aksi Israel dan menyeru diakhirinya pendudukan atas Palestina”. Selanjutnya, beliau menya takan, OKI mendesak dibentuknya negara Palestina yang merdeka secara penuh dan hidup berdampingan dengan Israel. Demi mencapai solusi 2 negara ini, OKI mendesak Dewan Keamanan PBB menyelesaikan isue pembangunan permukiman ilegal oleh Israel. Karena Israel, masih membangun permuki man ilegal di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Sampai saat ini, 500 ribu warga Yahudi menghuni permukiman di 2 wilayah itu. Pembangunan ini biasanya didahului penggu suran tempat tinggal warga Palestina. Saat menggusur, otoritas Israel sering berdalih bahwa rumah atau bangunan yang ditempati warga Palestina tak berizin. Kritik internasional tak menghentikan Israel mendirikan permu kiman ilegal warga Yahudi. Selain itu, anggota OKI yang duduk di Dewan Keamanan diminta melanjutkan upaya memperjuangkan penyelesaian konflik Palestina. Dan seluruh negara anggota OKI menegaskan kembali komitmennya untuk melindungi Al-Quds al-Syarief atau Yerusalem. Salah satu bentuk kongkret perlindungan tersebut dilakukan dengan rencana memberikan bantuan keuangan bagi Al-Quds Fund. Disisi lain, secara internal, Palestina juga mesti melakukan rekonsiliasi antara Fatah dan Hamas. Merespon kesepakatan KTT, Presiden Palestina Mahmud Abbas menyatakan terima kasihnya kepada OKI. Karena yang terjadi di Palestina, khususnya di Yerusalem, sangat menyengsarakan dan mengu bah identitas bangsa. Agresi yang terus dilakukan Israel membuat Palestina menya rankan perlindungan terhadap AlQuds. ”Al-Quds merupakan jantung dari Palestina,dan Palestina tak ada artinya tanpa Al-Quds al-Syarief atau Yerusalem”, Ujar Abbas. Menurut Abas, hingga kini Israel tak berhenti membangun permukiman ilegal di wilayah Palestina seolah membangunnya di tanah milik sendiri. Palestina akan menghentikannya dengan cara apapun. 66
MPA 356 / Mei 2016
”Kami ingin mendapatkan tanah kami kembali”, tegasnya. Perundingan damai saat ini terhenti. Abbas menyatakan, ini disebabkan Israel memperluas pendudukannya di tanah Palestina. Itulah yang menyebabkan perda maian belum bisa tercapai. Komunitas Inter nasional juga mengecam aksi Israel itu. Sekretaris Jenderal OKI, Iyad Maliki mengatakan, KTT di Jakarta merupakan simbol bersatunya umat Islam. Palestina, menurut dia, bukanlah sekadar isue kawasan, melainkan dunia. Ia menyebut proses hukum juga perlu diperhatikan dalam penyelesaian konflik Palestina-Israel. Dengan demikian, nantinya kepentingan negara Palestina tak bisa dilemahkan oleh pihak manapun. Iyad menghendaki, Deklarasi Jakarta bisa menjadi panduan bagi negara-negara OKI. ”Ini bukan komunike, melainkan sebuah aksi”, tegasnya. Boikot produk Israel dan Pembukaan Konsulat Kehormatan RI untuk Palestina; Selanjutnya Presiden Joko Widodo menyatakan, bahwa dalam Deklarasi Jakarta, lahir kesepakatan yang mendesak masyarakat interna sional memboikot produk-produk Israel, terutama produk yang dibuat di per mukiman-permukiman ilegal Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Dirjen Kerjasama Multilateral Kemen terian Luar Negeri Hasan Kleib, menghimbau komunitas internasional untuk ikut mem boikot produk Israel dengan tujuan menghen tikan insentif yang diperoleh pemukim ilegal Israel. Imbauan itu tercantum dalam poin 16 Deklarasi Jakarta. ”Kalau tidak diboikot, kita akan tetap memberi insentif kepada pemukim ilegal untuk semakin maju dan berkembang di wilayah yang bukan miliknya”, katanya. Menurut Hasan, itu berpotensi meluaskan pendudukan lahan Palestina oleh Israel. Boikot terhadap produk-produk Israel terutama pertanian dan perkebunan, telah dimulai oleh negara-negara anggota OKI sekitar dua hingga tiga tahun lalu. Di sisi lain, Presiden Joko Widodo telah menunjuk Ibu Maha Abou Susheh, sebagai Konsul Kehormatan Republik Indonesia untuk Palestina. Sebagai bukti kongkret dan komitmen dukungan politik Indonesia terhadap Palestina dan sebagai representasi
Indonesia di wilayah Ramallah, Palestina. Ada sejumlah tugas konsul kehormatan. Dian taranya, mendorong hubungan eko nomi dan sosial antara masyarakat Indonesia dan Palestina serta memberikan perlindungan WNI di Ramallah. Selain itu, juga mempromosikan investasi dan pariwisata Indonesia. Dipilihnya Ramallah, karena merupakan pusat pemerintahan dan tujuan wisata di Palestina. Jumlah wisatawan Indonesia ke Palestina sekitar 50 ribuan orang pertahun, baik Muslim mapun Nasrani. Hubungan dagang Indonesia – Palestina pada 2015 senilai 3,67 juta dollar AS. Indonesia mengalami surplus sebesar 3,34 juta dollar AS. Akan halnya Ibu Maha, adalah perempuan kelahiran 1962. Pada tahun 2006 dan 2007, namanya masuk dalam daftar Top – 50 majalah Forbes Arabia sebagai pebisnis perempuan paling berpengaruh. Juga menjabat sebagai Ketua Palestinian Business Women Forum, yang memimpin pengusaha perempuan dari berbagai sektor. Juga sebagai Presiden Board of Directors of Riwaq, dan sejumlah jabatan lain. Konsul Kehormatan RI untuk Palestina Maha Abu Shuseh, akhirnya dilantik Menlu RI Retno LP Marsudi pada Ahad (130316). Tetapi pelantikan itu ‘terpaksa’ dila kukan di KBRI Amman, Yordania, bukan di Ramallah sebagaimana yang telah direncanakan Pemerintah RI. Karena pe me rintah Israel tidak memberi overflight clearance bagi Menlu Retno dan delegasi RI, untuk masuk ke Ramallah, Tepi Barat. Penolakan Israel itu, memperlihatkan terus berlanjutnya arogansi negara Zionis. Juga mencerminkan kekhawatirannya pada peningkatan diplomasi RI untuk terus mendukung kemerdekaan berdaulat penuh negara Palestina. Menlu Retno sendiri dalam pernyataan merespons penolakan Israel itu menegaskan, “Penolakan izin overflight clearence tidak akan berdampak apapun, saya ulangi, tidak berdampak apapun terhadap dukungan Indonesia kepada Palestina. Saya berharap bahwa pada masa mendatang kita akan membuka Kedutaan Besar Republik Indonesia di negara Palestina”. diolah dari sk replubika ; 8 – 17 0316 dan sumber lain) ; •Ahar.
Didampingi Kakanwil, Walikota Surabaya, Rektor UINSA, dan Presiden IDB. Menag Lukaman Hakim Syaifuddin Menandatangani Prasasti tanda diresmikanya Gedung Kembar UIN Sunan Ampel Surabaya, 26 April 2016.
Kakanwil Kemenag Prov Jatim dan Kabag TU saat berfoto bersama dengan pemenag kostum terbaik dalam rangka Hari Kartini di lingkungan Kanwil Kemenag Prov Jatim.
Diterima Bupati Banyuwangi H.Abdullah Azwar Anas di Halaman Pondopo, Nampak Menag H.Lukman Hakim Saifuddin didampingi Kakanwil, Rektor UIN Malang dan Rektor IAIN Jember sedang berbincang-bincang, 25 April 2016.
Kakanwil Kemenag Prov. Jatim saat mememberikan amanat upacara dalam memperingati Hari Kartini, Sidoarjo 22 April 2016.
Kurang Lebih 300 Peserta Diklat di BDK Surabaya diberi Pembinaan Oleh Menag RI,26 April 2016
Upacara Hari Kartini di lingkungan Kanwil Kemenag Prov. Jatim, 22 April 2016.
MPA 356 / Mei 2016
67
(QS. Al Isra': 01)
Masjid Al Abror Kemantren, Paciran, Lamongan 68
MPA 356 / Mei 2016
pada MAJALAH INI TERDAPAT KUTIPAN AYAT-AYAT AL QUR’AN. UNTUK ITU JAGA DAN SIMPAN SEBAGAIMANA MESTINYA.
Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.