PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TAHUN PELAJARAN 2008/2009 ( Sebuah Penelitian SMP Negeri di Kecamatan Ngrambe)
Tesis Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Teknologi Pendidikan
Oleh :
Suyono S810108228
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009
PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TAHUN PELAJARAN 2008/2009 ( Sebuah Penelitian SMP Negeri di Kecamatan Ngrambe)
Disusun oleh :
SUYONO S. 810108228
Telah disetujui oleh Tim Pembimbing Dosen pembimbing : Nama terang
1.
Tanda tangan
Prof. Dr. Sunardi, M.Sc
Tanggal
………………………
22 Mei 2009
……………………….
22 Mei 2009
Pembimbing I 2.
Drs. Sukamto,M.Sc Pembimbing II
Mengetahui Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan
Prof. Dr. Mulyoto, M.Pd. NIP. 130 367 766
ii
PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TAHUN PELAJARAN 2008/2009 ( Sebuah Penelitian SMP Negeri di Kecamatan Ngrambe)
Disusun oleh :
Suyono S. 810108228 Telah disetujui dan disahkan oleh Tim Penguji Pada tanggal : 03 Juni 2009 Jabatan
Nama
Tanda tangan
Ketua
: Prof. Dr. Mulyoto, M.Pd.
..…………………....
Sekretaris
: Dr. Nunuk Suryani,M.Pd
....…………………
Anggota penguji 1. Prof. Dr. Sunardi, M.Sc
………………….....
2. Drs. Sukamto,M.Sc
………………….... Surakarta, 03 Juni. 2009
Mengetahui Direktur PPS UNS
Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan
Prof.Drs.Suranto,M.Sc.Ph.D NIP.131 472 192
Prof. Dr.Mulyoto,M.Pd NIP 130 367 766
iii
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya Nama
: Suyono
NIM
: S.810108228
menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa tesis berjudul: PENGARUH PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TAHUN PELAJARAN 2008/2009 adalah betul-betul karya saya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya dalam tesis tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.
Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya peroleh dari tesis tersebut.
Surakarta, 20 Mei 2009 Yang membuat pernyataan
SUYONO
iv
MOTTO
- Hai orang – orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu : “Berlapang – lapanglah dalam majelis “, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan : “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang – orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajad. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. ( Q.S : Al Mujaadilah : 11 )
-Sahabat sejati adalah orang-orang yang berkata benar denganmu, bukan orangorang yang dapat membenarkan kata-katamu. (Prof. Dr. Buya Hamka)
v
PERSEMBAHAN
Tesis ini kupersembahkan kepada: - Istri tercinta yang telah memberi semangat dan dorongan dalam menyelesiakan studi ini. - Anak-anakku tersayang ,yang setiap saat selalu menanti kedatanganku - Teman – teman seperjuangan,dan . - Almamater.
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah s.w.t. atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mendapatkan gelar Magister pada Program Studi Teknologi Pendidikan, Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam penyelesaian penulisan tesis ini, namun berkat bantuan dan berbagai pihak akhirnya kesulitankesulitan yang timbul dapat diatasi. Untuk itu, atas segala bentuk bantuan, penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat: 1. Prof. Drs. Suranto, MSc.Ph.D., selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberi ijin untuk melaksanakan penelitian. 2. Prof. Dr. Mulyoto, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan yang telah memberikan ijin untuk menyusun tesis. 3. Prof. Dr. Sunardi,M.Sc, selaku pembimbing I yang dengan sabar telah memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga tesis ini dapat terselesaikan. 4. Drs. Sukamto,M.Sc, selaku pembimbing II yang telah pula memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga memperlancar penyusunan tesis ini. 5. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ngawi yang telah berkenan memberikan ijin penelitian dan segala kesempatan yang diberikan dalam penelitian.
vii
6. Kepala Sekolah SMP Negeri di Kecamatan Ngrambe kabupaten Ngawi yang telah merelakan lembaganya untuk penelitian 7. Semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan penelitian ini. Dalam penyusunan tesis ini, penulis menyadari masih ada kekurangan, karena keterbatasan pengetahuan yang ada dan tentu hasilnya juga masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu segala saran sangat penulis harapkan. Semoga kebaikan Bapak, Ibu, mendapat pahala dari Allah SWT dan menjadi amal kebaikan yang tiada putus-putusnya dan semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.
Surakarta, Mei 2009
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Halaman JUDUL ............................................................................................................
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................................................
ii
PENGESAHAN TESIS ...................................................................................
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TESIS..............................................................
iv
HALAMAN MOTTO .....................................................................................
v
HALAMAN PERSEMBAHAN .....................................................................
vi
KATA PENGANTAR ....................................................................................
vii
DAFTAR ISI ...................................................................................................
ix
DAFTAR TABEL ...........................................................................................
xii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................
xiv
ABSTRAK .......................................................................................................
xvi
ABSTRACT..................................................................................................... xvii
BAB I.
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...........................................................
1
B. Pembatasan Masalah ................................................................
5
C. Identifikasi Masalah ................................................................
5
D. Perumusan Masalah ..................................................................
6
E. Tujuan Penelitian.......................................................................
6
F. Manfaat Penelitian.....................................................................
7
ix
Halaman BAB II. KAJIAN TEORI KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Landasan Teori .........................................................................
9
1. Pendekatan Pembelajarn Quantum Learning .....................
9
2. Pendekatan Pembelajaran Ekspositori.................................
13
3. Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan ...................
17
4. Faktor – faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar .........
19
5. Pengertin Pendidikan Kewarganegaraan ………………….., 23 6. Motivasi Belejar Siswa ……………………………………… 30 B. Kerangka Berfikir ....................................................................
42
C. Hipotesis ..................................................................................
43
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................
45
B. Metode Penelitian......................................................................
45
C. Definisi Operasional …………………………………………..
46
D. Populasi dan Sampel..................................................................
48
E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................
53
F. Uji Coba Instrumen …………………………………………… ... 57 G. Teknik Analisis Data .................................................................
61
BAB IV HASIL, PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ...........................................................................
67
B. Pengujian Persyaratan Analisa Data .........................................
81
x
C. Pengujian Hipotesis ...................................................................
84
D. Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................
87
E. Keterbatasan Penelitian ………………………………………....... 91 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan.................................................................................
93
B. Implikasi Hasil Penelitian...........................................................
94
C. Saran-saran .................................................................................
94
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
96
LAMPIRAN-LAMPIRAN...............................................................................
100
xi
DAFTAR TABEL Halaman
Tabel 1
Tabel 2
Rata – rata hasil Ulangan Umum Semester Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ................................................. ....
3
Standart Isi : Standart Kompetensi dan Kompetensi Dasar Pendidikan Kewarganegaraan ..........................................................
26
Tabel 3
Hubungan Kesuksesan dan Kegagalan .............................................
35
Tabel 4
Kisi – Kisi test Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan .......
54
Tabel 5
Kisi – Kisi Indikator test Motivasi Belajar .....................................
56
Tabel 6
Distribusi Skor Motivasi Belajar Kelompok Eksperimen............. ..
68
Tabel 7
Distribusi Skor Motivasi Belajar Kelompok Kontrol ..... ............. ..
69
Tabel 8.
Deskripsi Data Prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan
...............................
70
Distribusi Frekuensi Data Prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan dengan Pendekatan Quantum Learning Secara Keseluruhan ...................
73
Distribusi Frekuensi Data Prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan dengan Pendekatan Ekspositori Secara Keseluruhan ...................................................................... ...
74
Tabel 9.
Tabel 10.
Tabel 11
Distribusi Frekuensi Data Prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan dengan Pendekatan Quantum Learning yang Memiliki Motivasi Tinggi ........ 76.
Tabel 12.
Distribusi Frekuensi Data Prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan dengan Pendekatan Quantum Learning yang Memiliki Motivasi Rendah ...............................................................
xii
79
Tabel 13.
Distribusi Frekuensi Data Prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan dengan Pendekatan Ekspositori yang Memiliki Motivasi Tinggi .................................................................... 79
Tabel 14.
Distribusi Frekuensi Data Prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan dengan Pendekatan Ekspositori yang Memiliki Motivasi Rendah
............................................................. 81
Tabel 15. Rangkuman Hasil Perhitungan teknik Analisa Varian Dua jalan ……..................................................................................
xiii
85
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Kondisi awal kedua sampel Lampiran 1.A. Uji Normalitas kelompok Eksperimen ...................................
100
Lampiran 1.B. Uji Normalitas kelompok Kontrol ..........................................
104
Lampiran 1.C. Uji Homogenitas Sampel ........................................................
108
Lampiran 1.D. Rangkuman Hasil Perhitungan teknik Analisa Varian Dua jalan ...............................................................................
111
Lampiran 1.E. Silabus..................................................................................... ... 114 Lampiran 1. F. Quantum Learning dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.......................................................................... ... 136 Lampiran 1. G. Metode Ekspositori dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.......................................................................... ... 150 Lampiran 2. Soal Koesioner Test Prestasi Belajar............................................... 159 Lampiran 2.1. Soal kuesioner Indikator Motivasi Belajar ................................... 177 Lampiran 2.2. Test hasil Uji Coba Prestasi Pendidikan Kewarganegaraan.... .... 187 Lampiran 2.3. Uji daya beda Prestasi Pendidikan kewarganegaraan .............
192
Lampiran 2.4. Uji Tingkat Kesukaran prestasi Pendidikan Kewarganegaraan... 197 Lampiran 3. Data Uji Motivasi Belajar Lampiran3.1 Data Uji Reliabilitas Motivasi Belajar Siswa.............................
212
Lampiran 3.2 Data uji Validitas Motivasi Belajar Siswa ................................... 217 Lampiran 3.3. Data Skor Motivasi Kelompok Eksperimen............................... xiv
223
Lampiran 3.4 Data Skor Motivasi Kelompok Kontrol ................................. ..
231
Lampiran 3.5 Data Tes Prestasi Belajar dengan menggunakan pendekatan Quantum Learning ................................................
239
Lampiran 3.6. Data Tes Prestasi Belajar dengan Pendekatan ekspositori .......
241
Lampiran 3.7. Data uji Prestasi Belajar Pkn dengan Pendekatan Quantum Learning dengan motivasi tinggi ................
243
Lampiran 3.8 Data uji Prestasi Pkn dengan Pendekatan Quantum Learning dengan Motivasi Rendah ................................. .244 Lampiran 3.9 Data uji Prestasi Pkn dengan Pendekatan Ekspositori dengan Motivasi tinggi ..........................................................
245
Lampiran 3.10 Data uji Prestasi Pkn dengan Pendekatan Ekspositori dengan Motivasi rendah ...................................
xv
246
ABSTRAK
Suyono. Pengaruh pendekatan Quantum Learning dan Ekspositori terhadap Prestasi Belajar ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan tahun Pelajaran 2008 / 2009 (Eksperimen pada siswa kelas VIII di Kecamatan Ngrambe ). Tesis. Surakarta: Program Studi Teknologi Pendidikan Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret, mei 2009. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya: 1) Pengaruh pendekatan Quantum Learning dan Metode Ekspositori terhadap prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan.2) Pengaruh motivasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan. 3) Interaksi pengaruh antara pendekatan pembelajaran dan motivasi belajar terhadap presasi belajar siswa. Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri di Kecamatan Ngrambe Kabupaen Ngawi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII SMPNegeri Kecamatan Ngrambe Kabupaten Ngawi yang berjumlah 457 siswa yang terdiri dari 3 Sekolah Menengah Pertama Negeri, peneliti mengambil dua sekolah untuk dijadikan sampel dengan teknik multi stage cluster random sampling. Anggota sampel penelitian berjumlah 160 siswa diambil dengan teknik purposive random sampling. Jumlah tersebut berasal dari empat kelas yang mewakili dari VIII A dan VIIIB sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII B dan VIII C dari kelas kontrol Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas (independent variable) variabel independen atribut dan satu variabel terikat (dependent variable). Variabel bebas: pembelajaran dengan pendekatan Quantum Learning dan ekspositori. Variabel independen atribut: motivasi belajar siswa. Variabel terikat adalah prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan. Dalam pengumpulan data menggunakan teknik tes. Kemudian dari data yang dikumpulkan diolah dengan menggunakan analisis varians dua jalur 2x2. Hasil analisis data penelitian menyimpulkan bahwa: 1) Ada perbedaan pengaruh antara pendekatan Pembelajaran Quantum Learning dan Metode Ekspositori (FoA = 4,209 > Ft 5% = 3,84). 2) Ada perbedaan pengaruh antara siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dengan siswa yang memiliki motivasi belajar rendah terhadap prestasi belajar Prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan (FoB = 10,123 > Ft 5% = 3,84. 3) Ada pengaruh interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan motivasi belajar siswa (FoAB = 1092,516 >Ft 5% = 3,84).
xvi
ABSTRACT Suyono, The Effect Of Quantum Learning Approach and Expository For Studying Achievement observed from Student Studying Motivation On Citizenship Education Learning academic year 2008/2009 (The experiment on the students eight grade in Ngrambe district) Thesis,Surakarta,Study Program of Education Technology: Master Program, Sebelas Maret University, Mei 2009 The purpose of this research is to know about : 1). The effect Quantum Learning Approach and Expository for studying achievement Citizenship Education subject. 2). The effect of study Citizenship Education motivation. 3). The effect interaction between learning approach and motivation of study for achievement study of students. This research is be held in VIII grade of SMP Negeri in Ngrambe district-Ngawi regency. The method of the research is experimental method. The research population are all of the students of VIII grade SMP Negeri in Ngrambe district-Ngawi regency amount to 457 students. The students are from three SMP Negeri (Junior high school), researcher take two schools as sample, by using technique, Multi Stage Cluster Random Sampling. Sample member of this research amount to 160 students were taken by using Purposive Random sampling. The amount come from four classes that representative from VIII A and VIII B as experimental class and class VIII B and VIII C as control class. In this research there are two variables namely free variable, independent variable attribute and one of dependent variable. Free variable is learning by using Quantum Learning Approach and expository method. Independent attribute variable is motivation study of students. Dependent variable is The achievement of citizenship education. In collect data researcher use test technique. And then from the data that collected processed by using varieties analysis two ways 2 x 2 . The result of the data analysis is concludes that : 1) The differences between Learning Quantum Learning approach and expository ( F0a = 4,209 > Ft 5% =3,84). 2). The differences effect between students who have high motivation study with students who have low motivation study for achievement study citizenship education subject (F0b = 10,123 > Ft 5% = 3,84). 3). The differences effect interaction between learning approach with motivation study of students (F0ab = 1092,516 > Ft 5% = 3,84).
xvii
BAB 1 PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Salah satu komponen dalam keberhasilan proses pembelajaran di sekolah adalah
guru. Karena guru selalu berinteraksi dengan siswa secara langsung. Dalam Standart Kompetensi Guru (SKG) yang disusun oleh Direktort Tenga Pendidikan, Dirjendikdasmen disebutkan :Indicator guru yang memenuhi derajat profesionalisme yang tinggi dan penuh dedikasi antara lain : (a ) suka bekerja keras, (b) selalu berfikir logika, (c) kaya akan prakarsa yang selalu membangun (d) terampil menyususn program dan menguasai masalah (e) gemar membantu teman dalam melaksanakan tugas,(g) senang melakukan kegiatan social sehingga ia disegani oleh rekan sejawat, (h) senang melakukan kegiatan pengembangan profesi guru, misalnya dengan melakukan penelitian tindakan kelas, pembuatan diktat pelajaran, menyusun LKS dan menulis Karya Tulis Ilmiah. (DEPDIKNAS, 2004:5). Dinas Pendidikan kabupaten Ngawi mengutip Undang – Undang No 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 3 disebutkan: ”bahwa pendidikan berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. ( 2003: 6). Lebih lanjut disebutkan dalam penjelasan Undang – Undang no 20 tahun 2003 pasal 37 ayat 1 dinyatakan : Pendidikan agama dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta beraklak mulia. Pembentukan pribadi dapat dimulai dengan pendidikan. Pembentukan pribadi ini dapat diartikan suatu kegiatan yang sistematis yang mengarah terbentuknya kepribadian peserta didik. Kegiatan ini berlangsung melalui tahap – tahap yang berkesinambungan. Antara lain : seleksi masuk dengan menggunakan Nilai UASBN. Setelah diterima peserta didik mengikuti proses pembelajaran secara formal maupun non formal seperti kegiatan ekstrakurikuler dsb. Hasil proses pembelajaran ini sangat dipengaruhi dalam suasana atau situasi dan kondisi yang saling terkait. Hal – hal yang sangat mempengaruhi adalah lingkungan rumah, sekolah maupun masyarakat. Di kecamatan Ngrambe terdapat 3 SMP Negeri yaitu SMP Negeri 1 Ngrambe, SMP Negeri 2 Ngrambe dan SMP Negeri 3 Ngrambe. Selain SMP Negeri terdapat juga SMP yang
xviii
dikelola yayasan/ swasta antara lain SMP Muhammadiyah 1 Ngrambe dan SMP Panti Pamardi Siwi Ngrambe. SMP yang saya sebutkan ini dibawah naungan Dinas Pendidikan Kabupaten Ngawi. Selain SMP yang dibawah pengawasan Dinas Pendidikan juga ada sekolah yang berada dalam pengawasan/ pengelolaan Departemen Agama yaitu Madrasah Tsanawiyah Negeri Ngrambe dan Madrasah Darul Hikmah Ngompak Ngrambe. Sekolah – sekolah yang penulis sebutkan ini berada dalam lingkungan ibukota kecamatan dan berada dalam pedesaan. Penulis mengambil contoh hasil ulangan salah satu contoh SMP ternyata hasil prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan sangat rendah. Penulis mengambil data dari hasil test prestasi belajar selama 3 tahun pelajaran. Hal ini dimungkinkan juga minat belajar Pendidikan Kewarganegaraan rendah. Tabel : 1 Rata – Rata Hasil Ulangan Umum Semester Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (nilai murni ) No
Tahun Pelajaran
1 2 3
2005/2006 2006/2007 2007 /2008
Kelas VIII Semester Gasal Semester Genap 66 67,5 65,75 66,75 67 67,5
SKM 65 65 65
Diatas SKM 1,25 1,25 2,25
Sumber : Dokumen Nilai SMPN 3 Ngrambe
Dengan melihat tabel diatas ternyata SMPN 3 Ngrambe pada tahun pelajarn 2005 / 2006 rata – rata hanya menuntaskan 1,25 diatas SKM. Tahun pelajaran 2006 / 2007 juga 1,25 sedangkan tahun pelajaran 2007 / 2008 menuntaskan 2,25 diatas SKM 65. Siswa berprestasi rendah disebabkan oleh beberapa faktor yang dialami siswa, antara lain : 1) sifat siswa yang malas, kurangnya pengawasan dari pihak orangtua. 2) Motivasi belajar siswa rendah, karena pada umumnya mereka belajar sambil bekerja membantu orangtua dan pada umumnya setelah lulus tidak melanjutkan sekolah.3) tidak ada teman belajar di rumah karena pendidikan orangtua yang tidak memadai sehingga orangtua tidak menguasasi materi pelajaran yang akan ditanyakan siswa. 4) kebanyakan siswa tidak memiliki buku pelajaran, mereka hanya menggunakan LKS ( lembar kerja siswa ) yang sangat terbatas. 5) guru kurang menarik dalam mengajar maupun dalam memberikan tugas.
xix
Menurut Sairan: guru dituntut mengembangkan improvisasi dan kemandirian dalam menghadapi tantangan pembelajaran (Sairan, 2003: 16). Sesuai dengan tuntutan KTSP ( Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ) pendekatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student centered), yang menempatkan peserta didik sebagai subjek yang melakukan kegiatan belajar. Penyajian berusaha untuk mengembangkan interaksi antara buku dengan peserta didik, dengan bahasa yang komunikatif dan sesuai dengan perkembangan peserta didik. Dengan pendekatan yang demikian, peserta didik hendaknya mengikuti langkah langkah kegiatan belajar sebagai awal interaksi antara guru dan murid. Dari kenyataan yang penulis sebutkan diatas yakni kondisi minat belajar siswa, prestasi hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan dan kondisi guru sangat berkaitan . keadaan yang demikian itu , guru harus mengambil tindakan dan mampu menciptakan suasana belajar yang menjadikan siswa tertarik dan termotivasi belajar yang pada akhirnya motivasi dan prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan menjadi meningkat. Dalam
Buku
materi
terintegrasi
disebutkan:
”
Pendidikan
Kewarganegaraan
dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.” (2005 : 55 ) Untuk mencapai hal yang demikian diharapkan guru, terutama guru Pendidikan Kewarganegaraan dapat menciptakan suasana belajar yang ahtif,kreatif, efektif dan menyenangkan. Pembelajaran yang demikian itu memungkinkn siswa termotivasi belajar yang akhirnya tujuan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan tercapai. Suasana belajar yang diharapkan seperti diatas menurut penulis diperkirakan menggunakan pembelajaran dengan
“
QUANTUM LEARNING ”.
Pendekatan Quantum
Learning ini karya Bobbi DePorter dan Mike Hernacki dengan judul “ Quantum Learning : Unleashing The Genius In you ” yang diterjemahkan oleh Alwiyah Abdurrahman dalam bukunya yang berjudul “ Quantum Learning Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan ”. Dalam pelaksanaan pembelajaran
Quantum Learning menggunakan
Quantum
Teaching. Sebagai dasar pelaksanaan model pembelajaran ini penulis terinspirasi buku dengan judul : ”Quantum Teaching : Orchestrating Student Succes” tahun 1999 karya Bobi de Porter, Mark Reardon dan Sarah Singer- Nourie yang diterjemahkan oleh Ari Nilandari tahun 2000
xx
dengan diberi judul ”Quantum Teaching mempraktekkan Quantum Learning di ruang – ruang kelas”. Ari Nilandari menyebutkan, Quantum Teaching diartikan sebagai penggubahan belajar yang meriah, dengan segala nuansanya” (Ari Nilandari, 2000: 3)
B.
Pembatasan Masalah
Peneliti akan membatasi kegiatan dalam penelitian ini pada pengaruh Quantum Learning dan
Ekspositori terhadap prestasi belajar pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang
ditinjau dari motivasi belajar siswa. C.
Identifikasi Masalah
Mendasar pada latar belakang dan pembatasan masalah, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut : 1.
Apakah ada perbedaan pengaruh antara Quantum Learning dan Ekspositori terhadap prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan ?
2.
Apakah terdapat perbedaan pengaruh antara motivasi belajar tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan ?
3.
Apakah terdapat interaksi pengaruh pendekatan pembelajaran dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan ?
D.
Perumusan Masalah
Mendasar pada identifikasi masalah dan perumusan masalah, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1
Apakah terdapat perbedaan pengaruh antara pendekatan Quantum Learning dan Ekspositori terhadap prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan ?
2
Apakah terdapat perbedaan pengaruh antara motivasi belajar tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan ?
3
Apakah terdapat interaksi pengaruh antara Pendekatan pembelajaran dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan ? E. Tujuan Penelitian
xxi
Mendasar pada rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini secara umum untuk mengetahui pengaruh
Quantum Learning dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar
Pendidikan Kewarganegaraan. Secara khusus penelitian ini bertujuan : 1.
Untuk mengetahui perbedaan pengaruh pendekatan
Quantum Learning dan Ekspositori
terhadap prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan . 2.
Untuk mengetahui perbedaan pengaruh motivasi belajar tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan.
3.
Untuk mengetahui interaksi pengaruh antara pendekatan pembelajaran dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan.
F. Manfaat Penelitian Penelitian yang tidak melahirkan suatu menfaat tidak ada artinya.secara teori diharapkan untuk menambah dan mengembangkan wawasan serta mendukung teori – teori yang ada. Juga sebagai bahan masukan kepada guru – guru yang belum melaksanakan pembelajaran Quantum Learning. Menurut Prasetya Irawan (1997: 8) ” Penelitian yang baik harus melahirkan suatu manfaat”. Tidak menjadi soal apakah manfaat yang dihasilkan itu manfaat praktis dan berjangka pendek atau manfaat secara teoritis dan hanya bias dilihat wujudnya jauh di masa depan. Dengan demikian setelah mengetahui ada atau tidak ada pengaruh Pendekatan pembelajaran terhadap prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan diharapkan dapat diambil manfaatnya baik dalam teoritis maupun praktis yaitu : 1.
Secara Teoritis a.
Penelitian ini diharapkan manfaatnya untuk menambah dan mengembangkan wawasan ilmu pengetahuan serta lebih mendukung teori – teori yang ada sehubungan dengan permasalahan penelitian.
xxii
b.
Sebagai bahan masukan kepada guru – guru dalam upaya meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan.
c.
Untuk bahan kajian dalam mengembangkan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh pendekatan Quantum Learning terhadap prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan
2.
Secara Praktis a.
sebagai bahan yang sangat bermanfaat kepada guru – guru pada umumnya dan kususnya guru Pendidikan Kewarganegaraan, untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dengan menerapkan Quantum Learning yang ditinjau dari motivasi belajar siswa.
b.
Untuk mendorong guru – guru dalam rangka meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan.
xxiii
BAB II LANDASAN TEORI KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. A. 1.
LANDASAN TEORI
Pendekatan Pembelajaran Quantum Learning
Pengertian Quantum Learning Charlotte Shelton (1998:1) menjelaskan pengertian tentang Quantum. Dalam buku tersebut ditulis : “The word quantum literally means “a quantity of something”,mechanics to “thestudy of motion”.Quantum mechanic is, therefore, the study sub atomic particles in motion. It is however, erroneous to think of these subatomic particle as quantities of “something “. Subatomic particles are material things, rather, they are probability tendencies-energy with potentislity The energy, as the term mechanics implies, is never static. It is always in continous mtion, unccasingly changing from wave to particle and particle to wave, forming the atoms and molecules that subsequently create a material world. It is really quite amazing that those seemingly stable and stationary things we observe in the material world ore cmposed solely of energy ” “ Kata quantum berarti banyaknya sesuatu, secara mekanik berarti studi tentang gerakan”. Jadi mekanika quantum adalah ilmu yang mempelajari tentang partikel – partikel sub atom yang bergerak. Namun demikian kekeliruan berfikir tentang partikel sub atom ini merupakan banyaknya benda. Partikel sub atom bukan merupakan kecenderungan energi dengan potensial. Energi sebagai implikasi dalam istilah mekanika tidak pernah statis. Energi selalu bergerak secara terus menerus, tidak pernah berhenti berubah dar gelombang menjadi partikel dan dari partikel menjadi gelombang, membentuk atom – atom dan molekul yang seterusnya membentuk dunia materi. Ini benar – benar yang menakjubkan yang terlihat stabil dan statis, apabila kita cermati ternyata dunia ini tersusun energi ” Bobbi DePorter Mengatakan : Quantum learning adalah keseluruhan model yang mencakup kedua teori pendidikan dan oelaksanaan di kelas dengan cepat. Ini menggambarkan praktek dasar penelitian terpadu yang terbaik dalam pendidikan ke dalam keseluruhan, yang membuat isi lebih bermakna dan relevan bagi kehidupan siswa.( http://www.newhorizons.org ) ”Quantum adalah interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya” (2005 :5)
xxiv
Quantum Learning mencakup aspek – aspek penting dalam program neurolinguistik ( NLP), yaitu suatu penelitian tentang bagaimana otak mengukur informasi. Program ini meneliti hubungan antara bahasa dan perilaku dan dapat digunakan untuk menciptakan jalinan pengertian antara siswa dan guru. Para pendidik dengan pengetahuan NLP mengetahui bagaimana menggunakan bahasa positif untuk meningkatkan tindakan tindakan positif, merupakan factor penting untuk merangsang fungsi otak yang paling efektif. Semua ini dapat pula menunjukkan dan menciptakan gaya belajar terbaik dari setiap orang, dan menciptakan “ pegangan ” dari saat – saat keberhasilan yag meyakinkan Quantum adalah interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya (Ary Nilandari, 2005:5). Menurut Bobbi Deporter dan Mike Hernacki, mengatakan Quantum Learning berakar dari upaya Dr. Georgi Lozanov, seorang pendidik berkebangsaan Bulgaria yang bereksperimendengan apa yang disebutnya dengan” suggestology ” atau “ Sugestopodia ” yang menurut sebagaian orang memicu seluruh gerakan Accelerated learning ). Prinsipnya adalah bahwa bahwa sugesti dapat dan pasti mempengaruhi hasil situasi belajar, dan setiap detail apapun memberikan sugesti positif ataupun negative.beberapa teknik yang digunakan untuk memberikan sugesti positif adalah mendudukan murid secara nyaman, memasang musik latar di dalam ruang kelas, meningkatkan partisipasi individu, menggunakan poster- poster untuk memberikan kesan besar sambil menonjolkan informasi, dan menyediakan guru – guru yang terlatih baik dalam seni pengajaran sugesti (Alwiyah Abdurrahman, 2005:14) Dave Meler dalam Rahma Astuti mengemukakan : bahwa Accelerated Learning adalah filosofi kehidupan dan pembelajaran terpadu, mengupayakan demekanisasi dan membuat belajar menjadi manusiawi kembali menempatkan pebelajar tepat di pusat, serta menjadikan pengalaman bagi seluruh tubuh, seluruh pikiran, dan seluruh pribadi. Tegasnya Accelerated Learning adalah hasil yang dicapai, bukan metode yang digunakan (2005:34 – 38) Melaksanakan model Quantum Learning tentunya menggunakan pendekatan Quantum Teaching. Quantum Teaching adalah orkestrasi bermacam – macam interaksi yang ada di dalam dan di sekitar momen belajar. Interaksi itu mencakup unsure – unsure untuk belajar efektif yang mempengaruhi kesuksesan siswa. Interaksi – interaksi ini mengubah kemampuan dan bakat alamiah siswa menjadi cahaya yang akan bermanfaat bagi mereka sendiri dan bagi orang lain. (De porter, 1999:5) Quantum Teaching bersandar pada Konsep “ Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita, dan Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka “.ini adalah asas utama sebagai alas an dasar di balik strategi, model,dan keyakinan Quantum Teaching. Maksudnya untuk mendapatkan hak mengajar, seorang guru harus membuat jembatan autentik memasuki kehidupan murid sebagai langkah
xxv
pertama. Setelah kaitan itu terbentuk bawalah mereka ke dunia kita sehingga siswa dapat membawa apa yang dipelajari ke dalam dunianya dan menerapkankannya pada situasi baru (Menurut de Porter dalam Ary Nilandari (2000 :6) Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sairan yang dikutip oleh Margiyanto (2003:19) , menyatakan bahwa penerapan prinsip pembelajaran Quantum Teaching dapat meningkatkan minat belajar siswa, meningkatkan ketuntasan belajar siswa, dan menjadikan suasana kelas belajar lebih menarik dan menyenangkan. Pendekatan quantum dalam proses pembelajaran mengkondisikan siswa pada kondisi koqnisi kedalam konteks dunia nyata. Menurut Sri Anitah, W dan Noerhadi, Th ( 2003 :8) mengatakan : pengkondisian dalam konteks dunia nyata diartikan bahwa : a) Tugas tidak terpisah – pisah namun merupakan bagian dari konteks yang lebih luas. Guru berperan menciptakan lingkungan yang menunjukkan konteks yang luas, yang relevan dengan masalah yang dihadapi. b) Keriilan konteks lebih banyak mengacu pada tugas – tugas pebelajar berdasarkan informasi dan lingkungan sekotar. c) Konteks lingkungan sangat penting . konsep esensial dalam paradigma ini adalah bahwa informasi tidak dapat diingat secara independen atau keseluruhan yang abstrak, namun informasi melekat pada konteks lingkungan.
Quantum Teaching memodelkan filosofi pengajaran dan strateginya dengan Kerangka Rancangan Belajar yang dikenal dengan TANDUR . TANDUR adalah sebuah makna dari kerangka Rancangan Belajar Quantum Teaching yaitu T ( tumbuhkan ), A ( alami ), N ( namai ), U ( ulangi ) dan R ( rayakan ) Pendekatan pembelajaran yang sesuai adalah pembelajaran yang berorientasi pada kepentingan siswa atau student center. Karena orang belajar melibatkan seluruh tubuh dan pikiran pada saat yang bersamaan. Oleh karena itulah belajar dengan melakukan akan jauh lebih baik dan lebih cepat daripada mempelajari hal – hal yang setahap – setahapy ang diluar kontek. Dengan pembelajaran yang menyenangkan siswa akan mengalami langsung apa yang menjadi pokok pembahasan yang disampaikan oleh guru.
xxvi
2. Pendekatan Pembelajaran Ekspositori Pengertian Pendekatan Pembelajaran Ekspositori Bernaneka ragam metode mengajar bertujuan materi pelajaran yang disampaikan guru dapat diterima siswa dengan baik. Masing – masing metode meliliki kelebihan dan kelemahan. Metode belajar mengajar banyak macamnya antara lain metode ceramah, tanya jawab, diskusi, pemberian tugas, kerja kelompok, demonstrasi, eskperimen, simulasi, dan model pembelajaran dengan pendekaan Cooperative Learning. Dalam suatu kegiatan belajar mengajar tidak harus menggunakan metode tertentu untuk mengajarkan suatu materi pelajaran tetapi penggunaan metode lebih ditekankan pada kebutuhan agar sesuai dengan materi pelajaran Pendekatan pembelajaran
ekspositori atau orang sering menyebut metode ceramah
berfariasi adalah pendekatan pembelajaran yang digunakan guru dengan memberikan keterangan atau penjelasan terlebih dahulu definisi, prinsip dan konsep materi pelajaran serta memberikan contoh- contoh latihan pemecahan masalah dalam bentuk ceramah, demonstrasi, Tanya jawab dan penugasan. Siswa mengikuti pola yang ditetapkan oleh guru secara cermat. Penggunaan pendekatan ekspositori merupakan metode pembelajarn mengarah kepada tersampainya isi pelajaran kepada siswa secara langsung. Pendekatan
pembelajaran
ekspositori
dalam
pelaksanaanya
mengarah
kepada
penyampaian isi pelajaran secara langsung, sehingga siswa tidak perlu mencari atau menemukan fakta – fakta, konsep dan
prinsip karena pendekatan ini berpusat pada guru. Guru ahtif
menyampaiakn informasi dan penjelasan – penjelasan secara rinci menganai materi pelajaran. Menurut Woolfolk & Nicolis yang dikutip Sabar Yunanto :pendekatan pembelajaran ekspositori memiliki empat karakteristik utama. Pertama pendekatan ekspositori sering terjadi interaksi antara guru dengan siswa. Meskipun guru selalu mengawali penyampaian, siswa dimnita ide – ide dan tanggabanya pada setiap pelajaran. Kedua , menggunakan contoh contoh yang dikenal. Meskipun tekanannya pad pembelajaran verbal, contohnya bisa berupa gambaran – gambaran, diagram dan gambar. Ketiga, pendekatan eskpositori adalah deduktif. Konsep – konsep yang paling umum dan paling penting disampaikan pada awal, dan konsep yang lebih spesifik dijabarkan dari onsep umum. Keempat, adalah pengurutan langkah – langkah tertentu merupakan langkah yang harus diikuti dalam suatu penyajian materi.(1984:240)
xxvii
Sumantri, (2001:45) membedakan model ekspositori dan metode ceramah. Dominasi guru dalam metode ekspositori banyak dikurangi. Guru tidak terus bicara, informasi diberikan pada saat – saat atau bagian – bagian yang diperlukan, seperti awal pembelajaran, menjelaskan konsep – konsep dan prinsip baru ,pada saat emberikan contoh kaus di lapangan dan sebagainya. Metode ekspositori adalah suatu cara menyempaikan gagasan atau ide dalam memberikan informasi denan lisan atau tulisan. Herman Hudoyo mengatakan : metode ekspositori dapat meliputi gabungan metode ceramah, metode drill, metode Tanya jawab, metode penemuan dan metode peragaan. (1998:133) dapat disebutkan bahwa bahwa pendekatan ekspositori merupakan cara mengajar yang paling efektif dan efisien dalam menanamkan belajar bermakna. Dapat dilaksanakan secara klasikal. Prosedur penyajian materi pelajaran menurut Muhibbin syah (2002:246): Dengan pedekatan pembelajaran ekspositori adalah sebagai berikut : 1) Persiapan (preparation ), yakni mempersiapkan bahan pelajajaran yang lengkap dan sistematis. 2) Apersepsi ( apperception ), yakni guru bertanya atau menguraikan materi untuk mengarahkan perhatian para siswa terhadap materi yang hendak disajikan. 3) Penyajian ( presentation ) yakni guru menyajikan bahan pelajaran secara lisan atau menyeluruh siswa membaca bahan yang berkenaan dengan buku teks, dklat atau tulisan di papan tulis. 4) Penyebutan kembali ( recitation ) yakni guru menyuruh siswa menyatakan kembali kandungan materi pelajaran yang telah disajikan dengan menggunakan kata – kata sendiri. Model pendekatan pembelajaran ekspositori hampir sama dengan pengajaran secara konvensional , bahwa pengajaran secara konvensional artinya pengajar memberi penjelasan secara konvensional, pengajar memberi penjelasan kepada sejumlah murid secara lisan. Biasanya, bila seorang memperoleh tugas mengembangkan suatu bidang studi (atau mata ajaran, course) yang baru, yang pertama-tama dilakukan ialah mengenali apa isi bidang studi tersebut. Dalam menuliskan isi (atau “materi”) tertentu apa yang akan dipilih ada banyak faktor sebagai dasar pertimbangan: pentingnya isi bahan tersebut menurut pikiran guru: apakah isi tersebut guru akan merasa cocok (tepat) dalam mengajarkannya; apakah itu tercantum dalam buku-buku teks yang utama dalam bidangnya; apakah pengajaran sudah kenal baik bagian-bagian isi itu; dan silabus bidang studi yang sudah ada sebelumnya. Pemilihan isi bahan yang sebenarnya juga ditentukan oleh faktor lain, yaitu berapa banyak waktu yang harus “diisi“ dengan bidang studi yang bersangkutan. Ini semua berlaku bagi semua guru (pengajar, instruktur), apakah ia mengajar di suatu sekolah atau lembaga (dengan dua jam pelajaran tiap minggu selama 14
xxviii
minggu dalam semester), di suatu sekolah negeri (dengan jam-jam pertemuan setiap hari @ 40 menit, lima hari seminggu, 180 hari setiap tahun ajaran), dalam industri (suatu program latihan yang lamanya dua hari), atau dalam ketentaraan (delapan jam setiap hari), lima hari seminggu, dalam latihan yang lamanya enam minggu. Demikian itu sebagai gambaran pelaksanaan pembelajaran di suatu sekolah. Pengajar juga harus membuat keputusan tentang bagaimana menyampaikan bahan tersebut dan bagaimana menyampaikan pengajaran. Keputusan ini mungkin berpedoman pada sejumlah asumsi tentang pengajaran yang telah dituangkan ke dalam prosedur operasional oleh sekolah atau lembaga latihan. Asumsi yang sering diterima adalah: (a) Pengajaran disampaikan dengan ceramah atau kuliah, (b) Pengajaran berlangsung untuk waktu tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya, (c) Setiap siswa harus mulai dari bahan yang sama dan maju dengan ketepatan yang sama, (d) Seorang yang telah mengusai bahan dapat mengajarkan bahan tersebut kepada orang lain; (e) Pegajaran harus diurutkan menurut “logika” bahan ajar (misalnya, Perang Dunai I diajarkan sebelum Perang Dunia ke II; (f) Setiap bidang studi harus menggunakan buku teks sebagai gandengan ceramah / kuliah; dan (g) ada alat-alat bantu audio visual yang harus digunakan sebagai pelengkap ceramah. Lain halnya pendapat Dimyati dan Mujiono (1999:172): ” mengatakan metode eskpositori adalah memindahkan pengetahuan, keterampilan, dan nilai – nilai kepada siswa”. Dalam hal ini peranan guru sangat besar diantaranya dalam menyampaiakan bahan pelajaran perlu a) menyusun program pembelajaran baik program semester ( promes ) maupun program tahunan ( prota) , b) memberikan informasi kepada siswa dengan benar, c) memfasilitasi siswa dalam belajar, c) membimbing siswa,dan d) mengadakan penilaian. Dari pendapat diatas, metode ekspositori adalah menggabungkan atau mengkombinasikan beberapa metode antara lain metode ceramah, Tanya jawab dan pemberian tugas. Tugas yang harus dikerjakan siswa dapat berupa pekerjaan rumah ( PR ) atau tugas kelompok untuk mengamati sesuatu peristiwa. Untuk mengetahui hasil dari belajar ini yang sering digunakan guru adalah pada umumnya adalah test yang telah dibakukan atau test buatan guru sendiri
xxix
Dalam buku materi pelatihan terintegrasi pendidikan Kewarganageraan dinyatakan : pendekatan belajar tradisional yang diterapkan ternyata justru menumpulkan anak. Lihatlah, dahulu ketika TK anak – anak begitu antusias, gembira dan alami, keingintahuan mereka besar, bertanya dan ingin mencoba tentang segala hal. Namun semakin tinggi jenjang pendidikan mereka semakin kehilangan energi. (2005:29)
3. Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan a. Pengertian Prestasi Muray dalam Beck (1990:290) mendefinisikan prestasi sebagai berikut : ” To overcome obstacle, to exercise power, to strive to do something difficult as well and as quickly as possible ” ”Kebutuhan untuk prestasi adalah mengatasi hambatan, melatih kekuatan, berusaha melakukan sesuatu yang sulit dengan baik dan secepat mungkin”. Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan kegiatan. Gagne (1985:40) menyatakan bahwa: Prestasi belajar dibedakan menjadi lima aspek, yaitu : kemampuan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal sikap dan ketrampilam. Menurut Bloom dalam Suharsimi Arikunta (1998:110) bahwa hasil belajar dibedakan menjadi tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikhomotorik Prestasi merupakan kecakapan atau hasil kongkrit yang dapat dicapai pada saaat atau periode tertentu. Berdasarkan pendapat tersebut, prestasi dalam penelitian ini adalah hasil yang telah dicapai siswa dalam proses pembelajran. b. Pengertian Belajar untuk mengetahui dan memahami mengenai pengertian belajar dibawah ini akan kemukakan beberapa definisi tentang belajar . beberapa pendapat para ahli tentang definisi belajar. Contohnya yang dikutip oleh Sardiman A.M (2005 : 20) adalah sebagai berikut : 1 ) Cronbach memberikan batasan : ” Learning is shown by a change in behavior as a result of experience ”. ” Belajar adalah memperlihatkan perubahan dalam perilaku sebagai hasil dari pengalaman”. 2 ) Harold Spears mendefinisikan : “Learning is to observe, to read, to initiate, to try something themselves, to listen, to follow drection”.
xxx
Belajar adalah mengamati, membaca, berinisiasi, mencoba sesuatu sendiri, mendengarkan, mengikuti petunung / arahan. 3 ) Geoch, memberikan batasan : “ Learning is a change in performance as a result of practice ”. Belajar adalah perubahan dalam penampilan sebagai hasil praktek. Ausabel (2005:103) yang dikutip martini Yamin menyatakan belajar merupakan proses mengaitkan informasi baru pada konsep – konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang.
Lain halnya Nana Sudjana (2005:6) menjelaskan, “ada dua faktor utama yang mempengaruhi belajar yaitu dari dalam (internal) dan dari luar (eksternal).” Faktor dari dalam meliputi kemampuan, minat, motivasi, kreatifitas, perhatian dan kebebasan. Faktor dari luar meliputi lingkungan belajar, sarana prasarana belajar, kurikulum, dan kebijakan terutama yang mempengaruhi kualitas pembelajaran.” Menurut Sutratinah Tirtonagoro (2001:43) bahwa: “Prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar mengajar yang dinyatakan dalam bentuk simbul, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu.” Sedangkan pengertian prestasi belajar menurut Maslow (dalam Nana Sudjana, 2005:22) bahwa: ”Prestasi belajar suatu masalah yang bersifat perenial dalam sejarah kehidupan manusia karena sepanjang rentang kehidupan manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan masing-masing kehadiran prestasi belajar dalam kehidupan manusia pada tingkat dan jenis tertentu pula manusia yang berada di bangku sekolah. ” Dari beberapa pendapat di atas, dapat dikemukakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai siswa dengan bekerja keras, ulet, tekun, sehingga bisa memberikan kepuasan dan pemenuhan hasrat ingin tahu siswa. Berdasarkan pendapat tersebut jelaslah bahwa prestasi belajar merupakan hasil siswa setelah melakukan suatu proses pembelajaran. Sedangkan prestasi
xxxi
belajar Pendidikan Kewarganegaraan adalah hasil siswa setelah melakukan suatu proses belajar Pendidikan Kewarganegaraan. 4.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestrasi belajar
Untuk mendapatkan prestasi yang memuaskan dalam proses pembelajaran ada faktorfaktor yang mempengaruhi proses belajar mengajar antara lain : Menurut Aiken (1997:109) yang berpengaruh terhadap Prestasi belajar siswa adalah faktor Endogen dan eksogen
1) Faktor Endogen. Faktor endogen adalah factor yang berasal dari dalam diri anak, adapun yang termasuk factor endogen antara lain : a) Faktor kesehatan. Faktor kesehatan jasmani sangat besar pengaruhnya terhadap kegiatan belajar, maka seseorang yang belajar perlu berusaha menjaga kesehatanya. Misalnya rajin olah raga, makan makanan yang mengandung gizi seimbang, istirahat yang teratur, menjaga kebersihan badan dan lingkungan. b) Faktor intelegensi. Faktor Intelegensi ( IQ ) merupakan factor penting. Jika seseorang memiliki IQ yang tinggi biasanya lebih sukses dalam belajar dibanding dengan seseorang yang IQ nya rendah. Karena anak yang cerdas lebih mudah menangkap hal-hal yang dipelajari. c) Faktor Motivasi Belajar. Motivasi artinya dorongan, motivasi ada dua macam yaitu dari dalam diri seseorang ( motivasi intrinsik ) adalah daya penggerak atau daya pendorong yang berasal dari dalam diri seseorang dan berfungsinya tidak diperlukan rangsangan dari luar, sedangkan motivasi ekstrinsik yaitu daya penggerak/daya dorong yang berasal dari luar. d) Faktor kejelasan tujuan. Siswa yang mempunyai kejelasan tujuan ( cita-cita ) akan sangat menunjang dalam pencapaian prestasi belajar. Siswa yang hanya ikut-ikutan siswa lain dikatakan kurang memiliki tujuan yang jelas, yang menyebabkan kurangnya sikap percaya diri dalam mengikuti pelajaran;
2) Faktor Eksogen
xxxii
Faktor eksogen merupakan salah satu factor yang berasal dari luar diri anak yang ikut mempengaruhi prestasi belajar seseorang. Adapun yang termasuk faktor eksogen antara lain :
a ) Faktor Keluarga. Lingkungan keluarga merupakan lembaga pendidikan yang besar pengaruhnya terhadap berhasil tidaknya belajar siswa, sebab lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama dialami oleh anak. b) Lingkungan Sekolah. Faktor linkungan sekolah adalah factor yang sangat menentukan, bagaimana proses pembelajarannya, proses pendidikan pribadinya. Sekolah yang perduli dan kompak dalam memajukan siswa-siswanya akan lebih memacu anak untuk berprestasi dibanding sekolah yang kurang maju. c) Lingkungan Masyarakat. Lingkungan masyarakat yang tenang, harmonis, dan penuh dengan keimanan akan sangat mendukung dan memberikan kenyamanan belajar siswa. Begitu pula teman belajar yang baik akan sangat membantu siswa dalam memperoleh keberhasilan dalam belajar. Kecerdasan besar peranannya dalam menentukan berhasil tidaknya seseorang mempelajari sesuatu. Orang yang cerdas pada umumnya lebih mampu belajar, daripada orang yang kurang cerdas. Kecerdasan seseorang biasanya dapat diukur dengan menggunakan alat tertentu, sedangkan hasil pengukuran dinyatakan dengan angka yang menunjukkan perbandingan kecerdasan, yang terkenal dengan sebutan Inteligence Quotient (IQ). Dengan memahami taraf IQ setiap siswa, maka seorang guru dapat memperkirakan tindakan yang harus diberikan kepada siswa.
Bagan Faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar adalah sebagai berikut : Alam Lingkungan Sosial Eksternal Eksogen
xxxiii
(luar) Kurikulum/Bahan Pelajaran Guru/Pengajar Instrumen Sarana dan Fasilitas Administrasi Faktor Kondisi fisik Fisiologis Kondisi Panca Indera Internal Indogen (dalam) Bakat Minat Psikologis
Kecerdasan Motivasi Kemampuan Kognitif
Gambar 1. Bagan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar 5.
Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan
Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hakhak dan kewajibannya untuk menjadi warga Negara yang baik, yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.
xxxiv
Pendidikan Kewarganegaraan (Citizenship Education) merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia, dan suku bangsa. Menurut Affan Gafar dalam bukunya yang berjudul : “Politik Indonesia ,Transisi menuju Demokrasi disebutkan : PKn dapat didefinisikan sebagai suatu bidang kajian yang memusatkan telaahannya pada seluruh dimensi psikologi dan sosial budaya kewarganegaraan individu dengan menggunakan ilmu politik dan pendidikan sebagai landasan kajiannya” (2002:2) Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hakhak dan kewajibannya untuk menjadi warga Negara yang baik, yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Pendidikan Kewarganegaraan (Citizenship Education) merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia, dan suku bangsa. Visi Pendidikan Kewarganegaraan adalah mewujudkan proses pendidikan yang terarah pada pengembangan kemampuan individu sehingga menjadi warganegara yang cerdas, partisipatif, dan bertanggung jawab, yang pada giliranyya mampu memdukung berkembangnya kehidupan masyarakat bangsa dan Negara Indonesia yang cerdas (Materi Pelatihan Pendidikan (Depdiknas, 2005:33)
PKN atau Civic Education adalah program pendidikan/pembelajaran yang secara programatik - prosedural berupaya memanusiakan (humanizing) dan membudyakan (civilizing) serta memberdayakan (empowering) manusia/anak didik (diri dan kehidupannya) menjadi warga negara yang baik sebagaimana tuntutan
keharusan/
yuridis
konstitusional
bangsa/negara
ybs.
Rujukan WNI yang baik dalam NKRI ialah UUD 1945/2003 yang jabarannya termuat dalam TAP MPR dan UU (a.l. UUSPN menjadi kiblat seluruh Program dan Sistem pendidikan ). Menurut landasan konstitusional di atas, maka Visi PKN NKRI lahirnya manusia/ WNI dan kehidupan masyarakat bangsa NKRI religius,
xxxv
cerdas, demokratis dan lawful ness, damai - tenteram - sejahtera, moderen dan berkeribadian Indonesia. Misi yang diembannya adalah program pendidikan; yang membelajarkan dan melatih anak didik secara demokratis - humanistic fungsional. Membelajarkan hendaknya dimaknai memberi pembekalan pengetahuan melek politik - hukum, membina jati diri WNI berkepribadian/berbudaya Indonesia, melatih pelakonan diri/kehidupan WNI yang melek politik hukum serta berbudaya Indonesia dalam tatanan kehidupan masyarakat - bangsa - negara yang moderen. Dari gambaran di atas maka jelas target harapan pembelajaran PKN NKRI, yakni: 1.Secara Programatik memuat bahana ajar yang kaffah / utuh (CAP) berupa bekal pengetahuan untuk
melek
politik &
bermasyarakat – berbangsa
hukum yang ada /berlaku / imperative dalam kehidupan dan bernegara NKRI yang demokratis sistem
perwakilan
konstitusional. Bahan ajar yang kaffah mutlak harus menampilkan politik - hukum NKRI secara faktual - teoritiik konseptual dan normatif berikut isi pesan (nilai -moral) serta aturan main dan tata cara pelaksanaannya. Dan sebagai bekal pengetahuan tidak mutlak semua hal disampaikan melainkan dipilah dan dipilihberdasarkan tiga criteria dasar yakni:tingkat esensinya,kegunaannya dan kritistidaknya. Amandemen UUD 1945 mengakibatkan terjadinya penggeseran kekuasaan ke tangan legislatif, misalnya pengangkatan dan penerimaan duta dan konsul atas pertimbangan DPR, amnesti, abolisi juga atas pertimbangan DPR. RUU yang telah disetujui DPR dan Presiden apabila tidak disahkan oleh presiden maka secara otomatis dalam jangka 30 hari akan menjadi undang – undang. Kompetensi Dasar
xxxvi
Dalam kurikulum tahun 2004 Sekolah Menengah Pertama pada pelajaran Pendidikan kewarganegaraan disebutkan: Standart kompetensi dasar dilihat dari segi cakupannya masih bersifat umum, sehingga perlu dijabarkan menjadi kompetensi dasar. Kompetensi dan sub kompetensi dasar adalah pengetahuan, keterampilan dan sikap yang minimal harus dikuasai siswa sebagi petunjuk bahwa siswa telah standart kompetensi dan materi pelajaran (2994:507)
Tabel : 2 Standart isi 2006 ; Standart Kompetensi dan Kompetensi Dasar Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VII
Standart Kompetensi
sikap 1.1 Mendiskripsikan hakekat norma – norma,
1. Menunjukkan
positif terhadap norma – norma yang berlaku dalam
Kompetensi Dasar
kehidupan
bermasyarakat, berbangsa
kebiasaan,adat istiadat, peraturan yang berlaku dalam masyarakat. 1.2 Menjelaskan hakikat dan arti penting hokum bagi warga Negara 1.3 Menerapkan norma – norma, kebiasaan, adat
dan
istiadat, dan peraturan yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara
bernegara 2.1 Menjelaskan makna proklamasi kemerdekaan 2.2 Mendiskripsikan suasana kebatinan konstitusi pertama 2.3.Menganalisis hubungan antara proklamasi
2. Mendiskripsikan makna
2.4 Menunjukkan sikap positif terhadap makna
proklamasi kemerdekaan
kemerdekaan dan UUD 1945
proklamasi kemerdekaan dan suasana
dan
kebatinan konstitusi pertama
konstitusi pertama
xxxvii
5.1 Menguraikan hakikat hokum dan kelembagaan HAM 5.2 Mendiskripsikan kasus pelanggaran dan upaya penegakan HAM 5.3 Menghargai upaya perlindungan HAM 5.4 Menghargai upaya penegakab HAM
4.1 Menjelaskan hakikat kemerdekaan
3. Menampilkan positip
sikap terhadap
perlindungan
dan
mengeluarkan pendapat. 4.2 Menguraikan hakikat kemerdekaan mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab.
penegakan Hak Asasi 4.3 Mengaktualisasikan kemerdekaan Manusia ( HAM)
mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab.
4. Menampilkan
perilaku
kemerdekaan mengemukakan pendapat VIII
1. Menampilkan perilaku yang sesuai dengan nilai – nilai Pancasila
1.1 Menjelaskan Pancasila sebagai dasar Negara dan ideology Negara 1.2 Menguraikan nilai – nilai Pancasila sebagai dasar Negara dan ideology Negara 1.3 Menunjukkan sikap posirif terhadap Pancasila
dalam
kehidupan
berbangsa dan bernegara 2. Memahami berbagai konstitusi yang pernah berlaku di Indonesia
2.1 Menjelaskan berbagai konstitusi yang pernag berlaku di Indonesia 2.2. Menganalisis penyimpangan – penyimpangan terhadap konstitusi yang berlaku di Indonesia
xxxviii
2.3 Menunjukkan hasil – hasl amandemen UUD 1945 2.4 . Menampilkan sikap positif terhadap pelaksanaan
UUD
1945
hasil
amandemen 3. Menampilkan ketaatan
3.1 Mengidentifikasi tata urutan peraturan
terhadap perundang – undangan nasional
perundang – undangan nasional 3.2 Mendiskripsikan proses pembuatan peraturan perundangan – undangan nasional 3.3 Mentaati peraturan perundang – undangan nasional 3.4 Mengidentifikasi kasus korupsi dan upaya
pemberantasan
korupsi
di
Indonesia 3.5
Mendiskripsikan
pengertian
arti
korupsi dan istrumen ( hokum dan kelembagaan
)
anti
korupsi
di
Indonesia 4. Memahami pelaksanaan demokrasi berbagai
4.1 Menjelaskan hakekat demokrasi 4.2 Menjelaskan pentingnya kehidupan
aspek kehidupan
demokratis
dalam
bermasyarakat,berbangsa
dan
bernegara 4.3
Menunjukkan sikap positif terhadap pelaksanaan
demokrasi
dalam
berbagai kehidupan 5. Memahami kedaulatan rakyat di Indonesia
5.1 Menjelaskan makna kedaulatan rakyat 5.2 Mendeskripsikan system pemerintahan Indonesia dan peran lembaga Negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat
xxxix
5.3 Menunjukkan sikap positif terhadap kedaulatan
rakyat
dan
system
pemerintrahan Indonesia IX
1. Menampilkan partisipasi
1.1 Menjelaskan dalam
usaha
pentingnya
usaha
pembelaan Negara.
pembelaan 1.2 Mengidentifikasi bentuk – bentuk usaha
Negara
pembelaan Negara 1.3 Menampilkan peran serta dalam usaha pembelaan Negara 2.1.Mendiskripsikan pengertian otonomi
2. Memahami
daerah
pelaksanaan
otonomi 2.2.Menjelaskan
daerah
pentingnya
partisipasi
masyarakat dalam perumusan kebijakan public
3. Memahami
dampak 3.1.Menjelaskan pengertian dan peningnya
globalisasi
dalam
kehidupan
3.2.Mendiskripsikan politik luar negeri
bermasyarakat, berbangsa
globalisasi bagi Indonesia
dalam hubungan internasional di era dan
bernegara
global 3.3.Mendiskripsikan terhadap
dampak
kehidupan
globalisasi
bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara 3.4.Menentukan sikap terhadap dampak globalisasi 4. Menampilkan prestasi 4.1.Menjelaskan pentingnya prestasi diri diri sesuai kemampuan demi bangsa
bagi keunggulan bangsa
keunggulan 4.2 Mengenal potensi diri untuk berprestasi sesuai kemampuan 4.3.Menampilkan
peran
serta
dalam
berbagai aktivitas untuk mewujudkan prestasi diri sesuai kemampuan demi
xl
keunggulan bangsa.
6.
Motivasi Belajar Siswa
a. Pengertian Motivasi Motivasi berasal dari bahasa latin ”overe ” yang berarti menggerakkan. McDonald dalam Oemar Hamalik (2001:106) menegaskan bahwa motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri (Pribadi ) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Huitt, W. (2001) mengemukakan pendapat yang ditulis dalam situs intenet (http://chiron.valdosta.edu/whuiit/col/motivation/motivate.html ) dengan judul ”Motivation to learn.An overview” menyatakan : ”The following definitions of motivation were gleaned from a variete of psychology texbooks and reflect the general consensus that motivation is an state or condition (sometimes described as need, desire, or want) that seves to activate or energize behavior and give in direction ( see Kleinginna and Kleinginna, 1981 a). ·
Internal state or condition that activates behavior and gives in direction;
·
Desire or want that energizes and directs goal-oriented behavior;
·
Influence of need and desires on the intensity and direction of behavior.
Franken ( 1994 ) provides an additional componen in his definition : ·
The arousal , direction , and persistence of behavior”.
”Menyertai difinisi dari motivasi adalah terkumpulnya dari variasi buku – buku pelajaran psikhologis dan gambaran kesepakatan umum bahwa motivasi adalah suatu bagian internal atau kondisi ( kadang – kadang melukiskan sebagai suatu kebutuhan , hasrat, atau keinginan ) bahwa gilirannya untuk bersemangat atau kekuatan perilaku dan memberi arahan (pandangan Kleinginna and Kleinginna, 1981 a). ·
Bagian internal atau kondisi bahwa aktivitas perilaku dan memberi arahan;
·
Hasrat atau keinginan bahwa kekuatan dan arahan berorientasi pada tuuan perilaku
·
Pengaruh dari kebutuhan dan harapan – harapan pada intensitas dan arahan perilaku.
Franken menambahkan komponen dalam dfinisinya : ·
Gerakan, arahan, dan ketekunan dari perilaku ) diakses tanggal 22 desember 2008
xli
Sejalan dengan teori pembelajaran, ternyata gurulah yang sangat berperan dalam merangsang, meningkatkan dan memelihara motivasi belajar peserta didik, seperti dalam prinsip – prinsip motivasi yang disusun oleh Keller yang dikutip Driscoll (1993:312) yang disebut dengan model ARCS. Dalam model ini guru dituntut dapat menciptakan empat kategori motivasional, agar dapat menghasilkan kondisi pembelajaran yang menarik, bermakna dan memberikan tantangan bagi siswa. Keempat kondisi tersebut adalah 1) Attention ( perhatian ) , agar siswa dapat mengikuti proses pemmbelajaran dengan penuh perhatian, maka harus dirangsang rasa ingin tahunya; 2) Relevance ( relevansi ) proses pembelajaran tunjukkan pada siswa bahwa yang dipelajari ada hubungannya atau sesuai dengan kebutuhan siswa ; 3) Confidence ( rasa percaya diri ) , guru hendaknya memberikan harapan dan keyakinan kepada siswa bahwa mereka bisa berhasil; 4) Satisfaction (kepuasan ) , guru hendaknya mampu menciptakan rasa puas pada siswa dengan membri kesempatan dapat berhasil dalam mempraktekkan pengetahuannya. Haris Mudjiman (2006:37) berpendapat : ” motivasi belajar adalah kekuatan pendorong dan pengarah perbuatan belajar. Pendorong berarti memberi kekuatan yang memungkinkan pwerbuatan belajar dijalankan. Pengarah berarti memberi tuntunan kearah tujuan belajar yang telah ditetapkan. Untuk menjelaskan motivasi yang berarti sebagai keseriusan dan pengarahan tingkah laku. Dengan kata lain berarti pilihan seseorang pada penentuan tujuan apa yang ingin dicapai serta derajda usaha yang dilakukan respek tersebut. Sedangkan Sardiman AM (2005:71) mengutip pendapat Mc. Donald mengatakan motivasi merupakan perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggaban terhadap adanya tujuan. Unsur – unsur yang berkaitan dengan konsep motivasi tersebut adalah : 2.
Motivasi dimulai dari adany perubahan energi didalam pribadi seseorang. Energi tersebut dapat timbul dari perubahan dalam sistem neurofisiologis
3.
Motivasi dilandasi oleh timbul perasaan. Perasaan tersebut pada awalnya merupakan ketegangan psikhologis kemandirian menjadi suasana emosi. Suasana emosi tersebut menimbulkan kelakuan bermotif.
4.
Motivasi ditandai oleh reaksi – reaksi untuk mencapai tujuan. Pribadi yang termotivasi mengadakan respon – rerspon yang tertuju kearah suatu tujuan. Entwistle yang dikutip oleh Margiyanto (1981:1993) mengemukakan bahwa dilihat dari
sumbernya, ada dua jenis motivasi, yaitu : 1)motivasi instrinsik, jika motivasi berasal dari dalam dirinya sendiri, dan 2) motivasi ekstrinsik apabila motivasi berasal dari luar dirinya sendiri. Dari kedua jenis motivasi ini motivasi ekstrinsik lebih besar pengaruhnya terhadap keberhasilan belajar.
xlii
Motivasi merupakan proses psikhologis yang mencerminkan sikap, kebutuhan, persepsi, dan keputusan yang terjadi pada diri seseorang sehingga ia berbuat karena ada dorongan. Udin S .Winatapura mengemukakan motivasi belajar adalah :”suatu kondisi dari pelajar untuk memprakarsai kegiatan, mengatur arah kegiatan itu, dan memelihara kesungguhan ”(1997:25)
Namun pada intinya bahwa motivasi merupakan kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai. Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Motivasi ada dua, yaitu motivasi Intrinsik dan motivasi ektrinsik. a. Motivasi Intrinsik. Jenis motivasi ini timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan orang lain, tetapi atas dasar kemauan sendiri. b. Motivasi Ekstrinsik. Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian siswa mau melakukan sesuatu atau belajar. Bagi siswa yang selalu memperhatikan materi pelajaran yang diberikan, bukanlah masalah bagi guru. Karena di dalam diri siswa tersebut ada motivasi, yaitu motivasi intrinsik. Siswa yang demikian biasanya dengan kesadaran sendiri
xliii
memperhatikan penjelasan guru. Rasa ingin tahunya lebih banyak terhadap materi pelajaran yang diberikan. Berbagai gangguan yang ada disekitarnya, kurang dapat mempengaruhinya agar memecahkan perhatiannya. Lain halnya bagi siswa yang tidak ada motivasi di dalam dirinya, maka motivasi ekstrinsik yang merupakan dorongan dari luar dirinya mutlak diperlukan. Di sini tugas guru adalah membangkitkan motivasi peserta didik sehingga ia mau melakukan belajar. Teori – Teori Motivasi
1. Teori motivasi berprestasi ( Achievement Motivaton ) Toeti Soekamto mengutip pendapat Mc. Clelland, mengatakan seseorang mempunyai motivasi untuk bekerja / belajar karena adanya kebutuhan untuk berprestasi Motivasi menurut teori ini merupakan fungsi dari 3 variabel yaitu : (1 ) harapan untuk melakukan tugas dengan berhasil, ( 2 ) prestasi tentang nilai tugas tersebut, dan ( 3 ) kebutuhan untuk sukses ( Toeti Soekamto dan Udin Saripudin Winataputra, 1997:41) Dalam penelitiannya, Mc Clelland menggambarkan 4 prinsip motif yang diekspresikan oleh orang yang berbeda dalam Thematic Apperception Testator TAT. Orang disuruh mengambil test disampaikan dapat menceritakan sesuatu berdasar gambar – gambar yang tercantum dalam test. Selanjutnya dianalisis dengan tujuan untuk mengetahui harapan, kelakuannya, motif – motifnya dengan masalah – masalah yang dihadapi. Sehubungan belajar di sekolah Achvement motivasi terwujud dalam daya penggerak pada siswa untuk mengusahakan kemajuan dalam belajar dan mengejar prestasi maksimal, demi pengayaan dan penghargaan terhadap diri sendiri. Daya penggerak sebagai motivasi berprestasi yang disingkat “ N – Ach “.
xliv
Orang yang mempunyai N – Ach tinggi secara umum mempunyai cirri – cirri : ( 1 ) mereka lebih bersemangat bila unggul disbanding yang lain, ( 2 ) menentukan tujuan secara realistic dan berani mengambil resiko, ( 3 ) bertanggung jawab atas segala pilihan yang telah diputuskan, ( 4 ) berani menghadapi tantangan serta mempunyai inisiatif yang lebih beragam disbanding dengan kebanyakan orang, ( 5 ) menghendaki umpan balik yang kongkrit terhadap prestasi yang dihasilkan, dan ( 6 ) pekerjaan yang dilakukan tidak selalu diorientasikan pada uang dan kekuasaan.
2. Teori Motivasi Hubungan ( Attribution Motivation ) Teori ini dikembangkan oleh Benhard Weinner. Teori ini beranggaban berdasar pada : ( 1 ) keinginan orang untuk mengetahui tingkah laku mereka sendiri dan orang lain, khususnya tingkah laku yang penting, ( 2 ) hubungan yang memperkirakan pada penyebab – penyebab tingkah laku tententu, dan ( 3 ) penyebab – penyebab yang dihubungkan dengan tingkah laku tertentu yang sering mempengaruhi tingkah laku tersebut (Elliott, kratochwill, cook & travers, 2000:339) Menurut Weinner, kebanyakan alas an yang diketengahkan oleh para siswa dalam menjelaskan keberhasilan atau kegagalan mereka dalam menghadapi tugas – tugas belajar dapat dikategorikan menurut tiga dimensi, yaitu internal versus eksternal, stabil versus labil, dan dapat dikonrol versus tidak dapat dikontrol. Isi alas an – alas an siswa untuk menjelaskan keberhasilan atau kegagalan dalam rangka prestasi belajar dibatasi empat factor : Kemampuan ( ability ), Usaha ( effart ), kesulitan tugas belajar yang dibebankan ( Task difficulty ) dan nasib ( luck )
TABEL: 3 HUBUNGAN KESUKSESAN DAN KEGAGALAN Attribution
Stability
xlv
Stable
Unstable
Internal
Ability
Effort
Success
“ Saya pandai “
“ Saya sangat rajin “
Failure
“ Saya bodoh “
“ Saya malas bekerja “
Eksternal
Task Difficulty
Success
“ ini pekerjaan mudah “
Failure
“ ini Pekerjaan sulit “
Luck “ Kebetulan beruntung “ “ saya sedang sial “
( Diadopsi dari Bernad winner dalam Robert E. Slavin, 1997:352 )
3. Teori Motivasi Kebutuhan Maslaw (dalam Slavin, 1977:348) sebagai pengembang teori ini, menyusun hierarkhi kebutuhan manusia dari bawah keatas, yaitu : ( 1 ) kebutuhan Fisiologis, ( 2 ) kebutuhan rasa aman, ( 3 ) kebutuhan rasa kasih saying, ( 4 ) kebutuhan penghargaan diri, ( 5 ) kebutuhan mengembangkan diri secara intelektual, ( 6 ) kebutuhan untuk mengetahui dan memahami, dan ( 7 ) kebutuhan estetis. Empat kebutuhan pertama dipandang sebagai kebutuhan berkekurangan ( defiency needs ) , sedangkan tiga kebutuhan berikutnya dipandang sebagai kebutuhan pengayaan ( growth needs ). Deficiency needs adalah suatu kebutuhan yang akan meningkatkan motivasi semakin kuat bila kebutuhan tersebut belum terpenuhi tetapi sekali terpenuhi motivasi akan berkurang ( Slavin,1977:348) . Sesuai dengan kebutuhan itu Maslow menciptakan piramida hierarki kebutuhan yang lebih lengkap yang dilukiskan seperti gambar berikut:
Kebutuhan Manu
xlvi
Under standing and konwledge (6)
Self actualization (5)
Self esteem (4)
Love and belonging (3)
Safety (2) Physiological (1)
Gambar 1. Piramida Hierarki Kebutuhan Setiap tingkat di atas hanya dapat dibangkitkan apabila telah dipenuhi tingkat motivasi di bawahnya. Apabila guru menginginkan siswanya belajar dengan baik, maka harus dipenuhi tingkat yang terendah sampai yang tertinggi. Siswa yang lapar, merasa tidak aman, tidak dikasihi, tidak diterima sebagai anggota masyarakat kelas, goncang harga dirinya, tentu tidak akan dapat belajar secara baik.
4. Teori Motivasi ARCS Keller ( dalam Driscrall, 1993:313) menyebutkan empat kondisi ( aspek ) motivasi yang harus dipenuhi untuk memperoleh siswa bermotivasi. Keempat aspek tersebut disingkat ARCS. Yaitu Attention, Relevance, confidence, dan Satisfaction. a. Attention berarti perhatian b. Relevance berarti ada hubungannya dengan tujuan pribadi c. Confidence berarti kepercayaan diri d. Satisfaction berarti rasa puas Ada beberapa strategi yang bisa digunakan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa, sebagai berikut:
xlvii
1.
Menjelaskan tujuan belajar kepeserta didik. Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu seorang guru menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus yang akan dicapainya kepada siwa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi dalam belajar.
2.
Hadiah Berikan hadiah untuk siswa yang berprestasi. Hal ini akan memacu semangat mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Di samping itu, siswa yang belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengejar siswa yang berprestasi.
3.
Saingan/kompetisi Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya.
4.
Pujian Sudah sepantasnya siswa yang berprestasi untuk diberikan penghargaan atau pujian. Tentunya pujian yang bersifat membangun.
5.
Hukuman Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses belajar mengajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya.
xlviii
6.
Membangkitkan
dorongan
kepada
anak
didik
untuk
belajar
Strateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal ke peserta didik. 7.
Membentuk kebiasaan belajar yang baik
8.
Membantu kesulitan belajar anak didik secara individual maupun kelompok
9.
Menggunakan metode yang bervariasi dan
10.
Menggunakan media yang baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran (http://gurupkn.wordpress.com) diakses tanggal 20 Dsember 2008 Untuk menimbulkan motivasi pada diri siswa, seorang guru harus mengetahui
karakteristik dan perilaku siswa. Maka dengan melakukan perencanaan dan pendekatan yang baik maka guru dapat memberikan motivasi siswa yang sesuai keadaan yang ada pada diri siswa tersebut. Tingkat motivasi belajar peserta didik dapat diketahui dengan cara melakukan beberapa metode. meyampaikan bahwa ada beberapa metode yang dapat diguakan untuk mengukur motivasi belajar peserta didik : 1.
Metode Observasi Untuk mengukur motivasi dengan metode ini, dapat dilakukan dengan mengamati motivasi dalam keadaan nyata, yang langsung ditangkap pada waktu kejadian itu saat terjadi. Pencatatan hasil observasi dapat dilakukan selama kejadian / proses observasi berlangsung.
2.
Metode Kuesioner Menggunakan metode ini dengan cara memberikan suatu daftar yang berisi tentang pertanyaan – pertanyaan yang harus dijawab oleh orang yang akan diselidiki. Kelebihan metode Kuesioner ini dapat dilakukan peneliti terhadap beberapa obyek penelitian
3.
Metode Interview
xlix
Metode ini dapat dilakukan peneliti dengan memperoleh informasi secara langsung tentang obyek penelitian yang dimaksud. Pelaksanaan penelitian lebih baik dilakukan dalam situasi formal, sehingga Interview akan berlangsung dengan baik
4.
Metode Inventori Yang dimaksud dengan Metode Inventori adalah suatu metode yang digunakan untuk mengadakan pengukuran atau penilaian yang sejenis dengan quesioner dan menyampaikan dengan sejumlah pertanyaan tertulis. Perbedaannya metode quesioner adalah responden menulis sejumlah jawaban dari beberapa pertanyaan, sedangkan metode Inventori responden hanya memberi jawaban dengan memberi tanda silang, lingkaran, ceklist atau tanda lain yang berupa jawaban singkat terhadap pertanyaan. Berdasarkan pada beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan suatu penggerak atau dorongan-dorongan yang terdapat dalam diri manusia yang dapat menimbulkan, mengarahkan, dan mengorganisasikan tingkah lakunya. Hal ini terkait dengan usaha-usaha untuk memenuhi kebutuhan yang dirasakan, baik kebutuhan fisik maupun kebutuhan rohani. Dalam kaitannya dengan kegiatan belajar, maka motivasi belajar berarti keseluruhan daya penggerak di dalam diri para siswa/warga belajar/peserta didik yang dapat menimbulkan, menjamin, dan memberikan arah pada kegiatan belajar, serta menggerakkan usaha-usaha guna mencapai tujuan belajar yang diharapkan. Dengan motivasi belajar, maka siswa/warga belajar/peserta didik dapat mempunyai intensitas dan kesinambungan dalam proses pembelajaran/pendidikan yang diikuti. Untuk membangkitkan motivasi seseorang / siswa , kepadanya perlu diberikan pengertian
tentang tujuan pribadi, hubungannya dengan usaha dan tindakan yang pada akhirnya antara hasil kepuasan disebabkan tercapainya tujuan pribadi. Dengan demikian guru harus mengetahui kebutuhan – kebutuhan, karakteristik dan perilaku siswa. Untuk mencapai hal ini guru perlu merancang pendekatan pembelajaran yang tepat dengan mengidentifikasi karakteristik dan kebutuhan belajar siswa. Caranya dengan melakukan perencanaan – perencanaan , pendekatan yang
l
baik, pada akhirnya guru mampu memberikan motivasi yang sesuai dengan kondisi siswa. Salah satu pendekatan yang dilakukan untuk merangsang dan meningkatkan motivasi belajar siswa adalah dengan penyusunan program pengajaran yang baik. Sejalan dengan beberapa difinisi diatas sebaiknya penyusunan program pengajaran ditujukan untuk memaksimalkan motivasi siswa. Sehingga siswa termotivasi untuk berprestasi tinggi. Dari beberapa metode yang disebutkan tadi , dalam penelitian ini penulis menggunakan pengukuran motivasi menggunakan metode kuesioner, dengan pertimbangan lebih praktis, efisien,efektif dalam pelaksanaannya.penilaiannya dengan menggunakan sebuah daftar pertanyaan yang memuat penilaian kemajuan siswa dalam satu kelas yang meliputi satu mata pelajaran. Oemar Hamalik (2001 :127) berpendapat dengan daftar hasil penilaian kemajuan siswa akan memudahkan pengontrolan kemajuan setiap kelas sebagai keseluruhan dan setiap individu siswa terutama dalam hubungan dengan pencapaian tujuan pembelajaran.
B.Kerangka Berfikir Untuk mengatahui mengenai arah penelitian ini, berikut akan penulis sajikan kerangka pemikiran sebagai berikut : 1
Perbedaan pengaruh pendekatan Quantum Learning dan ekspositori terhadap prestasi belajar Pendidikan kewarganegaraan. Pembelajaran dengan pendekatan Quantum Learning sangat memberikan manfaat dan menjadikan proses belajar lebih bermakna. Pendekatan Quantum Learning berusaha mendorong para siswa untuk berfikir aktif, kreatif
memberikan suasana yang
menggembirakan baik secara individu , kelompok atau klasikal. Komunkasi menjadikan beberapa arah antara siswa dengan siswa,kelompok dengan kelompok, siswa dengan kelompok ,kelompok dengan guru dan sebagainya. Dengan demikian sangat memungkinkan
li
belajar dengan aktif dan kreatif pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan. Lain halnya dengan pendekatan ekspositori, walaupun sangat efisien karena semua didominasi guru tetapi siswa kurang terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Guru hanya menstranfer materi kepada siswa dan siswa menerima bahan pembelajaran yang telah disusun guru. Hal ini mengakibatkan prestasi belajar dapat tercapai bukan karena faktor siswa tetapi faktor proses dari guru, fasilitas belajar mungkin juga karena dorongan dari teman siswa. Mendasar pada pemikiran diatas peneliti menduga ada pengaruh yang positif penggunaan
pendekatan
Quantum
Learning
terhadap
prestasi
belajar
Pendidikan
Kewarganegaraan 2
Perbedaan pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar Pendidikan kewarganegaraan
Dalam belajar perlu sekali adanya motivasi belajar. Baik motivasi dari dalam maupun dari luar. Mendasar pada uraian diatas , penulis menduga motivasi belajar yang tinggi dari siswa sangat berpengaruh terhadap prestasi belajarnya. Maksudnya siswa yang yang memiliki tingkat motivasi belajar tinggi akan berprestasi tinggi bila dibandingkan dengan siswa yang tingkat motivasinya rendah. 3
Interaksi pengaruh Model pembelajaran dan tingkat motivasi Belajar Siswa terhadap prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan.
”Kebutuhan untuk prestasi adalah mengatasi hambatan, melatih kekuatan, berusaha melakukan sesuatu yang sulit dengan baik dan secepat mungkin”.bahwa hasil belajar dibedakan menjadi tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikhomotorik C. Hipotesis 1. Ada perbedaan pengaruh antara pendekatan Quantum Learning dan Ekspositori terhadap prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan.
lii
2. Ada pengaruh antara motivasi belajar tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan 3. Ada interaksi antara pendekatan pembelajaran dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian
liii
Penelitian dilakukan di SMP wilayah kecamatan Ngrambe
Kabupaten Ngawi ,
dilaksanakan pada tahun pelajaran 2008 / 2009 dimulai pada bulan Nopember 2008. Tahap – tahap pelaksanaan penelitian : 1.
Tahap persiapan, meliputi penentuan judul, penyusunan proposal, seminar proposal, reproposal, studi pustaka, kualifikasi, pembuatan instrument mulai bulan Nopember 2008
2.
Tahap pelaksanaan eksperimen, try out dan pengumpulan data, Eksperimen dilaksanakan 4 kali pertemuan Proses pembelajaran dan 1 kali pertemuan untuk test. Rencana pelaksanaan eksperimen dimulai bulan Pebruari sampai April 2009
3.
Tahap analisis data dan penulisan laporan penelitian. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan April 2009 s/d Mei 2009 B. Metode Penelitian Husnaini Usman (2000:42) berpendapat: ”bahwa metode adalah suatu prosedur
sistematis atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah – langkah sistematis” . Menurut S. Margono (2004:10) Penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakukan (treatment ) terhadap kelompok – kelompok eksperimen disebut penelitian eksperimental. Sedangkan penelitian adalah usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan melakukan verivikasi terhadap kebenaran suatu peristiwa atau suatu pengetahuan dengan memakai metode – metode ilmiah . Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan desain faktorian
2 X 2 . Eksperimen dilakukan terhadap proses pembelajaran Pendidikan
Kewargenegaraan dengan menggunakan pendekatan Quantum Learning. Kelas eksperimen ini dilaksanakan di kelas VIII A dan VIII B SMP Negeri 3 Ngrambe dan menggunakan pendekatan pembelajaran ekspositori untuk kelas kontrol yang dilaksanakan di kelas VIII B dan VIII C di SMP Negeri 1 Ngrambe. Sedangkan uji coba istrumen dilaksanakan di Kelas VIII E SMP Negeri 2 Ngrambe kabupaten Ngawi.
C. Definisi Operasional
liv
Untuk mmperjelas variabel penelitian, dapat dilakukan definisi operasional sebagai berikut: 1.
Pendekatan Pembelajaran Quantum Learning Pendekatan Quantum learning adalah keseluruhan model yang mencakup beberapa teori
pendidikan dan pelaksanaan di kelas dengan cepat ditangkap oleh anak. Ini menggambarkan praktek dasar penelitian terpadu yang terbaik dalam pendidikan ke dalam keseluruhan, yang membuat isi lebih bermakna dan relevan bagi kehidupan siswa. Langkah langkah dalam pembelajaran Quantun Learning adalah memodelkan filosofi pengajaran dan strateginya dengan Kerangka Rancangan Belajar yang dikenal dengan TANDUR . TANDUR adalah sebuah makna dari kerangka Rancangan Belajar Quantum Teaching yaitu T ( tumbuhkan ), A ( alami ), N ( namai ), U ( ulangi ) dan R ( rayakan ) Pendekatan pembelajaran yang sesuai adalah pembelajaran yang berorientasi pada kepentingan siswa atau student center. Karena orang belajar melibatkan seluruh tubuh dan pikiran pada saat yang bersamaan. Oleh karena itulah belajar dengan melakukan akan jauh lebih baik dan lebih cepat daripada mempelajari hal – hal yang setahap – setahapy ang diluar kontek. Dengan pembelajaran yang menyenangkan siswa akan mengalami langsung apa yang menjadi pokok pembahasan yang disampaikan oleh guru. 2.
Pendekatan Pembelajaran Ekspositori Pendekatan pembelajaran ekspositori adalah menggabungkan atau mengkombinasikan
beberapa metode antara lain metode ceramah, Tanya jawab dan pemberian tugas. Tugas yang harus dikerjakan siswa dapat berupa pekerjaan rumah ( PR ) atau tugas kelompok untuk mengamati sesuatu peristiwa. Untuk mengetahui hasil dari belajar ini yang sering digunakan guru adalah pada umumnya adalah test yang telah dibakukan atau test buatan guru sendiri Pendekatan ekspositori dapat meliputi gabungan metode ceramah, metode drill, metode Tanya jawab, metode penemuan dan metode peragaan. (1998:133) dapat disebutkan bahwa bahwa pendekatan ekspositori merupakan cara mengajar yang paling efektif dan efisien dalam menanamkan belajar bermakna. Dapat dilaksanakan secara klasikal.
lv
3.
Motivasi Berprestasi Motivasi berpretasi adalah merupakan sautu dorongan atas daya penggerak dari dalam
diri
siswa
dengan
meningkatkan
dan
mempertahankan
setinggi
mungkin
kemampuannya untuk memperoleh hasil yang terbaik sesuai dengan kondisi yang diharapkan, dan keberhasilan tersebut tergantung dari usaha pribadi dan kemampuan sendiri yang dimilikinya. 4.
Prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan
Prestasi belajar merupakan hasil siswa setelah melakukan suatu proses pembelajaran dalam kurun waktu tertentu. Sedangkan prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan adalah hasil siswa setelah melakukan suatu proses belajar Pendidikan kewarganegaraan yang berupa nilai (angka). D. Populasi Dan Sampel 1.
Populasi Penelitian a.
Populasi
Margono (2004:118) menyebutkan bahwa populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang terdiri manusia, benda – benda, hewan, tumbuhan, gejala – gejala, nilai tes atau peristiwa – peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian. Sedangkan Suharsimi Arikunto (1998:11) menyebutkan populasi adalah keseluruhan subyek yang diteliti. Lain halnya pendapat Nana Sudjana (2000:5) pengertian populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat – sifatnya. Jadi populasi yang dimaksud penulis adalah keseluruhan data yang menjadi perhatian dalam ruang lingkup penelitian yang telah ditentukan. Dalam penelitian ini populasi yang diteliti seluruh siswa kelas VIII yang terdiri dari 3 sekolah
SMP
yang tersebar di Kecamatan Ngrambe Kabupaten Ngawi. Ketiga sekolah ini
lvi
memiliki karakteristik yang sama , yang membedakan adalah jarak dan letak geografis saja. Jadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Ngrambe Kabupaten Ngawi Tahun ajaran 2008 / 2009 yang tersebar di 3 sekolah. b.
Sampel
Sutrisno Hadi berpendapat (2000:222) : sampel adalah kelompok kecil yang terambil dari populasi, kemudian diteliti.
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti
(Suharsimi Arikunto, 1996:117) sedangkan Nana Sudjana (1996:16 ) berpendapat sampel adalah sebagian yang terambil dari populasi dengan menggunakan cara – cara tertentu. Dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa sampel adalah sebagaian atau contoh yang terambil dari populasi atau yang mewakili populasi untuk dijadikan sumber data dalam suatu penelitian. Sampel yang ditetapkan adalah kelas VIII di SMP Negeri 1 dan SMP Negeri 3 Ngrambe sejumlah 160 Siswa. Mendasar dengan cara diatas penulis menetapkan, jumlah siswa adalah 160 siswa yang terdiri dari 80 siswa kelompok eksperimen dengan Pendekatan Quantum Learning dan 80 siswa untuk kelompok kontrol dengan menggunakan pendekatan ekspositori untuk dianalisis dalam tabel.
2.
Teknik Pengambilan Sampel Sampel dalam penelitian ini mengambil dari 2 sekolah dengan teknik Random / acak
dengan cara undian dari 2 SMP Negeri Ngrambe yang terambil sebagai sample. Cara pengambilan sampel dilakukan dengan beberapa langkah ( multistage sampling ) sebagai berikut ; Menetapkan sebanyak 2 sekolah yang akan dijadikan sampel. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik random / acak dengan cara undian dari sekolah yang terambil sebagai sampel. Pada tahap ini terpilih SMP Negeri 1 Ngrambe dan SMP Negeri 3 Ngrambe sebagai sampel dalam penelitian ini. Kedua sekolah ini memiliki karakteristik yang sama antara lain secara geografis jaraknya berdekatan kurang lebih 1,5 Km. Kondisi siswa dan orangtua relatif sama dari keluarga petani. Kedua siswa ini sebagian besar hidup bertentangga.
lvii
Dari kedua sekolah tersebut ditentukan sampel siswa yang akan diteliti, dan dilakukan dengan menggunakan Cluster Random Sampling. Dengan alasan karena banyaknya subyek dalam suatu sekolah tidak sama. Maka untuk memperoleh sampel yang reprersentatif, sampel diambil dari tiap – tiap sekolah tersebut. Dari masing – masing sekolah tersebut ditentukan sample siswa yang diteliti, dan dilakukan dengan menggunakan Cluster Random Sampling. Untuk mengetahui kesetaraan antara kedua sekolah tersebut, dilakukan uji kesetaraan ( Kesejajaran ) lebih dahulu dengan mengambil nilai UUB Semester ganjil tahun 2008 / 2009 Penghitungan uji kesetaraan ( kesejajaran )
menggunakan uji homogenitas sampel.
Perhitungannya dengan menggunakan rumus : 2 F = a terbesaar a2 terkecil
Keterangan :
a 2 = varian terbesar a 2 = varian terkecil (Sudjana , 2002 :250 ) kriteria pengujian pada taraf signifikasi 5 %, yang berarti jika F hitung < F tabel maka sampel berasal dari populasi yang homogen. Dari hasil perhitungan dengan tabel harga distribusi F pada taraf signifikasi 5 % dengan dk pembilang = N – 1 = 79 dan dk penyebut = N – 1 = 79, diperoleh F tabel sebesar 1,45 dan Fhitung sebesar 0,04738 ( perhitungan selengkapnya menggunakan office exel dapat dilihat dalam daftar lampiran halaman 242 ), maka Jadi sampel dari populasi yang bersifat homogen. Maka dapat diambil kesimpulan tidak ada perbedaan besarnya nilai ulangan umum semester ganjil tahun pelajaran 2008 / 2009 siswa SMP Negeri 1 Ngrambe dan SMP Negeri 3 Ngrambe, kecamatan Ngrambe Kabupaten Ngawi. Untuk memilih tingkat kelas menggunakan purposive sampling, yaitu siswa siswi kelas VIII yang terambil sebagai sampel, dengan menggunakan pertimbangan bahwa kelas VIII sudah beradaptasi di lingkungan sekolah karena telah satu setengan tahun belajar pada jenjang SMP. Maka perlu diberikan variasi pendekatan pembelajaran dan metode pembelajaran yang bervariatif.
lviii
Dengan pendekatan dan motode yang bervariatif inilah siswa tidak akan mengalami kejenuhan. Tentunya model dan metode ini harus disesuaikan dengan situasi kondisi siswa dan kondisi sekolah yang bersangkutan. Dalam menentukan kelompok eksperimen, dilakukan secara cluster randam sampling dengan cara membuat gulungan kertas yang diisi sedemikan rupa yang nantinya dijadikan undian dari dua kelas sekolah yang akan diteliti. Hasilnya siswa kelas VIII A dan VIII B SMP Negeri 3 Ngrambe diberi perlakuan pembelajaran dengan menggunakan Quantum Learning dan siswa kelas VIII A dan VIII D pada SMP Negeri 1 Ngrambe diberi perlakuan pembelajaran ekspositori. 3.
Variabel Penelitian
Variabel merupakan atribut dari seseorang atau obyek / sasaran yang bervariasi antara yang satu dengan yang lain. Penelitian seringkali ditujukan untuk mengetahui hubungan dua hal segi, aspek, komponen atau lebih. Hal segi aspek atau komponen tersebut memiliki
kualitas
atau karakteristik yang bervariasi sehingga sering disebut variabel . Variabel sendiri terdiri dari dua macam yaitu : variabel Dependen ( terikat ) dan variabel independent ( bebas ) . Variabel bebas ( independent variables ) adalah variabel yang memberi pengaruh atau diuji pengaruhnya terhadap variabel lain, disebut juga variabel terikat ( dependent variables ) adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas, disebut juga variabel hasil, variabel pos test atau variabel kriteria .
Berdasarkan judul penelitian yang dikemukakan diatas, dalam penelitian ini terdapat beberapa variabel sebagai berikut : Variabel bebas ( Independen ) dan variabel terikat ( dependen ) a).
Variabel Independen ( variabel bebas ) Variabel independent dalam penelitian ini ada dua macam yaitu : 1. Pendekatan Quantum Learning dan Pendekatan Ekspositori( X1 ) 2. Motivasi Belajar Siswa ( X 2 )
b).
Variabel Dependen ( variabel terikat )
lix
Variabel dependen, pada penelitian ini adalah : Prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan.
E. Teknik pengumpulan Data 1. a.
Instrumen Penelitian
Test prestasi belajar Tes
adalah serentetan pertanyaan yang digunakan untuk mengukur keterampilan,
pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu. Tes kompetensi belajar siswa adalah tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu (Suharsimi Arikunto,1996:139) Test prestasi belajar ini digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu. Metode yang digunakan untuk pengumpulan data ini adalah metode tes. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah metode tes. Metode ini digunakan untuk mengukur sampai dimana penguasaan materi pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada materi pokok hakekat Demokrasi yang ditinjau dari motivasi belajar siswa. Bentuk tes adalah pilihan ganda yang dapat di skor atau dikategorikan dengan mudah, obyektif , cepat dan mencakup semua materi. Apabila siswa menjawab benar maka dapat skor 1 dan jika siswa menjawab salah akan mendapat skor 0. aspek dalam pebuatan tes ini meliputi aspek ingatan ( C 1 ); pemahaman ( C 2 ) dan penerapan ( C 3 ) Tabel: 4 KISI – KISI TEST PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN ( Untuk uji coba )
NO
STANDAR KOMPE TENSI
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
C1
Memahami pelaksanaan 1 demokrasi
Menjelaskan hakekat demokrasi Menguraikan sejarah perkembangan demokrasi Menguraiakn macam – macam demokrasi
Menjelaskan hakekat demokrasi
dalam 2
Kemampuan Kognitif
Menjelaskan
Menjelaskan arti lx
C2
C3
3
2
Jum lah
2 1
17 4
3
2
1
2
1
17
berbagai aspek
pentingnya kehidupan demokrasi dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
kehidupan
pentingnya demokrasi Menjelaskan pelaksanaan demokrasi di Indonesia Menerapkan demokrasi dalam kehidupan sehari hari
Menunjukkan sikap positif terhadap pelaksanaan demokrasi dalam berbagai kehidupan
3
2
3
2
1 2
2 3
3 3
2
3
3
15
19
16
Menunjukkan kebaikan budaya demokrasi Menampilkan sikap demokratis dalam berbagai kehidupan
Jumlah
16
Setelah tersusun kisi – kisi maka dibuatlah soal yang akan digunakan untuk uji coba. Bentuk soal dapat dilihat dalam daftar lampiran 2 halaman 191 dan hasil uji coba dapat dilihat pada daftar lampiran halaman 209 b.
Angket motivasi belajar Angket adalah sebuah daftar pertanyaan / pernyataan yang harus diisi oleh orang yang
dan dikukur ( responden ). Kuesioner / angket menurut segi cara menjawab ada dua macam yaitu kuesioner tertutup dan kuesioner terbuka (Mustaqim, 2004:172 ) Haris Mudjiman (2006:37) berpendapat : ” motivasi belajar adalah kekuatan pendorong dan pengarah perbuatan belajar. Pendorong berarti memberi kekuatan yang memungkinkan pwerbuatan belajar dijalankan. Pengarah berarti memberi tuntunan kearah tujuan belajar yang telah ditetapkan.
Instrumen angket yang dibuat penulis berbentuk skala, karena skala merupakam seperangkat nilai yang ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori – teori pendukung untuk mengukur
motivasi
dan
tingkah
laku
siswa
dalam
mengikuti
pelajaran
Pendidikan
kewarganegaraan. Penulis menggunakan angket tertutup yakni angket yang disusun dengan menggunakan pilihan jawaban yang telah ditetapkan, sehingga yang diberi angket tinggal menjawab atau memberi tanda jawaban pada lembar jawab. Pernyataan – pernyataan angket mengaku kepada indikator motivasi belajar menurut beberapa pakar motivasi sesuai landasan teori. Soal angket dibuat untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa, terutama pada pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
lxi
50
Pada tabel angket ditetapkan jumlah item pernyataan 50 butir dengan 4 ( empat ) pilihan. Tabel : 5 Kisi Kisi Indikator Motivasi Belajar No
Teori Motivasi
Tokoh
Indikator dalam Belajar
1
Achivement Motivation
Mc. Cleland
Adanya N-ach
a. Kemampuan ( ability ) b. Usaha ( effart ) c. Kesulitan tugas belajar 2
Atribut Motivation
Weiner
yang dibebankan ( Task difficulty ) d. Nasib ( luck ) a. Kebtuhan berkelanjutan ( 3
Need Motivation
Maslaw
deficiency needs ) b. Kebutuhan pengayaan ( growth needs ) a. Attention ( Perhatian penuh ) b. Relevance ( Relevansi )
4
Motivasi ARCS
Keller
c. Confidence ( Kepercayaan diri ) d. Satifaction ( kepuasan )
Pembuatan soal untuk test motivasi belajar berdasar pada kisi – kisi diatas. Bentuk soal motivasi belajar dapat dilihat pada lampiran 2.1 halaman dilihat pada lampiran 3 halaman 221 F.
Uji Coba Instrumenn
lxii
199 sedangkan hasilnya dapat
1.
Uji Coba Instrumen Penelitian Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen atau alat ukur yang telah
disusun benar – benar merupakan intrumen yang mamadai.Uji coba nanti dilaksanakan di SMP Negeri 2 Ngrambe pada siswa kelas VIII sebanyak 40 anak ( Kelas yang tidak digunakan untuk eksperimen ) hasil uji coba dianalisis untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas instrument yang telah disusun. 2.
Analisis Butir Soal Instrument yang digunakan untuk mengumpulkan data, terlebih dahulu diadakan try out
atau uji coba. Hasil uji coba inilah kemudian dianalisis dengan analisis butir soal Analisis butir soal digunakan untuk menentukan butir – butir soal yang layak dan tidak layak digunakan dalam penelitian. Kelayakan soal didasarkan oleh dua hal yaitu tingkat kesulitan soal dan daya pembedanya. Kelayakan butir soal didasarkan pada dua – hal sebagai berikut tingkat kesulitan soal dan daya pembeda (Suharsimi Arikunto,1998:212). Tingkat kesulitan soal tercermin dari indeks 0,00 merupakan soal yang sangat sulit, berarti tidak ada satu siswapun yang menjawab benar. Sebaliknya, soal dengan indek 1,00 bearti soal tersebut sangat mudah, dan semua siswa dapat menjawab dengan benar. Kedua jenis soal tersebut tidak layak dipakai. Butir butir soal yang berada 0,00 – 1,00 dianggab layak. Maka dalam penelitian ini soal yang memiliki indek antara 0,00 – 1,00 yang dianggab layak dipakai. Daya pembeda soal merupakan kemampuan soal untuk membedakan antara siswa yang memiliki kecerdasan tinggi dan memiliki kecerdasan rendah. Daya pembeda ini tercermin dari indeks diskriminasi yang bergerak antara -1,00 sampai 1,00. soal yang memiliki indeks -1,00 menunjukan bahwa soal tersebut dapat dijawab dengan benar oleh seluruh siswa pada kelompok kecerdasan rendah, tetapi tidak dapat dijawab benar oleh siswa kelompok kecerdasan tinggi. Soal yang demikian itu tidak memiliki daya beda yang baik dan soal ini tidak layak dipakai. Begitu juga soal yang memiliki diskriminasi 1,00 berarti soal tersebut dapat dijawab benar oleh seluruh siswa pada kelompok kecerdasan tinggi, namun tidak dapat sama sekali oleh seluruh siswa kelompok dengan kecerdasan rendah. Soal yang demikian itu memiliki daya pembeda yang sangat baik.
lxiii
Dengan demikian dalam penelitian ini soal yang dianggab layak adalah soal yang memiliki indeks diskriminasi kurang lebih 0,00. atas dasar kriteria tersebut penulis akan menentukan layak tidaknya butir soal tersebut dipakai.
3.
Uji Validitas Soal Tes Prestasi Belajar Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan
dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat ( Suharsimi Arikunto, 1999:65) Validitas ini meliputi : a.
Validitas isi, hal ini berhubungan dengan tingkat kesahihan instrumen dengan materi yang akan ditanyakan. Uji validitas isi dilakukan dengan mencocokkan dengan sebaran butir – butir valid kedalam kisi kisi
b.
Validitas Butir Soal,yakni skor butir soal yang telah dibuat dikorelasikan dengan skor total. Validitas butir soal ini diuji dengan uji konsistensi menggunakan bantuan komputer. Apabila ada soal yang tidak valid langsung dibuang atau tidak dipakai. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan komputer program Microsoft Exel dapat diperoleh beberapa soal yang tidak valid , maka soal ini perlu dihilangkan. Dari hasil perhitungan 50 soal obyektif tes yang telah diuji cobakan di SMP Negeri 2 Ngrambe terdapat 10 soal yang perlu dihilangkan karena tidak valid. Selanjutnya ada 3 soal yang perlu diperbaiki yaitu soal no 5,12,39 dan ada 37 soal yang langsung dapat digunakan. Dari perhitungan yang menggunakan Microsoft Exel tersebut maka jumlah soal yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini sebanyak 40 butir soal.
4.
Realibilitas Instrumen Reliabilitas dapat diartikan bahwa suatu instrument cukup dipercaya untuk digunakan
sebagai alat pengumpul data bila intrumen itu sudah baik. Intrumen dikatakan baik bila tidak bersifat tendensius mengarah kepada responden untuk menjawab pertanyaan – pertanyaan tertentu. a. ReliabilitasSoal test prestasi belajar
lxiv
Untuk mengetahui reliabilitas soal angket digunakan rumus Alpha. Untuk memperoleh harga reliabilitas dengan menggunakan rumus Alpha perlu dicari harga varians masing-masing item dan varians totalnya. Sedangkan untuk Rumus koefisien Alpha yaitu sebagai berikut :
s i2 ö æ n öæç å ÷ r11 = ç ÷ç1 2 ÷ n 1 s è øè t ø Keterangan : R11
= koefisien reliabilitas suatu soal
n
= jumlah item
Ss i2 = jumlah kuadrat σ dari masing-masing item
s t2 5.
= kuadrat dari σ total keseluruhan item
Analisis Uji Coba Angket Motivasi Belajar Angket motivasi belajar menggun akan validitas isi yang isinya diturunkan dengan teori –
teori yang ada. Skala tiap – tiap item diberi skor pada level interval. a.
Validitas soal
Validitas butir soal ini diuji dengan uji konsistensi menggunakan bantuan komputer. Apabila ada soal yang tidak valid langsung dibuang atau tidak dipakai.Uji validitas ini mengunakan Rumus uji konsistensi.
Rxy
=
N ( ∑xy) – ( ∑x) 2
2
(N – x ) ( N -( ∑x2)-(∑x)2
Untuk mengetahui reliabilitas soal angket digunakan rumus Alpha. Untuk memperoleh harga reliabilitas dengan menggunakan rumus Alpha perlu dicari harga varians masing-masing item dan varians totalnya.
æ n öæç å s i2 ö÷ r11 = ç ÷ç1 s t2 ÷ø è n - 1 øè Keterangan :
lxv
R11
= koefisien reliabilitas suatu soal
n
= jumlah item
Ss i2
= jumlah kuadrat σ dari masing-masing item
s t2
= kuadrat dari σ total keseluruhan item G. Teknik Analisa Data
1.
Uji Persyaratan Analisa Analisa data merupakan proses menata , mencari secara sistematis dari catatan hasil
tes dan catatan dokumentasi. a.
Uji Normalitas Mula – mula data yang akan diuji adalah sebaran skor Test semester genap
kelas VIII tahun pelajaran 2007 / 2008. uji normalitas data prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa yang dikenakan metode Quantum Learning dan Metode Ekspositori Uji analisis Tujuan dari uji normalitas ini adalah untuk mengetahui apakah sampel dalam penelitian ini berasal dari populasi yang normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Chi - Kuadrat pada taraf signifikansi (a) : 0,05.dengan bantuan program olah data SPSS for windows release 13. 2 2
X =
∑
( f0 – fh ) fh
b.
Uji Homogenitas Uji ini dipakai untuk menguji apakah dua kelompok sampel dalam penelitian berasal dari populasi yang homogen. Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji Bartlett dengan rumus sebagai berikut : c2
= (ln 10)
{B - S(n
1
– 1)log Si2)
}
lxvi
= 2,3026
B
2
S
=
{B - S(n
1
– 1)log Si2)
}
(log S ) Σ (n – 1) 2 i
i
é å (n - 1)S 2 ù 1 1 = ê ú êë å (n1 - 1) úû
Hipotesis yang akan diuji : Ho = s12 = s22 = kedua populasi mempunyai varian yang sama Ho = s12 ≠ s22 = paling sedikit satu tanda sama dengan tidak berlaku 2.
Uji Hipotesis Uji Prasyarat dan uji homogenitas merupakan awal dilakukan uji hipotesis. Untuk mengetahui pengaruh pendekatan Quantum Learning dan ekspositori yang ditinjau dari tingkat motivasi belajar siswa, dengan dilakukan uji Analisis Varian ( ANAVA ) dua jalan pada taraf signifikasi (cx) = 0,05. Teknik analisis data yang digunakan adalah ANAVA dua jalur dengan taraf signifikansi a = 0,05. Kemudian jika terdapat perbedaan dilanjutkan dengan uji Scheffe. a. Hipotesis statistik 1) Ho = m A1 = m A2 H1 = m A1 > m A2 2) Ho = m B1 = m B2 H1 = m B 1 > m B 2 3) Ho = Int + A x B < 0 H1 = Int + A x B > 0 b. Rumus-rumus Persiapan
1) Menghitung Jumlah Kuadrat Total (JKT) JKT = åT2 -
(å X T ) 2 N
lxvii
2) Menghitung Jumlah Kuadrat Variabel A (JKA) JKA = å -
( å X A ) 2 (å X T ) 2 N N
3) Menghitung Jumlah Kuadrat Variabel B (JKB) JKB = å -
(å X B ) 2 (å X T ) 2 N N
4) Menghitung jumlah kuadrat interaksi antara variabel A dengan variabel B (JKAB) JKAB = å -
(å X AB ) 2 (å X T ) 2 - JK A - JK B N AB N
5) Menghitung jumlah kuadrat Dalam (JKD) JKd = JKT – JKA – JKB - JKAB
6) Menghitung dbA = A – 1 7) Menghitung dbB = B – 1 8) Menghitung dbAB = dbA x dbB 9) Menghitung dbT = N – 1 10) Menghitung dbd = dbT – dbA – dbB - dbAB 11) Menghitung Mean Kuadrat Variabel A (MKA) MKA
=
JK A dbA
12) Menghitung mean kudrat interaksi antara variabel A dengan variabel B (MKAB) MKB
=
JK AB dbAB
13) Menghitung mean kuadrat dalam (MKd
lxviii
MKd
=
JK d dbd
14) Menghitung h arga Fo untuk variabel A (FA) FA =
MK A MK d
15) Menghitung harga Fo untuk variabel B (FB) FB =
MK b MK d
16) Menghitung harga Fo untuk interaksi antara variabel A dengan variabel B (FAB) FAB =
MK AB MK d
Pendekatan (A) Motivasi(B
Quantum Learning
)
(A1)
Tinggi (B1)
Ekspositori (A2)
A1B1
A1B2
A2B1
A2B2
Rendah (B2)
Gambar 1. Rancangan Faktorial 2 x 2 Keterangan: A
: Pendekatan
A1
: Quantum Learning
A2
: Ekspositori
B
: Motivasi
B1
: Motivasi Tinggi
B2 : Motivasi Rendah
lxix
A1B1
: Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan dari kelompok siswa motivasi berprestasi tinggi yang pembelajarannya menggunakan pendekatan Quantum Learning
A1B2
: Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan dari kelompok siswa motivasi berprestasi tinggi yang pembelajarannya menggunakan pendekatan ekspositori
A2B1
: Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan dari kelompok siswa motivasi berprestasi rendah yang pembelajarannya menggunakan Pendekatan Quantum Learning.
A2B2
: Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan dari kelompok siswa motivasi berprestasi rendah yang pembelajarannya menggunakan metode Ekspositori.
Untuk Rangkuman Anava dua jalan disajikan dalam tabel berikut ini : . Rangkuman Anava Dua Jalan Sumber
JK
dk
RK
Fobs
Fa
p
Baris (A)
JKA
p-1
RKA
Fa
F*
a
Kolom (B)
JKB
q-1
RKB
Fb
F*
a
JKAB
(p-1)(q-1)
RKAB
Fab
F*
a
JKG
N-pq
RKG
-
-
-
JKT
N-1
-
-
-
-
Interaksi (AB) Galat Total
(Budiyono, 2004)
( H 0 ) : u A1 = UA2
Hipotesis 1
( H1 ). : u A1 ≠ UA2 ( H 0 ) : u B1 = UB2
Hipotesis 2
( H1 ). : u B1≠ UB2 (H0 ) : A X B = 0
Hipotesis 3
( H1 ). : A XB ≠ 0 3.
Uji Lanjut dengan Uji Scheffe’ Uji Scheffe’ untuk komparasi rataan antar sel pada kolom yang sama adalah sebegai berikut : Fij-kj =
(X1j – Xkj )2 RKG
[ 1 + 1] nij
nkj
dengan :
lxx
Fij – jk = nilai F obs pada pembandingan rataan pada sel ij dan rataan pada sel kj Xij Xkj
= rataan pada sel ij = rataan pada sel kj
RKG = rataan kuadrat galat, yang diperoleh dari perhitungan analisis variansi nij
= ukuran sel ij
nkj
= ukuran sel kj
Daerah kritik untuk uji itu ialah : DK = {F F > (pq-1) Fa;pq-1.N-pq}
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data 1. Deskripsi Motivasi Belajar Untuk menentukan kelompok motivasi tinggi dan motivasi rendah terlebih dahulu skor motivasi dari masing – masing sekolah di rangking. Selanjutnya dibelah 2 yakni kelompok motivasi tinggi dan motivasi rendah. Hasil angket dari kelompok eksperimen adalah sebagai berikut : skor tertinggi = 199, skor terendah = 88, rata – rata ( X ) = 121,375. Kategori motivasi tinggi adalah kisaran pada skor 100 s/d 200 sebanyak 47 anak sedangkan kategori motivasi rendah pada kisaran 40 s/d 99 sebanyak 33 anak. Berikut distribusi frekuensi motivasi belajar dari kelompok Eksperimen
Interval
frekuensi
lxxi
Prosentasi
88 – 103
43
53,75 %
104 – 119
2
2,5 %
120 – 135
8
10 %
136 – 151
7
8,75 %
152 - 170
17
21,25 %
171 – 186
2
2,5 %
187 – 200
1
1,25 %
45 40 35 30
88 - 103
25
104 - 119
20
120 - 135 136 - 151
15
152 - 170
10
171 - 186
5
187 - 200
0 Nilai
Tabel : 6 Distribusi Skor Motivasi Belajar Kelompok eksperimen Hasil Angket Kelompok kontrol motivasi belajar adalah sebagai berikut : skor tertinggi = 153, skor terendah = 89, rata – rata ( X ) = 107,8. Kategori motivasi tinggi adalah kisaran pada skor 100 s/d 200 sebanyak 27 anak sedangkan kategori motivasi rendah pada kisaran 40 s/d 99 sebanyak 53 anak. Berikut distribusi frekuensi motivasi belajar dari kelompok Kontrol
lxxii
Interval
frekuensi
Prosentasi
89 – 98
52
65 %
99 – 108
1
1,25 %
109 – 118
1
1,25%
119 – 128
3
3,75 %
129 – 138
12
15 %
139 – 148
9
11,25 %
149 – 158
2
2,5 %
60
50
40
89 - 98 99 - 108 109 -
30
119 129 -
20
139 149 -
10
0 Nilai Tabel : 7 distribusi skor Motivasi Belajar Kelompok Kontrol 2.
Deskripsi Prestasi Belajar Data yang dipakai dalam analisis penelitian ini berupa skor nilai yang diperoleh
siswa atau sering disebut prestasi belajar. Data prestasi belajar diperoleh dari hasil tes prestasi belajar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan menggunakan pendekatan Quantum
lxxiii
Learning dan Ekspositori ( secara keseluruhan dapat dilihat pada lampiran 3.5 halaman 239 dan lampiran 3.6 halaman 241 yang dapat dideskripsikan sebagai berikut :
Tabel : 8 Deskrisi Data Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Pendekatan Pembelajaran Motivasi
Sumber Statistik
jumlah Quantum learning
Ekspositori
N Standart deviasi Varian Rata - rata Skor Max Skor Min Jumlah
47 20,007 400,26 62,61 95 27,5 605,377
27 12,036 144,872 64,44 80 30 331,348
74 32,043 545,132 127,05 175 57,5 936,725
Rendah
N Standart deviasi Rata - rata Varian Skor Max Skor Min Jumlah
33 18,793 58,64 353,161 87,5 32,5 560,066
53 34,531 46,509 97,292 77,5 32,5 288,332
86 62,796 105,149 450,453 165 65 848,398
Jumlah
N Standart deviasi Varian Rata - rata Skor Max Skor Min Jumlah
80 18,861 93,808 61,619 95 27,5 296,537
80 13,063 86,603 59,063 80 30 268,729
160 31,924 180,411 120,682 175 57,5 565,266
Tinggi
Dari hasil diatas dapat diinterpretasikan hasil sebagai berikut : a.
Prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan, siswa yang belajar dengan pendekatan quantum learning diperoleh skor tertinggi 95. dan skor terendah 27,5, skor rata – rata ( X) 61,619.dan simpangan baku ( SD ) sebesar 18,861
lxxiv
b.
Prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan , bagi siswa yang belajar dengan menggunakan metode ekspositori diperoleh skor tertinggi 80 dan skor terendah 30, skor rata – rata ( X) 59063 dan simpangan baku ( SD ) sebesar 613,063
c.
Prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa yang memiliki motivasi tinggi yang belajar dengan pendekatan quantum learning diperoleh skor tertinggi 95, skor terendah 27,5,skor rata – rata (X) 62,61 dan simpangan baku ( SD ) sebesar 20.007
d.
Prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa yang memiliki motivasi rendah yang belajar dengan pendekatan quantum learning diperoleh skor tertinggi 87,5, skor terendah 32,5,skor rata – rata (X) 58,64 dan simpangan baku ( SD ) sebesar 18,793
e.
Prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa yang memiliki motivasi tinggi yang belajar dengan metode ekspositori diperoleh skor tertinggi 80, skor terendah 30, skor rata – rata (X) 64,44 dan simpangan baku ( SD ) sebesar 12,036
f.
Prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa yang memiliki motivasi rendah yang belajar dengan metode ekspositori diperoleh skor tertinggi 77,5, skor terendah 32,5,skor rata – rata (X) 46,509 dan simpangan baku ( SD ) sebesar 34,531.
3.
Data Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan dengan pendekatan Pembelajaran Quantum Learning secara keseluruhan Prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan dari jumlah responden (N) = 80 siswa dengan skor tertinggi = 95 dan skor terendah = 27,5 skor rata – rata ( X) 61,619.dan simpangan baku ( SD ) sebesar 18,861
Statistik Dasar Variabel Skor Prestasi Pendidikan Kewarganegaraan dengan Pendekatan Quantum Learning N
= 80
∑X = 4929,5 ∑X2
= 331853,25
a. Rata – rata ( X) X = ∑X lxxv
N X = 4929,5 80 X = 61,619
b. Varian ( S2) X
X
=∑(X1 – X )2 N–1 = 93,808
c. Distribusi Frekuensi Jumlah Kelas
= 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 80 = 1 + 6,2799 = 7,2799 ( jumlah kelas 7 atau 8 )
Nilai terendah
= 30
Nilai tertinggi
= 95
Panjang Interval
= 95 – 30
= 9,29 ( 9 atau 10 )
7
Tabel 9. Distribusi Frekuensi Data Prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan dengan Pendekatan Quantum Learning Secara Keseluruhan
Interval 30 – 39 40 – 49
Frekuensi Absolut
%
10 14
12,5 17,5
lxxvi
50 – 59 60 – 69 70 – 79 80 – 89 90 - 99
4.
12 12 13 17 2
15 15 16,25 21,5 2,5
80
100 %
Data Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan dengan pendekatan Pembelajaran Ekspositori secara keseluruhan Prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan dari jumlah responden (N) = 80 siswa dengan skor tertinggi = 80 dan skor terendah = 30 skor rata – rata ( X) 59,063 dan simpangan baku ( SD ) sebesar 13,063
Statistik Dasar Variabel Skor Prestasi Pendidikan Kewarganegaraan dengan Pendekatan Metode Ekspositori N
= 80
∑X = 4725 ∑X2
= 292550
a. Rata – rata ( X) X = ∑X N X = 4725 80 X = 59,063
b. Varian ( S2) X
X
=
=∑(X1 – X )2 N–1 86,603
c. Distribusi Frekuensi Jumlah Kelas
= 1 + 3,3 log n
lxxvii
= 1 + 3,3 log 80 = 1 + 6,2799 = 7,2799 ( jumlah kelas 7 atau 8 ) Nilai terendah
= 30
Nilai tertinggi
= 80
Panjang Interval
= 80 – 30
= 9,14 ( 9 atau 10)
7 Tabel : 10 Distribusi Frekuensi Data Prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan dengan Pendekatan Ekspositori Secara Keseluruhan
1.
Interval
Frekuensi Absolut
%
30 – 38 39 – 47 48 – 56 57 – 65 66 – 74 75 – 83
4 16 15 17 12 16
2 20 18,75 21,25 15 20
80
100
Data Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan dengan Pendekatan Quantum Learning pada Siswa yang Memiliki Motivasi Tinggi Prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa yang memiliki motivasi tinggi yang belajar denganpendekatan quantum learning diperoleh skor tertinggi 95, skor terendah 27,5,skor rata – rata (X) 62,61 dan simpangan baku ( SD ) sebesar 20,007
Statistik Dasar Variabel Skor Prestasi Pendidikan Kewarganegaraan dengan Pendekatan Quantum Learning dengan Motivasi Tingi N
= 47
∑X = 2935 ∑X2
= 217607
lxxviii
d. Rata – rata ( X) X = ∑X N X = 2935 47 X = 73,563
e. Varian ( S2) X2
=∑(X1 – X )2 N–1
X2 X
=
400,24
= 20,006
f. Distribusi Frekuensi Jumlah Kelas
= 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 47 = 1 + 5,136 = 6,136 ( jumlah kelas 6 atau 7)
Nilai terendah
= 27,5
Nilai tertinggi
= 95
Panjang Interval = 95 – 27,5
= 9,64( dibulat menjadi 9 atau 10 )
7 Tabel : 11 Distribusi Frekuensi Data Prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan dengan Pendekatan Quantum Learning yang Memiliki Motivasi Tinggi
Interval 27 – 36 37 – 46 47 – 56
Frekuensi Absolut
%
7 6 5
14,89 12,77 10,64
lxxix
57 – 66 67 – 76 77 – 86 87 – 97
1.
6 6 10 7
12,77 12,77 21,277 14,89
47
100 %
Data Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan dengan Pendekatan Quantum Learning pada Siswa yang Memiliki Motivasi Rendah Prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa yang memiliki motivasi rendah yang belajar dengan pendekatan quantum learning diperoleh skor tertinggi 87,5, skor terendah 32,5,skor rata – rata (X) 58,636 dan simpangan baku ( SD ) sebesar 18,7926
Statistik Dasar Variabel Skor Prestasi Pendidikan Kewarganegaraan dengan Pendekatan Quantum learning dengan motivasi rendah N
= 33
∑X = 1935 ∑X2
= 124762,5
a. Rata – rata ( X) X = ∑X N X = 1935 33 X = 58,636
b. Varian ( S2) X2
=∑(X1 – X )2 N–1
X2
= 353,161
X
= 18,793
c. Distribusi Frekuensi lxxx
Jumlah Kelas
= 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 33 = 1 + 3,3*1,602 = 7,2799 ( jumlah kelas 7 atau 8 )
Nilai terendah
= 32,5
Nilai tertinggi
= 87,5
Panjang Interval
= 87,5 – 32,5
= 7,86 ( dibulat menjadi 8 )
7
Tabel : 12 Distribusi Frekuensi Data Prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan dengan Pendekatan Quantum Learning yang Memiliki Motivasi Rendah
Interval 32 – 39 40 – 47 48 – 55 56 – 63 64 – 71 72 – 79 80 – 88
1.
Frekuensi Absolut
%
5 7 5 2 4 3 7
15,15 21,21 15,15 6,06 12,12 9,99 21,21
33
100 %
Data Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan dengan Pendekatan Ekspositori pada Siswa yang Memiliki Motivasi Tinggi Prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa yang memiliki motivasi tinggi yang belajar dengan metode ekspositori diperoleh skor tertinggi 80, skor terendah 30,skor rata – rata (X) 64,44 dan simpangan baku ( SD ) sebesar 12,036
lxxxi
Statistik Dasar Variabel Skor Prestasi Pendidikan Kewarganegaraan dengan Metode Ekspositori dengan motivasi tinggi N
= 27
∑X = 1740 ∑X2
= 115900
a. Rata – rata ( X) X = ∑X N X = 1740 27 X = 64,444
b. Varian ( S2) X2
=∑(X1 – X )2 N–1
X2
= 34,092
X
= 5,84
c. Distribusi Frekuensi Jumlah Kelas
= 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 27 = 1 + 3,3*1,602 = 7,2799 ( jumlah kelas 7 atau 8 )
Nilai terendah
= 30
Nilai tertinggi
= 80
Panjang Interval
= 80 – 30
= 7,143 ( dibulat menjadi7 atau 8)
7 Tabel : 13
lxxxii
Distribusi Frekuensi Data Prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan dengan Pendekatan Ekspositori yang Memiliki Motivasi Tinggi
1.
Interval
Frekuensi Absolut
%
30 – 38 39 – 45 46 – 52 53 – 59 60 – 66 67 – 73 74 – 80
1 1 3 2 5 7 8
3,703 3,703 11,11 7,41 18,52 25,93 29,63
27
100 %
Data Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan dengan Pendekatan Ekspositori pada Siswa yang Memiliki Motivasi Rendah Prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa yang memiliki motivasi rendah yang belajar dengan metode ekspositori diperoleh skor tertinggi 77,5, skor terendah 32,5,skor rata – rata (X) 46,509 dan simpangan baku ( SD ) sebesar 34,531.
Statistik Dasar Variabel Skor Prestasi Pendidikan Kewarganegaraan dengan Metode Ekspositori dengan motivasi rendah N
= 53
∑X = 2465 ∑X2
= 176650
a. Rata – rata ( X) X = ∑X N X = 2465 53 X = 46,509
b. Varian ( S2)
lxxxiii
X
X
=∑(X1 – X )2 N–1 = 97,292
c. Distribusi Frekuensi Jumlah Kelas
= 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 53 = 1 + 3,3*1,602 = 7,2799 ( jumlah kelas 7 atau 8 )
Nilai terendah
= 30
Nilai tertinggi
= 80
Panjang Interval
= 80 – 30 7
= 7,142 ( dibulat menjadi 7 atau 8 ) Tabel : 14
Distribusi Frekuensi Data Prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan dengan Pendekatan Ekspositori yang Memiliki Motivasi Rendah
Interval
Frekuensi Absolut
%
30 – 38 39 – 45 46 – 52 53 – 59 60 – 66 67 – 73 74 – 80
3 10 11 4 12 5 8
5,66 18,87 20,75 7,55 22,64 9,43 15,09
53
100 %
B. Pengujian Persyaratan Analisis Data Sebelum data penelitian dianalisis, ada beberapa asumsi yang harus terpenuhi untuk dapat diteruskan dalam pengujian hipotesis. Uji Peryaratan dalam analisis ini adalah sebagai berikut:
lxxxiv
1.
Uji Normalitas
Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Chi - Kuadrat pada taraf signifikansi (a) : 0,05.dengan bantuan program olah data SPSS for windows release 13. 2 2
X =
∑
( f0 – fh )
fh X2 = (6 - 4,296) 2 + ( 14 – 9,032 ) 2 + ( 11 – 13,976 )2 + ( 15 – 4,304)2 + 4,296 9,032 13,976 4,304 (10 – (-15,228)2 + (13 – (- 10,344) 2+ ( 11 – ( -5,216)2 - 15,228 -10,344 -5,216 X2 = 0,6759 + 0,2732 + 0,6337 + 0,2658 + 0,7948 + 0,6819 + 0,6418 X2 = 3,9671
Uji dilakukan terhadap data prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan. Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui nilai signifikansi a > 0,05. (halaman 101 dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nol ( 0) yang menyatakan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Penerimaan atau penolakan ini didasarkan pada : a) jika nilai sig. Atau probabilitas kurang dari 0,05 distribusi data tidak normal, dan b) Jika nilai sig. Atau signifikansi atau probalilitas lebih dari 0,05 distribusi data normal. Sedangkan uji normalitas kelompok kontrol dapat dilihat pada halaman 105
2.
Homogenitas Distribusi Populasi
Untuk mengetahui homogenitas varians populasi dalam penelitian ini dilakukan pengujian dengan menerapkan teknik uji Varian (F). dari data yang berupa skor tes prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan dengan menerapkan pendekatan quantum learning dan metode ekspositori dilakukan pengujian data : a) Prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan pada
lxxxv
kelompok siswa yang memiliki motivasi tinggi dengan pendekatan quantum., b) Prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa yang memiliki motivasi rendah yang belajar dengan pendekatan quantum learning, c) Prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan pada kelompok siswa yang memiliki motivasi tinggi pada pembelajaran dengan menggunakan metode ekspositori, d) Prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan pada kelompok siswa yang memiliki motivasi rendah pada pembelajaran dengan menggunakan metode ekspositori. Pengujian dilakukan pada taraf signifikansi
a = 0,05.
Penghitungan uji kesetaraan ( kesejajaran )
menggunakan uji homogenitas sampel.
Perhitungannya dengan menggunakan rumus 2 F = a terbesaar
a2 terkecil
Keterangan : a 2 = varian terbesar a 2 = varian terkecil ( Sudjana , 2002 : 250 ) kriteria pengujian pada taraf signifikasi 5 %, yang berarti jika F hitung < F tabel maka sampel berasal dari populasi yang homogen. Dari hasil perhitungan dengan tabel harga distribusi F pada taraf signifikasi 5 % dengan dk pembilang = N – 1 = 79 dan dk penyebut = N – 1 = 79, diperoleh F tabel sebesar dan F hitung sebesar 1,214 ( perhitungan selengkapnya menggunakan office exel dapat dilihat dalam daftar lampiran halaman 107 ), maka F
hitung
=1,214 < F
tabel =1,645
Jadi sampel dari populasi yang
bersifat homogen. Dengan memperhatikan hasil pengujian kedua persyaratan tersebut, yaitu uji normalitas dan uji homogenitas, maka dapat disimpulkan bahwa persyaratan menerapkan pengujian analisis varians dapat dilakukan. Selanjtnya dapat dilihat pada halaman 109 C. Pengujian Hipotesis Penelitian Data dari prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan yang telah dikumpulkan, selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan teknik Analisis varians ( ANAVA) dua jalan dengan desain factorial 2 X 2 . Pengujian anava dilakukan untuk membuktikan
lxxxvi
kebenaran hipotesis yang telah diajukan. Hipotesis yang diajukan antara lain : 1) terdapat perbedaan pengaruh antara penerapan pendekatan quantum learning dan ekspositori terhadap prestasi Pendidikan Kewarganegaraan, 2) terdapat perbedaan prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan antara siswa yang memiliki motivasi tinggi dan motivasi rendah, 3) Terdapat interaksi pengaruh yang signifikan antara pendekatan pembelajaran ( quantum learning dan ekspositori ) dan motivasi siswa terhadap prestasi belajar Pendidikan kewarganegaraan. Pengajuan hipotesis dilakukan dengan menganalisa data hasil tes prestasi belajar Pendidikan kewarganegaraan. Dari data prestasi Pendidikan Kewarganegaraan tersebut, setelah dilakukan perhitungan diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel : 15 Rangkuman Hasil Perhitungan teknik Analisa Varian Dua jalan pada Taraf Signifikansi a = 0,05.
Sumber Motivasi Belajar (A) Pendekatan Pembelajaran ( B ) Interaksi ( AB ) Galat Total
JK
dk
RK
F obs
Ft
137203,087
1
137203,087
43,749
3,84
533679,71
1
533679,71
170,172
3,84
-135670,384
1
135670,384
43,261
3,84
489234,25
156
102446,663
159
Keterangan : A
= Motivasi
B = Pendekatan Pembelajaran
*
= Siginfikan pada a = 0,05.
JK = Jumlah kuadrat
@
= Tidak Signifikan pada a = 0,05.
Dk
= Derajad Kebebasan
RK = Rata – rata kuadrat
Fo
= Harga varian hasil hitung
Ft
1.
= Harga varian pada tabel
Perbedaan Pengaruh Penerapan Pendekatan Pembelajaran Quantum Learning dengan Metode Ekspositori terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Dari data tersebur menunjukkan bahwa harga Fhitung = 170,172 > Ftabel
= 3,84.dengan
derajad kebebasan 1 : 156 dan taraf signifikansi a = 0,05, dengan demikian Ho ditolak dan H1
lxxxvii
diterima. Ini berarti terdapat perbedaan pengaruh terhadap penerapan pendekatan pembelajaran quantum learning dengan ekspositori terhadap prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan. Apabila melihat rata – rata hitung prestasi belajar menunjukkan bahwa rata – rata hitung pendekatan quantum learning sebesar 69,0035 lebih besar daripada rata – rata hitung dengan metode ekspositori sebesar 52,5725 hal ini dapat diambil kesimpulan bahwa secara umum prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan yang dicapai siswa dengan pendekatan quantum learning lebih baik daripada siswa yang belajar dengan menggunakan ekspositori. Maka dapat dinyatakan bahwa terdapat perbedaan pendekatan pembelajaran quantum learning dengan metode ekspositori terhadap prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan. 2.
Perbedaan Prestasi Belajar Pendidikan kewarganegaraan antara Siswa yang memiliki Motivasi Tinggi dan Motivasi rendah. Dari hasil perhitungan analisis varians dua jalur pada kolom tingkat motivasi siswa
menunjukkan bahwa harga Fhitung = 43,749 lebih besar daripada Ftabel = 3,84 dengan derajad kebebasan 1 : 156 dan taraf signifikansi a = 0,05, dengan demikian Ho ditolak dan H1 diterima. Ini berarti
terdapat perbedaan prestasi belajar Pendidikan kewarganegaraan antara siswa yang
memiliki motivasi tinggi dengan siswa yang memiliki motivasi rendah. Hipotesis yang menyatakan terdapat perbedaan prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan antara siswa yang memiliki motivasi tinggi dan siswa yang memiliki motivasi rendah terbukti kebenarannya. Dengan melihat rata – rata hitung prestasi belajar siswa menunjukkan bahwa rata – rata hitung siswa yang memiliki motivasi tinggi sebesar 66,0995 lebih besar daripada rata – rata hitung siswa yang memiliki motivasi rendah sebesar 55,076 Hal ini dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan yang dicapai siswa yang memiliki motivasi tinggi lebih baik daripada siswa yang memiliki motivasi rendah.
3.
Interaksi Pengaruh antara Pendekatan pembelajaran dan Motivasi Siswa terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Dari hasil pengujian hipotesis mengenai interaksi antara pendekatan pembelajaran dan
motivasi menunjukkan bahwa harga Fhitung =43,261 Lebih besar daripada Ftabel = 3,84 dengan
lxxxviii
derajad kebebasan 1 dan taraf signifikansi a = 0,05, dengan demikian Ho ditolak dan H1 diterima. Ini berarti ada interaksi pengaruh signifikan antara pendekatan pembelajaran dan motivasi siswa terhadap prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan yang dicapai siswa. Hipotesis penelitian yang menyatakan terdapat interaksi pengaruh pendekatan pembelajaran dan motivasi siswa terhadap prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan terbukti kebenarannya. D. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasar hasil penelitian sebagaimana terlihat dalam pengujuan hipotesis tersebut diatas, berikut ini dikemukakan pembahasan mengenai penelitian sebagai berikut : 1.
Perbedaan Pengaruh antara Pendekatan Pembelajaran Quantum Learning dan metode Ekspositori terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara pendekatan pembelajaran quantum learning dengan metode ekspositori terhadap prestasi belajar Pendidikan kewarganegaraan. Hasil pengujian hipotesis pertama Fo (170,172 ) > F Tabel (3,84 ) hal ini mendukung teori belajar yang digagas De porter bahwa Quantum
learning
menggunakan
pendekatan
Quantum
teaching.
Interaksi
dalam
pembelajaran berlangsung secara efektif yang mempengaruhi kesuksesan siswa. Interaksi – interaksi ini mengubah kemampuan dan bakat alamiah siswa menjadi cahaya yang akan bermanfaat bagi mereka sendiri dan bagi orang lain (Bobbi De Porter,1999:5) Pedekatan quantum learning memberikan pengaruh yang lebih baik daripada metode ekspositori terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII SMP. Siswa yang belajar dengan pendekatan quantum learning lebih dapat menuangkan gagasan dan pikirannya secara ahtif, kreatif dan menyenangkan. Dalam hal ini siswa berpeluang untuk memahami apa yang dipelajari secara mandiri, tidak sekedar menerima informasi saja. Siswa dapat menumbuhkembangkan keterampilan berfikirnya dan keterampilan sosialnya dalam pembelajaran. Dari hasil penelitian terdapat beberapa perbedaan antara quantum learning dan ekspositori. Yaitu :
lxxxix
Pendekatan Quantum learning a)
Menekankan
Pendekatan Ekspositori
pengembangan
Menekankan
pada
keterampilan intelektual, berfikir
pengetahuan,
keterampilan
dan
devergen dan kritis
nilai. dikelola
dan
b) Informasi dikumpulkan sendiri oleh
a)
b) Informasi
siswa c)
dikembangkan guru
Lebih cocok untuk studi mendalam
c)
Lebih cocok untuk materi yang sukar
d) Pembelajaran berpusat pada siswa e)
Suasana yang menyenangkan
dipelajari
siswa
secara
mandiri d) Pembelajaran berpusat pada guru e)
2.
pemindahan
Suasana cenderung membosankan
Perbedaan Prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraanantara Siswa yang Memiliki Motivasi Tinggi dan Motivasi rendah Pada hasil penelitian mengenai perbedaan prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan antara siswa yang memiliki motivasi tinggi dan rendah menunjukkan bahwa siswa yang memiliki motivasi tinggi sedikit memiliki prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan lebih baik daripada kelompok siswa yang memiliki motivasi rendah. Bila melihat rata – rata yang memiliki motivasi tinggi 66,0995 sedangkan yang memiliki motivasi rendah 55,4765. Terdapat selisih rata – rata 10,623. Hasil pengujian hipotesis Fo (43,261) > dari Ftabel ( 3,84) membuktikan dalam penelitian ini ada perbedaan pengaruh antara motivasi tinggi dan motivasi rendah. Hal ini berarti Prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan
dipengaruhi oleh motivasi , tetapi faktor – faktor lain juga ikut
berpengaruh. Menurut Muhibin syah (2007:44) mengemukakan bahwa faktor – faktor yang mempengaruhi prerstasi belajar adalah (1) faktor internal ( faktor dari dalam diri siswa) yaitu keadaan / kondisi jasmani dan rohani siswa. (2) faktor eksternal ( factor dari luar diri siswa), yaitu kondisi lingkungan di sekitar siswa. (3) faktor pendekatan belajar ( approach to learning ), yaitu jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi – materi pelajaran. Dengan demikian hasil temuan ini memberikan informasi yang bermanfaat bagi guru SMP, kususnya guru kelas VIII mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Maka guru perlu mengidentifikasi faktor – faktor yang mempengaruhi prestasi belajar pada diri siswa dengan cara mengelola pembelajaran sesuai kebutuhan siswa.
xc
3.
Interaksi Pengaruh antara Pendekatan Pembelajaran dan Motivasi terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan. Pada pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa ada interaksi pengaruh antara pendekatan pembelajaran dengan motivasi terhadap prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa dalam pencapaian prestasi belajas siswa dipengaruhi oleh pendekatan pembelajaran dan motivasi , namun masih banyak faktor yang mempengaruhi antara lain : minat siswa, lingkungan, fasilitas, beban belajar, kondisi sosial ekonomi dan sebagainya.
Berdasarkan dari ketiga analisis diatas dapat diketahui : a. Pembelajaran dengan menerapkan pendekatan quantum learning lebih baik dibandingkan dengan menerapkan ekspositori b. Pembelajaran dengan menerapkan pendekatan quantum lebih baik dibandingkan dengan menerapkan ekspositori, dan ada interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan motivasi Peran guru dalam menerapkan pendekatan quantum memberikan kesempatan secara luas kepada siswa untuk mengembangkan potensi yang dimiliki secara optimal dengan kondisi pembelajaran
yang
menyenangkan.
Guru
sebagai
pengelola
pembelajaran
perlu
mempemtimbangkan kesesuaian pendekatan yang diterapkan dengan meteri pembelajaran yang disampaikan. Guru hendaknya memiliki kemampuan dalam memilih pendekatan yang sesuai dengan tujuan dan kebutuhan pembelajaran agar memberikan hasil yang optimal. Salah satu pendekatan yang dapat membantu menumbuhkan kemampuan berfikir kritis, analisis dan kreatif adalah pendekatan quantum. Untuk membangkitkan motivasi seseorang / siswa , kepadanya perlu diberikan pengertian tentang tujuan pribadi, hubungannya dengan usaha dan tindakan yang pada akhirnya antara hasil kepuasan disebabkan tercapainya tujuan pribadi. Dengan demikian guru harus mengetahui kebutuhan – kebutuhan, karakteristik dan perilaku siswa. Untuk mencapai hal ini guru perlu merancang pendekatan pembelajaran yang tepat dengan mengidentifikasi karakteristik dan kebutuhan belajar siswa
xci
Pendekatan quantum sangat cocok bagi siswa yang memiliki tingkat sikap percaya diri tinggi dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi, karena dengan pendekatan quantum pada pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan , siswa tertarik dan merasa tertantang untuk menentukan fakta dan konsep Pendidikan Kewarganegaraan yang baru dengan de-ide baru, kemampuan berfikir kreatif dan kemampuan memilih berbagai alternative yang ada.
E. Keterbatasan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti telah berusaha seoptimal mungkin namun demikian masih ada beberapa kekurangan dan keterbatasan, antara lain meliputi : a)
Pendekatan quantum Learning masih dianggab asing bagi sebagian guru dan siswa di SMP Negeri 3 Ngrambe. Maka guru yang menerapkan pendekatan quantum learning perlu bersikap berhati – hati dan teliti dalam menjelaskan prosedur pembelajaran dan memilih pertanyaan yang akan dianalisa dalam proses pembelajaran.
b) Sampel penelitian ini hanya pada SMP Negeri 1 Ngrambe dan SMP Negeri 3 Ngrambe kabupaten Ngawi. Peneliti berasumsi bahwa jika penelitian sejenis dilakukan diluar kedua sekolah tersebut kemungkinan hasilnya akan berbeda.
xcii
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan analisa data yang telah dilakukan, akhirnya dapat dirumuskan kesimpulan yang berguna untuk menguji kebenaran hipotesis yang telah dirumuskan sebagai berikut: 1. Ada perbedaan pengaruh antara pendekatan Pembelajaran Quantum Learning dan ekspositori terhadap prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa kelas VIII SMP Negeri di kecamatan Ngrambe kabupaten Ngawi tahun pelajaran 2008/2009. 2. Ada perbedaan pengaruh antara motivasi berprestasi tinggi dengan motivasi berprestasi rendah terhadap prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa kelas VIII SMP Negeri di kecamatan Ngrambe Kabupaten Ngawi tahun pelajaran 2008/2009. 3. Ada pengaruh interaksi penggunaan pendekatan
pembelajaran dengan
motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa kelas VIII SMP Negeri Ngrambe. Siswa dengan motivasi berprestasi
xciii
tinggi, prestasi belajar Pendidikan Kewaranegaraan lebih tinggi dibanding dengan siswa dengan motivasi berprestasi rendah yang menggunakan Ekspositori, sedangkan siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan
terdapat perbedaan dengan
menggunakan Ekspositori dibanding dengan siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah. B. Implikasi Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan akhir, maka implikasi yang dapat diketengahkan sebagai berikut: 1. Dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan hendaknya menggunakan pendekatan QuantumLearning, karena penggunaan pendekatan Quantum Learning menghasilkan prestasi yang baik. Pendekatan Quantum Learning dapat digunakan secara silih berganti dengan metode yang lain, sehingga siswa tidak merasa bosan. 2. Petunjuk bagi guru apabila menggunakan pendekatan Quantum Learning, dalam menunjang keberhasilan prestasi siswa, guru hendaknya menyiapkan metode yang memadai, sehingga mudah dipahami, mengerti dan dapat dilaksanakan oleh siswa dari berbagai karakteristik.
C. Saran-saran Berdasarkan kesimpulan dan implikasi hasil penelitian ini penulis memberikan saran-saran yang mungkin dapat bermanfaat bagi para pelaksana pendidikan, yaitu:
xciv
1. Kepala Sekolah Menengah Pertama selaku penanggung jawab pendidikan di sekolah yang dipimpinnya, hendaknya selalu memberi bimbingan dan pengarahan kepada guru-guru supaya dalam proses belajar mengajar mau menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan. 2. Guru
dalam
menyampaikan
materi
mata
pelajaran
Pendidikan
Kewarganegaraan hendaknya mempersiapkan materi yang akan disajikan secara matang, serta dapat memanfaatkan metode pembelajaran yang tepat. 3. Kepada guru-guru mata pelajaran di SMP dalam wilayah kecamatan Ngrambe Kabupaten Ngawi diharapkan mampu menerapkan pendekatan Quantum Learning
dalam
proses
pembelajaran
mata
pelajaran
Pendidikan
Kewarganegaraan, mengingat bahwa dengan menggunakan pendekatan Quantum Learning prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan lebih baik dan efektif di samping menggunakan metode yang lain.
xcv
DAFTAR PUSTAKA Aiken, Lewis R. 1977. Psychologi Testing and Assesment. Boston:Allyn and Bacon Affan Gafar. 2002. Politik Indonesia transisi menuju Demokrasi, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada Alwiyah
Abdurrahman.
2005.Quantum
Learning
membiasakan
Belajar
Nyaman
dan
menyenangkan, Bandung : PT Mizan Pustaka Ari Nilandari. 2000. Quantum Teaching mempraktikkan Quantum Learning di ruang – ruang Kelas, Bandung : PT Mizan Pustaka Ausubel,DP.2005.The Psychologi of Meaningful Verbel Learning : An Introduction to School Learning.New York : grune Satton Budiyono.2004. Statistik Untuk Penelitian,Surakarta : Sebelas Maret University Press Dave Meler. 2005. The accelerated Learning Handbook ( edisi terjemahan oleh Rahmani Astuti ). Bandung : PT Mizan Pustaka Depdiknas.2004.
Kurikulum
Sekolah
Menengah
Pertama
Mata
Pelajaran
Pendidikan
Kewarganegaraan, Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional ________,2005 Materi Terintegrasi Pendidikan Kewarganegaraan,Jakarta: Depdiknas _______,2005 Materi Pelatihan Pendidikan Kewarganegaraan,Jakarta: Depdiknas ________. 2005.Standart Kompetensi Guru, Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Dedi Dwitagama. 2008. Laporan Penelitian Tindakan Kelas PKn( http : guru pkn.wordpress.com), ( diakses tanggal 20 Januari 2009 ) DePorter Bobbi & Mike Hernacki. 2005. Quantum Learning Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan ( Edisi terjemahan oleh Alwiyah Abdurrahman ). Bandung : PT Mizan Pustaka. DePorter Bobbi, Mark Readerson, Sarah Siregar, 2000, Quantum Teaching Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang – ruang kelas ( Edisi terjemahan oleh Ari Nilandari ) Bandung : PT Mizan Pustaka. DePorter Bobbi. 2003. The impact of Quantum Learning. Seattle USA : http//www.newherisons ors) diakses tanggal 3 Mei 2008
xcvi
Dimyati dan Mudjiono.1999. Belajar dan Pembelajaran.jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan , Rineka Cipta Driscoll P.M. 1993 Psychologi of Learning For instructions. New Yor : A Division of Paramount publishing, Inc. Dinas Pendidikan. 2003. Sistem Pendidikan Nasional, Ngawi : Dinas Pendidikan Kabupaten Ngawi. Elliott,Stephen N. Thomas R Kratochwill, Joan Littlefield Cook & John F.travers,2000. Educational Psychology :Effective Teaching Effective Learning 3rd ED.Boston : McGraw Hill co Entwistle N.1981.Styles of Learning and Teaching.New York: john Willey & Sons Ltd Franken.1994.Motivation,(http://chiron.valdosta.edu/whuiit/col/motivation/motivate.html diakses 28 Desember 2008 Gagne, Robert M dan Bringgs, Leslie J. 1985 The Condition of Learning, Third Edition. New York. Holt. Pinehart and Winstone George R.Terry,1993.Office Management and Control ,The Administrative Managing of information, 7th .Illinois: Richard D Irwin Inc. Haris Mudjiman.2006. Belajar mandiri ( self – Motivated Learning ).Surakarta: Lembaga Pengembangan pendidikan ( LPP ) UNS dan UPT Penerbitan dan Percetakan UNS ( UNS Press ) Herman Hudoyo.1988. Mengajar Belajar Matematika. Jakarta : Depdikbud Hendrawan. Model – Model Pembelajaran ( http:learningforum.com) diakses tanggal 4 Desember 2008 Huitt Wakah. 2001 . Motivation to learn ; An Overview, Education psyclologi Interactiv, Valdosta, GA : Valdosta State University,retrived ( date ) (http://chiron.valdosta.edu/whuiit/col/motivation/motivate.html diakses 28 Desember 2008 Husaini Usman.2000.metodologi Penelitian Sosial.Jakarta: Bumi Aksara Ismail.1998. Kapita selekta Pembelajaran Matematika ( buku Materi Pokok). Jakarta: Universitas Terbuka Margono. S.2004. Metode Penelitian Pendidikan, Jakarta : PT,Remaja Rosdakarya Muhibin Syah.2002,Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru,edisi revisi. Bandung : Remaja Rosda Karya Mulyasa. 2005.Menjadi Guru Profesional. Bandung ; PT Remaja Rosdakarya Muray. 1990. H.a .Theories of Profesionality, New York : john Willey and Sond Mustaqim. 2004, Psikhologi Pendidikan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Nana Sudjana 2004, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung : PT Remaja Rosdakarya
xcvii
_______. 2005. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo Newstroom, Johnw dan Keith Davis.1998. Organisational Behaviour ; Human Behaviour atwork:Tata Mc Grow – Hill publisning Co.Ltd.New Delhi Parman.2004.Pengaruh Penerapan Pendekatan pembelajaran Eduitment dan konvensional Terhadap Prestasi PPKn Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa SMP di Kabupaten Wonogiri. Surakarta: UNS Prasetyo Irawan.1997. Metode Penelitian. Jakarta: Universitas Terbuka Sairan. 2003. Buletin MGMP Jawa tengah. Edisi V (Action Research). Semarang : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sardiman AM.2005. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. ( terjemahan dari Cronbach, Harold Spears dan Geoch) Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Shelton Charlotte. 1998.Quantum Leaps: 7 Skill for Workplace Recreation. Boston: Butterworth-Heinemann Slavin R. 1997. Cooperative Learning. Second Edition. Allyn & Bacon. A Simon & Aschuster Company. Soemantri. 2001. Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS, Bandung : Remaja Rosdakarya _______,1999. Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Suharsimi Arikunto 1998. Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Rhineka Cipta
Sutratinah Tirtonegoro. 2001. Anak Supernormal dan Program Pendidikannya. Jakarta: Gramedia. Sutrisno Hadi. 2000. Metodologi Research. Yogyakarta: Andi Offset. Toha Miftah.1995. perilaku Organisas: Konsep Dasar Aplikasinya.Jakarta : Raja Grafindo Perkasa Toeti Soekamto & udin Sarifudin Winata Putra.1997.Teori Belajar dan Model – Model pembelajaran,Jakarta: Pusat Antar Universitas Udin Saripudin Winataputra.1997. Teori Belajar dan model – Model Pembelajaran, Jakarta : Pusat Antar Universitas Umar Hamalik.2001. Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta : Bumi Aksara Wool Folk & Nicolich L.M. 1984. Educational Psycology for Teachers. Englewood Chiffs. New Jersey : Prentie-Hall.
xcviii
LAMPIRAN - LAMPIRAN Lampiran 1 : KONDISI AWAL KEDUA SAMPEL A. Uji Normalitas Kelas Eksperimen Sumber data
: Test Prestasi belajar / Ulangan Umum Semester ganjil mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan tahun pelajaran 2008 / 2009 di SMP Negeri 3 Ngrambe
Jumlah responden
: 80
Nilai tertinggi
: 95
Nilai terendah
: 40
1.
Menentukan Rentang Data Rentang Data = Data tertinggi - Data terendah = 95 - 40 = 55
2.
.Menentukan banyak Kelas Banyak kelas
= 1 + 3,3 log N = 1 + 3,3 log 80 = 1 + 3,3.1,9031 = 7,2802 ( dibulatkan 7 )
xcix
3.
Menentukan Panjang Kelas Panjang kelas =
Rentang gdata Banyaknya kelas = 55 / 7
= 7,8571 dibulatkan menjadi 8
4.
Menetapkan ujung bawah kelas dengan data terkecil atau data yang lebih kecil dari data terkecil Data terkecil = 40
5.
Distribusi Frekuensi
No 1 2 3 4 5 6 7
6.
F
Xi
Xi2
25 10 6 16 7 14 2 80
43,5 51,5 59,5 67,5 75,5 83,5 91,5
1892,3 2652,3 3540,3 4556,3 5700,3 6972,3 8372,3 33686
Data 40 - 47 48 - 55 56 - 63 64 - 71 72 - 79 80 - 87 88 - 95 Jumlah
FXi 1087,5 515 357 1080 528,5 1169 183 4920
Menghitung Nilai Rerata
X =
å F .X 1 ∑.F
X = 4920 80 = 61,58
7.
Menghitung Standart Deviasi
SD =
∑F ( X1 – X )2 N–1
c
Xi - X -18,0875 -10,0875 -2,0875 5,9125 13,9125 21,9125 29,9125
F (Xi –X )2 8178,941 1017,577 26,14594 559,3225 1354,904 6722,207 1789,515 19648,61
F.Xi2 47306,3 26522,5 21241,5 72900 39901,8 97611,5 16744,5 322228
SD =
19648,61 80 – 1
SD =
248,71658
SD = 15,77075
8. No 1 2 3 4 5 6 7
Menghitung Luas daerah di bawah lengkung Normal Standart dari 0 ke z Data
Fo
40 - 46
25
47 - 53
61,58
-0,9562
0,3315
53,5
61,58
-0,51234
0,1950
61,5
61,58
-0,00507
0,0040
69,5
61,58
0,502196
0,1915
76,5
61,58
0,946055
0,3289
83,5
61,58
1,389915
0,4177
90,5
61,58
1,833775
0,4664
10,92 15,28 -15
7
-10,992
14
-7,104
2
-3,896
80
Zskore1 = X1 – X
39,5 – 61,58
SD
15,77075
Zskore2 = X1 – X
46,5 – 61,58
SD
15,77075
Zskore3 = X1 – X
53,5 – 61,58
Zskore4 = X1 – X
61,5 – 61,58
SD
15,77075
Zskore5 = X1 – X
69,5 – 61,58
SD
15,77075
Zskore6 = X1 – X
76,5 – 61,58
SD
fh 7,016
Contoh Perhitungan :
SD
-1,40006
Luas daerah tiap interval 0,4192
16
84 - 90 Jumlah
46,5
z score
6
70 - 76 77 - 83
X 61,58
10
54 - 61 62 - 69
Batas Nyata Kelas(X1 ) 39,5
= - 1,4006
= - 0,9562
= - 0,51234
15,77075
= - 0,00507
= 0,502196
= 0,946055
15,77075
ci
Zskore7 = X1 – X
83,5 – 61,58
Zskore8 = X1 – X
90,5 – 61,58
SD
SD
9.
= 1,389915
15,77075
=
1,833775
15,77075
Menghitung Frekuensi Ekspektasi ( harapan ) dengan rumus fh = L x N a.
Fh 1 = (0,4192 - 0,3315) x 80 = 7,016
b.
Fh 2 = (0,3315 - 0,1950) x 80 = 10,92
c.
Fh 3 = (0,1950 - 0,0040) x 80 = 15,28
d.
Fh 4 = (0,0040 - 0,1915) x 80 = -15
e.
Fh 5 = (0,1915 - 0,3289) x 80 = -10,992
f.
Fh 6 = (0,3289 - 0,4177) x 80 = -7,104
g.
Fh 7 = (0,4177 - 0,4664) x 80 = -3,896
10 Pengujian Chi Kuadrat 2
X2 =
∑
( f0 – fh )
fh X2 = (25-7,016) 2 + ( 10 – 10,92 ) 2 + ( 6 – 15,28 )2 + ( 16 –(-15)2 + 7,016 10,92 15,28 -15 (7 – (-10,992)2 + (14 – (- 7,104) 2+ ( 2 – ( -3,896)2 -10,992 -7,104 -3,896 X2 = 0,458 + 0,77 + 0,607 + 0,67 + 0,2004 + 0,970 + 0,922 X2 = 4,597
11 Keputusan Hasil perhitungan dibandingkan dengan tabel harga kritik Chi- kuadrat dk = k – 3, dk = 7 – 3 = 4 , taraf signifikan 95 %, X2tabel = 9,49 dan X2 hitung = 4,5974 2
Maka diperoleh kesimpulan X hitung <
X2tabel sehingga data sesuai distribusi normal.
B. Uji Normalitas kelas Kontrol
cii
Sumber data
: Test Prestasi belajar / Ulangan Umum Semester ganjil mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan tahun pelajaran 2008 / 2009 di SMP Negeri 1 Ngrambe
Jumlah responden
: 80
Nilai tertinggi
: 80
Nilai terendah
: 35
1.
Menentukan Rentang Data Rentang Data = Data tertinggi - Data terendah = 80 - 35 = 45
2.
.Menentukan banyak Kelas Banyak kelas
= 1 + 3,3 log N = 1 + 3,3 log 80 = 1 + 3,3.1,9031 = 7,2802 ( dibulatkan 7 )
3.
menentukan Panjang Kelas
Panjang kelas =
Rentang gdata Banyaknya kelas = 45 / 7
= 6,4285 dibulatkan menjadi 7 4.
Menetapkan ujung bawah kelas dengan data terkecil atau data yang lebih kecil dari data terkecil Data terkecil = 40
5. No 1 2 3 4
Distribusi Frekuensi Data 35- 41 42 - 48 49 - 55 56 - 62
F 6 14 11 15
Xi 38 45 52 59
Xi2 1444 2025 2704 3481
FXi 228 630 572 885
ciii
Xi - X -22,0938 -15,0938 -8,09375 -1,09375
F (Xi –X )2 2928,80273 3189,49805 720,59668 17,9443359
F.Xi2 8664 28350 29744 52215
5 6 7
6.
63 - 69 70 - 76 77 - 83 Jumlah
10 13 11 80
66 72 80
4356 5184 6400 25594
660 936 880 4791
5,90625 11,90625 19,90625 -8,65625
348,837891 1842,86426 4358,84668 13407,3906
43560 67392 70400 300325
Menghitung Nilai Rerata
X =
å F .X 1 ∑.F
X = 4791 80 = 59,88 7.
Menghitung Standart Deviasi
∑F ( X1 – X )2
SD =
N–1
SD =
13407,3906 80 – 1
SD =
169,7138
SD = 13,0274
8. No 1 2 3 4 5
Menghitung Luas daerah di bawah lengkung Normal Standart dari 0 ke z Data 35- 41 42 - 48 49 - 55 56 - 62 63 - 69
Fo
Batas Nyata Kelas(X1 ) 34,5
X 59,88
41,5
59,88
-1,41087
0,4207
48,5
59,88
-0,87354
0,3078
55,5
59,88
-0,33621
0,1331
62,5
59,88
0,201115
0,0793
X score -1,9482
Luas daerah tiap interval 0,4744
6
fh 4,296
14
9,032
11
13,976
15
4,304
10
-15,288
civ
6 7
70 - 76 77 - 83 Jumlah
69,5
59,88
0,738444
0,2704
76,5
59,88
1,275773
0,3997
83,5
59,88
1,813102
0,4649
13
-10,344
11 80
Contoh Perhitungan : Zskore1 = X1 – X
34,5 – 59,88
SD
13,0274
Zskore2 = X1 – X
41,5 – 59,88
SD
13,0274
Zskore3 = X1 – X
48,5 – 59,88
Zskore4 = X1 – X
55,5 – 59,88
SD
13,0274
Zskore5 = X1 – X
62,5 – 59,88
SD
13,0274
Zskore6 = X1 – X
69,5 – 58,88
Zskore7 = X1 – X
76,5 – 58,88
Zskore8 = X1 – X
83,5 – 58,88
SD
= - 1,41087 = - 0,51234
13,0274
SD
= - 0,33621 = 0,201115 = 0,738444
13,0274
SD
= 1,275773
13,0274
SD
9.
= - 1,9482
=
1,813102
13,0274
Menghitung Frekuensi Eksperimen ( Harapan ) dengan Rumus = L x N
a. Fh 1 = (0,4744 - 0,4207) x 80 = 4,296 b. Fh 2 = (0,4207 - 0,3078) x 80 = 9,032 c. Fh 3 = (0,3078 - 0,1331) x 80 = 13,976 d. Fh 4 = (0,1331 - 0,0793) x 80 = 4,304 e. Fh 5 = (0,0793 - 0,2704) x 80 = -15,288 f. Fh 6 = (0,2704 - 0,3997) x 80 = -10,344 g. Fh 7 = (0,3997 - 0,4669) x 80 = - 5,216 10. Pengujian Chi – Kuadrat 2
X2 =
∑
( f0 – fh )
fh X2 = (6 - 4,296) 2 + ( 14 – 9,032 ) 2 + ( 11 – 13,976 )2 + ( 15 – 4,304)2 + 4,296 9,032 13,976 4,304 (11 – (-15,228)2 + (13 – (- 10,344) 2+ ( 11 – ( -5,216)2 - 15,228 -10,344 -5,216 X2 = 0,6759 + 0,2732 + 0,6337 + 0,2658 + 0,7948 + 0,6819 + 0,6418
cv
-5,216 4,296
X2 = 3,9671 11. Keputusan. Hasil perhitungan dibandingkan dengan tabel harga kritik Chi- kuadrat dk = k – 3, dk = 7 – 3 = 4 , taraf signifikan 95 %, X2tabel = 9,49 dan X2 hitung = 3,9671 2
Maka diperoleh kesimpulan X hitung < C. Uji Homogenitas Sampel
X2tabel sehingga data sesuai distribusi normal.
Perhitungannya dengan menggunakan rumus 2 F = a terbesaar
a2 terkecil
Keterangan : a 2 = varian terbesar a 2 = varian terkecil ( Sudjana , 2002 : 250 ) Kriteria pengujian digunakan taraf signifikansi 5 %, Yang berarti jika Fhitung < F sampel berasal dari populasi yang homogen. Kelas Eksperimen dengan kelas Kontrol 1.
Data
a.
Kelompok eksperimen N
= 80
∑ F X12 = 19648,61 ∑ F X1 = 4920 a2 = N(∑FX12) – ((∑FX1)2 N ( N – 1) a2 = 80(19648,61) – ((4920)2 80 ( 80 – 1) a2 =
1571888,8 – 24206400 80 X 79 a2 = -22634,511 6320 a2 = -3581,41
b.
Data Kelompok Kontrol :
cvi
tabel
maka
N
= 80
∑ F X12 = 300325 ∑ F X1 = 4791 a2 = N(∑FX12) – ((∑FX1)2 N ( N – 1) a2 = 80(300325) – ((4791)2 80 ( 80 – 1) a2 = 24026000 – 22953681 80 X 79 a2 =
1072319 6320
a2 = 169,6707 2.
Uji Homogenitas Sampel Kelas Eksperimen dengan Kelas Kontrol 2 F = a terbesaar
a2 terkecil
F = 169,6707 -3581,41 F = -0,04738 Hasil Perhitungan dengan tabel harga distribusi F pada taraf siginfikansi
5 % dengan
db pembilang = N – 1 = 79 dan db penyebut = N-1 = 79, diperoleh F tabel = 1,45 dan F hitung = -0,04738, sehingga Fhitung < F
tabel
. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sampel
berasal dari populasi yang bersifat homogen. Uji Kesetaraan Antar Sampel Rumus perhitungan yang digunakan : X1 – X2 t.test =
s12 + s22 N 1
N 2
Keterangan : X1 = rerata data awal kelompok sampel pertama X2 = rerata data awal kelompok sampel kedua
s12 s22 N 1
N 2
= kuadrat standart deviasi data awal kelompok sampel pertama = kuadrat standart deviasi data awal kelompok sampel kedua = jumlah subyek data awal sampel kelompok pertama = jumlah subyek data awal sampel kelompok kedua
cvii
Hasil perhitungan t – tes dibandingkan dengan tabel pada signifikansi 5 % dengan derajad kebebasan dk = (N1 – N2) ( N2 – N1 ).
Jika thitung < t tabel maka tidak ada perbedaan antara kedua sampel Kelompok Eksperimen dengan Kelomok Kontrol 1. Data S2
N
61,58
7,1361
80
59,88
6,4757
80
Kelompok Rata – rata ( X) Eksperimen ( 1 ) Kontrol ( 2 )
2.
Perhitungan Uji Kesetaraan X1 – X2
s12 + s22
t.test = N
N
1
2
61,58 t.test =
t.test =
–
59,88
248,724 + 169,703 80 80 1,68
5,230388
t.test = 1,68 2,288 t.test = 0,734
Hasil perhitungan t – tes dibandingkan dengan tabel pada signifikansi 5 % dengan derajad kebebasan dk = (80 -1 ) + ( 80 – 1 ) = 158. Diperoleh ttabel = 1,98 dan thitung = 0,734. Oleh karena thitung < t tabel maka tidak ada perbedaan antara kedua sampel
cviii
Lampiran :1.D Rangkuman Hasil Perhitungan teknik Analisa Varian Dua jalan pada Taraf Signifikansi a = 0,05. Data Amatan, Rataan, dan Jumlah Kwudrat Deviasi Pendekatan Pembelajaran Motivasi Belajar Siswa
Tinggi
Rendah
Quantum Learning
Ekspositori
N
47
27
∑X
2942,5
1740
X
62,61
64,44
∑ X2
202631,25
115900
C
184219,28
112133,33
S2
184219,28
3766,67
N
33
53
∑X
1935
2985
X
58,64
56,32
∑ X2
124762,5
176650
C
104,20
59,85
124658,3
176590
S2 2
2
2
Ket : C = (∑X ) ; S = ∑ X – C, ( Budiyono 2004 : 231 ) N Tabel : Rataan dan jumlah Rataan Prestasi Belajar dengan Pendekatan Pembelajaran
Rataan dan Jumlah Rataan Motivasi Belajar
Tinggi ( a1 ) Rendah ( b1 ) Total
Pendekatan Pembelajaran Quantum Learning
Ekspositori
Jumlah ( Total )
62,61
64,44
127,05 ( A1 )
58,64
56,32
114,96 ( A2 )
121,25 ( B1 )
120,76 ( B2 )
242,01 ( G )
cix
A. Tabel Ringkasan Anava Dua Jalan Sumber Motivasi Belajar (A) Pendekatan Pembelajaran ( B ) Interaksi ( AB ) Galat
JK
dk
RK
F obs
Ft
137203,087
1
137203,087
43,749
3,84
533679,71
1
533679,71
170,172
3,84
-135670,384
1
135670,384
43,261
3,84
489234,25
156
102446,663
159
Total
1.
Keputusan Uji : H o A ditolak ; HoB = Diterima; H oAB = diterima
2. Simpulan a. Harga Fhitung = 43,749> F
tabel
= 3,84, derajad kebebasan 1 pada taraf
siginfikansi @ = 0,05 . Ho ditolak. Artinya motivasi belajar berpengaruh pada prestasi belajar siswa. b.
Harga F
hitung =
170,172 > F
= 3,84, derajad kebebasan 1 pada
tabel
taraf signifikansi @ = 0,05
Ho
ditolak. Artinya pendekatan
pembelajaran berpengaruh pada prestasi belajar siswa c. Harga F hitung = 43,261 > F
tabel
= 3,84 derajad kebebasan 1 pada
taraf signifikansi @ = 0,05 . H0 ditolak, H1 diterima. Artinya ada interaksi antara motivasi dan pendekatan pembelajaran terhadap prestasi belajar Menurut Budiono (2004:200-203) menyebutkan bahwa uji Anava mempunyai kelemahan yaitu peneliti belum mengetahui manakah dari perlakuan
cx
yang secara signifikan berbeda denganyang lain. Untuk mengatasi hal ini perlu diadakan uji lanjut. Misalnya Uji Scheffe. Rumus : Fi – j
=
( Xi - Xj )2 RKG ( 1 + 1 ) Ni
nj
Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Beda Mean dengan Uji Scheffe Kelompok No Yang dibandingkan 1 X1 -X2
Beda Mean / Rata – Rata mutlak 5,97
Scheffe
Keterangan
0,22
Berbeda secara Signifikan
2
X1 -X3
-1,834
-0,06
Berbeda secara Signifikan
3
X1 -X4
6,29
0,31
Berbeda secara Signifikan
4
X2 -X3
-7,804
0,29
Berbeda secara Signifikan
5
X2 -X4
0,32
0,001
Berbeda secara Signifikan
6
X3 -X4
8,124
0,002
Berbeda secara Signifikan
Contoh Cara perhitungan : RKG = 3136,12 X1
= 62,61
X2
= 56,64
n1
= 47
n2
= 33
( Xi - Xj )2 RKG ( 1 + 1 ) Ni nj = (62,61 – 56,64 )2 3136,12 ( 1 + 1 ) 47 33 = 35,64 3136,12*0,6402 = 0,22
F1 – j =
cxi
Lampiran 1 E : SILABUS
cxii
cxiii
cxiv
cxv
cxvi
cxvii
cxviii
cxix
cxx
cxxi
cxxii
cxxiii
cxxiv
cxxv
cxxvi
cxxvii
cxxviii
cxxix
Lampiran 1.F : Quantum Learning dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
A. Quantum Learning Bobbi de Porter ( 2005 : 88 ) menyebutkan bahwa kerangka pembelajaran dalam rancangan belajar model Quantum Learning dikenal dengan istilah TANDUR. TANDUR adalah sebuah ungkapan dari sebuah makna rancangan belajar dari Quantum Teaching. Yang merupakan singkatan dari T ( tumbuhkan ), A ( alami ), N ( namai ), D ( Demonstrasikan ), U ( ulangi ) dan R ( rayakan ). Model ini disampaikan setiap melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Secara rinci model ini adalah sebagai berikut : 1. T ( Tumbuhkan ) Untuk mnumbuhkan minat siswa dalam belajar di awal pelajaran, guru memberikan hal – hal yang menarik dan berkaitan dengan materi yang akan disajikan. Maka siswa akan memahai apa yang akan dipelajari. Guru berusaha memuaskan “ AMBAK” ( Apakah Manfaat BagiKu ) dan manfaat bagi kehidupan siswa kelak. Cara menumbuhkan minat tersebut adalah :
cxxx
1) guru menuliskan tujuan / kompetensi yang harus dicapai siswa 2) guru membuat cerita sedikit humor, riang, lucu, kuis dan sebagainya 3) guru membuat cerita/ kasus nyata dari kejadian yang dilihat guru/ anak atau melalui TV yang mengarah ke pelajaran 4) guru membuat peta konsep atau alur pelajaran yang akan dilewati 5) memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengomentari / membuat cerita pengalaman terutama yang aneh / lucu untuk disampaikan kepada siswa 6) guru mengajukan pertanyaan – pertanyaan pancingan agar siswa bergairah untuk menjawab. 2. A ( Alami ) Suasana belajar mengajar diusahakan dapat diciptakan pengalaman umum yang dialami atau dimengerti siswa. Mengkongkritkan sesuatu yang abstrak. Misalnya menggunakan alat peraga, benda model atau metaphor / kiasan yang dibuat oleh guru. Unsur ini akan memberikan pengalaman kepada anak didik dan memanfaatkan hasrat alami otak untuk menjelajar sesuai pemikiran mereka dalam suasana belajar. Cara melakukan kegiatan ini antara laian : 1) Menggunakan jembatan keledai atau rangkaian singkatan dalam kata. 2) Mengadakan game atau permainan 3) Mengadakan drama 4) Role Playing ( bermain peran ) 5) Penugasan kelompok 6) Mengkatifkan kegiatan setiap individu siswa 3. N ( Namai ) Penamaan ini akan memuaskan hasrat alami otak untuk memberikan identitas, mengurutkan, dan mengidentifikasikan. Penamaan tersebut didasarkan diatas pengetahuan dan keinginan setiap individu siswa. Bagi guru penamaan ini merupakan saatnya mengajarkan konsep, ketrampilan berfikir, dan strategi dalam belajar. Bentuknya bermacam – macam ,
cxxxi
dapat berupa informasi, fakta, difinisi, pemikiran, tempat dan sebagainya. Cara melakukannya antara lain : 1) Menggunakan tulisan , warna, gambar, alat bantu, kertas, poster yang dtempel didinding siswa disuruh menamai pengetahuan informasi yang dimiliki / diperoleh 2) Siswa disuruh menbuat jembatan keledai dari pengetahuan, konsep, prinsip, difinisi, rumus untuk memudahkan mengingat 3) Atau siswa disuruh membuat nyanyian yang ia hafal tetapi mengambil dari kalimat atau kata dari difinisi, konsep, pengetahuan, prinsip yang dimaksud. 4. D ( Demonstrasikan ) Guru memberikan kesempatan kepada anak didik untuk menerapkan pengetahuan sesuai pemahaman mereka ke dalam pembelajaran yang lain, dan kedalam kehidupan mereka sehari – hari. Mendemonstrasikan disini dimaksudkan mengaitkan pengalaman ( alami ) dan penamaan ( namai ) dengan cara melakukan atau menunjukkan. Dihaparkan dengan mendemonstrasikan disini siswa akan menemukan keasyikan dalam belajar sehingga menimbulkan rasa senang. Cara melakukannya adalah sebagai berikut : 1) Guru memberikan sebagian contoh peragaan, 2) Guru memodelkan sebuah pengetahuan, 3) Siswa melakukan secara berkelomompok untuk mendemonstrasikan pengetahuan yang dipelajari 4) Siswa memeragakan permaian atau gane yang diciptakan dari pengetahuan yang telah diperoleh, 5) Menampilkan hasil karya siswa dalam bentuk pajangan atau peragaan. 5. U ( Ulangi ) Pengulangan
dalam
pembelaearan
merupakan
koneksi
sraf
dan
menumbuhkan rasa “ aku tahu bahwa aku tahu ” . pengulangan disini diharapkan dilakukan secara multimodalitas dan multikecerdasan, yang
cxxxii
merupakan lebih baik dalam konteks yang berbeda dari asalnya. Mengingat merupakan cara belajar dengan teknik pengulangan. Mengingat konsep dan difinisi akan membekas pada diri anak dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Tanpa melalui pengulangan , maka pengetahuan yang didapat sebelumnya akan mudah hilang dari ingatannya. Cara melakukan kegiatan ini antara lain : 1) Siswa mengulang kembali cara menemukan konsep, difinisi dan fakta dalam pembalajaran 2) Siswa maju kedepan satu persatu di cek guru mengenai pengetahuan konsep, difinisi dan fakta dalam pembelajaran 3) Siswa membuat contoh kasus yang pernah ia lihat, ia alami atau ia dengar dari kejadian yang sebenarnya 4) Siswa menyebutkan kembali pengetahuan yang didapat 5) Siswa bersama guru membuat kesimpulan 6) Siswa mengerjakan tugas rumah 6. R ( Rayakan ) Suasana riang gembira dapat dilakukan memalui perayaan. Perayaan merupakan pemberian rasa bahagia atas prestasi atau keberhasilan suatu usaha. Atas hasil ketekunan, usaha dan kesuksesan orang akan merasa bahagia apabila mendapatkan penghargaan berupa perayaan. Demikian pula siswaatas prestasi atau keberhasilannya perlu mendapat perayaan dari guru atau teman sekelasnya. Cara melakukan kegiatan ini antara lain : 1) Memberikan pujian atas prestasi yang didapatkan berupa kata – kata. 2) Memberikan tepuk tangan atas keberhasilannya 3) Menepuk pundak siswa 4) Menyanyi bersama 5) Memamerkan karya siswa dengancara dipajang di majalah kelas atau majalah dinding sekolah 6) Memberikan hadiah dengan menempelkan tanda bintang( berupa pin ) atau sejenisnya
cxxxiii
7) Dan kegiatan yang yang menimbulkan suasana gembira
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Standar Kompetensi
: : : :
Kompetensi Dasar Indikator
: :
Alokasi Waktu
:
SMP Negeri 3 Ngrambe Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) VIII/II 4. Memahami pelaksanaan demokrasi dalam berbagai kehidupan. 4.1 Menjelaskan hakikat demokrasi. · Menjelaskan pengertian demokrasi. · Menguraikan sejarah perkembangan dan demokrasi. · Menguraikan macam-macam demokrasi. 4 x 40 menit (2 x Pertemuan)
A. Tujuan pembelajaran Setelah proses pembelajaran, siswa diharapkan dapat: 1. menjelaskan pengertian demokrasi; 2. menguraikan sejarah perkembangan demokrasi; 3. menguraikan macam-macam demokrasi.
B. Materi Pembelajaran 1. 2. 3.
Pengertian demokrasi. Sejarah perkembangan demokrasi. Macam-macam demokrasi.
C. Metode Model Quantum learning dengan metode diskusi, Tanya jawab dan penemuan
cxxxiv
D. Langkah-Langkah Pembelajaran ·
Pertemuan I No 1.
Kegiatan Belajar Pendahuluan a. Apersepsi Mempersiapkan kelas dalam pembelajaran (absensi, kebersihan kelas, dan lain-lain) b. Memotivasi · Melakukan penjajakan kesiapan belajar siswa. · Menginformasikan kompetensi yang akan dicapai.
Waktu 10 menit
Kegiatan Inti
60 menit
Ket
2.
3.
a. Mengajak siswa untuk menelaah bahan atau materi yang sesuai dengan indikator dan kompetensi dasar. b. Membagi siswa menjadi 8 kelompok diskusi yang telah ditentukan membahas pengertian demokrasi ( Tumbuhkan ) c. Meminta siswa melaksanakan diskusi sesuai dengan tugas yang diberikan. d. Tiap kelompok membuat nyanyian dengan mengambil sebagian teks pengertian demokrasi ( Alami ) e. Siswa menyebutkan pengertian demokrasi menurut beberapa tokoh ( Namai ) f. Siswa mempresentasikan / memperagakan hasil diskusi didepan kelas ( Demonstrasikan ) g. Pemutaran khusus dihadiahkan kepada siswa yang berprestasi hari itu ( Rayakan )
10 menit
Penutup
a. Mengumpulkan hasil diskusi. b. Dengan bimbingan guru, siswa membuat kesimpulan hasil diskusi. c. Melakukan refleksi. d. Melakukan tindak lanjut dengan menugasi siswa untuk mempersiapkan presentasi pada pertemuan selanjutnya.
· No 1.
Pertemuan II Kegiatan Belajar Pendahuluan a. Apersepsi Mempersiapkan kelas dalam pembelajaran (absensi,
cxxxv
Waktu 10 menit
Ket
b.
kebersihan kelas, dan lain-lain) Memotivasi · Melakukan penjajakan kesiapan belajar siswa. · Menginformasikan kompetensi yang akan dicapai.
2. Kegiatan Inti a. Membahas tugas rumah ? PR dari pertemuan pertama ( Tumbuhkan ) b. Siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas; kemudian kelompok lain menanggapi. ( Alami ) c. Menyebutkan macam – macam demokrasi dan sejarah demokrasi( Namai ) d. Siswa memerankan diri sebagai pencetus ide demokrasi ( Demonstrasikan ) e. Kelompok diskusi lain mengulang apa yang telah dipresentasikan teman ( Ulangi ) f. Siswa yang berhasil paling baik mendapat ucapan selamat dari temannya berupa jabat tangan sambil mendengarkan lagu syukur ( Rayakan )
60 menit
10 menit
Penutup
3.
a. Dengan bimbingan guru, siswa membuat kesimpulan hasil diskusi. b. Melakukan refleksi. c. Melakukan tindak lanjut dengan menugasi siswa mempelajari materi untuk pertemuan selanjutnya.
E. Sumber Pembelajaran 1.
Buku Pendidikan Kewarganegaraan: untuk SMP dan MTs Kelas VIII, (ESIS, 2007), hlm. 100—118. 2. Artikel/berita media massa 3. LKS Alat : Tape Recorder F. Penilaian 1. Diskusi (buku PKn Kls VIII-Esis, 2007, hlm. 101) Berikut ini format penilaian diskusi kelompok. No
Nama
Aspek Penilaian Sikap
Keaktifan
Wawasan
Berpendapat
Keterangan: nilai maksimal 20 2. Mencari informasi (buku PKn Kls VIII-Esis, 2007, hlm. 103) 3. Mengemukakan pendapat (buku PKn Kls VIII-Esis, 2007, hlm. 110) 4. Membuat tulisan (buku PKn Kls VIII-Esis, 2007, hlm. 110) 5. Tes uraian dan pilihan ganda. Contoh: · Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!
cxxxvi
jml Kerja sama
Pre sentasi
1. 2. 3. ·
Jelaskan pengertian demokrasi? Jelaskan sejarah perkembangan demokrasi? Uraikan macam-macam demokrasi.?
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! 1. Pelaksanaan demokrasi langsung seperti di Yunani kuno dapat terlaksana karena.... a. jumlah penduduknya sedikit* b. permasalahannya sederhana c. kehidupan politik-nya stabil d. masyarakatnya homogeny 2. Demokrasi yang diterapkan di negara-negara Barat, seperti Amerika serikat, adalah demokrasi .... a. rakyat b. liberal* c. totaliter d. terpimpin 3. Di bawah ini yang merupakan penerapan demokrasi langsung adalah pemilihan …. a. kepala desa b. camat c. ketua pengadilan d. ketua DPRD 4. Dasar hukum demokrasi di di Indonesia terdapat dalam UUD 1945 pasal…. a. 1 ayat 1 b. 1 ayat 2 c. 2 ayat 1 d. 2 ayat 2
Mengetahui, Kepala Sekolah
Guru Mata Pelajaran,
Drs. SUKAMTO,M.Pd NIP 19620704 198403 1 001
Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester
S U Y O N O,S.Pd NIP. 19640120 198911 1 002
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : SMP Negeri 3 Ngrambe : Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) : VIII/II
cxxxvii
Standar Kompetensi
:
Kompetensi Dasar
:
Indikator Alokasi Waktu
: :
4.
Memahami pelaksanaan demokrasi dalam berbagai kehidupan. 4.2 Menjelaskan pentingnya kehidupan demokratis dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. · Menjelaskan pentingnya kehidupan demokrasi. 4 x 40 menit (2 x Pertemuan)
A. Tujuan Pembelajaran Setelah proses pembelajaran, siswa diharapkan dapat: 1. menjelaskan pentingnya kehidupan demokrasi; 2. menjelaskan akibat jika tidak menerapkan kehidupan demokratis.
B. Materi Pembelajaran 1. 2.
Pentingya kehidupan demokrasi. Akibat jika tidak menerapkan kehidupan demokratis.
C. Metode Pendekatan Quantum Learning dengan metode Ceramah, demonstrasi, Tanya jawab.penemuan
D. Langkah-Langkah Pembelajaran ·
Pertemuan I No 1.
Kegiatan Belajar Pendahuluan a. Apersepsi Mempersiapkan kelas dalam pembelajaran (absensi, kebersihan kelas, dan lain-lain) b. Memotivasi · Melakukan penjajakan kesiapan belajar siswa. · Menginformasikan kompetensi yang akan dicapai.
60 menit
2. Kegiatan Inti a. Siswa diajak untuk menelaah bahan atau materi yang sesuai dengan indikator dan kompetensi dasar, yaitu pentingnya kehidupan demokrasi dalam dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.( Tumbuhkan ) b. Meminta siswa membentuk 8 kelompok diskusi dengan tema yang telah ditentukan. .( Tumbuhkan ) c. Meminta siswa mengerjakan tugas menelaah buku. ( Alami ) d. Siswa mempresentasikan hasil diskusi ( Demonstrasikan ) e. Siswa menyebutkan contoh pelaksanaan demokrasi di kelas ( Namai ) f. Siswa secara individu ditanya secara acak untuk mengulangi jawaban kelompok lain ( Ulangi ) g. Kelompok yang berhasil mendapatkan ( pin gambar bintang ) dari guru ( Rayakan ) Penutup 3.
Waktu 10 menit
a. Mengumpulkan hasil telaah buku. b. Melakukan refleksi kegiatan yang telah dilakukan c. Guru melakukan tindak lanjut dengan
cxxxviii
10 menit
Ket
memberikan tugas persiapan presentasi untuk pertemuan selanjutnya. · No 1.
2.
Pertemuan II Kegiatan Belajar Pendahuluan a. Apersepsi Mempersiapkan kelas dalam pembelajaran (absensi, kebersihan kelas, dan lain-lain) b. Memotivasi
·
Siswa memperhatikan cerita guru tentang tidak diterapkannya nilai demokrasi.
·
Menginformasikan kompetensi yang akan dicapai.
Kegiatan Inti a. Siswa berdiskusi setelah mendengar cerita guru ( Tumbuhkan ) b. Siswa melihat tayangan dari LCD bentuk – bentuk sikap yang tidak demokratis ( Alami ) c. Siswa memberikan contoh bentuk sikap atau perbuatan yang tidak demokratis ( Namai ) d. Siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas; kemudian kelompok lain menanggapi. ( Demonstrasi ) e. Siswa merangkum catatan hasil presentasi teman ( Ulangi ) f. Siswa yang tampil baik dapat memilih nyanyian kesukaanya kepada kelompok lain untuk menyanyikannya ( Rayakan )
Waktu 10 menit
Ket
60 menit
10 menit
Penutup 3.
a. Dengan bimbingan guru, siswa membuat kesimpulan hasil diskusi. b. Melakukan refleksi. c. Melakukan tindak lanjut dengan menugasi siswa mempelajari materi untuk pertemuan selanjutnya.
E. Sumber Pembelajaran 1. Buku Pendidikan Kewarganegaraan: untuk SMP dan MTs Kelas VIII, (ESIS, 2007), hlm. 100—118. 2. Artikel/berita media massa 3. LKS F. Penilaian Mengemukakan pendapat (buku PKn Kls VIII-Esis, 2007, hlm. 117) Pengamatan dan penulisan laporan (buku PKn Kls VIII-Esis, 2007, hlm. 118) Tes uraian Contoh: Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas! Jelaskan pentingnya demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
cxxxix
Mengetahui, Kepala Sekolah
Guru Mata Pelajaran,
Drs. SUKAMTO,M.Pd NIP 19620704 198403 1 001
S U Y O N O,S.Pd NIP. 19640120 198911 1 002
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Standar Kompetensi
: : : :
Kompetensi Dasar
:
Indikator
:
SMP Negeri 3 ngrambe Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) VIII/II 4. Memahami pelaksanaan demokrasi dalam berbagai kehidupan. 4.3 Menunjukkan sikap positif terhadap pelaksanaan demokrasi dalam berbegai kehidupan. · Menampilkan sikap demokratis dalam kehidupan sekolah. · Menampilkan sikap demokratis dalam kehidupan masyarakat. 4 x 40 menit (2 x pertemuan)
Alokasi Waktu : A. Tujuan Pembelajaran Setelah proses pembelajaran, siswa diharapkan dapat: 1. mendemontrasikan sikap demokratis dalam pemilihan ketua OSIS; 2. menampilkan sikap demokratis dalam bermusyawarah; 3. mendemontrasikan sikap demokratis dalam pemilihan ketua RT. B. Materi Pembelajaran Demokrasi dalam berbagai aspek kehidupan C. Metode Pembelajaran 1. Pendekatan Quantum Learning 2. Telaah referensi 3. Diskusi D. Langkah-Langkah Pembelajaran 1. Pertemuan I No Kegiatan Belajar 1. Pendahuluan a. Apersepsi
cxl
Waktu 10 menit
Ket
b.
2.
3.
Mempersiapkan kelas dalam pembelajaran (absensi, kebersihan kelas, dan lain-lain) Memotivasi
·
Melakukan penjajakan kesiapan belajar siswa dengan memberi pertanyaan berkaitan dengan budaya demokrasi.
·
Menginformasikan kompetensi yang akan dicapai.
60 menit
Kegiatan Inti a. Kelas dibagi menjadi 2 kelompok: Kelompok 1: mendiskusikan pemilihan ketua kelas secara demokratis. ( Tumbuhkan ) Kelompok 2: mendiskusikan pemilihan ketua RT secara demokratis. ( Tumbuhkan )Kelompok 3 dan 4 Mengamati proses pemilihan yang demokratis dan tidak demokratis ( Namai ) b. Kelompok 5 menanggapi penampilan kelompok 1 dan 2 ( Demontrasikan ) c. Kelompok dengan penampilan terbaik disuruh menampilkan lagi peragaanya ( Ulangi ) d. Kelompok yang tampil terbaik mendapat ucapan selamat dari guru dan teman ( Rayakan ) Penutup
a. Melakukan refleksi kegiatan yang telah dilakukan b. Guru melakukan tindak lanjut untuk mempersiapkan demonstrasi pada pertemuan selanjutnya. 2.
Pertemuan II
No 1.
Kegiatan Belajar Pendahuluan a. Apersepsi Mempersiapkan kelas dalam pembelajaran (absensi, kebersihan kelas, dan lain-lain) b. Memotivasi · Melakukan penjajakan kesiapan belajar siswa, misalnya dengan menyanyikan lagu “Bagimu Negeri”. ( Tumbuhkan ) · Menginformasikan kompetensi yang akan dicapai.
2.
Kegiatan Inti a. Siswa berpuisi tentang Demokrasi ( Alami ) b. Siswa menggaris bawahi kalimat utama / konsep dalam pembelajaran demokrasi pada halaman 118 – 121 ) ( Namai ) c. Siswa membacakan hal hal / konsep penting didepan kelas dengan mencocokkan konsep dari guru ( Demonstrasikan ) d. Jawaban yang sama dengan konsep guru ditandai ulang ( Ulangi ) e. Siswa yang paling banyak dengan konsep guru mendapat kehormatan tepuk tangan teman sekelas dan mendapat (
3.
cxli
Waktu 10 menit
60 menit
Ket
PIN Bintang ) dari guru ( Rayakan )
Penutup a. Dengan bimbingan guru, siswa membuat kesimpulan hasil diskusi. b. Melakukan refleksi. c. Melakukan tindak lanjut dengan menugasi siswa mempelajari materi untuk pertemuan selanjutnya.
E. Sumber Pembelajaran 1. 2.
Buku Pendidikan Kewarganegaraan: untuk SMP dan MTs Kelas VIII, (ESIS, 2007), hlm. 118—121 Artikel/berita media massa
F. Penilaian 1. 2. 3. 4.
Pengamatan dan penulisan laporan (buku PKn Kls VIII-Esis, 2007, hlm. 121) Mengemukakan pendapat (buku PKn Kls VIII-Esis, 2007, hlm. 120) Unjuk karya (buku PKn Kls VIII-Esis, 2007, hlm. 121). Untuk format penilaian, lihat Lampiran Tes uraian
Mengetahui, Kepala Sekolah
Guru Mata Pelajaran,
Drs. SUKAMTO,M.Pd NIP 19620704 198403 1 001
S U Y O N O,S.Pd NIP. 19640120 198911 1 002
Lampiran 1 G : Metode Ekspositori dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) A. Metode Pembelajaran Ekspositori Sumantri (2001 : 45 ) membedakan model ekspositori dan metode ceramah. Dominasi guru dalam metode ekspositori banyak dikurangi. Guru tidak terus bicara, informasi diberikan pada saat – saat atau bagian – bagian yang diperlukan, seperti awal pembelajaran, menjelaskan konsep – konsep dan prinsip baru ,pada saat emberikan contoh kaus di lapangan dan
cxlii
sebagainya. Metode ekspositori adalah suatu cara menyempaikan gagasan atau ide dalam memberikan informasi denan lisan atau tulisan. Herman Hudoyo mengatakan metode ekspositori dapat meliputi gabungan metode ceramah, metode drill, metode Tanya jawab, metode penemuan dan metode peragaan. ( 1998: 133) sedangkan pendapat David P.Ausebul dalam Pentatio Gunowibowo ( 1998 : 6,7 )menyebutkan bahwa metode ekspositori merupakan cara mengajar yang paling efektif dan efisien dalam menanamkan belajar bermakna. Prosedur penyajian materi pelajaran menurut Muhibbin syah ( 2002 : 246 )dengan pedekatan pembelajaran ekspositori adalah sebagai berikut : 1) Persiapan (preparation ), yakni mempersiapkan bahan pelajajaran yang lengkap dan sistematis. 2) Apersepsi ( apperception ), yakni guru bertanya atau menguraikan materi untuk mengarahkan perhatian para siswa terhadap materi yang hendak disajikan. 3) Penyajian ( presentation ) yakni guru menyajikan bahan pelajaran secara lisan atau menyeluruh siswa membaca bahan yang berkenaan dengan buku teks, diktat atau tulisan di papan tulis. 4) Penyebutan kembali ( recitation ) yakni guru menyuruh siswa menyatakan kembali kandungan materi pelajaran yang telah disajikan dengan menggunakan kata – kata sendiri. Kegiatan guru berbicara pada metode ekspositori hanya dilakukan pada saat – saat tertentu saja. Diantaranya membuka pada awal pelajaran, menerangkan sebagian materi, memberikan contoh soal. Sedangkan kegiatan siswa tidak hanya mendengarkan, menulis atau memperhatikan saja tetapi juga menjawab soal – soal latihan, mengajukan pertanyaan kepada guru berdiskusi dengan teman dan sebagainya. Menurut Dimyati dan Mudjiono ( 1992 : 172 ) menyebutkan metode ekspsitori adalah menindahkan pengetahuan, keterampilan dan nilai – nilai kepada siswa. Dalam metode ini peranan guru adalah menyusun program pembelajaran, memberi informasi yang benar, emberi fasilitas, membimbing informasi siswa dan menilai. Sedangkan peranan siswa adalah pencari informasi, pemakai media dan sumber serta menyelesaikan tugas dari guru.
cxliii
B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP )
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Standar Kompetensi
: : : :
Kompetensi Dasar
:
Indikator Alokasi Waktu
: :
SMP Negeri 1 Ngrambe Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) VIII/II 4. Memahami pelaksanaan demokrasi dalam berbagai kehidupan. 4.2 Menjelaskan pentingnya kehidupan demokratis dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. · Menjelaskan pentingnya kehidupan demokrasi. 4 x 40 menit (2 x Pertemuan)
a. Tujuan Pembelajaran Setelah proses pembelajaran, siswa diharapkan dapat: 3. menjelaskan pentingnya kehidupan demokrasi; 4. menjelaskan akibat jika tidak menerapkan kehidupan demokratis.
b. Materi Pembelajaran 3. 4.
Pentingya kehidupan demokrasi. Akibat jika tidak menerapkan kehidupan demokratis.
c. Metode · ·
Ceramah bervariasi Diskusi
d. Langkah-Langkah Pembelajaran ·
Pertemuan I No 1.
Kegiatan Belajar Pendahuluan a. Apersepsi Mempersiapkan kelas dalam pembelajaran (absensi, kebersihan kelas, dan lain-lain) b. Memotivasi · Melakukan penjajakan kesiapan belajar siswa.
cxliv
Waktu 10 menit
Ket
·
2.
3.
Menginformasikan kompetensi yang akan dicapai. Kegiatan Inti i. Siswa diajak untuk menelaah bahan atau materi yang sesuai dengan indikator dan kompetensi dasar, yaitu pentingnya kehidupan demokrasi dalam dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. ii. Meminta siswa membentuk 8 kelompok diskusi dengan tema yang telah ditentukan. iii. Meminta siswa mengerjakan tugas menelaah buku. Penutup
60 menit
10 menit
b. Mengumpulkan hasil telaah buku. c. Melakukan refleksi kegiatan yang telah dilakukan d. Guru melakukan tindak lanjut dengan memberikan tugas persiapan presentasi untuk pertemuan selanjutnya. · No 1.
2.
3.
Pertemuan II Kegiatan Belajar Pendahuluan a. Apersepsi Mempersiapkan kelas dalam pembelajaran (absensi, kebersihan kelas, dan lain-lain) b. Memotivasi
·
Siswa memperhatikan cerita guru tentang tidak diterapkannya nilai demokrasi.
·
Menginformasikan kompetensi yang akan dicapai.
Kegiatan Inti a. Siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas; kemudian kelompok lain menanggapi. b. Guru memfasilitasi pelaksanaan diskusi dan menyempurnakan jawaban siswa.
Waktu 10 menit
60 menit
10 menit
Penutup a. Dengan bimbingan guru, siswa membuat kesimpulan hasil diskusi. b. Melakukan refleksi. c. Melakukan tindak lanjut dengan menugasi siswa mempelajari materi untuk pertemuan selanjutnya. e. 4. 5. 6.
Sumber Pembelajaran Buku Pendidikan Kewarganegaraan: untuk SMP dan MTs Kelas VIII, Artikel/berita media massa LKS
cxlv
Ket
f.
Penilaian Mengemukakan pendapat (buku PKn Kls VIII) Pengamatan dan penulisan laporan (buku PKn Kls VIII) Tes uraian Contoh: Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas! Jelaskan pentingnya demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
Ngrambe,……………. 2009 Mengetahui, Kepala Sekolah
Guru PKn
Drs. D A R M I N,M.Pd NIP 131 099 807
M A S R U R,S.Pd NIP
cxlvi
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Standar Kompetensi
: : : :
Kompetensi Dasar
:
Indikator
:
Alokasi Waktu
:
SMP Negeri 1 Ngrambe Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) VIII/II 4. Memahami pelaksanaan demokrasi dalam berbagai kehidupan. 4.3 Menunjukkan sikap positif terhadap pelaksanaan demokrasi dalam berbegai kehidupan. · Menampilkan sikap demokratis dalam kehidupan sekolah. · Menampilkan sikap demokratis dalam kehidupan masyarakat. 4 x 40 menit (2 x pertemuan)
G. Tujuan Pembelajaran Setelah proses pembelajaran, siswa diharapkan dapat: 4. mendemontrasikan sikap demokratis dalam pemilihan ketua OSIS; 5. menampilkan sikap demokratis dalam bermusyawarah; 6. mendemontrasikan sikap demokratis dalam pemilihan ketua RT. H. Materi Pembelajaran Demokrasi dalam berbagai aspek kehidupan I.
Metode Pembelajaran 4. Telaah referensi 5. Diskusi
J.
Langkah-Langkah Pembelajaran 2.
Pertemuan I
No 1.
Kegiatan Belajar Pendahuluan a. Apersepsi Mempersiapkan kelas dalam pembelajaran (absensi, kebersihan kelas, dan lain-lain) b. Memotivasi
·
2.
3.
Melakukan penjajakan kesiapan belajar siswa dengan memberi pertanyaan berkaitan dengan budaya demokrasi.
·
Menginformasikan kompetensi yang akan dicapai. Kegiatan Inti a. Kelas dibagi menjadi 2 kelompok: Kelompok I: mendiskusikan pemilihan ketua kelas secara demokratis. Kelompok 2: mendiskusikan pemilihan ketua RT secara demokratis. Guru melakukan pengamatan. Penutup
a. Melakukan refleksi kegiatan yang telah cxlvii
Waktu 10 menit
60 menit
Ket
dilakukan b. Guru melakukan tindak lanjut untuk mempersiapkan demonstrasi pada pertemuan selanjutnya. 3.
Pertemuan II
No 1.
2.
Kegiatan Belajar Pendahuluan a. Apersepsi Mempersiapkan kelas dalam pembelajaran (absensi, kebersihan kelas, dan lain-lain) b. Memotivasi · Melakukan penjajakan kesiapan belajar siswa, misalnya dengan menyanyikan lagu “Padamu Negeri”. · Menginformasikan kompetensi yang akan dicapai. Kegiatan Inti a. Siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas; kemudian kelompok lain menanggapi. b. Guru memfasilitasi pelaksanaan diskusi dan menyempurnakan jawaban siswa.
Waktu 10 menit
Ket
60 menit
Penutup
3.
a. Dengan bimbingan guru, siswa membuat kesimpulan hasil diskusi. b. Melakukan refleksi. c. Melakukan tindak lanjut dengan menugasi siswa mempelajari materi untuk pertemuan selanjutnya.
K. Sumber Pembelajaran 3. 4.
Buku Pendidikan Kewarganegaraan: untuk SMP dan MTs Kelas VIII, Artikel/berita media massa
L. Penilaian 5. 6. 7. 8.
Pengamatan dan penulisan laporan (buku PKn Kls VIII) Mengemukakan pendapat (buku PKn Kls VIII) Unjuk karya (buku PKn Kls VIII). Untuk format penilaian, lihat Lampiran 1 Tes uraian Ngrambe,……………. 2009
Mengetahui, Kepala Sekolah
Guru PKn
Drs. D A R M I N,M.Pd
M A S R U R,S.Pd
cxlviii
NIP 131 099 807
Mata Pelajaran Kelas Semester
NO
STANDAR KOMPETENSI
NIP
: Pendidikan Kewarganegaraan : VIII ( delapan ) : II KISI – KISI TEST PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN ( Untuk uji coba )
KOMPETENSI DASAR
Memahami 1
pelaksanaan demokrasi
Menjelaskan hakekat demokrasi
INDIKATOR
C1 Menjelaskan hakekat demokrasi Menguraikan sejarah perkembangan demokrasi Menguraiakn macam – macam demokrasi
dalam berbagai 2
aspek kehidupan
Kemampuan Kognitif
Menjelaskan Menjelaskan arti pentingnya pentingnya demokrasi kehidupan Menjelaskan pelaksanaan demokrasi dalam demokrasi di Indonesia bermasyarakat, Menerapkan demokrasi cxlix
C2
C3
1
3
2
4 1
3 2
2 1
2
3
2
Jum lah
2 17
17
berbangsa dan bernegara
dalam kehidupan sehari hari
Menunjukkan sikap positif terhadap pelaksanaan demokrasi dalam berbagai kehidupan
3
Menunjukkan kebaikan budaya demokrasi Menampilkan sikap demokratis dalam berbagai kehidupan
Jumlah
1 2
2 3
3 3
2
3
3
16
15
19
16
50
Lampiran 2. KUESIONER TEST PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN NAMA : ………………………………………. NO ABSENSI : ………………………………………. KELAS : 8 / …. SEKOLAH : ……………………………………. PETUNJUK CARA MENGERJAKAN : Pilihlah jawaban yang paling benar menurut anda, dengan member tanda silang huruf A, B, C atau D pada lembar jawaban yang telah tersedia.Jawaban anda tidak mempengaruhi nilai dari gurumu.
1. Dua prinsip pokok ajaran dari demokrasi adalah … a. Kebebasan dan persamaan b. Kebebasan dan kebersamaan c. Persamaan dan persatuan d. Keadilan dan kebebasan 2. Golongan bangsawan yang turut menentukan kebijakan pemerintah disebut … a. Pleb b. House of lord a. Patricia b. House of Commons 3. Negara yang paling berpengaruh terhadap perkembangan kehidupan demokrasi di eropa adalah … a. Negara Perancis
cl
b. Negara inggris a. Negara Spanyol b. Negara Jerman 4. Semua manusia dilahirkan dengan hak sama, ini merupakan pendapat dari a. Apeldorn b. Montesqueu a. J J Rousseau b. John Lock 5. Jenis demokrasi apabila dilihat dari cara penyaluran kehendak rakyat dibedakan menjai dua yaitu … a. Demokrasi Parlementer dan Presidesil b. Demokrasi Liberal dan Sosialis c. Demokrasi konstitusional dan rakyat d. Demokrasi langsung dan tidak langsung
6. Jenis demokrasi apabila dilihat dari prinsip ideology dibedakan menjadi dua yaitu … a. Demokrasi Parlementer dan Presidesil b. Demokrasi Liberal dan Sosialis c. Demokrasi konstitusional dan rakyat d. Demokrasi langsung dan tidak langsung 7. Demokrasi yang mengupayakan untuk menghilangkan kesenjangan dibidang ekonomi, namun persamaan dibidan politik kurang diperhatikan bahkan kalau perlu dihilangkan. Adalah cirri demokrasi … a. Material b. Formal a. Gabungan b. Liberal 8. Parlemen di Inggris menganut dua kamar, anggota parlemen yang merupakan wakil rakyat adalah … a. House of lord b. House of Representatif a. House of Residence b. House of Commans 9. Berikut yang tidak termasuk cirri umum dari demokrasi liberal adalah … a. Adanya golongan mayoritas dan minoritas b. Adanya voting, mosi dan demonstrasi a. Adanya banyak partai b. Adanya partai politik tunggal
cli
10. Yang dimaksud dengan budaya demokrasi adalah … a. Pola tingkah laku beberapa orang yang menampilkan cirri – cirri nasionalisme b. Pola sikap beberapa orang terhadap demokrasi yang diyakini kebenarannya c. Pola tingkah laku yang menampilkan demokrasi sebagai bagian tak terpisahkan dalam hidupnya d. Nilai – nilai yang menggambarkan prinsip demokrasi 11. Yang menunjukkan bahwa budaya demokrasi di Indonesia berakar dari budaya social masyarakat adalah … a. Beberapa anggota karangtaruna mencalonkan dirinya menjadi kepala desa b. Anggota masyarakat senantiasa bermusyawarah untuk mengatasi banjir c. Anggota masyarakat beramai – ramai antri sembako di kantor desa d. Seluruh warga Negara ikut memilih saat ada pemilihan presiden 12. Berikut ini yang merupakan contoh demokrasi dalam kehidupan sehari – hari adalah … a. Mengijinkan para pemegang ijin hak pengusahaan hutan menebang pohon di hutan lindung b. Mengakui serta menganggap wajar adanya keanekaragaman pendapat, kepentingan dan tingkah laku. c. Menjamin tegaknya keadilan para pejabat diberbagai tingkat jenjang d. Melibatkan pengusaha dan mengabaikan masyarakat dalam membuat UU pengolahan limbah. 13. Pernyataan berikut yang salah tentang demokrasi adalah … a. Demokrasi mengakui bahwa kekuasaan tertinggi berada ti tangan rakyat b. Demokrasi mengakui adanya kebebasan setiap warga Negara c. Demokrasi mengakui bahwa setiap warganegara adalah sama d. Demokrasi mengakui kebebasan mutlak setiap warga negara 14. Yang dimaksud demokrasi tidak langsung adalah… a. Setiap warga Negara langsung menentukan kebijaksanaan umum Negara b. Keikusertaan warganegara dalam penyelenggaraan Negara hanya diwakili oleh kaum mayoritas c. Keikutsertaan warganegara dalam penyelenggaraan Negara dilakukan oleh lembaga perwakilan
clii
d. Demokrasi yang berdasarkan kebebasan dan individualis bagi penganutnya. 15. Seiring berkembangnya industry di eropa yang menciptakan klas menengah yang kaya, maka dari kelas menengah inilah memunculkan sebuah badan legislative nasional yang disebut dengan … a. Eksekutif b. Badan Pertimbangan Presiden a. Badan Pelaksana UU b. Parlemen 16. Dalam pandangan Aristoteles ada tiga bentuk pemerintahan yang baik yaitu … a. Monaki – Aristokrasi – Politea b. Monarki – Demokrasi – Politea a. Monarki – Aristokrasi – Tirani b. Oligarki – Aristokrasi – Politea
17. Dalam demokrasi Pancasila kebebasan yang dianut adalah kebebasan … a. Yang sebebas – bebasnya b. Yang senantiasa mengutamakan dirinya a. Yang bertanggung jawab b. Yang tidak dibatasi apapun 18. Ajaran demokrasi menentang adanya diskriminasi, contoh pelaksanaannya adalah … a. Setiap warganegara diberi kesempatan yang sama untuk tidak berpendidikan tinggi b. Setiap warganegara diberi kesempat yang sama untuk mengenyam pendidikan setinggi mungkin c. Setiap warganegara tidak memiliki kesempatan yang sama untuk turut dalam pemilihan umum d. Antara pria dan wanita memilki perbedaan sehinga perlu mendapat perlakuan yang berbeda 19. Ciri khas yang paling fundamental dari setiap system demokrasi adalah pandangan bahwa warganegara / rakyat harus … a. Dilibatkannya dalam pengambilan keputusan hakim b. Dilibatkan dalam membangun Negara c. Dilibatkan dalam setiap kegiatan Negara d. Dilibatkan dalam pengambilan keputusan politik 20. Pemerintahan demokratis di bawah Rule of Law menurut Miriam budiardjo memiliki syarat – syarat …
cliii
a. mengutamakan musyawarah mufakat b. menjamin tegaknya keadilan a. adanya pemilu yang bebas b. tidak memaksakan kehendak pada orang lain. 21. Factor utama melahirkan era reformasi di Indonesia adalah … a. Banyaknya para mahasiswa berdemonstrasi b. Kejenuhan warga terhadap presiden Suharto c. Merajalelanya korupsi, Kolusi , dan Nepotisme d. Adanya penculikan terhadap aktivis HAM
22. Kebebasan dalam demokrasi bukan kebebasan yang mutlak artinya … a. Kebebasan setiap warganegara akan dibatasi oleh hak warganegara lainnya b. Kebebasan setiap warganegara tidak akan dibatasi oleh hak warganegara lainnya c. Kebebsan setiap warganegara akan dibatasi oleh kewajiban warganegra lainnya d. Kebebasan setiap warganegara akan dibatasi oleh hak yang dimiliki oleh makluk lainnya 23. Budaya demokrasi yang telah mengakar di Negara Indonesia adalah … a. Musyawarah dan mufakat b. Persamaan bagi seluruh rakyat Indonesia a. Rajin berdoa dan berderma b. Gotong royong 24. Berikut ini yang merupakan cirri dari demokrasi Pancasila adalah … a. Mengutamakan kepentingan kelas social b. Persamaan bagi seluruh rakyat Indonesia c. Diliputi semangat individualism d. Penggunaan hak diatas kewajiban 25. Salah satu wujud penerapan demokrasi dalam kehidupan sehari – hari adalah … a. Selalu ingin menonjolkan diri b. Selalu memaksakan kehendak
cliv
c. Selalu bermusyawarah dalam menyelesaikan masalah d. Selalu melakukan unjuk rasa dengan membakar ban bekas 26. Berikut yang tidak termasuk nilai – nilai Pancasila yang sesuai dengan pilar demokrasi adalah … a. Negara berdasar atas kekuasaan b. System Negara republic a. Prinsip musyawarah mufakat b. Pemerintahan yang konstitusional 27. Yang tidak termasuk cirri umum dari demokrasi liberal adalah … a. Adanya golongan mayoritas b. Seringnya terjadi voting dan demonstrasi c. Adanya golongan minoritas menguasai Negara d. Adanya kelompok minoritas
28. Pernyataan – pernyataan berikut merupakan prinsip – prinsip dasar demokrasi , kecuali … a. Hak asasi manusia dijamin b. Peradilan yang bebas dan tidak memihak a. Adanya kebebasan pers / mass media b. Pemerintahan berdasar kekuasaan 29. Berikut ini adalah pembagian kekuasaan Negara menurut ajaran trias Politika, kecuali … a. Kekuasaan eksekutif b. Kekuasaan Legislatif a. Kekuasaan komunikatif b. Kekuasan yudikatif 30. Berikut yang tidak termasuk penyebab lahirnya era reformasi adalah … a. Peran presiden terlampau besar b. Lembaga Negara MPR / DPR tidak berfungsi c. Unsure demokrasi lainnya ( pers ) tidak berfungsi d. Adanya perkelahian secara masal para mahasiswa. 31. Kehidupan demokrasi sangat penting dalam hidup bermasyarakat, hal ini disebabkan karena … a. Demokrasi dapat mempererat persaudaraan antar warga masyarakat b. Dapat menumbuhkan semangat warga masyarakat untuk beraktivitas dan kerkreasi
clv
c. Dapat menumbuhkan kepekaan warga masyarakat terhadap lingkungannya d. Semua jawaban benar 32. Demokrasi dapat menciptakan keserasian dan keharmonisan antara apa yang diperbuat dan apa yang diperoleh oleh warga masyarakat. Hal ini sesuai dengan prinsip demokrasi, yaitu… a. Persamaan b. Kebebasan yang bertanggung jawab a. Keseimbangan hak dan kewajiban b. Keadilan sosial 33. Bentuk pelaksanaan budaya demokrasi dalam kehidupan bernegara yang sesuai dengan prinsip kebebasan yang bertanggung jawab adalah … a. Berani memberantas KKN b. Menjadi golput saat pemilu c. Membiasakan menyelesaikan masalah dengan musyawarah d. Membiasakan untuk berbuat baik dan benar
34. Contoh pelaksanaan demokrasi di lingkungan sekolah, antara lain … a. Memilih kepala sekolah b. Menyusun tata tertib sekolah c. Memilih wakil kepala sekolah d. Musyawarah untuk memilih ketua kelas 35. Setiap tahun koperasi selalu mengadakan Rapat Anggota Tahunan ( R A T ). Kegiatan ini dapat disebut sebagai … a. Bentuk demokrasi b. Konsep demokrasi c. Pelaksanaan demokrasi d. Pembinaan demokrasi 36. Setiap peserta musyawarah berhak menyampaikan saran, usul, dan pendapat serta wajib menghargai pendapat, usul dan saran peserta lain, hal ini sesuai dengan prinsip demokrasi , yaitu … a. Kebebasan mengeluarkan pendapat dan pikiran b. Bermusyawarah c. Kebebasan berkumpul dan berserikat d. Persamaan 37. Di lingkungan keluarga budaya demokrasi terus – menerus dihidupkan dan dibina hal ini terbukti seperti tersebut dibawah ini, kecuali a. Sebelum memasak ibu menawarkan menu makanan kepada ayah dan anak- anaknya.
clvi
b. Adanya kebebasan bagi anggota keluarga memperoleh informasi dan berfikir kritis c. Ayah selaku kepala keluarga mengambil sikap demokratis dalam menyelesaikan masalah keluarga dengan musyawarah d. Ayah selalu mendorong putra – putrinya untuk selalu hidup rukun dan saling menghargai 38. Di sekolah budaya demokrasi dapat dibina memalui berbagai kegiatan, diantaranya seperti berikut, kecuali … a. Adanya rapat OSIS b. Membicarakan teman yang kena hukuman c. Kegiatan diskusi d. Mengikuti kegiatan K I R 39. Mengedepankan musyawarah dalam mengambil keputusan yang menyangkut kepentingan bersama dilingkungan sekitar. Contoh pernyataan diatas merupakan salah satu contoh pelaksanaan demokratis di lingkungan … a. Keluarga c. Sekolah b. Masyarakat d. negara 40. apabila ada teman yang mendapat juara karena kepandaiannya, kita harus mengakui keunggulannya dan mengucapkan selamat. Sikap yang kita lakukan tersebut menunjukan bahwa … a. Membiasakan diri untuk berbudya demokratis b. Merasa iri atas keberhasilan teman c. Menunjukkan solidaritas dengan teman d. Agar kita disenangi teman 41. Salah satu bukti bangsa indonesia telah melaksanakan budaya demokrasi semenjak sebelum kemerdekaan , yaitu … a. Adanya sikap toleransi c. rembug desa b. Gotong royong d. pemilihan 42. Pada masa berlakunya praktik budaya demokrasi Pancasila banyak mengalami kemerosotan, salah satu tandanya adalah … a. Berkembangnya KKN c.berkembangnya komunikasi b. Berkembangnya ekonomi d. lemahnya pengawasan masyarakat 43. Salah satu cara agar budaya demokrasi dapat berkembang dalam masyarakat adalah dengan … a. Member hukuman bagi orang yang tidak berdemokrasi b. Member contoh dan teladan perilaku demokrasi c. Diadakan penyluhan budaya demokrasi d. Menghafal sila keempat
clvii
44. Membiasakan diri untuk dialog dalam menghadapi masalah, mengakui keunggulan orang lain, adalah contoh dari a. Budaya bangsa Indonesia c. hakekat demokrasi b. Cirri – cirri demokrasi d. budaya demokrasi 45. Budaya demokrasi dapat ditunjukan dengan sikap … a. Membentuk kelompok yang sepaham b. Mempertahankan pendapat apapun resikonya c. Sikap menerima kekalahan dalam PILKADA d. Selalu melontarkan kritik tajam pada lawan politik 46. Ester yuliana adalah bendaeara proyek pada instansi pemerintah, ia sengaja memalsukan buku atau daftar yang khusus pada saat diadakan pemeriksaan administrasi, tindakan Ester yuliana tersebut tergolong … a. Korupsi c. penyelamatan perusahaan b. Nepotosme d. kolusi 47. Seorang pemimpin harus mampu mengendalikan diri dan menjauhi sikap tercela, hal ini merupakan cirri pemimpin yang … a. Berlimu c. beriman b. Cerdas d. terampil 48. Perhatikan pernyataan berikut ! I. Memicu disintegrasi bangsa II. Merusak sendi – sendi kehidupan masyarakat III. Menambah kekayaan pribadi dan Negara IV. Merugikan keuangan Negara Berdasarkan pernyataan diatas, akibat yang timbul dari adanya perilaku KKN, ditunjukkan dengan nomor … a. I dan II c. I,II dan III b. II dan IV d. I,II,III dan IV 49. Kehidupan budaya demokrasi dilaksanakan pada saat … a. Ada suatu masalah b. Masyarakat mulai anarkis dalam menghadapi masalah c. Ada masalah atau tidak ada masalah d. Dilaksanakan Pemilu dan PILKADA 50. Contoh bentuk kehidupan demokrasi yang terjadi di desa adalah … a. Adabya rembug desa c. adanya bersih desa b. Adanya upacara adat d. adanya hajatan desa.
clviii
KISI – KISI TEST PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN ( Untuk kelompok eksperimen dan kontrol )
NO
STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
Menjelaskan hakekat demokrasi
1 Memahami pelaksanaan demokrasi 2
dalam berbagai aspek kehidupan
3
Menjelaskan pentingnya kehidupan demokrasi dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Menunjukkan sikap positif terhadap pelaksanaan demokrasi dalam berbagai kehidupan Jumlah
clix
Kemampuan Kognitif
INDIKATOR
C1 Menjelaskan hakekat demokrasi Menguraikan sejarah perkembangan demokrasi Menguraiakn macam – macam demokrasi Menjelaskan arti pentingnya demokrasi Menjelaskan pelaksanaan demokrasi di Indonesia Menerapkan demokrasi dalam kehidupan sehari - hari Menunjukkan kebaikan budaya demokrasi Menampilkan sikap demokratis dalam berbagai kehidupan
C2
C3
3
2
Jum lah
2 1
15 3
2
2
1
2
1
2
3
1
1 1
3 1
1 3
1
1
3
12
15
13
15
10
40
TEST PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN NAMA : ………………………………………. NO ABSENSI : ………………………………………. KELAS : 8 / …. SEKOLAH : ……………………………………. PETUNJUK CARA MENGERJAKAN : Pilihlah jawaban yang paling benar menurut anda, dengan memberi tanda silang huruf A, B, C atau D pada lembar jawaban yang telah tersedia.Jawaban anda tidak mempengaruhi nilai dari gurumu.
1. Dua prinsip pokok ajaran dari demokrasi adalah … a. Kebebasan dan persamaan b. Kebebasan dan kebersamaan c. Persamaan dan persatuan d. Keadilan dan kebebasan 2. Semua manusia dilahirkan dengan hak sama, ini merupakan pendapat dari a. Apeldorn b. Montesqueu c. J J Rousseau d. John Lock 3. Jenis demokrasi apabila dilihat dari cara penyaluran kehendak rakyat dibedakan menjai dua yaitu … a. Demokrasi Parlementer dan Presidesil b. Demokrasi Liberal dan Sosialis c. Demokrasi konstitusional dan rakyat d. Demokrasi langsung dan tidak langsung 4. Jenis demokrasi apabila dilihat dari prinsip ideology dibedakan menjadi dua yaitu … a. Demokrasi Parlementer dan Presidesil b. Demokrasi Liberal dan Sosialis c. Demokrasi konstitusional dan rakyat d. Demokrasi langsung dan tidak langsung 5. Parlemen di Inggris menganut dua kamar, anggota parlemen yang merupakan wakil rakyat adalah … a. House of lord b. House of Representatif clx
c. House of Residence d. House of Commans 6. Berikut yang tidak termasuk cirri umum dari demokrasi liberal adalah … a. Adanya golongan mayoritas dan minoritas b. Adanya voting, mosi dan demonstrasi c. Adanya banyak partai d. Adanya partai politik tunggal 7. Yang dimaksud dengan budaya demokrasi adalah … a. Pola tingkah laku beberapa orang yang menampilkan cirri – cirri nasionalisme b. Pola sikap beberapa orang terhadap demokrasi yang diyakini kebenarannya c. Pola tingkah laku yang menampilkan demokrasi sebagai bagian tak terpisahkan dalam hidupnya d. Nilai – nilai yang menggambarkan prinsip demokrasi 8. Berikut ini yang merupakan contoh demokrasi dalam kehidupan sehari – hari adalah … a. Mengijinkan para pemegang ijin hak pengusahaan hutan menebang pohon di hutan lindung b. Mengakui serta menganggap wajar adanya keanekaragaman pendapat, kepentingan dan tingkah laku. c. Menjamin tegaknya keadilan para pejabat diberbagai tingkat jenjang d. Melibatkan pengusaha dan mengabaikan masyarakat dalam membuat UU pengolahan limbah. 9. Pernyataan berikut yang salah tentang demokrasi adalah … a. Demokrasi mengakui bahwa kekuasaan tertinggi berada ti tangan rakyat b. Demokrasi mengakui adanya kebebasan setiap warga Negara c. Demokrasi mengakui bahwa setiap warganegara adalah sama d. Demokrasi mengakui kebebasan mutlak setiap warga negara 10. Seiring berkembangnya industry di eropa yang menciptakan klas menengah yang kaya, maka dari kelas menengah inilah memunculkan sebuah badan legislative nasional yang disebut dengan … a. Eksekutif b. Badan Pertimbangan Presiden c. Badan Pelaksana UU d. Parlemen
clxi
11. Dalam pandangan Aristoteles ada tiga bentuk pemerintahan yang baik yaitu … a. Monaki – Aristokrasi – Politea b. Monarki – Demokrasi – Politea c. Monarki – Aristokrasi – Tirani d. Oligarki – Aristokrasi - Politea 12. Dalam demokrasi Pancasila kebebasan yang dianut adalah kebebasan … a. Yang sebebas – bebasnya b. Yang senantiasa mengutamakan dirinya c. Yang bertanggung jawab d. Yang tidak dibatasi apapun 13. Ajaran demokrasi menentang adanya diskriminasi, contoh pelaksanaannya adalah … a. Setiap warganegara diberi kesempatan yang sama untuk tidak berpendidikan tinggi b. Setiap warganegara diberi kesempat yang sama untuk mengenyam pendidikan setinggi mungkin c. Setiap warganegara tidak memiliki kesempatan yang sama untuk turut dalam pemilihan umum d. Antara pria dan wanita memilki perbedaan sehinga perlu mendapat perlakuan yang berbeda 14. Ciri khas yang paling fundamental dari setiap system demokrasi adalah pandangan bahwa warganegara / rakyat harus … a. Dilibatkannya dalam pengambilan keputusan hakim b. Dilibatkan dalam membangun Negara c. Dilibatkan dalam setiap kegiatan Negara d. Dilibatkan dalam pengambilan keputusan politik 15. Pemerintahan demokratis di bawah Rule of Law menurut Miriam budiardjo memiliki syarat – syarat … a. mengutamakan musyawarah mufakat b. menjamin tegaknya keadilan c. adanya pemilu yang bebas d. tidak memaksakan kehendak pada orang lain. 16. Factor utama melahirkan era reformasi di Indonesia adalah … a. Banyaknya para mahasiswa berdemonstrasi b. Kejenuhan warga terhadap presiden Suharto c. Merajalelanya korupsi, Kolusi , dan Nepotisme d. Adanya penculikan terhadap aktivis HAM
clxii
17. Kebebasan dalam demokrasi bukan kebebasan yang mutlak artinya … a. Kebebasan setiap warganegara akan dibatasi oleh hak warganegara lainnya b. Kebebasan setiap warganegara tidak akan dibatasi oleh hak warganegara lainnya c. Kebebsan setiap warganegara akan dibatasi oleh kewajiban warganegra lainnya d. Kebebasan setiap warganegara akan dibatasi oleh hak yang dimiliki oleh makluk lainnya 18. Budaya demokrasi yang telah mengakar di Negara Indonesia adalah … a. Musyawarah dan mufakat b. Persamaan bagi seluruh rakyat Indonesia c. Rajin berdoa dan berderma d. Gotong royong 19. Berikut ini yang merupakan cirri dari demokrasi Pancasila adalah … a. Mengutamakan kepentingan kelas social b. Persamaan bagi seluruh rakyat Indonesia c. Diliputi semangat individualisme d. Penggunaan hak diatas kewajiban 20. Berikut yang tidak termasuk nilai – nilai Pancasila yang sesuai dengan pilar demokrasi adalah … a. Negara berdasar atas kekuasaan b. System Negara republic c. Prinsip musyawarah mufakat d. Pemerintahan yang konstitusional 21. Yang tidak termasuk cirri umum dari demokrasi liberal adalah … a. Adanya golongan mayoritas b. Seringnya terjadi voting dan demonstrasi c. Adanya golongan minoritas menguasai Negara d. Adanya kelompok minoritas 22. Berikut yang tidak termasuk penyebab lahirnya era reformasi adalah … a. Peran presiden terlampau besar b. Lembaga Negara MPR / DPR tidak berfungsi c. Unsure demokrasi lainnya ( pers ) tidak berfungsi d. Adanya perkelahian secara masal para mahasiswa.
clxiii
23. Kehidupan demokrasi sangat penting dalam hidup bermasyarakat, hal ini disebabkan karena … a. Demokrasi dapat mempererat persaudaraan antar warga masyarakat b. Dapat menumbuhkan semangat warga masyarakat untuk beraktivitas dan kerkreasi c. Dapat menumbuhkan kepekaan warga masyarakat terhadap lingkungannya d. Semua jawaban benar 24. Bentuk pelaksanaan budaya demokrasi dalam kehidupan bernegara yang sesuai dengan prinsip kebebasan yang bertanggung jawab adalah … a. Berani memberantas KKN b. Menjadi golput saat pemilu c. Membiasakan menyelesaikan masalah dengan musyawarah d. Membiasakan untuk berbuat baik dan benar 25. Contoh pelaksanaan demokrasi di lingkungan sekolah, antara lain … a. Memilih kepala sekolah b. Menyusun tata tertib sekolah c. Memilih wakil kepala sekolah d. Musyawarah untuk memilih ketua kelas 26. Setiap tahun koperasi selalu mengadakan Rapat Anggota Tahunan ( R A T ). Kegiatan ini dapat disebut sebagai … a. Bentuk demokrasi b. Konsep demokrasi c. Pelaksanaan demokrasi d. Pembinaan demokrasi 27. Setiap peserta musyawarah berhak menyampaikan saran, usul, dan pendapat serta wajib menghargai pendapat, usul dan saran peserta lain, hal ini sesuai dengan prinsip demokrasi , yaitu … a. Kebebasan mengeluarkan pendapat dan pikiran b. Bermusyawarah c. Kebebasan berkumpul dan berserikat d. persamaan 28. Di lingkungan keluarga budaya demokrasi terus – menerus dihidupkan dan dibina hal ini terbukti seperti tersebut dibawah ini, kecuali a. Sebelum memasak ibu menawarkan menu makanan kepada ayah dan anak- anaknya. b. Adanya kebebasan bagi anggota keluarga memperoleh informasi dan berfikir kritis c. Ayah selaku kepala keluarga mengambil sikap demokratis dalam menyelesaikan masalah keluarga dengan musyawarah
clxiv
d. Ayah selalu mendorong putra – putrinya untuk selalu hidup rukun dan saling menghargai 29. Di sekolah budaya demokrasi dapat dibina memalui berbagai kegiatan, diantaranya seperti berikut, kecuali … a. Adanya rapat OSIS b. Membicarakan teman yang kena hukuman c. Kegiatan diskusi d. Mengikuti kegiatan K I R 30. Mengedepankan musyawarah dalam mengambil keputusan yang menyangkut kepentingan bersama dilingkungan sekitar. Contoh pernyataan diatas merupakan salah satu contoh pelaksanaan demokratis di lingkungan … a. Keluarga b. Masyarakat c. Sekolah d. Negara 31. Apabila ada teman yang mendapat juara karena kepandaiannya, kita harus mengakui keunggulannya dan mengucapkan selamat. Sikap yang kita lakukan tersebut menunjukan bahwa … a. Membiasakan diri untuk berbudya demokratis b. Merasa iri atas keberhasilan teman c. Menunjukkan solidaritas dengan teman d. Agar kita disenangi teman 32. Salah satu bukti bangsa indonesia telah melaksanakan budaya demokrasi semenjak sebelum kemerdekaan , yaitu … c. Adanya sikap toleransi c. rembug desa d. Gotong royong d. pemilihan 33. Pada masa berlakunya praktik budaya demokrasi Pancasila banyak mengalami kemerosotan, salah satu tandanya adalah … c. Berkembangnya KKN c.berkembangnya komunikasi d. Berkembangnya ekonomi d. lemahnya pengawasan masyarakat 34. Salah satu cara agar budaya demokrasi dapat berkembang dalam masyarakat adalah dengan … a. Member hukuman bagi orang yang tidak berdemokrasi b. Member contoh dan teladan perilaku demokrasi c. Diadakan penyluhan budaya demokrasi d. Menghafal sila keempat
clxv
35. Membiasakan diri untuk dialog dalam menghadapi masalah, mengakui keunggulan orang lain, adalah contoh dari a. Budaya bangsa Indonesia c. hakekat demokrasi b. Cirri – cirri demokrasi d. budaya demokrasi 36. Budaya demokrasi dapat ditunjukan dengan sikap … a. Membentuk kelompok yang sepaham b. Mempertahankan pendapat apapun resikonya c. Sikap menerima kekalahan dalam PILKADA d. Selalu melontarkan kritik tajam pada lawan politik 37. Ester yuliana adalah bendaeara proyek pada instansi pemerintah, ia sengaja memalsukan buku atau daftar yang khusus pada saat diadakan pemeriksaan administrasi, tindakan Ester yuliana tersebut tergolong … a. Korupsi c. penyelamatan perusahaan b. Nepotosme d. kolusi 38. Seorang pemimpin harus mampu mengendalikan diri dan menjauhi sikap tercela, hal ini merupakan cirri pemimpin yang … a. Berlimu c. beriman b. Cerdas d. terampil 39. Perhatikan pernyataan berikut ! V. Memicu disintegrasi bangsa VI. Merusak sendi – sendi kehidupan masyarakat VII. Menambah kekayaan pribadi dan Negara VIII. Merugikan keuangan Negara Berdasarkan pernyataan diatas, akibat yang timbul dari adanya perilaku KKN, ditunjukkan dengan nomor … a. I dan II c. I,II dan III b. II dan IV d. I,II,III dan IV 40. Kehidupan budaya demokrasi dilaksanakan pada saat … a. Ada suatu masalah b. Masyarakat mulai anarkis dalam menghadapi masalah c. Ada masalah atau tidak ada masalah d. Dilaksanakan Pemilu dan PILKADA
Kisi Kisi Indikator Motivasi Belajar
clxvi
No
Teori Motivasi
Tokoh
Indikator dalam Belajar
1
Achivement Motivation
Mc. Cleland
Adanya N-ach
e. Kemampuan ( ability ) f. Usaha ( effart ) g. Kesulitan tugas belajar 2
Atribut Motivation
Weiner
yang dibebankan ( Task difficulty ) h. Nasib ( luck ) c. Kebtuhan berkelanjutan ( 3
Need Motivation
Maslaw
deficiency needs ) d. Kebutuhan pengayaan ( growth needs ) e. Attention ( Perhatian penuh ) f. Relevance ( Relevansi )
4
Motivasi ARCS
Keller
g. Confidence ( Kepercayaan diri ) h. Satifaction ( kepuasan )
Lampiran 2.1
NAMA
KUESIONER MOTIVASI BELAJAR : ……………………………………….
clxvii
NO ABSENSI : ………………………………………. KELAS : 8 / …. SEKOLAH : ……………………………………. PETUNJUK CARA MENGERJAKAN : Pilihlah jawaban yang paling benar menurut anda, dengan member tanda silang huruf A, B, C atau D pada lembar jawaban yang telah tersedia.Jawaban anda tidak mempengaruhi nilai dari gurumu.
1. Besuk pagi saya tahu ada pelajaran Pendidikan Kewarganagaraan , biasanya saya : a. Sejak sore membuka buku, kalau – kalau ada PR b. Setelah jam 19.30 saya baru membuka buku pelajaran c. Persiapan sekolah saya siapkan pagi hari waktu akan berangkat d. Kadang – kadang tidak persiapan karena tergesa - gesa 2. Setiap hari dirumah, untuk belajar biasanya a. Saya lakukan apabila ada PR atau tugas – tugas dari guru b. Saya sakukan apabila ada ulangan saja karena bila tidak ada ulangan akan membuang waktu c. Saya membuat jadwal dirumah sebagai pedoman belajar d. Jarang belajar, karena saya telah paham dijelaskan guru di sekolah 3. Pada waktu masuk sekolah setiap pagi , yang lebih saya sukai : a. Datang mendekai bel masuk saja b. Tidak tentu kadang- kadang awal kadang – kadang terlambat c. Tidak terlambat d. Datang awal, agar tidak tergesa - gesa 4. Dalam menghadapi pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, yang saya lakukan : a. Biasa saja, karena gurunya menyenangkan b. Mempersiapkan LKS dan buku pelajaran c. Mempersiapkan LKS saja d. Tidak perlu persiapan karena LKS pasti dibahas di kelas bersama guru
5. Apabila ada Pekerjaan Rumah maka saya : a. Selalu berusaha benar semua b. Saya kerjakan sesuai kemampuan saya
clxviii
c. Kadang – kadang tidak pernah saya kerjakan d. Saya menunggu jawaban teman saya yang lebih pandai di sekolah 6. Tugas kelompok dalam pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan biasanya : a. Saya selesaikan sendiri karena teman rumahnya jauh b. Saya selesaikan dengan teman c. Saya serahkan kepada kelompok yang pandai saja d. Menunggu pembagian tugas dari kelompok 7. Ketika melihat teman yang curang dalam mengerjakan soal ulangan, dan kebetulan mendapat nilai bagus, maka saya : a. Akan ikut curang, karena dibiarkan oleh guru b. Kadang – kadang ikut curang c. Tidak ikut curang meskipun nilai saya tidak baik d. Tidak ikut curang, dan berusaha mendapat nilai baik 8. Saya sibuk sekali dan ada PR dari guru Pendidikan Kewarganegaraan, maka saya akan… a. Menyuruh kakak atau keluarga untuk mengerjakan PR b. Berusaha mengerjakan sendiri sesuai kemampuan saya c. Tidak saya kerjakan sama sekali d. Tidak saya kerjakan dan menyiapkan alasan yang sekiranya sesuai 9. Materi pelajaran sejarah demokrasi sebaiknya : a. Dijelaskan secara detail dari awal hingga saat ini b. Dijelaskan pokok – pokok saja karena menghabiskan waktu c. Tidak usah dijelaskan, siswa cukup membaca buku d. Dijelaskan atau tidak bagi saya sama saja
10. Ulangan Pendidikan Kewarganegaraan ,ada soal yang sulit minta tolong kepada teman, menurut saya : a. Sangat merugikan prestasi saya b. Boleh saja, karena berusaha mendapat nilai baik
clxix
c. Tidak baik karena untuk melatih kemandirian d. Saya tidak berani, takut ketahuan guru. 11. Soal – soal LKS harus dikerjakan baik mandiri maupun kelompok maka … a. Soal mandiri dan kelompok saya kerjakan sendiri b. Soal mandiri saya kerjakan sendiri yang sulit bertanya teman, c. Soal kelompok saya serahkan teman, saya mengerjakan soal mandiri d. Soal mandiri dan kelompok saya serahkan teman 12. Dalam pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan saya berusaha agar … a. Mendapat nilai lebih tinggi b. Memahami apa yang dijelaskan guru c. Mengerjakan soal dengan benar d. Guru tidak marah kepada saya 13. Belajar kelompok bagi saya sangat menyenangkan karena… a. Soal – soal yang sulit dapat diselesaiakn bersama b. Mendapat jawaban yang benar dari teman c. Dapat membahas pelajaran yang diberikan guru d. Dapat belajar sambil sendau gurau 14. Fasilitas pelajaran di sekolah saya… a. Sangat memadai sehingga mudah menerima pelajaran b. Belum memadai, tapi saya mampu menerima pelajaran dengan baik c. Sangat minim, sehingga prestasi belajar rendah d. Tidak ada, maka guru tidak menggunakan fasilitas
15. Setelah mendapat pelajaran , dengan cara yang menyenangkan, maka saya … a. Selalu ingat apa yang telah diajarkan b. Selalu senang dan ingin diberi pelajaran yang demikian c. Biasa – biasa saja
clxx
d. Tidak senang karena mengganggu teman yang konsentrasi 16. Setelah tes / ulangan saya mendapatkan nilai 6,5 , padahal SKM ( syarat ketuntasan minimal 6,5 ) maka saya … a. Berusaha sekuat tenaga agar dapat lebih baik lagi b. Sudah puas karena nilai saya tidak dibawah SKM c. Malu kepada teman dan orangtua d. Sudah puas karena dengan nilai itu saya sudah bias naik kelas 17. Setiap mengerjakan tugas rumah yang dibebankan guru kepada saya, saya sangat senang jika,… a. Hasilnya baik setelah dikreksi guru b. Hasilnya sangat mendukung ulangan harian c. Guru tidak marah karena tugas dapat saya selesaikan d. Orang lain tahu bahwa saya bias mengerjakan 18. Tugas – tugas yang dikerjakan dirumah, saya… a. Berusaha supaya pekerjaan saya bisa selesai yang terbaik b. Senang jika pekerjaan saya sudah sama dengan teman – teman c. Kerjakan sesuai petunjuk guru d. Tidak ingin menjadi yang paling baik 19. Teman saya berusaha ingin menjadi orang yang berhasil dan terkenal maka saya… a. Tenang – tenang saja dalam belajar karena memang nasibnya berbeda b. Semampunya saja, dan diselingi santai – santai c. Belajar dengan giat agar dapat meniru d. Tidak punya cita – cita demikian, semuanya terserah tuhan
20. Saya senang pada pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang … a. Diterangkan dengan santai saja b. Dijelaskan dengan serius c. Dijelaskan dengan suasana ahtif, kreatif, efektif dan menyenangkan d. Dijelaskan singkat – singkat saja
clxxi
21. Saya selalu belajar denagn giat dan ingin mendapatkan nilai yang baik supaya bisa… a. Mendapatkan rangking 1 di kelas b. Menyenangkan hati saya dan orangtua c. Menyenangkan guru dan wali kelas d. Mendapatkan beasiswa 22. Waktu ulangan kadangkala mendapat niali 7 atau 8, maka saya… a. Sudah puas dengan hasil tersebut b. Belum puas karena teman – teman ada yang mendapatkan nilai lebih dari itu c. Tidak gelisah karena sudah dipastikan nak kelas d. Belajar lebih giat lagi karena takut mendapat nilai dibawahnya 23. Badan saya sakit, padahal hari ini waktu mengerjakan ulangan dikelas maka saya… a. Sangat kawatir jika hasilnya tidak memuaskan b. Akan puas jika nilainya seperti yang saya duga c. Akan berusaha terus walaupun saya sakit d. Berusaha semampunya saja, berapaun hasilnya tidak saya pikirkan 24. Pada waktu mengerjakan soal, teman saya menanyakan jawabannya , maka saya… a. Menjawab pertanyaan teman saya dulu karena teman baik hati b. Selesaikan dulu pekerjaan saya c. Kadang – kadang saya jawab dulu pertanyaan dari teman d. Tidak menjawab pertanyaan teman karena sangat mengganggu.
25. Kalau ada tugas guru yang dibebankan kepada saya, saya tidak puas jika tugas tersebut… a. Tidak segera saya kerjakan b. Belum selesai c. Belum saya kerjakan d. Sudah saya kerjakan tapi belum selesai
clxxii
26. Soal dari guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam pengerjaannya biasanya … a. Langsung saya kerjakan dari soal no 1 sampai selesai b. Saya pilih soal yang mudah dulu, soal sulit tidak saya kerjakan c. Tidak ada soal yang sulit d. Tidak saya kerjakan karena tidak bisa 27. Sebelum memulai pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, saya… a. Selalu membaca buku pelajaran b. Membaca pelajaran yang diberikan minggu lalu c. Bersendau gurau dengan teman d. Biasa – biasa saja 28. Guru menerangkan pelajaran dengan peragaan, maka saya… a. Bingung dan sulit memperhatikan b. Sama saja , tanpa alat peraga saya sudah jelas c. Memperhatikan, dan senang d. Semakin jelas apa yang dijelaskan oleh guru 29. Jika
mengalami
kesulitan
menerima
pelajaran
Pendidikan
Kewarganegaraan, saya… a. Langsung bertanya kepada guru b. Bertanya kepada teman sebangku c. Mencari jawaban di dalam buku d. Tidak berani bertanya karena malu dengan teman
30. Guru menyampaikan pelajaran dalam suasana riang gembira, kelas terasa hidup yang disertai tepuk dan nyanyi, maka … a. Saya cepat memahami pelajaran b. Saya bingung dan menjadi tidak paham c. Saya bosan dan lupa pelajaran d. Tetap tidak paham 31. Setiap guru akan memulai pelajaran
clxxiii
a. Saya takut tapi lama kelamaan biasa saja b. Saya masih mengobrol dengan teman c. Saya kawatir kalau diberi pertanyaan awal d. Biasa saja 32. Dalam mengikuti pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan a. Malas mengikuti pelajaran b. Mengerjakan soal pelajaran lain c. Sering bertanya kepada guru d. Memperhatikan dan ikut aktifitas yang diperintahkan guru 33. Saya pada waktu ulangan semester kemarin a. Tidak kawatir kalau jawaban saya mendapat nilai jelek b. Bingung dan kadangkala keluar keringat dingin c. Sering menanyakan jawaban kepada teman dekat d. Mempersiapkan diri sebaik- baiknya agar mendapat nilai bagus 34. Terhadap mata pelajaran Pendidikan kewarganegaraan a. Saya selalu memperhatikan karena ada materi yang sulit b. Belajar apabila aka nada ulangan c. Biasa saja karena setiap pelajaran selalu menarik d. Selalu memperhatikan dengan seksama karena menyenangkan 35. Saya senang mengikuti pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan karena… a. Sesuai dengan situasi saat ini b. Ingin mendapatkan nilai yan baik c. Menarik dan menyenangkan d. Sebagai refresing pelajaran yang saya anggab sulit. 36. Dalam menjawab tes ulangan semester saya, a. Tidak merasa kesulitan karena telah siap b. Mengalami kesulitan menjawab apalagi soal essay c. Menyontek jawaban teman d. Kadang – kadang ragu dengan jawaban saya sendiri 37. Guru dalam menyampaikan materi pelajaran sebaiknya… a. Menjelaskan dengan jelas disertai pengarahan
clxxiv
b. Disertai alat peraga c. Menguasai kelas dan kadangkala berkeliling didalam kelas d. Diawali pendahuluan, kegiatan inti dan penutup 38. Setelah ulangan sebaiknya guru… a. Membahas soal – soal yang baru diberikan b. Mengembalikan jawaban siswa c. Memberitahukan kepada siswa hasil ulangan d. Terserah guru 39. Guru memberikan pelajaran disertai alat peraga a. Saya tambah senang mengikuti pelajaran karena jelas b. Rumit dan bingung c. Sama saja dan tetap saya anggab sulit d. Saya senang karena lebih santai 40. Untuk menghadapi ulangan harian sebaiknya guru a. Memberitahu sebelumnya b. Memberikan soal yang mudah – mudah saja c. Sekali – sekali soal yang sulit biar menantang d. Langsung saja biar ada bedanya antara anak yang sudah siap dan belum
41. Teman saya kadangkala lupa pada tugas dari guru yang diberikan karena ada hiburan di daerahnya. a. Saya tidak akan meniru seperti itu b. Saya kadangkala seperti itu c. Sama saja teman saya itu dengan saya d. Bagi saya kadangkala hiburan lebih penting daripada tugas 42. Saya mempunyai teman setiap pagi membantu orangtua, bagi saya a. Tidak setuju karena pekerjaan orangtua adalah tugas orangtua
clxxv
b. Sangat setuju karena untuk melatih kemandirian serta tanggung jawab c. Biasa saja , memang kita harus saling membantu d. Terserah mereka mau memnabtu atau tidak 43. Kalau melihat hasil semester kemarin terutama mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan… a. Merasa sangat puas dengan kemampuan saya saat ini b. Merasa sudah lebih baik dari teman – teman saya c. Saya merasa tidak punya harapan baik lagi d. Merasa belum puas, ingin lebih baik lagi 44. Banyak buku – buku pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan mengandung informasi sehingga sukar bagi saya untuk membuat ide – ide baru a. Saya setuju b. Saya tidak setuju c. Saya ragu ragu pendapat itu d. Saya tidak tahu maksudnya 45. Apabila melaksanakan tugas dari guru yang dibebankan kepada saya maka sebelum tugas itu saya laksanakan a. saya merasa tugas itu pasti bisa diselesaikan b. saya merasa paling tidak mampu melaksanakan tugas c. saya kawatir kalau tugas itu tidak mampu saya selesaikan d. saya takut kepada guru bila tidak bisa menyelesaikan
46. kalau ada kuis dari guru dan dilombakan di kelas, rasanya saya… a. yakin akan bisa menjawab semua pertanyaan b. minder dengan teman karena ada yang lebih pandai c. ingin mengalahkan teman yang pandai d. ragu – ragu terhadap pertanyaan yang disampaikan kepada saya 47. Jika menang dalam kuis di kelas atau perlombaan di sekolah, saya... a. merasa sudah berhasil b. berusaha ingin mempertahankan
clxxvi
c. sangat puas dan gembira d. mengharap pujian atau imbalan 48. Setiap pekan ada tugas guru yang harus diselesaikan dalam 1 minggu, biasanya saya... a. merasa tidak bisa menyelesaikan b. selalu gelisah dan ragu – ragu c. takut tidak mampu melaksanakan tugas d. merasa bisa, walaupun harus dengan usaha yang keras 49. kalau duduk di kelas biasanya saya a. cukup duduk dibelakang saja b. di belakang , ditengah atau didepan sama saja c. selalu berusaha di depan d. terserah nasib saja 50. apabila menemui pelajaran yang sulit bagi saya, maka saya a. berusaha terus sampai bisa dn paham apa yang dimaksud b. jelas merasa tidak bisa c. berusaha bisa tapi tidak memaksakan diri d. semampu saya saja daripada nanti sakit.
Rangkuman Hasil Perhitungan teknik Analisa Varian Dua jalan pada Taraf Signifikansi a = 0,05. Data Amatan, Rataan, dan Jumlah Kwudrat Deviasi Pendekatan Pembelajaran Motivasi Belajar Siswa
Tinggi
Quantum Learning
Ekspositori
47
27
N
clxxvii
Rendah
∑X
2942,5
1740
X
62,61
64,44
∑ X2
202631,25
115900
C
184219,28
112133,33
S2
184219,28
3766,67
N
33
53
∑X
1935
2985
X
58,64
56,32
∑ X2
124762,5
176650
C
104,20
59,85
S2
124658,3
176590
Ket : C = (∑X )2 ; S2 = ∑ X2 – C, ( Budiyono 2004 : 231 ) N
Tabel : Rataan dan jumlah Rataan Prestasi Belajar dengan Pendekatan Pembelajaran Rataan dan Jumlah Rataan Motivasi Belajar
Tinggi ( a1 ) Rendah ( b1 ) Total
Pendekatan Pembelajaran Quantum Learning
Ekspositori
Jumlah ( Total )
62,61
64,44
127,05 ( A1 )
58,64
56,32
114,96 ( A2 )
121,25 ( B1 )
120,76 ( B2 )
242,01 ( G )
B. Perhitungan Jumlah Kuadrat 1. Menghitung Jumlah Kuadrat N = 47 + 33 + 27 + 53
= 160 clxxviii
(2)*(2) Nh =
= 37,383 1 + 1 + 1 + 1 47 33 27 53
1) = G2 N
= 242,012 160
2) = ∑ SSij i. j
= 184219,28 + 124658,3 +3766,67 + 176590= 489234,25
3) = ∑ Ai2 iq
= 62,612 + 64,442 2 2
4) = ∑ B2 i i. p 5)= ∑ AB ij
= 366,06
= 121,25 2 + 120,762 2
= 1960 + 2076,26 = 4036,26
= 7350,78 + 7291,49 = 14642,27
2
= 62,61 2 + 58,64 2 + 64,44 2 + 56,32 2 = 14683,12
JKA
= nh { ( 3 ) – ( 1 ) } =37,383 * (4036,26 – 366,06) = 137203,087
JKB
= nh { ( 4 ) – ( 1 ) } = 37,33 *(14642-366,06) = 533679,71
JKAB = nh { ( 1 ) + ( 5 ) – ( 3 ) – ( 4 )} =
= 37,383 *((366,06+ 14683,27)-4036,26-14642,27 = -135670,384 JKG = ( 2 ) = 489234,25 JKT = JKA + JKB + JKAB + JKG = 137203,087+533679,71+ (135670,384)+489234,25 = 102446,663 C. Menghitung Jumlah derajd kebebasan ( dk ) dk A
=p-1
=2–1
= 1
dk B
=q–1
=2–1
= 1
dk AB
= ( p-1 ) ( q – 1 ) = 1 * 1 clxxix
= 1
dk G
= N – pq
= 160 – 4
= 156
dk T
=N–1
= 160 – 1
= 159
RKA
= JKA Dk A
= 137203,087 1
= 137203,087
D. Menghitung rata – rata Kwadrat masing – masing dk-nya RKB
= JKB dk B
=
533679,71 1
= 533679,71
RKAB
= JKAB dk AB
= -135670,384 1
= -135670,384
RKG
= JKG dk G
= 489234,25 156
= 3136,12
E. Menghitung Nilai Fo masing – masing Varians Fa
= RKA RKG
= 137203,087 3136,12
= 43,749
Fb
= RKB RKG
= 533679,71 3136,12
= 170,172
Fab
=RKAB RKG
= -135670,383 3136,12
= -43,261
F. Tabel Ringkasan Anava Dua Jalan Sumber Motivasi Belajar (A) Pendekatan Pembelajaran ( B ) Interaksi ( AB ) Galat Total
3.
JK
dk
RK
F obs
Ft
137203,087
1
137203,087
43,749
3,84
533679,71
1
533679,71
170,172
3,84
-135670,384
1
135670,384
43,261
3,84
489234,25
156
102446,663
159
Keputusan Uji :
clxxx
H o A ditolak ; HoB = Diterima; H oAB = diterima 4. Simpulan a. Harga Fhitung = 43,749> F
= 3,84, derajad kebebasan 1 pada taraf
tabel
siginfikansi @ = 0,05 . Ho ditolak. Artinya motivasi belajar berpengaruh pada prestasi belajar siswa. b. Harga F
hitung =
170,172 > F
tabel
= 3,84, derajad kebebasan 1 pada taraf
signifikansi @ = 0,05 Ho ditolak. Artinya pendekatan pembelajaran berpengaruh pada prestasi belajar siswa. c. Harga F
hitung
= 43,261 > F
tabel
= 3,84 derajad kebebasan 1 pada taraf
signifikansi @ = 0,05 . H0 ditolak, H1 diterima. Artinya ada interaksi antara motivasi dan pendekatan pembelajaran terhadap prestasi belajar.
clxxxi
SILABUS Sekolah : SMP Negeri 3 Ngrambe Kelas : VIII Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Semester : I (satu) Standar Kompetensi : 1. Menampilkan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
PENILAIAN KOM PETENSI DASAR
1.1. Menjelas kan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara.
MATERI POKOK
KEGIATAN PEM BELAJARAN
INDIKATOR
TEKNIK
Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara.
Melakukan kajian referensi dan mendiskusikan pentingnya ideologi bagi suatu bangsa dan proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara.
· Men jelaskan pentingny a ideologi bagi suatu bangsa dan negara · Mengurai kan proses pe rumusan Pancasila sebagai dasar negara. · Menuliska n rumusan Pancasila dalam Piagam Jakarta.
Tes tulis dan berbicara
BENTUK
Diskusi
(buku PKn Kls VIII hlm. 3)
Penugasa n
Mengemuk akan pendapat
Opiniku (buku PKn K Esis, 2007, hlm. 10)
Tes tulis
Mencari informasi
Hunting (buku PKn K Esis, 2007, hlm. 7)
Tes tulis Tes tulis dan berbicara
Tes tulis
Isian singkat Tes pilihan ganda Mengemuk akan pendapat Diskusi dan makalah Tes uraian
· Menuliska n rumusan Pancasila dalam Pembukaa n UUD 1945.
clxxxii
CONTOH INSTR
Aktivitas (buku PKn Esis, 2007, hlm. 11)
Dengan berideologi, m bangsa akan .... A. menjadi bangsa ya B. memiliki gambaran depan yang di cita C. mampu bersikap te terhadap pengaruh lain D. mampu mempertah kelangsungan hidu bangsanya (buku PKn Kls VIII hlm. 50—52)
Tes uraian
Opiniku (buku PKn K Esis, 2007, hlm. 18) Tes uraian
Aktivitas (buku PKn Esis, 2007, hlm. 19)
PENILAIAN KOM PETENSI DASAR
MATERI POKOK
KEGIATAN PEM BELAJARAN
INDIKATOR
TEKNIK
BENTUK
CONTOH INSTR
Uraikan urutan usulan perumusan dasar nega disampaikan pada sid BPUPKI pada 29 1945
Tuliskan rumusan Pan yang terdapat dalam Jakarta! Tuliskan rumusan yang terdapat dalam UUD 1945! 1.2. Menguraik an nilainilai Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara.
Nilai-nilai luhur Pancasila.
Melakukan kajian referensi dan mendiskusikan nilai-nilai luhur Pancasila.
· Menguraik an nilainilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila. · Menunjukk an nilainilai Pancasila dalam kehidupan sosial budaya bangsa Indonesia.
Tes tulis
Tes tulis dan berbicara
Mencari informasi
Aktivitas (buku PKn K 2007, hlm. 26)
Tes pilihan ganda
Nilai-nilai yang terkand sila kemanusiaan yang a beradab antara lain adal a. menghargai perbed pendapat b. menghragai hasil ka lain c. memiliki semangat royong d. menjunjung tinggi p persamaan derajat (hlm. 26—28)
Mengemuka kan pendapat
Penugasan Proyek dan presentasi
Opiniku (buku PKn Kl 2007, hlm. 25)
Bentuklah lima kelomp setiap kelompok adalah mengidentifikasi dan m berbagai adat istiadat, b kebiasaan hidup sehari lingkungan kalian yang kan perwujudan salah sa Pancasila. Setiap kelom mengidentifikasi sila ya Laporkan hasil kerja ke kalian
clxxxiii
PENILAIAN KOM PETENSI DASAR
MATERI POKOK
KEGIATAN PEM BELAJARAN
INDIKATOR
TEKNIK
1.3. Menunjuk kan sikap positif terhadap Pancasila dalam ke hidupan ber bangsa dan ber negara.
Penerapan nilai-nilai Pancasila dalam ke hidupan ber bangsa dan ber negara.
1.4. Me nampil kan sikap positif terhadap Pancasila dalam ke hidupan bermasyar akat
Penerap an nilainilai Pancasila dalam kehidup an bermasyar akat.
Mengamati dan menunjukkan perilaku dan sikap positif terhadap Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Mengamati dan menampilkan perilaku dan sikap positif terhadap Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
· Menjelaska n pentingnya sikap positif terhadap Pancasila. · Menu njukkan sikap positif terhadap Pancasila dalam kehidupan berbangsa
Menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat .
clxxxiv
BENTUK
CONTOH INSTR
Tes tulis
Tes uraian
Jelaskan pentingnya me sikap positif terhadap P dalam kehidupan berba bernegara!
Tes tulis dan berbicara
Mengemuka kan pendapat
Opiniku (buku PKn Kl 2007, hlm. 25)
Tes tulis
Tes uraian
Berikan contoh sikap po terhadap Pancasila dala kehidupan berbangsa!
Penugasan
Pengamatan
Aktivitas (buku PKn K 2007, hlm. 26)
Tugas mandiri
Tuliskan sikap/perilaku sesuai dengan nilai pancasila. Buatlah dalam tabel (No, Sikap, Nilai Pancasila: Sila ke-, tand dua orang teman dan w
SILABUS Sekolah : SMP Negeri 3 Ngrambe Kelas : VIII Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Semester : I (satu) Standar Kompetensi : 2. Memahami berbagai konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia KOM PETENSI DASAR
MATERI POKOK
2.1. Menjelask an berbagai kon stitusi yang pernah berlaku di Indo nesia.
· Pengertian kons titusi. Ber bagai kon stitusi yang pernah berlaku di Indo nesia.
KEGIATAN PEM BELAJARAN Menelaah isi buku tentang berbagai konstitusi yang pernah berlaku di Indonesia (UUD 1945, Konstitusi RIS, UUDS 1950).
TEKNIK · Menjelaska n pengertian konstitusi.
Berbagai konstitusi yang pernah berlaku di Indo nesia.
Tes tulis dan berbicara
Tes kreativitas
BENTUK
(buku PKn Kls VIII hlm. 32)
Mengemuka kan pendapat
Opiniku (buku PKn Kl Esis, 2007, hlm. 34)
Tes tulis
Mengkaji penyimpanganpenyimpangan terhadap konstitusi atau UUD.
Tes tulis
CONTOH INSTRU
Diskusi
Unjuk karya
· Menjelaska n sistem ketatanegar aan menurut Konstitusi RIS. · Menjelaska n sistem ketatanegar aan menurut UUDS 1950. 2.2. Meng analisis penyimpa nganpenyimpa ngan terhadap konstitusi yang berlaku di Indo nesia.
PENILAIAN
INDIKATOR
Aktivitas (buku PKn Esis, 2007, hlm. 35) Jelaskan pengertian
Tes uraian
Sistem pemerintahan berdasarkan konstitusi R adalah ....
Isian singkat
Tes tulis
Isian singkat
Berdasarkan UUDS dalam menjalankan tuga menteri bertanggung jaw kepada ....
· Menunjukk an penyimpan gan terhadap UUD 1945 pada periode 1945— 1949.
Tes tulis
Tes pilihan ganda
Bukti penyimpangan ter UUD 1945 pada period 1949 adalah .... a. pemberlakuan UUD b. berlakunya sistem parlementer* c. pembubaran Konst d. penangkatan Presid seumur hidup (buku PKn Kls VIII hlm. 51—51)
· Menunjukk an contoh penyimpan gan terhadap
Tes tulis dan Berbicara
Mengemuka kan pendapat
Opiniku (buku PKn Kl Esis, 2007, hlm. 34)
clxxxv
Tes tulis
Tunjukkan contoh
KOM PETENSI DASAR
MATERI POKOK
KEGIATAN PEM BELAJARAN
PENILAIAN
INDIKATOR TEKNIK UUD 1945 sesudah Dekrit Presiden 5 Juli 1959 hingga munculnya gerakan reformasi.
Tes tulis
Tes uraian
Tes tulis dan berbicara
Tes uraian
Mengemuka kan pendapat
· Menjelaska n akibatakibat yang timbul dari penyimpan gan terhadap konstitusi atau UUD. 2.3. Menunjuk kan hasilhasil amandeme n UUD 1945.
UUD 1945 hasil amandeme n.
Melakukan kajian referensi dan mendiskusikan hasil-hasil amandemen UUD 1945.
· Menjelaska n kesepakata n MPR terhadap perubahan UUD 1945.
Sikap positif terhadap UUD 1945 hasil amandeme n.
Mengidentifikas i respon masyarakat terhadap amandemen UUD 1945.
Menampilkan sikap perilaku sesuai dengan UUD 1945.
Tes tulis dan berbicara
Mengemuka kan pendapat
Tes tulis Tes uraian
Opiniku (buku PKn Kl Esis, 2007, hlm. 44)
Aktivitas (buku PKn K Esis, 2007, hlm. 44)
Opiniku (buku PKn Kl Esis, 2007, hlm. 47) · Sebutkan kesepakat dalam perubahan UU 1945! · Mengapa Pembukaa 1945 tidak diubah dipertahankan?
Tes tulis
Tes uraian
· Sebutkan pasalUUD 1945 yang dih · Tuliskan bunyi pasa 2 UUD 1945 hasil amandemen! · Tuliskan sistematika 1945 sebelum dan s amandemen!
Tes tulis dan berbicara
Wawancara dan diskusi
Aktivitas (buku PKn K Esis, 2007, hlm. 49)
Mengemuka kan pendapat
Opiniku (buku PKn Kl Esis, 2007, hlm. 49)
Tes tulis dan berbicara Tes skala sikap
Mengemuka kan sikap
clxxxvi
CONTOH INSTRU penyimpangan terhadap 1945 setelah Dekrit Pre Juli 1959 hingga muncu gerakan reformasi! Jelaskan akibat-akibat y timbul dari penyimpang terhadap konstitusi atau
Diskusi
· Menunjukk an pasalpasal hasil amandeme n UUD 1945.
2.4 Menampil kan sikap positif terhadap UUD 1945 hasil amandeme n.
BENTUK
Berilah tanda V (centan kolom sebelah kanan.
KOM PETENSI DASAR
MATERI POKOK
KEGIATAN PEM BELAJARAN
PENILAIAN
INDIKATOR TEKNIK
clxxxvii
BENTUK
CONTOH INSTRU
SILABUS Nama Sekolah Kelas Mata pelajaran Semester Standar Kompetensi
KOMPE TENSI DASAR 3.1 Mengident ifikasi tata urutan pe raturan per undangundang an nasional.
MATERI POKOK Per aturan Per undangundang an nasional.
: SMP Negeri 3 Ngrambe : VIII : Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) : 1 (satu) : 3. Menampilkan ketaatan terhadap perundang-undangan nasional.
KEGIATAN PEM BELAJARAN Melakukan kajian referensi UU No. 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundangundangan.
PENILAIAN
INDIKATOR TEKNIK · Menjelaska n fungsi peraturan perundangundangan.
BENTUK
Tes tulis dan berbicara
Diskusi
(buku PKn Kls VIII hlm. 55)
Tes tulis
Mengemuka kan pendapat
Opiniku (buku PKn Kl Esis, 2007, hlm. 59)
Tes tulis · Menguraik an jenis dan tata urutan peraturan perundangundangan nasional.
CONTOH INSTRU
Tes uraian
Jelaskan fungsi peratura perundang-undangan da kehidupan bernegara!
Isian singkat
Aktivitas (buku PKn K Esis, 2007, hlm. 60)
Unjuk karya
Aktivitas (buku PKn K Esis, 2007, hlm. 60)
Tes kreativitas
Tes tulis
Tes tulis dan berbicara
Tes uraian
Penugasan
Diskusi
Mencari informasi
Jenis peraturan perunda undangan yang urutann tingkat di bawah undan undang adalah .... a. Ketetapan MPR b. Peraturan Pemerinta c. Peraturan Presiden d. Keputusan Presiden
Aktivitas (buku PKn K Esis, 2007, hlm. 63)
Hunting (buku PKn Kl Esis, 2007, hlm. 61) 3.2. Mendeskri psikan proses Pem buatan per aturan per undang-
UU No. 10 Tahun 2004
Mengkaji proses pembuatan peraturan perundangundangan.
· Mendeskri psikan proses pembuatan undangundang.
Tes tulis dan berbicara
Mengemuka kan pendapat
Opiniku (buku PKn Kl Esis, 2007, hlm. 69)
Tes tulis Tes uraian
Sebutkan tahap-tahap pembuatan UU!
Penugasan
Jelaskan proses pembua
clxxxviii
KOMPE TENSI DASAR
MATERI POKOK
KEGIATAN PEM BELAJARAN
undang an nasional.
3.3. Menaati peraturan per undangundang an nasional.
3.4. Mengident ifikasi kasus korupsi dan upaya pemberant asan korupsi di Indo nesia.
TEKNIK · Mendeskri psikan proses pembuatan peraturan daerah.
Per aturan Per undangundang an nasional.
Tindak pidana korupsi
Mendiskusikan kewajiban warga negara terhadap hukum dan peraturan perundangundangan.
Mengamati pemberitaan media massa tentang kasus korupsi dan pemberantasan korupsi.
PENILAIAN
INDIKATOR
BENTUK Tugas rumah
Tes tulis dan berbicara
CONTOH INSTRU peraturan daerah, mulai pengajuan rancangan pe daerah hingga pengesah
Aktivitas (buku PKn K Esis, 2007, hlm. 70) Diskusi
· Menjelaska n kewajiban warga negara terhadap hukum dan peraturan perundangundangan. · Menunjukk an ketaatan terhadap peraturan perundangundangan.
Tes tulis dan berbicara
· Mengidenti fikasi kasus korupsi di daerah.
Tes tulis dan berbicara
Diskusi
(buku PKn Kls VIII hlm. 79)
Tes kreativitas
Mengemuka kan pendapat
Opiniku (buku PKn Kl Esis, 2007, hlm. 83)
Tes tulis
Tes tulis dan berbicara
Mengemuka kan pendapat Tes uraian
Opiniku (buku PKn Kl Esis, 2007, hlm. 73)
Mengemuka kan pendapat
Aktivitas (buku PKn K Esis, 2007, hlm. 73)
Penugasan Tugas rumah
Penugasan Unjuk karya
· Menunjukk an upaya pemberanta san korupsi di Indonesia.
Penugasan dan berbicara
Tes kreativitas
Tugas rumah
Mencari informasi dan mengemuka kan pendapat Unjuk karya
clxxxix
Jelaskan kewajiban war negara terhadap hukum peraturan perundang
Buatlah identifikasi tent sikap atau perbuatan ya menunjukkan ketaatan t peraturan perundang Kemukakan secara tertu minimal 10 contoh.
Aktivitas (buku PKn K Esis, 2007, hlm. 84)
Buatlah identifikasi kas korupsi di daerahmu sedang disidangkan divonis oleh pengadilan Jelaskan pengaruh Unda Undang No. 31 Tahun 1 tentang Pemberantasan Pidana Korupsi terhada pemberantasan korupsi Indonesia!
Opiniku (buku PKn Kl Esis, 2007, hlm. 87) Kreativitas (buku PKn VIII-Esis, 2007, hlm. 87
KOMPE TENSI DASAR 3.5. Mengident ifikasi pengertian antikorups i dan ins trumen (hukum dan kelembaga an) anti korupsi di Indo nesia.
MATERI POKOK Peraturan hukum tentang tindak pidana korupsi.
KEGIATAN PEM BELAJARAN Mengkaji UU No. 29 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraa n Negara yang Bersih dan Bebas dari KKN dan UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
PENILAIAN
INDIKATOR · Merumusk an pengertian korupsi. · Menyebutk an landasan hukum pemberanta san korupsi. · Menyebutk an lembagalembaga pemberanta san korupsi.
cxc
TEKNIK Tes tulis dan berbicara
BENTUK Mengemuka kan pendapat Tes uraian
CONTOH INSTRU Opiniku (buku PKn Kl Esis, 2007, hlm. 91)
Tes tulis
Tes uraian
Sebutkan landasan huku pemberantasan korupsi Indonesia!
Penugasan dan berbicara
Mencari informasi dan diskusi
Aktivitas (buku PKn K Esis, 2007, hlm. 92)
Tes tulis
Tes uraian
Sebutkan lembagapemberantasan korupsi Indonesia!
Tes tulis
Jelaskan makna korupsi menurut pengertian
SILABUS Nama Sekolah : SMP Negeri 3 Ngrambe Kelas : VIII Mata pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Semester : II (dua) Standar Kompetensi : 4. Memahami pelaksanaan demokrasi dalam berbagai aspek kehidupan. KOM PETENSI DASAR 4.1 Menjelask an hakikat demokrasi.
MATERI POKOK Hakikat demokrasi.
KEGIATAN PEM BELAJARAN Menelaah buku atau artikel tentang demokrasi dan perkembangann ya
PENILAIAN
INDIKATOR TEKNIK · Menjelaska n pengertian demokrasi.
· Menguraik an sejarah perkemban gan demokrasi.
BENTUK
Tes tulis dan berbicara
Diskusi
(buku PKn Kls VIII hlm. 101)
Penugasan
Mencari informasi
Hunting (buku PKn Kl Esis, 2007, hlm. 103)
Tes tulis
Tes uraian
Jelaskan pengertian dem secara etimologis maup terminologis!
Tes tulis dan berbicara
Mengemuka kan pendapat
Opiniku (buku PKn Kl Esis, 2007, hlm. 110)
Membuat tulisan
Kreativitas (buku PKn VIII-Esis, 2007, hlm. 1
Tes tulis
Tes tulis · Menguraik an macammacam demokrasi.
4.2 Menjelask an penting nya kehidupan demokrasi
Pentingnya kehidupan demokrasi
Menelaah buku dan mendiskusikan pentingnya kehidupan demokrasi
Menjelaskan pentingnya kehidupan demokrasi Menjelaskan akibat jika
cxci
CONTOH INSTRU
Tes Pilihan ganda
Tes Pilihan ganda
Pelaksanaan demokrasi langsung seperti di Yun kuno dapat terlaksana .... a. jumlah penduduk nya sedikit* b. permasalahannya sed c. kehidupan politik d. Masyarakatnya hom (buku PKn Kls VIII hlm. 122—123) Demokrasi yang diterap negara-negara Barat, se Amerika Serikat, adala demokrasi .... B. rakyat C. liberal* D. totaliter E. terpimpin
Tes tulis dan berbicara
Mengemuka kan pendapat
Opiniku (buku PKn Kl Esis, 2007, hlm. 117)
Tes tulis
Tes uraian
Jelaskan pentingnya ke demokrasi dalam mena kehidupan bersama!
Penugasan
KOM PETENSI DASAR
MATERI POKOK
dalam bermasyar akat, berbangsa, dan bernegara. 4.3 Menunjuk kan sikap positif terhadap pe laksanaan demokrasi dalam berbagai kehidupan
Demokrasi dalam berbagai aspek kehidupan.
KEGIATAN PEM BELAJARAN
PENILAIAN
INDIKATOR TEKNIK
dalam bermasyarakat, berbagsa dan bernegara.
tidak menerapkan kehidupan demokratis.
Mengamati dan melaksanakan nilai-nilai demokratis dal kehidupan sehari-hari.
· Memberi contoh nilai-nilai demokratis dalam kehidupan sehari-hari.
Penugasan
· Memberi contoh nilai-nilai demokratis dalam kehidupan sekolah.
Tes tulis
· Menampilk an sikap demokratis dalam kehidupan masyarakat .
BENTUK Pengamatan dan penulisan laporan
Pengamatan dan penulisan laporan
Tes tulis
Aktivitas (buku PKn K Esis, 2007, hlm. 118)
Aktivitas (buku PKn K Esis, 2007, hlm. 121)
Tes uraian
Tunjukkan nilai-nilai d dalam kehidupan sehar
Tes uraian
Tunjukan nilai-nilai dem dalam berdiskusi!
Berbicara Tes tulis dan berbicara
CONTOH INSTRU
Diskusi dan demontrasi
Tes kreativitas Mengemuka kan pendapat
Demontrasikan cara pe pemimpin (ketua Osis, kelas, dan lain-lain demokratis. Analisislah nilai-nilai demokrasi dalam pemil tersebut!
Opiniku (buku PKn Kl Esis, 2007, hlm. 120)
Unjuk karya
Aktivitas (buku PKn K Esis, 2007, hlm. 121)
SILABUS Nama Sekolah : SMP Negeri 3 Ngrambe Kelas : VIII Mata pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Semester : II (dua) Standar Kompetensi : 5. Memahami kedaulatan rakyat dan sistem pemerintahan di Indonesia. KOM PETENSI DASAR
MATERI POKOK
KEGIATAN PEM BELAJARAN
PENILAIAN
INDIKATOR
TEKNIK
cxcii
BENTUK
CONTOH INSTRUM
KOM PETENSI DASAR
5.1 Men jelaskan makna kedaulatan rakyat.
MATERI POKOK
Kedaulatan rakyat.
KEGIATAN PEM BELAJARAN
Melakukan kajian referensi dan menelaah artikel dan gambargambar yang berkaitan dengan kedaulatan rakyat.
· Merumuska n pengertian kedaulatan rakyat. · Menyebutk an landasan hukum kedaulatan rakyat di Indonesia.
· Menjelaska n bahwa negara Indonesia adalah negara yang berkedaulat an rakyat. 5.2 Men deskripsik an sistem pemerinta han Indonesia dan peran lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat.
Kedaulatan rakyat dan sistem pemerintah an negara Indonesia.
Melakukan kajian referensi dan menelaah UUD 145 yang berkaitan dengan pasalpasal tentang lembagalembaga negara.
PENILAIAN
INDIKATOR
· Mejelaskan sistem pemerintah an Indonesia berdasarka n UUD 1945.
TEKNIK Tes tulis dan berbicara
BENTUK Diskusi
CONTOH INSTRUM (buku PKn Kls VIII 2007, hlm. 127)
Tes tulis
Tes uraian
Jelaskan pengertian kedaulatan rakyat!
Tes tulis
Tes uraian
Sebutkan landasan huku yang terdapat dalam UU 1945 bahwa negara Indo adalah negara yang berkedaulatan rakyat
Tes tulis dan berbicara
Mengemuka kan pendapat
Opiniku (buku PKn Kl Esis, 2007, hlm. 133)
Tes tuli Tes tulis dan berbicara
Diskusi
Tes tulis dan berbicara
· Menjelaska n tugas lembagalembaga
cxciii
Mengemuka kan pendapat
Tes tulis Tes uraian
Tes tulis dan berbicara · Menyebutk an lembagalembaga negara pelaksana kedaulatan rakyat.
Tes uraian
Mengemuka kan pendapat
Tes tulis
Jelaskan dengan contoh negara Indonesia adalah negara yang berkedaula rakyat
Aktivitas (buku PKn K VIII-Esis, 2007, hlm. 13
Opiniku (buku PKn Kl Esis, 2007, hlm. 139)
Bagaimana sistem pemerintahan Indonesia menurut UUD 1945 ha amandemen?
Opiniku (buku PKn Kl Esis, 2007, hlm. 144
Tes uraian
Sebutkan lembaganegara pelaksana kedau rakyat!
Penugasan
Mencari informasi dan diskusi
Aktivitas (buku PKn K VIII-Esis, 2007, hlm. 14 145)
Tes tulis
Tes uraian
Sebutkan tugas dan wew MPR!
KOM PETENSI DASAR
MATERI POKOK
KEGIATAN PEM BELAJARAN
PENILAIAN
INDIKATOR
TEKNIK
BENTUK
CONTOH INSTRUM
negara.
5.3 Menunjuk kan sikap positif terhadap kedaulatan rakyat dan sistem pemerinta han Indonesia.
Sikap positif terhadap kedaulatan rakyat dan sistem pemerintah an Indonesia.
Mengamati dan mendiskusikan sikap terhadap kedaulatan rakyat.
· Menunjukk an sikap positif terhadap kedaulatan rakyat. · Menunjukk an sikap positif terhadap pemerintah an Indonesia.
cxciv
Tes tulis
Tes uraian
Setujukah kamu jika DP diangkat tanpa melalui p dengan alasan penghem keuangan negara? Berik alasanmu!
Penugasan
Pengamatan dan penulisan laporan
Aktivitas (buku PKn K VIII-Esis, 2007, hlm. 14
Tes tulis Tes uraian
Bagaimana menurutmu tentang pendapat bahwa setelah bergulirnya refo warga negara tidak waji mematuhi kebijakan pemerintah?