TESIS
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELANJA WISATAWAN DOMESTIK KE PASAR SENI TRADISIONAL DI KABUPATEN GIANYAR
I MADE SUBRATA NIM. 1291461018
PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015
i
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELANJA WISATAWAN DOMESTIK KE PASAR SENI TRADISIONAL DI KABUPATEN GIANYAR
Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister Pada Program Magister, Program Studi Ilmu Ekonomi Program Pascasarjana Universitas Udayana
I MADE SUBRATA NIM. 1291461018
PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015
ii
Lembar Pengesahan
TESIS INI TELAH DISETUJUI TANGGAL 10 APRIL 2015
Pembimbing I,
Pembimbing II,
Prof. Dr. Made Sukarsa, SE.,MS NIP. 19540429 198303 1 002
Dr. Ni Nyoman Yuliarmi, SE.,MP NIP. 19600706 198601 2 001
Mengetahui
Ketua Program Studi Magister Ilmu Ekonomi Program Pascasarjana Universitas Udayana,
Direktur Program Pasca Sarjana Universitas Udayana,
Prof.Dr. Nyoman Djinar Setiawina,SE.,MS NIP 19530730 198303 1 001
Prof.Dr.dr.A.A.Raka Sudewi,Sp.S(K). NIP. 19590215 198510 2 001
iii
Tesis ini telah Diuji pada Tanggal 10 April 2015
Panitia Pengujian Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana No: 961/UN.14.4/HK/2015 Tanggal 2 Maret 2015
Ketua
: Prof. Dr. Made Sukarsa,SE.,MS
Anggota
:
1.
Dr. Ni Nyoman Yuliarmi,SE.,MP
2.
Dr. A. A. I. N Marhaeni,SE.,MS
3.
Dr. Ida Bagus Putu Purbadharmaja,SE.,ME
4.
Dr. I Gde Sudjana Budiasa,SE.,MS
iv
Surat Pernyataan Bebas Plagiat
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: I Made Subrata
NIM
: 1291461018
Program Studi
: Magister Ilmu Ekonomi
Judul Tesis
: Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Belanja
Wisatawan
Domestik
Ke
Pasar
Seni
Tradisional di Kabupaten Gianyar. Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah Tesis ini bebas plagiat. Apabila di kemudian hari terbukti plagiat dalam karya ilmiah ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 17 Tahun 2010 dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
Denpasar, April 2015 Yang Membuat pernyataan
I Made Subrata NIM. 1291461018
v
UCAPAN TERIMA KASIH
Pertama-tama
perkenanakanlah
penulis
memanjatkan
puji
syukur
kehadapan Ida Sang hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas asung wara nugraha-Nya tesis ini dapat diselesaikan. Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Prof. Dr. Made Sukarsa,SE,.MS, sebagai Pembimbing I dan Ibu Dr. Ni Nyoman Yuliarmi,SE,.MP, sebagai Pembimbing II yang dengan penuh perhatian telah memberikan dorongan, semangat, bimbingan, dan saran kepada penulis dalam penyelesaikan tesis ini. Ucapan yang sama juga penulis tujukan kepada Rektor Universitas Udayana Bapak Prof. Dr. dr Ketut Suastika, Sp.PD.KEMD atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Magister Ilmu Ekonomi di Universitas Udayana. Ucapan terimakasih juga penulis tujukan kepada Direktur Program Pascasarjana Ibu Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S (K) atas kesempatan yang diberikan penulis untuk menjadi mahasiswa di Program Magister pada Program Pascasarjana Universitas Udayana. Tidak lupa pula penulis ucapkan terimakasih kepada Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Udayana Bapak Prof. Dr. I Gusti Bagus Wiksuana, S.E.,M.S atas ijin yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti Program Magister. Ucapan terimakasih juga penulis tujukan kepada Bapak Prof. Dr. Nyoman Djinar Setiawina,SE.,MS selaku Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi Program Pascasarjana Universitas Udayana. Ucapan terimakasih juga penulis tujukan vi
kepada Dr.A.A.I.N Marhaeni,SE.,MS. Dr, Ida Bagus Putu Purbadharmaja,SE.,ME dan Dr. I Gde Sudjana Budiasa,SE.,MS selaku penguji yang telah memberikan masukkan, saran, sanggahan, dan koreksi sehingga tesis ini dapat terselesaikan. Ucapan terimakasih yang tulus juga penulis sampaikan kepada seluruh pengelola, dosen dan pegawai pada Program Studi Magistrer Ilmu Ekonomi Program Pascasarjana Universitas Udayana yang telah membantu penulis selama perkulihan. Teman-teman seperjuangan Angkatan ke XXII di Magister Ilmu Ekonomi yang penulis tidak dapat sebutkan satu persatu terimakasih atas doa, semangat dan dukungan kepada penulis. Ucapan terimakasih kepada Lembaga dan Manajemen Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali yang sudah memberikan kesempatan mengikuti perkuliahan di Universitas Udayana. Penghargaan khusus penulis berikan kepada kedua orang tua tercinta yang telah mendoakan dan memberikan dukungan semangat yang sangat besar kepada penulis. Terimakasih juga penulis berikan kepada Istri tercinta Ni Made Sudiartini dan putra-putri tercinta I Putu Andika Juniartha, dan Komang Lia Yulistyasari yang senantiasa memberikan doa dan dorongan semangat kepada penulis Atas Asung Wara Kerta Nugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan dan penyelesaian tesis ini. Semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi mereka yang berkepentingan.
Denpasar, April 2015 Penulis vii
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELANJA WISATAWAN DOMESTIK KE PASAR SENI TRADISIONAL SUKAWATI DI KABUPATEN GIANYAR ABSTRAK Pasar Seni Tradisional Sukawati merupakan salah satu tujuan wisatawan saat melakukan liburan di Bali, baik untuk sekedar berjalan-jalan maupun membeli souvenir. Pasar Seni Tradisional Sukawati menjadi penopang perekonomian masyarakat baik pedagang maupun pengerajin. Banyak berdirinya pasar seni modern di Bali menyebabkan jumlah kunjungan wisatawan menurun dan berpengaruh terhadap pendapatan pedagang di Pasar Seni Tradisional Sukawati. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menganalisis pengaruh variabel produk dan harga secara tidak langsung terhadap minat belanja wisatawan melalui kepuasan, 2) menganalisis pengaruh variabel produk dan harga secara langsung terhadap kepuasan wisatawan, 3) menganalisis pengaruh variabel tingkat pendidikan dan jumlah tanggungan keluarga secara tidak langsung terhadap minat belanja wisatawan melalui pendapatan, 4) menganalisis pengaruh variabel tingkat pendidikan dan jumlah tanggungan keluarga secara langsung terhadap pendapatan, 5) menganalisis pengaruh variabel produk, harga, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, kepuasan dan pendapatan secara langsung terhadap minat belanja wisatawan. Penelitian ini dilakukan di Pasar Seni Tradisional Sukawati. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 120 orang wisatawan domestik yang berbelanja dengan teknik pengambilan sampel menggunakan Aksidental sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis Partial Least Square (PLS). Hasil analisis menunjukkan bahwa:1) tidak ada pengaruh signifikan secara tidak langsung variabel produk dan harga terhadap minat belanja wisatawan melalui kepuasan, 2) variabel produk dan harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan, 3) tidak ada pengaruh signifikan secara langsung maupun tidak langsung variabel pendidikan dan jumlah tanggungan terhadap minat belanja wisatawan melalui pendapatan, 4) variabel pendidikan dan jumlah tanggungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan, 5) variabel produk dan harga, berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat belanja wisatawan, sedangkan pendidikan, jumlah tanggungan, kepuasan dan pendapatan berpengaruh negative dan tidak signifikan terhadap minat belanja wisatawan. Dalam rangka meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Pasar seni Tradisional Sukawati disarankan kepada Pemerintah Kabupaten Gianyar untuk merevitalisasi pasar dan menambah fasilitas umum yang selama ini dikeluhkan oleh wisatawan seperti tempat parkir, ATM , toilet, ruang beristirahat bagi para pengunjung, dan kebersihan pasar. Kata Kunci: Minat Belanja, Wisatawan Domestik, Wisata Belanja, Pasar Seni Tradisional. viii
ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING THE INTEREST OF DOMESTIC TOURISTS TO IN SHOPPING AT SUKAWATI TRADITIONAL ART MARKET IN GIANYAR DISTRICT ABSTRACT Sukawati Traditional Art Market is one of the tourist destinations during a vacation in Bali, either to take a stroll around the market or to buy souvenirs. Sukawati Traditional Art Market becomes the backbone of the community’s economy, both traders and craftsmen. The emergence of many modern art markets in Bali causes the number of tourist arrivals to decrease and it has an effect on the income of traders at Sukawati Traditional Art Market. This study aimed to: 1) analyze the indirect effect of the product and price on the buying intensions of tourism through satisfaction, 2) analyze the direct effect of the product and price on tourist satisfaction, 3) analyze the indirect effect of level of education and number of dependents on the buying intensions of tourism over income, 4) analyze the direct effect of levels of education and number of dependents on income, 5) analyze the direct effect of product, price, level of education, number of dependents, satisfaction, and income on the buying intensions of tourism. This research was conducted at Sukawati Traditional Art Market; the number of samples taken was 120 domestic tourists who were shopping at the Traditional Market with a sampling technique using accidental sampling. The data analysis technique used was the analysis of Partial Least Square (PLS). The results showed that: 1) there was no significant effect of indirect product and price on the buying intensions of tourism through satisfaction, 2) the of product and price had a positive and significant impact on satisfaction, 3) there was no direct or indirect significant effect of the education and the number of dependents on the buying intensions tourism over income, 4) the education and the number of dependents had a positive and significant impact on income, 5) the product and price had a significant effect on the interest of tourist in shopping while the variables of education, number of dependents, satisfaction and income had no significant effect on the buying intensions of tourism. In order to increase the number of tourists visiting Sukawati Traditional Art Market it is suggested that the Regency Government of Gianyar should revitalize and add public facilities which have been complained of by tourists these days, such as parking lots, ATMs, toilets, lounge for visitors, and the cleanliness of the market. Keywords: Shopping Interests, Domestic Travelers, Shopping Tourism, Traditional Art Market.
ix
DAFTAR ISI Halaman JUDUL……………………………………………………………………………..
i
PRASYARAT GELAR …………………………………………………………...
ii
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………….
iii
PENETAPAN PANITIA PENGUJI TESIS …………………………………….
iv
SURAT PERNYATAAN………………………………………………………….
v
UCAPAN TERIMA KASIH ……………………………………………………...
vi
ABSTRAK ………………………………………………………………………...
viii
ABTRACT ………………………………………………………………………...
ix
DAFTAR ISI…….…………………………………………………………………
x
DAFTAR TABEL…….……………………………………………………………
xiii
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………
xiv
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBAN.............................................................
xv
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………………
xvi
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang……………………………………………………...
1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………..
12
1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………………...
12
1.4 Manfaat Penelitian………………………………………………….
13
1.5 Sistematika Penulisan ………………………………………………
14
KAJIAN PUSTAKA 2.1 Teori Pembangunan……………………………………………….
16
2.1.1 Tujuan pembangunan…………………………………..........
17
2.1.2 Faktor-faktor yang pengaruhi proses pembangunan………...
18
2.2 Teori Perilaku Konsumen…………………………………………
19
2.2.1 Mengukur perilaku konsumen………………………………
20
2.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen …....
21
2.3 Keaslian Penelitian………………………………………………...
23
x
BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Berpikir dan Konsep Penelitian………………………….
28
3.1.1 Kerangka berpikir……………………………………..............
28
3.1.2 Kerangka konsep penelitia……...…………………….............
30
3.2 Hipotesis Penelitian ………………………………………………..
36
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian……………………………………………….
37
4.2 Lokasi, Ruang Lingkup dan Waktu Penelitian……………………..
38
4.3 Identifikasi Variabel………………………………………………...
39
4.4 Definisi Operasional Variabel………………………………………
39
4.5 Jenis dan Sumber Data……………………………………………...
41
4.6 Populasi, Sampel dan Metode Penentuan Sampel………………….
43
4.6.1 Populasi……………………………………………………….
43
4.6.2 Sampel dan metode penentuan sampel ……………………..
43
4.7 Metode Pengumpulan Data…………………………………………
44
4.8 Instrumen Penelitian………………………………………………...
45
4.8.1 Uji validitas instrumen penelitian …………………………..
45
4.8.2 Uji reliabilitas instrumen penelitian ………………………..
48
4.9 Teknik Analisis Data………………………………………………..
BAB V
49
4.9.1 Analisis deskriptif……………………………………………
49
4.9.2 Analisis inferensial …………………………………………...
49
4.9.2.1 Analsisi partial least square ……….…………………...
50
4.9.2.2 Analisis regeresi bertingkat ..…………………………..
54
DATA DAN PEMBAHASANAN HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian……………………………….
57
5.1.1 Keadaan Pasar Seni Tradisional Sukawati…………………...
59
5.1.2 Pengelolaan Pasar Seni Tradisional Sukawati ………………
60
5.2 Deskripsi Data Hasil Peneliti …………………………………….... 5.2.1 Karakteristik wisatawan berdasarkan asal daerah …..…......... 5.2.2 Karakteristik wisatawan domestik berdasarkan umur………. xi
61 62 63
5.2.3 Karakteristik wisatawan domestik berdasarkan jenis kelamin…………………………………………………….... 5.2.4 Karakteristik wisatawan domestik berdasarkan pekerjaan..... 5.2.5 Karakteristik wisatawan domestik berdasarkan tingkat pendidikan terakhir ………………………………………..... 5.2.6 Karakteristik wisatawan domestik berdasarkan pendapatan... 5.2.7 Karakteristik wisatawan domestik berdasarkan jumlah tanggungan ………….………………………………………. 5.3 Deskripsi Variabel .………………………………………………… 5.3.1 Evaluasi goodness of fit dari outer model ………………...... 5.3.2 Evaluasi goodness of fit dari inner model …...………...…... 5.4 Pembahasan Hasil Penelitian ……………………………………... 5.4.1 Pengaruh tidak langsung variabel produk dan harga
64 65 66 67 67 68 69 74 77
terhadap minat belanja wisatawan melalui kepuasan wisatawan……………........................................................... 5.4.2 Pengaruh variabel produk dan harga terhadap kepuasan wisatawan…………………………………………………... 5.4.3 Pengaruh tidak langsung variabel tingkat pendidikan dan
77 78
jumlah tanggungan keluarga terhadap minat belanja wisatawan melalui pendapatan……………………………... 5.4.4 Pengaruh variabel tingkat pendidikan dan jumlah tanggungan keluarga terhadap pendapatan…..…………….. 5.4.5 Pengaruh variabel produk,harga, tingkat pendidikan,
80 81
jumlah tanggungan, kepuasan dan pendapatan terhadap minat belanja wisatawan …………………………………... 5.5 Keterbatasan Penelitian …………………………………………… BAB VI SIMPULAN DAN SARAN 6.1 Simpulan …………………………………………………………...
83 87 88
6.2 Saran ……………………………………………………………….. 89 DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………….. 91 LAMPIRAN……………………………………………………….......................... 97 xii
DAFTAR TABEL No. Tabel 1.1
Halaman
Jumlah Kunjungan Wissatawan Domestik dan Mancanegara ke Bali Periode Tahun 2007-2013……………………………………………..
1.2
3
Jumlah Kunjungan Wisatawan Domestik dan Mancanegara ke Objek Wisata yang dikelola Pemerintah Kabupaten Gianyar Periode 20082012 …………………………………………………………………..
1.3
6
Persentase Pengeluaran Wisatawan Selama Berwisata di Bali Tahun 2012 …………………………………………………..........................
7
4.1
Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian ………………………
47
4.2
Hasil Pengujian Reliabilitas …………………………………………...
49
5.1
Karakteristik Wisatawan Domestik berdasarkan Asal Daerah………...
63
5.2
Karakteristik Wisatawan Domestik berdasarkan Umur………………..
64
5.3
Karakteristik Wisatawan Domestik berdasarkan Jenis Kelamin……….
65
5.4
Karakteristik Wisatawan Domestik berdasarkan Pekerjaan …………...
65
5.5
Karakteristik Wisatawan Domestik berdasarkan Pendidikan………….
66
5.6
Karakteristik Wisatawan Domestik berdasarkan Pendapatan………….
67
5.7
Karakteristik Wisatawan Domestik berdasarkan Jumlah Tanggungan...
68
5.8
Hasil Pengujian Convergent Validity ……………………………….....
70
5.9
Hasil Pengujian Average Variance Extracted …………………………
72
5.11
Hasil Pengujian Composite Reliability ………………………………..
72
5.12
Hasil Pengujian Croanbach’s Alpha …………………………………..
73
5.13
Nilai R-Square Variabel Endogen …………………………………….. 74
5.14
Hasil Pengujian Path Coefficients (Mean, STDEV,T-Valies)………… xiii
76
DAFTAR GAMBAR No. Gambar 3.1
Halaman Kerangka Berpikir Analisis faktor yang Mempengaruhi Wisatawan Domestik Berbelanja ke Pasar Seni Tradisional di Kabupaten Gianyar ……………………………………...
3.2
30
Konsep Berpikir Analisis Faktor yang Mempengaruhi Wisatawan Domestik Berbelanja ke Pasar Seni Tradisional di Kabupaten Gianyar ……………………………………...
35
4.1
Model Mediasi Baron dan Kenny………………………….
55
5.1
Struktur Organisasi Pasar Seni Sukawati…………………..
61
5.2
Hasil dari Bootstrapping dengan Analisis PLS…………….
69
5.3
Hasil dari Algoritma dengan Analisis PLS………………...
71
xiv
DAFTAR SINGKATAN
SINGKATAN AVE
: Average Variance Extracted
IKM
: Industri Kecil dan Menengah
ODTW
: Obyek dan Daya Tarik Wisata
UKM
: Usaha Kecil dan Menengah
TFS
: Tourism Field study
PAD
: Pendapatan Asli Daerah
PLS
: Partial Least Square
xv
DAFTAR LAMPIRAN No. Lampiran
Halaman
1
Kuisioner Penelitian ………………………………………………...
96
2
Hasil Tabulasi Kuisioner Penelitian………………………………...
100
3
Hasil Analisi Validitas dan Reliabilitas Instrusmen Penelitian……..
103
4
Hasil Analisis Partial Least Square (PLS)………………………….
107
5
Surat Keterangan Penelitin di Pasar Seni Tradisional Sukawati……
114
xvi
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan sektor pariwisata merupakan salah satu sektor utama yang mendorong peningkatan kemampuan ekonomi Indonesia sehingga sektor pariwisata telah dijadikan sektor andalan yang mampu menghasilkan devisa terbesar kedua setelah migas. Perkembangan pembangunan pariwisata mempunyai dampak yang sangat signifikan terhadap pertumbuhan perekonomian nasional melalui perolehan devisa. Oleh karena itu, pariwisata terus dikembangkan dan menjadi program pembangunan nasional. Pertumbuhan sektor pariwisata merupakan aset utama dalam pemasukan devisa negara, pendapatan daerah, dan pendapatan masyarakat dengan munculnya peluang kerja bagi penduduk tempat objek wisata tersebut dikembangkan (Erawan,1994). Secara luas pariwisata dipandang sebagai kegiatan yang mempunyai
multidimensi
dari
rangkaian
suatu
proses
pembangunan.
Pembangunan sektor pariwisata menyangkut aspek sosial budaya, ekonomi, dan politik (Spillane, 1994). Hal tersebut sejalan dengan yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan yang menyatakan bahwa
penyelenggaraan
kepariwisataan
ditujukan
untuk
meningkatkan
pendapatan nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat, memperluas dan memeratakan kesempatan berusaha dan lapangan kerja, mendorong pembangunan daerah, memperkenalkan dan mendayagunakan obyek
2
dan daya tarik wisata di Indonesia serta memupuk rasa cinta tanah air dan mempererat persahabatan antar bangsa. Pembangunan sektor pariwisata merupakan salah satu dari sembilan sektor pertumbuhan ekonomi sebagai prioritas pembangunan yang keberadaannya sering dikaitkan dengan harapan untuk dapat memberikan dampak positif bagi sektor lainnya. Dampak positif dari sektor pariwisata tersebut antara lain : 1) Penciptaan lapangan kerja, 2) Peningkatan nilai tambah dan aktivitas ekonomi, 3) Pemanfaatan sumber daya nasional yang optimal, 4) Peningkatan penerimaan negara atau daerah melalui pajak dan retribusi (Faizal Noor, 2013). Perkembangan pariwisata juga mendorong dan mempercepat pertumbuhan pembangunan ekonomi dimana kegiatan pariwisata menciptakan permintaan (demand), baik konsumsi maupun investasi yang pada gilirannya menimbulkan kegiatan produksi barang dan jasa. Selama kegiatan berwisata, wisatawan melakukan kegiatan belanja, sehingga secara langsung menimbulkan permintaan (tourism final demand) pasar barang dan jasa. Selanjutnya final demand tourism secara tidak langsung menimbulkan permintaan akan barang modal dan bahan baku (investment derived demand) untuk berproduksi memenuhi permintaan wisatawan akan barang dan jasa tersebut. Dalam usaha memenuhi permintaan wisatawan diperlukan investasi di bidang transportasi dan komunikasi, perhotelan dan akomodasi, industri kerajian dan industri produk konsumen, industri jasa, rumah makan restoran dan lain-lain (Spillane, 1994). Bali merupakan salah satu destinasi pariwisata yang sektor pariwisatanya sudah berkembang. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya daya tarik wisata dan
3
fasilitas pendukung pariwisata di Bali. Bali menjadi destinasi pariwisata karena memiliki kebudayaan yang unik dan masih dipertahankan kelestariannya, serta keindahan alam yang beraneka ragam seperti pantai, pegunungan, sungai dan danau yang telah mampu menarik perhatian wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah kunjungan wisatawan yang meningkat setiap tahunnya yang ditunjukkan pada Tabel 1.1. Tabel 1.1 Jumlah Kunjungan Wisatawan Domestik dan Mancanegara Ke Bali Periode Tahun 2007-2013 Data Kunjungan Data Kunjungan No Tahun WisatawanDomestik Wisatawan Mancanegara (Orang) (Orang) 1 2007 2.484.644 1.664.854 2
2008
2.898.794
1.968.892
3
2009
3.521.135
2.229.945
4
2010
4.646.343
2.493.058
5
2011
5.675.121
2.756.579
6
2012
6.063.558
2.892.091
7
2013
6.976.536
3.278.598
Sumber : Dinas Pariwisata Provinsi Bali, 2014 Perkembangan jumlah kunjungan wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara dari tahun 2007 ke 2013 terus mengalami peningkatan. Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan ke Bali disebabkan oleh faktor keamanan, kenyamanan, infrastruktur, dan sumber daya manusia sebagai penunjang kegiatan pariwisata yang sudah sesuai dengan standar pariwisata dunia. Pada tahun 2012 kunjungan wisatawan mancanegara sudah memenuhi target yang ditetapkan oleh pemerintah Provinsi Bali yaitu sebesar 2,8 Juta orang dan pada tahun 2013 jumlah kunjungan wisatawan mancanegara mengalami peningkatan sebesar 3,2
4
juta orang. Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan ke Bali terus bertambah dan dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemerintah Provinsi Bali. Sumber penerimaan pendapatan asli daerah pemerintah Provinsi Bali berasal dari pengeluaran wisatawan selama berada di suatu daya tarik wisata antara lain biaya akomodasi atau tempat penginapan, makanan dan minuman, paket tour, transportasi, pasar oleh-oleh cinderamata dan souvenir yang lebih banyak diburu oleh wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Pertumbuhan pariwisata Bali yang semakin berkembang, membutuhkan adanya fasilitas yang dapat menunjang aktivitas pariwisata bagi wisatawan. Fasilitas yang dibutuhkan wisatawan haruslah memenuhi persyaratan dimana wisatawan menginginkan adanya something to see (tempat wisata yang tidak dimiliki oleh daerah lain), something to do (banyak yang dilakukan oleh wistawan), something to buy (tempat untuk belanja atau shopping) pada saat mengunjungi suatu daya tarik wisata (Pitana, 2005). Tidak hanya menarik bagi wisatawan mancanegara, Bali saat ini masih menjadi tempat favorit wisatawan domestik untuk tujuan berlibur/berekreasi. Keindahan alam dan keunikan budaya yang dimiliki Bali menjadi daya tarik wisatawan nusantara selama melakukan kunjungan ke Bali (Wirawan, 2011) Kabupaten Gianyar merupakan salah satu daerah tujuan destinasi pariwisata yang menjadi penggerak pertumbuhan perekonomian masyarakat dalam pembangunan daerah. Untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Kabupaten Gianyar mempunyai produk industri kerajinan masyarakat dan usaha
5
kecil yang harus tetap dipertahankan dan dikembangkan agar dapat terus berperan dalam meningkatkan kehidupan ekonomi masyarakat terutama masyarakat pedesaan. Menurut Mudrajad Kuncoro (2007) bahwa usaha kecil akan menimbulkan dampak positif terhadap peningkatan jumlah angkatan kerja, pengangguran, jumlah kemiskinan, pemerataan dalam distribusi pendapatan dan pembangunan ekonomi. Produk industri kerajinan dan usaha kecil di Kabupaten Gianyar mempunyai ciri khas daerah, bernilai tambah tinggi, ramah lingkungan, serta memiliki citra dan daya saing internasional. Sebagai daerah tujuan destinasi pariwisata, pemerintah Kabupaten Gianyar terus meningkatkan pembangunan infrastruktur untuk menunjang kegiatan pariwisata. Perkembangan sektor pariwisata di Kabupaten Gianyar memberikan dampak yang sangat signifikan bagi pertumbuhan perekonomian masyarakat, salah satu adalah membuka kesempatan kerja, menambah pendapatan masyarakat, mengembangkan usaha kecil dan menengah (UKM), meningkatkan jumlah produk industri kecil dan menengah (IKM). Kabupaten Gianyar merupakan daerah yang giat mengembangkan potensi wilayahnya untuk tujuan wisata dan menarik minat wisatawan untuk berkunjung. Obyek dan daya tarik wisata (ODTW) yang dimiliki Kabupaten Gianyar cukup banyak dan bervariasi sesuai Keputusan Bupati Gianyar Nomor : 402 Tahun 2008 tentang penetapan obyek dan daya tarik wisata Kabupaten Gianyar. Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara ke Kabupaten Gianyar dari tahun 2008 ke 2012 terus meningkat. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah kunjungan wistawan ke Kabupaten Gianyar setiap tahun dapat dilihat Tabel 1.2.
6
Tabel 1.2 Jumlah Kunjungan Wisatawan Domestik dan Mancanegara Ke Objek Wisata yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Gianyar Periode Tahun 2008-2012 Data Kunjungan Data Kunjungan Jumlah Persentase No Tahun Wisnus Wisman Kunjungan (%) (Orang) (Orang) 1
2008
105.945
364.747
470.692
14,42
2
2009
150.413
414.608
565.021
17,31
3
2010
210.713
454.172
664.885
20,37
4
2011
242.447
449.186
691.633
21,19
5
2012
271.225
601.159
872.384
26,73
3.264.615
100
Total 980.743 2.283.872 Sumber : Diparda Kabupaten Gianyar, 2013
Sebagian besar wisatawan, khususnya wisatawan domestik yang datang ke Kabupaten Gianyar selain melihat obyek wisata juga tidak melewatkan kegiatan belanja (shopping). Belanja merupakan aktivitas wisata yang paling sering dilakukan. Wisatawan senang membawa pulang sesuatu dari perjalanannya sehingga mereka pergi berbelanja. Biasanya wisatawan senang berbelanja pakaian, barang kesenian dan kerajinan serta membeli souvenir (oleh-oleh). Selama melakukan perjalanan, uang yang digunakan salah satunya dicatat untuk keperluan membeli souvenir (Pendit, 2002) Berdasarkan data dari Dinas Pariwisata Provinsi Bali 2012, kegiatan berbelanja khususnya berbelanja souvenir atau oleh-oleh menjadi salah satu aktivitas favorit wisatawan domestik selama di Bali. Hal ini dapat dilihat dari pengeluaran wisatawan selama berada di Bali yang disajikan pada Tabel 1.3
7
Tabel 1.3 Persentase Pengeluaran Wisatawan Selama Berwisata di Bali Tahun 2012 Jumlah No Peringkat Jenis Pengeluaran (%) 1 Akomodasi 29,8 2 2 Konsumsi 14,0 3 3 Transportasi Lokal 8,9 4 4 Souvenir atau Belanja 37,3 1 5 Hiburan 6,6 5 6 Pramuwisata/Guide 0,0 8 7 Atraksi 2,1 6 8 Lain-lain (pembelian pulsa seluler, 1,3 7 laundry dan internet) Jumlah 100,0
Sumber: Dinas Pariwisata Provinsi Bali, 2013
Pengeluaran biaya selama melakukan kunjungan wisata di Bali, dilihat dari persentase pengeluaran wisatawan selama berwisata di Bali adalah untuk souvenir atau belanja sangat tinggi yakni mencapai 37,3 persen. Besarnya pengeluaran wisatawan domestik dalam berbelanja souvenir atau oleh-oleh sangat berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat di Kabupaten Gianyar. Pasar seni merupakan pasar rakyat yang mampu menarik wisatawan untuk berkunjung dan berbelanja souvenir, baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Perkembangan pasar seni muncul di Indonesia pada tahun 1970-an, tepatnya di Kabupaten Gianyar yaitu di daerah Ubud dan Sukawati merupakan daerah yang pertama kali dibangun sebuah pasar seni di Bali. Berawal dari pemikiran tokoh masyarakat dan para seniman di Kabupaten Gianyar yang memandang perlu adanya tempat untuk menampung hasil karya seni mereka yang dapat dijual kepada wisatawan. Pasar seni berawal dari konsep art centre yang telah terlebih dahulu dikenal oleh orang-orang di Eropa khususnya negara yang memiliki peradaban kebudayaan serta kesenian seperti Inggris, Perancis, dan
8
Italia. Perkembangan pasar seni tradisional dapat memberikan kontribusi kepada masyarakat dan pemerintah daerah Kabupaten Gianyar dalam hal meningkatkan kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan memberikan kontribusi pendapatan asli daerah melalui tempat parkir dan sewa tempat berjualan (kios-kios). Eksistensi pasar seni di Pulau Bali terus mengalami perkembangan sejalan dengan tingginya minat wisatawan dalam berbelanja souvenir. Eksistensi jumlah pasar seni di Bali saat ini, baik pasar seni tradisional maupun pasar seni modern adalah sebagai berikut: delapan pasar seni tradisioanl dan tiga puluh delapan pasar seni moderan yang tersebar di tiga Kabupaten di Bali. Kabupaten Gianyar memiliki lima pasar seni tradisioanl dan enam pasar seni modern, sedangkan Kabupaten Badung memiliki dua pasar seni tradisional dan dua puluh satu pasar seni modern, dan Kota Denpasar memiliki satu pasar seni tradisional dan sebelas pasar seni modern. Banyaknya jumlah pasar oleh-oleh modern ini sangat berpengaruh terhadap perekonomian para pedagang di pasar oleh-oleh tradisional. Pedagang di pasar oleh-oleh tradisional menganggap pasar oleh-oleh modern sebagai pesaing utama yang menyebabkan menurunnya omzet penjualannya (TFS Mahasiswa STP NB, 2012). Kondisi tersebut tentu saja membuat keberadaan pasar seni tradisional salah satunya adalah pasar seni tradisional di Kabupaten Gianyar merasakan dampak dari banyaknya pembangunan pasar seni modern. Menurut Ayuningsasi (2010), adanya ancaman terhadap eksistensi dan keberadaan pasar tradisional sebagai penggerak
perekonomian
rakyat
yang
membumi
dikarenakan
legalitas
9
kepemilikan asing terhadap perusahaan ritel serta belum terakomodirnya kepentingan pasar tradisional. Kesamaan fungsi yang dimiliki oleh pusat perbelanjaan modern dan tradisional, telah menimbulkan persaingan antara keduanya. Menurut Bapak Dewa Nyoman Alit seorang pedagang di Pasar Seni Tradisional Sukawati, Bali Post.com tanggal 24 Juli 2013 mengatakan bahwa; “Para pedagang yang berjualan di Pasar Seni Sukawati mengeluhkan menjamurnya toko oleh-oleh menjadi ancaman pertama bagi para pedagang di pasar seni. Para pedagang tidak dapat berbuat banyak tanpa ada campur tangan pemerintah terutama dalam memberikan perlindungan kebijakan”. Berkembangnya pasar seni modern di Bali menyebabkan munculnya fenomena-fenomena berupa isu-isu dan keluhan seperti yang saat ini ramai dibicarakan di media masa mengenai pasar seni modern mengancam keberadaan dari pasar seni tradisional. Berdasarkan artikel yang dimuat dalam Harian Bisnis Bali.com tanggal 14 Pebruari 2013 mengatakan bahwa; “Pasar seni makin sepi dan seakan ditinggalkan oleh konsumennya dan
beralih berbelanja ke pasar oleh-oleh khas Bali yang lebih modern. Wisatawan yang berbelanja ke pasar oleh-oleh umumnya rombongan yang diatur oleh guide-nya, karena pasar oleh-oleh memberikan fee kepada guide yang besarnya disesuaikan dengan jumlah nilai belanja dari wisatawan yang diantar. Keunggulan pasar oleh-oleh mengalahkan pasar seni sehingga banyak pedagang di pasar seni tradisonal mengatakan pendirian pasar oleh-oleh yang banyak di Bali dapat mematikan pasar seni tradisional. Menurut Made Umbara, Harian Bisnis.com tanggal 14 Pebruari 2013 mengatakan bahwa; “Bahwa di Pasar Seni Sukawati perlu ada kebijakan pemerintah yang berpihak kepada pedagang kecil. Karena selama ini dengan kondisi ekonomi yang tak kondusif, kemudian menjamurnya beberapa toko modern seperti pasar oleh-oleh di Bali menjadikan pedagang kecil makin terhimpit”.
10
Tulisan tersebut menyatakan bahwa perkembangan pasar seni tradisional sekarang ini sangat memprihatikan, karena mulai ditinggalkan oleh para konsumen yang beralih ke pasar seni modern disebabkan fasilitas yang diberikan lebih baik. Ketika konsumen melakukan pembelian, konsumen yang bersangkutan tidak melihat produk/jasa utamanya saja, tetapi kosumen juga akan berusaha mencari nilai tambah dari produk/jasa yang dimaksud. Nilai tambah yang dimaksud bermacam-macam, seperti tempat berbelanja yang nyaman, produk, kelengkapan fasilitas dan lokasi yang strategis (Hermalini, 2012). Peneliti melakukan observasi dan wawancara kepada beberapa wisatawan domestik yang sedang berbelanja dan para pedagang di pasar seni tradisional Sukawati. Hasil dari wawancara yang dilakukan peneliti kepada beberapa wisatawan domestik dan para pedagang yang berjualan dapat di jelaskan sebagai berikut: (1) wisatawan domestik senang berbelanja di pasar seni tradisional karena harga produk/barang dapat ditawar, (2) pilihan jenis produk/barang untuk souvenir sangat berragam/banyak, (3) para pedagang dalam memberikan pelayanan sangat baik. Adapun permasalahan yang disampaikan oleh wisatawan domestik dalam wawancara adalah: (1) kurangnya fasilitas umum seperti: toilet, ATM, tempat ibadah, (2) tempat parkir tidak nyaman, 3) keadaan dalam pasar sangat sempit dan panas, (4) kebersihan areal publik sangat kurang, permasalahan yang disampaikan oleh para pedagang adalah : (1) jumlah kunjungan wisatawan ke pasar seni tradisional Sukawati sangat menurun, (2) pendapatan para pedagang di pasar seni tradisonal Sukawati berkurang, (3) persaingan harga yang tidak sehat di antara para pedagang.
11
Pasar seni modern merupakan pasar seni yang mempunyai sistem pengelolaan manajemen terorganisasi, dengan didukung oleh financial yang sangat baik. Perkembangan pasar seni modern memberikan dampak positif dan negatif bagi perkembangan pasar seni tradisional, dampak positif yang ditimbulkan oleh pasar seni modern antara lain menyerap tenaga kerja, meningkatkan sektor perekonomian masyarakat, sebagai penyalur hasil produk masyarakat yang berupa hasil karya seni. Produk yang tersedia di pasar seni tradisional maupun pasar seni modern tidak lepas dari keberadaan distributor yang mensupply produk-produk souvenir. Pedagang pada umumnya
memilih
mengambil barang-barang souvenir dari agen atau usaha kecil menengah (UKM) yang berada di berbagai home industry yang terdapat di daerah Provinsi Bali maupun dari luar Bali. Dengan adanya persamaan dalam mengambil produk yang dijual di masing-masing pasar diharapkan dapat meningkatakan perekonomian masyarakat. Menurut Sherly Purnama (2013) menyebutkan keputusan wisatawan domestik berbelanja di pasar oleh-oleh modern sangat tinggi karena dipengaruhi oleh kepastian harga, kualitas barang dan fasilitas. Berdasarkan uraian dari latar belakang, maka diteliti analisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat belanja wisatawan domestik ke pasar seni tradisional di Kabupaten Gianyar. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat belanja wisatawan domestik ke pasar seni tradisional di Kabupaten Gianyar adalah untuk mendapatkan fakta-fakta mengenai kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh pasar seni tradisional di Sukawati, sehingga dapat dipergunakan sebagai tolak ukur dalam menjaga eksistensi pasar seni tradisional, meningkatkan pendapatan
12
para pedagang, dan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Pasar Seni Tradisional Sukawati di Kabupaten Gianyar. 1.2 Rumusan Masalah Bertitik tolak dari latar belakang dan permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan masalah yang dapat dikaji dalam penelitian ini adalah: 1)
Adakah pengaruh tidak langsung variabel produk dan harga terhadap minat belanja wisatawan melalui kepuasan wisatawan?
2)
Bagaimanakah pengaruh variabel produk dan harga terhadap kepuasan wisatawan?
3)
Adakah pengaruh tidak langsung variabel tingkat pendidikan dan jumlah tanggungan keluarga terhadap minat belanja wisatawan melalui pendapatan wisatawan?
4)
Bagaimanakah pengaruh variabel tingkat pendidikan dan jumlah tanggungan keluarga terhadap pendapatan wisatawan?
5)
Bagaimanakah pengaruh variabel produk, harga, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, kepuasan dan pendapatan terhadap minat belanja wisatawan?
1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1)
Untuk menganalisis pengaruh variabel produk dan harga secara tidak langsung terhadap minat belanja wisatawan melalui kepuasan wisatawan.
2)
Untuk menganalisis pengaruh variabel produk dan harga secara langsung terhadap kepuasan wisatawan.
13
3)
Untuk menganalisis pengaruh variabel tingkat pendidikan dan jumlah tanggungan keluarga secara tidak langsung terhadap minat belanja wisatawan melalui pendapatan wisatawan.
4)
Untuk menganalisis pengaruh variabel tingkat pendidikan dan jumlah tanggungan keluarga secara langsung terhadap pendapatan wisatawan.
5)
Untuk menganalisis variabel produk, harga, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, kepuasan dan pendapatan secara langsung terhadap minat belanja wisatawan ke pasar seni tradisional.
1.4 Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian, maka peneliti berharap dapat memberikan manfaat penelitian dan berguna baik secara akademik maupun praktis, yaitu: 1)
Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi media untuk menerapkan konsepkonsep teori yang selama ini diperoleh dalam perkuliahan serta meningkatkan wawasan pengetahuan melalui temuan dilapangan yang sebelumnya belum terungkap, serta dapat menjadi bahan kajian untuk membuktikan teori, dan memdukung hasil penelitian selanjutnya yang berkaitan.
2) Manfaat Praktis Secara praktis penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi beberapa kalangan diantaranya: 1) Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumbangan pikiran bagi pengelola maupun pemerintah daerah dalam meningkatkan sarana, prasarana dan
14
pengawasan terhadap perkembangan pasar seni tradisional di Kabupaten Gianyar. 2) Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai tolok ukur pengelola pasar seni tradisional dalam perencanaan pembangunan dan pengembangan pasar seni tradisional di segala aspek agar mampu bersaing dengan pasar seni modern dan unit usaha lain yang sejenis. 1.5 Sistematika Penulisan Secara garis besar sistematika penyajian dari penulisan ini adalah sebagai berikut: Bab I : Pendahuluan yang menguraikan tentang latar belakang masalah, pokok masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II : Tinjauan pustaka, menguraikan tentang konsep dan definisi, teori-teori yang relevan, dan keaslian penelitian yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. Bab III : Kerangka berpikir, kerangka konsep, dan hipotesis yang sesuai dengan masalah penelitian. Bab IV: Metode penelitian yang berkaitan dengan rancangan penelitian, lokasi
penelitian,
identifikasi
variabel
penelitian,
definisi
operasional variabel penelitian, jenis dan sumber data, populasi, sampel, metode penentuan sampel, metode pengumpulan data, instrument penelitian,dan teknik analisis data.
15
BabV:
Pembahasan hasil penelitian yang berisis gambaran umum lokasi penelitian, deskripsi hasil penelitian, jawaban terhadap tujuan penelitian, pembahasan, dan keterbatasan penelitian.
BabVI: Bab penutup yang terdiri dari simpulan dari permasalahan yang dibahas dan saran-saran dari penulis.
16
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Teori Pembangunan Pembangunan merupakan sebuah proses untuk mencapai kemajuan masyarakat, dimana pembangunan secara umum diukur dengan kemajuan atau keberhasilan. Dengan demikian pembangunan seringkali diartikan sebagai upaya untuk mencapai kemajuan, kemakmuran, dan kesejahteraan masyarakat yang diukur secara ekonomi. Menurut Todaro dan Smith (2006) pembangunan merupakan suatu kenyataan fisik sekaligus tekad suatu masyarakat untuk berupaya sekeras mungkin melalui serangkaian kombinasi proses sosial, ekonomi, dan institusional demi mencapai kehidupan yang serba lebih baik. Menurut Sadono Sukirno (1985) pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang berarti merupakan perubahan yang terjadi terus menerus, usaha untuk menaikkan tingkat pendapatan per kapital, dan kenaikan pendapatan per kapital itu harus terus berlangsung dalam jangka panjang. Menurut Ginanjar Kartasasmita (1994) memberikan pengertian pembangunan yang lebih sederhana yaitu sebagai suatu proses perubahan kearah yang lebih baik melalui upaya yang dilakukan secara terencana. Pada dasarnya teori pembangunan dibagi dalam dua sektor yaitu sektor tradisional dan sektor industri. Sektor tradisional yaitu sektor pedesaan subsisten yang kelebihan penduduk dan ditandai dengan produktivitas marjinal tenaga kerja yang sama dengan nol. Sektor industri perkotaan modern yang tingkat
17
produktivitasnya tinggi dan menjadi tempat penampungan tenaga kerja yang ditransfer sedikit demi sedikit dari sektor subsisten (Lewis dalam Todaro dan Smith, 2006). Pengertian pembangunan ekonomi menurut Irawan dan Suparmoko (2008) merupakan usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup suatu bangsa yang seringkali diukur dengan tinggi rendahnya pendapatan riil per kapital. Menurut penelitian Yusmiady, Dian Setia dan Witjaksono, Mit (2012) mengemukkan pengembangan obyek wisata terhadap pembangunan ekonomi lokal telah berdampak positif antara lain mendorong penciptaan lapangan kerja dan meningkatkan ekonomi masyarakat. Menurut penelitian Mirah Pradnya Paramita dan Ayuningsasi (2013) mengemukakan program revitalisasi pasar tradisional berdampak positif dan signifikan terhadap kondisi fisik, tata kelola dan pendapatan pedagang sebesar 71,79 persen. 2.1.1 Tujuan pembangunan Proses pembangunan dalam masyarakat atau negara harus menpunyai tujuan
untuk
meningkatkan
kehidupan
masyarakat
dan
pertumbuhan
pembangunan ekonomi negara, untuk mencapai suatu pembangunan yang diharapkan maka perlu penerapan dari tujuan pembangunan tersebut. Menurut Todaro dan Smith (2006) sebagai berikut: (1) peningkatan ketersediaan serta perluasan distribusi berbagai barang kebutuhan hidup yang pokok seperti pangan, sandang, papan, kesehatan, dan perlindungan keamanan, (2) peningkatan standar hidup yang tidak hanya berupa peningkatan pendapatan, tetapi juga meliputi penambahan penyediaan lapangan kerja, perbaikan kualitas pendidikan, serta peningkatan perhatian atas nilai-nilai cultural dan kemanusiaan, yang kesemuaan
18
itu tidak hanya untuk memperbaiki kesejahteraan materiil, melainkan juga menumbuhkan harga diri pada pribadi dan bangsa yang bersangkutan, (3) perluasan pilihan-pilihan ekonomis dan sosial bagi setiap individu serta bangsa secara keseluruhan, yakni dengan membebaskan mereka dari belitan sikap menghamba dan ketergantungan, bukan hanya terhadap orang atau Negara-negara lain, namun juga terhadap setiap kekuatan yang berpotensi merendahkan nilainilai kemanusiaan mereka. Menurut Nehen (2010) tujuan pembangunan dalam arti seluas-luasnya adalah membangun manusia (masyarakat) Indonesia seutuhnya ini berarti sebagai satu proses yang berkesinambungan atas satu sistem sosial secara keseluruhan menuju kehidupan yang lebih baik atau manusiawi. Ketiga nilai inti tersebut adalah : (1) kecukupan, (2) harga diri dan, (3) kebebasan yang merupakan tujuan pokok dan harus digapai oleh setiap orang dan masyarakat melalui pembangunan. 2.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembangunan Proses pembangunan merupakan proses sistemik yang pada akhirnya menghasilkan keluaran (output) pembangunan, kualitas dari output pembangunan merupakan proses pembangunan yang dilaksanakan. Perkembangan pembangunan suatu Negara sangat ditentunkan oleh ketersediaan yang dimiliki untuk menunjang pembangunan seperti; kekayaan alam, sumber daya manusia, dan kebijakan peraturan Negara. Proses pembangunan dalam suatu Negara sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembangunan menurut Todaro dan Smith (2006) sebagai berikut: (1) jumlah dan jenis sumber daya alam yang dimiliki masing-masing Negara, (2) ketepatan
19
rangkaian kebijakan dan sasaran yang ditetapkan oleh pemerintah setempat, (3) tersedianya modal dan teknologi dari luar, 4) kondisi-kondisi lingkungan perdagangan internasional. Menurut Lewis dalam bukunya Arsyad Lincolin (2004) kebijakan pembangunan yang tepat demi berhasilnya pembangunan dalam proses pelaksanaannya meliputi: (1) penyediaan potensi pembangunan, (2) penyediaan prasarana yang memadai, (3) penyediaan fasilitas latihan khusus dan juga pendidikan umum yang memadai untuk menyediakan ketrampilan yang diperlukan, (4) perbaikan landasan hukum bagi kegiatan perekonomian, (5) bantuan untuk menciptakan pasar yang lebih banyak dan lebih baik, (6) menemukan dan membantu pengusaha yang potensial, baik dalam negeri maupun luar negeri, (7) peningkatan pemanfaatan sumberdaya secara lebih baik, baik swasta maupun Negara. 2.2 Teori Perilaku Konsumen Dalam
menentukan
jenis
produk
atau
jasa,
konsumen
selalu
mempertimbangkan tentang produk atau jasa yang dibutuhkan, hal ini dikenal dengan perilaku konsumen. Perilaku konsumen (consumer behavior) adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa tersebut didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut (Dharmamesta dan Handoko, 2000). Menurut Schiffman dan Kanuk (1995) dalam buku Mulyadi Nitisusastro (2012) perilaku konsumen merupakan perilaku yang diperlihatkan
oleh
konsumen
dalam
mencari,
membeli,
menggunakan,
mengevaluasi, dan menghabiskan produk barang dan produk jasa yang mereka
20
harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka. Menurut Engle. F. James (1995) perilaku konsumen merupakan tindak-tindakan individu secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang-barang jasa ekonomi termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut. Hal ini seperti yang dikatakan Assael (1992) bahwa komponen utama dari model perilaku konsumen adalah pengambilan keputusan. 2.2.1 Mengukur perilaku konsumen Untuk memahami mengenai perilaku konsumen yang dinyatakan dalam hukum permintaan, maka dapat digunakan dua pendekatan yaitu pendekatan kardinal (marginal utility) dan pendekatan ordinal (Indifference curve) sebagai berikut: 1)
Pendekatan Kardinal (Marginal Utility) didasarkan pada asumsi tingkat kepuasan yang diperoleh konsumen dari mengkonsumsi barang dapat diukur dengan angka seperti rupiah, jumlah, dan unit. Semakin besar jumlah barang yang dapat dikonsumsi maka semakin tinggi tingkat kepuasannya. Konsumen dapat mencapai kondisi equilibrium atau mencapai kepuasan yang maksimum apabila dalam membelanjakan mencapai kepuasan yang sama pada berbagai barang. Tingkat kepuasan konsumen terdiri dari dua konsep yaitu kepuasan total (total utility) adalah kepuasan menyeluruh yang diterima oleh individu dari mengkonsumsi sejumlah barang dan jasa, kepuasan tambahan (marginal utility) adalah perubahan total per unit dengan adanya perubahan jumlah barang dan jasa yang dikonsumsi. Nopirin (1994). Menurut Suardikha Natha (2009) dalam modul kuliah matrikulasi teori kardinal menyatakan bahwa
21
utilitas
dapat
dihitung
secara
nominal,
dimana
keputusan
untuk
mengkonsumsi suatu barang berdasarkan perbandingan antara manfaat yang diperoleh dengan biaya yang harus dikeluarkan. 2)
Pendekatan ordinal (indifference curve) mengasumsikan bahwa konsumen mampu meranking/membuat urutan-urutan kombinasi barang yang akan dikonsumsi berdasarkan kepuasan yang akan diperolehnya tanpa harus menyebutkan secara absolut. Pendekatan ordinal digunakan dengan menggunakan analisis kurva indiferensi adalah kurva yang menunjukkan berbagai titik-titik kombinasi dua barang yang memberikan kepuasan yang sama Nopirin (1994). Menurut Suardikha Natha (2009) dalam modul kuliah matrikulasi teori ordinal menyatakan bahwa utilitas tidak dapat dihitung, hanya dapat diperbandingkan dan menggunakan kurva indiferensi untuk menggambarkan perilaku konsumen.
2.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen Perilaku konsumen dalam melakukan kegiatan belanja seringkali dipengaruhi oleh beberapa faktor yang menjadi pertimbangan berbelanja. Menurut Engle. F. James (1995) faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam memilih tempat berbelanja adalah faktor lingkungan, perbedaan individual dan faktor psikologis: 1)
Faktor lingkungan adalah konsumen dalam lingkungan yang serba kompleks dimana proses kebutuhan mereka dipengaruhi oleh lima faktor yaitu: (a) budaya mencakup pada nilai-nilai, gagasan, dan simbol-simbol yang bermakna untuk membantu individu dalam berkomunikasi, melaksanakan
22
penafsiran dan evaluasi berbagai gejala didalam masyarakat, (b) kelas sosial merupakan pembagian didalam masyarakat yang terdiri dari individu dengan berbagi nilai, minat dan perilaku yang sama, (c) pengaruh pribadi merupakan respon seseorang terhadap tekanan yang dirasakan untuk menyelesaikan diri dengan norma dan harapan yang diberikan oleh orang lain, (d) keluarga merupakan unit pengambilan keputusan utama dengan pola peranan dengan fungsi yang kompleks dan bervariasi. 2)
Faktor perbedaan individu merupakan faktor internal yang menggerakkan dan mempengaruhi perilaku suatu individu, perbedaan ini disebabkan oleh lima faktor yaitu : (a) sumber daya konsumen, dimana setiap orang membawa tiga sumber daya dalam setiap situasi pengambilan keputusan yakni waktu, dana dan perhatian, (b) motivasi dan keterlibatan, motivasi merupakan faktor terpenting dalam hal mengendalikan pribadi yang dirasakan atau minat yang timbul dalam situasi yang spesifik. Dan keterlibatan merupakan refleksi dari motivasi yang kuat dan sangat dirasakan dari suatu produk dan jasa dalam hal tertentu, (3) pengetahuan, merupakan informasi yang disimpan dalam ingatan, dimana pengetahuan konsumen
mencakupi
susunan luas informasi seperti ketersedian dan karakteristik produk dan jasa, dimana dan kapan untuk membeli dan bagaimana menggunakan produk. 3)
Faktor
proses psikologis yang mempengaruhi perilaku konsumen untuk
melakukan kegiatan berbelanja yaitu: (a) pengolahan Informasi yang menyampaikan cara – cara dimana informasi ditransformasikan, dikurangi, dirinci, disimpan dan didapatkan kembali dan disimpan, ini begitu penting
23
bagi komunikasi pemasaran sehingga pengolahan informasi mendominasi bidang penelitian konsumen, (b) pembelajaran, merupakan proses dimana pengalaman menyebabkan perubahan dalam pengetahuan atau perilaku, (c) perubahan sikap dan perilaku, menggambarkan pengaruh psikologis dasar yang menjadi subjek dari beberapa penelitian. Menurut teori Maslow (1834) dalam Mulyadi Nitisusastro (2012) menjelaskan tentang perilaku konsumen dimana setiap konsumen selalu memnuhi kebutuhan dan keingingannya terhadap barang dan jasa. Kebutuhan dan keinginan konsumen terhadap barang dan jasa dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: (1) faktor individu, dan (2) faktor lingkungan. Menurut Assael (1994) terdapat tiga faktor yang mempengaruhi pilihan konsumen yaitu: (1) individu konsumen, (2) pengaruh lingkungan, (3) strategi pemasaran.
2.4
Keaslian Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, peneliti mengacu pada penelitian
sebelumnya yang bertujuan untuk memberikan dasar yang kuat dalam penyajian materi, pemantapan variabel serta konsep-konsep yang digunakan peneliti di dalam penelitian ini. Hasil penelitian yang relevan untuk pembanding penelitian ini sebagai berikut: Menurut Sherly Purnama, dan Mahendra Yasa (2013) tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan wisatawan domestik berbelanja di pasar oleh-oleh (Studi Kasus di Kota Denpasar). Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh secara serempak maupun parsial antara kepastian harga, kualitas barang, dan fasilitas terhadap keputusan wisatawan domestik yang berbelanja di pasar oleh-
24
oleh modern. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara serempak kepastian harga, kualitas barang, dan fasilitas berpengaruh signifikan terhadap keputusan wisatawan domestik untuk berbelanja di pasar oleh-oleh modern. Koefisien determinasi (R²) sebesar 0,681, berarti 68,1 persen keputusan wisatawan domestik yang berbelanja dipasar oleh-oleh modern dipengaruhi oleh kepastian harga, kualitas barang, dan fasilitas, sisanya sebesar 31,9 persen dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian. Secara parsial kepastian harga, kualitas barang, dan fasilitas dipengaruhi positif dan signifikan terhadap keputusan wisatawan domestik yang berbelanja di pasar oleh-oleh modern. Perbedaannya adalah lokasi penelitiannya. Menurut Natalia (2009) tentang “Analisis faktor yang mempengaruhi minat konsumen untuk berbelanja pada Giant Hypermarket Bekasi” tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh secara parsial variabel lokasi, kelengkapan produk, kualitas produk, harga, pelayanan, kenyamanan dalam berbelanja, dan promosi yang mempengaruhi minat konsumen untuk berbelanja,. Hasil penelitian ini menunjukkan secara parsial variabel lokasi, kelengkapan produk, kualitas produk, harga, dan promosi yang mempengaruhi minat konsumen untuk berbelanja, variabel pelayanan dan kenyamanan tidak berpengaruh terhadap minat konsumen untuk berbelanja. Perbedaannya adalah lokasi penelitian dan alat analisis yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda. Menurut
Zulaikha
Fauzi
(2004)
tentang
“Faktor-faktor
yang
dipertimbangkan konsumen dalam keputusan pembelian pada Darmo Factory
25
Outlet di Kota Malang, tujuannya adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa yang dipertimbangkan konsumen dalam keputusan pembelian pada Darmo Factory Outlet di Kota Malang dengan mengetahui faktor-faktor bauran eceran (rentailing mix) yang terdiri dari produk (X1), Harga (X2), Promosi (X3), Loksai (X4), Customer Servis (X5), dan Suasana Factory Outlet (X6). Alat analisis yang digunakan adalah analisis faktor. Dan didapatkan bahwa faktor-faktor tersebut sebesar 60,745 persen menjadi pertimbangan konsumen dalam keputusan pembelian pada Darmo Factory Outlet cabang Basyuki Racmat Malang. Hasil analisis menyebutkan sebesar 39,25 persen dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, serta ditemukan bahwa faktor produk merupakan faktor dominan yang menjadi pertimbangan konsumen dalam keputusan pembelian pada Darmo Factory Outlet Cabang Basuki Rachman Malang dengan nilai sebesar 11,822 persen. Menurut Hermalini (2012) tentang faktor retailing mix yang mendorong wisatawan nusantara berbelanja di toko oleh-oleh Krisna Nusa Indah Kota Denpasar, tujuannya untuk mengetahui faktor-faktor retailing mix yang mendorong wisatawan nusantara berbelanja di toko Oleh-oleh Krisna Nusa Indah dengan mengetahui faktor retailing mix yang terdiri dari Produk (X1), Harga (X2), Lokasi (X3), Personalia (X4), Promosi (X5), dan Presentasi (X6). Alat analisis yang digunakan adalah analisis faktor. Hasil analsis menyebutkan bahwa sebesar 66,19 persen yang mendorong wisatawan nusantara berbelanja di Toko oleh-oleh Krisna Nusa Indah. Sisanya sebesar 33,81 persen dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, serta ditemukan bahwa faktor keanekaragaman produk dan keamanan merupakan faktor dominan yang mendorong wisatawan nusatara berbelanja ditoko
26
Oleh-oleh Krisna Nusa Indah Kota Denpasar dengan nilai sebesar 25,734 persen. Perbedaannya adalah alat analisis yang dipergunakan adalah analisis faktor, dan lokasi penelitian. Menurut Zuliani,Siti (2005), tentang pengaruh lokasi dan harga terhadap keputusan berbelanja di Mini Market Sarinah Swalayan Ngaliyan Semarang, tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh lokasi dan harga terhadap keputusan berbelanja di Mini Market Sarinah Swalayan Ngaliyan Semarang. Hasil analisis data diperoleh Fhitung sebesar 16,995 ˃ Ftabel 3,07 yang berarti hipotesis yang menyatakan ada pengaruh lokasi dan harga terhadap keputusan berbelanja di Mini Market Sarinah Swalayan Ngaliyan Semarang diterima. Perbedaannya adalah tentang pengaruh lokasi dan harga terhadap keputusan berbelanja di Mini Market Sarinah Swalayan Ngaliyan Semarang, alat analisis yang dipergunakan adalah teknik analisis regreasi linier berganda dan deskriptif prosentase dan tempat penelitian. Menurut Hendra Fure (2013) tentang pengaruh lokasi, keragaman produk, harga, dan kualitas pelayanan pengaruhnya terhadap minat beli pada pasar tradisional Bersehati Calaca Menado, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui secara bersama pengaruh lokasi, keberagaman produk, harga, dan kualitas pelayanan pengaruhnya terhadap minat beli pada pasar tradisional Bersehati Calaca Menado. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lokasi, keberagaman produk, harga, dan kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap minat beli pada pasar tradisional Bersehati Calaca Menado. Perbedaannya adalah
27
alat analisis yang dipergunakan adalah analisis regresi linier berganda, dan lokasi penelitian. Menurut Adi Wijaya (2013) tentang pengaruh tingkat pendidikan, jam kerja, dan jumlah tanggungan keluarga terhadap pendapatan ibu rumah tangga yang bekerja pada sektor informal di kelurahan Dauh Puri Kauh, Kecamatan Denpasar Barat, tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan, jam kerja, dan jumlah tanggung keluarga terhadap pendapatan ibu rumah tangga yang bekerja pada sektor informal di kelurahan Dauh Puri Kauh, Kecamatan Denpasar Barat. Hasil penelitian menunjukkan variabel tingkat pendidikan, jam kerja, dan jumlah tanggungan keluarga secara simultan berpengaruh signifikan terhadap pendapatan ibu rumah tangga yang bekerja pada sektor informal. Perbedaannya adalah tentang pengaruh tingkat pendidikan, jam kerja, dan jumlah tanggungan keluarga terhadap pendapatan ibu rumah tangga yang bekerja pada sektor informal di kelurahan Dauh Puri Kauh, Kecamatan Denpasar Barat, alat analisis yang dipergunakan adalah teknik analisis regreasi linier berganda, dan tempat penelitian.
28
BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN
3.1
Kerangka Berpikir Pembangunan ekonomi selalu menjadi salah satu sasaran penting dari
pembangunan yang dilaksanakan baik itu ditingkat nasional maupun tingkat regional. Pembangunan ekonomi nasional diarahkan untuk mempercepat pembangunan ekonomi daerah dengan memberdayakan pelaku dan potensi daerah sehingga terjadi pemerataan pertumbuhan ekonomi sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah. Pembangunan daerah merupakan pembangunan yang segala sesuatunya dipersiapkan dan dilaksanakan oleh daerah, mulai dari perencanaan, pembiayaan, pelaksanaan sampai dengan pertanggungjawabannya, dalam kaitan ini daerah memiliki hak otonom. Pembangunan daerah selalu diarahkan sesuai dengan keunggulan komparatif yang dimiliki daerah, yang selanjutnya diarahkan menjadi keunggulan kompetitif daerah. Pembangunan perekonomian Provinsi Bali selama ini hanya mengandalkan perekonomian dari sektor pariwisata, sektor pertanian dan industri hanya sebagai pendukung dalam pembangunan sektor pariwisata. Penekanan pembangunan pada sektor pariwisata telah berhasil mengangkat perekonomian daerah Kabupaten Gianyar. Dimana pembangunan sektor pariwisata merupakan sektor yang memberikan kontribusi terbesar bagi pertumbuhan ekonomi dan pendapatan perkapital di Kabupaten Gianyar. Keberhasilan pembangunan sektor pariwisata telah mengangkat perekonomian dan memberdayakan masyarakat dalam
29
pengembangan pariwisata daerah, salah satunya adalah membuka kesempatan kerja, mengurangi pengangguran, dan berwirausaha dengan membuka usaha kerajinan seni yang mampu menarik minat wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Gianyar. Sebagai daerah seni kehidupan masyarakatnya lebih banyak berkecimpung di kerajinan seni dan industri kecil rumah tangga, untuk menyalurkan hasil karya seni atau kerajinan seni masyarakat, pemerintah Kabupaten Gianyar telah menyiapkan tempat berupa pasar seni. Pasar seni pertama kali yang dibangun oleh pemerintah Kabupaten Gianyar adalah Pasar Seni Tradisional Sukawati. Pasar seni menyediakan hasil karya seni masyarakat dan para seniman yang berupa patung, lukisan, ukiran, souvenir, dan hasil karya lain merupakan daya tarik bagi para wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Gianyar. Pasar seni tradisional mempunyai tempat yang sangat strategis dan mudah dijangkau oleh wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Gianyar, selain itu dampak dari pembangunan pasar seni tradisional sangat mempengaruhi perekonomian masyarakat antara lain: meningkatkan pendapatan para pedagang, memberikan kesempatan kerja, meningkatan pertumbuhan perekonomian masyarakat, dan meningkatkan distribusi pendapatan pemerintah. Wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Gianyar selain menikmati kebudayaan, adat istiadat, keindahan alam, dan yang paling disenangi adalah mencari oleh-oleh khas Bali yang terdapat di pasar seni tradisional. Berikut kerangka berpikir dapat digambarkan secara praktis mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat belanja wisatawan domestik ke
30
pasar seni tradisional di Kabupaten Gianyar, untuk mempermudah alur penelitian yang selanjutnya dituangkan dalam Gambar 3.1. Teori Pembangunan
Ekonomi Pariwisata
Pasar Seni
Pasar Seni Tradisional
Pasar Seni Modern
Faktor-faktor yang mempengaruhi : Produk, harga, kepuasan, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, dan pendapatan
Minat Belanja Wisatawan Domestik
Gambar 3.1 Kerangka Berpikir Analisis faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Belanja Wisatawan Domestik ke Pasar Seni Tradisional di Kabupaten Gianyar 3.2 Kerangka Konsep Penelitian Konsep penelitian dalam kelembagaan yang dianut dalam penelitian ini adalah konsep yang berdasarkan atas kerangka berpikir penelitian, dimana kerangka konsep penelitian adalah konsep dalam usaha pengelolaan pasar seni
31
tradisional sekarang ini masih dibawah kendali pemerintah daerah Kabupaten Gianyar dan secara swadaya dibantu oleh Desa Adat yang berada dekat dengan pasar seni tersebut. Pemerintah daerah Kabupaten Gianyar harus mampu mengembangkan dan merenovasi pasar seni tradisional menjadi pasar yang mampu bersaing dengan pasar-pasar modern, meningkatkan sarana dan prasana menunjang pasar seni tradisional seperti fasilitas umum. Kombinasi faktor-faktor yang dipergunakan dalam penelitian ini untuk menentukan variabel yang paling besar memberikan pengaruh dalam mendukung minat belanja wisatawan domestik ke pasar seni tradisional. Untuk mengetahui minat belanja wisatawan domestik ke pasar seni tradisional di Kabupaten Gianyar diindetifikasi sebagai berikut: produk (X1), harga (X2), tingkat pendidikan (X3), dan jumlah tanggungan keluarga (X4) adalah variabel bebas/eksogen. Kepuasan (Y1), tingkat pendapatan (Y2), dan minat belanja wisatawan domestik (Y3) adalah variabel terikat/endogen. Disamping variabel-variabel tersebut, masih ada satu variabel residu yang diberi simbol (e) dan () delta, galat pengukuran untuk variabel laten eksogen, dan () epsilon, galat pengukuran untuk variabel laten endogen. Hubungan produk terhadap minat belanja wisatawan. Menurut Kotler (1997) produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memuaskan suatu kebutuhan dan keingingan. Keunggulan kompetitif suatu produk merupakan salah satu faktor penentu dari kesuksesan produk baru, dimana kesuksesan produk tersebut dapat diukur dengan parameter jumlah penjualan produk (Tjiptono, 2000). Produk yang dijual di pasar seni tradisional bervariasi, jenis barangnya
32
sangat lengkap dan mempunyai kualitas barang yang baik, membuat wisatawan yang datang ke pasar seni sangat senang dan bisa memilih jenis barang seni yang dijadikan oleh-oleh. Hasil penelitian Sherly Purnama dan Mahaendra Yasa (2013) mengemukakan keputusan wisatawan domestik untuk berbelanja dipengaruhi oleh variabel kualitas barang sebesar 68,1 persen. Hasil penelitian Ghanimata dan fifyanita (2012) mengemukakan bahwa kualitas produk mempengaruhi minat belanja. Menurut Hendra Fure (2013) keragaman produk berpengaruh terhadap minat beli. Hubungan harga terhadap minat belanja wisatawan. Menurut Kotler & Amstrong (2001) harga adalah sejumlah uang yang ditukarkan untuk produk dan jasa, lebih jauh lagi harga adalah jumlah dari seluruh nilai yang konsumen tukarkan untuk jumlah manfaat dengan memiliki atau menggunakan suatu barang dan jasa. Menurut Engle. F. James, (1995) penetapan harga suatu toko atau pasar harus didasarkan pada pemahaman kebutuhan dan keinginan konsumen, pentingnya harga bagi pembeli tergantung pada sifat pembeli. Untuk menarik konsumen maka para pedagang harus tanggap terhadap tingkat harga yang diinginkan oleh konsumen. Produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan harga yang relatif murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi kepada konsumennya. Hasil penelitian Ghanimata dan fifyanita (2012) mengemukakan harga memberikan pengaruh terhadap minat belanja sebesar 62,3 persen dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Demikian pula dalam penelitian Sherly Purnama dan Mahaendra yasa (2013) mengemukan keputusan wisatawan
33
domestik untuk berbelanja di pengaruhi oleh variabel harga sebesar 68,1 persen sedangkan sisanya sebesar 31,9 persen dipengaruhi oleh variabel lain. Hubungan pendidikan terhadap minat belanja wisatawan. Menurut Rahardja dkk (2005) semakin tinggi pendidikan seseorang pengeluaran konsumsinya akan semakin tinggi, sehingga sangat mempengaruhi pola konsumsi dan hubungannya positif. Pendidikan diartikan sebagai usaha yang dilakukan secara sadar dan sengaja untuk mengubah tingkah laku manusia baik secara individu maupun kelompok untuk mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan (Sugihartono,2007). Semakin tinggi pendidikan wisatawan, maka minat belanja terhadap produk yang berkualitas makin meningkat.
Hasil
penelitian
yang
dilakukan
oleh
Hermalini
(2012)
mengemukakan bahwa wisatawan nusantara yang berbelanja di Toko Krisna Nusa Indah memiliki tingkat pendidikan yang cukup beragam yaitu menengah keatas. Hubungan jumlah tanggungan terhadap minat belanja wisatawan. Jumlah tanggungan keluarga merupakan salah satu fakta yang dapat mempengaruhi pola konsumsi rumah tangga. Banyaknya jumlah anggota keluarga maka pola konsumsinya semakin bervariasi karena masing-masing anggota keluarga belum tentu mempunyai selera yang sama. Keluarga dapat didefiniskan suatu unit kerabatan yang terdiri atas orang-orang yang mengangap bahwa mereka mempunyai hubungan darah, pernikahan atau adopsi (Henslin, 2006). Menurut Sanderson (2010) keluarga dapat diklasifilkasikan menjadi dua yaitu: 1) keluarga batih ialah suatu unit kekerabatan yang terdiri dari pasangan suami-istri yang menikah dan keturunan langsung mereka, yang memelihara suatu rumah tangga
34
bersama dan bertindak bersama-sama sebagai suatu satuan sosial. Keluarga batih yang terdiri dari suami, istri, dan anak-anak, 2) keluarga luas ialah suatu kelompok kekerabatan yang terdiri dari sejumlah keluarga batih yang bertalian menjadi satu dan bertindak sebagai satu kesatuan. Keluarga luas yang termasuk bibi, kakek, paman, dan saudara sepupu. Hubungan pendapatan terhadap minat belanja wisatawan. Pendapatan merupakan suatu unsur penting dalam perekonomian yang berperan meningkatkan derajat hidup orang banyak melalui kegiatan produksi barang dan jasa. Besarnya pendapatan seseorang tergantung pada jenis pekerjaannya. Menurut pendapat Winardi (1992) Pendapatan adalah hasil berupa uang atau materi lainnya yang dapat dicapai dari pada penggunaan faktor-faktor produksi. Menurut Sofyan Syafri Harahap (2001) mengemukakan bahwa pendapatan adalah hasil penjualan barang dan jasa yang dibebankan kepada langganan/mereka yang menerima. Pendapatan dalam penelitian ini akan diukur dengan pengeluaran wisatawan selama melakukan kegiatan, kalau dilihat dari pengeluaran wisatawan selama berwisata pada tahun 2012. Pengeluaran wisatawan selama berwisata adalah untuk membeli souvenir atau berbelanja sebesar 37,3 persen (Dinas Pariwisata Bali, 2013). Hasil penelitian Tina Dwipayani (2012) mengemukakan tingkat pendapatan wisatawan domestik sebanyak 108 orang atau 39,7 persen berpengahasilan lebih besar dari Rp.3.100.000,- membuktikan bahwa tingkat pendapatan yang relative tinggi akan mempengaruhi kemampuan daya beli wisatawan domestik dalam berbelanja cindramata atau souvenir. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Hermalini (2012) menyatakan tentang faktor-faktor yang
35
mendorong wisatawan
berbelanja berupa produk, harga, lokasi, personalia,
promosi, dan presentasi memberikan pengaruh nyata terhadap minat belanja wisatawan ke pasar seni modern. Kerangka konsep penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.2.
X1.1 X1.2 X1.3
Y1.1
Prd (X1)
X1.4
Hrg (X2)
Kps (Y1)
Pdk (X3)
Pdt (Y2) )
e2
X4.1
Jtk (X4)
Y3.1
MBW (Y3)
X2.3 X3.1
Y1.3
e1
X2.1 X2.2
Y1.2
Y3.2 Y3.3
e3
Y2.1
Gambar 3.2 Kerangka Konsep Penelitian Analisis faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Belanja Wisatawan Domestik ke Pasar Seni Tradisional Di Kabupaten Gianyar.
36
3.3
Hipotesis Penelitian Berdasarkan dari latar belakang dan pokok masalah penelitian, maka dapat
dirumuskan hipotesis sebagai berikut: 1) Ada pengaruh tidak langsung variabel produk dan harga secara signifikan terhadap minat belanja wisatawan melalui kepuasan. 2) Variabel produk dan harga secara positif mempengaruhi kepuasan wisatawan. 3) Ada pengaruh tidak langsung variabel tingkat pendidikan dan jumlah tanggungan secara signifikan terhadap minat belanja wisatawan melalui tingkat pendapatan. 4) Variabel tingkat pendidikan dan jumlah tanggungan secara positif mempengaruhi pendapatan wisatawan. 5) Ada pengaruh positif variabel produk, harga, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan, kepuasan dan pendapatan terhadap minat belanja wisatawan.
BAB IV
37
METODE PENELITIAN
4.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan rancangan penelitian kuantitatif, dimana pengukurannya berdasarkan tingkat eksplanasi yaitu menggunakan penelitian komparatif dan penelitian asosiatif. Penelitian komparatif dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui variabel produk, harga, kepuasan, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan, dan pendapatan secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi minat belanja wisatawan domestik ke pasar seni tradisional, penelitian asosiatif dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimanakan pengaruh variabel produk, harga, kepuasan, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan, dan pendapatan secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi minat belanja wisatawan domestik ke pasar seni tradisional. Tujuan penelitian ini adalah untuk; (1) menganalisis pengaruh variabel produk dan harga secara tidak langsung terhadap minat belanja wisatawan melalui kepuasan, (2) menganalisis pengaruh variabel produk dan harga secara langsung terhadap kepuasan, (3) menganalisis pengaruh variabel pendidikan dan jumlah tanggungan secara tidak langsung terhadap minat belanja wisatawan melalui pendapatan, (4) menganalisis pengaruh variabel pendidikan dan jumlah tanggungan secara langsung terhadap pendapatan, (5) menganalisis pengaruh variabel produk, harga, pendidikan, jumlah tanggungan, kepuasan, dan pendapatan secara langsung terhadap minat belanja wisatawan ke pasar seni tradisional. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis Partial Least
38
Square (PLS) menurut Wold dalam Ghozali (2008) merupakan metode analisis yang powerful oleh karena tidak didasarkan banyak asumsi. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah melalui observasi (pengamatan langsung di objek penelitian), wawancara mendalam terhadap informan yang telah ditetapkan seperti pemerintah Kabupaten Gianyar, pedagang di pasar seni tradisional, dan wisatwan domestik yang berbelanja, petugas pengelola pasar, dan kuesioner yang diberikan kepada responden yang berupa pertanyaan secara tertulis untuk mendapatkan data yang akan diproses. Data penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan analisis Partial Least Square (PLS) yaitu untuk memkonfirmasi teori, tetapi dapat juga digunakan untuk menjelaskan ada atau tidak hubungan antara variabel laten. 4.2 Lokasi, Ruang Lingkup dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Gianyar karena Kabupaten Gianyar memilik lebih banyak pasar seni tradisional dari kabupaten yang ada di Provinsi Bali. Pasar seni yang ada di Kabupaten Gianyar adalah: Pasar Seni Sukawati 1, Pasar Seni Guwang (Sukawati 2), Pasar Seni Cemenggaon (Sukawati 3), Pasar Seni Ubud, Pasar Seni Goa Gajah, Pasar Seni Tampaksiring, dan Pasar Seni Gunung Kawi. Untuk mengadakan penelitian, maka dipilihlan satu pasar seni yang dianggap dapat mewakili pasar seni tradisional yang terdapat di Kabupaten Gianyar yaitu Pasar Seni Sukawati. Pasar Seni Sukawati merupakan pasar seni yang pertama dibangun dan sudah dikenal oleh masyarakat luas sebagai tempat berbelanja oleh-oleh khas Bali dan tempatnya yang sangat strategis. Dipilihnya Kabupaten Gianyar sebagai obyek penelitian didasarkan pada beberapa pertimbangan seperti:
39
1) Pasar seni tradisional mampu menjadi motor penggerak perekonomian masyarakat di Bali khususnya di Kabupaten Gianyar. 2) Jumlah kunjungan wisatawan ke pasar seni tradisional mengalami penurunan yang sangat signifikan. 3)
Pasar seni tradisional memberikan perbedaan yang sangat signifikan dengan pasar modern.
4)
Pasar seni tradisional merupakan wadah untuk menampung hasil karya para seniman di Bali.
5)
Terdapat lebih banyak pasar seni tradisional di Kabupaten Gianyar dibandingkan dengan kabupaten yang ada di Bali.
6)
Adanya fenomena-fenomena yang banyak dibicarakan dalam masyarakat berupa menurunnya pendapatan para pedagang yang berjualan disebabkan adanya pasar seni modern.
4.3 Identifikasi Variabel Penelitian Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas (Independen) yang terdiri dari : produk, harga, kepuasan, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, dan tingkat pendapatan. Minat belanja wisatawan sebagai variabel terikat (dependen) 4.4
Definisi Operasional Variabel Penelitian Variabel adalah karakteristik yang dapat diamati dari sesuatu (objek) dan
mampu memberikan bermacam-macam nilai atau beberapa kategori (Usman, 2009). Masing-masing variabel dan pengukurannya perlu dijelaskan agar
40
diperoleh kesamaan pemahaman terhadap konsep-konsep dalam penelitian ini yaitu: 1)
Variabel Produk (X1) Produk merupakan sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk
diperhatikan, digunakan, dibeli atau dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan. Indikator sifat dan kualitas keragaman barang antara lain: aneka produk yang ditawarkan beragam/banyak variasi, kualitas produk yang ditawarkan, model/rancangan produk menarik, dan merek produk yang ditawarkan beragam. 2)
Variabel Harga (X2) Harga adalah sejumlah uang yang ditukar untuk produk atau jasa, lebih jauh
lagi harga adalah jumlah dari seluruh nilai yang konsumen tukarkan untuk jumlah manfaat dengan memiliki atau menggunakan suatu barang dan jasa (Kotler & Amstrong, 2001). Yang diukur dalam rupiah. 3)
Variabel Tingkat Pendidikan (X3) Tingkat pendidikan yang dimaksud adalah jumlah tahun sukses yang telah
dilalui oleh responden/wisatawan dalam pendidikan formalnya. Pendidikan responden diukur dalam satuan tahun. 4)
Variabel Jumlah Tanggungan Keluarga (X4) Jumlah tanggungan keluarga adalah jumlah anggota keluarga yang masih
menjadi tanggungan keluarga atau responden dengan menggunakan dalam satuan orang.
41
5)
Variabel Kepuasan (Y1) Kepuasan adalah tingkat perasaaan seseorang atau konsumen setelah
membandingkan (kinerja atau hasil) yang dirasakan dibandingkan dengan harapannya. Indikator kepuasan antara lain: pelayanan pedagang, produk kerajinan sesuai dengan kebutuhan, dan kemampunan komunikasi pedagang. 6)
Variabel Tingkat Pendapatan (Y2) Tingkat pendapatan adalah seluruh pendapatan yang diterima responden
berasal dari pendapatan bersih yang diterima dalam satu bulan dan diukur dalam rupiah. Untuk menyatukan data pendapatan dengan data persepsi dari penelitian ini
mempergunakan
pendekatan
pengukuran
data
standardize
(Marcelo
Fernandes, 2009) dengan formula: Y2
= ( Y2 - Ȳ )
7)
Variabel Minat Belanja (Y3) Minat belanja/beli adalah tahap kecenderungan responden untuk bertindak
sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan (Kinnear & Taylor, 1995). Indikator minat belanja/beli antara lain: ketersediaan produk dan kemudahan dalam membeli, keinginan membeli produk terpenuh, dan lokasi strategis mudah dijankau. 4.5 Jenis dan Sumber Data 4.5.1 Jenis Data 1) Data Kualitatif adalah data yang berbentuk paparan kalimat dan gambar (Sugiyono,2012). Data ini berupa uraian mengenai analisi faktor-faktor yang mempengaruhi minat belanja wisatawan domestik ke pasar seni tradisional
42
sedangkan indikator penilaian yang terdiri dari
produk, harga, kepuasan,
tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, dan tingkat pendapatan. 2) Data Kuantitatif adalah data yang berbentuk angka yang dapat dihitung (Sugiyono,1999). Data-data tersebut berupa data jumlah kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara ke Bali Tahun 2007-2013, persentase pengeluaran wisata nusantara selama melakukan kunjungan wisata di Bali pada Tahun 2012 4.5.2 Sumber Data Dalam penelitian ini menggunakan dua sumber data, yakni data primer dan data sekunder. 1) Data primer adalah data yang diperoleh langsung dengan cara dikumpulkan sendiri oleh peneliti dari sumbernya. Sampel informan diambil dengan memilih informan yang dianggap mengetahui informan dan masalah secara mendalam tentang obyek penelitian dan dapat dipercaya sebagai sumber data (Sutopo, 2002), sedangkan menurut sedarmayanti dan syarifudin (2011) data primer yaitu data yang diperoleh dengan cara dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari objek penelitian. Data primer pada penelitian ini didapatkan dari hasil pengisian kuesioner dan mewawancarai wisatawan domestik yang berbelanja di pasar seni tradisional seperti minat wisatawan berbelanja kepasar seni tradisional. 2) Data sekunder adalah data yang dikumpulkan tidak secara langsung oleh peneliti, melainkan data yang merupakan hasil pengumpulan informan atau instansi lain dalam bentuk publikasi (sugiono, 2012). Data sekunder dalam
43
penelitian ini adalah data mengenai perkembangan pasar seni tradisional dari surat kabar dan majalah, jurnal, laporan kegiatan serta berbagai naskah yang relevan seperti: sejarah berdirinya pasar seni tradisional, serta data tentang jumlah pasar seni tradisional maupun pasar modern dari dinas terkait dan data lain yang berkaitan dengan penelitian ini.
4.6 Populasi, Sampel, dan Metode Penentuan Sampel 4.6.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono.2012). Apabila populasi besar dan tidak mungkin mempelajari semua yang ada dalam populasi tersebut misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu maka dapat digunakan sampel yang diambil dari populasi. Populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu yang mempunyai kaitan dengan masalah yang diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah para wisatawan yang berkunjung dan berbelanja ke pasar seni tradisional di Kabupaten Gianyar. 4.6.2 Sampel dan Metode Penentuan Sampel Menurut Sugiyono (2012) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini diambil beberapa sampel yang dapat mewakili populasi. Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Nonprobability Sampling adalah teknik
44
pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2012). Teknik sampel yang digunakan adalah menggunakan teknik accidental sampling dimana teknik ini menentukan jumlah sampel sebanyak 120 sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah yang diinginkan. Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah wisatawan domestik yang melakukkan kegiatan berbelanja dan dimana wisatawan domestik yang minimal berusia 17 tahun maksimal 60 tahun.
4.7 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tiga metode yaitu: 1) Observasi adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut (Nazir, 1999). Metode observasi dilakukan terhadap beberapa hal yang terdapat di lokasi kawasan penting untuk mendalami metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara meneliti objek, keadaan, situasi, dan kondisi lokasi penelitian hingga kondisi sarana dan prasarana yang tersedia. Dalam hal ini, penulis datang langsung kelokasi penelitian. 2) Wawancara terstruktur ialah tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara langsung (Usman, 2009). Wawancara yang dilakukan secara langsung dengan pihak-pihak yang terkait dengan masalah penelitian untuk mendapatkan informasi yang mendetail tentang masalah yang akan
45
diteliti, dalam hal ini penulis mengadakan wawancara dengan beberapa pihak terkait sebagai informan kunci yang penulis lakukan secara langsung dengan wawancara terstruktur (structure interview). Tujuan dari wawancara ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat dan ideidenya. 3) Wawancara mendalam adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab bertatap muka antara pewawancara dan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman wawancara, dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama (Sutopo,2006). Dalam melakukan wawancara, peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat atau merekam apa yang dikemukakan oleh informan. Instrumen penelitian yang dilakukan kepada pemerintah daerah Kabupaten Gianyar, pengelola Pasar seni tradisional, dan para wisatawan yang berbelanja untuk mendapatkan data mengenai gambaran umum lokasi penelitian. 4.8 Instrumen Penelitian 4.8.1 Uji Validitas Instrumen Penelitian Uji validitas adalah suatu langkah pengujian yang dilakukan terhadap isi (content) dari suatu instrument, dengan tujuan untuk mengukur ketepatan instrument yang digunakan dalam suatu penelitian (Sugiyono, 2012). Menurut Santoso (2001) pengambilan keputusan untuk mengatakan sebuah kuisoner (instrument) dikatakan valid adalah jika nilai significant test butir pertanyaan
46
lebih kecil dari nilai significancy yang telah ditetapkan (0,3610). Jadi validitas merupakan arti seberapa besar ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Dengan kata lain suatu tes atau instrument dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran. Kuesioner dikatakan valid jika tiap butir pertanyaan mampu untuk mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Dalam penelitian ini, uji validitas dihitung dengan menggunakan rumus korelasi product moment yaitu dengan membandingkan nilai r dengan nilai r
tabel.
Hasil r
hitung
hitung
(correlated item-total correlation)
diperoleh dari pengolah SPSS, sedangkan nilai r
tabel
diperoleh dari buku statistik untuk penelitian (Sugiyono, 2007). Jika r hitung > r
tabel
dan nilai positif maka butir pertanyaan dinyatakan Valid. hasil uji validitas
instrumen dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.1 sebagai beriku:
47
Tabel 4.1 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian No
Butir Pertanyaan
r hitung
r table
Keterangan
0,718
0,3610
Valid
0,769
0,3610
Valid
0,769
0,3610
Valid
0,705
0,3610
Valid
0,844
0,3610
Valid
0,848
0,3610
Valid
0,762
0,3610
Valid
0,900
0,3610
Valid
0,866
0,3610
Valid
0,737
0,3610
Valid
0,881
0,3610
Valid
0,881
0,3610
Valid
0,900
0,3610
Valid
Variabel Produk (X1) X1.1 Aneka produk kerajian Bali yang ditawarkan beragam/banyak variasi X1.2 Aneka produk kerajinan Bali yang ditawarkan berkualitas X1.3 Model/rancangan produk kerajinan Bali menarik X1.4 Merek/brand produk yang ditawarkan bervariasi Variabel Harga (X2) X2.1 Harga produk kerajinan Bali yang ditawarkan sesuai dengan daya beli/ terjangkau X2.2 Harga produk kerajinan Bali lebih murah dibanding pasar seni sejenisnya X2.3 Harga produk kerajinan Bali yang ditawarkan sesuai dengan kualitas produk Variabel Kepuasan (Y1) Y1.1 Pelayanan pedagang pasar seni tradisional baik Y1.2 Produk kerajinan Bali yang dicari sesuai dengan harapan Y1.3 Kemampuan komunikasi pedagang baik Variabel Minat Belanja (Y3) Y3.1 Ketersediaan produk kerajinan Bali sangat beragam dan kemudahan dalam membeli Y3.2 Keinginan untuk membeli produk kerajinan Bali di pasar seni tradisional terpenuhi Y3.3 Lokasi pasar seni trdisional strategis ( mudah dijangkau) Sumber: Lampiran 1
48
Dari hasil uji validitas dapat dijelaskan bahwa semua butir pertanyaan dari setiap variabel penelitian di dalam kuisioner dinyatakan valid. Karena nilai r hitung (koefisien
korelasi) lebi besar dari nilai r
table
sebesar 0,3610 untuk sampel
sebanyak 30 orang. 4.8.2 Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Uji reliabilitas adalah suatu cara untuk melihat apakah alat ukur, dalam hal ini adalah daftar pertanyaan, konsisten atau tidak. Menurut Santoso (2001) dasar pengambilan keputusan apakah angket (instrument) handal jika hasil pengujian terhadap reliabilitas dengan menggunakan teknik uji product moment serta teknik Alpha Cronbach dinyatakan reliable pada tingkat signifikan (0,6). Menurut Azwar (2008) mengemukakan bahwa reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas yang angkanya berada dalam rentang dari 0 sampai dengan 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1.00 berarti semakin tinggi reliabilitasnya. Sebaliknya, koefisien yang semakin rendah mendekati angka 0 berarti semakin rendah reliabilitasnya. Menurut Goazali (2005) dalam Munir (2011) suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s Alpha > 0,60. Terdapat tiga katagori reliabilitas mengacu pada nilai croanbach’s alpha yaitu: 1) Croanbach’s alpha 0,8 – 1,0 : reliabilitas baik 2) Croanbach’s alpha 0,6 – 0,79 : reliabilitas diterima 3) Croanbach’s alpha < 0,6
: reliabilitas buruk
Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS versi 17.0. Tabel 4.2 menunjukan hasil uji reliabilitas variabel harga, produk, kepuasan, dan minat belanja.
49
Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas Variabel
Nilai Cronbach’s Alpha
Keterangan
Harga
0,753
Reliabel
Produk
0,725
Reliabel
Kepuasan
0,783
Reliabel
Minat Belanja
0,863
Reliabel
Sumber : Lampiran 2 Tabel 4.2 menunjukan semua variabel yang diteliti, baik harga, produk, kepuasan, dan minat belanja memiliki nilai cronbach’s alpha di atas 0,70. Hal ini berarti semua variabel tersebut reliabel untuk dapat dianalisis lebih lanjut tanpa mereduksi item-item pernyataan yang ada.
4.9 Teknik Analisis Data 4.9.1 Analisis Deskriptif Analisis deskriptif berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data primer berupa sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (Sugiyono,2012). Analisis deskriptif dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik responden terhadap item-item pertanyaan pada kuesioner. Pada teknik analisis ini seluruh variabel yang diteliti dideskripsikan dengan menggunakan nilai rata-rata dan persentase dari skor jawaban responden. 4.9.2 Analisis Inferensial Pengujian hipotesis dilakukan dengan pendekatan metode Partial Least Square (PLS) melalui aplikasi software Smartpls versi 2.0.M3. Untuk
50
mempertegas hasil yang didapat pada metode PLS, Menurut Wold dalam Ghozali (2008) Partial Least Square (PLS) merupakan metode analisis yang powerful oleh karena tidak didasarkan banyak asumsi. Sedangkan data tidak harus berdistribusi normal multivariate dengan pengukuran skala tertentu dan ukuran sampel tidak harus besar. Khususnya pada pengujian variabel mediasi, digunakan metode causal step dalam analisis regresi bertingkat dengan bantuan aplikasi software SPSS for windows versi 17.0. 4.9.2.1 Partial Least Square (PLS) Untuk menguji hipotesis dan menghasilkan suatu model yang layak (fit) penelitian ini menggunakan pendekatan variance based atau component based dengan Partial Least Square (PLS). Bilamana model struktural yang akan dianalisis memenuhi model rekursif dan variabel laten memiliki indikator yang bersifat formatif, refleksif, atau campuran, maka pendekatan yang paling tepat digunakan adalah PLS. Di dalam PLS model struktural hubungan antar variabel laten disebut dengan inner model, sedangkan model pengukuran (bersifat refleksif atau formatif) disebut outer model. Model struktural atau inner model dievaluasi dengan melihat persentase varian yang dijelaskan yaitu dengan melihat R² (R-square variabel eksogen) untuk konstruk laten dependen dengan menggunakan ukuran Stone-Geisser Q-Square test dan melihat besarnya koefisien jalur strukturalnya. Stabilitas dari estimasi ini dievaluasi dengan menggunakan uji t-statistik yang didapat lewat prosedur bootstrapping.
51
a) Goodness of Fit – Outer Model 1) Convergent validity, korelasi antara skor indikator refleksif dengan skor variabel latennya. Penelitian ini menggunakan loading 0.5 sampai dengan 0.6 dianggap cukup, karena merupakan tahap awal pengembangan skala pengukuran dan jumlah indikator per konstruk tidak besar yaitu berkisar antara tiga sampai dengan tujuh indikator. 2) Discriminant validity, pengukuran indikator refleksif berdasarkan cros loading dengan variabel latennya. Metode lain dengan membandingkan nilai square root of average variance extracted (AVE) setiap konstruk dengan korelasi antar konstruk lainnya dalam model. Jika nilai pengukuran awal kedua metode tersebut lebih baik dibandingkan dengan nilai konstruk lainnya dalam model, maka dapat disimpulkan bahwa konstruk tersebut memiliki nilai discriminant validity yang baik atau sebaliknya. Sehubungan dengan itu, direkomendasikan nilai pengukuran harus lebih besar dari pada 0.50. Perhitungan nilai Average Variance Extracted (AVE) dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
………………………………….(4.1)
3) Composite reliability, indikator blok yang mengukur konsistensi internal dari indikator pembentuk konstruk, menunjukkan derajat yang mengindikasikan common latent (unobserved). Nilai batas yang diterima untuk tingkat reliabilitas komposit adalah 0.7 walaupun bukan merupakan standar absolut.
52
…………………………………….(4.2)
b) Evaluasi goodness of Fit - Inner Model Pengukurannya menggunakan R-square variabel laten dependen dengan interpretasi yang sama dengan regresi. Q-Square predictive relevance untuk model konstruk yang mengukur seberapa baik nilai observasi dihasilkan oleh model dan estimasi parameternya. Nilai Q-Square > 0 menunjukkan model memiliki predictive relevance. Sebaliknya jika nilai Q-Square < 0, menunjukkan model kurang memiliki predictive relevance. Perhitungan Q-Square dilakukan dengan rumus: Q² = 1 – ( 1 – R1²) ( 1 – R2² ) ..... ( 1- Rp² ) .............................................(4.3) Keterangan: R1², R2²...Rp² merupakan R-square variabel eksogen dalam model persamaan. Dengan asumsi data terdistribusi bebas (distribution free), model struktural pendekatan prediktif Partial Least Square (PLS) dievaluasi dengan Rsquare untuk konstruk dependen, sebaliknya Q-square test untuk relevansi prediktif. Pengujian hipotesis efek langsung dilakukan dengan mengkaji koefisien (standardized) dan signifikansi (p) masing-masing jalur (path) pada hubungan langsung (direct effect). pada pengujian efek tak langsung dilakukan kajian pada koefisien (standardized) hubungan tak langsung (indirect effect). Untuk mengetahui makna efek tak langsung ini, dilakukan pemeriksaan model mediasi. Pemeriksaan ini pada prinsipnya untuk menguji dan intervensi dari variabel
53
mediasi, apakah tebukti memediasi baik secara penuh (fully mediated) maupun secara parsial (partially mediated), atau bukan sebagai variabel mediasi. Metode ini diterapkan oleh Hair et al. (2010) dalam Wita Indrayani (2012) untuk menguji efek mediasi antar variabel. Ada empat metode Hair et al. sebagai berikut: a. Memeriksa efek variabel independen terhadap variabel dependen pada model dengan melibatkan variabel mediasi (efek A). b. Memeriksa efek variabel independen terhadap variabel dependen pada model tanpa melibatkan variabel mediasi (efek B). c. Memeriksa efek variabel independen terhadap variabel mediasi pada model (efek C). d. Memeriksa efek variabel mediasi terhadap variabel dependen pada model (efek D). Berdasarkan hasil pemeriksaan keempat efek tersebut (efek A, B, C, dan D), selanjutnya dapat dibuktikan intervensi dari variabel mediasi dengan merujuk pada beberapa kriteria sebagai berikut: 1) Apabila efek C dan D signifikan, namun efek A tidak signifikan, maka mediasi terbukti secara penuh. Atau dapat dikatakan terjadi mediasi penuh pada model (fully mediated). 2) Apabila efek C, D, dan A signifikan, maka mediasi terbukti secara parsial atau terjadi mediasi parsial pada model (partially mediated). 3) Apabila efek C, D, dan A signifikan, namun koefisien jalur (standardized) efek A hampir sama dengan koefisien jalur pada efek B, maka mediasi tidak terbukti pada model (unmediated).
54
4) Jika salah satu, baik efek C maupun D tidak signifikan, maka mediasi tidak terbukti pad model (unmediated). 4.9.2.2 Analisis Regresi Bertingkat Analisis regresi bertingkat dilakukan untuk menegaskan kembali hasil yang didapat pada perhitungan dengan metode Partial Least Square (PLS), khususnya berkaitan dengan pengujian variabel intervening atau mediasi. Analisis ini menggunakan metode causal step yang dikembangkan oleh (Baron dan Kenny .1986) dalam Wita Indrayani (2012). Dalam pengujian dengan causal steps, peneliti harus mengestimasi tiga persamaan regresi berikut: 1) Persamaan regresi sederhana variabel mediator (M) pada variabel independen (X): M = i1 + aX + e1 …...………………………………………………...(4.4) 2) Persamaan regresi sederhana variabel dependen (Y) pada variabel independen (X): Y = i2 + cX + e2 ……….…….……………..………………………..(4.5) 3) Persamaan regresi berganda variabel dependen (Y) pada kedua variabel independen (X) dan mediator (M): Y = i3 + c' X + bM + e3 .…………….(4.6) Dimana i adalah koefisien intersep. Berdasarkan hasil estimasi ketiga model persamaan regresi tersebut, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk tercapainya mediasi sebagai berikut: 1) Variabel independen harus signifikan mempengaruhi variabel mediator pada persamaan pertama, jadi koefisien a ≠ 0. 2) Variabel independen harus signifikan mempengaruhi variabel dependen pada persamaan kedua, jadi koefisien c ≠ 0.
55
3) Variabel mediator harus signifikan mempengaruhi variabel dependen pada persamaan ketiga, jadi koefisien b ≠ 0. Mediasi terjadi jika pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen lebih rendah pada persamaan ketiga (c') dibandingkan pada persamaan kedua (c) (Baron dan Kenny, 1986) dalam Wita Indrayani (2012).
Mediator (M)
Independent Variable (X)
Outcome Variable (Y)
Gambar 4.1 Model Mediasi Baron dan Kenny Sumber : Baron dan Kenny (1986) Sebenarnya koefisien a dan b yang signifikan sudah cukup untuk menunjukkan adanya mediasi, meskipun c tidak signifikan. Sehingga tahap esensial dalam pengujian mediasional adalah step 2 dan step 3. Sehingga dapat dikatakan variabel independen mempengaruhi mediator dan variabel mediator mempengaruhi dependen meskipun independen tidak mempengaruhi dependen. Bila step 2 dan step 3 terpenuhi dan koefisien c' tidak signifikan (c' = 0) maka terjadi perfect atau complete mediation. Bila koefisien c' berkurang namun tetap signifikan (c' ≠ 0) maka dinyatakan terjadi partial mediation. Untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel mediator pertama kepuasan dan minat belanja wisatawan, variabel mediator kedua pendapatan dan minat belanja wisatawan) dapat digunakan uji sobel (sobel test). Uji Sobel ini dilakukan dengan cara menguji kekuatan pengaruh tidak langsung variabel endogen (terikat) dengan
56
variabel eksogen (bebas) melalui variabel mediasi. Pengaruh tidak langsung X ke Y melalui M dihitung dengan cara mengalikan jalur X à M (a) dengan jalur X à M (b) atau ab. Jadi koefisien ab = (c - c1), dimana c adalah pengaruh X terhadap Y tanpa mengontrol M, sedangkan c1 adalah koefisien pengaruh X terhadap Y setelah mengontrol M. Standar error koefisien a dan b ditulis dengan Sa dan Sb, besarnya standar error tidak langsung (indirect effects) Sab dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Sab = b²Sa² + a²Sb² + Sa²Sb² ………………….……………...…...…(4.7) Untuk menguji signifikansi pengaruh variabel tidak langsung, untuk menghitung nilai t dari koefisien ab dengan rumus sebagai berikut: z-value =
ab √ b²Sa² + a²Sb² + Sa²Sb²
……………………..…………..(4.8)
Keterangan : ab adalah koefisien indirect effet yang diperoleh dari perkalian antara direct effect a dan b. a adalah koefisien direct effect independen (X) terhadap mediator (M) b adalah koefisien direct effect mediator (M) terhadap dependen (Y) sa adalah standard error dari koefisien a. sb adalah standard error dari koefisien b. Dimana dari hasil perhitungan, jika nilai z-hitung lebih besar dari pada nilai t- tabel (>1,96) maka dapat disimpulkan bahwa terjadi pengaruh mediasi secara signifikan.
57
BAB V DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
5.1
Gambaran Umum Lokasi Penelitian Kabupaten Gianyar yang berbatasan dengan Denpasar, Bangli, dan
Klungkung, yang berada di ketinggian 125 meter diatas permukaan laut dengan luas wilayah meliputi 36.800 ha, sering ditempatkan sebagai wilayah yang menyimpan sumber inspirasi dalam pengembangan seni budaya. Karawitan, seni tari, seni kriya, dan berbagai cabang seni lainnya berkembang dari wilayah Kabupaten Gianyar. Letak wilayah Kabupaten Gianyar mempunyai posisi yang sangat strategis dapat dilihat secara geografis maupun dari sudut pandang lalu lintas perjalanan wisata di Bali. Desa yang terdapat di Kabupaten Gianyar terkenal karena prestasi di bidang seni seperti kerajinan patung, perak, lukisan, kesenian dan sejenisnya yang menjadi daya tarik bagi wisatawan yang melakukan perjalanan dari Denpasar ke ujung timur Pulau Bali atau perjalanan yang datang dari Kabupaten Karangasem ke Denpasar. Setiap desa yang dilalui memiliki daya tarik yang khas sehingga dapat disebut sebagai potensi dan daya tarik bagi wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara yang berkunjung maupun melewati daerah Kabupaten Gianyar. Letak Kabupaten Gianyar dapat dilihat dalam peta sebagai berikut:
58
Kabupaten Gianyar merupakan salah satu wilayah Provinsi Bali memiliki keaneka ragaman budaya menarik bagi para wisatawan berkunjung khususnya dibidang seni baik seni tari, tabuh, pahat, lukisan, dan kerajinan tangan yang sudah dikenal mempunyai ciri khas sebagai daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Sebelum pariwisata berkembang kegiatan seni di Kabupaten Gianyar hanya semata-mata untuk melaksanakan proses upacara keagamaan dengan itikad ngayah. Semenjak berkembangnya pariwisata kegiatan seni mulai diarahkan
59
untuk dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat, menciptakan lapangan kerja sendiri, mengurangi pengangguran, dan membantu program pemerintah Kabupaten Gianyar dalam mengentaskan kemiskinan. Berbagai macam seni yang terdapat di Kabupaten Gianyar perlu wadah untuk menampung atau menyalurkan hasil karya para seniman kepada masyarakat luas yang membutuhkan. Dalam menyalurkan hasil karya para seniman, pemerintah Kabupaten Gianyar telah mendirikan pasar seni tradisional yang pertama kali di Provinsi Bali adalah Pasar Seni Tradisional Sukawati. 5.1.1 Keadaan Pasar Seni Tradisional Sukawati Pasar Seni Tradisional Sukawati dibangun pada
tahun 1985 oleh
Pemerintah Daerah Gianyar. Pasar seni terletak di Desa Sukawati, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar. Maksud didirikan Pasar Seni Tradisional Sukawati adalah: 1) menampung para pengerajin, 2) membantu dalam memasarkan, 3) membuka lowongan kerja. Tujuan didirikan Pasar Seni Tradisional Sukawati adalah: 1) meningkatkan pendapatan perkapital masyarakat, 2) meningkatan pendapatan daerah khususnya di pos retribusi pasar, 3) mengurangi penganggruan (Kadispenda Kabupaten Gianyar, 2011). Pasar seni ini dibangun di pinggir jalan raya Sukawati dengan batas-batas sebagai berikut: sebelah utara Banjar Tameng, sebelah timur Banjar Babakan, sebelah selatan Banjar Delodtangluk, dan sebelah barat Banjar Gelulung. Pasar Seni Tradisional Sukawati terdiri atas tiga buah blok yaitu blok A, B, C. Luas bangunan blok A terdiri dua lantai yang berukuran 10 x 20 m² untuk tiap lantainya, blok B terdiri dari dua lantai berukuran 30 x 30 m² untuk tiap lantainya, dan blok C terdiri dari dua lantai berukuran 8 x 30 m² untuk
60
tiap lantainya. Sedangkan untuk ukuran masing-masing kiosnya adalah 2 x 2,5 m² per kios. Pasar Seni Tradisional Sukawati memiliki luas untuk parkir adalah lima are dan luas Pasar Seni Tradisional Sukawati keseluruhan mencapai 3815 m² Sesuai dengan Peraturan Daerah No.05 tahun 2011 mengenai pengenaan retribusi kepada para pedagang setiap pedagang mendapatkan tempat untuk berjualan rata-rata 1 m², dan pembayaran retribusi para pedagang kepada pemerintah memakai luas yaitu Rp.1000 per m². Pedagang yang berjualan di Pasar Seni Tradisional Sukawati sebanyak 829 pedagang yang terdiri dari 195 pedagang di blok A, sebanyak 410 pedagang menempati blok B, dan sebanyak 205 pedagang menempati blok C, dan diarea parkir sebanyak 19 pedagang. Pasar Seni Tradisional Sukawati menyediakan berbagai macam souvenir yang bercirikan Bali seperti patung, pernak-pernik, produk berbahan kulit, lukisan, perak, sandal, tas dan produk dari garmen berupa: pakaian, bed cover, taplak meja dengan harga yang bervariasi dan terjangkau. 5.1.2 Pengelolaan Pasar Seni Tradisional Sukawati Pengelolaan
Pasar
Seni
Tradisional
Sukawati
dalam
kegiatan
opersionalnya dibantu oleh dinas pendapatan daerah Kabupaten Gianyar dan dibantu juga oleh desa adat Sukawati. Pegawai pasar seni tradisional merupakan pegawai dari dinas pendapatan daerah Kabupaten Gianyar. Jumlah pegawai yang bertugas di Pasar Seni Tradisional Sukawati sebanyak 30 orang dan dipimpin oleh kepala pasar, sekretaris, kepala urusan pemungutan, kepala urusan keamanan, dan kepala urusan kebersihan. Adapun struktur organisasi Pasar Seni Tradisional Sukawati dapat dilihat Gambar 5.1
61
Kepala Pasar Seni Sukawati
Sekretaris
Ka.Ur.Keamanan
Ka.Ur. Pungut
Ka.Ur.Kebersihan
Anggota
Anggota
Anggota
Gambar.5.1 Struktur Organisasi Pasar Seni Sukawati
5.2
Deskripsi Data Hasil Penelitian Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah wisatawan domestik
yang berbelanja di Pasar Seni Tradisional Sukawati. Teknik nonprobability sampling yang dipergunakan dalam penelitian ini karena jumlah populasi di pasar seni belum tercatat secara akurat dan tidak diketahui pasti berapa jumlah wisatawan yang datang ke Pasar Seni Tradisional Sukawati setiap tahun. Responden dalam penelitian ini ditentukan sebanyak 120 orang wisatawan domestik yang berbelanja. Secara selektif responden sebagai sampel untuk mengisi kuesioner dipilih berdasarkan kreteria yang sudah ditentukan. Selain itu di lakukan juga wawancara mendalam kepada responden untuk mendapatkan jawaban yang benar sesuai dengan kebutuhan. Data penelitian ini kemudian dibagi berdasarkan karakteristik menurut asal daerah, umur, jenis kelamin,
62
pekerjaan, tingkat pendidikan, pendapatan, dan jumlah tanggungan keluarga. Karakteristik responden diuraikan sebagai berikut: 5.2.1 Karakteristik Wisatawan Domestik berdasarkan Asal Daerah. Berdasarkan Tabel 5.1 bahwa karakteristik wisatawan domestik yang berbelanja ke pasar seni tradisional Sukawati dalam penelitian ini sebagian besar berasal dari daerah Jawa adalah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan DKI Jakarta sebesar 72 persen, sisanya dari daerah luar Pulau Jawa adalah Sulawesi, Kalimantan, Sumatera, Irian Jaya, dan Lombok sebesar 28 persen. Pulau Bali masih menjadi primadona bagi para wisatawan domestik yang berasal dari daerah Jawa karena jarak Pualu Bali dengan Pulau Jawa sangat dekat. Banyaknya jumlah wisatawan berasal dari Jawa memberikan kontribusi bagi pasar seni yang menjual berbagai macam souvenir dan cindramata yang harganya jauh lebih murah dijadikan oleh-oleh untuk sanak saudaranya. Karakteristik wisatawan domestik berdasarkan asal daerah ditunjukkan pada Tabel 5.1.
63
Tabel 5.1 Karakteristik Wisatawan Domestik berdasarkan Asal Daerah Persentase
Jawa Timur
Jumlah (orang) 41
DKI Jakarta
23
19,2
Jawa Tengah
12
10
Jawa Barat
10
8,3
Sulawesi Selatan
5
4,2
Papua
4
3,3
Sumatera Utara
3
2,5
Sumatera Selatan
3
2,5
Jambi
3
2,5
Sulawesi Utara
2
1,7
Kalimaten Barat
2
1,7
Kalimaten Selatan
2
1,7
Lombok
2
1,7
Batam
2
1,7
Kupang
2
1,7
Kalimaten Timur
1
0,8
Sulawesi Tengah
1
0,8
Bangka Belitung
1
0,8
Riau
1
0,8
Asal Daerah
(%) 34,2
Total 120 Sumber : Data Primer, 2015 (diolah)
100
5.2.2 Karakteristik Wisatawan Domestik berdasarkan Umur. Berdasarkan data hasil penelitian, menemukan bahwa wisatawan domestik yang datang ke Pasar Seni Tradisional Sukawati didominasi oleh wisatawan yang berumur produktif. Karakteristik wisatawan domestik berdasarkan umur dideskripsikan pada Tabel 5.2
64
Tabel 5.2 Karakteristik Wisatawan Domestik berdasarkan Umur Umur (Tahun)
Jumlah (Orang)
Persentase (%)
≤ 20
1
0,8
21 – 30
30
25,0
31 – 40
45
37,5
41 – 50
31
25,8
≥ 51
13
10,8
Total 120 Sumber: Data Primer, 2015 (diolah)
100
Berdasarkan Tabel 5.2 bahwa dari 120 wisatawan domestik yang berbelanja ke Pasar Seni Tradisional Sukawati sebagian besar memiliki kelompok umur 31 40 tahun berjumlah 45 orang atau sebesar 37,5 persen. Hal ini menunjukkan bahwa wisatawan domestik yang melakukan kegiatan berbelanja merupakan wisatawan yang masih berumur produktif dan memiliki penghasilan, sedangkan pada kelompok umur kurang dari 20 berjumlah 1 orang atau sebesar 0,8 persen ini menunjukkan bahwa responden lebih suka berbelanja ke pasar modern karena memberikan fasilitas yang memadai. 5.2.3 Karakteristik Wisatawan Domestik berdasakan Jenis Kelamin. Berdasarkan Tabel 5.3 dijelaskan dari 120 jumlah responden sebagaian besar berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 74 orang atau sebesar 61,7 persen, sedangkan untuk perempuan sebanyak 46 orang atau sebesar 38,3 persen. Hal ini menunjukkan bahwa wisatawan berjenis kelamin laki-laki lebih menyukai dan mengatar istrinya untuk berbelanja ke pasar seni tradisional karena harga produk dapat ditawar. Distribusi responden wisatawan domestik berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 5.3.
65
Tabel 5.3 Karakteristik Wisatawan Domestik berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin
Jumlah (orang)
Persentase (%)
Laki-laki
74
61,7
Perempuan
46
38,3
Total 120 Sumber: Data Primer, 2015 (diolah)
100
5.2.4 Karakteristik Wisatawan Domestik berdasakan Pekerjaan. Karakteristik wisatawan domestik yang berbelanja ke pasar seni tradisional Sukawati berdasarkan jenis pekerjaan dideskripsikan pada Tabel 5.4 Tabel 5.4 Karakteristik Wisatawan Domestik berdasarkan Pekerjaan Pekerjaan
Jumlah (orang)
Persentase (%)
Pelajar/Mahasiswa
8
6,7
Pegawai Negeri Sipil
22
18,3
TNI/Polri
2
1,7
Pegawai Swasta
45
37,5
Profesional
2
1,7
Wiraswasta
35
29,1
Lainnya
6
5,0
Total 120 Sumber: Data Primer, 2015 (diolah)
100
Berdasarkan Tabel 5.4 dijelaskan bahwa wisatawan domestik yang datang ke pasar seni tradisional Sukawati menurut jenis pekerjaannya sudah memiliki pekerjaan tetap seperti pegawai swasta, wiraswasta, pegawai negeri sipil. Hal ini dapat dijelaskan dari hasil survey melihat pasar seni masih di minati oleh wisatawan domestik yang sedang melakukan kegiatan wisata di Bali, rata-rata
66
wisatawan domestik yang berkunjung ke pasar seni tradisional Sukawati sudah memiliki pekerjaan dan berpenghasilan tetap. Dilihat dari hasil data menunjukkan bahwa pasar seni tradisional Sukawati masih menjadi primadona bagi para wisatawan domestik sebagai tempat berbelanja souvenir dan oleh-oleh. 5.2.5 Karakteristik Wisatawan Domestik berdasarkan Tingkat Pendidikan. Tingkat pendidikan terakhir wisatawan domestik yang berbelanja ke Pasar Seni Tradisional Sukawati berdasarkan tingkat pendidikan ditunjukkan
pada
Tabel 5.5 Tabel 5.5
Karakteristik Wisatawan Domestik berdasarkan Tingkat Pendidkan terakhir
Pendidikan Terakhir
Jumlah (orang)
Persentase (%)
SD
1
0,8
SMP
0
0
SMA/SMK
57
47,5
Sarjana
62
51,7
Tidak Sekolah
0
0
120
100
Total Sumber: Data Primer, 2015 (diolah)
Berdasarkan Tabel 5.5 dijelaskan bahwa mayoritas wisatawan domestik yang berbelanja di Pasar Seni Tradisional Sukawati memiliki tingkat pendidikan terakhir yaitu sebanyak 62 orang atau sebesar 51,7 persen tamatan Sarjana, kemudian disusul dengan tingkat SMA/SMK sebanyak 57 orang atau sebesar 47,5 persen. Hasil ini menunjukkan bahwa wisatawan domestik yang datang dan berbelanja ke Pasar Seni Tradisional Sukawati memiliki tingkat pendidikan menengah keatas.
67
5.2.6 Karakteristik Wisatawan Domestik berdasakan Pendapatan Per Bulan Karakteristik wisatawawn domestik yang datang ke Pasar Seni Tradisional Sukawati berdasarkan pendapatan per bulan dilihat pada Tabel 5.6 Tabel 5.6 Karakteristik Wisatawan Domestik berdasarkan Pendapatan Per bulan
Pendapatan Per Bulan
Jumlah (orang)
Persentase (%)
< Rp. 1.000.000,-
0
0
Rp. 1.000.000 – Rp. 2.000.000
17
14,2
Rp. 2.100.000 – Rp. 3.000.000
10
8,3
Rp. 3.100.000 – Rp.4.000.000
18
15,0
Rp.4.100.000 – Rp. 5.000.000
33
27,5
> Rp. 5.000.000
42
35,0
120
100
Total Sumber: Data Primer, 2015 (diolah)
Berdasarkan Tabel.5.6 menunjukkan bahwa wisatawan domestik yang datang dan berbelanja di Pasar Seni Tradisional Sukawati didominasi oleh mereka yang memiliki pendapatan lebih besar dari Rp. 5.000.000 per bulan. Hal ini menunjukkan bahwa wisatawan domestik yang berkunjung ke Pasar Seni Sukawati memiliki tingkat pendapatan rata-rata menengah ke atas, ini sangat berdampak baik kepada pendapatan para pedagang. 5.2.7 Karakteristik Wisatawan Domestik berdasakan Jumlah Tanggungan. Karakteristik Wisatawan domestik berdasarkan jumlah tanggungan yang berbelanja di Pasar Seni Tradisional Sukawati dideskripsikan pada Tabel 5.7
68
Tabel 5.7 Karakteristik Wisatawan Domestik berdasarkan
Jumlah Tanggungan Keluarga
Jumlah Tanggungan Keluarga 0–1
Jumlah (orang)
Persentase (%)
13
10.8
2–3
61
50.9
4–5
45
37.5
>5
1
0.8
120
100
Total Sumber: Data Primer, 2015 (diolah) Berdasarkan
Tabel.5.7
dijelaskan
bahwa
wisatawan
domestik
berdasarkan karakteristik jumlah tanggungan keluarga yang datang ke Pasar Seni Tradisional Sukawati didominasi oleh mereka yang memiliki jumlah tanggungan keluarga sebanyak 2-3 orang atau sebesar 50,9 persen. Hal ini dijelaskan bahwa jumlah tanggungan keluarga sangat berpengaruh dalam pengeluaran rumah tangga baik untuk konsumsi maupun kebutuhan yang lainnya. 5.3 Deskripsi Variabel Untuk menghasilkan suatu model yang layak (fit), penelitian ini menggunakan pendekatan variance based atau component based dengan Partial Least Square (PLS) melalui aplikasi Software SmartPLS versi 2.0.M3. Di dalam PLS model structural hubungan antara variabel laten disebut inner model sedangkan model pengukuran bersifat refleksif atau formatif disebut outer model. Sebelum menganalisis terlebih dahulu dilakukan pengujian atau evaluasi terhadap model empiris penelitian. Hasil pengujian ini dapat dilihat pada Gambar 5.2
69
Gambar 5.2 Hasil dari Bootstrapping dengan Analisis PLS, Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Belanja wisatawan Domestik ke Pasar Seni Tradisonal di Kabupaten Gianyar 5.3.1 Evaluasi Goodness of Fit dari Outer Model (Measurement Model) Untuk mengevaluasi goodness of fit dari outer model (measurement model), ada tiga hal yang harus diperhatikan adalah nilai convergent validity, discriminant validity, dan composite reliability. Perhitungan convergent validity bertujuan untuk mengetahui item-item instrumen yang dapat digunakan sebagai indikator dari seluruh variabel laten. Hasil uji convergent validity diukur berdasarkan besarnya nilai loading faktor (outer loading) dari indikator konstruk. Hasil pengujian convergent validity dapat dilihat pada Tabel 5.8
70
Tabel 5.8 Hasil Pengujian Convergent Validity Indikator
Outer Loadings
Keterangan
X1.1
0,7296
Valid
X1.2
0,6366
Valid
X1.3
0,7954
Valid
X1.4
0,8088
Valid
X2.1
0,7242
Valid
X2.2
0,7948
Valid
X2.3
0,8216
Valid
X3
X3.1
0.9999
Valid
X4
X4.1
0.9999
Valid
Y1.1
0,8310
Valid
Y1.2
0,8384
Valid
Y1.3
0,7547
Valid
Y2.1
0.9999
Valid
Y3.1
0,6615
Valid
Y3.2
0,8863
Valid
Y3.3
0,6949
Valid
Variabel
X1
X2
Y1
Y2 Y3
Sumber: Lampiran 4 Hasil pengujian pada Tabel 5.8 menunjukkan bahwa semua outer loading indikator konstruk memiliki nilai di atas 0,50. Ini berarti bahwa pengukuran dari variabel indikator sudah memenuhi persyaratan validitas konvergen. Hasil output grafik SmartPLS ditunjukkan pada Gambar 5.3
71
Gambar 5.3 Hasil dari Algoritma dengan Analisis PLS, Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Belanja wisatawan Domestik ke Pasar Seni Tradisonal di Kabupaten Gianyar Selain menguji convergent validity juga dilakukan pengujian validitas diskriminan (discriminant validity). Metode pengujian validitas diskriman adalah menbandingkan nilai square root of average variance extracted (AVE) setiap konstruk dengan korelasi antar konstruk lainnya dalam model. Jika nilai pengukuran metode tersebut lebih baik dibandingkan dengan nilai konstruk lainnya dalam model, maka dapat disimpulkan bahwa konstruk tersebut memiliki nilai discriminant validitay yang baik. Pada Tabel 5.9 dan Tabel 5.10 sebagai pembandingan.
72
Tabel 5.9 Average Variance Extracted (AVE) Variabel Produk Harga Pendidikan Jumlah Tanggungan Kepuasan Pendapatan Minat Belanja Wisatawan Sumber: Lampiran 4
AVE
Keterangan
0.7457
Valid
0.7813
Valid
0.9990
Valid
0.9990
Valid
0.8089
Valid
0.9990
Valid
0.7541
Valid
Hasil pengujian pada Tabel 5.9 menunjukkan bahwa semua akar average variance extracted (AVE) pada variabel penelitian memiliki nilai lebih tinggi daripada korelasi antara konstruk dalam perhitungan Tabel 5.10 Tabel 5.10 Cross Variable Correlations Harga
Jml. Tanggungan
Kepuasan
Minat Belanja Wisatawan
Pendapatan
Pendidikan
Harga
1
Jml. Tanggungan
0.1067
1
Kepuasan
0.4683
0.1464
1
Minat Belanja Wisatawan
0.3469
-0.0728
0.4037
1
Pendapatan
0.1054
0.2296
-0.0809
-0.0390
1
Pendidikan
0.0937
0.0914
0.0534
0.1158
0,2289
1
Produk
0.3122
0.0790
0.5740
0.4490
-0.0099
0.0933
Produk
Sumber: Lampiran 4 Hasil pengujian pada Tabel 5.10 menunjukkan bahwa nilai Cross Correlations terbesar adalah 0.5740. Ternyata dari sebaran nilai akar AVE yang menyatakan nilai terkecil dari akar AVE yaitu pada variabel produk (0.745),
73
masih lebih besar dari sebaran nilai korelasi antar variabel pada tabel 5.10 yang dapat dilihat pada hubungan korelasi variabel produk dan kepuasan, sehingga di nyatakan item pengukuran variabel laten reflective adalah Valid discriminant. Untuk mencari outer model dilakukan pengujian outer model adalah dengan melakukan pengujian reliabilitas terhadap composite reliability dan croanbanch’s alpha. Pengujian composite reliability bertujuan untuk menguji reliabilitas instrument dalam suatu model penelitian yang secara khusus untuk indicator refleksif. Hasil pengujian composite reliability dapat dilihat pada Tabel 5.11 Tabel 5.11 Composite Reliability Variabel X1 X2 X3 X4 Y1 Y2 Y3 Sumber: Lampiran 4
Composite Reliability
Keterangan
0.832515
Reliabel
0.824228
Reliabel
0.99990
Reliabel
0.99990
Reliabel
0.850053
Reliabel
0.99990
Reliabel
0.795393
Reliabel
Berdasarkan Tabel 5.11 dijelaskan bahwa hasil pengujian
composite
reliability menunjukkan nilai sangat memuaskan dimana semua variabel laten telah reliabel karena memiliki nilai composite reliability di atas 0,70. Hal ini berarti bahwa seluruh indikator memang menjadi pengukur konstruk masingmasing. Selain composite reliability hal lain yang dapat dipertimbangan dalam menguji reliabilitas adalah nilai croanbach’s alpha. Hasil pengujian data menunjukkan bahwa semua variabel laten seperti produk, harga, jumlah
74
tanggungan, pendidikan, kepuasan, pendapatan, dan minat belanja wisatawan memiliki nilai koefisien croanbach’s alpha di atas 0,70. Hal ini berarti semua variabel tersebut reliabel untuk dapat dianalisis lebih lanjut tanpa mereduksi itemitem pernyataan yang ada dapat ditunjukkan pada Tabel 5.12 Tabel 5.12 Croanbach’s Alpha Variabel
Cronbach's Alpha
Keterangan
X1
0,725
Reliabel
X2
0,753
Reliabel
X3
0.999
Reliabel
X4
0.999
Reliabel
Y1
0,783
Reliabel
Y2
0.999
Reliabel
Y3 Sumber: Lampiran 4
0,863
Reliabel
5.3.2 Evaluasi Goodness of Fit dari Inner Model (Structural Model) Pengujian terhadap model struktural dapat dilakukan dengan melihat nilai R-square yang merupakan uji goodness fit model. Model pengujian R-square dapat dilihat pada Tabel 5.13 Tabel 5.13 Nilai R-Square Variabel Endogen Variabel Endogen
R-Square
Kepuasan (Y1)
0,4222
Pendapatan (Y2)
0,2850
Minat Belanja Wisatawan (Y3)
0,0964
Sumber: lampiran 4
75
Untuk mengetahui nilai predictive-relevance diperoleh dengan rumus: Q² = 1 – ( 1 – R1² ( 1 – R2² ) ... ( 1- Rp² ) Q² = 1 – (1 – 0,4222) (1 – 0,2850) (1 – 0,0964) Q² = 0.627 Hasil perhitungan memperlihatkan nilai predictive-relevance sebesar 0,627 (> 0). Hal ini berarti bahwa 62,7 persen dijelasakan oleh variabel kepuasan, pendapatan, dan minat belanja wisatawan. Sedangkan 37,3 persen sisanya dijelaskan oleh faktor lain diluar model yang diteliti. Dengan demikian, model dikatakan layak memiliki nilai prediktif relevan. Uji yang kedua adalah melihat signifikansi pengaruh variabel laten eksogen terhadap variabel endogen dengan melihat nilai koefisien parameter dan nilai signifikan t-statistik. Dapat dilihat pada Tabel 5.14
76
Tabel 5.14 Hasil Pengujian Path Coefficients (Mean, STDEV, T-Values) Original Sample (O)
Sample Mean (M)
Standard Deviation (STDEV)
Standard Error (STERR)
T Statistics (|O/STER R|)
Keterangan
Harga -> Kepuasan
0.320
0.319
0.075
0.075
4.242
Signifikan
Harga -> Minat Belanja Wisatawan
0.239
0.240
0.121
0.121
1.982
Signifikan
Jml. Tanggungan -> Minat Belanja Wisatawan
-0.147
-0.132
0.097
0.097
1.512
Tidak Signifikan
Jml. Tanggungan -> Pendapatan
0.210
0.220
0.126
0.126
1.978
Signifikan
Kepuasan -> Minat Belanja Wisatawan
0.161
0.132
0.106
0.106
1.520
Tidak Signifikan
Pendapatan -> Minat Belanja Wisatawan
0.015
0.015
0.110
0.110
0.136
Tidak Signifikan
0.072
0.060
0.094
0.094
0.759
Tidak Signifikan
0.210
0.212
0.060
0.060
3.514
Signifikan
0.474
0.480
0.078
0.078
6.060
Signifikan
0.303
0.328
0.126
0.126
2.403
Signifikan
Pendidikan -> Minat Belanja Wisatawan Pendidikan -> Pendapatan Produk -> Kepuasan Produk -> Minat Belanja Wisatawan Sumber: Lampiran 3
Berdasarkan data pada Tabel 5.14 hasil pengujian Path Coefficients dengan menggunakan Partial Least Square (PLS) menunjukkan bahwa terdapat enam hubungan antar variabel yaitu produk dengan kepuasan, produk dengan minat belanja, harga dengan kepuasan, harga dengan minat belanja, jumlah tanggungan dengan pendapatan, dan pendidikan dengan pendapatan dinyata positif dan signifikan karena hasil pengujian diketahui nilai t-statistik lebih besar dari 1,96 (t- tabel). Ada empat hubungan variabel yang dinyatakan tidak signifikan atau lebih kecil dari 1,96 (t-tabel) yaitu pendidikan dengan minat
77
belanja, jumlah tanggungan dengan minat belanja, kepuasan dengan minat belanja, dan pendapatan dengan minat belanja. 5.4 Pembahasan Hasil Penelitian 5.4.1 Pengaruh variabel produk dan harga secara tidak langsung terhadap minat belanja wisatawan domestik melalui kepuasan. Pengujian hipotesis dengan pendekatan Partial Least Square (PLS) menghasilkan koefisien jalur pengaruh variabel produk dan harga secara tidak langsung terhadap minat belanja wisatawan melalui kepuasan. Hasil analisis dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh signifikan secara tidak langsung variabel produk dan harga terhadap minat belanja wisatawan melalui kepuasan. Hal ini berarti bahwa produk yang ditawarkan beragam/banyak variasi, berkualitas, model/rancangan
menarik,
dan
merek/brand
bervariasi,
maka
produk
meningkatkan minat belanja wisatawan tidak melalui kepuasan. Sedangkan harga yang ditawarkan sesuai dengan daya beli/terjangkau, harga lebih murah, dan harga sesuai dengan kualitas, maka harga meningkatkan minat belanja wisatawan tidak melalui kepuasan. Menurut wisatawan domestik yang berbelanja di Pasar Seni Tradisional Sukawati, seperti kutipan wawancara mendalam yang dilakukan pada tanggal 28 Desember 2014 dengan Bapak Hamad Valumin asal Jawa Timur mengatakan: “Perkembangan Pasar Seni Sukawati perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah dalam penataan tempat berjualan/kios-kios terlalu sempit, fasilitas umum kurang memadai seperti tempat parkir, toilet, keamanan, dan produk-produk yang dijual harus tetap dijaga kualitasnya”. Hasil penelitian ini mengkonfirmasi beberapa hasil penelitian yang terdahulu seperti menurut penelitian yang dilakukan oleh Hendra Fure (2013)
78
yang menyebutkan bahwa kepuasan berpengaruh signifikan dan positif terhadap minat belanja wisatawan. Menurut Bayu Ichwan Putra (1999) mengatakan bahwa loyalitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Mulyadi Raf (2012) menyebutkan bahwa kepuasan secara signifikan mempengaruhi keputusan pelanggan untuk berbelanja di pasar modern. Sejalan
dengan Mulyadi Nitisusastro (2012) dalam teori
keputusan konsumen mengatakan apabila barang yang telah dibeli mampu memenuhi kebutuhan yang diharapkan, maka konsumen tersebut merasakan kepuasan. Menurut hasil penelitian Tina Dwipayani (2013) tentang kepuasan wisatawan berbelanja di pusat oleh-oleh menyatakan belum memuaskan, hal tersebut terbukti dari nilai rata-rata kinerja perusahaan lebih kecil dari nilai ratarata harapan. Hasil penelitian Bayu Ichwan Putra (1999) menunjukkan kepuasan harga, produk, dan lokasi berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan. 5.4.2 Pengaruh variabel produk dan harga secara langsung terhadap kepuasan Pengujian hipotesis dengan pendekatan Partial Least Square (PLS) menghasilkan koefisien jalur pengaruh langsung variabel produk dan harga terhadap kepuasan. Hasil analisis menyimpulkan bahwa produk dan harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan. Hal ini berarti bahwa produk yang berkualitas, produk berragam/banyak variasi, model/rancangan sangat menarik, dan merek/brand bervariasi, maka kepuasan wisatawan terhadap produk yang diinginkan meningkat. Sedangkan harga yang tawarkan sesuai
79
dengan daya beli, harga yang ditawarkan lebih murah, dan kualitas sesuai harga, maka kepuasan terhadap harga produk meningkat, begitu pula sebaliknya. Menurut wisatawan domestik yang berbelanja di Pasar Seni Tradisional Sukawati, seperti kutipan wawancara mendalam yang dilakukan pada tanggal 23 Desember 2014 dengan Bapak Kasmudi asal Blitar Jawa Timur mengatakan:
.
“Produk-produk yang saya cari untuk oleh-oleh di Pasar Seni Sukawati sesuai dengan keinginan, dimana harga produk yang ditawarkan tidak terlalu mahal sesuai dengan kualitas produk. Pelayanan para pedagang cukup baik dan mudah diajak berkomunikasi”. Hasil penelitian ini mengkonfirmasi beberapa hasil penelitian yang terdahulu
seperti menurut penelitian yang dilakukan oleh Ani Nastiti dan Soebari Martoatmodja (2007) menyebutkan kualitas produk berpengaruh positif dan signifikat terhadap peningkatan kepuasan konsumen. Menurut Fifyanita Ghanimata (2012) menyimpulkan bahwa kepuasan wisatawan terhadap produk berpengaruh positif dan signifikan. Hasil ini sesuai dengan teori ekonomi mikro menurut Adam Smith (ekonomi klasik) dan Alfred Marshall (ekonomi neoklasik) mengatakan dalam teori kepuasan marginal yaitu bahwa konsumen meneruskan pembelian terhadap suatu produk untuk jangka waktu yang lama karena telah mendapatkan kepuasan dari produk yang sama yang telah dikonsumsikan. Menurut wisatawan domestik yang berbelanja di Pasar Seni Tradisional Sukawati, seperti kutipan wawancara mendalam yang dilakukan pada tanggal 23 Desember 2014 dengan Ibu Rosalina Bedsi Yesika asal Kalimanten Barat mengatakan bahwa: “Harga tidak terlalu mahal, kualitas produk baik, jenis produknya banyak dan bervariasi, nyaman dalam berbelanja, para pedagangnya ramah, lokasi
80
pasar sangat strategis. Saya merasa senang datang dan berbelanja ke Pasar Seni Sukawati”. Hasil penelitian ini mengkonfirmasi beberapa hasil penelitian yang terdahulu menurut penelitian yang dilakukan oleh Sri Hadiati dan Sarwi Ruci (1999) yang menyebutkan kepuasan atas harga berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelangga. Menurut penelitian Mina Mahmoudi dan Chizari, Amir H (2013) mengatakan harga produk mempengaruhi perilaku konsumen membeli. Menurut Muwarni (2004) menyimpulkan bahwa harga secara langsung dan tidak langsung berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen. Menurut Penelitian Jo-Hui Chena dan chao-Rung Ho (2009) mengatakan dampak dari lokasi, waktu berjualan, dan harga berpengaruh terhadap kepuasan konsumen studi kasus di Kota Taoyuan Taiwan. Menurut Zuliani, Siti (2005) menyatakan ada pengaruh positif harga terhadap keputusan berbelanja. Menurut penelitian Mina Mahmoudi dan Amir H. Chizari (2013) melakukan penelitian di pasar tradisional Iran menyimpulkan bahwa harga produk sangat berpengaruh terhadap keputusan konsumen berbelanja. Hal tersebut sesuai dengan penelitian Brandon,L & Forney (2002) menyatakan harga memberikan motivasi terhadap kepuasan konsumen. 5.4.3 Pengaruh variabel tingkat pendidikan dan jumlah tanggungan secara tidak langsung terhadap minat belanja wisatawan melalui pendapatan Pengujian hipotesis dengan pendekatan Partial Least Square (PLS) menghasilkan koefisien jalur pengaruh tingkat pendidikan dan jumlah tanggungan terhadap
minat
belanja
wisatawan
melalui
pendapatan.
Hasil
analisis
menyimpulkan bahwa tidak ada pengaruh signifikan secara langsung maupun tidak langsung variabel tingkat pendidikan dan jumlah tanggungan terhadap minat
81
belanja wisatawan melalui pendapatan. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan, dan jumlah tanggungan keluarga bertambah, maka tingkat pendapatan tidak menentukan minat belanja wisatawan. Hasil penelitian ini mengkonfirmasi beberapa hasil penelitian yang terdahulu seperti penelitian yang dilakukan oleh Swijiana Salim (2008) menyebutkan bahwa pendidikan tidak berpengaruh signifikan terhadap frekuensi belanja konsumen. Menurut Yasifati Hia (2005) mengatakan bahwa tingkatan pendidikan tidak signifikan terhadap pendapatan pedagang. Menurut Ferdi Zulmi (2011) menyatakan bahwa jumlah tanggungan pengaruh tidak signifikan terhadap minat migrasi ke Kota Padang. Menurut Soeyono (2013) menyebutkan bahwa jumlah tanggungan keluarga tidak berpengaruh terhadap minat membeli. 5.4.4 Pengaruh variabel tingkat pendidikan dan jumlah tanggungan secara langsung terhadap pendapatan. Pengujian hipotesis dengan pendekatan Partial Least Square (PLS) menghasilkan koefisien jalur pengaruh tingkat pendidikan dan jumlah tanggungan terhadap tingkat pendapatan. Dari hasil analisis disimpulkan bahwa tingkat pendidikan dan jumlah tanggungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat pendapatan. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan, maka pendapatan juga meningkat. Sedangkan jumlah tanggungan bertambah dalam keluarga, maka pendapatan juga meningkat. Hasil penelitian ini mengkonfirmasi beberapa hasil penelitian yang terdahulu menurut penelitian yang dilakukan oleh Rahardja dkk (2005) yang menyebutkan
bahwa
semakin
tinggi
pendidikan
seseorang
pengeluaran
82
konsumsinya akan semakin tinggi, sehingga sangat mempengaruhi pendapatannya dan hubungannya positif. Menurut penelitian Hebdra Ridho G.Siregar (2005) mengatakan bahwa tingkat pendidikan berpengaruh terhadap tingkat pendapatan dengan signifikansi yang cukup tinggi. Menurut Baum (1988) menyatakan investasi dalam bidang pendidikan mempunyai pengaruh langsung terhadap produktivitas
individu
dan
penghasilan.
Menurut
Haris
Fadila
(2009)
menyebutkan bahwa pendidikan berpengaruh signifikan terhadap tingkat pendapatan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Hermalini (2012) mengatakan bahwa pendidikan sangat berpengaruh terhadap tingkat pendapatan. Menurut Marhaeni dan Mauati (2004) dalam Adi Wijaya (2013) menyatakan bahwa ada tiga faktar yang dapat dijelaskan oleh teori mutu modal manusia sebagai berikut: 1) orang dengan pendidikan lebih tinggi mulai dengan pendapatan yang lebih rendah, tapi dengan cepat menyalip mereka memiliki pendidikan yang lebih rendah sehingga ia dapat menikmati rata-rata pendidikan yang lebih tinggi dalam sisa umur pekerjaan, 2) orang dengan pendidikan yang lebih tinggi memiliki profil umur-pendapatan dengan puncak “belakangan’, 3) orang dengan pendidikan lebih tinggi memiliki kurva yang lebih curam. Dapat disimpulkan bahwa pendidikan memiliki hubungan positif terhadap pendapatan keluarga. Menurut Mulyadi Nitisusanto (2012) mengatakan besar kecilnya tingkat pendidikan pada umumnya sangat berkaitan dengan tingkat pendapatan. Menurut Soeyono (2013) menyebutkan bahwa jumlah tanggungan keluarga berpengaruh positif dan tidak nyata terhadap pendapatan. Menurut Martini Dewi (2012) mengatakan bahwa jumlah anak terhadap pendapatan berpengaruh secara signifikan. Sejalan dengan
83
penelitian Juliartini (2012) mengatakan bahwa jumlah tanggungan anak berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan. Menurut Dance Amnesi (2012) menyebutkan bahwa jumlah tanggungan berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap pendapatan. Hal ini sesuai dengan pendapat Simanjuntak (2001) yang mengatakan bahwa jumlah tanggungan yang tinggi pada suatu rumah tangga tanpa diikuti dengan peningkatan dari segi ekonomi akan mengharuskan anggota keluarga selain kepala keluarga untuk mencari nafkah. 5.4.5 Pengaruh variabel produk, harga, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan, kepuasan, dan pendapatan terhadap minat belanja wisatawan. Pengujian hipotesis dengan pendekatan Partial Least Square (PLS) menghasilkan koefisien jalur pengaruh produk, harga, pendidikan, jumlah tanggungan, kepuasan, dan pendapatan secara langsung terhadap minat belanja wisatawan. Hasil analisis dapat disimpulkan bahwa produk dan harga berpengaruh terhadap minat belanja wisatawan, sedangkan pendidikan, jumlah tanggungan, kepuasan dan pendapatan tidak berpengaruh terhadap minat belanja wisatawan. Artinya bahwa produk yang berragam/bervariasi, berkualitas, model/rancangan menarik, dan merek/brand produk bervariasi, maka meningkatkan minat wisatawan
berbelanja
wisatawan.
Harga
yang ditawarkan
sesuai
daya
beli/terjangkau, lebih murah, dan sesuai dengan kualitas, maka minat wisatawan untuk membeli produk meningkatkan. Sedangkan Jumlah tanggungan dalam keluarga bertambah, semakin tinggi tingkat pendidikan, pendapatan juga
84
meningkat, dan kepuasan terhadap produk meningkat, maka tidak menentukan minat belanja wisatawan. Menurut wisatawan domestik yang berbelanja di Pasar Seni Tradisional Sukawati, seperti kutipan wawancara mendalam yang dilakukan pada tanggal 23 Desember 2014 dengan Bapak Kasmudi mengatakan bahwa: “Produk-produk kerajian yang dijual di Pasar Seni Sukawati cukup banyak pilihannya seperti baju kaos Bali, kain pantai, dan souvenir dengan kualitas produknya sangat bagus, motif produk bervariasi dan tidak kalah bersaing dengan pasar seni lainnya”. Hasil penelitian ini mengkonfirmasi beberapa hasil penelitian terdahulu seperti menurut penelitian yang dilakukan oleh Sherly Purnama dan Mahendra Yasa (2013) yang menyebutkan bahwa kualitas barang berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan wisatawan domestik untuk berbelanja. Menurut penelitian
Natalia
(2009)
yang
menyimpulkan
bahwa
kualitas
barang
mempengaruhi persepsi konsumen untuk berbelanja. Menurut penelitian Brandon,L dan Forney, J. L (2002) menyebutkan bahwa produk memberikan motivasi terhadap konsumen untuk membeli. Hal ini sesuai dengan pendapat Philip Kotler (2002) bahwa dalam konsep produk menegaskan bahwa konsumen akan menyukai produk-produk yang menawarkan ciri-ciri paling berkualitas, berkinerja atau inofatif. Menurut wisatawan domestik yang berbelanja di Pasar Seni Tradisional Sukawati, seperti kutipan wawancara mendalam yang dilakukan pada tanggal 23 Desember 2014 dengan Bapak Herry Tjanto asal Jakarta mengatakan bahwa: “Harga produk sangat murah dibandingkan dengan pasar seni yang pernah saya kunjungi di obyek-obyek pariwisata di Bali. Karena di Pasar Seni Sukawati dapat melakukan penawaran harga sesuai dengan produk yang saya
85
beli. Di Pasar Seni Sukawati kita dapat membeli produk dalam losinan atau eceran dengan harga yang sangat terjangkau sesuai dengan kebutuhan kita”. Hasil penelitian ini mengkonfirmasi beberapa hasil penelitian yang terdahulu seperti menurut penelitian yang dilakukan oleh Hendra Fure (2013) yang menyebutkan bahwa harga berpengaruh signifikan dan positif terhadap minat belanja wisatawan. Menurut Zuliani, Siti (2005) menyatakan ada pengaruh positif harga terhadap keputusan berbelanja. Menurut Mina Mahmoudi dan Amir H. Chizari (2013) melakukan penelitian di pasar tradisional Iran menyimpulkan bahwa harga produk sangat berpengaruh terhadap keputusan
konsumen
berbelanja. Hal tersebut sesuai dengan penelitian Brandon,L & Forney (2002) menyatakan harga memberikan motivasi terhadap perilaku konsumen. Menurut Sugiarto (2005) dalam teori ekonomi mikro terdapat dalam hukum permintaan dihipotesiskan semakin rendah harga suatu komoditi semakin banyak jumlah komoditi tersebut yang diminta, sebaliknya semakin tinggi harga suatu komoditi semakin sedikit komoditi tersebut diminta. Menurut pernyataan dari kepala Pasar Seni Tradisional Sukawati Bapak Anak Agung Gde Raka Wibawa Putra,SH, seperti kutipan wawancara mendalam yang dilakukan pada tanggal 14 Januari 2015 mengatakan: “ Pasar Seni Sukawati menjadi distributor bagi pasar yang menjual kerajian Bali seperti Pasar Kumbasari, Pasar Kuta, Pasar Obyek Tanah Lot, alas Kedaton, Pasar Seni Ubud, Goa Gajah, Pasar Seni Tirta Empul, dikawasan Sanur semua membeli produk-produk kerajian berupa pakaian dan cindramata disini. Kalau dilhat dari perbandingan harga jelas Pasar Seni Tradisional Sukawati memberikan harga yang sangat murah, kualitas produk sangat bagus. Sedangkan pasar seni lainnya, harga jauh lebih mahal karena semua produk yang dijual, dibeli di Pasar Seni Tradisioan Sukawati. Untuk tempat parkir memang sering dikeluhkan oleh para pengunjung karena kurang luas dan perlu adanya penataan lebih lanjut. Selain itu fasilitas umum seperti toilet perlu di tambah dan ATM selama ini memang
86
belum dapat terealisasi di dalam pasar karena tempatnya kurang memadai. Untuk penataan pedagang makanan maupun pedagang acun selama ini menjadi keluhan pengunjung. Kami perlu mengadakan pendekatan dengan pengurus desa adat karena semua dikoordinir oleh pengurus desa baik dalam pengenaan retribusi terhadap pedagang”. Menurut wisatawan domestik yang sedang berbelanja di Pasar Seni Tradisional Sukawati, seperti kutipan wawancara mendalam yang dilakukan pada tanggal 14 Januari 2015 dengan Bapak Nusirwan asal Jakarta mengatakan bahwa: “Pasar Seni Sukawati merupakan pasar yang sudah dikenal oleh para wisatawan yang datang ke Bali, untuk itu perlu adanya perhatian baik dari Pemerintah Daerah dalam menjaga dan mempertahankan pasar seni sebagai pasar yang menjadi pusat menjual oleh-oleh bagi para wisatawan yang berkunjung ke Bali. Untuk memberikan kenyamanan ke pada pengunjung di Pasar Seni Tradisioanl Sukawati perlu adanya pembenahan maupun perbaikan fasilitas umum seperti tempat parkir, toilet, ATM, tempat Solat, dan perlu juga adanya renovasi gedung, penataan kios para pedagang di perluas, dan kenyamanan wisatawan dalam berbelanja”. Menurunnya jumlah kunjungan wisatawan ke Pasar Seni Tradisional Sukawati tidak secara langsung dipengaruhi oleh banyaknya pasar-pasar seni modern. Penyebab utamanya adalah perlu adanya perbaikan atau renovasi pasar seni dan pembinaan kepada para pedagang untuk menghadapi persaingan pasar yang lebih modern dalam memberikan kenyamanan kepada para pembeli, perhatian pemerintah daerah bekerjasama dengan masyarakat terkait sekitar pasar diharapkan dapat membantu memperbaiki fasilitas umum. Salah satunya fasilitas umum tersebut adalah tempat parkir yang sering dikeluhkan oleh konsumen maupun wisatawan yang tujuannya berbelanja ke Pasar Seni Sukawati mengalihkan minat belanjanya ke pasar seni lainnya. Kebersihan pasar menurut peneliti perlu diperhatikan karena kurang sadarnya para pedagang ikut dalam menjaga kebersihan didepan lampak/kios-kios, kurangnya toilet yang selama ini
87
menjadi keluhan para konsumen belum juga ada penambahan fasilitas, belum tersedianya ATM di dalam pasar, kurangnya fasilitas istirahat di tiap-tiap blok pasar, tempat sampah perlu diperbanyak, dan pembinaan ke pada para pedagang acun supaya tidak memaksa untuk membeli barangnya”. Menurut Sherly Purnama (2013) menyebutkan keputusan wisatawan domestik berbelanja di pasar oleh-oleh modern sangat tinggi karena dipengaruhi oleh kepastian harga, kualitas barang dan fasilitas. Menurut Jo-Hui,and Chao-Rum Ho (2009) mengatakan lokasi dan waktu berjualan di pasar sangat berpengaruh terhadap minat belanja konsumen. 5.5 Keterbatasan Penelitian Penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi minat belanja wisatawan domestik ke pasar seni tradisional Sukawati merupakan penelitian yang perlu untuk dikembangkan melihat jumlah kunjungan wisatawan ke pasar seni mulai menurun menyebabkan pendapatan para pedagang juga menurun, perekonomian masyarakat luas terutama masyarakat sebagai suplayer yang menyalurkan kerajian-kerajian masyarakat. Hal ini perlu mendapat perhatian bersama baik dari pemerintah daerah Kabupaten Gianyar sebagai pengelola pasar dan Bendesa Adat Sukawati sebagai menyedia tempat untuk terus mendukung, menjaga, dan meningkatkan pembangunan atau revitalisasi Pasar Seni Tradisional Sukawati tetap bersaing dengan unit usaha serupa seperti Pasar Seni Modern. Dalam penelitian ini keterbatasan yang dimiliki peneliti baik dari kelengkapan data, waktu, tenaga, maupun biaya.
88
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN 6.1
Simpulan Mengacu pada tujuan penelitian, rumusan masalah, dan hasil penelitian
serta pembahasan yang telah dipaparkan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil simpulan hasil penelitian analisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat belanja wisatawan domestik ke pasar seni tradisional di Kabupaten Gianyar, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1)
Tidak ada pengaruh signifikan secara tidak langsung variabel produk dan harga terhadap minat belanja wisatawan melalui kepuasan. Hal ini berarti bahwa produk yang ditawarkan bervariasi, berkualitas, dan model yang menarik tidak meningkatkan minat belanja wisatawan melalui kepuasan. Sedangkan harga yang ditawarkan sesuai dengan daya beli/terjangkau, harga lebih murah tidak meningkatkan minat belanja wisatawan melalui kepuasan.
2) Variabel produk dan harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan. Hal ini berarti bahwa produk dengan kualitas yang baik, bervariasi, dan model/rancangan bagus, maka kepuasan wisatawan terhadap produk yang diinginkan meningkat. Sedangkan harga yang tawarkan sesuai dengan daya beli, relatif murah, dan kualitas barang baik, maka harga yang tawarkan memberikan kepuasan kepada wisatawan. 3) Tidak ada pengaruh signifikan secara langsung maupun tidak langsung variabel tingkat pendidikan dan jumlah tanggungan terhadap minat belanja wisatawan melalui pendapatan. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi tingkat
89
pendidikan, dan jumlah tanggungan keluarga bertambah, maka minat belanja wisatawan tidak menentukan melalui pendapatan. 4) Variabel tingkat pendidikan dan jumlah tanggungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan, dan jumlah tanggungan dalam keluarga bertambah, maka pendapatan yang diperoleh meningkat. 5) Variabel produk dan harga berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat belanja. Sedangkan variabel tingkat pendidikan, jumlah tanggungan, kepuasan, dan pendapatan berpengaruh negative terhadap minat belanja wisatawan. Hal ini berarti bahwa produk yang beragam/bervariasi, berkualitas, model yang menarik, dan merek/brand produk lebih banyak, maka meningkatkan minat wisatawan berbelanja. Dan harga yang ditawarkan sesuai daya beli/terjangkau, lebih murah, dan sesuai dengan kualitas, maka dapat meningkatkan minat belanja wisatawan. Sedangkan Jumlah tanggungan dalam keluarga bertambah, semakin tinggi tingkat pendidikan, pendapatan juga meningkat, dan kepuasan terhadap produk meningkat, maka tidak menentukan minat belanja wisatawan. 6.2
Saran Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan, maka dapat disarankan
beberapa hal sebagai berikut: 1)
Pemerintah Kabupaten Gianyar sebagai pengelola pasar seni disarankan untuk dapat meningkatkan sarana dan prasarana yang menjadi keluhan bagi para pengunjung seperti: tempat parkir yang kurang memadai, kebersihan
90
pasar perlu ditingkatkan, belum tersedianya tempat istirahat, kebersihan toilet perlu dijaga, belum tersedianya ATM, penertiban pedagang acung, kurangnya penataan pedagang makanan, perlu adanya keamanan pasar, dan perlu adanya renovasi gedung pasar dalam menghadapi persaingan dengan pasar seni lainnya. 2)
Untuk para pedagang perlu diberikan sosialisasi dalam bentuk kegiatan pembinaan pedagang seperti memberikan pelayanan yang baik, tetap menjaga kualitas produk, harga, menjaga kerapian dan tata letak produk yang baik,
3)
Untuk lembaga masyarakat dan pengurus desa adat Sukawati diharapkan dapat berpartisipasi dalam menjaga kenyamanan dan keamanan Pasar Seni Tradisional Sukawati melalui pecalang desa.
91
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Lincolin. 2004. Ekonomi Pembangunan, Edisi ke-4 Cetakan ke-2. Penerbit STIE Yogyakarta. Ani Nastiti dan Soebari Martoatmodjo. 2007. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Kepuasan Konsumen Dengan Perilaku Konsumen Sebagai Variabel Intervening. Jurnal akuntansi, Manajemen Bisnis Vol.3 No.2 Pebruari 2007 STIESIA Surabaya.ISSN 1829-9857 Abideen.Zain. 2010. Effective advertising and its influence on consumer buying behavior.European Journal of Business and Management. Vol.3.No.3.summer 2010. The Islamia Unversity of Bahawalpur,pumjab.Pakistan.ISSN.2222-1905 Adi Wijaya. 2013. Pengaruh tingkat pendidikan, jam kerja, dan jumlah tanggungan keluarga terhadap pendapatan ibu rumah tangga yang bekerja pada sektor informal di Kelurahan Dauh Puri Kauh Kecamatan Denpasar Barat. Skripsi. Universitas Udayana. Brandon,L dan Forney.2002. Influence of Female Purchase Motivation and Product Satisfaction: A Comparison of Causl and Formal Lifestyle and Angola and Hispanic Ethnicity. Journal of Family and Consumer Sciences.Volume 94,No.1.2002. Diakses tanggal. 23 Januari 2015 report Infomasi from Proques. Baron, Reuben M. dan David A. Kenny. 1986. The Moderator-Mediator Variable Distinction in Social Psychological Research: Conceptual, Strategic, and Statistical Considerations. Journal of Personality and Social Psychology, Vol.51, No.6, pg 1173-1182. Chizari, Amir H. Dr. 2013. Price Relationship Between Commodity Exchange Market and Traditional Market in Iran:Studi of Maize and Barley. Journal of American Business Review, Cambridge.Vol.1.Num. 2 Summer 2013.Unversity of Tehran.Iran. Diakses tanggal. 5 Mei 2014 Report Information from Proquest Dita Amanda.2010. Pengaruh Harga dan Kualitas Produk terhadap Konsumen pada Majestik Bakery & Cake Shop Cabang H.M. Yamin Medan. Jurnal Keuangan & Bisnis Volume.2. No.1Tahun 2010.Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan. Engel, F. James, dkk. 1995. Perilaku Konsumen, Jilid 2. Alih Bahasa Budiyanto. Peneribit Binarupa Aksara, Jakarta.
92
Erawan, Nyoman.1994. Pariwisata dan Pembangunan Ekonomi (Bali sebagai kasus). Denpasar : Upada Sastra. Faizal Noor, Hendry. 2013. Ekonomi Publik. Akademik Permata. Padang, Indonesia Friedrich, W dan Sattler, Kai. 2005. Shooping Tourism In Germany (http://www.isg-institut.de/download/Shoppingtourismus_short_engl.pdf. diakses 18 Oktober 2014 Gary, A Knight. 1999. Consumer Preferences for Foreign and Domestic Product. Journal of Consumer Marketing. 16 (2): 151-162. Retrieved. From http://search.proquest.com/docview/151563485. Diakses tanggal 28 Januari 2015. Ghanimata, Fifyanita dan Mustafa Kamal. 2012. Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk, dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian (Studi pada Pembeli Produk Bandeng Juwana Elrina Semarang). Jurnal Volume 1 nomor.2 Tahun 2012. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang. Gujarati, Domodar W, 2006. Ekonometrika. Cetekaan ulang.Jakarta Erlangga Ghozali, Imam. 2008. Structural Equation Modeling Metode Alternatif dengan Partial Least Square Retrieved. From http://search.proquest.com/docview/151563485. Diakses tanggal 28 Januari 2015. Hendra Fure, 2013. Lokasi, Keberagaman Produk, Harga, dan Kualitas Pelayanan Pengaruhnya Terhadap Minat Beli Pada Pasar Tradisional Bersehati Calaca. Jurnal EMBA Volume.1 No.3 September 2013, Universitas Sam Ratulangi Manado. Hermalini. 2012, Faktor Retailing Mix yang Mendorong Wisatawan Nusantara Berbelanja di Toko Oleh-oleh Krisna Nusa Indah Kota Denpasar. Skripsi tidak dipublikasikan. STP Nusa Dua Bali Ichwan Putra, Bayu. 2011. Pengaruh Kepuasan atas Harga, Produk, Pelayanan, dan Lokasi Terhadap Loyalitas Pelanggan Robinson Plaza Andalas di Kota Padang. Jurnal Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang. Jo-Hui Chena, and Chao-Rung Ho.2009. The Effect of Time on Market and Location in the Housing Market:A Case Study in Taoyuan Metropolitan
93
Area. Department of Finance, Chung Yan Christian University, Taiwan. Asia Pacific Management Review 15(2) (2010) 207-22. Retrieved. From http://search.proquest.com/docview/151563485.Diakses tanggal 29 Juni 2014 John.M.2012. Influence of Product attributes on Mobile Phone Preference Among University student: A. Case of Undergraduate Students International. Journal of Academic Research in Economics and management Science Vol.1 No.6 Nairobi, Kenya. Keputusan Presiden Republik Indonesia No.112 Tahun 2007 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Pembelanjaan dan Toko Modern Kleinsteuber.F dan Siswanto Sutojo.2002. Strategi Manajemen Pemasaran. Penerbit PT Damar Mulia Pustaka Kotler. Philip dan G.Amstrong. 2001. Prinsip-prinsi Pemasaran.Jakarta.Erlangga. Kuncoro, Mudrajad.2001. Metode Kuantitatif. Penerbit AMP YKPN. Yogyakarta Lucio Munoz.2001. The Traditional Market And The Sustainability Market: Is The Perfect Market Sustainable. Journal of Economic Development, 3 (4) 2001.Vancouver,BC, Canada. Marcelo
Fernandes.2009. Statistic for Business Bookboon.com/en/ebook. ISBN 978.87.7681.481.6
and
Economies.
Moullet, Stephanie. 2001. Overeducation, Undereducation and Allocation on FrenchLabourMarket;http://www.univaix.fr/lest/lesdocumensdetravail/m oulet/mouletovereduc.pdf. Diakses tanggal 28 Januari 2015. Moch Rizaimy Shaharudin.2011. The Relationship between Product Quality and Purchase Intention: The Case of Malaysia’s National Motorcycle/Scooter Manufacturer. Africaan Journal of Business Management 5 (20):81638176 Mirah Pradnya Paramita, A A dan Ayuningsasi, A A Ketut. 2013. Efektivitas dan Dampak Program Revitalisasi Pasar Tradisional di Pasar agung Peninjoan. E-Jurnal Vol.2, No.5, Mei 2013. Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana Mulyadi Raf,2012. Pengaruh Faktor-faktor Memotivasi Konsumen Berbelanja Terhadap Keputusan Konsumen Berbelanja di Pasar Modern Kota Jambi. Jurnal Volume 1 Nomor.1 Januari 2012, Fakultas Ekonomi Universitas Jambi
94
Maftuh Baedowi,Mohammad dan Eisha Lataruva, 2012. Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Kesesuaian Harga, dan Intensitas Promosi terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Merek Rokok Djarum Super di Kota Semarang. Jurnal Volume 1, Nomor.1 Tahun 2012, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang. Marhaeni,A.A.I.N dan I G AManuati Dewi (2004). Buku Ajaran Ekonomi Sumber Daya Manusia. Denpasar Fakultas Universitas Udayana Natalia,Lia. 2009. Analisis Faktor Persepsi yang Mempengaruhi Minat Konsumen Untuk Berbelanja Pada Giant Hypermarket Bekasi. Jurnal Skripsi Jurusan Manajemen Niti
Susastro, Mulyadi. 2012, Perilaku Konsumen Kewirausahaan, Penerbit Alfabeta, Bandung
Dalam
Perspektif
Nopirin, 1994. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro & Mikro.Edisi Pertama Penerbit BPFE Yogyakarta Noor Kholis, dkk. 2011. Pengembangan Pasar Tradisional Berbasis Perilaku Konsumen. Jurnal dinamika Sosial Ekonomi Volume 7 Nomor.1 Edisi Mei 2011, FE Unissula Semarang Oka A. Yoeti. 1992. Tours and Travels Management. Jakarta Pradnya Paramita ------------------.1996. Pengantar Ilmu Pariwisata. Edisi Revisi. Bandung Penerbit Angkasa Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesai Nomor.53 Tahun 2008 tentang Pedoman Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern Peraturan Menteri dalam Negeri Republik Indonesia nomor 20 tahun 2012 tentang Pengelolaan dan Pemberdayaan Pasar Pitana,I Gde dan Surya Diarta,I ketut,2009. Pengantar Ilmu Pariwisata, Yogyakarta Penerbit Andi Richard F. Gerson. 1993. Mengukur Kepuasan Pelanggan, Panduan Menciptakan Pelayanan Bermutu, Jakarta:PPM Ratna, Devi. S. 2013. Traditional Market Development Pattern Using Community Management Approach to Improve The Seller,s Business Tenacity In Surakarata City Indonesia. Academic Research International, 4(6), 10-17. Retrieved. From http://search.proquest.com/docview/151563485. Diakses tanggal 29 Juni 2014.
95
Raharjani.J. 2005. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pemilihan Pasar Swalayan Sebagai Tempat Berbelanja. Jurnal Studi Manajemen dan Organisasi Volume.2 Nomor.1, Universitas Diponegoro Semarang. Rangkuti, Freddy. 2003. Measuring Customer Satisfaction. Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama Riduwan. 2010. Metode & Teknik Menyusun Tesis. Penerbit ALFABETA. Bandung Robert D. Mason dan Douglas A. Lind.1996. Teknik Statistik untuk Bisnis & Ekonomi.Edisi Kesembilan.Penerbit Erlangga Jakarta Sherly Purnama dan Mahaendra Yasa. I Nyoman (2013). Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Wisatawan Domestik Berbelanja di Pasar Oleh-oleh Modern ( Studi Kasus di Kota Denpasar), E-Jurnal Ekonomi Pembengunan Universitas Udayana Volume. 2, No.5, Halaman 244-253 Simanjuntak.(2001) Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Edisi Kedua, Jakarta;Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Sukirmo, Sudono. 2006, Pengantar Teori Ekonomi Mikro, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. ----------------------, 1985. Ekonomi Pembangunan, Proses, Masalah, dan Dasar Kebijaksanan, Bima Grafika Jakarta. Sedarmayanti dan Syarifudin Hidayat.2011. Metodelogi Penelitian. Penerbit CV.Mandar Maju Sugiyono. 1999. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta. ------------.2012. Metode Penelitian Bisnis (pendekatan kuantitatif, kulitatif dan R&D). Bandung : Alfabeta. ------------.2013.Statistik untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. Suwena, ketut dan Gst Ngr Widyatmaja.2011. Pengetahuan Pariwisata Bali; Udayana University press
Dasar Ilmu
Swastha, Basu dan Irawan.2003. Manajemen Pemasaran Modern,Cetak kesebelas, Edisi Kedua. Liberty Yogyakarta Trappey, Charles and Meng Kuan Lai. 1997. Differences in Factor Attracting Consumers to Taiwan’s Supermarkets and Traditional Wet Markets. Journal of Family and Economi Issues. Volume 18. Number 2. Summer 1997. Pp.211-224
96
Tsiotsou,S. 2005. Perceived Quality Levels and Their Relation to Involvement, Satisfaction, and Purchase Intentions. Journal Marketing Bulletin, 16(4):1-10.http://www.institut.de/download/shoppingtourismus-shortengl.pdf. diakses 18 Oktober 2014 Tina Dwipayani, Ni Kadek. 2013. Kepuasan Wisatawan Domestik yang Berbelanja di Pusat Oleh-oleh Cening Ayu di Kecamatan Sukawati Gianyar. Skripsi tidak dipublikasikan. STP Nusa Dua Bali Todaro, Michael P dan Smith, Stephem C. 2006. Pembangunan Ekonomi. Penerbit Erlangga Jakarta. Tourism Field Study Mahasiswa Manajemen Kepariwisataan STP Nusa Dua Bali. 2012. Persepsi Wisatawan dan Pelaku Usaha Pariwisata Terhadap Pengelolaan Pasar Seni di Bali. Undang-Undang Republik Indonesia No 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan Xinran Y.Lehto.2004. Tourist shopping preferences and expenditure behaviours: The case of the Taiwanese outbound market. Journal of vacation marketing Volume 10. Number 4. 320-332. Summer 2004. Purdue University-USA Yi Lin, Yu Shih.2012. The Relationship of University Student’s Lifestyle, Money Attitude, Persoal Value and their Purchase Decision. International Journal of Research in Management. Vol.1. Taiwan. 2012. Diakses tanggal. 23 Januari 2015 report Infomasi from Proques. Zeenal ismail,et.al.2012. Factor affecting consumen preference of international brands oven local brands. International conference on social science and humanity. Laesit Press.Singapore. Diakses tanggal. 29 Januari 2015 report Infomasi from Proques. Zulaini, Siti. 2005. Pengaruh Lokasi dan Harga Terhadap Keputusan Berbelanja di Mini Market Sarinah Swalayan Ngalin Semarang, Skripsi Sarjana Jurusan Ekonomi Pada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang.diakses tanggal. 22 Oktober 2014
97
Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELANJA WISATAWAN DOMESTIK KE PASAR SENI TRADISIONAL DI KABUPATEN GIANYAR”.
Responden yang terhormat, Yang bertanda tangan dibawah ini adalah Mahasiswa Pascasarjana (S2) Program Magister Ilmu Ekonomi (MIE) Universitas Udayana. Sehubungan dengan penelitian tesis yang berjudul “ Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Belanja Wisatawan Domestik ke Pasar Seni Tradisional di Kabupaten Gianyar”, mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk mengisi kuesioner ini secara lengkap dan sejujur-jujurnya. Jawaban dari Bapak/Ibu/Saudara/I sangat penting dalam melengkapi data penelitian ini. Data yang Bapak/Ibu/Saudara/i berikan hanya dipublikasikan untuk penelitian tesis.
Atas kesediaan dan kerjasama Bapak/Ibu/Saudara/i
saya
mengucapkan terima kasih.
Denpasar,
2015
I Made Subrata
98
Berikan jawaban atas pertanyaan dibawah ini dengan mengisi titik-titik atau menyilang (X) jawaban yang telah tersedia. NO. A. Identitas Responden 1.
Nama
:………………………………
2.
Asal Daerah (Propinsi)
:………………………………
3.
Umur
:………………………...tahun
4.
Jenis Kelamin
:
A. 5.
6.
Laki-laki
B.
Perempuan
Pekerjaan : a.
Pelajar/Mahasiswa
e. Profesional
b.
Pegawai Negeri
f. Wiraswasta
c.
TNI/POLRI
g. Lainnya (………….)
d.
Pegawai Swasta
Tingkat pendidikan terakhir : a.
SD
d. Sarjana
b.
SMP
e. Tidak Sekolah
c.
SMA/SMK
7.
Tingkat pendapatan rata-rata tiap bulan: Rp…………………..…
8.
Jumlah tanggungan keluarga :(Bapak/Ibu/Anak)…….……orang
99
9. Berikan pendapat anda terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi Minat Belanja Wisatawan Domestik Ke Pasar Seni Tradisional Sukawati? Berikan tanda silang (X) pada pilihan berikut ini! STS TS CS
: Sangat Tidak Setuju : Tidak Setuju : Cukup Setuju
S SS
: Setuju : Sangat Setuju
Indikator Variabel
STS
TS
CS
S
SS
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
Y1.1 Pelayanan pedagang pasar seni tradisional baik
1
2
3
4
5
Y1.2 Produk kerajinan Bali yang dicari sesuai dengan harapan Y1.3 Kemampuan komunikasi pedagang baik
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
Variabel Produk (X1) X1.1 Aneka produk kerajinan Bali yang ditawarkan beragam/banyak variasi X1.2 Aneka produk kerajinan Bali yang ditawarkan berkualitas X1.3 Model/rancangan produk kerajinan Bali menarik X1.4 Merek/brand produk yang ditawarkan bervariasi
Variabel Harga (X2)
X2.1 Harga produk kerajinan Bali yang ditawarkan sesuai dengan daya beli/ terjangkau X2.2 Harga produk kerajinan Bali lebih murah dibanding pasar seni sejenisnya X2.3 Harga produk kerajinan Bali yang ditawarkan sesuai dengan kualitas produk
Variabel Kepuasan (Y1)
Variabel Minat Belanja (Y3)
Y3.1 Ketersediaan produk kerajinan Bali sangat beragam dan kemudahan dalam membeli Y3.2 Keinginan untuk membeli produk kerajinan Bali di pasar seni tradisional terpenuhi Y3.3 Lokasi pasar seni trdisional strategis (mudah dijangkau)
11. Berikanlah pendapat dan saran anda untuk perkembangan Pasar Seni Sukawati!
…………………………………………………………………………………… Terima Kasih
100
Lampiran 2 Hasil Tabulasi Kuisioner Penelitian No
Nama Responden
Jenis Kelami n
(tahun )
Umur
Asal Daerah
Nusirwan
Laki-laki
61
Jakarta
2
Laki-laki
52
Jawa Timur
Laki-laki
31
Jakarta
Laki-laki
41
Jawa Timur
5
Haji Viliadi Erfin Wijaya Agustinus Tanoang Bambang Dwi.P
Laki-laki
39
Jawa Timur
6
Raffardian
Laki-laki
25
7
M. Aridi Dwi Yulianto
Laki-laki
12
Kasmudi Ade Furnomo Navira Ayu Pramita Freddy Adi Putranto
13 14
Irma Samsi
4
8 9 10 11
Tingkat Pendidika n
/Provinsi
1
3
Pekerjaan
SMA
Jakarta
BUMN Pegawai Swasta Pegawai Swasta Pegawai Swasta Pegawai Swasta Pegawai Swasta
42
Jawa Timur
Wiraswasta
SMA
Laki-laki
36
Jawa Tengah
Wiraswasta
SMA
Laki-laki
44
Jawa Timur
Wiraswasta
Sarjana
Laki-laki
39
Jawa Timur
SMA
Perempua n
26
Jawa Timur
Laki-laki
22
Jawa Tengah
26 47
Jawa Timur Jawa Timur
Wiraswasta Pegawai Swasta Pegawai Swasta Pegawai Swasta PNS
Perempua n Laki-laki
SMA Sarjana Sarjana Sarjana Sarjana
SMA SMA Sarjana Sarjana
Tingkat Pendapatan Rp.10.000.00 0,Rp.15.000.00 0,Rp.15.000.00 0,Rp.30.000.00 0,Rp.5.000.000, Rp.3.000.000, Rp.4.500.000, Rp.4.500.000, Rp.2.000.000, Rp.5.000.000, Rp.4.500.000, Rp.2.000.000, Rp.1.700.000, Rp.4.600.000,
Jml. Tang
Indikator Variabel X2. X2. Y1. Y1. 2 3 1 2
(Orang )
X1. 1
X1. 2
X1. 3
X1. 4
X2. 1
2
4
3
4
4
2
2
3
2
8
5
4
3
4
4
4
3
2
4
3
4
3
5
5
3
4
5
5
4
4
2
5
5
4
5
3
3
4
5
4
5
4
2
5
5
Tota l
Y1. 3
Y3. 1
Y3. 2
Y3. 3
3
4
4
3
3
41
3
4
4
5
4
4
51
3
4
4
4
3
4
4
50
4
4
4
4
4
5
5
5
57
4
4
4
4
4
5
4
4
4
56
4
3
3
4
3
3
4
4
4
5
49
4
4
4
5
4
4
4
4
5
4
4
55
4
5
4
4
4
5
5
5
4
4
5
5
59
4
4
4
4
5
3
4
5
5
4
4
5
4
55
5
5
4
3
4
5
4
5
5
5
5
4
5
5
59
3
5
4
5
4
5
5
4
4
3
4
5
5
5
58
4
4
4
4
3
2
2
3
4
3
4
2
2
2
39
3 5
4 2
5 2
5 2
5 2
5 4
5 5
3 5
4 2
4 2
4 5
4 2
3 2
4 2
55 37
15
Dody
Laki-laki
44
Jakarta
Wiraswasta
Sarjana
16
Yuk Adami
Laki-laki
45
Jawa Timur
Sarjana
17
Liana Dwi Setyo AS Baiq Herlina Sudianingsi h Dimas Gondo Kusuma
Perempuan
27
Jakarta
BUMN Pegawai Swasta
Laki-laki
37
Jawa Tengah
POLRI
SMA
Perempuan
38
Lombok
Wiraswasta
Sarjana
Perempuan
46
Jawa Timur
PNS
Sarjana SMA
18 19 20 21 22 23 24
Agus Wahyudi Harjo
25
Sugiyono Nadia Binti Baharubin
26
Ajat
27
Nursalam Dadang Suryana
28 29 30
Rita Tutang Lalu Wire Karya
SMA
Laki-laki
26
Jakarta
Pegawai Swasta
Laki-laki
30
Jawa Timur
Wiraswasta
SMA
Laki-laki
42
Jawa Timur
Wiraswasta
SMA
Laki-laki
60
Jawa Timur
Wiraswasta
SMA
Perempuan
32
Jakarta
Sarjana
Laki-laki
39
Jawa Barat
Profesional Pegawai Swasta
Laki-laki
31
Sulawesi Utara
PNS
Sarjana
Laki-laki
40
PNS
SMA
Perempuan
50
Jawa Barat Sulawesi Selatan
PNS
Sarjana
Laki-laki
35
Lombok
PNS
Sarjana
SMA
Rp.30.000.00 0,Rp. 4.000.000,Rp.10.000.00 0,Rp.3.000.000, Rp.5.000.000, Rp.3.500.000, Rp.10.000.00 0,Rp.4.000.000, Rp.4.500.000, Rp.5.000.000, Rp.15.000.00 0,Rp.5.000.000, Rp.4.000.000, Rp.3.700.000, Rp.5.000.000, Rp.3.800.000, -
4
4
3
4
4
3
2
3
3
3
4
4
4
4
45
4
5
5
5
4
5
5
5
4
5
5
4
4
5
61
2
4
3
4
5
5
3
3
4
3
4
3
4
3
48
3
5
4
3
2
3
3
2
2
2
2
4
3
5
40
4
5
5
5
3
3
4
3
3
3
4
5
5
5
53
3
5
3
4
4
4
4
4
3
3
3
4
4
4
49
3
3
3
3
3
4
4
4
5
3
4
4
3
2
45
5
4
5
4
3
5
5
5
5
4
4
4
3
4
55
3
4
4
3
4
5
4
4
4
3
4
4
4
4
51
5
5
4
4
5
3
3
3
5
4
5
4
4
3
52
3
4
5
3
4
4
5
4
4
4
4
4
5
4
54
3
4
5
3
4
5
3
4
4
3
4
4
4
5
52
4
4
3
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
3
49
3
5
4
4
3
5
3
4
5
4
5
4
3
4
53
4
5
4
4
3
5
4
4
5
4
5
4
4
4
55
4
5
5
5
5
5
4
4
5
4
5
3
3
3
56
31
Yanto
32
Lufhfi Herry Nata Tjanto Achmad Fajri Kuswahyon o Hadi
33 34 35 36
Laki-laki
46
Banten
Wiraswasta Pegawai Swasta Pegawai Swasta
SMA
Laki-laki
45
Jawa Timur
Laki-laki
47
Laki-laki
35
Jakarta Bangka Belitung
PNS
Sarjana
Laki-laki
54
Jakarta
Wiraswasta
Sarjana
Laki-laki
35
Jawa Tengah
Wiraswasta
SMA
Perempuan
23
Kalimanten Selatan
Mahasiswa
SMA
Laki-laki
30
Jawa Tengah
PNS
Sarjana
Wiraswasta
Sarjana
POLRI
Sarjana
Wiraswasta Pegawai Swasta Pegawai Swasta
Sarjana
PNS Pegawai Swasta Pegawai Swasta PNS
Sarjana
37
Rofil Widia Kusuma Dewi
38
Leksi
39
Nindya
Perempuan
40
40
Jhoni. T
Laki-laki
53
Jawa Timur Sulawesi Tengah
41
Vina
Perempuan
40
Jawa Timur
42
Andy
Laki-laki
30
Jawa Timur
43
Perempuan
22
Jawa Timur
Laki-laki
43
45
Siti Zulaika Genot Promono Sunardi Nur
Laki-laki
35
Jawa Timur Sulawesi Selatan
46 47
Sumeri Binorehan
40 31
Jawa Barat Jawa Tengah
44
Perempuan Laki-laki
Sarjana Sarjana
Sarjana SMA
Sarjana SMA Sarjana
Rp.15.000.00 0,Rp.20.000.00 0,Rp.10.000.00 0,Rp.5.000.000, Rp.10.000.00 0,Rp.7.500.000, Rp.1.500.000, Rp.4.500.000, Rp.15.000.00 0,Rp.6.000.000, Rp.50.000.00 0,Rp.2.000.000, Rp.3.200.000, Rp.4.500.000, Rp.3.000.000, Rp.5.000.000, Rp.4.000.000,
4
4
3
4
5
3
3
3
4
4
4
4
4
4
49
5
4
4
5
4
4
4
4
3
5
4
4
4
3
52
2
5
3
2
3
5
5
5
4
4
4
5
5
5
55
4
4
5
3
4
5
4
4
4
3
5
4
3
2
50
5
4
5
5
5
4
4
5
5
4
5
4
5
5
60
2
5
4
3
5
5
4
4
5
4
4
4
3
2
52
1
4
4
3
4
4
3
4
5
5
4
4
4
4
52
2
4
5
4
4
3
5
2
3
4
4
4
5
3
50
4
5
3
3
3
3
2
3
3
4
4
4
3
4
44
4
4
4
5
4
4
5
5
4
4
5
4
4
3
55
2
5
4
3
4
4
3
5
2
3
4
4
3
4
48
2
4
4
3
3
5
3
3
3
3
3
4
3
4
45
1
5
3
5
5
4
4
4
4
4
5
5
5
4
57
3
4
4
4
5
4
5
3
3
4
4
5
5
5
55
2
5
4
4
4
5
5
5
4
4
4
3
4
5
56
3 2
5 4
4 3
4 4
3 4
5 4
4 3
4 4
3 3
4 4
4 4
4 4
4 3
4 4
52 48
48 49 50 51 52
Mahardika Andi Abnani Shomu Hatsyah Amriana Andianto Yoga Utama
53
Sunaryo Azarya Efod
54
Eny Susanti
55
58
Trisna Ephy Sundhary Fitria Febri Yanti Rosaline Bhedsi Yessica
59
Mindayati
56 57
60 61
Musolini Irsanti Kusuma Astari
Perempua n
42
Sulawesi selatan
Laki-laki
26
Jawa Barat
Perempua n
32
Rp.4.500.000, Rp.3.300.000, Rp.10.000.00 0,-
PNS
Sarjana SMA
Jakarta
Wiraswasta Pegawai Swasta
Laki-laki
22
Jawa Timur
Wiraswasta
SMA
Laki-laki
53
Jakarta
PNS
SMA
Laki-laki
22
Jawa Timur
SMA
Perempua n
40
Sulawesi Utara
Perempua n
26
Jakarta
Mahasiswa Pegawai Swasta Pegawai Swasta
Perempua n
55
Riau
PNS
SMA
Perempua n
21
Jawa Timur
Mahasiswa
SMA
Perempua n
34
Kalimanten Barat
Pegawai Swasta
SMA
Perempua n
42
BUMN
SMA
50
Jawa Timur Lubuk Linggau/Sums el
Rp.7.000.000, Rp.5.000.000, -
35
Pontianak/Kals el
Laki-laki
Perempua n
Pegawai Swasta PNS
4
5
4
4
3
5
3
4
3
3
4
4
3
4
49
2
5
4
5
3
5
5
5
5
5
4
5
4
5
60
3
4
4
3
4
5
4
4
4
3
5
4
4
5
53
4
4
5
4
5
4
4
5
3
4
5
4
4
4
55
5
5
4
4
3
4
4
3
4
3
4
3
4
4
49
1
5
3
2
3
5
5
4
3
3
5
4
4
5
51
4
5
3
4
3
5
3
3
3
4
5
3
3
4
48
1
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
50
4
5
3
3
3
5
5
4
4
3
4
5
4
4
52
1
3
4
4
3
3
4
3
3
3
3
4
3
3
43
4
5
4
4
4
5
3
4
3
4
5
4
3
4
52
4
4
4
5
3
4
3
3
3
4
4
3
3
4
47
SMA
Rp.5.000.000, -
3
4
4
3
4
5
4
4
5
3
4
3
4
4
51
Sarjana
Rp.4.000.000, -
5
4
4
4
3
5
4
4
4
5
4
5
4
4
54
Sarjana
SMA SMA
Rp.4.000.000, Rp.7.300.000, Rp.1.000.000, Rp.5.000.000, Rp.3.500.000, Rp.6.000.000, Rp.1.000.000, -
62
Sundari
63 64
Anoria. H Ari Anggarawa ti
65 66
Perempua n
30
Jawa Barat
Perempua n
36
Jakarta
Perempua n
32
Erwin Basir
Laki-laki
35
Jawa Tengah Sulawesi selatan
Laki-laki
48
Jawa Barat
Laki-laki
32
Jawa Timur
Perempua n
47
Jawa Timur
Perempua n
48
Jawa Tengah
Laki-laki
46
Jawa Timur
Laki-laki
35
Perempua n
73
Nyoto Adi Agus Junaidi Hari Retno Ubayani Siti Solekhah Fatkur Rokhman Edi Pranama Zonia Milyarni Dina Sherky
74
Dewi Yulfa
75
Hamzah Bahari Sujana Bayu Indarto Ibu Petrus
67 68 69 70 71 72
76 77 78
Pegawai Swasta Pegawai Swasta
SMA Sarjana
Wiraswasta Pegawai Swasta Pegawai Swasta Pegawai Swasta Pegawai Swasta Pegawai Swasta
Sarjana
Sarjana
Jawa Tengah
PNS Pegawai Swasta
35
Jawa Barat
Wiraswasta
Sarjana
Perempua n
40
Jakarta
Sarjana
Perempua n
35
Jawa Timur
Wiraswasta Pegawai Swasta
Laki-laki
45
Jakarta
Sarjana
Laki-laki
33
Jawa Timur
Wiraswasta Pegawai Swasta
Laki-laki
47 52
Jakarta Papua
PNS Wiraswasta
Sarjana SMA
Perempua
Sarjana SMA SMA SMA SMA
SMA
SMA
Sarjana
Rp.4.000.000, Rp.7.000.000, Rp.8.000.000, Rp.1.500.000, Rp.6.000.000, Rp.4.000.000, Rp.5.000.000, Rp.7.000.000, Rp.4.500.000, Rp.4.000.000, Rp.5.500.000, Rp.8.000.000, Rp.3.000.000, Rp.10.000.00 0,Rp.7.000.000, Rp.17.000.00 0,Rp.2.500.000,
3
5
4
5
4
4
3
3
4
3
3
3
3
3
47
2
5
4
4
3
5
4
3
5
4
5
4
4
3
53
4
5
4
3
5
5
4
3
4
3
4
4
3
4
51
3
4
4
5
5
4
4
5
5
4
5
4
5
5
59
4
3
4
3
2
4
3
2
2
4
3
3
4
2
39
2
3
4
2
3
5
4
3
2
4
3
5
2
4
44
4
5
4
2
3
5
4
3
5
4
2
5
4
2
48
4
3
5
4
2
5
5
4
2
4
2
2
3
4
45
3
5
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
52
3
5
4
3
3
5
3
3
4
3
3
5
4
4
49
4
3
4
3
3
5
4
4
3
2
3
4
3
4
45
3
5
4
3
3
5
3
4
3
3
3
3
4
4
47
2
4
3
3
3
5
4
4
5
4
4
5
3
4
51
4
4
3
3
2
5
4
4
5
4
3
5
4
4
50
3
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
65
3 5
4 3
3 3
4 2
3 2
3 5
2 5
3 4
4 5
4 4
5 4
3 4
4 4
4 5
46 50
n
79
Nita
Perempua n
36
Jakarta
80
Dwi Lestari
Perempua n
25
Jawa Barat
81
Laki-laki
32
Perempua n
23
Papua Sumatera Utara
83
Yabes Dormauli Siboro Yamda Putri
Perempua n
45
Jakarta
84
Iman
Laki-laki
27
Jawa Timur
85
Dita
Perempua n
32
86
Ade Irwan
Laki-laki
41
Jakarta Kalimantan Timur
87
Laki-laki
45
88
N. Sitorus Gandhi Prasetya
Laki-laki
89
Ajitodroni
90
Robert Febrian Ridho Dona Horani Martina
82
91 92 93 94
Purwanto Hendry Wahyudi
Wiraswasta Pegawai Swasta Pegawai Swasta
Sarjana
PNS
Sarjana
Wiraswasta Pegawai Swasta
Sarjana
Sarjana
Batam
Wiraswasta Pegawai Swasta Pegawai Swasta
22
Jawa Timur
Mahasiswa
SMA
Laki-laki
48
Jawa Timur
Wiraswasta
Sarjana
Laki-laki
55
Jawa Barat
Wiraswasta
Sarjana
Laki-laki
23
Jawa Tengah
Wiraswasta
SMA
Perempua n
39
Kupang
Laki-laki
41
Laki-laki
39
Jawa Timur Kalimantan Barat
Pegawai Swasta Pegawai Swasta Profesional
SMA SMA
SMA
Sarjana SMA
SMA Sarjana Sarjana
Rp.5.000.000, Rp.4.000.000, Rp.4.500.000, Rp.4.000.000, Rp.15.000.00 0,Rp.1.600.000, Rp.5.000.000, Rp.8.000.000, Rp.25.000.00 0,Rp.1.500.000, Rp.30.000.00 0,Rp.10.000.00 0,Rp.3.000.000, Rp.2.500.000, Rp.6.000.000, Rp.7.000.000, -
2
4
3
2
2
5
4
4
3
3
3
4
2
3
42
2
3
3
3
3
5
3
3
2
3
2
3
4
4
41
3
3
4
2
2
5
4
4
3
3
3
4
3
4
44
1
3
2
2
2
4
3
3
2
3
2
5
4
5
40
4
4
5
3
3
5
4
4
5
3
3
4
2
3
48
2
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
50
3
4
3
3
2
4
4
3
3
2
3
4
3
4
42
3
5
4
4
4
4
2
3
3
4
3
4
4
3
47
4
3
3
2
2
3
3
2
3
2
3
4
2
2
34
1
4
3
4
4
4
4
3
3
3
2
4
5
4
47
5
3
4
3
3
4
4
3
3
2
3
3
3
3
41
2
3
3
3
3
3
4
4
3
3
4
3
3
3
42
1
3
4
3
3
4
4
3
5
5
5
4
4
4
51
2
4
4
3
3
5
4
4
5
4
4
5
3
4
52
3
3
4
3
2
4
3
3
3
3
2
3
4
4
41
4
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
55
96
Sela Hermita Della Shinta
97
Anna
Perempua n
35
Jakarta
98
Dewi
Perempua n
25
Jambi
99
Perempua n
34
Jambi
100
Fitriyeni Mayor Sudomo Sibarani
Laki-laki
32
Sumatera Utara
101
Marno
Laki-laki
45
102
Rochfika Ferlian Yusra
Perempua n
32
Jawa Tengah Sulawesi Selatan
Laki-laki
25
Jambi
Sugiono Damas Haryo S Risky Maulana Andy K
Laki-laki
61
Laki-laki
108
Siswoyoadi Hamad Valumin
109 110
95
103 104 105 106 107
Perempua n
40
Jawa Barat
Wiraswasta
SMA
Perempua n
37
Jakarta
Wiraswasta Pegawai Swasta
Sarjana
Perawat Pegawai Swasta
Sarjana
Pegawai Swasta Pegawai Swasta
Sarjana
Sarjana Sarjana SMA
PNS
Sarjana Sarjana
Jawa Timur
Wiraswasta Purnawiraw an
40
Jawa Tengah
Wiraswasta
Sarjana
Laki-laki
20
Jawa Timur
Mahasiswa
SMA
Laki-laki
45
Jawa Timur
PNS
Sarjana
Laki-laki
45
Jawa Timur
PNS
Sarjana
Marpu'ah
Perempua n
50
Jawa Timur
Ibu RT
SD
B. Giyanto
Laki-laki
50
Jawa Timur
PNS
Sarjana
SMA
Rp.5.000.000, Rp.6.500.000, Rp.2.000.000, Rp.2.000.000, Rp. 4.000.000,Rp.5.000.000, Rp.5.000.000, Rp.4.500.000, Rp.2.500.000, Rp.3.000.000, Rp.5.000.000, Rp.1.000.000, Rp. 4.000.000,Rp.3.500.000, Rp.1.600.000, Rp.4.500.000, -
4
3
4
3
2
5
5
3
4
3
3
3
3
4
45
4
4
3
3
2
3
4
3
3
3
3
4
3
4
42
2
4
3
4
4
4
3
4
4
4
4
3
3
4
48
3
4
3
3
3
4
3
4
3
3
3
4
4
4
45
2
5
5
5
4
4
4
4
5
5
4
4
4
4
57
2
3
3
2
2
4
3
3
2
2
2
4
3
4
37
3
4
4
3
3
5
4
4
3
3
2
4
3
3
45
3
4
4
4
3
5
5
4
5
4
4
4
4
4
54
2
4
4
5
4
4
5
4
5
4
3
3
5
3
53
2
5
5
5
5
4
4
4
5
4
4
4
5
5
59
5
3
2
3
2
3
2
3
3
3
4
3
1
4
36
1
5
5
3
3
5
4
4
3
3
2
4
3
4
48
2
5
3
4
4
3
3
3
4
4
4
4
4
4
49
2
4
4
4
3
4
3
4
3
2
4
4
4
3
46
3
5
5
3
3
4
4
3
3
3
3
4
3
4
47
3
4
3
5
4
3
3
5
4
4
4
4
3
4
50
111
Soegijono
112
Asiyaty Zainal Arifin Maksimus Logo
113 114 115 116 117 118 119 120
Ernes Jipir Puad El Hadid Romesta Simbolon Ardiansyah Ditertin Asso Ahmad Maulana
Laki-laki
64
Wiraswasta
Sarjana
37
Jawa Timur Sumatera Selatan
Perempua n
PNS
Sarjana
Laki-laki
51
Jakarta
Wiraswasta
SMA
Laki-laki
28
Flores
Wiraswasta
SMA
Laki-laki
24
Jayapura
SMA
Laki-laki
39
Perempua n
21 26
Mahasiswa Pegawai Swasta
SMA
Laki-laki
Jawa Timur Sumatera Utara Sumatera Selatan
Mahasiswa Pegawai Swasta
Perempua n
21
Papua
Mahasiswa
SMA
Laki-laki
27
Jakarta
Wiraswasta
SMA
SMA
Sarjana
Rp.6.000.000, Rp.4.300.000, Rp.8.500.000, Rp.5.000.000, Rp.1.500.000, Rp.6.000.000, Rp.2.000.000, Rp.7.000.000, Rp.2.000.000, Rp.4.000.000, -
2
4
3
5
5
4
3
3
3
4
3
4
5
3
49
3
5
5
4
3
5
5
4
3
2
3
4
3
5
51
4
3
4
2
2
5
5
3
3
3
3
4
3
4
44
2
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
4
4
4
58
1
4
4
2
5
3
2
4
2
3
5
2
3
3
42
4
4
5
5
5
4
3
5
3
4
5
4
4
4
55
1
2
1
3
1
1
2
2
2
3
3
4
3
4
31
2
5
4
5
2
5
5
3
5
3
4
5
5
5
56
1
3
3
2
2
4
3
2
2
2
2
3
2
4
34
1
4
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
3
4
39
104
Lampiran 3 Reliability Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary N
Cases
Valid Excluded
% 30
100.0
0
.0
30
100.0
a
Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.725
4 Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted produk1 produk2 produk3 produk4
Scale Variance if Item Deleted
11.7667 12.1000 12.0667 12.2667
Corrected ItemTotal Correlation
3.495 3.197 3.237 3.444
Cronbach's Alpha if Item Deleted
.494 .551 .560 .452
.675 .641 .636 .700
Scale Statistics Mean
Variance
16.0667
Std. Deviation
5.444
N of Items
2.33317
4
Correlations produk1 produk1
Pearson Correlation
produk2 1
Sig. (2-tailed) N produk2
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
produk3
Produk
.350
.331
.718**
.008
.058
.074
.000
.472
30
30
30
30
30
.472**
1
.487**
.307
.769**
.006
.099
.000
30
30
30
1
*
.769**
.008 30
Pearson Correlation
.350
**
Sig. (2-tailed)
.058
.006
.016
.000
30
30
30
30
30
*
1
.705**
.487
.331
.307
Sig. (2-tailed)
.074
.099
.016
30
30
30
30
30
**
**
**
**
1
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.718
.769
.435
.435
Pearson Correlation N
Produk
produk4
30
N produk4
produk3 **
.769
.000 .705
.000
.000
.000
.000
30
30
30
30
30
105
Reliability Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded
% 30
100.0
0
.0
30
100.0
a
Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.753
3 Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted harga1 harga2 harga3
Scale Variance if Item Deleted
7.6333 7.9333 7.9667
Corrected ItemTotal Correlation
2.171 2.133 2.792
Cronbach's Alpha if Item Deleted
.611 .613 .537
.635 .634 .725
Scale Statistics Mean
Variance
11.7667
4.737
Std. Deviation
N of Items
2.17641
3
Correlations harga1 harga1
harga2
Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed) N harga2
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
harga3
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Harga
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
harga3
.568
**
.001
Harga **
.844**
.008
.000
.474
30
30
30
30
.568**
1
.477**
.848**
.001
.008
.000
30
30
30
30
**
**
1
.762**
.474
.477
.008
.008
30
30
30
30
**
**
**
1
.844
.848
.000 .762
.000
.000
.000
30
30
30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
30
106
Reliability Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
%
Valid Excluded
a
Total
30
100.0
0
.0
30
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.783
3 Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted
kepuasan1 kepuasan2 kepuasan3
Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha Item Deleted Total Correlation if Item Deleted
7.8333 8.1667 7.6000
1.592 2.006 2.662
.704 .687 .522
.624 .633 .810
Scale Statistics Mean
Variance
11.8000
Std. Deviation
4.234
N of Items
2.05779
3
Correlations kepuasan1 kepuasan1
kepuasan2
Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed) N kepuasan2
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
kepuasan3
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Kepuasan
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
30 .691
kepuasan3
Kepuasan **
.900**
.000
.005
.000
30
30
30
1
*
.866**
.010
.000
.691
**
**
.000
.495
.462
30
30
30
30
**
*
1
.737**
.495
.462
.005
.010
30
30
30
30
**
**
**
1
.900
.866
.000 .737
.000
.000
.000
30
30
30
30
107
Reliability Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
%
Valid Excluded
30
100.0
0
.0
30
100.0
a
Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.863
3 Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted
Minat_Belanja1 Minat_Belanja2 Minat_Belanja3
Scale Variance if Item Deleted
7.8333 7.8667 7.7667
Corrected ItemTotal Correlation
2.557 2.326 2.185
Cronbach's Alpha if Item Deleted
.753 .722 .754
.802 .824 .795
Scale Statistics Mean
Variance
11.7333
Std. Deviation
4.961
N of Items
2.22731
3
Correlations Minat_Belanja1 Minat_Belanja1
Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed) N Minat_Belanja2
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Minat_Belanja3
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Minat_Belanja
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
30 .665
Minat_Belanja2
Minat_Belanja3
Minat_Belanja
**
.881**
.000
.000
.000
30
30
30
1
**
.881**
.000
.000
.665
**
**
.000
.710
.670
30
30
30
30
.710**
.670**
1
.900**
.000
.000
30
30
30
30
**
**
**
1
.881
.881
.000 .900
.000
.000
.000
30
30
30
30
Lampiran 4 Structural Model Specification PLS (Partial Least Square) Quality Criteria Overview
Harga
0.6105
Composite Reliability 0.824228
Jml. Tanggungan
0.9999
0.9999
0.654437
0.850053
Wisatawan
0.568696
Pendapatan Pendidikan
AVE
Kepuasan
R Square
Cronbachs Alpha 0.695111
Communality
Redundancy
0.6105
0.9999
0.9999
0.422163
0.736475
0.654437
0.128781
0.795393
0.285024
0.64176
0.568695
0.055532
0.9999
0.9999
0.096378
0.9999
0.9999
0.052382
0.9999
0.9999
0.9999
0.9999
0.556176
0.832515
0.734443
0.556176
Minat Belanja
Produk
Outer Loadings (Mean, STDEV, T-Values)
X1.1 <- Produk X1.2 <- Produk X1.3 <- Produk X1.4 <- Produk X2.1 <- Harga X2.2 <- Harga X2.3 <- Harga X3 <- Pendidikan X4 <- Jml. Tanggungan Y1.1 <- Kepuasan Y1.2 <- Kepuasan Y1.3 <- Kepuasan Y2 <- Pendapatan Y3.1 <- Minat Belanja Wisatawan Y3.2 <- Minat Belanja Wisatawan Y3.3 <- Minat Belanja Wisatawan
Original Sample (O) 0.729614 0.63662 0.795487 0.808878 0.724268 0.794876 0.82165 0.99991 0.99991 0.831063 0.838491 0.754704 0.99991
Sample Mean (M) 0.729472 0.625618 0.797189 0.802633 0.711683 0.786871 0.814782 0.99991 0.99991 0.833465 0.835491 0.741968 0.99991
Standard Deviation (STDEV) 0.055612 0.100246 0.040628 0.054516 0.09143 0.068959 0.060529 0 0 0.036911 0.03963 0.078206 0
Standard Error (STERR) 0.055612 0.100246 0.040628 0.054516 0.09143 0.068959 0.060529
T Statistics (|O/STERR|) 13.119763 6.35055 19.579905 14.83754 7.921578 11.526717 13.574552
0.036911 0.03963 0.078206
22.515239 21.157821 9.650177
0.661504
0.654038
0.11905
0.11905
5.55653
0.886311
0.873916
0.047247
0.047247
18.758963
0.694948
0.680956
0.111133
0.111133
6.253316
Cross Loadings (Mean, STDEV, T-Values)
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X2.1 X2.2 X2.3 X3 X4 Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y2 Y3.1 Y3.2 Y3.3
Harga
Jml. Tanggungan
0.239542 0.398761 0.156017 0.209633 0.724268 0.794876 0.82165 0.093767 0.10674 0.476078 0.340157 0.313459 -0.105473 0.240454 0.281504 0.281131
0.047854 0.189829 0.064595 -0.016411 0.09157 0.088584 0.077151 0.091427 1 0.122948 0.054101 0.195627 0.229674 -0.016929 -0.063919 -0.081222
Kepuasan
Minat Belanja Wisatawan
Pendapatan
Pendidikan
Produk
0.394122 0.304813 0.477452 0.504229 0.237793 0.293585 0.500698 0.053421 0.146438 0.831063 0.838491 0.754704 -0.080911 0.231124 0.442681 0.150165
0.394284 0.220554 0.374139 0.325332 0.184105 0.3427 0.268633 0.115893 -0.072818 0.341274 0.419781 0.195172 -0.039095 0.661504 0.886311 0.694948
-0.016467 -0.004964 -0.045731 0.037887 -0.128583 -0.121082 -0.029611 0.228996 0.229674 -0.121216 -0.094912 0.039206 1 0.023332 -0.025263 -0.091667
0 -0.028805 0.202742 0.063651 -0.018465 0.043224 0.147733 1 0.091427 0.031129 0 0.113073 0.228996 0.022043 0.136123 0.067301
0.729614 0.63662 0.795487 0.808878 0.121417 0.168721 0.374732 0.093342 0.079072 0.433708 0.489669 0.475825 -0.009992 0.190129 0.507556 0.200541
Total Effects (Mean, STDEV, T-Values)
Harga -> Kepuasan Harga -> Minat Belanja Wisatawan Jml. Tanggungan -> Minat Belanja Wisatawan Jml. Tanggungan -> Pendapatan Kepuasan -> Minat Belanja Wisatawan Pendapatan -> Minat Belanja Wisatawan Pendidikan -> Minat Belanja Wisatawan Pendidikan -> Pendapatan Produk -> Kepuasan Produk -> Minat Belanja Wisatawan
Original Sample (O)
Sample Mean (M)
Standard Deviation (STDEV)
Standard Error (STERR)
T Statistics (|O/STERR|)
0.320388
0.318998
0.075522
0.075522
4.242318
0.239307
0.239889
0.120623
0.120623
1.983923
-0.14727
-0.132295
0.097391
0.097391
1.512158
0.210497
0.218547
0.126156
0.126156
1.978551
0.161144
0.132434
0.105999
0.105999
1.520237
0.014889
0.014676
0.109043
0.109043
0.136543
0.074844
0.063134
0.091466
0.091466
0.818274
0.20975
0.212525
0.059686
0.059686
3.514243
0.474003
0.480601
0.078261
0.078261
6.056733
0.379641
0.391375
0.123162
0.123162
3.082446
Path Coefficients (Mean, STDEV, T-Values) Original Sample (O) 0.320388
Sample Mean (M) 0.318998
Standard Deviation (STDEV) 0.075522
Standard Error (STERR) 0.075522
T Statistics (|O/STERR|) 4.242318
Harga -> Minat Belanja Wisatawan
0.287679
0.197678
0.127858
0.127858
1.977874
Jml. Tanggungan -> Minat Belanja Wisatawan
-0.150404
-0.1382
0.1061
0.1061
1.417573
Jml. Tanggungan -> Pendapatan Kepuasan -> Minat Belanja Wisatawan Pendapatan -> Minat Belanja Wisatawan Pendidikan -> Minat Belanja Wisatawan
0.210497
0.218547
0.126156
0.126156
1.978551
0.161144
0.132434
0.105999
0.105999
1.520237
0.014889
0.014676
0.109043
0.109043
0.136543
0.071721
0.059072
0.094501
0.094501
0.758948
Pendidikan -> Pendapatan Produk -> Kepuasan
0.20975 0.474003
0.212525 0.480601
0.059686 0.078261
0.059686 0.078261
3.514243 6.056733
Produk -> Minat Belanja Wisatawan
0.303259
0.328073
0.126216
0.126216
2.402692
Harga -> Kepuasan
Latent Variable Correlations Harga Harga Jml. Tanggungan Kepuasan Minat Belanja Wisatawan Pendapatan Pendidikan Produk
Jml. Kepuasan Tanggungan
1 0.10674 0.46838
1 0.146438
1
0.34695 0.10547 0.09376 0.31224
-0.072818 0.229674 0.091427 0.07907
0.403735 -0.080911 0.053421 0.57404
Minat Belanja Wisatawan
1 -0.039095 0.115893 0.449015
Pendapatan
Pendidikan
1 0,228996 -0.009992
1 0.093342
Produk
AVE Harga Jml. Tanggungan Kepuasan Minat Belanja Wisatawan Pendapatan Pendidikan Produk
Communality AVE 0.6105 0.9999 0.654437 0.568696 0.99991 0.9999 0.556176
Cronbachs Alpha
R Square R Square Harga Jml. Tanggungan Kepuasan Minat Belanja Wisatawan Pendapatan Pendidikan Produk
Harga Jml. Tanggungan Kepuasan Minat Belanja Wisatawan Pendapatan Pendidikan Produk
Communality 0.6105 0.9999 0.654437 0.568695 0.99991 0.9999 0.556176
0.422163 0.285024 0.096378
Harga Jml. Tanggungan Kepuasan Minat Belanja Wisatawan Pendapatan Pendidikan Produk
Cronbachs Alpha 0.695111 0.9999 0.736475 0.64176 0.99991 0.9999 0.734443
Redundancy
Composite Reliability Redundancy
Harga Jml. Tanggungan Kepuasan Minat Belanja Wisatawan Pendapatan Pendidikan Produk
0.128781 0.055532 0.052382
Harga Jml. Tanggungan Kepuasan Minat Belanja Wisatawan Pendapatan Pendidikan Produk
Composite Reliability 0.824228 0.9999 0.850053 0.795393 0.99991 0.9999 0.832515