saft7 Registered Member
Join Date: Dec 2008 Posts: 5
Sharing Tips Pasang HCS PaDeHari by saftari Penasaran liat teman2 di milis ICC bersorak sorai karena bisa menembus konsumsi bensin yang super irit hingga 16km/liter bensin... akhirnya saya coba ikut ingin tau.. Ternyata mereka mencoba produk karya anak negeri dari Jogja . yaitu produk Pa'DeHari yang dikenal dengan HCS. Untuk detail dan perkembangan lebih terbaru.. bisa ikutin thread panjang di http://forum.detik.com/showthread.php?t=44504 Singkatnya adalah.. Memanfaatkan uap pertamax yang disimpan di dalam tangki, kemudian dialirkan melalui suatu katalis yang dipanaskan oleh exhaust manifold (ditempel), hingga uap yang berupa hydrocarbon akan terpecah dan terhisap masuk ke intake manifold mesin bercampur sempurna dengan campuran bensin dan udara untuk dibakar dan menjadi tenaga. Dari yang banyak sudah mencoba memasang produk ini, bisa mendapatkan POWER lebih dan IRIT bbm. Untuk POWER,.. saya akui juga... begitu saya pasang.. ga usah diapa-apain.. langsung terasa peningkatan performance nya.. Sementara untuk IRIT, memang perlu utak atik untuk mengurangi Debit BBM yang disupply ke mesin... atau istilah umumnya. dibikin LEAN/Miskin/Dicekek. Porsi BBM yang dikurangi tadi tentunya akan tergantikan oleh uap pertamax tadi.. sehingga tidak terjadi penurunan performa mesin... Hasilnya.. konsumsi BBM bisa menjadi irit dan dari pengalaman teman2, terjadi cukup signifikan. Sayang untuk mobil saya (bmw 520i) alot banget electrical nya untuk di Hack biar bisa bikin LEAN.. butuh di remap ECU atau pasang Piggyback khusus mobil Eropa. Jadi saya sendiri baru dapet Power nya aja nih yang mantab.. sementara untuk Irit masih berusaha membuat LEAN si mesin. berikut foto2nya.. Kalau kita beli paket kumplit dari PakDehari.. akan dapat parts sebagai berikut..
Nah seperti yang dijelaskan di atas.. pada gambar di bawah.. diperlihatkan udara luar akan terhisap ke dalam tangki yang berisi bensin Pertamax, kemudian membentuk gelembung udara.. gelembung udara tersebut mendorong dan memecahkan pertamax yang membentuk uap pertamax. Uap itu kemudian terhisap dari lubang pada bagian atas tangki... menuju katalis untuk dipanaskan. Besar kecilnya uap yang dihisap.. bisa diatur pada Keran Debitnya.
Kalau saya,.. si katalis pipa nya di tekuk agar selang tidak terlalu dekat dengan exhaust manifold yang panas..
Nah.. si Katalis dijepit kuat ke Exhaust Manifold,.. bisa dengan dibaut atau dengan Klem besi
Selanjutnya terakhir, ujung selang yang dilengkapi keran Air Mix dan Air Mix Filter disambung dengan Cabang 'T' masuk ke jalur Vacuum yang masuk ke Intake Manifold.. untuk mobil saya.. kebetulan pernah saya buatkan jalur Vacuum waktu proyek bikin Water Injection Stage-1 dan Stage-2.
Ternyata.. untuk mesin saya.. tidak membutuhkan Air Mix, sehingga saya tidak menggunakan Air Mix.. selang dari Katalis saya langsung pasang ke Intake Manifold.
hmmm... Hasilnya.. memang oke.... Saya coba untuk lakukan setting bukaan keran Debit HCS dengan dibantu alat uji emisi (Gas Analyzer) supaya kelihat lebih jelas perubahan apa yang terjadi. Kondisinya saya set menjadi ideal terlebih dahulu.. STANDARD TANPA HCS CO2: 13.0% O2: 0.01% HC: 48ppm CO: 1.001% Lambda: 1.005 STANDARD + HCS dibuka sedikit (2 putaran) CO2: 13.1% O2: 0.05% HC: 112ppm CO: 1.800% Lambda: 0.920 (rich) STANDARD + HCS dibuka lagi (3 putaran) CO2: 13.1% O2: 0.06% HC: 148ppm CO: 2.750% Lambda: 0.870 (rich banget) Akhirnya.. secara mekanik, per pada Air Flow Meter dicoba dibikin lebih berat 1 gigi (sebelumnya sudah ditandai sebelum dirubah setting air flow meternya). AFM -1 Tanpa HCS CO2: 13.0% O2: 0.02% HC: 79ppm CO: 0.650% Lambda: 1.215 (lean) Nah,.. menurut pengalaman technical advisor di bengkel khusus bmw itu.. sebaiknya CO berada sekitar angka 1.000% hingga 1.200% , sebab kalau di bawah 0.700% mobil tidak ada tenaganya.. dan ujung2nya boros... sekalipun nilai Lambda diatas angka 1.000 Akhirnya.. inilah guna si HCS.. AFM - 1 + HCS CO2: 13.1% O2: 0.05% HC: 102ppm CO: 1.105% Lambda: 1.055
Wow.... mantab... setelah dicoba jalan... ternyata power memang oke banget.... namun untuk konsumsi BBM saya masih kurang puas... baru berubah dari sebelumnya 1:5 dalam kota.. menjadi 1:6.5 dalam kota. Saya coba untuk pindah geser menjadi 2 gigi lebih berat bukaan AFM nya.. dan buka agak besar lagi HCS nya.. agar menutupi kekurangan nilai CO yang pastinya akan berkurang jika digeser 2 gigi... Minggu depan hasilnya saya sharing lagi ya.. kalo dapet 1:7 aja saya pasti dah senang sekali deh... Apalagi bisa kayak temen2 yang udah bisa mencapai 1:12 bahkan 1:16 .. duuuh.. mungkin ga ya terjadi pada mobilku... Makasih buat Pa'dehari untuk produknya yang oke buat diulik2... Untuk yang di jakarta selatan.. bisa kontak om Ari Bintoro di 021.93824198 untuk pembelian dan pemasangan HCS di mobil atau di motor.. Setahu saya, beliau bekerja hingga jam 17.00, jadi untuk pemasangan perlu janjian setelah jam kerja itu deh.. Total Biayanya waktu saya tanya (6 Januari 2009) sebesar 200ribu saja tuh.. Kalau mau pasang sendiri, cukup membeli paketnya aja.. katanya 175ribu dah kumplit. Posisi beliau ada di Panglima Polim V no 40, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Oh ya.. saya hanya customer yang puas dengan produk yang saya beli dan coba pasang sendiri, jadi sharing ini murni untuk berbagi pengalaman saja, tidak ada sponsor. Harap maklum dan mohon maaf kalo ada kata yang kurang berkenan. Salam!
Saftari Dari posting sharing saya diatas... Pada hasil uji emisi... Menunjukkan bahwa dengan masuknya HCS, membuat nilai CO% menjadi naik cukup tinggi dan membuat nilai Lambda menjadi turun (rich). Jika menggunakan Air Mix, ketika keran Air Mix dibuka.. Nilai O2 akan bertambah hingga bisa mencapai 7% lebih.. (padahal max adalah 2.5% saja).
Jadi kesimpulan sederhana nya.. Air/Fuel Ratio bisa kita bikin LEAN dulu hingga nilai CO% turun dibawah 0.7% dan nilai Lambda mencapai 1.4 hingga 1.6
Setelah itu.. buka perlahan keran Debit HCS, hingga nilai CO% merangkak naik dan stop di 1.2% dan Lambda sekitar 0.980-1.005 Baru deh.... MAKNYUSSSSSSSSS..
Catatan: 1. Saran saya untuk setting bukaan keran HCS, sebaiknya dibantu dengan menggunakan alat Gas Analyzer sebagai panduan pengukuran. 2. Sharing ini berdasarkan pada mobil saya yang belum pakai Oksigen Sensor. (Maklum mobil jadul)
Saftari www.saft7.com automotive tips and sharing