BAB V PENUTUP
Penelitian ini merupakan penelitian yang membahas penggunaan bahasa pada produk karya sastra populer, yaitu novel chicklit. Bentuk bahasa yang digunakan dalam novel jenis ini diketahui memiliki karakteristik yang berbeda dengan novel jenis lain bahkan dengan jenis novel populer lain karena menggunakan ragam bahasa sehari-hari atau ragam bahasa kolokial dalam novel. Karena menggunakan ragam kolokial, maka bentuk kebahasaan yang diketahui tentu saja memiliki bentuk berbeda yakni menggunakan bahasa tidak baku/ informal yang ditunjukkan dengan bentuk kebahasaan yang khas ditinjau dari segi leksikal dan gramatikanya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif berupa studi kasus dengan data diperoleh dari observasi pada penggunaan bahasa pada novel kajian. Pengambilan data dilakukan selama 3 bul an dan setelah dilakukan reduksi data, menghasilkan 57 data yang digunakan sebagai dasar analisis pada penelitian ini. Penelitian ini memiliki tujuan untuk: (1) mendeskripsikan bentuk leksikal ragam bahasa Inggris kolokial yang terdapat dalam chicklit; (2) mendeskripsikan bentuk gramatikal ragam bahasa Inggris kolokial dalam chicklit; dan (3) mendeskripsikan fungsi-fungsi dari penggunaan bentuk leksikal dan gramatikal ragam bahasa Inggris kolokial pada chicklit.
63
64
5.1 Simpulan Bab ini mendeskripsikan simpulan yang diperoleh berdasarkan hasil analisis dalam penelitian ini yang berkaitan dengan tujuan penelitian. Beberapa hal yang dapat disimpulkan berdasarkan hasil analisis dalam penelitian ini dipaparkan sebagai berikut.
5.1.1 Bentuk Leksikal Ragam Bahasa Inggris Kolokial Pada Chicklit Berjudul Mini Shopaholic Karangan Sophie Kinsella Berdasarkan data dalam penelitian ini, dijumpai bahwa ragam bahasa Inggris kolokial dalam novel kajian yang pertama diketahui berupa bentuk leksikal. Bentuk leksikal tersebut direalisasikan dalam bentuk deiksis, interjeksi, pagar (hedges), pewatas berbentuk intensifier, backchannel, pemarkah wacana (discourse marker), kata slang, kata vulgar, campur kode, general extender, dan verba berfrase (phrasal verb). Adapun deiksis yang diketahui meliputi deiksis pronomina, deiksis spasial dan deiksis temporal. Interjeksi, pemarkah wacana (discourse marker) dan verba berfrase (phrasal verb) merupakan bentuk leksikal yang memiliki frekuensi penggunaan yang paling tinggi. Sementara itu, bentuk leksikal lain seperti deiksis, pagar (hedges), pewatas berbentuk intensifier, backchannel, kata slang, kata vulgar, campur kode, dan general extender memiliki frekuensi penggunaan yang sedang. Selain
dikarenakan
pengarang
chicklit
tersebut
merupakan
pengarang
berkebangsaan Inggris yang menggunakan bahasa Inggris ragam Inggris, data
65
bentuk leksikal yang diketahui menunjukkan bahwa ragam bahasa Inggris kolokial yang digunakan merupakan ragam Inggris (British).
5.1.2 Bentuk Gramatikal Ragam Bahasa Inggris Kolokial Pada Chicklit Berjudul Mini Shopaholic Karangan Sophie Kinsella Berdasarkan temuan data dalam penelitian ini, selain bentuk leksikal ragam bahasa Inggris kolokial juga memiliki bentuk gramatikal. Adapun bentuk gramatikalnya tidak sebanyak bentuk leksikalnya. Bentuk gramatikal yang ditemukan berbentuk penyingkatan verba dan bentuk negatif, kalimat minor dan kalimat aktif. Kalimat minor yang diketahui meliputi dua bentuk yakni kalimat minor berstruktur dan kalimat minor tak berstruktur. Karena merupakan bahasa sehari-hari, bentuk kalimat yang digunakan dalam novel tidak selalu mematuhi kaidah gramatikal yang berlaku sehingga muncul bentuk-bentuk kalimat yang berbeda dari kebiasaan resmi.
5.1.3 Fungsi Bentuk Leksikal dan Gramatikal Ragam Bahasa Inggris Kolokial Pada Chicklit Berjudul Mini Shopaholic Karangan Sophie Kinsella Berdasarkan data temuan dalam data penelitian, bentuk leksikal dan gramatikal yang digunakan memiliki fungsi tertentu guna mencapai maksud tertentu. Fungsi ini mengacu pada fungsi bahasa menurut Jakobson yang meliputi fungsi emotif/ekspresif, fungsi fatis, fungsi konatif, fungsi metalingual, fungsi puitis, dan fungsi referensial. Adapun fungsi bahasa yang ditemukan pada chicklit
66
meliputi 4 fungsi saja, yaitu fungsi emotif/ekspresif, fungsi fatis, fungsi metalingual, dan fungsi referensial. Bentuk leksikal dalam ragam bahasa Inggris kolokial diketahui memiliki fungsi emotif, fungsi fatis, fungsi metalingual, dan fungsi referensial. Fungsi emotif terdapat pada bentuk interjeksi dan kata vulgar. Fungsi fatis terdapat pada bentuk pagar (hedges), backchannel dan pemarkah wacana. Fungsi metalingual diketahui pada bentuk kata slang, campur kode dan verba berfrase. Sementara itu, fungsi referensial yang merupakan fungsi yang paling banyak diketahui terdapat pada bentuk deiksis, pewatas intensifier, pemarkah wacana, dan general extender. Sementara itu, bentuk gramatikal pada ragam bahasa Inggris kolokial hanya memiliki tiga fungsi saja yaitu fungsi emotif, fungsi metalingual dan fungsi referensial. Fungsi emotif terdapat pada bentuk kalimat minor tak berstruktur. Selanjutnya, fungsi metalingual terdapat pada penyingkatan verba dan bentuk negatif, dan kalimat aktif. Sementara itu, fungsi referensial terdapat pada kalimat minor berstruktur dan kalimat minor tak berstruktur. Dari kedua bentuk tersebut, dapat disimpulkan bahwa fungsi referensial mendominasi maksud dari penggunaan bentuk leksikal dan gramatikal melalui realisasi deiksis, pewatas berbentuk intensifier, pemarkah wacana, general extender, kalimat minor berstruktur, dan kalimat minor tak berstruktur. Kemudian diikuti fungsi metalingual yang diketahui melalui bentuk kata slang, campur kode, verba berfrase (phrasal verb), penyingkatan verba dan bentuk negatif, dan kalimat aktif. Fungsi berikutnya ialah fungsi emotif yang diidentifikasi pada penggunaan interjeksi, kata vulgar dan kalimat minor tak berstruktur. Seperti fungsi emotif,
67
fungsi yang berfrekuensi rendah penggunaannya ialah fungsi fatis yang diidentifikasi melalui bentuk pagar (hedges), backchannel dan pemarkah wacana. Bentuk kebahasaan dari segi leksikal dan gramatikal yang sudah ditemukan dan dipaparkan sebelumnya merupakan representasi dari bentuk kebahasaan yang digunakan oleh masyarakat berbahasa Inggris. Bentuk kebahasaan ini adalah bahasa Inggris kolokial ragam Inggris (colloquial British English) yang digunakan di masa modern. Melalui bentuk-bentuk tersebut, pengarang novel ingin menyajikan suasana realistis dan natural dari penggunaan bahasa chicklit yang merupakan refleksi penggunaan bahasa yang terjadi di dalam masyarakat berbahasa Inggris sehingga merupakan dokumen sosial dari suatu masyarakat di suatu masa. Dalam hal ini, chicklit ini merupakan representasi dari masyarakat modern kelas sosial menengah. Selain itu, bentuk kebahasaan tersebut menghasilkan bahasa sehari-hari yang ringan untuk dibaca karena bahasa tersebut merefleksikan bentuk kebahasaan dari kelas sosial karakter-karakter di dalamnya. Seperti dinyatakan pada bab satu bahwa karya sastra seperti novel merupakan cerminan dari kehidupan dan kebudayaan dari suatu masyarakat sehingga penggunaan bahasa Inggris kolokial bukan hanya cerminan kehidupan suatu masyarakat, tetapi juga menciptakan hubungan emosional antara pembaca dengan karakter-karakter di dalam chicklit.
5.2 Saran Novel seperti chicklit merupakan refleksi dari kehidupan manusia mulai dari cara pandang masyarakatnya hingga penggunaan bahasanya sehingga dapat
68
dinyatakan bahwa chicklit merupakan dokumen sosial penggunaan bahasa pada suatu masyarakat di suatu masa. Oleh karena itu, karakteristik kebahasaannya menjadi khas dan menarik untuk diteliti lebih lanjut. Adapun di program studi linguistik Universitas Gadjah Mada, masih terdapat sedikit tesis yang membahas kajian novel terutama chicklit ditinjau dari sisi penggunaan bahasanya. Oleh karena itu, penelitian serupa – dengan metode berbeda maupun ruang lingkup penelitian yang lebih luas – dapat dilakukan oleh para peneliti lain yang tertarik untuk meneliti tentang bahasa chicklit, terutama dari segi stilistika. Penelitian terhadap penggunaan bahasa dalam kajian novel selalu mengalami perkembangan sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai hal ini agar selalu ada kebaruan secara keilmuan dalam bidang ini.