1
TERM OF REFERENCE (TOR) PENUNJUKAN LANGSUNG TENAGA PENDUKUNG PERENCANAAN PENGEMBANGAN PENANAMAN MODAL DI BIDANG AGRIBISNIS TAHUN ANGGARAN 2012
I. PENDAHULUAN Pengembangan sektor agribisnis sebagai salah satu sektor unggulan dan sektor vital bagi perekonomian dan stabilitas politik bagi suatu bangsa merupakan hal penting karena terkait dengan kebutuhan pokok bagi utamanya penduduk suatu negara, yang karenanya stabilitas negara dan pemerintah juga salah satunya akan tergantung pada sektor tersebut. Oleh karenanya sektor ini terus menerus dikembangkan dan diidentifikasi potensi serta prospeknya sehingga diharapkan dapat memperkuat kondisi perekonomian sekaligus kestabilan politik di Indonesia. Berdasarkan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), salah satu fokus kinerja Pemerintah terkait sektor pertanian secara luas bertumpu pada tiga komoditas perkebunan utama yaitu kelapa sawit, karet, dan kakao. Ketiga komoditas tersebut dapat dijadikan sokoguru pertumbuhan ekonomi di masa depan karena berdasarkan catatan ekspor tahun 2010 kontribusinya mencapai USD 24-26 milyar, menyerap tenaga kerja sampai 10 juta orang, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Sesuai visi dari MP3EI tahun 2011-2025, program kegiatan yang akan dilakukan diwujudkan melalui tiga misi yang menjadi fokus utama dalam pengembangan komoditas perkebunan utama, antara lain: (1) Peningkatan nilai tambah dan perluasan rantai nilai proses produksi serta distribusi dari pengelolaan aset dan akses sumberdaya kelapa sawit, karet, dan kakao Indonesia, (2) Mendorong terwujudnya peningkatan efisiensi produksi dan pemasaran serta integrasi pasar domestik (untuk kelapa sawit, karet, dan kakao) dalam rangka penguatan daya saing dan daya tahan perekonomian nasional, dan (3) Mendorong penguatan sistem inovasi nasional di sisi produksi, proses, maupun pemasaran untuk penguatan daya saing global yang berkelanjutan, menuju ekonomi yang didorong inovasi pada industri kelapa sawit, karet, dan kakao. Fokus penekanan kegiatan ekonomi utama kelapa sawit berada pada rantai nilai kelapa sawit, yang dimulai dari perkebunan, penggilingan, penyulingan, dan pengolahan kelapa sawit di industri hilir. Peningkatan produksi kelapa sawit akan lebih difokuskan kepada peningkatan produktifitas CPO per hektar, yang saat ini baru mencapai 3,8 Ton/Ha, mengejar ketertinggalan dari Malaysia yang telah mampu mencapai 4,6 Ton/Ha. Dalam jangka panjang kegiatan di atas secara ambisius harus mencapai 7 Ton/Ha, yang secara hipotetik akan dapat dicapai di Indonesia. Dalam hal rantai nilai penyulingan, saat ini marginnya dianggap sangat rendah, yakni hanya USD 10/Ton (dari CPO menjadi minyak goreng). Margin di atas menjadi tidak menarik bagi investor yang lebih menyukai investasi di hulu, karena rantai nilai perkebunan mampu memberikan nilai sebesar USD 350/Ton). Kegiatan utama industri karet dalam rantai nilainya juga berasal dari tiga kegiatan, yakni di perkebunan, pengolahan dan industri hilir karet. Mengingat produksi karet rakyat hasilnya 30% di bawah produktivitas perkebunan besar negera dan swasta, maka salah satu usaha terbesar yang harus dilakukan adalah meningkatkan produktivitas karet per hektarnya. Berdasarkan data terhadap lima negara produsen karet disimpulkan bahwa produktivitas karet dari kebun siap panen 2008,
Direktorat Perencanaan Industri Agribisnis dan Sumber Daya Alam Lainnya – Badan Koordinasi Penanaman Modal
2
India menghasilkan karet sebanyak 1.903 kg/ha, Thailand 1699 kg/ha, Vietnam 1.661 kg/ha, Malaysia 1.411 kg/ha, dan Indonesia hanya 993 kg/ha. Dengan demikian sangat jelas bahwa sistem budidaya, pemeliharaan, dan teknologi pasca panen karet rakyat Indonesia harus diperbaiki, mengingat kepemilikan lahan karet oleh masyarakat petani di negara-negara Thailand (99%), Malaysia (95%), dan India (90%) berada di atas Indonesia (85%), sedangkan Vietnam dibawahnya (50%). Khusus untuk pengembangan usaha utama kakao, Indonesia yang merupakan produsen 18% kakao dunia, yakni nomor dua di bawah Pantai Gading. Bila pada tahun 2009 devisa dari kakao yang dihasilkan adalah USD 1,38 milyar, maka pada tahun 2025, Indonesia berambisi untuk memperoleh devisa sebesar USD 6,25 milyar dari ekspornya ke USA, Uni Eropa dan negara-negara lainnya. Memperhatikan kondisi yang berkembang itu, diperlukan adanya updating pemetaan dan perencanaan investasi pada komoditas kelapa sawit, karet, dan kakao. Dengan teridentifikasinya potensi dan pengembangan prospek investasi tersebut, maka diharapkan dapat memberikan informasi kepada calon investor Indonesia di sektor agribisnis dan dapat memfokuskan upaya promosi potensi sektor agribisnis Indonesia kepada calon investor asing maupun lokal.
II. MAKSUD DAN TUJUAN PELAKSANAAN KEGIATAN Maksud dari kegiatan ini secara umum adalah untuk memilih tenaga pendukung di bidang agribisnis untuk membantu melakukan penajaman identifikasi dan pengembangan langkah strategi yang perlu dilakukan serta monitoring strategi yang dilaksanakan oleh negara-negara lain yang telah berhasil dalam perencanaan dan pengembangan investasi, khususnya di sektor agribisnis dalam penyiapan tindak lanjut kebijakan-kebijakannya serta sebagai bahan untuk penyusunan materi promosi investasi yang dilakukan dalam rangka mendukung unit lain di BKPM melalui updating data yang terkait dengan pengembangan industri dimaksud. Adapun tujuan kegiatan ini adalah :
Membantu penyusunan laporan kegiatan pengkajian;
Menyediakan bahan masukan dalam rangka penyusunan perencanaan, kebijakan bidang penanaman modal bagi pemerintah pusat dan daerah serta pengembangan potensi daerah pada sektor agribisnis dan sumber daya alam lainnya;
Membantu penyiapan bahan untuk mempromosikan investasi di sektor agribisnis khususnya untuk industri pengolahan kelapa sawit, karet, dan kakao kepada investor.
III. SASARAN KEGIATAN Output Tersedianya data dan informasi yang dapat dipergunakan sebagai bahan perencanaan dan bahan rekomendasi kebijakan pengembangan penanaman modal di sektor agribisnis pada industri pengolahan kelapa sawit, karet, dan kakao, maupun sebagai bahan untuk mempromosikan sektor tersebut kepada calon investor.
Direktorat Perencanaan Industri Agribisnis dan Sumber Daya Alam Lainnya – Badan Koordinasi Penanaman Modal
3
Outcome Data dan informasi yang disediakan oleh tenaga pendukung dapat dimanfaatkan sebagai bahan perencanaan dan bahan rekomendasi kebijakan pengembangan penanaman modal di sektor agribisnis khususnya industri pengolahan kelapa sawit, karet, dan kakao, maupun sebagai bahan untuk mempromosikan sektor tersebut kepada calon investor. Sasaran dari kegiatan ini adalah meningkatkan kualitas perencanaan penanaman modal dan usulan bahan promosi investasi pada sektor agribisnis khususnya industri pengolahan kelapa sawit, karet, dan kakao.
IV. WAKTU DAN METODE PELAKSANAAN Dalam rangka pelaksanaan kegiatan perencanaan penanaman modal di sektor agribisnis, Direktorat Perencanaan Industri Agribisnis dan Sumber Daya Alam Lainnya bekerja sama dengan pihak ketiga, yaitu tenaga pendukung substansi dan tenaga pendukung penulisan laporan, yang melaksanakan kegiatannya selama 8 (delapan) bulan kalender kerja, yang terbagi dalam 2 (dua) sesi masing-masing selama 4 (empat) bulan. Secara detil metode pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh tenaga pendukung adalah sebagai berikut : 1. Melakukan desk study dan analisis data berdasarkan studi literatur yang ada; 2. Membantu menyiapkan field study atau survei lapangan yang dilakukan oleh Direktorat Perencanaan Industri Agribisnis dan Sumber Daya Alam Lainnya; 3. Membantu persiapan tinjauan ke lokasi daerah dan keluar negeri pada daerah yang telah berkembang sektor agribisnisnya, yang dilakukan oleh Direktorat Perencanaan Industri Agribisnis dan Sumber Daya Alam Lainnya; 4. Membantu melakukan studi analisis atas hasil yang diperoleh dari kegiatan tersebut diatas dengan menggunakan beberapa metode analisis baik kuantitatif maupun kualitatif; 5. Membantu pembuatan pemetaan tentang pengembangan investasi pada industri agribisnis; 6. Membantu pembuatan laporan di akhir termin, membantu menyusun buku dan CD dalam 2 bahasa (Inggris dan Indonesia); 7. Melakukan diskusi yang intensif dengan pihak Direktorat Perencanaan Industri Agribisnis dan Sumber Daya Alam Lainnya dalam proses penyusunan buku.
V. LINGKUP PENULISAN Pelaporan kegiatan ini, diharapkan akan menghasilkan sebuah laporan yang komprehensif, promotif, tentu saja informatif dengan tampilan yang menarik untuk dibaca. Adapun lingkup materi pembahasan yang perlu ada dalam penulisan laporan antara lain : 1. Gambaran umum industri agribisnis di Indonesia; termasuk di dalamnya membahas perkembangan ekonomi sektor agribisnis (penggunaan lahan, produksi-konsumsi, dan juga ekspor-impor) serta perkembangan perekonomian nasional, kontribusi sektor agribisnis terhadap perekonomian nasional, pertumbuhan ekonomi sektor agribisnis, sebaran aktivitas ekonomi sektor agribisnis menurut provinsi, kontribusi sektor agribisnis terhadap perekonomian daerah, serta analisis daya saing sektor ini di setiap daerah.
Direktorat Perencanaan Industri Agribisnis dan Sumber Daya Alam Lainnya – Badan Koordinasi Penanaman Modal
4
Termasuk di dalamnya gambaran Investasi pada Industri agribisnis; termasuk di dalamnya gambaran mengenai perkembangan investasi baik PMA maupun PMDN di sektor agribisnis, prosedur penanaman modal, analisis kebijakan melalui peraturan perundangan yang ada, sistem perpajakan untuk sektor agribisnis dan insentif Pemerintah di sektor agribisnis serta prediksi ke depan berdasarkan tren yang ada maupun berdasarkan kebijakan sektor agribisnis. 2. Gambaran komoditas agribisnis akan menjelaskan mengenai profil masing-masing komoditas, analisis pasar (termasuk di dalamnya perkembangan pasar yaitu produksi – konsumsi dan juga expor-impor komoditas terkait beserta turunannya), isu-isu terkini yang terkait dengan komoditas yang sedang dibahas terutama isu mengenai nilai tambah dan peningkatan daya saing komoditas terkait, peluang investasi (meliputi peluang lokasi investasi, dan juga analisis awal mengenai ekonomi-finansial dalam sebuah studi kasus), dan juga pembahasan mengenai success story dari penanam modal maupun daerah yang dianggap berhasil yang bergerak di industri komoditas terkait. Komoditas yang dibahas terdiri dari : a. Industri Kelapa Sawit; b. Industri Karet; dan c. Industri Kakao. 3. Gambaran tentang rantai nilai industri ketiga komoditas kajian, termasuk alur industri dari hulu ke hilir, dan profil para pelaku yang terlibat dalam industri kelapa sawit, karet, dan kakao. 4. Profil sektor agribisnis di beberapa negara referensi yang dapat mencerminkan posisi sektor agribisnis Indonesia terhadap perekonomian global terutama pada sektor agribisnis, termasuk peringkat perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang tersebut. 5. Direktori atau indeks organisasi, asosiasi, sekolah dan perguruan tinggi yang terkait dengan sektor agribisnis, juga profil lokasi-lokasi yang sudah siap untuk pengembangan komoditas yang akan ditawarkan kepada investor.
VI. KUALIFIKASI TENAGA PENDUKUNG Untuk membantu pelaksanaan kegiatan Direktorat Agribisnis dan Sumber Daya Alam Lainnya, diperlukan 2 (dua) orang tenaga pendukung dengan kualifikasi dan tugas sebagai berikut : a. Tenaga Pendukung Substansi Laporan, yang berlatar belakang pendidikan Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis (S1), dengan nilai IPK minimal 3,00 dan TOEFL minimal 500. Tanggung Jawab: 1. Melakukan desk study dan analisis data berdasarkan studi literatur yang ada; 2. Membantu menyiapkan field study atau survei lapangan yang dilakukan oleh Direktorat Perencanaan Industri Agribisnis dan Sumber Daya Alam Lainnya (survei langsung dan mengadakan serangkaian pertemuan antara lain dengan instansi pemerintah terkait, asosiasi dunia usaha dan para pengusaha baik dalam dan luar negeri); 3. Membantu persiapan tinjauan ke lokasi daerah dan keluar negeri pada daerah yang telah berkembang sektor agribisnisnya, yang dilakukan oleh Direktorat Perencanaan Industri Agribisnis dan Sumber Daya Alam Lainnya;
Direktorat Perencanaan Industri Agribisnis dan Sumber Daya Alam Lainnya – Badan Koordinasi Penanaman Modal
5
4. Melakukan studi analisis atas hasil yang diperoleh dari kegiatan tersebut diatas dengan menggunakan beberapa metode analisis baik kuantitatif maupun kualitatif; 5. Membantu penulisan laporan pemetaan tentang pengembangan investasi pada industri agribisnis. b. Tenaga Pendukung Pembuatan Laporan, yang berlatar belakang pendidikan Strata 1 (S1) dan TOEFL minimal 500, memiliki kemampuan mengoperasikan software desain grafis, memiliki pengalaman minimal 1 (satu) tahun dalam bidang desain grafis dengan memperlihatkan portofolio. Tanggung Jawab: 1. Membuat dan mendesain layout laporan hasil kajian yang dilakukan oleh Unit Direktorat Agribisnis dan Sumber Daya Alam Lainnya; 2. Membantu pembuatan laporan di akhir termin, membantu menyusun buku dan CD dalam 2 bahasa (Inggris dan Indonesia); 3. Melakukan diskusi yang intensif dengan pihak Direktorat Perencaan Industri Agribisnis dan Sumber Daya Alam Lainnya dalam proses penyusunan buku.
VII. JADWAL WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN
Membantu persiapan tinjauan ke lokasi daerah dan keluar negeri pada daerah yang telah berkembang sektor agribisnisnya, yang dilakukan oleh Direktorat Perencanaan Industri Agribisnis dan Sumber Daya Alam Lainnya Melakukan studi analisis atas hasil yang diperoleh dari kegiatan tersebut diatas dengan menggunakan beberapa metode analisis baik kuantitatif maupun kualitatif Membantu penulisan laporan pemetaan tentang pengembangan investasi pada industri agribisnis
4
5 6
7 8
NOVEMBER
3
OKTOBER
Membantu menyiapkan field study atau survei lapangan yang dilakukan oleh Direktorat Perencanaan Industri Agribisnis dan Sumber Daya Alam Lainnya
SEPTEMBER
2
AGUSTUS
Melakukan desk study dan analisis data berdasarkan studi literatur yang ada
JULI
1
JUNI
KEGIATAN
MEI
No.
APRIL
Kegiatan dilaksanakan selama 8 (delapan) bulan dalam tahun anggaran 2012.
Membuat dan mendesain layout laporan hasil kajian yang dilakukan oleh Unit Direktorat Agribisnis dan Sumber Daya Alam Lainnya Membantu pembuatan laporan, membantu menyusun buku dan CD dalam 2 bahasa (Inggris dan Indonesia) Melakukan diskusi yang intensif dengan pihak Direktorat Perencanaan Industri Agribisnis dan Sumber Daya Alam Lainnya dalam proses penyusunan buku
Direktorat Perencanaan Industri Agribisnis dan Sumber Daya Alam Lainnya – Badan Koordinasi Penanaman Modal
6
VIII. BIAYA KEGIATAN Total biaya kegiatan ini adalah sebesar Rp 32.000.000 (tiga puluh dua juta) dengan rincian anggaran terlampir. IX. PELAPORAN Pada akhir masa anggaran, akan dibuat 1 (satu) buku laporan dalam bahasa Indonesia dan 1 (satu) executive summary dalam Bahasa Inggris serta 1 (satu) soft copy dalam bentuk CD yang disampaikan kepada Direktur Perencanaan Industri Agribisnis dan Sumber Daya Alam Lainnya.
Jakarta,
Januari 2012
Penanggung Jawab, Direktur Perencanaan Industri Agribisnis dan Sumber Daya Alam Lainnya
Ir. H.S. Hanung Harimba Rachman, S.E., M.S. NIP. 19640615 199303 1 002
Direktorat Perencanaan Industri Agribisnis dan Sumber Daya Alam Lainnya – Badan Koordinasi Penanaman Modal
7
RINCIAN ANGGARAN BIAYA PEMILIHAN LANGSUNG JASA KONSULTAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN PENANAMAN MODAL DI BIDANG AGRIBISNIS TAHUN ANGGARAN 2012
No.
1 2
Biaya Biaya Langsung Personil Tenaga Pendukung Substansi Laporan Tenaga Pendukung Pembuatan Laporan
Harga Satuan (Rp)
Jumlah (Rp)
Jumlah
Waktu
1 org
4 bln
4.000.000
16.000.000
1 org
4 bln
4.000.000
16.000.000
Jumlah I
32.000.000
Direktorat Perencanaan Industri Agribisnis dan Sumber Daya Alam Lainnya – Badan Koordinasi Penanaman Modal