TERM OF REFERENCE DEBAT NASIONAL KEFARMASIAN PHARMACIOUS 2017 A. KETENTUAN UMUM 1. Setiap peserta wajib berpakaian rapi dan sopan selama mengikuti seluruh rangkaian acara Lomba Debat Kefarmasian Nasional Pharmacious 2017. 2. Setiap peserta DILARANG menggunakan pakaian yang menunjukan identitas universitas/ sekolah tinggi dari peserta dalam seluruh rangkaian acara Lomba Debat Kefarmasian Nasional Pharmacious 2017. 3. Setiap peserta DILARANG memperkenalkan diri dengan menyebutkan asal universitas / sekolah tinggi saat pertandingan berlangsung. 4. Setiap peserta wajib hadir pada Technical Meeting Lomba Debat Kefarmasian Nasional Pharmacious 2017 yang diadakan pada Jumat, 13 Oktober 2017 pukul 18.30 WIB di Ruang Sidang Unit V, Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada. Bagi tim yang tidak mengirimkan perwakilannya untuk mengikuti Technical Meeting, maka dianggap sudah memahami dan setuju dengan segala ketentuan dan keputusan yang berlaku. 5. Setiap peserta harus hadir selambat-lambatnya 30 menit sebelum pertandingan dimulai yang dibuktikan dengan melakukan pendaftaran ulang di Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, jika ada halangan sehingga tidak bisa hadir 30 menit sebelum pertandingan dimulai, maka peserta harus memberitahukan hal tersebut kepada LO. 6. Seluruh peserta yang hadir setelah waktu case building berakhir akan secara otomatis didiskualifikasi. 7. Seluruh peserta dilarang berkomunikasi mengenai segala hal yang berhubungan dengan mosi dengan pihak manapun termasuk panitia selama case buildingdan debat berlangsung. Bagi peserta yang terbukti melanggar akan didiskualifikasi langsung pada babak tersebut. 8. Setiap peserta wajib memberitahukan kepada LO timnya mengenai urutan pembicara selama debat sebelum melakukan case building. 9. Setiap peserta yang akan meninggalkan timnya untuk keperluan lain, misalnya ke toilet, membuang sampah, atau hal-hal lain, wajib memberitahukan kepada LO terlebih dahulu.
10. Selama perdebatan berlangsung, peserta tidak boleh meninggalkan ruangan. B. KETENTUAN DEBAT 1. Lomba Debat
Nasional Kefarmasian Pharmacious 2017 adalah lomba debat
kefarmasian dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang terdiri dari 24 tim. 2. Peserta adalah tim yang terdiri dari 3 orang yang berstatus mahasiswa S1 farmasi yang berasal dari satu universitas yang sama yang telah mendaftarkan diri kepada panitia. 3. Mosi merupakan topik yang akan diperdebatkan dan akan diumumkan oleh panitia. 4. Mosi impromptu merupakan mosi yang akan digunakan untuk babak semifinal dan babak final. Mosi tersebut akan diumumkan oleh panitia sesaat sebelum babak semifinal ataupun babak final dimulai. 5. Dalam satu kali pertandingan akan terdapat dua tim, yaitu tim pro dan tim kontra. 6. Grup adalah kloter dimana peserta akan bertanding dengan waktu, ruangan, juri, dan mosi yang berbeda. 7. Tim pro adalah tim yang mendukung mosi dan bertugas memberikan argumen dan solusi. 8. Tim kontra adalah tim yang melawan mosi dan bertugas memberikan argumen dan solusi. 9. Chamber adalah ruangan yang digunakan untuk berdebat. 10. Pembicara adalah salah satu peserta yang sedang memberikan argumennya. 11. Leader adalah salah satu panitia yang akan mengumumkan mosi yang akan digunakan untuk lomba debat dan melakukan toss coin. 12. Toss coin merupakan undian yang dilakukan oleh panitia dengan cara melemparkan koin. Dimana sebelum toss coin dilakukan, perwakilan tim akan memilih apakah memilih gambar atau angka. Setelah koin dilemparkan, akan terlihat permukaan koin yang berbentuk apa yang menghadap ke atas. Permukaan koin yang menghadap ke atas dianggap sebagai pemenang. Tim yang menang dapat memilih akan menjadi tim pro maupun tim kontra. 13. Time keeper adalah panitia yang mengatur alur waktu jalannya lomba debat untuk masing-masing pembicara. 14. Moderator adalah panitia yang memimpin jalannya lomba debat. 15. Case building merupakan waktu yang diberikan oleh panitia untuk berdiskusi mengenai argumen dan solusi yang akan diungkapkan oleh peserta. 16. Interupsi merupakan sanggahan ataupun pertanyaan yang diberikan oleh tim lawan pada saat pembicara memberikan argumennya setelah pembicara memberikan izin.Pembicara pertama dari tim pro maupun tim kontra dan reply speaker tidak boleh di interupsi.
17. Dewan juri adalah pihak yang berhak memberikan penilaian sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh panitia. 18. Penjurian merupakan hasil pengamatan dewan juri terhadap perdebatan yang terjadi berdasarkan pada kriteria yang telah ditetapkan panitia, berbentuk skor yang kemudian digunakan untuk pemberian victory point. 19. Victory point adalah nilai yang didapatkan apabila tim tersebut memperoleh nilai tertinggi dalam setiap pertandingan. Victory point yang diberikan pada setiap tim yang menang bernilai 1 (satu). 20. Reply speech adalah analisis komparatif antara kelebihan dan kelemahan dari argumen tiap tim. Tujuannya adalah untuk meyakinkan juri pada argumen-argumen yang telah dipaparkan. 21. Komentar merupakan tanggapan dari salah satu perwakilan atau seluruh dewan juri yang ada di chamber mengenai jalannya perdebatan. 22. Best speaker adalah pembicara dengan akumulasi skor individu paling tinggi yang penilaiannya dilakukan selama babak penyisihan berlangsung. C. MEKANISME DEBAT 1. Debat Nasional Kefarmasian Pharmacious 2017 merupakan debat bahasa Indonesia di bidang kefarmasian menggunakan metode Asian Parliamentary Debate. 2. Ada 2 (dua) tim yang bertanding, yaitu tim pro yang mendukung dan mempertahankan mosi dan tim kontra yang menolak mosi. 3. Penentuan tim pro dan tim kontra dilakukan sebelum pengumuman mosi, setelah penentuan tim pro dan kontra dilanjutkan pengumuman mosi, baru dilanjutkan case building dengan waktu sesuai babak yang berlangsung. 4. Tim pro melakukan case building di dalam chamber, sedangkan tim kontra melakukan case building di luar chamber yang telah ditentukan panitia, dan akan diarahkan oleh liaison officer (LO). 5. Tidak diperbolehkan menyampaikan argumen yang bersifat SARA. 6. Setiap tim terdiri dari 3 orang, sebagai berikut : a. Tim pro : Pembicara pertama, membuka debat, mendefinisikan mosi, dan memaparkan argumen yang menjadi bagiannya. Pembicara kedua, menyanggah pembicara pertama dari tim kontra, menguatkan argumen pembicara pertama tim pro dan memaparkan argumen yang menjadi bagiannya. Pembicara ketiga, menjawab sanggahan dari tim kontra, merangkum argumenargumen tim pro dan memberikan solusi serta memberikan kesimpulan. b. Tim kontra :
Pembicara pertama, merespon argumen dari pembicara pertama tim pro, memaparkan argumen. Boleh menolak definisi tim pro jika definisi yang dijelaskan tidak masuk akal dan menyampaikan definisi yang dianggap tepat. Pembicara kedua, menyanggah pembicara kedua dari tim pro, menguatkan argumen pembicara pertama tim kontra dan memaparkan argumen bagiannya. Pembicara ketiga, menjawab
sanggahan dari tim pro dan merangkum
argumen-argumen tim kontra dan memberikan solusi serta memberikan kesimpulan. 7. Alokasi waktu Setiap pembicara diberi waktu lima menit untuk menyampaikan argumennya. Satu pembicara dari masing-masing tim (pembicara pertama atau kedua) diberi tiga menit untuk menyampaikan reply speech. 8.
Urutan pembicara 1.
Pembicara pertama tim pro
2.
Pembicara pertama tim kontra
3.
Pembicara kedua tim pro
4.
Pembicara kedua tim kontra
5.
Pembicara ketiga tim pro
6.
Pembicara ketiga tim kontra
7.
Reply speaker tim kontra
8.
Reply speaker tim pro
9. Selama debat berlangsung, time keeper akan memberikan tanda berupa ketukan. Ketukan pertama menandakan 1 menit pertama telah berlangsungdan pembicara boleh diinterupsi oleh tim lawan. Ketukan kedua menandakan waktu yang tersisa tinggal 1 menit dan interupsi tidak diperkenankan oleh tim lawan. Ketika waktu habis, time keeper akan mengetuk secara berulang-ulang. 10. Permohonan untuk mengajukan interupsi dilakukan dengan mengangkat tangan, jika diterima maka penyampaian interupsi dalam posisi berdiri. Pembicara boleh menerima atau menolak interupsi tim lawan. Interupsi yang diajukan idealnya hanya menghabiskan 15 detik dan jeda antar interupsi yang berurutan setidaknya 15 detik. Apabila interupsi lebih dari 15 detik, time keeper akan memberikan tanda berupa ketukan secara berkali-kali. Selama pembicara pertama dari tim pro maupun tim kontra berbicara dan juga saat reply speech tidak boleh ada interupsi. 11. Reply speech merupakan analisis komparatif antara kelebihan dan kelemahan dari argumen tiap tim dan dilakukan oleh pembicara pertama atau kedua, yang bertujuan meyakinkan juri pada argumen-argumen yang telah dipaparkan. Apabila reply speech dilakukan oleh pembicara ketiga, maka bobot subtansi penilaian untuk reply speech dikurangi menjadi 40%.
12. Komentar Juri -
Dalam babak penyisihan dan perempat final, setiap 1 kali pertandingan akan dikomentari oleh perwakilan dari ketiga juri selama 5 menit.
-
Dalam babak semifinal dan final, setiap 1 kali pertandingan akan dikomentari oleh semua juri. Masing-masing juri diberi alokasi waktu 5 menit.
D. TATA TERTIB 1. Selama rangkaian acara Lomba Debat Nasional Kefarmasian Pharmacious 2017 berlangsung, seluruh peserta dilarang melakukan tindakan kekerasan dalam bentuk apapun serta perbuatan lain yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku. 2. Seluruh peserta dilarang mengatakan kata- kata kasar dan tidak sesuai dengan etika. 3. Seluruh peserta dilarang mengatakan hal yang berhubungan dan menyinggung SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan). 4. Seluruh peserta dilarang melakukan perbuatan yang dapat mengganggu konsentrasi peserta lain selama pertandingan debat berlangsung. 5. Seluruh peserta dilarang menerima bantuan dalam bentuk apapun dari pihak diluar tim debat selama case building dan seluruh rangkaian debat berjalan. 6. Pembicara yang sedang memaparkan argumennya dilarang berkomunikasi dalam bentuk verbal dengan anggota timnya, sedangkan anggota tim yang sedang tidak memaparkan argumen diperkenankan untuk berkomunikasi sepanjang tidak membuat kegaduhan dan tidak mengganggu jalannya perdebatan. 7. Seluruh peserta dilarang membawa kertas maupun sticky note yang tidak dilengkapi cap dari panitia Pharmacious. 8. Apabila peserta melanggar mekanisme debat, maka akan diberlakukan penalty berupa pengurangan nilai pada poin attitude oleh juri. E. PENILAIAN 1. Penilaian dilakukan oleh dewan juri yang bersifat obyektif-independen dan dalam setiap pertandingannya terdapat 3 (tiga) dewan juri. 2. Panitia menetapkan kriteria penilaian dan dewan juri mendapatkan kewenangan penuh untuk memberikan penilaian, penilaian dewan juri bersifat final dan tidak dapat diganggu gugat. 3. Kriteria penilaian terdiri dari: a. Penilaian Individu, yang terdiri dari beberapa aspek, yaitu: -
Bahasa dan attitude (bobot penilaian: 35 %), meliputi: Berbicara sesuai dengan tema Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar Kefasihan dan kejelasan dalam berbicara Ketepatan pemilihan kata termasuk istilah asing
Etika
selama
berdebat,
termasuk
saat
interupsi
dan
menyampaikan argumen Sikap tubuh menghargai lawan selama berdebat, baik saat interupsi maupun penyampaian argumen. -
Waktu (bobot penilaian 10 %), meliputi: Ketepatan penggunaan waktu Berbicara tidak melebihi batas waktu Memberikan alokasi waktu yang tepat dan sesuai aturan dalam setiap penyampaian argumen dan isu yang dibawa
-
Penguasaan materi (bobot penilaian 55 %), meliputi: Pemenuhan kriteria posisi Keluasan pendapat Kelengkapan materi Penguasaan fakta Kesahihan dan keterkinian sumber rujukan
b. Penilaian Tim Penilaian tim dilakukan selama debat berlangsung dan saat reply speech, aspek yang dinilai yaitu sebagai berikut: Debat -
Gagasan dan Isi (bobot penilaian: 25 %), meliputi: Bobot atau kekuatan argumen yang diberikan Bobot dari sanggahan atau interupsi Logis atau tidaknya suatu argumen Penguasaan dasar teori terkait mosi debat dan posisi Pemahaman isu yang ada dalam debat Penguasaan konstitusi dan peraturan terkait mosi debat Pemaparan sumber rujukan untuk memperkuat argumen
-
Solusi (bobot penilaian: 15 %), meliputi: Penyelesaian masalah yang ditawarkan Rasionalitas penyelesaian masalah yang diberikan
-
Pembagian tugas (bobot penilaian: 10%), meliputi: Keruntutan pembawaan argumen, harus logis dan bergerak secara natural dari satu poin ke poin lainnya Keseimbangan dalam pemaparan substansi antar prmbicara Argumen satu pembicara dengan pembicara lain dalam satu tim seirama dan saling memperkuat
Reply speech -
Isi (bobot penilaian: 30 %), meliputi:
Kelengkapan substansi yang disampaikan Kekuatan argumen yang dipaparkan Bobot sanggahan -
Komprehensif (bobot penilaian: 20 %) Pemaparan runtut, logis dan jelas Menyimpulkan substansi debat secara luas dan lengkap
4. Penilaian Best Speaker menggunakan nilai individu yang diperoleh tiap tiap peserta hingga babak penyisihan, didasarkan pada aspek-aspek penilaian individu, dengan perhitungan sebagai berikut: a. Setiap dewan juri akan memberikan skor maksimal penilaian: -
Bahasa dan attitude
35
-
Waktu
10
-
Penguasaan materi
55 +
Jumlah
100
b. Setiap satu kali bertanding akan dinilai oleh 3 (tiga) dewan juri, sehingga skor maksimal: 100 x 3 dewan juri = 300 c. Selama babak preliminary (penyisihan), setiap tim bertanding sebanyak 2 (dua) kali sehingga skor maksimal setiap peserta hingga babak preliminary (penyisihan) berakhir, yaitu: 300 x 2 kali bertanding = 600 5. Form penilaian Terdiri dari form penilaian individu dan form penilaian kelompok PRO/KONTRA
Pembicara
Nama
(......NAMA TIM.....) Bahasa dan attitude (bobot 35%)
Waktu (bobot 10 %)
Penguasaan Materi (bobot 55 %)
Jumlah
I II III TOTAL PRO Debat
Gagasan dan Isi (bobot 25 %)
Solusi (bobot 15 %)
Pembagian Tugas (bobot 10 %)
Jumlah
Isi (bobot 30 %)
PRO
Komprehensif (bobot 20 %)
Jumlah
Reply speech TOTAL FINAL SCORE 6. Perhitungan nilai tim a. Total nilai individu dalam satu kelompok dalam satu kali bertanding: 300. b. Setiap dewan juri akan memberikan skor maksimal penilaian: Debat Gagasan dan isi
25
Solusi
15
Pembagian tugas
10 50
+
Reply speech -
Isi
30
-
Komprehensif
20 +
c.
Jumlah
50
TOTAL
100
Setiap satu kali bertanding akan dinilai oleh 3 (tiga) dewan juri, sehingga skor maksimal: Individu
300 x 3 dewan juri = 900
Tim
100 x 3 dewan juri = 300 FINAL SCORE = 1200
d. Selama babak preliminary (penyisihan), setiap tim bertanding sebanyak 2 (dua) kali sehingga skor maksimal setiap peserta hingga babak preliminary (penyisihan) berakhir, yaitu: 1200 x 2 kali bertanding = 2400 e. Setelah memasuki babak perempat final, nilai individu sudah tidak digunakan untuk penentuan best speaker, namun digunakan sebagai salah satu penilaian dalam nilai tim. f. Penentuan tim yang maju dalam babak selanjutnya didasarkan pada victory point pada babak sebelumnya.