BAB III METODE / PROSEDUR PENELITIAN 4.1 Subjek Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Proses penelitian perbaikan pembelajaran dilaksanakan di kelas IV semester I SD Negeri 2 Mojorebo, Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2011/2012 pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam tentang kompetensi dasar mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dengan fungsinya.
3.1.2 Waktu Pelaksanaan Penelitian Proses pelaksanaan Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus dimana masing-masing siklus dibagi dalam 2 kali pertemuan.adapun perincian pelaksanaan penelitian itu adalah sebagai berikut: a. Siklus I Pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Selasa, 20 September 2011, dimulai pada pukul 07.30 – 08.40 WIB. b. Siklus I Pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Selasa, 27 September 2011, dimulai pada pukul 07.30 – 08.40 WIB. c. Siklus II Pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Selasa, 4 Oktober 2011, dimulai pada pukul 07.30 – 08.40 WIB. d. Siklus II Pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Jum’at, 7 Oktober 2011, dimulai pada pukul 07.30 – 08.40 WIB.
3.1.3 Karateristik siswa Karakteristik siswa yang menjadi subyek penelitian dapat dikemukakan sebagai berikut: Jumlah siswa ada 34 siswa, yang terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Kemampuan siswa dapat dikemukakan sebagai berikut: dari 34 siswa, 3 siswa diantaranya mempunyai kemampuan di atas rata-rata, 27 siswa berkemampuan sedang, dan 4 siswa berkemampuan di bawah rata-rata.
10
Tentang karakteristik orang tua siswa dapat dikemukakan sebagai berikut: a.
1 orang siswa yang orang tuanya sebagai pamong desa.
b.
2 orang siswa yang orang tuanya bekerja sebagai guru (PNS).
c.
6 orang siswa yang orang tuanya bekerja sebagai pedagang
d.
Dan 25 orang siswanya bekerja sebagi petani
Berdasar data di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata latar belakang perekonomian orang tua siswa adalah dari golongan bawah. Mereka kurang peduli terhadap kemajuan sekolah. Mereka juga tidak memperhatikan kemajuan anak-anak mereka dan kurang memenuhi semua fasilitas belajar putra-putrinya.
3.2 Deskripsi per Siklus Perencanaan pelaksanaan penelitian ini terdiri dari 2 siklus dan setiap siklusnya terdapat 2 pertemuan, yang masing-masing pertemuan 4 (empat) 2 tahap, yaitu: perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.
3.2.2 Siklus I pertemuan 1 a. Proses perencanaan 1) Dalam rangka mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang ada, peneliti meminta bantuan teman sejawat dan berkonsultasi dengan supervisor guna membantu mengungkap masalah secara jelas dan mencari jalan pemecahannya. 2) Merancang Rencana Perbaikan pembelajaran yang menitik beratkan pada penerapan metode demonstrasi 3) Menyiapkan alat peraga berupa, berupa: gambar kerangka manusia. 4) Menyusun lembar observasi sebagai panduan bagi teman sejawat untuk mengamati proses pembelajaran. 5) Menyusun alat Evaluasi berupa lembar tes formatif.
11
b. Proses pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan ini peneliti melaksanakan perbaikan pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah dirancang sebagai berikut: 1) Guru menanyakan mengenai materi yang lalu sebagai apersepsi. 2) Guru menggunakan metode demonstrasi membahas materi dengan langkah-langkah sebagai berikut: 3) Guru menyiapkan gambar rangka manusia. 4) Siswa memperhatikan guru menemutunjukkan macam-macam rangka manusia. 5) Guru membimbing siswa mendemonstrasikan bagaimana rangka manusia bergerak. 6) Guru membimbing siswa menyebutkan macam-macam tulang rangka kepala, 7) Siswa diminta menyebutkan nama beberapa tulang rangka badan. 8) Guru membimbing siswa menyebutkan tulang rangka anggota gerak. 9) Siswa mencatat hal-hal penting.
c. Proses pengamatan Selama peneliti melaksanakan perbaikan pembelajaran, diamati oleh teman sejawat. Adapun hal yang diamati baik perilaku guru maupun perilaku siswa adalah sebagai berikut: 1). Aspek guru : a) Persiapan guru dalam pembelajaran. b) Pemberian motivasi guru. c) Penggunaan metode pembelajaran oleh guru. d) Upaya guru melibatkan siswa pada proses pembelajaran e) Penggunaan media pembelajaran oleh guru. f) Pelaksanaan evaluasi oleh guru. 2). Aspek siswa : a) Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.
12
b) Peran siswa pada proses pembelajaran. c) Ketertarikan siswa pada proses pembelajaran. d) Penguasaan materi oleh siswa. d. Refleksi Setelah proses pembelajaran selesai dilaksanakan, maka peneliti berdiskusi dengan teman sejawat tentang keberhasilan dan kekurangan pembelajaran dalam siklus I Adapun kekurangan dan hal-hal yang sudah dapat dicapai selama siklus I adalah sebagai berikut: 1. Keberhasilan: a) Guru mempersiapkan alat pelajaran dengan baik. b) Guru memberikan motivasi dengan baik. c) Guru kurang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. d) Metode yang digunakan guru kurang tepat. e) Guru tidak menggunakan media pembelajaran. f) Guru mengadakan evaluasi dengan baik.. 2. Kekurangan : a) Siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran. b) Peran siswa kurang pada proses pembelajaran. c) Siswa tidak tertarik pada proses pembelajaran. d) Penguasaan materi oleh siswa rendah. Selanjutnya berdasar kekurangan dari pelaksanaan perbaikan siklus I, maka peneliti merancang perbaikan pada siklus II dengan harapan proses pembelajaran lebih berhasil.
3.2.3 Siklus I pertemuan 2 a. Proses perencanaan 1) Dalam rangka mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang ada, peneliti meminta bantuan teman sejawat dan berkonsultasi dengan supervisor guna membantu mengungkap masalah secara jelas dan mencari jalan pemecahannya.
13
2) Merancang Rencana Perbaikan pembelajaran yang menitik beratkan pada penerapan metode demonstrasi 3) Menyiapkan alat peraga berupa, berupa: gambar kerangka manusia. 4) Menyusun lembar observasi sebagai panduan bagi teman sejawat untuk mengamati proses pembelajaran. 5) Menyusun alat Evaluasi berupa lembar tes formatif.
b. Proses pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan ini peneliti melaksanakan perbaikan pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah dirancang sebagai berikut: 1) Guru menanyakan mengenai materi yang lalu sebagai apersepsi. 2) Guru menggunakan metode demonstrasi membahas materi dengan langkah-langkah sebagai berikut: 3) Guru mengajak siswa mengamati gambar orang berjalan. 4) Siswa memperhatikan guru mendemonstrasikan bagaimana sendi-sendi manusia bergerak. 5) Dengan bimbingan guru siswa menyebutkan macam-macam sendi pada manusia serta memberikan contoh-contohnya. 6) Guru membimbing siswa mebahas manfaat rangka bagi manusia. 7) Siswa mencatat hal-hal penting.
c. Proses pengamatan Selama peneliti melaksanakan perbaikan pembelajaran, diamati oleh teman sejawat. Adapun hal yang diamati baik perilaku guru maupun perilaku siswa adalah sebagai berikut: 1). Aspek guru : a)
Persiapan guru dalam pembelajaran.
b)
Pemberian motivasi guru.
c)
Penggunaan metode pembelajaran oleh guru.
d)
Upaya guru melibatkan siswa pada prosese pembelajaran.
14
e)
Penggunaan media pembelajaran oleh guru.
f)
Pelaksanaan evaluasi oleh guru.
2). Aspek siswa : a)
Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.
b)
Peran siswa pada proses pembelajaran.
c)
Ketertarikan siswa pada proses pembelajaran.
d)
Penguasaan materi oleh siswa.
d. Refleksi Setelah proses pembelajaran selesai dilaksanakan, maka peneliti berdiskusi dengan teman sejawat tentang keberhasilan dan kekurangan pembelajaran dalam siklus I Adapun kekurangan dan hal-hal yang sudah dapat dicapai selama siklus I adalah sebagai berikut: 1. Keberhasilan: a) Guru mempersiapkan alat pelajaran dengan baik. b) Guru memberikan motivasi dengan baik.. c) Guru menggunakan metode yang lebih tepat. d) Guru belum melibatkan siswa secara aktif pada proses pembelajaran. e) Guru belum menggunakan media pembelajaran yang menarik. f) Guru mengadakan evaluasi dengan baik.. 2. Kekurangan : a) Siswa lebih aktif pada proses pembelajaran. b) Peran siswa pada proses pembelajaran masih rendah. c) Siswa kurang tertarik pada proses pembelajaran. d) Penguasaan materi oleh siswa masih kurang. Selanjutnya berdasar kekurangan dari pelaksanaan perbaikan siklus I, maka peneliti merancang perbaikan pada siklus II dengan harapan proses pembelajaran lebih berhasil.
3.2.4 Siklus II pertemuan 1 a. Proses perencanaan
15
1) Dalam rangka mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang ada, peneliti meminta bantuan teman sejawat dan berkonsultasi dengan supervisor guna membantu mengungkap masalah secara jelas dan mencari jalan pemecahannya. 2) Merancang Rencana Perbaikan pembelajaran yang menitik beratkan pada penerapan metode demonstrasi 3) Menyiapkan alat peraga berupa, berupa: kerangka manusia tiruan. 4) Menyusun lembar observasi sebagai panduan bagi teman sejawat untuk mengamati proses pembelajaran. 5) Menyusun alat Evaluasi berupa lembar tes formatif.
b. Proses pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan ini peneliti melaksanakan perbaikan pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah dirancang sebagai berikut: 1) Guru menanyakan mengenai materi yang lalu sebagai apersepsi. 2) Guru menggunakan metode demonstrasi membahas materi dengan langkah-langkah sebagai berikut: 3) Guru mengajak siswa mengamati kerangka manusia yang disiapkan guru. 4) Siswa memperhatikan guru mendemonstrasikan bagaimana rangka kepala, badan dan anggota gerak manusia tersusun. 5) Guru menunjuk beberapa siswa lagi untuk menunjukkan bagian-bagian tulang rangka kepala yang disebutkan guru. 6) Guru menunjuk beberapa siswa untuk menyebutkan nama tulang rangka badan yang ditunjukkan guru. 7) Siswa diminta menyebutkan nama beberapa tulang rangka anggota gerak dan menemutunjukkan tulang rangka tersebut. 8) Siswa mencatat hal-hal penting.
c. Proses pengamatan
16
Selama peneliti melaksanakan perbaikan pembelajaran, diamati oleh teman sejawat. Adapun hal yang diamati baik perilaku guru maupun perilaku siswa adalah sebagai berikut: 1). Aspek guru : a) Persiapan guru dalam pembelajaran. b) Pemberian motivasi guru. c) Penggunaan metode pembelajaran oleh guru. d) Upaya guru melibatkan siswa pada prosese pembelajaran. e) Penggunaan media pembelajaran oleh guru. f) Pelaksanaan evaluasi oleh guru. 2). Aspek siswa : a) Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. b) Peran siswa pada proses pembelajaran. c) Ketertarikan siswa pada proses pembelajaran. d) Penguasaan materi oleh siswa. d. Refleksi Setelah proses pembelajaran selesai dilaksanakan, maka peneliti berdiskusi dengan teman sejawat tentang keberhasilan dan kekurangan pembelajaran dalam siklus I Adapun kekurangan dan hal-hal yang sudah dapat dicapai selama siklus I adalah sebagai berikut: 1. Keberhasilan: a)
Guru mempersiapkan alat pelajaran dengan baik.
b)
Guru memberikan motivasi dengan baik.
c)
Guru menggunakan metode yang lebih tepat.
d)
Guru melibatkan siswa secara aktif pada proses pembelajaran.
e)
Guru telah menggunakan media pembelajaran yang menarik.
f)
Guru mengadakan evaluasi dengan baik..
2. Kekurangan : e) Siswa lebih aktif pada proses pembelajaran. f) Peran siswa pada proses pembelajaran meningkat. g) Siswa tertarik pada proses pembelajaran.
17
h) Penguasaan materi oleh siswa meningkat. Selanjutnya berdasar kekurangan dari pelaksanaan perbaikan siklus I, maka peneliti merancang perbaikan pada siklus II dengan harapan proses pembelajaran lebih berhasil.
3.2.5 Siklus II pertemuan 2 a. Proses perencanaan 1) Dalam rangka mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang ada, peneliti meminta bantuan teman sejawat dan berkonsultasi dengan supervisor guna membantu mengungkap masalah secara jelas dan mencari jalan pemecahannya. 2) Merancang Rencana Perbaikan pembelajaran yang menitik beratkan pada penerapan metode demonstrasi 3) Menyiapkan alat peraga berupa, berupa: kerangka manusia tiruan. 4) Menggunakan media manusia secara langsung untuk lebih memperjelas obyek. 5) Menyusun lembar observasi sebagai panduan bagi teman sejawat untuk mengamati proses pembelajaran. 6) Menyusun alat Evaluasi berupa lembar tes formatif.
b. Proses pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan ini peneliti melaksanakan perbaikan pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah dirancang sebagai berikut: a. Guru menyuruh seorang siswa berjalan di depan kelas. b. Guru mengajak siswa mengamati temannya yang disuruh guru berjalan di depan kelas. c. Siswa memperhatikan guru mendemonstrasikan bagaimana sendi-sendi manusia bergerak. d. Siswa memperhatikan guru mendemonstrasikan gerakan sendi putar, sendi pelana, sendi peluru, sendi engsel an lain-lain.
18
e. Dengan bimbingan guru siswa mengelempokkan sendi-sendi manusia. f.
Guru membimbing siswa mebahas manfaat rangka bagi manusia.
g. Siswa mencatat hal-hal penting.
c. Proses pengamatan Selama peneliti melaksanakan perbaikan pembelajaran, diamati oleh teman sejawat. Adapun hal yang diamati baik perilaku guru maupun perilaku siswa adalah sebagai berikut: 1). Aspek guru : a) Persiapan guru dalam pembelajaran. b) Pemberian motivasi guru. c) Penggunaan metode pembelajaran oleh guru. d) Upaya guru melibatkan siswa pada prosese pembelajaran. e) Penggunaan media pembelajaran oleh guru. f) Pelaksanaan evaluasi oleh guru. 2). Aspek siswa : a) Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. b) Antusiasme siswa pada proses pembelajaran. c) Ketertarikan siswa pada proses pembelajaran. d) Penguasaan materi oleh siswa. . d. Refleksi Setelah proses pembelajaran selesai dilaksanakan, maka peneliti berdiskusi dengan teman sejawat tentang keberhasilan dan kekurangan pembelajaran dalam siklus I Adapun kekurangan dan hal-hal yang sudah dapat dicapai selama siklus I adalah sebagai berikut: 1. Keberhasilan: a)
Guru mempersiapkan alat pelajaran dengan baik.
b)
Guru memberikan motivasi dengan baik.
c)
Guru menggunakan metode yang tepat.
d)
Guru melibatkan siswa secara aktif pada proses pembelajaran.
19
e)
Guru telah menggunakan media pembelajaran yang menarik.
f)
Guru mengadakan evaluasi dengan baik..
2. Kekurangan : a)
Siswa berperan aktif pada proses pembelajaran.
b)
Siswa antusias menerima pelajaran.
c)
Siswa tertarik terhadap pelajaran yang disajikan guru.
d)
Penguasaan materi oleh siswa baik sekali
Selanjutnya berdasar kekurangan dari pelaksanaan perbaikan siklus I, maka peneliti merancang perbaikan pada siklus II dengan harapan proses pembelajaran lebih berhasil.
Pada akhir pembelajaran siklus 2, peneliti melakukan
refleksi dengan
berdiskusi dengan teman sejawat tentang keberhasilan dan kekurangan pembelajaran dalam baik dari aspek guru maupun siswa. Selanjutnya berdasar hasil dari pelaksanaan perbaikan siklus II pertemuan 2, maka peneliti menghentikan proses perbaikan pembelajaran pada siklus II karena sudah dianggap berhasil. Selanjutnya peneliti menggunakan hasil penelitian nanti untuk dasar penyusunan laporan.
20