Menyejukan Relung Hati
TIPS PRAKTIS
Pisang dan Sejuta Manfaatnya Jika anda cermat memperhatikan, asupan gizi yang menjadi favorit kebanyakan atlet tenis dunia adalah pisang! Ya, pisang menjadi penyelamat bagi mereka. Pisang mampu dengan mudah diserap tubuh dan mengembalikan energi puncak mereka. Kandungan buah pisang sangat banyak, terdiri dari mineral, vitamin, karbohidrat, serat, protein, lemak, dan lain-lain, sehingga apabila orang hanya mengonsumsi buah pisang saja, sudah tercukupi secara minimal gizinya. Berbagai Manfaat Pisang *Sumber kekuatan tenaga: Buah pisang dengan mudah dapat dicerna, gula yang terdapat di buah tersebut diubah menjadi sumber tenaga yang bagus secara cepat, dan itu bagus dalam pembentukan tubuh, untuk kerja otot, dan sangat bagus untuk menghilangkan rasa lelah. *Manfaat untuk Ibu Hamil: Pisang juga disarankan untuk dikonsumsi para wanita hamil karena mengandung asam folat, yang mudah diserap janin melalui rahim. Namun, jangan terlalu berlebihan, sebab satu buah pisang mengandung sekitar 85-100 kalori. *Manfaat bagi Penderita Anemia: Dua buah pisang yang dimakan oleh pasien anemia setiap hari sudah cukup, karena mengandung Fe (zat besi) tinggi. *Manfaat bagi Penyakit Usus dan Perut: Pisang yang dicampur susu cair (atau
dimasukkan dalam segelas susu cair dapat dihidangkan sebagai obat dalam kasus penyakit usus. Juga dapat direkomendasikan untuk pasien sakit perut dan cholik untuk menetralkan keasaman lambung. *Manfaat bagi Penderita Lever: Penderita penyakit lever bagus mengonsumsi pisang dua buah ditambah satu sendok madu, akan menambah nafsu makan dan membuat kuat. *Manfaat bagi Diabetes: Pada masyarakat Gorontalo (Sulawesi Utara), jenis pisang goroho yakni pisang khas daerah setempat, merupakan makanan tambahan/pokok bagi orang yang menderita penyakit gula/diabetes melitus, terutama buah pisang goroho yang belum matang, kemudian dikukus dan dicampur kelapa parut muda. *Pisang dan Kecantikan: Bubur pisang dicampur dengan sedikit susu dan madu, dioleskan pada wajah setiap hari secara teratur selama 30-40 menit. Basuh dengan air hangat kemudian bilas dengan air dingin atau es, diulang selama 15 hari, akan menghasilkan pengaruh yang menakjubkan pada kulit. *Pisang untuk mengatur berat Badan: Pisang juga mempunyai peranan dalam penurunan berat badan seperti juga untuk menaikkan berat badan. Telah terbukti seseorang kehilangan berat badan dengan berdiet 4 (empat) buah pisang dan 4 (empat) gelas susu non fat atau susu cair per hari sedikitnya 3 hari dalam seminggu, jumlah kalori hanya 1250 dan menu tersebut cukup menyehatkan.
INFO SASETA
Belajar Senyum dari Rasulullah Rasulullah, amat pemurah akan senyum. Seorang sahabat mengatakan bahwa tak pernah Rasulullah memandang atau mendatanginya, melainkan senantiasa dengan tersenyum. Bibir tipisnya senantiasa menyungging indah, lahir dari keinginan tulus membahagiakan orang lain. mengenal Rosululloh, adalah kekayaan yang tak ternilai harganya bagi kita. Rosululloh sungguh-sungguh dicipta oleh Allah untuk menjadi tauladan. Diamnya, pem-
bicaraannya pula tindakan-tindakannya, dari ujung rambut sampai pangkal kakinya, semuanya pelajaran, seluruhnya adalah referensi berharga pembawa jalan keselamatan bagi yang mengikutinya. Program SASETA yang digulirkan adalah untuk meneladani apa yang rosul contohkan. Dengan SASETA (Salam Senyum Tanya) diharapkan pengabdian di RSUD Dr. Soetomo bisa memberikan warna yang ceriah, yaitu warna kebahagiaan. Senyumlah untuk mereka.
BULETIN BINROH ISLAM RSUD DR. SOETOMO Jumat, 7 September 2012 / 20 Syawal 1433
Bahaya Orang Bermuka Dua
N
abi SAW mengecam orang yang bermuka dua sebagai orang yang termasuk dalam orang-orang terburuk di sisi Allah. Imam Muslim Rahimahullah meriwayatkan dari Yahya bin Yahya, dari Malik, dari Abu Az-Zinad, dari Al-A'raj, dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, “Sesungguhnya, termasuk orang yang paling buruk adalah orang bermuka dua yang mendatangi mereka dengan satu muka dan mendatangi yang lain dengan muka lain.” Dalam riwayat lain disebutkan, “Sesungguhnya termasuk orang terburuk di sisi Allah pada Hari Kiamat, adalah orang yang bermuka dua.” (HR. At-Tirmidzi dari Abu Hurairah) Maksud “orang yang bermuka dua” dalam sabda Nabi di atas, yaitu orang yang menyembunyikan apa yang ada di dalam hatinya ketika bertemu dengan seseorang atau sekelompok orang yang dia musuhi dengan mengatakan perkataan atau sikap yang berbeda dengan apa yang disimpan dalam hatinya. Orang yang bermuka dua adalah orang yang sangat berbahaya. Sebab, dia adalah musuh dalam selimut yang sulit dideteksi atau dibuktikan.
Dalam sejarah Islam, yang dimaksud dengan orang bermuka dua ini adalah orang-orang munafik yang mengaku beriman manakala mereka bersama-sama dengan kaum mukminin. Tetapi, ketika kembali kepada kelompoknya, mereka kembali lagi kepada kekufurannya. Mereka ini lebih berbahaya daripada orang kafir yang jelas-jelas menampakkan kekafirannya. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur`an, “Dan apabila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan, 'Kami telah beriman.' Dan jika mereka kembali kepada setan-setan mereka, mereka mengatakan, 'Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok'.” (AlBaqarah: 14) Khusus untuk orang-orang munafik yang hanya menampakkan keimanan pada lahiriyah saja, sementara dalam hatinya mereka menyembunyikan kekufuran; Allah sangat mencela sikap mereka dan mengancam mereka dengan siksaan-Nya yang pedih di dalam neraka. Allah berfirman, “Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Apabila mereka berdiri untuk shalat, mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah
yaitu orang yang datang kepada satu kelompok dengan menampakkan seolah-olah dirinya berada di pihak mereka dan berseberangan dengan pihak lawannya. Tetapi dalam waktu yang sama, dia juga datang kepada kelompok lain dan melakukan hal yang serupa.” Dalam konteks sekarang, orang seperti ini barangkali bisa disebut sebagai oportunis. Orang yang selalu mencari selamat dan tidak mempunyai idealisme. Nabi bukan hanya mengecam orang yang bermuka dua ini sebagai orang yang termasuk dalam jajaran orang-orang terburuk di sisi Allah, melainkan beliau juga mengancam mereka dengan neraka! Dalam sebuah hadits disebutkan, bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, “Barangsiapa yang mempunyai dua muka di dunia, maka pada Hari Kiamat kelak dia akan diberi dua mulut dari api neraka.” (HR. Abu Dawud dan Ad-Darimi dari Ammar bin Yasir)[5] Jika seseorang diancam akan diberi dua mulut dari api neraka, artinya orang tersebut pun diancam akan dimasukan ke dalam neraka. Al-Alqami mengatakan, “Orang yang bermuka dua ini diberi dua mulut oleh Allah kelak ketika di neraka, karena dulu saat di dunia dia suka mendatangi dua kelompok berbeda dengan muka yang berbeda pula. Setiap kali datang kepada satu kelompok, dia mengatakan sesuatu yang berbeda dengan apa yang dikatakannya kepada kelompok lain. Dia mempunyai dua mulut. Maka Allah pun membuatkan dua mulut baginya di neraka.” Wallahu a'lam
BULETIN EMBUN Diterbitkan oleh Binroh Islam RSUD Dr. Soetomo Penasehat : 1. Direktur - Dr. Dodo Anondo MPH. 2. Dekan FK UNAIR - Prof. Dr. Agung Pranoto, dr. M.Kes, Sp.PD KEMD FINASIM Penanggung Jawab : Dr. H. Imam. Susilo, dr. Sp. PA. Pimpinan Redaksi : dr. H. Wijoto, Sp.S (K) Dewan Redaksi : Tim Kreatif Alamat : Jl. Prof. Moestopo 6-8 Surabaya telp. (031) 5501173
KISAH TELADAN
mereka menyebut nama Allah kecuali sedikit sekali. Mereka dalam keadaan ragu-ragu antara yang demikian (iman dan kafir); tidak masuk kepada golongan ini (orang-orang beriman) dan tidak pula kepada golongan itu (orang-orang kafir). Barangsiapa yang disesatkan Allah, maka kamu sekali-kali tidak akan mendapat jalan (untuk memberi petunjuk) baginya. " Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu). Sesungguhnya orangorang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka.” (AnNisaa`: 142-145) Namun demikian, yang dimaksud dengan mempunyai dua muka dalam hadits ini bukanlah munafik dalam arti kata sesungguhnya. Melainkan seorang muslim yang kondisinya seperti orang munafik, atau dia memiliki sifat seperti sifatnya orang munafik. Imam Al-Qurthubi berkata, “Sesungguhnya yang menyebabkan orang yang mempunyai dua muka ini menjadi orang terburuk adalah karena kondisinya seperti orang munafik. Dia senang melakukan perbuatan batil dan dusta. Dia senang membuat orang lain saling bermusuhan.” Imam An-Nawawi berkata, “Yang dimaksud dengan orang bermuka dua ini,
Fatwa Abu Hurairah, Tentang Wanita Berzina
S
edih. Sampai jatuh pingsan. Tak kuasa mendengar ucapan ulama itu. Betapa beratnya menanggung beban dosa besar. Dalam kitab 'Tanbighul Ghafilin', bahwa Abu Hurairah rahdiyallahu anhu berkata: ”Di suatu malam saya bertemu seorang wanita memakai cadar sedang berdiri di jalan". Tampaknya sangat aneh. Lalu wanita itu berkata : “Wahai Abu Hurairah, saya telah berbuat dosa besar. Apakah saya ada kesempatan bertobat”, ucap wanita itu. “Apa dosamu?”, tanya Hurairah. “Sungguh aku telah berbuat zina dan anak hasil zina ini telah saya bunuh”, jawab wanita itu. “Engkau telah binasa, dan membinasakan, demi Allah tidak ada tobat untukmu”, jawab ulama itu. Maka, wanita itu, ketika ia mendengar fatwa Abu Hurairah itu, menjerit dan langsung pingsan, ketika sadar lalu ia pergi. Ketika wanita itu pergi, Abu Hurairah menjadi gundah. Kegundahan itu, tak pelak membuat ulama yang terkenal itu, menangisi dirinya sendiri. Abu Hurairah menanyakan kepada dirinya sendiri : ”Bagaimana saya memberi fatwa, sedangkan Rasulullah Shallahu alaihi wa salam masih hidup?”, tukasnya. Keesokan harinya Abu Hurairah datang kepada Rasulullah Shallahu alaihi was salam, dan menyampaikan kepada beliau : “Wahai Rasulullah, ada seorang wanita tadi malam meminta fatwa, bahwa dirinya telah berbuat zina, kemudian membunuh bayinya dari hasil perbuatannya itu. Dan, saya mengatakan engkau telah binasa, dan membinasakan, demi Allah tidak ada tobatmu”, ucap Hurairah. “Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un, demi Allah kamu telah celaka dan mencelakakan orang lain, tidakkah kamu memahami ayat ini”, jawab Rasulullah. “Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain berserta Allah tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah
(membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari Kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina, kecuali orangorang yang bertobat, beriman dan mengerjakan amal sholih, maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan, adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (al-Qur'an, al-Furqan : 68-70). Selanjutnya, Abu Hurairah bekata, "Maka saya keluar dari kediaman Rasulullah shallahu alaihi was salam, dan sambil berlari-lari dari gang ke gang lain di kota Madinah, sambil saya bertanya: “Siapakah yang dapat menunjukkan saya pada seorang wanita yang meminta fatwa pada saya tadi malam?”, tanya Hurairah. Tapi, anak-anak kecil yang melihat Abu Hurairah itu, menganggap dia sudah gila. Karena, melihat perilaku Hurairah, yang lari kesana kemari, tanpa tentu arah, dan selalu menanyakan seorang wanita. Kemudian, malam harinya, Hurairah menemukan wanita itu, dan berada di tempatnya semula. Maka, Hurairah memberitahukan pada wanita itu perihal sabda Rasulullah shallahu alaihi was salam, bahwa ia ada kesempatan untuk bertobat. Wanita yang malang itu, berteriak gembira, dan berkata : “Saya mempunyai sebuah kebun, akan saya sedekahkan kepada fakir miskin untuk menebus dosaku”, ucap wanita itu. Padahal, kebun itu, menghasilkan seribu kwintal korma, sedangkan dia sudah tidak memiliki apa-apa lagi. Sejak itu, wanita yang sangat berbahagia itu, terus bertobat siang malam, tanpa henti, sampai saat senja menjelang Isya', ia menemui ajalnya, sambil wajahnya nampak tersenyum. Karena telah terbebas dari dosa. Wallahu 'alam.
Menyejukan Relung Hati
TIPS PRAKTIS
Menghilangkan Kantuk saat Bekerja Perasaan kantuk adalah perasaan yang paling nyaman dan paling ditunggu-tunggu oleh setiap orang. Banyak orang berusaha mencoba berbagai macam cara serta menghabiskan uang banyak hanya untuk mencari cara agar kantuknya datang lalu bisa tidur dengan nyenyak. Namun bila kantuk itu kerap datang di saat yang tidak tepat maka hal itu akan mengganggu juga. Misalnya kantuk yang datang saat bekerja, saat mengendarai kendaraan, saat sedang rapat maupun saat sedang belajar. Berikut ini ada beberapa cara praktis yang bisa Anda lakukan untuk menghilangkan ngantuk saat Anda harus melakukan aktifitas yang tak bisa ditinggalkan. Saat Anda melakukan bekerja atau sedang belajar usahakan agar Anda terus berkonsentrasi pada apa yang anda lakukan. Kehilangan beberapa detik perhatian pada suatu pekerjaan akan membuat Anda buyar konsentrasi dan menyebabkan kebosanan. Kebosanan inilah yang memicu rasa kantuk itu datang. Tidur yang cukup pada malam hari dengan kualitas tidur yang baik sehingga saat terbangun Anda esok paginya akan kembali fit dan mempunyai cukup tenaga yang memadai untuk beraktifitas dengan lancar hingga sore hari. Bila rasa kantuk itu menyerang saat anda sedang di kantor cobalah berdiri dari tempat duduk anda kemudian melakukan sedikit
gerakan olahraga dengan memutar leher atau mengibas-ngubaskan tangan Anda. Anda bisa juga mengatasi ngantuk dengan sejenak meninggalkan pekerjaan anda berjalan-jalan ke tempat lain. Tidur merupakan satu-satunya obat ngantuk yang paling efektif hingga saat ini. Maka istirahatkan sejenak otak dan pikiran Anda. Cobalah mencari tempat yang aman dan terhindar dari pandangan orang banyak untuk sekedar memejamkan mata dan tertidur barang 5 menit saja. Selain itu cara di atas Anda bisa mengatasi ngantuk dengan pergi ke toilet dan membasuh muka dengan air lebih baik lagi berwudhu. Suhu air yang dingin akan membuat Anda segar kembali serta mengusir kantuk yang datang. Bagi Anda penikmat kopi, akan lebih mudah menghilangkan kantuk dengan cara minum kopi. Kopi mengandung kafein yang berkhasiat untuk memacu kerja jantung sehingga lebih banyak memompakan aliran darah ke seluruh tubuh termasuk ke otak. Dengan demikian otak akan terstimulasi kembali untuk bisa melakukan aktifitas secara normal. Meski kopi dianggap sebagai obat ngantuk yang efektif tetapi Anda harus berhati-hati untuk tidak berlebihan mengkonsumsinya terutama bagi Anda yang tidak tahan dengan kafein. Karena mempunyai efek samping Kopi sering membuat jantung berdebar-debar, mual serta banyak kencing.
INFO SASETA
Sebarkan Salam Nabi Muhammad SAW bersabda, ''Kalian tak akan masuk surga sampai kalian beriman dan saling mencintai. Maukah kalian aku tunjukkan satu amalan bila dilakukan akan membuat kalian saling mencintai? Yaitu, sebarkanlah salam di antara kalian.'' (HR Muslim dari Abi Hurairah). Menyebarkan salam berarti menyebarkan kedamaian. Sebab, kata salam mengandung makna kedamaian, keselamatan, dan keamanan. Karena itu, orang yang mengucapkan salam pada hakikatnya mengucapkan
doa terhadap orang yang diberi salam agar senantiasa mendapat kedamaian, kasih sayang, dan berkah dari Allah SWT. Usahakanlah setiap bertemu dengan para pasien ucapkanlah salam. Salam yang kita ucapkan akan menghilangkan jarak antara petugas dengan penderita yang pada akhirnya mampu memberikan motivasi sembuh kepada pasien. Maka sebarkanlah salam berikanlah kedamaian kepada para penderita dengan melaksanakan SASETA (Salam, Senyum, Tanya)
BULETIN BINROH ISLAM RSUD DR. SOETOMO Jumat, 14 September 2012 / 27 Syawal 1433
Berkata Baik
S
alah satu nikmat yang diberikan oleh Allah SWT adalah nikmat lisan. Ia, meskipun kecil bentuknya, namun sangat besar pengaruhnya bagi kebaikan dan keburukan seseorang. Dengan lisan seseorang dapat megungkapkan apa yang dia inginkan, dengannya manusia dapat saling berkomunikasi, manusia dapat saling memberikan kebaikan dan manfaat kepada sesama. Tetapi di balik itu semua, lisan juga dapat menjadi sumber bencana. Maka merupakan kekeliruan jika seseorang berkeyakinan bahwa ucapan itu tidak mempunyai konsekuensi apa-apa. Sebab kalau demikian, maka tidak ada bedanya antara ucapan manusia dengan suara selain manusia. Dan juga tidak ada bedanya antara ucapan yang baik dan yang buruk, perkataan kufur dengan keimanan, jujur dengan dusta, benar dengan nifaq dan seterusnya. Sehingga orang yang mengucapkan perkataan baik tidak mendapat pahala apa-apa dan yang berbicara buruk juga tidak akan mendapatkan dosa. Padahal Allah SWT berfirman dalam surat Qaaf: 18, artinya: “Tiada suatu ucapan pun yang diucapkan melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir”. Nabi SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah SWT akan melewatkan dari ummatku (tidak menyiksa) terhadap apaapa yang terlintas dalam benak atau yang
dikatakan oleh jiwanya (hatinya) selagi dia tidak mengerjakan atau mengucap kannya." (HR. al-Bukhari). Lisan seseorang adalah merupakan cerminan dari baik dan buruknya orang tersebut, bahkan merupakan salah satu penentu baik buruknya kualitas iman seseorang. Nabi SAW bersabda, "Tidak akan lurus iman seorang hamba sehingga lurus hatinya, dan tidak akan lurus hatinya, sehingga lurus lisannya. Dan seseorang tidak akan masuk surga apabila tetangganya tidak merasa aman dari kejahatan lisannya." (HR. Imam Ahmad dan lainnya). Kedudukan Ucapan yang Baik Allah SWT mengaitkan perintah berkata yang benar dan baik dengan perintah taqwa, dan Dia juga menjelaskan bahwa keduanya (takwa dan ucapan yang benar) akan menjadi sebab seseorang berperilaku baik dan mendapatkan ampunan. Allah SWT berfirman, artinya, “Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah SWT memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa menaati Allah SWT dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar?¨ (QS. al-Ahzab: 70-71).
Ucapan yang Baik Merupakan Salah Satu Sarana Terbesar untuk Masuk Surga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Barang siapa yang dapat menjamin untukku apa yang ada di antara dua dagunya (lisan) dan apa yang ada di antara kedua kakinya (kemaluan) maka aku menjamin untuknya surga." (HR. al-Bukhari).
Ucapan yang Baik Mendatangkan Keridhaan Allah SWT Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Sesungguhnya seseorang mengucapkan perkataan yang diridhai Allah Subhanahu wata’ala yang mana dia tidak pernah menyangka perkataannya itu akan menyebabkan dampak yang baik, yang karenanya Allah Subhanahu wata’ala akan menulis keridhaan-Nya baginya sampai pada hari dia menemui-Nya.” (HR. Malik, at-Tirmidzi dan Ibnu Majah) Ucapan yang Baik Merupakan Indikator Kebaikan Seorang Mukmin Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda, "Sebaik-baik kualitas keislaman kaum mukminin adalah orang yang kaum muslimin merasa aman dari (kejahatan) lisan dan tangannya. Sebaik-baik (kualitas) keimanan kaum mukminin adalah yang paling baik akhlaqnya.” (HR. ath-Thabrani dan Ibnu Nashar) Ucapan yang Baik Merupakan Salah Satu Tanda Keimanan Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda, "Barang siapa yang beriman kepada Allah SWT dan hari Akhir maka hendaklah dia berkata yang baik atau diam." (HR. al-Bukhari dan Muslim)
BULETIN EMBUN Diterbitkan oleh Binroh Islam RSUD Dr. Soetomo Penasehat : 1. Direktur - Dr. Dodo Anondo MPH. 2. Dekan FK UNAIR - Prof. Dr. Agung Pranoto, dr. M.Kes, Sp.PD KEMD FINASIM Penanggung Jawab : Dr. H. Imam. Susilo, dr. Sp. PA. Pimpinan Redaksi : dr. H. Wijoto, Sp.S (K) Dewan Redaksi : Tim Kreatif Alamat : Jl. Prof. Moestopo 6-8 Surabaya telp. (031) 5501173
KISAH TELADAN
Ucapan yang Baik Lebih Baik daripada Sedekah yang Diikuti Ucapan Buruk. Tidak ada yang menyangkal bahwa sedekah adalah merupakan amal yang sangat mulia dan baik. Tetapi itu tidak memiliki makna apa-apa jika orang yang bersedekah tadi mengiringi sedekahnya dengan ucapan yang buruk, menyakitkan atau mengungkit-ungkitnya. Di sisi Allah ia tidak mendatangkan pahala, layaknya orang yang berbuat riya' dan tidak beriman kepada Allah dan hari Akhir. Allah berfirman, artinya, "Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakit kan (perasaan sipenerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun.” (QS. alBaqarah:263) Rasulullah SAW sendiri telah menjelaskan, bahwa kalimat yang baik adalah termasuk shadaqah, karena keberadaannya yang dapat membahagiakan orang lain, sebagaimana sedekah yang akan membuat bahagia orang yang disedekahi.
Pelajaran dari kisah Thalut Ada kisah menarik yang disajikan al-Quran seputar persiapan Thalut dalam menghadapi pasukan Jalut. Persiapan itu berupa ujian Allah yang akhirnya menyeleksi siapa yang bisa terus berjuang, dan siapa yang lemah. Thalut berkata kepada pasukannya, "Sesungguhnya Allah menguji kalian dengan sungai. Siapa yang meminum airnya, maka ia bukan pengikutku. Kecuali mereka yang meminum dengan seciduk tangan." Itulah di antara isi dari surah al-Baqarah ayat 249. Kenapa sungai? Buat ukuran masyarakat Timur Tengah yang bergurun pasir dan berudara sangat panas, sungai merupakan sesuatu yang sangat menggiurkan. Dia adalah sumber penghidupan yang kerap menjadi penyebab timbulnya peperangan antar suku, bahkan negara. Sungaai bagi masyarakat Timur Tengah bisa dianggap sebagai bentuk keindahan duniawi yang begitu menggiurkan. Perhatikan apa yang dikecualikan Thalut terhadap sungai itu. "Kecuali, meminum dengan seciduk tangan." Seciduk tangan adalah ukuran wajar yang dibutuhkan seorang mu'min yang aktivis, dan juga seorang manusia untuk bisa tetap bertahan hidup. Ukuran yang tidak akan menggiring orientasi perjuangan kearah tempat baru yang melenceng dari cita-cita sejati. Mungkin, ada banyak angan-angan yang menerawang diangan-angan di benak pasukan Thalut: “Apa salahnya kalau kita nikmati kesejukan air sungai sebanyak-banyaknya, agar daya perlawanan bisa lebih kuat. Apa salahnya memanfaatkan air sungai, agar modal perjuangan bisa lebih mapan. Dan seterusnya”, diangan mereka. Tapi, logika perjuangan memiliki logika yang lain. Siapa yang hatinya 'tenggelam' dengan keindahan sungai, orientasinya perjuangannya akan melenceng. Ketegasan
dan kewajaran terhadap keindahan sungai juga bisa membentengi terhadap masuknya langkah-langkah setan. Dan ini yang akhirnya terbukti. Mereka yang berpuas-puas dengan fasilitas sungai yang begitu menggoda dalam jalan perjuangan, keberaniannya menjadi susut, fisiknya melemah. Karena perutnya kekenyangan. Dan satu hal yang lebih penting:”Kedekatan dan ketawakalannya kepada Allah seolah menguap bersama menguapnya keikhlasan dalam berjuang”. Ayat lain mengisyaratkan hal yang sama. Dalam surah At-Taubah ayat 34, Allah swt. berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya sebagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benarbenar memakan harta orang dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah...." Para mufasirin mengambil pelajaran. Seruan 'hai orang-orang beriman' dalam ayat di atas, menjadi pengingat bahwa perilaku dan karakter para tokoh agama Yahudi dan Nasrani dalam soal keuangan bisa tertular di kalangan tokoh dan aktivis Islam. Karena itu, berhatihatilah terhadap godaan dan tarikan uang. Hal inilah yang Allah ajarkan kepada para Nabi dan Rasul dalam menunaikan misi dakwah. Para Nabi dan Rasul mengatakan, "Aku sama sekali tidak meminta upah dari kalian. Upahku hanya kuharapkan dari Allah, pencipta dan pemilik alam raya ini." Boleh jadi, ujian Allah untuk para aktivis Gerakan Islam saat ini, jauh lebih berat dari apa yang pernah dialami pasukan Thalut. Karena saat ini, 'sungai' kemewahan kehidupan tidak hanya satu. Ada di depan, di samping, kanan, kiri, atas dan bawah. Semuanya melambailambai untuk menawarkan 'kerjasama', 'sinergi', 'partnership' dalam perjuangan Islam. Wallahu 'alam
Menyejukan Relung Hati
TIPS PRAKTIS
Khasiat Biji dan Buah Pepaya Buah pepaya, mudah sekali didapat, murah dan yang terpenting memiliki banyak sekali manfaat. Khasiat pepaya salah satunya adalah mengandung banyak vitamin A dan C selain vitamin dan mineral yang lain. Selain itu, tidak hanya buahnya, bagian akar, getah, biji dan daunnya juga bermanfaat. Manfaat pepaya tidak terlepas dari enzim papain yang terkandung di dalamnya. Enzim papain sangat bermanfaat untuk tubuh. Manfaatnya antara lain mempercepat proses pencernaan terutama zat protein yang sulit untuk dicerna oleh tubuh. Buah pepaya sendiri tidak mengandung banyak protein namun berkat papain, semua protein itu dapat dicerna dan sekaligus diserap oleh tubuh. Papain membantu proses pembentukan arginin yang mempengaruhi produksi hormon untuk pertumbuhan manusia. Hormon ini nantinya berperan dalam mengurangi lemak tubuh, menyehatkan otot dan mencegah kanker payudara. Enzim papain dalam buah pepaya juga bermanfaat untuk membuang racun di dalam tubuh, mempercepat proses pencernaan lemak dan karbohidrat. Khasiat pepaya juga berperan sebagai zat antiseptik dalam tubuh yang bisa menghambat bakteri merugikan. Mencegah berbagai penyakit seperti gangguan ginjal, gangguan haid, dan tekanan darah tinggi merupakan manfaat pepaya yang lainnya.
BULETIN BINROH ISLAM RSUD DR. SOETOMO Jumat, 21 September 2012 / 5 Dzulqo’dah 1433
Wasiat tentang Sholat Buah pepaya yang matang juga mengandung zat penting tubuh yakni betakaroten. Bahkan buah pepaya memiliki kandungan yang lebih tinggi disbanding buah lainnya. Betakaroten ini adalah antioksidan yang berperan mencegah serangan radikal bebas dan mencegah kanker. Pepaya tidak hanya bermanfaat bagian buahnya tapi juga bijinya. Biji pepaya bisa digunakan untuk mengobati penyakit cacing yakni dengan mengunyah sesendok teh biji saat perut kosong. Biji pepaya juga membantu mengatasi diare dan gangguan pencernaan. Khasiat pepaya dari bijinya juga terlihat dari manfaatnya untuk menjaga kesehatan mata. Biji pepaya mengandung zat likopen yang penting untuk membuat mata tetap sehat dan berbinar. Mulailah mengonsumsi biji pepaya sebanyak sepuluh butir setiap hari maka Anda akan merasakan manfaatnya. Biji pepaya juga dapat untuk menghitamkan rambut. Caranya segenggam biji buah pepaya disangrai sampai kering kemudian ditumbuk. Lalu disaring, tambahkan sedikit air dan oleskan ke rambut.
INFO SASETA
Tetap Salam, Senyum, Tanya Kita tidak pernah bisa menduga apa yang akan terjadi di akhir hari. Mengawali hari dengan hati riang dan semangat menjulang, kadang bisa diakhiri dengan bersungut-sungut atau marah oleh sebab berbagai macam hal. Semangat dan keriangan yang tadinya dirasakan penuh, seolah-olah terkikis habis oleh satu atau dua kejadian yang dialami. Rasanya, keseluruhan hari itu menjadi begitu buruk oleh sebab peristiwa yang dialami di ujung hari.Namun kita harus senantiasa sadar dan
ingat, bahwa kita memiliki tugas yang mulia. Pelayanan maksimal yang kita berikan kepada pasien akan memberi dorongan motivasi mereka untuk sembuh. Kekuatan motivasi ini mampu merubah yang pesimis jadi optimis. Senantiasa kita mengingatkan bahwa SASETA (Salam, Senyum, Tanya) bertujuan menjembatani komunikasi antara petugas dan penderita. Jangan sampai perasaan kesal kita menjadikan keikhlasan kita menguap begitu saja. Lakukan SASETA untuk mencapai Layanan Sepenuh Hati (LSH).
S
audara-saudara rahimakumullah, ketahuilah bahwa sesungguhnya bencana yang dahsyat, perbuatan yang paling buruk, dan aib yang paling nista adalah kurangnya perhatian masyarakat pada salat lima waktu, salat Jumat dan salat jamaah, padahal semua itu adalah ibadahibadah yang dengannya Allah meninggikan derajat dan menghapuskan dosa-dosa maksiat. Dan salat adalah cara ibadah seluruh penghuni bumi dan langit. Rasulullah SAW bersabda: "Langit merintih dan memang ia pantas merintih, karena pada setiap tempat untuk berpijak terdapat malaikat yang bersujud atau berdiri (salat) kepada Allah Azza Wa Jalla." (HR Turmudzi, Ibnu Majah dan Ahmad) Orang yang meninggalkan salat karena dilalaikan oleh urusan dunia akan celaka nasibnya, berat siksanya, merugi perdagangannya, besar musibahnya, dan panjang penyesalannya.
Dengarkanlah nasihatku tentang nasib orang yang meninggalkan salat, baik semasa hidup maupun setelah meninggal. Sesungguhnya Allah merahmati orang yang mendengarkan nasihat kemudian memperhatikan dan mengamalkannya. Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya salat adalah kewajiban yang ditentukan waktunya bagi orang-orang yang beriman." (QS An-Nisa`, 4:103) Abu Hurairah RA meriwayatkan, “Setelah Isya' aku bersama Umar bin Khottob RA pergi ke rumah Abu Bakar AsShiddiq RA untuk suatu keperluan. Sewaktu melewati pintu rumah Rasulullah SAW, kami mendengar suara rintihan. Kami pun terhenyak dan berhenti sejenak. Kami dengar beliau menangis dan meratap. "Ahh..., andaikan saja aku dapat hidup terus untuk melihat apa yang diperbuat oleh umatku terhadap salat. Ahh..., aku sungguh menyesali umatku." "Wahai Abu Hurairah, mari kita ketuk pintu ini,' kata Umar RA. Umar kemudian mengetuk pintu. 'Siapa?' tanya Aisyah RA. 'Aku bersama Abu Hurairah." Kami meminta izin untuk masuk dan ia mengizinkannya. Setelah masuk, kami lihat Rasulullah SAW sedang bersujud dan menangis sedih, beliau berkata dalam sujudnya:
salat. Jika salat seseorang cacat, maka seluruh amalnya akan ditolak. Rasulullah SAW bersabda: “Wahai Abu Hurairah, perintahkanlah keluargamu untuk salat, karena Allah akan memberimu rezeki dari arah yang tidak pernah kamu duga.” Atha' Al-Khurasaniy berkata, “Sekali saja seorang hamba bersujud kepada Allah di suatu tempat di bumi, maka tempat itu akan menjadi saksinya kelak di hari kiamat. Dan ketika meninggal dunia tempat sujud itu akan menangisinya.” Rasulullah SAW bersabda: “Salat adalah tiang agama, barang siapa menegakkannya, maka ia telah menegakkan agama, dan barang siapa merobohkannya, maka ia telah merobohkan agama. (HR Baihaqi). Barang siapa meninggalkan salat dengan sengaja, maka ia telah kafir.” (HR Bazzar dari Abu Darda`) “Barang siapa bertemu Allah sedang ia mengabaikan salat, maka Allah sama sekali tidak akan mempedulikan kebaikannya.” (HR Thabrani) “Barang siapa meninggalkan salat dengan sengaja, maka terlepas sudah darinya jaminan Muhammad.” (HR Ahmad dan Baihaqi) “Allah telah mewajibkan salat lima waktu kepada hambaNya. Barang siapa menunaikan salat pada waktunya, maka di hari kiamat, salat itu akan menjadi cahaya dan bukti baginya. Dan barang siapa mengabaikannya, maka ia akan dikumpulkan bersama firaun dan Haman.” (HR Ibnu Hibban dan Ahmad)
BULETIN EMBUN Diterbitkan oleh Binroh Islam RSUD Dr. Soetomo Penasehat : 1. Direktur - Dr. Dodo Anondo MPH. 2. Dekan FK UNAIR - Prof. Dr. Agung Pranoto, dr. M.Kes, Sp.PD KEMD FINASIM Penanggung Jawab : Dr. H. Imam. Susilo, dr. Sp. PA. Pimpinan Redaksi : dr. H. Wijoto, Sp.S (K) Dewan Redaksi : Tim Kreatif Alamat : Jl. Prof. Moestopo 6-8 Surabaya telp. (031) 5501173
KISAH TELADAN
“Duhai Tuhanku, Engkau adalah Waliku bagi umatku, maka perlakukan mereka sesuai sifat-Mu dan jangan perlakukan mereka sesuai perbuatan mereka.” "Ya Rasulullah, ayah dan ibuku menjadi tebusanmu. Apa gerangan yang terjadi, mengapa engkau begitu sedih?" "Wahai Umar, dalam perjalananku ke rumah Aisyah sehabis mengerjakan salat di mesjid, Jibril mendatangiku dan berkata, 'Wahai Muhammad, Allah Yang Maha Benar mengucapkan salam kepadamu,' kemudian ia berkata, 'Bacalah!' "Apa yang harus kubaca?" "Bacalah: "Maka datanglah sesudah mereka pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan salat dan memperturutkan hawa nafsunya, mereka kelak akan menemui kesesatan." (QS Maryam, 19:59) "Wahai Jibril, apakah sepeninggalku nanti umatku akan mengabaikan salat?" "Benar, wahai Muhammad, kelak di akhir zaman akan datang sekelompok manusia dari umatmu yang mengabaikan salat, mengakhirkan salat (hingga keluar dari waktunya), dan memperturutkan hawa nafsu. Bagi mereka satu dinar lebih berharga daripada salat.” Hadits ini juga diriwayatkan oleh Ibnu Umar RA. Abu Darda` berkata, “Hamba Allah yang terbaik adalah yang memperhatikan matahari, bulan dan awan untuk berdzikir kepada Allah, yakni untuk mengerjakan salat.” Diriwayatkan pula bahwa amal yang pertama kali diperhatikan oleh Allah adalah
Tidak Fatimah, Selagi Ada Muslim Miskin
D
alam shiroh terdapat kisah yang disampaikan oleh Shahabat Ali bin AbiThalibyangtelahmelaksanakan kebaikan-kebaikan yang pernah dijalankan oleh Rasulullah Shallahu Alaihi Wa Sallam, dan membawa misi yang amat berat. Tokoh yang kelak diambil menantu Nabi Shallahu Alaihi Wa Sallam, dan menikahi Fatimah itu, memang selalu ditakdirkan menghadapi kehidupan yang sulit. Adapun, kenikmatan, kemewahan, bahkan semata-mata istirahat pun, hal-hal yang tak layak bagi Ali. Ali melihat keadaan keadaan Rasulullah , di saat bahaya yang beliau hadapi bersama pamannya Abu Thalib, dan bahaya itu telah mencapai puncak yang sangat mengkawa tirkan, maka tampillah keutamaannya dalam kebesaran yang agung, hingga mampu mengatasi marabaya, terungkap dari kalimat beliau, ketika menghadapi keinginan kaum kafir Qurays, yangdipimpinAbuSofyan,danungkapanitu, “Demi Allah meskipun mereka meletakkan matahari di tangan kananku dan rembulan di tangan kiriku, aku tetap tiak akan meninggalkan urusan ini sampai akhirnya Allah menjadikannya berhasil, atau aku binasakarenanya”. Pada peristiwa lainnya, Ali melihat pula sikap seperti itu, di saat pembebasan Makkah (Yaumul Fath). Nasib kaum Qurays saat itu benar-benar tergantung kepada keputusan
yangakan keluar dari Rasulullah. Kiranya jiwa pemaafnya tampil ke depan dengan segala keramah tamahannya yang luas dan kasih sayangnya yang menyejukkan. Perbuatan mereka yang selama ini, membunuh sanak keluarga dan para shahabatnya, mengunyah-ngunyah hati pamannya dan mencincang jasadnya, semua dilupakannya. Alimenyaksikansemuanyaitu. Tidak mungkin sifat-sifat seperti itu akan dimiliki oleh jenis manusia yang selalu dipenuh dengan hawanafsunya. ShahabatAli tahu dan belajar dari Rasulullah, ketika beliau membatasi dirinya untuk tidak meminum susu, ia memberi kannya kepada seorang muslimyangmiskin. Dan, suatu ketika Ali menyuruh isterinya Fatimah, puteri Rasulullah ShllahuAlaihiWa Sallam, meminta agar diberi bagian , walau sedikit, sebagaimana biasa yang diperolehya dengan mudah oleh kaum muslimin lainnya. Namun, Rasulullah dengan air mata berlinang,sebagaibuktikasihsayangseorangayah kepadaanaknya,menjawab, “Tidak, Fatimah.. Bapak tidak akan memberikannyakepadamu,sementarakaum muslimin yang miskin tidak mendapatkannya”, ucap Rasulullah Shallahu Alaihi Wa SalamkepadaputerinyaFatimah. Sedih memang. Tapi, itulah hakekat manusiayangtidaklagidibelengguolehhawa nafsunya.Walllahu'alam.
Menyejukan Relung Hati
TIPS PRAKTIS
Pertolongan Pertama Demam Demam bukan penyakit tetapi merupakan tanda bahwa tubuh kita ada gangguan misal infeksi. Penting sekali kita tahu bagaimana melakukan pertolongan pertama pada demam. Simak yang berikut ini : 1. UKUR SUHU, jangan mengukur suhu dengan menggunakan punggung tangan yang ditempel di dahi. Cara konvensional ini sangat diragukan akurasinya. Gunakan thermometer air raksa atau digital. Jepit thermometer tersebut diketiak atau di bawah lidah selama kurang lebih 30 detik pada thermometer digital dan 3-5 menit pada thermometer air raksa. Ulangi kembali setiap empat jam. Suhu tubuhnormal anatra 36-37 derajat celcius. 2. BANYAK MINUM AIR, sejalan meningkatnya suhu tubuh, hal yang paling dikhawatirkan adalah tubuh mengalami dehidrasi. Untuk mengantisipasinya, banyakbanyak minum air putih dan buang air kecil. Lebih baik lagi kalau minum jus buah yang berkhasiat menurunkan panas tubuh. Dengan makin sering kita minum, keringat akan banyak yang akan keluar, itu pertanda proses netralisasi pembakaran dalam tubuh. Biasanya setelah itu suhu tubuh kita normal kembali. 3. KOMPRES, biasanya sebelum demam tubuh akan mengigil. Dalam kondisi seperti ini, segera selimuti tubuh agar cepat terjadi panas tubuh. Begitu tubuh mulai memanas, ganti baju dengan bahan yang lebih tipis. Kalau dalam ruangan ber AC, biarkan ruangan
dalam keadaan dingin, atau kencangkan kipas angin namun jangan diarahkan ke tubuh kita. Kemudian kompres tubuh dengan air, bukan air es di dahi, ketiak, pelipatan paha kanan kiri. Tapi pastikan kita hanya mengompresnya di daerah perut, seka ketiak dan daerah lipatan paha. Lakukan cara ini terus-menerus sampai suhu kembali normal. 4. MINUM OBAT PENURUN PANAS, biar demam cepat kembali normal, minumlah obat penurun panas seperti paracetamol, aspirin atau ibuprofen (sesuai dengan advis dokter). Pastikan kita meminumnya sesuai aturan pakai yang tertera pada kemasan obat tersebut. Namun kalau kita cenderung alergi terhadap jenis obat-obatan tertentu, jangan ambil resiko, langsung konsultasi ke dokter saja. 5. KONSUMSI VITAMIN C, sambil menunggu demam mereda, konsumsi makanan bergizi. Sertakan juga buah-buahan yang mengandung vitamin C, seperti jeruk, jambu atau papaya. Memang dalam keadaan demam, jangankan makan, tidur saja tidak nyaman. Namun makan makanan yang bergizi, khususnya vitamin C, sangat baik menjaga ketahan tubuh. Selain itu vitamin ini bisa cepat mengganti sel-sel tubuh yang mati. Kalau lima tahap pertolongan pertama tadi sudah dilakukan namun suhu tubuh tidak turun-turun juga, berarti ada masalah misal infeksi serius. Jangan tunggu-tunggu lagi. Langsung periksakan ke dokter.
INFO SASETA
Shodaqoh Lisan Shodaqoh tidaklah harus dengan uang/harta. Kita bisa shodaqoh dengan lisan kita. Lisan adalah perangkat tubuh kita yang sangat sulit dikendalikan. Lisan bisa menjadi sangat manis semanis madu tapi bisa juga tajam setajam sembilu. Lisan bisa mendekatkan orang yang baru kenal tetapi juga bisa mencerai beraikan dua orang yang bersaudara. Ketika kita bertanya kepada penderita yang kita layani
tentang kabarnya atau masalahnya hari ini, itu sudah shodaqoh. Walaupun kita tahu hari ini mereka masih sakit. Pertanyaan dengan senyum lembut akan menyambung hubungan kekrabatan dan keakraban, itulah pelaksanaan SASETA. Tujuan utama SASETA (Salam, Senyum, Tanya) untuk menjalin komunikasi antara petugas dan penderita sehingga tercapainya Layanan Sepenuh Hati.
BULETIN BINROH ISLAM RSUD DR. SOETOMO Jumat, 28 September 2012 / 12 Dzulqo’dah 1433
Mengapa Hati Keras Membatu?
H
ati adalah sumber penalaran, tempat pertimbangan, tumbuhnya cinta dan benci, keimanan dan kekufuran, taubat dan keras kepala, ketenangan dan kegoncangan. Hati juga sumber kebahagiaan, jika kita mampu membersihkannya, namun sebaliknya merupakan sumber bencana jika menodainya. Aktivitas badan sangat tergantung lurus bengkoknya hati. Abu Hurairah Radhiallaahu anhu berkata, “Hati adalah raja, sedangkan anggota badan adalah tentara. Jika raja itu bagus, maka akan bagus pula tentaranya. Jika raja itu buruk, maka akan buruk pula tentaranya.” Tanda-Tanda Kerasnya Hati Hati yang keras memiliki tanda-tanda yang bisa dikenali, di antara yang terpenting sebagai berikut : * Malas Melakukan Kataatan dan Amal Kebaikan. Terutama malas untuk menjalankan ibadah, bahkan mungkin meremehkan nya, melakukan shalat asal-asalan tanpa ada kekhusyukan dan kesungguhan, merasa berat dan enggan, merasa berat pula menjalankan ibadah-ibadah sunnah. Allah telah menyifati kaum munafiqin. FirmanNya, artinya, “Dan mereka tidak mengerjakan shalat, melainkan dengan malas dan tidak (pula) menafkahkan
(harta) mereka, melainkan dengan rasa enggan.” (At-Taubah : 54) * Tidak Tersentuh Oleh Ayat Al-Qur'an dan Petuah. Ketika disampaikan ayat-ayat yang berkenaan dengan janji dan ancaman Allah, maka tidak terpengaruh sama sekali, tidak mau khusyu' atau tunduk, dan juga lalai dari membaca al-Qur'an serta mendengarkannya, bahkan enggan dan berpaling darinya. Sedang kan Allah Subhannahu wa Ta'ala telah memperingatkan, artinya, “Maka beri peringatanlah dengan al-Qur'an orang yang takut kepada ancaman-Ku.” (Qaaf : 45) *Tidak Tersentuh dengan Ayat Kauniyah. Tidak tergerak dengan adanya peristiwa-peristiwa yang dapat memberikan pelajaran, seperti kematian, sakit, bencana dan semisalnya. Dia memandang kematian
* Kurang Mengagungkan Allah. Sehingga hilang rasa cemburu dalam hati, kekuatan iman melemah, tidak marah ketika larangan Allah diterjang, serta tidak mengingkari kemungkaran. Tidak mengenal yang ma'ruf serta tidak peduli terhadap segala kemaksiatan dan dosa. * Kegersangan Hati. Kesempitan dada, mengalami kegoncangan, tidak pernah merasakan ketenangan dan kedamaian sama sekali. Hatinya gersang terus-menerus dan selalu gundah terhadap segala sesuatu. * Kemaksiatan Berantai. Termasuk fenomena kerasnya hati adalah lahirnya kemaksiatan baru akibat dari kemaksiatan yang telah dilakukan sebelumnya, sehingga menjadi sebuah lingkaran setan yang sangat sulit bagi seseorang untuk melepaskan diri.
KISAH TELADAN
atau orang yang sedang diusung ke kubur sebagai sesuatu yang tidak ada apa-apanya, padahal cukuplah kematian itu sebagai nasihat. “Dan tidakkah mereka (orangorang munafik) memperhatikan bahwa mereka diuji sekali atau dua kali setiap tahun, kemudian mereka tidak (juga) bertaubat dan tidak (pula) mengambil pelajaran?” (At-Taubah :126) * Berlebihan Mencintai Dunia dan Melupakan Akhirat. Orientasi hidup dan segala keinginannya tertumpu untuk urusan dunia semata. Segala sesuatu ditimbang dari sisi dunia dan materi. Cinta, benci dan hubungan dengan sesama manusia hanya untuk urusan dunia saja. Ujungnya, jadilah dia seorang yang dengki, egois dan individualis, bakhil dan tamak terhadap dunia.
Sepuluh Sahabat yang Dijamin Masuk Surga “Dan orang-orang yang terdahulu lagi yang petama-tama (masuk Islam) di antara orangorang Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridho kepada mereka dengan mereka dan mereka ridho kepada Allah. Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang agung.” (Qs At-Taubah : 100) Berikut ini 10 orang sahabat Rasul yang dijamin masuk surga (Asratul Kiraam). 1. Abu Bakar Siddiq ra. Beliau adalah khalifah pertama sesudah wafatnya Rasulullah Saw. Selain itu Abu bakar juga merupakan lakilaki pertama yang masuk Islam, pengorbanan dan keberanian beliau tercatat dalam sejarah, bahkan juga didalam Quran surah At-Taubah ayat ke-40 2. Umar Bin Khatab ra. Beliau adalah khalifah ke-dua sesudah Abu Bakar, dan termasuk salah seorang yang sangat dikasihi oleh Nabi Muhammad Saw semasa hidupnya. Sebelum memeluk Islam, Beliau merupakan musuh yang paling ditakuti oleh kaum Muslimin. Namun semenjak ia bersyahadat dihadapan Rasul, ia menjadi salah satu benteng Islam yang mampu menyurutkan perlawanan kaum Quraish terhadap diri Nabi dan sahabat. 3. Usman Bin Affan ra. Khalifah ketiga setelah wafatnya Umar, pada pemerintahannyalah seluruh tulisan-tulisan wahyu yang pernah dicatat oleh sahabat semasa Rasul hidup dikumpulkan, kemudian disusun menurut susunan yang telah ditetapkan oleh Rasulullah Saw sehingga menjadi sebuah kitab suci sebagaimana yang kita dapati sekarang.
BULETIN EMBUN Diterbitkan oleh Binroh Islam RSUD Dr. Soetomo Penasehat : 1. Direktur - Dr. Dodo Anondo MPH. 2. Dekan FK UNAIR - Prof. Dr. Agung Pranoto, dr. M.Kes, Sp.PD KEMD FINASIM Penanggung Jawab : Dr. H. Imam. Susilo, dr. Sp. PA. Pimpinan Redaksi : dr. H. Wijoto, Sp.S (K) Dewan Redaksi : Tim Kreatif Alamat : Jl. Prof. Moestopo 6-8 Surabaya telp. (031) 5501173
4. Ali Bin Abi Thalib ra. Merupakan khalifah keempat, beliau terkenal dengan siasat perang dan ilmu pengetahuan yang tinggi. Selain Umar bin Khatab, Ali bin Abi Thalib juga terkenal keberaniannya didalam peperangan. Beliau
sudah mengikuti Rasulullah sejak kecil dan hidup bersama Beliau sampai Rasul diangkat menjadi Nabi hingga wafatnya. 5. Thalhah Bin Abdullah ra. Masuk Islam dengan perantaraan Abu Bakar Siddiq ra, selalu aktif disetiap peperangan selain Perang Badar. Didalam perang Uhud, beliaulah yang mempertahankan Rasulullah Saw sehingga terhindar dari mata pedang musuh, sehingga putus jari-jari beliau. 6. Zubair Bin Awaam. Memeluk Islam juga karena Abu Bakar Siddiq ra, ikut berhijrah sebanyak dua kali ke Habasyah dan mengikuti semua peperangan. Beliau pun gugur dalam perang Jamal dan dikuburkan di Basrah pada umur 64 tahun. 7. Sa'ad bin Abi Waqqas. Mengikuti Islam sejak umur 17 tahun dan mengikuti seluruh peperangan, pernah ditawan musuh lalu ditebus oleh Rasulullah dengan ke-2 ibu bapaknya sendiri sewaktu perang Uhud. 8. Sa'id Bin Zaid. Sudah Islam sejak kecilnya, mengikuti semua peperangan kecuali Perang Badar. Beliau bersama Thalhah Bin Abdullah pernah diperintahkan oleh rasul untuk memata-matai gerakan musuh (Quraish). Meninggal dalam usia 70 tahun dikuburkan di Baqi'. 9. Abdurrahman Bin Auf. Memeluk Islam sejak kecilnya melalui Abu Bakar Siddiq dan mengikuti semua peperangan bersama Rasul. Turut berhijrah ke Habasyah sebanyak 2 kali. 10. Abu Ubaidillah Bin Jarrah. Masuk Islam bersama Usman bin Math'uun, turut berhijrah ke Habasyah pada periode kedua dan mengikuti semua peperangan bersama Rasulullah Saw. Meninggal pada tahun 18 H di urdun (Syam) karena penyakit pes, dan dimakamkan di Urdun yang sampai saat ini masih sering diziarahi oleh kaum Muslimin.