1
PENGANTAR Hari ini kita hidup di masa ketika teknologi informasi dan komunikasi menjadi kian massif. Para pemikir sosial menilai perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa perubahan besar di masyarakat. Hampir setiap sendi kehidupan kita dipengaruhi oleh perubahan itu. Internet dan kemunculan media baru telah menghubungkan semua orang dengan menerabas batas-batas yang dulu ada. Kini semua orang memiliki peluang yang lebih besar untuk mengakses maupun berbagi informasi. Kondisi ini memungkinkan individu maupun komunitas di wilayah-wilayah yang berjauhan untuk saling berkomunikasi, berbagi pengalaman, dan bersolidaritas. Manuel Castells (2000) menyebut fenomena ini sebagai masyarakat jaringan. Dan di dalam jaringan itulah saat ini kekuasaan itu berada. Tentu saja, dalam setiap perubahan tidak hanya ada peluang namun juga tantangan. Tepat dalam konteks itulah Jagongan Media Rakyat atau JMR tahun ini digelar. Kali ini, JMR mengangkat tema besar “Menganyam Inisiatif Komunitas”. Tema ini diangkat sebagai wujud apresiasi bagi segenap komunitas yang telah berkreasi dan menyiasati segala keterbatasannya hingga menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain maupun kelestarian lingkungan, dengan memaksimalkan peluang dari akses informasi yang kian terbuka. Melalui tema tersebut, JMR ingin menjadi ruang antara yang mempertemukan berbagai komunitas dengan inisiatifnya. Di ruang itulah masing-masing komunitas bisa saling berbagi pengalaman dalam merespons peluang dan tantangan yang ada, untuk kemudian saling menghubungkan diri menjadi bagian dari sebuah jaringan yang berselang-seling menganyam tujuan bersama. Tema “Menganyam Inisiatif Komunitas” akan dikupas dalam tiga kategori pembahasan, yakni inovasi, literasi dan advokasi. Melalui tiga kategori ini, JMR diharapkan bisa menghadirkan beragam sisi dampak dari perubahan, termasuk cara komunitas merespons dampak tersebut, secara lebih utuh. Pada 2016 ini, JMR diselenggarakan untuk yang ke empat kalinya. Kegiatan ini pertama kali digagas pada 2010 dan kemudian menjadi kegiatan rutin dua tahunan. Sejak awal, JMR memang dirancang sebagai ruang untuk memertemukan kelompok-kelompok masyarakat yang secara umum memerjuangkan kepentingan komunitas, maupun secara khusus bergelut di bidang tata kelola informasi—termasuk di dalamnya media komunitas.
2
JMR diharapkan bisa menjadi tempat mengartikulasikan aspirasi yang berujung pada gerakan bersama untuk mendorong perbaikan di sektor media dan tata kelola informasi yang lebih berpihak kepada rakyat.
TENTANG JAGONGAN MEDIA RAKYAT Jagongan Media Rakyat (JMR) 2016 adalah gelaran yang diinisiasi oleh COMBINE Resource Institution. Acara yang digelar setiap dua tahun sekali ini sudah menapaki gelaran keempatnya sejak 2010. JMR merupakan ruang pertemuan berbagai pihak untuk membahas isu¬-isu sosial kemasyarakatan dengan informasi sebagai mediumnya. Dengan semangat bwerkumpul, berbagi, bergerak, para partisipan diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perubahan sosial yang lebih baik. Pada gelaran terakhir, 2014, yang dihelat di Jogja National Museum (JNM), JMR telah melibatkan 30 lembaga dan komunitas, menghadirkan 51 diskusi dan workshop, 34 diskusi dan pemutaran film. Selama empat hari, 2500¬-an pengunjung turut berpartisipasi dalam gelaran tersebut. Tahun ini, JMR akan menyuguhkan 25 isu bahasan yang diklasifikasi ke dalam 3 klaster, yakni inovasi, advokasi dan literasi. Adapun isu yang akan diangkat adalah, Inovasi: perkotaan, kebencanaan, ekonomi kreatif dan teknologi informasi; Advokasi: desa, lingkungan, heritage, hukum & HAM, maritim, pertanian, masyarakat adat, perlindungan anak, difabel dan kesehatan; Literasi: jurnalisme, ekonomi mandiri, literasi media, media baru, seni & aktivisme sosial dan penerbitan independen. Topik-topik tersebut terbuka bagi siapa pun; pegiat lembaga non-pemerintah, akademisi, mahasiswa, komunitas, maupun individu¬individu yang tertarik dengan isu terkait.
3
4
5
REMBUG PRAKARSA Sabtu, 23 April 2016
“Menjelajahi Inisiatif, Menganyam Kemandirian Komunitas”, adalah tema yang dipilih sebagai gaung JMR 2016. Judul ini dipilih sebagai respons atas ragam inisiatif yang muncul selama dekade terakhir di penjuru Nusantara. Indonesia sebagai negeri yang kaya akan sumberdaya alam dan manusia, terus berkembang seiring arus perubahan di tingkatan global. Ada banyak inisiatif yang muncul dari banyak aktor. Tidak sedikit dari inisiatif tersebut muncul dari orang yang dianggap biasa saja namun menelurkan ide brilian. Rembug Prakarsa ini akan menjadi artikulasi rangkaian acara JMR 2016. Di sinilah semangat perubahan dan ide-ide menyoal masa depan Indonesia sebagai bangsa, akan didiskusikan atau bahkan diperdebatkan. Moderator : Imung Yuniardi (CRI) Narasumber: Dandhy Dwi Laksono (Jurnalis Video, Ekspedisi Indonesia Biru, Pendiri WatchDocJakarta) M. Hatta (Radio Komunitas MGM FM Borobudur, Magelang) Mila Roshinta (Penari tradisi, koreografer profesional-Yogyakarta) John Bamba (Credit Union Gemalaq Kemisiq Kalimantan Barat) Penyelenggara: Combine Resource Institution www.combine.or.id,
[email protected] Kontak Penyelenggara:
[email protected] [email protected]
6
D I S K U S I
& L O K A K A R Y A
7
KLUSTER INOVASI ▶▶ Perkotaan Kamis, 21 April 2016 “Penataan kawasan permukiman padat bantaran sungai berbasis masyarakat skala kota: Partisipasi warga dalam penataan” Warga adalah pelaku utama perubahan di lingkungan hidup mereka. Partisipasi warga secara mandiri dalam penataan permukiman padat menjadi semangat untuk diimplementasikan dengan program pemerintah dalam skala kota. Beberapa keberhasilan advokasi masyarakat dalam program pemerintah menjadi salah satu bahasan dalam diskusi ini dengan menghadirkan PU Sleman dan Solo yang telah bekerja sama merencanakan dan merancang permukiman warga secara partisipatif. Moderator Arkom Jogja Narasumber Paguyuban Kalijawi PU Sleman (*dalam konfirmasi) PU Solo (*dalam konfirmasi) Penyelenggara Aristek Komunitas (Arkom) Jogja Kontak Penyelenggara http://arkom.or.id/ @arkomjogja
8
▶▶ Kebencanaan Sabtu, 23 April 2016 “Integrasi Pengurangan Risiko Bencana (PRB) dalam UU Desa” Undang-Undang Desa no 6 Tahun 2014 merupakan kebijakan negara yang akan memberikan peluang bagi masyarakat di tingkat desa untuk melakukan pembangunan desa tanpa harus bergantung pada hasil musrenbang di tingkat kabupaten. Akan terdapat peluang besar bagi masyarakat desa untuk menyasar kebutuhan pembangunan di tingkat desa termasuk upaya Pengurangan Risiko Bencana (PRB) serta menyasar kebutuhan kelompok rentan yang selama ini belum menjadi prioritas dalam pembangunan, yaitu penyandang disabilitas, lansia, kelompok miskin dan kelompok perempuan. Penyelenggaraan pembangunan desa dilakukan dengan mengedepankan kebersamaan, kekeluargaan, dan kegotongroyongan guna mewujudkan pengarusutamaan perdamaian dan keadilan sosial. Dialog interaktif antara pelaku aktif pembangunan akan diselenggarakan dalam kegiatan Nasional 2 tahunan Jagongan Media Rakyat (JMR) di Jogja Nasional Museum. Dialog akan membahas praktek-praktek yang sudah dilakukan oleh masyarakat di tingkat lokal dalam mengelola dana desa untuk menyasar upaya pengurangan risiko bencana serta kebutuhan-kebutuhan kelompok rentan. Selain perencanaan dan penyelenggaraan pembangunan, juga penting untuk melakukan monitoring dan evaluasi yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat sipil. Diperlukan mekanisme yang jelas serta kebijakan yang dapat mengatur monitoring dan evaluasi tersebut. Oleh karena itu usulan masyarakat sipil mengenai monitoring dan evaluasi akan dijaring dalam kampanye yang juga diselenggarakan di JMR. Fasilitator Pengurus Forum PRB DIY Narasumber IDEA
9
Difable Person Organisation (DPO) Kecamatan Lendah, Kulonprogo Aparat Desa Srigading, Bantul Organisasi Lansia Gemampang Sirahan (Magelang) Penyelenggara Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Yogyakarta Kontak Penyelenggara http://prbdiy.net/
[email protected] @fprbdiy
▶▶ Pariwisata Berkelanjutan Jumat, 22 April 2016
“Membangun Desa dengan Pariwisata Berkelanjutan” Otonomi desa menuntut pemerintah lebih kreatif dalam mengelola kawasannya. Desa juga dituntut untuk mendayakan segala sumberdaya yang dimiliki untuk mendorong kemandirian desa. Pariwisata berkelanjutan adalah salah satu pilihannya. Pariwisata berkelanjutan memiliki tujuan agar tradisi, budaya dan lingkungan kawasan desa tetap lestari, meski bersinggungan dengan tradisi global. Namun kondisi desa yang masih gamang memerlukan peran sentral dalam memulai sebuah konsep berkelanjutan di desa. Pada JMR 2016 ini akan hadir para perintis dan fighter desa yang sering dianggap gila dan kurang kerjaan namun dengan kegigihannya mampu merubah kegilaan menjadi prestasi, sehingga mampu menggerakkan desa menuju proses kemandirian berkelanjutan. Narasumber Sugeng Handoko (Desa Wisata Nglanggeran, Gunungkidul) Destha Titi Raharjana (Peneliti Pusat Studi Pariwisata UGM) Ludens Tourism Space
10
Penyelenggara Pemerintah Desa Dlingo, Bantul Kontak Penyelenggara dlingo.bantulkab.go.id
▶▶
Teknologi Informasi Jumat, 22 April 2016
“TIK yang Berdaya dan Mandiri dengan Semangat Berbagi dan Berkolaborasi Menciptakan Karya Solutif dan Tepat Guna” Tidak dimungkiri era digitalisasi telah merubah cara pandang sampai kebiasaan masyarakat. Dalam lingkup yang lebih sempit, digitalisasi yang didalamnya termasuk teknologi telah membawa perubahan didunia ini. Perubahan yang terjadi di segala bidang, dengan rentang waktu yang relatif cepat hingga bisa dikatakan secepat perkembangan teknologi itu sendiri. Perkembangan teknologi itu sendiri bukan tanpa kegagalan, terbukti banyak wriset yang telah memakan waktu lama serta biaya yang tidak sedikit menghasilkan terobosan atau inovasi teknologi yang gagal guna. Meski hal tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor, namun dari kegagalankegagalan memunculkan inovasi-inovasi teknologi baru berikut juga metode pengembangannya. Indonesia termasuk salah satu negara yang memiliki sumber daya manusia yang berpotensi dibidang Teknologi Informasi dan Komunikasi, ditunjang dengan kebijakan yang positif dan ekosistem yang bersaing sehat, bukan hal yang mustahil potensi-potensi ini dapat berkembang menciptakan inovasiinovasi teknologi baru kedepannya. Dengan karakter masyarakat Indonesia yang saling berbagi dan berkolaborasi satu sama lain, merupakan modal penting untuk bangkit menciptakan inovasi dan karya solutif bagi masyarakat dan bangsa serta tepat guna dalam dukungan solusi menjawab permasalahan yang ada, secara mandiri dan berdaya berkelanjutan.
11
Moderator Agung Riyadi (AirPutih) Narasumber Saddam Rajief (Kentongan,
[email protected]) Ainun Najib (Code4nation,
[email protected]) Penyelenggara AirPutih Kontak Penyelenggara http://www.airputih.or.id
KLASTER ADVOKASI ▶▶
Kesejahteraan Desa Kamis, 21 April 2016 “Daulat Data Masyarakat untuk Percepatan Penanggulangan Kemiskinan” Carut marut pengelolaan data kemiskinan Nasional, yang seringkali tidak tepat sasaran seringkali membuat konflik horizontal di tingkat bawah. Banyak warga miskin yang menurut masyarakat belum terdata di nasional. Disisi lain ruang partisipasi masyarakat untuk melakukan perbaikan pendataan atas data nasional belum banyak dilakukan di tingkat desa. Dibutuhkan regulasi daerah yang mengatur kewenangan untuk pengembangan data local di tingkat Kabupaten/kota dan propinsi untuk mengurangi gap antara data nasional dan realitas daerah. Fasilitator SAPA Korda Jateng Narasumber Kepala Desa Nglegi, Gunungkidul SAPA Staf Ahli Kemiskinan Gubernur Jateng (*dalam konfirmasi)
12
Penyelenggara SAPA Kontak Penyelenggara http:// www.sapa.or.id
▶▶
Lingkungan Jumat, 22 April 2016 “Menjaga Lingkungan dari Meja Makan” Budaya konsumeris menghilangkan kuasa manusia atas aktivitas produksi pangan. Masyarakat perkotaan memiliki kemampuan terbatas untuk menghasilkan pangan, bahkan kehilangan ketrampilan mengolah pangan. Ketika masyarakat abai untuk tahu asal usulnya, pilihan menu pangan seharihari berpotensi menyumbang kerusakan lingkungan, dengan konsekuensi yang kurang diperhatikan bahkan tidak terbayangkan. Konsep farm to table memastikan menu di meja makan dapat ditelusur asal usulnya. Keterlibatan anak-anak muda perkotaan dalam produksi pangan berkelanjutan, meski dengan segala keterbatasan, merupakan inisiatif yang membawa harapan terwujudnya kedaulatan pangan. Jejaring pangan lokal merupakan sistem pendukung pangan perkotaan untuk mengurangi dampak ekologis dari aktivitas konsumsi pangan sehari-hari. Tindakan penyelamatan lingkungan—mengatasi perubahan iklim—bisa dilakukan dari meja makan. Moderator Hermintianta Prasetya (Jejaring Pangan, Ocean Life of Indonesia) Narasumber Komunitas JIPANG Letusee (https://www.instagram.com/letusee.yk) Jogja Berkebun (https://jogjaberkebun.wordpress.com/) Halik Sandera (Walhi Jogja, https://www.walhi-jogja.or.id)
13
Penyelenggara Komunitas JIPANG (Jejaring Pangan Lokal)
▶ ▶ Pelestarian Pusaka Sabtu, 23 April 2016
“Pengenalan Pusaka untuk Pelestarian Masa Depan” Komunitas pelestari pusaka di Indonesia tak terhitung jumlahnya. Masingmasing melakukan pelestarian lewat caranya masing-masing. Ada beragam cara mudah yang ramai dikerjakan komunitas-komunitas ini. Ada yang mendokumentasikan lewat foto dan tulisan, ada yang merawat bangunan Cagar Budaya dengan membersihkan secara berkala, ada yang rutin melakukan jelajah pusaka untuk mengenalkan kepada publik yang lebih luas. Inilah media pelestarian pusaka. Fasilitator Adriani Zulivan – Indonesian Heritage Inventory (IHI) Narasumber Lengkong Sanggar – Roemah Toea Abdullah Rafii – Warga Gresik Penyelenggara Indonesian Heritage Inventory
▶ ▶ Hukum & HAM Kamis, 21 April 2016 “Strategi Digital dalam Perubahan” Diskusi ini menghadirkan narasumber yang akan berbagi pengalaman mengenai kampanye online tentang hukum dan HAM. Diskusi ini juga membuka sesi Open Space, di mana setiap peserta dapat mengusulkan tematema untuk dikelompokkan dan dibahas berkelompok.
14
Fasilitator Usman Hamid (Change.org) Narasumber Zely Ariane (Papua Itu Kita) Titi Anggraini (Perludem) Penyelenggara Change.org Kontak Penyelenggara http://change.Org
▶ ▶ Privasi Internet Sabtu, 23 April 2016 “Tantangan Privasi bagi Netizen Indonesia” Moderator Indriyatno Banyumurti (Ketua RTIK) Narasumber Semmy Pangerapan (Stakeholder board ID-IGF), DR. Sinta Dewi (Ketua Cyber Law Center Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran), Donny BU (ICT Watch) Perwakilan Kementrian Komunikasi dan Informasi Penyelenggara ICT Watch Kontak Penyelenggara
[email protected]
15
▶ ▶ Penyiaran Sabtu, 23 April 2016 “Penyiaran Kebencanaan untuk Indonesia Tangguh” Radio Darurat, kata ini tidak pernah di kenal dalam regulasi kita di Indonesia, dimana memiliki potensi ancaman bencana yang cukup banyak. Namun Radio Darurat secara praktek sudah hadir dalam berbagai upaya tanggap bencana di Indonesia. Hal ini tak lepas dari kegigihan para aktifis penyiaran di Indonesia yang melihat bahwa pola komunikasi di daerah bencana selalu menjumpai banyak masalah dan komunikasi dalam masa tanggap bencana. Di Indonesia memang belum ada definisi yang baku tentang radio darurat,namun paling tidak sudah banyak pengalaman praktis yang dijalankan dilapangan yang tentu mengajak kita semua mari mendefinisikan sesuai dengan kebutuhan dan berbasis pengalaman yang ada. Radio Darurat menjadi bagian dari Sistem informasi dan komunikasi yang tertuang dalam Rencana Kontijensi baik di tingkat Nasional oleh BNPB, tingkat Daerah oleh BPBD dan tingkat desa oleh Tim Siaga Desa. Jika selama ini inisiatif datang dari masyarakat, maka sudah saatnya negara menyambutnya dengan regulasi yang melindungi dan menguatkan keberadaan Radio Darurat sebagai media tanggap darurat, dan Radio Komunitas sebagai media untuk membangun kesiapsiagaan, membangun masyarakat yang tangguh dan hidup nyaman bersama ancaman. Moderator St Infirohah Al Farida (JRKI) Narasumber Sukiman (Lintas Merapi FM) Sinam M Sutarno (JRKI) Muhammad Amrun (CRI) Imam Prakoso (AMARC) Anton Birowo (UAJY) Junichi Hibino (FMYY Jepang) 16
Penyelenggara Jaringan Radio Komunitas Indonesia (JRKI) Kontak Penyelenggara https://jrki.wordpress.com
▶ ▶ Difabel Minggu, 24 April 2016 “Peluang Desa Inklusi dalam Implementasi Undang-Undang Desa” Gagasan tentang Desa Inklusi hadir untuk menghargai keberagaman dan memunculkan potensi kelompok difabel di desa. Desa Inklusi juga ingin mendorong pemerintah desa untuk melakukan pembangunan manusia yang lebih berperspektif difabel dengan memanfaatkan peluang Undang-Undang Desa. Dengan tujuan mendorong interaksi sosial dan taranan masyarakat yang mengakui, dan terciptanya ruang yang setara bagi untuk berkontribusi bagi pembangunan desa, desa inklusi memiliki ide yang menarik untuk membawa arah pembangunan desa yang lebih inklusif. Masuknya kelompok-kelompok rentan ini dalam keseluruhan proses pembangunan, pengorganisasian masyarakat, dan berbagai kegiatan rutin di desa inilah yang kemudian disebut Inklusi, sebuah laku yang berupaya mengurangi praktik eksklusi atau pengabaian sebagaimana telah terjadi. SIGAB membawa ide “Peluang Desa Inklusi dalam Implementasi UndangUndang Desa” dalam Jagongan Media Rakyat untuk mendiskusikan peluang desa inklusi dalam pelaksanaan undang-undang desa dan berbagi pengalaman dengan 8 desa dampingan Rintisan Program Desa Inklusi SIGAB. Adanya proses berbagi bersama tahapan desa inklusi dalam sesi tersebut diharapkan dapat mengajak desa lain untuk melakukan pembangunan yang lebih berperspektif difabel. Dalam satu sesi akan dibagi menjadi 3 sub sesi yaitu:
17
Peluang Desa Inklusi dalam Implementasi UU Desa Narasumber Arie Sujito (UGM) Tahapan Desa Inklusi Belajar dari Pengalaman 8 Desa Narasumber Drs. Sumiran (Camat Lendah) R Wahyu Nugroho Nuryanto (KDD Bumirejo) Penyelenggara Sasana Integrasi dan Advokasi Difabel (SIGAB) Kontak Penyelenggara http://www.sigab.or.id
▶ ▶ Pengelolaan Dana Desa Jumat, 22 April 2016 “Cerdas Mengelola Keuangan Desa” Hingga 2016, kita sudah masuk tahun kedua dalam implementasi UU No.6/2014 tentang Desa. Masih tersisa kebingungan yang signifikan dialami oleh tim pengelola keuangan di desa. Kewenangan yang sudah diberikan konstitusi kepada desa untuk mengurus rumah tangganya sendiri belum dibarengi penguatan kapasitas yang memadai atau kepercayaan secara penuh oleh pemerintah supradesa kepada desa. Pengawalan dan pemantauan dana desa dari pemerintah supradesa sangat gencar dan seakan lebih diprioritaskan dari pada proses pendampingan untuk meningkatkan kapasitas desa, meski pengawasan pengelolaan keuangan desa harus dilakukan. Di lain sisi, sudah banyak desa yang mampu mengelola keuangannya sendiri secara terbuka, partisipatif, dan akuntabel dengan melakukan belajar bersama dan mengkaji pengelolaan keuangan desa yang melibatkan masyarakat desa, mulai dari perencanaan, penganggaran, penatausahaan, hingga pertanggungjawaban. Proses keterbukaan yang
18
sejatinya diprioritaskan untuk masyarakat desa akan memancing tumbuhnya partisipasi masyarakat, hingga keduanya dapat menjawab tingkat akuntabilitas desa dalam proses pembangunan. Pada pekan Jagongan Media Rakyat (JMR) 2016 ini, kami akan menggelar diskusi tentang “Cerdas Mengelola Keuangan Desa”. Kami mengajak semua praktisi, pemerhati isu desa, pengelola keuangan desa, atau siapa pun yang tertarik untuk belajar dan berbagi bersama tentang cara cerdas mengelola keuangan desa untuk meyakinkan bahwa “desa mampu kelola rumah tangganya sendiri”. Fasilitator Muhammad Khayat (Infest) Narasumber Yulianti (Sekdes Tunjungtirto, Malang, Jatim) Darwanto (Indonesia Budget Center) Edi Purwanto (Program Officer INFEST di Malang, tentang Pengelolaan Keuangan Desa) Penyelenggara Infest Kontak Penyelenggara
[email protected]
▶ ▶ Penanganan Penderita HIV dan AIDS Sabtu, 23 April 2016 “Orang Mee sebagai Inisiator dan Aktor Pencegahan HIV dan AIDS di Wilayah Meepago (Tanah Mee), Papua” Berlawanan dengan opini publik yang cenderung menstigmasikan bahwa Orang Asli Papua (OAP) tidak mampu mengelola dirinya, pengalaman Musyawarah Besar (MUBES) di wilayah Meepago (Tanah Mee) pada tanggal
19
17-20 November 2014 di Nabire menyatakan fakta sebaliknya. Mubes ini menunjukkan kepada publik bahwa Orang Mee tidak hanya menjadi aktor utama tetapi juga menjadi inisiator dalam upaya penanganan dan pencegahan HIV dan AIDS di Tanah Mee. Presentasi ini menawarkan konsep “Pagar Adat Papua” sebagai kerangka komunikasi baru untuk menangani masalah HIV dan AIDS. Model “Pagar Adat Papua” memiliki dua kemampuan besar: mengakui kerentanan sosial dan konflik politik yang berkepanjangan yang menimpa orang Mee dan terlebih mengintegrasikan alam pikiran orang Mee ke dalam pendekatan biomedis pada komunikasi HIV dan AIDS. Dengan demikian, model yang tercipta menjadi lebih baik karena melahirkan strategi pencegahan dan penanganan yang lebih baik terhadap kelompok yang terpinggirkan yang takut bahwa HIV dan AIDS akan mengantar mereka menuju kepunahan dalam waktu yang tidak terlalu lama. Moderator Prodi Komunikasi UAJY Narasumber Meylani Yo, PhD (Dosen FISIP UAJY) Penyelenggara Prodi Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta
▶ ▶ Kopi Darat SID Jumat, 22 April 2016 Kopi Darat Sistem Informasi Desa atau Kopdar SID adalah wahana untuk berkumpul dan saling berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang SID. Wahana ini muncul atas inisiatif dan partisipasi aktif para pegiat SID sejak awal kehadirannya pada 2009 hingga kini.
20
Rangkaian kegiatan Kopdar SID 1. Sesi Inkuiri Apresiatif. Sesi ini akan membahas sejarah perjalanan SID dan pemanfaatannya. Dalam sesi ini, para peserta Kopdar SID juga akan berbagi pengalaman mereka menggunakan SID dan tentang topik umum. 2. Peluncuran SID 3.04 3. Technical Working Groups. Sesi ini merupakan suatu upaya penajaman capaian-capaian yang telah berhasil dilakukan dalam penerapan SID. Sesi ini terbagi menjadi dua kelas secara paralel, yakni kelas Pemanfaatan SID dan Advokasi serta kelas Oprek Aplikasi SID. Narasumber CRI Penyelenggara CRI Kontak Penyelenggara
[email protected]
▶ ▶ Transparansi Kamis, 21 April 2016 “Penggunaan ICT untuk Transparansi Pengelolaan Pemerintah Daerah” Sumber-sumber pendapatan daerah banyak yang bocor dan tidak terkelola dengan efisien. Sumberdaya manusia banyak yang tidak bekerja maksimal, sedikit bekerja namun meminta gaji penuh. Secara teknis, penggunaan teknologi informasi dapat menyelesaikan persoalan ini. Dengan teknologi yang tepat maka dapat meningkatkan pendapatan daerah, manajemen sumberdaya manusia, pengelolaan transparan dan efisien. Namun pada kenyataannya, tidak demikian adanya. Penggunaan teknologi malah dianggap “masalah” baru, sehingga tidak digunakan, tentunya dengan berbagai alasan penolakan. Sehingga pertanyaan besarnya adalah bagaimana
21
strategi agar terjadi penyerapan penggunaan teknologi dalam pengelolaan dan manajemen dalam tubuh pemerintahan. Moderator Artikulpi Narasumber Ketut Sutawijaya (Direktur Artikulpi) “Berjaya di Udara dan Laut dengan Teknologi UAV dan ROV yang Open Source” Pasal 33 ayat 3 UUD 1945 menyatakan bahwa Bumi, Air dan Kekayan Alam digunakan untuk kemakmuran rakyat. Pertanyaanya adalah seberapa besar kita mengenali Bumi dan Air serta kekayaan yang terkandung di dalamnya? Namun sebelumnya, hal yang harus dilakukan pertama kali adalah kita harus memiliki teknologinya dan secara mandiri membangunnya serta menggunakannya. Dengan teknologi yang tepat guna maka kita bisa mengenal bumi dan air kita dengan lebih efisien. Unmanned Aerial Vehicle (UAV) untuk penjelajahan udara dan Remotely Operated Vehicle (ROV) untuk penyelaman di laut adalah dua teknologi yang sedang dikembangkan Artikulpi sebagai alat untuk lebih mengenal bumi dan air kita. Dua teknologi ini dikembangkan dalam semangat Open Source sehingga memungkinkan kita untuk belajar secara mandiri. Moderator Artikulpi Narasumber Akhmat Safrudin Penyelenggara Artikulpi
22
KLASTER LITERASI ▶ ▶ Jurnalisme Mutakhir Sabtu, 24 April 2016 “Jurnalisme dan Data di Era Digital” Di tengah banjir informasi, sulit membedakan satu media dengan media lain. Banyak media hanya mengamplifikasi pernyataan narasumber tanpa menyajikan data yang dinilai penting dan relevan. Situasi ini, betapapun bukan isu baru, ikut menambah apa yang disebut gundukan sampah informasi. Kami menimbang bahwa tema jurnalisme data setidaknya dapat membuka kemungkinan melihat kehadiran jurnalisme dan media masih relevan. Perannya bahkan semakin dibutuhkan untuk meningkatkan kredibilitas di tengah rimba raya informasi guna memantapkan tuntutan diri, di antara hal lain, sebagai penuntun akal dan agregator cerdas. Jurnalisme data memberikan banyak peluang dari pencarian berita, investigasi, hingga penyajian berita yang lebih kreatif dan interaktif. Data yang membeludak di internet, yang disebut big data, menjelaskan pula satu kondisi yang memicu perkembangan banyak alat untuk mengumpulkan serta menganalisis data. Tapi apa yang dimaksud jurnalisme data? Bagiamana peran jurnalisme di era digital untuk tetap relevan? Diskusi ini akan mencoba menjawab pertanyaan itu dan berusaha melihat sejumlah kemungkinan mengenai jurnalisme data di Indonesia. Moderator Fahri Salam (Pindai) Narasumber Wisnu Prasetya Utomo (Peneliti Remotivi) Muamar Fikrie (Editor Beritagar)
23
Penyelenggara Pindai Kontak Penyelenggara http://pindai.org
▶ ▶ Ekonomi Mandiri Kamis, 21 April 2016 “Ekonomi, Konservasi dan Kemandirian Petani” Petani mandiri merupakan cita-cita yang harus diwujudkan, untuk meningkatkan kesejahteraan petani, pembentukan Himpunan Tani Kopi Temanggung ini merupakan wadah untuk mencapai kesejahteraan bersama para petani (dalam hal ini petani kopi Temanggung). Adapun poin - poin yang perlu didiskusikan bersama yaitu: 1. Bertani sesuai dengan kaidah konservasi 2. Melakukan metode tanam tumpang sari dengan menanam aneka komoditas di lahan pertanian, sehingga akan ada sirkulasi ekonomi petani yang tak akan pernah mati. 3. Olah produk hasil pertanian pasca panen, pengolahan kopi dengan baik untuk menghasilkan kualitas yang baik hingga akan mendapatkan nilai jual yang sepadan. 4. Market dan pemasaran produknya. Bila petani bisa menerapkan 4 point di atas, maka kesejahteraan petani akan meningkat. Moderator Bagus (Petani Kopi Candiroto, Temanggung) Narasumber 1. Mukidi (Ketua dan Penggagas Himpunan Tani Kopi Temanggung) 2. Sarkoni (Ketua Kelompok Tani Ngudi Mulyo Desa Ngadisepi, Temanggung)
24
▶▶
Penyelenggara Himpunan Tani Kopi Temanggung Kontak penyelenggara: 0812 2797 3978 / 0877 1905 2174 (Mukidi) Literasi Media Jumat, 22 April 2016 “Media Online dan Melek Media”
Paska reformasi 1998, jumlah media di tanah air bertambah berlipat-lipat dibanding era Soeharto. Ratusan, kini sudah mencapai ribuan, media massa baru muncul bak jamur di musim hujan. Tapi banyaknya media itu justru membuat publik bingung menentukan mana informasi benar dan tidak. Orang membaca koran, portal berita online, dan menonton televisi bukannya mendapat informasi yang clear. Selain membingungkan, informasi yang muncul cenderung monoton dan seragam. Padahal kuantitas media semestinya berpengaruh pada keragaman konten dan kepemilkan. Kepemilikan media? Kran kebebasan pers terbuka lebar, memang. Kini orang lebih leluasa mendirikan media. Terlebih mereka yang berduit, banyak dari mereka pengusaha sekaligus politisi. Tapi ujung-ujungnya hanya untuk mendukung kepentingan pribadi dan golongannya. Meminjam judul buku begawan jurnalisme –Bill Kovach dan Tom Rosentiel-, BAGAIMANA MENGETAHUI KEBENARAN DI ERA BANJIR INFORMASI? Dan, karena fitrah jurnalisme mengabdikan diri pada kepentingan publik, APA HAK DAN KEWAJIIBAN PUBLIK TERHADAP INFORMASI? Moderator Bhekti Suryani (Sekretaris AJI Yogyakarta) Narasumber Darmanto (Masyarakat Peduli Media) Anang Zakaria (Ketua AJI Yogyakarta)
25
Penyelenggara Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta Kontak Penyelenggara
[email protected]
▶ ▶ Media Baru
Jumat, 22 April 2016 “Perebutan Media Baru untuk Demokrasi” Satu dekade lebih dari abad milenium menunjukkan bukan hanya darat, air, langit dan luar angkasa yang diperebutkan, melainkan juga ruang siber (cyberspace). Di banyak negara, sudah buru-buru menerapkan berbagai aturan untuk meredam arus demokratisasi yang hadir di ruang siber. China menjadi salah satu negara yang berhasil men-challenge gagasan teknologi pembebasan (libertarian technology) di mana media sosial memegang peranan penting dalam perjuangan demokrasi. Dengan kekuatan otoriter yang kuat, China kini mengubah ruang siber menjadi networkedauthoritarianism (Ronald Dielbert, 2012). Media sosial dipandang sebagai alat penghubung yang efektif karena karakter keluasan jangkauan, kecepatan real-time, efek multiplikasi dan lintas kelas. Seperti contohnya di Indonesia sendiri media sosial tidak hanya dikonsumsi kelas menengah ke atas; kelas bawah pun menggunakannya. Sebuah pesan bisa disebarkan dengan jangkauan melewati batas geografi, mengalami multiplikasi melalui “share” dan “re-tweet” yang kemudian menjangkau siapa saja, dalam kurun waktu “the now” (saat ini juga). Karakter-karakter tersebut di atas, tentu saja membuat aktivisme pun ikut berbenah dengan kehadiran media baru ini. Website-website dan blog menjadi jawaban sebagai media propaganda yang murah dan bisa dimanfaatkan oleh inisiatif-inisiatif di seluruh dunia. Mereka pun menyadari perlunya menggunakan media sosial di dalam penyebaran ide-ide, komunikasi, dan informasi-informasi aksi. Dengan latar belakang di ataslah diskusi Perebutan Media Baru untuk Demokrasi bertujuan mendiskusikan potensi-potensi media baru/sosial dari
26
contoh-contoh yang ada, memetakan ancaman-ancamannya dan strategistrategi ke depan untuk mempertahankannya dari kekuatan otoriter yang hendak membungkamnya. Moderator Yerry Nikolas Borang (EngageMedia) Narasumber Yohanes Widodo (Dosen komunikasi Universitas Sanata Dharma) Dhyta Caturani (Aktivis dan peneliti FemHack) Damar Juniarto (Pegiat SAFENET dan Forum Demokrasi Digital) Penyelenggara Forum Demokrasi Digital Kontak Penyelenggara
[email protected]
▶ ▶ Seni dan Aktivisme Sosial Jumat, 23 April 2016
“Seni dan Aktivisme Sosial” Diskusi ini menelusuri perihal seni dan aktivisme sosial. Bagaimana seni digunakan sebagai media dalam aktivisme sosial? Apa fungsi seni dalam aktivisme sosial? Apakah seni berfungsi sebagai media ataukah cara kerja/ metode? Berhasilkah seni menjadi daya dorong perubahan dalam konteks aktivisme sosial di masa sekarang? Apa saja tantangannya? Djuwadi adalah salah satu pendiri kolektif Taring Padi, yang berdiri pada masa kejatuhan Soeharto 1998. Taring Padi mendeklarasikan Manifesto Kebudayaan yang bertujuan membangun kembali budaya kerakyatan dan mendukung konsepsi seni berbasis kerakyatan. Apa saja karya-karya Taring Padi? Bagaimana seni Taring Padi berperan dalam gerakan sosial masyarakat? Dan bagaimana ia bertahan sebagai kolektif seni? Jamaluddin Latief adalah seniman teater, aktif di gerakan pesepeda Jogja, penggagas ‘Kota untuk Manusia’ dan mendirikan teater mime, Malmime Ja. Karya-karya teaternya bersama Komunitas Sego Gurih biasanya dipentaskan di ruang publik dengan cerita-cerita seputar kehidupan manusia perkotaan 27
dan segala permasalahannya. Bagaimana seni teater digunakan sebagai media penggerak aktivisme sosial terutama pada isu sosial perkotaan? Bagaimana partisipasi publik dibangun saat berkesenian? Apa saja tantangannya? Brikolase adalah pusat studi yang didirikan untuk merespon berbagai macam isu kontemporer dan global, dengan mengkaji ekspresi seni dan budaya dalam konteks masyarakat Indonesia. Pergerakan yang ditempuh sebagai jalan afiliasi antara kegiatan budaya dan kaitannya dengan akademisi merupakan cara Brikolase untuk mengamati isu sosial yang terjadi. Bagaimana aktivisme sebagai gerakan bisa menjadi pembahasan baru yang menjadi perhatian kita saat ini? Bagaimana bentuknya dan bagaimana permasalahannya jika muncul gerakan apatisme dalam upaya menyikapi dorongan perubahan dalam dinamika sosial? Moderator Kiki Pea (vokalis, jurnalis) Narasumber: Djuwadi (Taring Padi) Jamaluddin Latief (Malmime-Ja) Brikolase Penyelenggara Ketjil Bergerak Kontak Penyelenggara
[email protected]
▶ ▶ Penerbitan Alternatif Jumat, 22 April 2016 “Penerbit Alternatif, Distribusi Alternatif, dan Pasar Alternatif” Pada acara JMR nanti, Budi selaku fasilitator akan membahas mengenai: “Penerbit Alternatif, Distribusi Alternatif, dan Pasar Alternatif ”. Bekerja sama 28
dengan Radio Buku yang merupakan komunitas alternatif berbasis masa, Indie Book Corner (IBC) dan Pojok Cerpen akan membahas Penerbitan serta Distribusi Alternatif. Mengapa perlu? Sebab jika menjadi berbeda adalah pilihan, maka beberapa penerbit Jogja melakukan perbedaan itu. Menerbitkan berdasar tema yang disukai atau membantu menerbitkan karya perseorangan, berkomunikasi langsung dengan publik atau bahkan menjadi bagian dari publik itu sendiri, serta membangun jalur bagi pemasarannya sendiri. Narasumber Eka Pojok Cerpen (OAK) Irwan Bajang (Indie Book Corner) M. Fairuz Mumtaz (Radio Buku) Penyelenggara Penerbit OAK (
[email protected]) Indiebook Corner i-Boekoe
▶ ▶ Literasi dan Aktivisme Sosial Minggu, 24 April 2016
“Gerakan Literasi dan Aktivisme Sosial” “Berliterasi” atau sering dimaknai sebagai kegiatan yang berhubungan dengan akses pengetahuan. Literasi & aktivitas melek wacana hari ini menjadi unik juga kaya, melihat isu literasi yang marak hadir sebagai bentuk dari aktivitas-aktivitas social. Sebagai upaya gerakan social, isu literasi dapat ditemui di banyak sisi ruang geraknya. Isu literasi tak lagi hanya berbicara pentingnya melek baca & tulis, tetapi jauh dari itu aksesi bahan bacaan, melek lingkungan, perspektif pembangunan, bahkan literasi dalam keberpihakan sosial.
29
Dalam upaya merayakan keberagaman gerakan literasi ini, diskusi ini akan melibatkan para penggerak literasi berbagai (daerah) wilayah. diharapkan akan menjadi sarana dalam memperkaya pemaknaan kita akan literasi dalam isu dan gerakan, juga lebih jauh literasi sebagai bentuk aktivisme tersendiri yang memiliki peran transformatif. Moderator Rumah Baca Komunitas Narasumber Ahmad Sarkawi (Rumah baca komunitas) David Efendi (Urban literacy campaign) Mas Triyanto (Teras Baca guyub rukun) Mas Naim (Taman Baca Mahanani - Kediri) Prita HW (Sekolah Raya - Bekasi) Penyelenggara Rumah Baca Komunitas Kontak penyelenggara
[email protected]
30
P E M U T A R A N
F I L M
Kolaborator: Kampung Halaman
31
3232
Kenangan Harapan Kamis, 21 April 2016 15.30 - 18.00 9:04” 2008 Piling Production
Video ini merekam tentang masyarakat Piling yang ada di Bali mengalami kekurangan pasokan air dikarenakan penebangan hutan.
Aek Kehidupan Kita Besamo Kamis, 21 April 2016 15.30 - 18.00 5:28” 2011 Kelompok Makekal Bersatu
Seorang pemuda sedang mencuci jerigan sisa pestisida di sungai. Di hilir sungai seorang pemuda lain sedang minum air dari sungai, dan mendapati ada puntung rokok di sungai. Ia menyusuri sungai ke hulu dan mendapati pemuda yang mengotori sungai, ia menasehati pemuda itu untuk menjaga kebersihan sungai. Karena sungai dimanfaatkan oleh banyak orang, termasuk dirinya.
Bukanlah sebuah rahasia kalau warga di sepanjang sungai Ciliwung masih sering membuang sampah di sungai dan menyebabkan banjir di kemudian hari. Namun, para remaja tidak akan membiarkan hal tersebut terus-terusan terjadi, bagaimana caranya?
Video ini mengetengahkan perjuangan masyarakat Pati yang tergabung dalam Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng dalam menyelamatkan Gunung Kendeng dari gilasan industri semen. Ini adalah sikap mereka, mereka tak mau mundur dari perlawanan terhadap keserakahan industri, yang mengatasnamakan kesejahteraan rakyat untuk mengeksploitasi alam Gunung Kendeng.
Salah Buang Kamis, 21 April 2016 15.30 - 18.00 2:59” 2009 D’Acil Jakarta
Selamatkan Gunung Kendeng Kamis, 21 April 2016 18.30 - 21.00 23:39” 2008 Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JM-PPK)
33
3434
Bongseng Jumat, 22 April 2016 15.30 - 18.00 5:05” 2007 Sahabat Andik
Teman-teman di Lembaga Pemasyarakatan Anak Pria Tangerang punya cara unik untuk berkomunikasi. Adanya jarak dan jeruji membuat mereka bersiasat, mencari cara untuk berkomunikasi dalam sunyi, melalui bahasa isyarat. Video ini mengilustrasikan bagaimana mereka saling menyampaikan pesan dengan menggunakan gerakan-gerakan jari yang mereka pahami bersama.
Cabe, Harga Sebuah Kebebasan Jumat, 22 April 2016 15.30 - 18.00 15:44” 2011 Sahabat Kapas
Teman-teman di Lembaga Pemasyarakatan Kelas B Klaten mengisahkan keseharian mereka di dalam Lapas. Terbatasnya kehidupan di dalam Lapas membuat mereka sangat menghargai benda bernama cabe.
Sherin dihadapkan pada dua pilihan. Memilih untuk ikut ayahnya yang Konghucu atau ikut ibunya yang beragama Buddha. Manakah yang akan dipilih oleh Sherin?
Entah Jumat, 22 April 2016 18.30 - 21.00 4:08” 2006 Sherin Kangen Video Diary Kampung Halaman
Tradisi turun temurun yang diwarisi Sari dari kedua orangtuanya membuat Sari tidak bisa memilih apa yang ia yakini. Seringkali Sari merasa tidak punya kuasa untuk melawan hal tersebut. Yang dapat ia lakukan hanya menceritakan apa yang ia rasakan kepada sahabatnya; hingga akhirnya ia menyadari apa yang bisa ia lakukan untuk mempertahankan keyakinan tersebut.
Keyakinanku adalah Aku Jumat, 22 April 2016 18.30 - 21.00 7:14” 2006 Asisi Art Community
35
36 36
Aku Ingin Sabtu, 23 April 2016 15.30 - 18.00 10:03” 2007 Princess Hours Production
Di hari kelulusannya, Malahayati, seorang siswi SMP di Indramayu, memiliki sebuah keinginan. Ia ingin melanjutkan sekolah sampai perguruan tinggi agar bisa menjadi seorang guru. Meski ia menjadi lulusan terbaik di sekolahnya, namun penghasilan ayahnya yang tidak menentu membuatnya takut hanya bisa sekolah sampai SMA saja. Ia punya rencana untuk bekerja di luar negeri sebagai TKW seperti ibunya, agar bisa ia membiayai sendiri pendidikannya di perguruan tinggi. Mengangkat persoalan fasilitas publik yang sampai sekarang belum memenuhi kebutuhan para penyandang disabilitas.
Mana Akses Kami Sabtu, 23 April 2016 18.30 - 21.00 14:13” 2013 Tim FAUJA ILO - Yayasan Kampung Halaman
Video diary ini berusaha menyampaikan mengenai peluang kerja bagi para penyandang disabilitas dan apakah perusahaan sudah memiliki kesadaran untuk memberikan peluang.
L E M B A P G K R A O M O F A U I T N L A I U T A S
P E S E R T A
& R E K A N
J M R
2 0 M 1 E 6 D I A
37
AirPutih Jalan Warga No.30 RT.03/RW.03, Kelurahan Pejaten Barat, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12510 02129122967 Fax : 02129122967 Email :
[email protected] Website : http://www.airputih.or.id
Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta Jl. Pakel Baru UH VI/I 24 Umbulharjo, Yogyakarta 0274-374687, 0856-4223-4999
[email protected] http://ajiyogya.com AJI Yogyakarta
Arkom (Arsitek Komunitas) Jogja
3838
AirPutih merupakan lembaga yang mendorong masyarakat agar melek teknologi informasi (TI) dan menjadikannya alat untuk mewujudkan sebuah masyarakat yang kuat di Indonesia. Langkah AirPutih untuk mewujudkan hal itu, antara lain dengan meningkatkan kemampuan dan pemahaman masyarakat terhadap TI. Tak hanya itu, open source sebagai kunci pembukan akses TI yang murah dan mudah juga menjadi lahan yang terus digarap oleh AirPutih. Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta Aliansi Jurnalis Independen (AJI) lahir sebagai perlawanan komunitas pers Indonesia terhadap kesewenang-wenangan rejim Orde Baru. Bermula dari pembredelan Detik, Editor dan Tempo, 21 Juni 1994 yang memicu aksi solidaritas sekaligus perlawanan dari banyak kalangan secara merata di sejumlah kota. AJI diterima secara resmi menjadi anggota IFJ, organisasi jurnalis terbesar dan paling berpengaruh di dunia, yang bermarkas di Brussels, Belgia, pada 18 Oktober 1995. Organisasi yang terdiri dari multi-disiplin pendidikan yang mendedikasikan pada pergerakan arsitektur komunitas untuk merespon fenomena sosial saat ini. Arkom Jogja berkegiatan di isu perkotaan dan pedesaan, berarsitektur dengan pendekatan partisipatif serta berbasis kebutuhan masyarakat.
Artikulpi adalah lembaga yang fokus pada pengembangan teknologi informasi untuk pembangunan. Dalam perjalanannya, Artikulpi sudah membangun berbagai macam sistem informasi yang mendukung penerapan ICT dalam pemerintahan, sektor swasta, dan komunitas. Sistem informasi yang dibangun terbentang dari penggunaan aplikasi berbasis web, aplikasi mobile, SMS, Unmanned Aerial Vehicle (UAV), Remotely Operated Vehicle (ROV), dan teknologi-teknologi lainnya.
Berdiri pada 21 Januari 2016, Brikolase adalah pusat studi yang menaruh perhatian pada perkembangan seni dan budaya kontemporer, khususnya di Indonesia. Brikolase lahir untuk mengembangkan visi praktik-praktik kultural di masyarakat dalam zaman yang terus berkembang dengan pesat. Brikolase adalah pusat studi yang didirikan untuk merespon berbagai macam isu kontemporer dan global, dengan mengkaji ekspresi seni dan budaya dalam konteks masyarakat Indonesia.
Artikulpi Jl. HR. Rasuna Said Kawasan Epicentrum Utama Mall Epicentrumwalk - Office Suite A529 Kuningan, Jakarta Selatan 12940 Indonesia (021) 9556-5006
[email protected] http://artikulpi.com/
Brikolase Gang Sadewa nomor 29, Ngabean Kulon RT 07, RW 36, Sinduharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta, Kode pos 55581. No. Telp. : 085258180521 (Yongky Gigih Prasisko), 08563422430 (Venti Wijayanti)
[email protected] redaksi@ brikolase.com redaksi.brikolase@ gmail.com www.brikolase.com Brikolase (fanpage). Pusat Studi Brikolase (FB profil) @brikolase
39 39
change.org https://www.change.org
Change.org adalah platform petisi terbesar di dunia yang memberdayakan orang di mana pun untuk menciptakan perubahan yang ingin mereka lihat. Saat ini, terdapat lebih dari 70 juta pengguna Change.org di 196 negara dimana setiap harinya platform ini digunakan orang-orang di seluruh dunia untuk mentransformasi komunitas mereka - secara lokal, nasional dan global.
Forum Demokrasi Digital
[email protected] @fordemdigital
Forum Pengurangan Risiko Bencana Yogyakarta (Forum PRB DIY) Gedung BPBD DIY (Lantai I Sayap Timur), Jl Kenari No.14A Yogyakarta
[email protected], Milis:
[email protected] http://prbdiy.net/
4040
Forum Demokrasi Digital adalah forum terbuka bagi mereka yang memperjuangkan demokrasi digital untuk semua, tanpa kecuali. Forum Demokrasi Digital berawal dari dorongan merevisi UU ITE yang pada dasarnya harus memenuhi hak berpolitik (berpendapat dan berpartisipasi) di internet, dan bukan malah mengebirinya. Forum ini mengundang Anda yg tertarik untuk berdiskusi mengenai demokrasi digital di Indonesia, dulu, ini, dan masa depan. Forum Pengurangan Risiko Bencana Daerah Istimewa Yogyakarta (Forum PRB DIY) merupakan wadah yang menyatukan organisasi pemangku kepentingan (multi stakeholders) DI.Yogyakarta yang bergerak dalam mendukung upaya-upaya pengurangan risiko bencana (PRB) di wilayah DI.Yogyakarta. Sebagai Platform Pengurangan Risiko Bencana di tingkat provinsi yang menyediakan mekanisme
koordinasi untuk meningkatkan kolaborasi & koordinasi berbagai pemangku kepentingan dalam keberlanjutan aktivitas-aktivitas PRB melalui proses konsultatif dan partisipatif yang selaras dengan pelaksanaan kerangka kerja PRB sebagaimana ditetapkan kebijakan nasional.
EngageMedia menggunakan teknologi video, internet dan ‘free and open source software’ untuk merangsang perubahan sosial dan lingkungan. EngageMedia percaya bahwa media independen dan teknologi gratis yang terbuka adalah dasar kuat untuk membangun pergerakan demi melawan ketidakadilan sosial, sekaligus menyediakan solusi serta pemikiran lebih jauh terhadap isu-isu tersebut.
@fprbdiy
EngageMedia https://www.change.org
[email protected], yerry.
[email protected]
EngageMedia bekerjasama dengan pembuat film independen, aktivis video, teknolog dan juru kampanye gerakan sosial untuk memperluas jangkauan dan menggerakkan para pemirsanya.
41
Froghouse Padukuhan Gesik, Dusun Kalipucang, Kelurahan Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul
[email protected] froghouse @froghouse32
Himpunan Tani Kopi Temanggung Dusun Jambon, Desa Gandurejo Kec. Bulu Temanggung 0812 2797 3978 / 0877 1905 2174 (Mukidi)
ICT watch Jl. Tebet Barat Dalam 6H No. 16A, Jakarta Selatan, 12810 021-98495770
[email protected] http://ictwatch.id @internetseha
4242
Froghouse adalah komunitas lintas disiplin yang melakukan uji coba untuk menemukan dan mempraktikkan estetika sederhana. Konsep estetika sederhana itu antara lain bisa dilihat dari rumah Froghouse yang terbuka, nyaris tanpa ruang privat, dan dibangun menggunakan bahan-bahan lokal ramah lingkungan. Rumah Froghouse menjadi ruang yang mempertemukan banyak orang dari berbagai bangsa dan latar belakang. Himpunan Tani Kopi Temanggung merupakan wadah petani kopi temanggung untuk mewujudkan semangat petani mandiri yang digagas oleh Mukidi sejak tahun 2010 dan baru terbentuk pada bulan Februari 2016. Komunitas ini mengusung 4 konsep yang bisa diterapkan petani kopi di Temanggung, yakni pertanian sesuai dengan kaidah konservasi, penanaman dengan metode tumpang sari, pengolahan produk hasil pertanian pasca panen, dan pemasaran produk pertanian. ICT Watch adalah organisasi masyarakat sipil yang bertujuan untuk mengembangkan, memberdayakan dan mendukung individu, ormas, dan multi-stakeholder di Indonesia terkait hak informasi. Tergabung dalam Internet Governance (ID-CONFIG) dan Internet Governance Forum (ID-IGF), organisasi ini mengkampanyekan potensi internet bagi pemenuhan hak informasi masyarakat.
Indie Book Corner adalah wadah belajar bagi para penulis untuk menerbitkan bukunya. Tempat bagi pembaca untuk mendapatkan buku terbaik yang ingin ia baca.
Indie Book Corner
Pantau Pusaka Indonesia adalah sebuah langkah awal menuju terbangunnya platform Indonesia Heritage Inventory. Inisiatif ini akan menghasilkan satu sistem dokumentasi data selebaran pusaka alam maupun budaya yang ada di Indonesia. Data selebaran pusaka tersebut terbuka untuk publik dan dapat diperbarui informasinya secara kolaboratif.
Indonesian Heritage Inventory
Infest telah bekerja pada isu desa sejak tahun 2012. Fokus kerja infest pada isu desa adalah penguatan pelayanan publik, perbaikan akses masyarakat marjinal dan penguatan pemerintahan desa yang mawas gender dalam pengambilan keputusan dan pengawasan pembangunan desa. Infest memberikan dukungan penguatan kapasitas kepada desa/ kabupaten dalam pelaksanaan UU Desa.
Indie Book Corner
0857-4391-4480 (Andriani Zulivan)
[email protected] http://heritageinventory.web.id/ @pantaupusaka
Infest Jl. Veteran UH IV/734 Warungboto, Umbulharjo 55164. 0274-417004 http://infest.or.id
Sejak 2014, infest bekerja pada isu keuangan desa dan telah mengembangkan teknologi
43
pendukung pengelolaan keuangan. Informasi detail dapat diperiksa di http://sekolahdesa. or.id. Infest juga berpengalaman dalam pengembangan sistem informasi, seperti sistem informasi desa bernama Mitra Desa (http://mitradesa.id); web based card report pemantauan dan penilaian PPTKIS/PJTKI (http://pantaupjtki.com), dan sistem informasi berbasis sms untuk pemantauan implementasi REDD+ (http://borneoclimate.info). Jaringan Radio Komunitas Indonesia (JRKI) Alamat : Setnas JRKI, Jl. Semangka 19, Kerten, Laweyan, Surakarta No telp : 0271-728561
Jaringan Radio Komunitas Indonesia (JRKI) Dideklarasikan di Jakarta pada 15 Mei 2004, JRKI bersifat independen, inovatif, demokratis, dan kekeluargaan. JRKI memiliki fungsi sebagai representasi keberadaan radio komunitas di Indonesia, wahana penguatan anggota, wahana advokasi, dan wahana kemitraan.
[email protected] http://www.jrki.or.id JRKIIndonesia @jrkiindonesia, @sangkalaJRKI
Jejaring Pangan (JIPANG)
[email protected]
4444
JIPANG merupakan wadah bagi anak muda di Yogyakarta yang memiliki ketertarikan pada isu pangan lokal dan pertanian. JIPANG memperkenalkan Jejaring Pangan Lokal (local food network) kepada masyarakat sebagai sebuah sistem pangan alternatif untuk menegakkan kedaulatan pangan serta mendukung keberlanjutan lingkungan.
Jogja Berkebun merupakan bagian dari jejaring Indonesia Berkebun yang berdiri sejak tahun 2011. Jogja Berkebun sendiri adalah komunitas yang bergerak melalui jejaring sosial [twitter, facebook, instagram], bertujuan untuk menyebarkan semangat positif terutama lebih perduli kepada lingkungan dan perkotaan. Kampanye kami biasa disebut sebagai Urban Farming, yaitu pemanfaatkan lahan tidur di kawasan perkotaan. Biasanya dikonversi menjadi lahan pertanian/perkebunan produktif hijau, dilakukan oleh peran masyarakat dan komunitas sekitar. Diharapkan mampu memberikan manfaat bagi mereka. Kampoeng Dolanan dikelola oleh komunitas Pojok Budaya di Dusun Pandes, Desa Panggungharjo, Sewon Bantul, Bantul. Komunitas yang berdiri pada 2008 ini merupakan komunitas masyarakat yang mempunyai kepedulian untuk melestarikan dan merevitalisasi nilai dan budaya lokal yang tumbuh di tengah-tengah masyarakat dengan melakukan serangkaian kegiatan pendidikan berbasis masyarakat.
Jogja Berkebun
Kampoeng Dolanan Alamat: Dusun Pandes, Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, DIY.
[email protected] Kampoeng-Dolanan-Pandes
Keberadaan komunitas Pojok Budaya juga diharapkan sebagai wadah berhimpun penggiat seni dan budaya serta pengkriya dolanan anak, serta sebagai tempat untuk memperjuangkan terciptanya masyarakat yang religius, terbuka, demokratis, berdaya secara ekonomi serta berkesadaran ekologis.
45
Kampoeng Dolanan dikelola menjadi dusun wisata minat khusus dengan paket outbond “Dolanan Ndeso dan Dolan ing Deso”. Kampung Halaman Alamat : Dusun Krapyak, No. 18, RT 05/ RW 55 Wedomartani, Ngemplak, Sleman, D.I.Yogyakarta 55584 No telp : 0274-7478602
Ketjilbergerak http://www.ketjilbergerak.org
Kampung Halaman (KH) adalah organisasi nirlaba yang didirikan pada tahun 2006 dan berbasis di Yogyakarta. KH bekerjasama dengan berbagai rekan di seluruh Indonesia untuk memperkuat peran remaja dan anak muda di komunitasnya masing-masing melalui media berbasis komunitas yang dilakukan secara partisipatif. Ketjilbergerak adalah komunitas anak muda yang berkomitmen pada kerja-kerja budaya yang bersifat kolaboratif.
Email:
[email protected] Facebook: ketjilbergerak Twitter: @ketjilbergerak
Letusee
Letusee adalah rumah makan “natural food” yang berkomitmen untuk menggunakan bahan-bahan berkualitas yang sebisa mungkin kami dapatkan secara lokal maupun nasional, fair trade, dan organik. Letusee mengajak semua orang, termasuk diri kami sendiri, untuk makan sehat dan berkesadaran.
OAK
OAK adalah penerbit alternatif yang muncul pada pertengahan 2015, sebagai lanjutan dari tradisi perbukuan Jogja. Digawangi oleh Eka PoCer, Hengky, Widya, dan Dewi Kharisma,
Penerbit OAK
46 46
OAK fokus menerbitkan buku-buku sastra, sosial, budaya. Tagline kami: Membaca adalah koentji. Desa Dlingo merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Secara geografis desa ini merupakan daerah dataran tinggi yang didominasi oleh perbukitan karst. Desa ini mulai menerapkan SID sejak tahun 2014. Melalui website desa itu, Desa Dlingo memperkenalkan potensi-potensi unggulan desanya seperti kuliner, pertanian, dan air terjun Lepo yang menjadi andalan wisata desa.
Pemerintah Desa Dlingo
Pindai merupakan ruang publikasi kolektif untuk liputan dan analisis yang disajikan secara kritis dan mendalam. Sikap kritis yang kredibel dan independen, memberi tempat bagi pelbagai peristiwa pinggiran tapi penting, yang luput dari tren publikasi arus-utama. Mendalam karena, dalam iklim media kini, tak cukup kecepatan semata lewat pelaporan serba ringkas, namun menempatkan perkara secara jernih dan proporsional dalam konteks yang relevan. Pindai meyakini analisis mendalam makin penting dibutuhkan di tengah tren kepemilikan media oleh segelintir orang, yang menciptakan konglomerasi dan monopoli informasi, guna membangun literasi dan wacana kritis atas produk jurnalisme dari industri media di Indonesia. Pindai, sebagaimana namanya,
Pindai
http://dlingo-bantul.desa.id
Website : pindai.org facebook.com/pindai.org @pindaimedia
47
adalah ikhtiar memeriksa dengan cermat, dan dalam konteks media, kami hendak berupaya membangun informasi yang teliti dan akurat, dengan penyajian secara luwes dan segar. Kerja-kerjanya, meski tak selalu, melalui proses kurasi editorial. Radiobuku Gedung Bale Black Box, Pojok Barat Perpustakaan ISI, Jl Sewon Indah No 1, Kecamatan Sewon, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55188 085868357537 (Dek Vivi)
[email protected] http://radiobuku.com Radio Buku LIVE Streaming @radiobuku
4848
Radio Buku adalah radio tentang dunia literasi berbasis internet.Sebagai keluarga besar dunia perbukuan Indonesia, Radio Buku lahir pada April 2011 dari sebuah rahim bernama Yayasan Indonesia Buku. Secara hukum, yayasan ini berdiri pada April 2006 sebagai lembaga riset tentang sejarah Indonesia lewat tradisi pers dan bahasa. Memfasilitasi sejumlah sejarawan dan periset muda belajar bersama mengenali Indonesia hari demi hari. Tradisi riset itu melahirkan dua hal: arsip dan perpustakaan. Yayasan Indonesia Buku yang didirikan Taufik Rahzen, Dipo Andy, Galam Zulkifli, Eddy Susanto, dan Muhidin M Dahlan ini memiliki perpustakaan yang dipersembahkan untuk publik. Namanya: “gelaranibuku”. Tak hanya membangun perpustakaan yang terpusat pada satu tempat di Alun-Alun Selatan Keraton Yogyakarta, “gelaranibuku” juga membangun beberapa perpustakaan seperti ini di beberapa desa di Indonesia.
Lembaga ini bernama Rumah Baca Komunitas yang kemudian disingkat dengan RBK. Lembaga ini bersifat independen, non profit, dan tidak terikat oleh organisasi, ideologi, dan kepentingan politik organisasi tertentu. Lembaga ini mempunyai visi yaitu terwujudnya masyarakat yang gemar membaca, berilmu dan berdaya untuk membangun kehidupan bangsa yang lebih baik.
Rumah Baca Komunitas Jl. Pak Rebo No.119 RT 03, Onggobayan, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, D.I Yogyakarta.
SAPA SAPA adalah sebuah aliansi pemerintah pusat, pemerintah daerah, NGO dan stake holder yang lainnya di bawah koordininasi Menko PMK RI yang mendorong Invonasi penangggulangan kemiskinan dengan optimalisasi Tim penanggulangan Kemiskinan daerah (TPKD). Berdiri pada 2009, Survive! Garage adalah komunitas seni yang mengelola ruang seni dan bersinergi dengan berbagai kecenderungan fenomena seni rupa secara umum. Survive! berkonsep art shop yang bertujuan ingin membantu mempercepat proses pembentukan kelompok sosial secara mandiri melalui apresiasi kerja seni dan edukasi program.
Jl. Pak Rebo No.119 RT 03, Onggobayan, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, D.I Yogyakarta.
[email protected]
Survive Garage l. Bugisan 11 RT 1 RW 8, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta
[email protected] www.survivegarage.blogspot.com www.survivegarage.wordpress.com SURVIVE! Garage @survivegarage survive_garage
49
Sasana Integrasi dan Advokasi Difabel (SIGAB) Jl. Wonosari KM 8 Sendangtirto, Berbah, Sleman, DIY. 0823-2523-69967
[email protected] [email protected]
SIGAB adalah organisasi non pemerintah yang bersifat independen, nirlaba, dan nonpartisan. SIGAB berdiri di Yogyakarta pada 5 Mei 2003. Organisasi yang bermotto “Bersama Menuju Masyarakat Inklusi” ini mengusung cita-cita besar untuk membela dan memperjuangkan hak-hak difabel di seluruh Indonesia hingga terwujud kehidupan yang setara dan inklusif.
http://sigab.or.id SIGAB Yogyakarta @5194b
Suara Komunitas Alamat : Jl. KH Ali Maksum No. 183, Pelemsewu, Panggungharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta 55188 0274-411123
[email protected] http://suarakomunitas.net groups/suarakomunitas @suarakomunitas
5050
Suara Komunitas merupakan organisasi berbentuk perkumpulan yang bertujuan untuk menegakkan hak kebebasan berekspresi warga negara. Para pegiat Suara Komunitas melalukan kerja-kerja jurnalistik untuk mendorong tata kelola kebijakan publik yang memihak kepada rakyat yang terpinggirkan. Misinya adalah menyelenggarakan kegiatan pengelolaan informasi warga melalui metode jurnalistik dan mengembangkan kapasitas anggota di bidang jurnalistik dan advokasi. Keanggotaan Suara Komunitas bersifat sukarela dimana setiap orang mendapat bukti keanggotaan setelaah melalui serangkaian proses pengembangan kapasitas di Suara Komunitas. Sejauh ini, anggota Suara Komunitas berasal dari para pegiat media rakyat, seperti radio komunitas, buletin komunitas, pengelola telecenter, dan warga biasa.
Sekolah Raya adalah sebuah komunitas bergerak secara berkebudayaan, yang menggerakkan jejaring afiliasi (dari sekolah umum, taman pendidikan, sanggar belajar, taman baca, pondok pesantren, padepokan, dll) untuk paralel bersama-sama relawan di dalamnya yang berasal dari berbagai latar belakang, baik individual, maupun tergabung dalam sebuah komunitas yang memiliki kesamaan visi dan peduli pendidikan, menerapkan desain kurikulum pendidikan yang sesuai dengan konteks demografi masingmasing peserta belajar. Dengan media utama belajar adalah alam dan budaya. Beberapa kurikulum yang sudah diretas dan diaplikasikan adalah : 1) Kurikulum Kamera Lubang Jarum, 2) Kurikulum Fertigasi, 3) Kurikulum Literasi dan Kreatif, 4) Kurikulum Tumbuh Bersama.
Romansha Gilda adalah ruang diskusi dan apresiasi seni bagi masyarakat umum dan para pemerhati seni. Mengusung misi “Youth spirit for building the fine environment - Semangat muda untuk membangun lingkungan yang baik”, Romansha Gilda berkomitmen untuk selalu menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan dalam setiap karya seni mereka.
Sekolah Raya Selengkapnya di www.sekolahraya. net.
Romansha Gilda
[email protected]. http://www.youtube.com/c/ RoemansaGilda
51
Taring Padi Desa Sembungan, RT 02 – Bangunjiwo Kasihan, Bantul, Yogyakarta
[email protected] Taring Padi
Yellowteeth Yellowteeth
Kuncen wb 1/528 081802702680
[email protected]
5252
Taring Padi adalah kolektif yang didirikan dalam konteks reformasi 1998 Indonesia yang mengakhiri pemerintahan 32 tahun Presiden Soeharto. Taring Padi dibentuk oleh seniman dan aktivis yang telah menjadi bagian dari gerakan pro-demokrasi. Setelah reformasi, banyak aktivis dan seniman, termasuk pendiri Taring Padi, melihat bahwa ide-ide yang diperjuangkan selama perjuangan reformasi, seperti hak asasi manusia, demokrasi yang adil dan dunia tanpa kerusakan lingkungan, korupsi dan konflik horizontal, belum tercapai. Dengan ini sebagai titik awal Taring Padi dibentuk untuk mengkampanyekan hak-hak tersebut menggunakan seni dan budaya
Yellowteeth merupakan brand yang berdiri dari tahun 2004. Awalnya yellowteeth memproduksi komik fotokopi yang didiatribusikan secara indie. Pada perkembangannya yellowteeth mulai membuat merchandise berupa totebag, dompet, dan lain-lain. Ide gambar-gambar atau tulisantulisan pada produk merchandise sebagian besar diambil dari konten komik produksi yellowteeth. Alamat: Yellowteeth
Kuncen wb 1/528 jogjakarta
Tamimi, membuat kreasi menggunakan teknik sablon yang diaplikasikan menjadi berbagai macam produkseperti notes, tas, pouch dan lain-lain.
Tamimi
Gambar yang dibuat merupakan gambar/ drawing dengan tema sehari-hari, yang kami sukai seperti binatang, lingkungan. Bahan yang kami gunakan blacu dan kanvas.
Setara Equalita adalah salah satu kegiatan klasmacan yang kali ini berupa unit usaha bersama, yang melibatkan beberapa kawan difable dari pusat rehabilitasi Pundong, Yogyakarta. Unit usaha ini bergerak dalam produksi merchandise dengan teknik sablon seperti: (kaos, Totebag, stiker, plastik dll) juga menjahit seperti: (baju, totebag, dress, dll).
Mulai berdiri pada tahun 2015 Project Merchandise (PM) awalnya hadir sebagai brand yang berfokus pada artist merchandise dari para seniman muda. Rachmad Afandi dan Awanda Brima Destia yang merupakan pendiri dari PM awalnya tertarik menggunakan merchandise sebagai media untuk “Bercerita” mengenai isu sosial di Indonesia. Sehingga merchandise PM merupakan hasil dari pengalaman pribadi kreator dalam melihat fenomena masyarakat. Berbagai macam
Setara Equalitia setara_equalitia
Project Merchandise (PM) Jalan Magelang, Pingit JT 1/203. Yogyakarta 55231 +6282243788700
[email protected] pm.project Project Merchandise
53
produk yang telah kami hasilkan diantaranya, kaos, tote bag, talenan, emblem, kartu pos, pouch, tempat pensil, gantungan kunci. Tujuan lain PM juga sebagai wadah dari seniman muda untuk mengembangkan potensinya, untuk mewujudkan hal tersebut pada tahun 2016 PM berkembang dengan membuat proyek-proyek di bidang kesenian (musik, seni rupa, sastra, film).
5454
Ulir
Ulir merupakan brand (merchandise) yang berhubungan dengan benang, baik itu rajut ataupun sulam, tapi lebih berfokus pada rajut ( crochet ), merchandise ini berdiri sejak tahun 2006. Produk yang di pasarkan oleh Ulir sendiri bermacam macam mulai dari baju, topi, tas, asesoris, shawl, gantungan kunci, tempelan kaca, taplak meja, tatakan piring ataupun gelas,sepatu dan sandal dengan berbagai ukuran mulai dari bayi sampai dewasa dan lain sebagainya yang berhubungan dengan benang.
Paguyuban Lapak Urban (PALU)
PALU kepanjangan dari Paguyuban Lapak Urban yang didirikan pada bulan Mei 2011. Lapakan istilah kami dalam menggelar merchandaise pada sebuah tempat dimana kami melapak, jenis produk yang ada bisa sangat beragam, mulai dari kaos, poster, pin, tas, emblem, stiker, gantungan kunci, dan suvenir unik dengan produksi selera masal.
Kelompok Garis Bawah dibentuk pada April 2012. Bertujuan untuk meneguhkan kebersamaan dalam sebuah proses berkesenian dan memberikan ruang apresiasi dan wacana seni terhadap karya-karya yang dihasilkan para anggotanya. Kegiatan yang dilakukan pada saat ini: diskusi karya (program reguler per bulan), workshop dan pameran, serta kegiatan-kegiatan seni lainnya.
Kelompok Garis Bawah
Berawal dari kesukaan yang sama dalam berbagi dan berkarya sehingga muncul sebuah gagasan untuk membangun kolektif yang diberi nama Menara Project. Kami percaya bahwa dalam berkesenian dan berbagi merupakan salah satu cara untuk memberikan warna hidup di dalam dunia yang masih belum baik-baik saja ini. Karena seni adalah kritis dan menyenangkan. Program kegiatan Menara Project meliputi Urban Drawing Picnic, gathering, dan workshop. Berkarya, berteman, berbagi dan bersenang-senang.
Menara Project
GARDA BLAKANG dibentuk pada tahun 2014 dengan inisiatif sebagai sebuah kelompok performace di Yogyakarta. Awal kehadirannya, sebagian dari para pelaku di dalamnya juga ikut serta dalam Komunitas Rupa Seni RANGKA TULANG. Pada 2014, Garda Blakang mendirikan sebuah ruang kerja kreatif di sebuah lokasi kontrakan di Pelemsewu Sewon Yogyakarta.
081904124404
[email protected]
Garda Belakang
55
P A N G G U N G
56
R A K Y A Y
Mengayunkayu, sebuah project satu personil dari Ayu Saraswati, perempuan murung yang mencintai nada dengan rengkuh erat bak kekasih. Rindunya pada suara-suara seperti tak pernah tuntas. Bersama pianonya ia menyampaikan resah dan marah atas cinta yang acapkali terhempas. Berharap nada-nada tetap menjadi teman cerita setianya hari ini.
Mengayun Kayu
Half Eleven pm dimulai pada 15 Oktober 2010 diambil dari bahasa Inggris british/ bahasa gaulnya negara Inggris, yang berarti setengah sebelas malam. Dimana menurut personilnya, waktu yang menunjukan pukul setengah sebe- las malam adalah saat yang efektif untuk berfikir, berproses, merenung, berimajinasi, memunculkan banyak ideide kreatif untuk berkarya diantara sunyi dan gelapnya malam. sebuah project yang menghasilkan karya dengan media tulisan, audio dan visual menjadi dalam satu konsep yang bertajuk “Sound of Liturgi”.
Half Eleven PM
“IksanSaja petarung tanpa belati ataupun senjata api, dengan karya-karya dalam bermusik sebagai pengganti belati. Kondisi Negara Indonesia menjadi sumber inspirasi IksanSaja dalam bermusik. Kasus2 dalam Pemerintahan, Industri Musik dan tak luput soal CINTA menjadi salah satu inspirasi dalam membuat lagu. Yang Penting Kopi Sruuupuuttt dulu” Gitaris PUTiH, Music Producer, Music Director, Music Arranger, Song Writer, “AUDiOLECTiCA MUSIC STUDiO
Iksan Skuter
55
57
5858
Ketjil Bergerak
Ketjilbergerak adalah komunitas anak muda yang berkomitmen pada kerja-kerja budaya yang bersifat kolaboratif.
Kota dan Ingatan
Kota & Ingatan, masih bagian dari nomornomor yang tak penting dalam indeks yang telah sesak-tersimpan di deret kantor catatan sipil yang nomor-nomornya tak pernah diciptakan untuk menyusun kode urutan. Nomor-nomor yang tak pernah membangun tatanan, demikianlah kami; nomor yang tak penting pada tatanan macam apa pun.
Chick and Soup
Chick and Soup telah menciptakan sejumlah karya yang telah mereka rilis dalam bentuk album penuh berjudul “Singgah”, sebuah album yang direkam melalui proses yang profesional namun tetap menyenangkan. “Singgah” merupakan sebuah karya dari Chick and Soup yang menjadi bukti bahwa mereka memiliki komitmen untuk ikut memeriahkan kancah musik Indonesia.
Olski
Olski adalah band dengan konsep akustik yang (basically) bergenre pop yang berasal dari kota Yogyakarta. Band ini terbentuk pada tahun 2013, setelah mengalami beberapa kali pasang surut dan bongkar pasang personil akhirnya formasi terakhirnya adalah Adska Dorra (Vocal) Atika Putri (Perkusi) Shohih (Glockenspiel & Pianika) dan juga Dicki (Gitar).
Jati Raga terbentuk pada awal bulan Agustus 2015, dengan personel A. Ragipta Utama (gitar elektrik) Gilang ( bass elektrik) Andar Prabowo ( perkusi ) Zudhi Sang ( Vocal) Raden ( srompet alat etnik). Jati Raga, Jati sendiri mempunyai arti atau makna jiwa dan raga mempunyai arti badan atau wadak. Jati Raga adalah sebuah dimensi atau ruang bertemunya etnik, progresife dan jazz. Jati Raga mencoba menggali kedalaman rasa, filosofi jawa, kekuatan unsur etnik dan kedalam roh tradisi yang diimplementasikan kembali kedalam sebuah bentuk dengan format band.
Jati Raga
Kelompok musik Dendang Kampungan ( DK ) dibentuk di Yogyakarta pada tahun 1999 dan merupakan bagian dari organisasi Taring Padi , sebuah organisasi kebudayaan yang berpihak terhadap isu-isu kerakyatan. DK berfungsi sebagai salah satu penyampai gagasan dan respon terhadap suatu realitas dan isu tentang sosial, politik, budaya dan lingkungan. DK mengusung aliran punk akustik. DK aktif mengisi acara-acara kesenian, sosial, politik, budaya dan lingkungan di Indonesia dan beberapa kali di luar negeri karena bagi DK dimanapun tempat dan acara ( yang sejalan dengan visi misi )merupakan panggung yang layak untuk disemarakkan.
Dendang Kampungan
59
59
60
Combine Resource Institution (CRI) adalah institusi sumber daya untuk penguatan komunitas marjinal melalui jejaring informasi. Sejak berdiri pada 2001, CRI telah mendorong pemanfaatan beragam metode serta instrumen pengelolaan informasi dan data oleh komunitas marjinal agar menjadi mandiri dan berdaya. CRI mengelola informasi untuk: 1. Manajemen Sumber Daya Berbasis Komunitas Pengelolaan sumber daya komunitas diwujudkan dalam program Lumbung KOmunitas melalui Sistem Informasi Desa. http://lumbungkomunitas.net http://sid.web,id 2. Advokasi Hak-Hak Dasar Masyarakat Sipil Advokasi hak-hak dasar masyarakat sipil yang diwujudkan melalui program SUara KOmunitas. http://suarakomuntas.net
Jl. KH. Ali Maksum RT.06 No. 183 Pelemsewu, Panggungharjo, Sewon, Bantul, DIY, 55188 0274 - 411123 0274 - 411123
[email protected] Combine RI @combineri Combine Resource Institution combine_ri www.combine.or.id
3. Pemberdayaan Ekonomi Komunitas Akar Rumput Penguatan ekonomi rakyat yang diwujudkan melalui program Pasar Komunitas. 4. Pengurangan Risiko Bencana Pengurangan Risiko Bencana (PRB) diwujudkan dalam program Manajemn Informasi Kebencanaan.
61
S A M P A I J U M P A
62
D I J M R 2 0 1 6