BAB V PEMBAHASAN A. Sistem Penyelenggaraan Makan Siang Penerapan dan penyelenggaraan gizi kerja PT. X Plant Pegangsaan yang mempekerjakan 22.563 orang telah menyediakan kantin untuk tenaga kerja, hal ini telah sesuai dengan ketentuan Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. SE-01/MEN/1979 tentang Pengadaan Kantin dan Ruang/tempat Makan yang menyatakan bahwa : 1. Semua perusahaan yang mempekerjakan buruh antara 50 sampai 200 orang, supaya menyediakan ruang/tempat makan di perusahaan yang bersangkutan. 2. Semua perusahaan yang mempekerjakan buruh lebih dari 200 orang, supaya menyediakan kantin di perusahaan yang bersangkutan. Pemeliharaan dan pengawasan kebersihan di kantin, PT. X Plant Pegangsaan melakukan monitoring setiap 3 bulan sekali yang dilakukan oleh pihak EHS departemen. Monitoring yang dilakukan telah sesuai dengan Permenkes No. 1096 Tahun 2011 tentang Higiene Sanitasi Jasaboga BAB IV poin A ayat 3 yang menyatakan bahwa audit higiene sanitasi jasa boga dilakukan secara berkala paling sedikit 2 kali setahun oleh petugas Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota/KKP. Pemeliharaan yang dilakukan oleh PT. X Plant Pegangsaan belum sesuai dengan Permenkes No. 1096 Tahun 2011 tentang Higiene Sanitasi Jasaboga BAB IV poin A ayat 3 yang menyatakan bahwa audit higiene 46
47
sanitasi jasa boga dilakukan secara berkala paling sedikit 2 kali setahun oleh petugas Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota/KKP.
B. Deskripsi Sampel Penelitian Pengambilan sampel penelitian dilakukan pada seluruh tenaga kerja di area Die Casting PT. X Plant Pegangsaan dengan jumlah sampel sebanyak 34 responden, sampel penelitian yang diambil semua berjenis kelamin lakilaki (100%). Hal ini sudah sesuai dengan teknik sampling yang digunakan dengan cara accidental sampling, yaitu mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat sesuai dengan konteks penelitian (Notoatmodjo, 2010).
C. Status Gizi Tenaga Kerja Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap tenaga kerja di area Die Casting PT. X Plant Pegangsaan diketahui bahwa hanya terdapat 3% atau 1 responden yang mengalami gizi kurang atau dikategorikan kekurangan berat badan tingkat ringan. Seseorang yang termasuk kategori kekurangan berat badan tingkat ringan (KEK ringan) sudah perlu mendapatkan perhatian untuk segera menaikkan berat badan dengan cara meningkatkan asupan kalori makanan. Status gizi baik (normal) pada hasil penelitian mencapai 62% atau 21 responden, hal ini menunjukkan bahwa PT. X Plant Pegangsaan telah cukup baik dalam penyelenggaraan kebutuhan gizi tenaga kerja. Gizi lebih pada
48
tenaga kerja sebanyak 20% atau 7 responden mengalami kelebihan berat badan tingkat ringan dan 15% atau 5 responden mengalami kelebihan berat badan tingkat berat. Hal ini sudah sesuai dengan UU No. 23 tahun 2003 tentang Kesehatan pasal 20 ayat 2 menyebutkan bahwa perbaikan gizi meliputi upaya peningkatan status gizi dan mutu gizi, pencegahan, penyembuhan, dan atau pemulihan akibat gizi yang salah. Seseorang yang mengalami gizi lebih atau kelebihan berat badan, beresiko menderita penyakit degeneratif seperti penyakit jantung dan pembuluh darah, kencing manis (diabetes mellitus), tekanan darah tinggi, gangguan sendi dan tulang dan lain sebagainya (Nurhayati, 2010). Kegemukan atau obesitas disebabkan oleh ketidakseimbangan kalori yang masuk dibandingkan dengan kalori yang keluar selain itu juga dapat disebabkan oleh faktor pengetahuan tentang gizi, faktor pola makan dan faktor lingkungan kerja. Namun aktivitas fisik dan olahraga dapat meningkatkan jumlah penggunaan kalori keseluruhan (Nurhayati, 2010). Sebanyak 21 responden yang memiliki status gizi yang baik (normal) dapat pula beresiko mengalami kegemukan baik tingkat ringan maupun tingkat berat. Hal ini bisa saja terjadi apabila responden tidak memperhatikan pola makan dan ketidakseimbangan asupan makannya dengan aktivitas kerja yang di lakukan dalam setiap hari. Pengendalian perlu dilakukan untuk mencegah hal itu yaitu dengan cara memberikan pengetahuan tentang gizi melalui upaya promosi kesehatan untuk meningkatkan kesadaran bahwa kegemukan merupakan pemicu
49
timbulnya masalah kesehatan yang berat, selain itu dengan pengadaan makanan yang memiliki nilai gizi seimbang dan cara memasak yang sehat.
D. Nilai Kandungan Gizi pada Sampel Makanan Konsumsi makanan yang disediakan oleh 4 catering melebihi kebutuhan zat gizi yang diperlukan oleh tenaga kerja. Berikut ini hasil kandungan zat gizi yang didapat oleh responden : 1. Karbohidrat Penilaian kandungan karbohidrat yang dikonsumsi tenaga kerja besar belum terpenuhi dari pihak catering. Hanya 1 catering yang sudah memenuhi kebutuhan karbohidrat yaitu catering Cahaya Dvan 61%. Sedangkan 3 catering belum memenuhi standar karbohidrat dalam sehari yaitu masih di bawah standar yang seharusnya yaitu 60-70%. Hal ini bisa terjadi karena pada saat pengambilan sampel makanan, nasi atau karbohidrat berubah-ubah beratnya atau tidak ada takaran per porsi. Karena pada saat makan siang tenaga kerja dalam pengambilan nasi juga tidak ditentukan atau mengambil nasi sesuai dengan keinginan sendiri. Hal ini berpengaruh terhadap pengukuran kalori makanan yang didapat responden. Akibat
dari
kekurangan
karbohidrat
antara
lain
dapat
mempercepat terjadinya kelelahan. Karena karbohidrat merupakan sumber energi utama sedangkan apabila terjadi kelebihan karbohidrat yaitu apabila energi yang diperoleh dari makanan sumber karbohidrat
50
(selain gula) melebihi 60% atau 2/3 bagian dari energi yang dibutuhkan, maka kebutuhan protein, vitamin dan mineral sulit dipenuhi. Karbohidrat diperlukan untuk sumber energi utama. Karbohidrat dapat ditemukan pada nasi, jagung, ketela, sagu dan lain-lain (Pravitasari, 2013). 2. Protein Asupan protein yang dikonsumsi oleh tenaga kerja dari kandungan makanan yang disediakan oleh catering, 2 catering sudah sesuai (Cahaya Dvan dan Supri) dan 2 catering lainnya (Sabila dan Ruri) melebihi yaitu diatas 15% sedangkan yang dibutuhkan oleh tubuh dalam satu hari yaitu 10-15%. Protein diperlukan oleh tubuh untuk sumber tenaga setelah karbohidrat dan lemak, membentuk jaringan, mengganti jaringan yang rusak, sumber energi, dan mengatur proses tubuh (enzim, hormon, tekanan air, dan lain-lain). Kekurangan protein dapat mengakibatkan badan menjadi lemah dan kurus, dan terganggunya fungsi tubuh. Sedangkan apabila kelebihan protein maka dampak yang akan terjadi adalah kebutuhan karbohidrat dan lemak akan sulit terpenuhi. Protein dapat ditemukan pada semua butiran biji tanaman, polong-polongan, kacang-kacangan, biji-bijian, beras, sayuran umbu-umbian, wortel, kentang, telur, ikan dan daging (Pravitasari, 2013). 3. Lemak Kandungan lemak yang dikonsumsi oleh responden dari catering perusahaan 2 catering sudah sesuai (Cahaya Dvan dan Ruri) dan
51
2 catering (Sabila dan Supri) melebihi pemenuhan kebutuhan lemak oleh responden yaitu 20-25% . Fungsi lemak bagi tubuh adalah sebagai penghasil energi, penyerapan vitamin A, D, E, dan K, sebagai bantalan tubuh, isolasi panas tubuh, mempertahankan tubuh dari gangguan luar, mempengaruhi bentuk tubuh, dan sebagai cadangan tenaga. Kelebihan
lemak
dapat
meningkatkan
kadar
kolesterol,
kegemukan, saluran arteri tersumbat, dan penyakit jantung koroner. Sedangkan apabila terjadi kekurangan lemak dapat mempercepat rasa lapar karena lemak merupakan sumber cadangan makanan. Lemak dapat ditemukan pada jenis makanan hewani yang memiliki kadar kolesterol tinggi (telur, susu, mentega, dan lain-lain), zaitun, jagung, dan lain-lain (Pravitasari, 2013).
E. Pemenuhan Kebutuhan Kalori Cara penentuan kebutuhan kalori yang dilakukan penulis sama dengan Liswarti Yusuf (2008). Yaitu telah memperhatikan penyesuaian jenis kelamin, usia, tingkat kegiatan dan kebutuhan kalori di tempat kerja 40%. Dari 34 orang sampel, dibagi menjadi 3 range menurut kebutuhan kalori yaitu range I (856-1102 kkal), range II (1137-1209 kkal) dan range III (1205-1525 kkal), sehingga analisa yang dilakukan telah mewakili seluruh sampel. Dari hasil penelitian diketahui bahwa pemenuhan kebutuhan kalori makanan belum sesuai dengan kebutuhan kalori tenaga kerja pada range I
52
(856-1102 kkal) dan range II (1137-1209 kkal) karena kalori yang disajikan melebihi kebutuhan kalori karyawan. Sehingga 22 orang tenaga kerja pada range ini mendapat makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan kalorinya. Hal itu bisa terjadi karena dalam pengambilan makanan setiap tenaga kerja berbeda padahal catering menyediakan berbagai macam pilihan makanan, sehingga banyak tenaga kerja yang mengambil makanan dalam porsi banyak dan nilai kandungan kalori menjadi berlebih. Sedangkan pada range III (1205-1525 kkal), dalam menyediakan makanan telah sesuai dengan kebutuhan kalori tenaga kerja. Dari pembahasan diatas dapat diketahui bahwa catering yang menyediakan makanan di PT. X belum mampu menyediakan makanan yang sesuai dengan kebutuhan kalori tenaga kerja range I, range II.
F. Hasil Survey Penelitian Survei yang dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada tenaga kerja di area Die Casting PT. X Plant Pegangsaan dapat digunakan sebagai gambaran tingkat kepedulian karyawan terhadap makanan sehat. Berdasarkan survei yang dilakukan diketahui bahwa mayoritas responden atau terdapat 31 responden frekuesnsi makannya 3 kali sehari dan 3 responden frekuensi makannya kurang dari 3 kali. Terdapat 23 responden sering melakukan sarapan terlebih dahulu sebelum bekerja, 8 responden kadang kadang melakukan sarapan terlebih dahulu sebelum bekerja dan 3 reponden tidak pernah melakukan sarapan terlebih dahulu sebelum bekerja. Hal ini
53
menunjukkan bahwa tenaga kerja sadar benar akan pentingnya sarapan sebelum melakukan aktivitas. Sarapan pagi sangat bermanfaat bagi setiap orang. Bagi orang dewasa, sarapan pagi dapat memelihara ketahanan fisik, mempertahankan daya tahan tubuh saat bekerja dan meningkatkan produktivitas kerja (Khomsan, 2010). Seseorang yang tidak sarapan pagi, pastilah tubuh tidak berada dalam keadaan yang cocok untuk melakukan pekerjaan dengan baik. Hal ini dikarenakan tubuh akan berusaha menaikkan kadar gula darah dengan mengambil cadangan glikogen, dan jika ini habis, maka cadangan lemak yang akan diambil (Moehji, 2009). PT. X Plant Pegangsaan telah menyediakan kantin dengan 7 catering yang bergantian menyajikan makan siang. Menurut 20 responden mengatakan menu makanan yang selama ini disajikan oleh catering perusahaan bervariasi. sebanyak 14 reponden mengatakan bahwa menu makanan yang disajikan oleh catering perusahaan monoton. Menurut rasa makanan sebagian besar responden yaitu 26 responden mengatakan bahwa rasa makanan yang disajikan catering perusahaan hambar dan 8 responden mengatakan bahwa rasa makanan yang di sajikan catering perusahaan enak. Penyusunan menu yang monoton dan rasa yang hambar secara tidak langsung mempengaruhi kebutuhan kalori tenaga kerja, dengan menu yang monoton, rasa makanan yang tidak pas dan terdapatnya benda yang tidak semestinya dapat membuat tenaga kerja bosan sehingga terdapat kecenderungan penurunan selera makan dengan tidak menghabiskan jatah makanannya,
54
sehingga mengakibatkan kebutuhan kalori tenaga kerja tidak terpenuhi (Pravitasari, 2013). Persepsi responden terhadap makanan sehat diketahui bahwa 31 responden menyatakan bahwa makanan yang sehat adalah makanan 4 sehat 5 sempurna, gizi seimbang dan banyak mengandung gizi. dua responden menyatakan bahwa makanan yang sehat adalah makanan yang enak dan lezat, sisanya menyatakan bahwa makanan sehat adalah makanan yang sesuai kebutuhan kalori. Berdasarkan jawaban para responden dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan tenaga kerja di PT. X sudah cukup baik. Akan lebih baik lagi jika tingkat pengetahun ini disertai dengan kesadaran untuk menjalankan pola makan yang sehat. Pada survey ini, responden juga diminta memberikan saran mengenai penyelenggaraan makan siang di perusahaan. Responden yang menginginkan makanan yang enak dan sehat sebanyak 6 responden, 6 responden memberikan saran alat makan dicuci bersih, 5 responden memberikan saran peningkatan mutri extra fooding, 3 responden memberikan saran perbanyak makanan berserat, makanan sehat di kantin perusahaan (janan gorengan saja), susu diganti susu kedelai. Sisanya memberikan saran variasi makanan dikurangi (cukup 1-3 menu), penyediaan catering vegetarian atau sehat, kualitas gizi tiap plant disamakan dan pelayanan catering lebih ramah dan sopan.