L1
TRANSKIP WAWANCARA Nama
: Adhi Pratama
Jabatan
: Public Relations
Lokasi/Tempat : Divisi Corporate Communications PT. Garuda Indonesia (Persero), tbk Tanggal
: 10 Mei 2011
Tipe
: Face Two Face (F2F) dan Email
PERTANYAAN 1) Menurut Anda apa itu Public Relations? Jawab: Public Relations merupakan usaha yang direncanakan secara terus-menerus dengan sengaja, guna membangun dan mempertahankan pengertian timbal balik antara organisasi dan masyarakatnya. Pendapat ini menunjukkan bahwa public relations dianggap sebuah proses atau aktivitas yang bertujuan untuk menjalin komunikasi antara organisasi dan pihak luar organisasi. Tetapi di Garuda Indonesia sendiri, Public Relations merupakan satu unit yang menjembatani antara perusahaan dengan para stake holders yang terdiri dari masyarakat (konsumen), insan media (media cetak dan elektronik), perusahaan pesaing dan mitra bisnis Garuda sendiri.
L2
Selain itu, Public Relations di Garuda juga bertanggung jawab sebagai employee communications, yang berarti harus mampu menjembatani dan mengayomi seluruh karyawan internal dengan para jajaran BOD (Board of Director) Garuda sendiri. Aktivitas dari “employee communications” sendiri antara lainnya adalah memberikan informasi seputar perusahaan kepada para karyawan. 2) Apa peran anda dalam pelaksanaan program Corporate Social Responsibility (CSR) “Kemitraan dan Bina Lingkungan”? Jawab: Peran PR dalam pelaksanaan program CSR PKBL antara lainnya adalah membantu mengkomunikasikan program CSR PKBL tersebut kepada seluruh insan media agar dapat memberitakan dan menginformasikan kegiatan CSR PKBL Garuda ke seluruh masyarakat, sehingga akan timbul persepsi dan pencitraan yang positif terhadap Garuda. 3) Bagaimana cara anda melaksanakan peran anda sebagai mediator antara perusahaan dengan publik yang menjadi target sasaran dari kegiatan CSR “Kemitraan dan Bina Lingkungan”? Jawab: Peran dari PR adalah mengkomunikasikan dari berbagai program atau konsep yang telah dibuat oleh unit CSR. Unit PR mengkomunikasikannya dengan cara membuat press release untuk para insan media, membuat beberapa artikel yang nantinya dituangkan kepada media eksternal macam inflight magazine (majalah Garuda yang
L3
khusus untuk para penumpang Garuda), dan media internal Garuda, yakni majalah “VIEW” sehingga seluruh karyawan Garuda pun dapat mengetahuinya. 4) Program-program PR apa yang pernah anda susun untuk menjalin hubungan dengan para stakeholder? Jawab: Salah satunya adalah dengan mengundang para stakeholder, dalam hal ini adalah para insan media yang kami undang untuk mengunjungi berbagai mitra binaan Garuda di beberapa daerah di Denpasar dan Lombok. Selain itu, di setiap tahunnya kami juga membuat acara media gathering, yakni mengundang seluruh insan media yang selama ini telah berkerjasama dengan Garuda. Kegiatan media gathering bersifat hiburan, disana kita memberikan hiburan bagi para insan media dengan berbagai doorprize dan sebagainya. 5) Menurut anda, corporate communication PT. Garuda Indonesia itu seperti apa? Jawab: Corporate Communications Garuda Indonesia merupakan salah satu unit terpenting di dalam perusahaan Garuda yang bertugas sebagai corong informasi perusahaan. Selain itu corporate communications Garuda Indonesia juga bertugas sebagai penengah antara perusahaan dengan para stakeholdernya, salah satunya dengan para insan media. Dan yang terpenting, corporate communications Garuda harus dapat membuat citra perusahaan semakin baik.
L4
6) Kendala apa saja yang sering anda hadapi dalam menjalankan peran anda sebagai Public Relations PT. Garuda Indonesia khususnya dalam program CSR ? Jawab: Selama ini dalam menangani program CSR, alhamdulilah unit PR sendiri belum menemukan masalah. 7) Strategi-strategi apa yang anda gunakan untuk melakukan komunikasi dua arah (two way communications) yang baik? Jawab: Menurut saya ada 4 hal yang dapat menjadi strategi yang tepat untuk melakukan komunikasi dua arah (two way communications) dengan baik. • Yang pertama kita harus dapat “mendengar”. Dalam komunikasi dua arah, ada yang berbicara, dan ada yang mendengar. Yang sering terjadi adalah tiap pihak saling menunggu kesempatan untuk berbicara tanpa meluangkan waktu untuk mendengar apa yang disampaikan pihak lain (karena ia sibuk menyiapkan apa yang akan disampaikan). Seringkali, banyak permasalahan dapat terselesaikan justru bukan karena seseorang menjadi pembicara yang handal, melainkan karena ia bersedia memahami orang lain dengan cara mendengarkan dengan saksama apa yang disampaikan (keluhan, masalah, keinginan, harapan). Informasi yang didengar inilah yang bisa dijadikan dasar untuk menentukan langkah selanjutnya untuk menyelesaikan masalah.
L5
• Yang kedua adalah saling “Terbuka”. Untuk mendorong tiap pihak untuk saling terbuka, seorang pimpinan hendaknya tidak menghukum orang yang menyampaikan pendapat, masalah, atau perasaannya. Keterbukaan bisa juga dibuatkan wadahnya, yaitu melalui bulletin board, kotak saran, atau media antarkaryawan. Karyawan yang menyampaikan pendapat atau ide yang bisa dimanfaatkan perusahaan, bisa diberikan hadiah, atau penghargaan. Demikian juga dengan karyawan yang bisa mengidentifikasi atau mengantisipasi masalah serta mengusulkan alternatif pemecahannya. • Yang ketiga adalah “menyamakan persepsi”. Komunikasi dua arah sering terhambat karena adanya perbedaan persepsi terhadap suatu masalah. Dengan demikian, dalam berkomunikasi, ada baiknya disampaikan juga latar belakang pemikiran dari ide yang disampaikan, sehingga orang lain juga bisa memiliki persepsi yang sama, berangkat dari persepsi yang sama, atau paling tidak memahami persepsi orang yang menyampaikan informasi tersebut. Jika pemahaman sudah tergalang, maka komunikasi dua arah akan lebih mudah mengalir. • Dan yang terakhir adalah saling “berkomunikasi empat mata”. Banyak juga karyawan yang enggan menyampaikan pendapat karena sungkan berbicara di hadapan banyak orang, padahal mungkin saja karyawan tersebut memiliki ide yang brilian. Seorang pimpinan bisa mencoba melakukan komunikasi dua arah terhadap anak buahnya secara regular untuk memahami kebutuhan, ekspektasi, masalah mereka. Dengan komunikasi empat mata, bawahan mungkin saja lebih nyaman menyatakan pendapat atau menyampaikan permasalahan yang
L6
ditemuinya di lapangan. Jadi, komunikasi empat mata penting untuk dilakukan dengan lebih sering, tidak hanya ketika melakukan evaluasi kerja tahunan. 8) Menurut anda, strategi apa yang paling efektif dalam melakukan komunikasi dua arah (two way communications)? Jawab: Sudah dijelaskan di atas, mohon dapat diperhatikan. 9) Menurut anda, sejauh ini apakah program CSR “Kemitraan dan Bina Lingkungan” telah membawa dampak positif bagi perusahaan? Jawab: Program CSR Garuda sampai saat ini telah berjalan dengan baik. Hal tersebut terbukti dari banyaknya peminat untuk menjadi calon-calon mitra binaan Garuda. Karena dengan dibina oleh Garuda, para mitra binaan akan terbantu dalam hal promosinya, masalah keuangannya dan terbantu bagaimana cara mengelola usahanya menjadi lebih baik dan berjalan efektif. 10) Bagaimana cara anda untuk mengukur kepuasan dari publik eksternal terhadap program CSR yang dilaksanakan oleh PT. Garuda Indonesia? Jawab: Biasanya mengukur kepuasan dapat terlihat dari evaluasi yang telah dilaksanakan oleh unit CSR Garuda Indonesia. Hal tersebut dapat terlihat dari data penjualan para mitra binaan di setiap tahunnya yang terus meningkat.
L7
TRANSKIP WAWANCARA Nama
: Adhi Pribadi
Jabatan
: Koordinator/Penanggung jawab program CSR
Lokasi/Tempat : Divisi Corporate Communications PT. Garuda Indonesia (Persero), tbk Tanggal
: 11 Mei 2011
Tipe
: Face Two Face (F2F) dan Email
PERTANYAAN 1) Menurut Anda Corporate Social Responsibility itu apa? Jawab: CSR adalah sebuah tanggung jawab yang timbul dari adanya sebuah kegiatan usaha, dimana tanggung jawab tersebut harus dipenuhi baik secara mandatory (telah tercantum dalam undang-undang atau peraturan Negara) maupun secara sukarela. 2) Apa peran Bapak dalam Program CSR “Kemitraan dan Bina Lingkungan”? Jawab: Dalam Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, saya menjabat sebagai seorang analis sekaligus pelaksana program. Tugas saya adalah mulai dari mendesain hingga membuat evaluasi terkait pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan.
L8
3) Sebenarnya apa dasar timbulnya ide untuk melakukan Program CSR “Kemitraan dan Bina Lingkungan”? Jawab: Program Kemitraan dan Bina Lingkungan didasari pada landasan hukum yaitu Peraturan Menteri Negara BUMN No.05/MBU/2007. Adapun ide pelaksanaannya adalah untuk membangun sinergi antara dunia usaha dengan masyarakat di sekitarnya. 4) Sudah berapa lama Program CSR Kemitraan dan Bina Lingkungan ini berlangsung? Jawab: Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Garuda Indonesia dimulai sejak tahun 1992 dengan nama Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK). 5) Apa saja dampak yang dirasakan dari adanya Program CSR Kemitraan dan Bina Lingkungan ini? Internal dan ekternal? Jawab: Dengan adanya Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, baik oleh pihak internal maupun eksternal dapat saling besinergi dalam mendukung kegiatan usaha tanpa mengorbankan kesejahteraan masyarakat di lingkungan sekitarnya. 6) Kendala apa saja yang sering dihadapi dalam menjalankan Program CSR Kemitraan dan Bina Lingkungan? Jawab:
L9
Saat ini kendala paling utama yang kami hadapi adalah kuantitas SDM yang kurang memadai. 7) Lalu bagaimana solusinya dalam menghadapi kendala tersebut? Jawab: Kami mengembangkan beberapa kerjasama dengan lembaga-lembaga penggiat pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (Yayasan, Koperasi, atau Perusahaan / BUMN) yang terkualifikasi dengan baik. 8) Berapakah mitra yang ikut bekerja sama dalam melakukan Program CSR “Kemitraan dan Bina Lingkungan”? (perencanaan dan pemograman) Jawab: Sampai tahun 2010, tercatat kami memiliki mitra binaan (berupa usaha kecil dan menengah) sebanya 711 buah 9) Selama berlangsungnya Program CSR “Kemitraan dan Bina Lingkungan”, tahap-tahap apa saja yang dilakukan? (bertindak dan berkomunikasi) Jawab: Tahap-tahap pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, meliputi Perencanaan dan Persiapan (Penerimaan Proposal Permohonan, Survey Kelayakan, dan Analisis Hasil Survey), Penyaluran Bantuan, Pendampingan dan Pembinaan, dan Evaluasi. 10) Bagaimana pembagian tanggung jawab dalam Program CSR “Kemitraan dan Bina Lingkungan” ini? Jawab: Pembagian tanggung jawab dilakukan per/wilayah mitra binaan. Misalnya saya pada tahun 2011 ini memegang tanggung jawab untuk daerah mitra binaan Jawa Barat,
L10
Banten dan Yogyakarta. Saya beserta 2 staff lainnya bertanggung jawab penuh untuk mengawasi kegiatan CSR didaerah tersebut. Oleh karena PT. Garuda Indonesia memiliki banyak Daerah mitra binaan, saya tidak bisa menjabarkannya satu per satu. 11) Berapa banyakkah jumlah Daerah Mitra Binaan dari Program CSR “Kemitraan dan Bina Lingkungan” ini? Jawab: Karena Garuda Indonesia memiliki 1 buah Kantor Pusat (Cengkareng) dan 34 buah Kantor Cabang di seluruh Indonesia, maka pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan dilakukan di seluruh wilayah Indonesia, dengan pembagian anggaran untuk masing2 wilayah sesuai dengan persetujuan Menteri BUMN 12) Bagaimanakah tahap-tahap penanganan disetiap Daerah Mitra Binaan ini? Jawab: Untuk penanganan di masing-masing daerah, kami melakukan koordinasi dengan kantor cabang di daerah yang dimaksud dan pemerintah daerah setempat. 13) Bagaimana tahap evaluasi dari evaluasi Prorgam CSR Kemitraan dan Bina Lingkungan? Jawab: Evaluasi yang kami lakukan dengan melihat sejauh apa manfaat dari bantuan yang diberikan dapat diterima oleh penerima bantuan, sesuai dengan indikator-indikator keberhasilan yang telah ditentukan pada tahap perencanaan.
L11
TRANSKIP WAWANCARA Nama
: Novita Yunus
Lokasi/Tempat : Batik Chic, Kemang Tanggal
: 1 Juli 2011
Tipe
: F2F
Keterangan
: P (Peneliti) & M (Mitra Binaan)
1.
P : Permisi Bu, Maav saya mengganggu sebentar. Sebelumnya perkenalkan saya Wella dari Universitas Binus, saat ini saya sedang melakukan penelitian mengenai Program CSR Kemitraan yang dilakukan oleh PT. Garuda Indonesia. Saya datang kesini dengan rujukan dari Pak Adi Pribadi selaku penanggung jawab CSR/Koordinator CSR PT. Garuda Indonesia. M : oo,tidak apa-apa, tapi saya hanya bisa berbincang sebentar karena saya ada pekerjaan yang tidak bisa ditunda. Apa yang bisa saya bantu?
2.
P : Begini Bu, saya ingin mengajukan sedikit pertanyaaan seputar Program CSR Kemitraan, Apa yang Ibu ketahui mengenai program tersebut? M : hmm, menurut kacamata saya. CSR Kemitraan merupakan salah satu tanggung jawab sosial dari PT. Garuda Indonesia dalam bentuk pemberian pinjaman modal usaha kepada para calon mitra binaan namun dengan beberapa persyaratan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
L12
3.
P : Sejak kapan Ibu menjadi mitra binaan dari Garuda? M : Saya menjadi mitra binaan Garuda sejak tahun 2002, waktu itu saya sedang mengalami kesulitan dalam hal keuangan untuk melanjutkan usaha saya, kemudian salah satu teman saya yang juga merupakan mitra binaan dari Garuda memberi tahu saya untuk mengajukan diri menjadi mitra binaan Garuda, lalu Beliau menyuruh saya membuat proposal pengajuan permohonan, dan waktu itu saya mengirimkan proposal pengajuan tersebut ke kantor cabang Garuda yang ada di Gunung Sahari Raya.
4.
P : Untuk menjadi calon mitra binaan Garuda, setau saya ada banyak sekali persyaratan yang diajukan oleh perusahaan, menurut Ibu apakah persayaratanpersyaratan tersebut terlalu rumit atau sebaliknya? M : Memang ada banyak persyaratan untuk menjadi mitra binaan Garuda, namun persayaratan-persyaratan tersebut menurut saya tidak sulit dan memang sudah seharusnya ada persyaratan-persyaratan tertentu agar program dapat berjalan secara sistemik sesuai peraturan yang berlaku. Bayangkan saja jika tidak ada persyaratan khusus untuk menjadi calon mitra binaan, jadinya malah akan berantakan dan tidak teratur.
5.
P : Lalu apakah dengan menjadi mitra binaan Garuda, kegiatan usaha yang Ibu jalankan terbantu? M : Bagi saya, bantuan pinjaman yang diberikan oleh Garuda sangat membantu, karena selain memberikan saya pinjaman, pihak perusahaan juga memberikan bimbingan kepada saya tentang bagaimana mengelola kegiatan usaha dengan baik agar dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan saya sangat berterima kasih
L13
sekali karena hingga saat ini dengan bimbingan yang diberikan saya dapat menjadi seperti sekarang ini. 6.
P : yang terakhir, apa saran yang ingin Ibu sampaikan kepada perusahaan mengenai Program CSR Kemitraan Garuda? M : Saran saya agar program ini dapat terus berjalan seperti yang sudah-sudah dan saya berharap agar dapat lebih baik lagi untuk kedepannya.
7.
P : Baik Bu, terima kasih atas waktunya M : Sama-sama,sukses ya mba buat skipsinya.
L14
Dokumentasi Kegiatan CSR
L15
L16
L17