TEMA : PENYIAPAN INDUSTRIALISASI PRODUK UNGGULAN DAERAH DAN PENGEMBANGAN ENERGI BARU & TERBARUKAN
OLEH : DR. IR. H. RUSMADI, MS KEPALA BAPPEDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Disampaikan dalam rangka : Penilaian Tahap III Anugerah Pangripta Nusantara 2015 Jakarta, 10 April 2015
KERANGKA PAPARAN
1
TAHAPAN PENYUSUNAN RKPD 2015
2
EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN TAHUN 2013 & ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN
3
KERANGKA KEBIJAKAN EKONOMI & KEUANGAN DAERAH TAHUN 2015
4
PRIORITAS & SASARAN PEMBANGUNAN TAHUN 2015
5
UPAYA MENGAWAL PERENCANAAN YANG BERKUALITAS 2
1.
TAHAPAN PENYUSUNAN RKPD 2015
3
RKPD TAHUN 2015 merupakan RKPD Tahun II pelaksanaan RPJMD 2013-2018
ACUAN PENYUSUNAN RKPD 2015 : 1.
Evaluasi Capaian Kinerja Tahun 2013 dan Perkiraan Capaian Tahun 2014;
2.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013-2018;
3.
Prioritas Pembangunan Nasional dalam Rancangan Teknokratik RPJMN 2015 - 2019; Rancangan Rencana Kerja Pemerintah 2015; Isu-isu Strategis dalam Dinamika Pembangunan Regional dan Global. 4
TAHAP PENYUSUNAN RANCANGAN AWAL RKPD 2015 RAPAT KERJA EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN 12 DESEMBER 2013 • • • • • • • •
Gubernur – Bupati/Walikota Kepala SKPD Provinsi Dunia Usaha Akademisi LSM Ormas Media Masa Tokoh Masyarakat
OUTPUT : RANCANGAN AWAL RKPD KALTIM 2015
5
TAHAP PENYUSUNAN RANCANGAN RKPD 2015
OUTPUT : RANCANGAN RKPD KALTIM 2015
6
TAHAP PERUMUSAN RANCANGAN AKHIR DAN PENETAPAN RKPD
7
2.
EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN TAHUN 2013 & ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN
8
CAPAIAN SASARAN MAKRO PEMBANGUNAN “KALTIM BANGKIT 2013” NO
INDIKATOR PEMBANGUNAN
KONDISI AWAL 2008
2009
2010
2011
CAPAIAN RPJMD 2009-2013 2012
2013
419,10 425,43
TARGET 2013
588,48
1.
PDRB (Rp. Triliun)
314,8
285,59
321,76
391,42
2.
Pertumbuhan Ekonomi (%)
4,82
2,32
5,1
4,08
3,98
1,59
4,72
3.
Laju Inflasi (%)
13,06
4,23
7,28
6,35
5,60
9,65
6,00
4.
Investasi (Rp. Triliun)
0,456
4,129
17,88
28,32
30,47
35,27
39,21
5.
Tingkat Pengangguran (%)
11,11
10,83
10,10
9,84
8,90
7,94
7,42
6.
IPM
74,52
75,11
75,56
76,22
76,73
77,33
77,01
7.
Tingkat Kemiskinan (%)
9,51
7,73
7,66
6,77
6,68
6,06
7
“KALTIM DI HADAPKAN PADA MASALAH PERTUMBUHAN EKONOMI YANG KURANG BERKUALITAS DAN BELUM MERATANYA TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT” 9
PDRB KALIMANTAN TIMUR STRUKTUR PEREKONOMIAN KALTIM 2013 Atas Dasar Harga Berlaku, dengan Migas
PDRB KALTIM 2008-2013 Atas Dasar Harga Berlaku
LAJU PERTUMBUHAN EKONOMI (%)
Perekonomian Kaltim masih didominasi sektor ekstraktif SDA
10
PERUBAHAN SEKTOR EKONOMI KALTIM Distribusi Produk Domestik Regional Bruto atas dasar Harga Berlaku (%)
Periode Kayu
Periode Migas
Periode Batubara
Sektor Industri Pengolahan dgn Migas menurun signifikan Sektor Pertanian & Industri Pengolahan Tanpa Migas bergerak lambat dan cenderung stagnan Sektor Pertambangan meningkat signifikan & saat ini mendominasi Ekonomi Kaltim Dominasi sektor primer dalam struktur perekonomian daerah berdampak negatif terhadap 11 perkembangan sektor industri (manufaktur), kemampuan penciptaan lapangan kerja rendah.
KONDISI INVESTASI NASIONAL & KALTIM 30,000
PENANAMAN MODAL ASING (PMA) NASIONAL & KALTIM 2008 - 2013 24,565
Juta US$
25,000 19,474
20,000 13,771
15,000 10,000
22,533
9,318
5,300
5,000 20.25
253.05
917.37
1168.62
2008
2009
2010
2011
2438.00
1133.20
-
NASIONAL 140,000
Milyar Rp.
120,000
2012
2013
KALTIM
PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI (PMDN) NASIONAL & KALTIM 2008 - 2013
128,200
92,182
100,000
76,001
80,000
60,626 60,000
37,800
40,000
20,363 20,000 215.82
1500.52
2008
2009
6473.24
14469.72
7608.48
9647.15
2012
2013
2010
2011
NASIONAL
KALTIM
Dalam 5 tahun perkembangan investasi baik PMA maupun PMDN meningkat hingga 4 kali lipat Investasi PMA mayoritas bergerak pada sektor primer pertambangan & perkebunan Daerah tujuan utama : Kutai Timur & Balikpapan Investasi PMDN banyak bergerak pada sektor sekunder Dominasi oleh industri kimia & perkebunan Daerah tujuan utama Bontang (pupuk), Balikpapan dan Kutai Kartanegara (perkebunan & sawit) 12
KINERJA EKSPOR KALTIM 2012 Vs 2013
Nilai Ekspor Migas Prov. Kaltim dan Indonesia 2008-2013 41,477.00
45,000.00 40,000.00 35,000.00
32,633.00
29,126.30
28,039.60
30,000.00
Juta US$
25,000.00
36,977.30
USD 15 M
-13%
19,018.30
20,000.00 15,000.00 10,000.00
18,655.70
17,025.40
5,000.00
11,319.30
9,290.60
0.00
2008
2009
2010 Migas (Kaltim)
2011
14,999.60
2012
12,843.50 2013
-5%
162,019.60
180,000.00
160,000.00 140,000.00 120,000.00
USD 18 M
153,043.00
+1%
-6%
149,918.80
129,739.50 107,894.20
USD 19 M
Migas (Indonesia)
Nilai Ekspor Non-Migas Prov. Kaltim dan Indonesia 2008-2013
Juta US$
USD 13 M
USD 16 M
97,491.70
USD 15 M
USD 428 M
USD 432 Juta
100,000.00 80,000.00 60,000.00 40,000.00 20,000.00
7,674.70
9,632.10
13,797.70
2008
2009
2010
19,318.50
18,792.90
18,159.60
2011
2012
2013
+4%
0.00
Non Migas (Kaltim)
Non Migas (Indonesia)
USD 271 Juta
USD 283 Juta
+27%
USD 80 Juta
USD 102 Juta
13 IKAN & UDANG 13
INFLASI KALIMANTAN TIMUR TINGKAT INFLASI KALTIM 2010 - 2013 10.00
9.65
9.00 8.00
10.37
10.50
10.35
10.00
7.28
7.00
6.96
9.65
8.38 9.50
6.35 9.00
5.60
6.00
8.65 8.50
5.00 4.00
3.79
3.00 2010
2011
Kaltim
8.00
4.28 2012
2013
7.50
Nasional
Tingkat inflasi di Kaltim selalu berada di atas nasional, karena faktor distribusi kurang lancar 14
TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) KABUPATEN/KOTA Paser Kutai Barat + Mahulu Kutai Kartanegara Kutai Timur Berau Penajam Paser Utara Balikpapan Samarinda Bontang KALTIM NASIONAL
2008
2009
2010
2011
2012
2013
7.76 6.83 9.82 5.09 10.07 10.74 16.06 12.31 16.32 11,11 8,39
7.64 7.37 11.38 14.59 9.37 10.87 13.70 10.19 14.66 10,83 7,87
6.82 7.97 11.53 12.71 9.33 9.78 11.76 9.22 12.77 10,10 7,14
8.41 9.11 7.68 9.41 8.21 8.44 12.14 10.90 12.44 9,84 6,56
10.18 8.23 7.89 6.49 5.79 7.53 8.95 9.71 14.32 8,90 6,14
9.25 8.03 7.37 6.09 5.85 7.97 7.95 8.57 11.19 7,94 6,25
TPT Per Kabupaten/Kota Tahun 2013 (%)
12
11.19
11
9.25 8.03
8
7.97
7.37
7
6.09
5.85
Berau
9
Kutai Timur
10
7.95
8.57
Kaltim Nasional
6
Bontang
Samarinda
Balikpapan
PPU
Kukar
Kubar + Mahulu
Paser
5
Ekonomi ekstraktif tidak berkorelasi dengan penurunan pengangguran. Capital Intensive namun less labor 15
TINGKAT KEMISKINAN 2008 - 2013 KABUPATEN/KOTA Paser Kutai Barat dan Mahulu Kutai Kartanegara Kutai Timur Berau PPU Balikpapan Samarinda Bontang KALTIM
NASIONAL
2008 10,97 10,60 9,29 13,20 5,81 12,99 3,49 4,67 7,26 9,51
2009 10,11 8,97 8,03 11,88 5,90 11,38 3,58 4,84 6,66 7,73
2010 9,48 9,90 8,68 11,38 6,60 10,46 4,07 5,21 6,67 7,66
2011 7,91 8,25 7,21 9,43 5,46 8,67 3,39 4,31 5,40 6,77
2012 7,64 8,28 6,94 8,77 5,24 8,57 3,30 4,18 5,20 6,68
2013 7,94 7,70 7,52 9,06 4,83 7,70 2,48 4,63 5,16 6,06
15,42
14,15
13,33
12,49
11,67
11,37
Tk. Kemiskinan Per Kabupaten/Kota 2013 (%) 7.94
7.7
7.7
7.52 9.06
Provinsi 4.63
Bontang
Samarinda
Balikpapan
PPU
Berau
Kutai Timur
Kukar
Kubar+Mahulu
5.16
2.48
4.83
Paser
9.5 8.5 7.5 6.5 5.5 4.5 3.5 2.5 1.5
Kemiskinan di pedesaan relatif lebih tinggi dibanding perkotaan karena belum ditunjang oleh infrastruktur ekonomi yang memadai 16
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA 78.00 77.00 76.00
74.52
75.00
75.56
75.11
74.00 73.00
71.17
72.00
72.27
71.76
76.22
72.77
76.71 73.29
71.00 70.00
2008
2009
2010
NASIONAL
2011
2012
KALTIM
Indeks Pembangunan Manusia Per Kabupaten/Kota 2012 79.38 78.26
77.76
Bontang
Samarinda
74.35
Balikpapan
75.05
PPU
Kutai Timur
Kukar
Kubar+Mahulu
74.05 74.24 73.75
Berau
75.85
Paser
80 79 78 77 76 75 74 73 72 71 70
Kualitas hidup rakyat Kaltim semakin meningkat, namun belum merata khususnya di daerah perbatasan 17
PENGARUSUTAMAAN PERUBAHAN IKLIM Emisi MT CO2e/tahun)
324
central Kalimantan
258
255 204
Riau
176
East West Papua West Kalimantan Kalimantan
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Telah Menargetkan Kaltim pengemisi GRK ke 3 terbesar di Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca sebesar 19,07% pada Indonesia, sektor LULUCF berkontribusi terbesar (73 tahun 2020 %). -19,07%
Source : Team analysis, DDPI, RAD GRK Kaltim
Misi ke 5 dalam RPJMD,Mewujudkan Kualitas Lingkungan yg Baik & Sehat serta BerPersfektif Perubahan Iklim, di ukur dengan indikator IKLH dan Intensitas Emisi
18
CAPAIAN KINERJA 2010 - 2012
19
ISU STRATEGIS 2015 SUMBER DAYA MANUSIA
1. Rendahnya akses & mutu pendidikan daerah perbatasan 2. Akses & mutu pelayanan kesehatan perlu ditingkatkan
DAYA SAING EKONOMI
1. Penurunan tingkat kemiskinan berjalan lambat 2. Tingginya angka pengangguran 3. Pertumbuhan ekonomi yang berjalan lambat (ekonomi kerakyatan & transformasi ekonomi) 4. Belum optimalnya pemanfaatan SDA terbarukan (Agribisnis, Pangan, dan Energi Ramah Lingkungan)
INFRASTRUKTUR
1. Pembangunan & optimalisasi jaringan irigasi 2. Kebutuhan air baku, air bersih, & sanitasi yang layak 3. Rendahnya konektivitas, kualitas, dan kuantitas infrastruktur 4. Keterisolasian kawasan pedalaman & perbatasan
TATA KELOLA PEMERINTAHAN
1. Kualitas pelayanan publik 2. Penegakan hukum & pemberantasan korupsi
LINGKUNGAN HIDUP
1. Pengawasan & pengendalian alih fungsi lahan 2. Tingginya emisi Gas Rumah Kaca 3. Pengendalian pencemaran lingkungan
3.
KERANGKA KEBIJAKAN EKONOMI & KEUANGAN DAERAH TAHUN 2015
21
MACRO ECONOMIC INDICATORS 2013 Jumlah Penduduk 2013
3,3 juta jiwa
Peringkat Daya Saing Global 2013 (versi ACI-NUS)
PDRB 2013
Pertumbuhan PDRB by sector 2013
Distribusi PDRB 2013 Distribusi PDRB Per Pengeluaran 2013
3
Rp 425,4 triliun
Pendapatan per kapita 2013
Rp 40,62 juta
Pertumbuhan PDRB 2013
1,59 %
Penanaman Modal Asing (PMA)
US $ 1,32 Milyar
Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)
Rp 18,2 Triliun
Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (4,67%) Pertambangan dan Penggalian (-0,23%)
Keuangan dan Real Estate (12,93%) Jasa Lainnya (8,25%) Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Industri Pengolahan Perdagangan, Hotel dan Restoran Keuangan dan Real Estate (3,52%) (24,55%) (6,74%) (9,61%) Jasa Lainnya Listrik, Gas, Air Pertambangan dan Penggalian Pengangkutan dan Komunikasi (4,57%) (0,28%) (42,91%) (4,41%) Konsumsi Rumah Tangga (16,36%) Pengeluaran LNPRT (0,26%)
Industri Pengolahan (-3,93%) Listrik, Gas, Air (4,47%)
Perdagangan, Hotel dan Restoran (5,93%) Pengangkutan dan Komunikasi (7,56%)
Pengeluaran Pemerintah (6,27%) Pembentukan Modal Tetap Bruto (15,86%)
Perubahan Inventori (0,9%) Ekspor Luar Negeri (128,2%)
Impor Luar Negeri (67,9%) Net Ekspor Antar Wilayah (47,79%)
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 2013
77,33
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 2013
7,94%
Tingkat Kemiskinan 2013
6,06%
KINERJA PENDAPATAN 2008-2013 44,53%
2013
45,44%
2012
41,29%
2009
33,79%
2008
(juta Rp.)
53,93%
38,51%
2010
0
2,000,000
Rp. 10,98 Trilyun
51,15%
45,86%
2011
Rp. 10,76 Trilyun
51,86%
Rp. 8,99 Trilyun Rp. 6,35 Trilyun
61,19%
58,37%
Rp. 4,68 Trilyun
66,10%
Rp. 5,62 Trilyun
4,000,000
6,000,000
8,000,000
10,000,000
12,000,000
14,000,000
2008
2009
2010
2011
2012
2013
Pendapatan Asli Daerah
2,070,293
2,208,309
2,711,300
4,503,239
5,409,949
5,120,712
Dana Perimbangan
4,050,187
3,122,061
4,308,464
5,295,876
6,089,861
5,963,675
7,024
18,556
21,277
20,014
404,935
415,613
Lain-Lain PAD yang sah
23
RENCANA PENDAPATAN DAERAH 2015 PAJAK DAERAH RETRIBUSI DAERAH HASIL PENGELOLAAN KEKAYAAN DAERAH YANG DIPISAHKAN LAIN-LAIN PENDAPATAN ASLI DAERAH YANG SAH
BAGI HASIL PAJAK BAGI HASIL BUKAN PAJAK DANA PERIMBANGAN LAINNYA
PENDAPATAN HIBAH DANA PENYESUAIAN DAN OTONOMI KHUSUS ALOKASI UMUM
4.669,87 M (54,76%) 12,20 M (0,14%) 281,18 M (3,30%)
582,74 M (6,83%)
668 M (7,83%) 1.888,67 M (22,15%) 58,69 M (0,69%)
14,57 M (0,17%) 351,63 M (4,12%)
• Ketidakpastian dana perimbangan, nilainya diperkirakan terus menurun • Optimalisasi penerimaan daerah 24 • Percepatan penerbitan obligasi daerah
BELANJA DAERAH 2009-2013 NO
URAIAN
RATA-RATA PERTUMBUHAN
2009
2010
2011
2012
2013
3.568.627
3.157.121
4.679.992
6.126.151
6.371.512
9.71%
5.1
BELANJA TIDAK LANGSUNG
5.1.1
Belanja Pegawai
601.474
625.651
697.747
765.958
953.504
13.94%
5.1.4
Belanja Hibah
410.143
356.170
683.778
856.807
1.138.016
-0.61%
5.1.5
Belanja Bantuan Sosial
189.787
103.863
130.813
7.074
5.500
-46.43%
5.1.6
Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi/Prov.upaten/Kota dan Pemerintah Desa
716.581
901.355
1.863.897
2.132.835
2.261.555
25.86%
5.1.7
Belanja Bantuan Keuangan kepada Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa dan Partai Politik
1.650.627
1.170.082
1.303.593
2.354.897
1.982.938
5.79%
5.1.8
Belanja Tidak Terduga
14
-
165
8.581
30.000
97.44%
5.2
BELANJA LANGSUNG
2.740.632
2.761.447
3.462.844
5.213.614
6.528.488
22.69%
5.2.1
Belanja Pegawai
171.642
252.541
279.926
493.003
571.375
32.62%
5.2.2
Belanja Barang dan Jasa
705.568
854.936
1.406.715
2.221.478
2.515.207
35.29%
5.2.3
Belanja Modal
1.863.422
1.653.970
1.776.203
2.499.133
3.441.906
15.78%
TOTAL BELANJA
6.309.259
5.918.568
8.142.835
11.339.765
12.900.000
25
RENCANA BELANJA DAERAH 2015
26,83% 24,31%
Rp.9,23 Trilyun 9,87%
26,39%
URAIAN BELANJA
Juta Rp.
%
Belanja tidak langsung
3.878.327
42,03
Belanja Pegawai
910.365
9,87
Belanja Subsidi
0
0
Belanja Hibah
100.000
1,08
Belanja Sosial
5.500
0,06
Bagi Hasil Kepada Provinsi /Kabupaten/Kota
2.243.454
24,31
Bantuan Keuangan Kepada Provinsi /Kabupaten/Kota
599.008
6,49
Belanja Tak Terduga
20.000
0,22
5.349.235
57,97
438.614
4,75
2.475.472
26,83
2.435.149
26,39
Belanja Langsung • Belanja daerah didominasi belanja wajib & Belanja Pegawai mengikat dan transfer ke Kab/Kota • Kualitas belanja perlu didorong kearah Belanja barang dan Jasa belanja produktif yang mendorong Belanja Modal pertumbuhan • Peningkatan penyerapan anggaran melalui pengendalian & pengawasan belanja
26
ALOKASI ANGGARAN RKPD 2015 NO
SKPD
PAGU INDIKATIF (Juta Rp.)
1
Dinas Pekerjaan Umum
2
Dinas Pendidikan
422.400
3
Dinas Perhubungan
387.586
4
RSUD. A. Wahab Syahranie Samarinda
220.800
5
RSUD. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan
194.200
6
RSUD. Tarakan
139.589
7
Dinas Pemuda dan Olah Raga
121.638
8
Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi
114.074
9
Dinas Pertanian Tanaman Pangan
108.556
10 Dinas Pertambangan dan Energi 11 Lain-lain TOTAL BELANJA LANGSUNG
2.296.452
80.571 1.176.859 5.349.235
27
4.
SASARAN & PRIORITAS PEMBANGUNAN TAHUN 2015
28
RPJPD KALTIM 2005-2025 PERDA NO. 15 TAHUN 2008
VISI RPJPD KALTIM 2025 "TERWUJUDNYA MASYARAKAT YANG ADIL DAN SEJAHTERA DALAM PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN"
RPJMD KE-2 RPJMD KE-1 (2005 – 2008) Peningkatan kualitas sumberdaya manusia pengembangan ekonomi infrastruktur dasar pemerintahan provinsi dan kab/kota berjalan dengan lebih efektif & efisien Pengutamaan hukum Penataan ruang menjadi dasar kebijakan pembangunan kelestarian alam & lingkungan
(2009 – 2013) Pemantapan perubahan struktur secara sosial ekonomi pengembangan pertanian berbasis agribisnis dan agroindustri mulai berjalan pengembangan perekonomian mengarah pada perbaikan struktur antara produk huluhilir.
RPJMD KE-3 (2014 – 2018) Kualitas SDM semakin meningkat Ketergantungan ekonomi pada SDA terbarukan semakin berkembang, struktur ekonomi semakin mantap. Prasarana dan sarana dasar pembangunan telah mencapai wilayah pedalaman Pemerintahan berjalan makin efisien,efektif dan transparan. Penataan ruang menjadi acuan pokok pembangunan wilayah Kualitas lingkungan secara global semakin terkendali & terus meningkat
RPJMD KE-4 (2019 – 2025) Peningkatan kualitas sumber daya manusia Pemantapan struktur ekonomi peningkatan pelayanan dasar efisiensi dan efektivitas,pemerintaha n yang berbasis penegakan hukum Perencanaan tata ruang wilayah berbasis ekonomi & ekologi.
29
VISI DAN MISI KALTIM RPJMD 2013 -2018 PERDA NO. 7 TAHUN 2014 VISI MEWUJUDKAN KALTIM SEJAHTERA YANG MERATA DAN BERKEADILAN BERBASIS AGROINDUSTRI DAN ENERGI RAMAH LINGKUNGAN
FOKUS
MISI
1. SUMBER DAYA MANUSIA 2. DAYA SAING EKONOMI 3. INFRASTRUKTUR 4. TATA KELOLA PEMERINTAHAN
5. LINGKUNGAN HIDUP 30
SASARAN MAKRO RPJMD KALTIM TAHUN 2013-2018 “Masalah Pokok Pembangunan : Pertumbuhan Ekonomi Belum Berkualitas & Kesejahteraan Masyarakat Belum Merata ” NO
INDIKATOR PEMBANGUNAN
KONDISI AWAL 2013
2014
2015
2016
2017
TARGET 2018
425,43
401,77
419,45
439,58
461,56
462,16
TARGET RKPD TAHUNAN
1.
PDRB (Rp. Triliun)
2.
Pertumbuhan Ekonomi (%)
1,59
2,85
4,40
4,80
5,00
4,7 – 5,3
3.
Tingkat Pengangguran (%)
7,94
7,54
7,00
6,50
6,00
5,11
4.
Tingkat Kemiskinan (%)
6,06
6,42
5,75
5,35
5,36
5,00
5.
IPM
76,71
77,01
77,14
77,28
77,42
78
6.
Laju Inflasi (%)
9,65
6,77
6,30
6,70
5,90
5,50
7.
Investasi (Rp.Triliun)
30,89
30,87
35,00
37,00
40,00
44,19
8.
Indeks Kualitas Lingkungan
74,07
78,29
79,24
80,19
81,14
82,00
SASARAN MAKRO RKPD KALTIM 2015 INDIKATOR PDRB (Rp. Triliun) Pertumbuhan Ekonomi (%) Tingkat Pengangguran (%) Tingkat Kemiskinan (%) IPM Laju Inflasi (%) Investasi (Rp.Triliun) Indeks Kualitas Lingkungan
RKPD 2015 419,45 4,40 7,00 5,75 77,14 6,30 35,00 79,24
Dijabarkan dalam 12 prioritas pembangunan, 40 Arah Kebijakan, 119 Program Prioritas dengan 134 Indikator outcome pembangunan
32
RKPD Kaltim 2015 TEMA RPJMN 2015 – 2019 (dalam RPJPN 2005 – 2025) : Memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan daya saing kompetitif perekonomian berbasis keunggulan SDA, SDM yang berkualitas, serta kemampuan Iptek yang terus meningkat.
MEWUJUDKAN KALTIM SEJAHTERA YANG MERATA DAN BERKEADILAN BERBASIS AGROINDUSTRI DAN ENERGI RAMAH LINGKUNGAN
TEMA RKP 2015 : “MELANJUTKAN REFORMASI BAGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN EKONOMI YANG BERKEADILAN".
TEMA RKPD 2015 : “PENYIAPAN INDUSTRIALISASI PRODUK UNGGULAN DAERAH DAN PENGEMBANGAN ENERGI BARU DAN TERBARUKAN”-
VISI RPJMD 2013 - 2018
PRIORITAS PEMBANGUNAN 1. Reformasi birokrasi dan tatakelola
11.
Reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan
2. Pendidikan
1.
Peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan
3. Kesehatan
2.
Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan
4. Penanggulangan Kemiskinan
3. 4. 5.
Percepatan pengentasan kemiskinan Peningkatan dan perluasan kesempatan kerja Pengembangan ekonomi kerakyatan
5. Ketahanan Pangan;
8. 9.
Pengembangan agribisnis Peningkatan produksi pangan
6. Infrastruktur;
10.
Peningkatan kualitas infrastruktur dasar
7. Iklim Investasi dan Usaha;
6.
Percepatan transformasi ekonomi
8. Energi;
7.
Pemenuhan kebutuhan energi ramah lingkungan
9. Lingkungan Hidup dan Bencana;
12.
Peningkatan kualitas lingkungan hidup
10. Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluas, danPasca Konflik; 11. Kebudayaan, Kreativitas, dan InovasiTeknologi; 3 (tiga) Prioritas lainnya : (1) Bidang Politik, Hukum dan Keamanan; (2) Bidang Perekonomian; (3) Bidang Kesejahteraan Rakyat.
33
PRIORITAS 1 : PENINGKATAN KUALITAS PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
ARAH KEBIJAKAN : 1. Perluasan Subsidi Pendidikan 2. Peningkatan Relevansi & Mutu Pendidikan 3. Peningkatan Kesempataan Belajar Anak NO.
PROGRAM
1
Program pendidikan non formal Program Pendidikan Anak Usia dini (PAUD)
2
3
Program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun
4
Program pendidikan menengah
5 6 7
8
Program Peningkatan Pendidikan dan Pengembangan Sumber Daya Masyarakat Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan Program peningkatan perlindungan dan pemenuhan hak anak
INDIKATOR
TARGET
2013
2015
Angka Melek Huruf (%)
98.30
98,40
APK PAUD (%)
49.77
60
Angka Partisipasi Murni SD/MI/SDLB (%) Angka Partisipasi Kasar SD/MI/SDLB (%) Angka Partisipasi Murni SMP/MTs/SMPLB (%) Angka Partisipasi Kasar SMP/MTs/SMPLB (%) Angka Partisipasi Murni SLTA/MA/SMK (%) Angka Partisipasi Kasar SLTA/MA/SMK (%)
97.68 113.77 89.56 97.82 76.49 87.90
97,86 113,80 90,10 97,90 76,64 88,20
Angka Partisipasi kasar (APK) Perguruan Tinggi (%)
15.96
16,46
Kualifikasi Guru (minimal S1/D4) (%)
51,99
55,00
Rasio angka minat baca di perpustakaan (buku/tahun/orang)
3
4
Proporsi anak yang kembali bersekolah (%)
25
29 34
PRIORITAS 2 :
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN NO.
1
2 3
ARAH KEBIJAKAN :
Peningkatan akses di bidang kesehatan
PROGRAM
Program pengadaan dan peningkatan sarana prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya Program pengadaan, Peningkatan sarana dan prasarana RS/RSJ/RSP/RSM Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
INDIKATOR
2013
2015
Angka Kesakitan (Morbiditas)
11.74
11
Angka Kesakitan (Morbiditas)
11.74
11
Angka Kesakitan (Morbiditas)
11.74
11
85
89
0.18
<1
98
98,2
1.5
1,4
5.7
5,2
229.4
223
82.6
87
22,5
30
21 31
20 29
177
146
65
70
4
Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan
Proporsi kelahiran yang ditolong tenaga kesehatan terlatih (%)
5
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
Prevalensi HIV/AIDS Proporsi Penduduk yang terinfeksi HIV lanjut yang memiliki akses pada obat-obatan anti retroviral Angka Kejadian Malaria per 1000 penduduk Tingkat kematian akibat malaria Prevalensi Tuberklosis (TB) per 100.000 penduduk Persentase keberhasian pengobatan TB Proporsi kasus TB yang terdeteksi, diobati dan sembuh dalam program DOTS Angka Kematian Bayi per 1000 KH Angka Kematian Balita per 1000 KH Angka Kematian Ibu per 100.000 KH Persentase pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin (%)
6
7
Program standarisasi pelayanan kesehatan Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
TARGET
35
PRIORITAS 3 :
PERCEPATAN PENGENTASAN KEMISKINAN NO
1
ARAH KEBIJAKAN : 1. Pemberdayaan masyarakat dalam kemandirian bekerja; 2. Penyediaan insfrastruktur dasar bagi masyarakat miskin
PROGRAM PRIORITAS
Program Penanggulangan Kemiskinan bidang Pendidikan
INDIKATOR KINERJA (Outcome)
TARGET KINERJA AWAL
AKHIR
Angka Putus Sekolah SD/MI/SDLB (%)
0.75
0,70
Angka Putus Sekolah SMP/MTs/SMPLB (%)
1,40
1,35
Angka Putus Sekolah SMA/SMK/MA (%)
27,5
26
40
70
1.25
1,19
6,03
100
2
Program Penanggulangan Kemiskinan bidang Kesehatan
proporsi penduduk miskin yang memiliki akses pelayanan kesehatan (%)
3
Program Penanggulangan Kemiskinan bidang Kesejahteraan Sosial utk mengukur indeks kedalaman kemiskinan
Indeks Kedalaman Kemiskinan ( Rasio Kesenjangan Kemiskinan )
4
Program Beras untuk Keluarga Miskin (RASKIN)
Proporsi Penduduk dengan asupan kalori dibawah Tingkat Konsumsi Minimum (%)
5
Program Penanggulangan Kemiskinan bidang Pemberdayaan Masyarakat
Masyarakat Miskin perdesaan yang melakukan usaha ekonomi Agribisnis melalui memanfaatan TTG, penguatan kelembagaan masyarakat dan pemerintahan desa, usaha ekonomi masyarakat dan program (jiwa)
6
Program Penanggulangan Kemiskinan bidang Kesejahteraan Sosial
Persentase Keluarga Miskin dan PMKS lainnya yang memiliki usaha ekonomi produktif
7
Program Penanggulangan Kemiskinan bidang Pemberdayaan Perempuan
persentase perempuan miskin yang memiliki usaha ekonomi produktif (%)
8
Program Penanggulangan Kemiskinan bidang Ketenagakerjaan
9
SKPD
DINAS PENDIDIKAN
DINAS KESEHATAN
DINAS SOSIAL
BIRO EKONOMI
BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAH DESA
3.888
3.888
42,65
46,88
DINAS SOSIAL
7
11,80
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA
Jumlah Penduduk miskin yang terserap di dunia kerja
-
400
Program Penanggulangan Kemiskinan bidang Kehutanan
Jumlah desa miskin sekitar kawasan hutan yang memil iki usaha ekonomi produktif hasil hutan non kayu (desa)
7
14
DINAS KEHUTANAN
10
Program Penanggulangan Kemiskinan Bidang Pertanian Tanaman Pangan
Persentase petani miskin yang difasilitasi untuk usaha pertanian (%)
-
20
DINAS PERTANIAN DAN TANAMAN PANGAN
11
Program Penanggulangan Kemiskinan Bidang Peternakan
Jumlah kepala keluarga miskin yang dilatih budidaya peternakan
-
75
DINAS PETERNAKAN
12
Program Penanggulangan Kemiskinan bidang Penanggulangan Bencana
Persentase meningkatnya daya tahan dan menurunkan angka kematian akibat bencana alam (%)
-
18,48
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA
13
Program Penanggulangan Kemiskinan Bidang sarana dan Prasarana Dasar Permukiman
Persentase RT yang memiliki sarana dan prasarana dasar rumah sederhana sehat (%)
20
27.5
DINAS PEKERJAAN UMUM
DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
36
PRIORITAS 4 :
PENINGKATAN DAN PERLUASAN KESEMPATAN KERJA ARAH KEBIJAKAN : Peningkatan kualitas tenaga kerja
NO.
PROGRAM
INDIKATOR
TARGET 2013
2015
-
320
1
Program peningkatan tenaga terampil bidang jasa kontruksi (tukang kayu, batu, las, keramik, Plumbing, dst)
Jumlah tenaga terampil bidang jasa kontruksi yang terserap oleh pasar kerja (orang)
2
Program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja
Tingkat Lulusan Pelatihan yang terserp di Pasar Kerja (%)
100
100
Jumlah usaha kecil dan menengah (unit usaha)
50
130
Jumlah wirausaha baru (WUB)
500
2000
-
10
-
0.03
10
12
30
31
10
15
3 4
5 6 7 8
9
Program pengembangan sistem pendukung bagi usaha mikro, kecil dan menengah Program Pengembangan Kewirausahaan dan kenggulan Kompetitif, Usaha Kecil Menengah Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi Program Peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan kexakapan hidup pemuda Program Pengembangan Kewirausahaan dan kenggulan Kompetitif Program Peningkatan Kesempatan Kerja Program Pemberdayaan Remaja Putus Sekolah
Jumlah Koperasi Unggulan (koperasi) Persentase pemuda (usia 1630 thn) pengangguran yang berwirausaha (%) Prosentase Pengangguran menjadi Wirausahawan Baru (%) Prosentase Pencari Kerja yang ditempatkan (%) Proporsi Anak Putus Sekolah yang berusaha sendiri (%)
37
PRIORITAS 5 :
PENGEMBANGAN EKONOMI KERAKYATAN ARAH KEBIJAKAN : 1. Pengarusutamaan gender; 2. Menjaga stabilitas harga dan efesiensi distribusi barang; 3. Peningkatan investasi sektor UMKM; 4. Menjaga ekspektasi masyarakat melalui transparasi harga
NO.
1 2
3 4 5 6
PROGRAM
INDIKATOR
2013
2015
UMP = KHL
UMP = KHL
80
80
61,07
62
-
83,83
rasio pasar per 10.000 penduduk
0.96
0.97
Jumlah kelompok komiditi yang dapat dijaga kesetabilan harganya
3
4
Program Perlindungan dan Pengembangan Besaran UMP Lembaga Ketenagakerjaan Prosentase perusahaan yang Program Peningkatan Pembinaan & menerapkan peraturan Pengawasan Ketenagakerjaan ketenagakerjaan Program peningkatan peran serta dan IPG kesetaraan gender dalam pembangunan Program Pengendalian dan Evaluasi Hasil pelaksanaan Pembangunan Daerah Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri Program Penguatan Koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID)
TARGET
Prosentasi Pencapaian Pelaksanaan Pembangunan Daerah
38
PRIORITAS 6 :
PERCEPATAN TRANSFORMASI EKONOMI ARAH KEBIJAKAN : 1. Peningkatan investasi daerah dengan menciptakan iklim investasi yang berdaya saing global; 2. Pengembangan pusatpusat pertumbuhan ekonomi baru; 3. Peningkatan nilai tambah produk pertanian dalam arti luas (Integrasi Proses Hulu Hilir); 4. Peningkatan ekspor produk olahan
NO. 1 2 3 4 5
PROGRAM Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi Program Kemudahan Pelayanan dan Percepatan Proses Perijinan Program Pengembangan Sentra Industri Potensial Program Penataan Struktur Industri Hulu Hilir
INDIKATOR Realisasi Investasi (triliun) Nilai persetujuan Investasi (triliun) Rata-rata hari proses perijinan investasi (hari) Jumlah industry inti pengolahan khas daerah Volume Usaha kawasan Industri (triliun)
TARGET 2013
2015
20,88
35
34,11
37.5
7
3
2
4
135
140
1.02
1,24
6
Program Perluasan Kebun Sawit
Luas Kebun Sawit (juta Ha)
7
Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri
Jumlah IKM yang berorientasi ekspor (IKM)
3
5
8
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan
Jumlah usaha pengolahan hasil (unit)
80
84
9
Program Pengembangan Produk-produk Perkebunan Unggulan daerah
Jumlah produk turunan perkebunan (produk)
-
15
10
Program Peningkatan Kerjasama Perdagangan Internasional
2
6
11
Program Peningkatan dan pengembangan Ekspor
4
7
12
Pengembangan Kawasan Industri Pariwisata Derawan
61.195
70.000
13
Program Pengembangan Distinasi Pariwisata
1.000
1.023.
Jumlah UKM yang mendapatkan transaksi bisnis Nilai Ekspor Produksi olahan Non migas dan non batubara (Juta US$) Jumlah kunjungan wisatawam Derawan dan sekitarnya (Orang) Jumlah Wisatawan (ribu orang)
39
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN WILAYAH SEBAGAI KAWASAN STRATEGIS PROVINSI (RAPERDA RTRW PROV. KALTIM) Kawasan Industri Kariangau Dan Buluminung, Balikpapan dan PPU Kawasan Perkayuan, Perkapalan, Industri Dan Jasa, Kota Samarinda Kawasan Industri Berbasis Migas dan Kondensat, Bontang KAWASAN EKONOMI KHUSUS MALOY BATUTA TRANS KALIMANTAN Kawasan Industri Pariwisata, Kepulauan Derawan
Kawasan Industri Pertanian, Kab Paser dan PPU Kawasan Industri Pertanian, Kukar dan Kubar
Kawasan Strategis Perbatasan 40 Mahakam Ulu
KAWASAN EKONOMI KHUSUS MALOY BATUTA TRANS KALIMANTAN Berdasarkan PP No. 85 Tahun 2014
NO
KEGIATAN STRATEGIS
1 Pembangunan Pelabuhan Internasional Maloy
Pembangunan Jalan Akses & Jalan dalam Kawasan Industri Maloy 3 Pengembangan Distribusi Air Baku Sistem Sekerat 4 Pembangunan Bendungan Kaliorang, Kutai Timur 5 Rel Kereta Api Muara Wahau - Lubuk Tutung 2
6 Pembangunan Jalan Sangkulirang-Talisayan-Guntur-Tg. Redeb 7 Pembangunan Jembatan Tullur Aji Jejangkat
Pembangunan infrastruktur pelabuhan sebagai pendukung Intergrated Mining Development MEC Coal Project 9 Pembangunan SPAM Maloy 8
INVESTASI (Milyar Rp.) 450 1.000 123 203 9.100 3.000 550 2.500 250
Indikasi Kebutuhan Investasi Infrastruktur : Rp.17,7 Trilyun
41
PENINGKATAN NILAI TAMBAH SEKTOR UNGGULAN INDUSTRI PENGOLAHAN KELAPA SAWIT Industri untuk meningkatkan nilai tambah
PP No. 85/2014
42
KAWASAN INDUSTRI KARIANGAU & BULUMINUNG BALIKPAPAN & PPU KEGIATAN STRATEGIS
Rencana Jalan Arteri Jemb. Pulau Balang
Kawasan Industri Kariangau ± 3.565 Ha
Kawasan Industri Buluminung ± 5.000 Ha
Jemb. Tol, Bpn PPU
Rencana Coastal Road Bpn
Rencana Jalan Tol Sp. Penajam - Balikpapan
OUTER RING ROAD BALIKPAPAN – PENAJAM TERKONEKSI ANTARA JEMBATAN PULAU BALANG - KAWASAN INDUSTRI KARIANGAU BULUMINUNG – COASTAL ROAD PENAJAM – JEMBATAN PENAJAM BALIKPAPAN – COASTAL ROAD BALIKPAPAN – BANDARA SAM SEPINGGAN - JALAN TOL BALIKPAPAN - SAMARINDA
1
Pembangunan Jalan Tol Samarinda-Balikpapan
2
Pembangunan Jembatan Pulau Balang
3
Pembangunan Jalan Akses Jembatan Pulau Balang
4
Pembangunan Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan. Balikpapan
5
Pengembangan Pelabuhan Internasional Balikpapan (Peti Kemas Kariangau)
6
Pembangunan Bendungan Sei. Wain
7
Rel Kereta Api Rute Kutai Barat Balikpapan (130 Km)
8
Pembangunan Jalan PetungKenangan-Semoi - Sepaku-Sp. Semboja
9
Pembangunan Jembatan Tol PPU – Balikpapan (pola PPP)*
10 Pembangunan Jalan Riko – Penajam 43 11 Pembangunan Jembatan S. Riko*
PERUSAHAAN YANG TELAH BEROPERASI DI KAWASAN INDUSTRI KARIANGAU, BALIKPAPAN 13 Perusahaan eksisting 18 Perusahaan dalam proses perizinan No.
Perusahaan
1
PT. Dermaga Kencana indonesia
2
PT. Mekar Bumi Andalas (Wilmar Nabati)
3 4 5 6 7
PT. Tunas catur lestari (Wilmar Nabati) Pelabuhan Peti Kemas (PT. KKT) PT. PLN (persero) PLTU 2 X 100MW PT. Forestra Hijau mandiri PT. Kutai Chip Mill
8
PT. Galangan Kapal Balikpapan
9
PT. Dermaga Perkasa Pratama (Bayan Group)
10 11
PT. Kaltim Kariangau Industri (Bayan Group) Power Plan (Bayan Group)
12
PT. Balikpapan Enviroment Service
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
PT. Petrosea PT. Dua-Dua PT. Semen Gresik PT. Arya Cipta Nusa Indah Nusantara PT. Lolo Mitra Pratama PT. H & H Internasional PT. Balikpapan Oil Terminal PT. Sarana Daya Utama PT. Astiku Sakti PT. Cemindo PT. Mandiri Karya Propindo PT. Kariangau Citra Raya PT. Edika Agung Mandiri PT. Raputra Jaya PT. Cakrawala Bumi Kutai Sejahtera PT. Kharisma Arraw PT. Sasma PT. Ardensi Tata Patra PT. Altrac 1978 PT. Meratus Line
TOTAL
Luas (Ha) Investasi (Milyar)
Kegiatan
120.0
150.0
CPO
50.0
150.0
CPO
97.5 72.5 58.2 118.0 20.0
50.0 1,000.0 2,500.0 50.0 400.0
CPO Pelabuhan Elektrik Chipmill Chipmill
4.0
2.0
Galangan
500.0
Coal Terminal
400.0 13.0 8.9 3.0 2.0 110.0 18.1 9.0 8.9 20.0 225.0 277.0 115.0 62.9 5.0 708.0 7.0 1.5 7.0 7.5 4.5
2,429.0
500.0 Perusahan Kawasan 2,300.0 Elektrik Environmental 5.0 Services 200.0 Oil Terminal 5.0 Workshop 120.0 Packing Plant 5.0 Gudang Gudang 50.0 10.0 Workshop 200.0 Oil Terminal 15.0 Workshop 5.0 Workshop 200.0 Packing Plant 100.0 Workshop 100.0 Workshop 20.0 Workshop 2.0 Workshop 3,000.0 Workshop 3.0 Workshop, Gudang 5.0 Pelabuhan 3.0 Workshop, Gudang 5.0 Workshop, Gudang 1.0 Depo kontainer
11,656.0
44
PERUSAHAAN YANG TELAH BEROPERASI DI KAWASAN INDUSTRI BULUMINUNG, PPU RENCANA KEMENTERIAN RISTEK RI Pembangunan Kajian Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan Teknologi Bidang Kelautan (IMSTeP) dan Techno Park
PERUSAHAAN YANG TELAH BEROPERASI 1. Pelabuhan CPO Astra 2. Supply Base EastKal 3. Pelabuhan Pemda 4. Terminal Khusus Batubara PT. Penajam Prima Coal 5. PT. Bakal Makmur Sejahtera 6. PT. Cipaganti Resources PERUSAHAAN YANG AKAN MASUK 1. Pabrik Pulp PT. Agrabareksa (Dibangun awal 2016) 2. Pabrik Ethanol 3. Smelter Nikel 4. PT. TERAOKA (galangan kapal)
45
PELABUHAN PETI KEMAS KARIANGAU Dibangun mulai tahun 2008 melalui investasi APBN, APBD Provinsi, dan PT. Pelindo IV. Senilai Rp. 757 Miliar. Diresmikan oleh Presiden RI, 24 Oktober 2012 dan saat ini telah beroperasi.
Luas Container Yard (CY)/Lapangan penumpukan Tahap I : 4 Ha, Tahap II : 10 Ha Kapasitas ± 250.000 TEUS, kapasitas bongkar muat pelabuhan 25 Box container/Crane/Hr. Jumlah Crane 6 (2 di pelabuhan, 4 di lapangan penumpukan) Aktivitas bongkar muat tahun 2013 ditargetkan sebesar 129.192 TEUs, dengan realisasi 143.273 TEUs. Saat ini arus peti kemas mencapai 183.899 TEUs Akan dikembangkan hingga 600.000 TEUS Diproyeksikan menjadi pelabuhan Internasional Hub terbesar di Kaltim berkonsep Green Port. Akan dilakukan pembangunan Terminal Multipurpose. Saat ini pelayanannya menggunakan pelabuhan dalam kota (Pelabuhan Semayang) Perlu penambahan dermaga peti kemas seiring dengan peningkatan bongkar muat Untuk pembangunan multipurpose diharapkan dukungan dana APBN Rp. 50 Milyar. 46
KAWASAN INDUSTRI PARIWISATA, KEP. DERAWAN
47
PRIORITAS 7 :
PEMENUHAN KEBUTUHAN ENERGI RAMAH LINGKUNGAN
ARAH KEBIJAKAN : 1. Peningkatan bauran energi baru dan terbarukan; 2. Peningkatan rasio elektrifikasi
NO.
PROGRAM
1
Program diversifikasi energi
2
Program peningkatan penerapan teknologi peternakan Program Peningkatan Infrastruktur Ketenagalistrikan Program pengembangan listrik pedesaan
3 4
INDIKATOR
TARGET 2013
2015
0,5
1
125
225
Rasio Elektrifikasi (%)
69
73
Prosentase desa berlistrik (%)
88
90
Prosen bauran Energi baru terbarukan (%) Jumlah Instalasi Biogas (unit)
48
PRIORITAS 8 :
PENGEMBANGAN AGRIBISNIS ARAH KEBIJAKAN : 1. Meningkatkan ekspor produk olahan unggulan daerah; 2. Penguatan mata rantai kawasankawasan agribisnis; 3. Penerapan Inovasi Teknologi agribisnis; 4. Pengembangan industri pengolahan produk unggulan NO.
PROGRAM
INDIKATOR
1
Program Perluasan Komoditas Perkebunan Non sawit
Luas area Komoditas Unggulan Perkebunan (4 Komoditas) (Ha)
2
Program Pengembangan Kawasan dan Usaha Peternakan
Jumlah Kawasan Peternakan
Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan Program Peningkatan dan Pengembangan Industri olahan non migas
Nilai Ekspor Perikanan (juta US$) Kontribusi industry olahan non migas terhadap PDRB (Triliun Rp.)
3 4
TARGET 2013
2015
119.664
143.156
-
10
15,0
15,3
24
26 49
PRIORITAS 9 :
PENINGKATAN PRODUKSI PANGAN ARAH KEBIJAKAN : 1. Peningkatan Areal Pertanian Melalui Cetak Sawah Dan Optimalisasi Lahan; 2. Penerapan Mekanisasi Dan Teknologi Pertanian; 3. Penyediaan Tenaga Kerja Petani Melalui Program Transmigrasi; 4. Peningkatan Infrastruktur Pertanian; 5. Peningkatan Produktivitas Pertanian; 6. Perbaikan Tata Niaga Produk Pangan NO.
PROGRAM
1
Program Peningkatan Produksi Pertanian
2
Program Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan
3
Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian / Perkebunan
4 5 6 7
8 9 10
11 12 13
Program Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan Berkualitas Program Pengembangan dan Penguatan Kelembagaan Penyuluhan Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya Program Peningkatan Ketahan Pangan (pertanian / perkebunan ) Program Peningkatan Produkasi Hasil Peternakan Program Pengembangan Kawasan Budidaya Laut, Air payau dan Air tawar Program pengembangan perikanan tangkap Program Pengembangan Kawasan Produksi Pertanian Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
INDIKATOR
TARGET 2013
2015
468.181
519.315
4,06
4,5
877
931
Jumlah PPL, Perikanan Berkualitas
67
89
Jumlah BPP (unit)
95
117
Jumlah Kawasan Transmigrasi
1
2
Luas lahan pertanian yang terlayani (Ha)
3.850
5.350
Ketersedian pangan Daerah (%)
82,41
86,81
Jumlah Produksi Daging (ton)
52.820,6
Produksi Perikanan Budidaya (ton)
221.007
53.630,9 232.639
Produksi perikanan tangkap (ton) Jumlah Kawasan Pertanian Nilai Tukar Petani (NTP)
143.778 24 94,23
Jumlah Produksi Padi (GKB)(Ton) Produktifitas Unggulan Pertanian (ton/ha) Jumlah Penyuluh Pertanian Berkualitas (orang)
140.091 42 96.7 50
PRIORITAS 10 :
PENINGKATAN KUALITAS INFRASTRUKTUR DASAR ARAH KEBIJAKAN : 1. Peningkatan kualitas dan kapasitas infrastruktur transportasi; 2. Peningkatan kualitas dan transportasi di kawasan Maloy, kawasan industri lainnya dan pusat pertumbuhan; 3. Peningkatan konektivitas antar kawasan industri dan pusat pertumbuhan NO .
PROGRAM
INDIKATOR
TARGET
2013
2015
8,7
12.3
1
Program Pembangunan jalan dan Jembatan
Penyediaan Jalan dengan Kapasitas mampu diatas 10 ton (%)
2
Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan jembatan
Tingkat kemantapan jalan (%)
69,28
74,02
3
Program peningkatan daya saing investasi sektor jalan dan jembatan
Ketersediaan infrastruktur jalan (%)
59.94
89,76
4
Program pembangunan jalan tol
Ketersediaan jalan tol (%)
15
25
5
Program peningkatan daya saing investasi sektor transportasi darat, laut, udara dan ASDP
Kuantitas Komoditas dan Penumpang (ton – org)
324.681.818 & 11.016.550
326.000.000 & 13.500.00
6
Program pembukaan keterisolasian wilayah sector jalan dan jembatan
13
10
7
Program pembukaan keterisolasian wilayah sektor transportasi darat, sungai, danau dan penyebrangan
15
11
8
Program pembukaan keterisolasian wilayah sektor transportasi udara
Jumlah kecamatan yang belum terakses sarana dan prasarana transportasi Jumlah kecamatan yang belum terakses sarana dan prasarana transportasi darat, sungai, danau dan penyebrangan (Kecamtan) Jumlah kecamatan yang belum terakses sarana dan prasarana transportasi udara(kecamatan)
3
3
9
Program sarana dan prasarana telekomunikasi
Ibukota kecamatan yang terlayani jaringan telekomunikasi(%)
60
65
10
Program penyediaan dan pengelohan air baku Program Pengembangan kinerja pengelolaan air minum & air limbah Program Peningkatan daya saing sektor sumber daya air Program Pengendalian Banjir
Kapasitas air baku (lt/dtk)
170
520
Cakupan layanan air minum (%)
35
41
Prosentase penyediaan air baku kawasan Industri (%) Luas Genangan Banjir (Ha)
5 440
10 430
11 12 13 14
Program pengembangan pengelolaan dan konservasi sungai, danau dan sumberdaya air lainnya
Jumlah Daera Aliran Sungai yang Mengalami Kritis (DAS)
35
34
51
PRIORITAS 11 :
REFORMASI BIROKRASI DAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN ARAH KEBIJAKAN : 1. Pemantapan road map reformasi birokrasi dengan penekanan pada tiga standarisasi & prosedur (SP) yaitu SP untuk sukses Kaltim Cemerlang, SP peningkatan pelayanan PTSP dan SP penguatan standar pelayanan RSUD; 2. Peningkatan kapasitas dan manajemen aparatur NO .
PROGRAM
1
Program Penguatan Kelembagaan PTSP
2
Program Pengembangan Zona Integritas
3
Program Pencegahan dan Pemberantasan KKN Program Pengelolaan Keuangan Daerah
INDIKATOR
Menurunnya Tingkat Korupsi
TARGET
2013
2015
5.2
5,7
-
2
5
4
WTP
WTP
15
20
5
Program Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah daerah
jumlah SKPD yang ditetapkan sebagai zona integritas menuju WBK-WBBM Menurunya Kasus KKN Opini Laporan Keuangan Pemerintahan Provinsi Prosentase Kab/kota yang memperoleh opini WTP (%)
6
Program peningkatan pelayanan publik
Indeks kepuasan masyarakat (IKM)
68
75
7
Program pembinaan dan pengembangan aparatur
Tertatanya pembinaan PNS serta peningkatan kualitas SD aparatur
92
95%
8
Program Integrasi Aplikasi
Jumlah Aplikasi yang Terintegrasi
3
6
9
Pengembangan data statistik dan spasial
-
88
10
Program Peningkatan Kualitas Manajemen berbasis kinerja
70,75 (B+)
74,00(B+)
Tinggi
Tinggi
30
50
66.37
70
4
11 12
Program Peningkatan Kinerja Pemerintah Daerah Program Pendidikan politik masyarakat
Tingkat keterkaitan data & informasi perencanaan pembangunan Predikat akuntabilitasi kinerja pemerintah prov. Predikat kinerja penyelenggaraan Pemprov % Ka/kota yang memperoleh status tinggi (ST) untuk kinerja penyelenggara Indeks demokrasi (%)
52
PRIORITAS 12 :
PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP ARAH KEBIJAKAN : 1. Perbaikan tata kelola dan perijinan pemanfaatan hutan dan lahan; 2. Meningkatkan kualitas perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian tata ruang dan luas tutupan lahan; 3. Penerapan konsep dan strategi pembangunan ekonomi (green economy) yang ramah lingkungan dan berkelanjutan; 4. Pemanfaatan lahan-lahan terdegradasi; 5. Meningkatkan kualitas udara, perairan, dan lingkungan hidup perkotaan; 6. Penegakan hukum lingkungan; 7. Penurunan emisi gas rumah kaca; 8. Pengarusutamaan perubahan iklim dalam perencanaan pembangunan daerah NO.
PROGRAM
INDIKATOR
1
Pengelolaan dan Pengembangan KPH
Jumlah KPH (Unit)
2 3 4 5 6 7
Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan Program Penyelenggaraan Penataan Ruang Rehabilitasi Hutan Mangrove Pelestarian kawasan-kawasan bernilai ekosistem tinggi Program Rehabilitas Reklamasi lahan Pasca Tambang Program Pembinaan Perkebunan ramah lingkungan Program penilaian kinerja perusahaan dalam pengelolaaan lingkungan hidup
Luas rehabilitasi hutan dan lahan (ha) Skor penyelenggara tata ruang Luas penanaman (ha) Jumlah HCV dikawasan hutan Area yang direhabilitasi dari lahan terganggu (%) Jumlah emisi yang diturunkan (ribu CO2eq)
8 9
Program pengendalian pencemaran dan pengrusakan LH
10
15
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Program Peningkatan Peran serta masyarakat dalam pengelolaan LH Program Peningkatan Edukasi dan Komunikasi Publik tentag Pengelolaan LH Program Pengembangan kapasitas pengelolaan lingkungan hidup Program Pengaruh perubahan iklim dalam perencanaan pembangunan daerah Program Perlindungan Atmosfir dan Perubahan Iklim
16
Investasi emisi gas rumah kaca
11 12 13 14
Jumlah perusahaan yang dinilai Indeks pencemaran udara (Hari/Tahun Status ISPU baik) Jumlah Kab/Kota yang mendapat Adipura Jumlah sekolah yang mendapat Adiwiyata PPLHD dan PPNS (orang) Perda/Pergub Kab/kota yang mengaruh perubahan iklim dalam perencanaan pembangunan (kabupaten/kota) Intensitas Emisi (ton CO2 eq/1 jt US$) Ketersediaan dan level emisi yang terukur serta dapat di verifikasi (kali PEP/tahun)
TARGET 2013
2015
3
6
45.000 64,83 45 35 187
63.750 70,83 150 3 36 250
143
193
74,04
79,24
4
5
258
282
PPNS = 22, PPLHD = 74
PPNS = 24, PPLHD = 76
3
3
-
1
1.517
1.450
2
2
53
5.
UPAYA MENGAWAL PERENCANAAN YANG BERKUALITAS
54
PROGRAM ONE DATA ONE MAP http://onedataonemap.kaltimprov.go.id Merupakan program sentralisasi seluruh data spasial dari berbagai sektor guna memiminimalisir terjadinya konflik kepentingan keruangan antar sektor dan antar pemangku kepentingan STUDI KASUS DI KABUPATEN PASER (Long Kali) luas potensi lahan pertanian sebesar 16.036 Ha luas lahan pertanian yang tumpang tindih dengan izin lokasi perkebunan seluas 10.274 Ha, luas lahan pertanian yang tumpang tindih dengan izin pertambangan 764 Ha luas lahan pertanian yang tumpang tindih dengan kawasan kehutanan seluas 484 Ha Dengan demikian luas potensi lahan pertanian tidak tumpang tindih (Clear dan Clean) hanya seluas 4.514 Ha
55
PENYUSUNAN RKPD MELALUI SISTEM ONLINE (Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah) https://sippd.bappedakaltim.com
56
PENETAPAN RKPD Output SIPPD menjadi BAB V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH
e-planning (SIPPD) terintegrasi dengan e-budgeting (SIMDA) dan e-monitoring (SIMONTEPPA) 57
TIM EVALUASI DAN PENGAWASAN PENYERAPAN ANGGARAN (TEPPA) https://teppa.bappedakaltim.com
Tahun 2014, TEPPA Kaltim meraih penghargaan terbaik I dari UKP4
58
BAPPEDA ACHIEVEMENT
TERBAIK I ANUGERAH TEPPA 2014
SERTIFIKASI ISO 9001-2008 LAYANAN PENYUSUNAN RKPD
FAVORIT – PEMBANGUNAN JARINGAN GEOSPASIAL PROVINSI
SKPD TERBAIK 59 DI LINGKUNGAN PEMPROV KALTIM 2013
BAPPEDA ACHIEVEMENT
TERBAIK IV SKPD INOVATIF 2013
PERINGKAT III Media Center Terbaik
PERINGKAT II Pengelolaan website terbaik
TERBAIK II 60 TATA KELOLA KEARSIPAN
REMBUK RAKYAT KALTIM
KALTIM SUMMIT II
PEMPROV KALTIM
TERIMA KASIH
63