Kategori : Menghemat Energi dan Penggunaan Energi Baru dan Terbarukan
Gas untuk nelayan Gebang Mekar Nelayan di Desa Gebang Mekar dengan 468 Kepala Keluarga hidup di pesisir utara Cirebon, Kampung yang berjarak sekitar 5 km dari PLTU Ceribon sudah sekitar 2 tahun secara mandiri memanfaatkan energi baru dari limbah perut ikan dan limbah ikan yang mereka hasilkan. Menggantungkan hidupnya pada hasil laut, setiap bulanya di wilayah ini sekitar 3000 kg limbah ikan & perut ikan biasanya hanya teronggok dibuang begitu saja. Salah satu karakteristik yang paling mengganggu dari keberadaan sampah perut ikan ini adalah baunya yang sangat menyengat dan cenderung mengganggu kebersihan lingkungan disekitarnya. Beberapa warga bahkan membuang limbah ini ke lautan sehinggan wilayah perairan di desa tersebut menjadi tercemar. Pada tahun 2014, warga Desa Gebang Mekar sama sekali belum terbiasa memanfaatkan limbah/sampah baik itu sampah organik maupun non organik, apalagi terpikir untuk memanfaatkan sampah perut ikan yang banyak mereka hasilkan. Pada pertengahan tahun 2014, PT PLN (Persero) mulai melakukan komunikasi dengan pemangku kepentingan di Desa Gebang Mekar untuk mengkomunikasikan maksud dan perencanaan program untuk memanfaatkan potensi limbah di Desa Gebang Mekar untuk pengembangan energi baru dari limbah ikan para nelayan.
www.pln.co.id
|1
Eddy Syamsuri selaku ketua Badan Perwakilan Desa Gebang Mekar menyampaikan bahwa warga desa membutuhkan energi alternatif yang murah dan mudah didapat bahan bakunya, hal ini dimaksudkan untuk menekan biaya produksi olahan ikan, “Warga desa ini harus menghabiskan banyak sekali tabung gas LPG 3 kg , sementara karena usahanya masih skala kecil menengah, harga jual dan kapasitas produksinya sangat rendah.” Ungkapnya. Rata-rata penghasilan Warga Desa Gebang Mekar masih berkisar diantara Rp.1.000.000,- / bulan, apalagi hasil laut yang sangat bergantung pada kondisi cuaca menyebabkan mereka harus kreatif untuk meningkatkan keuntungan dari produksi olahan ikan. PT PLN (Persero) memberikan bantuan pembuatan sejumlah panel biogas di wilayah tersebut, dimana gas dari biodigester kemudian dapat dipergunakan sebagai bahan bakar untuk pengolahan ikan. Dengan ini warga dapat menghemat pengeluaran biaya secara signifikan, biaya untuk memproduksi berbagai olahan laut yang sebelumnya menggunakan gas LPG, berpindah ke biogas yang dihasilkan dari pembusukan limbah ini. Pada tahun 2014, PLN menyiapkan 5 unit panel biogas yang dapat dimanfaatkan kelompok nelayan di desa tersebut. Dari setiap 20 kg limbah ikan ini dapat menghasilkan biogas sebanyak 1000-1500 liter perhari untuk satu unit biodigester. Biogas sebesar itu cukup untuk menyalakan 1-2 kompor untuk memasak berbagai olahan ikan hasil tangkapan kelompok nelayan di desa itu. Biasanya, tabung gas LPG 3 kg dengan harga Rp.22.000,-yang digunakan warga akan habis selama 3 hari saja. Maka biaya untuk menggunakan tabung gas LPG tersebut kurang lebih Rp.220.000,-/bulan. Bisa dibayangkan bila menggunakan biogas dari limbah perut ikan yang tidak menggunakan biaya untuk menggunakannya, nilai penghematan Rp.2.640.000,-/per tahun untuk satu panel biogas saja. Kandungan protein yang cukup
tinggi pada limbah-limbah nelayan ini sehingga bisa lebih banyak dikonversi menjadi gas. www.pln.co.id
|2
Suhatman, Manajer KHA PLN Jawa Barat “PLN melihat pengembangan potensi ekonomi nelayan di wilayah ini sangat dibutuhkan. Untuk itu dengan menggunakan energi baru terbarukan yang memanfaatkan limbah perut ikan ini, semoga dapat meningkatkan kesejahteraan para nelayan, selain itu juga ikut mengurangi pencemaran lingkungan.” Ungkapnya. Warga Desa Gebang Mekar kini lebih terorganisir dalam mengelola limbah ikan. Hal ini berdampak positif dari segi kebersihan lingkungan karena semakin terhindar dari aroma amis menyengat yang sangat mengganggu lingkungan. Selain itu, frekuensi warga yang membuang limbah perut ikan dan limbah ikan ke laut juga jauh berkurang. Setelah membersihkan ikan, warga menjadi terbiasa untuk langsung menempatkan sampah perut ikan di penampungan biogas yang letaknya tidak jauh dari pemukiman mereka. Selain digunakan sebagai tambahan energi, hasil biogas dari biodigester ini juga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik. “Kami jadi lebih peka terhadap keberadaan limbah perut ikan ini, karena manfaat yang besar dapat dirasakan hampir semua warga dengan adanya biogas ini. Kami mengapresiasi kepedulian PLN untuk meningkatkan taraf hidup para nelayan di desa ini.” Kata Eddy Syamsuri salah satu pemuka masyarakat setempat.
www.pln.co.id
|3
www.pln.co.id
|4
www.pln.co.id
|5
www.pln.co.id
|6