Lampiran Field Notes GBKP Lau Buluh 1.
Nama
: DRN
Jabatan
: Guru KAKR
Waktu
: 12 Agustus 2012, 12.00 – 13.00 WIB
Tempat
: Gedung Gereja GBKP Lau Buluh
Poin-poin penting dari hasil wawancara: Telah melayani sebagai guru KAKR selama 2 tahun. Memiliki kepedulian terhadap KAKR dan merasa mendapatkan panggilan untuk melayani di KAKR walau pada awalnya menjadi guru KAKR hanya untuk mengisi kekosongan pengajar. Telah mengikuti kursus dasar pelatihan guru KAKR yang diadakan oleh klasis. Bercerita tanpa menggunakan alat peraga. Ingin mencoba tapi merasa tidak mampu untuk mempraktekkannya. Tidak ada pembagian kelas dalam KAKR Tugas dari seorang guru sekolah minggu adalah mengenalkan dan mengajar tentang Yesus kepada anak-anak. Hubungan yang seharusnya dibangun antara anak KAKR dengan guru KAKR adalah sahabat. Ada sermon (persiapan) yang diadakan sebulan sekali di klasis. Runggun/ gereja tidak memiliki anggaran khusus kepada KAKR Kita harus melayani anak-anak karena anak-anak adalah generasi gereja, harus diajarkan tentang Tuhan. 2.
Nama
: Dk. KRT
Jabatan
: Diaken / Koordinator KAKR
Waktu
: 12 Agustus 2012, 12.00-13.00 WIB
Tempat
: Gedung Gereja GBKP Lau Buluh
Poin-poin penting dari hasil wawancara: KAKR terutama dan utama karena tugas kita adalah untuk membimbing mereka agar dapat dewasa dalam firman Tuhan yang adalah pedoman hidup. Tugas dari seorang coordinator KAKR seharusnya adalah mediate (peduli). Pt/Dk dan guru KAKR seharusnya saling pengertian (sada pengangkaan min). Tugas guru KAKR tidak dipedulikan oleh Pt/Dk dan juga jemaat. Kurang respon dari orangtua KAKR. Kurang kerjasama orangtua. Tidak ada peneguhan guru KAKR. Jadi orang-orang menjadi guru KAKR karena peduli kasih dan juga karena takut akan Tuhan sehingga bagaimanapun keadaan KAKR tetap berusaha melayani semampu kita. Usaha untuk memenuhi kekurangan guru KAKR adalah melalui sidang jemaat. Diajak untuk ikut ambil bagian dalam pelayanan KAKR. Tugas guru KAKR adalah membimbing anak-anak kepada Tuhan. Anak-anak adalah penerus kita sehingga kita harus penuh perhatian, peduli dan mesayang terhadap anak-anak. Tidak ada pendanaan dari gereja terhadap KAKR. Guru KAKR posisinya lebih tinggi dari Pt/Dk karena Guru KAKR mengajar anakanak yang belum mengerti menjadi sesorang yang mengerti. Harus peduli mulai dari sekarang. 3.
Anak- Anak KAKR Waktu : 12 Agustus 2012, 12.00-13.00 WIB Tempat : Rumah Pt. Kalimat Ginting Poin-poin penting dari hasil wawancara:
Anak-anak KAKR suka mengikuti kegiatan KAKR karena melalui KAKR dapat mengenal sesama manusia, mengenal yang baik, bisa berdoa, mengenal Tuhan, bernyanyi memuji Tuhan. Guru mengajar asyik tapi lebih asyik lagi jika ada alat peraga. Biasanya anak-anak KAKR dengar cerita lalu pulang tidak ada aktivitas. Saat bercerita guru jarang menggunakan metode tanya jawab. Tidak ada permainan dalam sekolah minggu, hanya ada pada acara-acara khusus misalnya acara paskah. Harapan terhadap sekolah minggu ada permainan, olahraga, aktivitas, perlombaan, kegiatan bervariasi jangan cuma cerita, tetapi ada kagiatan menggambar, berpantun, bernyanyi dengan gerakan. Moderamen Nama
: Pdt. OJT
Jabatan
: Ketua KAKR Moderamen
Waktu
: 13 Agustus 2012, 10.00-11.00 WIB
Tempat
: Sekretariat KAKR di Kantor Moderamen
Poin-poin penting dari hasil wawancara: KAKR GBKP memiliki bengkel KAKR untuk mengasah kemampuan guru KAKR dalam mengajar. Bengkel KAKR ini untuk pelatihan alat peraga. Pada buku pedoman tidak diselipkan alat peraga agar guru-guru KAKR melatih kreativitas mereka. Melatih kreativitas tidak instan. Perekrutan guru KAKR dilakukan oleh runggun (majelis jemaat) begitu pula mengenai pembagian kelas dan sermon. Begitu juga dengan evaluasi terhadap guru KAKR biasanya dilakukan oleh runggun. Pelatihan guru KAKR:
Kursus Dasar, kursus tingkat pertama bagi pelayan KAKR. Materi yang sampaikan, biasanya adalah: Psikologi perkembangan, spiritualitas pelayan (pada materi ini dijelaskan juga tentang peranan Guru KAKR), metode-metode, nyanyian, dan jati diri pelayan. Kursus Lanjutan,
kursus yang diberikan bagi pelayan KAKR setelah mengikuti
kursus dasar. Matari yang disampaikan dalam kursus ini, biasanya adalah Liturgi, Organisasi, Alat peraga, Cara penyusunan anggaran. Kursus Profesional : memprofesionalkan guru KAKR dalam bidang-bidang khusus seperti liturgi, alat peraga sehingga jika ada pelatihan lagi maka guru KAKR tersebut telah mampu menjadi narasumber. Guru KAKR adalah perpanjangan tangan runggun untuk mengajar anak-anak. Runggun yang menujuk pengurus KAKR. Susah jika tidak ada kepedulian terhadap KAKR. Pt/Dk wajib mengajar KAKR. Guru KAKR bukan sampingan tetapi kolega. KAKR moderamen juga menyediakan buku-buku aktivitas yang dijual seharga 3rb/buku selama setahun. Namun, kurang kepedulian juga dari runggun begitu pula terkadang dari orangtua. Ada usaha yang dilakukan untuk menarik perhatian orangtua terhadap pelayanan KAKR yaitu melalui GPOTK (Gerakan Peduli Orangtua Terhadap KAKR), bentuknya dikusi tujuannya agar semua ikut ambil bagian dalam pelayanan KAKR. Pedoman yang dikeluarkan oleh moderamen adalah sebuah contoh sehingga runggun perlu untuk mengolah, runggun yang menyesuaikan dengan konteks. Hal ini dapat tercapai jika setiap runggun mengadakan sermon bagi guru KAKR. Runggun sebagai penerjemah. Peranan dari guru KAKR adalah meningkatkan kepercayaan anak-anak kepada Tuhan. Biasanya guru KAKR adalah siswa SMP atau SMA berada dalam masa labil sehingga terkadang susah untuk menjadi contoh bagi anak-anak.
Prinsip pelayanan kepada anak dipengaruhi juga oleh tingkat usia, pendidikan, tempat pelayanan dari guru KAKR. Tantangan yang sedang dihadapi adalah runggun peduli KAKR. GBKP Pancurbatu 1.
Nama
: Guru- Guru KAKR GBKP Pancurbatu
Waktu : 19 Agustus 2012, 09.00 – 09.30 WIB, 10.00 – 11.00 WIB Poin-poin penting dari hasil wawancara: Ada pembagian kelas dalam pelayanan KAKR. Menjadi guru KAKR karena mengisi kekosongan dan ikut-ikutan teman (Lenta), keinginan untuk terjun ke dunia anak-anak (Nova), merasa terhibur ketika melihat anak-anak dan suka terhadap anak-anak (Puspitasari), karena diajak oleh teman (Rista), dan karena kakak dan adik adalah seorang guru KAKR sehingga merasa tertarik (Jonta). Ada sermon di runggun 2 minggu sekali yang dipimpin oleh Pt/Dk yang sudah terjadwal dan di klasis sebulan sekali yang dibawakan oleh Pendeta. Perhatian runggun terhadap KAKR ada yaitu adanya gedung KAKR, ada insentif guru KAKR, ada pengurus (seksi KAKR), mendapatkan bingkisan natal, pengadaan baju seragam. Yang tidak ikut sermon tidak dijinkan untuk mengajar. Biasanya ada juga persiapan untuk membuat alat peraga. Pernah beli paket dari bengkel KAKR. Ada 26 guru KAKR yang mayoritas mahasiswa dan pelajar. Anak-anak akan lebih bersemangat jika ada alat peraga dan alat musik. Guru KAKR harus mengajar dengan melihat kebutuhan anak. Guru harus memiliki kreativitas dan
saling berbagi satu dengan yang lainnya. Guru KAKR harus bisa menguasai situasi. Harus menyesuaikan diri dengan anak-anak KAKR dan menjaga komunikasi. Pernah menggunakan motode-metode lain selain bercerita. Reaksi anak-anak sangat senang dan aktif. KAKR perlu diperhatikan, ditanamkan iman sejak dini. Berusaha untuk selalu mencoba metode-metode mengajar yang lain selain bercerita agar anak-anak lebih tertarik dan aktif. Penggunaan metode juga tergantung kepada guru tersebut, keinginan dan kekreatifan dari sang guru. 2.
Nama
: Pt. TT
Jabatan : Sekretaris Runggun GBKP Pancur Batu Waktu : 19 Agustus 2012, 11.00-12.00 WIB Tempat : Konsistori Gereja GBKP Pancur Batu Poin-poin penting dari hasil wawancara: Harapan runggun terhadap guru KAKR adalah untuk mengembangkan kreavitas agar anak sekolah minggu dapat berkembang. Guru KAKR adalah rekan Pt/Dk untuk melayani anak-anak. Bentuk dukungan runggun adalah mendukung persiapan guru KAKR dan juga memberikan pengarahan kepada guru KAKR. Ada pelantikan guru KAKR, ada Surat Keputusan (SK) pengangkatan sebagai guru KAKR. KAKR ujung tombak gereja di masa depan. Tugas dari seorang guru KAKR adalah membawa anak-anak sejak dini untuk mengenal Tuhan serta dapat memberikan contoh-contoh teladan kebaikan menurut firman Tuhan serta usahakan membuat alat peraga ketika mengajar karena sudah ada dana yang disiapkan untuk pengadaan alat peraga.
Tanggungjawab dari seorang guru KAKR adalah mengembangkan kreativitasnya sebagai guru KAKR agar dapat mengembangkan pelayanan terhadap anak-anak KAKR sehingga anak-anak tersebut juga dapat berkembang. GBKP KM 7 Padang Bulan, Medan 1.
Nama
: INW
Jabatan : Guru KAKR Waktu : 26 Agustus 2012, 09.00 – 10.00 WIB Tempat : Ruang Guru KAKR GBKP KM 7 Padang Bulan, Medan Poin-poin penting dari hasil wawancara: Ada pembagian kelas di sekolah minggu menurut pembagian kelas di sekolah formal (misalnya, di sekolah formal mereka kelas 1 maka di sekolah minggu mereka akan bergabung dengan teman-teman mereka yang juga kelas 1 SD). Pembagian kelas dilakukan agar anak-anak dapat fokus dan juga dapat berbaur dengan teman seusianya. Seorang guru sekolah minggu harus dapat menjaga sikap terhadap anak-anak sekolah minggunya, misalnya dalam berbicara. Seorang guru sekolah minggu harus berbicara secara perlahan terhadap anak-anak sekolah minggu agar anak-anak sekolah minggu tidak ngambek. Anak-anak adalah generasi penerus gereja. Tugas dari seorang guru sekolah minggu adalah mendidik anak-anak sekolah minggu, memberitakan firman Tuhan, membantu orangtua untuk mengenalkan Tuhan kepada anak-anak. Sumber yang dipakai dalam mengajar adalah Pedoman KAKR yang dikeluarkan oleh Moderamen GBKP. Pernah menggunakan alat peraga saat mengajar dan menggunakan metode yang ditawarkan di buku Pedoman KAKR.
Tanggapan anak-anak ketika mengajar dengan alat peraga dan metode lain selain bercerita adalah mereka merasa lebih tertarik dan lebih mengerti. Pengadaan alat peraga dan mencoba metode mengajar yang berbeda sangat penting agar anak-anak tidak merasa bosan. Guru-guru KAKR mengikuti sermon (persiapan) setiap hari Senin. Guru-guru saling berbagi tips cara mengajar di dalam sermon tersebut. Hubungan antara guru sekolah minggu dengan anak-anak sekolah minggu adalah layaknya saudara. 2.
Nama
: NN
Jabatan : Guru KAKR Waktu : 26 Agustus 2012, 09.00 – 10.00 WIB Tempat : Ruang Guru KAKR GBKP KM 7 Padang Bulan, Medan Poin-poin penting dari hasil wawancara: Pembagian kelas di KAKR ada karena tingkat pengetahuan dan daya tangkap berbeda. Anak-anak harus dilayani karena anak-anak harus dibina imannya sejak dini agar ketika dewasa dapat menjadi lebih baik. Ketika mengajar harus sesuaikan pengajaran dengan kebutuhan anak. Tugas dari seorang guru sekolah minggu adalah melayani anak-anak bukan hanya melalui materi yang diberikan tetapi juga melalui cara bersikap guru-guru kepada anak-anak. Guru sekolah minggu harus kreatif. 3.
Nama
: NN
Jabatan : Guru KAKR Waktu : 26 Agustus 2012, 09.00 – 10.00 WIB Tempat : Ruang Guru KAKR GBKP KM 7 Padang Bulan, Medan
Poin-poin penting dari hasil penelitian: Saat mengajar yang harus dilakukan adalah membuat alat peraga dan juga gerakangerakan atau praktek dalam mengajar. Pernah membuat boneka panggung bagi anak-anak. Anak-anak sangat tertarik dan mudah mengerti materi yang disampaikan. Melayani anak-anak perlu karena anak-anak adalah titipan dari Tuhan bagi kita untuk mendapatkan bimbingan agar mereka tahu jalan kebenaran. Tugas dari guru sekolah minggu adalah harus bertanggungjawab dalam segala kegiatan pelayanan. 4.
Nama
: Pdt. ST
Jabatan : Pendeta Jemaat Waktu : 26 Agustus, 14.00 – 15.00 WIB Tempat : Rumah tempat tinggal Pdt. Sehat Tarigan Poin-poin penting dari hasil penelitian: Anak -anak dalam hal ini anak-anak KAKR adalah generasi penerus gereja. Terkadang kurang mendapatkan perhatian dari gereja karena jumlah mereka besar. Namun, ada seksi KAKR yang dapat menjembatani gereja dengan KAKR. Gereja juga mengupayakan fasilitas terhadap pelayanan KAKR. Setiap tahun gereja membuat program terhadap pengembangan pelayanan KAKR. Setiap hari Senin ada persiapan bagi pelayan KAKR, dalam persiapan tersebut Pendeta ataupun yang memimpin persiapan juga mengingatkan tentang metodemetode pengajaran yang menarik bagi anak-anak KAKR. Pada saat persiapan juga Pendeta ataupun seksi KAKR akan memastikan bahwa apa yang akan disampaikan oleh pelayan KAKR adalah betul-betul firman Tuhan.
Gereja juga mengingat jasa dari para pelayan KAKR ini dengan memberikan bingkisan saat natal kepada para palayan KAKR dan juga ada subsidi-subsidi yang diberikan kepada pelayan KAKR. Gereja juga mengharapkan agar saat pelayan KAKR mengajar kiranya ada alat peraga agar anak-anak semakin tertarik. Untuk mempersiapkan pelayan KAKR maka gereja juga membuat kursus (pelatihan) selain kursus yang diberikan dari klasis bagi pelayan KAKR. Setelah mereka selesai mengikuti kursus tersebut maka mereka juga mengikuti pelantikan ataupun peneguhan sebagai pelayan KAKR GBKP. Para pelayan KAKR ini direkrut oleh gereja dengan cara memberikan pengumuman ke setiap sektor yang ada di gereja. Gereja tidak asal dalam memilih pelayan KAKR ada beberapa kriteria yang harus dimiliki oleh seorang pelayan yaitu sudah menyelesaikan Sekolah Menengah Atas (SMA), mempunyai keseriusan dalam pelayanan KAKR, mempunyai status yang jelas (status kejemaatan dan juga tempat tinggal), mempunyai kemampuan untuk mengembangkan bahan yang telah dipersiapkan (mampu menerjemahkan firman Tuhan yang akan disampaikan kepada anak-anak). Tugas dan tanggungjawab pelayan KAKR yaitu: 1) Mendidik, mengarahkan, dan membimbing anak-anak supaya mengenal Tuhan. 2) Menjadi teladan bagi anak-anak didik. 3) Pelayan KAKR mampu memberikan aktivitas-aktivitas di luar firman Tuhan kepada KAKR, misalnya menggambar, membuat kerajinan tangan, belajar bahasa Inggris. Hal ini dilakukan agar masa depan anak terjamin lebih baik. Gereja harus turut bertanggungjawab terhadap masa depan anak. Hal ini pasti akan tercapai jika ada kerjasama antara jemaat dan gereja.