TEKNOLOGI JAJAR LEGOWO SUPER
PENDAHULUAN
Upaya pemerintah thd pemenuhan kebutuhan pangan Penduduk , konsumsi/kapita tinggi Masih bertumpu pd sawah, provitas rendah (54 ku/ha) Degradasi lahan (pengelolaan intensif) (kadar C-organik rendah < 2%) Ketidak seimbangan ekosistem (OPT Vs Musuh Alami) Kelangkaan tenaga kerja (Tanam, Panen) & kehilangan Prospek: Kesenjangan Inovasi & Teknolgi (Hasil ditingkat Penelitian/Pengkajian Vs Petani) Implementasi: PTT – SLPTT -- P2BN – UPSUS Optimalisasi ---- JARWO SUPER
PENGERTIAN JARWO SUPER Jajar Legowo Super Sistem optimalisasi produksi padi sawah hasil inovasi Balitbangtan yang mengimplementasikan teknologi budidaya padi secara terpadu berbasis cara tanam jajar legowo Jajar Legowo 2:1 Merupakan sistem tanam pindah dengan lorong (legowo) memanjang sejajar diantara dua barisan tanaman; rumpun dalam barisan menjadi setengah jarak tanam.
Komponen Teknologi Jajar Legowo Super 1. Varietas Unggul Baru (VUB) potensi hasil tinggi, 2. Biodekomposer, diberikan bersamaan saat pengolahan tanah (baja ke-2) 3. Pupuk hayati sebagai seed treatment dan pemupukan berimbang berdasarkan Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS), 4. Pengendalian OPT menggunakan pestisida nabati dan pestisida anorganik berdasarkan ambang kendali 5. Alat dan mesin pertanian, khususnya untuk tanam (jarwo transplanter) dan panen (combine harvester)
PRINSIP SISTIM TANAM Terdapat lorong panjang bebas tanaman Barisan tanaman yang dihilangkan disisipkan kedalam sisi barisan terdekat Sisi barisan yang lain disisipkan tanaman baru
Sehingga, sistem tegel Menjadi : jarak tanam (25 x 25) cm = 160.000 rmp/ha Kalau : 20 cm x 20 cm = 250.000 rmp/ha
Legowo 2:1 (25 x 12,5 x 50) cm = 213.300 rmp/ha Legowo 4:1 (25 x 12,5 x 50) cm = 256.000 rmp/ha Legowo 2:1 (20 x 10 x 40) cm = 333.300 rmp/ha Legowo 4:1 (20 x 10 x 40) cm = 400.000 rmp/ha
Keuntungan Jarwo: 1. Efek tanaman pinggir (sirkulasi udara, CO2, Cahaya – fotosintesis meningkat) 2. Populasi tanaman meningkat (30%), melalui sisipan 3. Memudahkan pemeliharaan (pemupukan, pengendalian OPT) 4. Produktivitas meningkat >40% 5. Dapat disinergiskan dengan sistem mina padi
25 cm
50 cm
Tipe Legowo
SISIPAN
12,5cm 12,5cm 25cm
50cm
Legowo 2 :1
LEGOWO 2 :1 - SEMUA BARISAN PERTANAMAN DISISIPKAN - POPULASI 213.300 RUMPUN/ HA (PENINGKATAN POPULASI 33,31%)
LEGOWO 4 :1 (TIPE 1) - MASING-MASING DARI EMPAT BARISAN DISISIPKAN SELURUHNYA
- JUMLAH POPULASI 256.000 RUMPUN/ HA (PENINGKATAN POPULASI 60%)
LEGOWO 4 :1 (TIPE 1)
SISIPAN
25cm 12,5cm 25cm
50cm
LEGOWO 4 :1 (TIPE 2) 1. SISIPAN HANYA DIBERIKAN PADA KEDUA BARISAN TANAMAN PINGGIR 2. JUMLAH POPULASI 192.712 RUMPUN/ HA (PENINGKATAN POPULASI 20,44%)
3. COCOK DITERAPKAN PADA KONDISI LAHAN YANG SUBUR
LEGOWO 4 :1 (TIPE 2)
SISIPAN
25cm 12,5cm 25cm
50cm
Cara & Alat Tanam ~ Kondisi lahan Alsin: Transplanter Modifikasi dapog
Bibit dapog Manual: Caplak
* Pastikan semua titik tertanami
Indo Jarwo Transplater
KOMPONEN TEKNOLOGI JARWO SUPER 1. VUB POTENSI HASIL TINGGI VUB?....
kelompok tanaman padi dengan karakteristik umur antara 100–135 HSS, anakan banyak (> 20 tunas/rumpun), dan bermalai agak lebat (± 150 butir gabah/malai Tersedia pilihan VUB Adaptif:
Beberapa VUB Potensi hasil tinggi No
Varietas
Tahun dilepas
Potensi Hasil (t/ha GKG)
Umur Panen (hari)
1
Inpari 30 Ciherang Sub1*
2012
9,60
±111
2
Inpari 31
2013
8,50
±119
3
Inpari 32 HDB*
2013
8,42
120
4
Inpari 33 *
2013
9,80
±107
5
Inpari 36
2014
10,00
±114
6
Inpari 37
2014
9,10
±114
Lainnya.. * Digunakan dalam demarea Indramayu Informasi lengkap Deskripsi Varietas Unggul Padi dapat diakses melalui: http://bbpadi.litbang.pertanian.go.id/index.php/publikasi/buku/content/item/450-deskripsi-varietas-2016
2. BIODEKOMPOSER (Mikroba Perombak Bahan Organik) •
Mempercepat perombakan jerami menjadi bahan organik tanah, meningkatkan ketersediaan hara NPK -- pemupukan lebih efisien & menekan perkembangan penyakit tular tanah.
•
Dosis 4 bungkus (2 kg/ha) dilarutkan secara merata dengan 400 L air bersih
•
Disemprot/disiram merata pada jerami; digenangi dan tanah dibiarkan dalam kondisi lembab minimal 7 hari.
•
Penggunaan MDec pada jerami mempercepat proses pengomposan menjadi 1-2 minggu, dan kompos jerami MDec yang seluruhnya dikembalikan ke sawah menekan biaya pemupukan KCl hingga 100%. Informasi lengkap penggunaan dekomposer dapat diakses melalui:
http://balittanah.litbang.pertanian.go.id/index.php/en/produk-mainmenu-28/pupuk-hayati-mainmenu-39
3. APLIKASI PUPUK HAYATI Definisi: “Pupuk berbasis mikroba non-patogenik yang dapat menghasilkan
fitohormon (zat pemacu tumbuh tanaman), penambat nitrogen dan pelarut fosfat yang berfungsi meningkatkan kesuburan dan kesehatan tanah. Pupuk Hayati Agrimeth
Mengandung bakteri filosfer Methylobacterium, sp. Penghasil fitohormon; pematahan dormansi Meningkatkan vigor dan viabilitas benih Meningkatkan produktivitas padi, jagung & ortikultura Bakteri Bakteri Bakteri Bakteri
penambat nitrogen simbiotik penambat nitrogen non simbiotik pelarut P penghasil fitohormon
Aplikasi Pupuk Hayati Agrimeth: • Benih padi yg telah direndam & diperam masing-masing selama 24 jam, kemudian ditiriskan (kondisi lembab) & dicampur dengan pupuk hayati. • Pencampuran benih dengan pupuk hayati (500 g/25 kg benih); dilakukan di tempat yang teduh.
• Benih yg telah dicampur pupuk hayati sgr disemai, tidak ditunda >3 jam & tdk terkena paparan sinar matahari agar tdk mematikan mikroba yg telah melekat pada permukaan benih (pkl 7.00-8.00 pagi atau 18.00-1700) • Sisa pupuk hayati yang tidak melekat pada benih padi disebarkan di persemaian
• Benih yang telah terselimuti pupuk hayati disebar di persemaian pada kondisi tidak hujan.
Aplikasi Pupuk Hayati Agrimeth: • Benih padi yg telah direndam & diperam masing-masing selama 24 jam, kemudian ditiriskan (kondisi lembab) & dicampur dengan pupuk hayati. • Pencampuran benih dengan pupuk hayati dilakukan di tempat yang teduh.
(250-500 g/25 kg benih);
• Benih yg telah dicampur pupuk hayati sgr disemai, tidak ditunda >3 jam & tdk terkena paparan sinar matahari agar tdk mematikan mikroba yg telah melekat pada permukaan benih (pkl 7.00-8.00 pagi atau 18.00-1700) • Sisa pupuk hayati yang tidak melekat pada benih padi disebarkan di persemaian
• Benih yang telah terselimuti pupuk hayati disebar di persemaian pada kondisi tidak hujan.
Pemupukan Berimbang PUTS (Perangkat Uji Tanah Sawah) Alat bantu untuk mengukur kadar hara tanah sawah secara cepat di lapang Parameter penetapan : N, P, K, dan pH Dilengkapi dengan rekomendasi pemupukkan pupuk N, P dan K untuk padi sawah
Dilengkapi dengan Bagan Warna Daun (BWD)
Pemupukan Berimbang Untuk mendapatkan produktivitas > 10 t/ha GKG, tanaman perlu dipupuk dengan dosis: Urea 250 kg/ha, NPK Phonska 300 kg/ha, dan Pupuk kandang 2 t/ha Jarwo Super target produksi tinggi cocok untuk lahan dg kadar P dan K sedang sampai tinggi, serta mempunyai KTK kategori sedang sampai tinggi.
4. PESTISIDA NABATI Pestisida nabati merupakan pestisida yang dibuat dari ekstrak tumbuhan Pengendalian OPT diutamakan menggunakan pestisida nabati berbahan aktif senyawa eugenol, sitronelol dan geraniol
Aplikasi pestisida anorganik dilakukan jika berdasarkan hasil pengamatan, tingkat serangan OPT melebihi ambang kendali Pemilihan jenis, dosis, dan cara aplikasi pestisida baik nabati maupun organik sintetik mengacu pada rekomendasi.
Pestisida Nabati BioProtector : •
Berbahan aktif senyawa sitronelol, dan geraniol
eugenol,
•
Efektif mengendalikan hama penting padi a.l. wereng batang cokelat, penggerek, keong mas, dan walang sangit
•
Eugenol bersifat fungisidal, menekan penyakit yang disebabkan oleh jamur pathogen.
Aplikasi:
• •
Dilakukan sekitar 1 MST, selanjutnya diulang dua kali dengan selang waktu 7-10 hari kemudian Aplikasi terakhir dilakukan 1-2 kali saat tanaman padi sudah memasuki fase pengisian gabah
5. PENANGANAN PANEN & PASCAPANEN
Panen dilakukan pada saat matang fisiologis yaitu 90-95% bulir telah menguning Panen dilakukan menggunakan combine harvester Gabah yang dihasilkan dikeringkan hingga mencapai kadar air 14% (gabah kering giling/GKG).
DOKUMENTASI DEM AREA JARWO SUPER MT. MK 1 2016 DI DETE –LAPE-SUMBAWA dan INDRAMAYU-JABAR
KERAGAAN TANAMAN FASE GENERATIF
VARIETAS INPARI 30 CIHERANG SUB-1
VARIETAS INPARI 32 HDB
VARIETAS INPARI 33
POTENSI HASIL DEM-AREA No
Varietas
GKP (t/ha)
1. Inpari 30 Ciherang Sub 1
13.9
2. Inpari 32 HDB
14.4
3. Inpari 33
12.4
Rata-rata
13.6
SOSIALISASI JS DAN APLIKASI AGRIMETH
Aplikasi Agrimeth
Alikasi M-DEc
APLIKASI M-DEc
APLIKASI PUPUK KANDANG
KEG. PENANAMAN
PERFORMAN UMUR TANAMAN YANG BERBEDA
Penampilan tanaman Inpari 30 dan 32
APLIKASI BIOPROTEKTOR
PENGAMATAN POPULASI
Tampilan Jarwo Dalam dan Antar Baris
Penampilan Inpari 30 Fase Vegetatif
Kondisi Inpari 30 Fase Generatif
Inpari 30
Inpari 32
TINGKAT ADOPSI PETANI LAPE TERHADAP TEKNOLOGI JARWO SUPER
No.
Pertanyaan 1 Menanam varietas unggul (a) Inpari 30 Ciherang Sub 1, (b) Inpari 32 HDB 2 Melakukan persemaian benih yang direndam dan diperam selama 24 jam dan mengaplikasikan pupuk hayati 3 Mengaplikasikan biodekomposer di lahan sawah 4 Mengaplikasikan pupuk hayati di lahan 5 Mengaplikasikan alat tanam Indo Jarwo Transplanter atau alat caplak di lahan sawah
6 Menerapkan jarwo 2:1 jarak 50 : 25 : 12. 7 Menerapkan bioprotektor 8 Melakukan penyiangan gulma dilakukan pada saat 21 HST & 42 HST 9 Menggunakan dosis penggunaan pupuk kimia (NPK=300kg, urea=200kg), 1/3 bagian 7-10 HST, 1/3 bagian 25-30 HST, dan 1/3 bagian lagi 40-45 HST
10 Melakukan penyulaman 2 minggu setelah tanam atau sebelum pemupukan pertama 11 Melakukan pada saat pertengahan pembentukan anakan, tinggi muka air 3-5 cm harus dipertahankan hingga 1 minggu menjelang panen dan saat pemupukan kondisi air macakmacak?
12 Mengaplikasikan alat panen Combine harvester atau mini combine harvester di lahan
Ket.1 tidak mengadopsi, 2.Ragu-ragu, 3.Mengadopsi
Skoring 3
3 3 3 3 2 3
2 2 3
2
2
Jumlah Anakan Produktif, Panjang Malai, Provitas Tiap Petani Kooperator Jarwo Super Desa Dete, Kec. Lape kab Sumbawa Nama Petani
Varietas
Anakan Produktif
Panjang Malai
GKP (t/Ha)
GKG (t/Ha)
Abdullah
Inpari 30
18,00
24,00
6,00
5,35
Tamrin
Inpari 30
21,20
24,00
9,66
8,55
Amrulloh
Inpari 30
20,40
20,06
5,53
5,06
M.Amin Aco
Inpari 30
22,40
23,40
5,48
5,34
Sirajudin
Inpari 30
15,00
20,00
5,52
5,17
Rafiqudin
Inpari 30
16,80
21,40
5,60
5,18
Hermanto
Inpari 30
13,20
19,60
7,95
6,74
M.Rasad
Inpari 30
23,70
20,30
7,53
7,10
Arif Rahman
Inpari 30
18,00
24,00
5,34
4,98
6,51
5.94
Abdurrahman
Inpari 32
17,00
22,00
7,99
6,77
Saharudin
Inpari 32
19,00
20,00
8,50
7,95
Hakim
Inpari 32
18,60
25,00
7,85
6,80
8.11
7.17
6,91
6,25
Rata-rata
18,61
22,03
CPCL JARWO SUPER 1000 HA 2017 DI NTB NO
KAB
Luas (Ha)
1
Lombok Barat
120
2
Lombok Tengah
90
3
Lombok Timur
200
4
KSB
20
5
Sumbawa
262
6
Dompu
70
7
Bima
70
Total
832
KET
TERIMA KASIH