JONATHAN L. PARAPAIV°ntN Pembelajar dan Pelayan di Sekitar
TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN
Tim Penyusun Buku: Bintan Saragih, Paulus Tangdilintin, Agatha C Fujico, Clara Citraningtyas, Lise Parapak, Sovie Yanti dan Yuniarti Susilo
II
Penerbit: UPH Press, Universitas Pelita Harapan
JI. MH. Thamrin Bulevar 1100 Lippo Village, Karawaci, Banten Indonesia
I' ~
Jonathan Parapak70
Tahun
Pembelajar dan Pelayan di Sekitar Teknologi dan Pendidikan
Biografi Jonathan Tim penyusun:
Parapak
Bintan Saragih, Paulus Tangdilintin,
Agatha C
Fujieo, Clara Citraningtyas, Lise Parapak, Sovie Yanti dan Yuniarti Susilo Desain sampul: Yongki Safanayong Tata letak: Yuniarti Susilo
Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak isi buku ini dalam bentuk dan dengan eara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis dari Penerbit UPH Press.
Perpustakaan Nasional: Katalog dalam Terbitan (KDT) Jonathan Parapak 70 tahun, Pembelajar dan Pelayan di Sekitar Teknologi dan Pendidikan. Cet. 1, 12 Juli 2012, Lippo Village Tangerang. Penerbit UPH Press 335 him, 15 x 23 em.
ISBN: 978-979-9103-76-5 ISBN
978-979-9103-76-5
Bahasa
..
,.
D/tvtENSI ET/KA DALAtvt PEtvtANFAATAN PEN~EtvtBAN~AN
DAN
TEKNOLO~/1.
"Teknologi tanpa Allah itu berbahaya" (Pesan Paskah 2012 Paus Benediktus
XVI, seperti dikutip
Kompas, 9 April 2012).
Pengantar
Dengan mengutip bagian keeil dari pesan Paskah Paus Benediktus XVI di atas, bukanlah maksud penulis untuk terus mengobarkan perasaan euriga dan bermusuhan pada teknologi, sebab teknologi telah berjasa sangat besar dalam meningkatkan bukan hanya kesejahteraan dan efisiensi, tetapi juga telah meningkatkan kualitas kehidupan jasmani dan rohani umat manusia. Diskusi keeil mengenai sikap terhadap teknologi (bersama sains sebagai kakak kembaran teknologi)
saya
kemukakan dalam buku Kapita Selekta Bioetik[21jTetapi bahwa manusia harus bersikap kritis terhadap teknologi menjadi
19 Tullsan khusus untuk menghormati usia 70 tahun Prof. Dr. Ir. Jonathan Parapak, M.Eng.Sc. 20 Pengajar bidan Stud! Etika Kristen pada Sekolah Tinggi Teologi Jakarta. 21 Borrong, Kapita Se/ekta Bioetik, Bandung: INK Media, 2007.
-110 -
- 111-
sesuatu yang sangat penting oleh adanya tujuan yang luhur
bersifat otonom dan netral, tetapi karena teknologi merupakan
pada diri manusia sendiri selaku pencipta teknologi. Karena itu
hasil karya manusia maka teknologi tidak bebas nilai. Selain itu,
selaku pencipta teknologi manusia perlu terus mengevaluasi dan
hal yang lebih penting lagi adalah kenyataan bahwa manusia
menilai teknologi ciptaannya itu dalam kaitan dengan dirinya
juga adalah pengguna teknologi ciptaannya itu. Maka mau tidak
sendiri. Bukan semata-mata karena teknologi itu sendiri.
mau harus ada dimensi etika dalam pemanfaatan (tujuan) dan
Tulisan kecil ini akan memperhatikan secara khusus
pengembangan (proses) teknologi.
Dengan demikian etika
aspek etika dalam pemanfaatan dan pengembangan teknologi.
mempunyai fungsi prospektif, fungsi evaluatif, dan fungsi
Judul tulisan ini mengindikasikan bahwa dalam memanfaatkan
korektif terhadap teknologi.
dan mengembangkan teknologi tentu ada rambu-rambu yang harup21
diperhatikan.
Rambu-rambu itu
dapat
berbentuk
norma-norma yang harus dipatuhi umat manusia dalam proses
Batasan Teknologi
pengembangan teknologi. Norma-norma itu sekaligus menjadi sarana meminimalisasi dan mengeliminasi akibat atau dampak
Biasanya
dipahami
bahwa
teknologi
tidak
bisa
negatif dari pemanfaatan teknologi tersebut baik pada umat
dipisahkan dari ilmu pengetahuan. Malahan dalam bahasa
manusia
Rambu-rambu
Indonesia kita sangat akrab dengan akronim IPTEK yang berarti
normatif itulah yang dipahami sebagai dimensi etika dalam
ilmu pengetahuan dan teknologi. Penggunaan kedua kata itu
tulisan ini.
seperti dua sisi dari satu mata uang (two sides of a coin)
maupun
pada
lingkungan
hidup.
Etika adalah sarana untuk menilai siapa manusia tetapi
menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan tidak bisa dipisahkan
juga dapat menjadi sarana untuk menilai perbuatan dan
dari teknologi. Karena itu, dalam tulisan kecil ini, teknologi,
kelakuan manusia. Teknologi sebagai ciptaan manusia adalah
walaupun digunakan sebagai kata tunggal, kadang kala yang
juga kategori perbuatan manusia yang patut dinilai secara etis.
dimaksud adalah keduanya, karena memang teknologi (modern)
Penilaian etis itu terutama terkait dengan pertanyaan tentang
tidak bisa dipisahkan dari ilmu pengetahuan. Menurut Ian
proses dan tujuan teknologi itu diciptakan. Oleh sebab itu,
Barbaour, teknologi tradisional tidak dilahirkan oleh ilmu
walaupun teknologi selalu dapat dipahami sebagai sesuatu yang
pengetahuanmelainkan dari mencoba-coba (trial and errol) dan dari akumulasi pengalaman dalam kerajinan tangan dan
22 Kata harus terkesan memaksa, padahal etika selalu bersifat menghimbau, sekalipun mempunyai tugas normatif.Penggunaan kata harus mengindikasikan bagi penulis bahwa etika sangat penting bagi pemanfaatan dan pengembangan teknologi. Peran etika bagi pemanfaatan dan pengembangan teknologi adalah suatu keharusan.
- 112-
perdagangan.
Sedangkan teknolog modern, lahir dari ilmu
pengetahuan, baik ilmu pengetahuan murni maupun ilmun
- 113-
,. pengetahuan terapan.[23] Teknologi yang didiskusikan dalam
untuk memfokuskan tulisan ini pada teknologi yang berurusan
tulisan kecil ini adalah teknologi dalam pengertian modern.
dengan teknik pengelolaan sumber daya alam untuk memenuhi
Kees Berthens memahami teknologi modern sebagai
kebutuhan dan kenyamanan hidup manusia. Dalam proses
penerapan ilmu alam yang memungkinkan manusia menguasai
pengerjaan teknologi itu selalu ada sisi yang menjadi subyek
dan memanfaatkan daya-daya alamY4] Tetapi teknologi modern
penilian etis yang berkaitan dengan sistem dan pola pengelolaan
juga
mencakup
kehidupan manusia secara keseluruhan, misalnya soal kuasa dan
kehidupan di alam dan kehidupan manusia sendiri. Dalam kedua
keadilan baik dalam konteks penciptaan maupun dalam konteks
aspek teknologi itu, alam dan manusia, maka teknologi sangat
pemanfaatan teknologi.
merupakan
penerapan
ilmu
biologi
yang
erat terkait dengan etika. Teknologi mestinya menjadi sarana untuk
melestarikan
alam
mensejahterakan umat
ciptaan
TUHAN dan
sekaligus
manusia. Maka menjadi pertanyaan
Signifikansi dimensti Etika terhadap Teknologi
penting apakah dalam menerapkan teknologi, baik dalam arti mengembangkan maupun dalam arti memanfaatkan hakekat
Manusia pada umumnya menerima teknologi sebagai
kehidupan manusia dan alam tidak dirugikan atau direduksi?
berkat, walaupun menyadari bahwa ada juga aspek kutuR26]
Pertanyaan ini adalah pertanyaan etis yang sangat mendasar.
dalam teknologi.
Teknologi, menurut kumpulan
pengetahuan
definisi Emanuel Mesthene, adalah untuk
pencapaian
tujuan-tujuan
Karena itu
tidak
mungkin
kita
menolak
teknologi, sebaliknya, manusia harus mensyukurinya, sekaligus mengarahkannya. Menurut Kees Bertens, kemajuan yang dicapai
praktis.[25] Jadi teknologi bisa disebut sebagai aplikasi ilmu
berkat ilmu dan teknologi bersifat ambivalen, artinya, disamping
pengetahuan dalam bentuk produksi barang dan jasa dengan
banyak akibat positif terdapat juga akibat-akibat
menggunakan mesin sebagai alat utama. Pengertian ini sangat
Ambivalensi teknologi juga nampak dari sikap manusia terhadap
sederhana mengingat
teknologi.
cakupan arti teknologi tidak sekedar
berurusan dengan barang dan jasa, tetapi juga sistem dan pola
negatif. [27]
Tahun 1999, John Naisbitt, Nana Naisbitt dan
Douglas Philips menulis buku High
Tech -
High
Touch:
pengelolaan kehidupan manusia secara keseluruhan. Simplifikasi, seperti yang dikutip dari definisi Emanuel Mesthene, adalah
23 Ian G. Barbour, Technology, Environment, and Human Values, New York: Praeger Publisher, 1980, 35. 24 Kees Bertens, Etika, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1994,282. 25 Emauel Mesthene, Technological Change: Its impact on Man and Society, New York: New American Library, 1970, 25.
-114 -
26 Kata kutukselalu diasosiasikan sebagai hukuman dari TUHAN terhadap kejahatan manusia. Penggunaan kata itu di sini hanayalah untuk mengatakan bahwa ada juga sisiburuk yang disebabkan teknologi, langsung ataupun tidak langsung. 27 Kees Bertens, Etika, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1994, 282.
- 115 -
[ n;
.------------------------------------------~ .~------------------------------------------. ~
~
Technology and Our Search for Meaning.[28]
Bertitik tolak dari signifikansi dimensi etika terhadap
Dalam buku
tersebut, para penulis memaknai judul buku dengan penjelasan
teknologi
sebagai berikut: High Tech - High Touch adalah merangkul
terhadap teknologi yang selama ini berkembang, terutama di
teknologi yang memelihara kemanusiaan dan menolak teknologi
dunia
yang merasuki kemanusiaan..... High Tech - High Touch adalah
pengembangan dan pemanfaatan teknologi modern. Sejak abad
mengakui
dan
ke 18, ketika mesin uap ditemukan (sudah ditemukan Thomas
sisi lain,
Savery tahun 1698 dan mulai diterapkan secara massif oleh
mengucilkan, memencilkan, mendistorsi, dan menghancurkan-
James Watt tahun 1760i30] dan terus dikembangkan sehingga
nya.[29]
pada pertengahan abad ke 18 itu, sudah menjadi lokomotif
bahwa
memperbaiki
di satu
kehidupan
sisi teknologi
manusia,
mendukung
sementara
di
itu, maka perlu untuk
Barat
yang
sudah
cukup
melihat lebih jauh sikap
lama
bergelut
dengan
Ambivalensi teknologi inilah yang menjadi pintu masuk
industri di Eropah dan Amerika Serikat. Revolusi industri,
etika ke dalam teknologi. Tetapi signifikansi etika terhadap
demikian sering disebut, menjadi titik awal kekuasaan teknologi
teknologi tentu tidak sekedar terkait dengan akibat-akibat atau
modern dalam membebaskan manusia dari beban penguasaan
dampak-dampak negatifnya, tetapi juga prosesnya. Oleh karena
alam. Dengan hadirnya teknologi modern, maka manfaatnya
itu, etika
bagi umat manusia menimbulkan optimisme bahwa teknologi
menjadi
relevan dalam pengembangan
(proses)
maupun pemanfaatan (dampak) dari teknologi tersebut terhadap
sungguh-sungguh menjadi berkat
Belakangan baru disadari
kehidupan. Dengan kata lain, signifikansi etika tidak hanya
bahwa
ternyata
berurusan dengan fungsi untuk meminimalkan akibat negatif
membawa beban baru dalam berbagai bentuk kerusakan yang
dari teknologi, tetapi juga
berurusan dengan fungsi untuk
dialami oleh manusia maupun ditanggung oleh lingkungan alam.
mengarahkan supaya keluhuran dan kesejatian menjadi motif
Ian Barbour mengemukakan empat kelompok manfaat
dan
tujuan
pengembangan
teknologi
sebagai
sarana
selain
teknologi
member
yaitu
(1)
manfaat,
standar
hidup yang
teknologi
lebih tinggi,
juga
(2)
lingkungan
kesempatan untuk memilih, misalnya dengan teknik KB keluarga
hidup. Itu sebabnya di atas telah dikemukakan tiga fungsi etika
bisa memilih ukuran memiliki banyak atau sdikit anak, (3), lebih
terhadap teknologi yaitu fungsi prospektif (pengarah), fungsi
banyak
evaluatif (kritik), dan fungsi korektif.
mengembangkan
28 Buku tersebut telah diterjemahkan oleh Dian R. Basuki dan diterbitkan oleh Mizan Media Utama Bandung tahun 2001 dengan judul: High Tech - High Touch: Pencarian Makna di tengah Perkembangan Pesat Tekno/ogi. 29 John Naisbit et ai, High Tech - High Touch: Pencarian Makna di tengah Perkembangan Pesat Tekno/og~ Bandung: Mizan, 2001, 48.
30 Anita Ganeri et al (eds.), Encyclopedia of World History, from Stone Age to he 2151 Century, Parragon Book: Bath BAl IHE, UK, 2005, 142.
mensejahterakan umat manusia dan melindungi
-116 -
waktu·
untuk
bersenang-senang,
komunikasi
(khususnya
melalui
dan
(4)
teknologi
- 117-
.~~--------------------------------------------------------~~~~~-------------------------------------------------------!~.
elektronik).(31] Dengan adanya empat kelompok manfaat ini,
dampak dari teknologi mencakup juga dampak material, dampak
yang dapat dikategorikan dalam bentuk rnanfaat psikhologis,
social dan dampak psikhologis.
manfaat sosial dan manfaat material, khususnya di Barat,
maka umat manusia,
Kekuatiran
memandang teknologi dengan sangat
,
umat
manusia
terhadap
perkembangan
teknologi antara lain disebabkan oleh ketidak-mampuan manusia
optimistik. Teknologi menjadi tumpuan harapan akan kemajuan
mengendalikan teknologi.
dan masa depan umat manusia yang hidupnya menjadi semakin
hukum dari Prancis yang benyak menulis ulasan mengenai
nyaman, semakin sejahtera dan semakin luhur/sejati,
teknologi yaitu Jacques Ellul menggambarkan teknologi sebagai
Selain sisi manfaat,
Barbour32]
juga
mengingatkan
Seorang penulis ahli sejarah dan
suatu kekuatan otonom dan tak dapat dikenda/ikan yang
beberapa tantangan yang merupakan harga yang harus dibayar
menyebabkan
umat manusia atas perkembangan teknologi modern. Pertama
Teknik yang diartikan Ellul sebagai mentalitet dan struktur
adalah kesengsaraan dan eksp/oitasi manusia dalam revolusi
dehumanisasi
terhadap
setiap
sentuhannya.'
industri menjadi musuh manusia karena telah memperbudak .'
industri. Industri
selalu menyebabkan arus urbanisasi yang
manusia tidak
mendorong orang menumpuk dalam pabrik-pabrik di lingkungan urban.
Kedue, teknologi
industri
proses industri
tetapi juga
mempengaruhi semua kehidupan sosial, ekonomi dan politik.
menciptakan mekanisasi
sehingga kehidupan alamiah manusia menjadi sulit dinikmati.
hanya melalui
Dengan demikian seluruh kehidupan pribadi dan institusi kita
".
digenggam oleh teknologi. [33] Ellul memang bernada pesimistik
Manusia diperbudak oleh mesin. Ketiga,mesin menjadi tantangan
dengan teknologi, tetapi sebenarnya ia hendak mengingatkan
bagi jiwa
pandang
bahwa
teknologi
mengembangkan dan memanfaatkan teknologi.
manusia, terutama
pengembangan
teknologi
dilihat
persenjataan.
dari
sudut
Keempet;
manusia
perlu
dan
harus
waspada
dalam
memperluas kegelisahan akibat pengrusakan dan penghancuran
Para filsuf juga menggambarkan hal-hal yang bernada
yang disebabkannya, misalnya saja kasus oleh bom atom dan
pesismistik dari teknologi. Herbert Marcuse, menunjukkan bahwa
pengembangan senjata nuklir. Selain itu ada juga tantangan lain
rasionalitas teknologi menjadi alat yang memanipu/asi manusia.
dari teknologi yaitu pengrusakan lingkungan hidup, ketidak-
Marcuse terutama mengkritik teknologi media yang menurutnya
adilan global dan kebergantungan pada para ahli teknik. Nampak
diperalat
jelas bahwa harga yang harus dibayar oleh manusia sebagai
dalam upaya meningkatkan permintaan akan produk-produk
industri
menciptakan
industri. Ia menyebut 31 Ian G. Barbour, Technology. ... r 37-38. Keempat manfaat yang dikemukakan oleh Barbour ini adalah yang dirasakan oleh masyarakat Barat, khususnya Amerika Serikat, tetapi yang belum tentu menjadi pengalaman di Negaranegara terbelakang. 32 Ian G. Barbour, Technology. ... , 42-43.
kebutuhan-kebutuhan
penyusupan kekuasaan media telah
33 Jacques Ellul, The Technological Society, trans. J. Wilkinson, New York: Knopf, 1964, 99 ff.
- 118-
- 119 .j
palsu
f~
.----------------------------~ i~,~---------------------------~
i ·l
~:
menghasilkan suatu kesadaran palsuP4] Masih ada banyak kritik
Misalnya soal kebocoran nuklir di Rusia dan kebocoran pabrik
terhadap perkembangan teknologi yang bisa didaftarkan di sini.
kimia
Namun kiranya
penghancuran
contoh
di
atas
mengantarkan
kita
pada
di
Swiss.
Kedua
yang
kasus
ini
disebabkan
telah oleh
menjadi teknologi
pengembangan
kedua kasus itu selalu dipandang sebagai kecelakaan. Walaupun
berbagai
aspek
dan
I,
yang
pengelolaannya tidak mempertimbangkan aspek etika. Memang
karena
1
bukti
kesimpulan bahwa etika diperlukan dalam pemanfaatan dan teknologi,
I
"
kemungkinan yang dapat merugikan dari teknologi, selain dari
demikian,
harus
diingat
bahwa
yang
menciptakan
manfaatnya bagi umat manusia. Terutama terkait dengan aspek
memanfaatkan kedua produk teknologi itu adalah manusia.
dan
A
Ada banyak kasus-kasus yang lebih kecil, misalnya
pereduksian hakekat manusia sebagai makhluk yang memiliki harkat dan martabat, karena ia diciptakan sebagai gambar Allah.
pabrik yang mencemari pemukiman
Inilah
dan
mencemari habitat hewan di perairan, seperti yang banyak
pengembangan teknologi. Apakah teknologi sungguh-sungguh
terjadi di kota-kota besar dunia. Oleh karena banyaknya kasus-
menjadi
kasus
pertanyaan
pokok
alat yang
etika
dalam
meningkatkatkan
pemanfaatan
harkat
dan
'I.
martabat
"
itu,
Barbour
sampai
penduduk
kepada
atau
kesimpulan
yang
bahwa
pemanfaatan dan pengembangan teknologi seharusnya melayani
manusia?
nilai-nilai luhur umat manusia dan lingkungan hidup.[35]Dari sini
Persoalan etika yang tidak kalah pentingnya dalam "
konteks
pemanfaatan
pemanfaatan
I
benar-benar
keadilan.
Apakah
digunakan
untuk
kita dapat berbicara tentang peran etika dalam pemanfaatan dan pengembangan teknologi.
Memang ada harga yang harus
dibayar dalam pemanfaatan dan pengembangan teknologi,
menjadi alat untukmenciptakan
tetapi kalau etika diberikan peran, maka harga itu seharusnya
keadilan bagi semua orang?
keadilan terhadap
lingkungan
hid up menjadi
bisa diminimalkan dan dieliminasi/ditiadakan. Oleh sebab itu,
pertanyaan etika yang sangat penting. Teknologi kadangkala
etika
justru diperalat oleh kekuasaan yaitu dunia industri, kekuasaan
pengembangan teknologi.
harus
diberikan
peran
dalam
pemanfaatan
dan
politik dan struktur kekuasaan ekonomi untuk memanipulasi,
Selain mengurangi dampak negatif teknologi, tugas lain
menindas dan menghancurkan sesama manusia dan lingkungan
dari etika adalahmencegah penyalahgunaan hasil-hasil teknologi.
hidup.
yang
Penyalahgunaan itu sangat gampang terjadi, misalnya dalam
kurang
bidang persenjataan, rekayasa genetik dan pengeksploitasian
manusia.
sesama manusia maupun lingkungan hidup. Pengembangan
Ada
beberapa
menggambarkan
~ .
adalah
kesejahteraan seluruh umat manusia? Apakah teknologi dipakai
Bahkan juga
I
teknologi
teknologi
perhitungan
kasus
pemanfaatan
membawa
kerugian
di
dunia
teknologi bagi
modern yang
sebagian
,1
34 Lihat: Ian G. Barbour, Technology. ... , 45. - 120-
~~ o_
35 Ian G. Barbour, Technology. ... , 56. - 121-
~I.~~·~-------------------------------------~W
~A
•
r ri -~--------------------------------------------~ ~~t~-------------------------------------------~ teknologi tidak
bisa dihentikan atau diabaikan. Juga tidak
terhadap tujuan dan dampak teknologi.
Dalam pendekatan
mungkin memutar kembali jarum kehidupan yang terlajur maju
teleologi ini, peran etika bersifat prospektif, evaluatif, dan
pesat
korektif; sebagaimana telah dikemukakan di atas.
berkat
teknologi.
Pilihan
satu-satunya
adalah
Dari sudut pandang
mengarahkan teknologi agar sesuai tujuannya yaitu sebagai alat untuk
memberikan
kesejahteraan
dan
kemakmuran
umat
berguna
untuk
tujuan. Teknologi adalah alat yang
mensejahterakan
manusia
dan
menjaga
untuk menciptakan
keberlajutan kehidupan seluruh ciptaan di jagat raya. Maka etika
keutuhan seluruh mahluk. Singkatnya, etika diperlukan agar
berfungsi untuk mengarahkan pengembangan dan pemanfaatan
teknologi menjadi alat yang semakin meningkatkan kualitas
teknologi
kehidupan
dan
membuat
maksudnya, yaitu untuk kesejahteraan umat manusia. Dalam hal
terhormat
dan
bermartabat.
manusia secara adil dan merata juga
kehidupan Tugas
itu
semakin menjadi
mengingatkan
tujuan
agar
benar-benar
sesuai
dengan
tujuan
dan
itu, manfaat mensejahrterakan itu harus bisa dinikmati oleh semua orang. Jadi dari sudut pandang tujuan, etika berfungsi
teknologi itu adalah tugas etika. [36]
pula mengarahkan agar teknologi menjadi alat mewujudkan keadilan bagi semua umat manusia dan keadilan terhadap
Peran Etika dalam pemanfaatan dan
lingkungan
hidup.
Banyak teknologi
dikembangkan
hanya
pengembangan teknologi.
menguntungkan kelompok manusia tertentu sambil merugikan orang lain dan lingkungan hidup. Misalnya pabrik yang dibangun
Peran etika terhadap pemanfaatan dan pengembangan teknologi dapat dilihat dari beberapa sudut pandang. Dalam tulisan ini, pendekatan yang dipakai
teteotooi
Teleologi
adalah
suatu
adalah sudut pandang pendekatan
etika
yang
mengutamakan tujuan dan akibat dari suatu keputusan atau tindakan.
Pengembangan dan pemanfaatan teknologi selalu
perlu mempertimbangkan manfaat dan akibat dari teknologi itu sendiri. Dalam hal itu, etika tidak pertama-tama dilihat sebagai seperangkat aturan mengenai pemanfaatan dan pengembangan teknologi,
tetapi
terutama
sebagai
pengarah
dan
penilai
di wilayah tertentu yang tidak memperhatikan kesehatan warga sekitar
dan
mencemari
lingkungan
hidup,
karena
tidak
memenuhi kriteria analisis dampak lingkungan. Dalam banyak contoh yang sering dilansir media, kasus seperti ini paling banyak terjadi di Indonesia. Pengembangan
teknologi
tidak
selalu
mencapai
tujuannya mensejahterakan manusia. Sejarah panjang pertautan manusia dengan
teknologi
diwarnai
oleh
berbagai
kasus
pengrusakan dan penghancuran yang menjadi dampak dari pemanfaatan dan pengembangan teknologi, baik pada umat manusia maupun pada lingkungan hidup. Dapat disebut sebagai
36
Lihat: Borrong, Kapita Seiekta Bioetik, Bandung: INK Media, 2P07, 14.
- 122 -
contoh kasus-kasus pengembangan teknologi yang menggeser . - 123 -
--------------------------~£p~------------------------~
dan menggusur habitat manusia dan makhluk hidup lainnya.
sejarah kehidupan manusia. Pemansan global disebabkan oleh
Pengembangan kawasan industri tidak sedikit menyebabkan
penggunaan teknologi tinggi secara luas sehingga mengandung
banyak orang kehilangan tempat tinggal. Ini juga menjadi
dua persoalan etika atau moral, yaitu ketidak-adilan global
contoh ketidak-adilan yang menjadi dampak teknologi. Secara
karena egoisme Negara-negara maju dalam hegemoni industri
global, dunia kita sekranag ini menghadapi masalah pemanasan
mereka (bertahan untuk menjadi pemilik teknologi) dan ketidak-
global
pengembangan
adilan yang meruapakan dampak pengembangan industri maju
teknologi yang kurang memperhatikan keseimbangan kehidupan
dengan akibat pencemaran yang lebih banyak ditanggung oleh
dalam semesta. Tentu tujuan pengembangan industri adalah
Negara-negara miskin. Dito antara orang-orang
mensejahterakan manusia, tetapi akibat dari pengembangan
menguasai
yang tak terkendalikan justru menyengsarakan rnanusia
dan
konsumen yang hanya menjadi pemakai dan penerima dampak
raya. Diskusi-diskusi para
negatifnya. Misalnya dalam hal pencemaran industry, justru
ilmuwan dan politisi serta ekonom dalam memperbincangkan
rakyat miskin yang paling banyak kena dampaknya karena
masalah pemanasan global
kondisi Iingkungan mereka yang relatif terbuka dan kurang
(global
warming)
sebagai
seluruh makhluk hidup di jagad
dan
dampak
bagaimana mengatasinya,
dan
agamawan.
Karena itu
solusi yang
dan
mengendalikan
ekonomi
dengan
nyaman.
sangat kurang atau bahkan tidak pernah mendengar suara dari etikawan
industry
kaya yang
Apakah ini dapat disebut kasus melencengnya teknologi
selalu
dibincangkan hanya berkisar pada aspek-aspek yang lebih
dari
teknis,
mengatur
pengetahuan dan teknologi bertujuan membawa kebaikan bagi
kompensasi pemansan global bagi Negara atau wilayah yang
umat manusia. Selengkapnya, ia menulis: "The good fruits of
dirugikan secara material. Esensi dari permasalahan tersebut
science and technology should reach all the people of the world
secara etis tidak cukup matang dipercakapkan.[37]
irrespective of caste, creed, class- religion or region'. [39]Supaya
misalnya
membicarakan
bagaimana
tujuannya
diciptakan?
Menurut
Darryl
Macer,
ilmu
Aspek etika dari kasus pemanasan global yang menjadi
buah yang baik dari teknologi itu benar-benar bisa bermanfaat
ancaman seluruh kehidupan di jagad raya disebut oleh Northcott
maka etika diperlukan dalam pengembangan teknologi. Memang
sebagai sesuatu yang mengandung aspek immoral (tak peduli
harus diakui bahwa setiap pengembangan teknologi menghadapi
38
pada moral) dengan ungkapan ''a novel moral problem!f.
]
risiko. Oleh karena itu etika berfungsi untuk mengurangi faktor
dalam
risiko itu. Maka peran etika berikutnya adalah mempertinggi manfaat sambil mengurangi dampak.
37 Diskusi mengenai Pemansan Global dan Pasar Global, dapat dibaca dalam : Borrong, Panorama Etika Praktis, Jakarta: UPI sn Jakarta, 2011, 214220. I . L d . 38 Michael S. Northcott, A MoralOimate, the ethics of gloOO warmmg, on on. Darton, Longman and Todd, Ltd., 2007, 54.
- 124-
!
39 Darryl RJ. Macer (ed.),A Crossculturallntroduction Christchurch: Eubios Ethics Institute, 2006, 28.
- 125 -
to Bioethics,
~
r~ 1
-~--------------------------~, ~'J~---------------------------~ •
Dari sudut pandang manfaat dan dampak.
Dalam hal itu
Khusus dalam konteks manfaat, muncul pertanyaan
tugas etika ialah melakukan penyelidikan mengenai potensi
apakah teknologi yang berurusan langsung dengan kehidupan
manfaat dari setiap teknologi baru yang dikembangkan, dengan
manusia, yaitu teknologi biologi akan dibiarkan berjalan secara
risiko dan akibat-akibat yang bakal ditimbulkannya. Pemanfaatan
otonom? Teknologi biologi dan teknologi medis sarat dengan
dan pengembangan teknologi harus diikat dengan pertimbangan
persoalan kemanusiaan, yang karenanya tidak sekedar bericara
etis
tentang
dan
kode-kode
menghilangkan
kewajiban
professional
kemungkinan
dampak
yang
dapat
negatif
dari
pengembangan teknologi.[401 Jadi bukan sama sekali untuk membatasi
apalagi
menghambat
pengembangan
dan
hubungan teknologi dan etika melainkan bertanya
tentang manusia itu sendiri. Apakah manusia itu sekedar sebagai I'
obyek fisik atau ia masih merupakan makhluk somatis-psikhis,. I
pneumatis? Eduardo Bone mengatakan bahwa teknologi biologi
pemanfaatan teknologi, tetapi untuk mengurangi dan sedapat
telah
mungkin menghilangkan dampaknya.
merupakan kekuatan-kekuatan yang diterapkan pada manusia.
Manfaat
dan
dampak
teknologi
telah
banyak
melipatgandakan
kekuatan-kekuatan
ambiguitas
yang
Dengan mengendalikan kimia molekuler dan hormon-hormon ,
diperbincangkan. Supaya manfaat menjadi optimal dan dampak
dengan
menembus
alam
ketidak-sadaran
dan
dengan
';.
menjadi nihil, maka peran etika menjadi sangat penting. Terlebih
'!
menguraikan
molekul-molekul
DNA,
ilmu
pngetahuan
oleh karena teknologi selalau bergandengan tangan dengan
mengandaikan kontrol tertentu atas individu dan identitasnya
dunia
usaha, maka
yang
dimanfaatkan
yang belum pernah terjadi sebelumnya. Saat paling mesra dalam
yang
optimal
bagi
kehidupan, kelahiran, kematian dan tingka laku pada masa
manusia dan makhluk hidup lainnya, maka etika diperlukan
mendatang dimungkinkan menjadi subyek penerapan kekuatan-
sebagai rnitra kerja teknologi,
baik pengembang teknologi
kekuatan baru itu atas kehidupan_[411Justru dalam konteks
maupun pemakai jasa teknologi, khususnya dalam dunia usaha.
teknologi biologi muncul persoalan-persoalan kemanusiaan yang
Kerja sama atau kolaborasi antara teknologi dan etika dalam diri
bahkan tidak dapat dijawab hanya dengan teori-teori etika.
sungguh-sungguh
supaya teknologi
memnbawa
manfaat
orang-orang yang berkecimpung dalam bidang itu masing-
Banyak ilmuwan yang mengatakan bahwa abad 21 akan
masing perlu menyadari bahwa kemitraan itu bukanlah suatu
menjadi abad teknologi biologi. Hal ini dibenarkan oleh berbagai
alat untuk mengekang, melainkan dalam rangka optimalisasi
penemuan di bidang teknologi biologi yang akan memungkinkan
teknologi bagi kepentingan manusia dan lingkungan hidup.
manusia memahami diri fisiknya secara rinci dan akan membuka peluang bagi terjadinya
40
Darryl RJ. Macer (ed.), A Crosscu/tura/......29.
- 126-
41 Eduardo Bone, Biotekn%gi Kanisius, 1988, him. 18
manipulasi kehidupan manusia itu dan Bioetika, (terj. Haryono Imam), Yokyakarta:
- 127-
,.------------------------------------------------~------------~', sendiri, baik karena adanya berbagai kepentingan kelompok
Pengetahuan Alam (CTNS) di Berkeley, yaitu Ted Peters, pernah
tertentu yang menguasai teknologi, maupun karena permintaan
mengusulkan sebuah model untuk memahami interaksi antara
manusia yang
ingin memanfaatkan jasa teknologi biologi.
,
ilmu pengetahuan dan iman yang disebutnya sebagai kesesuaian
Karena itu tidak seperti bidang teknologi lainnya, teknologi
hipotesis.[44] Menurut Peters, jika ada satu Tuhan dan satu
biologi segera melahirkan etika biologi atau yang disebut
ciptaan yang dipelajari para ahli ilmu alam adalah alam semesta
bioetik.[42] Persoalan biotek memang sangat strategis karena
yang sama dengan yang TUHAN ciptakan, maka, dalam jangka
langsung berurusan dengan kehidupan. Karenanya kehadiran
panjang, kita harapkan pengetahuan yang kita peroleh dari
etika, baik dalam menyoal kode etik profesional maupun dalam
penelitian empiris dan pengetahuan yang kita peroleh dari
menyoal
pewahyuan khusus akan bersesuaian satu sama lain. Memang
lsu-isu
biotek
yang
relevan,
sangat
dibutuhkan.
Menurut Naisbitt, bioetik merupakan bidang pertama yang
usulan
mengisyaratkan
teknologi terdapat konsekuensi kemanusiaan. Dia mengatakan
pengetahuan dengan iman. Tetapi pada tataran praktis, Peters justru berbicara tentang apa yang disebutnya tttik temu etis-45]
bahwa kita tidak memiliki etika fisika atau etika rekayasa tetapi
yaitu perlunya para teolog dan etikawan menjadi mitra para
kita
saintis
memiliki
adanya
bioetik
pemahaman
dan
ini
bahwa
menunjukkan
pada
inovasi
kepentingan
Peters
dan
ini
lebih
teknolog
terkait
untuk
dengan
hubungan
mendiskusikan
ilmu
permasalahan-
transendental teknologi ilmu-ilmu hayati.[43] Dengan demikian
permasalahan yang ditimbulkan oleh masyarakat industri dan
semakin jelaslah bahwa dari sudut pandang manfaat teknologi,
teknologi berkenaan dengan kelangsungan hidup manusia dan
teknologi harus bermitra dengan etika.
krisis lingkungan hidup serta masa depan jangka panjang planet bumi ini. Kemitraan antara etikawan
Etika dan Teknologi sebagai mitra
dan teknolog dan atau
kemitraan antara etika dan teknologi sangat diperlukan karena teknologi modern banyak bertanggungjawab
Seorang teolog Amerika yang pernah menjabat sebagai Direktur pendidikan Sains dan Agama di Pusat Teologi dan Ilmu
krisis kemanusiaan dan krisis ekologi. Oleh sebab itu, menurut Peters, para agamawan/teolog dan etikawan perlu berjuang keras untuk
42 Istilah Bioethics dimunculkan pertama kali oleh Dr. Rensselaer Potter dari Wisconsin Univerity sekitar tahun 1969-1970.Ia menggabungkan kata bios (kehidupan) dan kata ethics (tindakan moral, baik atau buruk).Ia memahami istilah bioethics sebagai ilmu tentang kehidupan (biosphere/Biosphere (biosfer) dari kata bios (kehidupan) dan manusia. Potter, van Rensselaer, Global Bioethics: Building on the Leopold Legacy, East Lansing: Michigan State University, 1988. 43 John Naisbitt, High Tech, 151.
-128 -
atas terjadinya
meraih
kendali
etis
atas
kekuatan-kekuatan
44 Ted Peters et ai, (eds.), Tuhan, Alam dan Manusia: Perspektlf Sains dan Agama, terj. Ashin Muhammad dkk, Bandung: Mizan, 2006. Artikel Peters berjudul: " Ilmu Pengetahuan dan Iman: dari peperangan menuju kesesuaian", 98-120. 45 Ted Peters et ai, (eds.), Tuhan, Alam dan Manusia..., 111.
- 129-
Maka tidak bisa ditawar lagi, etika harus berperan dan
teknologi dan ekonomi, yang jika dibiarkan akan membawa kita ke kehancuran. [46]
Kerangkeng otonomi ilmu pengetahuan dan
menjadi mitra teknologi dalam melayani kehidupan manusia
dari
yang konstruktif, maju, sejahtera dan bermartabat. Indonesia,
pemanfaatan dan pengembangannya ke depan dapat semakin
walaupun masih tergolong Negara agraris, tetapi sudah sangat
menghargai harkat dan m~rtabat manusia serta kehidupan lain
akrab
di jagad raya ini.
kehidupan. Masyarakat urban yang semakin meningkat akibat
teknolqgi
seharusnya
dibuka,
agar
dampak
negatif
dengan
teknologi,
hamper
dalam
segala
bidang
urbanisasi yang dipicu oleh teknologi, khususnya dunia industri dan teknologi informasi, mau tidak mau harus berurusan dengan dampak dan penyalahgunaan teknologi. Maka etika pemanfaatan
Simpulan
dan pengembangan teknologi menjadi kebutuhan sangat urgen Teknologi adalah hasil karya dari daya cipta manusia yang
dikaruniakan
mensejahterakan
TUHAN, manusia
supaya dan
untuk
Para agamawan dan etikawan perlu bergiat bekerja
kehidupan
sama dengan para ilmuwan, politisi, dunia industri dan pelaku
dipergunakan
melesatrikan
bagi Indonesia menyongsong era teknologi modern.
dan
ekonomi yang menjadi pencipta dan pengguna teknologi agar
pemanfaatan teknologi, tidak jarang, ada dampak negatif yang
pemanfaatan dan pengembangan teknologi ke depan sungguh-
menjadi harga yang harus dibayar oleh umat manusia maupun
sungguh
lingkungan hidup dalam berbagai bentuk yang merusak dan
mensejahterakan manusia secara bermartabat dan melestarikan
merugikan.
lingkungan hidup secara berkelanjutan. Teknologi yang sekarang
berkelanjutan.
Namun
dalam
proses
pengembangan
menjadi
alat
bermanfaat
secara
optimal
Selain dampak negatif itu, ternyata teknologi bisa juga
ini banyak dimanfaatkan di Indonesia harus dapat dikendalikan
disalahgunakan atau dimanipulasi untuk melayani kepentingan
agar sungguh-sungguh mensejahterakan rakyat Indonesia dan
orang tertentu
melestarikan lingkungan hidup.
atau
kelompok
tertentu
sehingga semakin
Para pencipta dan pemakai
merongrong harkat dan marta bat manusia serta merusak dan
teknologi harus bahu membahu atau bermitra memperhatikan
menghancurkan lingkungan hidup. Egoisme, keserakahan dan
segi-segi etis agar tidak seorangpun dirugikan oleh pemanfaatan
ambisi dapat memicu penyalahgunaan teknologi oleh orang
dan pengembangan teknologi tersebut.
tertentu atau kelompok tertentu
yang bertentangan dengan
nilai-nilai luhur manusia.
46 Ted Peters, Fear, Faith and the Future, Menneapolis: Augsburg, 1980,99 ff.
- 130-
- 131 -