ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK (Tor soro) DI INSTALASI RISET PLASMA NUTFAH PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR CIJERUK BOGOR
PRAKTEK KERJA LAPANG PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN
Oleh : NURIE GALUH KUSUMA AZHARI SIDOARJO – JAWA TIMUR
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2011
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK (Tor soro) DI INSTALASI RISET PLASMA NUTFAH PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR CIJERUK BOGOR
Praktek Kerja Lapang sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Perikanan pada Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga
Oleh : NURIE GALUH KUSUMA AZHARI NIM. 060810473P
PKL
Mengetahui,
Menyetujui,
Dekan Fakultas Perikanan Dan Kelautan Universitas Airlangga,
Dosen Pembimbing,
Prof. Dr. Hj. Sri Subekti, DEA., Drh NIP. 19520517 197803 2 001
Agustono, Ir., M.Kes. NIP. 19570630 198601 1 001
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Setelah mempelajari dan menguji dengan sungguh-sungguh, kami berpendapat bahwa Praktek Kerja Lapang (PKL) ini, baik ruang lingkup maupun kualitasnya dapat diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Perikanan.
Tanggal Ujian : 6 Juli 2011 Menyetujui, Panitia Penguji, Ketua
Agustono, Ir., M.Kes. NIP. 19570630 198601 1 001 Sekretaris
Anggota
Boedi Setya Rahardja, Ir., M.P.
Moch. Amin Alamsjah, Ir., M.Si., Ph.D.
NIP. 19580117 198601 1 001
NIP. 19700116 199503 1 002
Surabaya, 6 Juli 2011 Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga Dekan,
Prof. Dr. Hj. Sri Subekti, drh., DEA NIP. 19520517 197803 2 001
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
RINGKASAN
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI. Teknik Pembenihan Ikan Batak (Tor soro) Di Instalasi Riset Plasma Nutfah Perikanan Budidaya Air Tawar Cijeruk Bogor. Dosen Pembimbing : Agustono, Ir., M.Kes.
Instalasi Riset Plasma Nutfah Perikanan Budidaya Air Tawar yang terdapat di desa Cijeruk Kabupaten Bogor ini merupakan cabang dari Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar yang ada di jalan Sempur kabupaten Bogor. Di instalasi ini lebih dipusatkan pada kegiatan lapangan. Instalasi ini merupakan tempat untuk penelitian dari peneliti Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar. Yang nantinya hasil dari penelitian ini akan dipublikasikan kepada masyarakat. Dan instalasi ini memiliki hasil penelitian yang hanya dihasilkan oleh Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar ini. Tujuan Praktek Kerja Lapang (PKL) ini adalah untuk Mengetahui secara langsung teknik pembenihan dari ikan batak yang terdapat di Instalasi Plasma Nutfah Perikanan Budidaya Air Tawar Cijeruk Bogor serta mengetahui kendala yang biasa muncul pada pembenihan ikan batak ini. Praktek Kerja Lapang ini dilaksanakan pada tanggal 24 Januari sampai dengan 24 Februari 2011. Metode kerja yang digunakan dalam Praktek kerja Lapang ini adalah metode deskriptif dengan pengumpulan data meliputi data primer dan data sekunder. Pengambilan data dilakukan dengan cara observasi, partisipasi aktif, wawancara dan studi literatur. Ikan batak mempunyai ciri-ciri berupa cuping dengan ukuran sedang pada bagian bibir bawah yang tidak mencapai sudut mulut dan jari-jari terakhir sirip punggung yang mengeras memiliki panjang yang sama dengan panjang kepala tanpa moncong. Bentuk tubuh pipih memanjang, dengan warna tubuh keperakan pada ikan muda dan berangsur-angsur berubah menjadi kuning kehijauan pada ikan dewasa. Bentuk tubuh ikan betina lebih gembung, sedangkan jantan langsing. Warna tubuh ikan jantan lebih gelap daripada ikan betina.
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Pemijahan ikan batak sendiri yang biasa dilakukan di tempat pkl adalah pemijahan buatan. Ikan batak yang akan dipijahkan rata-rata memiliki berat diatas 1 kg yang biasa disebut induk. Pemijahan ikan batak itu sendiri dilakukan dengan penyuntikan ovaprim pada induk betina. Dan setelah induk betina mengalami ovulasi maka dilakukan pengurutan perut induk betina. Telur dikeluarkan dan di tamping pada baskom. Setelah itu sperma induk jantan pun juga dikeluarkan dan dicampur bersamaan dengan telur dari induk betina. Setelah telur tercampur maka telur yang telah dibuahi dicuci bersih kemudian dimasukkan ke dalam akuarium penetasan telur. Telur-telur yang telah menetas dipelihara dengan menjaga kualitas air serta pakan yang diberikan agar pertumbuhan dari larva ikan batak ini baik. Dilihat dari pembenihan yang telah dilakukan diketahui bahwa pertumbuhan ikan batak relatif lama. Namun, dari hasil telur yang dihasilkan ikan batak memiliki jumlah telur yang baik. Dan daya tetasnya pun juga demikian. Semua itu juga dipengaruhi dari faktor-faktor lingkungan tempat ikan batak ini hidup seperti kualitas airnya. Tingkat kelangsungan hidup dari larva ikan batak ini pun cukup tinggi. Yang bila nantinya benih ikan batak ini akan dijual atau akan dilanjutkan untuk dibesarkan tidak akan terlalu menimbulkan masalah dalam kematiannya. Karena daya tahannya yang juga kuat. Hama dan penyakit yang biasa ditemui menyerang ikan batak ini pun tidak terlalu mematikan. Biasanya ikan batak mati karena ketika pemeliharaan pakan yang diberikan kurang sehingga mereka saling memakan karena ikan batak ini termasuk ikan yang bersifat omnivora. Dari tingkah laku itu maka akan menyebabkan bagian-bagian tubuh ikan batak yang terluka sehingga menyebabkan infeksi sekunder dari jamur dan bakteri yang dapat mematikan bagi ikan batak.
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
SUMMARY
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI. Fish Hatchery Techniques Batak Fish (Tor soro) Germplasm Research In Installation Freshwater Aquaculture Cijeruk Bogor. Supervisor: Agustono, Ir., M. Kes.
Installation Germplasm Research Freshwater Aquaculture contained in Cijeruk village in Bogor District is a branch of the Freshwater Fisheries Research Center located in Bogor district Sempur road. In this installation is more focused on field activities. This installation is a place to study from researchers Freshwater Fisheries Research Center. Which will result from this research will be published to the public. And this installation has the only research results produced by the Institute for Freshwater Fisheries Research this. The purpose of Field Work Practice (PKL) is to direct knowledge of the fish hatchery techniques contained in the Installation batak fish Germplasm Freshwater Aquaculture Cijeruk Bogor and know the usual obstacles that arise in this batak fish hatchery. Field Work Practice was held on 24 January to 24 February 2011. Working methods used in the Practice Field work is descriptive method of data collection includes primary data and secondary data. Data were collected by observation, active participation, interview and literature study. Batak fish has the characteristics of lobe with a medium-size on the lower lip that does not reach the corners of the mouth and final radius of a hardened dorsal fin has a length equal to the length of the head without snout. Elongated flattened body shape, with a silvery body color in young fish and gradually changed to greenish yellow in adults. Female fish body shape is more bloated, while the slender males. Male fish body color is darker than the female fish. Batak fish spawning itself is usually done in place of pkl is induced breeding. Batak fish that will be cultivated on average weighs over 1 kg of the socalled parent. Batak fish spawning itself is done by injecting ovaprim to the female parent. And after a female ovulates then performed sequencing of female abdomen. Egg is released and in tamping in the basin. After that male sperm was
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
also removed and mixed together with eggs from the female parent. After the egg mixture then the fertilized egg that has been washed and then inserted into the aquarium hatchery. The eggs that have hatched maintained by keeping the water quality and the feed given to the growth of fish larvae is good Batak. Viewed from the hatchery that has been made known that batak fish growth is relatively long. However, the results of batak fish produced eggs has a good amount of eggs. And any hatching rate too. All of that is also influenced from environmental factors place this batak fish live like its water quality. The survival rate of batak fish larvae was quite high this. What if later on this batak fish seed will be sold or will continue to be raised will not cause problems in his death. Because of its durability is also strong. Pests and diseases commonly encountered soro this attack is not too deadly. Batak fish usually die when the feed is less maintenance so they ate each other because this batak fish, including fish that are omnivores. Of behavior that will cause the body parts injured soro causing secondary infection of fungus and bacteria that can be deadly to batak fish.
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga Praktek Kerja Lapang tentang Pembenihan Ikan batak ini dapat terselesaikan. Karya tulis ini disusun berdasarkan hasil Praktek Kerja Lapang yang telah dilaksanakan di Instalasi Riset Plasma Nutfah Perikanan Budidaya Air Tawar, Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar Bogor, pada tanggal 24 Januari sampai dengan tanggal 24 Februari 2011. Praktek Kerja Lapang ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan pada Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Perkanan dan Kelautan Universitas Airlangga Surabaya. Penulis menyadari bahwa Praktek Kerja Lapang (PKL) ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, sehingga kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan karya tulis ini. Semoga karya tulis ilmiah Praktek Kerja Lapang (PKL) ini bermanfaat dan dapat memberikan informasi bagi semua pihak, khususnya bagi mahasiswa Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga Surabaya. Surabaya, April 2011
Penulis
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
UCAPAN TERIMA KASIH
Pada kesempatan ini, tidak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: 1. Ibu Prof. Dr. Drh. Hj. Sri Subekti B. S., DEA selaku Dekan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga Surabaya; 2. Bapak Agustono, Ir., M.Kes. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan arahan, petunjuk dan bimbingan sejak penyusunan usulan hingga selesainya penyusunan laporan PKL ini; 3. Bapak Dr. Rudhy Gustiano, selaku kepala BRPBAT Bogor yang telah memberi ijin serta fasilitas untuk melaksanakan PKL di BRPBAT Bogor; 4. Bapak MH. Fariduddin Ath-Thar, S. Pi, selaku kepala dan pembimbing lapangan di Instalasi Riset Plasma Nutfah Perikanan Budidaya Air Tawar Cijeruk Bogor yang banyak memberi kemudahan dan kelancaran dalam pelaksaanaan PKL; 5. Bapak Dr. Sidi Asih selaku peneliti yang banyak memberikan informasi selama PKL; 6. Bapak Wawan Setiawan selaku yang banyak membimbing dalam pelaksanaan PKL; 7. Bapak Ujang Heri, Bapak Sirodiana, Bapak Deni selaku yang banyak membantu dalam kelancaran pelaksanaan PKL; 8. Ibunda Nuniek Suprijati, atas doa yang selalu terlantun dan nasehat bijak yang menjadi penguat dalam studi; 9. Saudaraku tercinta, Adik Deasy, atas doa dan dukungan yang diberikan;
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
10. Teman-teman selama PKL (Arbia, Riza dan Dora) terima kasih atas bantuan dan atas kekeluargaan yang hangat dan manis. 11. Sahabat – sahabatku, Adit, Hilma, Dora, Arbia dan Riza, terimakasih telah menjadi teman yang baik dan tempat berbagi; 12. Semua pihak yang telah membantu sehingga Laporan Praktek Kerja Lapang ini bisa terselesaikan.
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
DAFTAR ISI Halaman RINGKASAN.......................................................................................... . iv SUMMARY..............................................................................................
vi
KATA PENGANTAR..............................................................................
viii
UCAPAN TERIMA KASIH....................................................................
ix
DAFTAR ISI.............................................................................................
xi
DAFTAR TABEL.....................................................................................
xiv
DAFTAR GAMBAR................................................................................
xv
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................
xvi
I
PENDAHULUAN........................................................................
1
1.1 Latar Belakang.........................................................................
1
1.2 Tujuan.....................................................................................
3
1.3 Manfaat...................................................................................
3
TINJAUAN PUSTAKA...............................................................
4
2.1 Klasifikasi Ikan Batak (Tor soro) ..........................................
4
2.2 Morfologi Ikan Batak (Tor soro) ……….…….......................
4
2.3 Habitat Ikan Batak (Tor soro) ……………………………….
6
2.4 Sistem Reproduksi Ikan Batak (Tor soro) …………………..
6
2.4.1 Sistem Reproduksi Ikan Jantan …………………… 2.4.2 Sistem Reproduksi Ikan Betina …………………… 2.5 Siklus Hidup Ikan Batak (Tor soro) ….................................... 2.6 Pakan dan Kebiasaan Makan Ikan Batak (Tor soro) .............. 2.6.1 Pakan Induk …………............................................. 2.6.2 Pakan Larva ………………………………………. 2.7 Kegiatan Pembenihan Ikan Batak (Tor soro) ......................... 2.7.1 Pemeliharaan Induk dan Seleksi Induk .................... 2.7.2 Pemijahan ……………............................................ A. Pemijahan Secara Alami…………….................. B. Pemijahan Secara Buatan………........................ 2.7.3 Perawatan Telur, Larva, Benih……….....................
6 7 7 8 8 8 9 9 10 10 10 11
II
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
PKL
2.8 Kualitas Air ………………………………………………….. 2.9 Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan Batak (Tor soro) …… 2.9.1 Hama………………….................................... 2.9.2 Penyakit ……………………...................................
13 13 13 14
III
PELAKSANAAN.......................................................................... 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan PKL...................................... 3.2 Metode Kerja............................................................................ 3.3 Metode Pengumpulan data....................................................... 3.3.1 Data Primer................................................................ A. Observasi.............................................................. B. Wawancara............................................................ C. Partisipasi Aktif………………………………… 3.3.2 Data Sekunder............................................................
16 16 16 16 16 17 17 18 18
IV
HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................... 4.1 Keadaan Umum Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar ... 4.1.1 Sejarah Berdirinya BRPBAT Bogor .......................... 4.1.2 Letak Geografis BRPBAT Bogor .............................. 4.1.3 Struktur Organisasi dan Tenaga Kerja........................ 4.1.4 Bentuk Usaha dan Permodalan .................................. 4.2 Sarana dan Prasarana BRPBAT Bogor ………........................ 4.2.1 Areal Perkolaman ....................................................... 4.2.2 Konstruksi Kolam ……………….............................. 4.2.3 Hatchery (Tempat Penetasan Telur)………………… 4.2.4 Pakan …………………………………...................... 4.2.5 Sumber Air …………………………………………. 4.2.6 Kualitas Air ………………………………………… 4.2.7 Jalan dan Transportasi ……………………………… 4.2.8 Tenaga Listrik ……………………………………… 4.2.9 Komunikasi ………………………………………… 4.3 Kegiatan Praktek Kerja Lapang ................................................ 4.3.1 Pembenihan Ikan Batak ……………......................... A. Seleksi Induk …………………………………… B. Pemeliharaan Induk…………………………….. C. Pemijahan ……………………………………..... D. Penyuntikan …………………………………….. E. Stripping ……………………………………….... F. Pembuahan …………………………………….... G.Penetasan Telur …………………………………. a. Persiapan Wadah dan Penebaran ……........ b. Inkubasi Telur ……………………………. c. Derajat Penetasan Telur ………………….. H. Pemeliharaan Larva …………………………….. a. Pengelolaan Kualitas Air ……………….… b. Pemberian Pakan ………………………….
19 19 19 20 21 27 28 28 29 29 30 31 31 32 32 32 33 33 33 35 37 37 39 40 43 43 43 44 46 46 47
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
c. Pencegahan Hama dan Penyakit ……….…. d. Sampling Pertumbuhan …………………... e. Tingkat Kelangsungan Hidup ……………. 4.3 Hambatan dan Kemungkinan Pengembangan Usaha .............. 4.3.1 Hambatan …………………....................................... 4.3.2 Rencana Pengembangan Usaha …….........................
48 50 51 53 53 53
V. SIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 54 5.1 Kesimpulan ............................................................................... 54 5.2 Saran ......................................................................................... 54 DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 56 LAMPIRAN................................................................................................ 59
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
DAFTAR TABEL Tabel 1. Pemberian Pakan dan Jenis Pakan yang Sesuai dengan Umur
Halaman
serta Ukuran Benih Ikan Batak……………………………………... 2.
12
Parameter sifat Fisika dan Kimia Air yang Cocok untuk Pembenihan Ikan Batak……………….……………………………..
13
3.
Data Kualitas Air di Inris Cijeruk…………………………………...
31
4.
Data Berat Induk yang Dipijahkan .....................................................
34
5.
Kandungan Nutrien pada Pakan Induk Ikan Batak………………….
36
6.
Dosis Ovaprim yang Digunakan dalam Pemijahan Ikan Batak …….
38
7.
Data Berat Telur yang Dikeluarkan Induk Betina Ikan Batak pada Proses Stripping ………………………………………………..
41
8.
Derajat Penetasan Telur (HR) Ikan Batak …………………………..
45
9.
Pemberian Pakan dan Jenis Pakan yang Sesuai dengan Umur Larva Ikan Batak ……………………………………………
47
10. Tingkat Kelangsungan Hidup (SR) Ikan Batak dalam Pemijahan Buatan …………………………………………………
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
52
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
1. Morfologi Ikan Batak (Tor soro)..................................................................... 5 2. Lokasi Praktek Kerja Lapang dilihat dari ketinggian 200 m ......................... 21 3. Struktur Organisasi Instalasi Riset Plasma Nutfah Perikanan Air Tawar Cijeruk, Bogor, Jawa Barat ……………………............................................ 22 4. Struktur Organisasi Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar Bogor ….. 26 5. Struktur Organisasi dari Instalasi Riset Plasma Nutfah Perikanan Budidaya Air Tawar Cijeruk………………………………………………
27
6. Kolam Pemeliharaan Induk …………………………….............................. 29 7. Hatchery ………………………………....................................................... 30 8. Pelet LAJU untuk Pakan Ikan Batak ………………………………........... 31 9. Pengecekan Telur Induk Betina dengan Menggunakan Kateter ………….. 35 10. Hapa untuk Persiapan Induk Ikan Betina yang Akan Dipijahkan ............. 36 11. Penyuntikan Ovaprim pada Induk Betina .................................................. 39 12.Stripping Telur Ikan Batak .......................................................................... 40 13. a. Sperma yang Akan Digunakan dalam Pemijahan ….............................. 42 b. Sperma dan Telur Diaduk dengan Menggunakan Bulu Ayam ……….. 42 14. Penebaran Telur yang Telah Dibuahi di dalam Akuarium Penetasan ….. 44 15. Larva yang Masih Memiliki Yolksack ….................................................... 46
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran
Halaman
1. 2.
Peta Lokasi Praktek Kerja Lapang ............................................ Denah Instalasi Riset Plasma Nutfah Perikanan Budidaya Air Tawar .................................................................................. 3. Dokumentasi Kegiatan ………………...................................... 4. Data sampling panjang dan berat larva ikan batak selama 20 hari ........................................................................................ 5. Analisa Usaha Pembenihan Ikan Batak……………………….
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
59 60 61 63 64
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara yang memilki tingkat keanekaragaman tinggi trmasuk ikan di dalamnya. Kottelat et al, (1993) menyebutkan bahwa jumlah jenis ikan air tawar di wilayah Indonesia Barat dan Sulawesi sekitar 900 jenis. Di Kalimantan saja, Mackinnon et al (2000) melaporkan sebanyak 394 jenis ikan, yang 38% diantaranya bersifat endemic. Di sebagian besar perairan tawar yang diteliti Cyprinidae merupakan suku yang sangat dominan (Haryono,2005). Salah satu anggota Cyprinidae yang potensial dikembangkan sebagai ikan budidaya adalah ikan batak. Ikan Batak (Tor soro) merupakan salah satu jenis ikan yang mempunyai nilai ekonomis penting khususnya bagi masyarakat Batak, Jawa Barat dan Sumatera Utara. Ikan batak tersebar di Sumatra, Kalimantan, dan Jawa. Ikan Batak di Indonesia memiliki nama-nama lain di setiap daerah seperti: Ikan Jurung (Sumatra Utara), Ikan Garing (Sumatera Barat), Ikan Kerling (Aceh), Iken Pedih (Gayo), Ikan Gariang (Padang), Ikan Semah (Palembang), Ikan Lomi (Kalimantan), Ikan dewa (Jawa Barat), Ikan Kancra bodas, Kencara (Kuningan Jawa Barat), Ikan Tambra, Tombro (Jawa), Ikan Kelah, Ikan Sultan (Malaysia), Ikan Mahseer (Internasional). Jenis-jenis dari ikan batak itu sendiri yang memiliki genus yang sama yaitu genus Tor ada empat jenis yaitu Tor douronensis, Tor tambra, Tor soro dan Tor tambroides. Ikan batak juga merupakan ikan konsumsi bernilai tinggi dengan tekstur daging yang tebal dan lezat, sehingga banyak digemari masyarakat. Hal ini
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
diindikasikan oleh tingginya permintaan terhadap daging ikan batak dengan harga yang tinggi pula. Di kabupaten Pemalang, ikan batak dapat diperoleh dengan harga yang cukup tinggi, mencapai Rp. 200.000 - 400.000/kg. Sedangkan harga ikan batak di pedalaman Kalimantan Tengah sudah mencapai Rp. 50.000/kg yang jauh lebih tinggi daripada jenis ikan lain yang hanya Rp.15.000/kg. Sementara di Malaysia mencapai 300 RM atau setara Rp. 750.000/kg (Haryono, 2007). Jenis ikan ini sangat dikenal sebagai ikan konsumsi dan untuk olahraga memancing (Desai, 2003). Ikan batak dikeramatkan karena dianggap sebagai ikan dewa, dan dipercaya sebagai ikan yang akan memberikan kemujuran bagi mereka yang memuliakan dan petaka jika masyarakat umum menangkap atau mengkonsumsinya. Konon hanya Raja yang boleh mengkonsumsinya. Ikan batak dipercaya mempunyai nilai magis terhadap lingkungan sekitar, mengingat umur ikan batak yang dapat mencapai 50-60 tahun bahkan ada yang percaya seumur manusia. Historis ikan batak ini juga terpajang pada relief Candi Borobudur yang menggambarkan larangan penangkapan ikan sebagai langkah pelestarian. Ikan Batak belum dapat dibudidayakan secara intensif karena pasok benih hanya mengandalkan hasil pemijahan di alam, sedangkan populasinya di alam semakin menurun dan cenderung langka, sehingga dikhawatirkan akan punah. Selanjutnya masalah yang dihadapi dalam pembenihan jenis-jenis ikan perairan umum adalah kesulitan untuk mendapatkan induk yang matang kelamin dengan kualitas telur yang baik. Populasi ikan batak di alam sudah jarang, bahkan dikhawatirkan telah mendekati kepunahan. Di sisi lain, eksploitasinya terus
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
berlangsung secara besar-besaran dan belum ada kegiatan budidaya. Data dasar biologi dan ekologi ini juga belum banyak diketahui. Ikan batak termasuk jenis yang terancam punah akibat penggundulan hutan dan penangkapan yang berlebihan (Kottelat et al., 1993). Kelompok ikan batak merupakan penghuni sungai pada hutan tropis terutama pada kawasan pegunungan. Domestikasi ikan Batak (Tor soro) di Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar Bogor telah dapat membiakan secara alami dan buatan. Hasil pemijahan tersebut dipergunakan sebagai bahan restoking di danau Toba, Sumetera Utara.
1.2 Tujuan Tujuan dari Pratek Kerja Lapang (PKL) ini yaitu: A. Mengetahui teknik pembenihan ikan batak di Instalasi Riset Plasma Nutfah Perikanan Air Tawar Cijeruk Bogor Jawa Barat. B. Mengetahui hambatan dalam teknik pembenihan ikan Batak di Instalasi Riset Plasma Nutfah Perikanan Air Tawar Cijeruk Bogor Jawa Barat.
1.3 Manfaat Manfaat pelaksanaan Praktek Kerja Lapang (PKL) ini yaitu: A. Mengetahui teknik pembenihan ikan batak diharapkan mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan, pengalaman, keterampilan kerja. B. Dapat menambah wawasan terhadap kegiatan teknik pembenihan ikan batak sehingga memahami permasalahan tentang kelulushidupan ikan batak yang di budidaya secara alami dan buatan.
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Klasifikasi Ikan Batak (Tor soro) Dalam ilmu biologi ikan batak diklasifikasikan sebagai berikut : Superkingdom Kingdom Subkingdom Superphylum Phylum Subphylum Infraphylum Superclass Class Subclass Infraclass Superordo Order Superfamily Family Subfamily Genus Spesies
: Eukaryota : Animalia : Eumetazoa : Deuterostomia (Epro Barades,2008) : Chordata : Vertebrata : Gnathostomata : Osteichthyes : Actinopterygii : Neopterygii : Teleostei : Ostariophysi : Cypriniformes : Cyprinoidea : Cyprinidae : Cyprininae : Tor : Tor soro (Maridup Hutauruk,2010)
2.2. Morfologi Ikan Batak (Tor soro) Secara morfologis ikan batak mempunyai ciri-ciri berupa cuping dengan ukuran sedang pada bagian bibir bawah yang tidak mencapai sudut mulut dan jarijari terakhir sirip punggung yang mengeras memiliki panjang yang sama dengan panjang kepala tanpa moncong. Bentuk tubuh pipih memanjang, dengan warna tubuh keperakan pada ikan muda dan berangsur-angsur berubah menjadi kuning kehijauan pada ikan dewasa. Bentuk tubuh ikan betina lebih gembung, sedangkan jantan langsing. Warna tubuh ikan jantan lebih gelap daripada ikan betina. (Epro Barabes,2008).
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Sirip dorsal memiliki 3 duri dan 8-9 jari-jari lemah, sirip anal 3 duri dan 5 jari-jari lemah, sirip dada 1 duri dan 14-16 jari-jari lemah, sirip perut 2 duri dan 8 jari-jari lemah, 24-28 sisik pada linea lateralis. Tinggi tubuh 3,4-3,8 SL, 4,3-4,6 TL. Panjang kepala 4,3 SL dan 5,4 TL. Diameter mata 4 HL, sekitar 1 1/3 terhadap moncong dan mendekati dua terhadap jarak antar mata. Mulut inferior, bibir tebal, pada pertengahan bibir bawah tidak terdapat cuping dan hanya berupa kulit. Sungut moncong hampir sama atau lebih panjang dibandingkan mata, lebih pendek dibandingkan sungut rahang atas. Panjang operkulum 1 ½ - 1 ¾ terhadap tingginya. Awal sirip dorsal sebelum sirip perut, berhadapan dengan sisik ke 7 atau 8 dari linea lateralis, dan 8-9 sisik di depan sirip dorsal. Sirip dorsal cekung, duri ketiga kuat dan lebih pendek daripada panjang kepala tanpa moncong. Sirip anal membulat dan tidak mencapai ekor, jari-jari sirip anal yang terpanjang lebih pendek dibandingkan duri sirip dorsal. Sirip ventral lebih pendek dibandingkan sirip dada maupun sirip dorsal, terletak jauh dari anus, berjarak dua baris sisik dari linea lateralis. Sirip ekor menggarpu, ujungnya meruncing tajam. Batang ekor dikelilingi 12 sisik. Warna tubuh keperakan, bagian belakang gelap (Haryono dan Agus, 2005).
Gambar 1. Morfologi Ikan Batak (Tor soro)
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
2.3. Habitat Ikan Batak (Tor soro) Ikan Tor soro ini hidup di perairan air tawar yang memiliki ketinggian sekitar 4m-5m. Merupakan tipikal ikan yang menyukai ekologi air yang ditandai oleh arus air yang deras, berair jernih, dasar perairan berbatu, suhu air relatif rendah, kandungan oksigen tinggi, dan lingkungan sekitar berupa hutan. Ikan kecil sampai remaja menyukai bagian sungai yang berarus dan berbatuan. Sedangkan ikan dewasa menempati lubuk-lubuk sungai yang dalam (Haryono, 2007). Di habitat aslinya, memiliki gerakan yang sangat agresif, baik saat mengejar mangsa maupun menghindar dari ancaman. Oleh karena itu, di Malaysia dan India, ikan batak menjadi favorit para pemancing. Begitu pula di Pegunungan Muller, Kalteng, jika ikan terperangkap jala atau pukat, mereka akan memberontak sekuat tenaga. Ikan batak termasuk aktif di malam hari, sedangkan siang hari lebih banyak sembunyi di balik batuan atau gua-gua. Namun, jika mendengar atau melihat buah jatuh ke air, mereka akan segera mengejarnya (Epro Barabes,2008).
2.4. Sistem Reproduksi Ikan Batak (Tor soro) 2.4.1 Sistem Reproduksi Ikan Jantan Organ reproduksi ikan jantan terdiri dari sepasang testis, seminal vesikel dan saluran-saluran sperma. Dalam tubulus terdapat sel germinal dan sel sertoli, sedangkan diluar tubulus terdapat sel intertisisal dan sel leydig. Sel germinal terkumpul dalam kista-kista berupa spermatosit primer, spermatosit sekunder dan spermatid pada tingkatan yang berbeda dan dibatasi oleh sel-sel sertoli. Sel-sel sertoli merupakan sel yang berfungsi sebagai buffer dalam testikular berbentuk
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
pipih dan irregular, saling terpisah oleh lapisan sitoplasma (Chinabut et.al, 1991 dalam Tang dan Affandi, 2001). 2.4.2 Sistem Reproduksi Ikan Betina Organ reproduksi ikan betina berupa ovari (sepasang organ yang memanjang di rongga tubuh). Perkembangan ovari terdiri dari oogonia, oosit yang mengelilingi sel folikel, disokong oleh sel stroma dan jaringan pembuluh darah dan syaraf. Permulaan perkembangan oosit berawal dari sel folikel yang mengganda karena adanya pertumbuhan oosit yang kemudian secara kontinu akan membentuk lapisan dalam folikel (sel granulosa). Kemudian pada lapisan luar folikel terbentuk lapisan sel theca oleh jaringan stroma. Kedua lapisan sel folikel ini dibatasi oleh membran yang jelas dan berfungsi dalam pembentukan kuning telur oosit (Tang dan Affandi, 2002).
2.5. Siklus Hidup Ikan Batak (Tor soro) Telur, larva, juvenil, dan dewasa adalah beberapa tahap yang terjadi pada siklus hidup ikan. Pada tahap telur terdapat proses pembuahan yang dilakukan oleh sperma. Proses pembuahan ini menyebabkan terjadinya proses embriologis pada telur yang kemudian akan menetas menjadi larva. Tahap larva terbagi lagi menjadi tahap prolarva dan postlarva. Pada tahap prolarva ikan masih memiliki kuning telur, tubuh yang transparan, beberapa pigmen yang belum diketahui fungsinya, sirip perut yang berbentuk tonjolan, usus berupa tabung lurus. Pergerakan ikan pada tahap prolarva ini sangat lambat dan terkadang berada pada posisi terbalik. Hal ini dikarenakan kandungan lemak pada kuning telur dan ikan masih belum bisa menjaga keseimbangan tubuhnya. Tahap postlarva merupakan
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
tahap akhir dari larva dimana organ luar dan dalam ikan telah sempurna sehingga memiliki bentuk tubuh yang hampir sama dengan induknya (Epro Barabes, 2008). Tahap juvenil adalah tahap dimana ikan telah melewati tahap postlarva. Pada tahap ini ikan telah memiliki bentuk tubuh yang sama dengan induknya. Tahap juvenil ini akan selesai setelah ikan menjadi dewasa (Epro Barabes, 2008).
2.6. Pakan dan Kebiasaan Makan Ikan Batak (Tor soro) Kebiasaan makan alami ikan batak bersifat omnivora (Cholik. dkk, 2005). Diantaranya tumbuhan, buah Ficus sp., serangga, kepiting, udang, keong-keongan dan lumut-lumutan. Selain itu ikan ini aktif makan pada malam hari. (Suhendra, 1995 dalam Cholik, dkk., 2005). 2.6.1 Pakan Induk Kualitas sperma dan telur pada induk sangat dipengaruhi oleh kandungan nutrisi dari pakan yang diberikan (Memis dan Gun, 2004). Dengan demikian sangat penting sekali untuk memperhatikan formulasi dari pakan yang akan diberikan kepada induk. Selama masa pemeliharaan induk diberi pakan pellet dengan kandungan protein antara 28-30% dan lemak sekitar 7%. Pakan diberikan sebanyak 2-3% bobot badan/hari. (Cholik. dkk, 2005) 2.6.2 Pakan Larva Dalam pembenihan secara intensif biasanya diutamakan pemberian pakan buatan. Pakan yang berkualitas baik mengandung zat-zat makanan yang cukup, yaitu protein yang mengandung asam amino esensial, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral (Prihatman,2000)
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
2.7 Pembenihan Ikan Batak (Tor soro) 2.7.1 Seleksi Induk Induk ikan batak dapat diperoleh melalui penangkaran hasil tangkapan dari alam maupun hasil pembesaran dari keturunan yang telah didomestikasi. Yang digunakan sebagai induk adalah ikan yang memiliki bobot atau ukuran yang sesuai, keragaman luar, pigmentasi, keadaan sisik, tubuh normal (tidak cacat), ketahanan terhadap lingkungan dan peyakit, jumlah tulang dalam otot (Sutrisna dan Sutarmanto, 2004). Ciri-ciri induk ikan betina adalah: a.
Pergerakan ikan lamban
b.
Perut membesar/buncit ke arah belakang dan jika diraba terasa lunak
c.
Lubang anus agak membengkak/menonjol dan berwarna kemerahan
d.
Memiliki berat badan mulai dari 1,3-3,5 kg.
Sedangkan untuk induk ikan jantan, memiliki berat badan mulai dari 0,8-3,5 kg, mengeluarkan sperma (cairan berwarna putih dan kental) dari lubang kelamin bila di stripping (Lingga, 2007). 2.7.2 Pemeliharaan Induk Kolam yang digunakan untuk pemeliharaan menggunakan konstruksi dasar berbatu-batu koral bercampur pasir. Antara jantan dan betina dipelihara secara terpisah. Ikan dapat matang gonad dengan baik dengan diberi pakan pelet, kandungan protein sekitar 26-28 % dan lemak sekitar 7 %, dengan jumlah 2-3 % bobot badan per hari. Dipelihara pada suhu air 21°C-27°C. Induk betina yang matang kelamin mempunyai bobot 1450-2270 g, sedangkan jantan 1380-3500 g.
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Kriteria telur yang baik untuk dipijahkan adalah mempunyai ukuran diameter telur bekisar 2,6-3,0 mm, telur kenyal/korion rata dan sebaran telur > 80% seragam, tidak banyak cairan bekas atresia, telur tidak pecah telur tidak lembek seperti bentuk cakram. Untuk membedakan jantan dan betina dapat dilakukan dengan jalan mengurut perut kearah ekor. Jika keluar cairan putih dari lubang kelamin, maka ikan tersebut jantan (Asih, 2005).
2.7.2 Pemijahan A. Pemijahan secara Alami Pemijahan alami dengan cara mengatur tinggi air dan menggabungkan induk jantan dan betina yang sudah di tentukan dan matang gonad ke dalam kolam yang sudah disiapkan. Kemudian mengatur tinggi air yaitu air diturunkan sekitar 30 cm selama 7 hari kemudian di naikan sedikit demi sedikit hingga mencapai tinggi maksimal kolam, perbandingan jumlah induk adalah 1:2, sebelum memijah induk membersihkan dasar kolam terlebih dahulu sebagai media untuk meletakan telur, kemudian ikan akan memijah selama 9-14 jam dan telur tersebut tersebar diselasela batu-batu koral. Telur akan menetas 4-5 hari pada suhu 19°C-22oC, benih akan nampak 5 hari kemudian (Suharno, 2003). B. Pemijahan secara Buatan Pemijahan yang dilakukan dengan pemijahan buatan, cara kerjanya seperti yang dijelaskan di bawah ini : Induk yang telah matang gonad dirangsang dengan hormon gonadotropin (HCG) 500 IU/kg untuk ikan betina, setelah 24 jam dilanjutkan dengan Ovaprim dosis 0,8 ml/kg bobot badan, sedangkan induk jantan hanya dengan Ovaprim 0,5 ml/kg
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
bobot badan. Sekitar 18-24 jam setelah penyuntikan induk betina akan ovulasi. Kemudian disuntik dengan LHRH-a sebanyak IU/kg berat badan dan 10 mg domperidone/kg berat badan (Unsrisong et al., 1996 dalam Cholik,dkk., 2005). Induk betina yang akan mengeluarkan telur biasanya tampak gelisah. Induk tersebut ditangkap dan perutnya dialin (diurut) untuk mengeluarkan telurnya kedalam baskom/cawan porselen. Kemudian kedalam baskom yang telah berisi telur dimasukkan sperma yang diambil dari induk jantan yang sudah siap memijah. Lalu sperma dan telur diaduk dengan menggunakan bulu ayam yang sudah dicuci bersih sebelumnya. Satu induk ukuran 1,650-3,200 kg akan menghasilkan 1.050 -2.650 butir telur (Cholik dkk, 2005).
2.7.3 Perawatan Telur, Larva dan Benih Telur ditetaskan dalam aquarium yang berisi air bersih yang sudah di aerasi 24 jam sebelumnya, telur ditebar di dasar aquarium karena sifat telur ikan batak tenggelam dan tidak menempel. Telur yang dibuahi akan menetas selama 4-5 hari pada suhu 21-27o C. Cara lain yang lebih praktis dapat juga telur ditetaskan dalam wadah kantong plastik yang di isi air bersih dan diberi oksigen murni. Setelah telur menetas larva dapat dipindahkan. Perawatan yang perlu dilakukan selama penetasan di aquarium adalah penyiponan telur yang tidak menetas, larva yang mati. Pengaturan batu aerasi yang baik tidak mengakibatkan telur bergerombol disudut aquarium akibat dorongan aerasi (Asih, 2005). Larva dipelihara dalam aquarium maupun bak fiber yang dikontrol, setelah umur 5-7 hari pakan cadangan pada kantong telur sudah habis, selanjutnya benih diberikan pakan seperti pada tabel 1 sebagai berikut :
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Tabel 1. Pemberian Pakan dan Jenis Pakan yang Sesuai dengan Umur serta Ukuran Benih Ikan batak Umur No Benih (hari) 1
7
2 3
10 22
4
30
5
60
Jenis Pakan
Perlakuan (hari)
Kuning telur Artemia Dapnia Pakan Tepung (Hiprovite)
Pelet
Ukuran Rata2 Benih Pertumbuhan (cm) Bobot (gr)
3
0,8-1,2
-
15 7
1,5-2,3 2-3
0,42
30
3-4
0,64
-
4-5
1,28
Keterangan
Pemberian pakan buatan (pelet) di beri sesuai bukaan mulut benih ikan Pembesaran ikan
6
Pemberian pakan pada benih ikan dilakukan sebanyak tiga kali sehari yaitu pada pagi, siang dan sore hari sedangkan pergantian air dilakukan setiap hari dengan cara menyipon atau membuang kotoran dan sisa-sisa pakan yang tidak termakan (Suharno, 2003)
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
2.8. Kualitas Air Tabel 2. Parameter Sifat Fisika dan Kimia Air yang Cocok Untuk Pembenihan Ikan Batak No
Parameter
Kisaran
1 2 3 4 5 6 7
Oksigen terlarut (mg/l) pH Suhu (°C) C02 (mg/l) Kesadahan (mg/l) Debit Air (litcr/detik) Kecerahan Air
6,8 - 7,0 6,0 21-24 2,2-4,5 12,3 6-6,35 >2,5m
(Cholik,dkk., 2005) Ikan Batak cocok dengan air yang jernih dan mengalir yang memiliki suhu relatif rendah, dengan dasar kolam berbatu-batu koral dan berpasir. Parameter sifat fisika dan kimia yang cocok untuk pembenihan ikan batak dapat dilihat pada tabel 1 yang terdapat di atas (Cholik,dkk., 2005).
2.9. Pengendalian Hama dan Penyakit pada Ikan Batak (Tor Soro) 2.9.1 Hama Hama adalah organisme pengganggu yang dapat memangsa, membunuh dan mempengaruhi produktivitas ikan, baik secara langsung maupun secara bertahap. Hama bersifat sebagai organisme yang memangsa (predator), perusak dan kompetitor (penyaing). Sebagai predator (organisme pemangsa), yakni makhluk yang menyerang dan memangsa ikan yang biasanya mempunyai ukuran tubuh yang lebih besar dari ikan itu sendiri. Hama sering menyerang ikan bila masuk dalam lingkungan perairan yang sedang dilakukan pemeliharaan ikan. Masuknya hama dapat bersama saluran pemasukan air
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
maupun sengaja datang melalui pematang untuk memangsa ikan yang ada (Gusrina, 2008). Pengendalian hama yang berasal dari darat dapat dilakukan dengan cara pemagaran kolam menggunakan kawat kasa agar hama tidak dapat masuk ke kolam. Sedangkan hama yang berasal dari air dilakukan dengan cara pemberian screen (kasa kawat) pada saluran inlet agar dapat menahan organisme dari luar yang akan masuk kedalam kolam melalui saluran inlet (Epro Barabes,2008). 2.9.2 Penyakit Ektoparasit merupakan salah satu penyakit yang ditemukan menyerang ikan batak adalah Argulus sp. dan Lernea sp. Selain itu ditemukan adanya serangan sekunder dari jamur pada permukaan tubuh dan sirip yang terluka (Haryono, 2007). a. Argulus sp. Parasit ini dikenal sebagai "kutu ikan" dan penghisap darah dengan tubuh berbentuk datar, dan lebih nampak seperti piring. Melukai tubuh ikan dengan bantuan enzim cytolytic. Menyerang kulit, tetapi sering juga dijumpai menyerang di bagian bawah tutup insang ikan. Pada intensitas serangan yang tinggi dapat menyebabkan kematian karena kekurangan darah (Gusrina, 2008). Secara visual parasit ini tampak seperti kutu yang menempel pada tubuh ikan, disertai dengan pendarahan di sekitar tempat gigitannya. Terjadi iritasi kulit, hilang keseimbangan, berenang zig-zag, melompat ke permukaan air dan menggosok-gosokkan badannya pada benda keras yang ada di sekitarnya.
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Pengendalian terhadap parasit ini dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut : 1. Pengeringan dasar kolam yang diikuti dengan pengapuran. 2. Perendaman dalam larutan Dylox pada dosis 0,25 ppm selama 24 jam atau lebih di kolam. 3. Perendaman dalam larutan trichlorfon 2 - 4 ppm selama 24 jam. 4. Perendaman dalam larutan Amonium Klorida (NH4CI) pada dosis 1,0 1,5% selama 15 menit, atau garam dapur pada dosis 1,25% selama 15 menit (Barades,2008). b. Lernea sp. Parasit ini berasal dari kelas Crustacea. Hidup di sekitar tubuh ikan dengan cara menggigit kulit dan bentuknya selalu berubah-ubah serta tidak tampak secara visual. Biasanya Lernea menyerang ikan dengan cara menusukkan bagian kepalanya kedalam jaringan kulit atau daging ikan. Hal ini menyebabkan bagian tubuh ikan yang terserang akan tampak membengkak. Pemberantasan parasit ini dapat dilakukan dengan menggunakan larutan formalin sebesar 25 ppm selama 10 menit. Pengobatan ini dilakukan berulang-ulang sebanyak 2-3 kali dalam waktu 23 hari berturut-turut. Setiap kali setelah selesai perendaman ikan langsung dipindah ke air bersih (Lingga, 2007).
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
III PELAKSANAAN
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktek Kerja Lapang Praktek Kerja Lapang ini dilaksanakan di Instalasi Riset Plasma Nutfah Perikanan air tawar Cijeruk, Bogor yang terletak di Desa Cijeruk, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Kegiatan ini dilaksanakan mulai 24 Januari - 24 Februari 2011.
3.2 Metode Kerja Metode yang digunakan dalam Praktek Kerja Lapang ini adalah metode deskriptif, yaitu metode yang menggambarkan keadaan atau kejadian pada suatu daerah tertentu. Suryabrata (1993) mengatakan bahwa metode deskriptif adalah metode untuk membuat pencandraan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.
3.3 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam Praktek Kerja Lapang ini adalah dengan mengumpulkan data baik data primer maupun data sekunder. 3.3.1 Data Primer Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumberdaya, diamati dan dicatat untuk pertama kalinya melalui prosedur dan teknik pengambilan data yang berupa intervew, observasi, partisipasi aktif maupun memakai instrumen pengukuran yang khusus sesuai tujuan (Azwar, 1998), misalnya data-data yang belum diolah seperti persyaratan lokasi, sarana
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
pembenihan, pengadaan induk, pemberian pakan, pemijahan, penetasan telur, dan pemeliharaan larva. A. Observasi Metode pengumpulan data melalui observasi dan wawancara. Menurut Narbuko dan Achmadi (2001), Obsevasi adalah pengumpulan data melalui pengamatan di lapangan mengenai gejala yang tampak pada objek pengamatan dan pelaksanaannya dilakukan langsung di tempat praktek. Pada praktek kerja lapang ini observasi dilakukan tehadap berbagai kegiatan pembenihan ikan batak yang meliputi pengadaan induk, pemberian pakan, pemijahan, penetasan telur, dan pemeiharaan larva. B. Wawancara Wawancara merupakan cara mengumpulkan data dengan cara tanya jawab sepihak yang dikerjakan secara sistematis dan berlandaskan pada tujuan penelitian. Wawancara memerlukan komunikasi yang baik dan lancar antara peneliti dengan subyek sehingga pada akhirnya bisa didapatkan data yang dapat dipertanggungjawabkan secara keseluruhan (Nazir, 1988). Wawancara yang akan dilakukan pada kegiatan Praktek Kerja Lapang ini meliputi bagaimana sejarah berdirinya, struktur organisasi dan anggota, sarana dan prasarana, lokasi, persiapan kolam, pemeliharaan induk, seleksi induk, pemberian pakan, pembenihan, penetaan telur, hingga pemeliharaan larva.
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
C. Partisipasi Aktif Partisipasi aktif adalah keterlibatan dalam suatu kegiatan yang dilakukan secara langsung di lapangan (Nazir, 1999). Dalam hal ini kegiatan yang dilakukan adalah pembenihan ikan batak. Kegiatan tersebut diikuti secara langsung mulai dari penanganan awal pemeliharaan induk, seleksi induk, pemberian pakan, pembenihan hingga pemeliharaan larva serta kegiatan lainnya yang berkaitan dengan Praktek Kerja Lapang yang dilakukan. 3.3.2 Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber tidak langsung dan telah dikumpulkan serta dilaporkan oleh orang di luar dari penelitian itu sendiri (Azwar, 1998). Data ini dapat diperoleh dari data dokumentasi dan pustaka, lembaga penelitian, dinas perikanan, laporan pihak swasta, masyarakat dan pihak lain yang berhubungan dengan pembenihan ikan batak. Data sekunder diperoleh dari laporan, sumber pustaka dan data yang diperoleh dari lembaga penelitian atau masyarakat yang ada hubungannya dengan usaha pembenihan ikan batak.
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Keadaan Umum Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar Bogor
4.1.1
Sejarah Berdirinya BRPBAT Bogor Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar berdiri pada tanggal 26 Juni
1927 dengan nama ”Laboratorium Voor de Binnenvirserij” di Bogor. Tahun 1946 didirikan kembali Laboratorium Perikanan Darat di Magelang. Pendirian Laboratorium tersebut disebabkan karena laboratorium yang berlokasi di Bogor masih berada dalam pendudukan Belanda. Setelah kedaulatan Indonesia diserahkan, tanggal 8 September 1951 berdasarkan SK. Menteri Pertanian No.81/UM/51 didirikan Balai Penyelidikan Perikanan Darat di Jakarta. Tahun 1953 Laboratorium Perikanan Darat Bogor berada di bawah Balai Penyelidikan Perikanan Darat Jakarta. Tahun 1961 Laboratorium Perikanan Darat berubah nama menjadi Lembaga Penelitian Darat yang berada di bawah jawatan Penelitian Departemen Pertanian. Tahun 1964, berdasarkan SK. Menteri Pertanian yang dikeluarkan pada bulan Agustus 1964 No.23/Men/Lk/1964. Lembaga Penelitian Perikanan Darat yang pada tahun 1961 berada di bawah jawatan Departemen Pertanian menjadi di bawah Departemen Perikanan Darat atau Laut tetapi di bawah Direktorat Jendral Perikanan Departemen Pertanian. Tahun 1980, berdasarkan SK. Menteri No.861/KPTS/Org/12/1980, Lembaga Penelitian Perikanan Darat yang telah diubah namanya menjadi Balai Penelitian Perikanan Darat berada di bawah Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan. Berikut adalah tahapan-tahapan perkembangan sejarah BRPBAT Bogor:
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
1927 : Laboratorium Voor De Binnen Visserij berkedudukan di Cibalagung (sekarang menjadi kolam percobaan Cibalagung). 1951 : Laboratorium
Penyelidikan
Perikanan
Darat
berkedudukan
di
Cibalagung 1953 : Balai Penyelidikan Perikanan Darat berkedudukan di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Sementara Cibalagung tetap sebagai Laboratorium. 1957 : Balai Penyelidikan Perikanan Darat berkedudukan di jalan Sempur no.1 Bogor. Sedangkan Pasar Minggu sebagai Laboratorium (sekarang menjadi Laboratorium Pembenihan Udang Galah). 1963 : Lembaga Penilitian Perikanan Darat. 1980 : Balai Penelitian Perikanan Darat. 1984 : Balai Penelitian Perikanan Air Tawar. (16 Agustus 1984). 1991 : Balai Penelitian Perikanan Darat pindah ke Subang, Jawa Barat. 2002 : Pindah ke Bogor menjadi Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar sampai sekarang. 4.1.2
Letak Geografis Instalasi Riset Perikanan Bududaya Air Tawar, Balai Riset Perikanan
Budidaya Air Tawar terletak di Jl. Desa Cijeruk kampung Cipulus Rt. 01/0, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Lokasi ini termasuk dataran rendah karena memiliki temperatur suhi 21-27oC dan bercurah hujan tinggi. Lokasi Praktek Kerja Lapang ini terletak cukup dekat dengan pemukiman penduduk dan mudah dijangkaun dengan alat transportasi.
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Instalasi Riset Plasma Nutfah Perikanan Budidaya Air Tawar Cijeruk menempati lahan seluas 3 Ha, merupakan area yang biasanya digunakan untuk melakukan penelitian-penelitian yang bersifat lapangan (non-lab). Penggunaan lahan di Instalasi Riset Plasma Nutfah Perikanan Air tawar Cijeruk terdiri atas kantor, aula, mess karyawan, mess umum, guest house, hatchery, counting set, lab. basah, gudang pakan, dan kolam.
cijeruk
Gambar 2. Lokasi Praktek Kerja Lapang dilihat dari ketinggian 200 m (googelmaps, 2011). 4.1.3
Struktur Organisasi dan Tenaga Kerja Balai riset perikanan budidaya air tawar adalah unit pelaksana teknis
departemen kelautan dan perikanan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala pusat balai riset perikanan budidaya dan dibina secara umum oleh kepala badan riset kelautan dan perikanan dan dipimpin oleh seorang kepala Balai riset. Struktur Organisasi Instalasi Riset Plasma Nutfah Perikanan Air Tawar Cijeruk, Bogor, Jawa Barat disajikan pada Gambar 3.
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Departemen Kelautan dan Perikanan
Ditjen Teknis-ItjenSekjen
Badan Riset Kelautan dan perikanan
Pusat Riset Prikanan Budidaya
Pusat Riset dan Balai Besar
Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar
Balai dan Loka
Gambar 3. Struktur Organisasi Instalasi Riset Plasma Nutfah Perikanan air Tawar Cijeruk, Bogor, Jawa Barat.
Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar adalah unit pelaksanaan teknis Departemen Kelautan dan Perikanan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Pusat Balai Riset Perikanan Budidaya dan dibina secara umum oleh Kepala Badan Riset Kelautan dan Perikanan dan dipimpin oleh seorang kepala. Balai Riset Perikanan Bididaya Air Tawar terdiri dari : Seksi Program dan Kerja sama, Seksi Pelayanan Teknis, Sub. Bagian Tata Usaha, dan Kelompok Jabatan Fungsional. Seksi Program dan Kerja sama terdiri dari Sub. Seksi Program dan Sub. Seksi Kerja Sama. Seksi Program dan Kerja Sama mempunyai tugas yaitu melakukan penyusunan program dan anggaran serta pemantauan, evaluasi, dan kerja sama riset.
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Pelaksanaan tugas seksi program dan kerja sama meliputi fungsi: a.
Penyusunan program dan anggaran, pemantauan, dan evaluasi penelitian.
b.
Penyusunan bahan kerja sama penelitian. Seksi pelayanan teknis bertugas melakukan pengelolaan saran riset dan
penyebarluasan hasil riset. Seksi pelayanan teknis menyelenggarakan fungsi : a.
Pengelolaan dan pelayanan sarana penelitian.
b.
Pelayanan jasa dan informasi.
Seksi pelayanan teknis terdiri dari (1) Sub. Seksi sarana penelitian yang memiliki tugas untuk melakukan pendayagunaan dan pemeliharaan sarana lapangan dan laboratorium, (2) Sub. Seksi pelayanan jasa dan informasi yang memiliki tugas untik melakukan penyiapan bahan dokumentasi, promosi, dan komunikasi hasil riset, pelayanan jasa dan informasi serta pengelalaan perpustakaan. Sub. Bagian tata usaha mempunyai tugas melakukan administrasi keuangan, kepegawaian, persuratan, perlengkapan dan rumah tangga, serta pelaporan. Sub. Bagian tata usaha menyelenggarakan fungsi : a.
Pelaksanaan urusan keuangan.
b.
Pelaksanaan urusan kepegawaian, persuratan, kearsipan, perlengkapan, dan rumah tangga serta pelaporan.
Sub. Bagian tata usaha terdiri dari urusan keuangan dan urusan umum : a.
Urusan keuangan mempunyai tugas melakukan urusan keuangan.
b.
Urusan umum mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, persuratan, kearsipan, perlengkapan, dan rumah tangga serta pelaporan.
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Kelompok jabatan fungsional di lingkungan Badan Riset Perikanan Budidaya Air Tawar mempunyai tugas melaksanakan kegiatan riset dan kegiatan lain yang sesuai dengan tugas-tugasnya masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kelompok jabatan fungsional terdiri dari peneliti, teknisi litkayasa, arsiparis, pranata komputer, statistisi, pustakawan, dan jabatan fungsional lain yang diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Masing-masing kelompok jabatan funsional dikoordinasi oleh seorang tenaga funsional yang ditetapkan oleh kepala. Jumlah pejabat fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja, jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pimpinan satuan organisasi dan kelompok jabatan fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi masing-masing maupun antara satuan organisasi dalam lingkungan Balai serta instansi lain di luar Balai sesuai dengan tugas masing-masing. Setiap pimpinan satuan organisasi wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan balai serta dengan instansi diluar balai sesuai tugas masing-masing dan apabila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Setiap pimpinan organisasi bertanggung jawab
memimpin
dan
mengkoordinasi
bawahan
masing-masing
serta
menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya. Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahan, wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahan. Tembusan laporan wajib
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
disampaikan pula kepada satuan organisasi yang lain secara fungsional mempunyai
hubungan
kerja.
Setiap
pimpinan
satuan
organisasi
wajib
mengadakan rapat berkala. Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar dapat membentuk insatalasi berdasarkan analisis kebutuhan dan beban kerja. Sebuah instalasi dipimpin oleh seorang kepala. Jenis dan rumusan tugas serta fungsi instalasi ditetapkan dengan keputusan Kepala Badan Riset Kelautan dan Perikanan.
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Struktur Organisasi Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar Bogor, dapat dilihat pada Gambar 4. KEPALA BALAI RISET PERIKANAN BUDUDAYA AIR TAWAR Dr. RUDHY GUSTIANO KA. SUB. BAG. TU Dra. KUSDIARTI
KA. UR. KEUANGAN M. RIDWAN
KA. SEKSI PROGRAM DAN KERJASAMA DR. ANANG HARI KRISTANTO KA. SUB. SEKSI PROGRAM ADANG SAPUTRA, M.Si KA. SUB. SEKSI KERJASAMA SUGIYANTO KA. INSTALASI RISET PLASMA NUTFAH PERIKANAN AIR TAWAR (INRIS CIJERUK)
KA. UR. UMUM FIRMAN A, W.S.
KA. SEKSI PELAYANAN TEKNIS ABDUL WAKHID, S.E.
KA. SUB. SEKSI SARANA PENELITIAN IR. M. SULHI KA SUB. SEKSI PELAYANAN JASA DAN IFORMASI BAMBANG HARYANTO, S. SOS.
MH. FARIDUDDIN ATHTHAR, S. Pi KA. INSTALASI RISET LINGKUNGAN PERIKANAN BUDIDAYA DAN TEKNOLOGI (INRIS CIBALAGUNG) Drs. SUTRISNO
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Gambar 4. Struktur Organisasi Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar Bogor.
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Untuk Struktur Organisasi dari Instalasi Riset Plasma Nutfah Perikanan Budidaya Air Tawar Cijeruk dapat dilihat pada Gambar 5. No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
SARANA DAN PRASARANA
PENANGGUNG JAWAB
INRIS Cijeruk
KA. INRIS Cijeruk (MH. Fariduddin Ath-Thar, S.Pi) Administrasi dan Keuangan Agus Safari Inventaris Kantor, Mess, dan GH Sudarmaji & Ani Kolam batak, hatchery Tor sp. & Suharno & Sahroni kolam danau Hatchery Atas, Kolam Pistol & Sirodiana Kolam Parit Hatchery depan, kolam EN, & Erlin Cahyadi & Deni Irawan kolam U Kolam O & lab. basah Wawan Setiawan Counting Set, Kolam Galpanis Nurdin & Vitas AP Kolam B Gleni Hasan Howoyon Gudang Pakan Ujang Heri Heryana Kebersihan Lingkungan Dedi Supriadi Kendaraan Roda 3 & Roda 4 Sahroni
Gambar 5. Struktur Organisasi dari Instalasi Riset Plasma Nutfah Perikanan Budidaya Air Tawar Cijeruk. 4.1.4
Bentuk Usaha dan Permodalan Instalasi Riset Plasma Nutfah Perikanan Air Tawar, Balai Riset Perikanan
Budidaya Air Tawar Bogor, merupakan suatu badan usaha negeri dibawah jawatan Departemen Perikanan dan Kelautan serta Balai Riset Perikanan dan Kelautan. Instalasi Riset Plasma Nutfah berada di bawah naungan BRPBAT yang mempunyai aktivitas menyelenggarakan riset perikanan budidaya air tawar dengan keluaran menghasilkan berbagai ikan unggul dan plasma nutfah ikan air
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
tawar. Keberadaan instalasi ini sangat penting dalam rangka mendapatkan berbagai jenis ikan air tawar unggul melalui riset perikanan yang komprehensif. Sumber dana yang digunakan untuk menunjang kegiatan di Instalasi Riset Plasma Nutfah Perikanan Air Tawar, Balai Riset Perikanan Air Tawar adalah berasal dari pemerintah.
4.2
Sarana dan Prasarana Sarana dan Prasarana merupakan salah satu faktor pendukung dalam
pembenihan ikan batak (Tor soro). Sarana dan prasarana yang digunakan dalam Praktek Kerja Lapang ini adalah : 4.2.1 Areal Perkolaman Areal perkolaman pada Instalasi Plasma Nutfah Perikanan Air Tawar Cijeruk Bogor pada lahan seluas 3 Ha adalah 70 buah. Sedangkan untuk pemeliharaan induk ikan batak berjumlah dua dan untuk kolam pemeliharaan benih berjumlah dua buah. Kolam yang digunakan dalam pemeliharaan induk dan pada tempat praktek kerja lapang merupakan kolam beton yang berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 12 m, lebar 6 m, dan tinggi di bagian depan 20 cm dan 70 cm di bagian belakang, sedangkan untuk pemeliharaan larva berukuran panjang 5 m, lebar 2 m, dan tinggi 50 cm. Gambar areal perkolaman dapat dilihat dibawah ini :
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Gambar 6. Kolam Pemeliharaan induk 4.2.2
Konstruksi Kolam Konstruksi kolam yang digunakan pada tempat Praktek Kerja Lapang
terbuat dari beton. Inlet langsung berada di daerah sumber mata air yang terbuat dari beton setengah persegi panjang. Sedangkan outlet kolam berada disisi bawah kolam dan langsung terhubung dengan sungai untuk pembuangan air yang terbuat dari pipa. Jadi volume air tidak akan melebihi pembatas kolam karena jumlah air yang masuk seimbang dengan jumlah air yang keluar. 4.2.3
Hatchery (Tempat Penetasan Telur) Instalasi Riset Cijeruk memiliki beberapa Hatchery yang digunakan untuk
kegiatan pembenihan dan pendederan. Hatchery terbagi menjadi dua yaitu di luar dan di dalam. Hatchery di luar terbuat dari bak beton. Jumlah total Hatchery yang di luar kurang lebih 50 buah dengan beragam ukuran. Hatchery tersebut memiliki sumber air yang bersumber langsung pada mata air, sehingga kualitas airnya cukup terjamin dan bersifat kontinyu. Sedangkan Hatchery di dalam merupakan bangunan yang didalamnya terdapat sarana yang digunakan untuk penetasan. Sarana tersebut antara lain bak fiber 42 buah dengan kapasitas 500 liter, Hi-
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Blower 3 buah, timbangan digital 3 buah, pompa air 4 buah, mikroskop 1 buah, frizzer 2 buah, akuarium 24 buah, sistem aerasi, happa, corong penetasan, dan kolam-kolam kecil tempat penetasan telur. Hatchery untuk penetasan telur ikan batak yaitu dengan menggunakan akuarium yang berukuran 1 x 0,5 x 0,5 m3 dengan padat tebar sekitar 1000-3000 butir sebanyak dua buah. Dengan digunakannya 2 sistem aerasi pada setiap akuarium. Gambar Hatchery dapat dilihat dibawah :
Gambar 7. Hatchery 4.2.4
Pakan Pakan yang digunakan pada nstalasi Riset Plasma Nutfah Perikanan Air
Tawar adalah pelet tenggelam bermerek Laju yang diproduksi PT. Sinta Prima FEEDMILL, selain itu juga diberikan pakan alami untuk pemeliharaan larva berupa Daphnia sp. Artemia sp. Moina sp. Dan fitoplankton yang ditumbuhkan dari kotoran hewan ternak.
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Gambar 8. Pelet LAJU untuk pakan ikan batak 4.2.5 Sumber Air Sumber air yang digunakan pada Instalasi Riset Plasma Nutfah Perikanan Air Tawar ada dua sumber, yaitu dari sungai salak untuk mengairi kolam yang berada diatas dan sumber mata air di sekitar kolam untuk mengairi kolam yang ada dibawah termasuk untuk kolam pemeliharaan induk dan pembenihan. 4.2.6
Kualitas Air Pengelolaan kualitas air dilakukan dengan cara penanganan terhadap air
serta pengecekan parameter kualitas air dengan menggunakan alat bantu seperti termometer, DO meter. Parameter kualitas air yang diukur dikolam pemeliharaan induk adalah suhu, pH dan kandungan oksigen terlarut. Parameter kualitas air dapat dilihat pada tabel dibawah : Tabel 3. Data Kualitas Air di Inris Cijeruk Parameter Suhu pH
Kisaran Nilai 21-25oC 6,5-8
Oksigen terlarut
>5 ppm
Sumber : Instalasi Riset Plasma Nutfah Perikanan air Tawar Cijeruk, Bogor, 2011
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
4.2.7
Jalan dan Transportasi Keadaan jalan di lokasi Praktek Kerja Lapang cukup lebar dan rata,
sehingga mudah dilalui oleh kendaraan roda dua maupun roda empat. Jarak antara jalan raya dengan lokasi praktek kerja lapang adalah sekitar 500 m. Alat transportasi yang digunakan oleh Instalasi Riset Plasma Nutfah Perikanan Budidaya Air Tawar adalah sebuah kendaraan roda dua dan sebuah kendaaraan roda empat, pembeli lebih sering datang sendiri ke lokasi. 4.2.8
Tenaga Listrik Listrik merupakan salah satu sarana yang sangat penting untuk
mendukung kegiatan di Instalasi Riset Plasma Nutfah Perikanan Budidaya Air Tawar Bogor. Listrik diperlukan untuk berlangsungnya kegiatan di tambak maka diperlukan selama 24 jam. Pembangkit listrik yang digunakan di lokasi tersebut berasal dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) Cijeruk dengan daya 30.000 watt. Selain itu Instalasi Riset Plasma Nutfah Perikanan Budidaya Air Tawar, Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar juga memiliki tiga buah genset bermerk Yamaha sebagai sumber listrik pengganti apabila sewaktu-waktu listrik mati. 4.2.9
Komunikasi Alat telekomunikasi yang digunakan di lokasi PKL berupa telepon rumah
dan telepon selular (handphone) yang digunakan untuk memperlancar dalam kegiatan.
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
4.3 Kegiatan Praktek Kerja Lapang 4.3.1
Pembenihan Ikan Batak
A.
Seleksi Induk Seleksi induk bertujuan mendapatkan induk yang sesuai dengan kriteria
sehingga dapat menghasilkan benih yang unggul. Induk ikan batak yang akan dipijahkan harus diseleksi terlebih dahulu untuk mendapatkan induk yang matang kelamin (gonad). Perbandingan induk ikan batak yang digunakan pada Instalasi Riset Plasma Nutfah Perikanan Budidaya Air Tawar yaitu 2:1. Perbandingan ini digunakan agar pada saat proses pembuahan dapat terjadi secara maksimal karena jumlah sperma lebih banyak dari jumlah telur sehingga kesempatan telur untuk dibuahi lebih besar. Ini sesuai dengan pernyatan Suharno (2003) perbandingan antara induk jantan dan induk betina adalah 2:1. Induk jantan ikan batak pada pengamatan yang siap dipijahkan terdiri dari empat ekor yang mempunyai bobot tubuh 0,8 kg, 0,98 kg, 1,03 kg, dan 0,86 kg dan apabila bagian perut diurut ke arah anus akan mengeluarkan cairan putih kental (sperma) hal ini sesuai dengan pernyataan Lingga (2007) yaitu induk ikan jantan memiliki berat badan mulai dari 0,8-3,5 kg. Namun berat dari induk ikan jantan yang digunakan tidak pada berat maksimal karena pada berat tersebut sperma yang dihasilkan sudah cukup baik. Sedangkan induk betina pada pengamatan yang siap dipijahkan terdiri dari dua ekor yang mempunyai bobot tubuh 1,08 kg dan 1,09 kg, hasil ini tidak sesuai dengan pernyataan Lingga (2007) bahwa berat badan induk betina mulai dari 1,33,5 kg. Karena pada saat seleksi induk ikan betina ini sudah memiliki syarat yang baik yaitu memiliki diameter telur yang sesuai untuk dijadikan induk dan bagian
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
perutnya membesar ke arah lubang genital, anus berwarna merah, membengkak, mengkilat agak menonjol, dan apabila bagian perut diraba akan terasa lembek. Data berat induk ikan batak di Instalasi Riset Plasma Nutfah Perikanan Budidaya Air Tawar yang dipijahkan dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4. Data berat induk yang dipijahkan No Berat Induk Betina (gr)
Berat Induk Jantan (gr)
1
1090
800
2
1080
980
3
1030
4
860
Jumlah
2170
3670
Rata-rata
1543,7
917,5
Namun, untuk lebih meyakinkan bahwa induk betina sudah matang gonad dapat dilakukan kanulasi. Kanulasi bertujuan untuk mengetahui derajat kematangan gonad induk betina dengan mengukur keseragaman diameter telur. Kanulasi dilakukan dengan memasukkan selang kecil (kateter) berdiameter 2,5-3 mm pada lubang papilla sedalam 4-6 cm ke dalam ovarium. Ujung selang yang lain dihisap dengan mulut, kemudian selang ditarik keluar dari lubang papilla dan ditiup untuk mendorong telur keluar dari selang. Telur yang keluar dari selang ditampung di cawan petri. Selanjutnya diamati telur induk betina ikan batak tersebut. Hasil pengamatan telur ikan batak di Instalasi Riset Plasma Nutfah Perikanan Budidaya Air Tawar antara lain : - memiliki diameter 2,7-3,0 mm - telur kenyal atau korion rata - sebaran telur minimal 80% seragam
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
- tidak banyak cairan bekas atresia - telur tidak pecah dan tidak lembek Pernyataan ini sesuai dengan Asih (2005) yang menyebutkan kriteria telur yang baik untuk dipijahkan adalah mempunyai ukuran diameter telur bekisar 2,6-3,0 mm.
Gambar 9. Pengecekan Telur induk betina dengan menggunakan kateter B. Pemeliharaan Induk Setelah selesai dilakukannya seleksi kemudian antara induk jantan dan induk betina dipelihara di tempat yang terpisah agar tidak terjadi pemijahan secara liar. Induk jantan dipelihara di dalam kolam yang memiliki luas kurang lebih 72 m2 sedangkan induk betina dipelihara dalam hapa yang berada di dalam kolam induk jantan tersebut. Kualitas air pada kolam induk ikan batak di Instalasi Riset Plasma Nutfah Perikanan Budidaya Air Tawar dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 5. Kualitas Air di Kolam Pemeliharaan Induk Ikan Batak Parameter Kisaran Nilai Suhu 21-25oC pH 6,5-8 Oksigen terlarut
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
>5 ppm
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Pada saat pemeliharaan di tempat praktek kerja lapang, induk ikan batak diberi pakan sebanyak 2% dari biomassa total hal ini didukung Cholik. Dkk (2005) yang menyatakan bahwa pakan diberikan sebanyak 2-3% dari bobot badan/hari. Pakan diberikan 3 kali sehari yaitu pada pukul 09.00, 12.00, dan pukul 15.00 WIB. Pakan yang diberikan berupa pelet komersial yang tenggelam yaitu pelet LAJU. Kandungan nutrien dari pakan untuk induk ikan batak dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 5. Kandungan Nutrien pada Pakan Induk Ikan Batak Nutrien Kandungan (%) Air 12 Protein 25 Lemak 5 Serat kasar 7 Abu 12 Kandungan nutrien tersebut tidak sesuai dengan pernyataan Cholik. Dkk (2005) yang menyebutkan selama masa pemeliharaan, induk diberi pakan dengan kandungan protein antara 28-30% dan lemak sekitar 7% dikarenakan hanya untuk pertumbuhan bagi ikan tersebut namun jumlah pakan yang diberikan pun banyak.
Gambar 10. Hapa untuk persiapan induk betina yang akan dipijahkan
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
C. Pemijahan Pemijahan merupakan salah satu bagian dari pembenihan dan menjadi mata rantai hidup yang menentukan kelangsungan hidup spesies. Menurut Effendie (1997), setiap spesies memiliki kebiasaan memijah yang berbeda-beda sesuai dengan habitat pemijahannya. Pemijahan merupakan proses pembuahan telur oleh sperma. Sifat telur yang dihasilkan setiap ikan berbeda-beda. Telur ikan batak umumnya bersifat tenggelam di dasar dan tidak menempel. Pemijahan ikan batak dilakukan dengan cara pemijahan buatan (induce breeding). Pemijahan yang dilakukan pada Instalasi Riset Plasma Nutfah Perikanan Budidaya Air Tawar adalah pemijahan buatan. Pemijahan buatan merupakan pemijahan yang dilakukan dengan pemberian rangsangan hormon dan pembuahan telurnya secara buatan. Induk ikan batak yang telah matang gonad dipelihara dalam kolam yang berbeda untuk memudahkan dalam melakukan penyuntikan atau pemberian rangsangan hormon. Pemijahan yang dilakukan secara buatan dikarenakan dengan cara ini dapat mengontrol pemijahan yang berlangsung dan hasil dari pemijahan buatan pun lebih baik dari pemijahan secara alami. D.
Penyuntikan Penyuntikan bertujuan memasukkan hormon ke dalam organ target untuk
memacu perkembangan gonad karena tersedianya hormon yang cukup dalam darah untuk merangsang hipofisa mengeluarkan hormon gonadotropin yang akan memacu perkembangan gonad (tang dalam apriyadi, 2005).
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Pada pengamatan di tempat praktek kerja lapang, sebelum dilakukan penyuntikan terlebih dahulu disediakan ovaprim. Penyuntikan ovaprim dilakukan pada dosis 0,8 ml/kg per induk pada induk betina. Hal ini sesuai dengan Unsrisong et al. (1996) dalam Cholik.dkk (2005) yang mengatakan dosis ovaprim yang diberikan pada induk betina yaitu 0,8 ml/kg bobot badan. Dimana dalam 1 ml ovaprim setara dengan 80 IU hormon sehingga dalam 0,8 ml/kg setara dengan 64 IU ovaprim. Penyuntikan dilakukan dua kali, penyuntikan pertama menggunakan 40% dari dosis yang disuntikkan pada pukul 16.30 WIB. Lalu penyuntikan kedua dengan dosis 60% pada pukul 22.30 WIB. Selang waktu penyuntikan pertama dan kedua berkisar 6-8 jam. Penyuntikan dilakukan dua kali karena diharapkan pada penyuntikan pertama telur sudah mulai terangsang untuk matang dan pada saat penyuntikan kedua telur dapat matang secara merata dan sempurna. Penggunaan dosis ovaprim pada Instalasi Riset Plasma Nutfah Perikanan Budidaya Air Tawar dapat dilihat pada tabel 6. Tabel 6. Dosis ovaprim yang digunakan dalam pemijahan ikan batak (Tor soro) Jumlah ovaprim yang digunakan Berat induk Dosis ovaprim (kg)
(ml)
Penyuntikan I (ml)
Penyuntikan II (ml)
1,08 1,09
0,84 0,87
0,28 0,29
0,56 0,58
Penyuntikan dilakukan pada bagian punggung (intra muscular) di bawah sirip dorsal dan sejajar dengan panjang tubuh. Pada saat penyuntikan, mata ikan ditutup dengan kain basah untuk mengkondisikan ikan agar tidak meronta. Jarum suntik ditarik perlahan-lahan dan bagian bekas suntikan ditekan dengan menggunakan jari agar larutan tidak keluar. Setelah dilakukan penyuntikan, induk betina yang
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
telah disuntik dikembalikan ke dalam kolam hingga terjadi ovulasi. Ovulasi telur berlangsung selama 10-14 jam pada suhu 21° C – 25° C. Kegiatan penyuntikan dapat dilihat pada gambar 11.
Gambar 11. Penyuntikan Ovaprim Pada Induk Betina E.
Stripping Hasil pengamatan di tempat praktek kerja lapang. Induk betina yang siap
ovulasi ditangkap dan dimasukkan ke dalam kain basah. Tanda-tanda induk betina yang siap ovulasi yaitu gerakan ikan lamban, ikan terlihat gelisah dan tidak banyak bergerak, dan ikan lebih sering berenang ke pinggiran kolam. Sebelum distripping, sebaiknya dilakukan pengecekkan telur pada induk dengan cara menekan bagian dada menuju ke arah lubang kelamin agar tahu telur sudah matang seluruhnya kemudian bagian genital papila dikeringkan dengan menggunakan tisu. Stripping dilakukan mulai dari bagian dada sampai menuju ke arah genital papila dan telur ditampung dalam baskom kering. Pada saat mengeluarkan telur harus benar-benar dijaga agar tidak terjadi pengeluaran darah yang disebabkan karena induk belum siap ovulasi yang akan mengakibatkan telur tidak dapat dibuahi dan dapat mengakibatkan kematian pada induk.
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Gambar 12. Stripping telur ikan batak F.
Pembuahan Telur ikan batak pada hasil pengamatan di tempat praktek kerja lapang
yang telah dikeluarkan ditampung dalam baskom, kemudian induk jantan distripping untuk mengeluarkan sperma yang ditampung pada naskom yang telah berisi telur tadi dan kemudian sperma membuahi telur yang telah ditampung di dalam baskom. Telur dan sperma yang telah dicampur kemudian diaduk dengan menggunakan bulu ayam dan ditambahkan aquadest atau air bersih sedikit demi sedikit agar proses perubahan suhu normal tidak terlalu mendadak (thawing). Penyesuaian suhu yang mendadak dapat mengakibatkan sperma tidak normal atau mati, sperma bila berada pada suhu normal dengan suhu air akan bergerak aktif. Telur yang telah diaduk kemudian dibersihkan dengan larutan fisiologis atau air bersih dengan menggunakan bulu ayam untuk mengeluarkan kotoran yang tersisa. Menurut Asih (2005), hanya dalam waktu 0,3 menit sperma yang tidak masuk mikrofil akan mati. Maka pembilasan dapat diulang untuk membuang sperma yang mati dan telur yang tidak dibuahi dalam waktu 10 jam telur akan terlihat berwarna putih pucat. Setelah induk betina selesai distriping , induk betina kembali dikembalikan di hapa. Kemudian dilakukan penimbangan kembali untuk
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
mengetahui berat total telur yang dikeluarkan oleh induk betina yang dipijahkan agar memudahkan penghitungan fekunditas atau jumlah butir telur yang dikeluarkan selama proses stripping melalui metode gravimetri. Data total berat telur yang dikeluarkan induk betina ikan batak pada proses stripping dapat dilihat pada tabel 7. Tabel 7. Data berat telur yang dikeluarkan induk betina ikan batak pada proses stripping Induk ke -
Berat Awal (kg)
Berat Akhir (kg)
Telur yang Dikeluarkan (kg)
1 2
1,08 1,09
1,06 1,02
0,02 0,08
∑ Total Berat Telur yang Dikeluarkan
0,1 kg atau 100 gram
Penghitungan jumlah telur yang dihasilkan stripping ikan batak yaitu dengan metode gravimetri. Jumlah telur diambil sebanyak satu gram, kemudian sampel satu gram dihitung untuk mengetahui jumlah telur yang ada untuk dikonversi dengan jumlah total berat telur yang dikeluarkan oleh induk betina pada saat stripping. Satu gram telur berisi 143 butir telur. Telur yang dikeluarkan oleh induk betina pada Instalasi Riset Plasma Nutfah Perikanan Budidaya Air Tawar diketahui berjumlah 1430 butir. Gravimetri = ∑ butir telur dalam 1 gram sampel x ∑ total telur yang dihasilkan = 143 butir telur x 100 gram = 1430 butir telur Jumlah telur yang dihasilkan dari kegiatan pemijahan secara buatan ini yaitu 1430 butir telur dari induk dengan bobot induk seluruhnya 2170 gram sesuai dengan
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
pernyataan Cholik dkk. (2005), induk betina ikan batak dengan bobot 1650-3200 gram dapat menghasilkan telur 1050-2650 butir. Jumlah telur yang dihasilkan oleh induk ikan batak bergantung pada umur, pakan yang diberikan pada induk, bobot tubuh induk, dan ukuran diameter telur. Induk yang berumur lebih tua biasanya menghasilkan telur relatif lebih sedikit daripada induk yang masih muda karena biasanya induk yang sudah tua sering melakukan pemijahan sehingga menyebabkan kualitas dan jumlah telur yang dihasilkan menurun dibandingkan dengan induk yang belum sering dipijahkan. Jumlah pakan yang diberikan pada induk harus mencukupi. Pakan harus memiliki kandungan nutrisi yang lengkap dan protein yang tinggi agar dapat mempercepat kematangan gonad dan menghasilkan telur yang bagus. Jumlah telur yang dihasilkan oleh setiap ikan berbeda-beda tergantung dari ukuran diameter telur. Telur yang memilki diameter kecil akan dapat dihasilkan dalam jumlah yang banyak dibandingkan dengan telur yang berdiameter besar.
(a)
(b)
Gambar 13. (a) Sperma yang akan digunakan dalam pemijahan (b) Sperma dan telur diaduk dengan menggunakan bulu ayam
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
G.
Penetasan Telur
a.
Persiapan Wadah Dan Penebaran Wadah yang digunakan pada saat penetasan telur di Instalasi Riset Plasma
Nutfah Perikanan Budidaya Air Tawar yaitu menggunakan akuarium dengan ukuran 1 m x 0,5 m x 0,4 m dengan padat tebar 1000-3000 butir/akuarium dengan ketinggian air 25 cm. Sebelum digunakan sebagai tempat penetasan, akuarium yang berisi air bersih ini telah diaerasi terlebih dahulu selama 24 jam dengan suhu air 21-27° C. b.
Inkubasi Telur Telur yang sudah dicampur dengan sperma ditebar sedikit demi sedikit
secara merata di dasar akuarium dan jangan sampai ada telur yang menumpuk. Telur yang menumpuk dapat mengakibatkan kematian telur karena tidak terjadinya proses difusi. Telur akan menetas setelah 4-5 hari dengan suhu 21-27° C. Hal ini sesuai dengan pernyataan Asih (2005) telur yang dibuahi akan menetas selama 4-5 hari pada suhu 21-27° C. Telur yang dibuahi berwarna putih transparan sedangkan yang tidak dibuahi dalam waktu 10 jam akan berwarna putih pucat. Selama penetasan berlangsung diberikan aerasi secara kontinyu untuk mensuplai O2 terlarut. Perawatan yang dilakukan selama penetasan di akuarium adalah penyiponan telur yang tidak menetas dan larva yang mati. Hindarkan telur bergerombol di sudut akuarium karena terdorong oleh aerasi. Maka harus dilakukan pengaturan letak batu aerasi. Hal ini didukung oleh Asih (2005) yang
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
menyebutkan bahwa perawatan telur yang dilakukan berupa penyiponan dan pengaturan batu aerasi.
Gambar 14. Penebaran telur yang telah dibuahi di dalam akuarium penetasan c.
Derajat Penetasan Telur (HR) Penghitungan derajat penetasan telur bertujuan untuk mengetahui jumlah
telur yang menetas dari jumlah telur yang dihasilkan. Penghitungan telur pada tempat praktek kerja lapang dilakukan sebelum telur menetas dan yang sudah dapat dibedakan antara telur yang hidup dan yang mati. Penghitungan telur yang mati dihitung dari hari pertama hingga hari ketiga dari kegiatan pemijahan dan pada hari ketiga juga dilakukan penghitungan telur total, baik yang hidup maupun yang mati. Kerena pada hari keempat telur-telur tersebut sudah mulai menetas menjadi larva. Proses penghitungan telur-telur dilakukan dengan cara manual yaitu menghitung jumlah telur total satu persatu dengan menggunakan sendok. Semua telur mulai diambil dengan menggunakan sendok dan dipisahkan antara telur yang mati dan telur yang hidup bersamaan dengan dilakukannya penghitungan. Setelah selesai dilakukan penghitungan, kemudian telur yang hidup atau dibuahi dikembalikan kembali kedalam akuarium penetasan. Derajat
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
penetasan telur yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 8. Hatching rate dihitung dengan menggunakan rumus : ∑ telur yang menetas HR =
X 100% ∑ telur yang dihasilkan
Tabel 8. Derajat penetasan telur (HR) ikan batak Kegiatan pemijahan
Telur menetas (butir)
Telur tidak menetas (butir)
Total telur
HR (%)
Buatan
1009
421
1430
70,6
Derajat penetasan telur yang tinggi menandakan telur yang dihasilkan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti, pakan yang diberikan pada induk selama pemeliharaan, kondisi induk yang digunakan, dan umur induk yang siap dipijahkan. Pakan yang diberikan pada induk harus memiliki kandungan nutrisi yang lengkap dan kandungan protein yang tinggi serta mengandung vitamin E untuk mempercepat proses kematangan gonad dan menghasilkan telur yang berkualitas. Walaupun kematangan gonad induk sudah terpenuhi, terkadang induk tidak akan memijah atau pemijahan tertunda dan dapat menyebabkan telur terserap kembali ke dalam tubuh ikan sehingga telur yang dihasilkan mengalami atresia. Pada kegiatan pemijahan ini, pemijahan ikan batak secara buatan termasuk baik karena menurut Subagja.dkk (2005) derajat penetasan telur ikan batak berkisar antara 50-70% dari jumlah telur yang dihasilkan.
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
H.
Pemeliharaan larva Kegiatan pemeliharaan larva pada Instalasi Riset Plasma Nutfah Perikanan
Budidaya Air Tawar yaitu pengamatan setelah telur menetas menjadi larva. Karena wadah pemeliharaan larva dengan penetasan telur sama maka setelah telur semuanya menetas, air yang ada di akuarium diganti dengan air yang baru. Namun air yang baru ini sudah diaerasi terlebih dahulu. Paling banyak air yang diganti adalah 20% dari volume awal, larva terlihat mengumpul di sudut akuarium. Larva yang baru menetas masih memiliki yolksack pada tubuhnya sebagai sumber makanannya. Yolksack akan habis setelah larva berumur 5-7 hari. Larva yang mulai habis yolksacknya akan mulai aktif berenang.
Gambar 15. Larva yang masih memiliki yolksack a.
Pengelolaan Kualitas Air Pengelolaan kualitas air bertujuan menjaga kestabilan parameter kualitas
air yang sesuai dengan kebutuhan ikan. Air dalam akuarium pemeliharaan larva batak harus berkualitas baik dan memiliki suhu yang sama dengan suhu kolam induk ikan batak yaitu 21-25 C dan pH 6,5-8. Kekeruhan air pada air akuarium dapat diakibatkan oleh sebagian sebagian telur yang tidak menetas. Telur yang tidak menetas menyebabkan air berbau busuk. Sisa metabolisme ikan yang tersuspensi di dalam air juga dapat menyebabkan kekeruhan. Selama
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
pemeliharaan larva hingga larva siap untuk dipindahkan ke kolam pendederan pengontrolan kualitas air dilakukan dengan kegiatan penyiponan secara berkala. Penyiponan bertujuan untuk membuang sisa-sisa telur mati yang belum terbuang. Selain itu juga untuk membersihkan akuarium dari kotoran proses hasil metabolisme dan sisa pakan yang tidak dimakan larva. b.
Pemberian Pakan Pada tempat praktek kerja lapang setelah yolksack pada larva telah habis
maka larva diberikan pakan alami. Pakan alami yang biasa diberikan adalah artemia dan daphnia. Selain itu digunakan juga pakan buatan. Setelah larva berumur 10 hari, larva diberi pakan alami berupa artemia sebanyak satu kali sehari. Pakan yang diberikan kepada larva harus berukuran lebih kecil dari bukaan mulut. Larva yang berumur 14 hari diberi pakan alami daphnia sebanyak satu kali sehari. Setelah larva berumur 16 hari, larva diberi pakan laju yang dihaluskan sebanyak tiga kali sehari. Tabel 9. Pemberian pakan dan jenis pakan yang sesuai dengan umur benih ikan batak. No 1 2 3
Umur (hari) 10 14 20
Jenis pakan Artemia Daphnia Laju
Frekuensi pemberian/hari
Jumlah Pakan/hari
1 kali 1 kali 3 kali
100 instar 100 ekor 0,024 gr
Pakan alami umumnya sangat disukai oleh larva karena memiliki bentuk tubuh yang relatif kecil dan lunak, serta gerakan yang lambat sehingga memudahkan larva untuk memangsa pakan yang diberikan.
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
c.
Pencegahan Hama dan Penyakit Hama dan penyakit selama praktek kerja lapang tidak ditemukan. Namun
penyakit yang biasa menyerang ikan batak yaitu : 1.
Trichodina sp Trichodina sp termasuk golongan protozoa berbulu getar (bersilia). Trichodina sp merupakan ektoparasit yang menginfeksi tubuh dan sirip ikan. Populasi trichodina sp di air meningkat pada saat peralihan musim, dari musim panas ke musim dingin yaitu dimana suhu air berfluktuasi. Selain itu, faktor lain yang mendukung berkembangnya populasi trichodina sp adalah menurunnya kadar oksigen terlarut hingga kurang dari 4 ppm dan bahan organik yang tinggi di dalam perairan (Cahyono, 2001). Trichodina sp mempunyai sifat yang berkembang biak dengan cara pembelahan yang berlangsung di tubuh inang, mudah berenang secara bebas, dapat melepaskan diri dari inang, dan mampu hidup lebih dari dua hari tanpa inang. Parasit ini merupakan protozoa dari gololngan ciliata berukuran kurang lebih 50 um berbentuk bundar dengan sisi lateral berbentuk lonceng, memiliki cincin dentikel sebagai alat penempel dan memiliki silia di sekeliling tubuhnya. Gejala klinis ikan yang terinfeksi mengalami iritasi pada kulit, terlihat sering menggosok-gosokkan tubuhnya ke dinding kolam, produksi lendir berlebih, insang pucat, megap-megap sehingga ikan sering menggantung di permukaan air atau dipinggir kolam, nafsu makan menurun, gerakan ikan lemah, sirip ekor rusak, dan berwarna kemerahan akibat pembuluh darah kapiler pada sirip pecah.
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Pengendalian penyakit dapat dilakukan melalui perendaman dengan menggunakan bahan sebagai berikut : - larutan garam 500-1000 ppm selama 24 jam - larutan garam 2-3% selama 2-5 menit, diulang 3-4 hari - kalium permanganat (PK) 3 ppm, selama 24 jam 2.
Argulus sp Argulus sp adalah sejenis udang renik yang termasuk ke dalam famili argulidae dan merupakan ektoparasit, mempunyai bentuk tubuh bulat ppih seperti kutu, sehingga sering disebut fish louse (kutu ikan). Tubuhnya dilengkapi dengan alat yang digunakan untuk mengaitkan tubuhnya pada insang dan menghisap sari makanan. Gejala serangan Argulus sp adalah pendarahan di sekitar bekas gigitan Argulus sp pada tubuh ikan dan kutu tampak menempel pada tubuh ikan yang terserang (cahyono,2001). Selain itu, pertumbuhan ikan menurun karena selsel darah dimakan oleh Argulus sp serta ikan terlihat menggosokkan badannya pada benda keras di sekitarnya. (handajani dan samsundari, 2005). Pencegahan dan pengendalian Argulus sp menurut handajani dan samsundari (2005) dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : Usaha Pencegahan kolam dikeringkan selama 2-3 hari atau bila tidak mungkin dikeringkan dapat menggunakan CaCo3 dengan dosis 25 kg/ha, kemudian dibiarkan selama kurang lebih 3 minggu (jangan ditebari ikan dahulu).
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Akuarium yang ada Argulus sp dapat diberantas dengan cara mengeringkannya selama 24 jam. Usaha Pengendalian secara mekanis, ikan yang terinfeksi dapat langsung diambil dengan pinset atau untuk lebih memudahkan langsung diusap (rubbing) dengan tangan dari arah interior ke posterior, tangan terlebih dahulu diberi bedak talk. Secara kimiawi, dengan cara handdipping misalnya Lysol 1 : 500 selama 15 detik, DDT 1 : 1000 selama 15 detik. Ikan dimasukkan ke dalam bak yang berisi air bersih dan mengalir. Selain itu, dengan cara bathing seperti Neguvon 2-35% selama 3 menit dan Formalin 1 : 10000 selama 510 menit. Menurut cahyono (2001), pengedalian Argulus sp dapat dilakukan dengan merendam ikan yang terinfeksi dalam larutan Nh4Cl 1-1,5% selama 15 menit atau perendaman dalam larutan garam dapur (NaCl) 1,25% selama 15 menit. d.
Sampling Pertumbuhan Setelah telur menetas dan mulai diberi pakan alami maka perlu dilakukan
sampling. Sampling ialah pengambilan beberapa ekor ikan sebagai sampel yang mewakili dari jumlah keseluruhan ikan. Sampling bertujuan untuk mengetahui tingkat pertumbuhan, kesehatan, dan tingkat kebutuhan pakan ikan. Pada tempat praktek kerja lapang, sebelum larva diambil, aerasi diangkat atau dimatikan terlebih dahulu kemudian larva diambil dengan menggunakan scoopnet dan ditampung di dalam baskom. Kemudian panjang larva diukur satu
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
persatu setelah itu bobot larva ditimbang. Pengukuran panjang dengan menggunakan mistar atau kertas milimeter block sedangkan pengukuran berat badan dengan menggunakan timbangan analitik. Sampling pemijahan ikan batak dilakukan setiap 6 hari sekali dengan mengambil sampel sebanyak 20 ekor larva. e.
Tingkat Kelangsungan hidup Tingkat kelangsungan hidup (SR) adalah kemampuan untuk menyesuaikan
daur hidupnya secara keseluruhan dengan faktor dari dalam dan luar lingkungannya. Faktor luar berupa kualitas air, kondisi lingkungan, dan kualitas pakan. Sedangkan faktor dalam yaitu umur dan mempunyai kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan. Kualitas air dan kondisi lingkungan dapat memberikan pengaruh besar terhadap kelangsugan hidup ikan karena air sebagai tempat hidup harus dalam kondisi yang aman dan dapat menunjang kelangsungan hidup ikan. Parameter kualitas air harus dijaga dan dikontrol dengan baik karena perubahan kualitas air secara langsung akan memberikan pengaruh terhadap kelangsungan hidup ikan. Perubahan kualitas air dapat menyebabkan nafsu makan ikan menurun sehingga daya tahan tubuh ikan menjadi lemah bahkan ikan dapat dengan mudah terserang penyakit dan mati. Selain kualitas air dan kondisi lingkungan, kualitas pakan yang diberikan pada ikan juga dapat memberikan pengaruh bagi pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan. Penghitungan tingkat kelangsungan hidup yang dilakukan di Instalasi Riset Plasma Nutfah Perikanan Budidaya Air Tawar dengan menghitung jumlah
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
ikan pada awal penebaran dan jumlah ikan pada akhir pemeliharaan dan dihitung dengan menggunakan rumus : SR =
Nt x100% No
Keterangan : SR
= derajat kelangsungan hidup (%)
Nt
= jumlah ikan pada akhir pemeliharaan (ekor)
No
= jumlah ikan pada awal pemeliharaan (ekor)
Tingkat kelangsungan hidup ikan batak di Instalasi Riset Plasma Nutfah Perikanan Budidaya Air Tawar dapat di lihat pada tabel 10. Tabel 10. Tingkat kelangsungan hidup (SR) ikan batak dalam pemijahan buatan Ikan awal pemeliharaan (ekor)
Ikan akhir pemeliharaan (ekor)
SR (%)
1009
846
83,8
Kelangsungan hidup larva pada Instalasi Riset Plasma Nutfah Perikanan Budidaya Air Tawar selama pemeliharaan relatif tinggi. Hal ini terlihat pada tabel kelangsungan hidup larva mencapai 83%. Hal ini sesuai menurut pernyataan Astriani (2008) kelangsungan hidup larva ikan batak selama 20 hari pemeliharaan mencapai angka 80%. Kelangsungan hidup larva selain dipengaruhi oleh pakan juga dapat dipengaruhi oleh kualitas air dan kondisi larva itu sendiri. Kematian larva dapat diakibatkan karena terjadi kesalahan dalam penanganan atau ketidakmampuan larva untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya karena kematian larva terjadi pada hari ketiga pada saat masih diberikan pakan kuning telur. Jumlah larva yang diperoleh pada akhir pemeliharaan tidak sesuai dengan
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
jumlah larva yang mati. Hal ini menunjukkan bahwa pada saat pemeliharaan terdapat larva yang menghilang. Larva yang hilang ini dapat disebabkan karena pada saat dilakukan penyiponan kurang hati-hati sehingga pada saat penyiponan berlangsung terdapat larva yang ikut tersedot keluar.
4.4 Hambatan dan Kemungkinan Pengembangan Usaha 4.4.1
Hambatan Dalam suatu usaha tidak luput dari beberapa hambatan. Adapun hambatan
yang terjadi pada kegiatan praktek kerja lapang di Instalasi Riset Plasma Nutfah Perikanan Budidaya Air Tawar adalah sebagai berikut : 1. Cara pemeliharaan induk maupun benih kurang intensif dan kurang terkontrol pada lingkungan kolam pemeliharaan. 2. Pada saat musim hujan deras di Bogor terjadi pada saat menjelang sore, sehingga dapat menurunkan kapasitas plankton pada kolam. 3. Kurangnya sumber daya manusia dengan latar belakang pendidikan yang memadai. 4. Pelaksanaan Praktek Kerja Lapang adalah pada awal tahun, dan pada saat tersebut sumber dana dari pemerintah belum turun sehingga dapat menghambat kegiatan pembenihan ikan batak. 4.4.2
Rencana Pengembangan Usaha Rencana pengembangan usaha yang akan dilaksanakan oleh Instalasi Riset
Plasma Nutfah Perikanan Budidaya Air Tawar adalah penambahan area lahan perkolaman sehingga menjadi 5 Ha.
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan Dari kegiatan pembenihan ikan batak (Tor soro) yang dilakukan di Instalasi Riset Plasma Nutfah Perikanan Budidaya Air Tawar, Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar, Bogor, dapat disimpulkan bahwa : a. Pembenihan ikan batak meliputi pemeliharaan induk, persiapan kolam pemijahan, persiapan induk, pemijahan, persiapan kolam pemeliharaan larva, pemeliharaan larva, dan penetasan telur. b. Hambatan dari pembenihan ini yaitu cara pemeliharaan induk maupun benih, kurangnya SDM yang berlatang belakang pendidikan yang sesuai, pada awal tahun dana dari pemerintah belum turun sehingga dapat menghambat kegiatan pembenihan ikan batak.
5.2 Saran a. Kegiatan pemijahan ikan batak (Tor soro) sebaiknya dilakukan secara terjadwal dan terencana dengan baik agar stok benih dapat diperoleh secara berkesinambungan b. Kegiatan pemijahan induk ikan batak merupakan bagian yang cukup sulit sebab induk yang akan dipijahkan harus dalam keadaan matang gonad, oleh sebab itu sebaiknya pada saat seleksi dilakukan dengan teliti dan cermat. c. Kolam pemeliharaan induk jantan dan induk betina sebaiknya dipisahkan untuk mempermudah pada saat pelaksanaan seleksi induk
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
d. Pengontrolan kualitas air sebaiknya dilakukan secara terkontrol dan terjadwal, setiap minggu sekali untuk mengotrol pertumbuhan dan menghindari kejadian yang tidak diinginkan.
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
DAFTAR PUSTAKA
Affandi, R. dan Tang, U.M. 2001. Fisiologi Hewan Air. Unri Press. Pekanbaru.
Apriyadi. 2005. Pembenihan Ikan Baung (Mystus nemurus) di Balai Budidaya Air Tawar Sukabumi Jawa Barat. Laporan Praktik Kerja Lapang. Politeknik Negeri Lampung. Bandar Lampung.
Asih, S. 2005. Pembenihan Ikan Batak (Tor soro) secara Alami dan Buatan. Laporan Simposium Teknologi Pembenihan Ikan Batak dalam Mendukung Pelestarian dan Peluang Budidaya. Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar.
Astriani. 2008. Pemnebihan Ikan Batak (Tor soro) di Instalasi Riset Perikanana Budidaya Air Tawar Bogor Jawa Barat. Laporan Penelitian. Universitas Padjajaran.Jawa Barat.
Azwar, S. 1998. Metode Penelitian. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. 146 hal.
Barades, E. 2008. Pembenihan Ikan Batak (Tor soro) di Instalasi Riset Perikanan Budidaya Air Tawar Bogor Jawa Barat. Usulan Praktik Umum. Universitas Lampung. Bandar Lampung. Cholik, F., Jagatraya, A.G., Poernomo, R.P., dan Jauzi, A. 2005. Akuakultur Tumpuan Harapan Masa Depan Bangsa. PT. Victoria Kreasi Mandiri. Jakarta.
Desai, V.R. 2003. Synopsis of Biological Data on The Tor Mahseer Tor soro (Hamilton) from River Namada. FAO Fisheries Syopsis.
Effendie, M.I. 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama. Yogyakarta. 159 hal.
Gusrina. 2008. Budidaya Ikan untuk Jilid 3 untuk SMK. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. Departemen Pendidikan Nasional.
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Haryono dan A.H. Tjakrawidjaja. 2005. Pengenalan Jenis Ikan Tambra yang Bernilai Komersial Tinggi dan Telah Rawan Punah untuk Mendukung Domestikasinya. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. 15 hal.
Haryono. 2007. Tambra, Ikan Kancra dari Pegunungan Muller. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Kottelat, M., A.J. Whitten, S.N. Kartikasari and S. Wirjoatmodjo. 1993. Freshwater Fishes of Western Indonesia and Sulawesi. Periplus Edition. 221 pages.
Lingga, P. 2007. Ikan Mas Kolam Air Deras. Penebar Swadaya. Jakarta.
Mackinnon,K., G. Hatta, H. Halim dan A. Mangalik. 2000. The Ecology of Kalimantan. Prehalindo. Jakarta.
Narbuko, C. dan A. Achmadi. 2001. Metodologi Penelitian. Bumi Aksara. Jakarta. Hal. 72-83.
Nazir, M. 1999. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta. 62 hal.
Prihatman, K. 2000. Budidaya Ikan Mas. BAPPENAS. Jakarta. Subagja, J., S. Asih, dan R. Gustiano. 2006. Manajemen Induk dalam Pembenihan Ikan Tor soro. Media Akuakultur Vol 1:7-11.
Suryabrata, S. 1993. Metode Penelitian. C.V.Rajawali. Jakarta. 115 hal.
Sutrisna, D.H dan R. Sutarmanto. 2004. Pembenihan Ikan Air Tawar. Kanisius. Yogyakarta. 135 hal.
Tang, U.M. dan Affandi, R. 2002. Biologi Reproduksi. Pusat Penelitian Kawasan Pantai dan Perairan Universitas Riau. Pekanbaru.
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
LAMPIRAN
Lampiran 1. Peta Lokasi Praktek Kerja Lapang
Lokasi Instalasi Riset Plasma Nutfah Perikanan Budidaya Air Tawar
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 2. Denah Lokasi Instalasi Riset Plasma Nutfah Perikanan Budidaya Air Tawar Cijeruk, BRPBAT Bogor
11
8 9 7
10 6
4
3 1 2
5
Keterangan : 1. Kantor 2. Ruang pertemuan 3. Guest house 4. Hatchery depan 5. Kolam depan 6. Kolam tengah 7. Mess karyawan dan gudang pakan 8. Mess mahasiswa 9. Hatchery atas 10. Hatchery bawah 11. kolam belakang
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 3. Dokumentasi Kegiatan
(a)
PKL
(b)
(c)
(d)
(e)
(f)
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 3. Dokumentasi Kegiatan Keterangan gambar : a. persiapan induk b. induk yang siap dipijahkan di hapa c. telur sebelum dibuahi di bawah mikroskop d. telur sebelum dibuahi e. larva yang telah habis yolksack f. ovaprim
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 4. Data sampling panjang dan berat larva ikan batak selama 20 hari Sampel
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 ∑ Rata-rata
PKL
Hari ke-6 Panjang (cm) 1,2 1,2 1,2 1,2 1,1 1,2 1,2 1,2 1,1 1,2 1,2 1,2 1,2 1,1 1,2 1,2 1,2 1,1 1,2 1,2 22,4 1,12
Berat (gr)
0,24 0,012
Hari ke-12 Panjang (cm) 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1,4 1,3 1,3 1,3 1,3 1,4 1,3 1,4 1,3 1,4 1,3 1,4 1,4 1,3 1,4 26,7 1,34
Berat (gr)
0,27 0,014
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
Hari ke-18 Panjang (cm) 1,4 1,4 1,5 1,5 1,4 1,5 1,4 1,4 1,4 1,4 1,6 1,5 1,5 1,4 1,5 1,6 1,5 1,6 1,5 1,5 29,5 1,48
Berat (gr)
0,29 0,015
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 5. Analisa Usaha Pembenihan Ikan Batak A. Usaha Pembenihan Ikan Batak (Tor soro) 1. Lama pemeliharaan 1 tahun 2. Panen 4 kali dalam 1 tahun
3. Harga induk ikan batak Rp 3.000.000,- /set 4. Mortalitas 6,5 % (surviva rate 93,5 %) 5. Harga jual benih 3 bulan Rp 5.000,- /ekor 6. Tenaga kerja 1 orang Rp 300.000,-
B. Modal tetap dan biaya penyusutan 1. Induk batak 4 set @ Rp 3.000.000,-
(UE: 5 thn) =Rp 12.000.000,-
2. Kolam induk (6x12x1 m3) 1 buah @ Rp300.000,-(UE: 10 thn)=Rp 21.600.000,3. akuarium (1x0,5x0,3 m3) 24 buah @ Rp150.000,-(UE: 10 thn)=Rp 3.600.000,4. rak akuarium 2 buah @ Rp 800.000,-
(UE: 5 thn) =Rp 1.600.000,-
5. water pump dan filter 24 set @ Rp 75.000,-
(UE: 2 thn) =Rp 1.800.000,
6. Hi blow 1 set @ Rp 750.000,-
(UE: 3 thn) =Rp
Jumlah
750.000,-
= RP 41.350.000,-
C. Biaya tetap dan biaya tidak tetap ( tahun) Biaya tetap
PKL
1. Penyusutan modal
= Rp 6.390.000,-
2. Tenaga kerja (1 orang)
= Rp 3.600.000,-
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Jumlah
= Rp 9.990.000,-
Biaya tidak tetap 1. Pakan
= Rp 2.800.000,-
2. Listrik
= Rp 1.200.000,-
3. Tabung oksigen
= Rp
400.000,-
4. Ovaprim
= Rp
800.000,-
5. Plastik
= Rp
480.000,-
6. Saringan ikan
= Rp
20.000,-
7. Spuit
= Rp
40.000,-
8. artemia
= Rp
350.000,-
jumlah
= Rp 6.090.000,-
D. Total penerimaan (total revenue) 1 tahun Penerimaan benih 1162 ekor x 4 x 0.93 % x 5000 = Rp 21.613.200,Jumlah
= Rp 21.613.200,-
E. Total biaya Biaya tetap + Biaya tidak tetap = Rp 9.990.000,- + Rp 6.090.000,- = Rp 16.080.000,-
F. keuntungan Total penerimaan – Total biaya = Rp 21.613.200,- - Rp 16.080.000,= Rp 5.533.200,-
G. payback period Modal Tetap / Keuntungan = Rp 41.350.000,- / Rp 5.533.200,-
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
= Rp 7,47
F. Break even point (BEP) Biaya tetap / ( 1 – ( value/total revenue ) = Rp 9.990.000,- / ( 1 – ( 471,01/21.613.200) = Rp 9.990.217,79 G. Return of Cost Ratio (R/C) Total revenue / total biaya = Rp 21.613.200,- / Rp 16.080.000,= Rp 1,34
PKL
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN BATAK ...
NURIE GALUH KUSUMA AZHARI