Bab ini terdiri dari uraian tentang Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Kerangka Teori, Definisi Konsep, Definisi Operasional, dan Sistematika Penulisan. BAB II METODE PENELITIAN Bab ini menguraikan tentang Bentuk Penelitian, Lokasi Penelitian, Populasi dan Sampel Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Teknik Penentuan Skor, dan Teknik Analisa Data yang diterapkan dalam penelitian ini. BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN Bab ini memuat tentang gambaran umum atau karakteristik lokasi penelitian. BAB IV PENYAJIAN HASIL PENELITIAN Bab ini memuat penyajian data-data yang diperoleh selama penelitian di lapangan atau berupa dokumen-dokumen yang akan dianalisis. BAB VI ANALISA DAN INTERPRETASI DATA Bab ini membuat pembahasan atau interpretasi dari data-data yang disajikan pada bab-bab sebelumnya. BAB VI PENUTUP Bab ini memuat kesimpulan dan saran yang diperoleh atas hasil peneltian yang telah dilakukan.
BAB II METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian
32 Universitas Sumatera Utara
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Adapun metode korelasional adalah metode penelitian yang maneliti hubungan antara variabel-variabel yang ada. Metode korelasional bertujuan meneliti sejauh mana variabel yang satu memiliki hubungan sebab-akibat dengan variabel yang lain. B. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di PT. Perkebunan Nusantara IV Medan yang beralamat di Jalan Letjen. Suprapto No. 2 Medan. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Menurut Sugiono (2005: 90) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan
oleh
peneliti
untuk
dipelajari
dan
kemudian
ditarik
kesimpulannya. Berdasarkan penjelasan diatas, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV Medan yang telah mengikuti Pendidikan dan Pelatihan yang berjumlah 800 orang.
2. Sampel Untuk penetuan sampel di PT. Perkebunan Nusantara IV Medan, penulis mengutip pendapat Singarimbun (1995: 152) Sampel adalah sebagai bagian dari populasi yang menjadi sumber data sebenarnya. Dengan kata lain, sampel adalah
33 Universitas Sumatera Utara
bagian dari populasi. Pengabilan sampel dimaksudkan sebagai representatif dari seluruh populasi, sehingga kesimpulannya juga berlaku bagi keseluruhan populasi. Menurut Arikunto (2003: 5), apabila populasi kurang dari 100 orang maka diambil dari keseluruhannya. Namun apabila jumlah populasinya lebih dari 100 orang, maka sampel yang diambil sebesar 10%-15%-20%-25% atau lebih. Dengan demikian peneliti mengambil 10% dari jumlah populasi untuk dijadikan sampel, maka sampel penelitian ini adalah (n) 10% x 800 orang = 80 (sebanyak 80 orang ). D. Teknik Pengumpilan Data Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua macam data menurut klarifikasi jenis dan sumbernya, yaitu: 1. Teknik Pengumpulan Data Primer Yaitu pengumpulan data yang dialakukan secara langsung ke lokasi penelitian untuk mendapatkan data yang lengkap dan berkaitan dengan masalah yang diteliti. Pengumpulan data primer dapat dialkukan dengan cara sebagai berikut: a. Kuesioner (Angket) adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai suatu masalah atau bidang yang akan diteliti, yang bertujuan memperoleh informasi yang relevan, serta informasi yang dibutuhkan secara serentak (Narbuko dan Achmadi, 2004: 76). Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan yang dilengkapi alternatif jawaban.
34 Universitas Sumatera Utara
b. Observasi adalah kegiatan mengamati secara langsung dengan mencatat gejala-gejala yang ditemukan dilapangan serta menjaring data yang tidak terjangkau. 2. Teknik Pengumpulan Data Sekunder Yaitu, pengumpulan data dan informasi yang diperlukan atau diperoleh melalui catatan-catatan tertulis lainnya yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. a. Penelitian Kepustakaan Yaitu, pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah, pendapat para ahli yang memiliki relevansi dengan masalah yang diteliti. b. Studi Dokumentasi Yaitu, teknik yang digunakan dengan menelaah catatan tertulis, dokumen, arsip yang menyangkut masalah yang diteliti yang berhubungan dengan instansi terkait. E. Teknik Penentuan Skor Dengan adanya penyebaran angket yang berisikan beberapa pertanyaan yang akan diajukan kepada responden, maka ditentukan skor dari setiap pertanyaan. Teknik pengukuran skor yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala
ordinal
untuk
menilai
jawaban
responden
yang
kemudian
ditransformasikan lagi menjadi skala interval. Adapun skor dari setap pertanyaan yang ditentukan adalah sebagai berikut: 1. Untuk jawaban alternatif “a” diberi skor 5
35 Universitas Sumatera Utara
2. Untuk jawaban alternatif “b” diberi skor 4 3. Untuk jawaban alternatif “c” diberi skor 3 4. Untuk jawaban alternatif “d” diberi skor 2 5. Untuk jawaban alternatif “e” diberi skor 1 Kemudian untuk menentukan kategori jawaban responden dari masing-masing variabel apakah tergolong tinggi, sedang, rendah, terlebih dahulu ditetapkan kelas intervalnya. Berdasarkan alternatif jawaban dari masing-masing responden, ditentukan kelas intervalnya dengan perhitungan, sebagai berikut: Skor tertinggi-skor terendah Banyaknya bilangan Maka diperoleh:
Maka diperoleh n =
5 1 0,80 5
Dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban responden untuk masingmasing variabel, yaitu: Skor untuk sangat rendah
= 1.00 - 1.80
Skor untuk kategori rendah
= 1.81 - 2.61
Skor untuk kategori sedang
= 2.62 – 3.42
Skor untuk kategori tinggi
= 3.43 – 4.23
Skor untuk kategori sangat tinggi = 4.25 – 5.00 1. Teknik Analisa Data
36 Universitas Sumatera Utara
Teknik analisa data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisa data kuantitatif yang digunakan untuk menguji hubungan/pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat dengan menggunakan perhitungan statistik. Adapun metode statistik yang digunakan dalam mengelola data penelitian ini adalah sebagai berikut: 2.
Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Kualitas pengumpulan data dengan menggunakan metode kuantitatif
sangat ditentukan oleh kualitas atau instrument alat pengumpulan data yang digunakan. Suatu instrument data penelitian dikatakan berkualitas dan dapat dipertanggung jawabkan jika sudah terbukti validitas dan reliabilitasnya yang harus disesuaikan dengan instrument yang digunakan dalam mengelola data penelitian. a. Uji Validitas Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Instrument dapat dikatakan valid jika terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas konstruk. Uji validitas digunakan rumus korelasi Product Moment Pearson (Arikunto, 2006: 72): r xy =
N .
N . ( )( ) 2
( ) 2 N . 2 ( ) 2
keterangan: r xy
= koefisien korelasi anatara gejala x dan y
37 Universitas Sumatera Utara
N= Jumlah sampel ∑x= Jumlah skor x ∑y= Jumlah skor y ∑xy= Jumlah hasil kali antara x dan y Nilai rhitung yang diperoleh kemudian diuji signifikansi koefisien korelasinya dengan rumus Uji-t ( Suharyadi, 2004: 466) yaitu:
t
r n2 t r2
Nilai rhitung yang diperoleh kemudian dikonsultasikan dengan ttabel. Bila thitung dari rumus diatas lebih besar dari ttabel. ( thitung
> ttabel
), maka dinyatakan valid, dan
sebaliknya jika thitung lebih kecil dari ttabel ( thitung > ttabel), maka dinyatakan tidak valid. b. Uji Reliabilitas Instrumen Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih. Dengan kata lain, reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan internal consistency dengan Teknik Belah Dua (Split Half) yang dianalisis dengan rumus Spearman Brown, dimana butir-butir instrumen dibelah menjadi dua kelompok, yaitu kelompok instrumen ganjil dan kelompok instrumen genap (Sugiyono, 2005 : 126) Rumus Spearman Brown adalah sebagai berikut :
38 Universitas Sumatera Utara
𝑟𝑖 −
2𝑟𝑏 1 + 𝑟𝑏
Keterangan : ri= realiabilitas internal seluruh instrumen rb= korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua 3.
Koefisien Korelasi Product Moment Teknik analisa ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya dan tinggi
rendahnya hubungan antar variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) (Sugiyono, 2005: 212). Cara perhitungannya menggunakan rumus sebagai berikut: 𝑟𝑥𝑦 =
𝑁.∑ 𝑥𝑦−(∑ 𝑥)(∑ 𝑦) 2
2
√[(𝑁.∑ 𝑥2 )−(∑ 𝑥) ){(𝑁. ∑ 𝑦2 )−(∑ 𝑦) )]
Keterangan: rxy= Koefisien korelasi antara gejala x dan y N= Jumlah Sampel ∑x= Jumlah skor x ∑y= Jumlah skor y ∑xy= Jumlah hasil kali antara x dan y Untuk melihat hubungan antara kedua variabel dari hasil perhitungan, maka dapat dirumuskan dengan memberikan tiga kemungkinan mengenai hubungan antara kedua variabel yaitu : a.
Nilai rxy positif artinya kedua variabel menunjukkan hubungan positif dimana kenaikan nilai variabel pertama diikuti dengan variabel yang lain.
39 Universitas Sumatera Utara
b.
Nilai rxy negatif artinya kedua variabel menunjukkan hubungan negatif dimana kenaikan nilai variabel pertama diikuti oleh turunnya variabel kedua.
c.
Nilai r sama dengan nol artinya kedua variabel tidak menunjukkan hubungan dimana variabel pertama tetap meskipun variabel lain berubah. Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi atau rendah antara kedua
variabel berdasarkan nilai r (koefisien korelasi) digunakan penafsiran atau interpretasi angka (Sugiyono, 2005 : 149), yaitu: Tabel 2.1 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval koefisien Antara 0,00- 0,199
Tingkat Hubungan Sangat rendah
Antara 0,20- 0,399 Antara 0,40- 0,599 Antara 0,60- 0,799 Antara 0,80-1,000
Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi
Dari nilai rxy yang diperoleh dapat dilihat secara langsung melalui tabel korelasi untuk mengetahui apakah nilai r yang diperoleh berarti atau tidak. Tabel korelasi ini mencantumkan batas-batas r yang signifikan. Ketentuannya adalah bila rhitung lebih kecil dari rtabel (rhitung< rtabel) maka Ho diterima dan Ha ditolak. Sebaliknya, apabila rhitung lebih besar dari rtabel (rhitung> rtabel) maka Ha diterima. Tabel korelasi ini mencantumkan batas-batas r signifikan tertentu, dalam hal ini yang signifikan 5%. Bila nilai r tersebut adalah signifikan berarti hipotesa kerja/hipotesa alternatif dapat diterima. Pada korelasi product moment, data harus berskala interval maka data berskala ordinal harus ditransformasikan terlebih dahulu menjadi skala interval dengan tahapan-tahapan sebagai berikut: 40 Universitas Sumatera Utara
a.
Memperhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang disebarkan pada setiap butir ditentukan beberapa orang yang mendapat skor 1,2,3,4 dan 5 yang disebut frekuensi
b.
Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut proporsi,
c.
Menentukan nilai proporsi kumulatif dengan jalan menjumlahkan nilai proporsi secara berurutan perkolom skor,
d.
Menggunakan tabel distribusi normal, hitung nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif yang diperoleh,
e.
Menentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh dengan menggunakan nilai tabel tinggi densitas dengan rumus: δ(Z)-
f.
√2𝜋
𝑒 (–
𝑧2 ) , −∞ < 𝑍 + ∞ 2
Menentukan nilai setiap skala untuk setiap kategori 𝑠𝑐𝑎𝑙𝑒 =
g.
1
(𝐷𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 𝑎𝑡 𝑙𝑜𝑤𝑒𝑟 𝑙𝑖𝑚𝑖𝑡) − (𝐷𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 𝑎𝑡 𝑢𝑝𝑝𝑒𝑟 𝑙𝑖𝑚𝑖𝑡) (𝐴𝑟𝑒𝑎 𝐵𝑒𝑙𝑜𝑤 𝑢𝑝𝑝𝑒𝑟 𝑙𝑖𝑚𝑖𝑡) − (𝐴𝑟𝑒𝑎 𝐵𝑒𝑙𝑜𝑤 𝐿𝑜𝑤𝑒𝑟)
Hitung skor (nilai hasil transformasi) untuk setiap kategori melalui persamaan 𝑆𝑐𝑜𝑟𝑒 = 𝑆𝑐𝑎𝑟𝑒 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒 + |𝑆𝑐𝑎𝑟𝑒 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒 min | + 1 Tahapan-tahapan diatas telah ditransformasikan kedalam sebuah program
MSI (Methode of Succesivbe Interval) yang dirancang oleh Drs. Rasyudin Ginting, M.Si. Program MSI sebagai penyempurnaan dari program-program yang telah ada sebelumnya. Mentransformasikan data skala ordinal menjadi data skala interval yang berguna untuk memenuhi sebagian dari syarat analisis parametrik yang mana data setidak-tidaknya berskala interval.
41 Universitas Sumatera Utara
4. Uji Signifikansi Koefisien Korelasi (Uji “t”) Untuk mengetahui apakah diantara dua variabel terdapat hubungan yang independen atau tidak, maka perlu dilakukan uji independen. Hipotesis yang harus diujikan adalah Ho : ρ = 0, melawan Ha : ρ≠ 0. Dimana sampel yang diambil dari populasi normal bervariabel dua berukuran n memiliki koefisien korelasi r, maka dapat digunakan uji statistik t dengan rumus (Suharyadi, 2004 : 466) : 𝑡=
𝑟√𝑛 − 2 √1 − 𝑟 2
Keterangan : t = nilai hitung r = nilai koefisien korelasi n = jumlah data pengamatan Hasil thitung kemudian dikonfirmasi pada nilai ttabel untuk mengetahui sejauh mana hasil penelitian memenuhi syarat kelayakan data secara empiris. Kriteria pengujian adalah jika harga thitung< ttabel, maka hipotesis alternatif ditolak dan jika harga thitung> ttabel, maka hipotesis alternatif diterima. Selanjutnya untuk taraf nyata = α, maka hipotesis diterima jika – 𝑡(1−1⁄
2)
𝛼
2)
𝛼
, dimana
distribusi t yang digunakan mempunyai dk = (n-2). Dalam hal lainnya Ho ditolak. Bentuk alternatif untuk menguji hipotesis Ho bisa Ha : ρ> 0 atau Ha : ρ< 0. Yang pertama merupakan uji pihak kanan sedangkan yang kedua merupakan uji pihak kiri. Daerah kritis pengujian harus disesuaikan dengan alternatif yang diambil.
42 Universitas Sumatera Utara
5. Koefisien Determinasi Koefisien determinan digunakan untuk mengetahui berapa persen besarnya pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Adapun rumus koefisien determinasi “D” yaitu (Sugiyono, 2005 : 212) : D = (rxy)2 x 100% Keterangan : D = koefisien determinan rXY = koefisien korelasi product moment antara X dan Y.
6. Regresi Linier Sederhana Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal/sebab akibat satu variabel independen (variabel bebas) dengan satu variabel dependen (variabel terikat). Persamaan umum regresi linier sederhana adalah (Sugiyono, 2005 : 204-206): Y = a +bX Keterangan: Y= Subjek dalam variabel dependen yang dipredisikan a= konstanta (nilai Y apabila X = 0 ) b = angka arah atau koefisien regresi peningkatan atau penurunan variabel X= Subjek variabel independen yang mempunyai nilai tertentu. Harga a dan b dapat dicari dengan rumus sebagai berikut: (∑ 𝑌𝑖)(∑ 𝑥𝑖 2 ) − (∑ 𝑋𝑖)(∑ 𝑋𝑖𝑌𝑖) 𝑎= 𝑛. ∑ 𝑥 2 𝑖 − (∑ 𝑋𝑖)2
43 Universitas Sumatera Utara