BAB III METODE PENELITIAN
A.
Waktu dan Tempat Penelitian Data-data yang akan digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder adalah sumber data yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara. Adapun data sekunder dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan yang di publikasikan setiap tahun pada periode tahun 2010-2013. Data didapat dari laporan keuangan tahunan perusahaan yang diperole dari
situs
Bursa
Efek
Indonesia
yaitu www.idx.co.id,
Indonesian Capital Market Directory (ICMD). B.
Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kausalitas. Metode penelitian kausalitas adalah penelitian yang menjelaskan pengaruh antara variabel dependen dengan variabel independen yaitu pengaruh
kepemilikan institusional, ukuran perusahaan dan leverage
terhadap manajemen laba riil. C.
Definisi dan Operasionalisasi Variabel Definisi operasional variabel adalah suatu definisi yang diberikan pada
suatu
variabel
atau
dengan
cara
memberikan
arti
atau
menspesifikasikan kegiatan ataupun membenarkan operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut.
26
27
1.
Manajemen Laba Riil Manajemen laba riil dapat didefinisikan kegiatan manajemen laba
melalui manipulasi aktivitas riil merupakan kegiatan yang berangkat dari praktik operasional yang normal, yang dimotivasi oleh manajer yang berkeinginan untuk menyesatkan beberapa stakeholder untuk percaya bahwa tujuan pelaporan keuangan tertentu telah dipenuhi dalam operasi normal. Kegiatan manipulasi aktivitas riil sebenarnya tidak memberikan kontribusi untuk nilai perusahaan walaupun mungkin tujuan para manajer tercapai dalam penentuan target laba yang mereka harapkan. Tindakan manajemen laba diukur dengan nilai arus kas abnormal dan biaya produksi abnormal, penelitian ini menggunakan model yang digunakan dalam penelitian Roychowdhury (2006) yaitu : a) Tingkat arus kas operasi abnormal
Arus kas operasi abnormal merupakan nilai absolut dari CFO actual dikurangi tingkat CFO normal yang dihitung dari koefisien model regresi. b) Tingkat biaya produksi abnormal. Biaya produksi ditentukan dari total COGS ditambah perubahan dari persediaan selama tahun berjalan.
28
Biaya produksi abnormal merupakan nilai absolut dari biaya produksi actual dikurangi tingkat biaya produksi normal yang dihitung dari koefisien model regresi. Di mana : CFOit
: Arus kas operasi perusahaan i pada tahun t
PRODit
: Biaya produksi perusahaan i pada tahun t, ditentukan dengan COGSit + Δ INVit
Salesit
: Penjualan bersih perusahaan i pada tahun t
Δ Salesi t-1 : Pertumbuhan penjualan bersih perusahaan i dari tahun t-2 ke t-1 Δ Salesi t
: Pertumbuhan penjualan bersih perusahaan i dari tahun t-1 ke t
Assetsi,t-1
2.
: Total asset perusahaan i pada tahun t-1
Kepemilikan Institusional Kepemilikan institusional adalah jumlah kepemilikan saham oleh pihak
institusi. Kepemilikan institusional memiliki kemampuan untuk mengendalikan pihak manajemen melalui proses monitoring secara efektif sehingga dapat mengurangi manajemen laba. Persentase saham tertentu yang dimiliki oleh institusi dapat mempengaruhi proses penyusunan laporan keuangan yang tidak menutup kemungkinan
terdapat
akrualisasi
sesuai
kepentingan
pihak
manajemen (Boediono, 2005). Indikator yang digunakan untk mengukur kepemilikan institusional adalah dengan skala rasio melalui jumlah saham yang
29
dimiliki oleh investor institusional dibandingkan dengan total saham perusahaan (Guna dan Herawaty,2010).
3.
Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan dapat dinyatakan dalam total aktiva, Penjualan dan
kapitalisasi pasar (Sudardmadji dan Sularto 2007). Ukuran perusahaan dalam penelitian ini di ukur dengan menggunakan hasil logaritma natural dari (kapitalisasi pasar). Kapitalisasi pasar merupakan nilai sebuah perusahaan berdasarkan perhitungan harga pasar dikalikan dengan jumlah saham yamg beredar . Ukuran perusahaan = Ln Total Asset
4.
Leverage Leverage adalah perbandingan antara total kewajiban dengan total aktiva
perusahaan. Rasio ini menunjukan besarnya aktiva yang dimiliki perusahaan yang dibiayai hutang. Rasio Leverage menunjukan seberapa besar asset didanai dengan hutang. Persamaan yang digunakan untuk menghitung leverage adalah sebagai berikut ( Horne dan Wachowich,2009).
30
Tabel 3.1 Operasional Variabel dan Skala Pengukuran No
Variabel
Indikator
Skala
1
Kepemilikan institusional (X1)
Rasio
2
Leverage (X2)
Rasio
3
Ukuran Persusahaan (X3)
4
Manajemen Laba Riil (Y)
Ln Total Asset
Sumber: Data diolah D.
Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Menurut Sugiyono (2010:115) : “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek / subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sampai penelitian ini berlangsung sebanyak 140 (seratus empat puluh) perusahaan selama periode 2010 sampai 2013, yaitu terdiri dari: a. Sub sektor Semen (5 perusahaan) b. Sub sektor Keramik Porselin dan Kaca (6 perusahaan) c. Sub sektor Logam dan Sejenisnya (16 perusahaan) d. Sub sektor Kimia (10 perusahaan) e. Sub sektor Plastik dan Kemasan (13 Perusahaan)
Rasio
Rasio
31
f. Sub sektor Pakan Ternak (4 perusahaan) g. Sub sektor Kayu dan Pengolahannya (2 Perusahaan) h. Sub sektor Pulp dan Kertas (7 perusahaan) i. Sub sektor Mesin dan Alat Berat (1 perusahaan) j. Sub sektor Otomotif dan Komponen (12 perusahaan) k. Sub sektor Tekstil dan Garment (18 perusahaan) l. Sub sektor Alas Kaki (2 perusahaan) m. Sub sektor Kabel (6 perusahaan) n. Sub sektor Elektronika (1 perusahaan) o. Sub sektor Makanan dan Minuman (15 perusahaan) p. Sub sektor Rokok (4 perusahaan) q. Sub sektor Farmasi (10 perusahaan) r. Sub sektor Kosmetik dan Keperluan Rumah Tangga (4 perusahaan) s. Sub sektor Peralatan Rumah Tangga (4 perusahaan) 2. Sampling Sampel adalah sebagian dari elemen populasi yang diteliti. Pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga dapat diperoleh sampel yang benar-benar dapat mewakili populasi sebenarnya, dengan kata lain sampel harus representative. Pemilihan sampel penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling
dengan tujuan untuk
mendapatkan sampel yang representative sesuai dengan kriteria yang ditentukan (Indriantoro dan Supomo, 2002:131).
32
Adapun kriteria yang digunakan untuk memilih sampel adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan yang telah listing di Bursa Efek Indonesia dalam kurun waktu tahun 2010 sampai dengan tahun 2013 2. Laporan keuangan yang dipublikasikan harus bersifat audited dalam kurun waktu tahun 2010 sampai dengan tahun 2013 3. Data-data mengenai variabel penelitian yang akan diteliti tersedia lengkap dalam laporan keuangan tahunan perusahaan yang diterbitkan pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2013. 4. Perusahaan yang tidak mengalami kerugian pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2013. 5. Perusahaan menyajikan laporan keuangan dalam mata uang rupiah. Tabel 3.2 Prosedur Pemilihan Sampel Kriteria Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI pada 2010 – 2013 Perusahaan yang tidak memiliki tanggal publiksi Perusahaan memiliki laba negative selama tahun 2010- 2013 Perusahaan yang tidak mempublikasikan laporan keuangan Perusahaan yang menyajikan laporan keuangan tidak dalam mata uang rupiah pada tahun 2010 – 2013 Jumlah perusahaan sampel penelitian Sumber: www.idx.co.id
Jumlah Perusahaan 140 (17) (60) (8) (12) 43
Data hasil penyeleksian tersebut di atas maka diperoleh perusahaan sample pada periode tahun 2010 -2013, berikut daftar perusahaan sample penelitian tersebut.
33
Tabel 3.3 Daftar Perusahaan Sampel No 1 2 4 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 33 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
Kode Saham ADES AISA ALMI AMFG ASII AUTO BATA BRNA BUDI CEKA CPIN DLTA DVLA EKAD GDST GGRM GJTL HMSP IGAR IMAS INAI INDF INTP JPFA JPRS KAEF KBLI KDSI KICI KLBF LION LMPI LMSH LPIN MAIN MERK MLBI MRAT MYOR SMCB SMGR SMSM
Sumber: Data diolah,2015
Nama Perusahaan Akasha Wira International Tbk Tbk Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk Alumindo Light Metal Industry Tbk Asahimas Flat Glass Tbk Astra International Tbk Astra Otoparts Tbk Sepatu Bata Tbk Berlina Tbk Pt Budi Starch & Sweetener Tbk. Pt Wilmar Cahaya Indonesia Tbk. Charoen Pokphand Indonesia Tbk Delta Djakarta Tbk Darya-Varia Laboratoria Tbk Ekadharma International Tbk Gunawan Dianjaya Steel Tbk Gudang Garam Tbk Gajah Tunggal Tbk Hm Sampoerna Tbk Champion Pacific Indonesia Tbk Indomobil Sukses Internasional Tbk Indal Aluminium Industry Tbk Indofood Sukses Makmur Tbk Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Japfa Comfeed Indonesia Tbk Jaya Pari Steel Tbk Kimia Farma (Persero) Tbk Kmi Wire And Cable Tbk Kedawung Setia Industrial Tbk Kedaung Indah Can Tbk Kalbe Farma Tbk Lion Metal Works Tbk Langgeng Makmur Industri Tbk Lionmesh Prima Tbk Multi Prima Sejahtera Tbk Malindo Feedmill Tbk Merck Tbk Multi Bintang Indonesia Tbk Mustika Ratu Tbk Mayora Indah Tbk Holcim Indonesia Tbk Semen Indonesia (Persero) Tbk Selamat Sempurna Tbk
34
E.
Teknik Pengumpulan Data Pada suatu penelitian, metode pengumpulan data menjadi salah satu faktor
yang dapat mempengaruhi hasil penelitian dan mempunyai
tujuan yaitu mengungkapkan fakta variabel yang diteliti. Hal ini dikarenakan dengan pemilihan metode yang tepat akan dapat diperoleh data yang akurat, sehingga tujuan dilaksanakannya penelitian akan tercapai. Penelitian ini menggunakan data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain, tidak langsung dari subyek penelitiannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kepustakaan yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mencatat data dari laporan-laporan, catatan dan arsip-arsip yang ada di beberapa sumber. Pada penelitian ini sumber yang digunakan yaitu buku-buku literature, perpustakaan, jurnal ilmiah, internet, dan sumber-sumber lain yang relevan dengan data yang dibutuhkan. Data yang terdapat pada penelitian ini diperoleh dari BEI tahun 2010sampai dengan 2013. F.
Metode Analisis Untuk menganalisis data yang diperoleh dalam penelitian ini digunakan teknik analisis sebagai berikut: 1.
Penelitian Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi tentang
suatu data yang dilihat melalui nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum range, kurtosis, dan skewness. Skewness
35
mengukur kemencengan dari data dan kurtosis mengukur puncak dari distribusi data. Data yang terdistribusi secara normal
mempunyai
nilai
skewness dan kurtosis mendekati nol (Ghozali, 2009). 2.
Uji Asumsi Klasik Analisis asumsi klasik yang harus dipenuhi untuk menghasilkan
keputusan adalah melalui uji F dan uji t tidak boleh bias dengan melakukan uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi. a. Uji Normalitas Pengujian normalitas bertujuan untuk menguji apakah model statistik variabel-variabel penelitian mempunyai distribusi normal atau tidak normal. Untuk menguji normalitas data digunakan uji kolmogorov–smirnov dengan menggunakan tingkat signifikansi 5%. b. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi dapat dikatakan baik jika variabel-variabel independennya tidak saling berkorelasi. Pengujian multikolinieritas dapat dilakukan dengan melihat Varian Inflation Factor (VIF) dan tolerance value (nilai toleransi) diantara variabel independen. Jika nilai VIF < 10 atau nilai tolerance > 0.10, maka tidak terjadi multikolinieritas. Tolerance yaitu mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya.
36
c. Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah
Uji heteroskedastisitas
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan kepengamatan lain. Jika varians dari residual satu pengamatan kepengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Model regresi yang baik adalah model yang homoskedastisitas atau model yang tidak terjadi heteroskedastisitas, dengan dasar analisis: 1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
yang
menyempit),
teratur
(bergelombang,
maka
melebar
mengindikasikan
kemudian
telah
terjadi
heteroskedastisitas. 2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah
angka
0
pada
sumbu
Y,
maka
tidak
terjadi
heteroskedastisitas. d. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi. Salah satu cara untuk mengetahui ada atau tidak nya autokorelasi adalah dengan uji Durbin-Watson (DW).
37
3.
Uji Hipotesis Analisis
ini
digunakan
untuk
mengetahui
apakah
semua
variabel independen mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Pengujian terhadap hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan dengan cara sebagai berikut: a) Uji Koefision Determinasi (R2) Koefisien
Determinasi
(R²)
digunakan
untuk
mengetahui
persentase pengaruh variabel independent terhadap perubahan variabel dependen.
Dari
sini
akan
diketahui
seberapa
besar variabel
dependen akan mampu dijelaskan oleh variabel independennya, sedangkan sisanya dijelaskan oleh sebab-sebab lain di luar model. Apabila R² sama dengan 0, maka tidak ada sedikitpun persentase pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen, atau dapat dijelaskan bahwa variabel independen yang digunakan dalam model tidak menjelaskan variasi variabel dependen. Sebaliknya jika R² sama dengan 1 maka persentase pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen adalah sempurna atau 100%. b) Uji F (simultan) Uji F digunakan untuk menguji besarnya pengaruh dari seluruh variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen. Tingkat signifikan yang digunakan adalah sebesar 5% dengan level of confidence 95% (α = 0.05) dan degree of freedom (n-
38
k) dan (k-1), dimana n adalah jumlah observasi dan (k) adalah jumlah variabel. Pembuktiannya dilakukan dengan cara membandingkan tingkat signifikan pada nilai Fhitung dengan nilai Ftabel dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut: 1) Jika Fhitung > dari Ftabel, berarti Ha diterima dan Ho ditolak. 2) Jika Fhitung < dari Ftabel, berarti Ha ditolak dan Ho diterima. Tujuannya adalah untuk membuktikan apakah semua variabel independen (X1, X2 dan X3) berpengaruh terhadap variabel dependen (Y). c) Uji t (parsial) Uji t digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari variabel independennya. Tingkat signifikan yang digunakan adalah sebesar 5%, dengan level of confidence 95% (α = 0.05) dan degree of freedom (n-k-1), dimana (n) adalah jumlah observasi dan (k)
adalah
jumlah
variabel.
Uji
ini
dilakukan dengan
membandingkan tingkat signifikan nilai thitung dengan nilai ttabel dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut: 1) Jika thitung > dari ttabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak, hal ini berarti ada pengaruh persamaan tingkat profitabilitas, risiko keuangan dan nilai perusahaan terhadap praktik perataan laba. 2) Jika thitung < dari ttabel, berarti Ha ditolak dan Ho diterima, hal ini berarti tidak ada pengaruh antara tingkat profitabilitas, risiko keuangan dan nilai perusahaan terhadap praktik perataan laba.
39
4.
Analisis Statistik Metode analisis data dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear
berganda digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh kepemilikan institusional, ukuran perusahaan,
dan Leverage terhadap
Manajemen Laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Perhitungan
analisis
regresi
linear
berganda
dapat
sebagai berikut: Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 e Dimana: Y
= Manajemen Laba
Α
= Konstanta
β1, β2, β3
= Koefisien Regresi Variabel X1 X2 dan X3
X1
= Kepemilikan Institusional
X2
= Ukuran Perusahaan
X3
= Leverage
e
= unsur gangguan (error)
diformulasikan