Indonesia Woodworking Magazine
No.
39
Oktober 2013
communication and educational media
SPECIAL REPORT
AHEC
Melangkah Lebih Maju EKAMANT SOLUTION
High Gloss
Sanding Hsu Chi Pen,
Direktur PT Mauson Indonesia
Mauson Indonesia:
Team Building dan
Kepercayaan Pelanggan Magazine for Ekamant’s Premier Customer
1
Dress up your projects with sustainable beauty
WHITE OAK BEECH MAPLE/SYCAMORE ASH WALNUT EUROPEAN CHERRY SPRUCE/FIR DOUGLAS PINE
F R A N C E I S T H E L E A D I N G S U P P L I E R O F H A R DWO O D P RO D U CT S I N E U RO P E Promoting French Lumber and Wood Products
2
6, rue François 1er - 75008 Paris - France Tél. : +33 (0)1 56 69 35 92 • Fax : +33 (0)1 42 56 32 70 E-mail :
[email protected]
www.FrenchTimber.com
1
Content
of WOODMAG 39 PROFILE: Hsu Chi Pen,
14
Director Mau Son Industrial Company Limited:
“Mauson Indonesia: Team Building dan Kepercayaan Pelanggan”
42
SPECIAL REPORT:
22
“AHEC Melangkah Lebih Maju” BIZ FORUM
“Mengapa Hardwood Amerika diterima Pasar Asia Tenggara” 6 “Memprediksi Harga Hardwood Amerika Utara” 9
PRODUCTS & TECHNOLOGY
“Produk-produk Polyurethane Mewakili Jenis-jenis Top Coat yang Lazim digunakan pada Furnitur yang Bergaya Italy” 11
FORUM
“Sistem Verifikasi Legal Kayu Indonesia: Antara Peluang dan Bumerang” 28 2
EKAMANT SOLUTION:
BIZ NEWS
“Wawancara dengan Mike Snow” 30 “Wawancara dengan Ted Rossi” 32 “Sekolah Pelatihan Inspektur NHLA Menyelesaikan Program Dwibahasa Internasional Pertamanya” 34 “Hardwood Amerika Berpameran di Vietnam Wood 2013” 36 “BERITA - Statistik paruh pertama 2013 untuk ASIA TENGGARA ” 36 “‘Pekan Sertifikasi Hutan 2013’ PEFC akan diselenggarakan di Kuala Lumpur - Pendaftaran kini telah dibuka” 37
“High Gloss Sanding”
“CEO U•C Coatings Norman Murray menyampaikan presentasi pada ISCHP 2013 dan di Sekolah Penentuan Kelas Kayu Hardwood NHLA untuk Siswa Asal Cina ” 38 “It’s Shopping Time” 39 “Endless Stair, dipamerkan di Tate Modern, London” 40
EKAMANT NEWS:
“PT. Ekamant Indonesia Selenggarakan Training di PT. Domusindo Perdana” 43
Calendar of Events 46
3
Catatan Editor
Managing Director Jodi H. Susanto EDITOR IN CHIEF Arief Odon
[email protected] Editor Emir Wiraatmadja
[email protected] Technical Editor Tandiono
[email protected] circulation Dewi Rubiane
[email protected] ADVERTISING Reza Muhammad Arief
[email protected] Contributor Michael Buckley Michael Hermens GRAPHIC DESIGN Zevanya Audrey
[email protected] Publish by Pose Media Indokreasi, for PT. Ekamant Indonesia
“
Selamat hari raya Iedul Fitri 1 Syawal 1434H, mohon maaf lahir dan batin”. Redaksi WoodMag kembali mengunjungi para pembaca di mana pun berada. Puasa ramadhan dan libur panjang ternyata tidak menghentikan kreativitas awak redaksi. Sebagian materi dikerjakan sebelum libur panjang kemarin, sedangkan sisanya dikerjakan usai libur panjang menjelang garis mati alias deadline yang tak kenal ampun. Edisi kali ini menampilkan PT Mauson Indonesia Wood Industry sebagai cover story. Perusahaan transnasional asal Taiwan ini mulai berkiprah di sini sejak tahun 2011, sekalipun telah mulai aktivitasnya sejak dua tahun sebelumnya. Menurut CEO sekaligus pemiliknya Hsu Chi Pen, pasar Indonesia berbeda dengan pasar Amerika dan Eropa. Aktivitas kedua pasar utama dunia itu menurun sejak tahun 2008, sementara pasar Indonesia mulai menggeliat bangkit sejak tahun 2010 lalu. Perkembangan ini mendorong pihaknya kian yakin untuk menanamkan modalnya dan ikut berkiprah dalam dinamika perekonomian dan perkembangan industri pengolahan kayu di sini. Di gudangnya yang terletak di kawasan Cikupa, telah tersedia sekitar 7000 meter kubik bahan baku. Mulai dari kayu gergajian, kayu panel, hingga ke veneer. Perusahaan juga sedang melengkapi fasilitasnya dengan mesin-mesin moulding. Tujuannya adalah memberikan layanan bernilai tambah dan menjadikan perusahaannya sebagai one stop shopping bagi kebutuhan bahan baku industri perkayuan. Ikuti kisahnya dalam rubrik Profile. Setelah lama menghilang , rubrik Ekamant Solution kembali muncul dalam edisi ini. Kali ini memuat pembahasan mengenai High gloss sanding. Topik yang sama pernah dimuat berapa edisi lalu, namun kian maraknya pengaplikasian finishing high gloss dalam beragam produk furnitur akhir-akhir ini membuat redaksi menampilkan dengan perkembangan dan pembaharuan yang ada. Semoga transfer pengetahuan kali ini bisa bermanfaat bagi para pembaca. Selamat membaca......
- Arief Odon-
alamat redaksi Puri Cinere Blok C3 No. 8 Depok 16513 - Indonesia
Total Abrasives Solution
39 Oktober 2013
4
5
Biz Forum
Mengapa Hardwood Amerika diterima
Pasar Asia Tenggara
Apabila Cina yang secara geografis beragam merupakan satu negara, bangsa-bangsa ASEAN secara geografis dan politis justru berbeda satu sama lainnya. Namun sebagian besar kawasan ini memiliki satu kesamaan - memerlukan bahan baku kayu dan hal ini semakin dapat disuplai oleh AS.
S
umberdaya: Sumberdaya hutan hardwood Amerika luas dan mengalami regenerasi secara alami. Inventaris Forest Service AS menunjukkan bahwa antara tahun 1953 dan 2007, volume growing stock hardwood AS meningkat lebih dari dua kali lipat dari 5.210 juta m3 hingga 11.326 juta m3. Terdapat kenaikan stok sebesar 15% antara tahun 1997 dan 2007 meskipun terdapat pertumbuhan permintaan yang kuat untuk hardwood selama periode tersebut. Ramalan Forest Service AS mengindikasikan bahwa kenaikan lebih lanjut sebesar 15% hingga 20% akan diharapkan pada inventaris stok sampai tahun 2030. Proyeksi pertumbuhan dan penebangan hardwood di seluruh negeri mengindikasikan pertumbuhan akan melebihi penebangan sampai 2050. Seluruh pemilik hutan di Amerika Serikat tunduk pada legislasi Federal untuk melindungi habitat bagi spesies yang terancam. Peraturan ketat yang mengatur berbagai aspek lain manajemen hutan di lahan swasta telah diimplementasikan negara bagian. Penelitian independen mengindikasikan bahwa terdapat risiko yang sangat rendah hard-
6
wood Amerika diambil dari sumber ilegal atau dari hutan yang praktek manajemen mengarah pada deforestasi atau mengancam keanekaragaman hayati. Pasar: Sekitar 40% dari seluruh produksi kayu kualitas ‘grade’ hardwood AS diekspor, tidak termasuk kayu ungraded berkualitas rendah. Total ekspor kayu gergajian hardwood Amerika di seluruh dunia pada tahun 2011 mencapai 2,8 juta meter kubik. Asia Tenggara semakin banyak membeli. Penduduk ASEAN kini berjumlah hampir 600 juta orang dan setelah belajar banyak dari krisis perbankannya sendiri dua belas tahun lalu. Kawasan ini telah menunjukkan ketahanan yang besar pada krisis finansial global saat ini. Cadangan nasional beberapa negara, seperti Cina, dan Indonesia pada khususnya hampir swadaya dalam sumberdaya dan pasar. Negara-negara ASEAN bervariasi dari negara pulau kecil namun sangat makmur seperti Singapura hingga negara Muslim terbesar di dunia yang juga merupakan negara berpenduduk terbesar keempat di dunia - Indonesia. ‘Pertumbuhan’ menjadi kata kunci di banyak tingkatan di seluruh kawasan. Ekonomi Singapura
telah menunjukkan pertumbuhan yang konsisten selama gejolak global saat ini dan populasi Indonesia yang 50 % di antaranya berada di bawah usia 30 tahun hampir menjamin pertumbuhan semacam itu. Pertumbuhan ekonomi Vietnam jauh lebih rapuh dan saat ini sangat rentan namun dalam jangka panjang kemungkinan akan bertahan. Di pusat semua ini terdapat perkembangan pasar domestik yang menggerakkan bisnis, produksi, standar hidup dan menciptakan ketergantungan ekonomi yang menjadi swadaya. Permintaan domestik yang diciptakan oleh populasi Asia sekitar 2 miliar (tidak termasuk India) membutuhkan kayu dan AS memilikinya. Secara khusus AS memiliki hardwood untuk furnitur, lantai kayu, sambungan, pintu, fasilitas olahraga dan penggunaan lainnya yang mulai diapresiasi oleh konsumen Asia. Tidak ada seorangpun yang akan menyangkal kemewahan dan merek sangat diapresiasi. Sentimen ini bukan berita bagi banyak dari ribuan pabrikan furnitur di seluruh Asia yang mengekspor produknya. Mereka tahu bahwa Red dan White Oak serta Black Walnut Amerika, yang tidak tumbuh
2012 Lumber Indonesia
Unit
Jan - Jun 2012
Jan - Jun 2013
Nilai
Jumlah
Nilai
Jumlah
Nilai
Jumlah
%
%
Perubahan
Perubahan
Hardwood Lumber
M3
20,518,470
40,731.00
9,122,482
17,554.00
10,266,095
17,767.00
13
1
White Oak
M3
9,345,839
17,525.00
3,743,812
6,824.00
5,797,240
9,817.00
55
44
Yellow Poplar
M3
3,568,389
9,643.00
1,242,316
3,559.00
819,556
1,991.00
-34
-44
Red Oak
M3
1,860,216
3,509.00
1,063,142
2,080.00
562,609
892
-47
-57
Other Temperate
M3
1,144,515
2,646.00
591,802
1,339.00
197,562
392
-67
-71
Maple
M3
1,077,391
1,752.00
548,947
780
719,567
1,181.00
31
51
Ash
M3
999,196
1,762.00
475,812
815
594,579
1,079.00
25
32
Western Red Alder
M3
914,886
2,026.00
608,617
1,282.00
565,334
1,215.00
-7
-5
Walnut
M3
786,596
860
385,134
449
747,278
774
94
72
Hickory
M3
508,810
870
183,588
315
227,791
385
24
22
Tropical
M3
225,450
55
225,450
55
0
0
--
--
Cherry
M3
87,182
83
53,862
56
34,579
41
-36
-27
di Asia, sangat modis di pasar luar negerinya. Berkat ketertiban aturan penentuan grading NHLA suplai bahan baku sangat dapat diandalkan dan konsisten. Mereka juga tahu bahwa dunia menerima hardwood Amerika sebagai dikelola dengan berkelanjutan dan bertanggung-jawab dan hampir terjamin dipanen secara legal. Jadi kredensial lingkungan menjadikan ini bisnis yang aman. Statistik: Data sementara untuk total ekspor global produk hardwood Amerika pada 11 bulan pertama tahun 2012 mencapai US$ 2.534 juta – naik 4 % dari tahun sebelumnya. Kayu gergajian berjumlah US$ 1.479 juta – naik 10 %. Total produk hardwood AS yang diimpor dari AS ke Cina, termasuk Hongkong dan Taiwan bernilai US$ 847,2 juta – naik 8%. Kayu gergajian mencapai US$ 588,1 juta – naik 17%. Di Asia Tenggara total produk hardwood AS yang diimpor bernilai US$ 254,9 juta – naik 25%. Total produk hardwood AS yang diimpor Malaysia bernilai US$ 26,8 juta. Kayu papan mencapai US$ 17,8 juta atau naik 34%. Total untuk Cina dan Asia Tenggara adalah US$ 1.102.1 juta selama 11 bulan ditahun 2012. Mewakili 43,4% ekspor hardwood Amerika global selama periode tersebut. Hal ini mungkin tidak mengejutkan bagi para ahli ekonomi dunia yang menganalisa perdagangan dan industri, namun menimbulkan pertanyaan mengapa kenaikannya begitu kuat. Jawaban: Ada banyak aspek untuk hal ini. Pertama fakta bahwa AS memiliki hutan hardwood luas yang berkelanjutan. Kedua industri hardwood memiliki kapasitas produksi yang besar menjadikan Amerika pemain utama di pasar hardwood global. Banyak dari spesies ini hanya terdapat di Amerika Utara, seperti White and Red Oak, Black Cherry, Hard Maple, Hickory, Tulipwood dan Black Walnut. Mereka tidak tumbuh secara komersial di tempat lain. Spesies ini terkenal dan disukai di banyak pasar luar negeri untuk furnitur, lantai kayu dan sambungan. Karakteristiknya seperti pengerjaan akhir, dan performa teknisnya sangat baik dan dicari. Seperti kekerasan untuk lantai kayu dan stabilitas ketika kering. Seluruh kayu Amerika tersedia dalam bentuk yang sudah dikeringkan. Mereka konsisten dalam penentuan kelasnya berkat sejarah
7
Biz Forum panjang aturan penentuan gradingnya dan standar yang diajarkan kepada generasi penilai. Kualifikasinya diberikan oleh Sekolah Penentuan grading NHLA. Keselamatan Paling Utama: Yang paling penting dari semuanya di banyak pasar sekarang adalah hardwood Amerika aman. Mereka telah diterima secara internasional sebagai dikelola dan dipanen secara berkelanjutan. Mereka telah terbukti hampir terjamin, dengan penelitian independen. Seluruhnya legal, sehingga memenuhi standar dan peraturan perdagangan yang kian ketat seperti Jepang dan Uni Eropa. Volume besar yang diimpor ke Asia Tenggara dibuat menjadi produk yang selanjutnya diekspor ulang ke negara-negara tersebut. Terakhir adalah pertanyaan tentang biaya. Satu-satunya jawaban yang valid adalah menunjukkan bahwa hardwood Amerika berhasil bersaing di sekitar 50 negara yang signifikan. Ini tidak terjadi jika mereka tidak dihargai secara kompetitif. Sebagiannya berkat hasil yang dapat diprediksi yang dimungkinkan oleh kelas-kelas NHLA. Selain itu, penelitian Penilaian Daur Hidup (LCA) independen yang baru-baru ini ditugaskan oleh AHEC telah menunjukkan bahwa pengiriman lintas samudra berpengaruh pada lingkungan. Ini sama dampaknya dengan pengiriman lokal yang relatif dekat yang merepresentasi energi yang terkandung dalam kayu. Referensi: Di seluruh Asia Tenggara sulit menemukan hotel yang tidak menampilkan hardwood Amerika entah pada furnitur, lantai kayu atau sambungannya; sehingga ada seluruh industri yang terdiri dari desainer interior, kontraktor, penyusun dan pemasang yang menggunakan American Oak untuk infrastruktur rekreasi. Tidak ada tanda-tanda berkurang untuk hal ini di kawasan yang memiliki prospek resort yang sangat baik ini. Selanjutnya lihat studio desainer di setiap kota Asia di mana spesies mewah seperti Maple, Cherry and Walnut sekarang menjadi pemandangan yang umum. Rumah-rumah orang kaya di Asia beralih ke lantai kayu hardwood baik padat maupun modifikasi, sebagai cara menghadirkan kehangatan dan kemewahan pada ruang keluarga dan ruang tidur. Namun furnitur merupakan pengguna terbesarnya, awalnya untuk ekspor namun semakin banyak untuk pasar domestik yang tumbuh dari Jepang hingga Jawa. Sebagai kesimpulannya, semua tanda-tanda ini menunjukkan berlanjutnya minat pada penggunaan hardwood Amerika di Asia terutama di pasar ASEAN yang terus tumbuh. Disarikan dari artikel yang pertama kali diterbitkan di “International Matters” oleh NHLA
8
Memprediksi Harga Hardwood Amerika Utara
S
alah satu pertanyaan paling umum yang ditanyakan kepada saya oleh hampir setiap pelanggan yang membeli hardwood Amerika Utara dari kami adalah “apakah menurut Anda harga akan terus meningkat atau menurun tahun ini?” Jujur saja jika saya mengetahui jawabannya saya pasti akan kaya raya sekarang. Pertama-tama mari kita lihat perkembangan harga dalam enam bulan terakhir. Angka-angka di bawah ini menyediakan
oleh Michael Hermens
gambaran yang sangat baik tentang kenaikan harga dari bulan Februari tahun ini sampai harga sekarang. Jelas bahwa semua harga naik namun yang paling tinggi kenaikannya di kelas 4/4 FAS adalah Hard Maple dan Red Oak dan di kelas 4/4 1 Common adalah Hard Maple serta Red & White Oak. Hal ini tidak terlalu mengejutkan karena ini adalah spesies yang paling banyak diperdagangkan di Asia. Kedua mari kita coba tentukan apa
yang memicu fluktuasi harga ini. Tentu saja hal ini didominasi oleh “suplai dan permintaan”. Kondisi penebangan di seluruh AS terpengaruh cuaca yang tidak menentu dalam beberapa bulan terakhir dan banyak supplier kami yang mengeluhkan berkurangnya suplai kayu bulat. Sebagai contoh suplai Red dan White Oak sangat terbatas dan para supplier kami terus memperingatkan kami bahwa hal ini tidak akan membaik sepenuhnya berdasarkan volume yang ada saat ini di oven
9
Products & Technology | Sirca
pengering. Kabar baiknya adalah beberapa pabrik penggergajian AS dan Kanada telah menerapkan program yang ketat untuk meningkatkan output kayu, seringkali dengan jam kerja yang lebih sedikit, dan sekarang dengan membaiknya cuaca pastinya akan diuntungkan dari praktek tersebut. Permintaan Asia akan hardwood Amerika Utara secara umum sangat kuat pada paruh pertama tahun ini. Secara tradisional Red Oak banyak dijual ke China untuk membuat lantai kayu, beberapa ke Vietnam dan paling sedikit ke negara-negara Asia Tenggara lainnya. Hal ini sangat berlawanan dengan White Oak yang, terutama di kelas bawah, dijual ke seluruh Asia untuk aneka macam produk namun kebanyakan furnitur. Namun kami mulai melihat adanya penurunan pesanan dan menurut pengalaman umum kami banyak pelanggan yang sepertinya memiliki tingkat stok yang lebih tinggi dibanding beberapa bulan yang lalu. Secara tradisional para pelanggan kami memberitahu kami
Ash
11%
Ash
12%
Cherry
6%
Cherry
14%
Hard maple
23%
Hard maple
26%
Red oak
23%
Red oak
21%
White oak
14%
White oak
22%
Yellow poplar
12%
Yellow poplar
11%
Gbr 1. Harga hardwood Amerika Utara berdasarkan 4/4 FAS
bahwa paruh kedua tahun ini akan lebih lambat dari yang pertama. Sehingga kami melihat berkurangnya permintaan yang, digabungkan dengan meningkatnya suplai, dapat menyebabkan pelemahan harga hardwood. Namun ini bukan jaminan dan banyak dari kami yang salah dengan ra-
Gbr 2. Harga hardwood Amerika Utara berdasarkan 4/4 1 Common
malan tersebut sehingga jika pelanggan kami menanyakan kepada saya pertanyaan di atas lagi saya akan mengatakan kepada mereka bahwa saya lupa membawa “bola kristal” saya dan sayangnya saya tidak bisa meramalkan masa depan.
PEFC: YOUR SOURCE FOR CERTIFIED TIMBER
More and more customers are requiring timber and timber products to be certified. PEFC, the world’s largest forest certification system, offers you the largest supply of certified material.
10
Get PEFC-certified to source and sell certified, sustainable material. www.pefc.org/getcertified
Produk-produk Polyurethane Mewakili Jenis-jenis Top Coat yang Lazim digunakan pada Furnitur yang Bergaya Italy. Pertama-tama, sangatlah penting untuk mundur ke belakang dan melihat kembali lahirnya produk-produk High gloss solid colour.
P
enggunaan cat Polyesther untuk industri furnitur (termasuk alat musik) berkembang sekitar pertengahan abad lalu. Secara khusus digunakan Resin-resin Polyesther paraffinated , yang dapat dipoleskan, dan teknologi ini digunakan untuk memperoleh furnitur bernilai tinggi, menggantikan cat nitro yang dengan cepat menjadi primitif dan cat alami yang indah namun mahal yang dibuat dari shellac. Industri furnitur tumbuh dan Polyesther Solid colour mulai menunjukkan batasannya dalam hal produktivitas, konsistensi warna dan sifat menguning seiring berjalannya waktu. Namun keuntungannya masih ada, jumlah lapisan yang diterapkan untuk mendapatkan penampilan akhir yang diinginkan lebih sedikit dibanding produk-produk warna lainnya dan kekerasan permukaannya paling tinggi, yang memungkinkan pemolesan yang mudah untuk meraih tingkat gloss yang maksimal. Untuk memperbaiki kekurangan Cat Polyesther, selama tahun tujuh puluhan, produk-produk polyurethane diteliti, terutama yang mempunyai tingkat gloss yang tinggi, untuk digunakan juga di industri furnitur, dan pada awal tahun delapan puluhan, cat-cat ini mulai menggantikan cat polyesther pada skala industri. Teknologi polyurethane memungkinkan untuk meningkatkan produktivitas secara nyata, Umur campur cat yang lebih lama, menjaga kualitas akhir visual dan kolorimetris yang konsisten dengan lebih tinggi, serta memungkinkan untuk digunakan pada furnitur moduler. Selain itu produk ini dicirikan dengan ketahanan sifat menguning yang luar biasa. Seluruh ciri-ciri ini, digabungkan dengan kemudahan penggunaan dan penanganan serta keluwesan yang luar biasa, telah menyebabkan peningkatan penggunaannya pada skala besar, di seluruh dunia. Sirca, pada awal tahun delapan puluhan, merupakan perusahaan perintis Ita-
lia pertama di sektor ini, dengan menyediakan produk Polyuretahne Solid Colour high gloss untuk kitchen set terkenal di Italia seperti Scavolini, Berloni dan Snaidero. Pabrik-pabrik ini selanjutnya telah menggerakkan pasar dunia untuk sektor mereka, sekaligus memfasilitasi penyebaran teknologi ini di dunia. Saat ini, Sirca masih memimpin pasar PU Solid colour High gloss untuk furnitur berkualitas tinggi, berkat pengalaman tiga puluh tahunnya serta teknologi yang terus-menerus dikembangkan selama bertahun-tahun. Teknologi ini didasarkan pada peranti keras dan peranti lunak yang tepat untuk memformulasikan, menyiapkan, memperbaiki dan memeriksa konsistensi warna setiap batch produksi. Sistem ini diatur oleh spektrofotometer, yang memungkinkan untuk memformulasikan dan memperbaiki dengan cepat produk warna solid colour dan tintometer industri, yang memungkinkan untuk mengukur dengan cepat semua pasta Polyurethane Solid colour yang diperlukan untuk memperoleh aneka macam warna, yang diambil dari bagan warna yang paling lazim dikenal di dunia, seperti RAL, NCS, Sikkens dan Pantone. Selain itu, dimungkinkan untuk mereproduksi warna-warna kustom, untuk menyediakan dukungan dan fleksibilitas profesional tertinggi kepada masing-masing pelanggan. Sistem tintometris High gloss Sirca didasarkan pada konverter Putih dengan 100 % gloss, converter clear 100 % gloss dan lima belas pasta warna, khusus untuk cat kayu. Solid colour high gloss yang dihasilkan dari sistem ini dicirikan dengan kekerasan permukaan yang istimewa (dapat dipoleskan dengan sangat mudah), daya sebar yang sangat baik, permukaan yang rata dan mempunyai reaktifitas yang baik
juga. Rangkaian produk ini dapat diterapkan dengan sukses dengan cara di semprot (manual atau otomatis) dan aplikasi dengan curtain coater. Bersama dengan jenis solid colour, Sirca memproduksi dan menjual Polyurethane Clear gloss dan Acrylic top coat high gloss. Produk-produk ini dicirikan dengan keuntungan yang sama dengan penggunaan Solid colour , serta memiliki karakteristik kimia dan fisika yang sebanding. Secara khusus, Polyurethane Top coat Clear High gloss Sirca memungkinkan untuk menghasilkan jenis-jenis dengan tingkat kecerahan dan ketahanan terhadap menguning yang luar biasa, dapat dipoles, terasa lembut, permukaan yang rata dan daya sebar yang baik sekali. . Alternatifnya, jika karakteristik kimia dan fisika harus ditingkatkan, dimungkinkan untuk mempertimbangkan versi Acrylic Top coat high gloss, yang sangat mudah dipoles juga. Sebagai kesimpulan, ini merupakan teknologi yang sudah dikenal dan telah hadir di pasar selama bertahun-tahun, namun sistem Solid colour high gloss masih digunakan secara luas, berkat keuntungannya yang banyak dan kualitas tinggi yang dapat diperoleh, dalam hal aspek visual dan performa umum. Teknologi ini hampir menggantikan sepenuhnya sistem Polyesther Solid colour dan terus dipilih daripada teknologi high gloss berbasis air yang baru hadir, dan saat ini ada di pasar namun secara kualititatif masih lebih rendah dari larutan yang berbasis solvent.
11 PEFC - Programme for the Endorsement for Forest Certification
12
13
Profile
Mauson Indonesia:
Team Building dan Kepuasan Pelanggan
It took a long time to prepare a compact Butuh waktu panjang untuk bisa mempersiapand solid team with services to meet kan sebuah tim yang kompak dan solid dengan the needs of its customers. It was revealed pelayanan yang mampu memenuhi kebutuhan by Hsu Chi Pen, an Owner and Director pelanggannya. Hal ini diungkapkan oleh Hsu Chi of PT Mauson Indonesia Wood Industry Pen, Pemilik sekaligus Direktur PT Mauson Indowhich has been operating since 2011. nesia Wood Industry yang mulai beroperasi sejak Taiwan-based international company that tahun 2011 lalu. Perusahaan internasional asal has been doing business here since 2009, Taiwan yang telah berkiprah di sini sejak tahun seems not merely to make profits 2009, tampaknya tidak semata-mata menjadikan as its primary purpose. keuntungan sebagai tujuan utamanya. en | “Customer confidence can only be built based on a solid team. This is our main goal,” said Hsu Chi Pen who is also an Owner and Director of Mau Son Industrial Company Limited. “It requires team building for all the lines here,” he added. This time as he said, Mauson Indonesia is still in the early stage. That is why the whole team is still struggling with the task of studying the behavior of its market target. The goal
14
is to identify the customer and production patterns so that it can more accurately anticipate the needs. Today such as recognition, most of their customers are engineering manufacture of doors and parquet or wood floors and furniture manufacturing. However, as recognized by Hsu, in the future, Mauson Indonesia will manage the national furniture market share more seriously.
For supporting the commercial operations, Mauson Indonesia already has a warehouse located in Cikupa, Tangerang, Banten. Vast of its warehouse which reaches 14,000 square meters allows the procurement of stock that can be reached 10,000 square meters. Although the ready stock is around 7,000 square meters, this amount shows how serious this foreign company manages the Indonesian market.
He said that the Indonesian market condition is very different from European and American markets. Both markets have been decreasing activity since 2008. Meanwhile, the Indonesian market has been increasing activity since 2010. This increment makes him extremely optimistic about the future of Indonesian market, and triggers to provide the best services for Mauson’s customer and Indonesian market in the future. Within a year of operation, rubber wood from Sumatera is the dominant commodity in trading volume. “The rotation may reach 1,600 square meters per month,” said Hsu. In addition to rubber wood, Mauson Indonesia also provides several of sawn timber from walnut, cherry, alder, white oak, ash, hard maple, treated southern yellow pine to thermowood. With the existing processing plant in Vietnam and, later in Indonesia, so it can serve the service for processing and materials engineering. “We can also supply the material with its size as requested by the customer,” said Hsu. With the large availability and processing facilities that will be owned, Mauson Indonesia is predicted to be able to serve the needs for various market segments that exist simultaneously. “It does not matter whether it’s big or even small companies,” said Hsu. According to him, the southern yellow pine wood has been widely used in the property projects in Bali. “Generally for the decking needs in the garden and landscape construction in public space,” he added. This species along with the former European beech species is predicted by Hsu will be enjoyed by the Indonesian market. According to him, the customers in Indonesia gradually began to shift buying the imported timber than the local timber due to the issue of certification and legality. This is similar with the statement of chairman of the Indonesian Furniture and Handicraft Industry Association (Asmindo) in annual seminar American Hardwood Export Council (AHEC) held in Harbin, China, in middle of last June. The issue of legality will open up greater opportunities for the marketing of imported timber in Indonesia. Mauson Indonesia’s customer who had been using domestic hard woods, switch to consume the European beech and southern yellow pine of USA. “European beech wood will be the substituting material for local hard wood such as Meranti, Nyatoh, Lime and Merbau,” he said. This species has a superiority compared to the same species which come from America since its color tends to flatten. The American beech wood has a contract color between the sap and its
Lead Time and Supply Warranty en | With experience in handling timber import by Mauson affected by shipping companies and shipping-related issues such as labor strikes that often occur in the United States, it may cause the delivery delays up to one month. With this experience, Mauson always maintain its cooperation with the customer who has a partnership contract. That is why Mauson always maintain a buffer stock to maintain the security of supply in the event of a delay in the delivery of home port.
heartwood while the southern yellow pine has been used for interior and exterior decking in many property projects in Bali. The pressure-treated southern yellow pine is suitable for exterior use that requires a contiguity or direct contact with the soil. This last species popularity has even shifted the demand of local hard such as Merbau and Lime. This species along with the former Finland thermo wood is predicted by Hsu would be increasingly popular for the structure and exterior use. Though he admitted that it could also be used for interior purpose. The thermo heated wood for dozen days with the temperature between 190o to 240o Celsius, after KD process has many advantages. One of its advantage is a very low moisture content. In addition, this wood is also relatively immobile. The thermo process provides the assurance to the low wooden post-relativity movement of this process. This advantage makes this
in | Dengan pengalaman Mauson dalam menangani impor kayu yang dipengaruhi perusahaan perkapalan dan persoalan yang terkait dengan pengapalan seperti pemogokan buruh yang sering terjadi di Amerika Serikat. Ini bisa menyebabkan kelambatan pengiriman hingga satu bulan. Dengan pengalaman ini, Mauson selalu menjaga kerja samanya dengan customer yang memiliki partnership contract. Itu sebabnya Mauson selalu mempertahankan buffer stock untuk menjaga keamanan suplai jika terjadi penundaan dalam pengiriman dari pelabuhan asalnya. timber is particularly suitable for structural purposes or indoor and outdoor use. In addition, it also provides a panel such as Medium Density Fiberboard (MDF), Particle Board (PB), Hard Board (HB), Medium Density Particle Board (MDP), Plywood and Veneer. Not just a regular panel, Mau Son Indonesia also can provide the panel with a veneered surface. For completing the services, since last August PT Mauson Indonesia has operated the moulding facility and finger joint. It would be easier for the wood processing factory in Indonesia for production. They do not need to invest their money to bring in and operate moulding and finger joint facilities. Moreover, this facility is not necessarily utilized economically since it depends on the coming order. Leave it to both issues of fabrication to Mauson Indonesia to be more efficient and save time. It will be beneficial for interior and exterior contractors since Mau-
15
Business Expansion wait for the Readiness of Human Resources en | “Jakarta is the headquarters for Indonesia. Here are office and warehousing facilities equipped with administrative, sales and shipping team. The company’s focus now is to make all teams become more experienced and professional in their respective fields. Afterwards, it could expand to other cities. “Currently there are only a few sales people. Each week they rotated to each work area such as Semarang, Surabaya, Medan, Pekan Baru, Batam and Bali. Visits to the customer will make sales teams better understand their needs. “The company is currently focusing on team building, in order to provide customer’s satisfaction. Only with a solid team that will be able to build a company which has a basis for his own progress. Cooperation and team solidity are necessary for PT Mauson Indonesia Wood Industry in order to evolve. “After all plans run well, Semarang will be the next expansion goal. Procurement of office is the first consideration. It will be realized by the end of this year until early 2014. After that, the procurement of warehouse will be started. “Meanwhile, Surabaya will await the development of human resources. If the condition is stable, then the new expansion can be done to this city. The important thing is the internal human resources of Mauson Indonesia. It will take time to get suitable employment in timber industry. Understanding of timber is not easy and takes a lot of time. This required the development of human resources and a strong team.
son will facilitate the procurement of the needed component, as well as providing ideas that Mauson is one stop shopping in the timber. It will be easier and lower their manufacturing cost. According to Hsu, PT Mauson Indonesia now ready to supply directly its customer sudden needs. “When the requested quantity and quality are in accordance with the stock, then we can directly send the request,” he added. For all requests, the company still requires payment cash on delivery. Even more encouraging is no required
16
in | “Jakarta merupakan kantor pusat untuk Indonesia. Di sini terdapat fasilitas perkantoran dan pergudangan yang dilengkapi dengan tim administrasi, penjualan dan shipping. Fokus perusahaan saat ini adalah membuat semua tim yang ada lebih berpengalaman dan profesional dalam masing-masing bidangnya. Setelah itu barulah bisa berekspansi ke kota lainnya. “Saat ini baru ada beberapa tenaga sales. Setiap minggunya mereka dirotasi ke masing-masing wilayah kerja seperti Semarang, Surabaya, Medan, Pekanbaru, Batam dan Bali. Kunjungan ke customer akan membuat tim sales lebih memahami kebutuhannya. “Perusahaan saat ini sedang fokus ke team building, agar bisa memberikan kepuasaan pelanggannya. Hanya dengan team yang solid maka akan bisa dibangun sebuah perusahaan yang memiliki dasar untuk kemajuannya sendiri. Kerjasama dan kesolidan tim sangat diperlukan agar PT Mauson Indonesia Wood Industry bisa berkembang. “Setelah semua yang direncanakan berjalan maka kota Semarang akan menjadi tujuan ekspansi berikutnya. Pengadaan kantor merupakan pertimbangan pertamanya. Akan direalisasikan pada akhir tahun ini hingga awal 2014. Setelah itu baru pengadaan gudang. “Kalau kota Surabaya akan menunggu perkembangan sumber daya manusia. Jika kondisinya sudah stabil maka baru bisa dilakukan ekspansi ke kota ini. Terutama adalah sumber daya manusia internal Mauson Indonesia sendiri. Perlu waktu untuk bisa mendapatkan tenaga kerja yang cocok di bidang perkayuan. Memahami kayu itu tidak mudah dan butuh banyak waktu. Ini diperlukan pembangunan SDM dan tim yang kuat. minimum order from the factory customer. As long as the company can meet the customer demand then it will be met immediately. “It does not matter whether large or small orders are coming,” said Hsu. in | “Kepercayaan customer hanya bisa dibangun atas dasar tim yang solid. Itu merupakan tujuan utama kami,” jelas Hsu Chi Pen yang juga Pemilik dan Director Mau Son Industrial Company Limited. “Ini membutuhkan team building untuk semua lini yang ada di sini,” lanjutnya. Saat ini sep-
erti yang dikatakannya, Mauson Indonesia masih dalam early stage. Itu sebabnya, seluruh tim masih berkutat dengan tugas mempelajari perilaku target pasarnya. Tujuannya adalah mengenali customer dan pola produksinya sehingga bisa mengantisipasi kebutuhan secara lebih tepat. Saat ini seperti diakuinya, kebanyakan customernya merupakan pabrikan engineering doors dan parquette atau lantai kayu dan manufaktur furnitur. Namun seperti diakui Hsu, di masa depan, Mauson Indonesia akan menggarap lebih serius pangsa pasar permebelan nasional. Untuk mendukung operasi komersialnya, Mauson Indonesia sudah memiliki gudang yang terletak di kawasan Cikupa, Tangerang, Banten. Luas gudangnya yang mencapai 14.000 meter persegi memungkinkan pengadaan stok bisa mencapai 10.000 meter kubik. Sekalipun stok siaganya selalu berkisar pada 7000 meter kubik. Jumlah ini saja sudah menunjukkan betapa seriusnya perusahaan asing ini dalam menggarap pasar Indonesia. Menurutnya, kondisi pasar Indonesia sangat berbeda dengan pasar Eropa dan Amerika. Kedua pasar itu mengalami penurunan aktifitas sejak tahun 2008. Sementara pasar Indonesia justru mengalami peningkatan sejak tahun 2010. Peningkatan inilah yang membuatnya sangat optimis akan masa depan pasar Indonesia, dan memicunya untuk bisa memberikan layanan terbaik bagi customer Mauson dan pasar Indonesia di masa depan. Dalam setahun beroperasi, kayu karet alias Rubberwood yang berasal dari Sumatera merupakan komoditas yang dominan dalam volume perdagangannya. “Perputarannya bisa mencapai 1600 meter kubik perbulannya,”ungkap Hsu. Selain kayu karet, Mauson Indonesia juga menyediakan beragam kayu gergajian mulai dari Walnut, Cherry, Alder, White Oak, Ash, Hard Maple, Treated Southern Yellow Pine hingga Thermowood. Dengan pabrik pemrosesan yang ada di Vietnam dan, nantinya di Indonesia, sehingga dapat melayani jasa untuk pemrosesan dan perekayasaan material. “Kami juga dapat mensuplai material dengan ukuran yang dimintakan customer,” jelas Hsu. Dengan ketersediaannya yang besar dan fasilitas pemrosesan yang bakal dimilikinya, Mauson Indonesia diprediksi akan mampu melayani kebutuhan untuk berbagai segmen pasar yang ada secara bersamaan. “Tidak peduli apakah itu perusahaan besar atau kecil sekalipun,” papar Hsu. Menurutnya, kayu Southern Yellow Pine bahkan sudah banyak digunakan dalam proyek-proyek properti di Bali. “Biasanya untuk kebutuhan decking di taman
17
Progress of Mauson International
dan konstruksi landscape di ruang umum,” lanjutnya. Spesies ini bersama dengan spesies beech eks-Eropa, diprediksi Hsu akan semakin dinikmati oleh pasar Indonesia. Menurutnya, secara berangsur customer di Indonesia mulai beralih membeli kayu impor dari pada kayu lokal karena persoalan sertifikasi dan legalitas. Hal ini senada dengan pernyataan chairman Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) dalam seminar tahunan American Hardwood Export Council (AHEC) di Harbin, China, pada pertengahan Juni lalu. Persoalan legalitas akan membuka peluang lebih besar bagi pemasaran kayu impor di Indonesia. Customer Mauson Indonesia yang tadinya menggunakan kayu keras domestik, beralih dengan mengkonsumsi beech Eropa dan Southern Yellow Pine Amerika Serikat. “Beech Eropa akan menjadi material pengganti kayu keras lokal seperti Meranti, Nyatoh, Kapur dan Merbau,” jelasnya. Spesies ini memiliki keunggulan dibandingkan dengan spesies sama yang datang dari Amerika karena warnanya yang cenderung merata. Kayu beech Amerika memiliki warna yang kontras antara bagian sap dan heartwoodnya. Sedangkan Southern Yellow Pine sudah digunakan untuk keperluan interior dan decking eksterior di banyak proyek properti Bali. Pressuretreated sothern yellow pine sangat cocok untuk penggunaan eksterior yang mem-
18
butuhkan persenthan atau kontak langsung dengan tanah. Kepopuleran spesies terakhir ini bahkan sudah menggeser demand terhadap kayu keras lokal, seperti Merbau dan Kapur. Spesies ini bersama dengan kayu thermo eks-Finlandia diprediksi Hsu akan kian digemari penggunaannya untuk penggunaan struktur dan eksterior. Sekalipun diakuinya bisa juga digunakan untuk keperluan interior. Kayu thermo yang dipanaskan selama belasan hari dengan suhu antara 190o hingga 240o Celsius, seusai proses KD memiliki banyak kelebihan. Salah satu kelebihannya adalah moisture content yang sangat rendah. Selain itu, kayu ini juga relatif tidak bergerak. Proses thermo memberikan jaminan terhadap rendahnya relativitas pergerakan kayu paska proses ini. Kelebihan inilah yang membuat kayu ini sangat cocok untuk digunakan keperluan struktur atau penggunaan indoor dan outdoor. Untuk melengkapi pelayanan, sejak akhir Agustus lalu PT Mauson Indonesia telah mengoperasikan fasilitas moulding dan finger joint. Ini tentu akan mempermudah pabrikan pengolahan kayu di Indonesia dalam berproduksi. Mereka tidak perlu menginvestasikan uangnya guna mendatangkan dan mengoperasikan fasilitas moulding dan finger joint. Apalagi belum tentu fasilitas itu bisa dimanfaatkan secara ekonomis, karena sangat bergantung pada order yang datang. Se-
rahkan saja persoalan fabrikasi keduanya ke Mauson Indonesia agar lebih efisien dan menghemat waktu. Ini akan menguntungkan untuk kalangan kontraktor interior dan eksterior karena Mauson akan memfasilitasi pengadaan komponen yang diperlukannya, sekaligus memberikan ide bahwa Mauson merupakan one stop shopping dalam perkayuan. Ini memudahkan dan menurunkan biaya produksi mereka. Menurut Hsu, kini PT Mauson Indonesia siap mensuplai langsung kebutuhan dadakan customernya. “Asalkan kuantitas dan kualitas yang dimintakan itu sesuai dengan stok, maka kami bisa langsung mengirimkan sesuai permintaan,” jelasnya. Untuk semua pemesanan, perusahaan tetap mensyaratkan pembayaran cash on delivery. Selain itu, pihaknya juga menyediakan moisture resistant panel, Medium Density Fiberboard (MDF), Particle Board (PB), Hard Board (HB), Medium Density Particle Board (MDP), Plywood dan Veneer. Tak hanya panel biasa, Mau Son Indonesia juga dapat menyediakan panel dengan veneered surface. Yang lebih meggembirakan adalah tidak disyaratkan minimum order dari pabrik customer. Selama pihaknya bisa memenuhi permintaan customer maka akan segera dipenuhi. “Tidak soal besar atau kecilnya order yang datang,” jelas Hsu.
Mau Son Vietnam
en | Mauson was established in 1987 in the city of Taichung, Taiwan. At first the company was actually engaged in construction material process. At that time, the demand for raw materials increased in the industrial sector of furniture so there are opportunities to take part in this sector. The operation items owned by the companies are also increased. At the same time, the achieving sales of Mau Son in the furniture sector increase along with the glory of this industry. The rapid development of the economy and industry in China making the market very challenging. After evaluating the form of suitable company and business in the future, Mou Son decided to choose Heilongjiang Province as the first foothold in the overseas business expansion. This happened in 1992. The province is in the north of China, and directly adjacent to Russia. This province has many sources of timber. Types of wood here are similar to those in the United States. The production of sawn timber here will be sent to the southern region of China for the furniture industry and other industries need it. After all, China is a fast-growing market at that time. The raw material needs increase dramatically. Consequently, only in a short time, there is excess demand
for the existing supply. To overcome this problem, as well as developing new sources of material, Mou Son began to import large quantities of wood materials to China from a number of sources such as the origin of the United States, Canada and Europe. In 1998, to be more efficient in serving customers who are in the south of China, Mau Son decided to set up a new office and warehouse in the city of Dongguan, in Guangdong Province. New base of operations is accelerating the growth of Mau Son. This company buys timber directly from the primary forest, its supply is declining rapidly. The environmental damage caused by the felling of primary forest has also started to watch from the beginning. That is why Mou Son adjust its company policy and shift to start buying wood from the industrial plantation forests that are certified. By doing so, the company cannot only stabilize the supply but also protect the nature. At the same time, a new market is growing in Southeast Asia. Vietnam furniture industry expands and grows rapidly. The interesting one is the success in developing human resources trained by Mau Son. The management framework shows the ability to lead the market in Vietnam. That is why, in
2004, Hsu Chi Pen establish a new company in Vietnam. In 2007, Mau Son invest funds in the local furniture manufacturers to expand the production and stabilize its core business. Simultaneously, in line with the objective to supply raw materials to various companies, Mou Son also invest through setting up the particle board factory in Thailand. This is not only expanding the Mou Son business but also expanding the knowledge and professionalism in the industry concerned. Mauson has invested the Indonesian market since 2009. After evaluating, “We found that the wood resources in Indonesia are very diverse and easy to achieve. In addition, there is no wood materials imported from outside Indonesia, “said Hsu. For this reason, Mau Son decided to import wood materials from various sources abroad to Indonesia. With this perspective, PT Mauson Indonesia Wood Industry was founded in Jakarta in 2011 to develop the Indonesian market. in | Mauson didirikan pada tahun 1987 di kota Taichung, Taiwan. Pada awalnya perusahaan ini justru bergerak dalam pemrosesan material konstruksi. Saat itu, permintaan untuk bahan baku meningkat di sektor
19
FELDER now in Indonesia Factory
Chilean Pine
Office
Kiln Dry
Rosywood Logs
Perfection in woodworking
K700 s Semarang
K 700 S Warehouse
industri furnitur sehingga terbuka peluang untuk berkiprah di sektor ini. Item operasi yang dimiliki perusahaan pun meningkat. Saat yang sama, pencapaian penjualan Mau Son di sektor furnitur mningkat bersama dengan kejayaan industri ini. Perkembangan pesat perekonomian dan industri di China, menjadikan pasarnya sangat menantang. Setelah mengevaluasi bentuk perusahaan dan bisnis yang cocok di masa depan, Mau Son pun memutuskan memilih Propinsi Heilongjiang sebagai pijakan pertama dalam ekspansi bisnisnya ke luar negeri. ini terjadi pada tahun 1992. Propinsi ini dibagian utara China, dan berbatasan langsung dengan Rusia. Propinsi ini memiliki banyak sumber kayu. Jenis kayu di sini mirip dengan yang ada di Amerika Serikat. Kayu gergajian produksi di sini akan dikirimkan ke wilayah selatan China untuk industri furnitur dan industri lain yang membutuhkannya. Bagaimana pun juga, China merupakan pasar yang bertumbuh cepat pada saat itu. Kebutuhan bahan bakunya meningkat dramatis. Akibatnya, hanya dalam waktu singkat, terjadi kelebihan permintaan atas suplai yang ada. Untuk mengatasi persoalan ini, sekaligus mengembangkan sumber-sumber baru material, Mau Son mulai mengimpor
20
Reception Room
dalam jumlah besar material kayu ke China dari sejumlah sumber asal seperti Amerika Serikat, Canada dan Eropa. Tahun 1998, agar lebih efisien dalam melayani customer yang berada di selatan China, Mau Son memutuskan untuk mendirikan kantor dan gudang baru di kota Dongguan, di Propinsi Guandong. Basis baru operasi ini mempercepat pertumbuhan Mau Son. Perusahaan ini membeli kayu langsung dari hutan primer, pasokannya pun menurun cepat. Kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh penebangan hutan primer pun telah mulai diwaspadai sejak awal. Itu sebabnya Mau Son menyesuaikan kebijakan perusahaannya dan beralih dengan mulai membeli kayu dari hutan tanaman industri yang memiliki sertifikat. Dengan melakukannya, perusahaan tak hanya bisa menstabilisasi suplainya tapi juga ikut melindungi alam. Pada saat yang sama, pasar baru pun bertumbuh di kawasan Asia Tenggara. Industri furnitur Vietnam berkembang dan bertumbuh dengan cepat. Yang menarik terdapat keberhasilan dalam pengembangan sumber daya manusia yang dilatih oleh Mau Son. Kader-kader manajemen inilah yang menunjukkan kemampuan untuk memimpin dalam pasar Vietnam. itu sebabnya,
di tahun 2004, Hsu Chi Pen mendirikan sebuah perusahaan baru di Vietnam. Tahun 2007, Mau Son menginvestasikan dananya dalam pabrikan furnitur lokal untuk memperluas produksi dan menstabilisasikan bisnis utamanya. Secara simultan, sejalan dengan tujuan untuk mensuplai bahan baku ke beragam perusahaan, sebagai tambahannya Mau Son juga berinventasi dengan mendirikan pabrik particle board, Thailand. Ini tidak hanya memperluas bisnis Mau Son tapi juga memberikan perluasan pengetahuan dan profesionalisme dalam industri yang terkait. Mauson telah menginvestigasi pasar Indonesia sejak tahun 2009. Setelah mengevaluasinya, “Kami menemukan bahwa sumber-sumber kayu sangat beragam di Indonesia dan mudah untuk dicapai. Di samping itu, tidak ada material kayu yang diimpor dari luar Indonesia,” ungkap Hsu. Untuk alasan inilah, Mau Son memutuskan untuk mengimpor material kayu dari berbagai sumber di luar negeri ke Indonesia. dengan persepektif ini, PT Mauson Indonesia Wood Industry didirikan di Jakarta pada tahun 2011 untuk mengembangkan pasar Indonesia.
Panel saw
sHoWRooM opEnInG
come to see us and experiance the whole Felder product range
a3 31 planer-thicknesser
F 700 Z Tilting spindle Moulder
D 951 Thicknesser
G 500 Edgebander
perfekt 710 Edgebander
profit H22 cnc machine center
Made in austria means for you QuaLITY, RELIabILITY, pREcIsIon due to ...
Quality and precision from ausTRIa ... 60 years of experience in building fine woodworking machinery
... family owned
FELDER GRoup InDonEsIa J1. Imam Bonjol 46A 50139 Semarang, Central Java
www.felder-group.co.id
... inhouse manufacturing ensuring highest quality standards
George Lunarso a. Mobile 0812 291 2037 Phone (024) 354 2553
[email protected]
21
Special Report
AHEC Melangkah Lebih Maju
AHEC Convention gets started
en | American Hardwood Export Council (AHEC) annual convention held the eighteenth time in Harbin, China. Convention performances in the capital of Heilongjiang province is actually not something extraordinary. Bamboo curtain country is a major export destination hardwoods from the United States for five years since 2007. According to AHEC Regional Office Director for Greater China and South East Asia John Chan, the dominance of China as a destination for U.S. timber imports will still persist in how many years into the future. It is an interesting fact, especially if it is associated with the condition of the two major world markets, namely the United States never recovered from the stagnation of the economy and Europe that has not also free from the threat of bankruptcy economy. Must be recognized if the setback had occurred due to global economic conditions, but industry and the Chinese economy still rolling forward. China is the country with the highest population in the world, and the highest rate of economic growth and stability over the last two decades. This led to high rates of growth of the middle class in this country. Even though in the last few years the growth rate did not reach double digits again. However, with the economic growth rate reached 7.5%, the absorption capacity of the local industrial products is expected to replace the export market which has been
22
the flagship. John Chan also added that even if there is uncertainty about the growth of the economy of developed countries, but the growth of the use of American hardwoods to China and Southeast Asian countries continue to grow in the last few years. In the year 2012, the region remains a hard timber export market with a share of America’s largest approximately 52% of total exports. The share of exports to China alone account for about 38%. Sawn timber shipments into the country has increased approximately 19% in the same period. The amount that reaches USD 602 million is the highest figure how many subs this year. The total value of exports of American hardwood in a variety of shapes ranging from round wood, sawn wood, veneer, plywood, Moulding, to hardwood floors; into China, Taiwan, and Southeast Asian countries in 2012 totaled USD1, 2 billion. Strength of the domestic market in China and the surrounding region makes the speakers, especially those from the city government Harbin, Heilongjiang provincial government and central government china very confident. They saw that the domestic wood processing industry will be able to regain its glory in the future. Heilongjiang provincial government has even tried to provide a variety of facilities and infrastructure in order to achieve that goal. What is also interesting is the fact that
it is precisely this province is a center of the wood processing industry in China which has been relying on the supply of wood from Russia. It is revealed from one of the revelation of Chinese journalists in a press conference a day before the annual convention was held. This is in line with the statement of an international timber traders said if Russian wood species similar to Chinese local species. Moreover, supported by Russia and the geographical proximity between the provinces immediately adjacent. So just have a fleet of trucks to transport it from the forest in Russia towards the wood processing plant in around Harbin. According to Managing Director of AHEC Michael Snow, diplomatically mentioned when AHEC is not an organization that aims to do a hard sell or direct selling. This is because the mission is more on the promotion and dissemination of American hardwoods. “We just introduced the American wood as an alternative to wood processing industry in Harbin anywhere including here,” he said. Strategy as an alternative to wood is what makes America would be acceptable. Which also makes it more easily accepted is because of its availability and guaranteed stable enough, legally guaranteed, the price does not fluctuate, and a relatively small impact on the environment. According to AHEC President Dean Alenko, he led the organization does not
SOUTHEAST ASIA’S
NO.1
FURNITURE FAIR
23
“Time to Sell Timber Imports in Indonesia” en | Chairman of the Association of Indonesian Furniture and Handicraft Industry (Asmindo) Ambar Tjahjono, in a presentation at Breakout Session, denies the application of System Verification and Legal Timber Indonesia is still in the long process of international recognition. In this vacuum situation, opportunity to peddle wood imports become greater than ever. Wood manufacturer in Indonesia can not wait and still had to produce. As a result, the choice fell on imported wood that has had international certification. Nothing wrong if he said “This is a good moment in the sale of timber imports in Indonesia”. The issue of legal certification of timber in Indonesia is sticking on lately. This is in line with the enforcement of the European Union Timber Regulation (EUTR) against tropical timber from Indonesia. Not only questioned the legality of the EU are noisier and certification. This follows the United States that have been put on the Lacey Act. Forward, and in a time not too long, Japan and Australia will also impose similar regulations.
have a sales and trading activity. “AHEC Focus only on the field of promotion,” he explained. Sales are handled directly by the companies under the auspices of this organization. He shows when to Ghuangzhou Fair was attended by 25 member companies AHEC to conduct direct sales. What is also interesting, as expressed Alenko, previous AHEC membership is only open to companies domiciled in the jurisdiction of the United States. Membership has recently been expanded with AHEC overseas members. According to Alenko, one of the AHEC’s power is little possibility for selling traded illegal logging. In fact he almost guarantee if it will not happen. Maintaining the legal aspect, coupled with a healthy forest and grow from time to time make American forests as a sustainable source of raw materials. According to Managing Director of AHEC Michael Snow, in the last fifty years of forest growth in the United States nearly doubled. Principal amount of wood that grows in the forest seventy per cent owned by the individual it was increased beyond expectations. Cutting method of planting
24
in | Chairman Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Ambar Tjahjono, di dalam presentasinya saat Breakout Session, tak menampik jika pemberlakuan Sistem Verifikasi dan Legal Kayu Indonesia masih dalam proses panjang pengakuan dunia internasional. Dalam kevakuuman inilah peluang untuk menjajakan kayu impor menjadi lebih besar dari sebelumnya. Pabrikan kayu olahan di Indonesia tidak dapat menunggu dan tetap harus berproduksi. Akibatnya, pilihan pun jatuh pada kayu impor yang telah memiliki sertifikasi internasional. Tak salah jika ia mengatakan “Ini merupakan saat yang baik dalam penjualan kayu impor di Indonesia”. Persoalan sertifikasi legal kayu di Indonesia memang mencuat pada akhir-akhir ini. Hal ini sejalan dengan pemberlakukan European Union Timber Regulation (EUTR) terhadap kayu tropis asal Indonesia. tak hanya EU yang ribut mempersoalkan legalitas dan sertifikasi. Hal ini menyusul Amerika Serikat yang sudah mengenakan Lacey Act. Ke depan, dan dalam waktu yang tak terlalu lama, Jepang dan Australia juga akan mengenakan peraturan serupa.
has been replaced by a process of selective logging followed by natural growth. Natural selection not only stump grow the strongest, but also managed to restore natural habitats including forest insect and animal inhabitants. This is what causes Americans to be very diverse forests in the last five decades. AHEC even spawned a step in advance with assesement Life cycle (LCA). It is a scientific process in its approach on the environmental impact of a product from beginning to end of the life cycle that is very comprehensive study. Related to the impact on the environment such as land use and change it, biodiversity, carbon footprint, water footprint, eutrophication, acidification, urban smog and toxicity. LCA is used to understand the impact on the environment, and using a comprehensive database. “Globally recognized standards,” explained Rupert Oliver of Forest Industries Intelligence Ltd.. LCA can also be a basis for decision-making of a designer. Not only that, AHEC also publishes American Hardwood Environmental Profile (AHEP). “This is the first time held by
the timber industry in the world,” said Chairman Alanko. AHEP useful in communicating the environmental performance of wood upon which America is based on the full life cycle. AHEC was inspired from the nutrition information table which generally indicated in a variety of food and beverage packaging products. Environmental Product Declarations (EPD) was based on scientific, verified and comparable data. Qualifying performance as measured using cubic meter. The information is presented free of assessment, allowing a fair comparison between products. EPD also use the ISO14025 standards. The information presented in AHEP meet EUTR clause on access to information such as product descriptions, common names and scientific names of species, where harvesters, documents or other information indicating compliance with legal requirements. The most important such as Snow said, AHEP easy to use, does not need additional costs, saving time, Opera includes a comprehensive, structured data such as provided for in EUTR and EN15804, and “Credible data,” said Snow. in | American Hardwood Export Council (AHEC) menggelar konvensi tahunan ke delapan belas kalinya di Harbin, China. Pegelaran konvensi di ibukota Propinsi Heilongjiang ini sebenarnya bukan sesuatu yang luar biasa. Negeri tirai bambu ini merupakan destinasi ekspor utama kayu keras asal Amerika Serikat selama lima tahun sejak 2007. Menurut Director AHEC Regional Office untuk Greater China dan South East Asia John Chan, dominasi China sebagai destinasi impor kayu Amerika masih akan bertahan dalam berapa tahun ke depan. Ini merupakan fakta yang menarik, apalagi jika dikaitkan dengan kondisi dua pasar utama dunia, yaitu Amerika Serikat yang tak kunjung pulih dari stagnasi perekonomian dan Eropa yang belum juga terbebas dari ancaman kebangkrutan perekonomiannya. Harus diakui jika sempat tejadi kemunduran akibat kondisi perekonomian global namun perindustrian dan perekonomian China tetap bergulir maju. China merupakan negara dengan populasi tertinggi di dunia, dan dengan tingkat pertumbuhan perekonomian tertinggi dan terstabil selama dua dekade terakhir. Ini menyebabkan tingginya tingkat pertumbuhan kelas menengah di negeri ini. Sekali pun dalam berapa tahun terakhir ini tingkat pertumbuhan tidak lagi mencapai dua digit. Namun dengan tingkat pertumbuhan perekonomian mencapai 7,5%, kemampuan penyerapan terhadap produk-produk industri lokal diharapkan bisa menggantikan pasar ekspor yang selama ini menjadi
andalannya. John Chan juga menambahkan bahwa sekalipun terdapat ketidak pastian akan pertumbuhan perekonomian negaranegara maju, namun pertumbuhan penggunaan kayu keras Amerika ke China dan negara-negara Asia Tenggara tetap bertumbuh dalam berapa tahun terakhir. Dalam tahun 2012 lalu, kawasan ini tetap menjadi pasar ekspor kayu keras Amerika terbesar dengan pangsa sekitar 52% dari total ekspornya. Pangsa ekspor ke China sendiri mencapai sekitar 38%. Pengiriman kayu gergajian ke negeri ini justru meningkat sekitar 19% dalam periode yang sama. Jumlahnya yang mencapai USD 602 juta merupakan angka yang tertinggi selama beberapa tahun ini. Nilai total ekspor kayu keras Amerika dalam beragam bentuk mulai dari kayu bulat, kayu gergajian, veneer, kayu lapis, moulding, hingga lantai kayu; ke China, Taiwan, dan negara-negara Asia Tenggara pada tahun 2012 lalu mencapai USD1,2 milyar. Kekuatan pasar domestik China dan kawasan di sekitarnya membuat para pembicara, terutama yang berasal dari pemerintah kota Harbin, pemerintah propinsi Heilongjiang dan Pemerintah pusat China sangat percaya diri. Mereka melihat bahwa industri pengolahan kayu domestiknya akan mampu untuk meraih kembali kejayaannya di masa depan. Pemerintah Propinsi Heilongjiang bahkan telah berupaya untuk menyediakan beragam fasilitas dan infra struktur agar bisa mencapai tujuan itu. Yang juga menarik adalah kenyataan bahwa justru propinsi ini merupakan salah satu sentra industri kayu olahan di China yang selama ini mengandalkan pasokan kayu dari Rusia. Hal ini terungkap dari pernyataan salah seorang jurnalis asal China dalam konferensi pers sehari menjelang konvesi tahunan dilangsungkan. Hal ini senada dengan pernyataan seorang trader kayu internasional yang menyebutkan jika spesies kayu asal Rusia mirip dengan spesies lokal China. Apalagi ditunjang dengan kedekatan geografis antara Rusia dan propinsi ini yang berbatasan langsung. Sehingga hanya perlu armada truk untuk mengangkutnya dari hutan di Rusia menuju pabrik pengolahan kayu di seputaran Harbin. Menurut Managing Director AHEC Michael Snow, dengan diplomatis disebutkan bila AHEC bukanlah sebuah organisasi yang bertujuan melakukan hard selling atau berjualan langsung. Ini karena memang misinya lebih pada promosi dan sosialisasi tentang kayu keras Amerika. “Kami hanya mengenalkan kayu Amerika sebagai alternatif bagi industri kayu olahan di manapun termasuk di Harbin sini,” ujarnya.
Hosts at the Press Conference
Strategi sebagai alternatif inilah yang menjadikan kayu Amerika mudah untuk diterima. Yang juga membuatnya kian mudah diterima adalah karena ketersediaannya cukup banyak dan dijamin stabil, legalitasnya terjamin, harganya tidak berfluktuasi, dan berdampak relatif kecil pada lingkungan hidup. Menurut President AHEC Dean Alenko, organisasi yang dipimpinnya tidak memiliki aktivitas perdagangan dan penjualan. “Fokus AHEC hanya di bidang promosi,” jelasnya. Penjualannya ditangani langsung oleh perusahaan-perusahaan yang bernaung di bawah organisasi ini. Ia menunjukkan bila untuk Ghuangzhou Fair dihadiri dengan 25 perusahaan anggota AHEC guna melakukan penjualan langsung. Yang juga menarik, seperti yang diungkapkan Alenko, sebelumnya keanggotaan AHEC hanya terbuka untuk perusahaan-perusahaan yang berkedudukan di wilayah hukum Amerika Serikat. Belum lama ini keanggotaannya telah diperluas dengan overseas AHEC member. Menurut Alenko salah satu kekuatan AHEC adalah kecilnya kemungkinan untuk memperjual belikan illegal logging. Bahkan ia menjamin jika hal ini nyaris tak akan terjadi. Terjaganya aspek legalitas, ditambah dengan hutan yang sehat dan bertumbuh dari waktu ke waktu menjadikan hutan Amerika sebagai sumber bahan baku yang lestari. Menurut Managing Director AHEC Michael Snow, dalam lima puluh tahun terakhir pertumbuhan hutan di Amerika Serikat mencapai dua kali lipat. Jumlah pokok kayu yang tumbuh dalam hutan yang tujuh puluh persennya dimiliki oleh perorangan itu ternyata meningkat di luar dugaan. Metode tebang tanam telah digantikan dengan proses tebang pilih yang diikuti dengan pertumbuhan alami. Seleksi alam tidak hanya menumbuhkan
Mr Dana Spessert introduces US hardwood lumber grading
Rupert Oliver gives an overview of environmental policies around the globe
Ms Zhang Ping President of Harbin City Furniture Association
25
Networking Time
Press Conference
Satoru Amagasu, LLC: Shown Riveting Breakout Session
pokok kayu yang terkuat namun juga berhasil mengembalikan habitat hutan secara alami termasuk serangga dan hewan penghuninya. Inilah yang menyebabkan hutan Amerika menjadi sangat beragam dalam lima dekade terakhir. AHEC bahkan selangkah di muka dengan menelurkan Life cycle Assesement (LCA). Ini merupakan proses yang ilmiah dalam pendekatan atas dampak lingkungan hidup dari sebuah produk mulai dari awal hingga akhir daur hidup sehingga studi ini sangat komprehensif. Terkait dengan dampak atas lingkungan seperti tanah yang digunakan dan perubahan atasnya, keaneka ragaman hayati, carbon footprint, water footprint, eutrophication, acidification, urban smog dan toxicity. LCA digunakan untuk memahami dampak atas lingkungan, dan menggunakan database yang komprehensif. “Standar yang diakui global,” jelas Rupert Oliver dari Forest Industries Intelligence Ltd. LCA juga bisa menjadi dasar pengambilan keputusan seorang desainer. Tak hanya itu, AHEC juga menerbitkan American Hardwood Enviromental Profile (AHEP). “Ini merupakan yang pertama kalinya dimiliki oleh industri perkayuan di dunia,” kata Chairman Alanko. AHEP berguna dalam mengkomunikasikan kinerja kayu Amerika atas lingkungan yang didasarkan pada full life cycle. Informasi ini seperti diakui Snow terinspirasi tabel informasi nutrisi yang umumnya tertera di beragam kemasan produk makanan dan minuman. Enviromental Product Declarations (EPD) dibuat berbasiskan ilmiah, terverifikasi dan dapat dibandingkan data-datanya. Kualifikasi kinerjanya terukur seperti menggunakan satuan meter kubik. Informasi yang disajikan bebas dari penilaian, sehingga memungkinkan perbandingan yang fair antar produk. EPD juga menggunakan standarisasi ISO14025. Informasi yang disajikan dalam AHEP
26
en | Something is lost in this year’s annual convention. if previously enlivened by the presence of architects and designers as well as a magnetic speaker. This year, the AHEC’s convention only bring Satoru aka Ru Amagasu as the only speaker who discussed the development of furniture design. Furniture designer of Japanese descent who were born in the United States, release the thirst most of audience for the fulfillment of the desire to know about the development of furniture design and creativity. Unfortunately, he had to perform a dazzling presentation at the grand ballroom of Hotel Shangrila harbin is almost empty. Even if it does not reduce the outstanding presentation. Ru Amagasu the grandson of George Nakashima is known in his lifetime as a master in furniture design in the twentieth century. Japanese immigrants who had swerved his profession while detained in internment camps at the outbreak of the Pacific war, was dedicating his entire life in this area. Not only his work but also exceptional understanding of the character of each species were used in the work. Amagasu who went on the lines of the design and creativity of his grandfather in a variety of furniture he had designed masterpiece. He managed to combine the simplicity of design that raises a natural feel with modern construction and manufacturing techniques. He was able to transform a design that amplifies the art of Japanese design in a very contemporary American society.
memenuhi klausul EUTR atas akses informasi seperti deskripsi produk, nama umum dan nama ilmiah spesies, tempat pemanen, dokumen atau informasi lain yang mengindikasikan pemenuhan persyaratan legal. Yang paling penting seperti
in | Ada yang hilang dalam konvensi tahunan kali ini. jika sebelumnya diramaikan dengan kehadiran arsitek dan desainer sebagai pembicara sekaligus magnet. Tahun ini, konvensi AHEC hanya menghadirkan Satoru alias Ru Amagasu sebagai satu-satunya pembicara yang membahas mengenai perkembangan desain furnitur. Desainer furnitur keturunan Jepang yang lahir di Amerika Serikat ini menjadi pelepas dahaga bagi pemenuhan keinginan tahu mengenai perkembangan dan kreativitas desain furnitur. Sayangnya, ia harus melakukan presentasinya yang memukau saat Grand Ballroom Hotel Shangrila Harbin yang nyaris kosong. Sekalipun hal itu tidak mengurangi presentasinya yang luar biasa. Ru Amagasu merupakan cucu dari George Nakashima yang semasa hidupnya dikenal sebagai master dalam desain furnitur di abad dua puluh. Imigran asal Jepang yang harus membanting setir profesinya saat ditahan di kamp interniran saat pecah perang pasifik, ternyata mengabdikan keseluruhan hidupnya dalam bidang ini. Bukan saja karya-karyanya yang luar biasa namun juga pemahamannya akan karakter masing-masing spesies yang digunakan dalam berkarya. Amagasu lah yang melanjutkan garis-garis desain dan kreativitas sang kakek dalam berbagai karya furnitur yang didesainnya. Ia berhasil menggabungkan antara kesederhanaan desain yang mencuatkan kesan alami dengan konstruksi dan teknik pembuatan modern. Ia mampu mentransformasikan desain yang menguatkan seni desain Jepang dalam masyarakat Amerika yang sangat kontemporer.
C
M
Y
CM
MY
CY
CMY
K
panel
PRO ASIA
kata Snow, AHEP mudah digunakan, tidak butuh tambahan biaya, hemat waktu, memuat infromasi yang komprehensif, data terstruktur seperti diatur dalam EUTR dan EN15804, dan “Kredibel datanya,” lanjut Snow.
27
Forum
Sistem Verifikasi Legal Kayu Indonesia: Antara Peluang dan Bumerang
bahkan perseorangan. Ini berbeda dengan PT Chia Jian Furniture Indonesia yang memiliki fasilitas produksi terintegrasi, mulai dari penggergajian kayu bulat hingga ke pengepakannya. Bahkan hingga ke ukir-ukiran dan pembuatan joknya yang umumnya disubkontrakan telah diintegrasikan dalam perusahaan ini. Itu sebabnya biaya yang dikeluarkan relatif lebih sedikit, dan waktunya pun relatif lebih singkat. Berbeda dengan keduanya, kebanyakan perusahaan mebel di Jepara dan sekitarnya masih menunggu apa yang akan dilakukan. CV Eric Furniture Manufacture dan PT President Furniture yang berlokasi di Jepara misalnya masih belum memulainya, dan lebih menunggu hingga menjadi jelas semuanya. Demikian pula PT Kudus Karya Prima yang berlokasi di Kudus Jawa Tengah. Bisa dibayangkan jika perusahaan kelas atas dan menengah masih menunggu hingga pemberlakuan mandatori, maka akan banyak perusahaan di bawahnya terutama berskala kecil dan pengrajin seperti yang banyak terdapat di Kecamatan Mulyoharjo, Jepara, Jawa Tengah, akan melakukan hal serupa. Padahal jelas-jelas
K
28
pinnya merasa bahwa upaya pemerintah untuk memberlakukan Sistem Verifikasi Legal Kayu (SVLK) akan menambah beban industri mebel, kerajinan berbasiskan kayu dan wood working nasional. Ia mengungkapkan sertifikasi yang akan dilakukan pemerintah justru akan menjadi penghambat kemajuan, apalagi jika “Sertifikasinya tidak diakui internasional, ‘kan ini malah menjadi beban,” ungkapnya. Hal ini diungkapkannya sekitar dua-tiga tahun lalu. Keraguan akan SVLK yang diintrodusir oleh pemerintah Indonesia dalam menanggapi desakan internasional, terutama Uni Eropa memang telah menjadi perdebatan dalam satu-dua tahun lalu. Kebanyakan industri mebel besar dan menengah di Indonesia umumnya telah menerapkan FSC dan CoC. Biaya yang diperlukan untuk memperoleh sertifikasi internasional ini tidaklah kecil. Selain harus mengeluarkan biaya endorsement pada awalnya, maka pertahunnya perusahaan yang sama harus mengeluarkan biaya surveilance. Sayangnya biaya investasi ini ternyata tidak bisa dimasukan ke dalam kalkulasi harga jual. Factory Manager PT Kota Jati
Furindo M. Sahid menyebutkan jika pihaknya diprediksi akan mengeluarkan biaya sebesar IDR 85juta. “Biaya ini untuk endorsement dan surveilance hingga tahun 2015 mendatang,” katanya. Biaya ini tidak termasuk biaya untuk mengendorsemen vendor dan suplier yang harus memenuhi persyaratan administratif untuk bisa memperoleh SVLK. Kesulitan untuk memperoleh SVLK ini bisa disebut nyaris merata untuk industri furnitur Indonesia, terutama yang berlokasi di Jepara Jawa Tengah. Sebagian industri ini di sana sangat bergantung pola subkontrak dalam mata rantai produksinya. Pengalaman PT Kota Jati Furindo memperlihatkan sekitar empat puluh dari tujuh puluh vendor dan supliernya semua tidak memiliki kelengkapan administratif seperti yang disyaratkan dalam proses peroleh SVLK. Kelengkapan administratif itu meliputi Surat Ijin Usaha Perdagangan dan Nomor Pokok Wajib Pajak. Bahkan ada keengganan dari kalangan itu melengkapinya karena tidak mau berurusan dengan birokrasi yang dianggap merepotkan dan menyusahkan. Apalagi kebanyakan vendor atau suplier itu merupakan perusahaan berskala menengah dan kecil, atau
“Buyer sangat berkeberatan dengan rencana kenaikan itu, apalagi dalam kondisi pasar intenasional yang stagnan,” jelasnya. Ini menjadikannya lebih rumit dari sekadar melihat sebagai persoalan sertifikasi. Harus ada dorongan dari pemerintah terutama Kementerian Perindustrian guna meringankan beban keuangan bagi industri menengah, kecil dan perorangan dalam peraihan sertifikasi SVLK. di samping juga bantuan tenaga dan binaan administratif dalam penyelesaian semua persyaratan adminstrasinya. Karena yang jelas pengenaan SVLK maupun EUTR tidak akan menghentikan hubungan dagang yang telah terjalin sebelum pemberlakuannya, sekalipun perekonomian internasional mengalami stagnasi seperti saat ini. Sementara di dalam negeri pertumbuhan sektor properti yang mencapai di atas 50% dalam kuartal pertama tahun ini saja telah menyediakan peluang bisnis yang luar biasa bagi pengalihan pasar industri mebel dan kerajinan berbahan baku kayu Indonesia.
Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi: Satu Jawaban untuk Seluruh Tuntutan
Oleh: Emir W. (Penulis) etua Umum Asosiasi Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Ambar Tjahjono membantah tudingan negara-negara Eropa bahwa Indonesia merupakan sumber dari kayu illegal. Hal itu terjadi dalam pertemuan asosiasi dengan Uni Eropa di Jenewa pada Oktober lalu. Menurutnya, sekalipun ia bisa mematahkan argumen itu namun masih dibutuhkan kerja keras untuk merubah citra negatif yang sudah tercipta. Citra negatif yang sudah terlanjur tercipta ini harus direduksi secara bertahap. Citra negatif ini menurutnya mengalahkan realitas bahwa ada negara tetangga Indonesia yang melakukan illegal logging di hutan tropis Indonesia, dan menjualnya baik dalam bentuk log maupun produk akhir ke negara lain. Yang mengherankan Ambar hal itu tidak pernah tersentuh oleh Uni Eropa. “Membicarakannya pun tidak sama sekali padahal hal ini sering disinggung delegasi Indonesia,” katanya. Itu sebabnya menurut Ambar, upaya untuk mensertifikasikan kawasan hutan dan produk hutan akan menjadi penting dalam menangkal tudingan semacam itu. Awalnya, Ambar dan asosiasi yang dipim-
dinyatakan oleh Wamendag Bayu Krisnamurthi, SVLK merupakan mandatori untuk keseluruhan industri kayu olahan termasuk industri kerajinan yang menggunakan kayu sebagai bahan bakunya. Ini berlaku mulai Januari 2014. Bisa jadi pemberlakuan SVLK bisa menjadi bumerang bagi industri furnitur dan kayu olahan termasuk kerajinan berbahan kayu. Jika itu yang terjadi diperkirakan sebagian besar industri ini, terutama yang berskala menengah, kecil dan perorangan akan gulung tikar. Padahal seperti yang dikatakan oleh Ambar Tjahjono, sekitar delapan puluh persen kayu yang digunakan sebagai bahan baku industri mebel dan kerajinan berasal dari hutan tanaman industri atau hutan rakyat. Bukan kayu yang berasal dari hutan alam seperti yang selama ini dituding oleh Uni Eropa. Namun EUTR, dan juga SVLK tidak mengecualikan asal kayu perkebunan itu dalam pemberlakuannya. Relatif besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk mensertifikasikannya menjadi kendala utama. Celakanya biaya sebesar itu sulit untuk dikompensasikan pada harga jual. Kenaikan harga jual sebesar 5% akan sangat mungkin ditolak oleh buyer.
W
akil Menteri Perdagangan Dr. Bayu Krisnamurthi mengingatkan Indonesia jangan pernah lupa bila kaum anti illegal logging akan selalu menyerukan verifikasi kayu yang dipakai adalah yang legal, dan “Itu merupakan kepentingan kita” tegasnya. “Kepentingan indonesia” sambungnya. Baginya, Indonesia membuat SVLK bukan untuk sekedar memuaskan kepentingan Eropa. “Kita melakukannya justru untuk menjaga hutan masa depan tanah air kita,” jelasnya. Apa yang dihadapi saat ini di Eropa, jelas bukan urusan Indonesia. Regulasi serupa tak hanya terjadi di Uni Eropa, tapi juga Amerika (dengan amandemen Lacey Act), Jepang dan Australia. Ia mengingatkan jika “Kita membuat regulasi bukan untuk menanggapi masing-masing regulasi di negara-negara, karena jika itu dilakukan maka akan capek kita dibuatnya”. Ia menegaskan jika SVLK merupakan regulasi anti illegal logging yang merupakan kepentingan Indonesia sendiri. “Regulasi itu adalah peraturan kita dan menyangkut kepenting-
an kita,” tandasnya. Karena itu haruslah disikapi dengan cerdas. Ia sebutkan pemerintah Indonesia untuk bisa memastikan mitra kerjanya di Brussel tidak lagi mundur lagi dari komitmennya. “Jika dua minggu lalu, EUTR telah ditanda tangani dan verifikasi pada bulan April maka perlu dikawal terus akan kepastiannya. Untuk itu, pihak Indonesia harus lebih akrab dengan pihak Uni Eropa agar bisa memperoleh kepastian itu,” jelasnya. Kedua, “Indonesia harus segera mendapatkan keuntungan dari itu,” katanya. Ia merujuk pada pernyataan Collin Crooks perwakilan Uni Eropa yang menyebutkan jika SVLK merupakan sistem teradvance di Asia. “Ada juga yang bilang tercanggih di dunia karena hutan tropis di dunia hanya dimiliki segelintir negara terutama Indonesia’” jelasnya. Itu sebabnya ia menekankan Indonesia jangan hanya memperoleh disadvantage seperti yang terjadi dalam sektor kelapa sawit yang pernah diboikot karena tudingan sawit Indonesia
tidak ramah lingkungan. Tudingan ini membuat buyer lantas menghentikan pembeliannya. Ini jelas bukan sekedar urusan pemerintah atau swasta semata. “Kita harus membuat buyer kita untuk mengapresiasi terhadap apa yang sudah kita lakukan. Tepis tundingan atau kekuatiran itu dengan pendekatan perusahaan ke perusahaan,” tegasnya. “Pastikan pelaku bisnis di sana juga memperoleh keuntungan dari pemberlakukan SVLK itu”. Sementara itu, Menurut Chairman Asmindo Ambar Tjahjono selama tenggang waktu hingga September mendatang, Asmindo berperan sangat strategis. Sambil menunggu ratifikasi dari masing-masing negara anggota EU, Asmindo akan dapat menerbitkan keterangan legalitas kayu yang digunakan dalam sebuah produk kayu olahan yang diekspor dengan tujuan negara-negara EU. Asmindo bukan pemerintah Indonesia, dan para peneriman surat keterangan itu harus sudah lebih dulu terdaftar sebagai anggotanya.
29
Biz News
Wawancara dengan Mike Snow,
ANCHORSEAL
Direktur Eksekutif Dewan Ekspor Hardwood Amerika (AHEC) yang berbasis di Washington DC, April 2013
Mike Snow telah bekerja untuk AHEC selama 14 tahun dan telah menjadi Direktur Eksekutif sejak tahun 1999. Selama waktu tersebut ia telah menggerakkan banyak inisiatif dan dengan bantuan Foreign Agricultural Service, Departemen Pertanian AS, ia telah memimpin penelitian Seneca Creek tentang legalitas hardwood AS, menginisiasi penelitian LCA saat ini, menyampaikan puluhan presentasi dan menghadiri acara AHEC di seluruh dunia, hampir setiap bulan. Dengan pengetahuan mendalam mengenai pasar hardwood Amerika yang terus tumbuh ini, ia baru-baru ini berbicara pada acara Dubai WoodShow: P. Mike, kami saat ini banyak mendengar tentang suplai material hardwood seiring dengan meningkatnya permintaan konstruksi AS. Bagaimana menurut Anda tentang hal ini? J. Jika pasarnya ada, domestik atau ekspor, maka saya yakin suplainya juga akan ada. Pasar akan selalu menemukan keseimbangannya. Cuaca tahun ini tidak membantu suplai kayu bulat namun ini mungkin hanya sementara saja. Salah satu persoalan yang selalu menghinggapi industri adalah harga yang sulit turun karena industri tidak mengendalikan lahan hutan; dan ketika harga naik implikasi keseimbangan suplai dan permintaan sudah sangat dikenal! P. Kami juga banyak mendengar tentang persoalan penentuan kelas untuk ekspor. Apakah AHEC memiliki panduan tentang hal ini? J. Salah satu keuntungan utama mengimpor hardwood Amerika adalah fakta bahwa Asosiasi Kayu Hardwood Nasional (NHLA) memiliki aturan penentuan kelas yang dapat diverifikasi yang memungkinkan pembeli untuk mengetahui hasil eksak yang akan mereka terima pada setiap pengiriman. Namun, sangatlah penting agar pembeli maupun penjual memahami apa yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan pada masing-masing kelas dan untuk berkomunikasi dengan jelas satu sama lainnya. Aturan merupakan “titik awal” yang darinya rincian selanjutnya seperti pemilahan warna dapat dikerjakan antara pembeli dan penjual. Namun, pada akhirnya, AHEC merupakan sebuah badan promosi dan tidak mengawasi persoalan penentuan kelas, jadi menurut saya panduan utama saya bagi semua orang yang memiliki masalah penentuan kelas adalah berbicara dengan supplier Anda dan NHLA--jangan menghubungi kantor saya! P. Anda telah menjadi Direktur Eksekutif selama 13 tahun dan selama itu telah terjadi beberapa perubahan besar dalam profil geografi ekspor AS. Apa yang akan terjadi selanjutnya menurut Anda? J. Pastinya ada pasar baru untuk produk
30
yang sudah ada. Perubahan terbesar adalah berkurangnya ekspor ulang ke AS dari negara-negara pengolah pihak ketiga. Sekarang misalnya kami melihat konsumsi di Cina tumbuh jauh lebih cepat dari ekspor ulang dari Cina. Hal ini menunjukkan konsumsi riil baru produk yang dibuat dari hardwood Amerika, bukan hanya sekedar pengalihan produksi dari satu lokasi ke lokasi yang lain. Kami melihat hal ini terus berlanjut, terutama saat permintaan berkembang di 200 kota di kawasan pedalaman. Saya pikir Meksiko akan menjadi pasar utama baru lain yang harus diperhatikan. Negara ini dengan cepat tampil sebagai pasar manufaktur dan konsumsi seiring dengan membaiknya ekonomi dan kian teraturnya aturan fiskal di sana. Upahnya sangat kompetitif (dengan ukuran tertentu bahkan lebih rendah dari wilayah pesisir Cina) dan ada tanda-tanda pembalikan imigrasi dari AS, dan letak geografisnya memberi keuntungan pengiriman yang jelas menuju pasar AS untuk barang jadi kepada para eksportir Meksiko. Meksiko semakin berkembang menjadi pemain internasional utama. Faktanya, Meksiko memiliki lebih banyak Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) internasional dibanding negaranegara lainnya. Terakhir, menurut saya kita tidak bisa meremehkan potensi yang dimiliki oleh sejumlah teknologi baru seperti hardwood AS modifikasi dan laminasi-silang pada konsumsi hardwood Amerika di seluruh dunia. Arsitek dan teknisi Eropa saat ini semakin banyak menggunakan volume hardwood Amerika dalam aplikasi struktural dan eksterior yang membutuhkan performa teknis serta keindahan estetis. Saya percaya tren-tren ini, dan juga meningkatnya perhatian atas legalitas dan keberlanjutan akan meningkatkan pertumbuhan ekspor hardwood Amerika. Yang menarik adalah, dari sepuluh besar negara pengekspor hardwood, belakangan ini hanya AS yang ekspornya tumbuh. P. Selama ini AHEC telah banyak berin-
vestasi untuk promosi di India. Bagaimana menurut Anda hasilnya di masa depan. J. India tidak akan pernah menjadi Cina baru bagi kami. India tidak memiliki infrastruktur perdagangan kayu dan sulit meyakinkan orang India untuk membeli kayu papan, bukan kayu bulat, terlepas dari implikasi hasil dan ketidakpastiannya. Namun kami melihat India sebagai pasar produk dari hardwood Amerika yang dibuat di tempat lain, seperti furnitur yang dibuat di Malaysia atau Vietnam. P. Bagaimana menurut Anda dengan pasar di Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA)? A. Cukup bervariasi, namun secara umum cukup berhasil bagi kami. Kami telah menyaksikan pertumbuhan yang signifikan di banyak pasar, potensinya masih sangat besar. Namun ketidakpastian politik di kawasan ini telah memakan korban. Akan sangat bagus jika Mesir kembali menjadi pasar. P. Apa lagi yang ada di pikiran Anda belakangan ini? A. Selain ketidakpastian dana promosi? Kami perlu meyakinkan Kongres AS tentang pentingnya mempromosikan ekspor dari bisnis keluarga kecil di Negara-Negara Bagian pedalaman. Pada tingkat global kami membutuhkan ‘lapangan permainan’ yang adil. Saat ini ada aturan berbeda untuk kayu dibanding dengan industriindustri ekstraktif lainnya yang biaya lingkungannya besar - namun tidak dikenai standar yang sama. LEED merupakan contoh utama di mana kayu harus melebihi material-material lainnya. Tidak hanya kayu harus disertifikasi, namun juga hanya oleh satu skema (FSC). Satu skema monopoli tidak bisa dipertahankan. Namun ENGO bisa menjadi mitra yang penting dalam hal ini, dan bekerjasama dengan mereka dalam Undang-Undang Perubahan Lacey untuk kayu merupakan contoh kerjasama yang bagus yang memberi harapan kepada saya.
®
PREVENTING DEGRADE AND LOSSES IN VALUABLE HARDWOOD LOGS AND LUMBER
ANCHORSEAL® wax emulsion end sealer – easy to apply with brush or sprayer
Global Wood Protection Specialists www.uccoatings.com +1-716-833-9366
[email protected]
31
Biz News
Wawancara dengan Ted Rossi, Presiden dan Komisaris Rossi Group
Ted Rossi, CEO, Rossi Group
Anda telah terlibat dalam ekspor hardwood Amerika selama karir Anda yang panjang. Berapa banyak konvensi yang pernah Anda hadiri di Asia? Saya telah menghadiri lebih dari dua belas konvensi AHEC; 4 di antaranya sebagai Presiden dan Ketua NHLA dan AHEC. Bolehkan kami bertanya mengapa Anda hadir di sini pada Konvensi AHEC di Harbin? Sebagai anggota komite eksekutif AHEC, saya hadir di sini untuk mendukung usaha-usaha promosi hardwood AS. Sebagai mantan Presiden NHLA, saya juga hadir di sini untuk mendapatkan persetujuan sertifikasi KD sebagai ganti Sertifikat Phyto Sanitary. Dan lebih penting lagi, saya hadir di sini sebagai eksportir utama kayu hardwood Amerika ke Asia Tenggara dan Cina. Kami memahami jika Anda yang memimpin negosiasi, atas nama industri hardwood Amerika, dalam program sertifikat KD yang saat ini sedang dipromosikan oleh NHLA. Bisakah Anda menerangkan tentang hal ini? Sertifikat KD diajukan sebagai pengganti Sertifikat Phyto Sanitary. Sertifikat ini telah menghilangkan rintangan teknis di lebih dari 80 % pasar global bagi hardwood AS. Dengan Uni Eropa diharapkan akan memberikan persetujuan finalnya musim gugur ini, kami mengharapkan adanya peralihan besar oleh para eksportir untuk memanfaatkan sistem ini. Sistem ini akan menyediakan alternatif yang lebih efisien dan handal secara ilmiah bagi proses Phyto saat ini yang dilakukan oleh inspektur perorangan. Ini akan menghilangkan persoalan tenaga sekarang akibat hambatan anggaran pemerintah serta membantu mempercepat waktu pengiriman dan transit. Hasil apa yang Anda harapkan setelah kunjungan Anda? Saya berharap berhasil menginformasikan dan menyampaikan perkembangan terbaru kepada industri mengenai proses persetujuan, garis waktu dan potensi kerugian rantai suplai logistik yang dapat dihadapi oleh importir dan pabrikan pada akhir tahun ini. Vietnam, pasar ekspor terbesar kedua kami di Timur Jauh, telah menyelesaikan seluruh persetujuan teknis
32
Ted Rossi merupakan salah satu orang yang paling banyak dikenal di industri ekspor hardwood Amerika, setelah membawa bisnis keluarganya ke perdagangan ekspor hampir 40 tahun silam. Ia pernah menjadi Presiden Asosiasi Kayu Hardwood Nasional (NHLA), Ketua Dewan Ekspor Hardwood Amerika (AHEC) dan merupakan Presiden pendiri Federasi Hardwood di AS. Ia sekarang merupakan CEO Rossi Group yang berbasis di Connecticut dengan operasional di seluruh negara-negara bagian timur AS. Kami bertemu dengannya pada konvensi terbaru AHEC di Harbin, China: dan telah mengimplementasikan sistem dan mulai menerima pengiriman secara reguler. Pada kebanyakan kasus mereka bersaing untuk kelas dan spesies yang sama dengan pasar-pasar lain dan hal ini memberi mereka keuntungan logistik atas importir dan pabrikan Cina. Dengan meningkatnya permintaan ekspor dan pasar domestik yang jauh lebih baik sekarang ini, suplai akan menjadi perhatian yang strategis. Supplier akan memilih pasar di mana mereka bisa hemat biaya dan efisien semaksimal mungkin. Sertifikat KD secara administratif dan logistik akan memberi keuntungan kepada pasar-pasar yang menerimanya. Kami juga tahu bahwa, dengan bekerjasama dengan AHEC di Asia, NHLA sedang mengembangkan pemahaman yang lebih besar tentang aturan penentuan kelas NHLA di seluruh Asia - terutama melalui inisiatif pelatihan. Bisakah Anda juga menceritakan kepada kami lebih banyak tentang hal ini? Awalnya, NHLA memutuskan sekitar 6 tahun yang lalu untuk berfokus pada pasar global yang berubah dengan cepat. Strong Roots (Akar yang Kuat) dan Global Reach (Jangkauan Global) telah dimasukkan ke dalam logo baru kami yang menetapkan misi kami. Sebagai bagian dari inisiatif tersebut NHLA kini tengah mendidik dan melatih pasar di Cina dan seluruh Asia tentang aturan penentuan kelas kami, yang kami percaya menjadi landasan asosiasi dan warisan 115 tahunnya. Kami percaya NHLA telah menjadi standar di mana semua program penentuan kelas hardwood lainnya di seluruh dunia akan dibandingkan dengannya. Rossi telah menjadi nama yang memimpin ekspor hardwood Amerika ke Eropa, Timur Tengah dan Asia selama bertahun-tahun. Bisakah Anda berbicara tentang beberapa peralihan penekanan yang telah Anda alami di pasar-pasar tersebut selama ini? Nama Rossi telah menjadi perintis dalam ekspor hardwood Amerika sejak tahun 1976. ‘Membangun hubungan di seluruh dunia telah dan akan terus menjadi moto kami dan dasar keberhasilan kami. Kami telah mengikuti peralihan permintaan
global dari Eropa ke Taiwan ke Cina dan ke seluruh kawasan Timur Jauh. Pasar, yang awalnya didorong oleh permintaan akan upah berbiaya rendah dan ekspor ulang seperti di Cina, kini utamanya merupakan pasar yang digerakkan oleh konsumen untuk hardwood Amerika. Selama satu dekade terakhir ini kami telah melihat konsumsi domestik tumbuh, yang menciptakan permintaan akan produkproduk hardwood yang handal, legal dan berkelanjutan yang bersumber dari AS. Bagaimana Anda melihat pasar Asia dalam 18 bulan terakhir, terutama mengingat peningkatan permintaan domestik AS yang nyata tahun ini? Permintaan domestik dan di seluruh dunia untuk hardwood AS akan terus tumbuh dan sebentar lagi akan mengalahkan suplai saat ini. Saya percaya ini akan menjadi pasar yang digerakkan oleh suplai seiring dengan meningkatnya kompetisi di antara pasar global. Akan ada peningkatan permintaan untuk produk hardwood yang berkelanjutan dan legal dan saya percaya para produsen hardwood Amerika akan memiliki dan mempertahankan keuntungan yang jelas dalam hal ini. Saran apa yang Anda miliki untuk para importir Asia yang ingin mengembangkan suplai material hardwood yang dapat diandalkan dari AS? Saran saya adalah bekerjasama erat dengan para supplier untuk membentuk hubungan jangka panjang. Dengan meningkatnya permintaan akan produk hardwood yang berkelanjutan dan legal kita harus bekerja bersama-sama mengembangkan program dan spesifikasi yang diperlukan untuk suplai jangka panjang yang dapat diandalkan. Mengantisipasi kebutuhan pelanggan dan bekerja menggabungkan spesifikasi tersebut secara efektif dan menguntungkan dalam produksi akan menjadi kunci hubungan supplier-pelanggan yang menguntungkan kedua belah pihak. Saat ini lebih dari sebelumnya, hubungan bisnis harus didasarkan pada pemahaman kebutuhan supplier maupun konsumen untuk menjamin suplai jangka panjang yang dapat diandalkan.
Total Abrasives Solution
Wood & Furniture
Automotive & Aftermarket
Metalworking
DIY & Home Finishing
Musical Industry
Tools & Accessories
www.ekamantindonesia.com
33
Biz News
Sekolah Pelatihan Inspektur NHLA Menyelesaikan Program Dwibahasa Internasional Pertamanya Siswa menjalani program yang ketat dalam ruangan kelas dengan sejumlah pembicara tamu dan tur ke perusahaan-perusahaan pengolahan kayu MEMPHIS, TENNESSEE. – Asosiasi Kayu Hardwood Nasional (NHLA) telah mendidik industri kayu hardwood mengenai Aturan Pengukuran & Pemeriksaan Hardwood & Cypress sejak tahun 1948. Musim panas ini, Sekolah Pelatihan Inspektur diselenggarakan di Memphis untuk Program Dwibahasa Internasional pertamanya yang dihadiri oleh 9 siswa asal Cina.
S
ejak pertama kali diadakan, Sekolah Pelatihan Inspektur NHLA telah meluluskan lebih dari 7.200 siswa dari seluruh dunia. Dalam lima tahun terakhir, NHLA telah menyelenggarakan program musim panas Sekolah Pelatihan Inspektur jauh dari ibukota NHLA di Memphis, Tenn. ke lokasi-lokasi regional di seluruh negeri termasuk negara bagian Pennsylvania, Michigan, Wisconsin dan Indiana. Program Dwibahasa Internasional 2013 diajar oleh instruktur veteran Rich Hascher dengan menggunakan interpreter bahasa Cina. Program lima minggu yang padat ini diadakan pada tanggal 15 Juli hingga 15 Agustus, jam 8 pagi hingga jam 6 sore Senin hingga Sabtu. Siswa menjalani program yang ketat dalam ruangan kelas dengan presentasi oleh J.K. O’Brien dan Will Donoho dari Classic American Hardwoods; David Caldwell dan Judd Johnson dari Hardwood Market Report; Dr. Adam Taylor dari Forest Products Center Universitas Tennessee; Rick Barrett dari Midwest Hardwood Corp.; dan Norm Murray dari U.C. Coatings, Inc. yang mempresentasikan “End Sealer – A Short Course”. Selain presentasi dalam ruangan kelas, siswa juga berkesempatan melihat industri hardwood AS secara langsung dengan kunjungan lapangan ke Classic American Hardwoods di Memphis, Tenn.; Graham Lumber Company di Linden, Tenn.; Hooper Hardwoods, LLC di Brownsville, Tenn.;
34
Sebagaimana yang dikatakan oleh Instruktur Sekolah, Rich Hascher saat kelulusan, “Inspektur Utama Dana Spessert tidak bisa hadir hari ini. Ia saat ini berada di Meksiko mengajar Aturan NHLA tentang penentuan kelas. Aturan ini merupakan etika yang didukung oleh industri hardwood Amerika Utara serta diajarkan dan digunakan di seluruh dunia.”
J.T. Shannon Lumber Company di Horn Lake, Miss. dan Walter M. Fields Lumber Company di Memphis, Tenn. Wally Fields dari Walter M. Fields Lumber Co. menyampaikan pidato kelulusan di hadapan para lulusan Sekolah Pelatihan Inspektur Dwibahasa Internasional, dengan menyambut semua orang pada “hari yang bersejarah” bagi NHLA ini. Penyerahan sertifikat dilakukan pada hari Kamis, 15 Agustus 2013. Para siswa yang lulus mewakili lima perusahaan yang secara bersama-sama mengimpor seperempat hardwood yang didatangkan ke Cina. Sebagai Pembicara Utama, Tuan Fields memberi selamat kepada para siswa atas semangat mereka dalam berusaha dan menyelesaikan kursus Sekolah Pelatihan Inspektur. “Asosiasi memahami tanggung-jawabnya untuk menjunjung tinggi standar kelas,” ucapnya. “Sekarang Anda bisa yakin sepenuhnya dengan kelas dan mutu kayu yang Anda terima saat dikirim dari halaman saya atau dari anggota NHLA manapun.” Para lulusan tersebut adalah: • Jonathan Michael Darocha – Hughes Lumber Mills, Inc. • CoCo Huang – Sales/Purchase Manager, Big Tree Lumber Co., Ltd • Ping Jiang – Purchase Manager, Dongguan Yisen Wood Co., Ltd. • W. Paul Wyatt – Business Development Manager, MJB Supply Dalian (MJB Wood Group)
•
Sasha Xie – Purchase Supervisor, TianRun International Co., Ltd. • Ariel Yin – General Manager, Sungem Lumber Co. • Jin Hua Yu – President, Hehe Lumber Co., Ltd. • Lishan Zhong – Purchase Supervisor, TianRun International Co., Ltd. • Grove Zhu – General Manager, TianRun International Co., Ltd. Pada saat menyelenggarakan program musim panas ITS Dwibahasa Internasionalnya, NHLA juga mengadakan kelas dua-hari tentang Budaya Cina. Empat belas perusahaan anggota NHLA menghadiri kelas ini, yang diajarkan oleh Tn. Marco Chan dari AmAsia Corporation. Selama dua puluh tahun bersama Fed Ex, Tn. Chan telah memperoleh pengalaman langsung tentang mendirikan bisnis di Cina dan mampu berbicara di hadapan kelas dengan otoritas mengenai budaya Cina serta apa yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan dalam bisnis. Peserta kelas budaya dan siswa ITS berkesempatan berinteraksi selama makan malam sebelum kelas budaya, makan siang setiap hari dan diskusi meja bundar yang difasilitasi oleh Marco Chan. Pendaftaran kini dibuka untuk Kelas ke172 yang dimulai pada tanggal 9 September 2013. Untuk mendaftar atau mengetahui lebih lanjut tentang program ini silahkan kunjungi www.inspectortrainingschool.com.
35
Biz News
Hardwood Amerika Berpameran
di Vietnam Wood 2013
V
ietnam Wood 2013 merupakan edisi ke-10 International Woodworking Industry Fair yang kembali diselenggarakan mulai tanggal 25 – 28 September di Saigon Exhibition and Convention Centre (SECC). Ini merupakan sarana yang fundamental untuk menjangkau target pelanggan, membangun hubungan bisnis dan mempromosikan berbagai teknologi baru kepada industri berbasis kayu di seluruh dunia. Vietnam Wood berhasil menarik dukungan kuat dari peserta pameran dan delegasi kunci internasional yang akan memperkuat posisi Vietnam sebagai pusat produksi, perdagangan dan distribusi regional bagi industri yang berhubungan dengan kayu di ASEAN. Salah satu peserta pameran kunci ini adalah Dewan Ekspor Hardwood Amerika (AHEC) di mana 23 perusahaan hardwood Amerika akan memamerkan produk-produk mereka seperti Shannon Lumber International, Missouri Walnut LLC, Baillie Lumber Company, Wheeland Lumber Company Inc., Robinson Lumber Company, Sonoking Corporation, Snowbelt Hardwoods Inc., Somerset Wood Products, Anderson Tully Lumber Company Inc., Turman Trading LLC, Clark Lumber Company, Kretz Lumber Co. Inc, Muth Lumber Company, Lawrence Lumber Inc., TRN USA Forest LLC, Cummings Lumber Co Inc., C/K International LLC, Hardwoods of America LLC, American Hardwood Industries, Macdonald ad Owen Lumber, Amos Hill, Departemen Pertanian Negara Bagian Indiana dan Hardwood States Export Group. Staf AHEC juga akan siap memberikan saran teknis serta menyediakan brosur dan literatur mengenai berbagai spesies yang berbeda serta kredensial lingkungan hardwood Amerika. Pada tanggal 25 September AHEC bermaksud menyelenggarakan seminar yang membidik para produsen, desainer furnitur serta arsitek dan desainer interior yang akan dilanjutkan dengan resepsi jejaring di mana para pedagang lokal dapat bertemu dengan perusahaan-perusahaan anggota AHEC. Usulan seminar mencakup perkenalan industri hardwood AS dan kelas-kelas kayu papan AS yang akan disampaikan oleh Dana Spessert, Inspektur Utama Asosiasi Kayu Hardwood Nasional (NHLA). Seminar akan diadakan di Sheraton Saigon. Untuk rincian lebih lanjut mengenai acara silahkan kunjungi www.ahec-china.org VIETNAM WOOD 2011 telah menuai keberhasilan besar dengan 245 peserta pameran dari 19 negara dan kawasan serta sekitar 12.000 pengunjung. Acara tahun 2013 sudah mulai mendapatkan konfirmasi untuk partisipasi grup & paviliun negara dari Cina, Italia, Jerman, Taiwan & AS.
36
BERITA - Statistik paruh pertama 2013 untuk ASIA TENGGARA Menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat, ekspor kayu hardwood di seluruh dunia naik 11 % secara nilai dan 8 % secara volume selama paruh pertama tahun 2013 yang mencerminkan kenaikan harga unit. Sebagian besar kenaikan global tersebut disebabkan oleh perkembangan pasar yang terus berlanjut di Asia, dan terutama di Cina, di mana nilai eskpor kayu hardwood Amerika mencapai US$ 368 juta.
V
‘Pekan Sertifikasi Hutan 2013’ PEFC akan diselenggarakan di Kuala Lumpur Pendaftaran kini telah dibuka
John Chan, AHEC Director Gtr China & SE Asia
ietnam tampil di depan semua negara Asia Tenggara lainnya dalam impor kayu papan hardwood AS dalam enam bulan pertama tahun 2013, di mana impor kayu papan AS naik 1 % menjadi US$ 73,3 juta dengan volume 179.360 m3 - tidak berubah dari periode yang sama tahun 2012. Ekspansi pasar konsumsi domestik Vietnam untuk produk sambungan dan furnitur sebagian telah mengimbangi melemahnya pasar ekspor luar negeri. Pengapalan kayu bulat hardwood dari AS ke Vietnam turun 22 % secara nilai menjadi US$ 17,4 juta dan turun sebesar 34 % secara volume menjadi 42.326 M3. Indonesia masih menjadi pasar terbesar kedua di antara negaranegara Asia Tenggara secara keseluruhan dengan produk hardwood AS bernilai US$ 16,8 juta, naik 6,3 % dari periode yang sama tahun lalu. Ekspor kayu papan meningkat 13 % menjadi US$ 10,3 juta dan volumenya naik 1,2 % menjadi 17.767 M3 dari periode yang sama tahun 2012. Impor vinir meningkat 17 % menjadi US$ 3,3 juta sedangkan kayu bulat turun 17% menjadi US$ 2,7 juta, yang menunjukkan bahwa banyak produsen di Indonesia yang beralih ke kayu papan dan vinir sebagai bahan baku daripada kayu bulat. Malaysia mengimpor kayu papan AS senilai US$ 10,2 juta, sama dengan paruh pertama tahun 2012 dan 17.702 M3 secara volume, turun 15,2 %. Impor kayu bulat dan vinir mencatatkan kenaikan masing-masing sebesar 8 % menjadi US$ 2,9 juta dan 44 % menjadi US$ 3,2 juta. Ramalan pasar selama sisa tahun 2013 cukup cerah. Thailand telah menjadi pasar yang berkembang pesat dengan bertahan menjadi pasar terbesar keempat di Asia Tenggara untuk kayu papan hardwood AS dengan ekspor mencapai US$ 9,4 juta naik 8 % dan volume mencapai 19.564 M3, naik 11 %. Impor kayu bulat menurun 37 %, menjadi US$ 2,4 juta. Singapura dan Filipina relatif merupakan pasar yang kecil di mana permintaan kayu papan hardwood Amerika masing-masing mencapai US$ 1,4 juta dan US$ 0,37 juta. Industri furnitur Singapura tetap sangat kompetitif dengan tetangganya dengan mendirikan fasilitas produksi di Cina, Vietnam, Malaysia dan Indonesia. “Perusahaan yang berbasis di Singapura secara khusus sangat berpengaruh dalam pertumbuhan konsumsi hardwood Amerika,” pungkas John Chan. Dengan angka-angka terbaru ini, Asia Tenggara kini mencakup 12 % ekspor kayu papan hardwood AS dan, jika ditambah dengan Cina, mencakup lebih dari separuh dari seluruh ekspor kayu papan gergajian hardwood AS.
PEFC visit in China
PEFC Certified raw material
Programme for the Endorsement of Forest Certification (PEFC) telah mengumumkan rincian ‘Pekan Sertifikasi Hutan 2013’ secara online; http://www.pefc. org/pefc-week-2013/home. Acara lima hari ini akan diselenggarakan dari tanggal 11 - 15 November
‘
2013 di Kuala Lumpur.
Pekan Sertifikasi Hutan 2013’ PEFC diselenggarakan bekerjasama dengan Dewan Sertifikasi Kayu Malaysia (MTCC). Hal ini akan dipusatkan di sekitar Dialog Pemangku Kepentingan PEFC Tahunan Ke-4 (14-15 November 2013), terbuka bagi semua orang - serta Majelis Umum PEFC Ke-18, workshop terkait dan pelatihan auditor, terbuka untuk anggota Dewan PEFC dan para tamu undangan. Pendaftaran kini telah dibuka di tautan berikut; Ini menjadi minggu yang sangat penting dalam kalender sertifikasi hutan di mana PEFC bermaksud bergabung dengan usaha bersama mendukung dan meluaskan rantai suplai kayu berkelanjutan
PEFC meeting in China
di Asia, mempelajari peluang-peluang dan kondisi-kondisi yang memungkinkan untuk mengutamakan produksi dan perdagangan berkelanjutan di kawasan ini serta membahas bagaimana hambatan saat ini dapat diatasi untuk memajukan solusisolusi keberlanjutan. Dialog Pemangku Kepentingan PEFC akan mengumpulkan hingga 250 pemangku kepentingan yang berbeda dan para pemain kunci di seluruh lanskap sektor hutan untuk terlibat dalam pembahasan yang berorientasi pada solusi. Para peserta akan mewakili kalangan bisnis dan organisasi non-pemerintah yang berbagi kepentingan dan komitmen untuk memajukan keberlanjutan di sektor hutan. Para peserta yang menghadiri Dialog Pemangku Kepentingan dapat berharap bertemu dengan para pakar regional dan global dalam manajemen hutan berkelanjutan, sertifikasi hutan dan manajemen rantai suplai, dan mendengar perspektif dari berbagai sektor berbeda sepanjang rantai suplai kayu. Hal ini akan menjadi
peluang untuk membahas status serta perkiraan produksi dan perdagangan hutan berkelanjutan di Asia dan berbagi pandangan tentang cara meningkatkan kesadaran dan keuntungan dari pasar domestik untuk produk yang diambil secara bertanggung-jawab. Sorotan minggu ini mencakup seminar pelatihan tentang mempelajari implementasi dan mengaudit Rantai Pengawasan dan melihat kembali pertemuan-pertemuan Pemangku Kepentingan sebelumnya. PEFC merupakan sistem sertifikasi hutan terbesar di dunia, dan terus melakukan langkah besar di Asia. Dibangun berdasarkan pengesahan PEFC atas sistem sertifikasi Malaysia, penilaian saat ini sedang dilakukan untuk mengesahkan sistem sertifikasi Cina. Kemajuan tambahan sedang berlangsung dalam pengembangan sistem sertifikasi nasional di sejumlah negara termasuk Indonesia, Jepang, Korea Selatan, dan Myanmar. Bersama dengan pertumbuhan sistem nasional terdapat peningkatan kepentingan sektor swasta untuk mengusahakan sertifikasi Rantai Pengawasan, yang menstimulir permintaan lebih lanjut akan produkproduk hutan yang bersertifikasi. PEFC berharap untuk memupuk lebih lanjut dinamika positif ini dengan menyelenggarakan acara tahunan di Asia dan menyoroti persoalan-persoalan yang penting untuk kawasan ini.
37
Biz News | Biesse
Biz News
CEO UC Coatings Norman Murray menyampaikan presentasi pada ISCHP 2013 dan di Sekolah Penentuan Kelas Kayu Hardwood NHLA untuk Siswa Asal Cina
“It’s Shopping Time”
K
onferensi Ilmiah Internasional mengenai Pengolahan Hardwood (ISCHP) akan diselenggarakan pada tanggal 7-9 Oktober di Florence, Italia. Konferensi ini akan mengumpulkan para ilmuwan, perwakilan pemerintah dan pakar hardwood dari seluruh dunia untuk membahas praktek-praktek terbaik dan perkembangan-perkembangan baru. Konferensi ini, yang diadakan setiap dua tahun sekali, merupakan bagian dari rangkaian konferensi yang terus berlanjut yang sebelumnya diselenggarakan di Kanada (2007), Prancis (2009) dan AS (2011). Tujuan utama konferensi ini adalah mengumpulkan komunitas ilmiah dan penelitian yang meneliti hardwood, dari sumbernya ke pelanggan, untuk berbagi pengetahuan dan ide. Pakar internasional, ilmuwan, karyawan pemerintah, perwakilan industri hardwood, supplier dan pelanggan akan hadir untuk membahas karya inovatif dan kemajuan terkini yang menguntungkan dan memperbaiki pengolahan hardwood. Topik-topik yang akan dicakup oleh ISCHP 2013 meliputi Praktek Kehutanan & Kualitas Kayu Hardwood, Pengembangan Produk Hardwood serta Pengolahan & Optimalisasi Hardwood. Norman Murray, CEO U-C Coatings Corporation, Buffalo, NY, AS, akan menyajikan makalah tentang “Meningkatkan Hasil Produksi Hardwood dan Melestarikan Sumber daya dengan Perekatan Ujung yang Benar”. Tn. Murray telah mempromosikan dan menyediakan perlindungan kayu selama lebih dari 30 tahun. Ia merupakan mantan presiden dan saat ini anggota Dewan Hardwood Forest Foundation. Ia juga anggota Tropical Forest Foundation dan International Wood Products Association (IWPA). Musim panas ini, Asosiasi Kayu Hardwood Nasional (NHLA) menyelenggarakan Sekolah Pelatihan Inspektur Kayu pertamanya khusus untuk peserta asal Cina. Sejumlah perusahaan asal Cina seperti Dongguan Yisan Wood Co. Ltd., Tianrun International Wood Co. Ltd., SunGem Lumber Co. dan HeHe Lumber Co. Ltd., mengirim perwakilannya untuk dilatih di kantor pusat NHLA di Memphis, Tennessee, AS. Sekolah ini diadakan dari tanggal 15 Juli hingga 15 Agustus dan dijalankan oleh Richard Hascher, instruktur Sekolah
38
Edging SPARK 6 FOR VENEER AND solid wood & PVC edging
CNC Skipper V31- drilling, grooving& routing
NHLA Chinese Lumber Grading Class Participants listening to Norman Murray’s instruction on End Sealer
Norman Murray explaining Loss Reduction and increased returns with end sealer
Pelatihan Inspektur NHLA. Turut dimasukkan dalam pengajaran tersebut adalah “Perekat Ujung - Sebuah Kursus Singkat”, yang diberikan oleh Norman Murray. “Komunikasi dan berbagi ide merupakan kunci hubungan bisnis internasional dan saya senang bisa berbicara di Sekolah penentuan kelas kayu NHLA yang diakui secara global,” kata Tn. Murray. Para peserta ditunjukkan bagaimana melakukan perekatan ujung yang benar merupakan bagian penting dari produksi hardwood yang efektif. Pembahasannya meliputi struktur umum kayu dan bagaimana ia mengering setelah dipotong, serta jenis cacat yang bisa timbul. Berbagai studi penelitian dirujuk untuk menunjukkan betapa cepatnya cacat pengeringan akan terjadi pada berbagai spesies kayu yang berbeda, dan bagaimana perekat ujung melindungi kayu dari cacat-cacat ini. Sifat penting perekat ujung yang efektif disajikan di samping teknik aplikasi yang benar. Penghitung manfaatdan-penggunaan perekat ujung dipakai untuk menghubungkan pelestarian kayu yang berharga dengan imbal hasil keuangan yang mungkin dari meningkatnya ha-
Norman Murray discussing how to prevent End Checking How Much Wood Can You Save With ANCHORSEAL? What Is The Dollar Value Of the Extra Yield?
CNC Rover Gold 1232
ANCHORSEAL Usage And Savings Calculator For LOGS in CUBIC METERS
I
Enter your numbers below (Tab to next space) How
Much Wood Can You Save With What Is The Doll ANCHORSEAL? ar Valu 500 m3 e Of Your Extr a Yield?
Log Production per Month
ANCHORSEA
Value of logs in USD
L Usa 3 390 ge/m And Savings Calc For Lumber ulator --- in Cubic Meters
$
Enter your Average Log Size (in centimeters) numbers below Diameter Length(Tab to next space) 60 450 Lumber Produ ction
per Month
Value of lumb er in $ USD
Cost of ANCHORSEAL in USD
2.50
$
Press Return/Enter on your Keyboard Average Lumb er Thickness Scroll down to see results below. Thickness of Lumber Sticker (Enter 0 if dead stack
MONTHLY TOTALS
ed)
AL in USD Liters of AS needed to Protect . . . . . . . Norm al Losses on each end due to end checking Cost of ANCHORSEAL to Protect . . . . If Norm
90 225.00
USD $
10,530.00
40 mm.
22.5 mm.
Cost of ANCH ORSE
USD $
m3 per m 3
th 400
80
90%
If Normal Losses are reduced by
300 400
/liter
Lumber Packa ge Size (in Normal Losses on each end End Width centimeters) End Heigh15 due to end checking cm. t 80 Leng
$
al Losses are reduced by
VALUE OF EXTRA YIELD per month
500 2.50m3/liter per month 500 m3 per month
10 cm. 90% Press Return/Ente 3 27 r onmyour additional Keybo Scroll down to see results below ard .
BENEFITMON PERTHLY MONTH TOTALS 100 USD
$
10,310.00 Liters of AS neede d to Prote
ct…………..
From Increased Yield
USD $
250.00
USD $
5,400.00
Cost of ANCH
ORSEAL to
300
Protect……….
300
VALUE OF EXTR For more information about ANCHORSEAL go to www.uccoatings.com A YIELD per
month
13.5
m 3 per mont
h
m 3 per mont
h
m 3 additional
BENEFIT PER MONTH
USD $
5,150.00
From Increased
Yield
For more inform ation about ANCHORSE
AL go to www .uccoating
s.com
endsealer calculators
sil hardwood. Tn. Murray sangat menantikan bisa bertemu dengan para pemimpin industri kayu pada acara-acara mendatang ini: eksibisi FMC China di Shanghai dan Global Timber & Wood Products Trade Conference ke-3 di Guangzhou, China.
ndustri pengolahan kayu Indonesia nampaknya mulai berbenah. Pembenahan ini terlihat dari munculnya animo pembelian mesin-mesin produksi baru guna memperkuat dan memperbaiki kinerja perusahaannya. Fenomena ini nampaknya berlawan dengan kinerja perekonomian dua pasar utama dunia yaitu Amerika Serikat dan negara-negara Uni Eropa yang belum kunjung membaik. Fenomena ini juga berlawanan dengan kebiasaan lama sebagian dari kalangan industri di sektor ini yang mengutamakan pembelian mesin-mesin second alias bekas. Alasannya tak hanya persoalan hemat dalam pembiayaan, tapi juga adanya alasan permisif karena kuatnya iklim ketidak pastian berusaha di sini. Belakangan ini, sebagian pelaku industri nampaknya mulai berfikir untuk waktu lebih panjang. Sebagian di antara mereka mulai memikirkan untuk menginvestasikan sebagian dananya guna pembelian mesin-mesin produksi baru. Sasarannya jelas memperkuat lini produksi sekaligus
Sliding saw on Iffina 2013
mengoptimalisasikan penggunaan bahan baku. Inilah yang tak bisa dicapai oleh mesin-mesin bekas alias second. Mesin-mesin baru selain lebih hemat energi, mudah pengoperasian dan perawatannya, juga sangat efisien dalam penggunaan bahan baku. Ketersediaan suku cadang juga lebih terjamin dibanding dengan mesin-mesin lawas. Alasan-alasan inilah yang mendorong pembelanjaan mesin-mesin baru dari sejumlah pameran permesinan yang diselenggarakan di Indonesia. Biesse Indonesia dalam pameran IFMAC dan IFFINA telah menjual mesin-mesin seperti Edge Banding MC Jade 340, Spark 6, CNC Drilling Skipper V-31 dan 100, CNC Rover Gold 1232, Automatic Beam Saw Sektor 370 dan Seri 470, Sliding Table Saw Active 400, CNC Nesting MC Skill 1224, dan Wide Belt Sanding Viet seri S1. Dengan pembelian mesin baru-baru ini, industri pengolahan kayu di sini diharapkan mampu mendongkrak daya saingnya di masa depan.
Edging Spark 4.3 on Iffina 2013
Drill 65 & Edging Spark 4.3
39
Biz News
Endless Stair
dipamerkan di Tate Modern, London
Endless Stair, sebuah struktur tinggi yang terdiri dari 15 tangga yang saling terus-menerus AHEC untuk menunjukkan kredensial nyata keberlanjutan hardwood
mengunci dan terinspirasi dari Escher yang terbuat dari kayu laminasi silang (CLT) Amerika. Dewan Ekspor Hardwood Amerika, tulipwood Amerika, sekarang dibuka untuk publik di halaman rumput di depan sponsor proyek ini mengatakan, “Proyek
Tate Modern sebagai bagian dari Festival Desain London 2013. Dirancang oleh ini memenuhi semua harapan kami: dede Rijke Marsh Morgan Architects (dRMM) dan dibuat oleh Arup, Endless Stair sain inspirasional yang hebat, tantangan
struktural yang serius bagi para teknisi,
merupakan seni pahat dan juga proyek penelitian yang memajukan pengetahuan penggunaan perintis salah satu dari kayu
kami yang paling menarik, dan profil lingkeberlanjutan dan teknologi kayu. Pahatan elegan ini akan memberi kesempatan kungan berbasis ilmiah pertama untuk kepada para pengunjung untuk menikmati pemandangan Sungai Thames dan kota struktur kayu.”
London yang menakjubkan dari Tata Modern. Proyek bersejarah ini menjadi
Kelahiran desain
sorotan pada festival tahun ini dan pastinya merupakan salah satu destinasi Dihadapkan dengan tantangan dari AHEC untuk membuat instalasi pahat mengguLondon yang paling menarik selama periode pembukaannya. nakan panel CLT tulipwood yang ramping, Alex de Rijke dari dRMM dengan cepat Profesor Alex de Rijke, Direktur dRMM menetapkan ide yang melibatkan tangga; ndless Stair terbuat dari rangkaian tangga, beberapa membelok ke mengatakan, “Endless Stair merupakan “Di atas tangga orang-orang berinteraksi, kanan beberapa ke kiri, menye- pahatan temporer yang dirancang untuk mereka saling melewati satu sama lain. diakan banyak jalan untuk menje- dikonfigurasi ulang tanpa henti.” Sasaran Tangga senantiasa menjadi tempat yang lajahi instalasi, yang pada akhirnya meng- utamanya bagi dRMM adalah menjadi- menarik dengan potensi spasial dan soarah ke tangga teratas yang berfungsi se- kan elemennya seramah mungkin terha- sial. Menurut kami tangga akan menjadi dap lingkungan, di mana masing-masing kendaraan yang baik untuk menjelajahi bagai sarana menonton yang dramatis. Sebagai yang terbaru dalam rangkaian tangga dibuat dari elemen standar yang struktur, ruang dan membuat pahatan.” Keputusan awalnya adalah merankolaborasi antara Festival Desain London menghasilkan limbah konstruksi sesedikit dan Dewan Ekspor Hardwood Amerika mungkin, dan dengan kemampuan meng- cang dan membuat anak tangga dan su(AHEC), Endless Stair menjadi perintis gunakan kembali dan merelokasi desain suran tangga pada satu sisi dari elemen penggunaan hardwood untuk kayu lami- baik sebagian, atau seluruhnya. Cita-cita CLT yang sama, dan ukuran yang sama. Ini nasi silang (CLT). Kayu laminasi silang yang patut dipuji ini didukung oleh ang- ditumpuk dengan elemen pembuat jarak biasanya terbuat dari softwood, namun ka-angka nyata, memanfaatkan penilaian antara mereka, menciptakan tangga, akiproyek ini menunjukkan potensi nyata daur hidup (LCA) yang sesuai dengan ISO bat proses penumpukan, membelok ke penggunaan tulipwood, hardwood Ameri- milik AHEC yang disusun oleh PE Inter- kiri atau ke kanan, tergantung pada posisi ka yang melimpah, relatif murah dan se- national, para pemimpin di bidang LCA. susuran tangga. Nilai penting struktural yang dimiliki Ini merupakan karya terbaru dalam misi cara struktur mengesankan. CLT tulipwood ditunjukkan melalui de-
E
40
Tentang CLT
beban yang dipindahkan melalui elemen susuran tangga yang kaku dan melalui anak tangga sendiri ke tanah. Struktur keseluruhannya stabil ketika tangga digabungkan bersama-sama untuk membentuk bentuk pahatan keseluruhan. Susunan tangga padat terlihat seperti balok kayu padat, namun pada kenyataannya mereka merupakan rangkaian panel CLT yang dilem bersama-sama. Tekanan regangan dan kompresif pada balok harus dilewatkan dari panel ke panel dalam gaya modulus geser antar serat (rolling shear). Kekakuan gaya modulus geser antar serat karenanya menentukan kekakuan lengkung balok. Jika susuran tangga terbuat dari CLT softwood dan bukan hardwood, mereka hanya akan memiliki kurang dari setengah kekuatan atau kekakuannya. Tangganya akan jauh lebih fleksibel dan mungkin perlu untuk memiliki tumpang tindih yang jauh lebih banyak antara panel atau elemen yang lebih dalam.
Apa itu tulipwood?
Arup harus mengidentifikasi kriteria desain rekayasa yang tepat untuk menilai performa Endless Stair. Helen Groat, Teknisi Senior di Arup, memimpin tim yang melakukan pemodelan komputer yang ekstensif untuk merancang struktur yang rumit ini. Perusahaan Swiss Nüssli membuat tangga uji untuk membandingkan performanya dengan model komputer. Serupa dengannya, kompleksitas desain berarti perilaku getaran keseluruhan tidak dapat diprediksi dengan mudah melalui analisis. Tangga yang telah selesai diuji, di tempat, sebelum pembukaan resmi untuk mengukur performanya. Adrian Campbell, Direktur Proyek di Arup mengatakan, “Skala kompleksitas pada desain rekayasa menjadi salah satu aspek yang paling menantang namun bermanfaat dari proyek ini. Tingkat rinciannya yang rumit sangat fenomenal dan Endless Stair dengan indah menggambarkan hubungan erat antara desain rekayasa dan arsitektur”.
sain proyek. CLT yang membentuk panel anak tangga dan susuran tangga dibuat dari tiga lapisan yang sama dengan tebal keseluruhan 60 mm. Penggunaan kayu lain tidak diragukan lagi akan meningkatkan ukuran elemen satuan dan tidak akan menghasilkan solusi yang elegan seperti itu. Spesialis kayu Arup, Andrew Lawrence mengatakan, “Ide di mana kita sekarang bisa membuat panel CLT kayu besar dari pohon kecil sangatlah menarik. CLT tulipwood menawarkan potensi untuk menggabungkan keuntungan CLT dengan kekuatan dan penampilan tulipwood. Ini sebuah tambahan yang bagi untuk palet material berbasis kayu.” Instalasinya dirancang agar interaktif dan orang-orang akan terdorong untuk menaiki tangga. Pahatannya karenanya aman digunakan, tapi tidak mengurangi estetika desain keseluruhan. Kayu laminasi silang (CLT) merupakan produk kayu hasil rekayasa yang semakin banyak digunakan untuk membuat dinding dan lantai bangunan. CLT merupakan konstruksi ‘roti lapis’, biasanya dengan jumlah lapisan ganjil. Pada masing-masing lapisan yang berurutan serat kayu ditaruh dengan arah tegak lurus yang berlawanan, sehingga jika Anda bisa melihat menembus CLT dari atas Anda akan melihat kisi-kisi serat. Ia bersifat ortotropis - yakni, memiliki sifat yang berbeda dalam tiga arah. Hal ini penting karena kayunya kuat sepanjang arah serat, dan kurang kuat dalam arah silang. Dengan membangun struktur ini menghasilkan panel yang memiliki kekuatan yang sama di semua arah. Ini juga memberikan stabilitas dimensional. Metode produksi offsite modern berarti panel CLT dapat dibuat di pabrik dan kemudian dikirim ke lokasi untuk dirangkai dengan cara yang akurat dan cepat, sehingga mengurangi waktu yang diperlukan untuk konstruksi. Sebagai salah satu hardwood yang paling melimpah di hutan Amerika, tulipwood, sama seperti semua hardwood Amerika, tumbuh secara berkelanjutan. Nama botaninya adalah Liriodendron tulipifera dan namanya diambil dari bunga berbentuk tulipnya yang khas. Kekuatan strukturalnya sangat dipahami, karena ini merupakan salah satu dari beberapa spesies yang telah diuji oleh Arup dan Building Research Establishment (BRE) beberapa tahun yang lalu. Ini merupakan material yang ganjil karena meskipun memiliki kekuatan lengkung yang sama seperti oak, namun memiliki kepadatan yang sama dengan softwood pada umumnya.
Konsep struktural
Meskipun memiliki bentuk pahatan yang kompleks, konsep struktural untuk tangga relatif simpel. Tangganya cenderung berfungsi sebagai elemen lengkung dengan
Analisis dan pengujian
Membuat Endless Stair
Perusahaan distribusi kayu terkemuka, Imola Legno, yang berbasis di Italia utara, membuat CLT tulipwood dari kayu tulipwood dengan lebar dan panjang berbeda yang disumbangkan oleh 8 perusahaan anggota AHEC. Tim membuat tiga lapis kayu 20 mm untuk membuat panel yang memiliki ketebalan 60 mm. Panel ini menggunakan beberapa kelas tulipwood yang paling rendah, yang membantu menetapkan karakter visualnya dan juga menjadi penghematan biaya yang signifikan. Perusahaan Swiss Nüssli membuat tangga dan unsur-unsur lainnya, dengan menggunakan kombinasi lem dan pengikat baja. Nüssli mengirim semuanya ke lokasi di luar Tate Modern, dan mendirikan struktur dalam 10 hari.
Keberlanjutan
Hardwood Amerika tumbuh secara berkelanjutan di hutan yang melakukan regenerasi secara alami. Dewan Ekspor Hardwood Amerika telah berinvestasi dalam analisis daur hidup yang terperinci atas kayunya; mengumpulkan data dan mengukur dampak lingkungan dari kayu yang dipanen dari hutan menuju pabrik penggergajian kayu dan proses pengeringan di Amerika hingga pengiriman ke gerbang pabrik. Penelitian ini dilakukan oleh konsultan keberlanjutan PE International, dan diverifikasi secara independen oleh panel kajian kritis pakar. Laporannya menunjukkan bahwa mengakses serat kayu dari sumberdaya hutan non-lokal tidak merugikan secara signifikan terhadap lingkungan dan dampaknya dapat dengan mudah diimbangi dengan kemampuan kayu bertindak sebagai penyimpan karbon. Hasil studi LCA ini dapat diakses di : www.americanhardwood.org Dengan Endless Stair, penelitian ini telah bertambah maju, dengan sistem pemodelan ‘i-report’ yang mengukur seluruh proses proyek, dan menggambarkan elemen mana yang memiliki dampak terbesar. Selain itu, PE International telah membuat ‘i-report’ untuk dampak satu meter persegi tulipwood laminasi silang. Hasil-hasil ini tersedia di : www.americanhardwood.org/EndlessStair/
Pencahayaan
Seam Design telah menyediakan skema pencahayaan untuk Endless Stair, bekerja dengan rumah lampu LED yang disuplai oleh Lumenpulse, campuran lampu sorot dan grazer linier. Skema yang dinamis bergantian antara suhu warna hangat dan sejuk cahaya putih dan juga merespon kehadiran orang-orang.
Manajemen
Endless Stair akan dibuka pada siang hari dan akan ada petugas keamanan untuk memastikan instalasi tersebut tidak dipenuhi orang. Pada malam hari, Endless Stair akan ditutup dengan penutup yang dirancang kustom untuk mencegah orang-orang mengakses tangga, namun, masih dapat dilihat oleh publik.
Warisan teknis
Bekerja dari prinsip-prinsip pertama, melalui pengujian, penelitian dan analisis untuk merancang purwarupa ini, tim proyek membayangkan Endless Stair akan membawa banyak manfaat yang bertahan lama. Cita-cita pamungkasnya adalah CLT pada akhirnya dibawa ke konstruksi bangunan mainstream. Dewan Ekspor Hardwood Amerika telah membuat publikasi desain teknis, yang ditulis oleh penulis arsitektur Ruth Slavid, untuk menceritakan kisah Endless Stair. Salinannya akan tersedia gratis mulai tanggal 30 September. Untuk memesan salinan gratis silahkan mengirim email ke
[email protected] atau kunjungi www.americanhardwood.org
41
Ekamant Solution
High Gloss Sanding Oleh Tandiono
S
elama ini teknik pengamplasan high gloss sanding digunakan untuk pembuatan alat-alat musik saja, seperti drum, gitar, dan piano. Dan ada beberapa perusahaan manufaktur furniture yang menggunakan teknik ini. Tapi mulai beberapa tahun belakangan ini teknik high gloss sanding mulai marak dan menjadi tren. Ini dikarenakan teknik ini mampu membuat sebuah barang tampak elegan dengan efek kaca. Untuk menghasilkan pengamplasan high gloss sanding terdapat beberapa metode yang bisa diaplikasikan, salah satunya menggunakan mesin Wide Belt Sander. Tapi aplikasi dengan Wide Belt Sander cukup mahal karena untuk teknik pengamplasan ini dibutuhkan mesin dengan spesifikasi dan teknologi yang tinggi. Oleh karena itu terdapat beberapa alternatif aplikasi, seperti menggunakan mesin stroke 3-point atau mesin double action sander (orbital sander) yang lebih ekonomis. Untuk memenuhi kebutuhan ketiga mesin tersebut, Ekamant mempunyai produk yang lengkap. Pada pengamplasan yang mentah atau unfinished, sealer, sampai base coat, kami merekomendasikan produk Ekamant. Sementara itu untuk proses pengamplasan top coat menuju ke proses high gloss sanding, kami merekomendasikan produk Kovax. Untuk prosesnya sendiri, high gloss sanding ini pada tahap awal pengam-
42
plasan menggunakan proses yang sama dengan metode Konvensional Finishing yang akan dijelaskan berikut ini: 1. Proses yang pertama adalah melakukan kalibrasi (calibration). Pada proses awal ini panel kayu masih terdapat cacat pada permukaannya. Tujuan dilakukannya kalibrasi adalah untuk meratakan permukaan panel kayu dengan menggunakan amplas Grit 40 sampai 80. 2. Setelah dilakukan kalibrasi, panel kayu kembali diamplas. Tujuannya adalah untuk menghaluskan permukaan kayu (intermediate sanding). Pada tahap ini digunakan amplas dengan Grit 100 sampai 240. 3. Setelah permukaan panel halus, dilakukan proses filler. Setelah itu dilakukan proses lacquer sanding dengan menggunakan Grit 240 yang memiliki jenis pasir Silicon Carbide. 4. Langkah selanjutnya adalah proses sealer tahap pertama. Lalu dilakukan proses pengamplasan dengan menggunakan Grit 320 yang memiliki pasir Silicon Carbide. 5. Setelah itu dilakukan proses sealer tahap kedua. Proses pengamplasan juga dilakukan setelah proses tersebut. Pada tahap ini amplas
yang digunakan memiliki Grit 400 dengan Silicon Carbide. 6. Proses yang terakhir adalah top coat. Pada proses ini biasanya menggunakan coating yang keras, seperti PU (Polyurethane) atau PE (Polyesther). Untuk high gloss sanding, prosesnya tidak sampai disitu saja. Masih terdapat beberapa proses lagi yang harus dilalui. Pada proses high gloss sanding ini kami merekomendasikan dry sanding system dimana pada prosesnya tidak menggunakan unsur air. Manfaat yang didapat dengan memakai system pengamplasan kering ini adalah ramah lingkungan, tidak merusak panel, dan hasil pengamplasan yang lebih maksimal. Berikut kami jelaskan tahap-tahap proses pengamplasan high gloss sanding: 1. Proses pertama adalah top coat. Proses ini berbeda dengan proses pada konvesional finishing. Hal yang membedakannya adalah jenis coating yang digunakan. Ada dua jenis coating yang biasa digunakan pada proses ini, yaitu PU (Polyurtehane) dan PE (Polyesther). Kedua jenis coating ini memiliki karakter yang berbeda dimana PE memiliki karakteristik yang lebih keras. 2. Permukaan panel setelah melewati proses top coat tidak selalu mulus. Dari hasil coating tersebut
terdapat beberapa masalah, seperti munculnya dust nibs, orange spill, atau paint run. Oleh karena itu diperlukan beberapa langkah pengamplasan sebelum masuk ke proses pemolesan. Proses pengamplasan ini bisa berlangsung 1 sampai 4 tahap bergantung pada hasil top coat di permukaan panel. 3. Untuk menghilangkan dust nibs, orange spill, atau paint run dilakukan pengamplasan dengan menggunakan Grit 400 atau Grit 500. 4. Setelah itu proses berikutnya adalah dilakukan pengamplasan dengan Grit yang lebih tinggi, yaitu Grit 600 atau Grit 800. 5. Langkah selanjutnya adalah pengamplasan terakhir sebagai penutup. Amplas yang digunakan memiliki Grit 1000 atau Grit 1500. Untuk Grit 1500 digunakan produk Kovax Asilex Orange yang menggunakan micro film yang sangat lembut. Pada tahap ini proses pengamplasan menggunakan bantuan interface pad untuk menghindari terjadinya orbital marks. 6. Proses terakhir adalah pemolesan menggunakan compound dan wax. Lama waktu pengerjaan high gloss sanding ini bergantung pada keadaan panel sendiri. Jika panel memiliki banyak cacat, seperti gelombang atau debu tentu akan memakan waktu lebih lama. Alat lainnya yang diperlukan dalam teknik high gloss sanding ini adalah wool buff dan kain microfiber. Kain ini digunakan untuk membersihkan debu-debu setelah menyelesaikan masing-masing proses pada high gloss sanding ini. Proses high gloss sanding
ini bisa berjalan dengan baik jika didukung oleh mesin sanding dan poles yang memadai.
Ekamant News
PT. Ekamant Indonesia Selenggarakan Training di PT. Domusindo Perdana
P
ada tanggal 18 Juni 2013 lalu, PT. Ekamant Indonesia mengadakan training di Pasuruan, Jawa Timur. Kali ini perusahaan yang disambangi oleh Ekamant adalah PT. Domusindo Perdana. Jumlah peserta yang mengikuti training ini mencapai 12 orang. Dipimpin oleh Tandiono, ST, selaku Product & Business Development Manager PT. Ekamant Indonesia, pelatihan ini berlangsung cukup interaktif.
Training yang diadakan di kantor PT. Domusindo Perdana ini membahas mengenai teknik dasar pengamplasan mulai dari proses kalibrasi. Selain itu juga dibahas mengenai teknik memaksimalkan pengamplasan dan finishing sanding pada kayu MDF dan veneer. Dan sebagai tanda terima kasih, PT. Domusindo memberikan piagam kepada pihak Ekamant.
43
Indonesia International Wood & Wood Machinery Show
ADVERTISING INDEX Enquiry No
Advertisers / Company
085
MAUSON INDONESIA WOOD INDUSTRY
FC
078
AMERICAN HARDWOOD EXPORT COUNCIL
IFC
066
FRENCH TIMBER
1
063
APP TIMBER
3
068
ABADI INDORONA
5
072
PROGRAMME FOR THE ENDORSEMENT FOR FOREST CERTIFICATION
9
080
SIRCA
12
082
WOOD-MIZER ASIA
17
084
FELDER GROUP INDONESIA
21
B39-001
UBM MALAYSIA (MIFF 2014)
23
Woodmag’s Pick Up Point
B39-002
KOELNMESSE (FURNIPRO 2014)
27
MALAYSIA
B39-003
STRATEGIC (WOODSHOW)
31
B39-004
EKAMANT INDONESIA
33
081
BIESSE
IBC
059
HEESEMANN
BC
EAST HERITAGE 40, Jalan Dato Abu Bakar 16/1 46350 Petaling Jaya, Selangor, Malaysia Tel. +603-7960 5820
INDONESIA
HEAD OFFICE INDONESIA CV Pose Media Indokreasi Puri Cinere Blok C 3 No. 8 Depok 16513 T: +62 21 754 0812
JAKARTA Jl. Rawa Sumur Timur BPSP Blok K 3-4, Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur 13930 Telp. (021) 46826220, Faks (021) 46826213 Contact Person : Abrio Ganda L. Saragih (0812 1810 7272), Irawan (0815 958 5803) TANGERANG Ruko Crystal 2 No. 27, Gading Serpong – Tangerang Telp. (021) 54212384, Faks (021) 54212384 Contact Person : Hartono Sukadjo (0812 8022 346) BANDUNG Ruko Griya Singosari, Jl. Singosari Raya No. A3 – Bandung Telp. (022) 6046415, Faks (022) 6046415 Contact Person : Andik Setyono (0812 265 8695) SURABAYA Pergudangan Margomulyo Permai, Blok M No. 32 – Surabaya Telp. (031) 7493922-24, Faks (031) 7493925 Contact Person : Sutanto (0811 279 378), Iwan Setiawan (0812 303 8665) BALI Jl. Nangka Utara No. 273, Denpasar – Bali Telp. (0361) 410331, Faks (0361) 410331 Contact Person : Robby (0815 5809 6445)
Reza Muhammad Arief Advertising Manager
[email protected]
MAKASSAR Jl. Sultan Alauddin III, Perumahan Griya Telkom Group, Asoka Blok B No. 11, Makassar Telp. (0411) 8213110, Faks (0411) 8213110 Contact Person : Heru Hermawan (0812 4100 383)
www.indonesiawoodshow.com
Sanding and Polishing Machines Edge Benders/Trimmers
14 - 17 March 2014
Polishing Products
East Green Eco Park - Senayan - Jakarta - Indonesia
Forestry, Grass and Bamboo Machineries
Fastening System Wood and Timber Flooring
Wooden Crafts and Art Wood Products
Chipboard Glue and Fixing Products Chemical Products Timber Finishing and Fittings A ground-breaking business experience Saws and Sawing Machines Softwood Hardboard Decorative and Composite for wood professionals
Molding Machines/Molders Forest Products
Plywood
Upholstery materials
Wood Products
Cutting Machines & Tools
Wooden Furniture Units
Blades and Knives
Be part of our second edition of the Indonesia WoodShow Timber Processing
Timber
Furniture Manufacturing Supplies
Join potential in Join the the huge huge potential for for wood wood market market in Veneer Surface Treatments and Finishing Tools South South East East Asia Asia growing growing industries industriesCombining Machines Fabrics and Leathers
Finishing and Fittings
Hardwood Boring Machines MDF Press and Plates
Wooden Windows and Doors Laminator
Personal Protective Equipments
Spraying Equipments
SEMARANG Jl. Gatot Subroto Blok 10A No. 11A, Kawasan Industri Candi, Semarang – Jawa Tengah Telp. (024) 7612529, 7616544, Faks (024) 762 7316 Contact Person : Hendra Gunawan (0811 279 387) YOGYAKARTA Jl. Ringroad Utara No. 82, Ngemplak Sendangdadi Mlati Sleman, Yogyakarta 56285 Telp. (0274) 4530379, Faks. (0274) 4530379 Contact Person : Rohmadi (0813 3212 4063) JEPARA Jl. Kolonel Sugiono No. 45, Jepara – Jawa Tengah Telp. (0291) 593845, 593885, 593846, Faks. (0291) 593846 Contact Person : Haryono (0811 272 6551) MEDAN Kompleks Cemara Asri, Jl. Cemara Boulevard Blok I-1 No.173, Medan - Sumatera Utara 20371 Telp. (061) 6630717, 310104518, 77807933, Faks (061) 6630717 Contact Person : Surya Gunardi (0812 6089 689)
www.woodmag.co.id 44
Page No
Furniture manufacturers Furniture component manufacturers
Construction companies
Traders of wood products Woodworking companies
Contractors
Machinery distributors and dealers
Traders of wood products Builders & developers
Supported by
Architects
Importers, Exporters & traders of Timber, wood species– hardwood and softwood
Indonesia Chamber of Commerce (Permanent Committee on Forest Product)
Indonesian Sawmill and Woodworking Association
Asosiasi Panel Kayu Indonesia - Indonesian Wood Panel Producers Association
Engineered wood professionals
Building material suppliers and dealers Flooring companies
Forestry companies
APKINDO Indonesian Furniture Industry and handicraft Association
Associations & institutions
In Conjunction with
APHI Ministry of Trade Republic of Indonesia
R as u n a Of f ic e Park , U G Fl oor, U n it QO - 0 1 Jl . H . R . R as u n a S aid, Ku n in g an Jak arta 1 2 9 6 0 I n don es ia
Ministry of Industry Republic of Indonesia
State Ministry for Cooperatives Small and Medium Enterprises Republic of Indonesia
Ministry of Forestry Republic of Indonesia
Department of Foreign Affairs Republic of Indonesia
Association of Indonesian Forest Consession Holders
Taiwan Woodworking Machinery Association
Ph on e + 6 2 2 1 8 3 7 8 1 8 1 1 Fax + 6 2 2 1 2 9 3 8 6 8 1 9 E m ail in f o@ in don es iaw oods h ow. c om w w w. in don es iaw oods h ow. c om
45 by The WoodShow is exclusively organized
Calendar of Events OCTOBER 1-3 : Mumbai Wood
Bombay Convention & Exhibition Centre, Goregaon Bombay India Tel. +91 80 42505005 Fax. +91 80 25542258 Email :
[email protected] Website : www.mumbai-wood.com
1-4 : Woodworking 2013
International Exhibition for Machines for the Woodworking Industry and Furniture Production Minsk, Belarus
2-4 : NHLA Annual Convention & Exhibit Showcase Omni Fort Worth Hotel, Texas, US Tel . +901-399-7567 Email :
[email protected] Website : www.nhla.com/convention
6-8 : The Wood Machinery Exhibition Simmonscourt, RDS Dublin, Ireland Tel. +00 353 (0)1 288 8821 Fax. +00 353 (0)1 288 3127
Website : www.woodmachineryeshibition.com
24-27 : Cairo International Wood & Wood Machinery Show
Cairo International Convention Centre Cario, Egypt Tel. +202 2271 9777 Fax. +202 2670 8866 Email :
[email protected]
Website : www.cairowoodshow.com
NOVEMBER 3-6 : MB Meubelbeurs Brussel 2013. International Furniture Fair. Business & Industry - Decoration, interior & fashion Brussels , Belgium
4-9 : Modef Expo 2013. Furniture and Decoration Fair Inegol, Bursa Turkey
14-16 : 100% Design Shanghai 2013. Contemporary Interior Design Exhibition.
The exhibition showcases original designs of furniture, lighting, bathroom/kitchen and floor/wall coverings
Shanghai, China
Mumbai, India
18-21 : TIMBER ISRAEL 2013.
International Exhibition for the Wood
46
Drilling Skipper V31
21-24 : Woodmach Davao 2013. Manufacturing Technology Exhibition: Wood, Woodworking, Furniture-Making Machinery, Furnishings and Accessories Exhibition
Davao, Philippines
26-29 : Woodex Crocus, Moscow
Tel. +7 495 935 81 00 Email :
[email protected] Website : www.wodexpo.ru
29 Nov-2 Dec : Decofair 2013. Furniture and Interior Design Exhibition Jeddah, Saudi Arabia
DECEMBER
Furniture and Furnishing Exhibition MarShanghai, China
International trade fair on furniture, fabric & artifacts
Edgebander Jade 340
Tel. +86 10 84718166 Fax. +86 10 84719746 Email : Emily.Zhang@ unexpo.com.cn Website : www.fenestration .com.cn
24-26 : Woodworking Machinery & Supply Expo
14-17 : Index Furniture 2013.
Beamsaw Sektor 470 Twin Pusher
19-21 : Fenestration China Shanghai New International Expo Center, Shanghai, China
14-16 : IHDD International Home Décor & Design 2013.
International Centre, Toronto, Canada Tel . +866 967 2015 Fax. +630 434 1216 Email :
[email protected] Website : www.woodworkingnetwork. com/wms-event
Your Global Technology Solutions Partner
Working and Fittings Industry Tel Aviv, Israel
16 - 20 : TRADEXPO INDONESIA TEI 2013 Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta
Trade exhibition which brings together a comprehensive range of luxury design items and premium brands
PT BIESSE Indonesia
CNC Rover Gold 1232
5-8 : Korea Wood Industry Fair 2013. Seoul, Korea (South)
6-8 : Vivi La Casa Style 2013. ket. Second week
Caibratin/Sanding Viet S1
Verona, Italy
14-22 : Thailand Furniture & Houseware Fair 2013. Bangkok, Thailand
Biesse Indonesia
OFFICE: Jl. Pahlawan Seribu Ruko Bidex B 23 , BSD Serpong, Tangerang 15321 Tel: 021-53150568 Fax : 021-53150572 -
[email protected] SHOWROOM : Taman Tekno – Jl Tekno 3 Blok L2 No 8 – Serpong – BSD – Jakarta
www.biesse.com
BiesseIndonesia
47
Reliability by proven design
BM 8
Brush / structuring machine
For versatile applications the use of a brush machine is indispensable. Here are some examples:
• • 48
For sharp edge chamfering as well as for removal of overlapping lacquer and filler material and for processing workpiece edges after lacquering.
•
For burr removal after lamination and veneering.
•
For structuring wooden and other surfaces with feed speeds of up to 30 m/min.
For sanding composite workpieces having a surface which cannot be reached by common surface and profile sanding machines.
•
For smoothening filler and lacquered surfaces.
Karl Heesemann Maschinenfabrik GmbH & Co. KG, P. O. Box 10 05 52, 32505 Bad Oeynhausen, Germany www.heesemann.com