TEACHER’S COMPETENCE EXAMINATION (UKG) Gunarto* Abstract :Gunarto. Teacher’s Competence Examination. This article is aimed to explain and giving the understanding to the readers especially to all teachers about UKG and PLPG includes the differences. The writer uses the document sources belongs to the government in this case, the Decision of Education Ministry, and UNS about the accomplishment and the manners about PLPG in district 113 at the year 2012, including the printed media Kompas. The difference between UKG and PLPG is UKG is so far used for knowing the teacher’s control their competence as a professional teacher, their remembering capability and their intelligence which is different for each teachers and their difference circumstances from the difference districts. The result of UKG is used to mapping and based of planning and to carry out the teacher’s erection so that they can set their selves as a professional teacher can’t be used to stop their profession contribution. The UKG examination used on line and writing. The on line one the result can be known directly by the participants, while the PLPG Training is beginning with the tenth (10) days trainings (90 JP) ending with the writing test to know they passed or not, and carried out to get the education certificate and after that being a professional teacher and getting their professional contribution one time from the basic salary at the year they passed and getting their education certificate. The examination includes writing and practising right away guarded by the instructors. The decision of passing the exam is made by the Consortium of Sertificated Teachers (KSG) in Jakarta. The material which is examined includes pedagogy competence, professionalism, personality and social. Meanwhile the UKG examination which used the on line system, the material tested are pedagogy competence and professionalism. From the explanation above can be known clearly the understanding about PLPG and UKG includes the differentials. So that teachers can firmly placed theirselves in carrying out as a professional teacher. Keyword: pedagogy, professionalism, and competence.
PENDAHULUAN A. Kebijakan Pendidikan Abaikan Kajian Berdasarkan kajian nasional dan internasional menunjukkan rendahnya mutu dan daya saring pendidikan Indonesia. Sayangnya justru kebijakan pendidikan nasional Indonesia tidak berdampak signifikan untuk menciptakan pendidikan berkualitas dan berkeadilan membangun kemerdekaan serta mewujudkan kemandirian bangsa. Hasil penelitian
beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa kualitas pendidikan di Indonesia cenderung menurun, “kata Sekretaris FSGI (Federasi Serikat Guru Indonesia) Retno Listyarti dalam refleksi akhir tahun pendidikan di Jakarta, Kamis 27/12. (Kompas, 28 Desember 2012 hal 12) Laporan Pembangunan Manusia 2010 yang dikeluarkan Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-bangsa (UNDP), Indeks Pembangunan
* Linguistik Deskriptif Universitas Sebelas Maret Surakarta
Magistra No. 83 Th. XXV Maret 2013 ISSN 0215-9511
87
Teacher’s Competence Examination (UKG)
Manusia Indonesia (IPM) diperingkat ke-108 dari 169 negara. Di lingkup ASEAN, Indonesia berada
yang diprogramkan Pemerintah. Setelah lulus PLPG diberikan serdik (sertifikat pendidik).
diperingkat ke-6 dari 10 negara. Survei firma pendidikan Pearson menunjukkan sistem pendidikan Indonesia terendah di dunia bersama Brasil dan Meksiko. Selain itu, UNESCO menempatkan
Setelah pemerintah melaksanakan serangkai
Indonesia diperingkat ke-69 dari 127 negara dalam penilaian indeks pembangunan pendidikan untuk semua karena masih tingginya angka putus sekolah. Kajian Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) 2012, di bidang Matematika, Indonesia diurutan ke-38 dari 42 negara. Sayangnya, kata Presidium FSGI Guntur Ismail, kebijakan yang diambil tidak untuk menjawab berbagai permasalahan mendasar dan memperbaiki kondisi pendidikan. “Kebijakan yang diambil cenderung berorientasi proyek.” Ujarnya. Dari beberapa komponen yang ditetapkan pemerintah untuk mencapai standar minimal hasil/ prestasi pendidikan secara nasional maka standar tenaga pendidikan mendapatkan perhatian lebih dibandingkan standar-standar lain. Namun demikian bukan berarti standar lain seperti standar proses, isi, sarpras, kinerja penilaian, standar kelulusan, dsb. Sebab kedelapan standar pelaksanaan pendidikan itu merupakan satu kesatuan dalam pelaksanaannya. Untuk standar tenaga kependidikan (guru) ditetapkan juga harus minimal strata satu (S1) atau diploma (D4). Dan pada tahun 2015 semua guru sudah bergelar S1/ D4. Ini karena amanat UU guru dan dosen memerintahkan secara jelas. Ditetapkan juga standar yang harus dimiliki guru sebagai jabatan profesi. Guru sebagai profesi harus menguasai atau memenuhi empat kompetensi yaitu kompetensi pedagogik, professional, sosial dan kepribadian. Untuk bisa menguasai empat kompetensi tersebut maka guru diwajibkan mengikuti pendidikan dan latihan (PLPG)
88
program untuk peningkatan mutu guru dan kesejahteraan melalui pemberian tunjangan profesi yang sebesar 1x gaji pokok, maka juga logis kalau pemerintah ingin mengetahui bagaimana kompetensi guru di sekolah-sekolah dan implikasinya terhadap prestasi siswa. Kemudian kemendikbud mengevaluasi kompetensi guru melalui Uji Kompetensi Guru (UKG) yang dimulai bulan oktober 2012 gelombang 1, dan desember 2012 gelombang 2 melalui online. Setelah dilaksanakan UKG hasil ternyata kurang dari yang diharapkan semua pihak. Sasaran UKG semua guru Indonesia. Program UKG sudah tentu memiliki tujuan yang sangat baik dan besar manfaatnya bagi guru maupun pemerintah, hanya tindak lanjut hasil UKG mesti harus ada. Berkaitan dengan tudingan-tudingan diatas maka penulis berpendapat untuk meningkatkan kualitas bangsa dan khusus kualitas dan prestasi pendidikan kiranya guru adalah memegang posisi sentral. Karena itu pemerintah melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan, yang dulu Dirjen PMPTK Kemendiknas menetapkan program pendidikan dan pelatihan pendidikan Guru (PLPG) pada jenjang guru sekolah Pendidikan Usia Dini (PAUD) s.d Sekolah Pendidikan Menengah. Selain itu juga menetapkan Program Uji Kompetensi Guru (UKG), yang menjadi sasaran adalah semua guru Republik Indonesia. Mengingat banyaknya jumlah Guru di Indonesia maka sudah tentu pelaksanaannya bertahap sedangkan soal yang diberikan pada waktu UKG meliputi dua kompetensi, kompetensi professional dan pedagogik.
Magistra No. 83 Th. XXV Maret 2013 ISSN 0215-9511
Teacher’s Competence Examination (UKG)
B. Tujuan Tujuan penulisan ini adalah memberikan pemahaman tentang UKG dan PLPG, memberikan pengertian perbedaan UKG dan PLPG kepada guru. C. Manfaat
profesi guru. Output UKG difokuskan pada identifikasi kelemahan guru dalam penguasaan kompetensi pedagogik dan professional. Jadi UKG merupakan ujian bagi guru Republik Indonesia yang dilaksanakan melalui On Line maupun tertulis, dan sifatnya wajib diikuti semua guru. UKG dilakukan
sedang dan belum UKG maupun PLPG agar memahami tentang UKG dan PLPG
untuk pemetaan kompetensi, Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) dan sebagai entry point Penilaian Kinerja Guru (PKG). Artinya UKG bukan merupakan resertifikasi, atau uji kompetensi
PEMBAHASAN
ulang dan juga bukan UKG yang tidak ditujukan untuk memutus tunjangan profesi.
Manfaat tulisan ini membantu guru yang akan,
A. Uji Kompetensi Guru (UKG) Guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga professional. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen mendefinisikan bahwa professional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Sebagai tenaga profesional, guru dituntut untuk selalu mengembangkan diri sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Kondisi dan situasi yang ada menjadi sebab masing - masing guru memiliki perbedaan dalam penguasaan kompetensi yang diisyaratkan. Untuk mengetahui kondisi penguasaan kompetensi, seorang guru harus dilakukan pemetaan kompetensi guru melalui uji kompetensi guru. Uji Kompetensi Guru (UKG) dimaksudkan untuk mengetahui peta penguasaan guru pada kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional. Peta penguasaan kompetensi guru tersebut akan digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam pemberian program pembinaan dan pengembangan
Magistra No. 83 Th. XXV Maret 2013 ISSN 0215-9511
Profesionalitas guru diselenggarakan melalui pengembangan diri yang dilakukan secara demokratis, berkeadilan, tidak diskriminatif, dan berkelanjutan dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia dan kode etik profesi. Pengembangan keprofesian berkelanjutan dilaksanakan dan diperuntukkan bagi semua guru baik yang sudah bersertifikat maupun belum bersertifikat. Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembinaaan profesi tersebut diperlukan pemetaan kompetensi yang secara detail menggambarkan kondisi objektif kompetensi, materi serta srategi pembinaan yang dibutuhkan oleh guru. (Kata pengantar keputusan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMPK-PMP pada pedoman UKG tahun 2012) 1.
Tujuan UKG a.
Pemetaan penguasaan kompetensi guru (kompetensi pedagogik dan profesional) sebagai dasar pertimbangan pelaksanaan program pembinaan dan pengembangan profesi guru dalam bentuk kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan.
89
Teacher’s Competence Examination (UKG)
b.
c.
2.
Sebagai entry point penilaian kinerja guru dan sebagai alat kontrol pelaksanaan penilaian kinerja guru.
konsistensi penguasaan pedagogik antara kontent dengan performance yaitu bukan
Program pengembangan keprofesian berkelanjutan dan penilaian kinerja guru
sekedar penguasaan guru tentang pengenalan peserta didik, model belajar,
wajib dilakukan setiap tahunnya sebagai persyaratan untuk kenaikan pangkat dan
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, tetapi tes mampu memprediksi bagaimana guru
jabatan fungsional guru.
mengintegrasi kelimanya dalam pelaksanaan pembelajaran.
Instrumen UKG Pengembangan instrument uji kompetensi awal terdiri atas kisi-kisi dan butir soal. Soal UKG dikembangkan oleh tim ahli dengan bentuk soal obyektif tes jenis pilihan ganda dengan 4 opsi pilihan jawaban. Komposisi instrument tes adalah 30% kompetensi pedagogik dan 70% kompetensi profesional dengan waktu pengerjaan soal ujian adalah 120 menit dan jumlah soal maksimal 100 butir soal.
3.
Kompetensi yang diinginkan adalah
Kompetensi 1 : Mengenal karakteristik peserta didik Aktivitas ini diantaranya : -
Guru mengatur posisi tempat duduk peserta didik sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan
-
Guru melakukan pengecekan secara rutin bahwa peserta didik aktif melaksanakan tugas-tugas yang telah diberikan guru
-
Guru memberikan selebaran cerpen kepada siswa untuk dibaca
Standar kompetensi pedagogik sesuai dengan Permendiknas sebagai berikut :
-
Guru berkeliling mengecek tugas latihan yang diberikan oleh guru
1) Mengenal karakteristik dan potensi peserta didik
-
Guru memberikan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi belajar secara aktif dalam kegiatan pembelajaran
Kompetensi yang diujikan a.
Kompetensi Pedagogik
2) Menguasai teori belajar dan prinsipprinsip pembelajaran yang efektif
dengan memberikan contoh cerpen dengan menggunakan LCD
3) Merencanakan dan mengembangkan kurikulum
-
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
-
Guru membantu mengembangkan potensi peserta didik dengan
4) Melaksanakan pembelajaran yang efektif 5) Menilai pembelajaran
90
dan
mengevaluasi
memberikan pertanyaan kepada siswa tentang pembelajaran yang dijelaskan
Magistra No. 83 Th. XXV Maret 2013 ISSN 0215-9511
Teacher’s Competence Examination (UKG)
belakang, dan tingkat pembelajaran peserta didik
Kompetensi 2 : Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsi pembelajaran yang mendidik -
Aktivitas ini diantaranya : -
Guru melakukan tegur sapa kepada siswa
-
Guru menanyakan kehadiran siswa
-
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dengan menggunakan LCD
-
Guru
melakukan
apersepsi
menghubungkan dengan lingkungan dan kehidupan sehari-hari -
-
Guru
menyampaikan
-
-
-
-
Guru memberikan kesempatan kepada semua peserta untuk menguasai materi pembelajaran sesuai dengan usia dan kemampuan belajarnya Guru memperhatikan tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran dengan memberikan pertanyaan setelah selesai menjelaskan materi pembelajaran Guru memanfaatkan berbagai teknik untuk memotivasi kemajuan belajar peserta didik dengan memberikan contoh naskah cerpen yang dipaparkan
Kompetensi 4 : Kegiatan Pembelajaran yang Mendidik Aktivitas ini diantaranya : -
Guru menyesuaikan kemampuan peserta untuk berkonsentrasi dalam menerima pelajaran
-
Guru memperhatikan apakah siswa berkonsentrasi menerima pelajaran
-
Guru menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditulis dengan menggunakan LCD
-
Guru menyampaikan materi pembelajarannya sudah sesuai dengan waktunya
-
Guru belum tuntas memberikan evaluasi kepada siswa karena waktu pembelajaran sudah habis
-
Guru menyampaikan materi pembelajaran secara bervariasi dengan menggunakan metode pembelajaran ceramah, tanya jawab, penugasan, dan memberikan selebaran kertas naskah cerpen
menggunakan LCD -
Guru menanggapi pertanyaan peserta didik terhadap materi pembelajaran
Kompetensi 3 : Pengembangan kurikulum Aktivitas ini diantaranya : -
Guru menyampaikan materi dengan lancar, dan jelas
-
Guru menyampaikan materi yang diajarkan sesuai dengan usia, latar
Magistra No. 83 Th. XXV Maret 2013 ISSN 0215-9511
Guru menyampaikan materi pembelajaran sudah sesuai dengan kurikulum
materi
pembelajaran secara bervariasi
Guru membantu mengembangkan cara berfikir inovasif, pemecahan masalah kepada siswa
Guru memberi penguatan kembali tentang pembelajaran yang lalu
Guru memberikan contoh naskah cerpen dalam kehidupan sehari-hari
pembelajaran yang lalu -
Guru menyajikan materi selalu
91
Teacher’s Competence Examination (UKG)
-
-
-
Guru menyikapi kesalahan yang dilakukan oleh peserta didik sebagai
Kompetensi 6 : Komunikasi dengan peserta
tahapan proses pembelajaran, misalnya siswa menjawab pertanyaan yang salah
Aktivitas ini diantaranya : -
Siswa memberikan salam kepada guru
Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan kurikulum
-
Guru melakukan tegur sapa kepada siswa
dan mengaitkannya dengan kontek kehidupan sehari-hari peserta didik
-
Guru menanyakan kehadiran siswa
-
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
Guru memperhatikan bagi peserta didik
didik
yang ditulis dengan menggunakan LCD
yang kurang aktif dalam pembelajaran -
Guru memberikan pertanyaan kepada siswa agar siswa fokus pada materi pembelajaran
Kompetensi 5 : Memahami mengembangkan potensi
-
Guru melaksanakan apersepsi tentang pelajaran yang lalu
-
Guru menjelaskan materi pembelajaran tentang tahap-tahap alur pada sebuah cerpen menggunakan LCD
-
Guru memberikan selebaran kertas naskah cerpen kepada siswa
-
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca naskah cerpen tersebut
-
Guru membuat pertanyaan kepada siswa tentang tahap-tahap alur pada cerpen yang dibaca oleh siswa
-
Guru menanggapi pertanyaan siswa secara tepat, benar sesuai dengan tujuan pembelajaran
-
Guru mendengarkan semua pertanyaan dan tanggapan siswa tentang tahaptahap alur pada cerpen
-
Guru memberikan penguatan kembali dari hasil jawaban yang disampaikan oleh siswa
dan
Aktivitas ini diantaranya : -
Guru memperhatikan setiap peserta didik tanpa memilih kelebihan tingkat kemampuan siswa
-
Guru menjelaskan materi pembelajaran menggunakan LCD, agar dapat membantu siswa secara aktif dalam pembelajaran
-
Guru memberikan naskah cerpen kepada siswa untuk dibaca
-
Guru memberikan waktu untuk siswa untuk menjawab pertanyaan dari guru tentang pemahaman isi cerpen
-
Guru memotivasi peserta didik untuk bertanya tentang materi yang disampaikan tentang langkah-langkah alur pada cerpen
-
92
Guru menganalisis hasil belajar dengan memberikan tugas dan latihan secara mandiri didalam kelas
Magistra No. 83 Th. XXV Maret 2013 ISSN 0215-9511
Teacher’s Competence Examination (UKG)
Kompetensi 7 : Penilaian dan evaluasi
-
kompetensi dasar untuk mata pelajaran yang diampunya
Aktivitas ini diantaranya : -
Guru menganalisis hasil penilaian untuk mengidentifikasi kompetensi dasar yang
-
Guru mengidentifikasi materi pembelajaran yang dianggap sulit
-
Guru melakukan perencanaan dan
sulit -
Guru melaksanakan remedial
-
Guru mengkomunikasikan hasil penilaian kepada peserta didik
-
Guru memberikan penguatan pada materi yang telah diajarkan kepada siswa
pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan RPP -
Guru selalu menggunakan buku harian untuk menyampaikan pembelajaran
materi
-
Guru melaksankan kegiatan pembelajaran berdasarkan kerangka topik yang dibahas
-
Guru sudah mempersiapkan bahan materi yang akan disampaikan kepada siswa dengan menggunakan LCD, naskah cerpen, evaluasi
2) Mengembangkan keprofesian melalui tindakan reflektif
-
Guru merespon pendapat dari siswa
-
Guru merespon pertanyaan dari siswa
3) Konsistensi penguasaan materi guru antara kontent dengan performance :
Kompetensi 14 : Mengembangkan keprofesian melalui tindakan reflektif
-
b.
Guru melakukan pemetaan standar
Guru merefleksi untuk meningkatkan pembelajaran berikutnya
Kompetensi Profesional 1) Penguasaan materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.
-
Teks, konteks, & realitas
Aktivitas ini diantanya :
-
Fakta, prinsip, konsep dan prosedur
-
-
Ketuntasan tentang penguasaan
Guru melakukan evaluasi diri secara spesifik, lengkap, dan didukung dengan contoh pengalaman diri sendiri
-
Guru memiliki jurnal pembelajaran,
filosofi, asal usul, dan aplikasi ilmu.
catatan masukan dari teman sejawat atau hasil penilaian proses pembelajaran sebagai bukti yang menggambarkan kinerjanya
Kompetensi 13 : Penguasaan materi struktur konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu Aktivitas ini diantanya : -
Guru menguasai materi pembelajaran
-
Guru menjelaskan materi pembelajaran dengan lancar dan jelas suaranya
Magistra No. 83 Th. XXV Maret 2013 ISSN 0215-9511
-
Guru memanfaatkan bukti gambaran kinerjanya untuk mengembangkan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran selanjutnya dalam
93
Teacher’s Competence Examination (UKG)
-
program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)
dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Setiap tempat UKG akan dipantau oleh
Guru
Dinas Pendidikan Kab/Kota dan Kepala Sekolah yang ketempatan sebagai tempat UKG.
dapat
mengaplikasikan
pengalaman PKB dalam perencanaan, pelaksanaan, penilaian pembelajaran
Untuk menjamin kelancaran pelaksanaan UKG Online, setiap tempat
dan tindak lanjutnya -
Guru melakukan penelitian, mengembangkan karya inovasi,
UKG terdapat 1 orang pembantu koordinator tempat UKG untuk menyelenggarakan kegiatan administrasi, dan 1 orang tim teknis untuk mempersiapkan laboratorium
mengikuti kegiatan ilmiah (misalnya seminar, konferensi), dan aktif dalam melaksanakan PKB -
Guru dapat memanfaatkan TIK dalam berkomunikasi dan pelaksanaan PKB
-
Guru melakukan refleksi terhadap kinerjanya sendiri secara terus menerus dan memanfaatkan hasil refleksi untuk meningkatkan keprofesian
-
4.
Guru melakukan penelitian tindakan kelas dan mengikuti perkembangan keprofesian melalui belajar dari berbagai sumber, guru juga memanfaatkan TIK dalam berkomunikasi dan pengembangan keprofesian jika dimungkinkan
Pelaksanaan UKG a.
UKG Online UKG Online dimulai secara serempak bersamaan disemua tempat pada tanggal 30 Juli 2012. UKG dilaksanakan selama 120 menit atau 2 jam. Pelakasanakan UKG tiap harinya dibagi dalam 2 – 3 gelombang. Pada setiap tempat UKG ada 2 ( dua) orang petugas yang memfasilitasi pelakasanaan UKG yaitu 1 (satu) orang petugas dari LPMP dan 1 (satu) orang teknisi
94
komputer, akses jaringan intranet dan internet. b.
UKG Manual UKG manual dilaksanakan di sekolah yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota secara serentak pada waktu yang akan ditentukan kemudian.
B. PLPG (Pendidikan dan Latihan Profesi Guru) PLPG (Pendidikan dan Latihan Profesi Guru) adalah suatu proses menuju terciptanya guru profesional yang meliputi diklat 10 hari atau setara dengan 10 JP (Jam Pertemuan) @ 10 menit dalam memasukkan materi PLPG yang pembagian pembelajarannya terdiri 46 JP teori dan 44 JP praktik. Sedangkan sertifikasi adalah semua rangkaian dan proses untuk mendapatkan sertifikat pendidik sesuai spesifikasinya yang mensyaratkan tanda guru professional sesuai peraturan yang ditetapkan pemerintah (permendikbud th. 2012 tentang sertifikasi guru dalam jabatan). Sertifikasi bagi guru dalam jabatan sebagai salah satu upaya peningkatan mutu guru diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan pada satuan pendidikan formal secara berkelanjutan.
Magistra No. 83 Th. XXV Maret 2013 ISSN 0215-9511
Teacher’s Competence Examination (UKG)
Guru dalam jabatan yang telah memenuhi persyaratan dapat mengikuti sertifikasi melalui : (1)
2.
Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) memiliki tujuan sebagai berikut
Pemberian Sertifikat Pendidikan secara Langsung (PSPL), (2) Portofolio (PF), (3) Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG), atau (4) Pendidikan Profesi Guru (PPG). Untuk sertifikasi guru dalam
a.
b.
Standar Kelulusan PLPG a.
Memahami kebijakan umum pembinaan dan pengembangan profesi guru dilingkungan kementerian pendidikan dan kebudayaan
b.
Memahami esensi, prinsip, jenis program pengembangan keprofesian guru secara berkelanjutan, serta uji kompetensi guru dan dampak ikutannya
c.
Memahami makna, persyaratan, prinsipprinsip, tahap-tahap pelaksanaan, dan konversi nilai penilaian kinerja guru
d.
Memahami esensi dan ranah pembinaan dan pengembangan guru, khususnya berkaitan dengan keprofesian dan karir
e.
Memahami konsep, prinsip atau asas, dan jenis-jenis penghargaan dan perlindungan kepada guru, termasuk kesejahteraannya
f.
Memahami dan mampu mengaplikasikan esensi etika profesi guru dalam pelaksanaan proses pendidikan dan pembelajaran secara
Untuk menentukan kelulusan peserta sertifikasi guru melalui uji tulis dan uji kinerja diakhir PLPG
kelulusan, diharuskan (a) melengkapi kekurangan portofolio, atau (b) mengikuti Pendidikan dan Latihan
1.
Untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru peserta sertifikasi yang belum mencapai batas minimal skor kelulusan pada penilaian portofolio
jabatan melalui PPG diatur dalam buku panduan tersendiri. Peserta sertifikasi melalui penilaian portofolio yang belum mencapai skor minimal
Profesi Guru (PLPG) yang diakhiri dengan ujian.
Tujuan
3.
Peserta Peserta PLPG adalah guru yang bertugas sebagai guru kelas, guru mata pelajaran, guru bimbingan dan konseling atau konselor di sekolah, serta guru yang diangkat dalam jabatan pengawas satuan pendidikan yang memilih (1) sertifikasi pola PLPG, (2) pola portofolio tetapi tidak lulus tes awal atau tidak lulus penilaian portofolio, atau tidak lulus verifikasi berkas portofolio, dan (3) PSPL tetapi berstatus tidak memenuhi persyaratan Peserta yang memilih pola PLPG secara langsung harus menyerahkan : (1) fotokopi Ijazah S-1 atau D-IV, serta Ijazah S-2 dan atau S-3 (bagi yang memiliki) dan disahkan oleh perguruan tinggi yang mengeluarkan, (2) fotocopi SK pengangkatan dan SK terakhir yang disahkan oleh pejabat terkait, (3) fotocopi SK mengajar dari Kepala Sekolah yang disahkan oleh atasan, dan (4) Format A1 yang telah ditandatangani oleh LPMP dan Dinas Pendidikan Kabupaten/kota
profesional, baik dikelas, diluar kelas, maupun dimasyarakat. Kebijakan Pengembangan Profesi Guru (BPSDMPK-PMK th.2012 hal.2)
Magistra No. 83 Th. XXV Maret 2013 ISSN 0215-9511
95
Teacher’s Competence Examination (UKG)
4.
a.
Materi Materi
PLPG
disusun
1) Ujian tulis
dengan
dan (4) sosial. Standardisasi kompetensi dirinci dalam materi PLPG ditentukan oleh rayon 113
need assessment. Materi PLPG berupa modul yang mencakup: tujuan pembelajaran (kompetensi yang ingin dicapai), paparan materi, latihan-latihan, evaluasi, kunci/rambu-rambu jawaban, dan daftar pustaka 5.
Uji Kompetensi Pada Akhir PLPG Pada akhir PLPG dilaksanakan uji kompetensi. Uji kompetensi ini bukan sekedar mengevaluasi hasil belajar peserta selama PLPG, tetapi lebih kepada pengukuran kompetensi guru sebagai pendidik professional. Uji kompetensi ini mencakup ujian tulis dan ujian kinerja. Ujian tulis bertujuan untuk mengungkap kompetensi professional dan pedagogik, sedangkan ujian kinerja untuk mengungkap kompetensi professional, pedagogik, kepribadian, dan sosial secara holistik. Keempat kompetensi ini juga bisa
96
akhir
PLPG
2) Naskah soal ujian tulis terstandar secara nasional yang pengembangannya dikoordinasikan oleh KSG dan dilakukan sesuai rambu uji kompetensi b.
Ujian Praktik 1) Lama waktu setiap kali peserta tampil adalah 1 JP atau selama 50 menit 2) Peserta dalam rombel dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil, setiap kelompok terdiri dari 10 peserta, dan setiap kelompok kecil melakukan halhal berikut a)
Guru kelas dan guru mata pelajaran Ujian praktik terpadu dengan kegiatan peer teaching. Setiap peserta tampil dua kali, dan pada tampilan kedua merupakan ujian praktik. Tampilan pertama dan kedua untuk menilai kemampuan mengajar peserta -
dinilai selama proses pelatihan berlangsung. Ujian kinerja dilakukan dalam bentuk praktik pembelajaran bagi guru atau praktik bimbingan dan konseling bagi guru BK, atau mengajar & praktik supervise bagi guru yang diangkat dalam jabatan pengawas. Ujian kinerja untuk setiap peserta minimal dilaksanakan selama 1 JP.
pada
dilaksanakan dengan peraturan tempat duduk yang layak dan setiap 30 peserta diawasi oleh dua orang pengawas
memperhatikan empat kompetensi guru, yaitu : (1) pedagogik, (2) professional, (3) kepribadian,
Universitas Sebelas Maret sebagai LPTK penyelenggara sertifikasi dengan mengacu pada rambu-rambu yang ditetapkan oleh Dirjen Dikti/ Ketua Konsorsium Sertifikasi Guru dan hasil
Uji Tulis
untuk 30 menit pertama, peserta melakukan praktik mengajar dengan menggunakan RPP yang disusun pada saat workshop
-
pada 20 menit berikutnya peserta lain dan instruktur member masukan dan menilai dengan menggunakan IPPP-2
Magistra No. 83 Th. XXV Maret 2013 ISSN 0215-9511
Teacher’s Competence Examination (UKG)
b) Guru bimbingan dan konseling atau konselor di sekolah
Penentuan Kelulusan dalam PLPG a.
Skor Akhir Kelulusan (SAK) dirumuskan
Ujian praktik terpadu dengan
sebagai berikut
kegiatan peer guidance and counseling. Setiap peserta tampil
SAK = 25 SUT + 30 SUP + 10SP + 10 SS
dua kali dan keduanya merupakan ujian praktik. Tampilan pertama
Keterangan
100
melakukan konseling indivisual dan tampilan kedua melakukan
SAK : Skor Akhir Kelulusan PLPG
bimbingan bimbingan
kelompok atau klasikal dengan
SUP
: Skor Ujian Praktik Pembelajaran (skor maks 100)
menggunakan RPLKI dan RPLBK yang dibuat pada workshop.
HW
: Skor Hasil Workshop (skor maks 100)
Pelaksanaan ujian praktik dengan langkah-langkah sebagai berikut
SP
: Skor Partisipasi dalam teori dan praktik pembelajaran (skor maks 100)
SS
: Skor teman sejawat (skor maks 100)
-
-
c.
6.
Peserta mengemukakan tujuan dan mendemonstrasikan layanan bimbingan dan konseling selama 30 menit Peserta menerima masukan dari peserta lain dan instruktur serta mendapatkan penilaian dari Instruktur selama 20 menit
Ujian Ulang Ujian ulang diperuntukkan bagi peserta sertifikasi yang belum mencapai batas nilai kelulusan. Ujian ulang pada hakikatnya sama dengan uji kompetensi yaitu meliputi ujian tulis dan/atau ujian praktik. Apabila peserta ujian ulang praktik untuk mata pelajaran tertentu jumlahnya sedikit, maka dapat digabungkan dengan peserta dari mata pelajaran yang serumpun. Setiap peserta yang tidak lulus uji kompetensi, diberi kesempatan 2 (dua) kali
SUT : Skor Ujian Tulis (skor maks 100)
b.
Peserta dinyatakan lulus apabila SAK > 65,00 dengan SUT > 60,00 dan SUP > 65,00
SIMPULAN UKG adalah Uji Kompetensi Guru yang materi ujinya meliputi kompetensi pedagogik dan profesionalisme. Dilaksankan melalui online dan tertulis bagi daerah yang belum terjangkau jaringan internet. Dimulai tahun 2012, sifat langsung, hasil peserta terus bisa diketahui. Fungsi hasil UKG untuk pemetaan guru, perencanaan dan pembinaan guru secara nasional tidak digunakan untuk memutus tunjangan profesi guru. PLPG adalah serangkaian proses untuk mendapatkan sertifikat pendidik dan setelah mendapat sertifikat pendidik menyandang gelar guru profesi, selanjutnya diusulkan untuk mendapatkan tunjangan
ujian ulang.
Magistra No. 83 Th. XXV Maret 2013 ISSN 0215-9511
97
Teacher’s Competence Examination (UKG)
profesi pada tahun anggaran berikutnya setelah tahun menerima sertifikat pendidik. PLPG didahului dengan diklat 10 hari atau setara dengan 90 JP dan diakhiri ujian tulis 46 JP teori dan 44 JP praktik. Kelulusan ditetapkan oleh Konsorsium Sertifikasi Guru (KSG) di Jakarta.
Perbedaan UKG dan PLPG No.
Uraian
UKG
PLPG
1.
Materi
Kompetensi Pedagogik dan Profesional
Kompetensi pedagogik, professional, kepribadian, dan sosial.
2.
Pelaksanaan
Online dan manual tidak diawali diklat
Manual diawasi instruktur, diawali diklat 90 JP
3.
Tujuan
Mengetahui kompetensi bidang pedagogik dan profesionalisme, Peningkatan mutu guru meliputi semua guru (guru sertifikasi/belum), dan Pemetaan dan pembinaan keprofesionalan guru secara nasional
REKOMENDASI 1.
2.
3.
Guru yang memperoleh sertifikat pendidik melalui portofolio harus mendapat perhatian khusus sebab perolehan sertifikat yang dinilaikan validitasnya kurang
DAFTAR PUSTAKA UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional UU No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
Perlu ada penekanan kepada guru pemegang serdik mengenai metode mengajar, pendekatan pembelajaran dan penguasaan materi pembelajaran adalah kunci menjadi guru profesional
Permenegpan dan RB No 16 Tahun 2009 tentang Penilaian Kinerja Guru dan Jabatan Fungsional
Forum musyawarah guru mapel perlu ditingkatkan aktifitas dan keprofesionalannya sebagai wadah musyawarah guru sejenis, dan
Pedoman UKG Tahun 2012, BPSDMPK-PMP. Jakarta Juli 2012
menjalin dengan pakar dari perguruan tinggi 4.
Membuat guru menjadi professional, Membuat guru yang semula belum bersertifikat selanjutnya dapat sertifikat pendidik dan menyandang gelar guru professional, Meningkatkan kesejahteraan guru
Hasil Uji Kompetensi (UK) guru perlu digunakan dasar perencanaan pembinaan karier,
Kebijakan Pengembangan Profesi Guru, BPSDMPKMPK Tahun 2012
Panduan Teknis Dan Tata Tertib PLPG RAYON 113 Tahun 2012. Rer.nat.Sarjidan dan Hartono Kompas, 28 Desember 2012 Halaman 12
peningkatan prestasi guru secara komprehensip
98
Magistra No. 83 Th. XXV Maret 2013 ISSN 0215-9511