HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU DAN KINERJA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP (PLH) (Studi Pada Guru SD di Kecamatan Taraju Kabupaten Tasikmalaya) Oleh Aep Saepul Rohman, Dedi Heryadi, Purwati Kuswarini Program Studi Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup Pascasarjana Universitas Siliwangi Tasikmalaya ABSTRACT The purpose of this research was to know relationship between the teacher competence with the student achievement in the environmental education; knowing relationship teacher performance with the student achievement in the environmental education; and to know the teacher competence and teacher performance with the student achievement in the environmental education.This research use descriptive method. The population were all teacher in Taraju Tasikmalaya is 78 people. Sampel taken total sampling so that sum up sampel 78 people,. The Instrumen have calculated of validity and reliability o. Technique analyse data use linear analysis regresi and duplicate constructively program SPSS Version 16. Based to research result, founded that there were relationship between the teacher competence with the student achievement in the environmental education with correlation coefficient equal to 0,508 which the middle of category and give contribution equal to 25,8%, there were relationship teacher performance with the student achievement in the environmental education with correlation coefficient equal to 0,584 which the strong of category and give contribution 34,1%. that there were relationship between the teacher competence and teacher performance with student achievement in the environmental education with correlation coefficient equal to 0,675 which strong of category and give contribution equal to 45,6%, Key Word : the teacher competence, the teacher performance the student achievement in the environmental education ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kompetensi guru dengan prestasi belajar pendidikan lingkungan hidup mengetahui hubungan antara kinerja guru dengan prestasi belajar pendidikan lingkungan hidup dan mengetahui hubungan antara kompetensi guru dan kinerja guru dengan prestasi belajar pendidikan lingkungan hidup Penelitian ini menggunakan metode deskriftif. Populasinya seluruh adalah seluruh guru kelas 4,5,6 SD di taraju yang berjumlah 78 orang Pengambilan sampel menggunakan Total Sampling sehingga jumlah sampel 78 orang. Instrumen tersebut telah diujicobakan validitas dan reliabilitasnya. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier dan ganda dengan bantuan program SPSS versi 16. Berdasarkan hasil penelitian, maka ditemukan bahwa terdapat hubungan antara kompetensi guru dengan prestasi belajar pendidikan lingkungan hidup dengan koefisien korelasi sebesar 0,508 yang termasuk kategori keeratan sedang dan memberikan kontribusi sebesar 25,8%, terdapat hubungan antara kinerja guru dengan prestasi belajar pendidikan lingkungan hidup dengan koefisien korelasi sebesar 0,584 yang termasuk kategori keeratan kuat dan memberikan kontribusi sebesar 34,1%., dan terdapat hubungan antara kompetensi guru dan kinerja guru dengan prestasi belajar pendidikan lingkungan hidup dengan koefisien sebesar 0,675 yang termasuk kategori keeratan kuat dan memberikan kontribusi sebesar 45,6%. Kata Kunci :
kompetensi guru,
kinerja guru, prestasi belajar pendidikan lingkungan hidup
1
PENDAHULUAN Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang diinginkan. Sekolah sebagai lembaga formal merupakan sarana dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan tersebut. Menurut Djamarah (2002:18), guru adalah salah satu unsur manusia dalam proses pendidikan Dalam proses pendidikan di sekolah, guru memegang tugas ganda yaitu sebagai pengajar dan pendidik. Sebagai pengajar guru bertugas menuangkan sejumlah bahan pelajaran ke dalam otak anak didik, sedangkan sebagai pendidik guru bertugas membimbing dan membina anak didik agar menjadi manusia susila yang cakap, aktif, kreatif, dan mandiri. Di samping itu Djamarah juga berpendapat bahwa baik mengajar maupun mendidik merupakan tugas dan tanggung jawab guru sebagai tenaga profesional. Oleh sebab itu, tugas yang berat dari seorang guru ini pada dasarnya hanya dapat dilaksanakan oleh guru yang memiliki kompetensi profesional yang tinggi. Guru memegang peranan sentral dalam proses belajar mengajar, untuk itu mutu pendidikan di suatu sekolah sangat ditentukan oleh kemampuan yang dimiliki seorang guru dalam menjalankan tugasnya. Lebih lanjut dinyatakan bahwa guru merupakan komponen yang berpengaruh dalam peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan atau kompetensi profesional dari seorang guru sangat menentukan mutu pendidikan. Masyarakat menempatkan guru pada suatu tempat yang lebih terhormat di dalam lingkungannya. Karena dari seorang guru, masyarakat diharapkan agar dapat memperoleh ilmu pengetahuan, terlebih bagi kelangsungan hidup bangsa di tengahtengah lintasan kemajuan perkembangan teknologi yang makin canggih dengan segala perubahan serta pergeseran nilai yang cenderung memberikan nuansa kepada kehidupan yang menuntut ilmu dan seni dalam kadar dinamik untuk mengadaptasikan diri. Guru merupakan salah satu komponen dalam proses pendidikan yang sangat penting keberadaannya. Dalam proses pendidikan di sekolah, guru memegang tugas ganda, yaitu sebagai pengajar dan pendidik. Sebagai pengajar guru bertugas menuangkan sejumlah bahan pelajaran ke dalam otak anak didik, sedangkan sebagai pendidik guru bertugas membimbing dan membina anak didik agar menjadi manusia susila yang cakap, aktif, kreatif, dan mandiri. Mengenai hal ini, Djamarah (2002: 73),
2
berpendapat bahwa baik mengajar maupun mendidik merupakan tugas dan tanggung jawab guru sebagai tenaga profesional. Oleh sebab itu, tugas yang berat dari seorang guru ini pada dasarnya hanya dapat dilaksanakan oleh guru yang memiliki kompetensi yang tinggi. Guru dituntut memiliki kinerja yang mampu memberikan dan merealisasikan harapan dan keinginan semua pihak terutama masyarakat umum yang telah mempercayai sekolah dan guru dalam membina anak didik. Dalam meraih mutu pendidikan yang baik sangat dipengaruhi oleh kinerja guru dalam melaksanakan tugasnya, sehingga kinerja guru menjadi tuntutan penting untuk mencapai keberhasilan pendidikan. Secara umum mutu pendidikan yang baik menjadi tolok ukur bagi keberhasilan kinerja yang ditunjukkan guru. Siswa Kelas 4,5,6 SD di Kecamatan Taraju Kabupaten Tasikmalaya Kabupaten Tasikmalaya tidak terlepas dari persoalan tersebut, yakni keinginan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada pembelajaran PLH. Pembelajaran PLH pada siswa Kelas 4,5,6 SD
di Kecamatan Taraju Kabupaten Tasikmalaya dalam pelaksanaan
kesehariannya masih menggunakan metode pembelajarn yang tidak bervariasi, hal yang tidak dapat dipungkiri juga, karena kompetensi guru untuk menyesuaikan metode dengan materi pelajaran masih kurang. Banyak siswa yang merasa kesulitan untuk memahami konsep-konsep pada pembelajaran PLH. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, siswa kelas 4,5,6 SD di Kecamatan Taraju Kabupaten Tasikmalaya didapat prestasi belajar PLH masih belum optimal. Jumlah siswa siswa yang mendapatkan nilai ≥ (Kriteria Ketuntasan Minimal , (KKM) = 70) juga masih sedikit. Data ini menunjukkan bahwa sebagian siswa masih mengalami kesulitan dalam memahami materi dan masalah yang berkaitan dengan materi pelajaran PLH. Hal ini mungkin disebabkan oleh pendekatan, strategi, model atau metode yang diterapkan oleh guru kurang sesuai, Belum lagi kinerja guru yang masih perlu ditingkatkan. Faktanya terlihat bahwa guru masih banyak yang membuat administrasi pembelajaran dengan meniru administrasi buatan orang lain tanpa adanya modifikasi, kurangnya kemampuan guru menggunakan media pembelajaran dan kurangnya penguasaan guru pada teknologi IT juga menjadi bukti masih kurangnya kinerja guru. Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas., penulis merumuskan masalah sebagai berikut .
3
1. Adakah hubungan antara kompetensi guru dengan prestasi belajar siswa pada pembelajaran PLH? 2. Adakah hubungan antara kinerja guru dengan prestasi belajar siswa pada pembelajaran PLH? 3. Adakah hubungan antara kompetensi guru dan kinerja guru dengan prestasi belajar siswa pada pembelajaran PLH? Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Untuk mengetahui hubungan antara kompetensi guru dengan prestasi belajar siswa pada pembelajaran PLH. 2. Untuk mengetahui hubungan antara kinerja guru dengan prestasi belajar siswa pada pembelajaran PLH 3. Untuk mengetahui hubungan antara kompetensi guru dan kinerja guru dengan prestasi belajar siswa pada pembelajaran PLH. METODE PENELITIAN Dalam
penelitian
yang
dilaksanakan
menggunakan
metode
deskriptif
korelasional. Seperti yang dikemukakan dalam Sugiyono (2009:21) metode deskriftif korelasional adalah metode yang mendeskripsikan atau memberi gambaran objek yang diteliti sebagaimana adanya, tanpa melakukan perlakukan apapun terhadap populasi penelitian, metode ini digunakan untuk menguji hubungan antara variabel penelitiannya. Populasi pada penelitian ini adalah guru kelas 4,5,6 SD di taraju yang berjumlah 78 orang Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Total Sampling, oleh karena itu semua anggota populasi dijadikan sampel penelitian sehingga jumlah sampel penelitian sebanyak 78 orang. Teknik pengumpulan data penelitian yang dilakukan melalui angket
kompetensi guru
Jika analisis data menggunakan SPSS maka pedoman pengambilan keputusan untuk uji normalitas dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Persyaratan kedua dalam pengujian persyaratan analisis adalah uji linieritas regresi. Pengujian hipotesis mengunakan rumus korelasi Product momen, uji korelasi ini bertujuan untuk menguji hubungan antara dua variabel atau lebih yang bukan berarti hubungan fungsional atau hubungan sebab akibat. Sedangkan sifat korelasinya akan menentukan arah korelasinya. PEMBAHASAN 1. Kompetensi Guru
4
Pengambilan data dilakukan pada sampel penelitian yang berjumlah 78 orang. Kemudian hasil dari tes diolah/dianalisis dengan menggunakan SPSS 16.0 yang menunjukan bahwa skor minimum sebesar 48 dan untuk skor maksimum yaitu sebesar 170. Dengan rata-rata (mean) 111,23 dengan standar deviasi 30,97 dan nilai tengahnya sebesar 111. Kompetensi guru termasuk kategori sedang, hal ini terlihat dari skor ratarata sebesar 111,23 < nilai skor min + 2 SD sebesar 109,94. Gambaran skor dapat dilihat pada histogram kompetensi guru berikut:
Gambar 1.1
Histogram Kompetensi Guru
2. Kinerja Guru Pengambilan data dilakukan pada sampel penelitian yang berjumlah 78 orang. Diperoleh skor minimum 20 dan skor maksimum 150, rata-ratanya sebesar 89,33 standar deviasi sebesar 25,25 dan nilai tengahnya sebesar 8,52. Kinerja guru termasuk kategori sedang, hal ini terlihat dari skor rata-rata sebesar 89,33 > nilai skor min + 2 SD sebesar 72,5 Gambaran skor dapat dilihat pada histogram kinerja guru berikut:
Gambar 1.2 Histogram Kinerja Guru
5
3. Prestasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran PLH Pengambilan data dilakukan pada sampel penelitian yang berjumlah 78 orang. Diperoleh skor minimum sebesar 70 dan untuk skor maksimum yaitu sebesar 90. Dengan rata-rata (mean) 80,69 dengan standar deviasi 5,14 dan nilai tengah sebesar 81 Prestasi belajar siswa pada pembelajaran PLH dapat dikategorikan sedang, hal ini dikarenakan skor rata-rata sebesar 80,69 > nilai skor min + 2 SD sebesar 80,28. Gambaran skor dapat dilihat pada histogram prestasi belajar siswa pada pembelajaran PLH berikut:
Gambar 1.3 Histogram Prestasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran PLH Gambaran Pengkategorian data untuk masing-masing variabel terlihat pada Tabel 1.4 dibawah ini.
Gambar 1.4 Pengkategorian data untuk masing-masing variabel Pengujian Hipotesis dan Pembahasan 1. Hubungan Antara Kompetensi Guru (X1) Dengan Prestasi Belajar Siswa pada Pembelajaran PLH (Y) Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian adalah ada hubungan antara kompetensi guru dengan prestasi belajar siswa pada pembelajaran PLH. Pengujian hipotesis menggunakan regresi sederhana dan korelasi sederhana, umumnya dinyatakan
dalam bentuk persamaan
6
regresi yaitu
Y= a + bx. Dari hasil analisis regresi linier sederhana terhadap data penelitian dihasilkan konstanta a sebesar 66,720 dan koefisien arah regresi b sebesar 0,096. Bentuk hubungan antara kedua variabel dapat disajikan oleh persamaan regresi Y = 66,720 + 0,096 X1 Kekuatan hubungan antara kompetensi guru (X1) dengan prestasi belajar siswa pada pembelajaran PLH (Y) pada model persamaan Y = 72,707 + 0,072 X1 dapat dilihat pada koefisien determinasi (R2) adalah 0,187 Ini berarti kompetensi guru memberikan konstribusi sebesar 18,7% terhadap prestasi belajar siswa pada pembelajaran PLH, sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diantaranya kebiasaan, motivasi, minat, dan lingkungan. Analisis korelasi terhadap pasangan data dari kedua variabel tersebut menghasilkan koefisien korelasi sebesar 0,432 yang termasuk kategori keeratan sedang. Dengan demikian hipotesis diterima, yaitu ada hubungan antara kompetensi guru dengan prestasi belajar siswa pada pembelajaran PLH. 2. Hubungan Antara Kinerja guru (X2) Dengan Prestasi belajar siswa pada pembelajaran PLH Siswa (Y) Hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian adalah ada hubungan antara kinerja guru dengan prestasi belajar siswa pada pembelajaran PLH. Pengujian hipotesis menggunakan regresi sederhana dan korelasi sederhana, umumnya dinyatakan dalam bentuk persamaan
regresi yaitu
Y= a + bx. Dari hasil analisis regresi linier sederhana terhadap data penelitian dihasilkan konstanta a sebesar 72,840 dan koefisien arah regresi b sebesar 0,088. Bentuk hubungan antara kedua variabel dapat disajikan oleh persamaan regresi Y = 72,840 + 0,088 X2 Kekuatan hubungan antara kinerja guru (X2) dengan prestasi belajar siswa pada pembelajaran PLH (Y) pada model persamaan Y = 72,840 + 0,088 X2 dapat dilihat pada koefisien determinasi (R2) adalah 0,201 Ini berarti kinerja guru memberikan kontribusi sebesar 20,1% terhadap prestasi belajar siswa pada pembelajaran PLH , sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diantaranya kebiasaan, minat, dan lingkungan. Analisis korelasi terhadap pasangan data dari kedua variabel tersebut menghasilkan koefisien korelasi sebesar 0,448 yang termasuk kategori keeratan sedang. Dengan demikian hipotesis diterima, yaitu ada hubungan antara kinerja guru dengan prestasi belajar siswa pada pembelajaran.
7
3. Hubungan Antara Kompetensi Guru (X1) Dan Kinerja Guru (X2) Dengan Prestasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran PLH (Y) Hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian adalah ada hubungan antara kompetensi guru dan kinerja guru dengan prestasi belajar siswa pada pembelajaran PLH. Pengujian hipotesis menggunakan regresi dan korelasi berganda, umumnya dinyatakan dalam bentuk persamaan regresi yaitu Y= a + b1X1 + b2X2. Dari hasil analisis regresi linier sederhana terhadap data penelitian dihasilkan konstanta a sebesar 68,691 dan koefisien arah regresi b1 sebesar 0,053 dan arah regresi b2 sebesar 0,068. Bentuk hubungan antara ketiga variabel dapat disajikan oleh persamaan regresi Y = 68,691+ 0,053 X1 + 0,068 X2 Kekuatan hubungan antara kompetensi guru (X1) dan kinerja guru (X2) dengan prestasi belajar siswa pada pembelajaran PLH.(Y) pada model persamaan Y = 68,691+ 0,053X1 + 0,068 X2 dapat dilihat pada koefisien determinasi (R2) adalah 0,294. Ini berarti kompetensi guru dan kinerja guru memberikan kontribusi sebesar 29,4% terhadap prestasi belajar siswa pada pembelajaran PLH, sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diantaranya kebiasaan, motivasi, minat dan lingkungan. Analisis korelasi terhadap pasangan ketiga variabel tersebut menghasilkan koefisien korelasi sebesar 0,542 yang termasuk kategori keeratan sedang. Dengan demikian, hipotesis diterima, yaitu ada hubungan antara kompetensi guru dan kinerja guru dengan prestasi belajar siswa pada pembelajaran PLH.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 1.
Ada hubungan antara kompetensi guru dengan prestasi belajar siswa pada pembelajaran PLH. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,508 yang termasuk kategori keeratan sedang dan memberikan kontribusi (R2) sebesar 0,258 artinya bahwa kompetensi guru memberikan kontribusi sebesar 25,8% terhadap prestasi belajar siswa pada pembelajaran PLH. Semakin baik kompetensi guru, maka akan semakin baik prestasi belajar siswa pada pembelajaran PLH .
2.
Ada hubungan antara kinerja guru dengan prestasi belajar siswa pada pembelajaran PLH. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 8
0,584 yang termasuk kategori keeratan sedang dan memberikan kontribusi (R2) sebesar 0,341 artinya bahwa kinerja guru memberikan kontribusi sebesar 34,1 % terhadap prestasi belajar siswa pada pembelajaran PLH. Semakin baik kinerja guru, maka akan semakin baik prestasi belajar siswa pada pembelajaran PLH . 3.
Ada hubungan antara kompetensi guru dan kinerja guru dengan prestasi belajar siswa pada pembelajaran PLH. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai koefisien korelasi (r) sebesar
0,675 yang termasuk kategori keeratan sedang
dan
2
memberikan kontribusi (R ) sebesar 0,456 artinya bahwa kompetensi guru dan kinerja guru memberikan kontribusi sebesar 45,6% terhadap prestasi belajar siswa pada pembelajaran PLH. Semakin baik kompetensi guru dan kinerja guru , maka akan semakin baik prestasi belajar siswa pada pembelajaran PLH . Saran Berdasarkan pengolahan data dan hasil penelitian dari kesimpulan tersebut, maka peneliti bermaksud memberikan beberapa saran kepada pihak-pihak yang berkenan sebagai hasil dari penelitian ini, diantaranya: 1. Untuk
guru perlu mengoptimalkan kompetensinya agar dapat meningkatkan
kinerja guru. 2. Untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa , sebaiknya guru meningkatkan
kinerjanya agar prestasi belajar siswa dapat dioptimalkan 3. Untuk penelitian-penelitian yang akan datang dapat menambah khazanah hasil penelitian ini sehingga dapat mengungkap secara komprehensif variabel-variabel yang berkontribusi terhadap kinerja guru. Implikasi Dari hasil penelitian terlihat bahwa kompetensi guru dan kinerja guru baik secara parsial maupun secar simultan berkorelasi secara positif dengan terhadap pestasi belajar siswa. Hal ini menunjukan bahwa kompetnsi guru dan kinerja guru memiliki andil dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Oleh karena itu, guru perlu terus meningkatkan kompetensi dan kinerjanya sehingga dapat menjadi guru yang profesional, yang pada akhirnya mampu meningkatkan prestasi belajar siswa. DAFTAR PUSTAKA Arikunto,Suharsimi (2006) Prosedur Penelitian Jakarta : Rineka Cipta.
9
(Suatu Pendekatan Praktek,.
Depdiknas. (2007). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Jakarta: Depdiknas. Djamarah, Syaiful Bahri (2009) Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan, Zain (2002) Strategi Belajar-mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik, Oemar (2003) Proses Belajar Mengajar. J akarta: PT. Bumi Aksara. Hamalik, Oemar (2007) Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara Peraturan Gubernur Jawa Barat No 25 Tahun 2007. (2007) .Pedoman Pelaksanaan Kurikulyum Muatan Lokal Pendidikan Lingkungan Hidup. Dinas Pendidikan Sugiyono (2009) Statistika Untuk Penelitian, Bandung; Alfaeta. Sujianto, Agus Eko (2009) Aplikasi Statistik, Tulungagung: Prestasi Pustaka. Surya, Muhammad. (2003). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Yayasan Bhakti Winaya. _____________ (2008) Undang- Undang Sisdiknas No 20 Tahun 2003.Bandung : Nuansa Aulia.
10