TATANIAGA PERTANIAN Oleh : Agustina BIDARTI, S.P., M.Si. Sosek Pertanian FP Unsri
Tataniaga = Pemasaran : kegiatan ekonomi yang berfungsi membawa atau menyampaikan barang dari produsen ke konsumen
Syarat sistem tataniaga yg efisien : • Mampu menyampaikan hasil dari produsen ke konsumen dg biaya semurah-murahnya • Mampu mengadakan pembagian yg adil thd semua fihak yg terlibat (pemberian balas jasa fungsi-fungsi pemasaran sesuai sumbangan masing-masing) Sistem tataniaga di Indonesia masih tergolong lemah (efisiensi rendah) karena : • Biaya tataniga di negara kita termasuk tinggi (harga mahal), penyebabnya :-transportasi tdk lancar (jalan buruk) • modal petani lemah • industri pengolahan belum maju • Tidak terjadi pembagian yg adil (yg lemah mendapat perlakuan tak adil) : petani selalu mendapat pembagian yg paling tidak adil karena posisi paling lemah
FUNGSI dan PERANAN TATANIAGA : mengusahakan agar pembeli memperoleh barang yg diinginkan pd tempat, waktu, bentuk dan harga yang tepat Fungsi Tataniaga terdiri dari : • Fungsi pengangkutan : memindahkan produk ke tempat yg banyak peminatnya tetapi sedikit penawarannya, sehingga harga jual jadi lebih baik (memindahkan produk dari tempat produsen ke tempat konsumen) • Fungsi penyimpanan : menyimpan produk sebelum dipasarkan agar harga stabil (tdk terjadi over supply) • Fungsi pengolahan : mengolah produk menjadi bentuk yg lebih memiliki nilai jual dan sesuai dengan keinginan konsumen • Fungsi pembiayaan : membantu kegiatan usahatani dari sisi permodalan melalui system bantuan atau pinjaman modal dg bunga rendah.
BIAYA TATANIAGA biaya yang dikeluarkan untuk memasarkan suatu produk yang sesuai dengan keinginan konsumen Tinggi rendahnya biaya pemasaran disebabkan oleh berbagai faktor: • Daya tahan komoditi yg akan dijual : makin rendah daya tahan produk, makin tinggi biaya pemasaran dan sebaliknya. • Resiko kerusakan : makin tinggi resiko, makin tinggi biaya pemasaran • Kondisi sarana dan prasarana yang dilalui, misalnya : jalan (makin bagus, makin rendah biaya dan sebaliknya) • Banyak sedikitnya biaya pungutan-pungutan, baik yg resmi maupun tidak resmi (makin banyak, makin mahal biaya).
GRADING DAN STANDARISASI
GRADING : klasifikasi hasil-hasil pertanian ke dalam beberapa golongan mutu yang berbeda-beda, masing-masing dgn nama dan etiket tertentu STANDARDISASI : penentuan mutu barang menurut ukuran atau patokan tertentu Perbedaan ditentukan sesuai dgn ukuran umum tk nasional maupun internasional yg dipakai untuk produk tsb, seperti : • bentuk • ukuran • rasa • tingkat kematangan, dll
GRADING DLM PASAR DALAM NEGERI : Belum begitu menonjol keperluannya, karena produsen dan konsumen masih dapat bertemu muka.
Pada produk pertanian : buah-buahan : - pelaksanaan grading biasanya baru berdasarkan asal komoditi (macamnya) dan besarnya. Contoh : Salak pondoh, salak bali, mangga manalagi, Indramayu beras : - berdasarkan asal beras & persent. beras pecah Contoh : Beras Karawang, Cianjur, pecah 20% atau 30 % (makin tinggi persentase pecah, makin rendah harganya)
GRADING DLM KOMODITI EKSPORT : • Grading merupakan hal mutlak yg harus dilakukan • Pembeli dapat melakukan klaim (tuntutan ganti rugi) bila grade barang tidak sesuai dengan contoh yg dikirim • Ukuran (standar) grading disesuaikan dengan standar internasional • Untuk produk pertanian pada umumnya dilakukan untuk komoditi eksport seperti karet (berdasarkan banyaknya kotoran, banyak abu, ketahanan, indeks retensi plastisitas), kopi dan tembakau (aroma, rasa, dll), jagung ( kadar air, kerusakan, pecah, warna, dll) • Makin maju dan makin luas tataniaga, makin keras ketentuanketentuan grading
Fungsi pokok pemasaran (Saefuddin, 1982) 1. 2. 3.
4. 5. 6.
7. 8.
Penjualan Pembelian Pengangkutan Penyimpanan Penanggulangan resiko Informasi pasar Standarisasi dan Grading Bentuk Hasil