JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 1 / TAHUN 2016 PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL DAN ISLAMICITY PERFORMANCE INDEX TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
Anita Nur Khasanah Prodi Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta
[email protected]
Abstrak : Pengaruh Intellectual Capital Dan Islamicity Performance Index Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Syariah Di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh: (1) Intellectual Capital terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Syariah, (2) Profit Sharing Ratio terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Syariah, (3) Zakat Performing Ratio terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Syariah, (4) Equitable Distribution Ratio terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Syariah, (5) Islamic Income vs Non-Islamic Income terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Syariah, dan (6) Intellectual Capital, Profit Sharing Ratio, Zakat Performing Ratio, Equitable Distribution Ratio, dan Islamic Income vs Non-Islamic Income secara simultan terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Syariah. Teknik analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif data, uji asumsi klasik, dan analisis regresi linier. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) Terdapat pengaruh positif signifikan Intellectual Capital terhadap Kinerja Keuangan, (2) Terdapat pengaruh signifikan Profit Sharing Ratio terhadap Kinerja Keuangan, (3) Tidak terdapat pengaruh signifikan Zakat Performing Ratio terhadap Kinerja Keuangan, (4) Tidak terdapat pengaruh signifikan Equitable Distribution Ratio terhadap Kinerja Keuangan, (5) Tidak terdapat pengaruh signifikan Islamic Income vs Non-Islamic Income terhadap Kinerja Keuangan, (6) Terdapat pengaruh positif signifikan Intellectual Capital, Profit Sharing Ratio, Zakat Performing Ratio, Equitable Distribution Ratio, dan Islamic Income vs NonIslamic Income secara simultan terhadap Kinerja Keuangan. Kata Kunci: Kinerja Keuangan, Intellectual Capital, Profit Sharing Ratio, Zakat Performing Ratio, Equitable Distribution Ratio, Islamic Income vs Non-Islamic Income
Abstract : The Effect Of Intellectual Capital And Islamicity Performance Index On Financial Performance Of Islamic Banks In Indonesia. This research is conducted to examine the effect of: (1) Intellectual Capital on financial performance of Islamic Banks, (2) Profit Sharing Ratio on financial performance of Islamic Banks, (3) Zakat Performing Ratio on financial performance of Islamic Banks, (4) Equitable Distribution Ratio on financial performance of Islamic Banks, (5) Islamic Income vs NonIslamic Income on financial performance of Islamic Banks, and (6) Intellectual Capital, Profit Sharing Ratio, Zakat Performing Ratio, Equitable Distribution Ratio, and Islamic Income vs Non-Islamic Income, together, affected on financial performance of Islamic Banks. The data analysis technique used descriptive statistical analysis, the classical assumption test, linear regression analysis. The result shows that: (1) There is a significant positive effect of Intellectual Capital on Financial Performance, (2) There is significant influence of Profit Sharing Ratio on Financial Performance, (3) There is no significant effect of Zakat Performing Ratio on Financial Performance, (4) There is no significant influence of the Equitable Distribution Ratio on Financial Performance, (5) There is no significant influence of Islamic Income vs Non-Islamic Income on Financial Performance, (6) There is a significant positive effect of Intellectual Capital, Profit Sharing Ratio, Zakat Performing Ratio, Equitable Distribution Ratio, and Islamic Income vs Non-Islamic Income, together, affected Financial Performance. Keywords: Financial Performance, Intellectual Capital, Profit Sharing Ratio, Zakat Performing Ratio, Equitable Distribution Ratio, Islamic Income vs Non-Islamic Income
1
JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 1 / TAHUN 2016 Pada Statistik Perbankan Syariah tahun 2015
PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan teknologi
dapat dilihat bahwa pada tahun 2010, ROA
dan ilmu pengetahuan, perbankan syariah
BUS dan UUS menunjukkan angka 1,67.
mengalami perkembangan dari tahun ke
Pada tahun 2011 dan 2012, ROA mengalami
tahun.
Sejak
2010,
tingkat
peningkatan menjadi 1,79 dan 2,14. Mulai
perbankan
syariah
pada tahun 2013 mengalami penurunan
mencapai angka seratus triliun rupiah pada
sampai dengan tahun 2015. ROA BUS dan
Desember 2010. Sedangkan pada lima tahun
UUS tahun 2013, 2014, dan 2015 secara
terakhir,
berturut-turut yaitu 2,00; 0,79; dan 0,49.
pertumbuhan
tahun aset
rata-rata
pertumbuhan
aset
perbankan syariah mencapai 65% per tahun.
Perbankan
syariah
perlu
untuk
Di samping adanya peningkatan total aset,
meningkatkan strategi
perbankan
mengalami
Perbankan syariah perlu mengubah pola
pertumbuhan dalam jumlah bank. Statistik
manajemen perusahaan dari pola manajemen
perbankan syariah yang diterbitkan Otoritas
berdasarkan tenaga kerja (labor based
Jasa Keuangan tahun 2015, menunjukkan
business)
bahwa pada tahun 2010 Bank Umum Syariah
berdasarkan pengetahuan (knowledge based
mengalami
syariah
juga
pola
manajemen
pesat.
Pada
business). Pola manajemen berdasarkan
Syariah
hanya
pengetahuan mendorong perusahaan untuk
berjumlah 6 bank, kemudian bertambah
dapat mengelola intellectual capital secara
banyak menjadi 11 bank pada tahun 2010.
efektif. Intelectual capital merupakan bagian
Selain itu, jumlah kantor Bank Umum
dari aset tidak berwujud yang dimiliki
Syariah meningkat dari 711 kantor menjadi
perusahaan. Aset tidak berwujud perusahaan
1.215 kantor. Peningkatan ini membuktikan
seperti intellectual capital memiliki potensi
bahwa
untuk
awalnya
pertumbuhan
menjadi
yang dijalankan.
Bank
masih
perbankan
Umum
terdapat
syariah.
peluang
Oleh
dalam
karena
itu
meningkatkan
nilai
tambah
perusahaan.
perbankan syariah perlu mendapat perhatian
Pengukuran intellectual capital memang
lebih agar dapat membantu perekonomian
belum ditetapkan secara pasti. Akan tetapi,
Islam di Indonesia.
dalam forum Organisation For Economic Co
Pada
tahun-tahun
terakhir,
terdapat
Operation And Development (OECD) pada
penurunan kinerja keuangan perbankan
bulan
syariah. Hal ini ditunjukkan oleh nilai ROA
Intellectual Capital merupakan aset yang
Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha
penting bagi perusahaan dalam menciptakan
Syariah (UUS) yang tidak hanya mengalami
nilai dan memenangkan nilai (value). Di
kenaikan, tetapi juga mengalami penurunan.
Indonesia, intellectual capital diatur dalam 2
Juni
1999
disebutkan
bahwa
JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 1 / TAHUN 2016 PSAK No. 19 (revisi tahun 2000) tentang
segi tujuan syariah. Dengan begitu, akan
Aktiva Tak Berwujud. Walaupun begitu,
diketahui apakah kinerja perbankan yang
intellectual capital masih belum disebutkan
telah dijalankan sesuai dengan prinsip
secara jelas. Oleh karena itu, masih banyak
syariah
perbankan syariah yang belum memberikan
keuangan
perhatian terhadap pengukuran intellectual
Hameed et. al. (2004) menyajikan alternatif
capital.
pengukuran
Pulic (1998) mengungkapkan pengukuran intellectual
capital
mempengaruhi
perbankan
Syariah,
kinerja
yaitu
kinerja
syariah.
untuk
dengan
Shahul
Perbankan
menggunakan
dengan
Islamicity Indices. Islamicity Indices ini
Added
terdiri dari dua komponen, yaitu Islamicity
Intellectual Coefficient). VAIC merupakan
Disclosure Index dan Islamicity Performance
pengukuran secara tidak langsung dengan
Index. Pengukuran dari segi tujuan syariah
suatu ukuran untuk menilai efisiensi dari nilai
dapat menggunakan Islamicity performance
tambah sebagai hasil dari kemampuan
index. Komponen Islamicity performance
intelektual perusahaan. Komponen dalam
index meliputi profit sharing ratio, zakat
VAIC yaitu physical capital (VACA),
performing ratio, equitable distribution
human capital (VAHU), dan structural
ratio, director-employees welfare ratio,
capital (STVA).
Islamic investmen vs non-Islamic investment,
menggunakan
Banyaknya
yaitu
akan
VAIC
perbankan
(Value
syariah
yang
Islamic income vs non-Islamic income, dan
belum menjalankan bisnis sesuai prinsip
AAOIFI index.
syariah merupakan salah satu masalah yang menyebabkan
perkembangan
Profit
sharing
ratio
menunjukkan
perbankan
seberapa jauh perbankan syariah mencapai
syariah terhambat (Kompas.com, 13 Agustus
eksistensi dengan perolehan bagi hasil dari
2012). Perlu digarisbawahi bahwa perbankan
pemberian pembiayaan kepada nasabah.
syariah
Bagi hasil merupakan komponen penting
memiliki
perbedaan
dengan
perbankan konvensional, dan dikarenakan
dalam
perbankan
terdapat banyak perbankan syariah yang
pembiayaan bagi hasil menjadi inti dari
belum menjalankan bisnis sesuai dengan
pembiayaan bank syariah (Kompasiana.com,
prinsip syariah, maka terdapat masalah pula
26 Juni 2015). Pada dasarnya, terdapat empat
pada ketersediaan produk dan standarisasi
jenis akad pembiayaan bagi hasil pada
produk perbankan syariah.
perbankan
syariah,
syariah,
yaitu
sehingga
mudharabah,
Melihat adanya masalah ketidaksesuaian
musyarakah, muzara’ah, dan musaqah.
pelaksanaan dengan prinsip syariah, maka
Akan tetapi, akad yang banyak dikenal hanya
dari itu perbankan syariah perlu diukur dari
akad mudharabah dan musyarakah. 3
JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 1 / TAHUN 2016 Walaupun
hasil
equitable distribution ratio adalah rendah.
merupakan pembiayaan inti dari perbankan
Hal ini dibuktikan dengan adanya penurunan
syariah, pembiayaan ini masih berada di
pemberian pembiayaan qard (pemangku
bawah pembiayaan jual-beli (murabahah),
kepentingan adalah masyarakat) padahal laba
sehingga nilai profit sharing ratio masih
meningkat
rendah. Berdasarkan statistik perbankan
perusahaan). Statistik Perbankan Syariah
syariah, pada tahun 2014 pembiayaan
tahun 2014 menunjukkan bahwa pembiayaan
mudharabah dan musyarakah adalah 14,35
qard pada tahun 2010, 2011, 2012, 2013
triliun dan 49,336 triliun, sedangkan jumlah
secara berturut-turut yaitu 4,73 triliun, 12,93
pembiayaan murabahah yaitu sebesar 115,60
triliun, 12,09 triliun, 8,9 triliun. Sedangkan
triliun. Data di atas menunjukkan bahwa
jumlah laba bersih 2010-2013 yaitu 527
pelaksanaan
hasil
milyar, 1,06 triliun, 1,89 triliun, 3, 18 triliun.
perbankan syariah di Indonesia masih
Pada pembiayaan qard terdapat penurunan,
rendah.
sedangkan
Selain
pembiayaan
bagi
pembiayaan
profit
sharing
bagi
ratio,
zakat
(pemangku
pada
laba
kepentingan
bersih
terdapat
peningkatan.
performing ratio juga menjadi salah satu
Director-employees
welfare
ratio
tujuan ekonomi Islam, salah satu indikator
mengindikasi jumlah uang yang digunakan
dilaksanakannya prinsip-prinsip Islam dalam
untuk direktur dan jumlah uang untuk
perbankan syariah. Kinerja perbankan Islam
kesejahteraan pegawai. Hal ini dikarenakan
harus berdasarkan pembayaran zakat yang
adanya isu-isu renumerasi direktur. Banyak
dilakukan oleh bank. Menurut Lembaga
yang mengungkapkan bahwa direktur digaji
Amil Zakat (Republika, 26 April 2016)
lebih dibanding pekerjaan yang dia lakukan.
perbankan
syariah
belum
siap
dalam
Islamic
investment
vs
non-Islamic
pengelolaan zakat dan penyaluran zakat, dan
investment mengukur dan mengidentifikasi
tercermin pada nilai zakat performing ratio
sejauh mana perbankan syariah melakukan
yang rendah.
transaksi yang halal dibandingkan dengan
Equitable distribution ratio merupakan
transaksi yang mengandung riba, gharar,
indikator pelaksanaan prinsip syariah, di
dan judi. Sedangkan Islamic income vs non-
mana menekankan adanya keadilan dengan
Islamic income bertujuan untuk mengukur
pemerataan pendapatan. Dari rasio ini
pendapatan yang bersumber dari pendapatan
diketahui
distribusi
yang halal. Prinsip Islam melarang adanya
pendapatan ke sejumlah stakeholder. Akan
transaksi riba, gharar, dan maysir dan
tetapi,
pemerataan
mewajibkan perdagangan yang halal. Akan
pendapatan belum maksimal, yang artinya
tetapi, masih terdapat perbankan syariah
besar
pelaksanaan
rata-rata
dari
4
JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 1 / TAHUN 2016 yang melakukan transaksi tidak halal yang
METODE PENELITIAN
mengandung riba, seperti transaksi pada
Jenis Penelitian
bank konvensional dan mendapatkan laba atau
biasanya
disebut
Jenis penelitian ini merupakan penelitian
pendapatan
kausal komparatif. Penelitian ini bersifat
konvensional. Dari
sebab akibat, di mana terdapat hubungan
ketujuh
rasio
pada
Islamicity
antara variabel yang digunakan dalam
performance index, tidak semua digunakan
penelitian.
dalam pengukuran kinerja keuangan. Hal ini
Waktu dan Tempat Penelitian
dikarenakan adanya beberapa kekurangan.
Data yang digunakan merupakan laporan
Ukuran Islamic investment vs non-Islamic
keuangan perbankan syariah periode 2010-
investment tidak digunakan pada penelitian
2015. Data dapat diakses melalui website
yang
http://www.ojk.go.id dan website masing-
sekarang
dikarenakan
rasio
ini
menggambarkan keadaan Dewan Pengawas
masing perbankan.
Syariah (DPS) pada perbankan syariah.
Populasi dan Sampel
Keberadaan
DPS
memberikan
jaminan
Populasi dalam penelitian ini merupakan
bahwa perbankan syariah tidak melakukan
Bank Umum Syariah (BUS) yang terdaftar di
investasi yang tidak halal, sehingga hal ini
Bank Indonesia periode 2010-2015, yaitu
tidak dapat ditelusur pada laporan keuangan.
sebanyak 12 unit Bank Umum Syariah.
Director-employees
Sampel
welfare
ratio
dan
AAOIFI index tidak digunakan karena rasio
dipilih
berdasarkan
purposive
sampling method.
tersebut tidak berpengaruh pada pengukuran
Sampel yang diambil pada penelitian ini
kinerja secara agregat dan rasio tersebut
dipilih berdasarkan kriteria sebagai berikut:
merupakan pertimbangan bersifat kualitatif a. Bank Umum Syariah yang terdaftar di Bank (Fovana, 2008 dalam Nanda Harianto, 2013).
Indonesia pada periode 2015.
Berdasarkan latar belakang di atas,
b. Tidak mengalami perubahan bentuk
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
badan usaha pada periode 2010-2015.
dengan judul “Pengaruh Intellectual Capital
Hal ini dilakukan dengan tujuan agar
dan Islamicity Performance Index terhadap
tidak terdapat perubahan konsistensi
Kinerja Keuangan Perbankan Syariah di
akuntansi dalam laporan keuangan dan
Indonesia”. Penelitian menggunakan sampel
agar variabel yang digunakan dalam
Bank Umum Syariah yang terdaftar pada
penelitian dapat dibandingkan.
Bank Indonesia periode 2010-2015.
c. Bank Umum Syariah menyediakan laporan
keuangan
tahunan
secara
lengkap pada periode 2010-2015 yang 5
JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 1 / TAHUN 2016 dibutuhkan dalam penelitian. Kriteria
total bersih keuntungan dari penggunaan aset
kelengkapan yaitu menyajikan laporan
perusahaan.
keuangan
berupa:
laporan
posisi ROA =
keuangan, laporan laba rugi, laporan
Laba Bersih Total Aset
perubahan ekuitas, laporan arus kas, (Ross et. al., 2009:90)
laporan sumber dan penyaluran dana zakat, laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan, dan catatan atas laporan keuangan.Berdasarkan
Intellectual
kriteria,
Total
jumlah
data
(X1)
diukur
berdasarkan value added yang diciptakan
diperoleh 5 Bank Umum Syariah sebagai sampel.
capital
oleh costumer capital (VACA), human
yang
capital (VAHU), dan structural capital
digunakan dalam penelitian yaitu 30
(STVA). Kombinasi dari ketiga value added
laporan keuangan perbankan syariah.
tersebut
Berdasarkan kriteria, diperoleh 5 Bank
merupakan
instrument
yang
dikembangkan oleh Pulic pada tahun 1997.
Umum Syariah sebagai sampel. Total jumlah
Instrument tersebut bernama VAICTM, yaitu
data yang digunakan dalam penelitian yaitu
value added intellectual coefficient.
30 laporan keuangan perbankan syariah.
Dalam mengukur kinerja intellectual
Prosedur
capital menggunakan VAICTM terdapat lima
Data yang digunakan yaitu data sekunder.
tahapan yang harus dilakukan. Tahapan yang
Data diperoleh dari laporan keuangan
pertama yaitu menghitung Value Added
tahunan perbankan syariah di Indonesia pada
(VA).
periode 2010-2015. Metode pengumpulan VA = OUT – IN
data yaitu metode dokumentasi.
Keterangan:
Data yang diperoleh kemudian dihitung nilai kinerja keuangan (ROA), Intellectual
VA = Value Added
Capital, dan rasio Islamicity performance
OUT
= Output (total pendapatan)
Index (profit sharing ratio, zakat performing ratio, equitable distribution ratio, dan
IN
Islamic income vs non-Islamic income).
karyawan)
Kinerja Keuangan (Y) yang diproksikan dengan
ROA
dihitung
= Input (total beban selain beban
(Ihyaul Ulum, 2009:88)
dengan
membandingkan laba bersih dengan total
Tahap kedua adalah menghitung nilai
aset. Untuk mengetahui besar pengembalian
Value Added Capital Employed (VACA).
aset digunakan laba bersih agar diketahui
VACA merupakan suatu indikator untuk 6
JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 1 / TAHUN 2016 value added yang diciptakan oleh satu unit
dengan
pembiayaan
mudharabah
dari physical capital (Ihyaul Ulum, 2009:87).
pembiayaan musyarakah.
dan
VACA membandingkan Value Added (VA)
Zakat Performing Ratio (X3) merupakan
dengan jumlah Capital Employed (CE). CE
rasio zakat terhadap total aset bersih. Dalam
dapat dilihat pada jumlah dana yang tersedia
hal ini zakat yang dibayarkan oleh perbankan
pada perusahaan atau ekuitas yang dimiliki
syariah menjadi dasar dalam pengukuran
perusahaan.
menunjukkan
kinerja perbankan syariah. Zakat yang
kontribusi dari CE terhadap VA perusahaan.
dibayarkan perbankan syariah menggantikan
Semakin besar nilai VACA maka semakin
indikator laba per saham.
Rasio
ini
baik bagi perusahaan, karena hal tersebut
Equitable
Distribution
Ratio
(X4)
menunjukkan semakin besar kontribusi dari
mengukur distribusi kepada setiap pemangku
CE untuk meningkatkan nilai perusahaan.
kepentingan. Pihak pemangku kepentingan
Tahap ketiga yaitu menghitung nilai
dibedakan menjadi empat kelompok, yaitu
human capital (VAHU). VAHU adalah rasio
pemegang saham, masyarakat, karyawan,
dari VA terhadap Human Capital (HU).
dan perusahaan. Rasio ini dipresentasikan
Rasio ini mengukur kontribusi yang dibuat
oleh jumlah qard dan dana kebajikan, upah
dari setiap rupiah yang diinvestasikan dari
karyawan, dividen, dan laba bersih. Rata-rata
HC terhadap VA perusahaan.
distribusi
kepada
setiap
pemangku
Tahap selanjutnya adalah menghitung
kepentingan kemudian dibandingkan dengan
nilai tambah structural capital (STVA).
total pendapatan setelah dikurangi zakat dan
STVA (Structural Capital Value Added)
pajak.
adalah rasiodari Structural Capital (SC)
Islamic Income vs Non-Islamic Income
terhadap VA. SC diperoleh dari pengurangan
(X5) mengukur seberapa besar jumlah
VA dengan HC.
pendapatan halal yang diperoleh perbankan
Tahap
terakhir
dalam
mengukur
syariah. Islamic Income vs Non-Islamic
intellectual
capital
adalah
menghitung
Income merupakan rasio pendapatan halal
VAICTM. VAICTM merupakan penjumlahan
terhadap total pendapatan. Total pendapatan
dari komponen-komponennya, yaitu VACA,
terdiri data pendapatan halal dan pendapatan
VAHU, dan STVA.
tidak halal. Pendapatan tidak halal diperoleh
Profit Sharing Ratio (X2) adalah rasio
dari pendapatan dari kegiatan konvensional.
pembiayaan mudharabah dan musyarakah
Pendapatan tidak halal juga dapat dilihat
terhadap
ini
pada laporan sumber dan penggunaan dana
mengukur banyaknya bagi hasil yang dicapai
kebajikan yang disediakan oleh perbankan
oleh perbankan syariah, yang diperoleh
syariah.
total
pembiayaan.
Rasio
7
JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 1 / TAHUN 2016 Hasil perhitungan variabel kemudian
baik seharusnya tidak memiliki korelasi
digunakan dasar analisis menggunakan IBM
antara variabel independen. Apabila dalam
SPSS Statistics 20.
model regresi terdapat multikolonearitas,
Teknik Analisis Data
maka model tersebut memiliki kesalahan
Data
standar yang besar, sehingga menyebabkan
Data pada penelitian ini adalah data
koefisien
tidak
dapat
ditaksir
dengan
sekunder. Data sekunder yang digunakan
ketepatan yang tinggi. Nilai cutoff yang
berupa laporan keuangan tahunan perbankan
digunakan
syariah di Indonesia periode 2010-2015.
multikolonieritas adalah nilai tolerance ≤
Data diperoleh dengan metode dokumentasi.
0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10 (Imam
Teknik Analisis Data
Ghozali, 2011:106). Terjadi atau tidaknya
Teknik
data
mendeteksi
adanya
menggunakan
multikolonieritas dapat dilihat dari nilai
analisis statistik deskriptrif, uji asumsi klasik,
Tolerance dan nilai Variance Inflation
dan uji hipotesis. Uji asumsi klasik terdiri
Factor (VIF). Jika nilai VIF kurang dari 10
dari
dan nilai Tolerance lebih dari 0,1, maka
uji
analisis
untuk
normalitas,
multikolinieritas,
autokorelasi, dan heteroskedastisitas. Uji
dapat
hipotesis menggunakan analisis regresi linier
digunakan terbebas dari multikolonieritas.
sederhana dan berganda.
disimpulkan
bahwa
data
yang
Uji autokorelasi digunakan untuk menguji
Uji normalitas digunakan untuk mengukur
apakah terdapat korelasi antar data dalam
apakah data yang diambil dari populasi
variabel penelitian pada periode t dengan
berdistribusi secara normal atau tidak. Pada
periode sebelumnya (t-1) pada model regresi.
penelitian ini, uji normalitas menggunakan
Apabila terdapat korelasi, maka terdapat
Kolmogorof Smirnov Test. Data berdistribusi
problem autokorelasi. Persamaan regresi
normal apabila nilai asymptotic significance
yang baik adalah persamaan yang tidak
> 0,05 (Sofyan Yamin dkk, 2011:11). Jika
memiliki masalah autokorelasi, jika terjadi
variabel
autokorelasi
penelitian
memiliki
tingkat
maka
persamaan
tersebut
signifikansi lebih besar dari 0,05 atau 5%,
menjadi tidak layak dipakai untuk prediksi
maka dapat disimpulkan bahwa variabel
(Danang Sunyoto, 2013:97). Uji autokorelasi
penelitian tersebut berdistribusi normal.
dalam penelitian ini menggunakan uji
Uji multikolonieritas digunakan untuk
Durbin-Watson (DW Test).
menguji korelasi antarvariabel independen
Uji heteroskedasitisitas bertujuan untuk
dalam model regresi. Uji ini dilakukan pada
menguji
model regresi yang memiliki dua atau lebih
penyimpangan. Dengan kata lain, uji ini
variabel independen. Model regresi yang
bertujuan 8
ada
untuk
atau
tidaknya
mengetahui
suatu
adanya
JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 1 / TAHUN 2016 ketidaksamaan varians dari residual suatu
membuat garis linier sederhana kemudian
pengamatan ke pengamatan lain dalam
menguji signifikan uji t. Uji t menguji
sebuah model regresi. Uji ini dilakukan untuk
pengaruh variabel bebas secara individual
mengetahui apakah model regresi bersifat
terhadap variabel terikat. Apabila nilai t
homoskedastisitas atau heteroskedastisitas.
hitung lebih tinggi dari nilai t tabel, hipotesis
Homoskedastisitas merupakan keadaan di
alternatif
mana varians dari residual suatu pengamatan
independen secara individual mempengaruhi
ke pengamatan lain adalah tetap. Apabila
variabel dependen diterima (Imam Ghozali,
varians dari residual berbeda, maka model
2011:99). Dengan begitu, apabila t hitung
bersifat heteroskedastisitas.
lebih besar atau sama dengan t tabel, maka
Salah satu cara untuk mengetahui ada atau tidaknya
heteroskedastisitas
menggunakan
uji
Glejser. Uji
terdapat
yaitu Glejser
terhdap
(Gujarati,2003
variabel
dalam
variabel
variabel
variabel
independen
dependen
secara
signifikan. Analisis regresi linier berganda digunakan
independen
Imam
menyatakan
pengaruh
terhadap
dilakukan untuk meregresi nilai absolut residual
yang
untuk menguji pengaruh dua atau lebih
Ghozali,
variabel
independen
terhadap
variabel
2011:142). Kriteria pengambilan keputusan
dependen dengan skala pengukuran interval
adalah
variabel
dalam suatu persamaan linier. Langkah yang
independen lebih besar dari 0,05 atau 5%,
dilakukan yaitu membuat persamaan regresi
maka
jika
signifikansi
tidak
heteroskedastisitas
dari
terjadi
masalah
linier
(Imam
Ghozali,
determinasi, kemudian melakukan uji F.
2011:143).
berganda,
mencari
koefisien
Dalam uji F, kriteria pengambilan keputusan
Analisis regresi sederhana digunakan
yang dapat digunakan yaitu apabila F hitung
berdasar hubungan kausal satu variabel
lebih besar dari F tabel, maka hipotesis yang
independen dengan satu variabel dependen.
menyatakan bahwa variabel independen
Analisis ini dilakukan untuk membuktikan
secara simultan mempengaruhi variabel
hipotesis yang diajukan, apakah intellectual
dependen diterima (Imam Ghozali, 2011:98).
capital,
HASIL
profit
sharing
ratio,
zakat
PENELITIAN
performing ratio, equitable distribution
BAHASAN
ratio, dan Islamic income vs non-Islamic
Analisis Statistik Deskriptif
income
sebagai
variabel
DAN
PEM-
independen
Analisis statistik deskriptif digunakan
berpengaruh terhadap variabel terikat yaitu
untuk menjelaskan variabel-variabel dalam
kinerja keuangan. Langkah-langkah dalam
penelitian, yang meliputi variabel dependen
melakukan analisis regresi sederhana yaitu
dan variabel independen. Variabel dependen 9
JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 1 / TAHUN 2016 dalam penelitian ini yaitu kinerja keuangan dan
variabel
independen
terdiri
dari
intellectual capital, profit sharing ratio, zakat performing ratio, equitable distribution ratio, dan Islamic income vs non-Islamic income.
Analisis
statistik
deskriptif
menyajikan ukuran numerik berupa nilai b. Uji Multikolonieritas
minimum, maksimum, mean, dan standar deviasi
pada
masing-masing
Analisis statistik deskriptif
Hasil Uji Multikolonieritas dapat dilihat
variabel.
pada tabel dibawah ini:
dilakukan
Tabel 3. Hasil Uji Multikolinieritas
menggunakan IBM SPSS Statistics 20. Hasil olahan data mengenai statistik deskriptif
Variab
dapat dilihat sebagai berikut:
el
MAX
MEAN
VIF
0,79
1,25
4
9
X1
Tabel 1. Hasil Analisis Statistik Deskriptif MIN
TOL
SD
Y
,0003
,0226
,00748
,00507
X1
,9574
3,194
2,0664
,58939
X2
,0054
,5659
,24751
,16576
X3
,0000
,0008
,00037
,00028
X4
,0304
,4938
,19538
,11758
X5
,8508
1,0000
,99486
,02720
X2
0,555
1,802
X3
0,581
1,720
X4
0,873
1,145
X5
0,863
1,159
Sumber: Data yang Diolah 2016 Tabel di atas menunjukkan bahwa semua
Sumber: Data yang Diolah 2016
variabel independen mempunyai nilai Tolerance > 0,10 dan Variance Inflation
1. Uji Asumsi Klasik
Factor (VIF) < 10. Oleh karena itu,
a. Uji Normalitas
dapat disimpulkan bahwa data yang
Hasil uji normalitas K-S menunjukkan
digunakan
bahwa nilai K-S sebesar 0,998 dengan
terbebas
dari
multikolonieritas.
probabililitas signifikansi 0,272 (berada di
c. Uji Autokorelasi
atas tingkat signifikansi 0,05). Oleh
Hasil Uji Autokorelasi dapat dilihat pada
karena itu, dapat disimpulkan bahwa data
tabel dibawah ini:
terdistribusi secara normal.
Tabel 4. Hasil Uji Autokerlasi
Tabel 2.Hasil Uji Normalitas
DW 2,099
10
Du 1,833
4-du 2,167
JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 1 / TAHUN 2016 Sumber: Data yang Diolah 2016 Pada
penelitian
ini,
2. Uji Hipotesis
pengujian
a. Pengaruh
autokorelasi menggunakan Uji Durbin-
terhadap
Watson. Kriteria tidak terjadi autokorelasi
Perbankan Syariah di Indonesia
adalah du < d < 4 – du (Imam Ghozali,
H1 : terdapat pengaruh positif signifikan
2011:111). Nilai DW sebesar 2,099 lebih
intellectual capital terhadap kinerja
besar dari du (1,833) dan lebih kecil dari 4
keuangan pada perbankan syariah yang
- du yaitu 4-1,833 = 2,167 atau secara
terdaftar di Bank Indonesia periode
sederhana dapat dituliskan sebagai 1,833
2010-2015. Hasil pengujian hipotesis 1
< 2,099 < 2,167. Dari uraian tersebut,
adalah sebagai berikut:
dapat disimpulkan bahwa model regresi
Tabel 5. Hasil Uji Hipotesis 1
yang digunakan pada penelitian ini tidak
Intellectual Kinerja
Variabel
Keuangan
Koef.
t
mengalami autokorelasi antar variabel
Sig
hitung
independennya. d. Uji Heteroskedastisitas
Konstan
-0,007
X1
0,007
Hasil Uji Heteroskedastisitas dapat dilihat
R
pada tabel dibawah ini:
R Square : 0,673
Tabel 4. Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel
Capital
7,593
0,00
: 0,820
Sumber : Data yang Diolah 2016
Sig.
Koefisien korelasi intellectual capital
X1
0,159
yaitu sebesar 0,820 yang menunjukkan
X2
0,078
bahwa
X3
0,625
capital dan kinerja keuangan kuat. Selain
X4
0,637
itu, nilai koefisien determinan sebesar
X5
0,658
0,673
hubungan
antara
menunjukkan yang
intellectual
bahwa
Sumber: Data yang Diolah 2016
keuangan
Tabel 4 menunjukkan bahwa semua
intellectual capital adalah sebesar 67,3%.
variabel independen dalam penelitian ini
Nilai koefisien regresi intellectual capital
mempunyai nilai signifikansi lebih besar
(X1) sebesar 0,007 yang artinya setiap
dari 0,05. Hal ini menunjukkan tidak
kenaikan intellectual capital sebesar 1
terjadi masalah heteroskedastisitas
satuan
akan
dijelaskan
kinerja
meningkatkan
oleh
kinerja
keuangan sebesar 0,007 satuan. Selain itu, t hitung lebih besar dari t tabel (7,593 > 2,045). Hal ini mengindikasikan bahwa
11
JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 1 / TAHUN 2016 terdapat
pengaruh
intellectual
positif
capital
signifikan
terhadap
keuangan adalah lemah. Selain itu, nilai
kinerja
koefisien
determinan
sebesar
0,131
keuangan. Semakin baik nilai intellectual
menunjukkan bahwa kinerja keuangan
capital maka kinerja keuangan pada
yang dijelaskan oleh profit sharing ratio
perbankan syariah akan semakin baik.
sebesar 13,1%. Nilai koefisien regresi
Intellectual capital yang dikelola dengan
profit sharing ratio (X2) sebesar 0,010
baik oleh perusahaan dapat menciptakan
yang artinya setiap kenaikan profit
nilai
bagi
sharing ratio sebesar 1 satuan akan
perusahaan itu sendiri. Atas dasar nilai
menurunkan kinerja keuangan sebesar
tambah tersebut para penyandang dana
0,011 satuan. Selain itu, t hitung lebih
akan memberikan nilai tambah juga
besar dari t tabel (2,056 > 2,045). Hal ini
kepada
mengindikasikan
tambah
(value
added)
perusahaan
dengan
cara
bahwa
semakin
berinvestasi lebih tinggi. Nilai tambah ini
meningkat nilai profit sharing ratio maka
akan meningkatkan kinerja keuangan
kinerja keuangan pada perbankan syariah
perusahaan.
akan menurun.
b. Pengaruh Profit Sharing Ratio terhadap
Pada penelitian ini profit sharing ratio
Kinerja Keuangan Perbankan Syariah
meningkat dan menyebabkan penurunan
di Indonesia
kinerja keuangan. Hal ini dapat terjadi
H2 : terdapat pengaruh signifikan profit
dikarenakan adanya faktor lain yang
sharing ratio terhadap kinerja keuangan
mempengaruhi selain profit sharing ratio.
pada perbankan syariah yang terdaftar di
Adanya kerugian pada bisnis
Bank Indonesia periode 2010-2015.
dijalankan dapat menyebabkan turunnya
Tabel 6. Hasil Uji Hipotesis 2
kinerja keuangan. Selain itu, adanya
Variabel
Koef.
t
indikasi pembiayaan yang tidak lancar
Sig
juga dapat mempengaruhi rendahnya
hitung Konstan
0,010
X1
-0,011
yang
kinerja keuangan Apabila dilihat pada -2,056
angka Non Performing Financing (NPF),
0,049
: 0,362
angka yang ditunjukan pada tahun 2010-
R Square : 0,131
2015 mengalami fluktuasi. Meningkatnya
R
Sumber : Data yang Diolah 2016
nilai
NPF
mengakibatkan
adanya
Koefisien korelasi profit sharing ratio
penurunan
sebesar 0,362 menunjukkan hubungan
Walaupun jumlah pembiayaan bagi hasil
antara profit sharing ratio dan kinerja
semakin banyak, akan tetapi apabila tidak
pada kinerja keuangan.
banyak nasabah yang melunasi atau 12
JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 1 / TAHUN 2016 membayar
justru
akan
menurunkan
Nilai koefisien regresi zakat performing
kinerja keuangan perbankan syariah.
ratio (X3) sebesar 4,823 yang artinya
Penelitian ini mendukung penelitian yang
setiap kenaikan zakat performing ratio
dilakukan oleh Siti Maisaroh (2015).
sebesar 1 satuan akan menaikkan kinerja
Hasil penelitian Siti Maisaroh (2015)
keuangan sebesar 4,823 satuan. Nilai t
menunjukkan bahwa profit sharing ratio
hitung lebih kecil dari t tabel (1,494 <
berpengaruh terhadap profitabilitas yang
2,045). Hal ini mengindikasikan bahwa
diproksikan dengan ROA. Karena jumlah
tidak terdapat pengaruh signifikan zakat
pembiayaan bagi
performing
hasil
relatif kecil
ratio
terhadap
kinerja
dibanding pembiayaan jual beli, maka
keuangan. Perubahan nilai pada zakat
sumbangan bagi hasil kurang mampu
performing ratio tidak mempengaruhi
mengoptimalkan
Bank
kinerja keuangan pada perbankan syariah.
Umum Syariah dalam menghasilkan laba.
Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat
Pada akhirnya hal ini berdampak pada
faktor lain yang mempengaruhi kinerja
adanya sedikit penurunan laba ataupun
keuangan selain zakat.
kemampuan
ROA Bank Umum Syariah. c. Pengaruh
Zakat
terhadap
Sumber dana zakat perbankan syariah Ratio
terdiri atas zakat dari dalam entitas
Keuangan
perbankan syariah dan dana zakat dari
Performing
Kinerja
Perbankan Syariah di Indonesia
pihak luar entitas perbankan syariah.
H3 : terdapat pengaruh signifikan zakat
Zakat dari dalam entitas perbankan
performing
kinerja
syariah merupakan pengeluaran zakat
keuangan pada perbankan syariah yang
oleh perbankan syariah atas aset yang
terdaftar di Bank Indonesia periode 2010-
dimiliki, sedangkan zakat dari luar entitas
2015. Hasil pengujian hipotesis 3 adalah
merupakan zakat yang berasal dari
sebagai berikut:
nasabah dan umum. Jumlah zakat yang
Tabel 7. Hasil Uji Hipotesis 3
dikeluarkan oleh perbankan syariah masih
Variabel
ratio
Koef.
terhadap
t
relatif
Sig
0,006
X1
4,823
R
sehingga
dana
yang
digunakan sebagian besar didominasi oleh
hitung Konstan
kecil,
zakat dari luar entitas perbankan. Hal ini 1,494
mengakibatkan jumlah pembayaran zakat
0,146
tidak mempengaruhi kinerja perbankan
: 0,272
syariah.
R Square : 0,074 Sumber: Data yang Diolah 2016
13
JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 1 / TAHUN 2016 Pemerataan pendapatan yang dilakukan
d. Pengaruh Equitable Distribution Ratio terhadap
Kinerja
oleh
Keuangan
terdapat
pengaruh signifikan
equitable distribution ratio
syariah
tidak
mempengaruhi kinerja keuangan. Hal ini
Perbankan Syariah di Indonesia 4 H4 :
perbankan
disebabkan adanya faktor lain yang
terhadap
mempengaruhi kinerja keuangan. Selain
kinerja keuangan pada perbankan syariah
itu, pemerataan pendapatan masih terbatas
yang terdaftar di Bank Indonesia periode
pada beberapa pemangku kepentingan.
2010-2015.
Berdasarkan rasio pemerataan pendapatan
Tabel 8. Hasil Uji Hipotesis 4
(EDR), rata-rata perbankan syariah lebih
Variabel
Koef.
t
menekankan alokasi pendapatan antara
Sig
pemangku utama, yaitu karyawan dan
hitung Konstan
0,006
X1
0,010
R
perbankan syariah itu sendiri. Distribusi 1,279
pendapatan kepada pemegang saham dan
0,211
masyarakat relatif rendah.
: 0,235
e. Pengaruh Islamic Income vs Non-Islamic
R Square : 0,055 Sumber: Data yang Diolah 2016
Income
Nilai t hitung lebih kecil dari t tabel (1,279
Perbankan Syariah di Indonesia
< 2,045). Hal ini mengindikasikan bahwa
H5 : terdapat pengaruh signifikan Islamic
tidak
signifikan
income vs non-Islamic income terhadap
terhadap
kinerja keuangan pada perbankan syariah
kinerja keuangan. Perubahan nilai pada
yang terdaftar di Bank Indonesia periode
equitable
2010-2015.
terdapat
pengaruh
equitable distribution ratio
distribution
ratio
tidak
terhadap
Variabel
perbankan syariah.
Koef.
yang dilakukan oleh Kurniawan (2010)
Konstan
-0,013
dan
Dalam
X1
0,023
(2010)
R
penelitiannya,
(2015).
Kurniawan
t
Sig
hitung
Penelitian ini mendukung penelitian
Maisaroh
Keuangan
Tabel 9. Hasil Uji Hipotesis 5
mempengaruhi kinerja keuangan pada
Siti
Kinerja
0,654
0,519
: 0,123
R Square : 0,015
menjelaskan bahwa pembiayaan akad qard (termasuk dalam rasio EDR) kurang
Sumber: Data yang Diolah 2016
sedikit komersil jika dibandingkan dengan
Nilai t hitung lebih kecil dari t tabel (0,654
akad pembiayaan lain.
< 2,045). Hal ini mengindikasikan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan Islamic
14
JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 1 / TAHUN 2016 income vs non-Islamic ratio terhadap kinerja
hukumnya, akan tetapi justru diberikan
keuangan.
sebagai
Perubahan nilai pada Islamic income vs non-Islamic
kebajikan).
Walaupun digunakan untuk kebajikan, akan tetapi tetap saja dana tersebut merupakan
kinerja keuangan pada perbankan syariah.
dana yang bersumber dari pendapatan tidak
Hal ini karena adanya faktor lain sebesar
halal.
yang
tidak
(dana
mempengaruhi
98,5%
ratio
sumbangan
mempengaruhi
kinerja f. Pengujian Hipotesis 6
keuangan. Selain itu, sumber utama aktivitas
H6 : terdapat pengaruh positif signifikan
tanggung jawab sosial perbankan syariah
intellectual capital, profit sharing ratio,
(pendapatan halal dan non halal) berasal dari
zakat performing ratio, equitable distribution
dana kebajikan dan dana sosial lain yang juga
ratio, dan Islamicity income vs non-Islamic
dihimpun oleh perbankan syariah. Jadi,
income secara simultan terhadap kinerja
pendapatan operasional bank tidak akan
keuangan pada perbankan syariah yang
mempengaruhi kinerja keuangan perbankan
terdaftar di Bank Indonesia periode 2010-
syariah.
2015.
Pada praktiknya, saat ini dana non halal
Nilai koefisien korelasi sebesar 0,840
atau pendapatan non halal menjadi bagian
menunjukkan
dari dana yang tidak bisa dihindarkan. Pada
intellectual capital, profit sharing ratio,
catatan atas laporan keuangan disebutkan
zakat performing ratio, equitable distribution
bahwa dana kebajikan pada perbankan
ratio, dan Islamicity income vs non-Islamic
syariah
denda
income secara bersama-sama dengan kinerja
nasabah pembiayaan dan jasa giro dari bank
keuangan adalah kuat. Selain itu, nilai
non syariah atau konvensional. Perbankan
koefisien
syariah yang memperoleh pendapatan non
menunjukkan bahwa kinerja keuangan yang
halal
konvensional
dijelaskan oleh intellectual capital, profit
membuktikan bahwa perbankan tersebut
sharing ratio, zakat performing ratio,
belum melakukan kegiatan sesuai dengan
equitable distribution ratio, dan Islamicity
prinsip Islam. Selain itu, adanya dana non
income vs non-Islamic income sebesar
halal ini kemudian disalurkan sebagai dana
70,5%, sedangkan sisanya 29,5% dijelaskan
kebajikan (diberikan sebagai sumbangan dan
oleh sebab-sebab lain di luar penelitian ini.
merupakan
dari
penerimaan
kegiatan
disalurkan ke lembaga lain). Hal ini menimbulkan Pendapatan
adanya non
halal
pro
dan
yang
kontra. diperoleh
perbankan syariah pada dasarnya haram 15
bahwa
determinasi
hubungan
sebesar
antara
0,705
JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 1 / TAHUN 2016 Tabel 10. Hasil Uji Hipotesis 6 Keterangan
b. Terdapat pengaruh signifikan Profit Sharing Ratio terhadap kinerja keuangan perbankan
Koefisien
syariah di Indonesia.
Regresi Konstanta
0,001
c. Tidak terdapat pengaruh signifikan Zakat
X1
0,007
Performing Ratio terhadap kinerja keuangan
X2
-0,007
perbankan syariah di Indonesia.
X3
-3,215
d. Tidak terdapat pengaruh signifikan Equitable
X4
-0,001
Distribution Ratio terhadap kinerja keuangan
X5
-0,005
perbankan syariah di Indonesia.
R
= 0,840
e. Tidak terdapat pengaruh signifikan Islamic
R Square
= 0,705
Income vs Non-Islamic Income terhadap
F hitung
= 11,489
kinerja keuangan perbankan syariah di
F tabel
= 2,62
Indonesia.
Sig F
= 0,000
f. Terdapat
simultan,
positif
signifikan
Intellectual Capital, Profit Sharing Ratio,
Sumber: Data yang Diolah 2016 Secara
pengaruh
semakin
Zakat
tinggi
Performing
Ratio,
Equitable
Intellectual Capital, Profit Sharing Ratio,
Distribution Ratio, dan Islamic Income vs
Zakat
Non-Islamic
Performing
Ratio,
Equitable
Income
terhadap
kinerja
Distribution Ratio, dan Islamic Income vs
keuangan perbankan syariah di Indonesia.
Non-Islamic Income, maka akan semakin
Saran Berdasarkan hasil penelitian dan terkait
tinggi pula Kinerja Keuangan Perbankan Syariah di Indonesia. Hal ini ditunjukkan
dengan
keterbatasan
penelitian
ini,
dengan nilai F hitung yang lebih besar dari F
selanjutnya dapat diusulkan saran yang
tabel (11,489 > 2,62) dan signifikansi lebih
diharapkan dapat bermanfaaat yaitu sebagai
kecil dari 0,050 yaitu sebesar 0,000.
berikut: a. Bagi Manajemen Perbankan Syariah
SIMPULAN DAN SARAN
1) Manajemen Perbankan Syariah sebaiknya
Simpulan
selalu memberikan perhatian terhadap
Berdasarkan hasil analisis data, maka
modal intelektual yang dimiliki.
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: a. Terdapat Intellectual
pengaruh Capital
positif terhadap
2) Manajemen Perbankan Syariah sebaiknya
signifikan
tidak
kinerja
hanya
berorientasi
terhadap
tingginya pembiayaan bagi hasil, akan
keuangan perbankan syariah di Indonesia.
tetapi prosedur pemberian pembiayaan juga harus diperhatikan. 16
JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 1 / TAHUN 2016 3) Manajemen Perbankan Syariah sebaiknya tidak
hanya
menekankan
Bank Syariah Mandiri. 2016. Laporan
alokasi
Tahunan 2010-2015. Online. (Website
pemerataan hanya pada karyawan dan
http://www.syariahmandiri.co.id.
perbankan sendiri, melainkan juga pada
diakses 1 Juni 2016).
masyarakat dan pemegang saham. Bank Syariah Mega Indonesia Syariah. 2016.
b. Bagi Peneliti Selanjutnya
Laporan Tahunan 2010-2015. Online.
1) Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik
(Website http://www.megasyariah.co.id
untuk melakukan kajian di bidang yang sama
dapat
menambah
diakses 1 Juni 2016).
variabel
independen maupun variabel dependen.
Danang Sunyoto. (2013). Analisis Regresi
2) Bagi peneliti selanjutnya alangkah lebih
dan Korelasi Bivariat : Ringkasan dan
baik jika menambah proksi kinerja
Kasus. Yogyakarta: Amara Books.
keuangan, tidak hanya menggunakan Harian Kompas Tanggal 13 Agustus. (2012).
ukuran ROA saja. 3) Pada penelitian selanjutnya sebaiknya
Tiga Masalah Terbesar di Bank Syariah.
jumlah populasi serta sampel ditambah
Online. Diakses pada tanggal 1 Mei
dan diperluas agar penelitian dapat
2016 pada website
digeneralisasikan secara baik.
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/201 2/08/13/15282835/Tiga.Masalah.Terbes
DAFTAR PUSTAKA
ar.di.Bank.Syariah. Bank BCA Syariah. 2016. Laporan Tahunan 2010-2015.
Online.
Ihyaul Ulum. (2009). Intellectual Capital:
(Website
http://www.bcasyariah.co.id diakses 1
Konsep
Juni 2016).
Yogyakarta: Graha Ilmu. Ikatan
Bank BNI Syariah. 2016. Laporan Tahunan 2010-2015.
Online.
dan
Akuntan
Pernyataan
(Website
Kajian
Indonesia. Standar
Empiris.
(2009). Akuntansi
http://www.bnisyariah.co.id diakses 1
Keuangan No. 19 revisi 2000. Jakarta:
Juni 2016).
Salemba Empat. Imam Ghozali. (2011). Aplikasi Analisis
Bank BRISyariah. 2016. Laporan Tahunan (Website
Multivariate dengan Program IBM
http://www.brisyariah.co.id diakses 1
SPSS19. Semarang: Badan Penerbit
Juni 2016).
Universitas Diponegoro.
2010-2015.
Online.
17
JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 1 / TAHUN 2016 Siti Maisaroh. (2015). “Analisis Pengaruh
Kompasiana 26 Juni. (2015). Problematika Pembiayaan
Bagi
Hasil.
Online.
Intellectual
Capital
dan
Islamicity
(Website
Performance
Index
terhadap
http://www.kompasiana.com/banksyaria
Profitability
Perbankan
Syariah
h/problematika-pembiayaan-bagi-
Indonesia”. Skripsi. Fakultas Ekonomi,
hasil_54ff5142a33311764c50fb7c
UIN Maliki Malang.
diakses tanggal 1 Juni 2016). Statistik Perbankan Syariah. (2016). Statistik Perbankan Syariah 2014, 2015, dan 2016. Online. Diunduh tanggal 20 Februari 2016 pada website http://www.ojk.go.id/.
Nanda Harianto. (2013). “Pengaruh Modal Intelektual terhadap Kinerja Bisnis Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia”. Skripsi. Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro. Republika Online Tanggal 26 April. (2016). Reformat Strategi Bank Syariah. Online. Diakses pada tanggal 1 Juni 2016 pada website http://www.republika.co.id/berita/koran/opi ni-koran/16/04/26/o68bga5-reformatstrategi-bank-syariah. Ross, Stephen A. et.al. (2009). Modern Financial Management. New York: McGraw Hill. Shahul Hameed et.al. (2004). Alternative Disclosure & Performance Measures For Islamic Banks dalam Proceeding of The
Second
Conference
on
Administrative Science: Meeting The Challenges
of
The
Globalization
Age. Dahran, Saudi Arabia, 2004.
18