JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 1 / TAHUN 2016 PENGARUH PERSEPSI MENGENAI SISTEM BAGI HASIL, PERSEPSI LABA, DAN PERSEPSI TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP KEPUTUSAN UMKM MENGAMBIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH (Studi pada: Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal WatTamwil Bina Ummat Sejahtera Cabang Utama (KJKS BMT BUS CU) Lasem)
Oleh: Zayyinatul Khusna Prodi Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta
[email protected]
Abstrak : Pengaruh Persepsi Mengenai Sistem Bagi Hasil, Persepsi Laba, Dan Persepsi Tingkat Suku Bunga Terhadap Keputusan Umkm Mengambil Pembiayaan Mudharabah (Studi Pada: Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wattamwil Bina Ummat Sejahtera Cabang Utama (Kjks Bmt Bus Cu) Lasem). Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Pengaruh Persepsi Mengenai Sistem Bagi Hasil terhadap Keputusan UMKM Mengambil Pembiayaan Mudharabah pada KJKS BMT BUS CU Lasem, 2) Pengaruh Persepsi Laba terhadap Keputusan UMKM Mengambil Pembiayaan Mudharabah pada KJKS BMT BUS CU Lasem, 3) Pengaruh Persepsi Tingkat Suku Bunga terhadap Keputusan UMKM Mengambil Pembiayaan Mudharabah pada KJKS BMT BUS CU Lasem, 4) Pengaruh Persepsi Mengenai Sistem Bagi Hasil, Persepsi Laba, dan Persepsi Tingkat Suku Bunga terhadap Keputusan UMKM Mengambil Pembiayaan Mudharabah pada KJKS BMT BUS CU Lasem. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Persepsi Mengenai Sistem Bagi Hasil (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan UMKM Mengambil Pembiayaan Mudharabah (Y), yang ditunjukkan dengan nilai koefisien regresi (r) sebesar 0,313, nilai thitung > ttabel pada taraf signifikansi 5% yaitu sebesar 5,948>1,6525. Persepsi Laba (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan UMKM Mengambil Pembiayaan Mudharabah (Y), yang ditunjukkan dengan nilai koefisien regresi (r) sebesar 0,224, nilai thitung > ttabel pada taraf signifikansi 5% yaitu sebesar 5,501>1,6525. Persepsi Tingkat Suku Bunga (X3) berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap Keputusan UMKM Mengambil Pembiayaan Mudharabah (Y), yang ditunjukkan dengan nilai koefisien regresi (r) sebesar 0,205 nilai thitung > ttabel pada taraf signifikansi 5% yaitu sebesar 3,019>1,6525. Persepsi Mengenai Sistem Bagi Hasil (X1), Persepsi Laba (X2), dan Persepsi Tingkat Suku Bunga (X3) secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan UMKM Mengambil Pembiayaan Mudharabah (Y), yang ditunjukkan dengan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,165 dan nilai Fhitung > Ftabel pada taraf signifikansi 5% yaitu sebesar 17,048>2,11. Kata kunci: Persepsi Mengenai Sistem Bagi Hasil, Persepsi Laba, Persepsi Tingkat Suku Bunga, Keputusan UMKM Mengambil Pembiayaan Mudharabah
Abstract : The Effect Of Perception Of Loss And Profit Sharing System, Perception Of Earning And Perception Of Interest Rate For Smes Take The Decision Of Mudharabah Financing (Studies On: Islamic Financial Services Cooperatives Baitul Maal Wattamwil Bina Ummat Sejahtera In Main Unit (Kjks Bmt Bus Mu) Lasem). This research belongs to associative research. The purposes of the research are to know: 1) the effect of Perception of Loss and Profit Sharing Sistem to SME’s Take The Decision of Mudharabah Financing on KJKS BMT BUS MU Lasem, 2) the effect of Perception of Earning to SME’s Take The Decision of Mudharabah Financing on KJKS BMT BUS MU Lasem, 3) the effect of Perception of Interest Rate to SME’s Take The Decision Of Mudharabah Financing on KJKS BMT BUS MU Lasem, 4) the effect of Perception of Loss and Profit Sharing System, Perception of Earning, and Perception of Interest Rate to SME’s Take The Decision of Mudharabah Financing on KJKS BMT BUS MU Lasem. The result of this research indicates that significant positive effect on Perception of Loss and Profit Sharing System to SME’s Take The Decision of Mudharabah Financing on KJKS BMT BUS MU Lasem, showed by regression coefficient value (r) 0,313, tcount>ttable on significance level 5% is 5,948>1,6525. Perception of Earning indicates 120
JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 1 / TAHUN 2016 significant positive effect on SME’s Take The Decision of Mudharabah Financing on KJKS BMT BUS MU Lasem, showed by regression coefficient value (r) 0,224, tcount>ttable on significance level 5% is 5,501>1,6525. Perception of Interest Rate indicates insignificant positive effect on SME’s Take The Decision of Mudharabah Financing on KJKS BMT BUS MU Lasem, showed by regression coefficient value (r) 0,205, tcount>ttable on significance level 5% is 3,019>1,6525. Perception of Loss and Profit Sharing System, Perception of Earning, and Perception of Interest Rate are simultaneously that indicates significant positive effect on SME’s Take The Decision of Mudharabah Financing on KJKS BMT BUS MU Lasem, showed by determination coefficient value (R2) 0,165 and Fcount>Ftable on significance level 5% is 17,048>2,11. Key words: Perception of Loss and Profit Sharing System, Perception of Earning, Perception of Interest Rate, SME’s Take The Decision of Mudharabah Financing.
101.722.458
PENDAHULUAN
menjadi
107.657.509.
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
Sedangkan kontribusi terhadap PDB pada
(UMKM) merupakan salah satu sektor usaha
tahun 2011 sebesar 57,94 dari persentase
yang
total dan tahun 2012 sebesar 59,08 dari
menjadi
perekonomian menunjukkan
tulang
punggung
nasional.
UMKM
peran
dalam
Pertumbuhan UMKM yang semakin
dengan
meningkat inilah yang mebuat pemerintah
memberikan kontribusi yang besar dalam
memberikan dukungan-dukungan dengan
pendapatan nasional. Selain itu, UMKM
dikeluarkannya kebijakan-kebijakan terkait
memiliki jumlah yang banyak dan mencakup
UMKM.
setiap
belum mendapatkan dukungan penuh dari
perekonomian
sektor
pentingnya
persentase total.
Indonesia
ekonomi
sehingga
dapat
Namun
memberikan potensi yang besar dalam
pihak-pihak
penyerapan tenaga kerja.
perbankan
Data UMKM yang tercatat pada
kebijakan
lainnya, yang
pemerintah
terutama
memberikan
pihak bantuan
permodalan. Sehingga UMKM mencari
Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan
alternatif
Menengah Republik Indonesia pada tahun
permodalannya dengan cara mengajukan
2013, menunjukkan angka perkembangan
pembiayaan
UMKM tahun 2011-2012 sebesar 2,41%
Syariah (LKS). Baitul Maal WatTamwil
dari 55.206.444 unit menjadi 56.534.592
(BMT) merupakan salah satu LKS yang
unit.
UMKM
memberikan bantuan permodalan khusunya
bertambahnya
pada usaha mikro. Namun tidak menutup
Bertambahnya
tentunya
diikuti
jumlah
dengan
lain
pada
untuk
Lembaga
Keuangan
jumlah tenaga kerja yang diserap oleh
kemungkinan
UMKM. Data menunjukkan perkembangan
pembiayaan
tenaga kerja yang diserap oleh UMKM
menengah, mengingat banyak BMT yang
tahun 2011-2012 sebanyak 5,83% dari
berkembang dengan baik. 121
BMT
menambah
pada
usaha
memberikan kecil
serta
JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 1 / TAHUN 2016 Produk pembiayaan yang biasanya
sama antara pemilik dana dan pengelola
ditawarkan oleh BMT yaitu pembiayaan
tanpa adanya pembatasan oleh pemilik dana.
mudharabah, musyarakah, Baibitsamanajil,
Mudharabah
Jual Beli Salam, Istishna’, Ijarah, Qordul
bentuk kerja sama mudharabah dimana
Hasan dan lain sebagainya. Di KJKS BMT
pengelola dana ikut menyertakan modal atau
Bina Ummat Sejahtera sendiri terdapat
dananya (Rizal Yaya, dkk. 2009). Akad
beberapa produk pembiayaan yang tidak
mudharabah yang biasanya berlaku pada
jauh berbeda dengan BMT pada umumnya.
lembaga keuangan syariah yaitu jenis akad
Beberapa
mudharabah muthlaqah.
produk
pembiayaan
yang
ditawarkan oleh KJKS BMT Bina Ummat Sejahtera
di
antaranya
musytarakah
merupakan
UMKM dalam memutuskan untuk
pembiayaan
mengambil
pembiayaan
tentunya
mudharabah, Baibitsamanajil, Ijarah, dan
mempunyai beberapa pertimbangan (Rio
Qordul Hasan. Pembiayaan mudharabah
Sudirman, 2006), di antaranya yaitu sistem
merupakan pembiayaan modal kerja yang
yang digunakan oleh lembaga keuangan,
sebenarnya cocok untuk UMKM dalam
besarnya bagi hasil ataupun tingkat suku
menambahkan modal kerja. Namun saat ini
bunga yang berlaku, lokasi dan pelayanan
pada KJKS BMT BUS, UMKM lebih
yang diberikan, serta laba yang diperoleh
memilih menggunakan akad murabahah
dalam menjalankan usahanya. UMKM tentu
(jual beli) untuk membantu mengembangkan
akan mempertimbangkan hal yang sama
usahanya. Sedangkan teori ekonomi Islam
sebelum memutuskan untuk mengambil
menyebutkan akad kerjasama dalam usaha
pembiayaan mudharabah.
yaitu akad mudharabah dan musyarakah.
UMKM dalam mengambil keputusan
Akad mudharabah merupakan akad
untuk
menambah
kerja sama usaha antara pemilik dana dan
menggunakan
pengelola
akan
dana
dengan
membagi
modal
pembiayaan
mempertimbangkan
mudharabah sistem
yang
keuntungan sesuai dengan bagian yang telah
digunakan.
disepakati. PSAK 105 membagi kontrak
merupakan salah satu pembiayaan yang
mudharabah
menjadi
yaitu
menggunakan prinsip loss and profit sharing
mudharabah
muqayyadah,
mudharabah
yang biasa disebut dengan bagi hasil. Prinsip
tiga
jenis,
bagi
Mudharabah muqayyadah merupakan kerja
keuntungan yang didapatkan dalam kerja
sama mudharabah dengan kondisi pengelola
sama
diberi
kesepakatan dan kerugian yang terjadi
oleh
pemilik
dana.
Mudharabah muthlaqah merupakan kerja
(bukan 122
merupakan
mudharabah
muthlaqah, dan mudharabah musytarakah.
pembatasan
hasil
Pembiayaan
dengan
usaha
dibagi
kelalaian
salah
prinsip
sesuai
satu
dimana
dengan
pihak)
JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 1 / TAHUN 2016 ditanggung bersama sehingga tidak ada
pembiayaan mudharabah tentunya merasa
pihak yang merasa dirugikan. Bagi hasil
tidak terlalu terbebani dengan biaya yang
menghindari
harus
prinsip
mendapatkan
ditanggung
mengambil
ini
dikarenakan
keuntungan secara sepihak dari kerja sama
pembiayaan.
yang dijalankan. Prinsip inilah yang dirasa
pembiayaan
mudharabah
yang
cocok digunakan oleh UMKM
menggunakan
sistem
hasil
dalam
Hal
setelah
bagi
penambahan modal untuk mengembangkan
memperhitungkan biaya atas pembiayaan
usahanya. Hal ini dikarenakan UMKM tidak
mudharabah yang biasa disebut dengan
akan
melakukan
nisbah bagi hasil sesuai dengan hasil
pembiayaan mudharabah, sehingga UMKM
ataupun laba atas usaha yang dijalankan.
memilih
Dengan demikian UMKM akan merasa tidak
dirugikan
apabila
mengambil
pembiayaan
mudharabah.
keberatan apabila harus membayar nisbah
Tingkat suku bunga yang ditetapkan
bagi hasil karena besarnya nisbah bagi hasil
oleh lembaga keuangan lainnya merupakan
sesuai dengan laba yang diperoleh UMKM.
salah satu faktor yang menjadi pertimbangan
Pembiayaan
mudharabah
dengan
UMKM sebelum mengambil pembiayaan
menggunakan sistem bagi hasil memang
mudharabah. Tingkat suku bunga oleh
memberikan
lembaga keuangan lainnya yang tinggi
karena nisbah bagi hasil yang dibayarkan
menyebabkan
memilih
atas pengambilan pembiayaan didasarkan
menggunakan pembiayaan mudharabah. Hal
pada besarnya laba yang diperoleh. Namun,
ini dikarenakan biaya yang harus ditanggung
pembiayaan mudharabah juga memiliki
apabila UMKM mengambil kredit pada
kelemahan yaitu UMKM dituntut untuk
lembaga keuangan lainnya lebih tinggi
melaporkan laba yang diperolehnya setiap
dibandingkan dengan biaya yang ditanggung
periode dengan jujur. Hal ini sangat sulit
atas pengambilan pembiayaan mudharabah
untuk dipenuhi oleh UMKM karena UMKM
yang memperhitungkan biaya sesuai dengan
merasa bahwa laba yang diperolehnya
laba yang didapatkan.
merupakan hasil kerja keras sendiri tanpa
UMKM
untuk
keuntungan
bagi
UMKM
Laba yang diperoleh UMKM dalam
mendapatkan bantuan dari pihak lain. Selain
menjalankan usaha tentunya berbeda-beda
itu, tingkat suku bunga yang ditawaran oleh
setiap periodenya. Perbedaan perolehan laba
lembaga keuangan lainnya terkadang lebih
tiap periode inilah yang menjadi salah satu
rendah dibandingkan dengan persentase bagi
pertimbangan UMKM dalam memutuskan
hasil apabila dihitung menggunakan rata-
mengambil
mudharabah.
rata laba setiap periode. Kelebihan dan
mengambil
kekurangan inilah yang membuat UMKM
UMKM
pembiayaan
yang
memutuskan
123
JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 1 / TAHUN 2016 untuk lebih mempertimbangkan keputusan
mudharabah. Hal ini dikarenakan akad
mengambil pembiayaan mudharabah.
mudharabah mengunakan sistem bagi hasil,
Persepsi UMKM mengenai sistem bagi
hasil
masih
karena
usaha dibagi di antara kedua belak pihak
pemahaman yang melekat pada UMKM
sesuai dengan kesepakatan yang telah
mengenai sistem bagi hasil juga beragam.
disepakati pada akad. Namun persepsi
Saat ini sistem bagi hasil kurang dikenal dan
UMKM mengenai laba masih beragam.
dipahami oleh masyarakat termasuk juga di
UMKM akan berusaha untuk mendapatkan
dalamnya
beberapa
laba yang tinggi dalam usahanya dan tidak
UMKM khususnya pelaku usaha mikro yang
perlu membagi dengan KJKS BMT Bina
mengambil
Ummat Sejahtera sesuai dengan persentase
UMKM.
beragam,
sehingga keuntungan yang diperoleh pada
Terdapat
pembiayaan
mudharabah
menganggap bahwa bagi hasil yang harus
yang seharusnya.
dibayarkan pada KJKS BMT Bina Ummat Sejahtera
merupakan
menunjukan
bahwa
bunga.
Hal
ini
membagi
keuntungan
sesuai
dengan
beberapa
kesepakatan yang ditentukan, sistem bunga
UMKM yang belum mengerti konsep bagi
menggunakan tingkat suku bunga yang telah
hasil dan belum dapat membedakan bagi
ditentukan oleh salah satu pihak yaitu pihak
hasil dengan bunga. UMKM yang masih
bank. Bunga merupakan harga yang harus
belum paham mengenai sistem bagi hasil
dibayarkan nasabah kepada bank apabila
pada
membuat
nasabah memiliki pinjaman. Anifah (2009)
pelaksanaannya kurang maksimal dan belum
mengungkapkan bahwa “besarnya tingkat
sesuai dengan syariat Islam. Sedangkan
suku bunga pada bank konvensional dapat
UMKM yang paham mengenai sistem bagi
berpengaruh terhadap bank syari’ah baik
hasil
secara langsung maupun tidak langsung”
akad
juga
terdapat
Berbeda dengan sistem bagi hasil yang
mudharabah
belum
bisa
untuk
diajak
melakukan akad mudharabah sesuai dengan
Terdapat dua macam suku bunga,
syariat Islam. Hal ini dikarenakan UMKM
yaitu suku bunga simpanan dan suku bunga
enggan untuk melaporkan dengan jujur laba
pinjaman. Apabila terjadi kenaikan suku
yang diperolehnya kepada KJKS BMT Bina
bunga, maka suku bunga simpanan dan suku
Ummat Sejahtera.
bunga pinjaman juga akan mengalami
Pelaporan laba secara periodik oleh
kenaikan. Dengan adanya kenaikan suku
UMKM kepada KJKS BMT Bina Ummat
bunga simpanan, bank konvensional akan
Sejahtera perlu dilakukan dengan adanya
mengalami keuntungan karena masyarakat
kerja sama usaha di antara kedua belah
cenderung
pihak
dalam penyimpanan dana. Keuntungan yang
dengan
menggunakan
akad 124
memilih
bank
konvensional
JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 1 / TAHUN 2016 didapatkan oleh bank syari’ah dengan
Definisi Operasional variabel
adanya kenaikan tingkat suku bunga yaitu
Keputusan
masyarakat
Pembiayaan Mudharabah
pinjaman
akan di
memilih
bank
melakukan
syari’ah.
Hal
ini
UMKM
Keputusan
Mengambil
UMKM
mengambil
mudharabah
merupakan
dikarenakan tingkat suku bunga pinjaman
pembiayaan
yang ditawarkan pada bank konvensional
keputusan
cukup tinggi, sehingga masyarakat memilih
pembiayaan
melakukan pinjaman dengan menggunakan
diukur melalui 6 item pernyataan.
metode bagi hasil di bank syari’ah. Selain
Persepsi Mengenai Sistem Bagi Hasil
itu, persepsi masyarkat akan bunga juga
UMKM
dalam
mudharabah.
mengambil Variabel
ini
Persepsi mengenai sistem bagi hasil
dapat mempengaruhi keputusan masyarakat
merupakan
dalam
tanggapan oleh UMKM mengenai sistem
melakukan
pinjaman
ataupun
simpanan.
penilaian
atau
pemberian
bagi hasil yang diterapkan pada KJKS BMT Bina Ummat Sejahtera. Variabel ini diukur
METODE PENELITIAN
melalui 7 item pernyataan.
Jenis Penelitian
a.
Penelitian
dalam
Persepsi laba merupakan penilaian atau
penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang
pemberian tanggapan oleh UMKM terhadap
bertujuan
laba
untuk
ini
termasuk
Persepsi Laba
mengetahui
hubungan
yang
telah
diperoleh
dalam
antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini
menjalankan usahanya. Variabel ini diukur
juga termasuk penelitian survai dengan unit
melalui 9 item pernyataan,
analisis yang diteliti adalah UMKM yang
b. Persepsi Tingkat Suku Bunga
mengambil pembiayaan mudharabah pada
Persepsi tingkat suku bunga merupakan
KJKS BMT BUS CU Lasem. (Sugiyono,
penilaian pemberian tanggapan oleh UMKM
2010)
mengenai tingkat suku bunga pada lembaga
Waktu dan Tempat Penelitian
keuangan lainnya. Variabel ini diukur
Penelitian ini dilakukan di situs KJKS
melalui 3 item pernyataan.
BMT BUS CU Lasem pada bulan Januari –
Populasi dan Sampel
Mei 2014.
Populasi dalam penelitian ini adalah UMKM
yang
mengambil
pembiayaan
mudharabah pada KJKS BMT BUS CU Lasem yang berjumlah 623. Penelitian ini mengambil 243 UMKM untuk dijadikan sampel. 125
JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 1 / TAHUN 2016 pernyataan diambil dan dimodifikasi dari
Prosedur Dalam penelitian ini, peneliti berusaha
penelitian-penelitian terdahulu.
mengumpulkan data yang akurat dengan
Kuesioner ini berisi tentang variabel
menggunakan kuesioner. Peneliti melakukan
terikat
uji instrumen untuk mengetahui apakah
pembiayaan
kuesioner yang diberikan dapat dipahami
bebas (persepsi mengenai sistem bagi hasil,
oleh subjek penelitian atau tidak. Uji coba
persepsi laba, dan persepsi tingkat suku
instrumen ini dilakukan pada 30 UMKM
bunga)
yang mengambil pembiayaan mudharabah
pengukuran Likert.
pada KJKS BMT BUS CU Lasem di luar
digunakan adalah rentang nilai 1 (sangat
sampel
tidak setuju) sampai dengan 4 (sangat
untuk
menguji
validitas
dan
reliabilitas pada instrumen penelitian.
(keputusan
UMKM
mudharabah)
dengan
mengambil
dan
menggunakan
variabel
skala
Skala Likert yang
setuju). Teknik Analisis Data
Data,
Instrumen,
dan
Peneliti melakukan uji coba instrumen
Teknik
pada member Kaskus agar dapat melakukan
Pengumpulan Metode
pengumpulan
data
dalam
uji
penelitian ini adalah dengan menggunakan
validitas
dan
reliabilitas
terhadap
instrumen.
kuesioner. . Kuesioner merupakan teknik
Sebelum melakukan teknik analisis
pengumpulan data yang dilakukan dengan
data, peneliti melakukan uji normalitas, uji
cara
pertanyaan
linearitas, uji multikolinieritas dan uji
kepada
heteroskedastisitas sebagai uji prasyarat
memberi
maupun
seperangkat
pernyataan
tertulis
responden (Sugiyono, 2010).
penelitian ini.
Data yang digunakan dalam penelitian
Teknik analisis data yang digunakan
ini adalah data primer, yaitu data yang
untuk menguji hipotesis yaitu uji regresi
diperoleh dari sumber asli yang secara
linier sederhana dan uji regresi linier
khusus
berganda.
dikumpulkan
oleh
peneliti.
Kuesioner yang disebarkan berupa daftar pernyataan tertulis mengenai masalah yang
HASIL PENELITIAN DAN PEMBA-
berkaitan
HASAN
dengan
objek
yang
diteliti.
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang
Deskripsi Data Penelitian
digunakan untuk mengukur fenomena alam
Penelitian ini menggunakan sampel
maupun sosial (variabel penelitian) yang
sebanyak 244. Data dari hasil penelitian ini
diamati (Sugiyono, 2010). Instrumen yang
terdiri dari tiga variabel independen yaitu
digunakan adalah kuesioner yang item-item
Persepsi Mengenai Sistem Bagi Hasil, 126
JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 1 / TAHUN 2016 Persepsi Laba, dan Persepsi Tingkat Suku
Mudharabah dalam kategori tinggi, yaitu
Bunga, dan variabel dependen Keputusan
ditunjukkan
UMKM
Pembiayaan
sebanyak 134 orang (55%), kategori sangat
Mudharabah. Deskripsi data yang disajikan
tinggi sebanyak 38 orang (16%), kategori
meliputi nilai tertinggi, nilai terendah, mean
sedang sebanyak 67 orang (27%), dan
(M) dan standar deviasi (SD).
kategori rendah sebanyak 5 orang (2%).
Mengambil
Tabel 1. Analisis Statistik Deskriptif Variabel
N
Min
Ma
Keputusan
penilaian
responden
b. Variabel Persepsi Mengenai Sistem Bagi
Mean Std.
x
dari
Hasil
Deviation
244
12
23
18,49
1,949
244
15
26
21,19
2,225
UMKM Mengambil Pembiayaan Mudharabah Persepsi Mengenai Sistem Bagi
Gambar 2. Diagram Lingkaran Variabel
Hasil Persepsi Laba
244
18
33
27,28
2,901
Persepsi
244
5
11
7,32
1,178
Persepsi Mengenai Sistem Bagi Hasil
Berdasarkan
Tingkat Suku Bunga
diagram
tersebut
menunjukkan bahwa sebagian besar Persepsi Mengenai Sistem Bagi Hasil dalam kategori
a. Keputusan
UMKM
Mengambil
tinggi, yaitu ditunjukkan dari penilaian
Pembiayaan Mudharabah
responden sebanyak 148 orang (61%), kategori sangat tinggi sebanyak 45 orang (18%), kategori sedang sebanyak 43 orang (18%), dan kategori rendah sebanyak 8 orang (3%).
Gambar 1. Diagram Lingkaran Variabel Keputusan UMKM Mengambil Pembiayaan Mudharabah. Berdasarkan menunjukkan
diagram
bahwa
sebagian
tersebut besar
Keputusan UMKM Mengambil Pembiayaan 127
JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 1 / TAHUN 2016 c. Variabel Persepsi Laba
sedang sebanyak 58 orang (24%), dan kategori sangat rendah sebanyak 9 orang (4%). Uji Hipotesis a. Uji Regresi Linier Sederhana Regresi linear sederhana digunakan untuk mengetahui arah hubungan antara
Gambar 3. Diagram Variabel Kualitas
variabel
Informasi Member Kaskus
dependen secara parsial. Regresi linear
Berdasarkan
diagram
dalam
ditunjukkan
kategori dari
tinggi,
penilaian
terhadap
variabel
sederhana ini digunakan untuk menguji
tersebut
hipotesis pertama, hipotesis kedua dan
menunjukkan bahwa sebagian besar Persepsi Laba
independen
hipotesis ketiga. Uji hipotesis ini dilakukan
yaitu
dengan bantuan program SPSS for Windows.
responden
H1: Persepsi Mengenai Sistem Bagi Hasil
sebanyak 117 orang (48%), kategori sangat
berpengaruh positif terhadap Keputusan
tinggi sebanyak 63 orang (26%), kategori
UMKM
sedang sebanyak 60 orang (24%), dan
Mengambil
Pembiayaan
Mudharabah pada BMT Bina Ummat
kategori rendah sebanyak 4 orang (2%).
Sejahtera Cabang Utama Lasem. d. Persepsi Tingkat Suku Bunga
Tabel 2. Hasil Uji Hipotesis 1 Variabel
Koefisien
t
Sig
Regresi hitung Persepsi
0,313
5,948 0,000
Mengenai Sistem Bagi Hasil
Gambar 4. Diagram Variabel Persepsi Risiko Member Kaskus Berdasarkan
diagram
tersebut
Konstanta
: 11,864
R
:0,357
R square
:0,128
menunjukkan bahwa sebagian besar Persepsi Tingkat Suku Bunga dalam kategori rendah,
Berdasarkan hasil perhitungan regresi
yaitu ditunjukkan dari penilaian responden
linier sederhana yang ditunjukkan pada
sebanyak 137 orang (56%), kategori sangat
Tabel di atas, maka persamaan regresinya
tinggi sebanyak 1 orang (0%), kategori
adalah sebagai berikut:
tinggi sebanyak 39 orang (16%), kategori 128
JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 1 / TAHUN 2016 Y = 11,864 + 0,313X1 Persamaan
tersebut
Tabel 3. Hasil Uji Hipotesis 2
menunjukkan
Variabel
bahwa konstanta sebesar 11,864; hal ini menunjukkan
bahwa
apabila
variabel
Kualitas
Koefisien
t
Regresi
hitung
0,224
5,501
independen (X1) dianggap nol, maka nilai
Informasi
variabel (Y) adalah sebesar 11,864 satuan.
Konstant
Koefisien
0,313
a
kenaikan
R
:0,333
R square
:0,111
regresi
menunjukkan Persepsi
X1sebesar
bahwa
Mengenai
setiap
Sistem
Bagi
Hasil
Sig
0,000
: 12,382
sebesar 1 satuan akan menaikkan Keputusan UMKM
Mengambil
Pembiayaan
Berdasarkan
Mudharabah sebesar 0,313 satuan.
hasil analisis regresi
tersebut dapat diketahui persamaan regresi
Nilai koefisien korelasi (R) bernilai
satu prediktor sebagai berikut:
2
positif sebesar 0,357 dan R square (R ) yang
Y = 12,382 + 0,224X2
diperoleh bernilai 0,128 (12,8%). Hal ini
Persamaan
tersebut
menunjukkan
berarti Persepsi Mengenai Sistem Bagi Hasil
bahwa konstanta sebesar 12,382; hal ini
memiliki
menunjukkan
pengaruh
positif
dan
bahwa
apabila
variabel
mempengaruhi 12,8 % perubahan pada
independen (X2) dianggap nol, maka nilai
Keputusan UMKM Mengambil Pembiayaan
variabel (Y) adalah sebesar 12,382 satuan.
Mudharabah.
Koefisien
Pengujian signifikansi bertujuan untuk
regresi
menunjukkan
X2
bahwa
sebesar setiap
0,224
kenaikan
mengetahui signifikansi Persepsi Mengenai
Persepsi Laba sebesar 1 satuan akan
Sistem Bagi Hasil terhadap Keputusan
menaikkan Keputusan UMKM Mengambil
UMKM
Pembiayaan Mudharabah sebesar 0,224
Mengambil
Pembiayaan
Mudharabah. Berdasarkan hasil pengujian
satuan.
diperoleh nilai signifikansi lebih kecil dari
Nilai koefisien korelasi (R) bernilai
0,05 (0,000<0,05), nilai t hitung lebih besar
positif sebesar 0,333 dan R square (R2) yang
dari t tabel (5,948>1,6525) maka hipotesis
diperoleh bernilai 0,111 (11,1%). Hal ini
pertama dalam penelitian ini diterima.
berarti Persepsi Laba memiliki pengaruh positif dan mempengaruhi 11,1 % perubahan
H2: Persepsi Laba berpengaruh positif
pada
terhadap Keputusan UMKM Mengambil
Pembiayaan Mudharabah.
Pembiayaan Mudharabah pada BMT Bina
Keputusan
UMKM
Mengambil
Pengujian signifikansi bertujuan untuk
Ummat Sejahtera vabang Utama Lasem
mengetahui 129
signifikansi
Persepsi
Laba
JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 1 / TAHUN 2016 terhadap Keputusan UMKM Mengambil
satuan akan menaikkan Keputusan UMKM
Pembiayaan Mudharabah. Berdasarkan hasil
Mengambil
pengujian diperoleh nilai signifikansi lebih
sebesar 0,205 satuan.
Pembiayaan
Mudharabah
kecil dari 0,05 (0,000<0,05), nilai t hitung
Nilai koefisien korelasi (R) bernilai
lebih besar dari t tabel (5,501>1,6525) maka
positif sebesar 0,124 dan R square (R2) yang
hipotesis pertama dalam penelitian ini
diperoleh bernilai 0,015 (1,5%). Hal ini
diterima.
berarti
H3:
Persepsi
Tingkat
Suku
Bunga
Persepsi
memiliki
Tingkat
pengaruh
Suku
Bunga
positif
dan
berpengaruh positif terhadap Keputusan
mempengaruhi 1,5 % perubahan pada
UMKM
Keputusan UMKM Mengambil Pembiayaan
Mengambil
Pembiayaan
Mudharabah pada BMT Bina Ummat
Mudharabah.
Sejahtera vabang Utama Lasem
Pengujian signifikansi bertujuan untuk
Tabel 4. Hasil Uji Hipotesis 3 Variabel
Koefisien
t
mengetahui signifikansi Persepsi Tingkat Suku Bunga terhadap Keputusan UMKM
Sig
Mengambil
Regresi hitung 0,205
Persepsi
1,942
Mudharabah.
Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai
0,053
signifikansi
Risiko Konstant
Pembiayaan
lebih
besar
dari
0,05
(0,053>0,05) sehingga pengaruh Persepsi
: 16,991
Tingkat Suku Bunga terhadap Keputusan
a r
:0,124
UMKM
R square
:0,015
Muddarabah tidak signifikan, namun nilai t hitung
Berdasarkan
Mengambil
lebih
besar
Pembiayaan
dari
t
tabel
(5,501>1,6525) maka hipotesis pertama
hasil analisis regresi
tersebut dapat diketahui persamaan regresi
dalam penelitian ini diterima.
satu prediktor sebagai berikut:
H4: Persepsi Mengenasi Sistem Bagi Hasil, Persepsi Laba, dan Persepsi Tingkat Suku
Y = 16,991 + 0,205X3 Persamaan
tersebut
Bunga
menunjukkan
berpengaruh
positif
terhadap
bahwa konstanta sebesar 16,991; hal ini
Keputusan UMKM Mengambil Pembiayaan
menunjukkan
Mudharabah pada BMT Bina Ummat
bahwa
apabila
variabel
Sejahtera Cabang Utama Lasem
independen (X3) dianggap nol, maka nilai variabel (Y) adalah sebesar 16,991 satuan. Koefisien
regresi
menunjukkan
X3
bahwa
sebesar setiap
0,205
kenaikan
Persepsi Tingkat Suku Bunga sebesar 1 130
JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 1 / TAHUN 2016 Tabel 5. Hasil Uji Hipotesis 4 Variabel
koefisien X2 sebesar 0,146 yang berarti apabila Persepsi Laba meningkat 1 poin
Koefisien
maka
Regresi
Keputusan
UMKM
Mengambil
Konstanta
9,194
Pembiayaan Mudharabah akan naik sebesar
Persepsi Mengenai
0,215
0,146 satuan dengan asmumsi X1 dan X3 tetap. Nilai koefisien X3 sebesar 0,104 yang
Sistem Bagi Hasil Persepsi Laba
0,146
berarti apabila Persepsi Tingkat Suku Bunga
Persepsi Tingkat Suku
0,104
meningkat 1 poin maka Keputusan UMKM Mengambil Pembiayaan Mudharabah akan
Bunga Adjusted R squared
= 0,157
naik sebesar 0,104 satuan dengan asumsi X1
F Hitung
= 16,139
dan X2 tetap.
F Tabel
= 2,11
Signifikansi F
= 0,000
Nilai adjusted R square (R2) yang diperoleh bernilai 0,157 (15,7%). Hal ini berarti Persepsi Mengenai Sistem Bagi
Berdasarkan
tabel
diatas,
Hasil, Persepsi Laba, dan Persepsi Tingkat
maka
Suku Bunga memiliki pengaruh positif dan
persamaan garis regresi dapat dinyatakan
mempengaruhi 15,7 % perubahan pada
dalam persamaan sebagai berikut:
Keputusan UMM Mengambil Pembiayaan
Y = 9,194 + 0,215X1 + 0,146X2 + 0,104X3 Persamaan
tersebut
Mudharabah.
menunjukkan
Berdasarkan hasil uji pada tabel 5
bahwa nilai konstanta sebesar 9,194 dapat
diketahui bahwa nilai F hitung lebih besar
diartikan apabila variabel Persepsi Mengenai
daripada nilai F tabel (16,139 > 2,11) dan
Sistem Bagi Hasil, Persepsi Laba, dan Persepsi
Tingkat
Suku
Bunga
nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,000
tidak
< 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa
mengalami perubahan, maka Keputusan UMKM
Mengambil
Persepsi Mengenai Sistem Bagi Hasil,
Pembiayaan
Persepsi Laba, dan Persepsi Tingkat Suku
Mudharabah pada KJKS BMT BUS CU
Bunga
Lasem sebesar 9,194.
terhadap
Nilai koefisien X1 sebesar 0,215 dapat
Hasil
meningkat
1
poin
Keputusan
UMM
memengaruhi Mengambil
BUS CU Lasem, sehingga hipotesis yang
maka
keempat dalam penelitian ini diterima.
Keputusan UMKM Mengambil Pembiayaan Mudharabah
simultan
Pembiayaan Mudharabah pada KJKS BMT
diartikan apabila Persepsi Mengenai Sistem Bagi
secara
akan naik sebesar 0,215
satuan dengan asumsi X2 dan X3 tetap. Nilai 131
JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 1 / TAHUN 2016 SIMPULAN DAN SARAN
signifikansi lebih kecil dari 0,05
Simpulan
(0,000 < 0,05). Nilai koefisien
Berdasarkan
hasil
analisis
dan
regresi
X2
sebesar
0,224
yang
pembahasan diatas, maka dapat ditarik
memiliki arah positif menunjukkan
kesimpulan sebagai berikut
bahwa pengaruh yang dihasilkan
a. Persepsi mengenai sistem bagi hasil
adalah positif. Selain itu berdasarkan (R2)
berpengaruh positif terhadap keputusan
koefisien
UMKM
pembiayaan
bernilai 0,111 (11,1%) menunjukkan
mudharabah pada KJKS BMT Bina
persepsi laba mempengaruhi 11,1%
Ummat
perubahan
mengambil
Sejahtera
Cabang
Utama
determinasi
keputusan
yang
UMKM
Lasem. Hal ini dapat dibuktikan dengan
mengambil pembiayaan mudharabah
nilai thitung yang lebih besar dari ttabel
pada KJKS BMT Bina Ummat
(5,948 > 1,6525) dan nilai signifikansi
Sejahtera Cabang Utama Lasem.
lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05).
c. Persepsi
tingkat
Nilai koefisien regresi X1 sebesar 0,313
berpengaruh
yang
keputusan
memiliki
arah
positif
suku
positif UMKM
bunga terhadap
mengambil
menunjukkan bahwa pengaruh yang
pembiayaan mudharabah pada KJKS
dihasilkan adalah positif. Selain itu
BMT Bina Ummat Sejahtera Cabang
berdasarkan koefisien determinasi (R2)
Utama
yang
(12,8%)
dibuktikan dengan nilai thitung yang
menunjukkan persepsi mengenai sistem
lebih besar dari ttabel (3,019 > 1,6525)
bagi
12,8%
dan nilai signifikansi lebih kecil dari
UMKM
0,05 (0,003 < 0,05). Nilai koefisien
bernilai
hasil
0,128
mempengaruhi
perubahan
keputusan
Lasem.
pada
memiliki arah positif menunjukkan
Bina
Ummat
Sejahtera Cabang Utama Lasem.
keputusan
yang
bahwa pengaruh yang dihasilkan
b. Persepsi laba berpengaruh positif terhadap
0,205
dapat
regresi
BMT
sebesar
ini
mengambil pembiayaan mudharabah KJKS
X3
Hal
adalah positif. Selain itu berdasarkan
UMKM
koefisien
determinasi
(R2)
yang
mengambil pembiayaan mudharabah
bernilai 0,036 (3,6%) menunjukkan
pada KJKS BMT Bina Ummat
persepsi
Sejahtera Cabang Utama Lasem. Hal
mempengaruhi
ini dapat dibuktikan dengan nilai
keputusan
thitung yang lebih besar dari ttabel
pembiayaan mudharabah pada KJKS
(5,501
>
1,6525)
dan
nilai 132
tingkat
suku
3,6%
UMKM
bunga
perubahan mengambil
JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 1 / TAHUN 2016 BMT Bina Ummat Sejahtera Cabang
Saran
Utama Lasem.
Berdasarkan
d. Persepsi mengenai sistem bagi hasil,
bunga
dan
a. UMKM yang akan memutuskan untuk
positif
mengambil pembiayaan mudharabah di
UMKM
KJKS BMT Bina Ummat Sejahtera
mengambil pembiayaan mudharabah
Cabang Utama Lasem sebaiknya tidak
pada KJKS BMT Bina Ummat
perlu mencemaskan nisbah bagi hasil,
Sejahtera Cabang Utama Lasem. Hal
karena nisbah bagi hasil diperhitungkan
ini dapat dibuktikan dengan nilai
sesuai dengan laba yang diperoleh
Fhitung yang lebih besar dari Ftabel
setiap periode.
terhadap
berpengaruh
penelitian
kesimpulan di atas, maka disarankan:
persepsi laba, dan persepsi tingkat suku
hasil
keputusan
(17,048 > 2,11) dan nilai signifikansi
b. UMKM yang akan memutuskan untuk
lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05).
mengambil pembiayaan mudharabah di
Koefisien regresi X1, X2, dan X3
KJKS BMT Bina Ummat Sejahtera
masing-masing sebesar 0,224; 0,128;
Cabang Utama Lasem sebaiknya tetap
dan 0,141 yang semuanya memiliki
memperhatikan besarnya laba yang
arah positif menunjukkan bahwa
diperoleh setiap periodenya, karena
hubungan ketiga variabel independen
lembaga
dengan variabel dependen memiliki
berinvestasi atau memberikan bantuan
arah positif. Selain itu berdasarkan
modal apabila usaha yang dijalankan
koefisien
determinasi
(R2)
yang
keuangan
akan
tertarik
menguntungkan.
bernilai 0,165 (16,5%) menunjukkan
c. UMKM yang akan memutuskan untuk
persepsi mengenai sistem bagi hasil,
mengambil kredit ataupun pembiayaan
persepsi laba dan persepsi tingkat
sebaiknya
suku bunga mempengaruhi 16,5%
memperhatikan besarnya tingkat suku
perubahan
bunga
keputusan
UMKM
lebih
yang
cermat
ditawarkan
dalam
ataupun
mengambil pembiayaan mudharabah
persentase bagi hasil yang ditawarkan
pada KJKS BMT Bina Ummat
oleh lembaga keuangan.
Sejahtera Cabang Utama Lasem.
d. UMKM sebaiknya tidak perlu ragu-ragu untuk dengan
mengambil
tambahan
mengambil
mudharabah
karena
modal
pembiayaan pembiayaan
mudharabah akan membantu untuk
133
JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 1 / TAHUN 2016 menambah
laba
pada
usaha
(2012). Perkembangan Data Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) dan Usaha Besar (UB) Tahun 20112012. Diambil dari : http://www.depkop.go.id/, pada 16 Maret 2014.
yang
dijalankan. e. Penelitian yang selanjutnya sebaikknya meneliti variabel sistem bagi hasil, laba, dan tingkat suku bunga secara langsung
Rio Sudirman. (2006). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Nasabah untuk Mengambil Kredit pada Koperasi Bhakti Husada di Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi. Jurnal Ilmiah Vol.3. No.7 April 2006.
tanpa menggunakan persepsi. Dengan demikian dapat diketahui nilai-nilai dari masing-masing variabel secara langsung dan memperkecil tingkat kesalahan penilaian. f. Penelitian
selanjutnya
Sugiyono. (2001). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
sebaikknya
menggunakan subjek penelitian dengan
., (2010). Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
ruang lingkup yang lebih luas. Sehingga hasil penelitian yang nantinya diperoleh
., (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.
dapat lebih menggambarkan keadaan yang sebenarnya.
DAFTAR PUSTAKA Anifah. (2009). Pengaruh Profit Sharing dan Suku Bunga Terhadap Kinerja Bank Syariah Indonesia. Skripsi. UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Azwar Saifuddin (2010). Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Gendro Wiyono. (2011). Merancang Penelitian Bisnis dengan Alat Analisis SPSS 17.0 & PLS 2.0. Yogyakarta: UPP STIM YKPN Yogyakarta. Imam Ghozali. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indondesia. 134