Klasifikasi Zat A. Unsur, Senyawa dan Campuran Jika kita memanaskan gula pasir setengah sendok makan di tas lampu bunsen, maka gula akan mencair . Cairan ini akan terasa manis karena sifat gula terasa manis. Akan tetapi, jika pembakaran kita lanjutkan, gula akan menjadi gosong. Wujudnya berubah menjadi hitam seperti arang dan rasanya menjadi pahit. Sifat gula yang rasanya manis, telah berubah menjadi pahit. Arang yang pahit, tidaklah berwarna putih seperti gula pasir, bukanlah gula lagi. Zat yang berwarna hitam tersebut adalah karbon, salah satu unsure diantara 90-an unsure alam yang ada. Lambang unsure karbon adalah C. Jika pembakaran karbon tersebut kita lanjutkan . Ternyata karbon tidaklah berubah lagi menjadi unsure yang lain. Unsur tidaklah dapat diuraikan menjadi unsure yang lain atau menjadi apapun dengan reaksi kimia biasa. Dalam ilustrasi di atas, gula merupakan suatu senyawa, sedangkan karbon merupakan suatu unsur. Senyawa adalah zat tunggal yang dapat diuraukan lagi menjadi dua jenis atau lebih zat yang lebih sederhana. Selama sebuah senyawa masih mempertahankan eksistansinya sebagi sebuah senyawa, maka senyawa ini masih mempunyai sifat yang sama. Gula yang dilarutkan ke dalam air, bahkan jika diberi warna sekalipun, masih mempunyai sifat yang manis. Artinya, masih tetap menjadi gula 1. Unsur Unsur adalah materi yang paling sederhana yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat yang lebih sederhana melalui suatu reaksi kimia biasa. Unsur merupakan suatu zat murni yang tersusun atas atom yang sejenis . Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsure yang masih mempunyai sifat sama seperti unsure tersebut. Secara kimia unsure dapat terdiri atas satu atau lebih beberapa atom penyusunnya. Sebagian unsure terdiri atas satu partikel saja, disebut sebgai unsure tunggal. Beberapa jenis unsure lain yang terdiri dari beberapa partikel atom atau lebih dari satu atom sejenis disebut sebagai molekul unsure.
Tabel berikut ini memuat beberapa contoh unsure dengan jumlah atom pembentuknya. Tabel 5.1 Beberapa nama unsure dan jumlah atom pembentuknya No
Nama Unsur
Lambang Unsur
Jumlah atom dalam satu Rumus molekul unsure
molekul
1.
Hidrogen
H
2
H2
2.
OKsigen
O
2
O2
3.
Nitrogen
N
2
N2
4.
Klorin
Cl
2
Cl2
5.
Bromin
Br
2
Br2
6.
Iodin
I
2
I2
7.
Flourin
F
2
F2
8.
Fosforus
P
4
P4
9.
Sulfur
S
8
S8
10.
Karbon
C
1
C
11.
Resi
Fe
1
Fe
12.
Natrium
Na
1
Na
13.
Helium
He
1
He
14.
Litium
Li
1
Li
15.
Kalsium
Ca
1
Ca
Unsur-unsur nomor 1 hingga 7 pada tabel mempunyai partikel 2 atom setiap unsurnya. Oleh karena itu, molekul unsur- unsur
ini disebut molekul diatomic.
Molekul unsure fosfor dan belerang disebut molekul poliatomik karena molekul unsurnya terdiri dari banyak atom. Unsur-unsur selain yang kedua jenis ini, termasuk jenis logam dengan satu atom. B. Senyawa dan Campuran Apakah yang dimaksud dengan senyawa ? dan Apakah yang dimaksud dengan campuran? Perhatikanlah contoh berikut. Gula merupakan suatu contoh senyawa. Air
juga merupakan salah satu contoh senyawa. Gula dicampu dengan air merupakan suatu contoh campuran. Untuk memahami apa yang dimaksud dengan senyawa atau campuran simak uraian berikut. 1.
Senyawa Senyawa tergolong zat murni karena setiap senyawa mampu mempertahankan
susunannya sebagai senyawa tertentu di dalam sebuah campuran. Setiap senyawa yang dicampur dengan senyawa lain akan mempunyai sifat yang sama dengan senyawa yang semula selama tidak terjadi reaksi kimia. Sebagai contoh adalah senyawa gula dan air. Jika gula dicampurkan ke dalam air, dan sifat gula tetap sama seperti sebelum kedua zat tersebut dicampurkan. Air masih memiliki sifat yang membasahi, sedangkan gula masih memiliki sifat yang manis. Senayawa air terdiri dari dua jenis, yaitu dua buah atom hydrogen dan sebuah atom oksigen dalam setiap molekul air. Oleh karena itu, rumus molekul air adalah H2O.
Gambar 1. Salah satu contoh molekul Glukosa dalah sebuah senyawa gula sederhana, mempunyai tiga jenis unsur pembentuk yaitu 6 atom karbon, 12 atom hydrogen dan 6 atom oksigen untuk setiap molekul glukosa. Oleh karena itu, rumus molekul glikosa adalah C6H12O6. Perbandingan unsur-unsur dalam setiap molekul senayawa ini bersifat tetap. Jika air tidak lagi tersusun atas H2O, misalnya menjadi H2O2 maka H2O2 itu bukan lagi bersifat air, melainkan manjadi obat kumur. Demikien pada glukosa, akan tetap bersifat sebgai glukosa apabila rumus molekulnya masih tetap C6H12O6. Pada senyawa
sifat-sifat unsur penyusunanya tidak tampak lagi. Sifat gas hydrogen yang mudah terbakar tidak ada lagi dalam glukosa. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian senyawa adalah zat murni, yang terdiri atas dua unsur atau lebih dengan perbandingan tetentu melalui reaksi kimia. Oleh karene itu, jika kita ingin membuat suatu senyawa, diperlukan sekurang-kurangnya dua unsur yang harus dicampurkan, dan juga harus terjadi suatu reaksi kimia. Psada umumnya sifat dari suatu senyawa berbeda dari unsur-unsur pembentuknya.
2. Campuran Dua unsur atau lebih yang bercampur dan tidak menyebabkan terjadinya reaksi kimia disebut campuran. Dalam campuran, perbandingan senyawa-senyawa yang dicampurka adalah sifatnya tidak menentu. Misalnya, air gula ada yang manis, ada yang sedang, ada pula yang kurang manis. Hal tersebut tergantung dari perbandingan antara gula dan air. Campuran dari banyak senyawa terkadang menyebabkan hasil campuran yang berbeda-beda wujudnya. Ada campuran yang sifatnya begitu halus sehingga sifatnya sehingga kita sulit untuk memisahkannya lagi. Campuran ada dua jenis: Campuran homogen, campuran heterogen, dan koloid. a. Campuran homogen Campuran homogen disebit juga larutan. Gula dalam air merupakan larutan. Gula sebagai pelarut, sedangkan air sebagai zat pelarut. Pada larutan, zat terlarut mempunyai ukuran yang lebih kecil sehingga jika larutan didiamkan beberapa saat maka tidak akan terjadi endapann. Disebut larutan homogen karena zat terlarut tersebut merata dalam campuran. Campuran ho b. Campuran hererogen Berbeda dengan campuran homogen, campuran heterogen jika dibiarka maka akan menimbulkan endapan. Contoh campuran hereogen adalah air lumpur.
Mula-mula air lumpur seperti larutan. Akan tetapi, jika dibiarkan beberapa saat , lumpur mengendap di dasar bejana, sedangkan di atasnya terdapat air bening. Campuran yang seperti ini dapat dipisahkan kembali melalui penyaringan karena partikel pelarutnya relative lebih besar. Campuran yang heterogen ini sering juga disebut sebagi suspensi. C. Koloid Suatu campuran yang zat terlarutnya lebih kecil jika dibandingkan dengan suspensi , tetapi lebih besar jika dibandingkan dengan larutan maka disebut koloid. Koloid terlihat homogen, tetapi sebenarnya antarkompponen koloid masih dapat dibedakan dengan menggunakan mikroskop ultra. Contoh koloid adalah campuran air susu, santan, agar-agar, cat dan air sabun. Partikel terlarut pada campuran koloid tidak dapat dipisahkan dengan menggunakan alat penyaring karena diameter pertikenya antara 10-7 hingga 10-9 m. D. Lambang Atom Jumlah seluruh atom yang ada di alam hingga kini adalah tidak kurang dari 117 unsur. Dari unsure-unsur tersebut , 92 di antaranya adalah alami. Jumlah unsure ini akan terus bertambah dengan penemuan unsur-unsur yang baru. Pada mulanya orang menggunakan gambar sebagai lambing atom. Akan tetapi, karena makin banyaknya unsur yang diberikan maka lambing atom yang berupa gambar tidaklah lagi digunakan. Orang lebih mudah mengingat sebuah atom dengan lambing atom yang berupa huruf. Lambang atom biasanya diambil dari huruf pertama suatu atom atau unsure yang ditulis dengan huruf capital. Oleh karena ada beberapa nama atom yang diawali dengan huruf yang sama , maka beberapa lambing atom menggunakan dua huruf yang diambil dari huruf kedua atau ketiga dan dituliskan dengan huruf kecil. Contohnya adalah Aluminium ditulis Al, Barium ditulis Ba. Para ahli berupaya untuk lebih mudah mengelompokkan unsure-unsur yang tersedia di alam. Oleh karena itu, disusunlah suatu tabel periodik unsur dan struktur atom
Tabel periodik unsur-unsur Golongan → 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Periode ↓ 1 2 1 H He 3 4 5 6 7 8 9 10 2 Li Be B C N O F Ne 11 12 13 14 15 16 17 18 3 Na Mg Al Si P S Cl Ar 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 4 K Ca Sc Ti V Cr Mn Fe Co Ni Cu Zn Ga Ge As Se Br Kr 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 5 Rb Sr Y Zr Nb Mo Tc Ru Rh Pd Ag Cd In Sn Sb Te I Xe 55 56 * 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 6 Cs Ba Lu Hf Ta W Re Os Ir Pt Au Hg Tl Pb Bi Po At Rn 87 88 ** 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 7 Fr Ra Lr Rf Db Sg Bh Hs Mt Ds Uuu Uub Uut Uuq Uup Uuh Uus Uuo 57 La 89 ** Aktinida Ac
* Lantanida
58 Ce 90 Th
59 Pr 91 Pa
60 Nd 92 U
61 Pm 93 Np
62 Sm 94 Pu
63 64 Eu Gd 95 96 Am Cm
65 Tb 97 Bk
66 Dy 98 Cf
67 Ho 99 Es
68 Er 100 Fm
69 Tm 101 Md
Logam alkali Alkali tanah Lantanida Aktinida Logam transisi Logam Metaloid Non-logam Halogen Gas mulia
70 Yb 102 No