Dari Abu Hurairah RA,Bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Apabila tiba bulan Ramadhan, maka dibukalah pintu-pintu surga, ditutuplah pintu neraka dan setan-setan dibelenggu". (HR Muslim No.1793)
Sya'ban-Ramadhan 1436 H
1
Menyucikan Harta & Jiwa
Ramadhan Saatnya Sinergikan Kebaikan Gubernur Sumbar:
Baznas Bersama Negara Sejahterakan Umat
Berzakat itu Mengundang Berkah
Memukau di Hari Raya dalam Balutan Kilau
Olahraga BerimBang Puasa pun JADI Bersemangat
Majalah ini diterbitkan oleh: Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Dewan Redaksi: Prof Dr. Didin Hafidhuddin
Teten KustiawanM. Fuad Nasar, M.Sc, Hermin R. RachimNdari Rumi WidyawatiRatri Devy Arimbi Budi Margono konsultan Media: rubudesign.co Redaksi:
Karsono TajuddinSunan Hasan Vini Mariyane RosyaYocta Nur Rahman
Fotografer:
Miroslav ArofichNizzar Gaisani shutterstock.com. google.com Desain Grafis:
Gunadi Kartasentana Redaksi dan Iklan Jl. Kebon Sirih Raya No. 57 Jakarta Pusat. Tlp. (021) 3904555 Fax. (021) 3913777 www.baznas.or.id
2
Mei-Juni 2015 M
Salam, Assalamualaikum Wr.Wb., Tak terasa, bulan suci Ramadhan hadir kembali di tengah-tengah kita. Kita tentu tak akan melewatkan bulan yang penuh rahmat dan maghfirah Allah SWT ini tanpa ketaatan beribadah. Dan, kenikmatan beribadah itu akan kita rengkuh bersama lewat ibadah-ibadah berjamaah, misalnya, Shalat Isya dan Tarawih berjamaah, berbuka puasa bersama, dan bertadarus Quran bersama. Memang indah dan nikmat jika kita bisa selalu bersama dalam beribadah, karena kita bisa saling mengingatkan dan memotivasi. Tapi, apakah kebersamaan itu hanya pada shalat dan mengaji Al-Quran dan hanya pada Ramadhan? Tentu saja tidak. Masih banyak kebaikan yang harus kita lakukan bersama-sama secara bersinergi di luar Ramadhan. Misalnya menanggulangi kemiskinan umat. Dan, ini sering luput dari perhatian kita. Maka, majalah Zakat Edisi Mei-Juni 2015 ini mengangkat tema, Ramadhan, Saatnya Sinergikan Kebaikan. Bahasan tentang tema ini ada di rubrik Zakat Utama yang dalam bagian wawancaranya, pembaca bisa menyimak hasil wawancara kami dengan Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama, Kemenko PMK, Prof. Dr. Agus Sartono, MBA. Selain itu, pembaca juga bisa menyimak tulisan-tulisan yang terkait dengan Ramadhan, misalnya, Olah Raga Berimbang Puasa Pun Bersemangat di rubrik Bugar, Ajak Si Kecil Nikmati Ramadhan di rubrik Sakinah, dan Menghabiskan Ramadhan di Negeri Orang di rubrik Kitabah. Dan juga jangan dilewatkan tulisan Dr. Adian Husaini yang berjudul Hakikat Mulia di rubrik Muhasabah. Akhirnya, kami mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa dan ibadahibadah lainnya pada Ramadhan ini. Semoga meraih maghfirah-Nya dan menjadi orang-orang yang bertakwa. Wassalamualaikum Wr. Wb. Redaksi
8
10
Suluh: Menguatkan Peran Zakat dalam Pembangunan Daerah
Zakat Utama: Ramadhan Saatnya Sinergikan Kebaikan
32DAFTAR 46 ISI Inspirasi : Berzakat Sudah Menjadi Gaya Hidup
MAJALAH Gaya: Memukau di Hari Raya dalam Balutan Kilau
48
66
Mandiri: Pantang Terjegal Gagal 2 Salam 4 Potret 6 Khazanah 12 Wawancara Zakat Utama 15 Fakta 16 Kaidah Zakat: Menyesuaikan Ketentuan Zakat Penghasilan 18 Surat kebon Sirih: Indonesia Berzakat, Indonesia Sejahtera 20 Program Baznas 28 Program Baznas Daerah 30 Agenda Baznas 2015 34 Opini: Solusi Terbaik Mengubah Nasib Orang Miskin 36 Dunia Zakat 38 Tanya Jawab Zakat 40 Tanya Jawab Agama
76
Halal 41 Tanya Jawab Kesehatan 42 Rehat: Gaji Dizakati, Hidup Diberkahi 44 Bugar: Olahraga Berimbang Puasa pun berSemangat 50 Tokoh: Teuku Umar Merengkuh Syahid di Bulan Ied
52 Silaturahmi: Pesantren Madinah Darul Barokah Buah Istikamah dalam Berdakwah 54 Kiprah: Memanen Manisnya Buah Naga ZCD BAZNAS Balikpapan 56 Profil Baznas Daerah 58 OPINI: Prof. T.M. Hasbi Ash Shiddieqy, Karyanya tentang Zakat Jadi Rujukan 60 Sirah: 62 Muhasabah: Hakikat Mulia
Sahabat 64 Komunitas: Umrah Backpacker, Umrah Seru Tak Berat di Saku 68 upz corner: UPZ KPP Kalibata berkiprah dalam pendidikan 70 Marhaban Ya Ramadhan: Meraih fadilah di Bulan Berkah 74 Dunia Islam: Islam Terus Merekah di Negeri Beruang Merah 78 SakinaH: ajak si kecil nikmati ramadhan 80 Kitabah 82 Mualaf: Syamsul Arifin Nababan, Menjemput Hidayah Melalui Buku 84 Catatan Zakat 86 Mas Zaki
Sya'ban-Ramadhan 1436 H
3
Potret
Dua anak tengah bermain hula hoop dengan riang di tengah-tengah acara Festival Kebon Sirih. Festival yang baru pertama kali diadakan itu merupakan rangkaian kegiatan tarhib Ramadhan BAZNAS. Acara itu juga diramaikan dengan food truck, jajanan kaki lima, serta berbagai hiburan. Selain itu juga ada berbagai mainan zaman dulu mulai dari galasin, bekel, hingga gasing.
Khazanah
Masjid di Nepal Tetap Berdiri Pasca Gempa
”Kami bersyukur ini semua karena kuasa Allah,” ucapnya. Begitu juga dengan Masjid Khasmiri, masjid yang berjarak sekitar 600 meter dari Masjid Jami Kathmandu. Bangunan masjid tua yang telah berdiri sejak 1524 itu juga terlihat tidak mengalami kerusakan apa pun. Masjid Jami’ di tempat lain seperti Lalitpur dan kota Bharatpur juga dilaporkan masih berdiri tegak seperti sebelum dilanda gempa. ”Ada beberapa masjid di seputaran Kathmandu yang kebanyakan berusia di atas 100 tahun dan tidak ada yang rusak,” terang Rizwan.
Masjid Kashmiri Taqiya di Kathmandu masih tampak kokoh & kuil yang rusak
Pemandangan tidak biasa terlihat di Bag Bazaar, ibu kota Kathmandu, Nepal. Sebagian besar bangunan di kota tersebut rata dengan tanah, tapi Masjid Jami Nepal masih berdiri kokoh seolah tidak terpengaruh dengan gempa yang mengguncang negara itu beberapa saat lalu.
M
uhammad Rizwan, takmir masjid setempat menyatakan bahwa pada bangunan masjid yang
direnovasi tahun 1995 silam itu tidak ditemukan adanya dinding yang mengelupas atau pun retak-retak.
Pada gempa yang memakan korban lebih dari 7000 jiwa itu, mayoritas Muslim selamat. Dari informasi yang berhasil dihimpun, ada dua orang Muslim yang menjadi korban dan belasan lainnya menderita cidera. Rizwan menyebut, masjid menjadi sentra perlindungan warga yang menjadi korban sekaligus penyaluran bantuan logistik. Dia mengatakan, bantuan yang berhasil dihimpun dari Muslim Nepal itu disalurkan kepada siapa saja yang membutuhkan (merdeka.com)
Prospek Bisnis Syariah di Inggris Semakin Cerah Prospek bisnis keuangan syariah di Inggris semakin bersinar. Dalam beberapa tahun terakhir, tren positif terus ditorehkan dari bisnis tersebut.
D
ari sejumlah negara di Eropa, perekonomian syariah negeri Ratu Elizabeth memang cukup berperan di benua biru. Bahkan, bisnis syariah yang berjalan di
6
Mei-Juni 2015 M
sana terbilang sudah cukup lama, yakni hingga 30 tahun. Head of Marketing and Retails Sales Bank Al-Rayan, Tim
Sinclair menyatakan bahwa ki nerja perusahaan keuangannya dalam 18 bulan terakhir terus mengalami peningkatan yang di antaranya ditandai dengan berhasil mencatatkan keuntungan pada tahun lalu. “Dari segi pendapatan operasional meningkat hingga 168 persen,” katanya.
Bank Al-Rayan sendiri merupakan nama baru dari Islamic Bank of Britain, bank syariah dengan operasional tertua di Inggris. Selain meningkat secara signifikan, keuntungan yang diperoleh Bank AlRayan justu banyak disumbang oleh nasabah non-Muslim. ”Dari tahun lalu, nasabah yang bergabung 47
persennya merupakan non- Muslim,” ujarnya. Lebih lanjut Sinclair mengatakan, nasabah non-Muslim tertarik dengan produk bisnis syariah ini karena etika bisnis yang dijalankan serta pendekatan yang digunakan Bank AlRayan terhadap nasabahnya dinilai baik (dreams.com)
Khazanah Plaza pun tampak tidak dijual barang subhat, apalagi haram. Mal ini menjamin seluruh produknya bersertifikat halal dengan halal food court yang bersih dan nyaman serta gerai busana Muslim yang lengkap. General Manager Khazanah Plaza Eko Shaiful Arifin menyatakan, keistimewaan lain mal ini adalah selain berbelanja produk halal, pengunjung juga otomatis bisa beramal dengan menyisihkan sebagian hartanya untuk kegiatan sosial.
Mal Berkonsep Halal Pertama Hadir di Indonesia Tak sekadar menjual produk-produk bersertifikat halal, mal berkonsep halal ini pun dikelola atas prinsip dasar syariah.
B
ATAM patut bangga. Kota ini menjadi kota pertama di Indonesia yang memiliki mal berkonsep halal. Berlokasi di kawasan Sukajadi, Khazanah Plaza yang memiliki tiga jenis layanan yakni pasar swalayan, busana Muslim dan food court halal, resmi dibuka oleh Direktur LPPOM MUI Lukmanul Hakim, Jumat (1/5).
Lukmanul menilai, konsep mal berbasis syariah patut menjadi teladan bagi para pelaku usaha di Indonesia. “Saya sungguh terharu dengan visi dan misi pengelola Khazanah Group yang tidak hanya berbisnis, namun juga memikirkan kemaslahatan masyarakat demi tabungan di akhirat kelak,” papar Lukmanul. Berbeda dengan mal konvensional pada umumnya, Khazanah Plaza dikelola secara syariah dan profesional sehingga tak heran jika seluruh karyawati di mal ini mengenakan hijab. Selain itu, di
Eko menjelaskan, perusahaannya berkomitmen untuk memberikan 50 persen keuntungan usaha untuk kegiatan sosial, pendidikan dan kesehatan pada 5 tahun pertama melalui Khazanah Group. Bahkan, tambahnya, pada tahun ke enam dan seterusnya, seluruh keuntungan usaha diserahkan untuk kegiatan amal sosial. “Khazanah Plaza juga mengingatkan waktu shalat dan menghentikan kegiatan usaha sementara waktu untuk ibadah shalat serta tersedianya fasilitas mushala yang sangat memadai,” jelasnya. Direktur LPPOM MUI Kepulauan Riau Khairuddin Nasution mengatakan, telah lama Batam memimpikan pusat halal bagi warga Muslim setempat. “Alhamdulillah, Pak Deni Defriandi (CEO Khazanah Group) sebagai pengusaha muda tergerak hatinya untuk mewujudkan harapan tersebut,” ucapnya.(detik.com) Sya'ban-Ramadhan 1436 H
7
Suluh
Menguatkan Peran Zakat dalam Pembangunan Daerah Rapat Kerja Nasional (Rakernas) BAZNAS, alhamdulillah telah terlaksana dengan baik pada 19-22 Mei 2015/1-4 Syaban 1436 H, dibuka oleh Menteri Agama RI, Bapak Lukman Hakim Saifuddin. Acara ini diikuti oleh 160 peserta yang terdiri dari para pengurus BAZNAS pusat, 29 BAZNAS provinsi dan utusan 85 BAZNAS kabupaten/kota se-Indonesia.
S
ebagai agenda tahunan BAZNAS Pusat, Rakernas ini memiliki empat tujuan. Pertama, mendorong
8
Mei-Juni 2015 M
percepatan pelaksanaan PP No. 14/ 2014 tentang Pelaksanaan UU No. 23/2011 tentang Pengelolaan Zakat
pada BAZNAS seluruh Indonesia. Kedua, mendorong percepatan pelaksanaan Inpres No. 3/2014 tentang Optimalisasi Pengumpulan Zakat di Kementerian/Lembaga, Setjen Lembaga Negara, Setjen Komisi Negara, Pemda, Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, melalui BAZNAS di semua tingkatannya. Ketiga, meningkatkan dukungan pemda terhadap optimalisasi pengelolaan zakat. Keempat, memperkuat koordinasi BAZNAS, BAZNAS provinsi dan BAZNAS kabupaten/ kota serta pemda dalam upaya meningkatkan peran dan kontribusi zakat untuk menunjang perbaikan taraf hidup rakyat, terutama yang berada di bawah garis kemiskinan. Sejalan dengan tujuan di atas, tema Rakernas ini adalah “Menguatkan
Peran Zakat dalam Pembangunan Daerah”. Penguatan BAZNAS daerah dalam mengoptimalkan pengumpulan dan pendayagunaan zakat untuk peningkatan kesejahteraan masya rakat merupakan suatu keniscayaan.
mustahik, serta BAZNAS akan meningkatkan perhatiannya terhadap kegiatan assessment bagi mustahik di kabupaten/ kota sebagai salah satu upaya untuk menjaga akurasi penerima manfaat.
Sejalan dengan landasan syariah pengelolaan zakat di mana Nabi Muhammad SAW memerintahkan pada Muadz bin Jabal ketika diutus ke Yaman, “Beritahu mereka bahwa Allah SWT telah mewajibkan zakat, yang diambil dari orang kaya mereka dan dibagikan pada orang fakir di antara mereka”.
Mengenai penghimpunan BAZNAS 2016 mulai dari tingkat kabupaten/ kota, provinsi hingga pusat, di harapkan mencapai Rp 5,27 triliun. Target yang ditetapkan diupayakan agar dapat terus mendekati potensi zakat Tanah Air yang jumlahnya signifikan untuk digunakan sebagai salah satu instrumen peningkatan kesejahteraan umat.
Selain menjalankan peran sebagai operator terbatas, BAZNAS me ngemban misi strategis untuk mengoptimalkan fungsi koordinator perzakatan nasional dengan menguatkan SDM zakat, penguatan IT, dan memberi contoh atau model program pemberdayaan zakat untuk direplikasi oleh daerah. Karena itu, kerja sama dan dukungan pemda terhadap BAZNAS di wila yahnya sangat diperlukan. Alham dulillah, beberapa gubernur dan bupati/ walikota telah memberikan dorongan dan dukungan kuat pada BAZNAS di daerahnya masing-masing.
Perkembangan Zakat nasional Rakernas BAZNAS 2015 telah membahas dan memutuskan berbagai hal penting, antara lain mengenai Peraturan Perundangan mengenai zakat, Tata Kelola BAZNAS Daerah, Pengumpulan dan Penyaluran serta Pelaporan Nasional. Untuk meningkatkan pengumpulan dan efektivitas penyaluran, BAZNAS dari tingkat kabupaten/kota hingga pusat akan memperkuat program pemberdayaan. Zakat juga akan difokuskan pada pemenuhan kebutuhan dasar
Agenda istimewa pada Rakernas ini ialah adanya pemaparan pengalaman gubernur dan bupati/ walikota yang berhasil menguatkan peran zakat sebagai satu instrumen penting dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. Juga pemaparan dari lembaga zakat Sudan tentang keberhasilannya mengelola zakat secara terintegrasi, serta dari BI dan Dirjen Bimas Islam tentang Core Principles on Zakat Management. Dalam kurun waktu satu tahun terakhir, berbagai sisi perzakatan nasional mengalami perkembangan, antara lain: Pertama, jumlah zakat yang dikumpulkan melalui BAZNAS Pusat dan daerah setiap tahunnya mengalami peningkatan rata-rata 15 persen dari tahun sebelumnya. Khusus untuk tahun 2015 ini, pada kwartal pertama sampai April 2015 di BAZNAS pusat terdapat peningkatan penerimaan 37 persen jika dibandingkan pada kwartal pertama 2014. Kedua, sosialisasi dan edukasi zakat, serta penguatan kompetensi amil zakat, baik SDM, IT, program, pelaporan maupun evaluasi terus dilakukan sebagai agenda nasional BAZNAS. Sejak 2010 sampai sekarang, BAZNAS selalu
Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin, M.Sc Ketua Umum BAZNAS
meraih sertifikat ISO 9001 - 2008 dan audit akuntan publik dengan predikat WTP (Wajar Tanpa Pengecualian). Ketiga, penyaluran zakat untuk para mustahik yang jumlahnya delapan asnaf, baik bersifat konsumtif maupun produktif dengan berbagai program seperti ZCD. Diperkirakan setiap tahun dhuafa yang mendapat treatment dari dana zakat sebanyak 2,9 juta orang atau setara dengan 9 persen dari jumlah penduduk miskin di Indonesia (Data BPS). Keempat, penguatan regulasi dan kebijakan pengelolaan zakat. Kelima, pengembangan sinergi dan kerja sama dengan berbagai pihak, baik dalam maupun luar negeri. Dari program-program di atas, program ZCD dan program penguatan sistem IT atau SIMBAZNAS adalah program yang diharapkan berdampak terhadap adanya percepatan dalam pengelolaan dan pendayagunaan zakat. Karena itu, pada Rakernas ini BAZNAS memberikan penghargaan kepada kepala daerah dan BAZNAS daerah yang memiliki keunggulan di dua program ini. Untuk penguatan SIMBAZNAS, insya Allah, IDB akan memberikan hibah sekitar 500.000 USD. Dalam kaitan ini BAZNAS bekerja sama dengan Kemenag dan Bappenas. Sya'ban-Ramadhan 1436 H
9
Zakat Utama
Ramadhan Saatnya Sinergikan Kebaikan Ramadhan kembali datang menjumpai umat Islam. Mereka sangat bahagia karena tamu agung itu menghadirkan berlipat-lipat ganda pahala dan berjuta-juta ampunan.
S
ebagaimana dijelaskan dalam dua hadits berikut:
“Setiap amal anak Adam akan dibalas berlipat ganda. Kebaikan dibalas dengan sepuluh kali lipatnya sampai tujuh ratus kali. Allah berfirman, ‘Kecuali puasa, di mana puasa itu untuk diri-Ku dan aku akan membalasnya. Dia meninggalkan nafsu syahwat dan makanan demi diri-Ku. Dan orang yang berpuasa itu mempunyai dua kegembiraan, yaitu kegembiraan saat berbuka dan kegembiraan saat berjumpa dengan Rabb-nya.
10
Mei-Juni 2015 M
Dan sesungguhnya, bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kesturi’”. (HR Muslim). “Barangsiapa berpuasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap ridha Allah, niscaya akan diberikan ampunan kepadanya atas dosa-dosa yang telah berlalu”. (HR Bukhari dan Muslim). Sebagai wujud kebahagiaan yang tiada tara, maka umat Islam mengisi hari-harinya selama Ramadhan itu dengan berbagai ibadah, baik yang sunah maupun yang wajib. Dan itu
dilaksanakan tidak sendiri-sendiri, tapi secara berjamaah, misalnya shalat Isya dan tarawih berjamaah, buka puasa bersama, dan tadarus (membaca Al-Quran) bersama. Betapa indahnya pemandangan yang bisa disaksikan selama Ramadhan itu, yakni adanya kebersamaan dalam beribadah. Mereka saling menasihati tentang kebenaran dan kesabaran, baik saat pengajian bersama maupun saat berkunjung bersilaturahim antarsesama. Mereka pun saling memberi makanan dan minuman untuk berbuka puasa bersama.
bersama Walikota Mojokerto, dan Bupati Berau.
Tentu ada hikmah yang bisa dipetik dari pemandangan indah itu, yakni umat Islam harus membangun kebersamaan, tidak hanya dalam ibadah ritual seperti shalat, tapi juga dalam berbagai persoalan yang masih menghantui umat, antara lain, kemiskinan dan pengangguran. Saat ini, memang banyak program penanggulangan kemiskinan dan pengangguran, baik di pemerintah daerah (pemda) maupun di lembaga/ kementerian. Tapi karena belum ada sinergi, kurang terkoordinasi, tidak saling menguatkan antar-sektor, maka hasilnya tidak maksimal. Artinya, citacita mewujudkan kesejahteraan umat belum juga tercapai. Karena itu, dalam penaggulangan kemiskinan dan pengangguran perlu ada terobosan yakni adanya sinergi dan integrasi dari berbagai pihak, seperti lembaga pengelola zakat, pemda, dan lembaga/kementerian. Sungguh akan menakjubkan hasilnya buat kesejahteraan umat, bila seluruh lembaga pengelola zakat di Tanah Air bersatu padu dan bersinergi dalam bentuk pengumpulan dan penyaluran zakat dengan menetapkan skala prioritas bersama. Lalu, bersinergi pula dengan pemerintah. Ini pun sesuai dengan pendapat yang disampaikan Guru Besar Sosiologi Islam, Bambang Pranowo yang menyatakan bahwa jika zakat dikelola dengan baik dan melalui kerja sama atau sinergi antara pemerintah dan lembaga pengelola zakat, maka kemiskinan di Tanah Air mampu ditekan. BAZNAS telah berupaya bersinergi dengan pemerintah daerah dan kementerian/lembaga dalam pengum pulan dan pendistribusian zakat. Dengan sinergi ini, pengumpulan zakat menjadi meningkat. Selain itu,
Dia mempersilakan BAZNAS daerah lain untuk meniru gaya pengumpulan zakat di Sumbar, yaitu dengan instruksi berzakat bagi PNS yang gajinya telah mencapai nisab. “Bagi yang menolak instruksi itu, dia dapat dipindahkan dari Pemprov Sumbar. Jadi, kami tidak memerlukan perda karena warga Minang adalah mayoritas Muslim,” tegasnya. Gubernur Sumbar Iwan Prayitno (kiri) menerima penghargaan untuk Kategori Pembina BAZNAS Daerah Terbaik
program pendistribusiannya juga tidak tumpang tindih dengan program pemerintah. Menurut Deputi Koordinasi Pen didikan Agama, Kemenko PMK, Agus Sartono, sinergi dengan BAZNAS tidak bertabrakan, bahkan penyaluran dana zakat mendukung program pemerintah. Gubernur Sumatera Barat Iwan Prayitno menyambut baik sinergi dengan BAZNAS karena memang dana zakat yang dihimpun BAZNAS Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mampu mengurangi kemiskinan, mencerdaskan bangsa, sekaligus tanggap rehabilitasi bencana alam yang kerap terjadi di Sumbar. “Kami melihat, dalam mengurangi kemiskinan terasa drastis sekali karena langsung menyasar kepada yang membutuhkan dan efektif. Misalnya, warga miskin yang masih belum ter-cover BPJS, maka kami bayarkan preminya lewat BAZNAS kepada BPJS,” katanya saat menyampaikan pengalamannya bersinergi dengan BAZNAS pada Rakornas BAZNAS se-Indonesia di Jakarta, 19 Mei lalu. Dia tampil
Berbeda dengan Gubernur Sumbar, untuk menghimpun zakat BAZNAS Kota Mojokerto, Walikota Mojokerto Mas’ud Yunus menerbitkan perda zakat dan surat keputusan bagi pengurus masjid yang menjadi unit pengumpul zakat (UPZ). “Dengan cara ini, alhamdulillah BAZNAS Kota Mojokerto tambah eksis. Muzakinya meningkat dari 633 orang (pada 2010) dan sekarang menjadi 1600 orang lebih. Produkproduk usaha kecil menengah (UKM) yang didukung BAZNAS, saya harapkan dapat bersaing dengan daerah dan negara lain,” katanya. Jumlah penghimpunan zakat BAZNAS Berau juga meningkat dengan adanya dukungan Bupati H. Makmur berupa penerbitan instruksi bupati dan penerbitan izin usaha yang dikaitkan dengan pembayaran zakat. Dia bersyukur, banyak program yang dapat bersinergi dengan melibatkan BAZNAS pusat dan BAZNAS Berau, antara lain, pengadaan air bersih untuk dua desa. “Dari kerja sama dengan BAZNAS, kami berkesimpulan, kemiskinan dapat teratasi dengan adanya BAZNAS. BAZNAS juga tidak akan berjalan apabila tidak mendapat dukungan pemda,”katanya.
Sya'ban-Ramadhan 1436 H
11
Wawancara Zakat Utama
BAZNAS Bersama Negara Sejahterakan Umat Untuk mengoptimalkan pengumpulan zakat, pemerintah menerbitkan Inpres Zakat No.3/2014. BAZNAS yang diamanahi UU Zakat No. 23/2011 untuk melaksanakan pengumpulan dan pendistribusian zakat tentu harus bersinergi dengan lembaga/kementerian agar amanahnya itu benarbenar dapat dilaksanakan. Maka, BAZNAS bersinergi dengan Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK).
Agus Sartono Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama, Kemenko PMK
12
Mei-Juni 2015 M
Untuk mengetahui sejauh mana sinergi itu dan hal apa saja yang disinergikan, kami mewawancarai Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama, Kemenko PMK, Prof. Dr. HR Agus Sartono, MBA. Berikut hasil wawancaranya: Bagaimana pandangan Bapak tentang peran BAZNAS atau zakat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat/ bangsa Indonesia? Menurut pandangan saya, BAZNAS dengan penyaluran zakatnya mempunyai peran besar dalam membantu meningkatkan kesejahteraan rakyat, khususnya layanan dasar bagi kaum dhuafa di Indonesia. Banyak program pemerintah yang dibuat dalam rangka menurunkan kemiskinan, seperti peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui layanan dasar pendidikan dan kesehatan. Namun, itu semua masih belum cukup. Perlu peran serta masyarakat dan pelaku usaha lainnya dalam membantu program pemerintah menurunkan kemiskinan. Salah satunya dana zakat yang dikumpulkan, baik yang dikelola oleh BAZNAS maupun oleh Lembaga Zakat lainnya. Mereka harus bersinergi dalam penyaluran dana zakatnya sebagai penguatan program-program pemerintah.
Menurut Bapak, langkah apa untuk mengefektifkan kerja sama pemerintah dan BAZNAS serta lembaga zakat lainnya?
Langkah-langkah untuk menge fektifkan kerja sama pemerintah dan BAZNAS serta lembaga zakat lainnya adalah, Pertama, koordinasi dan kerja sama secara intens dalam merencanakan dan melakukan program-program yang berkaitan penanganan kaum dhuafa, kaum papa, dan kaum miskin yang masih menjadi persoalan bangsa kita.
Program Deputi Bidang Pendidikan dan Agama Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), saat ini dan ke depan akan terus meningkatkan sinergi dengan BAZNAS dan lembaga zakat lainnya, untuk mewujudkan Program Peningkatan Kualitas Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam. Program ini merupakan salah satu program dalam pendayagunaan dana zakat masyarakat yang sasaran utamanya adalah peningkatan kualitas madrasah dan pondok pesantren sebagai salah satu institusi pendidikan Islam yang di dalamnya terdapat individu-individu yang dikategorikan sebagai salah satu ashnaf (penerima dana zakat). Program yang sangat baik ini terdiri dari atas: Program Beasiswa Santri; Program Apresiasi Pendidik (bantuan guru atau ustad); Program Perbaikan Fasilitas Pendidikan serta yang tidak kalah pentingnya adalah Program Bantuan Ekonomi, seperti pelatihan kewirausahaan dan bantuan modal usaha. Saya kira, Kemenko PMK dan BAZNAS mempunyai kesamaan dari aspek menangani masalah-masalah kemiskinan. Kedua, rapat koordinasi rutin tahunan (setahun 2 kali). Kami di Kemenko PMK dapat memfasilitasi rapat koordinasi bersama semua Kementerian/Lembaga (K/L) terkait dengan pelaporan dan evaluasi hasil pengumpulan dan penyaluran zakat secara nasional. Laporan kinerja yang baik terukur dalam perencanaan dan implementasi secara rutin disampaikan tentunya akan meningkatkan kepercayaan publik yang pada gilirannya akan meningkatkan pengumpulan dana zakat dari K/L.
Hikmah apa yang didapat dari kerja sama yang dilakukan BAZNAS dan Kemenko PMK?
Kerja sama BAZNAS dan Kemenko PMK mempunyai banyak hikmah
yang bisa kita petik. Pertama, jalinan silaturahim antar-lembaga pemerintah semakin baik dan meningkat. Hal ini dapat meningkatkan kualitas koordinasi dan sinkronisasi programprogram yang berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan rakyat. Kedua, program penyaluran dana zakat yang berhasil dikumpulkan BAZNAS disalurkan melalui program peningkatan kesejahteraan rakyat sejalan dengan program Nawa Cita. Program-program BAZNAS yang dibuat pada ujungnya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, di antaranya yang saya ketahui :(1) Program Rumah Makmur BAZNAS merupakan program pemberdayaan ekonomi melalui pelatihan, pem berian modal kerja, dan pen dampingan; (2) Program Rumah Cerdas Anak Bangsa yaitu bantuan Dana Pendidikan Anak Negeri dan Satu Keluarga Satu Sarjana; (3) Program Rumah Sehat yaitu layanan kesehatan masyarakat miskin secara gratis dg sistem keanggotaan (4) Program Tanggap Darurat Bencana, yaitu bantuan kepada masyarakat yang tertimpa musibah; (5) Program Konter Layanan Mustahik merupakan program penyaluran ZIS dalam bentuk pemenuhan kebutuhan dasar mustahik berupa biaya hidup, pembayaran tunggakan uang sekolah/kuliah, biaya berobat, santunan anak yatim dan lansia dan sebagainya. Di sinilah Kemenko PMK merasa terbantu dengan partisipasi aktif yang dilakukan oleh BAZNAS da lam membantu program peningkatan kesejahteraan rakyat (kesra). Sema ngat berlomba-lomba dalam kebaikan menjadi napas dalam pelaksanaan program-program yang ada. Ketiga, kita menjadi paham bahwa ternyata potensi zakat apabila dikelola dengan baik, benar, dan sesuai dengan UU dan syariat Islam, maka
Sya'ban-Ramadhan 1436 H
13
Wawancara Zakat Utama sejumlah penduduk miskin Indonesia akan terbantu sehingga jalinan kasih sayang antara si kaya dan si miskin akan terbangun.
Apakah sinergi yang dilakukan tidak bertabrakan dengan program pemerintah?
Sejauh ini tidak bertabrakan dan bahkan penyaluran dana zakat mendukung program pemerintah, seperti Program Indonesia Sehat, Indonesia Pintar dan Keluarga Sejahtera.
Apakah program-program yang dilakukan BAZNAS tidak tumpang tindih dengan program pemerintah?
Sejauh ini program-program BAZ NAS tidak tumpang tindih, malah melengkapi dan membantu programprogram yang barangkali belum tercover oleh pemerintah. Sebagai salah satu contoh bantuan yang kami sinkronkan adalah dalam hal peningkatan layanan pendidikan madrasah dan pondok pesantren. Saat ini, hanya sekitar 10 persen saja dana yang dapat dianggarkan oleh pemerintah untuk pembiayaan pendidikan keagamaan Islam. Padahal, di seluruh wilayah Indonesia terdapat lebih dari 27.000 pondok pesantren (pontren) dan 73.000 madrasah, dengan kondisi fasilitas pendidikan terbatas yang juga pada umumnya adalah salah satu lembaga tempat menampung kaum dhuafa yang ingin mendapatkan pendidikan.
Program-program pemerintah apa yang masih perlu didukung oleh BAZNAS dan lembaga zakat lainnya?
Beasiswa pendidikan untuk anakanak tidak mampu yang berprestasi, bantuan asrama pesantren yang sangat membutuhkan, apalagi yang di dalamnya ada santri-santri dari keluarga tidak mampu, bantuan madrasah diniyah swasta, pendirian
14
Mei-Juni 2015 M
fasilitas kesehatan untuk kalangan tidak mampu, pemberdayaan ekonomi komunitas masyarakat lemah dan lain sebagainya. Paling tidak mencakup program-program di bidang Agama, Pendidikan, dan Kesehatan. Sejauh mana sinergi yang dilakukan lembaga/ kementerian di bawah koordinasi Kemenko PMK dengan BAZNAS dalam mengimplementasikan Inpres Zakat No. 3 Tahun 2014? Sinergi yang dilakukan perlu ditingkatkan lagi, khususnya dalam mengimplementasikan Inpres Zakat No. 3 Tahun 2014. Menurut hasil penelitian BAZNAS tahun 2012 bahwa “Potensi Zakat PNS Pusat” mencapai Rp1,624 triliun, namun saat ini hasil pengumpulannya baru mencapai Rp82,9 miliar pada tahun 2014. Masih jauh dari harapan target pengumpulan. Pengumpulan zakat ini masih menemui beberapa kendala yang masih terus dicari solusinya. Perlu sosialisasi lebih giat, tidak hanya dalam pertemuan-pertemuan formal melalui rapat, namun juga perlu dicoba dengan menggunakan media lain, seperti media elektronik dan koran. Di samping memang terus dilakukan sosialisasi kepada para muzaki langsung di semua K/L.
Selain sinergi dalam hal pengumpulan zakat, bagaimana sinergi program pemberdayaan zakatnya?
Sinergi program pemberdayaan zakatnya juga perlu dilakukan dan ditingkatkan lagi. Maka, perlu adanya sinkronisasi beberapa program yang sama-sama saling mengisi dan membantu dalam rangka me ningkatkan kesejahteraan rakyat dan menurunkan kemiskinan. Partisipasi BAZNAS dalam Sail To mini 2015 di Provinsi Sulawesi Te ngah sangat bermanfaat dalam
pemberdayaan ekonomi pondok pesantren di wilayah Kabupaten Parigi Moutong dengan memberi bekal pelatihan kewirausahaan. Ha rapannya kelak para santri tidak hanya belajar agama, tapi juga punya bekal ilmu yang bermanfaat setelah lulus dari pondok pesantren. Dalam kegiatan Sail Tomini 2015 nampak koordinasi dan berbagi peran dengan 9 K/L lainnya dalam hal pemberdayaan ekonomi umat sangat baik dan dukungan pemberdayaan umat oleh BAZNAS sangat dominan. Selain bantuan layanan pendidikan juga dalam hal layanan kesehatan. Bantuan pembangunan Rumah Sehat BAZNAS yang segera dibangun Kabupaten Parigi Moutong diyakini akan turut membantu kaum dhuafa mendapatkan pelayanan kesehatan gratis.
Apa harapan Bapak atas adanya sinergi ini? Apa pula harapan atau imbauan Bapak kepada kementerian/lembaga (K/L)?
Harapan saya, sinergi ini terus dilakukan dan dijaga dengan lebih baik. Lebih penting lagi, bersinergi meningkatkan kesejahteraan rakyat dan menurunkan kemiskinan. Imbau an saya, agar K/L turut membantu dan mensosialisasikan implementasi Inpres Zakat No. 3/2014 di lingkungan K/L masing-masing. Karena, Inpres itu bukan saja instruksi dari Pre siden, namun juga mengingatkan akan kewajiban kita bagi umat Muslim kepada Allah SWT tentang adanya hak-hak orang lain di dalam harta kita yang perlu dikeluarkan dan dibersihkan, yaitu dengan membayar zakat dengan ketentuan yang sudah diatur UU dan Syariat Islam. Tentunya semua yakin dan mengharapkan keberkahan hidup yang kita dambakan. Meningkatnya penyaluran zakat dari K/L tentunya akan memperluas cakupan penya luran zakat dalam membantu mening katkan kesejahteraan kaum dhuafa.
Fakta
PENERIMA PENGHARGAAN DARI BAZNAS
Kategori Pembina BAZNAS Daerah Terbaik 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Gubernur Sumatera Barat Gubernur Sumatera Selatan Bupati Tanah Datar Bupati Solok Selatan Bupati Sijunjung Bupati Agam Bupati Pesisir Selatan Bupati Padang Pariaman Bupati Lima Puluh Kota Walikota Prabumulih Bupati Oku Timur Bupati Gresik Walikota Mojokerto Bupati Siak Sri Inderapura Bupati Pasaman Barat
Kategori Pelaksanaan Program Zakat Community Development 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
BAZNAS Provinsi Sumatera Barat BAZNAS Provinsi Jawa Barat BAZNAS Provinsi Kalimantan Timur BAZNAS Kabupaten Agam BAZNAS Kabupaten Tanah Datar BAZNAS Kabupaten Berau BAZNAS Kota Balikpapan
Kategori Penggunaan Sistem Informasi Manajemen BAZNAS Tahun 2015 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
BAZNAS Provinsi Sumatera Selatan BAZNAS Kabupaten Serang BAZNAS Kabupaten Sukabumi BAZNAS Kabupaten Kuningan BAZNAS Kabupaten Gresik BAZNAS Kota Probolinggo BAZNAS Kabupaten Berau
Sya'ban-Ramadhan 1436 H
15
Kaidah Zakat
Menyesuaikan Ketentuan Zakat Penghasilan 16
Mei-Juni 2015 M
Zakat adalah kewajiban yang ada aturannya, baik dari waktu dikeluarkannya maupun nishabnya. Karena itu, zakat, termasuk zakat penghasilan harus ada penentuan standar perhitungannya.
S
ebagaimana diketahui, pe nentuan standar perhitungan zakat penghasilan menggunakan tiga pendekatan. Pertama, menggunakan ketentuan zakat perdagangan atau emas perak, yang ketentuan pemberlakuannya adalah adanya syarat haul (satu tahun), kadar 2,5 persen dan batas pendapatan minimal per tahun mencapai angka senilai 85 gram emas. Kedua, menggunakan ketentuan zakat pertanian, yang kadar nishabnya mencapai angka senilai 5 ausaq, atau 653 kg gabah, atau senilai 524 kg beras dan tidak ada aturan haul. Kadar yang diberlakukan adalah sebesar 5 persen. Ketiga, mengkombinasikan kedua pendekatan sebelumnya, yang ketentuan nishab atau pendapatan minimal kena wajib zakatnya menggunakan standar zakat pertanian (524 kg), sehingga tidak ada haul, dan kadarnya menggunakan standar zakat perdagangan/emas perak, yaitu 2,5 persen. Pendekatan ini dikenal dengan istilah pendekatan berbasis qiyas syabah.
Hingga hari ini, Indonesia masih menggunakan pendekatan ketiga ini. Penggunaan nishab zakat pertanian ini mengharuskan otoritas zakat untuk senantiasa memonitor tingkat harga beras yang diterima petani di lapangan, berdasarkan ketentuan pemerintah yang berlaku. Pada praktiknya, tingkat harga beras standar di level petani ditetapkan oleh keputusan yang dibuat oleh Presiden. Saat ini, harga beras standar di tingkat petani mengalami peningkatan, dari Rp 6.600,-/ kg menjadi Rp 7.300,-/kg, sesuai Instruksi Presiden No 5/2015. Inpres ini ditanda tangani Presiden Jokowi pada tanggal 17 Maret 2015 lalu.
Dengan berlakunya Inpres tersebut, menggantikan Inpres sebelumnya (Inpres No 3/2012), maka standar nishab zakat penghasilan pun mengalami perubahan. Ada kenaikan sebesar 10,7 persen pada batas nishab yang ada, dari pendapatan minimal Rp 3,46 juta/bulan/individu, menjadi minimal Rp 3,83 juta/bulan/ individu. Kenaikan ini merupakan hal yang sangat wajar, mengingat terjadi perubahan pada kondisi perekonomian secara umum. Jika dibandingkan dengan standar emas, batas pendapatan dengan standar beras ini lebih tinggi.Harga emas rata-rata per gram per tanggal 31 Mei 2015 adalah sebesar Rp 508.500/gram. Artinya, dengan standar emas maka nishab zakat penghasilan akan menjadi Rp 43,22 juta/tahun atau sekitar Rp 3,6 juta/ bulan. Dengan lebih tingginya standar zakat yang dipakai di tanah air ini, maka paling tidak hal ini telah sedikit mengakomodasi tingkat perubahan harga (inflasi) yang terjadi di negara kita. Dengan ketentuan nishab zakat penghasilan berdasarkan zakat pertanian, maka pendapatan minimal seseorang sebagai wajib zakat adalah minimal Rp 3,83 juta/bulan. Dengan adanya perubahan ini maka diharapkan BAZNAS dan lembaga amil zakat (LAZ) dapat melakukan sosialisasi yang lebih baik kepada masyarakat agar mereka mengetahui batasan minimal pendapatan yang wajib mereka keluarkan zakatnya. Kalaupun pendapatan mereka belum terkena kewajiban zakat, maka paling tidak, mereka bersemangat untuk berinfak dan bersedekah sesuai dengan kemampuan. Kita berharap bahwa semangat berbagi ini, yang ditunjukkan oleh komitmen untuk menunaikan ibadah
Irfan Syauqi Beik Pengamat Zakat FEM IPB
zakat, infak dan sedekah ini, akan menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat.Ini sangat penting karena saat ini masih terdapat kesenjangan yang masih sangat tinggi antara potensi zakat dengan realisasinya. Sebagai koordinator zakat nasional, BAZNAS diharapkan dapat memainkan peran sentral untuk menaikkan proporsi penghimpunan zakat nasional agar bisa menembus batas psikologis pertama, yaitu 3 persen dari total potensi yang ada. Artinya, upaya penghimpunan zakat diharapkan dapat menyentuh angka Rp 6,51 triliun secara nasional. Ketika batas psikologis ini bisa ditembus, maka penulis memprediksikan akan ada lompatan besar dari sisi pengelolaan zakat. Untuk itu, sosialisasi dan edukasi menjadi kata kunci yang bisa mendorong penguatan semangat berzakat masyarakat. Termasuk kesadaran untuk menunaikan zakat melalui institusi zakat resmi berdasarkan UU No 23/2011 tentang Pengelolaan Zakat. Wallahu a’lam.
Sya'ban-Ramadhan 1436 H
17
Surat Kebon Sirih
Indonesia Berzakat, Indonesia Sejahtera Ramadhan menjadi istimewa karena dalam rangkaian ibadah puasa sebulan penuh itu terdapat di dalamnya kewajiban menunaikan zakat sebagai bagian menyucikan diri.
M
enyambut Ramadhan, kami melakukan berbagai kegiatan, antara lain, memberi pembekalan terhadap 43 orang relawan BAZNAS yang menjadi ujung tombak kami, khususnya pada Ramadhan, dalam sosialsasi dan penghimpunan zakat melalui konter-konter di mal dan perkantoran. Kegiatan lain adalah Festival Kebon Sirih. Kegiatan itu berupa festival yang digelar di sepanjang Jalan Kebon Sirih Raya. Kemeriahanya akan diisi
18
Mei-Juni 2015 M
dengan berbagai ragam kuliner dari food truck, bazar barang bekas artis, hingga beragam permainan jadul. Kegitan itu terbilang baru kali pertama diadakan. Rencanya tiap tahunnya nanti secara konsisten akan terus dihelat. Seperti tahun-tahun sebelumnya, kami juga melangsungkan Tarhib Ramadhan. Kegiatan pawai menyusuri jalanan ibu kota itu sebagai bagian mensosialisasikan bahwa Ramadhan telah semakin dekat. Sekaligus mengajak masyarakat untuk mempersiapkan diri menyambut bulan penuh maghfirah itu. Puncaknya, pada 13 Juli 2015, dengan menggandeng MetroTV, kami akan menyelenggarakan peringatan Hari Zakat Nasional yang jatuh pada 27 Ramadhan. Tema besar yang diambil dalam kesempatan itu adalah “Indonesia Berzakat”. Di sana, kami akan berkumpul bersama para alim ulama, dan umara. Tak ketinggalan sejumlah Lembaga Amil Zakat (LAZ) se- Indonesia juga akan meramaikan peringatan itu.
Hermin R. Rachim Kepala Divisi Penghimpunan dan Komunikasi Lembaga BAZNAS
Insya Allah, Presiden Joko Widodo akan menghadiri peringatan itu. Di antara rangkaian selama bulan Ramadhan itu kami juga akan mengadakan sejumlah kegiatan, mulai buka puasa bersama hingga “Muzaki BAZNAS Ghathering”. Kami terus berharap, semaraknya rangkaian kegiatan yang BAZNAS gelar selama bulan yang penuh dengan rahmat itu mampu mengundang keberkahan, terutama pada penghimpunan zakat. Diharapkan, masyarakat semakin mengenal BAZNAS sehingga makin mudah dan makin meningkat masyarakat dalam berzakat. Yang tidak kalah penting, dengan terhimpunnya dana umat melalui BAZNAS ini dapat mendorong meningkatnya derajat para mustahik. Bersama-sama pemerintah, BAZNAS siap membantu percepatan mewujudkan umat yang sejahtera.
Daftar Nomer Rekening Baznas BANK
CABANG
REKENING ZAKAT
REKENING INFAK
070-00 -0185555-5
070 00 0187777 3
Thamrin
700 1325498
700 1334 756
Jakarta Prapatan
0029 2855 58
0029 2829 77
Ciracas
0058 3323 62
0058 3323 70
Kwitang
6860 1487 55
6860 1485 77
011-555510
011-777710
KP Sudirman
301 007 0753
301 007 0752
Jakarta
2-700-000555
2-700-005777
Jakarta Benhil
009 555 5554
009 577 7779
Jakarta Benhil
098 888 8819
098 888 8819
Pondok Indah
971 0064 55
971 0078 77
Melawai
8800255-01-6
8800277-01-0
Kuningan
10000 15559
10000 17779
Harmoni
7011 0011 55
7011 0016 77
Jakarta Benhil
1000 783214
1000782854
KP Kuningan
127.80.0001.555
127.80.0001.977
502.01.0011 8.00.9
502.01.0011.9005
Rekening Ponsel
081 00000 111
081 00000 777
KP Cik Ditiro
990 00 23 828
990 00 47 964
006.01.01.00555.5
006.01.01.00777.7
500.100.555.3
500.100.777.0
1009001189
-
Plaza Mandiri
syariah
Jatinegara
(Dollar)
Sudirman
KC Bekasi KP Operasional Senayan Bank Panin Syariah
Sya'ban-Ramadhan 1436 H
19
Program Baznas Jadi, tambahnya, pemahaman seperti inilah yang perlu lebih digalakkan lagi sehingga keshalehan sosial itu bisa menjadi titik tekan yang lebih bagi setiap umat Muslim di Indonesia dibandingkan dengan keshalehan individual. “Keshalehan individual tentu penting, tapi keshalehan sosial juga tidak kalah pentingnya. Dan di sinilah sesungguhnya syariat ZIS juga bagian dalam upaya mengimplementasikan nilai atau ajaran Islam,” ujarnya.
Menag Lukman Hakim Saifuddin:
Sosialisasi Zakat Perlu Lebih Digalakkan Lagi Pemahaman atau kesadaran masyarakat Indonesia, khususnya umat Muslim, tentang zakat, infak dan sedekah (ZIS) relatif masih rendah. Karena itu, sosialisasi dan edukasi tentang ZIS perlu lebih digalakkan lagi. “Saya senang bahwa tujuan Rakernas BAZNAS ini, salah satunya adalah ingin mendalami dan lebih mengintensifkan strategi sosialisasi terkait zakat, khususnya di kalangan muzaki,” kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin pada sambutan pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) BAZNAS se- Indonesia, di Jakarta, (19/5). Dia mengatakan hal itu, karena dia merasa sebagian umat Islam masih
20
Mei-Juni 2015 M
lebih mementingkan keshalehan individual dibandingkan dengan keshalehan sosial. “Dalam ibadah haji misalnya, mereka yang sudah pernah berhaji, bahkan sudah berkalikali berhaji masih saja mendaftar untuk bisa berhaji, meskipun jalan antreannya cukup panjang karena kuota yang kita miliki terbatas,” katanya. Menurut Lukman, yang dimaksud dengan keshalehan sosial adalah bagaimana agar umat juga punya kesadaran teologis, kesadaran yang berlandaskan pemahaman terhadap syariat bahwa mementingkan orang banyak itu juga bagian yang amat penting dari tujuan akhir syariat itu ditegakkan. “Yang terkait dengan ZIS, saya meyakini betul bahwa seluruhnya pada hakekatnya berorientasi pada kemaslahatan umat,” tegasnya.
Menag lebih lanjut menegaskan, dalam konteks Indonesia, kemampuan masyarakat untuk bisa mendistribusikan dana yang dimilikinya untuk kepentingan sosial, jauh memiliki nilai manfaat dibandingkan dana-dana tersebut digunakan untuk ibadah-ibadah individual. Dia berharap, melalui Rakernas ini, BAZNAS pusat dan BAZNAS daerah makin meneguhkan komitmen bersama untuk meningkatkan tata kelola zakat yang amanah, transparan dan akuntabel. “Seluruh jajaran BAZNAS pusat dan daerah haruslah satu bahasa untuk menjaga marwah lembaga zakat. Karena, lembaga ini selalu dituntut bekerja profesional dan melayani umat sepenuh hati,” tegasnya. Sebelum mengakhiri sambutannya, Menag juga menyingggung soal para pengungsi warga Rohingya. Dia tegaskan, pemerintah sangat meng hargai kepedulian lembaga zakat di Tanah Air membantu para pengungsi warga Ronghya dari Myanmar yang memasuki wilayah perairan Indonesia. “Saya memandang hal itu sebagai bentuk kesadaran kita sebagai bangsa yang beragama yang memiliki rasa perikemanusiaan untuk menolong sesama umat yang membutuhkan,” ujarnya.
Program Baznas
Sosialisasi Inpres Zakat:
Mabes Polri Siap Rumuskan Aturan Pendukung Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) menyambut positif ajakan optimalisasi pengumpulan zakat bagi semua perwira. Kapolri pun siap merumuskan aturan pendukung yang dibutuhkan BAZNAS dalam mewujudkan pembayaran zakat yang terintegrasi.
Dwi, ia harapkan dapat memberikan kontribusi peningkatan pengumpulan zakat secara signifikan. Menurut Dwi, Mabes Polri memiliki keyakinan optimalisasi pengumpulan zakat memiliki posisi penting dalam pemberdayaan perekonomian masyarakat serta peningkatan perekonomian negara. “Kapolri juga berpesan agar pengelolaan zakat dapat dilakukan secara transparan agar tidak ada penyimpangan,” jelasnya. Ketua Umum BAZNAS Didin Hafidhuddin yakin dukungan jajaran Polri signifikan dalam upaya penanggulangan kemiskinan serta peningkatan kesejahteraan umat. Saat ini, dana zakat baru tersalurkan kepada 2,8 juta orang mustahik atau sekitar 9 persen dari angka penduduk miskin Indonesia. “Atas nama BAZNAS saya ucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya atas izin dan dukungan Kapolri,” ucap Didin.
H
al tersebut diungkapkan Ka polri Komjen Pol Badrodin Haiti dalam sambutan yang dibacakan oleh Irwasum Polri, Komjen Pol Dwi Priyatno pada acara sosialisasi Inpres No.3/ 2014 tentang Optimalisasi Pengumpulan Zakat di Lingkungan Mabes Polri, Rabu (13/5). “Kapolri berpesan, polri akan mendukung secara penuh inpres ini dengan sosialisasi dan penyebaran
informasi, memfasilitasi personel untuk membayar zakat, hingga rencana pembayaran zakat yang terintergrasi. Tentunya hal ini perlu diatur dalam peraturan Kapolri,” ungkap Dwi. Dwi memaparkan saat ini jumlah perwira Polri mencapai angka 420 ribu personel dimana potensi muzaki (pembayar zakat) sebanyak 350 ribu personel. Jumlah tersebut, imbuh
Sosialisasi optimalisasi pengumpulan zakat itu sendiri disampaikan Direktur Pelaksana BAZNAS Teten Kustiawan. Selain pengenalan BAZNAS beserta program-program unggulannya, Teten pun menjelaskan fasilitas payroll system. Dalam pemaparannya, Teten menjelaskan bahwa pada dasarnya manfaat utama zakat kembali kepada muzaki bukan mustahik. “Tujuan zakat ini untuk membersihkan harta kita yang halal dan menenteramkan hati karena zakat bukanlah money laundry,” ucapnya.
Sya'ban-Ramadhan 1436 H
21
Program Baznas
Targetkan Penghimpunan Zakat 2016 sebesar Rp5,3 Triliun
B
adan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menargetkan penghimpunan zakat pada 2016 sebesar Rp5,3 triliun. Sedangkan program nasional yang akan dilaksanakan adalah Zakat Community Development (ZCD) dan Rumah Sehat BAZNAS (RSB). Target penghimpunan zakat dan program nasional tersebut ditetapkan pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) BAZNAS se-Indonesia yang digelar pada 19-22 Mei 2015 di Jakarta. Rakernas yang dibuka Menteri Agama Drs. Lukman Hakim Syaifuddin itu dihadiri 162 orang peserta dari 26 BAZNAS provinsi dan 85 BAZNAS kabupaten/kota dengan nara sumber, antara lain, Gubernur Sumatera Barat Prof. Dr. Irwan Prayitno, Bupati Berau Drs. H. Makmur HAPK, MM, Walikota Mojokerto Drs. H. Mas’ud Yunus, Dr. Dadang Mulyawan (Bank Indonesia), dan Dirjen Bimas Islam Prof. Dr. Machasin. “Pencapaian penghimpunan zakat 2014 ternyata mendekati target yang ditetapkan. Dari data yang ada, diperkirakan BAZNAS saja bisa mencapai Rp2,2 triliun. Karena itu, kita menetapkan target penghimpunan zakat 2016 sebesar Rp5,3 triliun dan alhamdulillah target ini disepakati oleh seluruh peserta,” kata Direktur Pelaksana Teten Kustiawan saat menyampaikan kesimpulan Rakernas BAZNAS 2015, Kamis (22/5). Tentang dua program nasional, yaitu ZCD dan RSB, Teten menjelaskan bahwa BAZNAS sudah memetakan kesiapan kedua program tersebut di daerah. “Kita tinggal merumuskan program tersebut, kemudian mencari pendanaannya,” tegas Teten.
22
Mei-Juni 2015 M
Selain ZCD dan RSB, BAZNAS juga akan melaksanakan program Capacity Building. Terkait dengan Capacity Building, baik untuk lembaga maupun sumber daya manusia (SDM), BAZNAS juga sudah memetakannya. “Kami rekap dan dapat menjadi agenda kita, baik pada 2015 maupun pada 2016,” katanya. Teten berharap, apa yang telah dicatatkan di kertas menjadi komitmen untuk diperjuangkan. “Mudah-mudahan ini mengantarkan langkah kita menjadi BAZNAS yang amanah, profesional, dan akuntabel. Tentu saja mendapat ridha dari Allah SWT,” katanya mengakhiri laporan Rakernas BAZNAS 2015. Dalam sambutan penutupan Raker nas, Ketua Umum BAZNAS Prof. Dr. K.H. Didin Hafidhuddin, M.Sc. menyatakan, sebuah rencana atau cita-cita harus didekati dengan 4 hal. Pertama, kerja ikhlas yang tandatandanya, antara lain, tidak ada dendam, tidak ada frustrasi, dan tidak ada keluhan. “Manifestasi dari ikhlas
adalah aktif karena ikhlas itu selalu dikaitkan dengan amal,”kata Didin. Kedua, kerja keras, yakni bekerja dengan penuh kesungguhan. “Tidak mungkin kita bisa optimal kalau tanpa kerja keras dan ini harus menjadi bagian dari budaya kerja para amil zakat. Saya yakin, target penghimpunan zakat Rp5,3 triliun bisa dicapai dengan kerja keras,”tegasnya. Ketiga, kerja cerdas, yakni kerja yang membuka peluang-peluang atau kesempatan-kesempatan. “Kalau dengan ceramah tidak bisa kita lakukan, bisa dengan silaturahim atau dengan memberikan tulisan. Langkah-langkah yang kita lakukan bervariasi. Itulah kerja cerdas,” ujarnya. Keempat, kerja secara berjamaah, yakni merapikan barisan sehingga kuat, saling mendukung, dan tidak saling membuka aib. “Unsur-unsur manajemen mulai dari perencanaan hingga evaluasi yang rapi harus kita terapkan,” tegas Didin.
(BAZNAS Provinsi Aceh), PPPA Darul Quran, Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Apsindo, Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Dompet Dhuafa, dan Pesantren AlQuran Indonesia.
Penggalangan Dana untuk Rohingya
Untuk penyaluran kali pertama ini, tim akan mengirimkan uang senilai Rp450 juta yang berasal dari BAZNAS dan PPPA Darul Quran.
B
adan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menggandeng 20 lembaga sosial menggalang dana bagi pengungsi etnis Rohingya yang terdampar di Aceh dan Sumatera Utara. Kerja sama antar lembaga sosial dengan label “Solidaritas Kemanusiaan untuk Rohingya” ini mengirimkan bantuan pertamanya pada Jumat (22/5). “Kami tergerak membantu masya rakat Rohingya yang harus ter singkir dari negaranya hanya karena beda akidah. Kondisi mereka saat ini sangat memprihatinkan, kurang bahan makanan dan berbagai ke butuhan dasar,” kata Ketua Umum BAZNAS Prof. Dr. Didin Hafidhuddin, MSc dalam konferensi pers bersama
tokoh dari kemanusiaan.
berbagai
lembaga
Lembaga kemanusiaan yang bergabung dalam aksi ini antara lain BAZNAS, Baitul Maal Aceh
“Ini bantuan tahap awal, Insya Allah kita akan lanjutkan dengan penggalangan dana. Saat ini begitu banyak masyarakat yang peduli dan tergerak hati untuk membantu mereka, kami memberikan kemudahan untuk menyampaikan bantuan tersebut kepada yang membutuhkan,” katanya. Ia berharap, aksi ini bukan hanya bermanfaat bagi manusia perahu dari Rohingya, tetapi juga akan memiliki dampak positif untuk mengokohkan solidaritas umat Muslim Indonesia.
Mari Salurkan kepedulian kita semua melalui: Solidaritas Kemanusiaan Rohingya
BRIS Infak no rek 100 0782 854
Cabang Mampang Selatan | a/n Badan Amil Zakat Nasional Bagi yang ingin berpartisipasi dalam bentuk perlengkapan atau logistik bagi pengungsi, dapat mengirimkannya langsung melalui Posko Bersama: - Kantor Baitul Mal Aceh Jl. T. Nyak Arief (Kompleks Keistimewaan Aceh) Desa Jeulingke Kota Banda Aceh 23114 Atau dapat menghubungi Sdr. Bobby Novrizan (+6281263347975)
Ufia Kembali Serahkan Infak dan Zakat Rp100 Juta Pada miladnya yang ke-5, PT Ufia Tirta Mulia,sebuah perusahaan air minum dalam kemasan (AMDK) yang bersertifikat halal, menyerahkan infak pelanggannya sebesar Rp60 juta dan zakat pribadi pemilik Ufia sebesar Rp40 juta melalui BAZNAS, di Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu (22/4).
Selain acara penyerahan zakat dan infak yang secara simbolis diterima oleh Ketua Umum BAZNAS Prof. Didin Hafidhuddin itu juga berlangsung acara pemberian santunan terhadap yatim piatu dan tabligh akbar yang menghadirkan penceramah Rektor Universitas Islam As-Syafi’iyah Prof. DR.Hj.Tutty Alawiyah AS, MA, Ketua Badan Pengelola Masjid Istiqlal Sya'ban-Ramadhan 1436 H
23
Program Baznas Sejak berdirinya pada 2009, Ufia memang selalu mengeluarkan zakat dan infak kepada BAZNAS setiap tahun yang besarnya bervariasi tergantung keuntungan yang diperoleh perusahaan.Infak pelanggan adalah sebesar Rp15 dari setiap satu liter air mineral Ufia yang terjual. Dalam sambutannya Ketua Umum BAZNAS Didin Hafidhuddin mengajak umat Islam agar selektif dalam mengonsumsi produk-produk kebutuhan sehari-hari, termasuk air minum dalam kemasan. Mubarok M.Si, Ustad Rokhmat S. Labib MEI, dan Kasubdit Produk Halal Kementerian Agama Hj. Siti Aminah, M.PdI. Menurut pemilik Ufia H. Ardju Fa hadiana, dibandingkan dengan ta hun-tahun sebelumnya jumlah infak pelanggan Ufia itu mengalami sedikit penurunan akibat adanya kenaikan bahan bakar minyak (BBM) dan kondisi stabilitas politik yang
tidak menentu sehingga daya beli masyarakat rendah dan ongkos produksi tinggi. Meski begitu, dia optimistis bah wa infak pelanggan ini akan mengalami kenaikan yang cukup menggembirakan apabila seluruh umat Islam memberi dukungan terhadap Ufia yang sebenarnya produk dalam negeri yang menerapkan sistem syariah.
Menurut Didin, apa yang telah dilakukan Ardju yang dengan konsisten mengelola perusahaan Ufia yang sesuai syariah, lalu menyalurkan zakat dan infaknya kepada BAZNAS adalah hal yang patut diteladani oleh pengusaha Muslim lain. Dia memuji Ardju karena dalam kondisi perusahaan mengalami penurunan keuntungan ia tetap mengaluarkan zakat dan infaknya.
15 Kepala Daerah dan 14 BAZNAS Daerah Raih BAZNAS Awards Sebagai apresiasi atas kinerja dan pembinaan terhadap BAZNAS daerah, BAZNAS memberikan BAZNAS Award kepada BAZNAS provinsi, BAZNAS kabupaten/kota, gubernur, bupati, dan walikota. Penghargaan tersebut diberikanpada acara pembukaan Rakernas BAZNAS 2015 yang dilaksanakan pada Selasa (19/5) di Hotel Bidakara Jakarta.
24
Mei-Juni 2015 M
P
BAZNAS Kabupaten Agam, BAZNAS Kabupaten Tanah Datar, BAZNAS Kabupaten Berau, dan BAZNAS Kota Balikpapan.
partisipasi aktif dalam kegiatan pengembangan pengelolaan zakat melalui BAZNAS daerah dalam wilayah pemerintaannya.
BAZNAS mengharapkan, Peng hargaan ini dapat memacu BAZNAS provinsi dan BAZNAS kabupaten/ kota untuk terus komitmen mengembangkan Program ZCD sehingga terwujud masyarakat sejahtera dan mandiri dibanyak desa.
Selain itu, indikator Penggunaan Sistem Informasi Manajemen BAZNAS Tahun 2015 berupa volume transaksi dan konsistensi pencatatan selama 4 (empat) semester terakhir. Penghargaan untuk Kategori Peng gunaan Sistem Informasi Mana jemen BAZNAS Tahun 2015 diberikan Kepada BAZNAS Provinsi Sumatera Selatan, BAZNAS Kabu paten Serang, BAZNAS Kabupaten Sukabumi, BAZNAS Kabupaten Ku ningan, BAZNAS Kabupaten Gresik, BAZNAS Kota Probolinggo, dan. BAZNAS Kabupaten Berau.
Penghargaan untuk Kategori Pelak sanaan Program Zakat Community Development Tahun 2015 diberikan kepada BAZNAS Provinsi Sumatera Barat, BAZNAS Provinsi Jawa Barat, BAZNAS Provinsi Kalimantan Timur,
Penghargaan untuk Kategori Pem bina BAZNAS Daerah Terbaik merupakan penghargaan BAZNAS kepada kepala daerah atas perhatian dan dukungan dalam bentuk kebijakan, dana operasional, dan
Penghargaan tersebut diberikan kepada Gubernur Sumatera Barat, Gubernur Sumatera Selatan, Bupati Tanah Datar, Bupati Solok Selatan, Bupati Sijunjung, Bupati Agam, Bupati Pesisir Selatan, Bupati Padang Pariaman, Bupati Lima Puluh Kota, Walikota Prabumulih, Bupati Oku Timur, Bupati Gresik, Walikota Mojokerto, Bupati Siak Sri Inderapura, dan Bupati Pasaman Barat. Baznas Award diserahkan oleh Menag disaksikan Ketua Umum Baznas, Didin Hafidhudidin Hadir dalam Pembukaan Rakernas Baznas tersebut, Keluarga Besar Baznas Pusat, Provinsi dan Kabupaten Kota, para kepala daerah peraih Baznas Award. Hadir pula beberapa pejabat Kemenag terkait, yakni Dirjen Bimas Islam Machasin dan jajarannya.
enghargaan kepada BAZNAS provinsi dan BAZNAS kabupaten/kota diberikan untuk kategori Pelaksanaan Program Zakat Community Development dan Penggunaan Sistem Informasi Mana jemen BAZNAS. Indikator penilaian atas Pelaksanaan Program Zakat Community Development Terbaik mencakup Perencanaan, Pelak sanaan, Pelaporan, Kemanfaatan, dan kesinambungan Program.
Testimoni
Prof. DR. H. Aflatun Muchtar, MA | Ketua Umum Baznas Provinsi Sumatera Selatan Dengan adanya penghargaan dari BAZNAS Pusat terhadap BAZNAS Daerah yang telah berhasil dalam mengimplementasikan aplikasi SIMBA diharapkan dapat menjadi motivasi bagi BAZNAS yang ada di daerah lain serta BAZNAS Daerah dapat mengimplementasikan aplikasi ini dengan efektif dan efisien. Diharapkan juga agar kiranya masing-masing kepala daerah dapat mendorong serta memajukan BAZNAS dalam rangka membantu pemerintah dalam penanggulangan kemiskinan dalam rangka optimalisasi peran BAZNAS. H.M. Roem Arbain, BSc. | Ketua BAZNAS Kota Balikpapan Zakat Award 2015 yang telah kami terima tentu akan memacu kinerja semakin lebih baik, dengan harapan zakat diarahkan sebagai instrumen untuk membangun taraf kehidupan umat dengan berbagai program pemberdayaan. K.H. Arif Ramdani | Ketua BAZNAS Provinsi Jawa Barat Zakat Award membangkitkan motivasi kami untuk terus berkarya memuliakan kaum dhuafa. Zakat Berdaya, Jawa Barat Sejahtera.
Sya'ban-Ramadhan 1436 H
25
Program Baznas
Semangat Berzakat PNS Tinggi
Dalam upaya meningkatkan kesadaran berzakat para pegawai negeri sipil (PNS), BAZNAS terus giat melakukan sosialisasi implementasi Inpres Zakat No.3/2014 ke berbagai kementerian dan lembaga negara melalui kerja sama dengan Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK). Sambutan dari kementerian dan lembaga negara atas sosialisasi implementasi Inpres Zakat No.3/2014 tersebut cukup antusias. Ini terlihat, antara lain, pada acara Rapat Koordinasi Hasil Pelaksanaan Inpres Zakat No.3/2014 itu di Kantor Kemenko PMK, 13 Mei yang dipimpin Asdep Urusan Kerukunan dan Pemberdayaan Umat Beragama, Iwan Eka Setiawan . Pada acara itu dihadirkan Mabes TNI yang telah melaksanakan Inpres itu. Atas keberhasilan Mabes TNI melaksanakan Inpres Zakat No.3/2014 tersebut, yakni dengan telah dibentuknya unit pengumpulan zakat (UPZ) Mabes TNI dan telah berhasil mengumpulkan zakat PNS sebesar Rp1.365.281.532 (1 Oktober
26
Mei-Juni 2015 M
s/d April 2015), sejumlah lembaga/ kementerian yang hadir pada acara Rakor itu, antara lain, Perpustakaan Nasional tertarik untuk diadakannya sosialisasi Inpres Zakat No.3/2014 di lembaganya. “Kami ingin mengundang BAZNAS untuk mengadakan sosialisasi di Perpustakaan Nasional, tapi kami tidak tahu cara mengundangnya bagaimana?” kata Supriyo, per wakilan dari Perpustakaan Nasional. Menjawab pertanyaan itu, Kepala Divisi Penghimpunan dan Komunikasi Lembaga BAZNAS, Hermin R. Rachim menyampaikan alamat yang bisa dihubungi, yakni Email: budi.
[email protected] atau Kantor BAZNAS Jl. Kebon Sirih Raya No.57 Jakarta Pusat.
Sementara, Kementerian Perhubu ngan menyatakan bahwa memang sosialisasi Inpres Zakat ini harus segera diadakan di kementeriannya karena zakat itu penting. Dia menyarankan agar dibuatkan aturan yang tegas seperti pajak. “Kita tidak perlu lagi banyak berdebat tentang zakat. Kalau debat terus tidak akan jalan-jalan. Buat saja aturan yang tegas, misalnya, PNS golongan IV dipotong sekian untuk zakat,” kata perwakilan dari Kementerian Perhubungan. Kolonel CAJ DR. Mardi Siswoyo, Ketua UPZ Mabes TNI, saat ditanya oleh perwakilan dari Badan Narkotik Nasional (BNN) tentang kiat-kiat melaksanakan Inpres ini, menjelaskan bahwa yang terpenting adalah ke teladanan, yaitu pimpinan lembaga harus yang pertama melaksanakan zakat. “Ya, memang jangan terlalu banyak perdebatan, laksanakan saja. Lakukan sosialisasi dan bersabarlah ketika ada masalah,”katanya mem beri kiat-kiat.
Sya'ban-Ramadhan 1436 H
27
Program Baznas Daerah
117 KK Mulai Nikmati Manfaat ZCD BAZNAS
peradaban zakat, dengan dukungan luar biasa dari pemimpinnya. Program tersebut mengubah pola penyaluran zakat di wilayah Sumatera Barat dari yang semula lebih kepada penyaluran zakat konsumtif, ke penyaluran zakat produktif.
Program ZCD kembali diluncurkan di Kabupaten Padang Pariaman. Warga setempat yang mayoritas petani mendapat suntikan dana zakat untuk mengoptimalisasi hasil panen mereka. Dalam peluncuran program ZCD, dana zakat sebesar Rp250 juta diluncurkan kepada 117 Kepala Keluarga (KK). Dana tersebut merupakan sharing antara BAZNAS Pusat, BAZNAS Provinsi Sumatera Barat dan BAZNAS Kabupaten Pariaman sesuai dengan konsep sinergi dalam program nasional ini. “Program ZCD membangun masyarakat secara komprehensif melalui empat pendekatan ,yaitu ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan keagamaan. Program yang dibuat memiliki efek yang luas sebab kita
memberikan kail, bukan hanya ikan,” ucap Ketua Umum BAZNAS Didin Hafidhuddin. Dana yang diserahkan tersebut berwujud mesin perontok padi, mesin pengolah ubi kayu, kambing, dan itik. Dengan program ini, warga Padang Pariaman mulai menikmati manfaatnya. Didin berharap, Kabupaten Padang Pariaman dapat menjadi model
Gubernur Sumut Pujo Nugroho:
Manfaatkan Masjid untuk Bekal Imtak Badan Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menyalurkan infak jamaah haji dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Muslim di lingkungan provinsi tersebut untuk membangun masjid di lima kabupaten. 28
Mei-Juni 2015 M
Bupati Padang Pariaman, Dr. Ali Mukhi berharap Program ZCD dapat menyejahterakan mustahik. “Alhamdulillah, Padang Pariaman dapat mulai melaksanakan program ini. Harapan saya dengan dibagikannya 60 ekor kambing dan 200 ekor itik tahun depan hasilnya dapat berlipat sehingga mustahik penerima manfaat program ini dapat menjadi muzaki,” katanya.
Menurut Ketua BAZNAS Provinsi Sumatera Utara, Amansyah, pembangunan masjid itu merupakan bagian dari program unggulan BAZNAS Sumut, yaitu “Sumut Takwa“. “Kelima masjid tersebut berlokasi di Kabupaten Nias Barat, Tapanuli Utara, Samosir, Dairi dan Nias Utara,” Amansyah menjelaskan. Masjid Agung Al-Uswah, salah satu masjid yang kini pembangunannya
Program Baznas Daerah masih berlangsung terletak di Desa Tetesua, Kecamatan Sirombu, Nias Barat. Pembangunan Masjid Agung Al Uswah yang biaya pembangunannya mencapai Rp 350 juta tersebut diawali oleh Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho. Gubernur meletakkan batu pertama didampingi jajaran pejabat Pemerintah Provinsi Sumut. Dalam sambutannya, Gatot mengajak para orang tua membekali anakanaknya dengan Imtak (iman dan takwa) serta Iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi). Untuk memenuhi bekal Imtak, masjid dan madrasah diharapkan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya. “Kalau kita ingin mencapai dunia, harus dengan ilmu, dan bila kita
ingin mencapai kebahagiaan akhirat juga dengan ilmu.Apabila kita ingin mencapai kedua-duanya, dunia dan akhirat juga dengan ilmu. Apabila
Wakil Bupati Gresik Moh. Qosim:
Bersihkan Harta dengan Berzakat
Tak seperti biasanya, Kantor Desa Kepatihan Kecamatan Menganti sudah ramai dikunjungi warga Desa Kepatihan dan sekitarnya pada pk 7.30 pagi (Kamis 11/6). Sekitar 800 orang warga antusias mengikuti berbagai program yang digelar BAZNAS Kabuten Gresik, yaitu
Gresik Sehat, Gresik Cerdas, dan Gresik Berdaya. Program Gresik Sehat bekerja sama dengan Rumah Sehat BAZNAS Sidoarjo berupa pengobatan gratis. Total peserta pengobatan gratis sekitar 300 orang. Program Gresik
keluarga-keluarga di Nias punya prinsip seperti itu, Insya Allah daerah ini akan maju,“ katanya.
Cerdas berupa beasiswa kepada 354 orang siswa, SD Rp300 ribu setiap siswa, SMP Rp 400 ribu setiap siswa, dan SMA Rp 500 ribu setiap siswa dengan total anggaran Rp137.300.000 serta berupa tas dan buku tulis dari Bank Jatim. Sedangkan, Gresik Berdaya berupa bantuan modal dan ternak kepada 160 Kepala Keluarga (KK) dengan total anggaran Rp776.643.000. Dalam sambutannya, Ketua Umum BAZNAS Gresik, yang juga wakil Bupati Gresik, Moh. Qosim mengajak masyarakat untuk menjaga kesehatan dengan menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan diri sendiri. Masyarakat juga diajak untuk membersihkan hartanya dengan mengeluarkan zaka karena harta yang bersih akan mendatangkan berkah, dan membantu meringankan beban masyarakat kurang mampu. Usai sambutan, Qosim didampingi para pengurus BAZNAS Kabupaten Gresik dan Jajaran Muspika Kec. Menganti memberikan sembako kepada 22 orang KK dhuafa’ dan janda miskin. Sya'ban-Ramadhan 1436 H
29
baznas.or.id
AGENDA RAMADHAN BAZNAS 1436 H ACARA
WAKTU
TEMPAT
Tarhib Ramadhan : Kebon Sirih Festival Bukber Tokoh Nasional ICMI-BAZNAS Penandatanganan MOU Donasi Pelanggan dengan Muslimarket.com
13 Juni 2015 22 Juni 2015 24 Juni 2015
Sepanjang Kebon Sirih Kediaman Pak Sugiharto
Serah Terima Zakat Perusahaan Reindo Rp. 511.153.937 serta Bukber Serah Terima Zakat Perusahaan Nasional Re Rp. 575.000.000 serta Bukber Bukber 500 Yatim dan Dhuafa
26 Juni 2015
Kantor Reindo, Cikini
26 Juni 2015
Kantor Nasional Re
28 Juni 2015 28 Juni-2 Juli 2015 1 Juli 2015 2 Juli 2015 3 Juli 2015
Ahbabullah Center, Bogor Ahbabullah Center dan Kapal Perang TNI Grand Indonesia Plaza Semanggi Plaza Semanggi
3-4 Juli 2015
Purwakarta dan Bandung
9-10 Juli 2015 13 Juli 2015 14 Juli 2015 15-16 Juli 2015
-
Jambore Yatim Nusantara Buka Puasa Yatim dan Dhuafa Buka Puasa Yatim dan Dhuafa Sahur On The Road Bersama Gathering Pengusaha Haji dan Umroh bersama Amphuri Santunan 2015 Yatim & Dhuafa Metro tv Buka Puasa Artis Bersama rtv-BAZNAS Mudik Gratis BAZNAS Hari Zakat Nasional Berbagi Ceria
KANTOR PUSAT: Jl. Kebon Sirih Raya No. 57 Jakarta Pusat 10340 Tlp. +62 21 3904555 Fax. +62 21 3913777
30
badanamilzakat
Mei-Juni 2015 M
www.baznas.or.id
@baznasindonesia
Sya'ban-Ramadhan 1436 H
31
Inspirasi
dr. Eulis Wulantari, M.Epid
Zakat Teramkan Jiwa
Menjelang saat-saat terakhir hidupnya, seorang ayah memanggil putrinya dan ia menyampaikan pesan terakhirnya dengan kalimat terbata-bata. “Nung, kalau kamu mau hidup senang dan banyak rezeki, kamu harus banyak bersedekah membantu kepada sesama”.
P
esan pamungkas itu begitu menghunjam ke dalam sanubari anaknya, bahkan masuk ke alam bawah sadarnya, sehingga anaknya itu berkali-kali bermimpi tentang pesan itu. Maka, ia pun kemudian melaksanakan pesan ayahnya itu. Dan, kini ia menjadi orang yang suka berbagi dan banyak rezeki. Yang dipanggil dengan nama panggilan Nung saat seorang ayah menghembuskan napas terakhirnya pada 1982 itu adalah Nur Subardiah (56), pemilik 10 tempat usaha penyewaan tenda dan alat-alat pesta.
32
Mei-Juni 2015 M
“Pesan itulah yang mendorong saya senang berbagi. Berbagi bagi saya merupakan kebutuhan,”katanya kepada Zakat di rumahnya di Jl. Murda’i, Cempaka Putih, Jakarta, beberapa waktu lalu. Menurut Nur, usaha tenda adalah usaha yang dulu ditekuni suaminya, sedangkan dia adalah seorang guru Matematika SMAN 6 Jakarta. Sepeninggal suaminya pada 2011, ia berpikir untuk meneruskan usaha tenda itu. Maka, pada 2013 ia pun mengajukan pensiun dini.
Alumni Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Jakarta itu bersyukur, usaha tenda yang kemudian dijalankan dan dibantu ketiga anaknya berjalan relatif lancar dengan pendapatan usaha yang cukup sehingga ia terus bisa berbagi. Setiap Lebaran ia berbagi atau berzakat langsung kepada tetangga dan saudara-saudaranya di Jakarta dan kampung halamannya, Kebumen. Bahkan, ia pun mampu membangun masjid di kampung halamannya itu. Ketiga anaknya yang masing-masing mengurus tiga usaha tenda itu adalah Danus Bekti (36), alumni Fakultas Ekonomi (FE) Trisakti, dengan nama usaha Tenda Danus; Hartadi Saleh (35), alumni FE Trisakti, dengan nama usaha Tenda Hartadi; dan Tri Leksono (31), alumni Fakultas
Hukum Trisakti dengan nama usaha Tenda Tri. Rasa syukurnya bertambah-tambah karena salah seorang anaknya, yaitu Tri mengingatkan dia tentang pentingnya berzakat lewat badan amil, yaitu BAZNAS. Ia mulai berzakat (usaha dan pribadi) ke BAZNAS pada 2014 sebesar Rp190.832.000. Lalu, zakatnya meningkat menjadi Rp301.187.500 pada 2015. Tri tertarik berzakat ke lembaga setelah melihat spanduk yang mengajak berzakat dari berbagai lembaga pada 2012. Lalu, ia mencari informasinya dari website.”Setelah saya pelajari, saya merasa BAZNAS yang lebih baik. Maka, saya memutuskan berzakat ke BAZNAS melalui rekening, belum langsung ke konter BAZNAS,” ceritanya. Dua tahun kemudian, Tri langsung datang ke konter BAZNAS di Jl. Kebon Sirih Dari BAZNAS inilah Tri mendapat pencerahan tentang pentingnya berzakat lewat lembaga. “Saya jelaskan ke ibu bahwa zakat itu memang harus melalui lembaga amil. Lalu, saya minta ibu membaca majalah Zakat yang diberi petugas konter. Maka, ibu terpanggil untuk berzakat ke BAZNAS,” paparnya.
lancar. Kadang hambatan juga datang. Misalnya, pada 2014 lalu, tujuh orang karyawan Tenda Tri yang sudah terampil bekerja termasuk ordernya dibajak oleh pesaing. “Kompetitor itu dulu bekas kepala cabang usaha tenda saya. Dia tahu persis siapa pelanggan yang loyal dan siapa yang angkanya besar. Wah, nominal yang diambil pesaing itu besar sekali,” ujar Notaris jebolan Universitas Indonesia (UI) itu. Menghadapi hal itu tentu Tri kecewa. Ia jengkel karena pesaing bersaing dengan tidak sehat. Tadinya dia mau melawan dengan tidak sehat juga. Tapi itu tidak ia lakukan. Ia tetap tenang dan menyerahkan kepada Allah yang mengatur rezekinya. “Dengan berzakat, saya diberikan ketenangan, seakan saya punya pelindung, yaitu Allah. Alhamdulillah, karyawan saya yang lainnya tak terpengaruh pindah ke pesaing,” katanya Menghadapi masalah itu, Ibu Nur juga diberi ketenangan sehingga ia mendapat jalan keluar agar karyawannya bisa balik lagi bekerja, tidak tergoda rayuan karyawannya
yang pindah. Mereka biasanya bertemu saat Lebaran di kampung halaman Bu Nur. “Saya bikin kebijakan. Pertama, siapa yang datang tepat waktu kerja kembali ke Jakarta akan diberi uang tips. Kedua, bagi yang membawa teman untuk bekerja, saya beri bonus lagi” katanya. Langkah ini berhasil mengembalikan karyawan seperti yang diceritakan Tri. Tri mengakui bahwa sebelum berzakat dirinya selalu grasa-grusu dalam menghadapi masalah. Dia khawatir sekali target usahanya tak tercapai bila karyawan dan ordernya berkurang. Tapi setelah berzakat, katanya, tidak lagi gelisah memikirkan rezekinya diambil orang lain. Tri mencontohkan tentang kejadian yang menunjukkan bahwa dirinya harus tenang dalam mengejar rezeki. “Yang paling kentara setelah Lebaran lalu. Saya kan enggak nongkrongin telepon untuk mendapatkan order, tapi ternyata pas saya datang, order pada datang, di minggu pertama dan omzetnya di luar dugaan. Ini mungkin, berkahnya zakat,” kata ayah dari tiga orang anak itu.
Nur dan putranya, Tri, berharap, BAZNAS bisa lebih amanah dan meluaskan jangkauan pendistribusian zakatnya sehingga banyak dhuafa di berbagai daerah bisa terbantu. “Ini musim kering, saya melihat di televisi, banyak daerah yang kekeringan. Mudah-mudahan BAZNAS bisa membangunkan sarana air bersih di daerah yang kekurangan air,” jelas Ibu Nur. Tenteram Dengan berzakat yang relatif besar bukan berarti usaha tenda ini selalu
Sya'ban-Ramadhan 1436 H
33
Opini
Solusi Terbaik Mengubah Nasib Orang Miskin
S
ETIDAKNYA ada tiga penyebab tidak efektifnya berbagai aktivitas kebaikan sepanjang bulan Rama dhan. Pertama, tidak terpecahkannya akar masalah kemiskinan yaitu kurang pendidikan dan tidak memiliki kepakaran (keahlian). Kedua,
34
masyarakat
masih
Mei-Juni 2015 M
me
miliki budaya kemiskinan dan keter gantungan. Semakin ramai yang memberi bantuan semakin mau menjadi pengemis dan tergantung pada pemberi bantuan. Ketiga, adanya budaya mum pungisme pada masyarakat yakni budaya memanfaatkan momen. Bulan
Dalam rangka syiar Islam, kita patut bersyukur dan menyambut segala bentuk aktivitas kebaikan, baik sahur bersama, sahur on the road, buka puasa bersama, tarawih bersama maupun berbagai bentuk karitas lain yang marak dilakukan pada setiap bulan puasa. Akan tetapi aktivitas kepedulian kepada kaum yang lemah belum mampu mengatasi kemiskinan di negara kita.
Ramadhan dimanfaatkan masyarakat miskin untuk mengemis. Sementara mereka yang memiliki kemampuan ekonomi memanfaatkan bulan puasa untuk meraih sebanyak-banyaknya pahala dengan bersedekah. Amat disayangkan kepedulian mereka kepada orang-orang miskin
Untuk menanggulangi kemiskinan yang masih sangat besar jumlahnya di Indonesia, tidak mungkin berhasil kalau tidak ada sinergitas antara pemerintah dan masyarakat. tidak bersinergi dan tidak menyasar pada pemecahan akar masalah orang-orang miskin.
Solusi Terbaik Lalu bagaimana sebenarnya solusi terbaik untuk mengubah nasib saudara-saudara kita yang kurang mampu? Pertama, semakin meningkatkan kesadaran untuk berzakat, berinfak dan bersedekah agar semakin meningkat pula jumlah dana untuk memberi kepedulian kepada orangorang miskin secara terprogram. Ini penting, supaya bisa dilakukan upaya-upaya pemberdayaan dan pemecahan akar masalah kemiskinan yaitu kebodohan dan nirkeahlian. Kedua, memotong lingkaran ke miskinan dengan program anak asuh, yaitu memberi beasiswa kepada anak-anak miskin untuk belajar di daerah lain dan di luar negeri. Ketiga, mewujudkan dalam kenyataan "satu kekuarga miskin satu sarjana".
dana yang cukup besar, tetapi hasilnya belum mampu meminimalkan apalagi mengentaskan orang miskin di Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) me nyebutkan jumlah penduduk miskin di Indonesia sebanyak 27,17 juta jiwa. Jika setiap keluarga miskin dihuni 5 orang, maka di Indonesia setidaknya terdapat 5.54 juta keluarga miskin. Jika ingin memotong lingkaran ke miskinan dengan program satu keluarga miskin satu sarjana, maka diperlukan sinergitas antara pemerintah, masyarakat dan tentu saja badan amil zakat.
Partisipasi Masyarakat Dengan masih besarnya jumlah penduduk miskin di Indonesia, tentunya tidak bisa hanya mengandalkan peran pemerintah saja. Diperlukan keikutsertaan masyarakat untuk bergotong-royong menanggulangi kemiskinan secara bersinergi.
Untuk menanggulangi kemiskinan yang masih sangat besar jumlahnya di Indonesia, tidak mungkin berhasil kalau tidak ada sinergitas antara pemerintah dan masyarakat. Selain itu, diperlukan pula sinergi antara sesama masyarakat terutama mereka yang kaya dan yang mempunyai kedudukan.
Cara mewujudkan sinergi kebaikan ini sebenarnya tidaklah sulit. Per tama, setiap orang Islam yang kaya dan memiliki kemampuan, wajib mengeluarkan Zakat, Infak dan Sedekah (zis) secara teratur sesuai syariat Islam. Mereka yang kurang mampu, setidaknya sekali dalam setahun mengeluarkan zakat fitrah dan setiap memperoleh penghasilan mengeluarkan zakat 2,5 persen.
Pemerintah melalui APBN dan APBD sebenarnya telah menggelontorkan
Kedua, supaya zakat, infak dan sedekah yang dikeluarkan bisa di
Pentingnya Sinergi
Dr. Musni Umar, Ph.D Sosiolog, Wakil Rektor Universitas Ibnu Chaldun Jakarta
kelola secara profesional dan mempunyai tujuan yang jelas untuk mengentaskan orang-orang miskin melalui jalur pendidikan dan pem berdayaan ekonomi, maka zakat, infak dan sedekah sejatinya diserahkan kepada lembaga pengelola zakat profesional yakni BAZNAS. Ketiga, sesuai syariat Islam, pe nerima zakat tidak hanya individu, tetapi semua kegiatan usaha yang menghasilkan. Zakat harta ini sa ngat penting dimasyarakatkan dan diimplementasikan seluasnya untuk meningkatkan jumlah perolehan dana supaya semakin besar jumlah keluarga miskin yang diberdayakan. Keempat, ulama, umara, politisi, usahawan, dunia pendidikan dan media harus bergotong royong dan bekerja bersama memasyarakatkan dan mengimplementasikan zakat, infak dan sedekah sebagai sarana partisipasi masyarakat untuk mema jukan dan memberdayakan orangorang miskin. Dengan melakukan hal-hal tersebut, maka berbagai karitas yang marak di bulan Ramadhan mampu meme cahkan persoalan yang dihadapi orang-orang miskin.
Sya'ban-Ramadhan 1436 H
35
Dunia Zakat
Longgarkan Beban Pajak Bag Para Pembayar Zakat
36
Mei-Juni 2015 M
Yordania menjadi Negara Islam yang mengatur zakat dalam bingkai undangundang (UU). Mereka pun memiliki Zakat Fund yang tak ubahnya merupakan BAZNAS-nya Yordania yang dikelola pemerintah setempat.
Panorama of Amman, Jordan
Meskipun telah mengatur mengenai perzakatan saat itu, undang-undang itu masih terbatas hanya mengatur pemungutan zakat pada binatang ternak, tanah, serta barang berharga. Keluarnya perundang-undangan ter sebut bisa dibilang prestasi. Sebab, Yordania menjadi Negara Islam pertama yang mengatur zakat dalam bingkai perundang-undangan. Seiring dengan berjalannya waktu, peraturan yang telah diterbitkan itu mengalami sejumlah pembenahan. Pada 1953, perundang-undangan zakat dihapus dan diganti dengan pajak layanan sosial. Sebenarnya undang-undang ini lebih mengatur pada pajak pendapatan dan didesain untuk menolong mereka yang membutuhkan Hingga akhirnya pada 1978 kembali mengemuka penyusunan undangundang yang secara khusus mengatur zakat. Sejak saat itu terbentuklah badan pengumpul zakat dengan sebutan Zakat Fund. Lembaga ini yang selanjutnya mengelola penerimaan zakat. Dari lembaga ini turut dimungkinkan bagi para muzaki (yang membayar zakatnya) mendapatkan pengurangan pada pajak penghasilannya. Di tingkat daerah, Zakat Fund ini berkembang dengan terbentuknya direktorat zakat yang tersebar di masing-masing ibu kota provinsi. Di samping itu, terbentuk pula kurang lebih 43 Komite Voluntary Zakat yang sekaligus mencakup para ahli syariah. Meskipun bekerja secara independen, lembaga zakat Yordania inilah yang bertugas langsung di bawah arahan Kementerian Awqaf. Terkait dengan hak dan kewajiban, badan zakat Yordania ini memiliki, antara lain, kewenangan untuk menyusun aturannya sendiri guna
Masjid Raja Abdullah di Amman, Yordania
mendukung gerak langkah mereka dalam mengelola zakat. Sementara itu, fokus garapan dari Zakat Fund ini, di antaranya, mengajak sebanyak mungkin para muzaki untuk mau berzakat; menjalin berbagai kerja sama yang mendukung baik di dalam maupun di luar negeri; serta tak ketinggalan pula untuk menyusun laporan yang transparan dan akuntabel.
Mengutip catatan pengelolaan zakat pada 2010 lalu, di negara yang beribu kota di Amman itu zakat yang berhasil dihimpun oleh masing-masing lajnah (panitia zakat) rata rata JD 20.000 hingga JD 30.000. Sedangkan, nilai total zakat yang berhasil dihimpun untuk setahunnya menembus angka JD 200.000.000 atau sekitar Rp2,7 triliun. Dan didistribusikan kepada sekitar 750 kepala keluarga mustahik.
Berbicara tentang pengelolaan zakat di kerajaan yang dipimpin raja Abdullah II saat ini, Zakat Fund atau Shunduq memiliki sekitar 200 lajnah atau panitia zakat. Dari sejumlah panitia itu, masing-masing di antaranya terdiri dari 15 orang relawan zakat. Para petugas inilah yang nanti akan menghimpun zakat dan memantau kondisi masyarakat mendirikan proyek maupun kegiatan lainnya yang dibutuhkan. Menariknya, para relawan ini bekerja secara sukarela atau tidak digaji karena mereka merupakan orangorang yang mampu secara finansial. Meski begitu, ada beberapa pengecualian, yaitu bagi pegawai yang memang bekerja full time, seperti sekretaris, ada sejumlah gaji yang diberikan.
Ide menarik dalam dunia zakat yang berlangsung di Yordania, di antaranya, mereka yang menjadi muzaki potensial secara khusus dapat menyalurkan zakatnya secara langsung kepada penerima (mustahik) tertentu. Namun, hal ini harus berdasar pada persetujuan dan evaluasi dari lembaga zakat setempat terlebih dahulu. Selain itu, muzaki juga akan menikmati manfaat kelonggaran beban pajak karena telah turut menyalurkan zakatnya. Hal lain yang menarik adalah sepuluh persen dari cadangan dana zakat di sana disalurkan bagi para mustahik secara berkala yang diarahkan, antara lain, untuk kebutuhan infrastruktur tempat tinggal maupun pelayanan jasa lain bagi mustahik.
Sya'ban-Ramadhan 1436 H
37
Inspirasi baznas.or.id
Sekarang, menunaikan Zakat dekat dengan kantor Anda Jadwal Konter Zakat No
Nama Konter
Tanggal
Lokasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Plaza Senayan Metro TV Energy Building Kemenkeu Kemendikbud Pondok Indah Mall Indofood Tower Kantor Pusat Antam Grand Indonesia Plaza Semanggi Ratu Plaza KPP Kalibata Mall Kelapa Gading PHE Tower Metropolitan Mall Bandara Soekarno Hatta IDX
17 Juni - 16 Juli 2015 17 Juni - 16 Juli 2015 17 Juni - 16 Juli 2015 17 Juni - 16 Juli 2015 17 Juni - 16 Juli 2015 3 Juli - 16 Juli 2015 17 Juni - 16 Juli 2015 17 Juni - 16 Juli 2015 17 Juni - 19 Juli 2015 17 Juni - 16 Juli 2015 6 Juli - 15 Juli 2015 17 Juni - 16 Juli 2015 29 Juni - 16 Juli 2015 17 Juni - 16 Juli 2015 18 Juni - 16 Juli 2015 17 Juni - 16 Juli 2015 30 Juni - 16 Juli 2015
Wing Kanan Lobby Mall Lobby Karyawan Metro TV Masjid Yusuf Energy Building Lobby Gedung Juanda II Masjid Baituttolibin Kemendikbud North Sky Walk Lt II Lobby Utama Indofood Tower Masjid Nurul Iman PT Antam Railing Shinta Depan Gramedia Lt III Lobby Barat (Depan Starbuck) Lobby Utama Ratu Plaza Masjid Salahuddin KPP Kalibata Lantai III Foodcourt Mall Kelapa Gading Lobby Utama PHE Tower Bridge Mall Lt III Terminal I Soekarno Hatta Tower II Lantai II Bursa Efek Indonesia
Dapat juga melalui BIZZAKAT yang beroperasi di jakarta Jadwal BIZZAKAT No 1 2 3 4 5 6 7 8
38
Tanggal
Lokasi Bizzakat
Alamat
17-19 Juni 2015 22-24 Juni 2015 25-26 Juni 2015 29-30 Juni 2015 1-3 Juli 2015 6-8 Juli 2015 9-10 Juli 2015 13-15 Juli 2015
Rumah Sakit Jantung Harapan Kita Perum Jamkrindo PT Adhi Karya (Persero) Tbk Jalan Sabang Mahkamah Agung RI Kejaksaan Agung RI PT Hutama Karya (Persero) PT Pembangunan Perumahan
JL. Letjen S. Parman, Kavling 87, Slipi, Jakarta Barat, 11420 Jl. Angksa Blok B9 Kav 9, kemayoran Jl. Raya Pasar Minggu KM. 18 Jl. H. Agus Salim No 20 Menteng Jl. Medan Merdeka Utara No 9-13 Jakarta 10110 Jl. Sultan Hasanuddin No. 1 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Jl. Letjen Haryono MT Kav.No. 8 Cawang Jl. Letjend TB Simatupang No. 57
badanamilzakat Mei-Juni 2015 M
www.baznas.or.id
@baznasindonesia
Tanya Jawab Zakat
Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin, M.Sc Ketua Umum BAZNAS
Zakat Fitrah Plus
Bolehkah memberi zakat fitrah sekaligus dengan memberikan lauk pauknya? Bagaimana aturannya? Tubagus Yamin, Ciputat
Yang wajib dikeluarkan untuk zakat fitrah adalah satu sha dari makanan pokok sehari-hari penduduk suatu negeri/daerah, seperti gandum, beras, dan sagu. Satu sha sama dengan 2,5 kg (beras, misalnya). Ketentuan ini, antara lain, berdasarkan, hadits shahih riwayat Imam Ahmad, Bukhari, Muslim, dan Nasai dari Umar bahwa Rasulullah SAW telah mewajibkan membayar
zakat fitrah satu sha kurma atau sha gandum kepada hamba sahaya, orang yang merdeka, laki-laki, perempuan, anak-anak, dan orang dewasa dari kaum Muslim. Jika Anda menambahnya dengan lauk pauk, misalnya, tentu tambahan
itu adalah suatu perbuatan terpuji. Hal ini dianalogikan pada kewajiban fidyah puasa pada bulan Ramadhan sebesar satu mud (1 liter) setiap hari yang diberikan kepada fakir miskin, tetapi jika dilebihkan atas dasar kerelaan hati maka akan baik sekali. Ini seperti firman-Nya dalam QS Al-Baqarah:184, yang artinya:.. Barang siapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan (melebihkan dari kadar wajib) maka itulah yang lebih baik baginya…”
merencanakan menjual tanah warisan tersebut, bolehkah zakatnya dikeluarkan setelah tanahnya terjual? Dan berapa besar zakatnya?
Tanah Warisan
Kami mendapatkan warisan dalam bentuk tanah kebun seluas 2.000 meter persegi. Apakah kami harus mengeluarkan zakat atas warisan tersebut, sedangkan kebunnya tidak menghasilkan dan kami tidak mempunyai uang tunai yang cukup? Kami
Muchtar Effendi, Jakarta
Tanah/kebun dikeluarkan zakatnya apabila menghasilkan (misalnya panen) atau dijual maupun disewakan. Zakat yang dikeluarkan adalah sebesar 2,5 persen. Jika panen tanaman, zakatnya sebesar 5 persen atau 10 persen. Wallahu alam bish-shawab. Sya'ban-Ramadhan 1436 H
39
Tanya Jawab Agama
Dr. Ahmad Alim, M.A Alumnus Program Kaderisasi 1000 Ulama BAZNAS
Hukum Makan Sahur Saat Berhadas Besar Assalamualaikum Wr.Wb, Ada yang berpendapat bahwa dalam keadaan punya hadas besar dan ia belum mandi wajib, makruh makan dan minum, termasuk makan minum waktu sahur. Nah, bolehkah seseorang menunda mandi wajib (junub) hingga terbit fajar? Lalu, bagi wanita yang baru selesai haid dan nifas, apakah boleh menunda mandi haid dan nifasnya hingga terbit fajar? Terimakasih.
pula jika ia ingin tidur kembali dan menunda mandinya sampai terbitnya fajar, atau wanita yang baru selesai haid atau nifas yang ingin menunda mandi wajibnya sampai terbitnya fajar, maka disunahkan pula untuk membasuh kemaluannya dan berwudhu terlebih dahulu. Jika ia tidak melakukan hal itu, berarti telah meninggalkan yang lebih utama, bahkan dalam pandangan ulama Syafi’iyyah ia terjatuh dalam perkara yang makruh. Hal itu berdasarkan hadist-hadist berikut ini :
Adi Jumadi, Jakarta Bapak Adi Jumadi yang semoga selalu dalam lindungan Allah SWT. Orang yang junub yang belum mandi, maka ketika ia hendak makan, minum, sahur, menggauli kembali istrinya, disunahkan untuk membasuh kemaluannya dan berwudhu terlebih dahulu. Demikian
40
Mei-Juni 2015 M
Dari Ibn Umar, Ia berkata bahwa Umar bin Khatthab pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, “Apakah salah seorang di antara kami boleh tidur dalam keadan junub? Beliau menjawab, “Ya boleh, jika kalian berwudhu terlebih dahulu, maka tidurlah walaupun dalam keadaan junub”. (HR Bukhari)
Dari A’isyah radhiyallahu anha berkata, “ Adalah Nabi SAW jika hendak tidur, dan beliau dalam keadaan junub, maka terlebih dahulu beliau membasuh kemaluannya dan berwudhu sebagaimana wudhu untuk shalat. (HR Buhari) Dari A’isyah radhiyallahu anha berkata, “ Adalah Nabi SAW jika dalam keadaan junub, dan hendak makan atau tidur, maka terlebih dahulu beliau membasuh kemaluannya dan berwudhu sebagaimana wudhu untuk shalat. (HR Muslim) Hikmah disunahkan wudhu bagi orang yang junub adalah sebagaimana uraian berikut : 1. Malaikat tidak akan mendekati orang yang junub sampai ia mandi atau berwudhu (HR Thabrani) 2. Wudhu bagi orang yang junub adalah separuh dari mandi jinabah, sebagaimana hadits riwayat Syadad bin Auf. 3. Jika orang yang tidur dalam keadaan berwudhu kemudian ia meninggal dunia, ia meninggal dalam keadaan fitrah. 4. Dari sisi medis, lebih terjaga kebersihan dan baik untuk kesehatan.
Tanya Jawab Kesehatan
Olahraga yang Tepat bagi Bunda Menyusui
Saya ibu rumah tangga yang selama ini banyak melakukan aktivitas olahraga. Nah untuk bulan puasa ini kira-kira jenis olahraga apa ya yang paling tepat buat saya yang masih menyusui anak saya usia 1,5 tahun. Ibu Ratnawati, Jakarta Selatan
dr. Ika Fitriana
Ibu Ratnawati, saya salut ibu tetap mempertahankan gaya hidup sehat dengan berolahraga rutin, bahkan selama berpuasa. Ibu perlu menabung asi dan lebih banyak minum saat sahur karena cairan berkurang saat puasa. Penting bagi ibu memperhatikan apakah bayi mengalami dehidrasi dengan berkurangnya ASI. Selain itu memberikan ASI eksklusif penting untuk memenuhi nutrisi pada anak. Untuk olahraga pilihlah renang atau kegiatan indoor lainnya dengan intensitas ringan dan sedang. Hindari olahraga yang membakar kalori dan butuh oksigen tinggi. Prinsipnya hindari mengeluarkan cairan tubuh berlebih. Segi waktu, pilihlah saat menjelang berbuka.
Tetap Berpuasa bagi Penderita Diabetes
Saya pria usia 48 tahun, saat ini saya menderita diabetes. kira-kira bagaimana agar saya bisa menjalani ibadah puasa dengan baik tanpa menganggu kesehatan saya. Terimakasih
H. Saifuddin Abdullah, Klender, Jakarta Timur
Pak Saifuddin, sebelumnya saya mendukung keinginan Bapak untuk tetap berpuasa meskipun mengidap diabetes. Pada dasarnya berpuasa tidak mengganggu diabetes. Justru bisa membantu mengatur diet yang diinginkan. Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, pastikan dahulu apakah diabetes Bapak terkontrol atau tidak. JIka diabetes terkontrol puasa tidak
menjadi masalah. Perlu diperhatikan juga pengaturan konsumsi obat gula atau insulin suntik serta menjaga diet tidak berlebih. Sebab, pengaturan keduanya berbeda. Kedua, jika diabetes telah terkontrol dengan obat atau insulin, jangan lewatkan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum puasa. Di sana akan diberi masukan apabila kekurangan darah bisa disuplai dari insulin. Selain itu juga dokter akan menyarankan obat yang sesuai serta diet yang pas. Ketiga, pastikan pengidap diabetes dalam keadaan sehat, tidak sedang infeksi atau sakit lain yang cukup berat. Mengapa puasa bisa berbahaya bagi pasien bergula darah tinggi? Pasien yang tidak menkonsumsi insulin selama puasa bisa memaksa tubuh menggunakan cadangan energi lain yang memproduksi asam. Pasien akan sering kencing. Akibatnya darah menjadi asam, dehidrasi, dan gula darah meninggi. Kemudian pasien akan terkena ketosis diabetes militus yang berhaya. Sebaliknya, pasien yang mengkonsumsi insulin ketika puasa bisa berakibat kekurangan gula darah. Akibatnya menjadi lemas, gemetar, dan kehilangan kesadaran. Penting menjaga diabetes agar tetap tenang dalam berpuasa. Sya'ban-Ramadhan 1436 H
41
Bugar
Yuk, Kontrol Kolesterol
Perubahan p o l a makan yang tidak terkontrol selama momen hari raya ternyata dapat menjadi pemicu utama peningkatan kadar kolesterol. “Pola makan yang tak terkontrol dapat menimbulkan masalah baru, khususnya bagi penderita hipertensi, kolesterol dan diabetes,” ungkap ahli gizi dr. Tri Aria Wibowo seperti dikutip viva.co.id. Padahal, tanpa mengonsumsi makanan berkoresterol, tubuh manusia mampu menghasilkan kolesterol. Peneliti Harvard School of Public Health, Walter Willet bahkan menegaskan, sumber kolesterol terpenting yakni tubuh manusia. “Tubuh kita dapat memproduksi sendiri kolesterol dalam jumlah besar,” ucapnya.
42
Mei-Juni 2015 M
Sebagian besar kolesterol diproduksi di liver, terikat oleh lipoprotein bernama LDL (low density lipoprotein) yang kemudian mengirimnya ke sel-sel yang membutuhkannya. LDL sering disebut ‘kolesterol jahat’ karena dalam jumlah banyak LDL akan membangun arteri dan meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Sebaliknya, HDL (high density lipoprotein) juga disebut ‘kolesterol baik’ karena membawa kolesterol dari arteri ke liver. Jadi, sebenarnya kolesterol memang dibutuhkan tubuh sebagai pensintesis asam empedu yang diperlukan untuk proses pencernaan lemak, vitamin D, dan sebagai komponen membran sel sekaligus kunci pembentuk berbagai hormon. Tak hanya itu, kolesterol juga membantu sel saraf menjalankan fungsinya sehingga tercipta harmonisasi koordinasi gerak tubuh dan kemampuan berbicara. Pertanyaannya, langkah apa saja yang perlu diusahakan untuk mengontrol kolesterol dalam darah hingga tingkat kolesterol ‘jahat’ LDL
kurang dari 3 mmol/l (milimoles per liter) dan kolesterol ‘baik’ HDL lebih dari 1 mmol/l?
1. Cek rutin
Pengecekan rutin tingkat kolesterol Anda merupakan langkah pertama dan utama untuk mengonrol kolesterol. Tak hanya tingat LDL dan HDL yang perlu diperhatikan, tetapi juga rasio keduanya.
Langkah ini juga akan memudahkan deteksi kecenderungan reaksi tubuh terhadap kolesterol. Ahli gizi United States Department of Agriculture (USDA) David Klurfeld mengatakan, pada orang yang sensitif terhadap kolesterol, konsumsi makanan berkolesterol akan dengan cepat meningkatkan kolesterol jahat dalam darah.
2. Kurangi Kalori
Dalam penelitian yang dilaporkan American Journal of Clinical Nutrition menyatakan,
mengurangi kalori jauh lebih efektif mengurangi kolesterol jahat dibandingkan dengan diet lemak. Dari sebelas orang pria yang diteliti, pria yang diberi konsumsi diet rendah kalori tak hanya berhasil menurunkan berat badan, tetapi juga meningkatkan kadar kolesterol HDL.
Saat mereka diberi diet lemak dan kalorinya sangat terbatas, berat badan dan kadar kolesterol yang jelek turun semua. “Data ini mengindikasikan bahwa pembatasan kalori merupakan penentu pen ting dalam mengalirkan kon sentrasi kolesterol. Hasil ini memperlihatkan juga, meski pengurangan lemak dan kalori pada diet berhasil mem perbaiki konsentrasi lipid, tapi pengurangan kalori pada diet saja sudah memperkecil risiko penyakit kardiovaskuler,” tulis peneliti dari McGill University di
serta memperbanyak konsumsi kacang almond serta havermut yang kaya akan serat.
Hasil mencengangkan diperlihatkan wartawan BBC, Michael Mosley dalam percobaan diet yang melibatkan Dokter Scott Harding dari Kings College, London. Dengan meniru diet Portfolio yang dikembangkan oleh David AJ Jenkins di Toronto, Mosley mengombinasikan diet kolesterol dengan mengurangi konsumsi daging dan sosis
Studi terbaru di Inggris mencatat, berdiri dua jam sehari dapat mengurangi kadar gula darah sebesar dua persen dan trigliserida sekitar sebelas persen. Laporan penelitian yang tercantum di indiatimes. com itu juga menemukan berdiri juga dapat meningkatkan kadar kolesterol baik. Para peneliti menarik kesimpulan bahwa melakukan aktivitas fisik, seperti berjalan kaki memiliki pengaruh yang sangat baik untuk tubuh. Gerak fisik minimal 30 menit per hari atau 150 menit sepekan merupakan salah satu cara ampuh mengontrol laju kolesterol.
5. Perbanyak konsumsi buah
Buah-buahan sangat baik dikon sumsi oleh tubuh karena memiliki antioksidan alami yang mampu melindungi pembuluh darah serta memiliki beragam senyawa yang mampu menurunkan kadar LDL sekaligus menghambat produksi kolesterol LDL, seperti senyawa flavonoid. Belum lagi kandungan vitamin B, C, dan E.
Beberapa buah yang dianjurkan untuk penderita kolesterol tinggi yakni alpukat, apel, anggur, buah berry, mangga, tomat, jeruk nipis, jambu merah, dan delima. Tak hanya itu, mengonsumsi dua sendok minyak zaitun juga efektif menurunkan kolesterol jahat.
5. Pengobatan medis
Pada beberapa kasus, tingginya tingkat kolesterol jahat sama sekali tidak berhubungan dengan makanan. Peneliti Harvard School of Public Health Walter Willet menilai, dibandingkan makanan, gen justru menjadi faktor penentu tingkat kolesterol dalam darah.
“Penelitian akhir menemukan, jika kita menggandakan konsumsi kolesterol, tubuh kita tidak lantas menggandakan tingkat kolesterol dalam darah, kita mungkin meningkatkannya sebanyak lima persen,” jelasnya. Jika demikian, Anda perlu pengobatan medis, salah satunya dengan cara mengonsumsi pil statin.
4. Bergerak
Kanada, Dr. Peter J. H. Jones.
3. Mengombinasikan Diet
Ia pun mampu menurunkan konsentrasi HDL hingga 42 persen. Namun meski efektif, Mosley mengingatkan setiap tubuh manusia memiliki respon yang berbeda. “Anda harus mengombinasikan beberapa pendekatan berbeda. Saran terbaik adalah untuk mengambil sampel darah sebelum dan sesudah perubahan diet pangan untuk memahami metode terbaik buat Anda,”ucapnya.
Sumber: nymag.com, healthaliciousness.com,
bbc.com, kompas.
com, merdeka.com
FAKTA
Daftar 10 makanan berkolesterol tinggi yang perlu diwaspadai (per 100 gram):
1. Kuning telur: 1085 mg 2. Ati ayam: 564 mg 3. Ikan dan minyak ikan: 766 mgcatatan: meski berkolesterol tinggi, ikan mengandung nutrisi penting seperti omega 3 4. Makanan cepat saji: 235 mg 5. Mentega: 215 mg 6. Seafood: 211 mg 7. Daging olahan: 111 mg 8. Daging merah: 158 mg 9. Keju: 123 mg 10. Cake dan kue: 170 mg
44
Mei-Juni 2015 M
Sya'ban-Ramadhan 1436 H
45
Gaya
Memukau di Hari Raya dalam Balutan Kilau
Menampilkan aura kemenangan di hari raya dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya dengan balutan kain maupun ornamen berkilau
46
Mei-Juni 2015 M
T
IDAK lengkap rasanya menyambut hari kemenangan tanpa mengenakan sesuatu yang istimewa. Desain-desain penuh kilau dari desainer Irna Mutiara, Norma Moi, dan Ria Miranda yang menampilkan koleksi khusus Ramadan dan Idul Fitri beberapa waktu lalu ini semoga saja menjadi inspirasi penampilan hari raya yang memukau.
Desainer muda Norma Moi pemilik label Hauri Black mengaplikasikannya dalam satin berkilau. Desain Norma semakin tampak mewah dan elegan dengan sentuhan keemasan pada garis maupun ikat pinggang.
Menumpuk Ornamen mutiara Melakukan modifikasi veil atau kerudung dapat semakin mengistimewakan penampilan hari raya. Seperti yang dilakukan Irna Mutiara pada sepuluh koleksinya. Pemilik brand Irna la Pe rle ini masih menonjolkan mutiara dan mute berkilau sebagai ornamen unggulan run away pada Fashion Nation 2015 lalu. Tak hanya pada gaun, Irna secara apik menata tumpukan mutiara pada overcoat bergaya Victorian yang juga berfungsi sebagai veil. Pada koleksi lain, Irna mengapilkasikan hiasan mute berwarna perak maupun keemasan pada veil berbahan brokat. Veil ini semakin cantik dipadukan dengan gaun-gaun berbahan sifon sutra, tulle, dan lace yang jatuh,
Berbeda dengan dua desainer sebelumnya, Ria Miranda justru lebih suka menumpuk busana yang ia pamerkan. Ria bermain dalam konstruksi dan memadukan volume busana yang berbedabeda. Untuk menambah kesan istimewa, Ria menambahkankan payet Jepang dan mutiara dan kristal Swarovski pada desainnya. Lihat saja bagaimana ia menumpuk atasan model tunik dengan dalaman blus panjang sebagai kombinasi yang kemudian dipadukan celana palazzo. Atau pun dress panjang keemasan yang kemudian ia sandingkan dengan jaket bahan satin dengan model loose berlengan lonceng berukuran tiga per empat.
Satin draperi asimetris Bosan dengan potongan pakaian yang begitu-begitu saja? Teknik draperi yang berpadu dengan gaya asimetris bisa menjadi inspirasi tersendiri. Draoeri atau teknik memusatkan lipitan atau kerut di satu hingga dua titik dan dibiarkan menjuntai ini mampu membuat gaun semakin terlihat mewah dan elegan.
Sya'ban-Ramadhan 1436 H
47
Mandiri
Pantang Terjegal Gagal
Ketakutan akan kegagalan telah banyak menghambat startup di Indonesia berkembang pesat. Tapi Diajeng Sari tidak. Mimpi, kerja keras, dan kenekatannya berbuah tegaknya toko e-commerce Islamic fashion pertama di Indonesia.
S
hort Message Service (SMS) itu sempat membuat Diajeng Lestari terhenyak hingga terisak. Bagaimana tidak, satu dari dua orang karyawannya mengundurkan diri pada hari pertama peluncuran HijUp. com, bulan Ramadhan 2011. Namun perasaan gagal itu tak bersarang lama. Ajeng, begitu ia akrab disapa, pun mulai mengambil alih semua tugas sang karyawan. Tak hanya membuat keputusan penting terkait strategi maupun dealing dengan tenant, Ajeng mengerjakan berbagai hal teknis mulai dari membeli gantungan baju, menyiapkan segala kebutuhan foto hingga menjaga kerapian kantornya yang saat itu hanya sebesar 3x3 meter persegi saja.
Diajeng Lestari Pemilik HijUp.com
48
Mei-Juni 2015 M
“Istilahnya, semua peran pada awal saya jalankan, mulai dari office boy hingga manajer,” ucapnya di sela-sela seminar Future of Enterpreneurship and Startup in Indonesia, Senin (4/5) lalu. Kerja keras Ajeng pun tak
butuh lama untuk menuai hasil. Pada bulan pertama sejak peluncuran saja, bisnisnya mampu mencapai break event point sebesar Rp250 juta.
begitu khas. Menurut Ajeng, saat ini semakin banyak desainer yang mampu merajut warisan budaya Indonesia dalam produk mereka.
Perasaan takut gagal yang sama juga pernah membuat Ajeng salah melangkah dalam mengembangkan bisnisnya. Ia pernah menuruti saran seorang teman untuk memenuhi toko virtual-nya dengan sebanyakbanyaknya brand tanpa perlu dikatalisator.
“Kalau dibandingkan dengan desainer luar, semuanya punya keunikan juga. Tapi desainer Indonesia punya keunikan spesifik yang cocok dengan market yakni Muslim kelas menengah. Karakteristik dan keunikan masingmasing desainer lokal inilah yang mau kami endorse,” ucapnya.
Hasilnya? “It’s not work. Pertumbuhan yang kami harapkan justru kita dapatkan saat kami kembali ke ide awal, yakni mengkurasi, memilih benar-benar produk-produk yang bagus untuk masuk ke dalam HijUp. com,” jelasnya.
Dengan berperan sebagai katalisator produk moslem fashion, Ajeng berharap dapat menunjukkan kepada dunia kualitas serta kekayaan ide dan kreativitas desainer Indonesia sekaligus mendorong desainer muda
Sayangnya, Ajeng mengakui justru ‘takut gagal’ kini masih menjadi penyakit yang menghantui banyak pemuda untuk terjegal memulai sebuah usaha. “Ya, kita barengbareng saja salah. Kenapa takut salah, toh kalau kita salah kita dapet belajar jadi, just do it,” ucapnya.
Fokus pada mimpi Keberhasilan Ajeng yang terbilang cepat, katanya, tanpa resep khusus apalagi modal yang memadai. Ajeng hanya fokus dan mempercayai mimpinya. Ia selalu mengingat pesan Prof. Mohanbir Sawhney, PhD., seorang ahli manajemen dari Amerika Serikat: think big, start small and scale fast. Karena itu, saat terbesit membuat startup berupa e-commerce store, Ajeng pun fokus untuk membuat mimpinya menjadi hal yang besar, memulainya dengan hal-hal kecil serta menumbuhkannya secepat mungkin. “Jadi, bikin foto tidak bisa asal-asalan. Bikin konten, misalnya bikin video juga mesti bagus. Jadi, kalau mau
dilihat foto-foto dan video-video yang ada di Hijup.com itu benar-benar kita pikirkan banget,” katanya Sebagai pionir dalam e-commerce hijab store, tantangan pertama Ajeng adalah membuat pasar. Saat itu orang belum banyak yang berbelanja via internet. Ia pun serinci mungkin mengonsep toko online agar pengunjung tetap memiliki pengalaman berbelanja yang sama ketika mereka ke butik atau mall. “Di Amerika Serikat itu ada platform e-commerce yang namanya nasty girl, yang cuma jual baju buat party girl, ternyata itu hits banget sebulan keuntungannya sudah jutaan dolar. Oh, ternyata sekarang market kita itu butuh yang spesifik, mau cepet, mau lebih simpel, mau dapat langsung apa yang dia mau. Dan HijUp.com sudah niche market banget, yakni fashion hijab buat modest girl,” jelasnya.
Promosikan desainer lokal Ajeng mengakui, potensi kekayaan warisan budaya Indonesia menjadi salah satu hal yang membuatnya tertarik terjun dalam dunia e-commerce. Indonesia memiliki beragam desain hijab, baju Muslimah, serta aksesoris Muslim lainnya yang
lainnya untuk berani berkreasi. “Orang Indonesia itu hebat-hebat tapi kita itu seperti sleeping giant atau macan tidur. Jadi, kita punya kekuatan tapi tidur. Jadi kalau orang Indonesia bisa bangun, bukan cuma satu dua orang tapi banyak orang Indonesia, kita bakal jadi negara yang kuat,” katanya.
H i j U p . c o m merupakan Islamic fashion e-commerce pertama di dunia. Sampai dengan awal 2015, sudah lebih dari 150 Islamic Fashion brand yang bergabung. HijUp.com juga sempat menerima penghargaan dari Youtube karena telah memiliki 125.000 subscribers. Tak hanya itu, HijUp.com juga telah dikunjungi 1,6 juta unique visitor. Kini selain Indonesia, pelanggan dan konsumennya meliputi Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Australia, Amerika Serikat, negara-negara Timur Tengah hingga Eropa.
FAKTA
Sya'ban-Ramadhan 1436 H
49
Tokoh
Teuku Umar
Merengkuh Syahid di Bulan Ied Dua buah peluru emas yang dilesatkan prajurit Verenigne Oost-indische Compagne (VOC) Balanda atau Persekutuan Dagang Hindia Timur menembus dada sang panglima perang Aceh yang paling ditakuti Belanda kala itu. Seketika, Teuku Umar tersungkur. Santap sahurnya terhambur, namun langit telah bersiap merengkuh kesyahidannya.
50
Mei-Juni 2015 M
Selama hampir tiga tahun Umar menjalankan siasatnya tanpa seorang pun yang tahu. Cacian, hinaan serta fitnah dari para pejuang Aceh hampir setiap hari ia terima.
K
EGERAMAN VOC memuncak. Dua puluh tiga tahun sudah mereka mati-matian berusaha menduduki Aceh, namun pergolakan demi pergolakan para pejuang seakan tak ada habisnya. Namun, yang paling menyakitkan Belanda saat itu adalah pengkhianatan panglima pribumi yang mereka kira sukses mereka kendalikan, yakni Teuku Umar. Setelah tiga tahun mempercayakan Teuku Umar untuk meredam pergolakan di berbagai wilayah Aceh, pada 18 Maret 1893, suami Cut Nyak Dien itu mengakhiri sandiwaranya. Ia berhasil melarikan pasukannya lengkap dengan 800 pucuk senjata, 23.000 butir peluru, 500 kg amunisi dan uang 18.000 dollar AS dan segera bergabung dengan perjuangan Panglima Polim. Merasa tertipu mentah-mentah, pim pinan pemerintah Hindia Belanda di Batavia secara khusus mengirimkan, Van Heuzt dengan satu misi: tangkap Teuku Umar, hidup ataupun mati. Tiga tahun dalam pengejaran, Umar pun lengah. Rencananya menyergap sang jenderal tepat saat bulan Ramadhan (Bulan Ied) di Meulaboh telah diketahui Van Heuzt. Seakan telah mendapat firasat, Teuku Umar dengan santainya menceletuk, “Kita akan minum kopi di Meulaboh atau saya syahid,” ucapnya kepada pasukannya sesaat sebelum berangkat ke Meulaboh. Dengan penuh ambisi, pada 10 Februari 1899 malam, Van Heutz mencegat pasukan Umar yang sedang tidak berkekuatan penuh
di perbatasan kota Meulaboh. Pertempuran sengit terjadi, pasukan Umar terdesak mundur. Mereka berniat menghentikan perang sejenak untuk menunaikan sahur. Namun, hati sang jenderal telah terbutakan amarah, ia memaksa pasukannya untuk terus melakukan pengejaran dan tak memperdulikan kesucian Ramadhan. Tak menduga pasukan Belanda terus mengejar, Umar pun tertembak. Hingga jenazahnya harus susah payah diselamatkan pembantu setianya.
Siasat penuh risiko Siasat bersandiwara yang dilaku kan Umar awalnya sempat meng gemparkan tanah rencong. Bagai mana tidak, seorang bangsawan terhormat yang sejak remaja telah menyulitkan Belanda, suami bangsawan terhormat, Cut Nyak Dien dengan mudah menyerah kepada Belanda pada 30 September 1893. Tak hanya itu, Teuku Umar pun mengiyakan ajakan Gubernur Aceh van Teijn untuk masuk ke dalam dinas militer Belanda dan menjadi Pang lima Aceh bagi Belanda. Tak butuh waktu lama bagi Teuku Umar untuk mengambil hati Belanda dengan menghancurkan pos-pos daerah VI Mukim, IX Mukim sampai Sagi XXVI Ia bahkan diberikan gelar Teuku Umar Johan Pahlawan oleh Belanda. Teuku Umar sudah memikirkan dengan matang langkah yang penuh risiko itu. Tak banyak yang menyadari pos-pos yang ia hancurkan merupakan pos pihakpihak yang sedang terpecah belah lantaran dendam turun-temurun
antar-desa. Sebagian bahkan secara terang-terangan memiliki rencana menggulingkan Sultan Aceh. Teuku Umar berharap, dengan serangan demi serangan itu Aceh tak lagi disibukkan dengan perang saudara. Kudeta terhadap sultan pun dapat dihindari. Lambat laun rakyat Aceh semakin bersatu dan fokus mengusir Belanda. Sementara jika harus menyerang rekan-rekan seperjuangannya sendiri Umar sengaja datang dengan pasukan besar untuk membuat mereka mundur. Ia pun hanya menembakkan senjata ke udara. Selama hampir tiga tahun Umar menjalankan siasatnya tanpa seorang pun yang tahu. Cacian, hinaan serta fitnah dari para pejuang Aceh hampir setiap hari ia terima, namun Teuku Umar tak bergeming. Bahkan amarah sang istri, Cut Nyak Dien hanya ia jawab dengan permintaan untuk mempercayai dirinya. Ya, Teuku Umar tak membutuhkan pencitraan untuk meraih citacita mulia. Ia rela menelan fitnah bahkan keraguan dari orang-orang yang ia cintai demi kemerdekaan tanah Aceh atau syahid dalam memperjuangkannya. Sebuah sikap teramat langka saat ini.
Perang Aceh meru pakan perang terlama dalam sejarah pen dudukan Belanda di nusantara. Perang ini berlangsung selama hampir 31 tahun (1873-1904). Perang ini bahkan menjadi salah satu pemicu bangkrutnya kongsi dagang Belanda terbesar saat itu, yaitu VOC pada 1799.
MUST KNOW
Sya'ban-Ramadhan 1436 H
51
Silaturahmi
Pesantren Madinah Darul Barokah
Buah Istikamah dalam Berdakwah Sulit membayangkan apa yang ada dalam benak polisi yang satu ini. Ketika banyak orang berusaha membuat hidup nyaman, dia justru lebih memilih ’mengasingkan diri’ di desa untuk mendirikan pondok pesantren. Tujuannya hanya satu, agar tempat itu bisa menjadi tempat mengaji anak-anak daerah setempat.
P
ondok pesantren (ponpes) itu adalah Madinah Darul Barokah dengan masjidnya yang juga menggunakan nama yang sama. Berlokasi di Desa Dangdeur, Kec. Bungursari, Kab. Purwakarta. Bukan perjalanan singkat untuk mencapai daerah yang berjarak sekitar 90 km dari pusat kota Jakarta itu. Ketika
52
Mei-Juni 2015 M
redaksi ZAKAT bersilaturahim ke ponpes itu awal Mei lalu, waktu yang dibutuhkan mencapai lebih dari 2,5 jam via tol Cikampek. Jauh dari hingar bingar kota, tempat syiar dan belajar agama Islam di wilayah itu suasananya terbilang masih asri khas pedesaan. Selepas
melewati jalan besar untuk menuju kampung tersebut masih banyak pohon di sepanjang kanan kiri jalan. Bahkan, lokasi yang saat ini digunakan sebagai pesantren tersebut dulunya merupakan lahan perkebunan yang juga banyak ditumbuhi tanaman dan pohon besar. Ketika mengunjungi ponpes ini, jangan membayangkan sebagai pondok yang telah mapan dengan beragam fasilitasnya. Ada kesan kesederhanaan ketika menginjakkan kaki di ponpes itu. Di antara masjid yang nampak belum lama dibangun itu berdiri saung-saung yang disusun dari kayu berjejer membentuk letter u. Tidak jauh dari situ, terdapat pula bangunan dua lantai dengan dominasi cat hijau mencolok untuk asrama santriwan dan santriwatinya. Aiptu Budiman, pendiri sekaligus pengasuh pesantren itu mengatakan,
dirintisnya ponpes Madinah Darul Barokah itu sebagai bentuk jawaban doa yang dipanjatkannya pada Allah SWT beberapa tahun lalu. Dia ingin ada tempat yang bisa digunakan untuk belajar mengaji untuk anakanak sekaligus sebagai tempat ibadah. ”Doa itu bahkan sempat saya tuliskan di personal message BBM,” ujarnya sembari bersantai di salah satu saung-nya. Pria yang kerap disapa Abah itu bukan tanpa hambatan mewujudkan pesantren tersebut. Dia juga mendapatkan pertentangan. Namun tekad dan usaha yang istikamah mulai menunjukkan jalan yang terang. Keberadaan pria asal Bandung yang saat itu sebagai pendatang di Desa Dangdeur lambat laun menarik simpati sebagian warga setempat. Atas dukungan dan perjuangan beberapa warga yang notabene bukan berlatar belakang agama itu, ponpes Madinah Darul Barokah mulai tumbuh dan bergerak. Saat ini, sebut Abah, tidak kurang pondoknya mengayomi 140 santri berusia mulai 5 hingga 16 tahun. Meski jumlahnya belum besar, keriuhan tetap saja terasa di sana. Saat menjelang sore misalnya, puluhan santri dengan seragam serba hijau itu nampak antusias menunggu jam masuk belajar di sudut-sudut pondok. Abah menyebut anak-anak yang nyantri di ponpesnya masih menempuh jenjang sekolah dasar (SD) dan menengah pertama (SMP). Namun untuk jenjang formal ini, dia menyebut belum terselenggara di ponpesnya. ”Anak-anak itu disekolahkan di SD dan SMP yang tidak jauh dari pondok,” terangnya. Menariknya, Abah tidak melepas anak-anak yang harus menimba ilmu
di luar lingkungan ponpes begitu saja. Tapi, setiap harinya, mereka diantar jemput dengan mobil. Lalu, meski tidak banyak, mereka juga diberi uang jajan sebesar lima ribu rupiah. Sedangkan untuk kegiatan pondoknya, ponpes ini menerapkan pendidikan diniyah. Umumnya kegiatan itu dilaksanakan sepulang dari sekolah dan selepas shalat. Untuk mengenalkan ilmu agama, kata Abah, anak-anak sejak dini diajak untuk belajar beragam kitab, antara lain, kitab Sulam Safinah. Selain itu, mereka juga belajar tentang Bahasa Arab dan baca tulis Al-Quran. Untuk mendukung kegiatan seharihari di pondok yang memasuki tahun kelimanya pada tahun ini, Abah yang dibantu dengan beberapa warga membudidayakan tanaman cabai secara mandiri. Juga ternak lele yang saat ini masih dalam tahap pembibitan. Abah juga secara kecilkecilan membuka usaha air minum isi ulang dan gas LPG. ”Terkadang jika ada anak yang ikut menjualkan, sebagian uangnya untuk anak itu,” terangnya.
yang sudah kecipratan berkah atas adanya masjid ini. Abah menjelas kan, di samping digunakan untuk kegiatan para santri dan shalat ber jamaah, masjid ini tiap minggunya kerap diramaikan dengan kegiatan keagamaan bersama masyarakat sekitar, seperti zikir bersama (Senin malam), pembacaan shalawat dan Surat Yasin bersama (Kamis malam), dan pengajian bersama (malam Minggu). Abah menyatakan bahwa banyak hal yang dimudahkan dalam pembangunan dan pengembangan pesantren ini. Ketika kebetulan dana yang diperlukan menipis, terkadang ada saja bantuan yang masuk. ”Dan itu yang datangnya kadang selalu tidak terduga,” curhat Abah. Ke depan, Abah berharap, pesantren yang membebasbiayakan bagi santrinya ini, dapat menyelenggarakan sekolah formal Madrasah Tsanawiyah atau setingkat sekolah menengah pertama. Polisi yang masih aktif di Polsek Cibungur itu turut berharap semoga ikhtiarnya ini dapat terus berjalan istikamah.
Meski secara sederhana bangunan pondok telah berdiri, bangunan masjid justru baru berdiri belakangan ini. Kegiatan seperti shalat dan sebagainya, sebut Abah banyak dilaksanakan di saung yang telah ada terlebih dahulu. Atas kerja sama yang terjalin antara BAZNAS dan Ponpes Madinah Da rul Barokah, di atas lahan seluas 64 meter persegi berdirilah masjid Madinah Darul Barokah. Masjid de ngan dominasi warna coklat dan berdinding bata ekspos ini mulai di kerjakan sekitar September 2014 lalu dan rampung pada akhir Maret 2015. Meski masjid ini belum lama selesai pengerjaannya, banyak masyarakat
Sya'ban-Ramadhan 1436 H
53
Kiprah
Memanen Manisnya Buah Naga ZCD BAZNAS Balikpapan Penghujung April lalu, mungkin menjadi saat yang membahagiakan bagi puluhan petani binaan BAZNAS Kota Balikpapan. Setelah hampir satu tahun berselang, mereka pun menikmati hasil budidaya buah naga yang dikelolanya. Mereka tampak sangat sumringah merasakan manfaat program Zakat Community Development (ZCD) BAZNAS.
54
Mei-Juni 2015 M
A
dministrator ZCD Kota Balikpapan Badrus Syamsi mengatakan, dipilihnya buah naga bukan tanpa alasan. Pembudidayaan yang dilakukan di Kelurahan Karang Joang Balikpapan Utara itu berdasarkan kajian yang pernah dilakukan tim sebelumnya sekaligus melihat buah naga merupakan produk pertanian yang banyak dibudidayakan di Balikpapan.
Lebih lanjut, Kepala Sekertariat BAZNAS Balikpapan itu menguraikan, mustahik yang terpilih untuk program ZCD BAZNAS yang berjalan per April 2014 lalu itu berasal dari 30 orang kepala keluarga. Mayoritas mereka merupakan petani. Namun, mereka bukanlah pemilik lahan pribadi atau sebagai buruh tani. Dari ke- 30 orang mustahik yang ter pilih itu, BAZNAS membantu proses pembudidayaan buah naga mulai dari pembinaan hingga pemasarannya. Untuk pembinaannya sendiri BAZ NAS melibatkan banyak pihak. Harapannya, produksi buah naga ini berkualitas tinggi. ”Dari tingkat pemerintah daerah, dinas pertanian, hingga kelompok tani kami libatkan,” jelasnya. Terkait dengan masalah lahan yang digunakan, BAZNAS memanfaatkan lahan produktif dengan sistem sewa. Salah satunya dengan memanfaatkan lahan yang dimiliki pondok pesantren (ponpes) As-Syifa. Hasilnya terbilang positif. Tidak kurang lahan yang bisa digarap para mustahik itu mencapai dua hektare. Dari lahan tersebut berhasil dipasang hingga 3000 turus atau tiang. Di tiap turus itu terdapat dua bibit. Jadi, total buah naga yang tergarap kurang lebih mencapai 6000 bibit. Begitu pula untuk pemasarannya. Hasil panen ini sepenuhnya diberikan kepada para mustahik. Artinya, mustahik dipersilakan untuk menjual produksi buah naganya secara mandiri. Meski begitu, BAZNAS tetap akan membantu jika nanti para petani itu kesulitan untuk memasarkannya di daerah Surabaya. BAZNAS turut bekerja sama dengan pengusaha setempat yang siap membeli dengan harga yang
Ke depan, Wakil Bendahara Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Balikpapan itu menargetkan akan terus mengembangkan buah naga di daerah Balikpapan Timur. bersaing. Selain itu, BAZNAS juga siap memfasilitasi untuk membantu memproduksi produk turunan dari buah naga. ”Bisa berupa dodol hingga sirup,” terangnya. Melihat program ZCD buah naga untuk kali pertama ini, Badrus menilai hasilnya terbilang sukses. Pada panen perdana lalu yang sekaligus dihadiri para pengurus BAZNAS berhasil dipetik hingga 200 kilogram buah naga. Di luar seremonial panen, Badrus menyakini hasilnya bisa lebih dari itu. Respon positif juga hadir dari Bank Muamalat. Melihat hasil panen lalu, Badrus menyebut mereka tertarik dengan program yang menyasar para buruh tani itu. Bahkan, Bank Muamalat berkomitmen akan kembali memberikan penyertaan bantuan hingga lebih dari Rp400 juta untuk budidaya program buah naga selanjutnya. Saat ini, ZCD buah naga itu dicoba untuk dikembang lebih luas lagi. Di samping lahan dua hektare sebelumnya, ada 3,5 hektare lahan lain yang tengah digarap dengan mengajak 50 orang mustahik terpilih. Penggarapan yang telah berjalan sejak Januari 2015 lalu, ada 5.000 turus yang dipasang. Artinya, ada 10.000 bibit buah naga hibrida yang bisa digarap. Badrus optimistis, budidaya serupa ini akan berjalan sukses sebagaimana tahap pertama.
Di samping lahan dengan total luas mencapi 5,5 hektare yang ditanami buah naga, disela-sela turus juga ditanami tanaman lain. ”Kami manfaatkan juga untuk tumpang sari,” terangnya. Untuk tanaman tumpang sari di lahan seluas dua hektare itu ditanami cabai hibrida. Hasilnya juga terbilang baik. Sedangkan untuk lahan yang 3,5 hektare, Badrus mengatakan tengah disiapkan untuk ditanami nanas dan pepaya mini. Untuk pepaya mini khususnya, Kalimantan merupakan daerah percontohan nasional. Dia optimistis, tanaman tumpang sari itu bisa memberikan nilai ekonomi lebih di samping buah naga. Sementara itu, Kepala BAZNAS Kota Balikpapan Roem Arbain mengatakan, pembudidayaan buah naga berpengaruh secara langsung bagi para mustahik. ”Dari mereka yang semula pas-pasan, dengan adanya buah naga bisa ada pemasukan tambahan,” ucapnya. Ke depan, Wakil Bendahara Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Balikpapan itu menargetkan akan terus mengembangkan buah naga di daerah Balikpapan Timur. Hal itu karena daerah pinggiran memerlukan perhatian tambahan. Dia pun akan kembali menggandeng Bank Muamalat untuk mengembangkan ZCD yang telah terjalin dengan baik selama ini. Dia optimistis, prospek ZCD buah naga saat ini akan tumbuh. Di samping buah naga, Balikpapan juga memiliki nilai lebih dan hasilnya relatif lebih cepat dirasakan, ada dukungan berbagai pihak yang terus mengalir sehingga mampu mengentasan warga kurang mampu.
Sya'ban-Ramadhan 1436 H
55
Profil Basnas Daerah
Pemda Dukung Penuh BAZNAS Berau Warga kampung Harapan Maju, Kecamatan Tabalar, Kabupaten Berau, mulai bisa bernapas lega. Setelah sekian lama bertahan dengan minimnya ketersediaan air bersih, kini mereka bisa menikmati dengan mudah di wilayahnya.
H
al itu karena adanya program Zakat Community Development (ZCD) BAZNAS yang menyasar daerah tersebut. Dipilihlah program Hidran Umum Air Minum (HUAM) untuk membantu memastikan tersedianya air bersih di sana. Sebelumnya, BAZNAS sukses dengan program serupa di Kampung Bukit Makmur Jaya Kabupaten Biatan. Sekertaris BAZNAS Berau Mutamam Harir menyatakan, program HUAM ini dimulai dengan membangun instalasi air atau pipanisasi guna menyalurkan air bersih. Pria yang akrab disapa Tamam itu menyebut selama ini warga hanya mengandalkan air hujan untuk ketersediaan air bersih mereka. ”Padahal air hujan tidak cukup baik untuk dikonsumsi dan kurang sehat,” jelasnya Dengan berjalannya program Hidran Umum Air Minum ini, ungkapnya,
56
Mei-Juni 2015 M
warga dapat lebih mudah mengakses air minum sekaligus untuk kebutuhan lainnya.“Hidran ini memanfaatkan air yang berasal dari bendungan atau air sungai. Dari sana, air yang ada itu diolah lebih lanjut hingga siap diminum atau siap dipakai. Alat yang digunakan itu ditargetkan dapat mengolah air bersih hingga 8.000 liter per jam,”jelasnya. Lebih lajut bapak dua anak itu mengatakan, atas kesepakatan yang dibangun dengan warga setempat diterapkan sistem infak. Nantinya warga yang hendak memanfaatkan air itu dapat mengganti sebesar lima ribu rupiah yang ditujukan untuk infak. Hal tersebut, sambungnya, lebih murah bila dibandingkan dengan membeli air galon yang harganya mencapai Rp15 ribu per galon. Pengelolaan dana infak ini diserahkan pada masyarakat setempat pula. Sedang BAZNAS Berau cukup mengawasi
dan memberikan pendampingan secara berkesinambungan. Pria lulusan STAI Lukman Al Hakim itu mengakui bukan tanpa halangan untuk dapat menjalankan sejumlah program. BAZNAS Berau dihadapkan dengan cakupan wilayah terbilang cukup luas. Untuk menjangkau satu wilayah misalnya, ada yang bisa memakan waktu hingga dua hari dua malam di perjalanan. Di samping itu, BAZNAS Berau juga terkendala pada minimnya jumlah personel. Meski begitu, menurut Ketua BAZ NAS Berau Ir. H. Rajudin Abdu rahman, jalannya BAZNAS Berau cukup terbantu dengan adanya dukungan langsung dari Bupati Berau Makmur HAPK. “Perhatian bupati ini salah satunya ditunjukkan dengan meresmikan HUAM di Kampung Maju Makmur beberapa saat lalu. Bahkan, Makmur turut mengapresiasi BAZNAS Berau karena turut terlibat meningkatkan kesejahteraan masya rakat setempat,”katanya. Di samping ZCD air bersih, BAZNAS Berau juga memiliki program unggulan lain, di antaranya, bedah rumah tidak layak huni hingga membangunkan rumah untuk korban kebakaran. BAZNAS Berau juga mencatatkan pengumpulan zakat yang signifikan. Tahun 2013 terhimpun Rp4,3 miliar dan pada tahun berikutnya naik hingga Rp4,7 miliar. ” Pada 2015 ini pengumpulan zakat BAZNAS Berau bisa mencapai Rp6 miliar-Rp7 miliar,” ungkap H. Rajudin Abdurahman optimistis. Sistem informasi manajemen BAZ NAS (Simba) Berau terbilang cukup baik. Sistem ini memudahkan para muzaki berzakat lewat BAZNAS. Belum lama, mereka turut diapresiasi dengan berhasil diraihnya Award di sela-sela ajang Rakernas BAZNAS se-Indonesia, 19-22 Mei 2015 di Jakarta.
rumah, serta Zakat Development (ZCD).
Community
BAZNAS Banten juga menjalankan program seperti yang dijalankan BAZNAS pusat. Yang berbeda namanya saja, antara lain, program Banten Bertakwa, Banten Sehat, dan Banten Peduli. Sasaran itu ditujukan untuk delapan asnaf penerima zakat. BAZNAS Banten juga menggandeng Bank Jabar Banten untuk mendistribusikan zakatnya.
BAZNAS Banten Empat Kali Raih Predikat Opini WTP Kebanyakan lembaga yang berurusan dengan dana umat takut untuk diaudit. Tapi, BAZNAS Banten tidak. Empat kali sudah BAZNAS Banten diaudit. Hasilnya, BAZNAS Banten empat kali meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Ketua BAZNAS Banten Prof. Dr. H. Suparman, SH menyebutkan, saat ini badan zakat yang dipimpinnya itu sedang memasuki masa audit lagi. ”BAZNAS Banten juga pernah diaudit sebelumnya,” ucapnya di sela-sela acara Rakernas BAZNAS se-Indonesia yang digelar pada 1922 Mei 2015 di Jakarta. Dengan diperolehnya opini Wajar Tanpa Pengecualian atau unqualified opinion, katanya, laporan keuangan yang diterbitkan BAZNAS Banten telah terstandar sebagaimana umumnya dan berjalan secara konsisten. Terkait hal tersebut, Suparman mendorong BAZNAS di daerah lain untuk turut mengajak auditor publik
agar mengaudit keuangan BAZNAS di masing-masing daerah. Hal ini sebagai upaya untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap BAZNAS. Ini sekaligus langkah untuk membangun BAZNAS yang profesional dan amanah. ”Apabila masyarakat yakin terhadap BAZNAS, masyarakat akan menunaikan zakatnya ke BAZNAS. Terlebih BAZNAS merupakan lembaga resmi berdasarkan undangundang,” terangnya. Berbicara mengenai program yang berjalan di BAZNAS Banten, Suparman menyebut ada sejumlah program unggulan yang ditujukan bagi para mustahik, antara lain, peminjaman modal bergulir, bedah
Menjelang Ramadhan 1436 H, BAZNAS Banten banyak disibukkan dengan kegiatan bertema Ramadhan. Yakni, buka puasa bersama 1000 yatim dhuafa, bagi-bagi paket lebaran dan sembako, serta santunan bagi lanjut usia (lansia). Lansia ini dibantu hingga akhir hayatnya. Pengajar di Fakultas Hukum Untirta itu mengatakan, tren zakat yang berhasil dihimpun melalui BAZNAS Banten terus mengalami peningkatan. Dia menyebut, BAZNAS Banten berhasil menghimpun Rp2,2 miliar untuk 2014. Peningkatan itu tidak hanya dirasakan BAZNAS Banten saja, delapan kabupaten/kota lain se-Banten tercatat mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Menariknya, masih menurut Suparman, ada satu kabupaten yang berhasil menghimpun zakat hingga Rp7 miliar. Total zakat di tingkat kabupaten dan provinsi bisa mencapai Rp28 miliiar. Jumlah itu diakui Suparman masih terbilang rendah. Sebab, dana zakat yang terkumpul itu baru berasal dari sekitar dua persen masyarakat Banten saja. Untuk jumlah penduduk Banten sendiri mencapai 11 juta orang. ”Potensi ini terbilang besar apalagi belum tergarap sampai 10 persen,” ungkapnya.
Sya'ban-Ramadhan 1436 H
57
Opini
Prof. T.M. Hasbi Ash Shiddieqy:
Karyanya tentang Zakat Jadi Rujukan H
asbi Ash-Shiddieqy dilahirkan di Lhokseumawe, Aceh Utara pada 10 Maret 1904 di tengah keluarga ulama pejabat. Dalam tubuhnya mengalir darah campuran Arab. Sisi menarik pada sosok Hasbi Ash Shiddeqy ialah: Pertama, ia seorang otodidak. Pendidikan ditempuhnya dari lembaga pendidikan ke dayah, dan hanya satu setengah tahun duduk di bangku sekolah Al Irsyah(1926). Meski dengan basis pendidikan formal yang tidak tinggi, namun kemampuannya selaku seorang intelektual diakui dunia Islam internasional. Tahun 1958 ia diundang dan menyampaikan makalah dalam International Islamic Colloquium di Lahore Pakistan. Kedua, ia memulai gerakan pembaharuan keagamaan di Aceh, lingkungan masyarakat yang dikenal fanatik dalam menjalankan agama. Dari awal perjuangannya berani menentang tradisi. Ia tidak gentar dan surut dari perjuangannya kendatipun karena itu, ia dimusuhi, ditawan dan diasingkan oleh pihak yang tidak sepaham dengannya. Ketiga, dalam berpendapat ia merasa dirinya bebas tidak terikat dengan pendapat kelompoknya. Ia pernah berpolemik dengan sesama tokoh Muhammadiyah dan Persis, padahal ia juga anggota Muhammadiyah dan Persatuan Islam. Ia bahkan berani berbeda pendapat dengan jumhur ulama
58
Mei-Juni 2015 M
Prof. Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy telah lama meninggalkan kita. Tetapi nama besar dan jejak pemikiran sang pembaharu alam pemikiran Islam Indonesia abad XX dalam bidang fiqih itu takkan terhapus dari lembaran sejarah. Pemikiran dan karya Hasbi Ash-Shiddieqy tidak hanya di bidang fiqih saja, tetapi juga dalam bidang tafsir, hadits, ilmu kalam dan lain-lain. Meski yang paling menonjol adalah kepiawaiannya sebagai ulama fikih. dalam sesuatu ijtihad yang diyakininya. Keempat, ia adalah peng gagas awal atau orang per tama di Indonesia yang sejak 1940 dan dipertegasnya lagi tahun 1960, menghimbau perlunya dibina fikih yang berkepribadian Indonesia. Imbauan tersebut menyentak sebagian ulama Indonesia waktu itu. Kini setelah berlalu setengah abad sejak 1960, suara-suara yang menyatakan masyarakat Muslim Indonesia memerlukan “fikih Indonesia” terdengar kembali.
Karyanya Jadi Rujukan Semasa hidupnya Hasbi Ash-Shiddeqy telah menulis 72 judul buku dan 50 artikel di bidang tafsir, hadits, fikih
dan pedoman ibadah umum. Buku-buku karyanya antara lain; Al Islam, Pedoman Shalat, Pedoman Dzikir dan Doa, 2002 Mutiara Hadis, Koleksi Hadis-Hadis Hukum, Tafsir Al Quranul Majid An-Nur, Pedoman Puasa, Sejarah dan Pengantar Ilmu Tafsir, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadis, Pengantar Hukum Islam, Hukum-Hukum Fiqih Islam, Hukum Antar Golongan Dalam Fiqih Islam, Kriteria Antara Sunnah dan Bid’ah, FaktaFakta Keagungan Syariat Islam, Pedoman Berumah Tangga. Buku terakhir, Pe doman Haji, diselesaikan di Asrama Haji Jakarta beberapa hari sebelum wafat. Kedalaman ilmu dan tinjauan pemikiran Hasbi Ash Shiddieqy
tentang zakat secara sistematis dan komprefensif tertuang dalam buku yang ditulisnya tahun 1952 berjudul Pedoman Zakat. Karya yang terbilang monumental tersebut sampai kini masih dicetak ulang dan menjadi rujukan masyarakat muslim Indonesia. Setahu saya, buku Pedoman Zakat karya Hasbi Ashiddieqy merupakan referensi pertama berbahasa Indonesia yang mengupas masalah zakat secara lengkap dan rinci. “Zakat ini bukanlah pemberian dari orang kaya kepada orang fakir, tapi hak yang dititipkan Allah pada tangan si kaya, untuk disampaikan kepada orang yang berhak menerimanya,” tulis Hasbi dalam bukunya itu. Hasbi mengupas sumber-sumber zakat dalam perekonomian modern yang dibaginya dalam dua kategori. Pertama, harta tetap, yang tidak diambil zakatnya dari pokok harta, tetapi diambil zakat dari hasil pertumbuhan harta itu, yaitu 1/10 atau 1/20. Kedua, harta-harta yang tidak tetap. Dari harta ini diambil zakat dari pokok harta sebanyak 1/20. Masuk kedalam kekayaan bergerak tersebut, saham-saham di pasar bursa. Di samping itu dapat pula dimasukkan segala rupa surat-surat berharga yang mempunyai nilai uang di dalam pasar, tulisnya.
Mengenai zakat fithrah, Hasbi memegang pendapat yang lebih kuat bahwa sangat baik zakat fithrah itu hanya dibagikan kepada fakir miskin saja, sesuai keterangan dalam Hadis Nabi Saw. Menurut Hasbi, zakat adalah faktor yang terbesar untuk memerangi kefakiran yang menjadi sumber segala melapetaka, baik perorangan maupun masyarakat. Yang menjadi musuh masyarakat banyak ialah kefakiran dan kerakusan serta kebakhilan mengeluarkan harta pada jalan Allah. Sekiranya orang-orang kaya mengeluarkan zakat yang difardhukan atas mereka dan diurusi zakat itu oleh badan yang ahli dan cakap, tentulah zakat dapat menanggulangi kemiskinan. Pada acara Dies Natalis IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta keIX tanggal 19 Mei 1969 yang diselenggarakan di Purwokerto, Hasbi menyampaikan orasi ilmiah yang kemudian diterbitkan dengan judul Zakat Sebagai Salah Satu Unsur Pembina Masyarakat Sejahtera. Buku tersebut diterbitkan kembali dengan judul Beberapa Permasalahan Zakat (Jakarta: Tintamas, 1976). Hasbi melihat zakat dari sudut hikmah dan fungsinya, yaitu memberantas kefakiran dan kemiskinan serta salah satu unsur pembina masyarakat yang adil dan makmur, sejahtera material dan spiritual. Menurutnya, dana yang terkumpul dari zakat sebagian
M. Fuad Nasar Wakil Sekretaris BAZNAS
besar harus digunakan untuk meningkatkan taraf hidup fakir miskin. Untuk mencapai tujuan dimaksud, dana zakat dapat digunakan untuk membuka lapangan kerja baru dengan tujuan menampung fakir miskin dan penganggur untuk beroleh kerja. Zakat dapat juga digunakan untuk membuka kursus-kursus latihan kerja dan keterampilan bagi fakir miskin agar kesejahteraan mereka dapat meningkat. Dengan cara demikian secara berangsurangsur jumlah fakir miskin dapat dikurangi. Pada 9 Desember 1975, setelah beberapa hari memasuki karantina haji di Jakarta, dalam rangka menunaikan ibadah haji, Hasbi Ash-Shiddieqy berpulang ke haribaan Allah SWT dalam usia 71 tahun dan dimakamkan di pemakaman IAIN Ciputat Jakarta. Pada pelepasan jenazah, memberi sambutan Buya Prof. Dr. Hamka dan saat pemakaman berpidato Mr. Mohamad Roem.
Sya'ban-Ramadhan 1436 H
59
Sirah
Abu Thalhah
Mujahid yang Dermawan ”Berangkatlah kamu baik dengan rasa ringan maupun berat dan berjihadlah kamu dengan harta dan jiwamu di jalan Allah. Hal itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”” Quran Surat At Taubah 41.
60
Mei-Juni 2015 M
M
ungkin di antara para sahabat Nabi SAW, tidak ada yang menggenggam ayat ini lebih erat ketimbang sahabat Anshar yang satu ini. Usianya yang kala itu telah senja seolah tak mengurangi tekadnya untuk terus berjihad bersama pasukan Khalifah Ustman bin Affan. Ada semangat berapi-api yang seolah tak padam meski terkurung di tubuhnya yang tua renta itu.
Pada suatu ketika turunlah teguran dalam Quran surat Ali Imran ayat 92 yang berbunyi, ”Kamu sekalikali tidak akan sampai kepada kebaktian (yang sempurna) sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai.”
Dia adalah Zaid bin Sahal Al-Anshari RA yang lebih dikenal dengan nama Abu Thalhah. Mujahid perang Badar yang terjadi pada 17 Ramadhan 2 H itu bisa dikatakan tidak pernah ab sen berjuang. Sejarah mencatat, dari zaman Rasulullah SAW hingga Kha lifah Ustman RA, dia selalu berada di garis terdepan medan perang.
bisa segera dikebumikan. Bahkan, rombongan kapal itu harus menunggu hingga enam hari lamanya untuk bisa menemukan daratan. Uniknya, meski terombang-ambing di kapal hinnga hampir seminggu itu, disebutkan jasad mujahid ini seperti layaknya orang tidur biasa yang tidak berubah sedikit pun.
Keluarga yang mengetahui hal tersebut lantas berusaha mencegahnya agar tidak kembali ke palagan (medan perang). Namun tidak berhasil. Begitu juga ketika anak-anaknya yang memprotes dan memintanya untuk menanggalkan pedangnya, lagi-lagi pria ini tak bergeming sedikit pun. Dia bersikeras dan tidak menghentikan langkahnya.
Abu Thalhah meninggal pada tahun 34 H dalam usia 70 tahun. Jenazahnya dishalati oleh Ustman dan dimakamkan di Madinah, tempat kelahirannya.
Abu Thalhah pun berangkat. Bersama pasukan Muslim lainnya, dia menantang ganasnya lautan. Saat itu, pasukan Muslim di bawah Kekhalifahan Ustman memang tengah memperluas ekspansi dengan armada lautnya. Namun nahas, fisiknya yang renta memang tidak lagi memungkinkan untuk kembali berperang. Di tengah lautan dia mengalami jatuh sakit. Abu Thalhah yang tidak lagi mampu ber tahan, akhirnya memenuhi panggilanNya untuk kembali ke haribaan ilahi. Mengingat kondisinya tengah berada di lautan, jasad Abu Thalhah tidak
Sedekah Kebunnya untuk Rasulullah Melongok sepak terjangnya, suami Ummu Sulaim itu tidak melulu berkutat pada perjuangan di medan perang saja. Sahabat Anshar yang berasal dari Madinah ini terbilang berkecukupan. Dia memiliki banyak kebun. Bahkan bisa dikatakan, kebun yang dimiliki olehnya merupakan yang terbaik di kota yang menjadi tujuan hijrah kaum Muhajirin itu. Disebutkan, salah satu kebun terbaik milik Abu Thalhah berada tidak jauh dari Masjid Nabawi. Di dalamnya mengalir telaga yang bisa menjadi obat dahaga di antara panasnya jazirah Arab. Bahkan Rasulullah dikabarkan sering mengunjungi kebun ini dan meminum air dari telaga di sana. Kebun kurma itu dinamainya Birha.
Pada suatu ketika turunlah teguran dalam Quran surat Ali Imran ayat 92 yang berbunyi, ”Kamu sekali-kali tidak akan sampai kepada kebaktian (yang sempurna) sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai.” Abu Thalhah yang mengetahui hal itu, kemudian segera menjumpai Rasulullah. Diungkapkannya pada Rasulullah bahwa Birha merupakan harta yang dicintainya dan atas dasar perintah Allah SWT dia berkeinginan untuk menyedekahkan kebun yang dicintainya itu. “Ya, Rasulullah, saya sangat mencintai Birha. Karena Allah telah memerirntahkan untuk me nyedekahkan harta yang paling dicintai, maka saya serahkah Birha ini untuk dibelanjakan di jalan Allah SWT, sebagaimana yang dikehendakiNya,” ucapnya kepada Rasulullah. Lalu, Nabi SAW pun mengatakan bahwa kebun tersebut merupakan pemberian yang mulia. Nabi SAW menerima sedekahnya. Namun Nabi SAW lebih ingin Abu Thalhah memanfaatkan kebunnya itu untuk para kerabatnya. Nabi pun meminta Abu Thalhah untuk membantunya membagikan kebun itu. Abu Thalhah yang menerima nasihat Nabi SAW, kemudian membagikan kebun itu kepada para kerabatnya yang dianggapnya membutuhkan dan kurang mampu. Bahkan, Abu Thalhah juga merasa malu me ngetahui Rasulullah justru lebih memberikan perhatian terhadap saudara-saudaranya dibandingkan dirinya sendiri. Padahal kerabat itu merupakan keluarganya. Nabi SAW melihat usaha Abu Thalhah itu merupakan jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Sya'ban-Ramadhan 1436 H
61
Muhasabah
Hakikat Mulia “Yang paling mulia di antara kamu adalah orang yang takwa.” (QS 49:13). Penegasan Allah SWT itu sangat jelas. Jika ingin jadi mulia, jadilah manusia bertakwa. Manusia normal dan sehat akal tentulah ingin mulia. Tapi, apakah setiap manusia bersungguh-sungguh mengejar ketakwaan? Kita cermati perilaku mereka!
L
ihatlah perilaku orang-orang yang mengejar jabatan sebagai anggota DPR, kepala daerah, atau Presiden. Miliaran rupiah dikucurkan. Pagi, siang dan malam bekerja keras, lahir batin, untuk meraih jabatan yang dianggap terhormat. Begitu menjadi wakil rakyat, duduk di kursi terhormat, maka sebutan pun melekat, “Yang terhormat, wakil rakyat!” Tapi, benarkah mereka terhormat? Mereka dipanggil, “Yang terhormat”, “yang mulia”, karena duduk di kursi yang terhormat. Jadi, siapakah yang sebenarnya terhormat dan mulia? Apakah dirinya atau kursinya? Apakah tidak lebih tepat jika dipanggil, “Yang terhormat wakil rakyat beserta kursinya!” Sebab, bisa jadi, yang
62
Mei-Juni 2015 M
terhormat memang kursinya, bukan dirinya. Ia menjadi terhormat karena duduk di kursi wakil rakyat. Begitu kursinya diambil, ia menjadi tidak terhormat lagi! Karena itu, sungguh aneh dan tidak normal, jika manusia mengejar kemuliaan dengan menggantungkan kemuliaan dirinya dengan sesuatu yang berada di luar dirinya. Kondisi di luar dirinya senantiasa berubah. Mulia dan hina dipertaruhkan pada sesuatu yang nisbi dan labil. Sedangkan pada hakikatnya, kemuliaan itu ada dalam diri manusia sendiri. Dengan menempa diri hingga meraih derajat takwa, manusia jadi mulia. Cara
menjadi
takwa
pun
jelas:
beriman kepada hal-hal yang ghaib, menegakkan shalat, dan menginfakkan harta yang diberi oleh Allah; beriman kepada Al-Quran dan kitab-kitab sebelumnya, dan yakin dengan Hari Akhir. (QS 2:3-5). Yakin dengan kehidupan akhirat menjadi salah satu kunci seorang bisa menjadi takwa. Tanpa itu, mustahil. Pemimpin yang takwa, ia takut menzalimi rakyatnya, karena ia yakin, di Akhirat akan diminta bertanggung jawab. Al-Quran menjelaskan, bahwa menjadi manusia bertakwa memang benar-benar meraih derajat mulia. Allah SWT perintahkan kita: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa.” (QS 3:102).
Puasa dan seluruh ibadah di bulan Ramadhan merupakan latihan dan kesempatan yang luar biasa untuk meraih derajat takwa. “Maka, bertakwalah kepada Allah semampu kamu.” (QS 64:16). “Hai orang-orang yang beriman, ber takwalah kepada Allah dan berkatalah dengan perkataan yang benar.” (QS 33:70). “Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah akan memberinya jalan keluar dan memberikan rezeki dari arah yang tidak dia perhitungkan.” (QS 65:2-3). Karena itu, untuk jadi takwa, memang perlu kesungguhan; tidak bisa dila kukan secara sambilan, atau asalasalan. Bahkan, jika bangsa kita bertakwa, maka kita akan men dapatkan berbagai kucuran berkah dari langit dan bumi. (QS 7:96). Sebaliknya, jika bangsa durhaka, maka mereka tidak akan meraih kemuliaan, meskipun tampak bergelimang kekayaan dan kebebasan. Maka, jika begitu mulia dan nikmatnya menjadi orang yang takwa, tentu rugilah kiranya, jika puasa dan ibadah kita tidak mampu mengantarkan kita pada suatu derajat takwa. Padahal, firman Allah begitu jelas: “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa, sebagaimana telah diwajibkan kepada orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa.” (QS 2:183). Rasulullah saw mengajari kita untuk berdoa, agar kita menjadi orang yang takwa: “Allahumma inni asaluka al-huda, wat-tuqa, wal-‘afafa, wal-ghina.” (Ya, Allah aku memohon kepada-Mu, berilah aku petunjuk, ketakwaan, kesucian dan kemuliaan diri, serta perasaan cukup). (HR Muslim). *****
Dengan puasa Ramadhan, insyaAllah kita menjadi manusia takwa. Puasa mendidik kita jujur pada diri sendiri, dan senantiasa merasakan kehadiran Allah SWT, di mana saja kita berada. Kita yakin dengan kebijakan Allah; kita ridha dengan segala kondisi yang merupakan anugerah Allah. Kita takut untuk bermaksiat kepada Allah; sekaligus kita senantiasa penuh harap – tidak putus asa – dari rahmat Allah. Jadi, takwa itu indah. Takwa itu nikmat. Takwa itu mengangkat derajat insan ke tangga kemuliaan yang hakiki. Dan takwa itu suatu kebahagiaan. Maka, sepatutnya, kita berusaha keras meraih derajat takwa. Manusia takwa pasti bahagia; jauh dari rasa takut, resah, dan sedih. Tatkala kenikmatan dikucurkan kepadanya, dia bersyukur; dia tidak lupa diri; tidak gembira yang berlebihan. Tatkala musibah melanda, dia sabar; dia yakin, bahwa tidak ada sesuatu pun akan terjadi tanpa izin dan ketentuan Allah SWT. Dia tidak resah dengan nikmat yang diraih oleh saudarasaudara, tetangga, kawan kerja, atau rival politiknya. Dia tidak iri hati dan dengki (hasad), sebab dia yakin, Allah pasti memberikan sesuatu yang baik bagi dirinya. Ia yakin, ia ridha kepada keputusan Allah. Manusia takwa tak bergantung pada pujian manusia. Ia pun tak resah saat dicaci. Puasa dan seluruh ibadah di bulan Ramadhan merupakan latihan dan kesempatan yang luar biasa untuk meraih derajat takwa. Kita dilatih mengendalikan hawa nafsu; bukan mematikan, tetapi mengatur agar tidak belebihan. Pengendalian hawa nafsu, kata Rasulullah SAW
Dr. Adian Husaini Ketua Program Doktor Pendidikan Islam, Program Pascasarjana Universitas Ibnu Khaldun Bogor
hakikatnya adalah satu bentuk jihad fi-sabilillah. Kata Nabi saw, “Seorang mujahid adalah yang berjihad melawan hawa nafsunya. (al-Mujahid man jaahada nafsahu, HR Thabrani, shahih). Menjadi takwa dan mulia tentulah perlu usaha luar biasa; bukan usaha biasa-biasa saja! Jalan terjal dan mendaki penuh ujian, senantiasa menghadang untuk meraih kemuliaan dengan ketakwaan. Kunci sukses meraih kemuliaan adalah dengan meraih ilmu yang benar dan mengamalkannya dalam kehidupan. Karena itu, sungguh mulia, jika bulan Ramadhan– selain sebagai syahrul ibadah -- digunakan juga sebagai bulan ilmu. Sebab, thalabul ilmi (menuntut ilmu) adalah bentuk ibadah yang sangat tinggi dinilainya di mata Allah SWT. Semoga kita bisa memanfaatkan kesempatan di bulan Ramadhan tahun ini dengan penuh kesungguhan dan keikhlasan. Dengan itu kita menjadi mulia. Kita mulia karena penyucian diri; bukan mulia karena kursi dan aksesori duniawi. Wallahu a’lam.
Sya'ban-Ramadhan 1436 H
63
Komunitas
Belajar Islam harus ke masjid? Di era smartphone kini, cukup klik media sosial seperti youtube, beragam tayangan islami terhampar penuh hikmah, salah satunya film-film pendek karya komunitas@ FilmMakerMuslim. AMRUL Umami terhenyak. Ia tak menyangka angka viewer (penonton) film pendek bertema islami pertamanya bersama tiga rekannya, Ryan Kurniawan, M. Ali Ghifari, dan Yaser Abdallah yang ia tayangkan di youtube menembus angka 104,734 views hanya dalam waktu sebulan. Angka ini jauh lebih banyak dari filmfilm pendek konvensional yang ia buat sebelumnya.
Komunitas@FilmMakerMuslim
Dakwah di Era Smartphone
“Ternyata muslim saat ini sudah lama kehausan akan tayangan islami yang fresh. Dan Alhamdulillah Allah memberikan jalan itu lewat kami,” kisahnya kepada Majalah ZAKAT, beberapa waktu lalu. Pembuatan film yang dirilis 12 Desember 2014 itu pun menjadi titik balik kehidupan Amrul. Ia membentuk akun twitter @filmmakermuslim untuk menampung lebih banyak penggiat film yang tertarik berdakwah melalui film pendek dan serial islami yang dapat diunduh gratis di media sosial. Kini dengan kerja keras enam anggota serta belasan simpatisan yang berkenan berperan dengan bayaran jauh dibawah tarif seorang artis, tak kurang sudah 7 film pendek islami serta sebuah serial Ramadhan
64
Mei-Juni 2015 M
sebanyak 30 episode dapat dinikmati siapapun di Youtube. “Ini media dakwah yang sangat efektif, mengingat kita berada di era smartphone. Dan banyak generasi muda malas ikut pengajian. Jadi mereka akan berlari ke youtube yang bisa diakses dimana saja dan kapan saja,” ucapnya. Mereka pun semakin berkomitmen untuk membuat 2-3 film di youtube setiap bulannya. “Kami ingin menciptakan media dakwah yang
kuat dalam audio visual sehingga mampu bersaing dengan mediamedia yang jauh dari nilai islam di luar sana,” tegasnya.
Hampir Bangkrut Siapa sangka pembuatan film “Cinta Subuh” ini menjadi titik balik para penggagas @filmmuslimmaker. Pasalnya film itu sebenarnya sudah ia niatkan untuk menjadi karya terakhir production house (PH) miliknya yang berada diambang kebangkrutan setelah hancur lebur di pertengahan
2013 dan terseok-seok Ramadhan tahun 2014.
hingga
Sejak berkecimpung di dunia perfilman tahun 2012, Amrul mengaku PH kecil itu hanya berorientasi mengejar dunia saja. Kegelisahan pun selalu menghantuinya. “Lalu kami terbesit untuk membuat karya terakhir dan itu bergenre islami, lalu kami berencana bubar. Namun ketika Cinta Subuh di launching, kami mendapat semacam jawaban dari Allah atas semua kegelisahan kami. Maka sejak saat itu kami bertekad untuk berjuang di jalur dakwah lewat film,” paparnya.
yang menentukan apakah produksi film pendek akan lancar atau tidak. Butuh waktu hampir sebulan untuk merampungkan sebuah film pendek islami. Meski jauh dari kata komersil, para penggiat @filmmuslimmaker ini mengaku justru semakin mantap berdakwah via film. Risiko nombok
hingga merugi pun siap mereka emban. “Respon dari penonton lah yang memotivasi kami. Apalagi kalo denger cerita-cerita penonton kami yang hidupnya berubah menjadi baik karena awalnya menonton film-film kami. Untuk pendanaan, Insya Allah jika film itu dibuat untuk niat baik, maka akan dimudahkan oleh Allah,” ucapnya.
Hingga kini film itu sudah mencapai lebih dari 500 ribu view. Ia menilai kunci sukses film itu sederhana saja, yakni kedekatan cerita dengan kehidupan anak muda saat ini. Dengan begitu kesan menggurui secara otomatis hilang. “Jangan sampai menggurui, karena nanti orang malas menonton. Serta dalam pembuatannya niatnya harus lurus, sehingga pesan yang disampaikan pun diterima dengan baik kepada masyarakat,” jelasnya.
Tidak Mudah Perjalanan pembuatannya pun tak terbilang mudah. Dengan hanya beramunisi empat orang kru film, tiga orang pemain dan satu orang pembuat musik, pembuatan film ini pun mulai berjalan tertatih-tatih. Apalagi dana dan peralatan yang ada sangat minim. “Karena dananya minim maka kami kesulitan mencari pemain, alhasil teman-teman kami sendiri yang kami suruh menjadi pemain. Lalu lokasi juga, waktu itu sempet diusir dari salah satu masjid karena belum mendapat ijin dan birokrasinya ribet,” kisahnya. Fase yang paling sulit, imbuh Amrul, yakni saat pra produksi Sebagai fase
testimoni Andre Addin, Pemain film “Cinta Subuh”: Saya ikut bergabung karena ingin membantu dakwah teman, dan sesuai dengan bakat dan minat. Setelah memainkan peran Angga di cinta subuh, sholat subuh saya pun jadi makin rajin dan di masjid. Bima Satria, motion graphic artist: Saya tertarik bergabung karena ingin dakwah barengbareng dengan mengimplementasikan skill yang saya punya. Setelah bergabung di @filmmakermuslim, ilmu yang saya punya jadi bermanfaat untuk agama. Rhezy Rezanov, pemain film Ramadhan Cantik: Saya ketagihan ikut proyek-proyek film @filmmakermuslim karena selalu mendapat pelajaran yang baru setiap terlibat dalam suatu film, sehingga makin lama wawasan keislaman saya semakin bertambah
Sya'ban-Ramadhan 1436 H
65
Halal
Keistimewaan Zaitun yang Terungkap Sains
ZAITUN merupakan salah satu buah yang istimewa bagi umat Islam. Di dalam Al-Quran, makanan kesukaan Rasulullah SAW ini setidaknya disebut Allah SWT sebanyak tujuh kali. Allah SWT bahkan menyebut zaitun secara khusus sebanyak dua kali, yakni dalam QS. An-Nahl: 10-11 dan QS. An-Nur: 35.
66
Mei-Juni 2015 M
Sains pun telah membuktikan ragam manfaat buah zaitun, baik di bidang kecantikan maupun kesehatan jiwa dan raga. Penasaran apa saja keistimewaan zaitun?
Untuk Kesehatan Penyumbatan darah Sebuah laporan penelitian yang diterbitkan dalam Journal
of Leukocyte Biology, 5 Februari 2013, yang diterbitkan Federation of American Societies for Experimental Biology menunjukkan bahwa setidaknya satu senyawa dalam minyak zaitun secara signifikan mengurangi iskemia pada usus. Iskemia adalah peristiwa putusnya aliran darah dan jaringan yang disebabkan
oleh penyumbatan atau penyempitan pembuluh darah pada usus. Tak hanya itu, komponen pada zaitun ini juga mampu mengurangi cedera reperfusi darah, yakni cidera akibat rusaknya jaringan yang disebabkan oleh pasokan darah yang kembali ke jaringan setelah terjadinya peristiwa iskemia. Komponen unik bernama oleuropein aglycone ini merupakan polifenol (senyawa antioksidan kuat) yang paling menonjol pada zaitun. Jantung Sebuah penelitian yang diterbitkan di Proceedings of the National Academy of Sciences, 2014 lalu, menunjukkan bahwa saat minyak zaitun dikonsumsi bersama sayuran seperti bayam, seledri, dan wortel menciptakan senyawa asam lemak nitro yang me miliki efek membuat rileks pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah, yang merupakan komponen kunci dari kesehatan jantung. Pembunuh sel kanker Sebuah penelitian dalam jurnal Molecular & Cellular Oncology menemukan bahwa zat sederhana dalam minyak zaitun extra virgin ternyata bisa membunuh sel kanker. Zat tersebut dikenal dengan nama oleochantal (OC). Bahkan zat OC ini bisa menyebabkan kematian sel
dengan cepat. Zat ini bisa membunuh sel kanker hanya dalam waktu 30 menit. Lebih baik lagi, zat ini tidak menyebabkan efek apapun terhadap sel yang tidak terkena kanker. Penelitian yang dilakukan Dr. Eduard Escrich dari Universitat Autònoma de Barcelona, Spanyol, 2010 lalu pun membuktikan bahwa minyak zaitun kaya akan asam oleat, asam lemak tak jenuh mono, dan mengandung beberapa senyawa bioaktif, seperti antioksidan yang secara efektif memproteksi perempuan dari kanker payudara.
Untuk Kecantikan Pelembab Alami Minyak zaitun sarat dengan vitamin E dan A, asam lemak, dan antioksidan yang mampu melembabkan kulit dan membantu menetralisir radikal bebas. Minyak zaitun juga mengandung zat linoleic acid yang mampu menjaga air menguap sehingga amat baik untuk digunakan sebagai pelembab kulit yang kering dan mulai berkeriput. Zat-zat dalam minyak zaitun juga terbukti mampu menenangkan iritasi dan kulit yang meradang karena senyawa oleocanthal. Keistimewaan lain dari minyak zaitun adalah sifatnya yang lembut sehingga aman
digunakan di semua bagian tubuh, bahkan yang sensitif sekalipun, seperti daerah mata, bibir, dan kuku. Antioksidan alami Di dalam minyak zaitun dipenuhi oleh antikosidan jenis polifenol, yang membantu melindungi sel-sel dari ancaman kerusakan. Senyawa polifenol inilah yang mengandung sifat anti-inflamasi. Kandungan zat linoleic acid di dalam minyak zaitun akan membantu menjaga kadar air pada kulit wajah agar tidak muncul keriput pada usia dini. Make-up Remover Penelitian juga tidak menunjukkan adanya reaksi alergi pada pemakaian minyak zaitun. Inilah yang menjadikan minyak zaitun sebagai make-up remover terbaik dan lembut. Bahkan waterproof mascara sekalipun dapat diangkat dengan lembut oleh minyak zaitun. Masih banyak lagi ragam manfaat minyak zaitun yang sudah dan terus dikembangkan oleh para peneliti di seluruh penjuru dunia. Ini semakin menguatkan kebenaran dan keagungan kalimat Allah. Wallahu’alam. Sumber: Sciencedaily.com, express.co.uk
Di setiap 100 gram mi nyak zaitun terdapat nilai gizi berikut: - Energi-3701 kJ (885 kcal) - Karbohidrat-0 g - Lemak-100 g. Jenuh (14 g) Tak jenuh tunggal (73 g) Tak jenuh ganda (11 g) Omega-3 lemak (<1,5 g) Omega-6 leak (3,5-21 g) - Protein-0 g - Vitamin E-14 mg (93% dari asupan harian yang direkomendasikan untuk orang dewasa) - Vitamin K-62 mg (59% dari asupan harian yang direkomendasikan untuk orang dewasa)
Tahu kah?
Sya'ban-Ramadhan 1436 H
67
UPZ Corner
UPZ PT Timah:
Kumpulkan Zakat Karyawan Lebih dari Rp500 Juta/Bulan Keberadaan perusahaan mungkin saja memudar, namun kebermanfaatan untuk masyarakat tak akan memudar
68
Mei-Juni 2015 M
N
IAT baik akan selalu berbuah keberkahan. Berbekal keyakinan ini, PT Timah (Persero) Tbk memantapkan untuk mendirikan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) pada 9 September 2012 lalu. Tak butuh waktu lama. Tak sampai dua tahun, kini seluruh karyawan yang berjumlah lebih dari 16 ribu orang secara rutin berzakat setiap bulan. Direktur Utama PT Timah, Sukrisno dalam pertemuan dengan pengurus BAZNAS beberapa waktu yang lalu mengatakan, berzakat merupakan salah satu ‘kenangkenangan’ bagi masyarakat. Masyarakat dapat terus merasakan kebermanfaatan perusahaan pertambangan itu, bahkan jika suatu saat keberadaan fisiknya sudah tidak ada.
“Pada akhirnya (tambang) timah itu akan habis, tapi kami ingin ada yang menjadi kenang-kenangan bagi masyarakat, yaitu sebuah kebermanfaatan yang ditinggalkan PT Timah,” ucapnya. Tak tanggung-tanggung, sejak Agustus 2014, melihat efektivitas kiprah UPZ, direksi PT Timah pun mengambil kebijakan untuk menaikkan seluruh gaji karyawan sebesar 2,5 persen. Bagi karyawan Muslim, gaji ini kemudian secara otomatis dipotong sebagai dana zakat kepada BAZNAS. Pengurus Harian UPZ PT Timah Sofiyan Rudianto mengatakan bahwa saat ini nilai dana zakat karyawan yang terkumpul per bulan di atas Rp 500 juta. “Sekarang alhamdulillah sudah 100 persen karyawan yang berzakat. Tentu ini tidak terlepas dari kiprah UPZ yang telah memberikan kesan positif di mata Direksi sehingga muncul kepercayaan dari mereka terhadap UPZ dan tentunya kepada BAZNAS,” ungkapnya. Sofiyan menyadari pada awalnya tak mudah meyakinkan seluruh karyawan untuk menyisihkan 2,5 persen dari gaji mereka. Banyak karyawan yang masih lebih suka menyalurkan zakatnya sendiri langsung kepada mustahik. “Sejak awal dibentuk UPZ sampai dengan Juli 2014, baru sekitar 200 lebih karyawan yang ikut menyetor zakat infak dan sedekah (ZIS)-nya melalui UPZ,” katanya.
Memperluas kebermanfaatan Sofiyan mengakui, meski belum memfokuskan diri pada bidang tertentu, UPZ PT Timah berharap dapat terus memperluas kebermanfaatan melalui berbagai program penyaluran. Ia menyebutkan salah satu program penyaluran ZIS yang paling fenomenal yakni peresmian Rumah Sehat BAZNASTIMAH, Rabu (29/7) lalu. Bangunan dua lantai di atas tanah seluas 2.390 meter persegi itu dibangun dari dana CSR PT TIMAH (Persero) senilai Rp 5,3 miliar. Dana ini termasuk fasilitas medis dan nonmedis, di antaranya, Klinik Umum, Klinik Gigi, Klinik Hipertensi dan Diabetes Melitus,Instalasi Gawat Darurat (IGD), Fisioterapi, Rawat Inap, Laboratorium, Apotik. Ada pula layanan kesehatan luar gedung yang komprehensif pada mobil ambulans. “Pembangunan layanan kesehatan ini merupakan sumbangsih perusahaan PT TIMAH kepada masyarakat Bangka Belitung dan mendukung Pemerintah Kota Pangkal Pinang dalam wujud penyediaan fasilitas kesehatan berkualitas bagi masyarakat yang membutuhkan,” jelasnya.
Tak hanya itu, program penyaluran langsung dalam bentuk bantuan di bulan Ramadhan juga terus dilakukan PT Timah. Selasa (7/7) lalu, UPZ mengajak 100 lebih kaum dhuafa belanja gratis di pusat perbelanjaan Ramayana Pangkalpinang. Setiap anak pun bebas membeli barang yang diinginkan hingga senilai Rp500 ribu. “Alhamdulillah tahun ini kami juga melaksanakan kegiatan pesantren anak dhuafa dan juga untuk para mualaf,” ucapnya. Sofiyan mengakui, sejak kehadiran UPZ, keberkahan lambat laun mulai dirasakan para karyawan. Semakin bermanfaat dana ZIS yang mereka setorkan, kebahagiaan pun semakin dirasakan para karyawan. “Insya Allah, keberkahan akan didapatkan oleh karyawan dan perusahaan dalam bentuk ridha Allah SWT, keberkahan rezeki dan kebaikan hidup dunia dan akhirat,” katanya. Sya'ban-Ramadhan 1436 H
69
Marhaban Ya Ramadhan
Meraih Fadilah di Bulan Berkah
Ramadhan tiba! Setelah berlatih dan menyiapkan diri sebaik mungkin, saatnya menyambut harihari penuh cinta dengan berlipat pahala, rahmat dan ampunan yang telah Allah janjikan. Tapi semua itu akan kita peroleh jika berusaha keras menyambut karunia-Nya, berusaha mengingatNya, bersyukur kepadaNya, dan beribadah dengan sebaik-baiknya. Berikut langkah-langkah menggapai berkah
70
Mei-Juni 2015 M
1 MENGAKHIRKAN SAHUR
Di antara hal yang disunahkan Nabi SAW bagi orang yang berpuasa adalah menyantap sahur dan mengakhirkan sahurnya. Selain memberi santapan yang bersifat materi, sahur juga memberi nilai ruhiyah dengan amalan dzikir, istighfar dan doa di waktu yang diberkahi ini karena di waktu sahur, Allah menurunkan rahmatNya.
Semua sahur adalah berkah, karena itu jangan kalian tinggalkan meskipun salah seorang diantara kalian hanya minum seteguk air.
Sesungguhnya Allah azza wa jalla dan para malaikatNya memberikan selamat untuk orang-orang yang bersantap sahur. (HR. Ahmad) Keutamaan sahur Memberi kekuatan kepada orang yang berpuasa agar dapat menahan dahaga serta memendekkan waktu lapar dan menahan diri khususnya ketika waktu siang yang lebih lama.
Mendirikan ShAlat 2 berjamaah
Shalat berjamaah adalah termasuk sunah Nabi dan sahabatnya. Rasul dan
sahabat selalu melaksanakannya kecuali ada udzur yang syar’i. Rasulullah bersabda, Barangsiapa shalat Isya berjamaah seolah-olah ia telah bangun separuh malam, dan siapa yang shalat Subuh berjamaah seakan-akan telah shalat pada seluruh malam (HR Muslim)
4 Menyegerakan Berbuka
Seorang yang berpuasa disunahkan untuk mendahulukan berbuka. Keutamaan mendahulukan berbuka adalah karena akan memudahkan dan meringankan. Memberikan makan orang yang berbuka puasa juga dianjurkan oleh Rasulullah sebagai amalan yang baik.
Besarnya keutamaan shalat berjamaah bagi kaum Muslimin telah diganjar pahala yang besar di sisi Allah. Rasulullah telah mengutamakan shalat berjamaah bagi umatnya selain menjaga dari godaan setan juga untuk memupuk rasa persatuan di antara kaum Muslimin. Keutamaan shalat berjamaah Mendapat naungan dari Allah pada hari kiamat. "Diangkat kedudukannya satu derajat, dihapuskan dosa, bila shalat malaikat memohonkan rahmat untuknya selama ditempat shalat dalam keadaan tak berhadas." (HR. Bukhari, Muslim, Abu Daud, Tirmidzi), Dan mendapat balasan seperti naik haji:
Barangsiapa memberikan makanan berbuka kepada seseorang yang berpuasa, niscaya ia memperoleh pahala sebagaimana pahala orang yang berpuasa itu tanpa mengurangi sedikitpun pahala orang yang berpuasa (HR Ahmad)
Selain itu, doa orang yang berbuka masuk dalam golongan orang yang tidak akan tertolak doanya. Rasulullah bersabda: Tiga orang yang doanya tidak tertolak adalah imam yang adil, orang yang berpuasa saat ia berbuka dan doa orang yang teraniaya (HR. Tirmidzi)
Barangsiapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan berwudhu untuk shalat lima waktu (secara berjamaah di masjid), maka pahalanya seperti pahala orang berhaji yang memakai kain ihram (HR. Abu Daud)
5 Mendirikan Qiyamul lail
3 MENGIKUTI KAJIAN
Ketika Ramadhan tiba, banyak kalangan yang menyelenggarakan kegiatan untuk menghidupkan Ramadhan yang lazim disebut dengan tarhib Ramadhan. Keberadaan tarhib Ramadhan dapat memberi kita motivasi dalam berpuasa. Puasa tidak menghalangi kita untuk senantiasa menggali dan memperdalam ilmu dengan mengikuti kajian-kajian yang menyejukkan hati dan menambah semangat beribadah. Selain itu, ada pula tabligh atau kajian-kajian seputar Ramadhan, termasuk tema-tema syari’ah dan fikih ibadah yang penting selama melaksanakan ibadah puasa. Luangkan waktu dalam sehari untuk mengunjungi masjid-masjid atau komunitas untuk mempererat silaturahim dengan sesama dan mengkaji ayat-ayat Allah.
Allah mewajibkan puasa di siang Ramadhan yang termaktub dalam Al-Qur’an dan Rasulullah telah menyunahkan melakukan qiyam (shalat) pada malam harinya tanpa menganjurkan hal itu menjadi kewajiban. Namun , tak pantas jika kita menyianyiakan kesempatan untuk beribadah karena Ramadhan adalah bulan pahala. Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan dengan iman dan mengharap ridha Allah, ia diampuni dosa-dosanya yang telah lalu (mutafaq alaih)
Ada banyak shalat sunah di malam hari yang dicon tohkan Rasul di antaranya adalah shalat Tarawih. Tarawih adalah shalat sunah yang dilakukan pada malam di bulan Ramadhan. Umumnya, Shalat Tarawih dilakukan secara berjamaah di masjid setelah shalat Isya.
Hikmah Shalat Tarawih Shalat Tarawih berjamaah ini berdampak pada persatuan dan kesatuan umat. Di samping bahwa Sya'ban-Ramadhan 1436 H
71
Marhaban Ya Ramadhan berkumpul dengan satu imam lebih menimbulkan semangat bagi banyak orang yang shalat.
6 Mengkhatamkan al-Quran Sesungguhnya Kami telah menurunkan (AlQur’an) pada malam kemuliaan (QS.Al Qadr 1)
Al-Qur’an diturunkan pada bulan Ramadhan, maka seharusnya sebagai Muslim memperbanyak membaca dan mentadaburi Al-Qur’an di bulan yang penuh keberkahan ini. Bacalah Al-Qur’an karena sesungguhnya dia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat kepada orang yang membacanya (HR. Muslim)
Rasulullah SAW itikaf pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan dan beliau mengatakan, carilah malam Qadar itu di sepuluh malam terakhir Ramadhan (mutafaq alaih)
J
ika saat bekerja mungkin tak sempat membaca AlQuran dan mendalami artinya, cobalah luangkan waktu mendengarkan murottal dari MP3 atau menyediakan waktu cukup satu jam setelah tarawih untuk tilawah. Membuat target khatam tilawah Qur’an selama Ramadhan juga penting mengingat pahala dan kebaikan yang bisa didapatkan dari membaca AlQur’an.
KEUTAMAAN lain di bulan Ramadhan di samping amalan ibadah yang bisa dilakukan satu hari penuh tersebut, Allah banyak membagikan keberkahan Ramadhan. Berikut fadhilah yang bisa kita raih: 1. Lailatul qadar Nabi SAW mengingatkan kepada umatnya agar tak menyia-nyiakan malam Qadar karena penuh dengan kebaikan dan pahala. Al-Qadr (dalam Qur’an Surat AlQadr) memiliki makna kedudukan dan kehormatan. Maka seluruh ibadah dan ketaatan pada malam Qadar yang kita lakukan adalah lebih baik dari ibadah yang dilakukan selama seribu bulan.
Bulan ini telah hadir di tengah kalian. Padanya terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa terhalangi darinya berarti benar- benar terhalangi dari kebaikan seluruhnya. Tak ada orang yang terhalangi dari kebaikannya kecuali orang yang terhalangi (dari kebaikan) (HR. Ibnu Majah)
72
Mei-Juni 2015 M
Keutamaan Lailatul Qadar adalah malam dimana malaikat turun membawa rahmat Allah, kedamaian dan keberkahan-NYA hingga terbit fajar. Dosa-dosa seorang manusia juga diampuni saat itu. Lailatul Qadr terjadi pada sepuluh malam terakhir berdasar dari Hadist shahih dari Aisyah,
2. KESEMPURNAAN ibadah 10 hari terakhir Menghidupkan malam ala Nabi di sepuluh hari ter akhir adalah menghidupkan keseluruhan malamnya dengan qiyamul lail, tilawah, zikir dan istighfar. Beliau juga tak lupa membangunkan keluarganya, istriistri beliau agar menyertainya dalam mendapatkan kebaikan zikir dan ibadah di saat-saat yang penuh berkah. Hikmahnya, Nabi mengajarkan agar setiap keluarga Muslim membiasakan istri dan keluarganya untuk mendekatkan diri kepada Allah. 3. Istirahatnya Orang Puasa Itu Ibadah Diamnya orang yang berpuasa adalah tasbih, tidurnya adalah ibadah, doanya dikabulkan dan amalannya diberi pahala berlipat ganda (HR. Dailami dan Ibnu mandah)
Tidur adalah perkara mubah dan bukan bagian dari ritual ibadah. Maka seperti hal yang berhukum mubah, tidur dapat bernilai ibadah jika niatnya menguatkan ibadah. Artinya bila seseorang menjadi khawatir akan puasanya batal atau tergoda untuk berbuka puasa sebelum waktunya, maka tidur dibolehkan untuk mengistirahatkan tubuh dan menyimpan energi untuk menguatkan ibadah kita. Jadi tidak setiap tidur di bulan puasa itu bisa bernilai ibadah jika kita melakukannya karena malas atau kekenyangan. Banyak penelitian yang membuktikan kecukupan tidur dapat meningkatkan kreativitas dan ketelitian seseorang. Dengan memperhatikan pola tidur ibadah puasa kita, insya Allah akan produktif.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
18 Juni 19 Juni 20 Juni 21 Juni 22 Juni 23 Juni 24 Juni 25 Juni 26 Juni 27 Juni 28 Juni 29 Juni 30 Juni 01 Juli 02 Juli 03 Juli 04 Juli 05 Juli 06 Juli 07 Juli 08 Juli 09 Juli 10 Juli 11 Juli 12 Juli 13 Juli 14 Juli 15 Juli 16 Juli
04:29 04:29 04:30 04:30 04:30 04:30 04:30 04:31 04:31 04:31 04:31 04:32 04:32 04:32 04:32 04:32 04:33 04:33 04:33 04:33 04:33 04:33 04:34 04:34 04:34 04:34 04:34 04:34 04:34
04:39 04:39 04:40 04:40 04:40 04:40 04:40 04:41 04:41 04:41 04:41 04:42 04:42 04:42 04:42 04:42 04:43 04:43 04:43 04:43 04:43 04:43 04:44 04:44 04:44 04:44 04:44 04:44 04:44
05:59 05:59 05:59 06:00 06:00 06:00 06:00 06:00 06:01 06:01 06:01 06:01 06:01 06:01 06:02 06:02 06:02 06:02 06:02 06:02 06:02 06:03 06:03 06:03 06:03 06:03 06:03 06:03 06:03
06:26 06:27 06:27 06:27 06:27 06:27 06:28 06:28 06:28 06:28 06:28 06:29 06:29 06:29 06:29 06:29 06:29 06:30 06:30 06:30 06:30 06:30 06:30 06:30 06:30 06:30 06:30 06:30 06:30
11:56 11:56 11:56 11:57 11:57 11:57 11:57 11:57 11:58 11:58 11:58 11:58 11:58 11:59 11:59 11:59 11:59 11:59 11:59 12:00 12:00 12:00 12:00 12:00 12:00 12:01 12:01 12:01 12:01
15:18 15:18 15:18 15:18 15:19 15:19 15:19 15:19 15:20 15:20 15:20 15:20 15:20 15:21 15:21 15:21 15:21 15:21 15:22 15:22 15:22 15:22 15:22 15:22 15:23 15:23 15:23 15:23 15:23
17:49 17:49 17:49 17:49 17:50 17:50 17:50 17:50 17:51 17:51 17:51 17:51 17:52 17:52 17:52 17:52 17:52 17:53 17:53 17:53 17:53 17:53 17:54 17:54 17:54 17:54 17:54 17:55 17:55
19:04 19:04 19:04 19:04 19:05 19:05 19:05 19:05 19:05 19:06 19:06 19:06 19:06 19:06 19:07 19:07 19:07 19:07 19:07 19:08 19:08 19:08 19:08 19:08 19:08 19:08 19:08 19:09 19:09
Sya'ban-Ramadhan 1436 H
73
Dunia Islam
Islam Terus Merekah di Negeri Beruang Merah Masjid Kul Sharif, Kazan Kremlin Rusia
Layaknya umat Islam lain di berbagai belahan dunia, selama Ramadhan umat Islam di Rusia juga tidak lepas dari menjalankan kewajiban berpuasa. Tantangan menjalankan puasa di negeri beruang merah itu jelas berbeda dengan di Indonesia.
M
enengok pelaksanaan Ramadhan tahun lalu, masya rakat Rusia memasuki periode yang waktu gelapnya berlangsung paling pendek dalam satu tahun. Hal itu sekaligus membuat matahari bersinar lebih lama. Artinya, puasa di sana berlangsung lebih lama bila dibandingkan dengan di Tanah Air. Bahkan untuk saat tertentu, waktu siang di Rusia bisa 20 jam lamanya. Namun, suhu udaranya lebih rendah bila dibandingkan dengan di Indonesia yang lebih terik dan panas. Keuntungannya, masyarakat di Rusia tentu saja merasa tidak mudah haus dan tidak mudah lapar.
74
Mei-Juni 2015 M
Mengutip dari portal RBTH, Ildar Alyautdinov, seorang mufti yang tinggal di Moskow menyebutkan, pelaksanaan ibadah selama Ramadhan bisa dikatakan berjalan dengan damai. Meski bukan agama mayoritas, Alyautdinov bersyukur umat Islam di Rusia bisa menjalankan ibadah dengan tenang. Di ibu kota Rusia itu sendiri saat ini jumlah pemeluk agama Islamnya mencapai tidak kurang dari dua juta jiwa. Semaraknya Ramadhan juga terasa di Rusia. Misalnya, Masjid Katedral Moskow, masjid tua dan bersejarah di ibu kota Rusia, turut diramaikan
dengan adanya kegiatan Shatyor Ramadana atau yang disebut Tenda Ramadhan. Shatyor Ramadana merupakan festival yang diadaptasi dari festival serupa di Turki. Acaranya, antara lain, diisi dengan berbagai macam tenant makanan halal tradisional, pertunjukan budaya berbagai negara Islam bekas pecahan Soviet, dan pemutaran film dokumenter untuk memperluas wawasan mengenai Islam. Selain Moskow, kota-kota lain juga mulai ikut membuat kegiatan sejenis. ”Sampai hari ini, kami sudah menampilkan pertunjukan budaya dari Azerbaijan, Tajikistan, dan republik-republik pecahan Soviet. Penampilan dari Turki selalu ditunggu-tunggu. Selain itu, Iran dan Qatar juga mengirim para pemusik, artis dan pembaca Al-Quran ke acara ini,” terang Izmailov yang merupakan
pengurus Central Spiritual Muslim Board of Russia.
Perkembangan Islam dan tantangannya Meskipun Islam tumbuh di Rusia yang notabene merupakan negara sekuler, kebebasan berekspresi ma sih menjadi diskriminasi di sana. Misalnya, penggunaan jilbab, ter masuk di sekolah-sekolah, dibatasi bahkan dilarang. Pemerintah daerah Mordovia secara resmi mengeluarkan larangan penggunaan jilbab yang ditegaskan melalui keputusan Mahkamah Agung (MA) Rusia 2014 lalu. Pembatasan penggunaan jilbab bukan terjadi kali ini saja. Sebelum pemerintah Mordovia, pemerintah Stavropol telah menerbitkan per aturan serupa. Muslim Rusia bukan kemudian diam dengan adanya pembatasan tersebut. Para orang tua murid mengajukan banding atas keputusan ini ke MA Rusia. Namun, ditolak sepenuhnya oleh MA Rusia. Tidak hanya itu, Kepala Dewan Mufti Rusia yang sekaligus Ketua Majelis Ulama Ravil Gaynutdin juga berupaya mendorong pemerintah pusat agar keputusan semacam itu bisa ditinjau kembali. Februari lalu, Ravil Gaynutdin melayangkan surat kepada Presiden Putin. Isi suratnya meminta agar penggunaan jilbab diperbolehkan di sekolah. Lagi-lagi, permintaan ini tidak membuahkan hasil. Di samping di sekolah, sentimen antipenggunaan jilbab juga banyak terjadi di lingkungan kerja dan masyarakat.
berjilbab. ”Untuk itu saya harus menyembunyikan agama saya,” ujar ibu dua anak itu. Zulya pun menyebut, tidak jarang beberapa rekan kerjanya menaruh curiga padanya. Apakah dirinya juga termasuk dalam kelompok radikal yang kerap melakukan pengeboman? Sekalipun dihadapkan pada berbagai persoalan, pertumbuhan umat Islam di Rusia terbilang meningkat. Sebagaimana yang tercatat di Wikipedia, banyaknya jumlah pemeluk Islam di Rusia menjadikan Islam sebagai agama terbesar kedua setelah Kristen Ortodoks. Jumlah Muslim mencapai 20 persen dari total warga Rusia. Mengenai jumlah masjid, di Moskow hanya berdiri lima masjid, namun di daerah-daerah lain jumlahnya berlipat hingga 6.790 masjid. Bahkan ada yang menyebut hingga 9.000 masjid di Rusia. Jumlah itu diyakini lebih besar mengingat dalam sepuluh tahun terakhir perkembangan yang terjadi cukup pesat. Begitu pula jumlah organisasi keagamaan Islam lokal. Data registrasi negara mencatat, saat ini ada lebih dari 4.800 organisasi. Sedangkan dalam Dewan Federal
Pusat ada tiga organisasi yang masuk di dalamnya. Yaitu, Dewan Mufti Rusia di Moskow, Administrasi Keagamaan Pusat Muslim Rusia di Ufa, dan Pusat Koordinasi Muslim di Kaukasus Utara. Ketiga organisasi itu membawahi atusan hingga ribuan komunitas Muslim lokal. Akhir-akhir ini, permintaan atas ketersediaan hotel syariah dan makanan serta daging halal terus mengalami peningkatan. Melihat potensi yang ada, Komite Mufti Rusia turut mewacanakan membangun Wisata Muslim Syariah. Menengok masa lalu, romantisme Islam di Rusia dan Indonesia hampir tidak bisa dilepaskan. Presiden Soekarno saat itu mengunjungi Soviet meminta koleganya Presiden Khruschev untuk mengaktifkan kembali Masjid Petersburg yang kala itu hanya difungsikan sebagai gudang. Permintaan itu di setujui dan masjid terbesar kedua di Rusia itu akhirnya kembali dibuka. Jasa lainnya, atas permintaan Soekarno, makam perawi hadist Imam Bukhari di Samarkand berhasil ditemukan dan dilestarikan. Makam yang ada sejak 870 Masehi itu hingga saat ini menjadi ramai diziarahi banyak Muslim dari berbagai penjuru dunia.
Seperti di beberapa negara Eropa lainnya, isu radikalisme agama juga menimbulkan Islamophobia di Rusia. Seperti diungkapkan Zulya, perempuan kelahiran Rusia. Ia mengaku kesulitan mendapatkan pekerjaan karena tempat bekerjanya memandang negatif perempuan Kota Moscow, Russia. Sya'ban-Ramadhan 1436 H
75
Sahabat
Irna Mutiara:
Semakin Giat Berbagi Ilmu Mendesain MEMPERTAHANKAN puncak karier dengan cara apapun bagi sebagian orang merupakan harga mati. Tapi tidak bagi seorang Irna Mutiara.
S
ebagai desainer kenamaan yang telah mempopulerkan desain hijab syari yang tetap modis dan elegan, Irna sama sekali tidak merasa terancam dengan bermunculannya desainer-desainer muda di dunia hijab fashion. Sebaliknya, desainer pemilik brand Irna La Perle ini justru semakin gencar membagikan ilmu dan pengalamannya demi tumbuhnya desainer-desainer Muslimah muda penggantinya kelak. “Saya pribadi tidak harus mempertahankan saya harus berada di posisi itu (desainer ternama). Semakin mendapatkan pengalaman, ilmu, dan sesuatu yang bisa lebih ke share, saya akan sharing,” ucapnya kepada Majalah ZA KAT beberapa waktu lalu. Hal ini yang mem buat Irna semakin mengg encarkan diri membagikan ilmu dan penga lamannya sebagai desianer di berbagai kesempatan meski jadwal run away kolek sinya demikian padat. “Ketika umur semakin bertambah angkanya,
76
Mei-Juni 2015 M
semakin banyak pula yang harus saya pertanggungjawabkan. Saya harus lapor kepada yang Mahakuasa, saya dapatkan ilmu ini saya pakai buat apa saja,” katanya. Tak hanya itu, perempuan yang menjadi perancang busana sejak 1996 itu juga secara sukarela menjadi pendamping khusus bagi para tenaga pengajar jurusan mode di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) NU Banat Kudus. Menggandeng Djarum Foundation dan Bank Negara Indonesia (BNI), sekolah khusus yang baru saja diluncurkan awal tahun lalu itu ia harapkan menjadi pendorong industri kreatif busana Muslim di kota-kota kecil Indonesia. Bahkan, Irna turut pula membantu menyempurnakan kurikulum tata busana yang digarap sejak September 2014 lalu. Menurut Irna, ini merupakan caranya merefleksikan nilai berbagi yang Islam tanamkan. Ia menilai berbagi tak melulu soal harta. “Konsep berbagi itu sebenarnya di Islam sangat ditekankan. Termasuk juga ilmu dan pengalaman. Ilmu apapun yang didapatkan di sekolah dan pengalaman kita merupakan sesuatu yang baik untuk di-share,” paparnya. Apalagi kini ia melihat kesempatan untuk berbagi semakin mudah dengan berkembangnya era smartphone. Kuncinya, tekan Irna, harus memberikan manfaat kepada sesama. “Sekarang kan sosmed (sosial media) banyak ya. Ketika kita bikin status atau mengingatkan orang terhadap sesuatu kebaikan itu berbagi juga, atau misalnya kita dipanggil talkshow kita cerita pengalaman kita, atau kita cerita rahasia kita usaha itu juga namanya berbagai juga. Jadi, pasti memberikan sesuatu kepada orang lain sebagai sebuah manfaat,” jelasnya.
Sya'ban-Ramadhan 1436 H
77
Sakinah
Ajak si Kecil Nikmati Ramadhan 78
Mei-Juni 2015 M
Sebenarnya tak sulit mengajarkan anak berpuasa. Saat mereka mulai menikmati Ramadhan, puasa pun menjadi hal yang menyenangkan bagi si kecil
ditunggu-tunggu anak-anak, faktanya tak sedikit nutrisi anak yang justru berantakan selama bulan Ramadhan. Tak hanya anak-anak, para orang tua biasanya jauh lebih tergiur membeli jajanan takjil dibandingkan dengan membuatnya sendiri. Sesekali, ajaklah putra-putri Anda memasak bersama kue-kue ataupun es kesukaan mereka. Memasak juga baik untuk membantu meningkatkan kreativitas anak-anak.
R
AMADHAN merupakan bulan yang diistimewakan oleh Rasulullah, penghuni langit, bahkan oleh Allah SWT sendiri. Seharusnya tak sulit mengistimewakannya pula bagi si kecil bukan? Jadi, mari kita ajak si kecil menikmati keberkahan bulan istimewa ini.
Semarakkan suasana Bukan bulan istimewa namanya jika suasana rumah biasa-biasa saja. Sebelum Ramadhan, ajak si kecil menyemarakkan suasana rumah dan lingkungan. Mulai dari membuat spanduk kecil menyambut Ramadhan, menghias sudut-sudut rumah dan kamar dengan namanama indah Allah SWT, hingga membuat papan ceklis Ramadhan. Dan jangan lupa untuk selalu melibatkan si kecil dalam setiap tahapnya. Mulai dari membuat daftar ide hiasan, berbelanja berbagai pernak-pernik yang dibutuhkan hingga menyediakan waktu khusus bersama si kecil untuk membuat berbagai hiasan.
Beri tantangan Dunia anak merupakan dunia yang penuh dengan hal-hal baru . Tantangan bisa menjadi pemancing efektif bagi anak-anak untuk semakin
Sst.. siapkan kejutan penasaran terhadap hikmah puasa. Jika anak Anda termasuk yang sulit menjalani puasa secara utuh, coba beri tantangan sedikit demi sedikit. Naikkan terus level kesulitan puasa hari demi hari sembari tak lupa terus berikan pemahaman yang baik agar perhatian anak tak hanya tertuju pada tantangannya saja.
Buat acara seru Tak perlu acara besar yang menguras kantong, cukup acara sederhana, seperti ‘pertunjukan wayang sirah Rasulullah’ jelang berbuka, nonton bersama film-film penuh hikmah Ramadhan atau sekadar kuis imitasi di televisi dengan pertanyaan seputar Ramadhan tentunya. Jika ada dana lebih, sesekali ajaklah si kecil bermain dengan teman-teman barunya di panti asuhan. Tak hanya dapat mengisi waktu dengan kegiatan yang jauh lebih bermanfaat, acara-acara ini dapat menjadi media yang lebih efektif dalam memahamkan urgensi dan keberkahan puasa. Tak hanya itu, anak-anak pun pasti jauh lebih bersemangat berpuasa.
Masak bersama Meski biasanya waktu berbuka merupakan waktu yang paling
Tak hanya anak kecil, orang dewasa pun menyukai kejutan. Karena ‘ke jutan’, waktu pemberiannya pun harus tak terduga. Tak perlu me nunggu Ramadhan usai, orang tua bisa memberikan ‘kejutan’ kapan saja. Tapi ingat perlu kepekaan agar sebuah kejutan berhasil. Jangan sampai memberikan kejutan saat suasana hati si kecil sedang tidak bagus. Dan tentu saja, hadiah yang diberikan atas prestasi anak berpuasa, haruslah sesuatu yang istimewa. Lagi-lagi tak perlu mahal, tapi bisa sesuatu yang pernah ia inginkan. Atau orang tua bisa mengkreasikan sendiri hadiah bagi si kecil agar terasa semakin istimewa.
Puasa selama bulan Ramadhan dapat men cegah penyimpangan pola makan pada anak yang sedang tumbuh. Pada hari-hari normal, anak-anak sering sulit mengendalikan hasrat untuk jajan serta lebih suka minum minuman manis yang dingin. Puasa dapat menjadi latihan yang baik bagi tubuh anak-anak untuk terbiasa makan secara teratur (sahur dan berbuka puasa) serta minum air putih 1-2 liter per hari.
Tahu kah?
Sya'ban-Ramadhan 1436 H
79
Kitabah
Menghabiskan Ramadhan di Negeri Orang Menjalankan ibadah puasa Ramadhan di negeri orang, mungkin tidak akan senyaman di negeri sendiri. Banyak tantangan yang harus dilalui, di samping karena Muslim sebagai minoritas, juga hampir dipastikan tidak akan ada perayaan Ramadhan sebulan penuh sesemarak di Indonesia. lainnya, waktu berpuasa di Swedia bisa memakan waktu selama 19 jam. Jauh lebih lama dibandingkan dengan di Indonesia.
H
al itu dialami Leyla Hana dan kawan-kawannya. Pengalaman seru dan sarat hambatan itu mereka tuangkan dalam buku Serunya Puasa Ramadhan di Luar Negeri. Misalnya, pengalaman Himmah menghabiskan Ramadhan di Swedia. Hampir sama dengan Negara Eropa
80
Mei-Juni 2015 M
Tantangan lain hadir dari negeri kimchi Korea. Godaan untuk menjaga pandangan begitu diuji di sana. Tidak sedikit wanita Korea yang mondar-mandir di jalanan dengan pakaian minim seadanya. Belum lagi pemahaman mereka tentang puasa minim sekali.
Ada juga pengalaman menarik Atik bersantap buka puasa di Libya. Di sana susu dan tiga biji kurma seolah menjadi hidangan wajib untuk berbuka. Ramadhan di Mesir pun tak kalah semarak. Bulan puasa di negeri Firaun itu ditandai dengan Azwaq Ramadhan dan Fanus. Yakni, pernak pernik dengan beragam bentuk yang menghiasi rumah dan apartemen. Buku ini memberikan sedikit gambaran tentang pengalaman yang berbeda di tiap daerah yang dirasakan penulisnya. Rekam jejak pengalaman dari negeri tetangga, Malaysia, jazirah Arab, dataran Eropa, hingga Amerika tersaji dalam buku ini. Penulis mengajak kita untuk mensyukuri bisa berpuasa di Indonesia yang penuh toleransi dan kenyamanan.
Judul Buku Judul
Penulis Penerbit Cetakan Tebal
: Serunya Puasa Ramadhan di Luar Negeri : Leyla Hana, dkk : PT BIP : 2014 : 165 halaman
Menyucikan Jiwa dengan Puasa & Zakat Puasa dan zakat dalam Islam menjadi salah satu asas penting. Bahkan, dalam QS Al-Baqarah ayat 110 perintah menunaikan zakat berdampingan dengan perintah menegakkan shalat. Begitu juga dalam hadits Nabi SAW, satu pokok berdirinya Islam adalah dengan berzakat.
S
alah satu buku berpengaruh yang banyak berbicara masalah dua ibadah tersebut adalah kitab Ihya Ulumuddin. Hingga kini, banyak ulama dan fuqaha yang mengkaji kitab ini dan menjadikannya rujukan.
Buku Rahasia Puasa dan Zakat, Mencapai Kesempurnaan Ibadah merupakan nukilan dari kitab Ihya Ulumuddin karya Al-Imam Abu Hamid Al-Ghazali atau yang lebih dikenal dengan Imam Al-Ghazali. Mengambil tema puasa dan zakat, isi buku ini merupakan terjemahan Bab Asrar Ash Shaum dan Asrar Az-Zakat. Meskipun terbilang telah banyak kitab yang mengangkat tema puasa dan zakat, kitab karya Imam Al Ghazali bisa dikatakan berbeda. Terlebih penekanannya terhadap tazkiyatun nafsi (menyucikan jiwa). Kitab ini tidak hanya memberikan pendekatan ibadah mahdah yang dilakukan secara lahiriah saja, namun juga batiniah. Sebut saja pada bagian makna batiniah puasa dan syarat-syaratnya (hal. 25). Di penghujung bab tersebut, Imam Ghazali menyebut, ibadah terbagi dari segi lahir dan batin. Dia pun menyinggung mereka yang berpuas diri ibadah di tingkat lahir atau kulit saja dengan melupakan isinya (hal. 41).
Begitu juga kaitannya dengan berzakat. Imam Al-Ghazali menyebut, terdapat tugas batiniah bagi muzaki, antara lain, berzakat bukan lantas merasa dirinya lebih mampu dan berjasa bagi orang lain, namun semata-mata karena kecintaan kepada Allah dan niatan untuk menyucikan hartanya (hal. 108). Dalam buku ini, disisipkan banyak catatan kaki yang memuat sumber sanad hadits. Pada catatan kaki ditambahkan pula beberapa kete rangan tambahan yang menguatkan dasar hadits yang dipakai.
Judul Buku : Rahasia Puasa & Zakat Mencapai Kesempurnaan Ibadah (Asrar Ash-Shaum dan Asrar Az-Zakat) Penulis : Al-Imam Abu Hamid Al-Ghazali Penerjemah : Muhammad AlBaqir Penerbit : Mizan Cetakan I : April 2015 Tebal : 181 Judul
Sya'ban-Ramadhan 1436 H
81
Mualaf Seorang Muslim harus memiliki keimanan yang kokoh. Ia harus yakin benar bahwa Allah-lah Tuhan yang Mahaesa dan Mahakuasa yang harus diibadahi dengan ikhlas dan sesuai sunnah. Lalu, kepada-Nyalah ia akan dikembalikan. Di akhirat nanti, ia akan memper tanggungjawabkan segala amal perbuatannya selama hidup di dunia, sehingga ia bisa masuk ke Surga atau Neraka.
Dari Iseng Jadi Serius Mencintai Islam
Steven Indra Wibowo
T
anpa punya keyakinan kuat seperti itu, seorang Muslim akan mudah digoyahkan untuk berpindah agama atau dimurtadkan, tidak hanya dibujuk dengan harta, wanita atau tahta, tapi juga diubah pola pikirnya. Sebab, memang ada orang-orang non-Muslim yang memurtadkan seorang Muslim hanya dengan cara pengubahan pola pikir Muslim tersebut. Dulu, sebelum menjadi mualaf, Ketua Mualaf Center Indonesia (MCI) Steven Indra Wibowo (34), memurtadkan seorang Muslim dengan cara mengubah pikiran Muslim itu. Ia suka mengajak seorang Muslim pindah agama hanya dengan
82
Mei-Juni 2015 M
mengobrol santai di warung atau di tempat lesehan. Dia biasa memancing dengan pertanyaan-pertanyaan yang kadang sulit dijawab oleh Muslim yang imannya lemah, misalnya, apa arti agama buat kamu, kenapa kamu harus shalat, dan kenapa kamu harus menyembah Allah? “Setelah berdiskusi empat mata hanya sekitar empat jam, begitu gampang-nya seorang Muslim bisa murtad. Dalam waktu sekitar dua bulan, saya bisa memurtadkan 120 orang Muslim di Jabodetabek,” kata anak sulung dari lima bersaudara itu. Ayahnya adalah seorang Protestan, tapi karena Steven adalah cucu pertama, dia ikut menjadi Katolik
seperti neneknya. Alumni Santo Luois, Ambarawa, itu berkiprah dalam pemurtadan bukan karena dia dari lembaga kepasturan atau misionari, tapi itu sudah tanggung jawab keimanannya. “Ketika itu, saya harus mengabdikan diri pada Tuhan Yesus yang salah satunya adalah menyelamatkan sebanyak mungkin manusia dengan mengajak mereka masuk Kristen. Saya menyelamatkan tidak dengan embel-embel memberi bantuan ini itu. Saya lebih mengarahkan pikirannya karena saya ahli filsafat, bukan misionari,” ujar alumni Master Leiden, Jurusan Filsafat itu.
Kepiawaiannya dalam mengubah pikiran seorang Muslim menjadi Katolik itu, ia gunakan untuk mengajak non-Muslim menjadi Muslim setelah Steven memeluk Islam. Ia giat mendakwahkan Islam ke umat non-Muslim, di mana saja dan kapan saja. Misalnya, saat Parade Tauhid Indonesia (PTI) yang digelar di Gelora Bung Karno, Senayan, 16 Agustus 2015, pun ia telah mengIslamkan seorang pemuda nonMuslim hanya melalui obrolan santai. “Memang, ini gaya saya sampai saya bisa menuntun orang masuk Islam,” kata ayah seorang anak itu. Telah banyak umat non-Muslim yang dia Muslimkan, tapi dia sendiri tak tahu pasti angkanya berapa, mungkin sudah sekian ribuan orang mualaf. “Saya tidak pernah menghitung secara pasti jumlah mualaf itu. Ya, tulislah amal kebaikan itu di atas pasir supaya kita tak mengingat kebaikan dan tulislah amal keburukan seperti mengukir di atas batu agar kita tahu kesalahan kita di mata Allah sehingga kita tak mengulanginya,” tegasnya. Dia mengaku, tak mendapat keuntungan materi dari kegiatan meng-Islamkan ini karena memang MCI yang didirikan pada 2004 ini minim dana. Para pengurus MCI adalah para pekerja yang tak menggantungkan hidupnya dari organisasi.“Semuanya saya lakukan dengan niat lillahi ta’ala, buat bekal di akhirat nanti. Sebab, hidup di dunia ini tidak lama. Hidup setelah kematian justru jauh lebih penting,” katanya.
Iseng Mudahnya seorang Muslim dipengaruhi menjadi murtad justru mendorong Steven untuk mengetahui Islam lebih mendalam. “Kenapa, ya, Muslim itu begitu mudahnya dimurtadkan? Pertanyaan itu selalu berkecamuk dalam pikirannya menjelang tidurnya usai membaca buku Rosario (Doa Renungan). Maka,
satu-satu jalan yang dia lakukan agar tahu banyak tentang Islam adalah menjadi Muslim, yaitu pada 2000. Caranya, ia bertanya dulu kepada temannya yang Muslim, apakah dia bisa membantu meng-Islamkan dirinya atau tidak? Temannya sempat tak percaya karena Steven adalah seorang aktivis gereja. “Walau niat saya mau coba-coba, karena terlihat serius, teman saya bilang bisa. Ya, saya bersyahadat di salah satu pondok pesantren di daerah Baros, Banten,” paparnya. Karena niatnya masuk Islam hanya iseng ingin tahu Islam, setelah bersyahadat ia masih tetap melakukan layanan di gereja. Tapi, di kesempatan lain, dia juga belajar tentang Islam, khususnya tentang tata cara shalat. “Saya membeli buku tuntunan shalat yang harganya Rp10 ribu. Saya juga belajar tentang shalat dengan marbot-marbot di Masjid Istiqlal,” jelasnya. Setelah sekitar 6 bulan belajar tentang Islam dari buku dan majalah, dia baru serius beragama Islam karena ternyata Islam lebih baik dari apa yang dia yakini selama ini. “Ini
benar-benar jalan yang Allah mau, di mana suatu agama mengatur dari awal sampai akhir, dari sebelum hidup, saat hidup, urusan jodoh dan rezeki hingga setelah mati,”katanya. Ke-Islamannya tambah mantap setelah dia menjalankan ibadah Umrah ke Tanah Suci pada 2003. “Ada beberapa orang yang hadir dalam hidup saya mengajari saya shalat dan ibadah lainnya. Ada juga tempat saya bertanya khususnya tentang akidah, antara lain, Ahmad Abdurahman, Guru Besar Teologi Akidah di Universitas Qossim, Mekah. Akidah itu yang saya jelaskan ke nonMuslim yang akan saya Muslimkan. Ini yang membuat kita beda dengan yang lain,”urainya. Ketika ayahnya diberi tahu tentang Steven masuk Islam, Steven diusir dari rumah di Jakarta dan dia bekerja di Serang. Tapi, ketika mau berUmrah, dia pamitan ke orang tuanya. “Sekarang hubungan kami dengan keluarga baik-baik saja. Ayah tak lagi menyindir saya yang masuk Islam padahal dulu sekolah di gereja,” katanya mengakhiri perbincangan dengan Zakat.
Sya'ban-Ramadhan 1436 H
83
Catatan Zakat
MENGEMBANGKAN PENGELOLAAN ZAKAT, SEMANGAT YANG TIADA HENTI
CONTINUOUS
84
Mei-Juni 2015 M
Hanya dengan pengembangan yang terus menerus, pengelolaan zakat dapat mencapai tujuannya, memberikan manfaat yang tiada henti, dan pada akhirnya dapat menjadi arus utama (mainstream) dalam kehidupan ekonomi dan budaya umat serta kehidupan bangsa pada umumnya.
I
slam melarang umatnya jumud. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), jumud berarti beku atau statis. Bukan hanya pada umat, jumud juga tidak boleh terjadi pada suatu organisasi. Ketika suatu organisasi mengalami kejumudan, maka itu berarti organisasi tersebut sudah lumpuh, hilang eksistensinya, atau menuju kehancuran.
Agar umat atau organisasi tidak jumud, maka ia harus dinamis, terus berkembang, atau lebih kita kenal dengan adanya continuous improvement dalam organisasi. Continuous improvement adalah usaha-usaha berkelanjutan yang dilakukan untuk mengembangkan dan memperbaiki produk, pelayanan, ataupun proses. Continuous improvement merupakan salah satu prinsip dalam pengukuran mutu organisasi. Alhamdulillah, para pegiat zakat sangat menyadari tentang pentingnya continuous improvement dalam pengelolaan zakat. Pada awal berkembangnya pengelolaan zakat berdasarkan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat lahir Institut Manajemen Zakat (IMZ) sebagai wadah untuk melahirkan konsep dan sumber daya manusia (SDM) pengelola zakat. Dan alhamdulillah, penulis dapat menjadi bagian dari beberapa orang yang membidani lahirnya institut tersebut.
Pengembangan ini terus berlanjut hingga kini. Beberapa perhelatan nasional dan internasional dilaksanakan pegiat zakat di Tanah Air pada Mei dan Juni 2015 ini. Musyawarah Nasional Forum Zakat (FOZ) ketujuh telah dilaksanakan di Bandung mulai 5 hingga 7 Mei 2015. Rapat Kerja Nasional (Rakernas) BAZNAS 2015 dilaksanakan mulai 19 hingga 22 Mei di Jakarta. Pertemuan ketiga Working Group Zakat Core Principles mulai 7 hingga 8 Juni 2015 dan dilanjutkan dengan Konferensi World Zakat Forum mulai 9 hingga 11 Juni 2015 dilaksanakan di Banda Aceh. Kalau kita ikuti dan cermati maksud, tujuan, dan agenda event-event tersebut, maka dapat kita ambil benang merah bahwa ada semangat yang luar biasa untuk terus mengembangkan pengelolaan zakat secara nasional dan internasional. Pengembangan dari konseptual dan operasional serta sistem dan sumber daya manusia terus dikaji dan dievaluasi sehingga pengelolaan zakat dapat terus tumbuh harmonis dengan perkembangan dalam bidang lainnya, seperti teknologi informasi dan komunikasi serta realitas budaya muzaki dan kehidupan mustahik saat ini. Pengembangan tersebut harus terus dilakukan secara bertahap,
Teten Kustiawan Direktur Pelaksana Baznas
berkesinambungan, dan sistematis serta dijadikan kebutuhan kita bersama. Hanya dengan pengembangan yang terus menerus, pengelolaan zakat dapat mencapai tujuannya, memberikan manfaat yang tiada henti, dan pada akhirnya dapat menjadi arus utama (mainstream) dalam kehidupan ekonomi dan budaya umat serta kehidupan bangsa pada umumnya. Akhirnya kita berharap, semoga Allah subhanahu wata’ala senantiasa memberikan kekuatan dan mujahadah kepada para pegiat zakat untuk terus berjuang mengelola zakat sesuai dengan syariah dan peraturan perundang-undangan dengan penuh kreativitas dan inovasi serta mencatatnya sebagai jihad fii sabilillah sebagaimana yang dijanjikan oleh Rasulullah shollallahu alahi wasallam. Dan Allah telah memberikan sarana untuk itu, yakni Ramadhan 1436 H sebagai bulan tarbiyah bagi kita semua. Semoga kita mendapat keberkahan yang banyak pada Ramadhan ini dengan banyak beramal untuk diri, umat, dan agama ini. Wallahu’alam bishshowab.
Sya'ban-Ramadhan 1436 H
85
86
Mei-Juni 2015 M