EFEKTIVITAS PEMASARAN PRODUK WISATA SYARIAH ( Sudi Kasus Pada PT Cheria Tour and Travel ) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Disusun Oleh: MAULANA HAITAMI 1110046100082
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014 M/1436 H
LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telahs saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, November 2014
Maulana Haitami
i
ABSTRAK EFEKTIVITAS PEMASARAN PRODUK WISATA SYARIAH (Studi Kasus Pada PT Cheria Tour and Travel), adalah skripsi hasil karya Maulana Haitami NIM 1110046100082. Pada konsentrasi Perbankan Syariah, Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam). Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 1435/ 2014M. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui SWOT dari produk wisata syariah, Peran PT. Cheria Tour and Travel dalam pengembangan produk wisata syariah, dan mengetahui efektivitas pemasaran yang dilakukan PT. Cheria Tour and Travel. Penelitian ini digunakan adalah penelitian kualitatif dengan metode analisis deskriptif. Yaitu menjelaskan tentang pemasaran produk wisata syariah pada PT. Cheria Tour and Travel. Menggunakan pengumpulan data primer berupa hasil wawancara dengan narasumber terkait dan data sekunder berupa pustaka dan dokumentasi yang berkaitan dengan penelitian ini. Hasil penelitian menunjukan bahwa potensi produk wisata syariah sangat besar di Indoensia, namun respon masyarakat masih kurang dikarenakan kurangnya pemasaran produk tersebut. Selain itu masih banyaknya masyarakat yang ke luar negeri daripada ke dalam negeri dikarenakan belum lengkapnya paket perjalanan yang di sediakan untuk dalam negeri.
Kata Kunci
: Efektivitas, Pemasaran, Wisata Syariah
Pembimbing : Dr. H. Zainul Arifin Yusuf, M.Pd
ii
KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan nikmat, karunia, dan kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat serta salam penulis tak lupa panjatkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya. Dan penulis juga mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu dan mendukung penulis, pada kesempatan ini penulis ingin sampaikan terima kasih kepada : 1. Bapak Dr. H. JM. Muslim, MA, Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Bapak Ah. Azharuddin Lathif, M. Ag, M.H, Ketua Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam) Fakultas Syariah dan Hukum dan Bapak Abdurrauf, Lc, MA, selaku sekretaris prodi Muamalat (Ekonomi Islam). 3. Bapak Dr. H. Zainul Arifin Yusuf, M.Pd, selaku dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu dan kesabaran dalam membimbing penyusunan skripsi ini. 4. Kepada kedua orang tua, Ayahanda Mukri dan Ibunda Faridah serta adik-adik. Terima kasih telah mendidik, mengajarkan, dan membimbing sejak kecil. Serta dukungan moril maupun materil, semoga Allah SWT membalas kebaikanmu
iii
5. Seluruh pihak PT Cheria Tour and Travel, terutama Bapak Cheriatna selaku Direktur Utama dan Ibu Desita Marsehila selaku General Manager Operasional, terima kasih atas segala bantuan kerjasama dan partisipasi dalam pengumpulan data-data di penulisan skripsi ini. 6. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Syariah dan Hukum yang telah memberikan petunjuk dan bekal ilmu kepada penulis, semoga ilmu yang diberikan menjadi ilmu yang bermanfaat. 7. Seluruh pegawai perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum dan seluruh pegawai perpustakaan utama UIN Syarif Hidayatullah jakarta. 8. Keluarga besar (alm) H. Muhammad Nuh bin H. Abdurrahman dan H. Bachtiar bin H. Muhammad yang selalu memberikan semangat serta dukungan untuk menyelesaikan skripsi ini. 9. Teman-teman Perbankan Syariah 2010 khususnya kelas B, yang sudah memberikan semangat dan masukan dalam penulisan skirpsi ini. Dan juga temanteman KKN KOPI terima kasih untuk dukungan semangat yang diberikan. 10. Teman-teman DPR (Dibawah Pohon Rindang), Dio Al-haddad, Listio Biji, Kharis Cahyadi, Putra Kalbuadi, Willy Fahmi Aziz, Abdul Aziz Muslim, Abdul Hakim, Abdul Razzak, Faniditya Ramadhan, Kahfi Aditya, Syarifah Aquila, Tri Puji Lestari yang sudah membantu dan menyumbangkan ide-ide penulisan. Terima kasih untuk persahabatan yang terjalin dalam suka dan duka selama ini. 11. Orang terdekat penulis, Ayudhia Harumi Pawestri. Terima kasih untuk kesediaan dan kesabaran untuk membantu penulis selama proses pengerjaan skripsi ini iv
Akhir kata semoga Skripsi ini dapat bermanfaat dengan baik untuk pembaca. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan ini, oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun penulis untuk menjadi lebih baik lagi. Wassalamualaikum Wr. Wb Jakarta, November 2014
Maulana Haitami
v
DAFTAR ISI LEMBAR PERNYATAAN ..............................................................................i ABSTRAK ........................................................................................................ ii KATA PENGANTAR ...................................................................................... iii DAFTAR ISI ..................................................................................................... vi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1 B. Identifikasi, Pembatasan, dan Perumusan Masalah ................................. 11 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................ 12 D. Sistematika Penulisan .............................................................................. 13 BAB II LANDASAN TEORI A. Efektivitas ................................................................................................ 15 B. Pemasaran ................................................................................................. 17 C. Strategi Pemasaran .................................................................................. 20 D. Produk Wisata Syariah ............................................................................. 22 E. Review Studi Terdahulu .......................................................................... 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ............................................................................. 49 B. Jenis Penelitian ........................................................................................ 50 C. Sumber Data Penelitian ........................................................................... 51 D. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 52 E. Metode Analisis ....................................................................................... 53 F. Subjek-Objek Penelitian ........................................................................... 54
vi
G.Teknik Penulisan Skripsi .......................................................................... 54 BAB IV HASIL DAN ANALISA PENELITIAN A. Gambaran Umum PT. Cheria Tour and Travel ....................................... 55 a. Sejarah singkat PT. Cheria Tour and Travel ....................................... 55 b. Visi, Misi PT. Cheria Tour and Travel ............................................... 56 c. Produk-produk PT. Cheria Tour and Travel ...................................... 57 B. Analisis SWOT Terhadap Perkembangan Produk Wisata Syariah di PT. Cheria Tour and Travel............................................................................. 60 C. Pengembangan Produk Wisata Syariah di PT. Cheria Tour and Travel .................................................................................................................. 72 D. Efektivitas Pemasaran Produk Wisata Syariah di PT. Cheria Tour and Travel .................................................................................................................. 77 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .............................................................................................. 81 B. Saran ......................................................................................................... 82 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 83
vii
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu sektor yang dapat diandalkan sebagai sumber daya devisa negara adalah pariwisata. Pada tahun 2009, pariwisata di Indonesia menjadi kontributor terbesar ketiga devisa negara setelah minyak dan gas bumi serta minyak kelapa sawit. Peringkat tersebut mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari tahun 2006 yang hanya menempati peringkat ke-6 dari 11 komoditi sumber devisa negara. Sektor perhubungan dan pariwisata mempunyai peran penting dalam usaha mancapai sasaran pembangunan serta pembinaan persatuan bangsa dan Negara. Sektor perhubungan berperan memperlancar arus manusia, barang, dan jasa untuk merangsang dan menunjang pertumbuhan produksi barang dan jasa serta pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya. Sedangkan pariwisata berperan sebagai penghasil devisa serta memperkenalkan budaya bangsa dan tanah air. Bagi masayarakat sendiri sektor ini memberikan lapangan pekerjaan dan bidang usaha yang cukup luas. Begitupun sektor perhubungan dan pariwisata yang merupakan salah satu unsur penunjang dalam menjalin hubungan antar
1
2
bangsa yang dilakukan melalui hubungan timbal balik dari kegiatan angkutan dan telekomunikasi ke dan dari luar negeri.1 Pembangunan pariwisata, seperti halnya pembangunan pertambangan, pabrik-pabrik, pertanian atau jenis pembangunan ekonomi lainnya, akan menimbulkan bermacam macam pengaruh terhadap suatu daerah, tempat pembangunan itu berlangsung. Tentu saja, dampak atau pengaruh berbagai macam pembanguna itu akan berbeda beda namun ada yang kerap kali sangat terasa. Semua itu akan kelihatan sekali dampaknya terhadap perekonomian, masyarakat, pemerintah dan atau lingkungannya. Di Indonesia ada
UU No. 10 tahun 2009 yang mengatur tentang
kepariwisataan dan menjelaskan perbedaan pariwisata dan wisata. Menurut UU Nomor 10 Tahun 2009, wisata itu adalah perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari daya tarik wisata yang dikunjunginnya dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat, pengusaha, pemerintah dan pemerintah daerah. Wisata dibagi menjadi dua, yaitu wisata domestik (dalam negeri) dan wisata internasional (luar negeri). Disamping untuk tujuan mencari kesenangan
1
Spillane, James J. Ekonomi Pariwisata, Sejarah dan Prospeknya. ( Yogyakarta: Kanisius, 1987 ) h.14
3
dan pengalaman baru, berwisata juga dianggap dapat memperkuat rasa bangga pada negara, dan ini terjadi pada jenis wisatawan domestik (dalam negeri). Bentuk perjalanan wisata domestik ini tidak saja memberikan keuntungan dalam memperbesar rasa nasionalisme dan memperkuat pembentukan karakter bangsa, namun juga memberi manfaat besar dari beberapa sisi lain. Pertama, bagi negara-negara dengan jumlah populasi penduduk yang besar seperti Indonesia, besarnya wisatawan domestik ini sangat signifikan dalam mendorong perekonomian nasional dan lokal. Kedua, belanja langsung wisatawan domestik dapat memberikan manfaat langsung kepada masyarakat lokal. Ketiga, sifat wisatawan domestik ini lebih stabil dibanding wisatawan internasional. Tujuan berwisata tidak harus selalu dikaitkan dengan keuntungan fisik. Sebuah perjalanan wisata juga akan dapat menstimulasi pikiran seseorang secara unik. Perjalanan itu akan dapat membuat seseorang menjadi lebih kreatif dan disamping itu, lingkungan baru yang didapatkannya juga akan menyebabkan sinyal-sinyal baru yang diterima dari lingkungan barunya.2 Pada tahap selanjutnya, ketika wisatawan ingin menjadi konsumen sekaligus produsen, pola kegiatan berwisata menjadi lebih berbasis pada pengembangan diri dan ini menghasilkan pola kegiatan wisata yang berbasis kreatifitas. Jadi, hasil kunjungan menjadi tidak hanya sekedar berupa foto, berupa cerita, namun akan lebih berupa pemahaman (knowledge) yang akan memperkaya
2
Henky Hermantoro. Creative-Based Tourism. ( Depok: Aditri, 2011 ) h.41- 43
4
diri wisatawan itu sendiri, dan bahkan mereka akan dapat mengembangkan pengetahuan tersebut.3 Tak bisa dipungkiri Indonesia memiliki potensi pariwisata yang sangat besar. Tak hanya memiliki keindahan alam yang tersebar di seluruh 17 ribu gugusan pulau. Indonesia juga memiliki kebudayaan, bahasa, dan kearifan lokal yang begitu menarik serta beragam. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada tahun 2014 mencapai 753 ribu kunjungan. Angka ini naik 22,59 persen dibandingkan jumlah kunjungan wisman pada januari 2013, yaitu sebanyak 614 ribu kunjungan. Sepanjang 2013, jumlah wisman yang mampir ke Indonesia mencapai 8,6 juta orang. Dan untuk tahun berikutnya ditargetkan mencapai 9,5 juta wisman. Sektor pariwisata ini juga memberikan kontribusi hingga sembilan persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Selain itu, menyerap tenaga kerja hingga 10,18 juta orang pada 2013. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan pencapaian pada 2012 yang hanya 9,14 juta orang.4 Dari 140 negara yang di survey, Indonesia menduduki peringkat 70 dalam daya saing wisatanya. Lebih baik apabila dibandingkan dengan Filipina pada peringkat 82 dan Vietnam diurutan 80. Namun, Indonesia tertinggal jauh dari negara tetangga yaitu Singapura pada peringkat 10, Malaysia pada peringkat 34,
3
Henky Hermantoro. Creative-Based Tourism, h. 50
4
Henky Hermantoro. Creative-Based Tourism, h.34- 36
5
dan Thailand pada peringkat 43. Padahal dibanding dengan negara-negara tersebut, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dalam mengembangkan wisata. Salah satunya penduduk yang mayoritas besar adalah muslim, luas negara yang lebih besar, banyaknya gugusan pulau, gunung, laut, dan pantai. Jadi, apapun destinasi wisata yang diinginkan ada di Indonesia. Peningkatan devisa di Indonesia dari aspek pariwisata membuat pariwisata semakin mengembangkan industrinya untuk menarik lebih banyak wisatawan baik domestik atau asing. Salah satu caranya adalah dengan adanya wisata syariah. Mode ekonomi ini bisa menjadi salah satu solusi untuk mengurangi dampak krisis keuangan serta meningkatkan ketahanan ekonomi nasional. Apalagi, Indonesia adalah salah satu negara dengan penduduk Islam terbesar dunia dan memiliki pertumbuhan yang sangat signifikan, khususnya dalam bidang ekonomi syariah. Mengacu pada kurun waktu 9 tahun terakhir bahwa pariwisata menjadi salah satu penyumbang devisa terbesar Negara ini menjadikan wisata syariah adalah prospek bisnis yang sangat menjanjikan. Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar mengatakan bahwa Indonesia memiliki peluang besar, baik dari segi ketersediaan pasar dan ketersediaan sumber daya yang akan dikembangkan. Sekitar 88% warga negara Indonesia beragama Islam. Artinya, 88% warga Indonesia sangat berpotensi untuk menjalankan wisata syariah. Disisi lain, pasar wisatawan
6
mancanegara, Sapta menyebut bahwa pasar wisata syariah tidak hanya menyasar negara-negara Timur Tengah tetapi juga negara seperti China dan Australia.5 Istilah syariah sudah sering terdengar sebelumnya seperti bank syariah, hotel syariah, dan perumahan syariah. Namun, wisata syariah masih lebih jarang terdengar dan diketahui oleh masyarakat muslim Indonesia. Hal ini disebabkan pemerintah baru mengembangkan produk ini melalui Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (KEMENKRAF) bertepatan dengan kegiatan Indonesia Halal Expo (Indhex) 2013 dengan tema “Wonderful Indonesia as Moslem Friendly Destination“. Wisata syariah memiliki potensi yang sangat besar. Apalagi mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam., sekitar 205 juta jiwa atau 88,1 persen dari jumlah penduduk. Wisata syariah ini juga diharapkan dapat menarik Muslim dari negara lain. Saat ini populasi umat muslim di dunia berjumlah lebih dari 1,8 Milyar jiwa atau sekitar 28 persen dari total penduduk dunia, yaitu 6,4 miliar dan tersebar di 148 negara. Setiap tahun penduduk muslim mencapai 1,8 persen atau 60 persen di atas tingkat pertumbuhan penduduk non-muslim yang hanya 1,12 persen. Sebanyak 50 persen dari penduduk Muslim di dunia berusia kurang dari 25 tahun yang berarti mereka berada pada usia produktif dan potensial berpergian 5
Lina. “Indonesia memiliki potensi besar kembangkan wisata syariah”. Poskotanew.com. diakses dari http://poskotanews.com/2013/12/02/indonesia-miliki-potensi-besarkembangkan-wisata-syariah/ diakses pada tanggal 3 April 2014 pukul 21:38.
7
sebagai wisatawan. Mereka tersebar di Asia sebanyak 879 juta orang, Timur Tengah sebanyak 190 juta orang, Afrika 443 juta orang, Eropa 51 juta orang, Amerika 7 juta orang, dan Amerika Selatan sebanyak 3 juta orang.6 Berwisata merupakan salah satu kegiatan yang bisa dipilih seseorang untuk mendapatkan suatu hiburan. Saat ini sudah semakin banyak orang yang memilih untuk melakukan perjalanan wisata untuk melepas sejenak beban kewajiban dari aktivitas sehari-hari. Apalagi untuk warga Jakarta yang memiliki tingkat aktivitas tinggi, mereka seperti sudah menjadikan wisata sebagai gaya hidup mereka. Hal ini didukung juga dengan banyaknya pilihan pariwisata di Indonesia, khususnya di Jakarta. Kitab-Kitab sejarah Islam mencatat dengan sangat rapi bahwa ulamaulama Islam tempo dulu sering melakukan perjalanan jauh dan melelahkan guna menimba ilmu dari satu tempat ke tempat yang lain, dari satu negeri ke negeri yang lain. Bahkan Imam Asy-Syafi’I, salah seorang imam madzhab yang sangat masyhur dan popular, beliau pernah mengubah banyak fatwa/pendapatnya mengenai masalah hukum fiqih setelah melakukan perjalanannya ke negeri Mesir. Artinya setelah beliau sampai di negara Mesir, beliau banyak mendapat ilmu dan wawasan, teman, dan guru baru.7 Jadi, melakukan perjalanan jauh sangatlah memberikan manfaat yang luar biasa. Tentu, kalau kita pandai memanfaatkan
6
Hery Sucipto & Fitria Andayani, Wisata Syariah, (Jakarta: Grafindo Books Media, 2014) h. 65-66
7
Tohir Bawazir. Panduan Praktis Wisata Syariah. (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2013), h.5-6
8
perjalanan itu sendiri, karena lautan ilmu bisa kita dapatkan, bahwa kearifan berpikir dan tidak kaku dalam bertindak pun dapat kita peroleh karena hasil dari perjalanan kita sendiri. Sebagian besar orang menghabiskan waktunya seharian penuh apabila sudah sampai di tempat tujuan wisatanya, kadang-kadang lupa untuk menjalankan perintah agama yaitu sholat 5 waktu karena pikirannya hanya fokus untuk bersenang-senang. Padahal sangat disayangkan bergembira tapi melalaikan perintah agama. Selain itu, banyak orang hanya ingin berwisata ke tempat yang memang sudah sering dikunjungi, contohnya ke pantai, gunung, dan taman rekreasi. Karenanya banyak yang tidak mengetahui tempat wisata islami yang bisa menjadi referensi perjalanan mereka. Kita bisa berwisata sekaligus mengetahui sejarah perkembangan islam di Indonesia. Wisata islam bisa menyegarkan pikiran dari rutinitas sehari-hari dengan cara menikmati dan mensyukuri nikmat yang telah diberikan Allah SWT dalam beragam sumber daya di alam ini. Namun, jarang masyarakat yang mau mengunjungi tempat wisata seperti itu, padahal akan banyak manfaat yang diterima apabila mengunjungi tempat tersebut. Motivasi orang juga berbeda-beda dalam melakukan perjalanan wisata, ada yang hanya untuk sekedar rekreasi, bersantai, keinginan untuk mengetahui budaya, adat, dan tradisi, mengunjungi teman atau keluarga, atau untuk melepaskan diri dari rutinitas yang membosankan.
9
Pada waktu transaksi juga, sebenarnya wisatawan membayar untuk pelayanan yang ditunda, karena apa yang diinginkan belum menjadi kenyataan. Semuanya ini dapat terjadi karena adanya kepercayaan pada travel agent yang bersangkutan. Oleh karena itu kepercayaan pelanggan perlu dijaga agar jangan terjadi keragu-raguan bagi orang yang melakukan perjalanan melalui travel agent.8 Sekarang semakin banyak bermunculan paket wisata yang ditawarkan, bahkan dengan hanya mengeluarkan Rp. 100.000 kita sudah bisa menikmati paket wisata yang diadakan satu hari full. Ini membuat persaingan semakin ketat dalam menawarkan jasa paket wisata, sehingga kalangan yang mempunyai paket wisata harus memiliki strategi yang jitu untuk lebih menarik minat masyarakat untuk menggunakan jasa mereka. Dengan menggunakan teknik pemasaran produk yang baik diharapkan perusahaan dapat mengatasi persaingan dengan perusahaan sejenis, sehingga dapat
meningkatkan
produktivitas
dan
pendapatan
perusahaan.
Untuk
memasarkan produk dengan baik, harus dimulai dari visi, misi, dan tujuan yang jelas. Visi, misi, dan tujuan ini biasanya harus dimulai dari manajemen kemudian baru disampaikan kepada karyawan. Kondisi sekarang lebih berorientasi kepada buyers market sehingga perusahaan harus berbenah diri dalam menghadapi persaingan yang semakin
8
Yoeti Oka. Tours And Travel management. ( Jakarta: PT Pradnya Paramita, 1990 ), h.24
10
ketat. Harus lebih menggencarkan dalam promosi, tdak menunggu buyers untuk mencari tahu sendiri, sehingga pemasaran produk tersebut akan lebih efektif. PT. Cheria Tour and Travel merupakan badan usaha yang membuka perjalanan wisata syariah, dengan mengutamakan destinasi tempat sesuai dengan hukum-hukum Islam yang berlaku. Mulai dari tujuan yang akan dikunjungi, makanan yang akan disantap, tempat untuk menginap, dan acara-acara yang akan diselenggarakan di tempat tujuan. Semuanya mengutamakan kehalalan dan keteraturan jadwal perjalanan yang disesuaikan dengan waktu sholat. Jadi wisatawan akan berwisata dengan tenang dan aman tanpa meninggalkan kewajiban sholat 5 waktu. Pemandu wisatanya pun juga berpakaian rapi dan islami, jadi tidak khawatir dan takut apabila wisatanya melanggar hukum Islam yang berlaku. Berdasarkan pembahasan diatas, maka penulis tertarik untuk menjawab, meneliti, mengamati, mengkaji, dan menganalisa lebih jauh dan mendalam pembahasan di atas dalam skripsi ini dalam judul: “EFEKTIVITAS PEMASARAN PRODUK WISATA SYARIAH (Studi Kasus Pada PT Cheria Tour and Travel) “.
11
B. Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah Seiring dengan berkembangnya dunia pariwisata di Indonesia. Maka semakin banyak biro perjalanan, tour and travel selalu berinovasi dari segi produk dan cara pemasaran yang ditawarkan agar dapat menarik minat masyarakat dalam maupun luar negeri, salah satu produk yang makin berkembang adalah wisata syariah yang disediakan oleh PT Cheria Tour and Travel. Karena masih kurangnya minat masyarakat untuk berwisata didalam negeri dikarenakan belum banyaknya produk wisata syariah didalam negeri. Lalu kurangnya pemasaran terhadap produk wisata syariah, menyebabkan belum banyak masyarakat yang mengetahuinya dan juga menyebabkan lambat berkembangnya produk ini, di penelitian ini penulis hanya membahas efektivitas pemasaran produk wisata syariah
2. Pembatasan Masalah Agar penelitian dalam skripsi ini lebih terarah dan mendalam, maka penulis membatasi permasalahannya mengenai efektivitas pemasaran dari produk wisata syariah. Oleh karena itu, penelitian skripsi ini mengarah kepada spesifiaksi penelitian hanya pada kantor PT. Cheria Tour and Travel.
12
3. Perumusan Masalah Sesuai dengan judul skripsi EFEKTIVITAS PEMASARAN PRODUK WISATA SYARIAH (Studi Kasus Pada PT Cheria Tour and Travel) maka permasalahan yang dapat dirumuskan oleh penulis adalah sebagai berikut: a. Bagaimana analisis SWOT terhadap perkembangan produk wisata syariah pada PT Cheria Tour and Travel ? b. Bagaimana PT Cheria Tour and Travel dalam mengembangkan produk wisata syariah ? c. Sejauh mana efektivitas pemasaran produk wisata syariah pada PT Cheria Tour and Travel ? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah yang telah dipaparkan diatas, adapun tujuan dan manfaat penelitian ini adalah: 1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui SWOT terhadap perkembangan produk wisata syariah pada PT Cheria Tour and Travel. b. Untuk mengetahui Bagaimana PT Cheria Tour and Travel dalam mengembangkan produk wisata syariah. c. Untuk mengetahui sejauh mana efektivitas pemasaran produk wisata syariah pada PT Cheria Tour and Travel.
13
2. Manfaat Penelitian a. Bagi penulis mendapat pengetahuan dan pemahaman yang lebih luas mengenai produk-produk yang berbasis syariah. Penulis berharap tulisan ini memberi kontribusi positif untuk penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan penelitian ini. b. Bagi akademisi untuk menambah literatur produk wisata syariah supaya dapat lebih dikembangkan sebaik mungkin. c. Bagi masyarakat agar lebih mengetahui dan memahami dan menjadikan produk wisata syariah sebagai alternatif dalam melakukan wisata. D. Sistematika Penulisan Untuk mendapatkan kejelasan arah dalam pembahasan masalah maka disusun sistematika yang terdiri dari 5 (lima) bab. BAB I
Pendahuluan, di dalam bab ini berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, serta sistematika penulisan.
BAB II
Berisi mengenai, pengertian tentang pengertian efektivitas, pengertian pemasaran,
pengertian
strategi
pemasaran,
pengertian
wisata,
pengertian syariah, pengertian wisata syariah, mekanisme dan dasar hukumnya.
14
BAB III
Berisi mengenai metode penelitian, jenis penelitian, sumber data penelitian, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan dan analisis data, dan subjek objek penelitian.
BAB IV
Pembahasan mengenai profil PT Cheria Tour and Travel, analisis SWOT terhadap perkembangan wisata syariah, bagaimana cara mengembangkan produk wisata syariah, dan efektivitas pemasaran produk wisata syariah
BAB V
Merupakan bab penutup yang memuat kesimpulan dari seluruh hasil penelitian dan juga berisikan saran-saran yang berkaitan dengan masalah yang dibahas.
BAB II LANDASAN TEORI A. Efektivitas 1. Pengertian Efektivitas Salah satu konsep utama dalam mengukur prestasi kerja adalah efektivitas. Efektivitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk mencapai tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan kata lain seorang manajer memilih pekerjaan yang harus dilakukan atau metode atau cara yang tepat untuk mencapai tujuan.9 Menurut Amin Widjaya, efektivitas adalah hubungan dengan penentuan apakah tujuan perusahaan yang ditetapkan telah tercapai.10 Sedangkan menurut Hasan Sadili, efektivitas bermakna menunjukan taraf tercapainya suatu tujuan. Suatu usaha dikatakan efektif jika usaha itu mencapai tujuannya. Secara ideal efektivitas dapat dinyatakan dengan ukuranukuran yang agak pasti.11
9
T. Tani Handoko, Manajemen (Yogyakarta: BPFE, 2003), h.7.
10
Amin Widjaya, Ensiklopedi Bahasa Indonesia (Jakarta: Ichtiar Baru-van Hpeve, 1980), h. 134.
11
Amin Widjaya. Ensiklopedi Bahasa Indonesia, h. 371.
15
16
Efektivitas
menunjukan
kemampuan
suatu
perusahaan
dalam
mencapai sasaran-sasaran (hasil akhir) yang telah ditetapkan secara tepat. Pencapaian hasil akhir yang sesuai dengan target waktu yang telah ditetapkan dan ukuran maupun standar yang berlaku mencerminkan suatu perusahaan tersebut telah memperhatikan efektivitas operasional.12 Efektivitas yaitu hasil-hasil yang dicapai oleh suatu organisasi secara keseluruhan dalam periode tertentu, dapat berupa rencana, kebijaksanaan, dan sarana-sarana yang telah ditetapkan sebelumnya. Efektivitas penting dalam suatu kinerja kerja, karena dalam melakukan pekerjaan agar mencapai tingkat yang optimal kita harus melakukan tugas dengan benar sesuai dengan cara yang ditetapkan. 2. Kriteria Penilaian Efektivitas Ada beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk menilai bahwa strategi atau perencanaan tersebut berjalan efektif, yaitu: a. Berhasil guna, untuk menyatakan bahwa kegiatan telah dilaksanakan dengan tepat dalam arti target tercapai sesuai dengan waktu yang ditetapkan. b. Ekonomis, yaitu untuk menyebutkan bahwa didalam usaha pencapaian efektif itu maka biaya, tenaga kerja material, peralatan waktu, ruangan dan lain-lain telah dipergunakan dengan setepat-tepatnya sebagaimana yang telah ditetapkan dalam perencanaan dan tidak adanya pemborosan serta penyelewengan. 12
Amirullah dan Haris Budiyon, Pengantar Manejemen (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2004), h.8.
17
c. Pelaksanaan kerja yang bertanggung jawab, yaitu untuk membuktikan bahwa dalam pelaksanaan kerja sumber-sumber telah dimanfaatkan dengan setepat-tepatnya harus dilaksanakan dengan bertanggung jawab sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan. d. Pembagian kerja nyata, yakni pelaksanaan kerja dibagi berdasarkan bahan kerja, ukuran kemampuan kerja, dan waktu yang tersedia. e. Rasionalitas wewenang dan tanggung jawab, artinya wewenang harus seimbang dengan tanggung jawab. Dan harus dihindari adanya dominasi oleh salah satu pihak atas pihak lainnya. f. Prosedur kerja yang praktis, yaitu menegaskan bahwa kegiatan kerja adalah kegiatan yang praktis, maka target efektif dan ekonomis. Pelaksanaan kerja yang dapat dipertanggungjawabkan serta pelayanan kerja yang memuaskan tersebut haruslah kegiatan operasional yang dapat dilaksanakan dengan lancar.13 Jadi, efektivitas dapat dilihat dari perencanaan yang telah di buat dengan hasil pencapaian yang telah ditetapkan secara tepat. B. Pemasaran 1. Pengertian Pemasaran Menurut Indriyo pemasaran dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang mengusahakan agar produk yang dipasarkannya itu dapat diterima dan disenangi oleh pasar14. Menurut Basu Swastha dan Ibnu Sukotjo pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan
13
Sujadi F.X, O & M Penunjang Berhasilnya Proses Manajemen (Jakarta: CV. Masagung, 1990), 36-39
14
Indriyo Gitosudarmo, Manajemen Pemasaran (Yogyakarta: BPFE – Yogyakarta, 1995), h. 1.
18
barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli yang potensial.15 Pemasaran adalah suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep, harga, promosi, dan distribusi sejumlah ide, barang dan jasa, untuk menciptakan pertukaran yang m ampu memuaskan kebutuhan individu dan organisasi16. Menurut pendapat Philip Khotler17 menyatakan bahwa pemasaran adalah proses sosial dan manajerial yang dengannya individu-individu dan kelompok-kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan mereka inginkan dengan menciptakan dan saling mempertukarkan produk-produk dan nilai satu sama lain. Dalam syariah marketing, perusahaan tidak hanya berorientasi pada keuntungan semata, namun turut pula berorientasi pada tujuan lainnya yaitu keberkahan. Perpaduan konsep keuntungan dan keberkahan ini melahirkan konsep maslahah, yaitu suatu perusahaan syariah akan berorientasi pada pencapaian maslahah yang optimal. Konsep keberkahan bagi sebagian pihak merupakan konsep yang abstrak karena secara keilmuan tidak dapat 15
Basu swastha DH dan Ibnu Sukotjo, Pengantar Bisnis Moderen, edisi III, (Yogyakarta: Liberty Yogyakarta, 1998), h. 179.
16 17
Charles W. Lamb, dkk, Marketing (Jakarta: Salemba Empat, 2001), h. 6.
Philip Khotler, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi ke tiga, jilid ke satu, Penerjemah Imam Nurmawan (Jakarta: Erlangga, 1997), h.3.
19
dibuktikan secara ilmiah, namun inilah salah satu konsep inti daripada syariah marketing yang menjadi landasan pada suatu perusahaan berorientasi syariah. Menurut Hermawan Kertajaya, nilai inti dari pemasaran syariah adalah integritas dan transparansi, sehingga marketer tidak boleh bohong dan orang membeli karena butuh dan sesuai dengan keingina dan kebutuhan, bukan karena diskonnya atau iming-iming belaka.18 Pemasaran bukan hanya kegiatan menjual saja, tetapi suatu rangkaian kegiatan yang terus menerus, dari mengidentifikasi produk atau jasa apa saja yang sedang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen, menentukan harga yang sesuai dan terjangkau, menentukan cara promosi, sampai dengan menyalurkannya kepada konsumen. 2. Fungsi Pemasaran Fungsi pemasaran yang diterapkan dan dijalankan perusahaan mempunyai beberapa fungsi, yaitu: a. Menetapkan basis konsumen secara strategis, rasional dan lengkap dengan informasinya. b. Mengidentifikasikan kebutuhan yang sekarang dan yang akan datang dari konsumen dan calon konsumen.
18
M. Nur Rianto Al Arif, Dasar – Dasar Pemasaran Bank Syariah (Bandung:CV Alfabeta, 2010), hal.1920.
20
c. Menciptakan produk yang dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan konsumen dengan tepat dan menguntungkan, serta mampu membedakan perusahaan dari pesaing. d. Mengkomunikasikan dan mengantarkan produk tersebut kepada pasar sasaran. e. Memimpin seluruh personel bidang pemasaran untuk menjadi sekumpulan tenaga kerja yang disiplin, potensial, berpengalaman, berdedikasi pada perusahaan dalam mencapai tujuan.19
C. Strategi Pemasaran 1. Pengertian Strategi Pemasaran Istilah strategi berasal dari bahasa yunani, starageta (stratus= militer, dan ad = memimpin), artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jendral. Konsep ini relevan dengan situasi pada zaman dahulu yang sering diwarnai perang, dimana jendral dibutuhkan untuk memimpin suatu angkatan perang agar dapat selalu memenangkan perang.20 Menurut Sukanto Reksohadiprodjo, menjelaskan bahwa strategi adalah tujuan organisasi dalam hal “agribisnis” strategi yang digariskan adalah ekstensifikasi, intensifikasi, rehabilitasi, dan disersivikasi.21 Menurut Onong Uchayana Efendi, strategi pada hakekatnya adalah perencanaan (planning)
dan manajemen untuk mencapai tujuan tersebut,
19
Alex S Nitisemito, kalau Ingin Mendirikan Perusahaan (Jakarta: Gihalia Indonesia, 1995), h. 27.
20
Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa (Jawa Timur: Bayu Media Publishing, 2005), h.5.
21
Sukanto Reksohadiprodjo, Manajemen Strategik (Yogyakarta: BEFE, 1987) h.11.
21
strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya memberi arah saja, melainkan harus mampu menunjukan bagaimana taktik operasionalnya.22 Strategi Pemasaran adalah kegiatan menyeleksi dan penjelasan satu atau beberapa target pasar dan mengembangkan serta memelihara suatu bauran pemasaran yang akan menghasilkan kepuasan bersama dengan pasar yang dituju.23 Strategi Pemasaran Syariah adalah sebuah disiplin bisnis strategis yang terencana yang mengaruh pada proses penciptaan, penawaran, dan perubahan prosesnya sesuai dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah (bisnis) dalam Islam.24 Strategi dalam marketing bertujuan untuk mencapai atau menciptakan kondisi paling menguntungkan untuk menjual produk. Beberapa komponen dalam strategi marketing antara lain:25 a. Menentukan segmen pasar, yaitu menentukan siapa yang paling mungkin dan memastikan menjadi pangsa pasar dari produk yang kita jual. b. Menetapkan target penjualan, yaitu merencanakan berapa jumlah produk yang paling optimal masuk ke segmen pasar.
22
Onong Uchayana, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, cet. V, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 1990), h. 32.
23
Charles W. Lamb, dkk, Marketing, h. 54.
24
Hermawan Kanjaya dan Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing (Bandung: Mijan, 2006), h.28.
25
Firdaus, Kewirausahaan Santri (Jakarta: PT. Citrayudha Alamanda Perdana, 2000), h. 83.
22
c. Memberikan pemahaman pasar terhadap produk, yaitu upaya agar sedapat mungkin keunggulan produk kita mampu membentuk imej di masyarakat, sehingga produk kita mudah dikenang dan dikenal.
D. Produk Wisata Syariah 1. Pengertian Wisata Secara harfiah wisata berasal dari bahasa sansekerta, yang berarti perjalanan, berpergian.26 Jadi dapat disimpulkan bahwa wisata adalah perjalanan yang dilakukan dari suatu tempat yang ingin dikunjungi, yang menurut bahasa inggris disebut tour. Dalam bahasa Arab, perjalanan wisata atau pariwisata sering diistilahkan dengan kata as-siyahah yang diambil dari ungkapan saha al-maa siyahah (air mengalir, mencair, meleleh), ungkapan tersebut digunakan menyebut air yang mengalir dan berjalan di atas permukaan tanah, kemudian digunakan untuk konteks manusia, yang berarti berpergian di ats permukaan bumi dalam rangka beribadah, meningkatkan kesalehan atau tanpa tujuan apapun. 27 Dapat disimpulkan bahwa istilah as-siyahah adalah melancong. Berpergian atau wisata adalah sebuah sarana yang hukumnya berdasarkan tujuannya, antara lain adalah: a. Berpergian merupakan sebuah kewajiban, apabila dilakukan untuk sebuah kewajiban, seperti menunaikan ibadah haji. 26
Inu Kencana, Pengantar Ilmu Pariwisata (jakarta: Mandar Maju, 2009), h. 15.
27
Fahad Salim Bahammam. Panduan Wisatawan Muslim (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2012). h.6.
23
b. Berpergian menjadi sunnah, semisal berpergian untuk melaksanakan umrah atau melaksanakan ibadah haji untuk kedua kalinya. c. Berpergian bisa menjadi makruh (dibenci), contohnya berpergian ke negaranegara yang didalamnya tersebar berbagai kerusakan dan sulit untuk dihindari. d. Dan bisa juga menjadi mubah (diperbolehkan), seperti berpergian untuk melakukan perniagaan demi memperbanyak harta. 28 Pariwisata merupakan kegiatan yang dapat dipahami dari berbagai pendekatan. Dalam Undang-Undang RI no 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan dijelaskan bahwa: a. Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara. b. Wisatawan adalah orang yang melakukan wisata. c. Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai macam fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat, pengusaha, dan pemerintah. d. Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang tertarik dengan pariwisata yang bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud
28
Fahad Salim Bahammam. Panduan Wisatawan Muslim, h.9.
24
kebutuhan setiap orang dan Negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatwan, pemerintah, pemerintah daerah, dan pengusaha. e. Usaha pariwisata adalah usaha yang menyediakan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan wisatawan dan penyelenggaraan pariwisata. f. Pengusaha pariwisata adalah orang atau kelompok yang melakukan kegiatan usaha pariwisata. g. Industri pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait dalam rangka menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan wisatawan dalam penyelenggaraan pariwisata. Industri yang menyediakan jasa dan daya tarik dan sarana wisata.29 2. Pengertian Syariah Kata syariah (syariat) biasa disebut juga asy-syari’ah ( )الشريعةsecara harfiah berarti “jalan ke sumber air“ dan “tempat orang-orang minum“. Orang–orang arab menggunakan istilah ini khusus pada jalan setapak menuju palung air yang tetap dan diberi tanda yang jelas terlihat mata. Kata ini dikeluarkan dari kata syara’a syai ( )شرع سعyang artinya, “menjelaskan dan menyatakan sesuatu“ atau dikeluarkan dari kata asy-syir’atu ( )الشرعةdan asysyari’atu ( )الشريعةyang artinya “suatu tempat yang menghubungkan sesuatu
29
Ismayanti, Pengantar PARIWISATA ( Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 2010 ), h. 3.
25
untuk sampai pada sumber air yang tidak ada habis-habisnya, sehingga orang yang membutuhkannya tidak lagi butuh alat untuk mengambilnya“. Secara bahasa, syariah berarti jalan yang dilewati untuk menuju sumber air. Kata syariah juga digunakan untuk menyebut madzhab atau ajaran agama. Dengan lebih ringkas, syariah berarti aturan dan undang-undang. Aturan disebut syariah/syariat, karena sangat jelas, dan mengumpulkan banyak hal. Ada pula yang mengatakan, aturan ini disebut syariah, karena dia menjadi sumber yang didatangi banyak orang untuk mengambilnya.30 Secara Istilah, syariah adalah semua aturan yang diturunkan Allah untuk para hamba-Nya, baik terkait masalah akidah, ibadah, muamalah, adab, maupun akhlak. Baik terkait hubungan makhluk dengan Allah, maupun hubungan antar-sesama makhluk. 31 Adapun kata “ syara’a “ baik dalam bentuk ism (kata benda) atau bentuk fi’il (kata kerja), disebut dalam Alquran sebanyak lima kali. Dalam bentuk ism (kata benda) seperti firman Allah:
ت إِ ْذ َتأْتٍِهِ ْم حٍِتَاوُهُمْ ٌَىْ َم سَبْتِهِ ْم شُرَّعًا ِ ْن فًِ السَّب َ ِإ ْذ ٌَعْدُو “Di waktu datang kepada mereka ikan – ikan (yang berada di sekitar) mereka terapung-apung di permukaan air”. (QS. Al-A’raf : 163)
30
Hery Sucipto dan Fitria Andayani, Wisata Syariah ( Jakarta: Grafindo, 2014 ), h.38
31
Hery Sucipto dan Fitria Andayani, Wisata Syariah, h.38.
26
Berbentuk fi’il madhi (kata kerja lampau) ada dalam ayat:
ِك وَمَا وَصٍَّْىَا بِه َ ٍَْع لَكُمْ مِهَ الدٌِّهِ مَا وَصَّىٰ ِب ِه وُىحًا وَالَّرِي أَوْحٍَْىَا ِإل َ شَ َر ۚ ه َولَا تَتَفَرَّقُىا فٍِ ِه َ ٌِّن أَقٍِمُىا الد ْ َإِبْرَاهٍِ َم َومُىسَىٰ وَعٍِسَىٰ ۖأ “Dia telah mensyariatkan bagi kamu tentang agama yang telah diwasiatkanNya kepada Nuh dan apa yang telah kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah kami wasiatkan kepada ibrahim, Musa dan Isa, yaitu tegakanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya”, (QS. Asy-Syura : 13) Adapun yang dimaksud agama ialah meng-Esakan Allah SWT, beriman kepada-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir serta menaati segala perintah dan larangan-Nya. Dengan demikian, penggunaan kata-kata syara’, syir’ah, dan syari’ah dalam Al-Qur’an tidak memiliki arti hukum, tetapi mengandung arti tata aturan agama, jalan terang, dan nyata yang ditunjukan Tuhan kepada manusia. Menurut Mahmoud M.Ayoub32, beliau berpendapat bahwa kata syariah seringkali dipahami sebagai dasar hukum. Ini hanya merupakan sebagian pengertiannya saja. Syariah bukan hukum dalam pengertian kita sebagai huukum sekuler. Bahkan pada dasarnya, syariah merupakan serangkaian kewajiban moral yang pertama kali diabadikan dalam Al-Qur’an, kemudian diuraikan dan diterapkan melalui teladan kehidupan sunnah Nabi, dan akhirnya dibenarkan dan dapat dipercaya secara nalar pada umat.
32
A.Kadir, Hukum Bisnis Syariah Dalam Al-Qur’an (Jakarta: AMZAH, 2010), h.19
27
Singkatnya, tujuan syariah adalah menjamin keselamatan umat manusia secara fisik, moral dan spiritual di dunia ini dan untuk menyiapkan perjumpaan dengan Allah di hari yang akan datang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hukum syariah adalah semata–mata untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemashlahatan umat manusia. 33 3. Keistimewaan Syariah Islam Syariah Islam memiliki keistimewaan, antara lain : Bersumber dari sang pencipta, Tuhan semesta alam. Sehingga mutlak benar ; Terjaga dari perubahan, karena Allah menjaga sumbernya; Mencakup semua aspek kehidupan; Menjadi keputusan adil untuk setiap kasus sengketa manusia; Layak diterapkan di setiap zman dan tempat. Orang yang tidak mengikuti syariah Allah, berarti dia sedang mengikuti syariat hawa nafsunya. Karena hidup tidak akan pernah lepas dari aturan dan syariah, semua akan dipertanggung jawabkan.34 4. Ciri-ciri Umum Syariah a. Ketuhanan Hukum syariah diturunkan oleh Allah dan bukan dari hasil pikiran manusia yang terbatas. Allah Maha Mengetahui semua kebutuhan setiap makhluk, sampai daun yang terjatuh pun adalah ketetapannya. Maka tidak
33
A.Kadir, Hukum Bisnis Syariah Dalam Al-Qur’an, h.23.
34
Hery Sucipto & Fitria Andayani. Wisata Syariah, h.39.
28
mungkin syariah yang diturunkan tidak sesuai dengan kemaslahatan makhluk-Nya. Karena hukum syariah berasal dari Allah, maka tidak ada khiyar (pilihan) bagi sorang Muslim untuk menghindar dari hukum yang telah ditetapkan Allah, baik dia seorang hakim atau yang dihakimi. Firman Allah dalam surat Al-Maidah:44 “Barang siapa yang tidak memutuskan dengan apa yang diturunkan Allah, maka mereka itulah orang-orang kafir” b. Moralitas Hukum syariah lebih menitikberatkan pada pendidikan akhlak (moral), memperbaiki dan mengembangkan sumber daya manusia dengan akhlak yang mulia. Rasulullah pernah bersabda:
خالَق ْ َإِّنَمَ ُبعِثْت ألُ َتّمِم َمكَارِم األ “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak-akhlak mulia.” (HR. Ahmad) Dengan ini kesadaran setiap manusia akan sangat berdampak pada keadaan kehidupannya. Pahala yang dijanjikan Allah kepada hamba-Nya, bukan imbalan dalam bentuk materi duniawi. Pengertian ini membedakan syariah dengan undang-undang ciptaan manusia. Karena undang-undang buatan manusia bersifat memaksa dan yang berpengaruh adalah kekuasaannya.
29
c. Realitas Syariah Islam adalah hukum yang realistis yang selalu memperhatikan keutamaan akhlak yang luhur. Syariah Islam bukanlah omong kosong belaka seperti khayalan orang-orang komunis tentang masyarakat yang tidak mengenal perbedaan dan kepemilikan individu, masyarakat yang tidak membutuhkan negara, hukum, polisi, dan perangkat lainnya. Diantara realitas hukum Islam adalah dalam keadaan darurat, diperbolehkan melakukan sesuatu yang diharamkan, untuk menyelamatkan nyawa dan kehidupan manusia. d. Kemanusiaan Hukum Islam disyariatkan di antaranya untuk memelihara kemuliaan manusia itu sendiri. Karena kemuliaan manusia bukanlah pemberian raja, pemimpin ataupun parlemen, tapi merupakan pemberian Allah SWT, dzat yang telah menjadikan manusia sebagai khalifah di atas bumi. Syariat Islam datang dengan membawa misi persamaan di antara manusia, tanpa memandang perbedaan warna kulit, jenis ataupun bahasa. Yang membedakan adalah amal saleh dan ukuran kebaikan yang dilakukannya. “Orang yang mulia di sisi Allah adalah orang yang bertaqwa, tanpa memandang apakah dia orang Arab atau bukan, laki-laki atau perempuan, kaya atau miskin, semuanya sama di sisi Allah. (QS Al-Hujurat: 13)
30
e. Ketertiban Penerapan beberapa bagian dari keseluruhan aturan secara teratur dan saling bahu-membahu dalam melaksanakan tujuan bersama sekiranya tidak terjadi benturan antara bagian satu dengan lainnya. Syariat Islam mengangkat derajat wanita dan memelihara nilai kemanusiaan (harkat dan martabat) dan menjadikannya saudara kandung laki-laki dan saudaranya dalam ketaatan hukum (taklif). f. Komprehensif Syariah Islamiyah adalah suatu aturan yang mencakup seluruh aspek kehidupan. Oleh karena itu, syariah Islamiyah menetapkan jalan keimanan bagi manusia, juga menjelaskan tentang pokok-pokok akidah dan mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya. Syariat Islam juga memerintahkan kepada manusia untuk membersihkan jiwanya, dan mengatur hubungan antarsesama.35 5. Wisata Syariah a. Pengertian Wisata Syariah Wisata Syariah adalah perjalanan wisata yang semua prosesnya sejalan dengan nilai-nilai syariah Islam, baik dimulai dari niatnya semata-mata untuk ibadah dan mengagumi ciptaan Allah SWT, selama dalam perjalanannya dapat melakukan ibadah dengan lancar dan setelah sampai tujuan wisata, tidak 35
Hery Sucipto & Fitria Andayani. Wisata Syariah, h.39-41.
31
mengarah ke hal-hal yang bertentangan dengan syariah, makan dan minum yang halalan thayyibah, hingga kepulangannya pun dapat menambah rasa syukur kita kepada Allah SWT. 36 Wisata syariah didefinisikan sebagai upaya perjalanan untuk mencari kebahagiaan yang tidak bertentangan dan menyalahi prinsip-prinsip ajaran Islam, serta sejak awal diniatkan untuk mengagumi kebesaran ciptaan Allah.37 b. Dasar agama tentang wisata Wisata dalam Islam adalah sebuah safar
atau traveling untuk
merenungi keindahan ciptaan Allah SWT, menikmati keindahan alam untuk menguatkan keimanan dan memotivasi diri untuk terus menunaikan kewajiban hidup. Intinya, wisata syariah harus dipahami sebagai konsep keagamaan dan kebudayaan, dimana tujuan-tujuan Islami, ajaran-ajaran Islam, serta kaidah dan akidah islamiyah harus dimasukan dan dijadikan program-program yang ditawarkan dalam aktivitas wisata syariah tersebut. Artinya, wisata syariah tidak sekedar untuk memindahkan aktivitas para turis ke area kita, melainkan
36
Tohir Bawazir, Panduan Praktis Wisata Syariah, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2013), h.22.
37
Hery Sucipto & Fitria Andayani. Wisata Syariah, h .45.
32
juga kita bisa menawarkan nilai-nilai keagamaan dan kebudayaan kita pada mereka.38 6. Hukum Wisata dalam Islam Hukum asal perjalanan wisata adalah mubah alias diperbolehkan. Namun, asal ini dapat berubah karena adanya faktor lain
yang
menghalanginya. Disebut mubah (diperbolehkan), jika wisata hanya sematamata hanya untuk mencari hiburan dan kesenangan jiwa, selama di tempat wisata tidak terjadi kemaksiatan dan dekadensi moral secara terang-terangan. Namun, perlu diingat hukum mubah ini dapat berubah karenan ada sebab hal yang terjadi. Hukum wisata dalam Islam adalah sebagai berikut: a. Wajib Perjalanan menjadi wajib apabila: 1) Tujuan berpergian dilakukan dalam rangka menunaikan ibadah haji wajib (ibadah haji pertama kali bagi yang mampu). 2) Untuk menuntut ilmu pengetahuan. 3) Menengok/menjenguk keluarga yang membutuhkan kunjungan seperti, sakit dan semisalnya. 4) Memenuhi undangan (selama mampu dan sehat) dan tidak ada kemaksiatan didalamnya.
38
Hery Sucipto & Fitria Andayani. Wisata Syariah, h.61.
33
b. Sunnah Dapat pula status mubah menjadi sunnah (Dianjurkan) apabila memenuhi beberapa syarat di antaranya: 1) Untuk menjalankan ibadah haji sunnah (haji kedua dan seterusnya) maupun ibadah umroh. 2) Dilakukan dalam rangka berdakwah kepada Allah SWT. 3) Dilakukan dalam rangka mengambil perjalanan dengan merenungkan segala ciptaan Allah. Sebagaimana yang dinyatakan dalam Al-Qur’an: (QS Al-Ankabut : 20) 4) Untuk mengambil ibroh (pelajaran) terhadap nasib umat-umat terdahulu dan apa yang pernah menimpa mereka akibat dosa-dosa mereka. Hal ini telah Allah jelaskan dalam berbagai ayar Al-Qur’an, di antaranya, (QS Ali Imran: 137) c. Makruh Perjalanan wisata dapat menjadi makruh (tercela/dibenci Allah) apabila memenuhi kondisi seperti berikut: 1) Wisata yang diniatkan semata-mata hanya untuk mencari kesenangan, dimana di daerah yang dituju sudah dikenal dengan bebagai aktivitas yang merusak moral, seperti kehidupan free sex, mabuk-mabukan, judi, dsb. Ia menjadi makruh karena dikhawatirkan kita ikut tercebur ke dalamnya. 2) Wisata ke negeri yang memusuhi umat Islam dan dikhawatirkan kemakmuran yang mereka peroleh dari hasil kunjungan kita, dalam waktu
34
yang bersamaan digunakan untuk menimbulkan kerugian bagi umat Islam lainnya. 3) Wisata yang dilakukan ketika melihat ada tetangga atau orang sekitar yang sedang membutuhkan, namun kita tidak simpati dan empati kepada mereka, namun dananya dihabiskan hanya untuk berwisata untuk diri kita sendiri. d. Haram Bahkan perjalanan wisata dapat menjadi haram apabila terjadi hal-hal berikut ini: 1) Perjalanan wisata yang dilakukan dengan niat untuk bermaksiat kepada Allah baik secara terang-terangan maupun tersembunyi. 2) Perjalanan wisata yang dilakukan untuk berpartisipasi dalam acara-acara kemusyrikan maupun perayaan-perayaan keagamaan kaum di luar sana. 3) Perjalanan wisata yang mempersempit hak-hak Allah SWT, seperti seseorang yang menyengaja berpergian pada musim haji, namun dirinya justru enggan pergi berhaji, padahal dia termasuk golongan orang yang mampu menunaikan ibadah haji. 4) Perjalanan wisata yang menyempitkan hak-hak hamba Allah, seperti seseorang yang behutang, namun dananya justru dihamburkan untuk berwisata, atau seseorang yang dengan berwisata justru menelantarkan hak-hak keluarga, semisal orang tua, istri, anak atau orang-orang yang menjadi tanggungannya.
35
5) Perjalanan wisata yang dilakukan dengan melanggar perintah kedua orangtua, atau istri yang pergi tanpa seizin suaminya.39 7. Hukum-hukum Ibadah Ketika Berpergian Mayoritas ulama dari empat mazhab fiqih yang diakui (Hanafi, Maliki, Syafi’i, Hambali), berpendapat bahwa seseorang yang sedang melakukan perjalanan/bepergian, mendapat berbagai keringanan dan kemudahan dalam menjalankan ibadahnya, berbeda halnya ketika dalam keadaan normal. Terutama terkait dalam kegiatan shalat wajib maupun puasa. Seseorang yang berpergian (musafir) diperkenankan untuk meringkas (mengqashar) shalat dalam perjalanannya, jika dianggap melakukan perjalanan yang cukup jauh. Mayoritas ulama berpendapat bahwa batas minimal jarak, sehingga seseorang mendapat keringanan dalam shalat dan puasa, adalah berjarak 4 Burd atau lebih (berjarak sekitar 85km). Syariat Islam dihadirkan untuk emngangkat kesulitan-kesulitan seorang hamba yang sedang melakukan perjalanan (musafir). Iantaranya adalah sebagai berikut: a. Seseorang musafir dianjurkan untuk meringkas shalat Dzuhur, Ashar, dan Isya, menjadi masing-masingnya dua rakaat saja. Namun jika kita bermakmum kepada imam yang bermukim (bukan musafir) maka kita wajib mengikutinya dengan menyempurnakan rakaat shalat.
39
Tohir Bawazir. Panduan Praktis Wisata Syariah, h.15 – 20.
36
b. Diperbolehkan untuk menjama’ (menggabungkan) antara shalat Dzuhur dan ashar, atau Maghrib dengan Isya. Jika penggabungannya di awal waktu (Dikerjakan diwaktu Dzuhur atau Maghrib maka dinamakan Jama’ Takdim), atau ketika masih berada dalam kesulitan perjalanan, shalat dapat dikerjakan di akhir waktu. Misalnya shalat Dzuhur dan Ashar dikerjakan di waktu Ashar atau untuk Maghrib dan Isya dikerjakan di waktu Isya, hal ini disebut Jama’ Akhir. c. Diperbolehkan
untuk
tidak
berpuasa
Ramadhan,
namun
wajib
menggantinya di hari-hari lain ketika sudah keluar status dari musafir. Sebagai tambahan info, untuk shalat Subuh,baik dalam keadaan musafir atau mukim tidak bisa di jama’ atau dikurangi jumlah rakaatnya, Shubuh berjumlah dua rakaat dan tidak boleh digabungkan dengan Shalat lain, begitu pula dengan shalat Maghrib tetap berjumlah tiga rakaat, ia tidak boleh diringkas menjadi dua rakaat saja.40 Wisata syariah mempunyai kriteria umum sebagai berikut: a. Berorientasi pada kemaslahatan umat. b. Berorientasi pada pencerahan, penyegaran, dan ketenangan. c. Menghindari kemusyrikan dan khurafat. d. Menghindari maksiat seperti; zina, prnografi, pornoaksi, minuman keras, narkoba, dan judi.
40
Tohir Bawazir. Panduan Praktis Wisata Syariah, h.37-40.
37
e. Menjaga prilaku, etika, dan nilai luhur kemanusiaan seperti menghindari perilaku hedonis dan asusila. f. Menjaga amanah, keamanan, dan kenyamanan. g. Bersifat universal dan inklusif. h. Menjaga kelestarian lingkungan. i. Menghormati nilai-nilai sosial-budaya dan kearifan lokal. 8. Panduan Umum Dalam Wisata Syariah a. Objek Wisata Kriteria objek wisata syariah aadalah: 1) Objek wisata meliputi wisata alam, wisata budaya, dan wisata buatan. 2) Tersedia fasilitas ibadah yang layak dan suci. 3) Tersedia makanan dan minuman halal. 4) Pertunjukan seni dan budaya serta atraksi yang tidak bertentangan dengan kriteria umum pariwisata syariah. 5) Terjaga kebersihan sanitasi dan lingkungan. b. Akomodasi Kriteria akomodasi syariah adalah: a) Tersedia fasilitas yang layak untuk bersuci b) Tersedia fasilitas yang memudahkan untuk beribadah. c) Tersedia makanan dan minuman yang halal. d) Fasilitas dan suasana yang aman, nyaman, dan kondusif untuk keluarga dan bisnis.
38
e) Terjaga kebersihan sanitasi dan lingkungan.41 c. Biro perjalanan wisata dan Pramuwisata Kriteria biro perjalanan wisata adalah: 1) Menyelenggarakan paket perjalanan atau wisata yang sesuai dengan kriteria umum pariwisata syariah. 2) Memiliki daftar akomodasi yang sesuai dengan panduan umum akomodasi pariwisata syariah. 3) Memiliki daftar usaha penyedia makanan dan minuman yang sesuai dengan panduan umum usaha penyedia makanan dan minuman pariwisata syariah. d. Pramuwisata Syariah Kriteria pramuwisata syariah: 1) Memahami dan mampu melaksanakan nilai-nilai syariah dalam menjalankan tugas. 2) Berakhlak baik, komunikatif, ramah, jujur, dan bertanggung jawab. 3) Berpenampilan sopan dan menarik sesuai dengan nilai dan etika Islam. 4) Memiliki kompetensi kerja sesuai dengan profesi yang berlaku.42 e. Pusat Perbelanjaan dan Tempat Persinggahan Kriteria pusat perbelanjaan dan tempat persinggahan syariah: 1) Menyediakan masjid atau mushala yang layak.
41
Hery Sucipto dan Fitria Andayani. Wisata Syariah, h.103- 104.
42
Hery Sucipto dan Fitria Andayani. Wisata Syariah, h.129.
39
2) Lokasi masjid tidak berada di tempat yang tersembunyi. 3) Menjaga kebersihan bangunan.43 f. Fashion Syariah Karakteristik pakaian muslim: 1) Pakaian panjang longgar tanpa jilbab seperti Shalwar, Kameez, dan Abaya. 2) Pakaian yang menutup seluruh tubuh termasuk kepala dengan jilbab, namun dalam tampilan casual. 3) Pakaian renang bagi muslimah. 4) Pakaian yang menuutp seluruh tubuh dan muka yaitu cadar, burqa, dan niqab.44 9. Persiapan Yang Diperlukan Ketika Hendak Berpergian Ketika sudah memastikan bahwa tujuan wisata adalah baik dan bukan untuk hal–hal yang bertentangan dengan syariat, maka tugas selanjutnya adalah mempersiapkan segala sesuatu untuk berpergian. Berikut adalah beberapa persiapan yang harus dimiliki seseorang sebelum berpergian, diantaranya:
43
Hery Sucipto dan Fitria Andayani. Wisata Syariah, h. 142.
44
Hery Sucipto dan Fitria Andayani. Wisata Syariah, h.157.
40
a. Bekal Seseorang muslim yang baik dan bijak, tidak akan melakukan perjalanan jauh yang menguras dana, jika tidak memili bekal/dana yang mencukupi selama diperjalanan. Hal ini juga berlaku bagi orang–orang yang menjadi tanggungannya dirumah, walaupun itu diniatkan perjalanan ibadah sekalipun. Karena masing–masing orang memiliki hak yang sama untuk dilindungi. Jangan sampai seseorang berpergian tapi malah meninggalkan masalah dan beban kepada anak dan istri dirumah, sekalipun itu untuk urusan ibadah haji dan umrah, kecuali telah dipastikan ada yang bertanggung jawab atau mengurus keluarganya selama berpergian. b. Kesiapan Mental Setiap peerjalana wisata, pasti memiliki persoalan dan kesulitan yang berbeda. Tidak semua perjalanan akan berjalan sesuai dengan yang kita kehendaki dan harapkan. Untuk itu, dibutuhkan sikap mental yang positif, tidak gampang menyerah dan mengeluh, karena masing–masing perjalanan memiliki
kekhasan
dan
problema
yang berbeda.
Rasulullah
SAW
mengingatkan dalam haditsnya. 45
ِن الْعَذَاب َ ِّسفَزُ قِطْعَ ٌة م َ ال “Berpergian itu sepotong dari siksaan.“ (HR. Al-Bukhari)
45
Tohir Bawazir. Panduan Praktis Wisata Syariah, h.27
41
c. Kesehatan Fisik Mengingat perjalanan wisata itu merupakan aktifitas fisik yang melelahkan, maka dibutuhkan kesehatan yang prima sebelum berangkat. Tidak ada salahnya, jika seseorang memeriksakan kesehatannya ke dokter sebelum melakukan perjalanan jauh, karena perjalanan akan sangat menguras tenaga dan pikiran. Juga, tidak salah jika sebelum berpergian, seseorang membawa obat-obatan yang biasa digunakan untuk mengantisipasi kalau ada gangguan kesehatan selama dalam perjalanan atau perantauan. d. Memahami Daerah yang dituju Sebelum melakukan perjalanan jauh, seseorang harus memiliki wawasan mengenai daerah yang hendak dituju, entah itu pengetahuan tentang budaya, adat istiadat, iklim/budaya, makanan, bahasa,dsb. Misalnya, jangan sampai seseorang melakukan ibadah umrah ke tanah sucimdi bulan Juli misalnya, namun tidak mempersiapkan diri di suhu yang sangat panas, yang terkadang mencapai 45 derajat celcius. Atau melakukan perjalanan ke Eropa pada bulan Januari yang sedang mengalami musim salju, yang suhu udara dapat mencapai dibawah 0 derajat celcius. Dalam kondisi seperti ini, tentu tidak boleh lupa membawa baju tebal dan mantel. Karena itu, tidak ada salahnya kita meluangkan waktu untuk belajar dan bertanya-tanya tentang negeri yang akan kita kunjungi, supaya kita lebih siap untuk menghadapi segala kemungkinan yang terjadi disana. Jangan
42
sampai merasakan masalah setelah sampai di tujuan karena kelengahan kita sebelumnya yang kurang mempersiapkan diri. e. Mengangkat Seseorang Sebagai Pemimpin Apabila perjalana dilakukan secara rombongan (tiga orang), maka hendaklah mereka mengangkat seseorang yang paling kapabel (mampu) untuk menjadi pemimpin perjalanan. Hal ini dipesankan oleh junjungan Nabi kita Muhammad SAW dalam sebuah hadits, “ Apabila ada tiga orang (keluar) dalam perjalanan, hendaklah mereka mengangkat salah seorang sebagai pimpinan bagi mereka.” (HR. Abu Dawud dari Abu Hurairah) Pemimpin diangkat uuntuk ditaati dan didengar arahan–arahan serta informasinya tentang perjalanan, sehingga rombongan terhindar dari perselisihan yang tidak diperlukan dan tidak penting. Walaupun ada pemimpin, namun seyogyanya untuk menyelesaikan masalah–masalah yang dihadapi selama dalam perjalanan, dianjurkan terjadi musyawarah di antara mereka sendiri.46
46
Tohir Bawazir. Panduan Praktis Wisata Syariah, h.26-30.
43
10. Akomodasi Wisata Syariah Objek wisata syariah harus memiliki akomodasi penginapan yang sesuai dengan standart syariah. Tentu saja yang terbaik adalah losmen atau hotel yang sudah mendapat sertifikat dari Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSNMUI) a. Hotel Syariah Hotel syariah yang dimaksud disini adalah Hotel dengan konsep syariah Islam, yaitu Hotel yang menerapkan syariah dalam Agama Islam ke dalam operasional hotel. Hotel syariah ini dapat dikatakan dapat membuat baik pandangan masyarakat mengenai hotel yang biasanya dipandang sebagai tempat berkumpulnya maksiat, baik itu perzinahan, narkoba, dan perbuatan negatif lainnya. Hal-hal yang harus dipenuhi oleh Hotel Syariah secara umum adalah: (1) Fasilitas mushola atau masjid harus ada. (2) Wajib ada kumandang adzan di setiap sudut atau lantai jika hotel tersebut luas atau bertingkat, dipasang speaker untuk meneruskan kumandang adzan disetiap waktu-waktu sholat. (3) Mencantumkan didalam anggaran dasar/rumah tangga hotel sebagai hotel syariah. (4) Tidak mengizinkan pertemuan antara tamu yang bukan muhrim dengan tamu yang menginap, pertemuan bisa dilakukan diarea umum seperti lobby atau diluar hotel.
44
(5) Tidak menyediakan minuman ataupun makanan beralkohol sebagai konsumsi tamu. (6) Tidak mengizinkan hotel sebagai sarana penggunaan narkoba. (7) Untuk urusan perbankan, hotel syariah harus memiliki rekening sesuai dengan syariah sebagai contoh dengan menggunakan bank syariah. (8) Tidak menempatkan ornament/hiasan ataupun lukisan dari makhluk bernyawa di area luar dan dalam hotel. (9) Memiliki sertifikat halal dari MUI ( Majelis Ulama Indonesia ) 47 b. Makanan dan Minuman Seluruh restoran, cafe dan jasa di objek wisata syariah harus terjamin kehalalan makanan yang disajikan, mulai dari bahan baku hingga proses penyediaannya bahan baku dan proses memasaknya. Paling baik adalah yang sudah mendapat sertifikat dari MUI. Kalau cara tersebut belum dapat dilakukan mengingat berbagai kendala maka minimal hal-hal yang harus diperhatikan adalah: 48 (1) Terjamin kehalalan makanan dan minuman dengan sertifikat halal dari MUI.
47
Budyarto, “Hotel Management dan Financial Konsultan, Hotel Syariah”, diakses dari http://hotelkonsultan.blogspot.com/2011/11/hotel-syariah.html pada 9 oktober 2014 pukul 13.15 WIB
48
“Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Majelis Ulama Indonesia”, Kriteria dan Panduan Umum Pariwisata Syariah, 2012, h.12
45
(2) Ada jaminan halal dari MUI setempat, tokoh muslim atau pihak terpercaya, dengan memenuhi ketentuan yang akan ditetapkan selanjutnya (apabila poin satu tidak terpenuhi) (3) Terjaga lingkungan yang sehat dan bersih. c. Spa, Sauna dan massage Terdapat sejumlah hal khusus yang harus diperhatikan bagi fasilitas spa dan sauna bila hendak melayan wisatawan dengan konsep wisata syariah ini, diantaranya: (1) Terapis pria untuk pelanggan pria dan terapis wanita untuk pelanggan wanita. (2) Tidak megandung unsur pornoaksi dan pornografi. (3) Menggunakan bahan yang halal dan tidak terkontaminasi babi dan produk turunannya. (4) Tersedia sarana yang memudahkan untuk beribadah.49 d. Pramuwisata (Pemandu Wisata) Pramuwisata memegang peranan sangat penting dalam penerapan prinsip syariah di dunia wisata, karena lewat mereka eksekusi berbagai aturan syariah yang diterapkan dalam pariwisata syariah. Maka kriteria yang harus dipenuhi adalah:
49
Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Majelis Ulama Indonesia, Kriteria dan Panduan Umum Pariwisata Syariah, 2012, h.14
46
(1) Memahami dan mampu melaksanakan nilai syariah dalam menjalankan tugas. (2) Berakhlak baik, komunikatif, ramah, jujur, dan bertanggung jawab. (3) Berpenampilan sopan dan menarik sesuai dengan nilai dan etika Islam. (4) Memiliki kompetensi kerja sesuai dengan standar profesi yang berlaku.50 Pengembangan wisata syariah ini dapat meningkatkan jumlah wisatawan yang berkungjung ke Indonesia, dengan bertambahnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke Indonesia akan meningkatkan pendapatan negara. Pengembangan ini akan dilakukan pada seluruh sektor pariwisata, baik itu SDA (Sumber Daya Alam) maupun SDM (Sumber Daya Manusia). Partisipasi, kepedulian dan tanggung jawab masyarakat Indonesia sangat diharapkan demi pengembangan kepariwisataan Indonesia. Maka dari itu tanpa terkecuali umat beragama khususnya umat Islam paham akan fungsi pariwisata dalam kehidupan berbangsa dan bernegara khususnya bagaimana pandangan agam terhadap pariwisata.
50
Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Majelis Ulama Indonesia, Kriteria dan Panduan Umum Pariwisata Syariah, 2012, h.18
47
11. Review Studi Terdahulu Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap beberapa sumber kepustakaan, adapun kajian pustaka yang digunakan adalah: 1. Penelitian
dilakukan
Dewi
Kusuma
Sari
2011
dengan
judul
“Pengembangan Pariwisata Objek Wisata Pantai Sigandu Kabupaten Batang“ Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Fakultas Ekonomi Diponegoro Semarang. Skripsi ini lebih membahas tentang bagaimana cara mengembangkan objek wisata, bagaimana agar cara menarik minat masyarakat untuk berwisata, dan meningkatkan pendapatan masyarakat pantai sigandu. 2. Penelitian dilakukan Ibnu Halim 2006 dengan judul “Strategi Pemasaran Pembiayaan Musyarakah Dalam Upaya Menarik Minat Nasabah (Studi Pada BMT AL-FATH Pamulang)“ Jurusan Perbankan Syariah Studi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta. Skripsi ini lebih menekankan kepada tingkat bagi hasil dan berapa besar nilai pembiayaan yang diberikan kepada masyarakat, dan melihat hasil perkembangan pembiayan tersebut. 3. Penelitian dilakukan Atep Misbahudin 2008 dengan judul “Strategi Pemasaran Gadai Emas Pada BPRS PNM Al-Ma’some Dalam Meningkatkan Pendapatan Bank” Jurusan Perbankan Syariah Studi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta. Skripsi ini lebih menekankan
48
kepada
teknis
organisasi
dan
pertumbuhan
peningkatan
profit
penyelesaian gadai. 4. Penelitian dilakukan Winda Dwi Astuti Zebua 1434H/2013 M dengan judul “Kontruksi Pemberitaan Wisata Syariah Pada Republika Online“ Jurusan Jurnalistik Komunikasi dan Penyiaran Islam Studi Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Skripsi ini lebih menekankan Pembahasan tentang respon masyarakat terhadap wisata syariah, dan menjelaskan bahwa wisata syariah bukan hanya sekedar mengunjungi makam saja.
Perbedaan dengan skripsi saya adalah, skripsi saya lebih menekankan kepada SWOT produk wisata syariah, lalu dengan adanya SWOT saya membahas tentang efektivitas pemasaran yang digunakan PT Cheria Tour and Travel dan memasarkan produknya baik secara internal maupun eksternal.
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Menurut Indriarto, studi kasus merupakan penelitian dengan karakteristik masalah yang berkaitan dengan latar belakang dan kondisi saat ini dari objek yang diteliti, serta interaksinya dengan lingkungan. Objek yang diteliti dapat berupa individu, kelompok, lembaga atau komunitas tertentu. Tujuan studi kasus adalah melakukan penyelidikan secara mendalam mengenai subjek tertentu. Lingkup penelitian kemungkinan terkait dengan suatu siklus kehidupan atau hanya mencakup bagian tertentu yang memfokuskan pada faktor-faktor tertentu atau unsur-unsur dan kejadian secara keseluruhan.51 Ruang lingkup dari penelitian ini akan membahas efektivitas pemasaran produk wisata syariah yang dilakukan oleh PT Cheria Tour and Travel.
51
Marlena Irena, skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014. h.27.
49
50
B. Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Jenis penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif mengenai katakata lisan maupun tertulis, dan tingkah laku yang dapat diamati dari orangorang yang diteliti.52 Riset kualitatif merupakan suatu penelitian yang mendalam (in-depth), berorientasi pada kasus dari sejumlah kecil kasus, termasuk dari satu studi kasus. Riset kualitatif berupaya menemukan data secara terperinci dari kasus tertentu, seringkali dengan tujuan menemukan bagaimana sesuatu terjadi.53 Kemudian penelitian kualitatif ini merupakan proses penelitian yang berkesinambungan sehingga tahap pengumpulan data, pengolahan data dan analisis data dilakukan secara bersamaan selama proses penelitian. 54 Maka penulis melakukan penelitian dengan terjun langsung di lapangan mengenai efektivitas pemasaran produk wisata syariah di PT Cheria Tour and Travel.
52
Bagong Suyanto dan Sutinah. Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif Pendekatan. (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008), Cet. VI, h. 166.
53
Morissan. Metode Penelitian Survei (Jakarta: Kencana Prenada Group, 2012) h.22.
54
Bagong Suyanto dan Sutinah. Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif Pendekatan, h.172.
51
C. Sumber Data Penelitian Sumber data penelitian adalah subjek dimana data didalam skripsi ini didapatkan. Dalam skripsi ini penulis menggunakan sumber data berikut: a. Data Primer Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan peneliti.55 Dalam penelitian ini penulis memperoleh data dari hasil wawancara dengan pihak yang terkait dengan pemasaran produk wisata syariah di PT. Cheria Tour and Travel. b. Data Sekunder Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain misalnya dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram.56 Dalam hal ini diperoleh adalah catatan-catatan dan literatur-literatur kepustakaan seperti buku-buku serta symber lainnya yang berkaitan dengan produk
55
Husein Umar. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2004, cet.VI). h. 42.
56
Husein Umar. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, h. 35.
52
wisata syariah, dan juga berupa data arsip dokumen tentang prosuk wisata syariah. D. Teknik Pengumpulan Data a. Studi Pustaka (Library Research) Studi
kepustakaan
yang
digunakan
untuk
mencapai
pemahaman yang lebih jelas tentang konsep-konsep yang dikaji. Dengan menggunakan bahan seperti buku-buku, artikel, media cetak atau elektronik, skripsi, jurnal serta kepustakaan lainnya yang mendukung serta berkaitan dengan penelitian ini. b. Studi Lapangan (Field Research) Penelitian lapangan yang digunakan penulis yaitu dengan cara melakukan observasi langsung ke tempat penelitian dan melakukan wawancara dengan pihak terkait, sehingga mendapatkan informasi langsung mengenai efektivitas pemasaran pada produk wisata syariah tersebut.
53
Wawancara yaitu percakapan dengan maksud tertentu oleh dua pihak, pwawancara (interviewer) sebagai pengaju atau pemberi pertanyaan dan yang diwawancarai (Interviewee) sebagai pemberi jawaban atas pertanyaan itu.57 E. Metode Analisis Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar dan sebagainya.58 Analisis data menurut Patton adalah proses mengatur urutan data mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Bogolan dan Taylor mendefinisikan analisis data sebagai proses yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis (ide) seperti yang disarankan oleh data dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada utama dan hipotesis itu. Dari kedua definisi tersebut,
dapat
disimpulkan
bahwa
analisis
data
merupakan
proses
mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan
57
Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif (Jakarta: Rineka Cipta, 2008) h. 158.
58
Lexy J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1990). h.190
54
uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis seperti yang disarankan oleh data.59 Dalam mengolah dan menganalisis data, digunakan metode yang bersifat deskriptif, yaitu dengan menggambarkan tentang produk wisata syariah dan efektivitas pemasaran produk wisata syariah. F. Subjek Objek Penelitian Subjek Penelitian adalah narasumber yang diberikan kewenangan untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara (penulis). Sedangkan objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah PT CHERIA TOUR AND TRAVEL : Adapun lokasi penelitiann ini di Gedung Twink Lt. 3. Jl. Kapten p. Tendean no. 82 Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12790. Telp : 021-7900216 (Hunting) dan mobile: 021 444 610 74. Penelitian hanya diarahkan kepada efektivitas pemasaran pada produk wisata syariah. G. Teknik Penulisan Skripsi Adapun teknik penulisan laporan penelitian skripsi ini menggunakan buku pedoman penulisan skripsi yang berlaku di Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2013 M.
59
Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif, h.91.
BAB IV HASIL ANALISA DAN PENELITIAN A. Profil PT Cheria Tour and Travel 1. Sejarah Singkat Cheria Wisata adalah perusahaan tour dan travel yang melayani servis komprehensif bagi individual dan group baik ke dalam maupun ke luar negeri. Cheria Wisata didirikan pada tahun 2012 oleh para profesional dengan pengalaman lebih dari sekian tahun dalam dunia industri pariwisata dan marketing. Cheria travel menyediakan tempat, pesona, dan adat kebiasaan melalui bimbingan profesional dengan transportasi modern, hotel berkualitas, dan restoran mewah. Cheria Wisata adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa yang sudah mengantongi SK. Dari Departemen Agama RI No.D/355 untuk Haji Khusus dan RI D/836-2012 untuk Umrah. Dengan SIUP : 2365/2012. Sampai saat ini delapan kantor cabang yang tersebar. Bogor
Ruko Perum Bojong No.12, Jl. Sukahati, Cibinong-Bogor
Bandung
Jl. Purwakarta No.123, Antapani-Bandung
Bangka Belitung
Jl. Imam Bonjol No.27, Sungai Liat-Bangka Belitung
55
56
Maros
Jl. Jend Sudirman No.14, kab.Maros-Sulawesi Selatan
Balikpappan
Jl. Ruhui Rahayu No. 132B, BalikpapanKalimantan Timur
Jakarta
Wisma Nugra Santana lt.14. Jl. Jenderal Sudirman-Jakarta Pusat
Jakarta
Jl. Danau Toba No. 104. Bendungan HilirJakarta Pusat
Depok
Jl. Margonda Raya No.527E. Pondok Cina, Beji-Depok Tabel 1.0. Sumber: PT. Cheria Tour and Travel
2. Visi, Misi PT Cheria Tour and Travel Visi
-
Menjadi
perusahaan
yang
memimpin
dalam
jaringan customer, mapan dalam teknologi dan prima dalam layanan yang mengusung prinsip syariah yang bersifat amanah. Misi
-
Senantiasa membina dan melayani customer dan jaringan customer dalam format mitra, agent atau referal sebaik mungkin.
-
Senantiasa
mengupdate
teknologi
dan
mengoptimalkan semua sumber daya yang ada, baik dalam pengembangan inovasi produk dan layanan
57
kami maupun dari segi sumber daya manusia dengan mengadakan evaluasi dan mengadakan internal training dalam meningkatkan kemampuan layanan kami. Tabel 1.1. Sumber: PT. Cheria Tour and Travel 3. Produk-Produk PT Cheria Tour and Travel Secara keseluruhan Cheria Wisata memiliki tiga produk utama yang siap dan telah dipasarkan sebagai berikut: a.
Paket Haji Plus Cheria Wisata menawarkan Paket Haji Plus Kuota Depag RI
yang memiliki fasilitas lebih baik dibandingkan paket haji reguler, dan waktunya juga lebih sebentar dibanding paket haji reguler. Paket Haji Plus Cheria Wisata price $8500. b. Paket Umroh. Pelanggan Cheria Wisata dapat memilih paket umroh yang reguler selama 9 hari dengan hanya mengunjungi 3 kota yaitu Mekkah, Madinah dan Jeddah atau paket umroh plus, selama 12 hari. Jadi, 9 hari untuk ibadah umroh dan 3 hari selanjutnya untuk wisata muslim. Destinasinya bisa Anda pilih : Eropa, Istambul Turki, Cairo Mesir, Dubai, Aqso atau plus Maroko-Spanyol. Waktu umroh baik reguler maupun umroh plus ada setiap bulannya sepanjang tahun. Paket Umroh Cheria
58
Wisata
mulai
dari
price
$2250
disesuaikan dengan tahun
keberangkatan. Beberapa paket umroh yang tersedia di Cheria Wisata sebagai berikut: Umroh
Umroh Express adalah layanan umroh yang ditujukan bagi
Express
mereka yang sibuk. Cheria Wisata siap melayani jenis paket ini, mulai umroh 2 hari, umroh 3,5,7 hari juga bisa, sangat cocok untuk para eksekutif dengan waktu cuti yang singkat.
Umroh
Dengan Umroh Backpacker kita bisa pergi umroh dengan
Backpacker biaya yang lebih murah dengan harga antara 450 USD – 1.059 USD dengan waktu 12 hari. Umroh Express
Dengan Umroh Express 2 Can Go kita bisa berangkat 2 umroh cukup berdua, tanpa harus menunggu rombongan,
Can Go
dan bisa berangkat kapan saja selama musim umroh.
Umroh
Dengan Umroh Private ini kita bisa berangkat umroh
Private
dengan privasi terjaga, biasanya bagi yang ingin umroh bersama kolega atau keluarga, biasanya dilaksanakan 2-10 orang saja.
Umroh
Paket umroh ini yang paling banyak dicari, selain
Plus Wisata melaksanakan umroh juga disediakan tujuan wisata seperti
59
Turki,
Eropa,
Maroko,
Dubai,
Aqso,
Mesir,
dan
kita
bisa
sebagainya. Umroh
Dengan
Umroh
Plus
Pernikahan
ini,
Plus
melangsungkan pernikahan di tanah suci Mekkah atau
Pernikahan
Madinah sambil menunaikan umroh, dengan tambahan biaya nikah 1.000 USD.
Tabel 1.2. Sumber: PT. Cheria Tour and Travel c. Paket Tour Muslim/ Wisata Syariah Cheria Wisata membidik customer tidak hanya muslim tapi nonmuslim pun bisa menikmati. Wisata muslim memang sedang menjadi tren, bukan hanya di Indonesia, sekaligus juga dunia. Untuk destinasinya pun tak lagi didominasi pada negara-negara mayoritas muslim.
Sejumlah
negara nonmuslim
seperti
Thailand, Vietnam,
Singapura, Korea Selatan, Cina, Jepang, bahkan beberapa negara Eropa kini mulai berbenah menyambut wisatawan muslim. Sebagai muslim tentu fenomena ini merupakan sebuah trend travelling
yang
membanggakan. Karena, yang namanya wisata muslim, sudah pasti erat kaitannya dengan label kehalalan yang membuat nyaman ketika beriwisata. Prinsipnya, salat lima waktu wajib dilaksanakan, dan bisa menikmati makanan halal bebas alkohol di negara-negara nonmuslim.
60
d. Produk-Produk Lainnya Jasa
Cheria
Wisata
masih
memiliki
produk-produk
istimewa lainnya sebagai berikut: 1) Domestic Tours
6) Special Interest
2) Free Independent Travellers
7) Cruises
3) Free Ticket Delivery
8) Catering
4) Reservasi Internasional dan Ticketing
9)
5) Hotel Reservation
10) Investasi
6) Conferention dan Mice
11) Incentive Tours
7) Special Interest Group
12) Outbond Tours
Limousin
B. Analisis SWOT Terhadap Perkembangan Produk Wisata Syariah 1. Analisis SWOT Produk Wisata Syariah Analisis
SWOT
merupakan
cara
yang
digunakan
untuk
mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan.60 Pada analisis SWOT, strategi perusahaan dapat dirumuskan berdasarkan dua kondisi yaitu internal dan eksternal. Kondisi internal perusahaan dalam analisis ini dideskripsikan oleh kekuatan (strenghts) dan kelemahan (weaknesses). Sedangkan kondisi eksternal perusahaan dalam analisis ini digambarkan oleh hal-hal apa saja yang menjadi peluang 60
Freddy Rangkuti, Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama. Hlm 18
61
(opportunities) produk wisata syariah pada PT Cheria Tour and Travel dan ancaman (threats) yang akan dihadapi serta diatasi oleh PT Cheria Tour and Travel
untuk dapat mencapai tujuannya. Penjabaran dilakukan dengan
memasukkan data yang diperoleh dari hasil wawancara dan data referensi dari PT Cheria Tour and Travel untuk dapat mencapai tujuannya. Berikut analisis SWOT produk wisata syariah pada PT Cheria Tour and Travel: a. Kekuatan (Strengths) 1) Wisata dengan berlandaskan hukum Islam Wisata syariah merupakan kegiatan wisata yang dijalankan sesuai dengan hukum-hukum islam. Produk wisata syariah ini kegiatannya tidak keluar dari nilai-nilai syariah. Makanan yang halal,tersedianya hiburan yang tidak pornografi, hotel yang bebas dari alkohol dan klub, bila ada kolam renang wanita dan pria akan dipisah. juga adanya jadwal yang sudah disediakan untuk meunaikan kewajiban sholat disediakan agar masyarakat tidak perlu takut bersenang-senang tanpa meninggalkan kewajiban.61 Latar belakang yang mendorong adanya produk ini adalah permintaan masyarakat yang ingin berwisata dengan aman dari segi ibadah, konsumsi dan penginapan. Produk wisata syariah juga menyediakan fasilitas dry hotel. Dry hotel adalah hotel yang tidak 61
Wawancara Pribadi dengan Desita Marsheilha di PT Cheria Tour and Travel (General Manager Operasional) Jakarta, 27 Oktober 2014.
62
menyediakan tempat hiburan tertentu didalam hotel, seperti club atau yang lainnya. Jadi memang hotel yang aman, hotel yang tidak menyediakan hiburan seperti yang kita tahu di hotel-hotel biasa. 2) Wisata yang bisa dinikmati masyarakat muslim dan non muslim Target market produk wisata syariah yang utama adalah masyarakat muslim. Tujuannya adalah agar masyarakat muslim tidak lagi khawatir jika perjalanan wisatanya menyimpang dari ajaran agama islam. Namun, secara umum wisata syariah juga dapat dinikmati oleh masyarakat non muslim. Masyarakat non muslim justru bisa melihat unsur-unsur budaya peninggalan islam yang tergambar dari arsitektur bangunan dan ragam makanan. 3) Pilihan destinasi wisata beragam Pada PT Cheria Tour and Travel ada 2 paket perjalanan wisata syariah, yaitu paket wisata syariah luar Negeri dan dalam Negeri. Untuk paket dalam Negeri ada lombok, bali, jogja, mulai 3 hari 2 malam. Untuk paket wisata luar negeri ada destinasi Turki (7D6N), Eropa (8D7N), Jepang (7D5N), Malaysia-Singapura (4D3N), China (6D5N), Korea (5D4N).
63
4) Jumlah peserta wisata tidak terbatas Ini menjadi salah satu kelebihan PT Cheria Tour and Travel, yaitu jumlah peserta yang ingin mengikuti paket wisata dapat berangkat berapapun. 1 atau 2 orangpun dapat berangkat ke berbagai destinasi yang ada, jadi tidak ada minimal untuk keberangkatan. b. Kelemahan (Weaknesses) 1) Belum banyak diketahui oleh masyarakat Dalam perkembangannya produk wisata syariah ini belum banyak diketahui oleh masyarakat, karena biasanya masyarakat hanya ingin melakukan wisata pada umumnya saja tanpa tahu bahwa sekarang ada produk wisata syariah. PT Cheria Tour and Travel juga mengakui bahwa mereka baru menjelaskan tentang produk wisata syariah jika ada calon wisatawan yang bertanya tentang produk tersebut. 2) Kegiatan Pemasaran Terbatas Pemasaran untuk produk wisata syariah di PT Cheria Tour and Travel saat ini masih hanya berfokus pada media sosial dan website saja. Keterangan mengenai paket perjalanan
64
dan destinasi wisata dijelaskan dalam website perusahaan. Pemasaran yang berfokus pada satu kegiatan ini menimbulkan potensi tidak terjangkaunya seluruh target pasar PT Cheria Tour and Travel. Tidak semua orang menyisihkan waktunya untuk menggunakan website, sehingga kegiatan pemasaran langsung
dirasa
perlu
untuk
meningkatkan
kesadaran
masyarakat terhadap produk wisata syariah. 3) Harga Lebih Mahal dari Wisata Pada Umumnya Wisata syariah tergolong memiliki harga yang relative lebih mahal dibanding produk wisata pada umumnya. Apalagi harga tinggi lebih terasa untuk wisata-wisata syariah ke luar negeri. Di luar negeri fasilitas syariah seperti makanan halal terkadang sulit didapatkan dan untuk penginapan biasanya menggunakan dry hotel yang memiliki harga lebih mahal dibanding hotel syariah. 4) Minat masyarakat untuk berwisata syariah di dalam negeri masih lemah Minat masyarakat masih lebih tinggi untuk berwisata ke luar negeri. Rekap penjualan PT Cheria Tour and Travel memperlihatkan bahwa keberangkatan ke luar negeri masih mendominasi permintaan dari masyarakat. Padahal perusahaan
65
juga menyediakan paket-paket perjalanan wisata syariah di dalam negeri yang tidak kalah menarik dari paket wisata ke luar negeri. c. Peluang (Opportunities) 1) Meningkatkan dunia pariwisata di Indonesia Wisata syariah berpotensi sangat besar untuk meningkatkan devisa Negara di dunia pariwisata. Karena pada saat ini berwisata sudah menjadi gaya hidup dari masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Jakarta yang mempunyai aktivitas yang sangat tinggi sehingga membutuhkan perjalanan wisata untuk melepas beban dari kehidupan sheari-hari mereka. Karena minat masyarakat Indonesia yang sangat tinggi dalam berwisata, maka permintaan akan ketersediaan produk-produk wisata juga akan meningkat. Maka untuk memenuhi minat masyarakat yang semakin tinggi, pemerintah dan pelaku bisnis harus bekerjasama dan selalu berinovasi agar membuat produk-produk baru, salah satunya adalah produk wisata syariah. Karena dampaknya bukan hanya pada meningkatnya pendapatan devisa negara, namun juga dapat mendorong perekonomian nasional dan lokal.
66
2) Target pasar luas Indonesia merupakan salah satu negara dengan masyarakat muslim terbesar di dunia. Menurut data yang di peroleh dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2010 adalah sebanyak 237.641.326 Juta jiwa. Dari jumlah tersebut, ada 207.176.162 Juta jiwa masyarakat Indonesia yang menganut Agama Islam. Provinsi terbanyak yang mayoritas beragama Islam adalah di Jawa Barat dengan 41.763.592 Juta jiwa.62 Jumlah tersebut memperlihatkan pasar wisata syariah yang sangat besar dan berpotensi untuk mengembangkan produk wisata syariah ini. Dalam lingkup dunia, Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai negara dengan penduduk yang memeluk Agama Islam terbanyak, disusul dengan India, Pakistan, Bangladesh, dan Nigeria.63 Hal tersebut bisa menjadi faktor pendorong minat wisatawan mancanegara untuk melakukan wisata syariah di Indonesia. 62
“ Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Indonesia”, diakses dari
http://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?searchtabel=Penduduk+Menurut+Wilayah+dan+Agama+yang+Dianut&tid=321&searchwilayah=Indonesia&wid=0000000000&lang=id pada tanggal 4 November 2014 pukul 14.30 WIB 63
“ 5 Negara dengan Populasi Muslim Terbesar di Dunia”, diakses dari
http://www.koranperdjoeangan.com/5-negara-dengan-populasi-muslim-terbesardi-dunia.html pada tanggal 4 November 2014 pukul 14.40 WIB
67
3) Indonesia memiliki banyak destinasi wisata syariah dalam negeri Banyak destinasi wisata yang dapat dijadikan sebagai objek wisata syariah. Misalnya didalam Negeri seperti Jakarta, Aceh, Lombok, Yogyakarta, Mataram, Subang, Tour Wali Songo (mengunjungi sembilan makam wali). Dan sampai saat ini PT Cheria Tour and Travel masih mengembangkan destinasi-destinasi dalam Negeri untuk menambah pilihan wisatawan. Lalu semakin berkembangnya juga fasilitas untuk berwisata syariah, seperti hotel syariah. Di Indonesia keberadaan hotel syariah semakin lama semakin berkembang karena prospeknya yang bagus. Seperti Zaen Hotel Syariah (Solo), Hotel Syariah Jakarta (Jakarta Pusat), Sofyan Hotel (Jakarta), Hotel Syariah Grand Jamee (Medan), Syariah Hotel Solo (Solo), Hotel Syariah Arini (Solo), Hotel Syariah Limaran (Yogyakarta), Hotel Madani Syariah (Yogyakarta), Namira Hotel Syariah (Yogyakarta), Bayt Kabuki Hotel (Bali). Dan sampai saat ini pemerintah dan pelaku usaha masih bekerjasama untuk membangun hotel syariah di Indonesia.
68
d. Ancaman (Threats) 1) Semakin banyaknya tour and travel lain yang berpotensi menjadi kompetitor Persaingan bisnis tour and travel semakin ketat. Pada saat ini bermunculan tour and travel yang mulai membuat produk wisata syariah dengan penawaran serta ciri khas masing-masing. PT. Indo Citra Tamasya merupakan salah satu tour and travel yang berpotensi menjadi competitor utama dari PT Cheria tour and travel. PT Indo Citra Tamasya merupakan sebuah boutique travel yang berlokasi di Jakarta yang memfokuskan layanannya pada penyediaan perjalanan wisata muslim ke berbagai negara. Ia juga memfokuskan diri ke halal traveling, baik itu dari segi makanan selama perjalanan, menyertakan jadwal dan tempat solat sesuai dengan tujuan masing-masing. 2) Kenaikan harga BBM Kenaikan BBM disadari telah membawa pengaruh kedalam banyak aspek kehidupan masyarakat. Kenaikan harga BBM mendorong juga kenaikan pada harga perjalanan wisata syariah. Bahan makanan untuk mendapatkan makanan halal, biaya transportasi, dan biaya operasional hotel syariah kemungkinan juga mengalami peningkatan harga. Pada Manajemen PT Cheria Tour
69
and Travel menjelaskan bahwa selama ini pelanggannya selalu mengharapkan harga yang terjangkau tetapi mendapatkan fasilitas yang bagus.64 2. Strategi SWOT Produk Wisata Syariah Matrix SWOT merupakan Matching tool yang penting untuk membantu perusahaan mengembangkan empat tipe strategi. Keempat tipe strategi tersebut adalah: a. Strategi SO (Strengths-Opportunities) Strategi ini menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk meraih peluang-peluang yang ada di luar perusahaan, yaitu: 1) Menambah cabang perusahaan di seluruh Indonesia, untuk dapat lebih mengenalkan produk wisata syariah di Indonesia dan memudahkan mashyarakat untuk mendapatkan info tentang produk wisata syariah. 2) Menyediakan lebih banyak destinasi wisata, yaitu untuk dapat menarik maysarakat dengan banyaknya pilihan destinasi wisata sehingga tertarik melakukan wisata syariah. b. Strategi WO (Weaknesses-Opportunities) Strategi ini bertujuan untuk memperkecil kelemahan-kelemahan internal perusahaan dengan memanfaatkan peluang-peluang eksternal, yaitu: 1) Menjalin dan menjaga kerjasama dengan stakeholder, yaitu agar dapat melakukan inovasi produk dan pemasaran dengan lebih baik. 64
Wawancara Pribadi dengan Desita Marsheilha. Jakarta, 27 Oktober 2014.
70
2) Memaksimalkan kegiatan pemasaran, agar produk wisata syariah dapat lebih diketahui oleh masyarakat banyak 3) Lebih mempromosikan destinasi wisata syariah dalam Negeri, karena selain harga yang murah berwisata didalam negeri juga dapat membantu perekonomian rakyat Indonesia dan juga dapat membangun UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). c. Strategi ST (Strengths-Threats) Strategi ini bertujuan untuk menhindari atau mengurangi dampak dari ancaman-ancaman eksternal, yaitu: 1) Menyesuaikan harga paket perjalanan sesuai kondisi sosial ekonomi di Indonesia, karena apabila tidak disesuaikan maka masyarakat akan lebih memilih produk dan travel lainnya, maka dari itu harga harus disesuaikan agar pelanggan tidak berkurang dan dapat menarik pelanggan baru. 2) Melakukan inovasi dalam pemasaran produk wisata syariah, agar pelanggan tidak merasa bosan dan selalu membeli produk wisata syariah, dan tidak ketinggalan dari tour travel lainnya.
d. Strategi WT (Weaknesses-Threats) Strategi ini merupakan taktik untuk bertahan dengan cara mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman, yaitu: 1) Memilih kegiatan pemasaran yang tepat dan efektif untuk produk wisata syariah, agar kegiatan pemasaran tidak meluas yang menyebabkan tidak efektifnya kegiatan pemasaran produk wisata syariah. 2) Menyediakan promo harga untuk produk wisata syariah, inilah yang masyarakat Indonesia sukai. Dengan adanya diskon dan promo menyebabkan produk wisata syariah jadi banyak dilirik oleh masyarakat banyak.
71
Untuk lebih jelasnya, tabel di bawah ini dapat membantu untuk lebih memahami empat macam strategi yang di maksud.
Internal Factor
Strengths-S 1) Wisata dengan berlandaskan hukum Islam. 2) Wisata yang bisa dinikmati masyarakat muslim dan non muslim. 3) Pilihan destinasi wisata beragam.
Eksternal Factor
4) Jumlah peserta wisata tidak terbatas.
Weaknesses-W 1) Belum banyak diketahui oleh masyarakat. 2) Kegiatan Pemasaran Terbatas 3) Harga Lebih Mahal dari Wisata Pada Umumnya 4) Minat masyarakat untuk berwisata syariah di dalam negeri masih lemah
Opportunities-O Strategi SO Strategi WO 1) Meningkatkan 1) Menambah 1) Menjalin dan dunia pariwisata cabang menjaga di Indonesia. perusahaan di kerjasama dengan seluruh stakeholder . Indonesia. 2) Target pasar 2) Memaksimalkan luas. 2) Menyediakan kegiatan lebih banyak pemasaran. 3) Indonesia destinasi wisata. memiliki 3) Lebih banyak mempromosikan destinasi wisata destinasi wisata syariah dalam syariah dalam negeri. Negeri
72
Threats-T 1) Semakin banyaknya tour and travel lain yang berpotensi menjadi kompetitor. 2) Kenaikan harga BBM.
Strategi ST 1) Menyesuaikan harga paket perjalanan sesuai kondisi sosial ekonomi di Indonesia.
Strategi WT 1) Memilih kegiatan pemasaran yang tepat dan efektif untuk produk wisata syariah.
2) Melakukan inovasi dalam pemasaran produk wisata syariah.
2) Menyediakan promo harga untuk produk wisata syariah.
Tabel 1.3. Matrix SWOT C. PENGEMBANGAN PRODUK WISATA SYARIAH PT. CHERIA TOUR and TRAVEL Potensi pasar untuk produk wisata syariah sudah besar di Indonesia. Hal ini menjadi salah satu alasan Cheria untuk mengembangkan produk wisata syariah. Kesuksesan pengembangan produk wisata syariah dapat terjadi bila perusahaan melakukan pemasaran yang efektif. Ada 4 bauran pemasaran yang bisa mendukung kesuksesan kegiatan pemasaran. Bauran pemasaran (Marketing Mix) yaitu seperangkat variabel pemasaran yang dapat dikendalikan dan dipadukan perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan dari target pasar.65 Bauran pemasaran terdiri dari 4P yaitu Product, price, place, dan promotion. 4P 65
Philip Khotler, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi ke tiga, jilid ke satu, Penerjemah Imam Nurmawan (Jakarta: Erlangga, 1997), h.47.
73
Dalam bauran pemasaran telah diterapkan oleh PT Cheria Tour and Travel semaksimal mungkin. Berikut pemasaran yang dilakukan PT Cheria Tour and Travel berdasarkan bauran pemasaran: a. Product (Produk), yaitu mencerminkan kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada target pasar. b. Price (Harga), yaitu mencerminkan jumlah uang yang harus dibayar pelanggan untuk mendapatkan produk yang ada diperusahaan. c. Place (Tempat), yaitu mencerminkan kegiatan-kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia untuk konsumen sasaran. d. Promotion (Promosi), yaitu mencerminkan kegiatan-kegiatan yang mengkomunikasikan keunggulan produk dan membujuk konsumen untuk membelinya.66 Bauran pemasaran (Marketing Mix) yang sudah diterapkan oleh PT Cheria Tour and Travel adalah sebagai berikut: a. Product PT Cheria Tour and Travel mempunyai produk jasa yaitu wisata syariah. Produk wisata syariah yang ditawarkan terdiri dari wisata dalam negeri dan luar negeri. Untuk wisata syariah dalam negeri ada destinasi wisata Bali, Aceh, Lombok, Jogja, dan Tour Wali Songo. Untuk Wisata syariah luar negeri ada destinasi wisata Turki, Eropa, Jepang, Korea, Malaysia, Singapura, dan China. Produk wisata syariah ini memiliki keistimewaan yaitu menghadirkan variasi berwisata yang sesuai dengan hukum-hukum Islam. Pelanggan yang 66
Philip Khotler, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi ke tiga, jilid ke satu, Penerjemah Imam Nurmawan, h.48-49.
74
menggunakan produk ini bisa melakukan perjalanan wisata sekaligus beribadah. Jumlah peserta untuk wisata syariah pun tidak terbatas. Pelanggan dapat melakukan perjalanan wisata syariah ke berbagai destinasi walaupun hanya 1 atau 2 orang saja, tidak ada minimal keberangkatan. b. Price Cheria sudah menetapkan harga yang harus dibayar untuk melakukan perjalanan wisata syariah, dan juga telah memberi diskon dan promo-promo untuk menarik pelanggan. Untuk wisata dalam negeri selama 3 hari 2 malam sebesar 1,5 juta perorang. Dan untuk wisata luar negeri dengan harga dibawah 100 dollar perorang. c. Place PT Cheria Tour and Travel selalu berusaha untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan. Salah satunya adalah memberikan kemudahan kepada pelanggan untuk membeli produk wisata syariah. PT Cheria Tour and Travel sudah mempunyai beberapacabang di Indonesia dan masih terus dalam pengembangan. Cabang-cabang tersebut diharapkan dapat mempermudah pelanggan untuk mendapat info ataupun bagi yang ingin membeli produk wisata syariah. Selain itu, PT Cheria Tour and Travel juga mempermudah pelanggan untuk mendapatkan informasi tentang wisata syariah melalui web resmi,
75
media sosial, dan pameran. Tujuannya adalah agar masyarakat dapat melihat dan mengetahui tentang adanya produk wisata syariah yang disediakan oleh PT Cheria Tour and Travel. d. Promotion Kegiatan promosi sangat dibutuhkan bagi para pelaku bisnis. Pada PT Cheria Tour and Travel kegiatan promosi diterapkan dengan cara selalu memperbaharui web perusahaan setiap hari. Tujuannya tidak lain supaya masyarakat lebih tertarik dan memiliki minat untuk membeli produk wisata syariah. Selain itu pemberian harga promo atau diskon diberikan oleh perusahaan pada waktu-waktu tertentu. Promo tersebut biasanya sampai kepada pelanggan melalui email blast . tidak hanya menggunakan media online saja, PT Cheria Tour and Travel juga melakukan door to door ke kantor-kantor atau universitas untuk melakukan promosi produk yang dimiliki PT Cheria Tour and Travel. Selain itu PT Cheria Tour and Travel telah melakukan kegiatan pemasaran berdasarkan empat aspek bauran pemasaran. Pengembangan terhadap produk ini masih terus dilakukan. Pemerintah maupun pelaku bisnis melakukan kegiatan-kegiatan pemasaran yang bisa menarik minat masyarakat untuk melakukan wisata syariah. Pemerintah berperan untuk menyediakan makanan halal di lokasi wisata, fasilitas ibadah
76
yang memadai, dan juga pembatasan aktivitas yang tidak sesuai syariah di lokasi wisata. Selain itu, Cheria Tour and Travel juga melakukan kegiatan pemasaran untuk menarik minat masyarakat pada wisata syariah. Kegiatan yang dilakukan berlandaskan tujuan dasar mereka, yaitu untuk memudahkan masyarakat muslim dalam berwisata. Namun pengembangan masih berfokus pada minat saja. Itu sebabnya dasar hukum dan akad dalam wisata syariah menjadi peraturan baku di Cheria Tour and Travel ini67. Kegatan lain yang dilakukan cheria dalam mengembangkan produk wisata syariah adalah dengan membuat paket-paket perjalanan agar dapat memudahkan masyarakat dalam menentukan destinasi wisata yang di inginkan. Ada beberapa paket wisata syariah seperti wisata ke Turki (7D6N), Eropa (8D7N), Jepang (7D5N), Korea (5D4N), Malaysia-Singapura (4D3N), dan China (6D5N). Paket tersebut disesuaikan dengan keinginan masyarakat yang pada umumnya ingin harga murah tetapi dengan layanan yang berkualitas. Penggunaan sosial media juga tidak luput menjadi salah satu alat untuk memasarkan produk wisata syariah, seperti menggunakan media sosial twitter dan fanpage facebook untuk memberi promo paket wisata, Instagram untuk
memberi
info
gambar
tentang
tempat
destinasi
wisata
syariah.Perusahaan juga menggunakan website resmi sebagai media utama 67
Wawancara Pribadi dengan Desita Marsheilha di PT Cheria Tour and Travel (General Manager Operasional) Jakarta, 27 Oktober 2014.
77
yang menyediakan informasi paling lengkap tentang produk-produk di PT Cheria Tour and Travel. Dalam beberapa kesempatan, PT Cheria Tour and Travel juga melibatkan diri dalam beberapa kegiatan pameran dan seminar. Cheria Tour and Travel juga menggunakan booklet dan brosur sebagai alat promosi68. D. EFEKTIVITAS PEMASARAN PRODUK WISATA SYARIAH Kegiatan pemasaran merupakan hal yang perlu dilakukan bagi setiap pelaku bisnis, termasuk Cheria Travel. Dalam melakukan kegiatan pemasaran, Cheria Tour and Travel menyusun strategi-strategi agar bisa berjalan efektif. Penentuan target pasar merupakan hal penting yang perlu dilakukan agar kegiatan pemasaran mencapai target yang telah direncanakan sebelumnya. Cheria Tour and Travel telah memilih target pasar, meskipun tidak dijabarkan secara tertulis segmentasinya. Berikut segmentasi pasar yang dituju oleh Cheria Tour and Travel 69: a. Secara Geografis
: 1) Masyarakat yang tinggal di Indonesia 2) Masyarakat domisili di kota-kota besar
b. Secara Demografis : 1) Umur 25 tahun ke atas 2) Jenis Kelamin Pria dan Wanita 3) SSE : Masyarakat B-A 68
Wawancara Pribadi dengan Desita Marsheilha di PT Cheria Tour and Travel (General Manager Operasional) Jakarta, 27 Oktober 2014.
69
Wawancara Pribadi dengan Desita Marsheilha di PT Cheria Tour and Travel (General Manager Operasional) Jakarta, 27 Oktober 2014..
78
c. Psikografis
: 1) Keinginan berwisata 2) Pengguna media sosial
Segmentasi pasar dilakukan agar kegiatan pemasaran bisa berjalan sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya dan secara tidak lagsung agar berpengaruh pada penjualan produk wisata syariah. Dampaknya adalah dengan adanya perjalanan wisata syariah setiap bulan.70 Strategi yang digunakan oleh PT Cheria Tour and Travel sudah berjalan dengan baik. Meskipun dalam beberapa hal masih belum berjalan sempurna. Keberhasilan kegiatan pemasaran yang telah dilakukan dapat dilihat dengan adanya pelanggan yang melakukan perjalanan wisata syariah setiap bulannya baik perorangan maupun dalam group. Dari data
yang
didapat pada laporan penjualan produk wisata syariah bahwa di tahun 2013 keberangkatan paling tinggi adalah pada bulan Mei yaitu sebanyak 72 orang yang mengikuti wisata syariah ke Beijing, lalu bulan agustus sebanyak 26 orang yang mengikuti wisata syariah ke China. Untuk bulan November ada 13 orang yang mengikuti wisata syariah ke Beijing dan Dubai, lalu pada bulan Desember ada 12 orang yang mengikuti wisata syariah ke Beijing dan Dubai. Dari segi biaya pun perusahaan telah memberikan beberapa pilihan harga untuk melakukan perjalanan wisata syariah. Pilihan harga tersebut dapat 70
Wawancara Pribadi dengan Desita Marsheilha di PT Cheria Tour and Travel (General Manager Operasional) Jakarta, 27 Oktober 2014..
79
dilihat dari adanya paket-paket perjalanan wisata syariah. Paket wisata syariah dibuat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang ingin perjalanan wisata murah tetapi mendapatkan fasilitas yang bagus. Pelanggan dapat dengan bebas memilih paket-paket mana yang mereka inginkan dan sesuai dengan kebutuhan. Pada PT Cheria Tour and Travel mempunyai struktur organisasi yang berguna untuk mengetahui tingkatan manajemen dan juga pembagian kerja bagi
karyawan
perusahaan.
Setiap
karyawan
berpartisipasi
dan
bertanggungjawab terhadap pelaksanaan kerja di perusahaan guna mencapai tujuan bersama. Pembagian kerja juga terlihat nyata karena pelaksanaan kerja dibagi berdasarkan bahan kerja, ukuran kemampuan kerja, dan waktu yang tersedia. Misalnya pada divisi tour memiliki tugas yang berbeda dari divisi marketing. Divisi tour mempunyai tugas untuk merekapitulasi produk tour yang ada di PT Cheria Tour and Travel. Sedangkan divisi marketing berkaitan dengan tidak hanya produk tour saja tetapi juga semua produk seperti umroh dan haji. Partisipasi karyawan mempengaruhi tercapai atau tidaknya tujuan suatu perusahaan. PT Cheria Tour and Travel sampai sekarang masih memberikan pelatihan-pelatihan untuk karyawan. Yaitu dengan training rutin di kantor dan memberikan kesempatan karyawan untu ke luar negeri agar dapat belajar secara langsung untuk melayani pelanggan.
80
Meskipun dari pencapaian target sudah terbilang sukses, namun kegiatan pemasaran yang dilakukan masih terbatas. kegiatan pemasaran yang selama ini
dilakukan oleh Cheria lebih difokuskan kepada kegiatan promosi di intenet. Perusahaan menganggap bahwa masyarakat sekarang sudah lebih melek internet.71. Hingga saat ini web resmi cheria masih banyak dikunjungi masyarakat. Pada akun twitter cheria pun sudah memiliki 1916 followers. Kegiatan-kegiatan pemasaran yang dilakukan Cheria Tour and Travel selama ini sudah efektif. Berdasarkan kriteria strategi yang berjalan efektif menurut Amirullah dan Haris Budiyon dalam bukunya yang berjudul Pengantar Manejemen, maka strategi pemasaran yang mereka lakukan adalah: 1. Telah mampu dilaksanakan dengan tepat dengan mencapai target permintaan produk wisata syariah setiap bulannya. 2. Pemasaran yang memusatkan pada promosi di internet mampu menarik antusias masyarakat untuk mengetahui dan melakukan perjalanan wisata. 3. Memiliki struktur organisasi sebagai acuan tanggung jawab dan wewenang setiap individu dalam bekerja.
71
Wawancara Pribadi dengan Desita Marsheilha di PT Cheria Tour and Travel (General Manager Operasional) Jakarta, 27 Oktober 2014.
BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dengan rumusan masalah dalam penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Analisis SWOT digunakan oleh PT Cheria Tour and Travel untuk membantu menyusun strategi-strategi pemasaran yang efektif. Dari analisis SWOT PT Cheria Tour and Travel mengetahui kondisi masyarakat saat ini dan kemungkinan kondisi yang akan dihadapi mendatang. 2. Pengembangan yang dilakukan PT Cheria Tour and Travel adalah menggunakan bauran pemasaran. Bauran pemasaran terdiri dari Product, Price, Place, Promotion. Dengan adanya bauran pemasaran, produk wisata syariah lebih mudah dikembangkan dan dikenal masyarakat. 3. Dari segi pencapaian target, PT Cheria Tour and Travel terbilang berhasil melakukan kegiatan pemasaran yang efektif. Namun dari segi variasi kegiatan pemasaran perusahaan perlu mengembangkan kegiatan-kegiatan pemasaran lainnya yang efektif.
81
82
B. SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pemaparan diatas maka saran yang dapat diberikan adalah 1. Hendaknya PT. Cheria Tour and Travel menambahkan paket wisata syariah didalam negeri, karena mengingat banyaknya destinasi wisata syariah yang ada. Dan juga apabila berwisata didalam negeri tidak harus mengeluarkan budget yang mahal seperti ke luar negeri. Dan juga dengan berwisata syariah di
dalam negeri kita juga dapat membantu
perekonomian masyarakat Indonesia. 2. Untuk promosi sebaiknya tidak terpusat hanya pada satu media, yaitu website. Karena sekarang sudah banyak travel-travel lain yang bermunculan dan lebih gencar memasarkan produknya dengan media yang mereka punya, jadi lebih banyak masyarakat yang tahu dengan keberadaan produk wisata syariah. 3. Hal lain yang perlu dilakukan adalah meningkatkan kinerja dan pelayanan secara maksimal, sehingga masyarakat dapat mengetahui produk-produk yang ada dan dapat menarik minat masyarakat khususnya pada produk wisata syariah dalam negeri.
83
DAFTAR PUSTAKA
Buku Al Arif, M. Nur Rianto. Dasar – Dasar Pemasaran Bank Syariah. Bandung:CV Alfabeta, 2010. Amirullah, dan Haris Budiyon. Pengantar Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2004. Bahammam, Fahad Salim. Panduan Wisatawan Muslim. cet I. Jakarta: Pustaka AlKautsar, 2012. Basrowi dan Suwandi. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta, 2008. Bawazir, Tohir. Panduan Praktis Wisata Syariah. cet. I. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2013. Firdaus. Kewirausahaan Santri. Jakarta: PT. Citrayudha Alamanda Perdana, 2000. Gitosudarmo, Indriyo. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: BPFE – Yogyakarta, 1995. Hermantoro, Henky. Creative-Based Tourism. Depok: Penerbit Aditri, 2011. Ismayanti. Pengantar PARIWISATA. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 2010. Kadir, A. Hukum Bisnis Syariah Dalam Al-Qur’an, cet I. Jakarta: AMZAH, 2010. Kanjaya, Hermawan dan Muhammad Syakir Sula. Syariah Marketing. Bandung: Mijan, 2006. Khotler, Philip. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Penerjemah Imam Nurmawan. Edisi ke tiga, cet.I. Jakarta:Erlangga,1997. Lamb, Charles W, dkk. Marketing Jakarta: Salemba Empat, 2001. Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya, 1990. Morrisan. Metode Penelitian Survey. Jakarta: Kencana Prenada Group, 2012.
84
Nitisemito, Alex S. kalau Ingin Mendirikan Perusahaan. Jakarta: Gihalia Indonesia, 1995. Reksohadiprodjo, Sukanto. Manajemen Strategik. Yogyakarta: BEFE, 1987. Spillane, james J. Ekonomi Pariwisata,Sejarah dan Prospeknya, cet.I. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. 1987. Sucipto, Hery dan Fitria Andayani. Wisata Syariah. Jakarta: Grafindo Books Media, 2014. Sujadi F.X. O & M Penunjang Berhasilnya Proses Manajemen. Jakarta: CV Masagung, 1990.
Sutinah, Bagong, dan Suyanto. Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif Pendekata, cet. VI. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008. Swastha DH, Bashu dan Ibnu Sukotjo. Pengantar Bisnis Moderen, edisi III. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta, 1998. Syafie, Inu Kencana. Pengantar Ilmu Pariwisata. Jakarta: Mandar Maju, 2009. Handoko, T.Tani. Manajemen, cet. II. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta, 2003. Tjiptono, Fandy. Pemasaran Jasa. Jawa Timur: Bayu Media Publishing, 2005. Uchayana, Onong. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, cet. V. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 1990. Umar, Husein. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Cet. VI. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004. Widjaya, Amin. Ensiklopedi Bahasa Indonesia. Jakarta: Ichtiar Baru-van Hpeve, 1980. Yoeti, Oka A. Tour and Travel management, cet.II. Jakarta: PT Pradnya Paramita, 1990. Skripsi, Marlena Irena, Manajemen Resiko Pada Pembiayaan Murabahah dan Ijarah (Studi di Koperasi Jasa Keuangan Syariah Berkah Madani Depok), 2014.
85
Wawancara Wawancara Pribadi Dengan Desita Marsheilha. Jakarta. 27 Oktober 2014. Wawancara Pribadi Dengan Desita Marsheilha. Jakarta. 8 Desember 2014. Website Budyarto, “Hotel Management dan Financial Konsultan, Hotel Syariah”, diakses darihttp://hotel-konsultan.blogspot.com/2011/11/hotel-syariah.html (9 Oktober 2014) Lina. “Indonesia Miliki Potensi Besar Kembangkan Wisata Syariah,” http://poskotanews.com/2013/12/02/indonesia-miliki-potensi-besarkembangkan-wisata-syariah/ (6 Februari 2014) “ Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Indonesia”, diakses dari
http://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?searchtabel=Penduduk+Menurut+Wilayah+dan+Agama+yang+Dianut&tid=321&se arch-wilayah=Indonesia&wid=0000000000&lang=id (4 November 2014) “PT Indo Citra Tamasya” diakses dari http://www.indo-ict.com/ (4 November 2014) “ 5 Negara dengan Populasi Muslim Terbesar di Dunia”, diakses dari
http://www.koranperdjoeangan.com/5-negara-dengan-populasi-muslim-terbesar-didunia.html (4 November 2014)
HASIL WAWANCARA Nama
: Desita Marsheila
Jabatan : General Manager Operasional Tempat : Pt. Cheria Tour and Travel Waktu
: 27 Oktober 2014
Pertanyaan Wawancara 1. Apa definisi wisata syariah menurut pandangan anda? Wisata yang menyediakan fasilitas makanan halal dan dry hotel
2. Dasar hukum dan syarat seperti apa yang digunakan untuk melakukan wisata syariah di PT.Cheria ini? Sebenarnya tidak ada dasar hukum, yang ada hanya mengikuti permintaan dari konsumen/masyarakat muslim di Indonesia
3. Adakah perbedaan mencolok dari produk wisata syariah dengan produk wisata pada umumnya? Jika ada, apa saja perbedaan tersebut! Biasanya dari makanan, makanannya mereka halal. Trus juga nanti di sediakan waktu solat selama tour berlangsung, seperti itu. Karena kalo tour lain mereka makanannya umum trus waktu solatnya paling mereka di hotel aja kan, tapi kalo ini mengunjungi masjid dan solat disana.ada waktuwaktunya.
4. Akad apa yang digunakan dalam produk wisata syariah di PT.Cheria ini? Biasa saja sih, baru awal, tidak ada akad syariahnya.
5. Kelebihan atau keunggulan apa saja yang dimiliki oleh PT.Cheria Tour and Travel? Biasanya lebih banyak destinasi, destinasinya lengkap dari travel lain dan itu bisa di customize. Ada untuk luar negeri dan domestik.
6. Lebih banyak yang keluar atau kedalam negeri ? Selama ini lebih banyak keluar negeri, tap ada beberapa yang didalam negeri seperti tour wali songo
7. Apa saja yang saat ini masih menjadi kelemahan dari PT Cheria Tour and Travel? Kelemahannya mungkin masih terus mencari supplier yang cocok, untuk sesuai dengan permintaan muslim dari segi makanan dan customize masih terus mancari.
8. Hal apa saja yang menjadi keunggulan dari produk wisata syariah disini? Memiliki destinasi yang terlengkap yang kapan saja bisa berangkat
9. Bagaimana pendapat Anda tentang perkembangan wisata syariah di Indonesia, khususnya Jakarta? Lumayan menignkat, karena indonesia muslimnya salah satu terbesar di dunia. Mereka mencari wisata yang aman, dari ibadah atau segi konsumsi mereka disana. Selama ini ada peningkatan wisata syariah dibandng dengan wisata biasa.
10. Apakah ada non muslim yang ikut wisata syarah? Biasanya non muslim ikutan aja, karena tidak masalah buat mereka gitu. Paling pas lagi wisata masjid yang lain sholat mereka melihat lihat arsitektur aja. Untuk makanannya juga tidak masalah.
11. Seberapa besar menurut Anda potensi pengembangan produk wisata syariah di Indonesia? Bagus ya, tinggi. Seperti yang dibilang sebelumnya, kalo indonesia salah satu penduduk muslim terbesar di dunia dan itu bisa di garap dari wisata syariah ini, pasarnya sudah ada.
12. Sudahkah banyak masyarakat yang mengetahui produk wisata syariah ini? Selama ini sih belum banyak yaa, paling mereka tour yaa tour general saja. Kecuali mereka request langsung baru kita jelasin, ada kok wisata syariah di kita, seperti itu. Biasanya sudah ada di website, trus nanti kalo mereka ingin tau kita jelaskan via telfon.
13. Dari mana biasanya mereka mengetahui tentang adanya produk wisata syariah? Dari internet, website. Belum ada yang lain karena kita pemasaran utamanya via website.
14. Seberapa banyak orang yang telah mengetahui produk wisata syariah? Kebanyakan orang yang dari internet sih, pengguna internet sudah semakin banyak.
15. Seberapa banyak orang yang telah melakukan wisata syariah melalui PT Cheria ini? Lumayan yaa, kalo perbulannya sih ada beberapa keberangkatan tuh. Ke tour luar, banyakan sih ke tour luar. Tiap bulan pasti ada.
16. Siapa yang menjadi competitor utama pt.cheria dalam konteks wisata syariah ini? Kompetitor utama biasanya yaa travel travel pemula yang baru, yang ikutan memploporkan wisata syariah ini. Karena kita dari website jadi yang pertama untuk wisata syariah itu.
17. Target market untuk produk wisata syariah siapa saja? Kalo umur sih tidak masalah, semua umur kita bisa. Karena kan bayi juga bisa ikut wisata bersama orang tuanya seperti itu. Dan anak-anak sampai orang tua bisa. Biasanya sih keluarga umur 25 tahun ke atas, kalo anak muda mungkin study group tour saja.
18. Adakah data tertulis tentang perkembangan pengguna produk wisata syariah dari tahun ke tahun? Paling data jamaah aja sih biasanya, data penjualan aja biasanya. Biasanya data secara general saja.
19. Kegiatan pemasaran apa saja yang dilakukan oleh PT.Cheria untuk memasarkan produk ini? Kalo biasanya kita di internet kan dari website kan social media, paling kalo kita lagi buka booth atau seminar gitu.
20. Apakah ada social media yang lain selain website? Ada, kita punya akun twitter, instagram, dan fanpage di facebook.
21. Dari kegiatan-kegiatan pemasaran tersebut, mana yang paling banyak menimbulkan respon dari masyarakat? Dari internet biasanya, sekarang kan masyarakat sudah melek internet. Biasanya kebanayakn dari website, mereka bertanya kebanyakan via email untuk requestnya.
22. Bagaimana alur pembuatan kegiatan pemasaran dari awal perencanaan hingga evaluasi? (adakah rapat menentukan strategi, berapa lama yang dibutuhkan untuk melakukan perencanaan) Tergantung sih yaa, kalo tournya secara group itu 3 bulan sebelumnya karena butuh perencanaan yang matang. Trus kan ada tour tour daily yang berangkat tiap hari itu paling pas kita dapat update dari suplier kita semingguan bisa jadi.
23. Kegiatan promosi apa yang paling sering dilakukan oleh PT.cheria dalam memasarkan produk wisata syariah? Kenapa? Melalui website, diperbaharui terus setiap hari melalui artikel, iklan juga seperti itu.
24. Kenapa tidak mencoba memasrkan melalui media lain selain website? Kalo twitter sih biasanya Cuma promo promo saja, misalnya yang ingin kita promoin kita sharing di social media, fanpage, intagram. Kalo website itu kan general ga Cuma tour saja, umroh juga ada. Karena kan orang tidak akan percaya kalo belum liat website nya.
25. Berapa range harga yang ditetapkan oleh PT.Cheria untuk melakukan sekali wisata syariah? Kalo tanpa tiket sih kita dibawah 100 dollars juga ada, untuk luar negeri. Untuk dalam negeri sekitar 1,5 juta untuk tour aja tanpa tiket per satu orang.
26. Adakah paket-paket tertentu dalam produk wisata syariah? Apa saja ? Biasanya kita paket napak tilas sih, biasanya setahun sekali kita keluarin. Napak tilas misalkan ke berbagai negara, jadi mengunjungi makam-makam trus peninggalan sejarah gitu untuk dalam negeri. Kalo untuk dalam negerinya belum ada sih, belum fokus ke dalam negeri. Karena sekarang masyarakat indonesia trend nya keluar negeri sih.
27. Apa tujuan yang ingin dicapai dalam pemasaran produk wisata syariah? Untuk memudahkan sih sebenernya, memudahkan masyarakat muslim dalam berwisata. Mereka kan takut, berwisata maunya enjoy. Mereka khawatir disana entah makannya, ibadahnya seperti itu.
28. Kendala apa saja yang di hadapi dalam memasarkan produk wisata syariah? Kendalanya harga pasti jadi lebih mahal daripada produk biasa, harganya kan juga dari makanan halal di luar negeri lebih mahal harganya daripada makanan biasa. Jadi harganya sedikit lebih tinggi dari tour biasa. Dan orang maunya harganya yang terjangkau ya kan, tapi mau fasilitas yang bagus. Tapi kita masih berusaha nyari gimana harganya terjangkau itu dengan cara mencari supplier yang memang cocok dengan kita dari harganya dan pelayanannya.
29. Apakah feedback yang diterima oleh PT.Cheria dari kegiatan pemasaran produk wisata syariah sudah sesuai dengan target yang direncanakan sebelumnya? Kenapa? Kalo memenuhi target sih paling dari sisi tour tiap hari, minimal dua orang berangkat. Itu sih udah lumayan. Jadi udah mulai tau orang.
30. Bagaimana pengaruh pemasaran produk wisata syariah terhadap peningkatan jumlah wisatawan? Tentu meningkat, kan seperti yang dibilang tadi kita biasanya juga umroh muslim. Orang yang berkunjung ke web kita biasanya muslim, setelah mereka tau ada wisata yang aman untuk mereka disana, mereka juga pasti lebih percaya untuk ikutan.
31. Apakah PT Cheria Tour and Travel memiliki divisi khusus untuk memasarkan produk? Divisi di sini dicampur sih yaa, divisinya secara general.
32. Apakah ada kriteria khusus SDM dalam PT Cheria untuk produk wisata syariahnya? Kalo SDM nya kita ada divisi tour sih, biasanya itu dua orang. Tidak ada kriteria khusus, yang penting mereka bisa ini aja sih pertama kan rajin, jujur dan yang paling penting ingin belajar.
33. Apa yang dilakukan untuk meningkatkan SDM agar dapat memaksimalkan kinerja perusahaan? Pertama mungkin training di kantor yaa, mungkin rutin. Terus satu lagi memberangkatkan mereka ke luar negeri untuk blajar secara langsung untuk menerangkan kepada customer.
34. Kalo dry hotel itu apa? Dry hotel itu, hotel yang tidak menyediakan tempat hiburan tertentu didalam hotel, sepertu club atau yang lainnya. Jadi memang hotel yang aman, hotel yang tidak menyediakan hiburan seperti yang kita tahu di hotel-hotel biasa. Itu kemarin ada hotel di dubai misalnya, harganya memang lebih tinggi dari
hotel biasa karenaa mereka kan tidak mencari untung dari fasilitas lainnya itu. Sebagai pengganti hotel syariah kalo di tempat tujuan tidak ada.
35. Kalo di dalam negeri apakah juga menggunakan dry hotel? Kalo di dalam negeri sih nggak terlalu seperti itu, hotelnya memang biasa saja. Hotel hotel ekonomis lah. Tapi mungkin Cuma b&b basic aja, break and breakfast. Biasanya mereka kalo makan siang atau apa diluar selagi tour seperti itu. Dry hotel biasanya untuk ke luar negeri.
HASIL WAWANCARA Nama : Desita Marsheila Jabatan : General Manager Operasional Tempat : PT. Cheria Tour and Travel Waktu : 9 Desember 2014 Pertanyaan Wawancara 1. Pernah adakah pelanggan yang komplain setelah menggunakan produk wisata syariah pada PT Cheria Tour and Travel? Kalo untuk komplain sih pasti ada ya, ngga mungkin jasa pelayana fine-fine aja pada operasionalnya.kalo komplain Biasanya mengenai untuk disananya kan tidak sesuai yang diinfokan dari sini, misalnya untuk waktu sholat kita infokan disana untuk di jamak tetapi ternyata dari guide nya mengunjungi objek yang di tuju. Nah itu mungkin jamaah bilang kenapa engga ini. Komplainnya mungkin sekitar yang syariah-syariahnya saja, kayak waktu sholat seharunya di masjid misalkan nanti di jamaknya di hotel, seperti itu. Tapi untuk keseluruhan overall baik. 2. Apakah biasanya ada rekapan data pelanggan yang telah menggunakan produk wisata syariah? Kalo ada dilakukan berapa bulan sekali? Kalo rekapan biasanya kita memakai rekapan penjualan sih, kayak yang tadi dikirim itu biasanya penjualan diupdate sehari selama ada penjualan. Tetapi untuk rekapan biasanya tahunan. 3. Setelah pelanggan melakukan perjalanan wisata syariah, apakah masih dilakukan hubungan ke pelanggan tersebut? (misalnya : telfon/sms promosi wisata) Biasanya kita sampai sekarang masih ada blast email yaa, jadi setiap ada promo untuk tahun baru 2015 ini. Kita masih kirim ke mereka yang pernah menjadi customer kita. 4. Apakah pernah bertanya alasan kenapa pelanggan memilih produk wisata syariah? Nanya pasti sih, tapi jawaban mereka karena mereka muslim mereka ingin dilayani sesuai dengan syariahnya. 5. Siapa saja kompetitor PT Cheria Tour and Travel dalam produk wisata syariah? (sebutkan nama travelnya) Kalo untuk kompetitor wisata syariah belum terlalu booming sih yaa, maksudnya biasanya kompetitor kita bukan dalam sisi syariah tapi dalam sisi tour umumnya. Biasanya travel travel umum yang menawarkan dengan harga yang lebih murah. Untuk produk wisata syariahnya belum banyak sampai sekarang.
6. Coba bisa disebutkan nama travelnya? Kalo sekarang belum ada yang wisata syariah yang dia bener bener muslim belum ada. 7. Apakah ada pelatihan untuk SDM dalam pemberian pelayanan kepada customer? Kalo pelatihan ada, paling kita mengadakan training aja sih. Biasanya paling sebulan untuk ke CS (Customer Service) kita. 8. Apakah ada catatan atau data valid rencana pemasaran produk wisata syariah tahun lalu? Kalo untu data valid rencana belum ada, paling sesuai berjalannya aja. Karena wisata syariah wisata yang baru, paling untuk produk-produk baru kita rencanain setahun sebelumnya. 9. Kegiatan pemasaran apa saja yang pernah dilakukan untuk menarik perhatian target pasar agar melakukan wisata syariah di PT Cheria Tour and Travel? Pertama pasti via web yaa, terus media social twitter, facebook fanpage. Trus yang lainnya via semacam kayak ada promosi. Paling ke kantor kantor dan universitas. 10. Apakah ada database pelanggan yang melakukan wisata syariah? Ada. 11. Biasanya PT Cheria Tour and Travel menggunakan database pelanggan untuk apa? Biasanya untuk promo produk baru, selanjutnya paling untuk kita biasanya ada event event yang sesuai kita undang mereka. 12. Apakah pelanggan yang melakukan wisata syariah ditanya sebagai berikut : - Tau darimana produk wisata syariah di PT Cheria Tour and Travel ini? Kalo tau darimana mereka bilang pasti dari internet,website. - Apakah puas atau tidak? Kalo puas atau tidaknya biasanya kita selalu ada form penilaian untuk yang group, setiap tour leadernya kita kasih untuk diisi. Kalo untuk yang sic yang bisa berangkat kapan aja, paling setelah melakukan wisata syariah kita tanya by sms atau bbm. 13. Apakah ada rapat evaluasi PT Cheria Tour and Travel? (Tahunan, Bulanan, Mingguan)
Kalo rapat evaluasi ada, biasanya kita setaunan. Namun untuk briefing briefing kita biasanya bulanan. 14. Apa bedanya Manager Tour dengan Marketing dalam struktur organisasi? Kalo manager tour yang merekap semua produk tour yaa yg bisa dijual, kalo yang marketing itu overall mau umroh mau segala macam. Kalo tour hanya tour aja. 15. Apakah ada bulan bulan tertentu yang permintaan wisata syariahnya tinggi Pasti desember tinggi, karena high season liburan. Trus juga mulai dari maret-mei. 16. Apakah ciri khas PT Cheria Tour and Travel dalam produk wisata syariah yang menjadikannya berbeda dengan pesaing lainnya? Kita keberangkatan berapa saja bisa, bisa 1 orang atau 2 orang ke berbagai destinasi. Uniknya paling kita menggunakan guide dengan bahasa Indonesia, karena jarang guide dengan bahasa Indonesia disana yang memang Islam. Biasanya mereka memakai guide orang luar, maksudnya orang luar bahasanya bahasa inggris. Kalo kita usahain keberangkatan guidenya Indonesia dan mereka memang mengerti. 17. Biasanya pelanggan sudah puas dengan produk wisata syariah, apa yang dilakukan agar dapat memberikan kepuasan yang lebih kepada mereka? Biasanya paling kita menawarkan produk-produk baru, kalo selain itu kita selalu gali ke mereka, demand mereka yang baru apa sih jadi kita bisa tau demandnya sudah bergeser dari yang tadinya dia puasnya begini jadi tolak ukurnya beda lagi. 18. Apakah ada bonus khusus yang diberikan kepada pegawai apabila sudah mencapai target ataupun melebihi target yang ditentukan? Ada, biasanya kita kasih insentif. Setiap mereka closing, setiap mereka menjual mau tour atau umroh. Kita kasih reward ke mereka. Tambahan dari gajinya 19. Paket wisata kemana saja yang ada dalam produk wisata syariah? Dalam paket tersebut ada penawaran apa saja yang di sediakan? Bagaimana menentukan destinasi wisata dan kegiatannya ? Biasa, domestik ada internasional juga ada. | Untuk dalam negeri Biasanya yang pertama kunjungan ya, ke situs situs muslim antara masjid atau komunitas islam di sekitar sana, selain itu wisata kuliner ke retoran muslim yang ada sertifikat halalnya, trus selain itu kita kunjungan ke objek wisata umum tapi disana lebih ditekankan perjalanan islamnya atau objek yang mencerminkan napak tilas islamnya. | kalo destinasi wisata sih secara umum memang orang kita liat icon dari destinsi wisata itu apa, misalkan kalo dubai, dust khalifah itu menjadi tolak ukur orang untuk mengunjungi itu. Kalo kegiatannya sih biasa untuk city tour menerangkan objek
tersebut paling untuk muslim kita lebih diselipin wisata ke masjid, mengenal masjid itu dulu sejarahnya gimana. 20. Kerjasama apa yang sudah dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan produk wisata syariah? Kalo pertama kita kerja sama dengan supplier yaa, yang memang mereka bisa handle request kita. Maksudnya request yang muslim sesuai sertifikat halal untuk makanan. Jadi kita mempunyai beberapa supplier di beberapa negara tertentu. Jadi kita gabisa langsung direct ke hotel ataupun restoran. Untuk dalam negeri juga seperti itu. 21. Dalam segi harga (price) yang ditetapkan dalam wisata syariah, apakah dapat menarik banyak pelanggan? Apa ada diskon atau metode pembayaran selain cash? Sampai sekarang masih, diskon selalu ada, setiap kita jual produk selalu ada diskon. Kalo metode pembayaran paling bisa debit atau sekarang ada semacam umroh dia nabung tapi untuk tour belum ada semacam itu. Kalo tour bisa di dp atau cicil asal tidak mepet dari jadwal keberangkatan. 22. PT Cheria Tour and Travel sudah pernah ikut pameran apa dan dimana saja? Kalo pameran biasanya kita ikur pameran tour yang biasa ya, karena kita aktifnya di online, jadi untuk offline kita belum terlalu aktif. Paling kita ke daerah, karena kita punya cabang juga. Jadi setiap daerah itu ada event kita kesana, selain mengunjungi cabang kta juga ikut pameran yang ada disana. Tidak sebesar pameran-pameran besar yang biasanya. 23. Apakah sudah ada yang melakukan wisata syariah didalam negeri? Kemana, berapa lama, dan berapa harga yang harus di bayar? Kalo dalam negeri biasanya Cuma dari sekola dan perusahaan ya, dia study tour. Masih jarang untuk didalam negeri. Kemananya tadi sudah kan yaa biasanya lombok, bali, jogja, lamanya kita mulai dari 3 hari 2 malam, harganya kisaran yang ada di web itu kalo yang murah sekitar 1,5 juta/orang belum termasuk transportasi langsung ketemu disana. Kalo untuk bali, lombok, jogja ada tapi bukan dalam group besar sih paling beberapa orang saja tapi tidak sebanyak demand untuk keluar negeri. 24. Apakah kegiatan pemasaran yang di lakukan di Jakarta akan sama dengan yang di lakukan pada cabang cheria lainnya? Pastinya berbeda, karena kan tiap orang beda ya. Di Jakarta demandnya gimana disana gimana. Dan penetapan harga di Jakarta dan daerah juga berbeda.
25. Untuk destinasi wisata syariah dalam negeri mana saja yang sudah di kunjungi PT Cheria Tour and Travel? Biasanya wali songo (mengunjungi 9 makam wali) gitu yaa untuk dalam negeri, biasanya kalo di Indonesia mikirnya mengunjungi makan. Tapi kalo selama ini kita jogja sudah ada biasanya untuk pelajar ada. Yang ada di web sudah dikunjungi dan ada yang mengikuti semuanya.
Muqaddimah Setiap muslim mendambakan untuk menunaikan ibadah haji dan umroh sebagai rukun Islam yang kelima. Betapa hal ini bernilai sakral karena di dalamnya perjalanan ini dipenuhi dengan niat ikhlas beribadah dan bertafakur memuji kebesaran Sang Pencipta. Namun apa yang terjadi jika dalam memaknai niatan indah tersebut kita menemui berbagai hambatan dalam hal pelayanan perjalanan yang mungkin mengganggu kekhusyu’an beribadah. Apalagi jika sampai mengganggu keamanan finansial dan kenyamanan beraktifitas, mengingat di tempat tujuan kita beribadah akan ditemui banyak hal asing atau hal biasa namun akan terasa berbeda disebabkan adanya perbedaan bahasa, perbedaan geografi, perbedaan adat kebiasaan dan lain sebagainya. Jamaah haji dan umroh membutuhkan rasa aman dan nyaman dalam segala bentuk aktifitasnya, mulai dari kemudahan penerimaan informasi, pelayanan yang ramah sampai kepada pembimbingan di tanah suci. Dari perspektif inilah kami, Cheria Wisata, hadir sebagai biro resmi perjalanan haji dan umroh yang memberikan segala keistimewaan berfokus pada konsep “keunggulan pelayanan” yang secara konsisten berusaha memenuhi segala kebutuhan dan menyesuaikan diri dengan keinginan para pelanggan dan menjaga penuh kepercayaan pelangganan sehingga menjamin kepuasan jamaah peserta haji dan umroh mulai dari keberangkatan ke tanah suci sampai kepulangan jamaah kembali ke tanah air. Tidak berhenti sampai di situ, kami Cheria Wisata selalu menyesuaikan diri dengan perubahan zaman dan permintaan para pelanggan kami sehingga kami hadir memberikan pelayanan terbaik dalam produk-produk selain haji dan umroh seperti halnya dalam Wisata Muslim dan Tur Domestik serta pengembangan (inovasi) produk lain yang kami miliki.
Profil Perusahaan Cheria Wisata adalah perusahaan tour dan travel terdepan yang melayani servis komprehensif bagi individual dan grup baik ke dalam maupun ke luar negeri. Cheria Wisata didirikan pada tahun 2012 oleh para profesional yang berkualitas dengan pengalaman lebih dari sekian tahun dalam dunia industri pariwisata dan marketing. Kami menyediakan tempat, persona, dan adat kebiasaan melalui bimbingan profesional dengan transportasi modern, hotel berkualitas, restoran mewah melalui vendor-vendor terpercaya. Cheria Wisata berlokasi di jalan Jl.Kapten Tendean No. 82 Mampang Prapatan Jakarta Selatan, DKI Jakarta, 12790, Indonesia Tel. 021-7900-216/ 7900-201 Fax. 021- 7918-2408, kantor kami buka dari pukul 8-5 selama 6 hari seminggu, di mana Bapak/Ibu bebas menghubungi kami 24 jam dan 7 hari seminggu untuk keadaan darurat dan keperluan yang mendesak. Cheria Wisata adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa berlisensi penuh dengan mengantongi SK. Departemen Agama RI No. D/355 untuk Haji Khusus sedangkan ijin Umrah Depag RI D/836-2012 dan BPW) SIUP : 2365/2012 dan kami dikategorikan sebagai biro resmi perjalanan haji dan umrah di Indonesia. Secara internasional kami adalah anggota aktif IATA dan ASITA. Dan perusahaan kami adalah member aktif dari perusahaan terkemuka Cheriagroup. Sampai saat ini kami telah memiliki lima kantor cabang (branch office) berlokasi di
Jl. Sukahati
Cibinong-Bogor, Jl. Raya Gunung Batu-Bandung, Jl. Raya AntapaniBandung, Jl. Tuanku Tambusai Nangka-Pekanbaru dan Jl. Piere Tendean-Manado.
Susunan Direksi & Manajemen Adapun susunan direksi Cheria Wisata adalah sebagai berikut: Direktur Utama
: Cheriatna
Komisaris
: Farida Ningsih
GM. Operasional
: Desita Marseilha
Manager Tour
: Yanis Marcella
Manager Haji Umroh
: Vivi Anggraini
Manager MICE
: Haris Santo
Manager Ticketing
: Tri Hidayanti
Spv. Haji umroh
: Umaimah
Spv. MICE
: Dede Djamiat Sunajaya
GM. Admin IT & Marketing Manager IT
: Hari Saputra : Yuda saputra
Manager Finance, Acc & Tax
: Hartatik
Spv. IT
: Fajar Yudi
Spv. Finance
: Hanapih Saenan
Staff Karyawan
: Rizky Marzuki, Candra Kusuma
Staff Perwakilan Arab Saudi Muthawwif
: Kurniawan, Ahmad Nasrun
Handling & Opr.
: Mushodiq, Ahmad
Setiap departemen Cheria Wisata terintegrasi untuk memberikan beragam pelayanan yang istimewa. Setiap departemen mampu bekerja secara independent untuk menyediakan pelayanan terbaik bagi para pelanggan kami, menargetkan tidak hanya hubungan baik jangka pendek melainkan hubungan persahabatan jangka panjang sekalipun. Setiap member dari team multilingual Cheria Wisata yang profesional akan menjamin pelayanan bagi pengalaman perjalanana yang terbaik yang bisa Bapak/Ibu dapatkan, dengan tetap mengacu pada nilai kompetitif terbaik yang tersedia. Kami meyakini bahwa kesuksesan tidaklah datang secara kebetulan. Filosofi kami adalah menyediakan pelayanan – pelayanan yang terbaik, dan memberi perhatian penuh pada klien kami adalah pondasi bisnis kami; inilah yang kemudian menjadikan kami perusahaan tour dan travel besar yang dipercaya dan diterima baik oleh masyarakat luas, khususnya dalam perjalanan haji dan umroh. Pelayanan kami tersebar di nusantara dan berpusat khususnya di kantor utama kami di wilayah ibukota Jakarta, terdiri Departemen Manajemen dan Administratif, Departemen Operasional, Departemen Reservasi, Departemen Penjualan dan Marketing, serta Departemen Inbound, Outbound, and Ticketing yang memberi kami keuntungan kompetitif dengan kesemuanya berada di bawah satu atap sekaligus.
Jasa Cheria Wisata didasarkan pada tiga fokus besar : 1. Pengalaman Cheria Wisata memiliki reputasi yang sempurna bagi pelayanan personal maupun grup. Kualitas dan nilai yang telah menempuh perjalanan panjang dan database yang komprehensif di back up dengan pengalaman dalam industri parawisata dan marketing selama sekian tahun. Cheria Wisata memiliki sumber daya manusia yang
tekun melakukan perjalanan bisnis dan inspeksi yang mendalam mengenai properti-properti terbaru di mana saja yang memerlukan renovasi dan inovasi. Kami melihat pentingnya hal ini dalam usaha menjadi perusahan travel dan tour yang berada di atas rata-rata. Hal inilah yang membuat kami mampu menyeimbangkan kesesuaian kebutuhan para klien dan personalitas mereka. 2. Pelayanan Cheria Wisata berorientasi pada kepuasan pelanggan. Hal ini menjadikan kami secara profesional menyediakan layanan email bagi kenyamanan pelayanan pendaftaran dan memperoleh informasi terkait. Kreatif tapi juga merupakan pendekatan yang sangat persisten untuk pengaturan jadwal travel yang selayaknya, dan mengidentifikasi nilai kemungkinan yang terbaik. Konsultan Travel Cheria Wisata sangat ramah, profesional dan berpengalaman dalam mengakomodir bagi peserta travel musiman (orang lama) ataupun bagi orang yang sama sekali baru dalam dunia travel.Kami bangga mempersembahkan jaminan atas “kepuasan pelanggan”. Prosentase besar yang terdapat pada daftar tunggu kami adalah klien - klien yang berulang di mana rekomendasi besar kami peroleh dari perkataan atau kabar dari mulut ke mulut. 3. Nilai Cheria Wisata memiliki rumusan dasar “mengerti bagaimana” kebutuhan dan keinginan para pelanggan, dan sebagai agensi sales penjualan untuk hampir porsi besar bagi biro perjalanan internasional haji dan umroh, kami tidak hanya tahu tentang harga yang kompetitif tapi kami juga “mengerti bagaimana” melalui harga yang sangat kompetitif tersebut sekaligus kami juga mampu meraih peluang maksimal untuk segala pilihan dan fleksibilitas.
Visi dan Misi Visi Cheria Wisata: -Menjadi perusahaan yang memimpin dalam jaringan customer, mapan dalam teknologi dan prima dalam layananyang mengusung prinsip syariah yang bersifat amanah
Misi Cheria Wisata: - Senantiasa membina dan melayani customer dan jaringan customer dalam format mitra, agent atau referal sebaik mungkin - Senantiasa mengupdate teknologi dan mengoptimalkan semua sumber daya yang ada, baik dalam pengembangan inovasi produk dan layanan kami maupun dari segi sumber daya manusia dengan mengadakan evaluasi dan mengadakan internal training dalam meningkatkan kemampuan layanan kami
Produk Secara keseluruhan Cheria Wisata memiliki tiga produk utama yang siap dan telah dipasarkan sebagai berikut:
1. Paket Haji Plus Meskipun perjalanan Cheria Wisata baru dua tahun namun kami telah dipercaya untuk melayani masyarakat Indonesia sebagai penyelenggara haji plus kuota dan haji plus non kuota yang terpercaya. Untuk Paket Haji Plus, Cheria Wisata menawarkan Paket Haji Plus Kuota Depag RI yang memiliki fasilitas lebih baik dibandingkan paket haji reguler, dan waktunya juga lebih sebentar dibanding paket haji reguler. Paket Haji Plus Cheria Wisata price $8500.
2. Paket Umroh. Pelanggan Cheria Wisata dapat memilih paket umroh yang reguler selama 9 hari dengan hanya mengunjungi 3 kota yaitu Mekkah, Madinah dan Jeddah atau paket umroh plus, selama 12 hari. Jadi, 9 hari untuk ibadah umroh dan 3 hari selanjutnya untuk wisata muslim. Destinasinya bisa Anda pilih : Eropa, Istambul Turki, CairoMesir, Dubai, Aqso atau plus Maroko-Spanyol. Waktu umroh baik reguler maupun umroh plus ada setiap bulannya sepanjang tahun. Paket Umroh Cheria Wisata mulai dari price $2250 disesuaikan dengan tahun keberangkatan.
3. Paket Tour Muslim Cheria Wisata membidik customer tidak hanya muslim tapi nonmuslim pun bisa menikmati. Wisata muslim memang sedang menjadi tren, bukan hanya di Indonesia, sekaligus juga dunia. Untuk destinasinya pun tak lagi didominasi pada negara-negara
mayoritas muslim. Sejumlah negara nonmuslim seperti Thailand, Vietnam, Singapura, Korea Selatan, Cina, Jepang, bahkan beberapa
negara
Eropa
kini
mulai
berbenah
menyambut
wisatawan muslim. Sebagai muslim tentu fenomena ini merupakan sebuah trend travelling
yang
membanggakan.
Karena,
yang
namanya wisata muslim, sudah pasti erat kaitannya dengan label kehalalalan yang membuat nyaman ketika beriwisata. Prinsipnya, salat lima waktu wajib dilaksanakan, dan bisa menikmati makanan halal
bebas
alkohol
di
negara-negara nonmuslim.
Jasa Cheria Wisata masih memiliki produk-produk istimewa lainnya sebagai berikut: -
Domestic Tours
-
Free Independent Travellers
-
Free Ticket Delivery
-
Reservasi Internasional dan Ticketing
-
Hotel Reservation
-
Conferention dan Mice
-
Special Interest Group
-
Cruises
-
Catering
-
Limousin
-
Investasi
-
Incentive Tours
-
Outbond Tours
-
dll.
Kami telah membuktikan produk dan servis terbaik kami baik secara
lokal
kebijakan
maupun
kepuasan
mendunia pelanggan
dengan kami.
memegang
Kami
hanya
teguh dapat
memberikan keterangan mengenai pelanggan kami sejauh mana mereka mau dipublikasikan sesuai permintaan mereka. Di antara pelanggan Cheria Wisata yang sangat berharga yang telah menikmati kepuasan layanan dari kami adalah mahasiswa-i Gunadarma dan Debu, serta masih banyak lagi dari pelanggan kami yang merasa puas. Bersama Cheria Wisata, kami dapat memastikan bahwa permintaan anda akan mendapatkan perlakuan yang berdedikasi dari
tangan-tangan
profesional.
Dengan
bangga
kami
memberitahukan bahwa kami adalah perusahaan yang sigap dan atensi dalam pelayan pelanggan, anda akan mendapatkan pelayanan maksimal dengan quick responsedi mana anda tidak perlu menunggu lama. Di bawah ini adalah contact person yang dapat Bapak/Ibu hubungi di antaranya adalah: Contact Person: Vivi Anggraini :
021-7900-216 / 0812 9857 0855
Kami senantiasa menantikan kehadiran Bapak/Ibu untuk pelayanan langsung di kantor Cheria Wisata, atas perhatian Bapak/Ibu kami mengucapkan terima kasih.
Legalitas Perusahaan Badan usaha
: PT. CHERIA
Merek dagang
: Cheria Wisata
License
: SK. Departemen Agama RI No. D/355 Umrah Depag RI D/816-2012 dan BPW) SIUP : 2365/2012
Pemilik Perusahaan
: Cheriatna (Direktur Utama) Farida Ningsih (Komisaris)
Alamat
: Jl.Kapten Tendean No. 82 Mampang Prapatan Jakarta Selatan, DKI Jakarta,12790, Indonesia.
Telepon/FaX
: 021-7900216/ 7900201/ 021- 79182408
Email
:
[email protected]
Website
: http/www.cheria-travel.com
Berdiri sejak
: 23 Februari 2012
Bidang usaha
: Jasa, teknologi internet, investasi
NPWP
: 03.211.211.2-014.000
Aset
: Rp. 3M
Jumlah karyawan
: 100
Bidang usaha
: Jasa, teknologi internet, investasi
Teknologi sistem aplikasi
: SIMANTRA v.1
Sistem
: internetBuanternet . Telkomspeedy
Perangkat komputer
: Acer . Lenovo
Printer
: Epson laserjet. hp
Software
: Microsoft office. Windows 2007
Perangkat komunikasi
: PABX Panasonic. Semiwireless
Provider
: Cheria. Sampoerna Telekomunikasi Indonesia, PT,Telkomsel PT,Telekomunikasi Indonesia PT.
Design
: Adobe Photoshop, Coreldraw
Turkish Airlines. Singapore Airlines. Emirtes. Etihad. Hilton. Zam-zam. Al- Haram. Flywell. Sky Hub. Dorak. Garuda Airlines. Cheriagroup. IATA. ASITA.